th.XIV/10 September 2016
112
Unika Soegijapranata
S
uperhero adalah karakter pribadi yang memiliki kekuatan luar biasa untuk melakukan tindakan yang hebat. Dalam hal ini, Mgr. Albertus Soegijapranata pun pantas disebut sebagai seorang Superhero, sebab dalam kehidupannya, beliaupun rela berjuang dan mau memberdayakan rakyat yang pada waktu itu sedang berada dalam fase penjajahan dan krisis politik. Melihat situasi yang pada waktu itu sedang genting dan sungguh mengenaskan, Mgr.Soegijapranata merasa tersentuh ingin membantu rakyat yang pada waktu itu sedang mengalami kesulitan. Padahal Mgr. Soegijapranata merupakan seorang gembala rohani. Tapi, kepekaannya mendorongnya untuk tetap memberikan perhatian kepada nasib rakyat yang sedang mengalami kesulitan.
snap QR code
Mgr. Albertus Soegijapranata adalah uskup pertama pribumi. Beliau dikenal sebagai pribadi yang berjiwa religious, sosialis dan nasionalis. Ungkapan “menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia”, nampaknya masih terdengar dan berulang kali disuarakan karena tercermin pada pribadi Mgr.Soegijapranata. Ungkapan ini mengandung makna yang sangat mendalam, bila kita ingin menggalinya. Kita perlu menjadi pribadi yang dapat memberikan kasih secara vertikal dan horizontal. Vertikal berarti berhubungan erat dengan relasi kita dengan Allah sendiri, sedangkan horizontal berarti berhubungan erat dengan relasi kita dengan sesama. Dengan kata lain, kasih Allah dapat kita wujudnyatakan dalam tindakan kasih kepada sesama. Hal ini yang membuat Mgr.Soegijapranata mempunyai jiwa sosial yang tinggi karena tindakannya
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
1
merupakan cerminan nyata kasihnya kepada Allah sendiri. Jiwa sosialnya menebus ruang dan waktu, yang terpenting di mana ada kesulitan, beliau akan siap membantu. Entah sesulit apapun situasi dan permasalahannya, ia tetap tidak akan tinggal diam dan selalu memberikan yang terbaik. Inilah figur pribadi yang memiliki pribadi yang hebat dan pantas disebut sebagai superhero, karena beliau selalu memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri. Buku “Semangat dan Perjuangan Mgr. Albertus Soegjapranata SJ” mengulas mengenai masa kecil kehidupan Mgr. Soegija, perjuangannya di mana beliau berkeinginan menjadi seorang Katolik yang sejati. Selain itu, digambarkan pula ketertarikannya menjadi seorang imam, walaupun pada awalnya muncul banyak pergulatan yang memberatkan dirinya. Namun, karena semangat dan motivasinya yang murni, beliau tetap berpegang teguh pada pilihannya. Hal ini juga didasari melalui pengalaman kasih Allah yang tercurah dalam dirinya. Pengalaman kasih itu muncul ketika beliau mendapat restu dari orangtuanya kala beliau memberitahu bahwa beliau sudah dibaptis secara Katolik. Dalam bayangannya, beliau pasti dimarahi habis-habisan oleh kedua orangtuanya. Namun, apa yang terjadi, malah sebaliknya. Kedua orangtuanya justru memberikan restu dan memberi pesan agar bertanggungjawab dengan apa yang sudah dipilihnya. Mendengar jawaban positif yang dikatakan oleh kedua orangtuanya, iman Soegija semakin diteguhkan dan dimantapkan bahwa ini menjadi jalan yang terbaik. Makanya beliau ingin membalas kasih Allah dengan berbagai pelayanan yang beliau lakukan. Berkat kemampuannya dalam hal kepemimpinan yang handal dan kepribadian yang integral, akhirnya beliau ditahbiskan menjadi seorang uskup. Rahmat yang beliau terima, tidak semata – mata disalahgunakan untuk kepentingan pribadinya. Justru, rahmat yang ia terima ini menjadi sebuah pertanda bahwa Allah sungguh memilihnya menjadi alat-Nya untuk hadir dan mengarahkan umat sampai pada-Nya. Maka dari itu, Mgr. Soegijapranata merefleksikan rahmat keterpilihan ini seperti tokoh pewayangan yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong yang dalam kisah pewayangan mendampingi dan menemani perjalanan para Pandawa serta membantu Pandawa dalam mengatasi permasalahan dan pergumulan yang ada. Begitu pula dengan Mgr.Soegijapranata yang berjuang untuk menemani dan membantu semua orang tanpa terkecuali, terlebih orang – orang yang sedang dilanda kesulitan. Mgr.Soegijapranata memandang bahwa semakin banyak pelayanan yang ia berikan, maka semakin dekat pula ia berjumpa dengan Allah. Selain itu, dalam buku ini diulas pula mengenai semangat juangnya dalam mengembangkan bangsanya yang waktu itu sedang carut-marut. Hal ini mempunyai latar belakang bahwa beliau ingin memperjuangkan hak kodrati setiap bangsa yaitu merdeka, beliau ingin menciptakan situasi bangsa seperti sebuah keluarga. Seperti halnya keluarga, yang merupakan pilar dasar bagi perkembangan suatu kepribadian. Mgr.Soegijapranata menginginkan setiap rakyat sungguh membangun kepribadian yang kokoh dan mempunyai kualitas yang baik sehingga walaupun diterpa masalah dan tantangan yang ada, rakyat tidak melemah,
2
10 September 2016
melainkan mempunyai semangat untuk menghadapinya. Mgr.Soegijapranata melakukan hal ini karena beliau sungguh mencintai tanah airnya. Cinta tanah air bukan berarti mengkhianati cinta kita terhadap Tuhan, melainkan kedua hal ini perlu diusahakan demi menyeimbangkan kepribadian kita agar kita memiliki kepribadian yang semakin integral. Semangat mencintai tanah air, bangsa dan negara bertujuan agar kita dapat menjaga dan menghayati serta melaksanakan kelima Pancasila sebagai dasar hidup kita sehingga kita tidak memandang latar belakang agama, namun bisa menyatukan diri demi mempertahankan dan mengembangkan bangsa tercinta. Demi mewujudkan visi tersebut, Mgr.Soegijapranata mempunyai misi untuk mengembangkan di dunia pendidikan. Terinspirasi dari sosok Rm.Van Lith yang mempunyai ketergerakan di bidang pendidikan di mana yang terpenting mengembangkan karakter dan mencarikan wadah pendidikan yang sesuai dengan situasi zaman sehingga rakyat semakin mengerti dan memudahkan dalam menghadapi masalah-masalah yang ada sehingga terciptanya nilai-nilai yang harus terus dijunjung tinggi. Nilai-nilai tersebut yaitu kecintaan terhadap Gereja dan Tanah Air, mempunyai prinsip kesatuan, kebebasan dan kasih, lalu memiliki sikap peduli dan aktif, lalu mempunyai rasa ingin memperhatikan dan berpihak pada orang-orang yang miskin (option for the poor), lalu mempunyai pola hidup ugahari dan mandiri, dan yang terakhir memahami dan menjalani keutamaan hidup berkeluarga. Bila hal-hal ini dapat dilakukan, maka kita akan memiliki kepribadian yang utuh dan berkualitas baik. Namun untuk melakukan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Mgr.Soegijapranata masih banyak hambatan. Kiprah pelayanan dan perjuangan Mgr. Soegijapranata sebagaimana yang ditulis dalam buku ini sungguh menginspirasi dan menyadarkan bahwa selama ini, hidupku masih sangat menyimpang dari kehendak Tuhan. Aku merasa seperti dibutakan dan tidak bisa melihat dengan teliti & cermat. Beranjak dari hal ini, aku teringat dalam surat 1 Yoh 4: 11 yang berisi tentang “Allah adalah kasih, barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada dalam Allah dan Allah ada di dalam dia”. Aku diajak untuk berani melayani sesama, seperti yang dicontohkan Mgr.Soegija dan sabda Tuhan sendiri. Maka dari itu, kasihNya telah kuterima dengan ditandai, diterimanya diriku di Kampus Unika Soegijapranata Semarang. Aku tidak akan menyia–nyiakan kesempatan ini. Kesempatan ini aku jadikan sebagai sebuah sarana untuk semakin mengembangkan pribadiku menjadi semakin integral dan memiliki kualitas yang baik sehingga kelulusan menjadi perihal yang aku perjuangkan terus-menerus. I will give the best. -----------------------1 Penulis adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata angkatan 2016 yang merupakan 1 dari 5 penulis resensi terbaik buku “Semangat dan Perjuangan Mgr. Albertus Soegijapranata SJ”.
