SUMMARY
Penggunaan Fly Ash Terhadap Perubahan Parameter Fisik dan Kimia Air Tanah (Suatu Penelitian Di Kost Kuning Kelurahan Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo) Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo Muhamad Hafidz Bilondatu (NIM 811409007) ABSTRAK Muhamad Hafidz Bilondatu. 2013. Penggunaan Fly Ash terhadap perubahan parameter fisik dan parameter kimia air tanah (Suatu penelitian di Kost Kuning Kelurahan Heledulaa Utara Kecamatan Kota Timut Kota Gorontalo) . Skripsi. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo (Dibimbing oleh Dra. Hj. Rani Hiola, M. Kes dan Lia Amalia, S.KM, M. Kes) Di Gorontalo, salah satu tempat dimana terdapat banyak konsumen air tanah dengan frekuensi konsumsi yang tinggi adalah Kost Kuning. Berdasarkan hasil observasi awal berdasarkan karakteristik fisik air kost kuning berwarna kuning gelap dan meninggalkan warna seperti karat di wadah – wadah yang digunakan, serta berasa dan berbau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan parameter fisik dan parameter kimia dengan penggunaan Fly Ash pada air tanah Kost Kuning. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan memberikan perlakuan Fly Ash pada air tanah dengan dosis 0, 10, 15, 20 dan 30 mg/l masing – masing dengan tiga kali pengulangan. Kemudian melakukan pengujian kandungan besi (Fe), derajat keasaman (pH), bau dan rasa disetiap dosis untuk melihat perubahan yang terjadi dan dibandingkan dengan baku mutu. Penelitian ini menggunakan analisis data Uji Kruskall – Wallis. Kadar Fe diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) nyala, pH diukur dengan pH meter serta bau dan rasa diuji dengan uji Organoleptik. Hasil rerata pengujian menunjukkan air tanah Kost Kuning tanpa perlakuan mengandung Fe 1,2199 mg/l, pH 5,71 dan berasa yang tidak termasuk dalam kriteria baku mutu. Setelah perlakuan terjadi perubahan yang telah memenuhi kriteria baku mutu dengan hasil terbaik kandungan Fe turun sampai pada Limit Detection (LD) SSA – nyala pada dosis 20 dan 30 mg/l dimana LD ditentukan pada 0,0174 mg/l, pH 6,63 dan air yang sudah tidak berasa pada semua dosis. Untuk pengujian bau tidak terjadi perubahan dengan perlakuan disetiap dosisnya dan telah memenuhi kriteria baku mutu pada air tanah tanpa perlakuan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi perhatian bagi penghuni dan pengelola Kost Kuning serta instansi terkait agar tercapainya air tanah yang memenuhi baku mutu sehingga layak dikonsumsi. Kata Kunci :Fly Ash, Fe, pH, Air Tanah
Pendahuluan
karakteristik fisik air kost kuning
Latar Belakang
berwarna
Air merupakan senyawa kimia
meninggalkan warna seperti karat di
yang sangat penting bagi kehidupan
wadah – wadah yang digunakan, berasa
umat manusia dan mahluk hidup
dan berbau. Jika melihat atas dasar
lainnya dan fungsinya bagi kehidupan
karakteristik fisik hal – hal tersebut
tersebut tidak akan dapat digantikan
merupakan ciri – ciri kandungan Fe
oleh senyawa lainnya. Hampir semua
yang melewati baku mutu parameter
kegiatan
fisik air bersih. Untuk meminimalisir
1.
yang
dilakukan
manusia
kuning
gelap
dan
dari
dampak tersebut para penghuni kost
(mandi),
kuning menggunakan filtrasi sederhana
tempat
dengan menggunakan kain atau bahan
tinggalnya, menyiapkan makanan dan
sejenisnya, namun hal tersebut tidak
minuman sampai dengan aktifitas –
bisa berdampak besar karena dengan
aktifitas lainnya (Rukaesih, 2004: 15).
filtrasi pun air tetap memiliki ciri – ciri
membutuhkan
air,
membersihkan membersihkan
mulai
diri ruangan
Di Gorontalo, salah satu tempat
kandungan Fe berlebih.
dimana terdapat banyak konsumen air
2.
