Sumber Pelatihan Guru Baru Rekanan Pengembangan Guru untuk Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil
Diterbitkan oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah
Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke: Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services 50 E. North Temple St., Floor 8 Salt Lake City, Utah 84150-0008 USA Email:
[email protected] Mohon cantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian berikan komentar Anda. © 2016 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dicetak di Amerika Serikat Versi 1, 3/16 Persetujuan Bahasa Inggris: 12/15 Persetujuan penerjemahan: 12/15 Terjemahan dari New-Teacher Training Resource: A Teacher-Improvement Companion to the Gospel Teaching and Learning Handbook Indonesian PD60001128 299
Daftar Isi Pengalaman Belajar di Rumah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1 Hidup dan Mengajar dengan Cara Juruselamat . . . . . . . . . . . . . . . . 3 2 Sasaran Seminari dan Institut Religi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7 3 Mengajar dan Belajar dengan Roh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 4 Memupuk Suatu Lingkungan yang Penuh Kasih, Respek, dan Tujuan . . 13 5 Mengalami Pola Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 6 Memahami Konteks dan Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 7 Mengidentifikasi Ajaran dan Asas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 8 Memahami, Merasakan, dan Menerapkan Ajaran dan Asas . . . . . . . . 37 9 Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Apa yang Harus Diajarkan . . . 43 10 Memutuskan Apa yang Harus Diajarkan: Menggunakan Tulisan Suci dan Buku Pedoman Guru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 11 Memutuskan Bagaimana Mengajarkannya: Membantu Siswa Memenuhi Peranan Mereka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 12 Memutuskan Bagaimana Mengajarkannya: Mengajukan Pertanyaan yang Efektif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59 13 Memutuskan Bagaimana Mengajarkannya: Menjalankan Iman . . . . . . 71 Pelajaran-Pelajaran Latihan-Jabatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75 Pendahuluan untuk Pelajaran-Pelajaran Latihan-Jabatan . . . . . . . . . . . . 77 1 Tujuan Kita . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80 2 Pola Pembelajaran Dasar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85 3 Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Apa yang Harus Diajarkan . . . 91 4 Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Bagaimana Mengajarkannya . 98 Selebaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103
Pengalaman Belajar
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 1
Hidup dan Mengajar dengan Cara Juruselamat Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Mengajar, tanggung jawab besar Anda • Yesus Kristus, Guru yang Agung. • Hidup dan mengajar sebagaimana Juruselamat melakukan
Konsep Kunci Selamat Datang di Seminari dan Institut Religi (S&I). Dalam program-program seminari dan institut di seluruh dunia, ribuan guru dan pemimpin membantu para remaja dan dewasa muda Gereja belajar dan menerapkan ajaran serta asas-asas Injil Yesus Kristus. Kami bersyukur atas hasrat Anda untuk melayani Tuhan dalam tugas penting ini.
Tanggung Jawab Besar Mengajar Anak-Anak Allah Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan yang berikut perihal tanggung jawab mengajar anak-anak Allah:
3
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1
“Kami begitu bersyukur kepada semua yang mengajar. Kami mengasihi Anda dan menghargai Anda lebih dari yang dapat kami katakan. Kami memiliki kepercayaan besar dalam diri Anda. Untuk mengajar secara efektif dan untuk merasa bahwa Anda berhasil adalah pekerjaan yang sesungguhnya banyak menuntut. Tetapi itu pantas dilakukan. Kita dapat menerima ‘tiada pemanggilan yang lebih mulia’ [Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia (materi sumber untuk pengembangan guru, 1978)]. … Karena kita masing-masing harus ‘datang kepada Kristus’ [A&P 20:59], untuk menaati perintah-perintah-Nya dan mengikuti teladan-Nya untuk kembali kepada Bapa sesungguhnya adalah tujuan tertinggi dan terkudus dari keberadaan manusia. Untuk membantu orang lain melakukan itu juga—untuk mengajar, membujuk, dan dengan doa yang sungguh-sungguh menuntun mereka untuk menapaki jalan penebusan itu juga—tentu saja itu pastilah tugas kedua yang paling sigfinikan dalam hidup kita. Barangkali itulah sebabnya Presiden David O. McKay pernah menyatakan, ‘Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar dapat diembankan kepada pria [atau wanita] mana pun, selain menjadi guru bagi anak-anak Allah’ [David O. McKay, dalam Conference Report, Oktober 1916, 57]” (“A Teacher Come from God,” Ensign, Mei 1998, 25).
Yesus Kristus, Guru yang Agung Anda akan menerima bantuan ilahi sewaktu Anda berupaya untuk bertumbuh dan berkembang sebagai guru dari anak-anak Allah dan berusaha untuk memolakan kehidupan dan pengajaran Anda menurut yang Juruselamat lakukan. Luangkan waktu sejenak untuk menyaksikan video “The Master Teacher” (3:51), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Presiden Boyd K. Packer (1924–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul menjabarkan aspek-aspek tertentu dari mengajarkan Injil. Sewaktu Anda menyaksikan video, dengarkan alasan-alasan penting mengapa Anda harus hidup dan mengajar seperti yang Juruselamat lakukan. Catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
4
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 1
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Perihal Juruselamat sebagai panutan utama bagi para guru, Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Apa panutan lebih baik yang dapat kita temukan? Adakah penelaahan lebih prima yang dapat kita lakukan selain mengevaluasi tujuan, gol, dan metode kita, membandingkannya dengan Kristus? (Teach Ye Diligently, edisi revisi [1991], 22).
pada Injil-Nya.