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Kuniati Fitriyani :
Dari Pati Ke Pontianak
M
enjadi mahasiswa dengan nilai terbaik berhasil diraih Kuniati Fitriyani. Kuniati ini merupakan Anak ke-4 dari pasangan H. Karno dan Hj. Karmini. Kuniati berhasil mendapatkan nilai terbaik yakni IPK 3,54 pada Program Studi Magister Hukum. Keberhasilan Kuniati ini jelas tidak lepas dari motto yang selalu tertanam dalam dirinya. Motto ini selain menjadi pedoman juga berguna untuk memberikan sebuah motivasi saat lagi tidak bersemangat. “Motto saya adalah Jadi yang terbaik untuk diri sendiri dan yakin kita pasti bisa jika kita berfikir bahwa kita bisa” tutur Kuniati. Kuniati percaya bahwa jika kita yakin pasti bisa. Maka secara otomatis hal- hal yang positif akan muncul dan memberikan motivasi tambahan ke kita dalam mencapai apa yang kita inginkan. Mahasiswa Kelahiran Pati, 26 April 1991 ini merupakan lulusan STIKES Karya Husada Semarang. Lantas apa yang memotivasi Kuniati untuk memilih studi lanjut di Prodi Magister Hukum Unika Soegijapranata? “Motivasi kuliah di Magister Hukum yaitu selain ingin suasana baru dengan belajar hukum karena saya sebagai tenaga kesehatan juga harus tahu hukum, saya juga Ingin mengetahui lebih jauh tentang hukum kesehatan karena selama ini yang terlihat di luar antara hukum dan kesehatan itu tidak klop sementara disini ada Prodi Hukum Kesehatan” tutur Kuniati. Bisa dilihat bahwa Kuniati benar benar mempersiapkan dirinya dengan baik. Yakni sebuah permaduan yang sudah di rencanakan Kuniati. Jelas akan bermanfaat bagi kedepannya. Unika Soegijapranata juga sangat memprioritaskan mutu dengan memberikan sebuah kombinasi yang baik yaitu kesehatan dapat di kombinasikan dengan hukum. Ini juga menjadi sebuah keunggulan yang ada di Unika Soegijapranata sendiri. Setelah berkuliah di Unika Soegijapranata, bagaimana kira kira yang dirasakan oleh Kuniati selaku mahasiswa Unika Soegijapranata. “Disini saya tidak hanya mendapatkan ilmu baru tetapi
disini saya juga belajar tentang perjuangan dan kehidupan, Lingkungan baru bersama teman-teman yang baru dengan beragam sifat, agama dan profesi tetapi selalu bisa kompak dan bisa menjadi seperti saudara” ucapnya. Kuniati mempunyai sebuah tips dalam menjalani kuliah. Baginya sebuah kedisiplinan adalah sebuah kunci dari perjalanan pendidikan yang di tempuh olehnya. Sampai pada akhirnya berhasil mendapatkan gelar mahasiswa lulusan terbaik. “Tanamkan kedisipilnan dan semangat dalam hati serta berusaha mencintai tugas yang sedang kita kerjakan” ucapnya. Untuk saat ini Kuniati sedang mempraktekkan ilmu yang sudah didapatkannya dengan menjadi tenaga pengajar di AKBID Panca Bhakti Pontianak Kalimantan Barat. Jika di lihat ini mungkin menjadi perjalanan yang cukup jauh. Dari Jawa Tengah lalu memutuskan untuk berkarir di Kalimantan Barat sebagai Dosen pada Universitas Panca Bhakti Pontianak. Jelas ini memang sesuai dengan cita-cita Kuniati yaitu Ingin selalu berguna dan dapat membantu orang lain. (Jeffry).
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
3
Berliana Hapsari :
Berhak Lahir dari Ibu yang Cerdas
I
tulah yang menjadi motivasi seorang wanita kelahiran Surakarta, dua puluh enam tahun silam, mengapa ia harus memiliki pendidikan tinggi.
Berliana Hapsari atau yang sering disapa Berliana telah menyelesaikan program pasca sarjananya dan berhasil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,54 dari Program Studi Magister Arsitektur, Unika Soegijapranata Semarang. Berliana yang memiliki hobi traveling menyelesaikan studi pasca sarjananya dengan judul tesis “Tipologi Bangunan di Kawasan Lereng Gunung Sindoro”, dengan studi kasus Dusun Jurang Jero dan Dusun Kabelukan, Desa Candiyasan, Kabupaten Wonosobo. Menurut wanita yang suka menonton film ini, kunci sukses menyelesaikan studinya dan lulus dengan waktu yang tepat, adalah dengan cara dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja. Menurut Berliana, sebagai seorang mahasiswa, ia harus tau hal apa saja yang harus ia jadikan prioritas dalam hidupnya. Karena menurutnya, untuk bisa menggapai cita-cita ia harus bisa mengorbankan waktu untuk lebih fokus belajar, walaupun waktu belajar itu menyita waktu yang seharusnya ia habiskan bersama orang-orang yang ia sayangi. Istri dari Hardika Kristia Wiliasto ini juga merasa senang dapat lulus dengan gelar magister dari Universitas Katolik Soegijapranata, karena Unika menurutnya merupakan kampus yang memiliki staff pengajar berkualitas, serta memiliki fasilitas fisik yang cukup baik yang dapat membantunya dalam proses belajar. Selain itu Berliana juga merasa bahwa kedisiplinan yang diterapkan di Unika cukup tinggi, karena kedisiplinan itulah mengapa lulusan Unika Soegijapranata dapat dengan mudah mendapat pekerjaan. Berliana juga bukanlah seorang yang mudah menyerah, sewaktu ia berkuliah di program sarjana arsitektur di Unika, ia sempat gagal sidang akhir ke-6 dan ia bertekad dalam hatinya untuk lulus dengan nilai A pada tesis studi magisternya, dan akhirnya dengan seizin Tuhan, Berliana sekarang menyandang predikat wisudawan terbaik.
