SURVEI PERUSAHAAN KEHUTANAN
TAHUN
2014
PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK
ii
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
KATA PENGANTAR
Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin melaksanakan pengumpulan data kehutanan melalui Survei Tahunan Perusahaan Kehutanan. Dalam survei ini dikumpulkan data tentang produksi, tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Buku Pedoman Survei Kehutanan disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan survei berupa petunjuk tentang tata cara pengisian dan pemeriksaan daftar, serta penjelasan tentang konsep dan definisi terkait Survei Perusahaan Kehutanan. Buku ini juga berisi penjelasan tentang tujuan, ruang lingkup, metodologi, dan tata cara pra pengolahan. Diharapkan, buku pedoman ini dapat mempermudah para petugas dan para pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan kegiatan ini, sehingga dapat diperoleh data perusahaan kehutanan yang akurat, lengkap, dan up-to date.
Jakarta, Agustus 2013 Deputi Statistik Bidang Produksi
Dr. ADI LUMAKSONO M.A.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
iii
iv
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vii BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2.
Tujuan .................................................................................................. 1
1.3.
Ruang Lingkup dan Cakupan ............................................................. 2
1.4
Metodologi ........................................................................................... 2
1.5.
Konsep dan Definisi ............................................................................. 2
1.6.
Jenis Dokumen .................................................................................... 4
1.7.
Kondisi Perusahaan ............................................................................ 4
1.8.
Jenis Dokumen .................................................................................... 6
1.9
Pedoman Pemuktahiran (Updating) Direktori ...................................... 6
BAB 2. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR ........................................................... 9 A. Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (Daftar VT-HPH) 2.A.1
Tujuan................................................................................................ 11
2.A.2. Keterangan Yang Dikumpulkan ........................................................ 11 2.A.3. Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan Konsistensinya ... 12
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
v
B. Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan (Dafatr VT-HPHT dan VT-PERUM) 2.B.1. Tujuan................................................................................................ 29 2.B.2. Keterangan Yang Dikumpulkan ........................................................ 29 2.B.3. Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan Konsistensinya ... 30 C. Perusahaan Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar (Daftar VT-TSL) 2.C.1. Tujuan................................................................................................ 47 2.C.2. Keterangan Yang Dikumpulkan ........................................................ 47 2.C.3. Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan Konsistensinya ... 48 BAB 3. TATA CARA EDITING CODING................................................................. 65 A. Daftar VT-HPH ......................................................................................... 65 B. Daftar VT-HPHT ....................................................................................... 70 C. Daftar VT-TSL .......................................................................................... 74
vi
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar VT-HPH ................................................................................... 80 Lampiran 2
Daftar VT-HPHT ............................................................................... 108
Lampiran 3
Daftar VT-TSL..................................................................................130
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
vii
viii
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Arah pembangunan kehutanan ke depan yang ditopang oleh pelestarian sumber daya hutan, dapat dicapai dengan menempatkan fungsi sumber daya hutan dalam penanggulangan kemiskinan, pengembangan ekonomi, dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup. Untuk mencapai ketiga sasaran pembangunan kehutanan tersebut beserta prasyaratnya, diperlukan data dan informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu. Data populasi dan produksi kehutanan diperoleh dari survei rutin dan Sensus Pertanian yang dilaksanakan oleh BPS. Survei rutin dilaksanankan setiap tahun, sedangkan Sensus Pertanian dilaksanakan sekali dalam sepuluh tahun. Survei rutin yang dilaksanakan BPS adalah survei perusahaan kehutanan yang terdiri dari survei perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau lebih sering dikenal dengan istilah perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH), survei perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan tanaman atau perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan (HPHT), dan survei perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan satwa liar (TSL). Data yang dihasilkan dari survei ini antara lain: jenis, volume dan nilai produksi, tenaga kerja, serta struktur ongkos. 1.2 Tujuan Tujuan buku pedoman ini adalah agar semua petugas dapat memahami tata cara mengisi daftar isian survei tahunan perusahaan kehutanan, konsep dan definisi variabel yang ditanyakan, cara memeriksa isian
masing-masing variabel
tersebut, dan konsistensi antar isian.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
1
1.3 Ruang Lingkup dan Cakupan Survei Perusahaan Kehutanan mencakup seluruh perusahaan kehutanan yang berada di wilayah Republik Indonesia, dimana perusahaan kehutanan tersebut melakukan kegiatan usaha secara aktif. 1.4 Metodologi Metode dalam pengumpulan data statistik Perusahaan Kehutanan adalah metode pencacahan lengkap (sensus). Setiap perusahaan yang masih aktif di seluruh Indonesia dikirim kuesioner melalui petugas BPS (Koordinator Statistik Kecamatan/Staf BPS Kabupaten/Kota). Sebelum pencacahan, dilakukan dahulu.
Updating
merupakan
updating direktori perusahaan
kegiatan
pemutakhiran
direktori
terlebih
perusahaan
kehutanan untuk memastikan kondisi perusahaan (aktif, tutup sementara, belum beroperasi, tutup, alih usaha, pindah, dan tidak ditemukan ). 1.5 Konsep dan Definisi Perusahaan Pemegang IUPHHK pada hutan alam adalah perusahaan pemegang izin untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan alam pada hutan produksi yang kegiatannya terdiri dari pemanenan, penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan dan pemasaran hasil. Perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman adalah perusahaan pemegang izin untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan tanaman pada hutan produksi yang kegiatannya terdiri dari penyiapan lahan, pembenihan atau pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pemanenan atau penebangan, dan pemasaran hasil hutan kayu. Perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman industri dalam hutan tanaman
(IUPHHK-HTI)
adalah
perusahaan
pemegang
ijin
usaha
untuk
membangun hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok industri untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
2
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Perum Perhutani adalah badan usaha milik negara yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan perencanaan, pengurusan, pengusahaan, dan perlindungan hutan di wilayah kerjanya. Wilayah kerja Perum Perhutani dibagi ke dalam wilayah kerja unit yaitu: ¾
Wilayah kerja unit Jawa Tengah, disebut Unit I Jawa Tengah
¾
Wilayah kerja unit Jawa Timur, disebut Unit II Jawa Timur
¾
Wilayah kerja unit Jawa Barat dan Banten, disebut Unit III Jawa Barat dan Banten Sedangkan wilayah kerja unit terbagi dalamv Kesatuan Pemangku Hutan
(KPH). KPH adalah institusi pengelola hutan di tingkat tapak dalam bentuk unit-unit pengelolaan hutan. Pembangunan KPH di Indonesia sampai saat ini masih terbatas pada sebagian kawasan hutan yang menjadi areal kerja Perhutani (BUMN di pulau jawa), dan pada sebagian kawasan hutan konservasi dalam bentuk unit-unit taman nasional. Perusahaan Lainnya adalah perusahaan selain HTI dan Perum Perhutani, yang membudidayakan tanaman kayu-kayuan kehutanan. Perusahaam TSL adalah perusahaan yang mengupayakan perbanyakan melalui pengembangbiakan
dan
pembesaran
tumbuhan/satwa
liar
dengan
tetap
mempertahankan kemurnian jenisnya. Penangkaran tumbuhan/satwa liar berbentuk: ¾
pengembangbiakan satwa;
¾
pembesaran satwa yang merupakan pembesaran anakan dari telur yang diambil dari habitat alam yang ditetaskan di dalam lingkungan terkontrol dan atau dari anakan yang diambil dari alam,
¾
perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam kondisi yang terkontrol.
Tidak termasuk lembaga penelitian, kebun binatang, lembaga konservasi dan tempat wisata yang mengembangbiakan tumbuhan/satwa liar. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
3
1.6 Jenis Dokumen Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu: a.
Daftar VT-HPH adalah
kuesioner
tahunan
perusahaan
Pemegang
Izin
Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK) atau perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). b.
Daftar VT-HPHT adalah
kuesioner
tahunan
perusahaan
Pemegang
Izin
Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK) dan perusahaan Lainnya. c.
Daftar VT-PERUM adalah kuesioner tahunan perusahaan Pemegang IUPHHK pada Kesatuan Pemangkuan Hutan PERUM Perhutani.
d.
Daftar VT-TSL adalah kuesioner tahunan perusahaan Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar.
1.7 Kondisi perusahaan kehutanan terdiri dari:
a.
Aktif Perusahaan dikatakan aktif apabila SK IUPHHK masih berlaku, RKT perusahaan aktif, dan ada kegiatan produksi secara komersial dan mempunyai pekerja tetap dalam periode data yang dikumpulkan. Perusahaan yang tidak berproduksi tetapi masih membayar upah/gaji tenaga kerja masih dianggap perusahaan aktif.
b.
Tidak aktif •
Tutup Sementara Perusahaan dikategorikan tutup sementara apabila SK IUPHHK tersebut
4
sudah
tidak
berlaku
tetapi
sedang
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
dalam
masa
perpanjangan
SK
yang
baru
atau
perusahaan
tidak/belum
mendapatkan RKT tetapi SK IUPHHK masih berlaku atau perusahaan yang berhenti berproduksi, tetapi direncanakan akan kembali berproduksi lagi. •
Tidak/ belum Produksi Perusahaan dikategorikan tidak produksi apabila SK IUPHHK tersebut masih berlaku tetapi sedang tidak ada kegiatan dalam periode
tahun
menghasilkan
pencacahan satu
produk
atau atau
bila baru
perusahaan
belum
menghasilkan
produk
percobaan. Perusahaan tidak produksi dapat disebabkan karena kurangnya bahan baku, kurangnya modal, atau perusahaan dalam kondisi sulit, dan sebagainya.
c.
Tidak Bersedia Diwawancarai (non-respon) Perusahaan dikategorikan tidak bersedia diwawancarai (non-respon) bila perusahaan tidak bersedia memberikan informasi.
d.
Alih usaha ke Non Pertanian Perusahaan dikategorikan alih usaha ke non pertanian bila perusahaan tersebut merubah kegiatan pertanian menjadi non pertanian.
e.
Tutup Perusahaan dikategorikan tutup apabila SK IUPHHK sudah tidak berlaku dan tidak dalam masa perpanjangan atau bila perusahaan tersebut sudah tidak berproduksi dan tidak akan berusaha lagi.
f. Pindah Perusahaan dikategorikan pindah apabila perusahaan tersebut sudah tidak ditemukan dan sudah pindah ke luar provinsi. Apabila perusahaan pindah ke kabupaten lain dalam satu provinsi, maka pencacahan dilakukan oleh petugas di kabupaten di mana perusahaan tersebut pindah.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
5
g.
Tidak ditemukan Perusahaan dikategorikan tidak ditemukan bila perusahaan tidak ditemukan pada saat pencacahan.
1.8 Pendekatan Pencacahan Untuk mempermudah pencacahan, maka pendekatan pencacahan adalah berdasarkan lokasi kantor cabang perusahaan pemegang IUPHHK yang ada di provinsi tersebut, walaupun lokasi areal hutan yang diusahakan di luar provinsi. Hal ini dilakukan karena di lokasi areal hutan yang diusahakan biasanya hanya terdapat base camp yang tidak ada catatan administrasinya. 1.9 Pedoman Pemuktahiran (Updating) Direktori Pemuktahiran (updating) direktori perusahaan kehutanan perlu dilakukan supaya kerangka (frame) direktori yang dipakai untuk pencacahan di lapangan benar-benar valid dan up-to-date. Direktori yang dipakai bersumber dari Kementerian Kehutanan yaitu seluruh perusahaan pemegang IUPHHK yang SKnya masih berlaku, sehingga sering terjadi ada perusahaan yang sudah sejak lama dilaporkan tutup tetapi masih dijadikan target, dan ada perusahaan yang aktif dilapangan tetapi tidak masuk dalam direktori. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah target yang ada dalam direktori tetap dicek, dengan memberi keterangan kondisi terakhir dilapangan (aktif, tutup, tutup sementara, tidak produksi, pindah, lainnya), sedangkan untuk perusahaan yang baru ditemukan dilapangan ditambahkan kedalam direktori dan menjadi target pencacahan. Tahapan pemutakhiran direktori perusahaan kehutanan dilakukan secara berjenjang sebagai berikut : 1. BPS Pusat BPS Pusat melakukan pencocokan (matching)
dan memisahkan menurut
Provinsi.
6
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Direktori BPS di-match dengan Direktori Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan cara: a.
Direktori BPS yang sudah sesuai dengan Direktori Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tetap menjadi target BPS.
b.
Direktori yang tidak ada di Direktori BPS, tetapi ada di Direktori Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka di tambahkan ke dalam direktori BPS.
c.
Direktori yang ada di direktori BPS, tetapi tidak ada di Direktori Kementerian
Lingkungan
Hidup
dan
Kehutanan
maka
perlu
pengecekan dilapangan apakah aktif dan mempunyai SK perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, apabila kondisi perusahaan aktif dan mumpunyai SK perizinan, maka perusahaan tersebut dimasukan sebagai target pencacahan. 2. BPS Provinsi a.
BPS Propinsi menerima daftar Direktori Perusahaan kehutanan dari BPS Pusat yang menjadi target pencacahan dan melakukan matching dengan direktori yang berasal dari sumber lain di tingkat provinsi (misalnya Dinas Kehutanan Provinsi, KSDA, dll).
b.
Direktori yang tidak ada di Direktori BPS, tetapi di Dinas Kehutanan ada, maka di tambahkan ke dalam direktori BPS.
c.
Direktori yang ada di direktori BPS, tetapi tidak ada di Dinas Kehutanan maka perlu pengecekan dilapangan apakah aktif dan mempunyai SK perizinan dari Kementerian Kehutanan, apabila kondisi
perusahaan
aktif
dan
mumpunyai
SK
perizinanmaka
perusahaan tersebut dimasukan sebagai target pencacahan. d.
BPS Propinsi mendistribusikan direktori tersebut ke masing-masing BPS Kabupaten/Kota.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
7
3. BPS Kabupaten/Kota a.
BPS Kab/Kota menerima daftar Direktori Perusahaan kehutanan dari BPS Propinsi yang menjadi target pencacahan dan melakukan matching dengan direktori yang berasal dari sumber lain di tingkat kabupaten (misalnya Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota).
b.
Direktori yang tidak ada di Direktori BPS, tetapi di Dinas Kehutanan ada, maka di tambahkan ke dalam direktori BPS.
c.
Direktori yang ada di direktori BPS, tetapi tidak ada di Dinas Kehutanan maka perlu pengecekan dilapangan apakah aktif dan mempunyai SK perizinan dari Kementerian Kehutanan, apabila kondisi perusahaan aktif dan mumpunyai SK perizinan, maka perusahaan tersebut dimasukan sebagai target pencacahan.
d.
BPS Kabupaten/Kota mendistribusikan direktori ke petugas. Apabila masih ada Direktori yang alamat kantor cabangnya belum ada atau tidak lengkap, maka petugas harus melengkapi alamat tersebut sesuai dengan keadaan lapangan.
Petugas harus melapor ke BPS Kabupaten/Kota apabila ada kesulitan dalam pengumpulan data, seperti: a.
perusahaan tidak ditemukan
b.
perusahaan tutup
c.
perusahaan tutup sementara
d.
perusahaan alih usaha
e.
perusahaan tidak/belum berproduksi
Selanjutnya BPS Kabupaten/Kota harus meminta informasi tentang kondisi Perusahaan tersebut ke Dinas Kehutanan setempat, apakah benar-benar SK IUPHHKnya sudah tidak berlaku lagi (tutup) dan minta informasi/alamat perusahaan yang tidak ditemukan.
8
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Yang perlu diperhatikan adalah: a.