Metode Penelitian
tanah dengan frekuensi konsumsi yang
2.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
tinggi adalah Kost Kuning.
Penelitian
Kost
dilakukan
kuning merupakan kost yang terletak di
Laboratorium
jalan Pangeran Hidayat, Kelurahan
Negeri Gorontalo dan BTKL PPM
Heledulaa Utara, Kecamatan Kota
Manado, setelah sebelumnya telah
Timur. Kost ini memiliki jumlah kamar
mengambil sampel di Kost Kuning.
sebanyak 80 buah dan yang dihuni
Sampel
sekarang sekitar 65 (81,25%) kamar
dilakukan perlakuan Fly Ash sebelum
dengan penghuni tiap kamarnya rata –
diuji dimana Fly Ash diambil di PT. PG
rata 2 orang. Dalam penyediaan air
Tolangohula. Penelitian dilakukan pada
bersih, Kost Kuning menggunakan 4
bulan April – Mei 2013.
yang
Kimia
di
diambil
Universitas
kemudian
pompa air dan menggunakan sistem perpipaan untuk mengalirkan air bersih
2.2.
menuju tiap kamar. Berdasarkan hasil observasi
awal
berdasarkan
Desain Penelitian Penelitian merupakan penelitian
pra
eksperimental
dengan
menggunakan percobaan
desain
(eksperimen)
(rancangan) rancangan
acak lengkap (RAL). Rancangan ini cocok
digunakan
untuk
yang
disusun
oleh
BALIHRISTI
Provinsi Gorontalo. 2.5.
kondisi
Teknik Analisis Data Penelitian
ini
menggunakan
lingkungan, alat, bahan dan media yang
analisis
homogen
Kruskal – Wallis yang akan diolah
seperti
Rancangan
di
laboratorium.
eksperimen
ini
tidak
memerlukan lokal kontrol (Hanafiah,
non
parametrik
uji
dengan menggunakan SPSS 17. 3.
2004: 34). 2.3.
data
Hasil dan Pembahasan Kadar
Fe
diukur
dengan
Populasi dan Sampel
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
Populasi penelitian ini adalah
nyala, pH diukur dengan pH meter
seluruh air tanah yang dialirkan melalui
serta bau dan rasa diuji dengan uji
pipa di kost kuning dan sampel yang
Organoleptik. Hasil rerata pengujian
diambil adalah ≥ 6 liter air tanah yang
menunjukkan air tanah Kost Kuning
dialirkan melalui pipa di kost kuning.
tanpa perlakuan mengandung
2.4.
1,2199 mg/l, pH 5,71 dan berasa yang
Teknik Pengumpulan data
2.4.1. Data Primer
Fe
tidak termasuk dalam kriteria baku
Data primer dalam penelitian
mutu.
Setelah
perlakuan
terjadi
ini diperoleh dengan pengujian sampel
perubahan
di
Universitas
kriteria baku mutu dengan hasil terbaik
Negeri Gorontalo dan BTKL – PPM
kandungan Fe turun sampai pada Limit
Manado.
pengukuran
Detection (LD) SSA – nyala pada dosis
parameter fisik (warna dan bau) dan
20 dan 30 mg/l dimana LD ditentukan
kimia (Fe dan pH) terhadap sampel air
pada 0,0174 mg/l, pH 6,63 dan air yang
tanah yang telah diberikan perlakuan
sudah tidak berasa pada semua dosis.
dosis Fly Ash.