4
10 September 2016
Perempuan yang sudah menikah beberapa bulan yang lalu juga memiliki mimpi-mimpi yang sangat ingin ia wujudkan. Sebagai seorang Magister Arsitektur, ia ingin sekali dapat bergabung dalam Ikatan Arsitektur Indonesa (IAI), dan tidak hanya itu. Berliana juga bermimpi dapat mendirikan Kantor Konsultan Perencanaan Arsitektur. Berliana memang seorang perempuan yang memiliki mimpi yang tinggi dan memiliki kemauan keras untuk menggapainya. Alasan mengapa putri dari Ir. Agustina Naftali kuliah dalam Program Studi Magister Arsitektur adalah, untuk memperdalam ilmu di dunia arsitektur, sekaligus menunjang karir dan kinerjanya. Berliana juga sekarang sudah bekerja di PT. Kekancang Multi Holding Company di Semarang, sebagai seorang staff arsitek. Beliana juga memiliki motto hidup, yaitu jangan pernah sekali-kali menyesali hal yang sudah terjadi di dalam kehidupan kita, dan jangan pernah menyerah, cukup lakukan yang terbaik dan terus mengandalkan Tuhan dalam segala sesuatu, karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. (sita)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Judul Tesis yang diambil oleh Andarweni adalah “Evaluasi Kinerja dan Proyeksi Return Investasi Dana Abadi serta Strategi Investasi untuk Pembiayaan Jangka Panjang Pendidikan: Studi Kasus pada Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) St. Fransiskus Asissi Semarang’. Jelas Andarweni mempunyai alasan khusus mengapa mengambil judul tesis seperti ini. Andarweni mengatakan bahwa judul tesis ini masih berkaitan dengan pendidikan dan pastinya mengenai keuangan. “Pemilihan judul tesis tersebut bertujuan untuk mencari strategi investasi dana abadi yang paling menguntungkan bagi STPKat St. Fransiskus Asissi Semarang, agar mampu membiayai pendidikan dalam jangka panjang, mengingat selama ini investasi yang dilakukan kurang menguntungkan” tutur Andarweni. Andarweni selain dikenal sebagai mahasiswa yang berhasil menjadi lulusan terbaik Unika Soegijapranata 2016, ternyata juga memiliki hobby berkebun dan berwirausaha, sehingga karena hal tersebut semakin menambah semangatnya dalam mendalami ilmu manajemen keuangan. Lantas mengapa Andarweni memilih Unika Soegijapranata untuk melanjutkan studinya? Menurut Andarweni ia memilih Unika Soegijapranata karena iya yakin bahwa Ilmu yang didapatkan di Unika Soegijapranta adalah ilmu yang berkualitas.
Sr. Andarweni Astuti :
Bahagia dan Bersyukur
T
uhan adalah gembalaku aku takkan berkekurangan (mazmur 23:1). Berikut adalah salah satu motto yang ditanamkan dalam hidup Andarweni Astuti. Mahasiswa Jurusan Manajemen Keuangan Unika Soegijapranata yang berhasil mendapat gelar mahasiswa lulusan terbaik dengan IPK 3,90 dan mendapatkan predikat Dengan Pujian. Mahasiswa kelahiran Magelang, 5 Desember 1975 ini sangat bahagia dan bersyukur atas prestasi yang berhasil diraihnya. “Saya merasa bahagia dan bersyukur pada Tuhan karena usaha untuk menyelesaikan kuliah S2, disela-sela padatnya kegiatan dan tugas yang dipercayakan kepada saya, tidak sia-sia. Sebenarnya dalam hati tidak mengira bahwa akan menjadi yang terbaik, bagi saya bisa menyelesaikan kuliah ini, sudah merupakan kebahagiaan dan pujian bagi karya Tuhan yang Mahabaik bagi saya. Terimakasih dan syukur pada Tuhan atas gelar wisudawati terbaik saat ini. Terimakasih juga untuk para Dosen Prodi Manajemen Pascasarjana FEB” tuturnya.
“Karena saya yakin dan percaya bahwa ilmu yang akan saya dapatkan sungguh up to date dan berbobot,” ucapnya. Selama Perkuliahan Andarweni memiliki banyak kisah yang seru. Dibalik keseruan tersebut tenyata Andarweni sangat bangga ketika ia berhasil masuk ke Jurusan Manajemen Keuangan Unika Soegijapranata. “Kesan saya pada saat diterima masuk kuliah di Unika ini sangat bangga, karena memang sudah banyak mendengar tentang keunggulan UNIKA Soegijapranata ini. Setelah saya menjalani kuliah di Pascasarjana FEB saya membuktikan tentang berita yang saya dengar tersebut bahwa mata kuliah yang diberikan begitu padat, berisi dan up to date. Para Dosen yang mengajar semua lulusan terbaik dari universitas yang terkenal, dan terbukti dengan cara mengajar para dosen yang begitu mengena. Satu hal lagi adalah persahabatan dan persaudaraan yang saya alami, sehingga serasa tidak ada jarak antara dosen dan mahasiswa, saya merasa sungguh dimanusiawikan” ucapnya. Andarweni mengatakan bahwa ia akan mempraktekkan ilmu yang ia dapat. Ini yang menjadi target kedepan sebagai mahasiswa unggulan dari Unika Soegijapranata, supaya ilmu yang ia dapatkan ini akan menjadi berguna. Seperti motto dari Unika Soegijapranata “Talenta Pro Patria Et Humanitate” yang memiliki arti “talenta terbaik dipersembahkan demi bangsa-negara serta kemanusiaan”. (Jeffry)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
5
H
idup Itu Melayani Untuk Memberkati "(Urip Kang Migunani)” itulah motto hidup wisudawan terbaik Program Magister Sains Psikologi
Unika Soegijapranata yang telah menyelesaikan studinya dengan IPK 3,71, dia adalah Abednego Juwarisman. Pria
Abednego Juwarisman :
yang lahir di kabupaten Semarang tanggal 23 Maret 1972 ini, merupakan anak ke-4 dari Alm. Badiwiyono dengan
Rekreasi Pikiran dan Relasi
Alm. Kasiyem. Disela-sela tugas kesehariannya sebagai Pendeta dan Ketua Badan Pengawas Pemeriksaan Perbendaharaan Sinode
GKJTU
Periode
2013-2018
ini,
Abednego
Juwarisman masih menyempatkan diri untuk studi lanjut di Program Magister Sains Psikologi Unika Soegijapranata. Ketika ditanya tentang motivasinya studi lanjut di Unika sementara kesibukannya sedemikian padat, Ia menjawab “Saya lanjut studi di Magister Sains Psikologi Unika Soegijapranata tidak lain karena ingin rekreasi pikiran dan menambah relasi di dunia akademik” tuturnya. Sosok Abednego Juwarisman adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Teologia Abdiel di Ungaran, yang memiliki hobby diskusi dan membaca. Oleh karena itu saat diminta komentarnya perihal studi di Unika Soegijapranata, ia menjelaskan “Belajar Psikologi Sosial di Unika Soegijapranata itu indah, ibarat kita sedang berekreasi guna
mengekploitasi
kasanah
ilmu
seluas-luasnya
dan sebebasnya untuk menyegarkan dan melengkapi eksistensi hidup kita. Mari kita ikuti, kita cermati, kita kristisi, kita cintai dan kita maknai melalui diskusi dan dialog jiwa kita sendiri” ungkapnya. “Belajar itu rekreasi dan kuliah itu juga rekreasi. Rekreasi yang bermakna adalah menggunakan seluruh eksistensi diri apa adanya,” tambahnya, saat ditanya tentang tips belajar sambil kuliah sehingga berprestasi menjadi wisudawan terbaik.