Jika SK IUPHHK masih berlaku, tetapi Surat Keputusan RKT (Rencana Kerja Tahunan) perusahaan tidak/belum aktif atau sedang diperpanjang, tetap dilakukan pengecekan.
b.
Jika SK IUPHHK dan Surat Keputusan RKT masih berlaku, tetapi realisasi produksi tidak/belum ada, maka tetap dilakukan pencacahan, (pertanyaan selain mengenai produksi tetap harus ditanyakan) dan tidak boleh dianggap tutup;
c.
Perusahaan ada di Direktori, tetapi ternyata kantor cabang sudah tutup/tidak ada atau hanya ada satpam, sehingga tidak ada orang yang dapat mengisi kuesioner, dan oleh petugas dilaporkan tutup, maka BPS Propinsi minta ke Dinas Kehutanan/bidang yang mengurusi urusan kehutanan setempat tentang informasi/data perusahaan tersebut. Apabila di Dinas Kehutanan/ bidang yang mengurusi urusan kehutanan setempat ternyata perusahaan tersebut tidak terdaftar karena lokasi areal yang diusahakan berada di provinsi lain maka segera lapor ke BPS Pusat tentang keberadaan areal tersebut, supaya BPS Pusat segera menginformasikan ke BPS Propinsi pada areal yang dimaksud;
d.
Perusahaan ada di Direktori, alamat kantor cabang ditemukan, tetapi Surat Keputusan RKT
tidak/belum berlaku, dan tidak ada realisasi
produksi, maka tetap dilakukan pengecekan dan kondisi perusahaan dianggap tutup sementara.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
9
10
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BAB II TATA CARA PENGISIAN DAFTAR
A. PERUSAHAAN PEMEGANG IUPHHK – HUTAN ALAM (DAFTAR VT-HPH) 2.A.1 Tujuan Daftar VT-HPH digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai
perusahaan
Pemegang
IUPHHK-HA
atau
Perusahaan
Hak
Pengusahaan Hutan. Keterangan yang dikumpulkan meliputi luas areal penebangan, volume dan nilai produksi kayu, jumlah tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Satu daftar
VT-HPH digunakan untuk
mencacah satu perusahaan Hak Pengusahaan Hutan. Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu: PN/PD, PT/NV, CV, Firma, Koperasi, Yayasan, dan Lainnya. 2.A.2 Keterangan yang Dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dalam daftar VT-HPH meliputi: Blok I
: Keterangan Umum Perusahaan.
Blok II
: Areal.
Blok III.A.
: Produksi
Kayu
Bulat
Menurut
Nama/Jenisnya
yang
Nama/Jenisnya
yang
Dihasilkan Selama Tahun Survei. Blok III.B.
: Produksi
Hasil
Ikutan
Menurut
Dihasilkan Selama Tahun Survei. Blok IV
: Mutasi dan Penggunaan
Produksi Kayu Bulat Selama
Tahun Survei. Blok V
: Banyaknya Pekerja Tetap Pada Akhir Tahun Survei.
Blok VI
: Upah/Gaji Pekerja Tetap Selama Tahun Survei. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
11
Blok VII
: Rata-Rata Banyaknya Pekerja Harian Lepas, Pekerja Borongan, dan Upah/Gaji Selama Tahun Survei.
Blok VIII
: Pengeluaran Biaya Penanaman Selama Tahun Survei.
Blok IX
: Pemakaian Bahan Bakar dan Pelumas Selama Tahun Survei.
Blok X
: Produksi, Pembelian, Pemakaian, dan Penjualan Tenaga Listrik Selama Tahun Survei.
Blok XI
: Ongkos/Biaya Produksi dan Pengeluaran Lain Selama Tahun Survei.
Blok XII
: Pendapatan Lainnya dan Perubahan Stok Selama Tahun Survei.
Blok XIII.A
: Penambahan Barang Modal Tetap Selama Tahun Survei.
Blok XIII.B
: Pengurangan Barang Modal Tetap Selama Tahun Survei.
Blok IV
: Catatan.
Blok XV
: Keterangan Pencacahan.
Blok XVI
: Pengesahan
2.A.3 Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan Konsistensinya BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas secara umum mengenai nama perusahaan (cabang atau tanpa cabang), alamat
perusahaan,
status
permodalan/kepemilikan,
bentuk
badan
usaha/hukum serta kedudukan perusahaan. Rincian 1
: Tulislah nama perusahaan dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2
: Tulislah
alamat
perusahaan
dengan
lengkap
dan
jelas.(termasuk Nomor Telepon, Telex, Faximile, dan Kode Pos).
12
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian 3
: Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan bentuk badan usaha/hukum perusahaan pada tahun survei.
Rincian 4
: Lingkari
kode
yang
sesuai
dengan
status
permodalan/pemilikan serta isikan persentase kepemilikan modal perusahaan pada tahun survei (jumlah persentase permodalan harus 100%). Jawaban yang dilingkari dapat lebih dari satu, misalnya : patungan antara Swasta Nasional dengan Koperasi, maka kode yang dilingkari adalah kode 2 dan 4 serta isian pada kotak jumlah adalah 06. Rincian 5
: Tuliskan tahun perusahaan mulai beroperasi.
Rincian 6
: Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan status perusahaan, apakah sebagai perusahaan cabang (kode 1) atau perusahaan tanpa cabang (kode 2).
Rincian 7
: Apabila perusahaan sebagai perusahaan/kantor cabang (Rincian 6 kode 1 dilingkari) maka: a. tuliskan nama perusahaan induk/kantor pusat. b. tuliskan alamat lengkap perusahaan induk/kantor pusat (termasuk nomor Telepon, Telex, Faksimili, dan Kode Pos).
BLOK II.A. SK IUPHHK YANG MASIH BERLAKU Blok ini digunakan untuk mengetahui nomor dan tanggal Surat Keputusan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan Alam (SK IUPHHK-HA), lokasi areal hutan yang diusahakan, dan luas areal IUPHHK-HA. Rincian 1
: Tuliskan Nomor SK IUPHHK-HA yang masih berlaku. Satu perusahaan bisa mendapatkan lebih dari satu kali SK IUPHHK-HA.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
13
Bila ada SK IUPHHK-HA yang diperbaharui maka yang ditulis adalah Nomor SK terakhir. Akan tetapi, bila setiap SK mencakup luas areal tersendiri, maka harus dituliskan masing-masing nomor SK tersebut. Rincian 2
: Tuliskan tanggal SK IUPHHK-HA yang dimiliki.
Rincian 3
: Tuliskan pejabat yang menerbitkan SK IUPHHK-HA yang dimiliki
Rincian 4
: Tuliskan lokasi areal yang diusahakan (provinsi dan kabupaten) dari IUPHHK-HA yang dimilikinya.
Rincian 5
: Tuliskan luas areal IUPHHK-HA (dalam Hektar (Ha)) seluruhnya untuk setiap SK IUPHHK-HA yang dimiliki.
BLOK II.B. SURAT KEPUTUSAN RENCANA KERJA TAHUNAN (SK RKT) Blok ini digunakan untuk mengetahui nomor dan tanggal Surat Keputusan Rencana Kerja Tahunan (SK RKT) selama tahun survei, baik target dan realisasi luas yang akan ditebang maupun target dan realisasi produksi kayu bulat. Rincian 1
:
Rincian 2
: Tuliskan tanggal SK RKT yang disetujui pada tahun survei.
Rincian 3
Tuliskan nomor SK RKT yang disetujui pada tahun survei.
: Tuliskan pejabat yang menerbitkan SK RKT pada tahun survei.
Rincian 4.a.
: Tuliskan target luas penebangan selama tahun survei.
Rincian 4.b.
: Tuliskan realisasi luas penebangan selama tahun survei dan kumulatif dengan tahun-tahun sebelumnya.
Rincian 5.a.
: Tuliskan target produksi kayu bulat selama tahun survei.
Rincian 5.b. :
Tuliskan realisasi produksi kayu bulat selama tahun survei dan kumulatif dengan tahun-tahun sebelumnya.
14
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK II.C. PENANAMAN DAN PEGAYAAN Blok ini digunakan untuk mengetahui luas penanaman kembali pada areal non hutan dan areal bekas tebangan (penanaman pengayaan dan penanaman rehabilitasi) selama tahun survei. Tuliskan luas penanaman pada areal non hutan dan areal bekas tebangan (penanaman pengayaan dan penanaman rehabilitasi) selama tahun survei dan luas kumulatif (sejak mendapat SK IUPHHK-HA). BLOK III.
PRODUKSI KAYU BULAT MENURUT NAMA/JENISNYA YANG DIHASILKAN SELAMA TAHUN SURVEI.
Blok ini untuk mendapatkan keterangan mengenai volume produksi kayu bulat yang dihasilkan per bulan menurut nama/jenis kayu bulat selama tahun survei. Pada masing-masing Kolom (2), (3), (4), (5), dan (6) tertulis: Rincian Nama
: Tuliskan nama/jenis kayu bulat yang diambil/dihasilkan. Misal: kayu meranti, kayu agathis, kayu kamper, kayu kruing, kayu hitam, dan seterusnya.
Rincian Kode
: Tuliskan kode jenis tanaman sesuai dengan kode jenis tanaman
Rincian Bulan
: Isikan banyaknya volume produksi kayu bulat yang dihasilkan sesuai dengan bulan produksi untuk setiap jenis kayu bulat.
Rincian Jumlah
: Jumlahkan seluruh volume produksi kayu bulat yang dihasilkan selama tahun survei untuk setiap jenis kayu bulat.
Rincian Harga
: Tuliskan perkiraan harga kayu bulat per m3 untuk setiap jenis kayu bulat.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
15
BLOK III.B. PRODUKSI HASIL HUTAN IKUTAN MENURUT NAMA/JENISNYA YANG DIHASILKAN SELAMA TAHUN SURVEI. Blok ini untuk mendapatkan keterangan mengenai volume produksi hasil hutan ikutan (rotan, bambu, getah-getahan, madu, dan lainnya) yang dihasilkan per bulan menurut nama/jenis hasil hutan ikutan selama tahun survei. Pada masing-masing Kolom (2), (3), (4), (5), dan (6) tertulis: Rincian Nama dan Satuan
: Sudah tercetak
Rincian Kode
: Tuliskan kode jenis hasil hutan ikutan yang dihasilkan.
Rincian Bulan
: Isikan banyaknya volume produksi hasil hutan ikutan yang dihasilkan sesuai dengan bulan produksi untuk setiap jenis hasil hutan ikutan.
Rincian Jumlah
: Jumlahkan seluruh volume produksi hasil hutan ikutan yang dihasilkan selama tahun survei untuk setiap jenis hasil hutan ikutan.
Rincian Harga
: Tuliskan perkiraan harga hasil hutan ikutan per satuan untuk setiap jenis hasil hutan ikutan.
BLOK IV.
MUTASI DAN PENGGUNAAN PRODUKSI SERTA NILAI SELAMA TAHUN SURVEI.
KAYU
BULAT
Blok ini digunakan untuk mengetahui mutasi dari produksi kayu bulat (dalam M3) serta nilainya (dalam ribuan rupiah) selama tahun survei. Mutasi dari produksi kayu bulat adalah pengadaan dan penggunaan dari kayu bulat yang dihasilkan.
16
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Pengisian Kolom (3) s.d. (7) Rincian Nama :
Tuliskan nama/jenis kayu bulat yang dihasilkan. Misal : kayu meranti, kayu agathis, kayu kamper, kayu kruing, kayu hitam, dll.
Rincian Kode
: Tuliskan kode masing-masing jenis kayu sesuai dengan kode jenis kayu yang terdapat pada kuesioner halaman terakhir
BLOK IV.A. Pengadaan kayu bulat yang diproduksi/dihasilkan. Yang dimaksud dengan pengadaan terdiri dari stok awal dan tebangan sendiri tidak termasuk pembelian. Rincian 1
: Isikan banyak dan nilai stok produksi kayu bulat pada awal tahun (1 Januari tahun survei).
Rincian 2
: Isikan banyak dan nilai pengadaan kayu bulat yang berasal dari produksi sendiri selama tahun survei.
BLOK IV.B. Penggunaan kayu bulat yang diproduksi/dihasilkan. Yang
dimaksud
dengan
penggunaan
terdiri
dari
dijual,
rusak/susut/hilang dan stok pada akhir tahun survei. Rincian 1
: Isikan banyak dan nilai produksi kayu bulat yang dijual pada industri terkait.
Rincian 2
: Isikan banyak dan nilai produksi kayu bulat yang dijual pada industri lain yang tidak terkait.
Rincian 3
: Isikan banyak dan produksi kayu bulat yang susut/rusak, hilang, diberikan pada pihak lain, dan lainnya selama tahun survei.
Rincian 4
: Isikan banyak dan nilai stok kayu bulat pada akhir tahun survei/31 Desember tahun survei.
{Blok IV.B R.4 = (Blok IV.A R.A1+R.A2) - (Blok IV.B R.B1+R.B2+R.B3)}
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
17
BLOK V. BANYAKNYA PEKERJA TETAP PADA AKHIR TAHUN SURVEI Blok banyaknya
ini
digunakan
karyawan/pekerja
untuk
mendapatkan
tetap
yang
keterangan
dibayar,
dirinci
mengenai menurut
kewarganegaraan, jenis kelamin, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Khusus untuk WNA (Warga Negara Asing) tidak dirinci jenis kelaminnya. Karyawan/pekerja tetap adalah karyawan/pekerja yang telah diangkat secara resmi oleh perusahaan baik dengan SK Pengangkatan maupun secara penunjukan langsung dengan mempunyai gaji tertentu. Pada umumnya pembayaran gajinya dilakukan bulanan atau mingguan tanpa dikaitkan langsung dengan volume pekerjaannya. Kolom (1)
: Tingkatan pendidikan formal yang ditamatkan.
Kolom (2) dan (3)
: Isikan banyaknya karyawan/pekerja Warga Negara Indonesia
(WNI)
yang
menangani pemanfaatan
hutan, baik di lapangan maupun administrasi. Isikan banyaknya karyawan/pekerja laki-laki pada Kolom (2) dan banyaknya karyawan/pekerja perempuan pada Kolom (3): sesuai dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Kolom (1). Kolom (4)
: Isikan banyaknya karyawan/pekerja Warga Negara Asing
(WNA),
baik
administrasi/manajemen
di
lapangan
(laki-laki
+
maupun
perempuan).
sesuai dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada Kolom (1). Kolom (5)
: Penjumlahan isian Kolom ( 2 + 3 + 4 ).
BLOK VI. UPAH/GAJI PEKERJA TETAP SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah/gaji yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para karyawan/pekerja tetap selama tahun survei. Apabila perusahaan memberikan upah/gaji kepada para karyawan/pekerja tetap berupa barang tanpa membayar, maka nilai barang 18
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
tersebut dicatat dan ditaksir menurut harga pasar setempat. Bila barang tersebut dibeli pegawai dengan harga lebih murah dari harga pasar (subsidi) maka nilai barang yang dicantumkan adalah selisih harga pasar dikurangi harga tebusan oleh pekerja. Fasilitas perumahan , listrik, transport yang diberikan kepada pegawai dengan cuma-cuma dianggap sebagai upah dalam bentuk barang. Nilainya ditaksir dengan sewa sejenis per tahun. Semua nilai diisi dalam ribuan rupiah. Rincian 1a
: Isikan gaji bruto (sebelum dipotong pajak upah/pendapatan) berupa uang ditambah dengan yang berupa barang (nilainya).
Rincian 1b
: Isikan upah lembur yang dibayarkan perusahaan kepada pekerjanya (yang berupa uang ditambah dengan nilai dari upah lembur yang berupa barang).