Untuk pengujian bau tidak terjadi
2.4.2. Data Sekunder
perubahan dengan perlakuan disetiap
laboratorium
kimia
Dilakukan
Data
sekunder
yang
telah
memenuhi
penelitian
dosisnya dan telah memenuhi kriteria
diperoleh dari hasil observasi dan
baku mutu pada air tanah tanpa
status
perlakuan.
lingkungan
hidup
daerah
(SLHD) Provinsi Grontalo tahun 2012
pH dalam air tanah sangat mempengaruhi kandungan Fe dalam air
tanah karena semakin rendah pH maka
tanah Kost Kuning dan memenuhi baku
semakin mudah pula Fe larut dalam air
mutu.
tanah
4. Simpulan dan Saran
dan
pada
pengukuran
Fe
didapatkan kadar Fe dalam air tanpa
4.1.
perlakuan tidak memenuhi baku mutu
Dari hasil pembahasan diatas maka
hal ini berbanding lurus dengan hasil
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Simpulan
pH yang asam dan tidak memenuhi
1. Terdapat perubahan parameter
baku mutu. Perlakuan Fly Ash dapat
fisik yaitu rasa air Tanah Kost
meningkatkan pH air tanah Kost
Kuning dengan perlakuan Fly
Kuning karena pada dasarnya Fly Ash
Ash. Perubahan terjadi dari air
memiliki pH 8 – 11. Dengan adanya
tanah tanpa perlakuan yang
kontak dengan air tanah partikel Fly
berasa ke air tanah dengan
Ash yang larut dalam air tanah dapat
perlakuan Fly Ash yang tidak
meningkatkan pH air tanah. Dan
berasa
dengan
penggunaan
kertas
perlakuan
dalam
penelitian
ini
saring
lagi
setiap dimana
dosis telah
sebelum
memenuhi kriteria baku mutu
diharapkan
rasa air bersih yaitu tidak
dapat menjadi replika cara kerja karbon
berasa. Sedangkan untuk bau
aktif yang sering digunakan saat ini
air
dan memastikan tidak ada partikel –
perubahan
partikel yang tertinggal yang dapat
perlakuan Fly Ash namun air
mengubah
tanah
melakukan
pengukuran
karakteristik
air
tanah
seperti pH, bau dan rasa secara dratis. Karena
kandungan
adsorben
alami seperti SiO2 dan karbon serta kontrol
atau
penentuan
diameter
tanah
tidak
terjadi
dengan
adanya
Kost
Kuning
telah
memenuhi kriteria baku mutu bau air bersih yaitu tidak berbau. 2. Perlakuan
Fly
Ash
dalam
adsorben, waktu kontak, konsentrasi
penelitian ini berhasil merubah
larutan dan kecepatan pengadukan
secara
yang dilakukan dalam penelitian ini
kimia air tanah yang diukur
menjadi faktor berhasilnya Fly Ash
dalam penelitian ini yaitu Fe
menyerap kandungan Fe dalam air
dan pH. Penurunan terbaik Fe
bertahap
parameter
pada dosis 20 dan 30 mg/l yang
telah mencapai LD SSA – nyala
batu namun dalam hal ini arang
yang
dalam
dapat diganti dengan Fly Ash
penelitian ini yaitu 0,0174 dan
agar didapatkan hasil yang
peningkatan terbaik pH pada
lebih baik.
digunakan
dosis 20 mg/l dengan rerata pH
4.2.
3. Dengan adanya penelitian ini
dari setiap pengulangan adalah
diharapkan
6,63. Kedua parameter yang
Kuning
diuji telah memenuhi kriteria
informasi hasil penelitian ini
baku mutu air bersih yang
kepada
ditetapkan yaitu Fe <1,0 mg/l
Kelurahan Heledulaa maupun
dan pH 6,5 – 8,5.
masyarakat di tempat tinggal
Saran
asal masing – masing penghuni.