6
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain” Dari Filosofi itulah yang membawanya untuk mendapatkan gelar Magister Profesi Psikologi khususnya dibidang klinis anak. Wanita yang akrab disapa Robik ini ingin mengabdikan dirinya untuk Anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan mengabdi dalam dunia ini, secara tidak langsung ia sudah menerapkan Motto hidupnya tersebut. Dengan judul Tesis “Pengaruh Terapi Gerakan Tari dalam Menurunkan Hiperaktivitas Anak ADHD” berhasil mengantarkannya menjadi seorang Magister Profesi Psikologi.
Robik Anwar Dani :
Jadi Garam dan Terang
“Saya sangat menyukai dunia anak-anak, saya melihat anak berkebutuhan khusus perlu bimbingan yang berbeda dari anak-anak lainnya. Mereka membutuhkan perhatian lebih dan memerlukan pendampingan ekstra, selain itu dengan menggunakan terapi gerakan tari saya ingin memperkenalkan Gerakan Tari yang dimasukan dalam terapi bagi Anak ADHD. Saya tertarik dengan dunia tari dan memasukannya dalam terapi, dan hasilnyapun cukup baik” ungkapnya. Peraih IPK 3,90 ini tidak hanya aktif dalam bidang akademik saja, namun juga melakukan beberapa kegiatan yang bermanfaat, “Selain sibuk dengan tesis, hingga sekarang saya masih melakukan kegiatan yakni menjadi home therapist untuk anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan juga sebagai Shadow Teacher salah satu sekolah di Kota Semarang. Saya mencoba untuk mengembangkan ilmu yang saya miliki kepada masyarakat dan sekaligus juga dapat menunjang studi saya serta juga menjadi sarana untuk mempraktekkan apa yang saya peroleh selama studi” jelasnya. Dunia Klinis Anak memang sangat digemarinya dalam dunia Ilmu Psikologi, dan ia memilih Psikologi Unika sebagai tempat untuk memperdalam ilmu mengenai mayor klinis anak serta minor pendidikan. Ia mengemukakan berbagai alasannya mengapa memilih unika sebagai tempat studinya,
M
enjadi Garam dan Terang, itulah motto hidup dari seorang Robik Anwar Dani. Wanita Kelahiran Ngawi, 23 Mei 1991 ini memang terinspirasi dari perkataan Nabi Isa yang mengatakan seperti hal tersebut. Ia ingin kelak ketika sudah terjun dalam dunai Profesi Psikologi dapat menjadikan dirinya Garam dan Terang bagi lingkungan sekitarnya. “Saya suka akan filosofi itu, karena garam itu kan memberikan rasa. Jadi dimanapun kita berada, hendaklah berusaha memberikan rasa terhadap lingkungan. Terang dunia berarti sebagai manusia hendaknya kita bisa memberikan pencerahan kepada orang lain yang membutuhkan. Seperti lilin yang memberikan cahaya ketika gelap, meski cahaya yang diberikan lilin tidak seterang cahaya lampu tetapi lilin dapat membantu memberikan secercah cahaya dalam kegelapan. Karena
“Saya memilih Unika sebagai tempat menimba ilmu karena saya terinspirasi dari pelindung kampus ini, yakni Mgr. Soegijapranata yang memiliki keberpihakan kepada kaum miskin sederhana. Selain itu, Visi Misi yang terdapat dalam Program Magister Profesi Psikologi juga sesuai dengan visi misi saya selama menimba studi. Dan juga pemilihan lokasi pula, karena Unika Soegijapranata dekat dengan daerah asal saya yakni di Ngawi, Jawa Timur” tuturnya. Wanita penggemar hobi menulis ini juga mengungkapkan harapan akan keberlangsungan kehidupannya setelah menyelesaikan studi di Program Magister Profesi Psikologi, “Ketika saat ini saya sudah menyelesaikan studi ini, saya berharap bisa menjadi seorang pengajar dan psikolog klinis anak yang bergerak di bidang pendidikan. Karena sebagai seorang psikolog saya merasa memiliki tanggung jawab dalam upaya pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan berkarakter sebagaimana diungkapkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian pada masyarakat” tandas Robik. (Wahyu)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
7
E
duard Cahyo Nugroho atau yang lebih dikenal Edu, pria kelahiran Semarang 12 Januari 1994, mahasiswa Arsitektuk dengan judul skripsi “Omniplanetarium di Semarang” dengan ipk 3,74 ini mendapat predikat wisudawan terbaik di Wisuda periode II tahun 2016.
Eduard Cahyo Nugroho :
Lakukan yang Terbaik
Pria yang berhobi menggambar ini merupakan alumni SMA Sedes Sapientiae Semarang, Ia sempat sakit batu ginjal saat menyelesaikan tugas akhir, tapi berkat doa dan semangat yang dimilikinya Ia akhirnya berhasil menyelesaikan tugas akhirnya. Selain hobi menggambar, dia juga aktif dalam organisasi GLORY 5. Putra dari pasangan Budiono Sidarta dan Sayekti Handayani ini memilih Unika Soegijapranata untuk studi S-1 nya karena dorongan dan saran orang tuanya “Unika adalah PTS terbaik di Jawa Tengah, selain itu Unika memiliki keunikan dalam pembelajarannya dengan tema karya Mgr. Soegijapranata sebagai dasar pembelajaran” ucapnya menceritakan kembali saat orang tuanya memberi saran kepadanya. Pria yang suka jalan-jalan dan bersosialisasi ini, mempunyai teman akrab dikelasnya, yang kebetulan mempunyai tingkat ipk kedua dikelasnya, sehingga bisa saling memotivasi untuk berprestasi. Dalam masa kuliahnya, Edu mempunyai moment yang tak bisa dilupakan yakni ketika sidang akhir PAA 69 “Dolan bareng temen, jadi asdos gambar arsitektur, KKN di desa Ginggangtani” tambahnya. “Lakukan yang terbaik bagi hidupmu, jangan lengah” yap, itulah motto dalam hidup Edu, selalu membagi waktu antara kuliah dan dolan harus seimbang, Selain motto, Edu juga memberikan tips agar jadi yang terbaik “Yang pasti kudu pinter-pinternya nyari shortcut buat nyelesein suatu masalah. Misalnya kalo tugas bisa ngopi dari internet dan di perbolehkan dosen, kenapa tidak. Carilah hal tersimpel dalam menyelesaikan masalah, namun selesaikanlah masalah-masalah itu secara mendetail sampai tuntas ke akar-akarnya. Dan hal paling penting adalah menanamkan modal cermat, tekun, dan gak mudah putus asa”pungkasnya. (adjie)
8
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
M
enjadi wisudawan terbaik di Program Studi Desain dan Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata ternyata memang menjadi harapannya ketika memilih kuliah di Prodi DKV Unika Soegijapranata. Hal tersebut tersirat dari alasan yang disampaikan oleh Andy Darma Saputra saat ditanya motivasinya kuliah di Prodi DKV “ Saya ingin menunjukan kepada orang tua, bahwa saya juga bisa berprestasi di bidang akademis melalui Desain” ungkapnya.