Rincian 1c
: Isikan hadiah, bonus dan sejenisnya (yang berupa uang ditambah dengan yang berupa barang).
Rincian 1d
: Isikan tunjangan kesehatan/pengobatan yang dikeluarkan perusahaan
kepada
pekerjanya
(misalnya
penggantian
ongkos rumah sakit dan obat obatan). Rincian 1e
: Isikan pengeluaran lainnya yang dibayarkan kepada pekerja selain Rincian 1a s.d 1d (misalnya pemberian karcis/tiket untuk hiburan, cuti, dan sebagainya).
Rincian 2
: Isikan besarnya iuran dana pensiun dan asuransi tenaga kerja (Astek). Tunjangan ini biasanya dibayarkan oleh perusahaan secara teratur kepada yayasan/badan yang khusus menangani hal tersebut untuk kepentingan para pekerja.
Rincian 3
: Isikan besarnya tunjangan kecelakan yang dibayarkan oleh perusahaan ini kepada yayasan/badan yang menangani masalah tersebut untuk kepentingan para pekerja yang mengalami
kecelakaan
dalam
jam
kerja
atau
waktu
melakukan tugas pekerjaan. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
19
Rincian 4
: Isikan besarnya tunjangan sosial dan tunjangan-tunjangan lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
BLOK VII.
RATA RATA BANYAKNYA PEKERJA HARIAN LEPAS DAN PEKERJA BORONGAN DAN UPAH/GAJI PER BULAN SELAMA TAHUN SURVEI
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai rata-rata banyaknya pekerja harian lepas dan pekerja borongan per bulan serta upah/gaji per bulan selama tahun survei. Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang dipekerjakan bila ada pekerjaan yang tidak tertangani pekerja tetap karena berbagai faktor; misalnya : karena waktu mendesak, atau karena sifat pekerjaan yang khusus. Bila pekerjaan selesai maka otomatis hubungan kerja selesai. Jadi, pekerja ini tidak termasuk pegawai/pekerja tetap. Kolom (2) :
Isikan rata-rata banyaknya pekerja per hari untuk pekerja di unit pemanfaatan.
Yang
dimaksud
dengan
pekerja
di
unit
pemanfaatan hutan adalah pekerja yang langsung bekerja dalam pemanfaatan hutan atau yang berhubungan dengan itu sampai dihasilkan produksi hasil usaha, misalnya pekerja pada kegiatan penanaman dan pemeliharaan hutan, penebangan, sortir batang, pengulitan, dan sebagainya. Kolom (3)
: Isikan banyaknya hari kerja sebulan untuk unit pemanfaatan hutan.
Kolom (4)
: Isikan banyaknya orang hari kerja [Kolom (2) x Kolom (3)].
Kolom (5)
: Isikan upah/gaji yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja harian lepas dan pekerja borongan perbulan untuk pekerja di unit pemanfaatan hutan.
20
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK VIII.
PENGELUARAN
BIAYA
PENANAMAN
SELAMA
TAHUN
SURVEI Blok
ini
hanya
diisi
apabila
ada
penanaman,
yaitu
berupa
peremajaan/penanaman kembali hutan yang telah ditebang (termasuk perluasan). Yang termasuk ditebang di sini adalah penebangan dengan sistem habis. Sedangkan pengeluaran yang dicatat di sini adalah pengeluaran selama tahun survei, menurut jenis pengeluaran, luas dalam Ha Kolom (2), banyaknya pohon/rumpun Kolom (3), serta nilai dalam ribuan rupiah Kolom (4). Rincian 1
: Isikan luas lahan yang benar-benar diolah pada tahun survei di Kolom (2), dan besarnya biaya pengolahan lahan tersebut di Kolom (4). Rincian ini hanya terisi apabila benar-benar terjadi pengolahan
lahan
pada
tahun
survei
untuk
keperluan
peremajaan/penanaman hutan kembali. Rincian 2
: Isikan luas lahan untuk pembibitan di Kolom (2), banyaknya bibit/benih yang disemaikan di Kolom (3) dan biaya pembibitan di Kolom (4). Bibit/benih di sini berasal dari pembelian maupun berasal dari produksi sendiri. Apabila berasal dari produksi sendiri maka dinilai berdasarkan harga yang berlaku atau berdasarkan harga apabila bibit/benih tersebut membeli dari pihak lain. Rincian ini hanya terisi apabila penanaman benih/bibit dikerjakan sendiri oleh perusahaan, apabila penanamannya dikerjakan oleh pihak lain maka biaya yang dikeluarkan kepada pihak lain (termasuk nilai bibit/benih), diisikan pada Rincian 3.
Rincian 3
: Isikan luas lahan untuk penanaman tanaman di Kolom (2), banyaknya
tanaman diKolom (3), serta biaya yang
dikeluarkan di Kolom (4). Rincian 4
: Kegiatan pemeliharaan hutan hasil peremajaan/penanaman kembali ini meliputi: penyiangan, penyulaman, pendangiran dan lainnya. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
21
Pada Rincian 4a s/d Rincian 4d, isikan luas lahan dalam rangka kegiatan tersebut yang sesuai di Kolom (2), banyaknya pohon/rumpun di Kolom (3) serta besarnya nilai/biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut di Kolom (4). Rincian 4 adalah Penjumlahan dari Rincian 4a s/d Rincian 4d. Penanaman adalah usaha menanami kembali tanaman pohonpohonan di dalam kawasan hutan. BLOK IX. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS SELAMA TAHUN SURVEI Blok
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
keterangan
mengenai
penggunaan bahan bakar dan pelumas selama tahun survei. Yang dicatat di sini adalah bahan bakar yang benar-benar digunakan (dikonsumsi). Bahan bakar yang dimaksud meliputi bensin, minyak tanah, minyak diesel, dan lainlain. Pemakaian bahan bakar yang dicakup di sini adalah bahan bakar yang dipakai untuk keperluan pemanfaatan hutan seperti untuk traktor, transportasi, dan untuk generator pembangkit listrik. Bahan bakar untuk generator listrik adalah bagian dari pemakaian hutan dan pemakaian pemanfaatan. Pengisian kolom-kolom: Kolom (1)
: Uraian jenis bahan bakar dan pelumas yang dipakai oleh kehutanan.
Kolom (2)
: Satuan dari bahan bakar dan pelumas yang dipakai oleh kehutanan
Kolom (3) dan (4)
: Isikan
banyaknya serta nilai
bahan
bakar dan
pelumas yang dipakai untuk pemanfaatan hutan. Kolom (5) dan (6)
: Isikan banyaknya serta nilai bahan bakar dan pelumas dipakai untuk generator pembangkit listrik
22
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK X.
PRODUKSI, PEMBELIAN, PEMAKAIAN, DAN PENJUALAN TENAGA LISTRIK SELAMA TAHUN SURVEI
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang sumber tenaga listrik yang meliputi: Kolom (2)
: Tenaga listrik yang diproduksi/dibangkitkan sendiri.
Kolom (3)
: Tenaga listrik yang dibeli dari PLN.
Kolom (4)
: Tenaga listrik yang dibeli dari Non PLN/pihak lain.
Kolom (5)
: Jumlah {Kolom (2) + Kolom (3) + Kolom (4)}.
Blok ini juga digunakan untuk mengetahui tentang penggunaan masingmasing sumber tenaga listrik, misalnya tenaga listrik yang digunakan untuk pemanfaatan hutan (Rincian 2), dan tenaga listrik yang dijual (Rincian 3). Nilai dinyatakan dalam ribuan rupiah. Rincian 1. Pengadaan Rincian 1.a : Isikan banyaknya tenaga listrik yang dihasilkan baik yang berasal dari produksi sendiri, PLN maupun Non PLN. Rincian 1.b : Isikan Nilai dari tenaga listrik yang dihasilkan seluruhnya baik berasal dari PLN maupun Non PLN. Rincian 2. Untuk Pemanfaatan Hutan Rincian 2.a.
: Isikan banyaknya tenaga listrik yang digunakan dalam pemanfaatan hutan baik yang berasal dari produksi sendiri, PLN maupun Non PLN.
Rincian 2.b.
: Isikan Nilai dari tenaga listrik yang dipakai dalam pemanfaatan hutan baik berasal dari PLN maupun Non PLN.
Rincian 3. Dijual Rincian 3.a.
: Isikan banyaknya tenaga listrik berasal dari produksi sendiri yang dijual ke pihak lain.
Rincian 3.b.
: Isikan nilai tenaga listrik berasal dari produksi sendiri yang dijual ke pihak lain. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
23
BLOK XI. ONGKOS/BIAYA PRODUKSI DAN SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp)
PENGELUARAN
LAIN
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan tentang semua ongkos/biaya jasa dan pengeluaran lain yang betul-betul dikeluarkan dalam proses produksi dan pemanfaatan hutan selama tahun survei. Biaya dan pengeluaran tersebut dinilai menurut harga pada tahun survei dan dinyatakan dalam ribuan rupiah. Rincian 1
: Isikan biaya pemakaian bahan/material pada Kolom (2), biaya-biaya tersebut meliputi: a.
Bahan pembungkus dan pengepak, misalnya : peti, pita pengepak. Termasuk juga kemasan (container).
b.
Pemakaian bahan bakar dan pelumas. Isian ini disalin dari Blok IX Kolom (4) Rincian jumlah.
c.
Listrik yang dibeli, baik yang dibeli dari PLN maupun non PLN. Isian ini disalin dari Blok X Rincian 1.b. Kolom (5)
d.
Suku cadang (spareparts) untuk pemeliharaan mesin, peralatan barang modal tetap. Misal: Pita gergaji, pita ban mesin, batu gerinda, dan lain sebagainya.
e.
Alat tulis dan keperluan kantor, misalnya : pensil, kertas, tinta, karbon, map.
f. Rincian 2
Lainnya, misalnya : air, telpon
: Isikan pengeluaran untuk balas jasa pada Kolom (2), balas jasa meliputi: a.
Balas Jasa pemanfaatan hutan yang dikerjakan oleh pihak lain, misal: Jasa penebangan, pembagian batang dan pengupasan kulit.
b.
Balas Jasa perbaikan dan pemeliharaan barang modal. Yang dimaksud dengan perbaikan dan pemeliharaan barang modal adalah pengeluaran rutin untuk memelihara
24
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
atau memperbaiki prasarana produksi agar tetap dapat bekerja seperti biasanya tanpa menambah kapasitas/tidak meningkatkan daya kerja serta tidak mengubah bentuk atau tidak mengubah umur prasarana produksi tersebut. c.
Balas
Jasa/biaya
angkutan,
penggudangan,
jasa
pelabuhan dan biaya komunikasi. d.
Biaya sewa gudang, mesin-mesin, dan alat-alat.
e.
Biaya konsultasi dan akuntan publik.
f.
Jasa lainnya (yang belum termasuk dalam Rincian 2a s.d 2e).
Rincian 3
: Isikan pengeluaran untuk biaya pajak dan pungutan wajib pada kolom (2), yang meliputi. a.
Pajak bumi dan bangunan (PBB).
b.
Iuran IUPHHK (Licence fee) yaitu biaya yang dibayarkan oleh perusahaan sehubungan dengan izin yang telah diberikan oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang- undang. Khusus untuk pemanfaatan hutan yang tergolong licence fee adalah IUPHHK (Iuran Hak Pengusahaan Hutan) yang dibayar pada waktu memperoleh ijin IUPHHK. Nilai yang diisikan dalam Rincian ini adalah jumlah biaya dibagi dengan jumlah waktu (tahun) IUPHHK yang diperoleh.
Rincian 4 :
c.
PSDH (Provisi Sumber Daya Hutan)
d.
Dana reboisasi (DR).
e.
Lainnya.
Isikan pengeluaran lain yang belum tercakup dalam Rincian 1 s.d 3 Blok XI, [Pengeluaran lainnya ini adalah pengeluaran selain untuk: upah/gaji pekerja tetap (Blok VI), pengeluaran untuk upah/gaji pekerja harian lepas maupun Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
25
pekerja
borongan
(Blok
VII),
dan
pengeluaran
untuk
peremajaan/penanaman kembali (Blok VIII)]. Pengeluaran lain tersebut meliputi: a.
Pembayaran bunga pinjaman yaitu selisih antara bunga yang wajib dibayar perusahaan dan bunga yang berhak diterima perusahaan (baik yang sudah dibayar maupun yang masih terhutang).
b.
Pembayaran asuransi.
c.
PMDH (Pembinaan Masyarakat Desa Hutan).
d.
Sumbangan, dan sejenisnya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pihak
lain
(bukan
untuk
pekerja/karyawan
perusahaan). BLOK XII.
PENDAPATAN LAINNYA DAN PERUBAHAN STOK SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp)
Blok ini digunakan untuk mengetahui pendapatan lain yang diterima perusahaan dan perubahan stok perusahaan selama tahun survei. Rincian 1
: Isikan nilai yang diterima perusahaan ini atas jasa pemanfaatan hutan yang dikerjakan perusahaan ini untuk pihak lain. Misalnya: jasa penebangan, pengupasan kulit, reboisasi, dan lain-lainnya).
Rincian 2
: Isikan pendapatan perusahaan ini yang berasal dari menyewakan
gedung,
gudang,
peralatan-peralatan,
mesin-mesin, jasa angkutan, jasa perbaikan/perbengkelan dan jasa lainnya (tidak termasuk menyewakan tanah). Rincian 3a
: Isikan nilai pembelian dari barang yang dijual lagi oleh perusahaan
Rincian 3b :
Isikan nilai penjualan barang dari rincian 3.a
Rincian 3.c
: Selisih dari antara harga penjualan dan pembelian barang yang dijual oleh perusahaan.
26
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
(Rincian 3c = Rincian 3b – Rincian 3a) Rincian 4
: Isikan pendapatan dari bunga dan pendapatan lainnya yang belum tercakup pada Rincian 1 s.d 3.
Rincian 5
: Jumlahkan isian setiap kolom Rincian 5 = Rincian (1 + 2 + 3c + 4).
BLOK XIII.A. PENAMBAHAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp) Blok
ini
digunakan
untuk
mendapatkan
keterangan
mengenai
pembelian/penambahan, pembuatan dan perbaikan besar barang modal tetap selama tahun survei. Barang modal tetap yang dicatat dalam Blok XIII ini adalah barang modal yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun yang dimiliki dan digunakan dalam proses produksi atau kegiatan usaha. Kolom (2) dan (3)
: Isikan nilai pembelian/penambahan barang modal baru pada Kolom (2) dan barang modal bekas dalam negeri pada Kolom (3). Nilai pembelian/penambahan barang modal baru adalah nilai barang modal yang baru dibeli dan belum pernah dipakai di dalam negeri. Barang modal yang pernah dipakai di luar negeri lalu diimpor dan digunakan oleh perusahaan dianggap sebagai
barang
modal
baru.