Kegiatan berikut akan membantu memperdalam pemahaman Anda tentang bagaimana Juruselamat mengajar dan memengaruhi orang lain dan bagaimana Dia membantu mereka untuk belajar, bertumbuh secara rohani, dan menjadi diinsafkan
Telaahlah prakata di halaman ix dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin dalam Seminari dan Institut Religi (2012). Sorot atau garis bawahi kata-kata tindakan yang menjelaskan cara-cara berbeda Juruselamat mengajar dan melayani. Setelah Anda menelaah halaman-halaman ini dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil, catatlah respons Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut di pinggir buku pegangan Anda. (Anda diimbau untuk menulis catatan di pinggir buku pegangan Anda sepanjang pelajaran-pelajaran ini.) • Apa yang Anda perhatikan mengenai cara Juruselamat hidup, mengajar, dan memimpin? • Bagaimana Dia membantu orang lain belajar, bertumbuh secara rohani, dan menjadi diinsafkan pada Injil-Nya?
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar dapat diembankan kepada siapa pun, selain menjadi guru bagi anak-anak Allah. • Yesus Kristus Adalah Guru yang Agung. Kita hendaknya berusaha untuk hidup dan mengajar sebagaimana Dia melakukan. • Kita mengajarkan apa adanya kita, yang artinya bahwa kemuridan kita, sifat-sifat kita, kesaksian kita, dan komitmen kita pada Injil dapat memengaruhi orang lain sebanyak perkataan kita. “Karunia untuk mengajar harus didapatkan, dan setelah itu didapatkan, harus dipelihara jika ingin dipertahankan” (Boyd K. Packer, Teach Ye Diligently, 345).
“Jadi, Bagaimana?” Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua Belas Rasul dikenal karena telah menanyakan, “Jadi, bagaimana?” di akhir pertemuan dengan Kuorum Dua Belas untuk mengilhami pembahasan mengenai bagaimana topik yang dibahas dapat diterapkan untuk mengubah kehidupan orang-orang (lihat Jeffrey R. Holland, “Therefore, What?” [Konferensi CES mengenai Perjanjian Baru, 8 Agustus 2000], si.lds.org). Di akhir setiap pengalaman pembelajaran, tanyakan kepada diri Anda
5
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1
sendiri “Jadi, bagaimana?” dan pikirkan tentang bagaimana Anda dapat secara pribadi menerapkan topik-topik dan asas-asas yang dibahas. Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
6
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 2
Sasaran Seminari dan Institut Religi Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memahami Sasaran Seminari dan Institut Religi • Memahami tujuan Anda sebagai guru • Membantu siswa menjadi benar-benar diinsafkan
Konsep Kunci Memahami Tujuan Anda Untuk memfokuskan upaya-upaya kita sewaktu kita membantu dalam pekerjaan Tuhan, para guru di S&I telah diberi sebuah tujuan yang jelas. Tujuan ini disebut Sasaran Seminari dan Institut Religi. Adalah penting agar Anda mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang tujuan ini dan bagaimana itu dapat membimbing Anda dalam pekerjaan sehari-hari Anda sebagai guru.
Apa Tujuan Kita? “Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], 1). Saksikan video “Our Purpose” (1:32), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, sejumlah guru melafalkan tujuan Seminari dan Institut Religi. Setelah Anda menyaksikan video, catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Menanamkan Injil di Lubuk Hati Siswa Selama siaran seratus tahun seminari tahun 2012, Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama membagikan sejumlah kesan mengenai asal-usul dan tujuan seminari. Saksikan video “A Foundation of Faith: 100 Years of Seminary” (7:36), sebuah cuplikan dari ceramah Presiden Eyring, tersedia di LDS.org. Sewaktu Anda menyaksikan, carilah bukti tentang bagaimana seminari membantu Injil tertanam di lubuk hati siswa. Setelah Anda menyaksikan video, catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat 7
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 2
merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Bacalah bagian 1.1 (“Tujuan Kita”) pada halaman 1–2 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu Anda memahami tujuan Anda sebagai guru dalam Seminari dan Institut Religi. Setelah Anda menyelesaikan bacaan, catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Suatu pemahaman yang jelas tentang Sasaran Seminari dan Institut Religi akan membimbing kita dalam pekerjaan sehari-hari kita sebagai guru. • Pengajaran yang efektif dapat membantu Injil tertanam kuat ke dalam hati siswa. • Tujuan kita haruslah untuk membantu siswa kita mengalami keinsafan sejati terhadap Injil. “Sewaktu kita mengajar kaum muda kita untuk mengasihi Juruselamat, Yesus Kristus, mereka akan menjadi para murid sejati Tuhan. Proses ini akan mempersiapkan diri mereka untuk menjadi … para pemimpin dari keluarga-keluarga kekal. Bait suci akan menjadi bagian umum dan penting dari kehidupan mereka. (Dieter F. Uchtdorf, “A Teacher of God’s Children” [suatu malam bersama Presiden Dieter F. Uchtdorf, 28 Januari 2011], 5, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
8
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 3
Mengajar dan Belajar dengan Roh. Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memahami peranan Roh Kudus dalam pengajaran dan pembelajaran • Memenuhi kebutuhan siswa baik yang terlihat maupun tak terlihat • Mengundang pengaruh Roh Kudus
Konsep Kunci Peranan Roh Kudus dalam Pengajaran dan Pembelajaran “Pengajaran dan pembelajaran Injil terjadi melalui kuasa Roh Kudus. … Hanya melalui pengajaran dan pembelajaran dengan Roh siswa akan memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus sedemikian rupa sehingga mereka dapat memenuhi syarat bagi kehidupan kekal” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], 13).