Andy Darma Saputra :
Kerja di Batam
Andy Darma Saputra adalah wisudawan terbaik Program Studi Desain dan Komunikasi Visual (DKV) Unika Soegijapranata pada Wisuda periode II tahun 2016 dengan IPK 3,43. Ia lahir di Temanggung tanggal 16 Maret 1994, dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang menjadi buah hati pasangan Tan Swan Hie dan Indriatini Sari Sulistyo. Pria yang gemar olah raga basket, nonton film action dan animasi serta jalan-jalan ini merupakan alumni SMA Kristen Satya Wacana Salatiga. Ia yang bercita-cita memiliki usaha bisnis percetakan maupun kuliner, setelah wisuda berencana mempersiapkan diri untuk bekerja sebagai animator di PT. Kinema Systrans Multimedia - Infinite Studio Batam, anak perusahaan dari studio animasi di Singapura. Saat ditanya tentang kesan kuliah di Prodi DKV Unika, Andy menjelaskan “Menurut saya DKV Unika Soegijapranata memiliki standar nilai yang sangat tinggi, dibandingkan dengan program studi lain maupun dengan DKV di Universitas lainnya. Sehingga dengan demikian, secara pribadi saya berharap para mahasiswa akan memiliki kemampuan yang sangat baik dan mampu bersaing dalam jenjang karir berikutnya” jelasnya. Dalam hal kuliah Andy menyampaikan beberapa saran untuk para mahasiswa yang masih kuliah, “Jangan pernah menunggu teman (dalam lingkup pertugasan), tetapi buatlah teman yang menunggu anda. Maka kerjakan pekerjaan anda dengan kemampuan dan kreatifitas anda sendiri, itulah yang melatih anda menjadi disiplin dan berkarakter dalam mempertahankan orisinalitas. Selain itu, untuk menunjang prestasi maka perlu untuk tetap rutin berolahraga, saya menyalurkan hobi saya dengan bergabung di UKM Basket Unika, dengan memiliki fisik yang baik, maka membuat performa diperkuliahan pun meningkat “ tuturnya. Selanjutnya Ia juga memberikan beberapa tips kuliah supaya berprestasi yaitu pertama pastikan program studi yang dipilih adalah sesuai minat anda, kedua buat mindset anda bahwa kuliah adalah prioritas utama, ketiga apapun bentuk tugasnya, siapapun dosennya, kerjakanlah tanpa menundanya dan yang keempat pintar-pintarlah membagi waktu antara prioritas (kuliah), hobi, dan bermain. Motto hidupnya adalah “Jangan menunggu kesempatan, tetapi gunakanlah kesempatan. Apapun yang terjadi, tetaplah Take Action” pungkasnya.
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
9
D
ita Martha Christianti seorang mahasiswi Unika Soegijapranata yang menyandang gelar wisudawan terbaik dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil tersebut telah menyelesaikan studinya di jenjang S1 dengan IPK yang memuaskan yaitu 3.70. Putri tunggal dari Dicky Baruna Rosa dan Suparti Rahayu Utari ini telah menyelesaikan tugas akhirnya yang berjudul “Analisis Pengaruh Land Subsidence Terhadap Kapasitas Sungai Siangker Semarang Menggunakan EPA SWMM” pada bulan Mei 2016 lalu. Pembimbing tugas akhir Dita adalah Ir.Budi Santosa, M.T sebagai pembimbing pertama dan Rudatin Ruktiningsih, S.T, M.T sebagai pembimbing kedua.
Dita Martha Christianti :
Belajar Tekun Demi Masa Depan
“Pastinya belajar dengan tekun supaya mendapat IPK diatas 3,5 sehingga tidak perlu mengulang mata kuliah yang sama lagi dan dapat menggunakan waktu liburan semester pendek dengan kegiatan positif lainnya. Selain itu kalau bukan urusan penting jangan membolos waktu kuliah, serta rajin beribadah dan mengucap syukur kepada Tuhan” tutur Dita mengenai tips dan trik menjadi wisudawan terbaik. Meski saat menyelesaikan tugas akhir Dita harus mengurangi waktu istirahatnya seperti kehilangan waktu tidur dan hobbynya, tetapi segala proses yang ditempuhnya akhirnya menghasilkan suka yang dapat membayar semua duka yang telah dilewatinya. Dan berakhir dengan kelulusan serta mendapatkan gelar Sarjana Teknik Sipil. Lulusan dari SMA Sint Louis Semarang ini rencana kedepannya akan mencoba untuk terjun ke dunia kerja terlebih dahulu, tetapi apabila Tuhan menghendaki maka ia akan lebih memilih studi lanjut. Pemilik motto hidup “Tidak ada hal sulit di dalam hidup ini selama kita mau belajar dan berusaha” ini berharap dan berpesan untuk Unika Soegijapranata, supaya “Semoga Unika terus menghasilkan lulusan-lulusan terbaik yang siap kerja maupun berwirausaha baik di ranah nasional maupun internasional, Unika Soegijapranata KEREN!!!” (andre)
10
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Helen Febriani Soetedjo :
Membagi Waktu dan Fokus
H
elen Febriani Soetedjo, atau biasa dipanggil Helen, bungsu dari 2 bersaudara ini baru saja menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata dengan predikat cumlaude dengan meraih IPK 3.84. Pada mulanya, sejak lulus dari SMA Sedes Sapientiae Semarang, ia sudah menargetkan untuk diterima di Universitas Katolik Soegijapranata ini dikarenakan menurutnya lulusan Unika memiliki prospek masa depan yang lebih cerah atau bisa dikatakan lebih mudah dalam mencari pekerjaan. Ia juga menginginkan proses pembelajaran yang dapat mempraktekkan secara langsung di lapangan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, untuk itu Unika Soegijapranata telah menjadi primadona di hati dara yang mulai menginjak 22 tahun ini.