1. Diharapkan Kost
pihak
pengelola
Kuning
dapat
memperhatikan
dapat
membagikan
masyarakat
4. Diharapkan Kalurahan
Kost
sekitar
pemerintah Heledulaa
Utara,
air
Bahliristi dan dinas Kesehatan
dikonsumsi
Kota Gorontalo untuk bekerja
penghuni dan seluruh tahapan
sama agar dapat meningkatkan
penelitian ini agar tercapainya
pengawasan air tanah untuk
kriteria baku mutu air tanah
mengurangi
yang baik yang diatur oleh
ditimbulkan dari air tanah yang
pemerintah dalam Permenkes
seringnya
nomor 416/MENKES/IX/1990.
masyarakat.
tanah
kondisi
penghuni
yang
2. Diharapkan
tidak
yang
diketahui
pengelola
5. Diharapkan agar rekan – rekan
Kost Kuning dapat membuat
peneliti dapat mengembangkan
filter atau saringan pada tong
dan melanjutkan penelitan ini
penampung sebelum air tanah
untuk menggali lebih dalam
diditribusi untuk setiap kamar.
lagi potensi Fly Ash sebagai
Saringan dapat berupa saringan
adsorben air maupun limbah
yang
cair.
telah
dipasaran
pihak
dampak
banyak ataupun
dijual dapat
digunakan saringan sederhana berupa arang, ijuk, pasir dan
Daftar Pustaka Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI Aliya, D. R. 2002. Mengenal Tehnik Penjernihan Air. Semarang: Aneka Ilmu Afrianita, R., Dewi Fitria dan Putri Rahma Sari. “Pemanfaatan Fly Ash Batubara Sebagai Adsorben Dalam Penyisihan Chemical Oxygen Demand (Cod) Dari Limbah Cair Domestik (Studi Kasus: Limbah Cair Hotel Inna Muara, Padang)”. Jurnal Teknika No.33 Vol.1 Thn.XVII April 2010. Efendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius Hanafiah, K. A. 2004. Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Kacaribu, K. 2008. Kandungan Kadar Seng ( Zn ) Dan Besi ( Fe ) Dalam Air Minum Dari Depot Air Minum Isi Ulang Air Pegunungan Sibolangit Di Kota Medan. Thesis (Online). (http://www.repository.usu.ac.i d, diakses 9 Februari 2013). Mufrodi, Z. “Adsorpsi Zat Warna Tekstil Dengan Menggunakan Abu Terbang (Fly Ash) Untuk Variasi Massa Adsorben Dan Suhu Operasi”. Prosiding Seminar Nasional Teknoin
2008 Bidang Teknik Kimia dan Tekstil 22 November 2008 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MEN.KES/PER/IX Tahun 1990. Syarat – Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Pitojo, S. dan Eling Purwantoyo. 2002. Deteksi Pencemar Air Minum. Semarang: Aneka Ilmu Prayudi, T. R. “Kefektifan Pengolahan Antara Abu Terbang Dengan Karbon Aktif Terhadap Kebutuhan Oksigen Kimia (Kok), Warna Dan Logam Berat Air Lindi Sampah”. Jurnal Permukiman Vol. 4 No. 2 September 2009. Soemarto, C.D. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga
Standar Nasional Indonesia 6989.11 Tahun 2004 Air dan air limbah Bagian 11. Cara Uji Derajat Keasaman (Ph) Dengan Ph Meter. Standar Nasional Indonesia 6989.4 Tahun 2009 Air dan air limbah Bagian 4. Cara Uji Besi (Fe) Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Nyala Standar Nasional Indonesia 6989.58 Tahun 2008 Air dan air limbah bagian 58. Metoda Pengambilan Contoh Air Tanah Suhaemi, Z. 2011. Diktat Metode Penelitian Dan Rancangan Percobaan. Padang: Universitas Tamansiswa
Suharto. 2011. Limbah Kimia Dalam Pencemaran Udara Dan Air. Yogyakarta: ANDI Tim
Penyusun. 2012. Panduan Penulisan Skipsi. Gorontalo: UNG Press.
Widodo, D. S. dan Retno Ariadi Lusiana. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif Dasar Penguasaan Aspek Eksperimental. Yogyakarta: Graha Ilmu Widowati, W., Astiana Sastiono dan Raymond Jusuf. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta: ANDI