Nilai
pembelian/penambahan barang modal bekas di dalam negeri adalah nilai pembelian barang modal yang sudah pernah dipakai di dalam negeri. Nilai diisikan
sesuai
dengan
nilai
pembelian
yang
sesungguhnya pada saat terjadi transaksi, termasuk pula ongkos pemasangan, dan lain-lain. Kolom (4) dan (5)
: Isikan nilai pembuatan dan perbaikan besar, untuk yang dikerjakan pihak lain pada Kolom (4) dan dikerjakan oleh perusahaan sendiri pada Kolom (5).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
27
Perbaikan
besar
perombakan/pembaharuan
adalah
sehingga
menambah
kapasitas/meningkatkan daya kerja serta mengubah bentuk
atau
menambah
umur
barang
modal
tersebut. Penilaian dari pembuatan dan perbaikan besar yang dilakukan perusahaan sendiri adalah berdasarkan harga pasar. Jika tidak mungkin maka nilai
pembuatan
dan
perbaikan
besar
yang
dikerjakan sendiri dihitung dengan menjumlahkan semua nilai bahan-bahan/material dan jasa-jasa serta ongkos-ongkos lainnya untuk kepentingan pembuatan dan perbaikan besar tersebut dan dinilai dengan harga pasar yang berlaku saat itu. BLOK XIII.B. PENGURANGAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp) Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai penjualan pengurangan dan penyusutan barang modal tetap selama tahun survei. Kolom (2)
: Isikan nilai penjualan/pengurangan barang modal. Nilai penjualan/pengurangan barang modal supaya diisikan sesuai dengan penjualan yang sesungguhnya pada saat terjadi transaksi.
Kolom (3)
: Isikan nilai penyusutan keseluruhan barang modal dalam tahun survei.
Catatan: Untuk barang modal yang pembuatannya memerlukan waktu lebih dari satu tahun seperti pembangunan gedung, maka nilai yang dicatat adalah nilai yang benar benar diinvestasikan dalam tahun survei. BLOK XIV. C A T A T A N Blok XIV ini disediakan untuk mencatat hal-hal atau keterangan yang diperlukan, untuk memperjelas isian-isian yang tercantum dalam kuesioner. 28
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK XV. KETERANGAN PENCACAHAN Blok ini disediakan untuk mencatat keterangan pencacahan. Rincian 1
: Tuliskan nama pencacah
Rincian 2
: Tuliskan tanggal pencacahan
Rincian 3
: Bubuhkan tanda tangan pencacah (petugas yang melakukan pencacahan).
BLOK XVI. P E N G E S A H A N Blok ini disediakan untuk pengesahan bahwa isian-isian dari Blok I s.d Blok XV ini benar adanya. B.
PERUSAHAAN PEMEGANG IUPHHK- HUTAN TANAMAN (VT-HPHT dan VTPERUM) 2.B.1. Tujuan Daftar VT-HPHT digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai Perusahaan Pembudidaya Tanaman Kehutanan, data yang dikumpulkan meliputi luas areal penebangan, volume dan nilai produksi kayu, jumlah tenaga kerja, pendapatan, dan pengeluaran perusahaan. Satu daftar VT-HPHT digunakan untuk mencacah satu perusahaan pembudidaya tanaman kehutanan. Perusahaan pembudidaya tanaman kehutanan yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang berbadan hukum/usaha yaitu: PN/PD, PT/NV, CV, Firma, Koperasi, Yayasan, dan Lainnya. 2.B.2 Keterangan yang Dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dalam daftar VT-HPHT meliputi: Blok I
: Keterangan Umum Perusahaan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
29
Blok II
: Penguasaan dan Penggunaan Lahan Pada Akhir Tahun Survei
Blok III
: Mutasi Tanaman Kayu Kehutanan Selama Tahun Survei
Blok IV
: Luas,
Volume
dan
Nilai
Penjarangan
Tanaman
Kayu
Kehutanan Selama Tahun Survei Blok V
: Produksi Kayu Kehutanan Selama Tahun Survei dan Prediksi Produksi Kayu Kehutanan untuk 3 (tiga) Tahun Berikutnya
Blok VI
: Pengadaan dan Penggunaan Produksi Kayu Kehutanan dan Nilai Selama Tahun Survei
Blok VII
: Banyaknya Karyawan/Pekerja Tetap yang Dibayar pada Akhir Tahun Survei
Blok VIII
: Nilai Produksi dan pendapatan/Penerimaan Lain Perusahaan
Blok IX
: Biaya Pengelolaan Hutan
Blok X
: Penambahan dan Pengurangan Serta Perbaikan Besar Barang Modal Tetap Selama Tahun Survei
Blok XI
: Bangunan dan Peralatan Yang Dimiliki Perusahaan Pada Akhir Tahun Survei
Blok XII
: Catatan
Blok XIII
: Keterangan Pencacahan
Blok XIV
: Pengesahan
2.B.3 Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan konsistensinya BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas secara umum mengenai nama perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman
(cabang
atau
permodalan/kepemilikan,
tanpa bentuk
cabang), badan
alamat
usaha/hukum
perusahaan. 30
perusahaan,
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
serta
status
kedudukan
Rincian 1
: tulislah nama perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman ini dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2
: tulislah alamat perusahaan ini dengan lengkap dan jelas (termasuk nomor telepon, telex, faksimili, dan kode pos).
Rincian 3
: lingkari salah satu kode yang sesuai dengan bentuk badan usaha/hukum perusahaan ini pada akhir tahun survei.
Rincian 4
: lingkari
kode-kode
yang
sesuai
dengan
status
permodalan/pemilikan perusahaan ini pada akhir tahun survei. Jawaban yang dilingkari dapat lebih dari satu, misalnya: patungan antara swasta nasional dengan swasta asing, maka kode yang dilingkari adalah kode 2 dan kode 4 dan isikan
persentasenya.
Jumlah
persentase
permodalan/pemilikan harus 100% Rincian 5
: tuliskan
tahun
berdiri
dan
tahun
mulai
operasional
perusahaan ini. Yang dimaksud dengan tahun berdiri perusahaan adalah tahun pada saat perusahaan ini mendapatkan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan atau
Surat
Keputusan
dari
Menteri Kehutanan/Gubernur/Bupati yang sudah diklarifikasi oleh Menteri Kehutanan. Yang dimaksud dengan tahun operasional perusahaan adalah tahun di mana perusahaan dapat beroperasi untuk melakukan kegiatan lapangan setelah mendapatkan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan atau Surat Keputusan dari Menteri Kehutanan/gubernur/bupati yang sudah diklarifikasi oleh Menteri Kehutanan. Rincian 6
: lingkari salah satu kode yang sesuai dengan kedudukan perusahaan ini, sebagai perusahaan cabang (kode 1), perusahaan tanpa cabang (kode 2). Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
31
Perusahaan cabang adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan menjalankan semua jenis kegiatan ekonomi
secara
struktural
berada
di
atasnya
dan
menyelenggarakan tata usaha/pembukuan sendiri, tetapi dalam mengatur usahanya itu tetap mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh Kantor Pusat. Perusahaan tanpa cabang adalah perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kehiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Istilah lain tanpa cabang adalah perusahaan tunggal. Perusahaan induk adalah perusahaan yang mempunyai hubungan kerja terhadap kegiatan di tempat lain yang secara administratif terhadap
melakukan pengawasan dan bimbingan
seluruh
perusahaan
di
daerah
lain,
tetapi
perusahaan di daerah lain tersebut tidak bertanggung jawab terhadap perusahaan induk. Kantor
Pusat
adalah
perusahaan
yang
mempunyai
cabang/perwakilan/unit pembantu di tempat lain, yang secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan
pengawasan
terhadap
seluruh
perusahaan
cabang/perwakilan. Rincian 7
: apabila perusahaan ini sebagai perusahaan cabang/kantor cabang (Rincian 6 kode 1 dilingkari) maka: a. tuliskan nama perusahaan induk/kantor pusat. b. tuliskan alamat lengkap perusahaan induk/kantor pusat (termasuk nomor telpon, telex, faksimili, dan kode pos).
Rincian 8
: digunakan untuk mengetahui nomor dan tanggal surat keputusan hak pengusahaan IUPHHK pada hutan tanaman (SK IUPHHK pada hutan tanaman), lokasi areal hutan
32
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
tanaman yang diusahakan, dan luas areal hak pengusahaan IUPHHK pada hutan tanaman. Rincian 8.a.
: tuliskan nomor SK IUPHHK pada hutan tanaman yang masih berlaku. Satu perusahaan bisa mendapatkan lebih dari satu kali SK IUPHHK pada hutan tanaman. Bila ada SK IUPHHK pada hutan tanaman yang diperbarui maka yang ditulis adalah Nomor SK terakhir. Akan tetapi bila setiap SK mencakup luas areal tersendiri maka harus dituliskan masing-masing nomor SK tersebut.
Rincian 8.b.
: tuliskan tanggal SK IUPHHK pada hutan tanaman yang dimiliki.
Rincian 8.c.
: tuliskan lokasi areal (Provinsi dan Kabupaten dari IUPHHK pada hutan tanaman yang dimilikinya.
Rincian 8.d
: tuliskan luas areal hak pengusahaan IUPHHK pada hutan tanaman seluruhnya untuk setiap SK IUPHHK pada hutan tanaman yang dimiliki.
Rincian 9
: tuliskan luas tanaman muda dan tanaman masak tebang per jenis tanaman yang diusahakan dan urutkan dari yang terluas baik untuk tanaman pokok, unggulan setempat, atau tanaman kehidupan (Luas tanaman dalam Ha). Tanaman Muda adalah tanaman belum siap tebang (belum memberikan hasil) Tanaman masak tebang adalah tanaman yang sudah siap untuk ditebang/memberikan hasil Tanaman pokok adalah jenis tanaman untuk
tujuan
produksi hasil hutan berupa kayu pertukangan, kayu serat, atau kayu energi. Tanaman unggulan setempat adalah tanaman jenis asli di daerah
yang
bersangkutan
yang
mempunyai
nilai
perdagangan (niagawi) tinggi. Contoh: cendana, kayu hitam. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
33
Tanaman kehidupan adalah tanaman tahunan/pohon yang menghasilkan hasil hutan bukan kayu yang bermanfaat bagi masyarakat. BLOK II.
PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
Blok
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
penguasaan
lahan
oleh
perusahaan dan penggunaannya pada akhir tahun survei. 1.
PENGUASAAN LAHAN A.
TANAH NEGARA Tanah negara adalah tanah yang diperoleh dari Negara/Pemerintah. A.1.
KAWASAN HUTAN Isian harus besar atau sama dengan isian Blok I Rincian 8.d.(luas areal hutan tanaman)
A.2.
BUKAN KAWASAN HUTAN Isian lahan bukan kawasan hutan terdiri dari: Rincian 1
: Isikan luas lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai oleh perusahaan.
Rincian 2
: Isikan luas lahan Hak Guna bangunan (HGB) yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 3
: Isikan luas lahan Hak Pakai (HP) yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 4
: adalah tanah negara yang didapat oleh perusahaan tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam Rincian 1 s.d 3, misal: tanah negara
yang
sedang
dalam
proses
mendapatkan HGU/HGB/HP, tanah negara yang terambil oleh perusahaan, dan tanah untuk keperluan penelitian. 34
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
B.
BUKAN TANAH NEGARA Lahan bukan tanah negara adalah tanah yang diperoleh dari perorangan atau bukan negara/pemerintah. Rincian 1
: isikan luas lahan yang didapat dari lahan sewa pada Kolom (2) dalam ha.
Rincian 2
: isikan luas lahan lain pada Kolom (2) dalam ha. Tanah sewa adalah tanah yang disewa dari hak milik perorangan/rakyat atau tanah adat/tanah marga/tanah desa. Tanah lainnya adalah tanah bukan milik negara yang diperoleh perusahaan, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam tanah sewa. Misal: tanah hak milik, tanah adat, tanah marga atau tanah desa, dan tanah rakyat.
C.
DIKUASAI/DIPAKAI PIHAK LAIN adalah tanah yang diperoleh perusahaan baik dari negara maupun bukan, kemudian dikuasai/dipakai pihak lain, baik secara sah/seijin maupun tidak. 1.
Dipakai oleh buruh/karyawan adalah pemakaian secara sah dan dapat
dipergunakan
untuk
berbagai
keperluan
oleh
buruh/karyawan. 2.
Diduduki pihak lain adalah pendudukan secara tidak sah atau liar oleh siapapun.
3. D.
Lain-lain adalah selain 1 dan 2, misalnya dipakai oleh instansi.
LAHAN YANG DIKUASAI PERUSAHAAN Jumlahkan Rincian A.5 + B.4 - C.4
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
35
2.
PENGGUNAAN LAHAN A.
LAHAN EFEKTIF 1.
2.
Isikan luas lahan yang sudah ditanami untuk: a.
pembibitan/persemaian tanaman (persemaian)
b.
tanaman pokok
c.
tanaman unggulan setempat
d.
tanaman kehidupan
Isikan luas lahan yang belum ditanami Lahan yang belum ditanami adalah lahan yang belum ditanami kayu-kayuan
kehutanan,
tetapi
sudah
dicadangkan
untuk
tanaman kehutanan. 3. Sub Jumlah Jumlah dari Rincian 3 = Rincian 1 + Rincian 2 B.
LAHAN UNTUK SARANA DAN PRASARANA Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahan yang digunakan untuk jalan, rel, fasilitas sosial, gedung perkantoran, gudang, pabrik, perumahan karyawan, dan lainnya
C.
KAWASAN LINDUNG Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahan yang digunakan untuk kawasan lindung. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi umum melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.
36
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
D.
PENGGUNAAN LAHAN YANG DIKUASAI Jumlahkan Rincian A.3. + B.5 + C. Isian Blok II Rincian 1. D Kolom (2) harus sama dengan isian Blok II Rincian 2. D Kolom (2).
BLOK III.
MUTASI TANAMAN KAYU KEHUTANAN SELAMA TAHUN SURVEI (0,00 Ha)
Blok ini bertujuan untuk mengetahui mutasi luas tanaman kayu kehutanan selama tahun survei. Kolom (1)
: tuliskan jenis tanaman kayu kehutanan yang diusahakan oleh perusahaan. misal: pinus, jati, dan sebagainya
Kolom (2)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan yang diusahakan oleh perusahaan sampai dengan tanggal 1 Januari tahun survei.
Kolom (3)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan, sebagai penanaman baru
selama
tahun
survei
termasuk
penanaman
kembali/reboisasi/sebagai ganti tanaman yang ditebang. Kolom (4)
: tuliskan luas lahan tanaman kayu kehutanan yang terbakar selama tahun survei.
Kolom (5)
: tuliskan
luas
tanaman
kayu
kehutanan
yang
terserang
hama/penyakit selama tahun survei. Kolom (6)
: tuliskan
luas
tanaman
kayu
kehutanan
yang
dirambah/dicuri/dijarah selama tahun survei. Kolom (7)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan yang ditebang selama tahun survei (tidak termasuk tanaman yang ditebang untuk penjarangan selama tahun survei).
Kolom (8)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan keadaan pada tanggal 31 Desember pada tahun survei. Jumlah Kolom ((2) + (3)= (4) + (5) + (6) +(7) +(8)) Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
37
BLOK IV. LUAS , VOLUME, DAN NILAI PENJARANGAN TANAMAN KAYU SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini bertujuan untuk mengetahui luas tanaman kayu kehutanan yang dijarangkan, volume dan nilai kayu tebangan hasil penjarangan selama tahun survei. Kolom (1)
: tuliskan nama tanaman kayu kehutanan yang diusahakan oleh perusahaan, misal: pinus, jati, dan sebagainya.
Kolom (2)
: tuliskan umur tanaman kayu kehutanan yang diusahakan pada saat dijarangkan.
Kolom (3)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan seluruhnya.
Kolom (4)
: tuliskan luas tanaman kayu kehutanan yang dijarangkan selama tahun survei.
Kolom (5)
: tuliskan volume kayu tebangan dari hasil penjarangan dalam satuan m3.
Kolom (6)
: tuliskan nilai kayu tebangan dari hasil penjarangan tersebut dalam ribuan rupiah.
BLOK V.