Selama menimba ilmu di Unika Soegijapranata banyak kegiatan dan jabatan yang telah ia pegang antara lain: angoota senat Fakultas Hukum dan Komunikasi, mengikuti lomba debat kosntitusi, pengabdian masyarakat melalui program yang dicanangkan oleh Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika dalam bentuk memberikan penyuluhan bertemakan anti bullying di sekolah-sekolah. Belum cukup sampai disitu, di luar universitas ia mencari kegiatan dan penghasilan tambahan dengan bekerja sebagai guru les untuk mendampingi siswa SD dan SMP Judul skripsinya adalah “Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang Dalam Pengawasan Obat Kadaluarsa di Apotek Dalam Upaya Perlindungan Konsumen Obat”. Menurutnya, peran BPOM sangat penting dalam menjaga obat aman dari tanggal kadaluarsa, serta perlunya perlindungan hukum bagi konsumen obat yang telah mengonsumsi obat kadaluarsa Pada mulanya, ia merasa dalam pembuatan skripsinya terjadi banyak kendala, salah satu yang terbesar antara lain penggantian judul skripsi yang berulang, di samping itu banyak dinamika yang ia lalui seperti dukungan yang penuh dari dosen pembimbing yang membuatnya optimis kembali Pesan yang hendak ia sampaikan antara lain: harus bisa membagi waktu dan fokus, lebih sering dan jangan malu untuk bertanya kepada dosen, selain itu, ia juga berpesan agar kita memiliki target yang akan diwujudkan saat kuliah. (calvin)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
11
Arif Gunarso :
Hobi jadi MC
M
ungkin bagi sebagian kalangan mahasiswa, skripsi merupakan hal yang menjadi momok. Ditambah lagi dengan memikirkan judul serta dosen pembimbing yang sulit. Namun Arif Gunarso justru menikmati setiap proses yang diambilnya dalam menempuh skripsi. Berbekal judul “Content Analysis PreOn-Post Trip tentang Kota Semarang Sebagai daerah tujuan wisata” berhasil membawanya menuju Sarjana Ekonomi dan menjadi wisudawan terbaik dari Manajemen FEB Unika Soegijapranata. Pria kelahiran Semarang, 18 November 1994 ini tertarik akan dunia manajemen pariwisata. Menurutnya, pariwisata memiliki daya tarik tersendiri. Maka sesuai dengan ketertarikannya ia membuat skripsi yang seturut dengan minatnya. Ia terinspirasi dari para turis yang sebelumnya pernah tinggal di Semarang dan ingin mengetahui bagaimana tanggapan mereka mengenai segala fasilitas yang ada di kota semarang tersebut. Turis yang dipilih tentu saja bukanlah sembarangan, namun harus memenuhi kriteria yang sebelumnya pernah tinggal di Semarang dan mengadakan kunjungan lagi ke semarang. Meskipun ia mengambil metode Kualitatif dalam skripsinya, tak menghambatnya untuk terus berusaha menyelesaikan skripsinya. Menurutnya, skripsi tersebut merupakan tantangan yang menyenangkan “Saya membuat skripsi ini dengan metode kualitatif. Jika biasanya seseorang membuat skripsi kualitatif dengan 3 subjek saja, saya berusaha dengan 10 subjek yang dijadikan penelitian. Memang sulit, namun prosesnya juga menyenangkan. Tak jarang juga saya ditolak oleh turis ketika diminta kesediaannya untuk diwawancara, namun itu bukanlah suatu penghalang, justru menjadi penyemangatnya untuk menyelesaikan skripsi” ujarnya. Alumni SMA Sedes Sapientiae ini juga memiliki motto hidup yang selalu dipegangnya yakni “Lakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang baik pula”. “Saya selalu memegang prinsip untuk melakukan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang baik. Menurut saya, mustahil bila suatu aktifitas yang dijalankan dengan bermalas-malas akan menghasilkan buah yang manis. Tentulah aktifitas tersebut harus dilakukan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh serta dilakukan yang terbaik” ucapnya. Berbagai kegiatan di dalam dan diluar kampus pun selalu ia lakukan, seperti salah satunya menjadi Ketua BEMU Periode 2014/2015. Walaupun kegiatan penuh, ia selalu membagi porsi antara belajar dan berorganisasi. Dan Arif bisa membuktikan bahwa belajar sambil berkegiatan tak
12
10 September 2016
mengganggu kegiatan akademiknya. Dengan meraih IPK 3,83 Arif bisa menjadi contoh aktifis yang tetap cemerlang dalam dunia akademik. Selain kegiatan berorganisasi, Arif juga memiliki hobi tersendiri yang sekaligus menjadi dunia yang ditekuninya saat ini, yakni MC (Master of Ceremony). Tak terhitung berbagai acara pernah ia bawakan, baik dalam kampus maupun di luar kampus. Ketika ditanya mengenai awal mula ia berkuliah di Unika, ia mengutarakan mengapa ia memilih Unika sebagai tempatnya untuk menimba ilmu, “Saya memilih Unika karena memang sejak awal saya sekolah di lembaga Swasta Katolik dan ketika kuliah saya menjadi tak ragu untuk memilih Unika. Selain itu, tenaga kependidikan serta staf-stafnya juga sangat ramah. Mau membantu saya ketika saya berada dalam kesulitan. Saya juga mendapatkan banyak pelajaran dan manfaat selama berkuliah di Unika. Pengalaman tersebut kelak akan menjadi pengalaman indah yang tak terlupakan oleh saya. Semoga Unika tetap menjadi kampus pilihan masyarakat dan semakin mengembangkan diri dengan membuka program studi baru yang dapat menunjang kegiatan kampus. Saya percaya Unika bisa terbang melampaui dari yang saat ini. (wahyu)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Marselina Hamijaya :
Tidak Terbawa Arus
M
otivasi kuliah yang sangat kuat di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata telah
membuahkan hasil yang manis yaitu Marselina Hamijaya terpilih menjadi Wisudawan Terbaik di Prodi Akuntansi FEB pada wisuda periode II tahun 2016. Dara cantik yang sering disapa Meli ini memang sejak SMA sudah tertarik di bidang akuntansi dan ingin menjadi seorang Accountant. Dan ternyata cita-cita untuk menjadi seorang akuntan mulai tampak dengan diterimanya Meli bekerja di Perusahaan Teh Dua Burung (TongTji) Tegal, karena meskipun belum di wisuda tapi saat ini Ia sudah bekerja di divisi accounting di perusahaan tersebut. Meli yang lahir di kota Tegal tanggal 22 Maret 1995 merupakan anak kedua dari dua bersaudara putra dari pasangan Ham Soesanto Hamijaya dengan Souw Gwat Sian. Ia merupakan alumni SMA Pius Tegal, dan memiliki hobi nonton film. Saat ditanya tentang tips kuliah sehingga bisa meraih predikat wisudawan terbaik Prodi Akuntansi dengan IPK 3,86 (Dengan Pujian), Meli menjelaskan “Kita harus memiliki komitmen pribadi yg kuat, dan pintar-pintar dalam mengontrol diri supaya tidak terbawa arus negatif,” ucapnya. Selain itu Meli juga menjelaskan motto hidupnya yaitu “Hasil yang diperoleh setimpal dengan usaha dan doa yang kita lakukan”. “Jadi jangan pernah putus asa, teruslah berusaha semaksimal mungkin. Dan tentunya doa dan dukungan orang tua sangat penting, karena apa yang sudah saya capai sampai saat ini tidak terlepas dari doa dan dukungan orangtua” jelasnya. Selanjutnya Meli menyampaikan kesannya selama kuliah di Prodi Akuntansi FEB Unika Soegijapranata, “Kuliah memberikan beragam pengalaman dan pelajaran yang akan terus diingat, mulai dari perjuangan semasa kuliah sampai dengan proses pembuatan skripsi hingga selesai. Banyak suka duka, mulai dari dapat banyak temen, sampai pusing-pusing dengan tugas kuliah dan skripsi. Bantuan dosen dan teman-teman sangat penting dalam proses kuliah,” tutupnya.
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
13
M
otivasi saya kuliah Perpajakan banyak dipengaruhi oleh saudara dan teman orang tua saya yang berhasil dalam bidang perpajakan, ada yang menjadi PNS di Departemen Keuangan dan ada yang membuka konsultan Pajak di Jakarta,” demikian ungkap pria yang mempunyai hobi menonton anime dan membaca buku. Erik Winata sebut saja demikian, sebuah nama yang diberikan oleh pasangan Andi Winata dan Mariska Limena, yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Erik Winata yang lahir di Semarang, tanggal 15 Oktober 1995 adalah seorang alumni SMA Kristen YSKI Semarang.
