Sustainable Energy Research Centre, U. Transportasi Rendah Emisi

Sustainable Energy Research Centre, U

Kebijakan dan Teknologi Transportasi Rendah Emisi Dr. Eng Himsar Ambarita

inar Nasional Lingkungan Hidup, 22-23 September 2016


Konsumsi Energi Nasional





Perbandingan Emisi Moda Transportasi 3.7%

6.3%

Subsektor Udara Subsektor Darat Subsektor Air

90.0%



Perkembangan Kenderaan Bermotor Indonesia





Sumber Emisi

•Pembakaran bahan bakar •Sisa pembakaran yang tidak sempurna •Jenis emisi:: CO2, CO, HC, dan Nox


Mekanisme Emisi

Heat loses

inovasi

Sustainable Energy Research Centre, U Perkembangan emisi dari beberapa kenderaan

Vehicle mass (kg)





Teknologi Rendah Emisi • Mengurangi Berat Kenderaan • Penggunaan Catalytic Converter (Khusus ( emisi beracun) • Mengganti Bahan Bakar Cair ke Gas • Mencampur Bahan Bakar dengan Biofuel (Solar B20) • Teknology Hybrid • Mobil Listrik







Kondisi Sumut



Grafik BAU Emisi Sumut

Konsultasi Publik Lingkungan Hidup, 22-23 September Dr. Eng Himsar Ambarita inar Nasional 2016


Karakteristik BAU Sumut • Pertumbuhan Nasional di 2020: naik 68%(ICCSR, 68% 2005) • Pertumbuhan emisi Provinsi Sumatera Utara di 2020: naik 105% • Pertumbuhan emisi DKI: naik sekitar 100 % (Diolah dari grafik BAU DKI)



Bentuk Komitmen • • • •

Emisi BAU 2020: 10.861 juta tCO2eq Target penurunan 26% ini adalah setara dengan 2,82 juta tCO2eq Tambahan target 15% adalah 1,63 juta tCO2eq. Target penurunan emisi sektor transportasi nasional usaha sendiri adalah sebesar 38 juta tCO2eq (2% dari 26%) dan penurunan dengan bantuan asing adalah sebesar 56 juta tCO2eq (2% dari 41%)



Strategi Mitigasi (Nasional+Sumut) • Avoid (menghindari atau mengurangi perjalanan atau kebutuhan untuk perjalanan) • Shift (beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan) • Improve (meningkatkan meningkatkan efisiensi energi dari moda transportasi dan teknologi kenderaan )



Strategi Mitigasi (Tambahan di Sumut) • Penanaman Pohon penyerap CO2 di sepanjang tepi jalan • Switching or Blending ke Biofuel • Usulan menghidupkan kembali jalur kereta api di kota Medan • Bus khusus di kampus besar • dlll



Aksi 1: Pembangunan ITS (Inteligent ( Transport System) System • ITS adalah teknologi komunikasi dan informasi yang diterapkan pada sarana dan prasarana transportasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi. • Dasar hukum PP 32 tahun 2009 tentang Manajemen dan Rekayasa • Target penurunan 883,88 ribu tCO2eq. • Mulai: 2014



Aksi 2: Pengembangan Pengendalian Analisis Dampak Lalu Lintas • Target penurunan emisi pada kota Medan adalah 20 ribu tCO2e. • Mulai 2014 • Tanggung jawab: Kemenhub • Tambahan peran: Dinas Perhubungan Provsu



Aksi 3: Penerapan Manajemen Parkir • Penurunan pengguna kendaraan pribadi di pusat kota diperkirakan mencapai 25%. • Berpindah ke angkutan umum sebesar 15%. • Target penurunan emisi 179 ribu tCO2eq • Penerapan di kota Medan 2015



Aksi 4: Pengadaan Sistem BRT/semi BRT • Target pada tahun 2020 akan diperoleh penurunan emisi GRK sebesar 85,56 tCO2eq. • Pelaksanaan, penyusuna program 2013, pengadaan 2015 • Pelaksana Kemenhub dan Dinashub