PRODUKSI KAYU KEHUTANAN SELAMA TAHUN SURVEI DAN PREDIKSI PRODUKSI KAYU KEHUTANAN UNTUK 3 (TIGA) TAHUN BERIKUTNYA
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang produksi kayu kehutanan selama tahun survei dan prediksi produksi kayu untuk 3 (tiga) tahun berikutnya. Tidak termasuk produksi kayu hasil penjarangan tanaman kehutanan pada blok IV. Produksi kayu kehutanan adalah produksi primer dari kayu kehutanan yang diusahakan yang belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut, masih dalam bentuk kayu gelondongan. Prediksi produksi kayu kehutanan adalah rencana produksi kayu dari hasil penanaman tanaman kehutanan yang akan ditebang oleh perusahaan pada tahun tertentu sesuai dengan rencana kerja. 38
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Kolom (1)
: Bulan penebangan/produksi (Januari s/d Desember)
Kolom (2) s.d. (9)
: tuliskan banyaknya produksi kayu kehutanan dari hasil penebangan sesuai dengan bulan produksi untuk setiap jenis kayu dari tanaman kehutanan yang diusahakan.
Produksi dalam bentuk kayu gelondongan dengan satuan m³. Pada blok ini hanya disediakan sebanyak 8 (delapan) jenis tanaman, jika tanaman yang diusahakan lebih dari 8 jenis tanaman, mohon untuk di copy blok ini. BLOK VI.
PENGADAAN DAN PENGGUNAAN PRODUKSI KEHUTANAN DAN NILAI SELAMA TAHUN SURVEI
KAYU
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan sumber pengadaan dan penggunaan produksi kayu gelondongan dari tanaman kayu kehutanan yang diusahakan sebelum melalui proses pengolahan selama tahun survei. Kolom (1)
: uraian pengadaan dan penggunaan produksi kayu kehutanan/ gelondongan.
Kolom (2) s.d. (9)
: tuliskan
volume dan nilai dari pengadaan dan
penggunaan kayu kehutanan/gelondongan. (volume dalam bentuk m³ dan nilai dalam ribuan rupiah). A. PENGADAAN PRODUKSI KAYU KEHUTANAN Rincian 1
: tuliskan volume dan nilai kayu kehutanan/gelondongan yang dimiliki oleh perusahaan pada stok awal atau saat awal tahun (tanggal 1 Januari tahun survei) untuk masingmasing jenis kayu tanaman kehutanan.
Rincian 2
: tuliskan
volume
dan
nilai
produksi
kayu
kehutanan/gelondongan yang dihasilkan sendiri oleh perusahaan dari tanaman kehutanan yang diusahakan selama tahun survei.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
39
Rincian 3
: tuliskan volume dan nilai kayu kehutanan/gelondongan yang dibeli oleh perusahaan dari hutan rakyat selama tahun survei
Rincian 4
: tuliskan volume dan nilai kayu kehutanan/gelondongan yang dibeli oleh perusahaan dari perusahaan lain selama tahun survei.
B.
PENGGUNAAN PRODUKSI KAYU KEHUTANAN Rincian 1.a.
: tuliskan
volume
dan
nilai
produksi
kayu
kehutanan/gelondongan yang djual ke unit industri terkait. Rincian 1.b
: tuliskan
volume
dan
kehutanan/gelondongan
nilai
yang
produksi
kayu
dijual bebas
(dalam
negeri). Rincian 2
: tuliskan
volume
dan
kehutanan/gelondongan
nilai
untuk
produksi
kayu
penggunaan
lainnya
(seperti rusak, susut, hilang, dihibahkan dll). Perkirakan nilainya berdasarkan harga jual setempat. Rincian 3
: tuliskan volume dan nilai stok akhir produksi kayu kehutanan/gelondongan yang pada akhir tahun (31 Desember tahun survei). Rincian ( A1 + A2 ) = ( B1a + B1b + B2 + B3 ) Nilai stok awal tahun adalah nilai perkiraan dari kayu kehutanan yang masih ada di perusahaan pada awal tahun (1 Januari) sesuai harga setempat. Nilai produk sendiri adalah nilai perkiraan produksi kayu kehutanan hasil penebangan dari perusahaan sendiri pada saat kayu tersebut ditebang sesuai harga setempat.
40
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Nilai kayu yang dijual ke unit industri terkait adalah nilai kayu kehutanan yang dijual ke unit industri terkait sesuai harga jual selama satu tahun. Nilai kayu yang dijual bebas (dalam negeri) adalah nilai
kayu
kehutanan
yang
dijual
bebas
(perorangan/perusahaan bukan unit industri terkait) sesuai harga jual selama satu tahun. Nilai lainnya (rusak, susut, hilang, dihibahkan dll) adalah
nilai
perkiraan
kayu
(rusak,susut,hilang,dihibahkan
kehutanan dll)
sesuai
lainnya harga
setempat selama satu tahun. Nilai stok akhir tahun adalah nilai perkiraan
kayu
kehutanan yang masih ada di perusahaan pada akhir tahun (31 desember) sesuai harga setempat. BLOK VII. BANYAKNYA KARYAWAN/PEKERJA TETAP YANG DIBAYAR PADA AKHIR TAHUN SURVEI Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai banyaknya karyawan/pekerja tetap yang dibayar, dirinci menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, status pekerjaan, kewarganegaraan, dan jenis kelamin pada akhir tahun survei. Khusus untuk WNA (Warga Negara Asing) tidak dirinci menurut jenis kelamin. Karyawan/pekerja tetap adalah karyawan/pekerja yang telah diangkat secara resmi oleh perusahaan baik dengan SK Pengangkatan maupun secara penunjukan langsung dengan mempunyai gaji tertentu. Pada umumnya pembayaran gaji dilakukan bulanan atau mingguan tanpa dikatkan langsung dengan volume pekerjaannya. Konsultan dan tenaga ahli yang diperbantukan dalam waktu tertentu (jangka pendek) dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan tidak termasuk sebagai pekerja tetap. Kolom (1)
: uraian tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
41
Kolom (2) dan (3)
: isikan banyak pekerja kantor administrasi Warga Negara
Indonesia
(WNI).
Isikan
banyak
karyawan/pekerja laki-laki pada Kolom (2) dan banyak karyawan/pekerja perempuan pada Kolom (3). Kolom (4)
: isikan
banyaknya
pekerja
kantor/administrasi
Warga Negara Asing. Kolom (5)
: penjumlahan isian Kolom (2 + 3 + 4)
Kolom (6) dan (7)
: isikan
banyak
Negara
pekerja
Indonesia
hutan/lapangan
(WNI).
Isikan
Warga banyak
karyawan/pekerja laki-laki pada Kolom (6) dan banyak karyawan/pekerja perempuan pada Kolom (7). Kolom (8)
: isikan
banyak
pekerja
hutan/lapangan
Warga
Negara Asing. Kolom (9)
: penjumlahan isian Kolom (6 + 7 + 8)
BLOK VIII. NILAI PRODUKSI DAN PENDAPATAN/PENERIMAAN LAIN PERUSAHAAN Blok
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
nilai
produksi
dan
pendapatan/penerimaan lain yang diterima perusahaan perusahaan selama tahun survei (dalam ribuan rupiah). Rincian 1
: tuliskan pendapatan/penerimaan dari produksi pengelolaan hutan.
Rincian 2
: tuliskan pendapatan/penerimaan dari penjualan bibit
Rincian 3
: tuliskan pendapatan/penerimaan dari usaha pertanian lain yang dilakukan perusahaan di areal kehutanan, seperti usaha perkebunan, peternakan, dan perikanan.
42
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian 4
: tuliskan nilai keuntungan dari penjualan barang tanpa diproses (belum diproses lanjut atau diperbaiki secara besarbesaran).
Rincian 5
: tuliskan pendapatan kotor dari penyewaan baik penyewaan peralatan,
mesin-mesin,
gedung,
transportasi
dan
sebagainya. Rincian 6
: tuliskan pendapatan lainnya yang tidak termasuk Rincian 1 s.d 5, misalnya penerimaan bunga dan jasa konsultan.
Rincian 7
: tuliskan nilai dari selisih stok barang (stok awal dikurangi stok akhir).
BLOK IX. BIAYA PENGELOLAAN HUTAN (000 Rp) Blok ini bertujuan untuk mendapatkan biaya pengelolaan hutan menurut jenisnya selama tahun survei (dalam ribuan rupiah). Upah/Gaji
adalah
upah
yang
dibayarkan
sebelum
dipotong
pajak
upah/pendapatan, baik dalam bentuk uang, maupun bentuk barang. Termasuk di sini perkiraan sewa rumah, kendaraan, dan lain-lain yang diberikan kepada pegawai. Upah/gaji yang dibayarkan dalam bentuk barang, maka nilainya diperkirakan sesuai dengan harga setempat. Balas jasa lainnya meliputi upah lembur, hadiah, bonus, dana pensiun, asuransi
pegawai,
tunjangan
sosial,
perawatan
kesehatan,
tunjangan
kecelakaan, dan lainnya. Bahan bakar yang dipakai adalah seluruh pemakaian untuk pemanfaatan hutan. Bahan bakar untuk generator listrik adalah bagian dari pemakaian untuk unit pemanfaatan hutan. Tenaga listrik meliputi tenaga listrik yang dibangkitkan/produksi sendiri, dibeli dari PLN, atau dan dibeli dari non PLN. Rincian 1
: isikan besarnya upah/gaji pekerja tetap dan tidak tetap yang dibayarkan perusahaan.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
43
Rincian 2
: isikan besarnya balas jasa lainnya (selain upah/gaji) yang dibayarkan perusahaan.
Rincian 3
: isikan besarnya pengeluaran untuk bahan-bahan yang meliputi pengeluaran untuk bibit tanaman, pupuk, pestisida, alat-alat tulis dan keperluan kantor, wadah pembungkus, suku cadang untuk pemeliharaan peralatan, dan biaya lainnya.
Rincian 4
: isikan besarnya nilai penggunaan bahan bakar dan listrik perusahaan, seperti: bahan bakar, pelumas, tenaga listrik yag dibeli, dan lainnya.
Rincian 5
: isikan besarnya biaya untuk pembayaran jasa-jasa meliputi: ongkos
pemeliharaan
(pemeliharaan
kecil
prasarana
produksi), transport dan komunikasi, sewa gedung, serta jasa-jasa lainnya. Rincian 6
: isikan besarnya nilai bunga pinjaman yang harus dibayarkan selama tahun survei, baik yang sudah dibayarkan maupun yang belum.
Rincian 7
: isikan besarnya pembayaran sewa tanah selama tahun survei, apabila perusahaan menyewa tanah dari pihak lain, termasuk di sini tanah pertanian milik rakyat.
Rincian 8
: isikan besarnya pajak tak langsung termasuk Pajak Bumi dan Bangunan.
Rincian 9
: jika
ada
isian
lain
yang
termasuk
komponen
biaya/pengeluaran dan belum tercakup pada Rincian diatas, maka tuIiskan jenis pengeluaran tersebut. Jumlah = R.1 + R.2 + .... + R.9
44
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK X.
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA PERBAIKAN BESAR BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp)
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang perubahan investasi barang modal tetap karena penambahan maupun pengurangan selama tahun survei (dalam ribuan rupiah). Barang modal tetap adalah barang yang daya tahan usia pemakaian dalam jangka panjang, lebih dari satu tahun seperti: tanah, tanaman tahunan, gedunggedung, mesin-mesin, kendaraan, perabotan kantor, dan sebagainya. Barang modal baru adalah barang modal yang belum pernah dipakai sama sekali. Barang modal bekas dari luar negeri yang dibeli perusahaan digolongkan sebagai barang modal baru. Barang modal bekas adalah barang modal yang pernah dipakai oleh perusahaan/perseorangan di dalam negeri. Barang modal bekas dari luar negeri tidak termasuk di sini. Pembuatan dan perbaikan besar adalah membuat barang modal baru atau memperbaiki barang modal bekas yang dipakai dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas atau untuk memperpanjang usia pemakaian dari yang seharusnya. Penjualan barang modal bekas adalah penjualan barang modal yang pernah digunakan oleh perusahaan dan kemudian dijual kembali. Barang modal bekas yang dibeli dari pihak lain yang kemudian dijual kembali dengan tujuan mencari untung, tidak dimasukkan di sini. Nilai penjualan barang modal bekas yang diisikan di sini adalah nilai transaksi penjualan sebenarnya. Penyusutan barang modal adalah besarnya nilai penyusutan seluruh barang modal menurut tahun buku selama tahun survei. Kolom (2)
: isikan nilai pembelian barang modal baru (kecuali tanah)
Kolom (3)
: isikan nilai pembelian barang modal bekas dalam negeri (kecuali tanaman/ bibit) Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
45
Kolom (4)
: isikan nilai pembuatan dan perbaikan besar yang dikerjakan sendiri oleh perusahaan (kecuali tanah)
Kolom (5)
: isikan nilai pembuatan dan perbaikan besar yang dikerjakan pihak lain (kecuali tanah)
Kolom (6)
: isikan nilai penjualan barang modal bekas
Kolom (7)
: isikan nilai penyusutan barang modal
BLOK XI.
BANGUNAN DAN PERALATAN YANG DIMILIKI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang jenis prasarana yang dimiliki perusahaan. Prasarana di sini adalah prasarana yang masih berfungsi atau sedang rusak, namun masih akan diperbaiki kembali. Kolom (2) dan (5)
: isikan banyaknya prasarana menurut jenisnya.
Kolom (3) dan (6)
: isikan perkiraan nilai prasarana menurut harga/nilai pasar pada akhir tahun survei
BLOK XII. C A T A T A N Blok ini disediakan untuk mencatat hal-hal / keterangan yang diperlukan untuk memperjelas isian yang tercantum dalam Daftar VT-HPHT. BLOK XIII. KETERANGAN PENCACAHAN Tuliskan nama pencacah, tanggal pencacahan dan tanda tangan pencacah. BLOK XIV. P E N G E S A H A N Blok ini digunakan untuk pengesahan, bahwa yang diisikan di dalam Blok I sampai dengan Blok XIV benar adanya.
46
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
C. PERUSAHAAN PENANGKARAN TUMBUHAN DAN SATWA LIAR (VT-TSL) 2.C.1. Tujuan Daftar VT-TSL digunakan untuk mendapatkan keterangan rinci mengenai perusahaan Penangkaran Tumbuhan dan satwa liar. Keterangan yang dikumpulkan meliputi luas lahan penangkaran, pemasukan dan mutasi tumbuhan/satwa liar yang ditangkar, jumlah tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Satu daftar VT-TSL digunakan untuk mencacah satu perusahaan penangkaran tumbuhan dan satwa liar. Perusahaan Penangkaran Tumbuhan/satwa liar yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan yang mempunyai ijin dan masih aktif. 2.C.2. Keterangan yang Dikumpulkan Keterangan yang dikumpulkan dalam daftar VT-TSL meliputi: Blok I
: Keterangan Umum Perusahaan
Blok II
: Status
Tanah
dan
Penggunaan
Lahan
yang
Dikuasai
Perusahaan Pada Akhir Tahun Survei Blok III
: Pemasukan dan Mutasi Tumbuhan/satwa liar yang Ditangkar Selama Tahun Survei
Blok IV
: Pendapatan Utama Usaha Penangkaran Tumbuhan/satwa liar Selama Tahun Survei
Blok V
: Pendapatan/Penerimaan Lainnya Selama Tahun Survei
Blok VI
: Banyaknya Pekerja Tetap, Upah/Gaji Pekerja Tetap, dan Upah/Gaji Pekerja Harian Lepas/Borongan Selama Tahun Survei
Blok VII
: Biaya Pengeluaran untuk Pakan Satwa Liar, Obat-obatan dan Pupuk/Pestisida Selama Tahun Survei
Blok VIII
: Pemakaian Bahan Bakar, Pelumas, Listrik, dan Air Selama Tahun Survei Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
47
Blok IX
: Pengeluaran Lainnya Selama Tahun Survei
Blok X.A
: Penambahan Barang Modal Tetap Selama Tahun Survei
Blok X.B
: Pengurangan Barang Modal Tetap Selama Tahun Survei
Blok XI
: Catatan
Blok XII
: Keterangan Pencacahan
Blok XIII
: Pengesahan
2.C.3. Cara Pengisian Daftar, Konsep dan Definisi, dan Konsistensinya BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas
mengenai
nama,
permodalan/pemilikan,
alamat,
tahun
bentuk
berdiri
dan
badan
usaha/hukum,
operasional
dan
status
kedudukan
perusahaan penangkaran tumbuhan/satwa liar. Rincian 1
: tulislkan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2
: lingkari kode-kode yang sesuai dengan kelompok jenis penangkaran yang diusahakan. Kelompok jenis penangkaran meliputi: Mamalia (Kera), Reptilia (Buaya, biawak dll), Aves , Ikan (Arwana), Tumbuh-tumbuhan (Anggrek,
Cykas,
Gaharu,
dll),
Serangga
(Kupu-Kupu),
Anthozoa (Koral/Kima/Lola) dan Ikan (Arwana). Rincian 3
: tulislkan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas. (termasuk nomor Telepon, Telex, Faksimili, dan Kode Pos).