Erik Winata :
Fokus dengan yang Dimiliki
Dalam wisuda periode II tahun 2016 di Unika Soegijapranata, Erik Winata terpilih menjadi wisudawan terbaik dari Program Studi Diploma 3 (D3) Perpajakan FEB Unika Soegijapranata. dengan IPK 3,76 (Dengan Pujian). Hal tersebut sesuai dengan cita-citanya yang ingin membuka konsultan pajak sendiri. Tentu saja menjadi wisudawan terbaik tidaklah mudah, namun Erik Winata punya resep tersendiri untuk mencapai sukses di studinya. Ia menjelaskan tips kuliahnya supaya berprestasi secara akademik maupun organisasi, “Dalam belajar saya menggunakan planning dan skala prioritas, apa yang bisa dikerjakan dahulu, apa yang bisa ditunda, apa yang mendesak dan apa yang tidak mendesak. Jangan lupa juga untuk berserah ketika kita sudah melakukan yang terbaik, biar Tuhan sendiri yang menentukan,” tuturnya. Selain itu ada faktor lain yang memotivasinya untuk menjadi yang terbaik yaitu 2 motto hidup yang Ia anut adalah ayat Alkitab yaitu Matius 6:25: “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Satu motto lagi adalah sebuah kutipan dari manga Gintama: “The country? the skies? You can have them. I’m busy just protecting what’s right in front of me. I don’t know what’ll happen to me in the future, but if something has fallen at my feet, then the least I can do is pick it up.” “ 2 kutipan ini intinya sama jangan khawatir tentang apa yang terjadi di masa depan, jangan mencari apa yang kita tidak punya, fokuslah terhadap apa yang di depan kita dan apa yang kita punya,” jelasnya. Sebagai penutup Erik Winata menyampaikan beberapa kesan : “Saya sangat bersyukur bisa kuliah di UNIKA terutama di Prodi Diploma 3 (D3) Perpajakan. Di UNIKA saya mendapat banyak pengalaman dan ilmu yang berguna dalam dunia nyata, misal saja saat PKL saya di konsultan pajak banyak hal yang diterangkan dosen dosen di kampus juga diterapkan dalam pekerjaan,” tandasnya.
14
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Kinanti Widyaningsih :
Hanya Usaha Keras
K
inanti Widyaningsih, atau biasa dipanggil Kiki merupakan salah satu lulusan terbaik Unika Soegijapranata dari Fakultas Psikologi program studi Psikologi. Putri dari pasangan (alm) Soekojuwono dan Sri Marginingsih meraih IPK 3,89 dan lulus dengan pujian. Alumni SMA Kolese Loyola kelahiran Jakarta, 5 Januari 1994 ini mengangkat judul skripsi “Fenomena Orang Dewasa yang Belum Menikah” karena ia melihat bahwa streotip orang dewasa jaman sekarang yang belum menikah disebabkan karena keadaan mereka yang sudah sukses, mapan sehingga mereka “lupa” untuk mencari pendamping hidup. Padahal menurut penuturannya, orang dewasa jaman sekarang memiliki alasan lain yang melatarbelakangi mengapa mereka belum menikah, bukan hanya sekedar belum mendapat jodoh. Banyak suka duka yang ia alami selama proses pembuatan skripsi tersebut. Contohnya seperti saat proses bimbingan skripsi dengan dosen yang berakhir dengan revisi berkalikali. Kiki menyebutkan bahwa proses pembuatan skripsi sangat mengajarkan “ketangguhan dan kesabaran”.
Selain prestasi akademik yang gemilang, Kiki ternyata aktif di organisasi kampus. Ia ingin membuktikan bahwa aktif berkegiatan tidak akan mengganggu proses perkuliahan yang ia jalani sehingga dapat seimbang antara softskill dan hardskill. Di masa awal kuliah, Kiki mendaftar menjadi Senat Muda Fakultas Psikologi periode 2012/2013 yang kemudian berlanjut menjadi sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi periode 2013/2014. Ia juga merupakan anggota dari GLORY 5 dan menambah pengalaman menjadi Co-Trainer ATGW 2013. Kiki dan beberapa rekannya juga sempat mendapat kesempatan mewakili Unika dalam ajang London International Model United Nations (LIMUN) yaitu simulasi sidang PBB yang diadakan di London, Inggris. Ketika ditanya apa saja tips-tips agar bisa menjadi lulusan terbaik seperti dirinya, ia mengatakan bahwa menjadi lulusan terbaik Unika sudah merupakan tujuan awal ketika masuk kuliah. Karena sudah menjadi tujuan awal maka ia berjuang dan berusaha keras agar tujuan awalnya tersebut dapat terwujud, dengan cara mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal dan tidak menyepelekan hal sekecil apapun. Ia juga berusaha mengalahkan egonya dan mengatakan bahwa masih banyak orang di luar sana yang lebih pintar dan cerdas darinya. Kuncinya hanya berusaha dengan keras, rajin, ulet, dan tekun dengan tetap meminta penyertaan dan pertolongan dari Tuhan. Pemilik motto hidup “Apapun yang kamu lakukan, perbuatlah itu untuk memuliakan nama Tuhan” ini memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 Psikologi di Unika karena ia ingin memenuhi cita-citanya menjadi seorang dosen dan psikolog. (dhanes)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
15
F
akultas Teknologi Pertanian (FTP) Program Studi Teknologi Pangan Unika Soegijapranata kembali mencetak salah satu wisudawan terbaiknya yaitu Ita Mariana dengan IPK 3,71 (Dengan Pujian) . Ia lahir di Pekalongan, tanggal 24 Februari 1994. Sejak lulus dari SMA Karangturi ia sudah cukup mantap dengan pilihannya untuk memasuki FTP Unika, hal tersebut karena hobinya yang suka makan sehingga tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang dunia pangan.