Aksi 5: Peremajaan Armada Angkutan Umum • Target penurunan emisi adalah 30 ribu tCO2eq pada tahun 2020. • Dinas Perhubungan Provsu menambah target nasional



Aksi 6: Pemasangan Converter Kit pada angkutan umum • Target pengurangan emisi dari mitigasi ini adalah 4,5 ribu tCO2eq pada tahun 2020. • Tahun dimulai 2019 • Dinas Perhub menambah target Nasional



Aksi 7: Pelatihan dan Sosialisasi Smart Driving • Metoda berkendaraan ini berpotensi untuk dapat menghemat bahan bakar antara 10%-40% • Target yang ditetapkan adalah 5000 pengemudi per tahun. • Target ini setara dengan penurunan emisi 12,84 ribu tCO2e.



Aksi 8: Membangun Non Motorized Transport (Pedestarian & Jalur Sepeda) • Target penurunan emisi-GRK GRK tahun 2020 sebesar 45 ribut tCO2e. • NMT akan mulai dibangun di Medan pada tahun 2013 • Penanggung jawab Kemenhub • Dinas Perhub menambah jalur NMT



Aksi 9: Pembangunan KA perkotaan Medan (Mengaktifkan jalur yang pernah ada) • Target penurunan emisi-GRK GRK 1,14 juta tCO2eq. • Aksi mitigasi ini direncanakan mulai beroperasi tahun 2016. • Penanggung jawab Provsu



Aksi 10: Pembangunan KA Bandara Kuala Namu • Target mengurangi emisi sebesar 9,5 ribu tCO2e. • Penanggung jawab Dinas Perhub Provsu

Aksi 11: Pembangunan Angkutan Bus Pemadu Moda Bandara Kuala Namu 

 

Target mengurangi emisi sebesar 10 ribu tCO2eq(?). Penanggung jawab Dinas Perhub Provsu Tahun dimulai: 2014



Aksi 12: Car Free Day • Target penurunan emisi sebesar 2,1 ribu tCO2eq. • Tahun dimulai: 2014

Aksi 13: Pemasangan konverter kit pada mobil penumpang/mobil dinas 

Target penurunan emisi sebesar 10 ribu tCO2eq.



Aksi 14: Pembangunan Bus Kampus • Studi awal penerapan di USU dan UNIMED • Target Penurunan 1,1 ribu tCO2eq

Aksi 15: Pembangunan Jalur Sepeda dalam Kampus



Aksi 16: Penanaman & Pemeliharaan Pohon pada sistem Jaringan Jalan • Dasar Hukum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 5 Tahun 2012 • Target Penurunan 560 ribu tCO2eq • Jenis pohon: Trembesi, Pinus, dll



Aksi 17: Penambahan bahan bakar non emiter (biofuel) • Bahan bakar Solar [B20]-> [B20] Solar 80% + Biodiesel 20%. • Bahan bakar Bensin + 12% Bioetanol • Setara penurunan: 1,56 juta tCO2eq

Negara yang menggunakan teknik ini: 10% Bioetanol  USA: 5-10%  Brasil: 25% Bioetanol  India: 10%

Konsultasi Publik Lingkungan Hidup, 22-23 September 2016 inar Nasional

Dr. Eng Himsar Am


Beberapa Aksi Pendukung







Skala Prioritas Aksi Mitigasi Sumut • Kelompok I: Aksi-aksi aksi yang sudah ditetapkan Perpres No. 61 Tahun 2011 (No. 1 - 9) • Kelompok II: Aksi-aksi aksi yang disusulkan lokal di Sumut (No 10-20) 10 • Kelompok III: Aksi-aksi aksi yang diharapkan dibantu Internasional (No 21)



Skenario Aksi Mitigasi secara kumulatif



• Terima Kasih


Sustainable Energy Research Centre, U. Transportasi Rendah Emisi

Recommend Documents