Rincian 4
: lingkari salah satu kode yang sesuai dengan bentuk badan usaha/hukum perusahaan pada akhir tahun survei. Jika perusahaan perorangan maka bentuk badan hukumnya dikategorikan ‘Lainnya’
48
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian 5
: lingkari
kode-kode
yang
permodalan/pemilikan
sesuai
perusahaan
dengan
beserta
status
persentasenya
pada akhir tahun survei. Jawaban yang dilingkari dapat lebih dari satu, misalnya: patungan antara Swasta Nasional dengan Swasta Asing, maka kode yang dilingkari adalah kode 2 dan kode 4. Penjumlahan nilai persentase harus 100%. Rincian 6
: tuliskan tahun mulai beroperasi perusahaan. Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali mulai melakukan penangkaran.
Rincian 7
: lingkari
salah
satu
kode
yang
sesuai
dengan
status
perusahaan, apakah sebagai perusahaan tanpa cabang (kode 1) atau perusahaan cabang (kode 2). Rincian 8
: apabila perusahaan ini sebagai perusahaan/kantor cabang (Rincian 7 kode 2 dilingkari) maka: a.
tuliskan nama perusahaan induk/kantor pusat.
b.
tuliskan alamat lengkap perusahaan induk/kantor pusat (termasuk nomor Telepon, Telex, Faksimilei, dan Kode Pos).
Rincian 9
: tuliskan ijin usaha penangkaran yang masih berlaku, meliputi : nomor dan tanggal ijin, bidang usaha yang diberikan ijin, lokasi perijinan (provinsi/kabupaten), dan luas areal yang digunakan sesuai dengan ijin yang diberikan. Contoh bidang usaha adalah: penangkaran buaya, penangkaran anggrek hutan, dll
Rincian 10
: tuliskan contact person (nama/nomor telepon, HP)
BLOK II.A.
STATUS TANAH YANG DIKUASAI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
Blok
ini
digunakan
untuk
mengetahui
penguasaan
tanah
oleh
perusahaan menurut status tanahnya pada akhir tahun survei. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
49
A.
TANAH NEGARA adalah tanah yang diperoleh dari negara/pemerintah. Rincian 1
: Isikan luas lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang dikuasai oleh perusahaan.
Rincian 2
: Isikan luas lahan Hak Guna bangunan (HGB) yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 3
: Isikan luas lahan Hak Pakai (HP) yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 4
: Isikan luas tanah negara yang dikuasai oleh perusahaan selain dari rincian 1 s/d 3, misalnya tanah negara yang sedang dalam proses mendapatkan HGU/HGB/HP, tanah negara yang terambil oleh perusahaan, tanah untuk keperluan penelitian.
Rincian 5 :
Isikan luas tanah negara yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 5 = Rincian1 + Rincian 2 + Rincian 3 + Rincian 4 B. BUKAN TANAH NEGARA adalah
tanah
yang
diperoleh
dari
perorangan
atau
bukan
negara/pemerintah. Rincian 1
: Isikan luas tanah yang disewa oleh perusahaan. Tanah sewa adalah tanah yang disewa dari hak milik perorangan/rakyat atau tanah adat/tanah marga/tanah desa.
Rincian 2
: Isikan luas tanah lainnya yang dimiliki oleh perusahaan yang merupakan bukan tanah milik negara. Misalnya tanah milik sendiri, tanah adat, tanah marga atau tanah desa dan tanah rakyat.
Rincian 3
: Isikan luas tanah bukan negara yang dikuasai oleh perusahaan
50
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian 3 = Rincian1 + Rincian 2 C.
TANAH PERUSAHAAN YANG DIKUASAI/DIPAKAI PIHAK LAIN adalah tanah yang diperoleh perusahaan baik dari negara maupun bukan negara, kemudian dikuasai/dipakai pihak lain, baik secara sah/seizin maupun tidak. Rincian 1
: Isikan luas lahan milik perusahaan yang dipakai secara sah oleh buruh/karyawan untuk berbagai keperluan.
Rincian 2
: Isikan luas lahan milik perusahaan yang dipakai pihak lain baik secara sah maupun tidak sah
Rincian 3
: Isikan luas lahan milik perusahaan selain yang dipakai oleh buruh/ karyawan maupun pihak lain (misalnya disewakan, dipinjamkan ke pihak lain, dll).
Rincian 4
: Isikan luas lahan perusahaan yang dikuasai/dipakai pihak lain
Rincian 3 = Rincian1 + Rincian 2 + Rincian 3 D. TANAH YANG DIKUASAI PERUSAHAAN adalah tanah yang dimiliki perusahaan ditambah dengan tanah yang berasal dari pihak lain dan dikurangi dengan tanah yang dikuasai/berada di pihak lain (atau Rincian A.5 + B.3 - C.4) BLOK II.B.
PENGGUNAAN LAHAN YANG DIKUASAI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
Blok ini digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan yang dikuasai oleh perusahaan pada akhir tahun survei
dalam
m2.
Isikan
luas
lahan
perusahaan sesuai dengan Rincian penggunaannya di Kolom (2). Isian Blok II.A Rincian D Kolom (2) harus sama dengan isian Blok II.B Rincian 6 Kolom (2). Rincian 1
: Isikan luas lahan yang dikuasai
oleh perusahaan
yang
digunakan untuk penangkaran satwa liar Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
51
Rincian 2
: Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan yang digunakan untuk penangkaran tumbuhan liar
Rincian 3
: Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan yang digunakan untuk perkantoran
Rincian 4
: Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan yang digunakan untuk perumahan dan fasilitas lainnya
Rincian 5
: Isikan luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan yang digunakan untuk selain rincian 1 s/d 4.
Rincian 6
: Isikan jumlah penggunan luas lahan yang dikuasai oleh perusahaan
Rincian 3 = Rincian1 + Rincian 2 + Rincian 3 + Rincian 4 Rincian B.II.A.D Kolom (2) = Rincian B.II. 6 Kolom (2) BLOK III.
PEMASUKAN DAN MUTASI SATWA/ TUMBUHAN LIAR YANG DITANGKAR SELAMA TAHUN SURVEI
Blok ini bertujuan untuk mengetahui pemasukan dan mutasi satwa/ tumbuhan liar yang ditangkar selama tahun survei. Rincian Nama
: tuliskan nama satwa/ tumbuhan liar yang ditangkar.
Rincian Kode
: tuliskan kode satwa/ tumbuhan liar yang ditangkar. (5 digit, lihat kode satwa/tumbuhan)
Rincian Satuan A.
: isikan satuan satwa/ tumbuhan liar yang ditangkar.
PEMASUKAN Rincian A
: isikan banyaknya pemasukan tumbuhan/satwa liar yang ditangkar selama tahun survei. Isiannya merupakan penjumlahan Rincian ( A1 + A2 + A3 + A4 )
Rincian A.1
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang ditangkar keadaan awal tahun survei.
52
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian A.2
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang lahir (untuk satwa)/anakan (untuk tumbuhan) dalam penangkaran selama setahun survei.
Rincian A.3
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang diambil dari habitatnya, atau tambahan baru yang digunakan sebagai induk selama setahun survei.
Rincian A.4
: isikan
banyaknya
tumbuhan/satwa
liar
yang
dibeli/sumbangan dari pihak lain selama setahun survei. B.
MUTASI Rincian B
: isikan banyaknya mutasi satwa/ tumbuhan liar yang ditangkar selama tahun survei. Isiannya merupakan penjumlahan Rincian (B1+B2+B3+B4+B5)
Rincian B.1
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang dijual selama setahun survei .
Rincian B.2
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang dilepas ke habitatnya kembali selama setahun survei.
Rincian B.3
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar yang mati dalam penangkaran selama setahun survei.
Rincian B.4
: isikan
banyaknya
satwa/tumbuhan
liar
yang
diberikan pada pihak lain selama setahun survei. Rincian B.5
: isikan banyaknya tumbuhan/satwa liar dengan alasan lainnya , misalkan: dicuri, hilang dll) selama setahun survei.
Rincian B.6
: isikan
banyaknya
satwa/
tumbuhan
liar
yang
ditangkar keadaan akhir tahun survei (Rincian A Rincian B).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
53
BLOK IV.
PENDAPATAN UTAMA USAHA PENANGKARAN TUMBUHAN/SATWA LIAR SELAMA TAHUN SURVEI
Jenis/ Kelompok Tumbuhan/Satwa Liar
Prduk Utama
Produk Ikutan
Contoh
PENANGKARAN SATWA 1. Kelompok Mamalia
Ekor Hidup
10 ekor Kera Ekor Panjang
2. Kelompok Burung
Ekor Hidup
5 ekor Burung Kakaktua Jambul Kuning
3. Kelompok Reptil
Ekor Hidup
9 ekor Biawak Hijau
• Ekor Hidup • Ekor Mati (Opsetan) Tidak untuk diperjualbelikan dalam keadaan hidup, terutama untuk ke luar negeri
• Lembar Kulit (basah/ wet blue dan kering/ crusted finished)
• 2 ekor Buaya Muara • 1 ekor Opsetan Buaya Muara • 6 lembar kulit buaya muara
4. Kelompok Ikan
Ekor Hidup
20 ekor Ikan Arwana
5. Kelompok KupuKupu
• Ekor Mati (Opsetan)
• 30 ekor opsetan Kupu-Kupu Raja
• Kepompong
• 50 ekor Kepompong Kupu-Kupu Raja
• Buah Spesimen
• 100 buah Karang Tanduk
6. Kelompok Lola, Kima, Koral/ Karang Hias
• 60 buah Kima Raksasa PENANGKARAN TUMBUHAN
7. Kelompok Tumbuhan
54
Potong tumbuhan
• 100 potong Anggrek
Potong tumbuhan
• 100 potong Cycas
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai banyak serta nilai produksipenangkaran selama tahun survei. Kolom (1)
: tuliskan nama/jenis produksi penangkaran selama setahun survei.
Kolom (2)
: tuliskan satuan produksi (kg, ekor, lembar, rumpun atau pohon) penangkaran selama setahun survei. Satuan agar dikonversi ke satuan yang telah ditentukan jika produksinya masih dalam satuan setempat.
Kolom (3)
: isikan banyaknya produksi penangkaran selama setahun survei
Kolom (4)
: isikan nilai produksi penangkaran (dalam ribuan rupiah) selama setahun survei.
Nilai produksi yang dimaksud di sini adalah nilai jual dari wujud produksi tumbuhan/satwa liar yang telah dijual saja. Adapun wujud produksi dari tumbuhan/satwa liar adalah sbb: BLOK V.
PENDAPATAN/PENERIMAAN LAINNYA
SELAMA TAHUN
SURVEI Blok
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
tentang
besarnya
pendapatan/penerimaan lainnya selama tahun survei berdasarkan jenis pendapatan/penerimaan dalam ribuan rupiah. Rincian 1
: isikan besarnya pendapatan/penerimaan perusahaan dari balas
jasa
melakukan
inseminasi
dan
balas
jasa
memelihara/merawat satwa dari pihak lain. Rincian 2
: isikan besarnya pendapatan/penerimaan perusahaan dari usaha menyewakan (peralatan-peralatan, transport, gedung dan lain-lain).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
55
Rincian 3
: isikan besarnya pendapatan/penerimaan perusahaan dari keuntungan jual beli barang modal (menjual barang dalam bentuk sama dengan barang waktu dibeli).
Rincian 4
: isikan besarnya subsidi/bantuan yang diterima perusahaan dari lembaga internasional, asing maupun swasta asing.
Rincian 5
: isikan besarnya pendapatan/penerimaan perusahaan dari lainnya yang belum masuk dalam Rincian 1 s.d 4.
BLOK VI.A.
BANYAKNYA PEKERJA TETAP PADA AKHIR TAHUN SURVEI
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai banyaknya pekerja tetap yang dibayar, dirinci menurut kewarganegaraan, jenis kelamin dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Khusus untuk WNA (Warga Negara Asing) tidak dirinci menurut jenis kelamin. Karyawan/pekerja tetap adalah karyawan/pekerja yang telah diangkat secara resmi oleh perusahaan baik dengan SK Pengangkatan maupun secara penunjukan langsung dengan mempunyai gaji tertentu. Pada umumnya pembayaran gajinya dilakukan bulanan atau mingguan tanpa dikaitkan langsung dengan volume pekerjaannya. Kolom (1)
: tingkatan pendidikan formal yang ditamatkan.
Kolom (2) dan (3)
: isikan banyaknya pekerja laki-laki pada Kolom (2) dan banyaknya
pekerja
perempuan
Warga
negara
Indonesia (WNI) pada Kolom (3) sesuai dengan tingkat pendidikan di Kolom (1). Kolom (4)
: isikan banyaknya pekerja Warga Negara Asing (WNA) (laki-laki dan perempuan).