Ita Mariana :
Berawal dari Hobi
Semasa kuliah, Ita pernah menjadi asisten dosen untuk Praktikum Mata Kuliah Kimia Dasar II, Analisa Pangan, Kimia Pangan. Ada berbagai cerita menarik yang ia peroleh selama 3 kali menjadi asisten praktikum, salah satunya pada saat Praktikum Mata Kuliah Analisa Pangan yang cukup lama untuk waktu pengerjaannya, pada awalnya ia mengakui kalau cukup bingung dalam mempersiapkan berbagai bahan dan peralatan yang dibutuhkan, tetapi ia mencoba untuk beradaptasi pelan-pelan tapi pasti, pada kloter selanjutnya, ia sudah bisa mulai memahami dengan belajar dari pengalaman sebelumnya. Judul skripsi yang Ita tulis adalah “Potensi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat yang diisolasi dari Asinan Rebung Bambu Ampel yang difermentasi selama 5 dan 13 Kali”. Pemilihan judul tersebut, memang telah menjadi rencana Ita Mariana yang memiliki minat tersendiri dalam dunia fermentasi dengan pembimbing skripsi Dr. Ir. Lindayani, MP. Dalam skripsinya, Ia meneliti tentang manfaat bambu ampel yang diambil bagian rebungnya yang kemudian mengalami proses fermentasi dan menghasilkan asinan rebung serta didapatkan isolat bakteri asam laktat Ia juga mengisahkan tentang awal mula memasuki dunia teknologi pangan, penyesuaian yang cukup berat harus ditempuh, hal tersebut karena pada saat masih berada di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) praktikum masih dalam frekuensi yang sedikit, hal ini cukup jauh berbeda dengan dunia teknologi pangan yang dijalani saat kuliah. Saat ditanya pesan dan kesan, Ita menyampaikan harapannya semoga Unika Soegijapranata semakin berkembang dan lebih maju dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikannya serta menjaga dan mengembangkan fasilitas laboratorium yang dimiliki. (calvin)
16
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
B
ecause Nothing in Life Worth Having Comes Easy, adalah pesan dari NG, Ferlina Budi Santoso, salah satu wisudawan terbaik periode II tahun 2016
yang berasal dari Program Studi Sastra Inggris. Pesan ini disampaikan oleh Ferlina kepada seluruh teman-temannya di Unika dengan tujuan bahwa, ketika kita ingin mengejar sesuatu kita harus berusaha dengan keras. Karena tidak ada sesuatu yang berharga di dalam kehidupan kita yang datang secara cuma-cuma, semuanya harus melewati proses. Putri dari pasangan Budi Santoso dan Yuli Irawati sudah
NG, Ferlina Budi Santoso :
berhasil
membuktikan
kata-katanya,
karena
telah
menyelesaikan studinya di Fakutas Bahasa dan Seni di Unika Soegijapranta, sekaligus dengan menyandang predikat wisudawan terbaik. Mendapat IPK 3,85 (Dengan
Nothing Comes Easy
Pujian) tentunya bukan perkara yang mudah. Tetapi Ferlina berusaha berkomitmen untuk menentukan mana yang seharusnya menjadi prioritas utamanya. Perempuan yang sekarang juga membantu bisnis orangtuanya mengambil judul skripsi “A Critical Discourse Analysis of The Bali Nine News on Suara Merdeka Wensite”, adalah karena menurut Ferlina, kasus ini memiliki banyak menimbulkan pro dan kontra, maka ia sangat tertarik untuk menganalisa berita hukuman mati di dalam kasus ini. Ferlina merasa ketika kita ingin menjadi seseorang yang berprestasi, kita harus memiliki passion dalam dunia yang sedang kita geluti. Karena ketika kita sudah memiliki passion itu, maka kita akan menjalankannya dengan senang hati. Karena dengan menjalankan semuanya dengan senang hati akan sangat berdampak kepada hasil yang akan kita peroleh. (sita)
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
17
Y
os Merry Raditya Putra, atau yang kerab disapa Yos, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika merupakan alumni SMA 1 Pekalongan yang
mendapat predikat Wisudawan Terbaik dengan pujian pada wisuda periode II tahun 2016. Pria kelahiran 10 Maret 1992 , memilih Program Studi Teknik Informatika sesuai bakat yang terpendam sejak awal masuk kuliah. Semasanya kuliah, Yos juga beberapa kali tercatat sebagai aktifis dalam organisasi Universitas dan banyak mendapat penghargaan di dalam maupun di luar Universitas yang dia pernah ikuti, di tahun ini, selain masih tercatat sebagai mahasiswa Unika, Yos juga merupakan guru ekstra designer SMA Kolose Loyola Semarang. Dan ditahun ini juga dia diterima di PT. Djarum. Putra dari pasangan Yohanes Slamet Sudaryono dan Caecilia Suwartini yang mengambil judul skripsi dengan judul “Sentence Analysis With Artifical Intelligence Machine
Yos Merry Raditya Putra :
Learnning Using Finite State Automata” dengan ipk 3,85 (Dengan Pujian) yang kemudian membawanya sebagai
Jadilah Diri Sendiri
Wisudawan terbaik pada wisuda periode September 2016, Selama penyelesaian tugas akhir, tidak ada kendala yang berarti baginya, semua tugas akhir dan pekerjaannya dapat diselesaikannya. Sesuai motto nya ‘The only thing that can stop you is your own mind’, Yos tidak pernah terbayangkan akan menjadi wisudawan terbaik, “Senang, bukan karena saya bangga, namun karena kedua orang tua saya senang” ujarnya. Diakhir pembicaraan, Yos juga memberikan beberapa tips agar dapat menjadi wisudawan terbaik
“Tidak
perlu
menjadi seperti saya, jadi lah diri kalian sendiri. Kita punya bakat yang berbeda-beda sejak lahir, hanya perlu mengikuti dan mengasah bakat kita dan jadilah ahli, maka semuanya akan terlihat mudah. Lakukan apa yang kalian sukai dan berhentilah jika tidak, karena hanya akan menghabiskan waktumu sia-sia“. (adjie).
18
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV
Endang Sari Prasetio ini juga merupakan mahasiswa aktif semasanya disamping pencapaian prestasi akademiknya yang cemerlang. Ia pernah menjadi wakil ketua Game Club, sebuah komunitas yang berkreasi dalam pembuatan game dan menjadi sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas
Vania Wahyu Febriani :
Ilmu Komputer pada periode 2013/2014. Ia juga aktif menjadi panitia di acara-acara fakultas, serta pernah
Everything is Possible
menjadi asisten dosen. Dari penuturannya, ia ingin meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan antara hardskill dan softskill. Dalam skripsinya yang berjudul “Game Memilih Kudapan Bersih dan Sehat untuk Anak”, ia mengatakan bahwa ia terinspirasi setelah masih melihat banyak anak-anak sekolah dasar yang masih suka jajan sembarangan tanpa memperhatikan kebersihan dan kesehatan jajanan yang dibelinya. Ia prihatin karena anak-anak hanya mementingkan rasanya daripada kesehatannya. Jika ditanya apa suka duka selama berkuliah dan dalam proses pembuatan skripsi, alumni SMA Kristen YSKI Semarang menuturkan lebih banyak sukanya daripada dukanya. Pertama karena ia mendapat beasiswa unggulan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional selama empat tahun dia berkuliah di bidang studi yang sangat ia sukai. Lalu selama proses berkuliah ia mendapat ilmu yang bermanfaat demi mengejar cita-citanya untuk menjadi programmer. Ia juga pernah menjadi asisten penelitian dan dikirim untuk mempresentasikan hasil penelitian pada salah satu seminar internasional di Thailand. Teman-teman, dosen, bahkan lingkungan fakultas selalu mendukung kemajuannya menjadi mahasiswa yang lebih baik. Ketika mengerjakan tugas akhir, suka dukanya adalah membuat game, game yang dibuat menghabiskan waktu banyak mulai dari mendesign, testing, finishing, dan implementasi. Ketentuan membuat game untuk tugas akhir ini adalah game hanya dibuat oleh satu orang, dan dibutuhkan disiplin waktu yang baik untuk dapat menyelesaikannya tepat waktu.
V
Kemudian ketika ditanya tips-tips apa saja yang dapat ania Wahyu Febriani, mengatakan dalam sesi wawancara, ”Everything is possible if you try enough. If something does not work out,
dibagi agar bisa menjadi lulusan terbaik seperti dirinya,
you are not trying enough. Jika kita sudah berusaha,
berdoa, karena Tuhan pasti akan melihat usaha kita dan
hasil yang didapat tidak akan jauh dari usaha kita.”
memberikan hasil yang sesuai dengan usaha yang kita
Begitulah motto hidup dari salah satu lulusan terbaik
diberikan. Rencananya setelah lulus dan wisuda ini, ia akan
Unika Soegijapranata peraih IPK 3,84 (Dengan Pujian)
melanjutkan S2 dengan biaya sendiri atau dengan melalui
dari Fakultas Sistem Informasi program studi Sistem
beasiswa. Selain itu ia juga ingin bekerja dan mewujudkan
Informasi. Putri pasangan Wahyu Eddy Yulianto dan
cita-cita membahagiakan orang tuanya. (dhanes)
ia mengatakan tidak ada tips yang khusus. Hanya saja selalu berikan yang terbaik saat kuliah. Juga jangan lupa
Kronik Edisi 112/Th.XIV
10 September 2016
19
SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER wahyu, sita, adjie, calvin, jeffry, dhanes, andre LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email :
[email protected]
20
10 September 2016
Kronik Edisi 112/Th.XIV