Kolom (5)
56
: penjumlahan isian Kolom (2 + 3 + 4).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK VI.B. UPAH/GAJI PEKERJA TETAP SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah/gaji yang dibayarkan oleh perusahaan ini kepada para pekerja tetap selama tahun survei. Apabila
perusahaan
memberikan
upah/gaji
kepada
para
karyawan/pekerja tetap berupa barang tanpa membayar, maka nilai barang tersebut dicatat dan ditaksir menurut harga pasar setempat. Bila barang tersebut dibeli pegawai dengan harga lebih murah dari harga pasar (subsidi) maka nilai barang yang dicantumkan ialah selisih harga pasar dikurangi harga tebusan oleh pekerja. Fasilitas perumahan, listrik, transport yang diberikan kepada pegawai dengan cuma-cuma dianggap sebagai upah dalam bentuk barang. Nilainya ditaksir dengan sewa sejenis per tahun. Kolom (1)
: Jenis Pengeluaran
Kolom (2)
: Nilai pengeluaran dalam bentuk uang
Kolom (3)
: Nilai pengeluaran dalam bentuk barang (nilai diperkirakan)
Kolom (4)
: Jumlah pengeluaran perjenis pengeluaran
Rincian 1a : isikan upah/gaji bruto (sebelum dipotong pajak upah/pendapatan) yang
dikeluarkan
oleh
perusahaan
selama
setahun
survei,berupa uang pada kol (2) dan berupa barang (perkiraan nilainya) pada kol (3). Rincian 1b : isikan
upah
lembur
yang
dibayarkan
perusahaan
kepada
pekerjanya (berupa uang pada kol (2) dan berupa barang (perkiraan nilainya) pada kol (3)). Rincian 1c : isikan hadiah, bonus dan sejenisnya (berupa uang pada kol (2) dan berupa barang (perkiraan nilainya) pada kol (3)). Rincian 1d : isikan
tunjangan
kesehatan/pengobatan
yang
dikeluarkan
perusahaan kepada pekerjanya (misalnya penggantian ongkos rumah sakit dan obat obatan) selama setahun
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
57
survei, berupa uang pada kol (2) dan berupa barang (perkiraan nilainya) pada kol (3). Rincian 1e : isikan pengeluaran lainnya yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja selain Rincian 1a s.d 1d (misalnya pemberian karcis/tiket untuk hiburan, cuti, dan sebagainya) selama setahun survei, berupa uang pada kol (2) dan berupa barang (perkiraan nilainya) pada kol (3). Rincian 2 : isikan besarnya iuran dana pensiun dan asuransi tenaga kerja (Astek) yang dikeluarkan oleh perusahaan selama setahun survei. Tunjangan ini biasanya dibayarkan oleh perusahaan secara
teratur
kepada
yayasan/badan
yang
khusus
menangani hal tersebut untuk kepentingan para pekerja. Rincian 3 : Isikan besarnya tunjangan kecelakan yang dibayarkan oleh perusahaan selama setahun survei kepada yayasan/badan yang menangani masalah tersebut untuk kepentingan para pekerja yang mengalami kecelakaan dalam jam kerja atau waktu melakukan tugas pekerjaan. Rincian 4 : isikan besarnya tunjangan sosial dan tunjangan lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan ini. BLOK VI.C. RATA RATA BANYAKNYA PEKERJA HARIAN LEPAS DAN PEKERJA
BORONGAN DAN UPAH/GAJI PER BULAN
SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai rata-rata banyaknya pekerja harian lepas dan pekerja borongan per bulan serta upah/gaji perbulan selama tahun survei. Pekerja Harian Lepas/Borongan adalah pekerja yang dipekerjakan bila ada pekerjaan yang tidak tertangani pekerja tetap karena berbagai faktor; misalnya: karena waktu mendesak, atau karena sifat pekerjaan yang khusus. Bila pekerjaan selesai maka otomatis hubungan kerja selesai.
58
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Hari orang kerja adalah jumlah orang yang bekerja selama periode yang telah berjalan (seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, dan seterusnya) dengan cara menjumlahkan benyaknya orang yang bekerja pada hari pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya selama periode kegiatan berlangsung. Rincian 1
: Isikan banyaknya pekerja harian lepas yang digunakan selama tahun survei.
Rincian 2
: Isikan banyaknya hari orang kerja selama tahun survei.
Rincian 3
: Isikan upah yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja harian lepas/borongan selama tahun survei.
BLOK VII. BIAYA PENGELUARAN UNTUK MAKANAN SATWA LIAR, OBAT-OBATAN DAN PUPUK/PESTISIDA SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang besarnya biaya pengeluaran untuk makanan satwa liar, obat-obatan, dan pupuk/pestisida yang benar benar digunakan selama tahun survei. Kolom (1)
: tuliskan nama/jenis pakan satwa liar, obat-obatan (untuk satwa atau tumbuhan liar), dan pupuk/pestisida (khusus untuk tumbuhan liar) yang benar-benar digunakan selama tahun survei.
Kolom (2)
: tuliskan satuan dari volume pakan, obat-obatan, dan pupuk/pestisida (kg, ekor, atau liter) yang digunakan selama setahun survei. Lakukan konversi bila satuan yang digunakan bukan dalam satuan yang telah ditentukan
Kolom (3)
: isikan
banyaknya
pakan,
obat-obatan,
dan
pupuk/pestisida yang digunakan selama setahun survei. Kolom (4)
: isikan nilai pakan, obat-obatan, dan pupuk/pestisida yang digunakan selama setahun survei
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
59
BLOK VIII.
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK DAN AIR SELAMA TAHUN SURVEI
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang penggunaan bahan bakar, pelumas, listrik dan air. Yang dicatat disini adalah bahan bakar dan pelumas yang benar-benar digunakan (dikonsumsi) selama tahun survei. Listrik yang dibeli berasal dari PLN maupun non PLN. Kolom (1)
: Uraian bahan bakar dan pelumas yang digunakan (sudah tercetak)
Kolom (2)
: tuliskan satuan masing-masing jenis bahan bakar, listrik dan air yang digunakan.
Kolom (3) :
isikan banyaknya pemakaian masing-masing bahan bakar, listrik, dan air selama setahun survei .
Kolom (4) :
isikan nilai pemakaian masing-masing bahan bakar, listrik, dan air selama setahun survei
BLOK IX. PENGELUARAN LAINNYA SELAMA TAHUN SURVEI Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai semua biaya/ongkos-ongkos usaha, jasa dan pengeluaran lain yang benar-benar dikeluarkan untuk kegiatan penangkaran selama tahun survei. Biaya dan pengeluaran tersebut dinilai menurut harga pada tahun survei dalam ribuan rupiah.Tidak termasuk pembentukan investasi barang modal. Rincian 1
: isikan
besarnya
pengeluaran
untuk
pemakaian
bahan-bahan yang digunakan selama tahun survei. Rincian 2
: isikan besarnya/nilai jasa-jasa yang dibayarkan kepada pihak lain selama tahun survei.
Rincian 3
: isikan besarnya biaya sewa tanah selama tahun survei.
Rincian 4
: isikan besarnya pajak bumi dan bangunan (PBB) selama tahun survei.
Rincian 5 60
: isikan besarnya pajak tidak langsung selama tahun survei.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Rincian 6
: isikan besarnya Pengeluaran non pajak (PNBP) atas pemanfaatan tumbuhan/satwa liar selama tahun survei.
Rincian 7
: isikan besarnya bunga pinjaman selama tahun survei.
Rincian 8 :
isikan besarnya biaya-biaya lainnya yang belum tercakup dalam Rincian 1 s.d 7, seperti: retribusi, dll selama tahun survei.
BLOK X.A PENAMBAHAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp) Blok
ini
digunakan
untuk
mendapatkan
keterangan
mengenai
pembelian/penambahan, pembuatan dan perbaikan besar barang modal tetap selama tahun survei. Barang modal tetap yang dicatat dalam Blok X.A. ini adalah barang modal yang dapat digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun yang dimiliki dan digunakan dalam proses produksi atau kegiatan usaha. Kolom (1)
: Jenis barang modal (sudah tercetak)
Kolom (2) dan (3) :
Isikan nilai pembelian/penambahan barang modal baru pada Kolom (2) dan barang modal bekas dalam negeri pada Kolom (3) untuk masing-masing jenis barang modal. Nilai pembelian/penambahan barang modal baru adalah nilai barang modal yang baru dibeli dan belum pernah dipakai didalam negeri. Barang modal yang pernah dipakai diluar negeri lalu diimpor dan digunakan
oleh
perusahaan
dianggap
sebagai
barang modal baru. Nilai pembelian/penambahan barang modal bekas didalam negeri adalah nilai
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
61
pembelian barang modal yang sudah pernah dipakai di dalam negeri. Nilai diisikan sesuai dengan nilai pembelian yang sesungguhnya pada saat terjadi transaksi, termasuk pula ongkos pemasangan dan lain-lain. Kolom (4) dan (5)
: Isikan nilai pembuatan dan perbaikan besar, untuk yang dikerjakan pihak lain Kolom (4) dan dikerjakan oleh perusahaan sendiri Kolom (5) untuk masingmasing jenis barang modal. Perbaikan besar adalah perombakan/pembaharuan sehingga menambah kapasitas/meningkatkan daya kerja serta merubah bentuk atau menambah umur barang modal tersebut. Penilaian dari pembuatan dan perbaikan besar yang dilakukan perusahaan sendiri adalah berdasarkan harga pasar. Jika tidak mungkin maka nilai pembuatan dan perbaikan besar yang
dikerjakan
sendiri
dihitung
dengan
menjumlahkan semua nilai bahan-bahan/material dan jasa-jasa
serta
kepentingan
ongkos-ongkos
pembuatan
dan
lainnya
untuk
perbaikan
besar
tersebut dan dinilai dengan harga pasar yang berlaku saat itu. BLOK X.B. PENGURANGAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI (000 Rp) Blok
ini
digunakan
untuk
mendapatkan
keterangan
mengenai
pembelian/penambahan, pembuatan dan perbaikan besar barang modal tetap selama tahun survei.
62
Kolom (1)
: Jenis barang modal (sudah tercetak)
Kolom (2)
: isikan nilai penjualan/pengurangan barang modal.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Nilai penjualan/pengurangan barang modal supaya diisikan sesuai dengan penjualan yang sesungguhnya pada saat terjadi transaksi. Kolom (3)
: Isikan nilai penyusutan keseluruhan barang modal dalam tahun survei ini.
Catatan
: Untuk barang modal yang pembuatannya memerlukan waktu lebih
dari satu tahun seperti pembangunan gedung, maka nilai yang dicatat adalah nilai yang benar benar diinvestasikan dalam tahun survei tersebut.
BLOK XI. C A T A T A N Blok XI ini disediakan untuk mencatat hal-hal atau keterangan yang diperlukan, untuk memperjelas isian-isian yang tercantum dalam Daftar VTTSL. BLOK XII. KETERANGAN PENCACAHAN Blok ini disediakan untuk mencatat keterangan pencacahan. Rincian 1
: tuliskan nama pencacah
Rincian 2
: tuliskan tanggal pencacahan
Rincian 3
: Isikan tanda tangan pencacah
BLOK XIII. P E N G E S A H A N Blok ini disediakan untuk pengesahan bahwa isian-isian dari Blok I s.d Blok XII ini benar adanya.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
63
64
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BAB III TATA CARA EDITING - CODING
A.
DAFTAR VT-HPH BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1.
Periksa kode identitas perusahaan apakah sudah sesuai dengan master.
2.
Periksa nama dan alamat perusahaan apakah sudah benar.
3.
Rincian 1 ada isian, maka Rincian 2 s.d 6 harus ada isian.
4.
Jika Rincian 6 berkode 1 maka Rincian 7 harus ada isian.
5.
Jika Rincian 6 berkode 2 maka Rincian 7 harus kosong dan langsung ke Blok II
BLOK II. AREAL 1. Blok II Rincian A, B dan C harus ada isian. 2. Periksa apakah isian sudah lengkap. 3. Periksa isian Rincian A.1 s.d A.5 Kolom (2) s.d Kolom (4) apakah sudah lengkap. 4. Jika Rincian A.1. ada isian maka Rincian A.2 s.d A.5 harus ada isian. 5. Periksa isian Rincian A.4a dan A.4b, apakah nama propinsi dan kabupaten lokasi areal hutan sudah lengkap 6. Periksa isian Rincian B.1 s.d B.5 apakah sudah lengkap 7. Jika Rincian B.1. ada isian maka Rincian B.2 s.d B.5b harus ada isian. 8. Jika Rincian B.4a ada isian maka Rincian B.4b harus ada isian.
Rincian B.4b realisasi luas kumulatif ≥ Rincian B.4b realisasi luas selama tahun survei. Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
65
9. Jika Rincian B.5a ada isian maka Rincian B.5b harus ada isian.
Rincian B.5b realisasi produksi kumulatif
≥
Rincian B.5b realisasi
produksi selama tahun survei.
Rincian B.5b realisasi produksi selama tahun pencacahan = Jumlah produksi Kolom (2) + .... + Kolom (6) pada Blok III.
10. Rincian C luas yang tanam kumulatif ≥ Rincian C luas yang ditanam selama tahun survei BLOK III.A 1.
PRODUKSI KAYU BULAT MENURUT NAMA/JENISNYA YANG DIHASILKAN SELAMA TAHUN SURVEI
Periksa nama dan kode kayu bulat yang dihasilkan pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar. Periksa juga isian kayu bulat yang dihasilkan per bulan pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar.
2.
Periksa isian rincian jumlah produksi pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar.
3.
Perkiraaan harga kayu per m3 harus ada isian dan cek kewajarannya
BLOK III.B PRODUKSI HASIL HUTAN IKUTAN MENURUT NAMA/JENISNYA YANG DIHASILKAN SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa nama dan hasil hutan ikutan yang dihasilkan pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar. Periksa juga isian hasil hutan ikutan yang dihasilkan per bulan pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar.
2.
Periksa isian rincian jumlah produksi pada Kolom (2) s.d Kolom (6) apakah sudah benar.
3.
Perkiraaan harga hasil hutan ikutan per satuan harus ada isian dan cek kewajarannya
66
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK IV. 1.
MUTASI DAN PENGGUNAAN SELAMA TAHUN SURVEI
PRODUKSI
KAYU
BULAT
Nama dan kode kayu pada Kolom (3) s.d Kolom (7) = nama dan kode kayu Kolom (2) s.d Kolom (6) pada Blok III.
2.
Jika volume kayu ada isian maka nilai kayu juga harus ada isian, dan cek kewajarannya.
3.
Rincian A.2 volume kayu produksi sendiri, Kolom (3) s.d Kolom (7) = Rincian jumlah produksi pada Kolom (2) s.d Kolom (6) pada Blok III.A = Rincian B.5b realisasi produksi selama tahun survei pada Blok II.
4.
Rincian A (pengadaan) volume =
Rincian A.1 volume
+ Rincian A.2
volume 5.
Rincian B (penggunaan) volume = Rincian B.1 volume + ..........+ Rincian B.4 volume
6.
Rincian A (pengadaan) volume = Rincian B (penggunaan) volume.
BLOK V. BANYAKNYA PEKERJA TETAP PADA AKHIR TAHUN SURVEI 1.
Rincian 1 s.d 7 Kolom (2), (3), dan (4) minimal salah satu harus ada yang terisi.
2.
Periksa isian Rincian 1 s.d 7 Kolom (2), (3) dan (4) apakah sudah benar.
3.
Periksa penjumlahan pada Kolom (5) apakah sudah benar.
4.
Isian Kolom (5) = Kolom (2) + Kolom (3) + Kolom (4)
5.
Periksa isian Rincian penjumlahan
pada Kolom (2), (3), (4), dan (5)
apakah sudah benar. BLOK VI. UPAH/GAJI PEKERJA TETAP SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Rincian 1a Kolom (2) harus ada isian.
2.
Periksa kewajaran isian Rincian 1a Kolom (2) dengan Blok V Rincian jumlah Kolom (5).
3.
Periksa isian Rincian penjumlahan pada Kolom (2) apakah sudah benar Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
67
BLOK VII. 1.
RATA-RATA BANYAKNYA PEKERJA HARIAN LEPAS DAN PEKERJA BORONGAN SELAMA TAHUN SURVEI
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Kolom (2) ada isian maka Kolom (3) s.d Kolom (5) harus ada isian.
3.
Periksa kewajaran isian antara Kolom (4) dan Kolom (5).
4.
Periksa isian Rincian sub jumlah pada Kolom (5) apakah sudah benar
BLOK VIII. 1.
PENGELUARAN SURVEI
BIAYA
PENANAMAN
SELAMA
TAHUN
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (4) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Kolom (4) ada isian, maka Kolom (2) atau Kolom (3) harus ada isian.
3.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (4) apakah sudah benar.
BLOK IX. 1.
PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS TAHUN SURVEI
SELAMA
Periksa isian pada Kolom (3) s.d Kolom (6) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Kolom (3) ada isian maka Kolom (4) harus ada isian atau sebaliknya, dan periksa kewajaran isiannya.
3.
Kolom Kolom (5) ada isian maka Kolom (6) harus ada isian atau sebaliknya, dan periksa kewajaran isiannya.
4.
Periksa isian Rincian jumlah pada Kolom (4) dan Kolom (6) apakah sudah benar
BLOK X. PRODUKSI, PEMBELIAN, PEMAKAIAN, DAN PENJUALAN TENAGA LISTRIK SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar dan lengkap.
68
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
2.
Untuk Kolom (3) s/d Kolom (5) jika Rincian banyaknya ada isian maka Rincian nilai juga harus ada isian atau sebaliknya.
3.
Isian Kolom (5) = Kolom (3) + Kolom (4).
4.
Periksa kewajaran isian antara Rincian banyaknya dan Rincian nilai pada Kolom (3) s.d Kolom (5).
BLOK XI.
ONGKOS /BIAYA PRODUKSI DAN PENGELUARAN LAIN SELAMA TAHUN SURVEI
1.
Periksa isian pada Kolom (2) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Isian Rincian 1.b = Blok IX Rincian jumlah Kolom (4) + Kolom (6).
3.
Isian Rincian 1.c = Blok X Rincian 1b Kolom (5) + Rincian 2b Kolom (5).
4.
Periksa isian sub jumlah pada masing-masing Rincian 1 s/d Rincian 4
5.
Periksa isian Rincian 5 (jumlah) pada Kolom (2) apakah sudah benar.
Rincian 5 = Rincian 1 + Rincian 2 + Rincian 3 + Rincian 4 BLOK XII.
PENDAPATAN LAINYA DAN PERUBAHAN STOK TAHUN SURVEI
SELAMA
1.
Periksa isian pada Kolom (2) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian Rincian 5 (jumlah) pada Kolom (2) apakah sudah benar.
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2)
BLOK XIII. PENAMBAHAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian Rincian 5 (jumlah) pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar.
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
69
B. DAFTAR VT-HPHT BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1.
Periksa kode identitas perusahaan apakah sudah sesuai dengan master.
2.
Periksa nama dan alamat perusahaan apakah sudah benar.
3.
Jika Rincian 1 ada isian maka Rincian 2 s.d 6 harus ada isian.
4.
Jika Rincian 6 berkode 1 maka Rincian 7 harus ada isian.
5.
Jika Rincian 6 berkode 2 maka Rincian 7 harus kosong dan langsung ke Blok II.
6.
Jika Rincian 8.a. ada isian maka Rincian 8.b s.d 8.d harus ada isian.
7.
Periksa isian Rincian 8.c.1 dan 8.c.2, apakah nama propinsi dan kabupaten lokasi areal hutan sudah lengkap
8.
Rincian 9 harus ada isian, periksa isian pada kolom total apakah sudah sama dengan penjumlahan isian tanaman muda dengan tanaman masak tebang.
BLOK II. A.
PENGUASAAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
PENGUASAAN LAHAN 1.
Blok II Rincian A harus ada isian.
2.
Periksa apakah isian sudah lengkap.
3.
Periksa isian Rincian A.1 apakah sudah sama dengan isian Blok I Rincian 8d.
4.
Periksa isian Rincian A.2.5 (sub jumlah) apakah sudah sama dengan jumlah dari Rincian A.2.1 s.d A.2.4.
5.
Periksa isian Rincian B.4 apakah sudah sama dengan jumlah dari Rincian B.1 s.d B.3.
70
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
6.
Periksa isian Rincian C.4 apakah sudah sama dengan jumlah dari Rincian C.1 s.d C.3.
7.
Periksa isian rincian D apakah sudah = Rincian (A.1 + A.2.5 + B.4 – C.4)
B.
PENGGUNAAN LAHAN 1.
Periksa isian Rincian 2A.1 dan 2A.2 Kolom (2) apakah sudah ada isian.
2.
Periksa isian rincian 2A.1apakah sudah = Rincian (2A.1a + 2A.1b + 2A.1c + 2A.1.d)
3.
Periksa isian Rincian A.3 apakah sudah = Rincian A1 + Rincian A.2
4.
Rincian B.2 (kantor) harus ada isian.
5.
Periksa isian Rincian B.5 apakah sudah = Rincian B.1 s.d Rincian B.4
6.
Isian Rincian D (penggunaan lahan yang dikuasai) = Rincian (A.3 + B.5 + C), periksa apakah sudah benar.
7.
Isian rincian Rincian 1.D Kolom (2) = Rincian 2.D Kolom (2)
BLOK III.
MUTASI TANAMAN KAYU KEHUTANAN SURVEI
SELAMA TAHUN
1.
Periksa isian Kolom (1) s.d (8) apakah sudah lengkap dan benar .
2.
Isian Kolom (8) = kolom [(2) + (3)] – kolom [(4) + (5) + (6) + (7)]
3.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (1) s.d Kolom (8) apakah sudah benar.
BLOK IV. LUAS DAN NILAI PENJARANGAN KEHUTANAN SELAMA TAHUN SURVEI
TANAMAN
KAYU
1.
Periksa isian Kolom (1) s.d (6) apakah sudah lengkap dan benar
2.
Jika Kolom (5) ada isian maka Kolom (6) harus ada isian, dan sebaliknya. Periksa juga kewajaran isian.
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
71
3.
Periksa isian Rincian jumlah pada Kolom (3) s.d Kolom (6) apakah sudah benar.
BLOK V.
1.
PRODUKSI KAYU KEHUTANAN SELAMA TAHUN SURVEI DAN PREDIKSI PRODUKSI KAYU KEHUTANAN 3 (TIGA) TAHUN BERIKUTNYA
Periksa nama kayu kehutanan yang dihasilkan pada Kolom (2) s.d Kolom (9) apakah sudah sesuai dengan nama kayu yang ada pada lampiran kuesioner.
2.
Periksa juga isian produksi kayu kehutanan yang dihasilkan per bulan pada Kolom (2) s.d Kolom (9) apakah sudah benar, cek kewajarannya
3.
Periksa isian rincian jumlah produksi pada Kolom (2) s.d Kolom (9) apakah sudah benar.
4.
Prediksi kayu kehutanan 3 tahun berikutnya harus ada isian dan cek kewajarannya.
BLOK VI. PENGADAAN DAN PENGGUNAAN PRODUKSI KEHUTANAN DAN NILAI SELAMA TAHUN SURVEI
KAYU
1.
Periksa apakah isian nama kayu sudah terisi
2.
Isian nama kayu harus sama dengan nama kayu yang ada di Blok V
3.
Periksa apakah kolom volume dan nilai kayu sudah terisi dengan benar dan cek kewajarannya.
4.
Jika volume kayu ada isian, maka nilai kayu juga harus ada isian, dan cek kewajarannya.
5.
Periksa isian Rincian B.3 = Rincian (A.1 + A.2 + A.3 + A.4) – Rincian (B.1a + B.1b + B.2) untuk masing-masing kolom.
BLOK VII. BANYAKNYA KARYAWAN/PEKERJA TETAP YANG DIBAYAR PADA AKHIR TAHUN SURVEI
72
1.
Banyaknya karyawan/tenaga kerja harus ada isian
2.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2), (3), (4), (6), (7), dan (8). Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
3.
Periksa isian rincian penjumlahan pada Kolom (5) dan Kolom (9) apakah sudah benar.
BLOK VIII. PENDAPATAN/PENERIMAAN SURVEI
LAINYA SELAMA TAHUN
1.
Periksa isian pada Kolom (2) apakah sudah benar dan wajar.
2.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (2) = jumlah Rincian 1 s.d 7 apakah sudah benar dan periksa kewajarannya.
BLOK IX. BIAYA PENGELOLAAN HUTAN 1.
Periksa isian pada Kolom (2) apakah sudah benar dan lengkap dan periksa kewajarannya.
2.
Rincian upah/gaji harus ada isian
3.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (2) = jumlah Rincian 1 s.d 9 apakah sudah benar
BLOK X. 1.
PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN SERTA PERBAIKAN BESAR BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (7) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian Rincian jumlah pada Kolom (2) s.d Kolom (7) apakah sudah benar .
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2) s.d Kolom (7).
BLOK XI. BANGUNAN DAN PERALATAN YANG DIMILIKI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian pada Kolom (2), Kolom (3), Kolom (5), dan Kolom (6) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Jika Kolom (2) ada isian maka Kolom (3) harus ada isian, dan sebaliknya.
3.
Jika Kolom (5) ada isian maka Kolom (6) harus ada isian, dan sebaliknya.
4.
Periksa kewajaran isian Kolom (2), Kolom(3), Kolom (5), dan Kolom (6). Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
73
C.
DAFTAR VT-TSL BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN 1.
Periksa kode identitas perusahaan apakah sudah sesuai dengan master.
2.
Periksa nama dan alamat perusahaan apakah sudah benar.
3.
Rincian 1 ada isian maka Rincian 2 s.d 7 harus ada isian.
4.
Jika Rincian 7 berkode 2 maka Rincian 8 harus ada isian.
5.
Jika Rincian 7 berkode 1 maka Rincian 8 harus kosong dan langsung ke Rincian 9.
6.
Rincian 9 harus ada isian.
BLOK II.A.
STATUS TANAH YANG DIKUASAI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI
1.
Periksa isian Rincian A s.d D apakah sudah benar
2.
Rincian A atau B minimal salah satunya harus ada isian.
3.
Periksa baris sub jumlah untuk masing-masing Rincian A, B, dan C apakah sudah benar.
4.
Periksa isian Rincian D, apakah sudah = Rincian (A5 + B3 - C4).
BLOK II.B. PENGGUNAAN LAHAN YANG DIKUASAI PERUSAHAAN PADA AKHIR TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian Rincian 1 s.d 6 apakah sudah benar
2.
Rincian 1 atau 2 minimal salah satunya harus ada isian
3.
Rincian 3 (penggunaan untuk kantor) harus ada asian
4.
Periksa isian Rincian 6 (jumlah), apakah sudah = Rincian (1 + 2 + 3 + 4 + 5)
74
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK III. PEMASUKAN DAN MUTASI TUMBUHAN/SATWA LIAR YANG DITANGKAR SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa nama dan kode tumbuhan/satwa liar yang ditangkar pada Kolom (2)
s.d
Kolom (6) dan untuk kode sesuaikan dengan daftar kode
tumbuhan/satwa liar yang ditangkar pada lampiran. 2.
Periksa satuan, apakah sudah sesuai dengan satwa liar (ekor) dan atau tumbuhan liar (rumpun/pohon) yang ditangkar
3.
Periksa apakah Rincian A sudah merupakan penjumlahan dari Rincian A1 s.d A4.
4.
Periksa apakah Rincian B sudah merupakan penjumlahan dari Rincian B1 s.d B5.
5.
Periksa kewajaran masing-masing Rincian A dan Rincian B
6.
Periksa apakah isian Rincian B6 = Rincian (A – B)
BLOK IV.
PENDAPATAN UTAMA USAHA PENANGKARAN SATWA/ TUMBUHAN LIAR SELAMA TAHUN SURVEI
1.
Periksa kewajaran masing-masing rincian untuk setiap kolom.
2.
Jika Kolom (3) ada isian maka Kolom (2) dan Kolom (4) juga harus ada isian, dan periksa kewajarannya.
3.
Periksa kolom satuan apakah sudah sesuai dengan satuan standar yang disediakan
4.
Periksa isian Rincian jumlah Kolom (4) apakah sudah benar.
BLOK V. PENDAPATAN/PENERIMAAN LAINNYA SURVEI
SELAMA TAHUN
1.
Periksa kewajaran isian Kolom (2) Rincian 1 s.d 5.
2.
Periksa isian Rincian penjumlahan pada Kolom (2) apakah sudah benar
BLOK VIA. BANYAKNYA PEKERJA TETAP PADA AKHIR TAHUN SURVEI 1.
Periksa kewajaran isian untuk masing-masing kolom Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
75
2.
Minimal salah satu rincian untuk salah satu Kolom (2) atau (3) harus ada isian
3.
Periksa kolom Jumlah untuk setiap rincian apakah sudah benar.
BLOK VIB. UPAH/GAJI PEKERJA TETAP SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa kewajaran isian untuk masing-masing kolom
2.
Periksa kolom jumlah untuk setiap rincian apakah sudah benar.
3.
Rincian 1.a Kolom (2) harus ada isian
4.
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (4) apakah sudah benar dan wajar.
5.
Periksa isian rincian jumlah pada setiap kolom apakah sudah benar
6.
Periksa kewajaran isian Rincian jumlah pada Kolom (4) dengan Blok VIA Rincian jumlah Kolom (5).
BLOK VIC. UPAH PEKERJA TAHUN SURVEI
HARIAN
LEPAS/BORONGAN
SELAMA
1.
Rincian 1 ada isian maka Rincian 2 dan 3 harus ada isian.
2.
Periksa kewajaran isian masing-masing Rincian pada Kolom (2) apakah sudah benar dan lengkap.
BLOK VII. BIAYA PENGELUARAN UNTUK PAKAN SATWA LIAR, OBATOBATAN, DAN PUPUK/PESTISIDA SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian masing-masing rincian apakah sudah lengkap dan benar.
2.
Periksa kolom satuan apakah sudah sesuai dengan satuan standar yang disediakan.
76
3.
Jika Kolom (3) ada isian maka Kolom (4) harus ada isian atau sebaliknya.
4.
Periksa kewajaran isian antara Kolom (3) dan Kolom (4).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
BLOK VIII. PEMAKAIAN BAHAN BAKAR, PELUMAS, LISTRIK, DAN AIR SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian pada Kolom (3) dan (4) apakah sudah benar.
2.
Jika Kolom (3) ada isian maka Kolom (4) harus ada isian atau sebaliknya.
3.
Periksa kewajaran isian antara Kolom (3) dan Kolom (4).
4.
Periksa rincian jumlah pada masing-masing kolom apakah sudah benar.
BLOK IX. PENGELUARAN LAINNYA SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian Kolom (2) untuk masing-masing rincian apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian rincian jumlah apakah sudah benar.
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2)
BLOK X.A. PENAMBAHAN BARANG MODAL TETAP SURVEI 1.
SELAMA TAHUN
Periksa isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (2) s.d Kolom (5) apakah sudah benar.
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2) s.d Kolom (5).
BLOK X.B. PENGURANGAN BARANG MODAL TETAP SELAMA TAHUN SURVEI 1.
Periksa isian pada Kolom (2) dan Kolom (3) apakah sudah benar dan lengkap.
2.
Periksa isian rincian jumlah pada Kolom (2) dan Kolom (3) apakah sudah benar.
3.
Periksa kewajaran isian pada Kolom (2) dan Kolom (3).
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
77
78
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
LAMPIRAN KUESIONER SURVEI PERUSAHAAN KEHUTANAN
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
79
LAMPIRAN 1.
80
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
81
82
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
83
84
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
85
86
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
87
88
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
89
90
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
91
92
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
93
94
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
95
96
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
97
98
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
99
100
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
101
102
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
103
104
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
105
106
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
107
LAMPIRAN 2.
108
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
109
110
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
111
112
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
g
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
113
114
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
115
116
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
117
118
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
119
120
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
121
122
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
123
124
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
125
126
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
127
128
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
129
LAMPIRAN 3.
130
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
131
132
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
133
134
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
135
136
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
137
138
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
139
140
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
141
142
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
143
144
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
145
146
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
147
148
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
Buku Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan Kehutanan
149