Mengapa Mengajar dan Belajar dengan Roh? Sister Christine Park telah mengajar seminari harian di Redding, Kalifornia, selama lima tahun dan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan unik dari para siswanya. Saksikan video “Students’ Needs” (1:35), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Park membagikan harapan-harapannya bagi para siswanya dan juga apa yang membebani hati serta pikirannya sewaktu dia berusaha untuk membantu para siswanya mengalami keinsafan yang lebih mendalam pada Injil Yesus Kristus. Sama seperti Sister Park memiliki siswa dengan beragam kebutuhan dan tantangan, Anda pun demikian. Contoh-contoh berikut mewakili sejumlah keadaan khas siswa. Pikirkan tentang bagaimana keadaan siswa Anda mungkin memengaruhi bagaimana Roh mengarahkan pengajaran Anda. “Terkadang sekolah membuat saya sangat sibuk. Ada begitu banyak yang harus saya lakukan di kelas-kelas lainnya.” “Saya berharap saya dapat berfokus di kelas hari ini. Saya tidak membaca dengan sangat baik, dan saya kesulitan memerhatikan.”
9
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 3
“Saya dikelilingi dengan begitu banyak orang, namun saya masih merasa kesepian.” “Saya senang berada di seminari ini—akhirnya sebuah tempat di mana saya merasa diterima.” “Saya tidak tahu jika saya seharusnya ada di sini hari ini. Saya telah melakukan beberapa hal yang memalukan.” “Saya merasa seolah saya satu-satunya dalam keluarga saya yang tidak memiliki kesaksian.” Jika kita bersandar semata pada kemampuan kita, kita tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan unik dari siswa kita. Akan tetapi, jika kita siap dan mengikuti dorongan Roh Kudus, kita akan dibimbing untuk mengajar dalam suatu cara yang akan memperdalam keinsafan siswa kita dan membantu memenuhi kebutuhan terlihat dan tak terlihat mereka. Saksikan video “Teaching by the Spirit” (1:39), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Park membagikan pentingnya Roh membimbing dia sewaktu dia mengajar. Berikutnya, saksikan video “The Lord Knows Every Need” (0.45), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan bagaimana Roh Kudus dapat membimbing Anda untuk memenuhi kebutuhan siswa-siswa Anda.
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil “Pengajaran dan pembelajaran dengan Roh terjadi ketika Roh Kudus menjalankan peranan atau fungsi-Nya dengan guru, dengan siswa, atau dengan keduanya” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 13). Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil membantu lebih lanjut untuk memperjelas dan memperdalam pemahaman kita tentang mengapa guru dan siswa harus mengajar dan belajar dengan kuasa Roh Kudus. Telaahlah bagian 2.1 (“Mengajar dan Belajar dengan Roh”) di halaman 13 sampai bagian akhir dari daftar berbutir di halaman 14. Dalam buku pegangan Anda, catatlah asas-asas dan praktik-praktik penting yang akan membantu Anda melakukan yang berikut: • Mengenali bahwa pengajaran dan pembelajaran Injil terjadi hanya melalui kuasa Roh Kudus. • Memperdalam pemahaman Anda tentang peranan dan fungsi Roh Kudus dalam pengajaran dan pembelajaran Injil. Dalam jurnal pribadi Anda, jelaskan bagaimana memahami dan memercayai peranan Roh Kudus akan memengaruhi cara Anda mempersiapkan pelajaran dan mengajar siswa-siswa Anda.
Mengundang Roh untuk Memenuhi Peranan-Nya Ketika kita memahami peranan Roh Kudus dalam pengajaran dan pembelajaran Injil, kita akan melakukan semua semampu kita untuk mengundang Dia untuk memenuhi peranan-Nya dalam kehidupan kita dan dalam kehidupan siswa kita (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, bagian 2.1 [“Mengajar dan Belajar dengan Roh”], halaman 13).
10
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 3
Guru dapat melakukan yang berikut untuk mengundang Roh untuk memenuhi peranan-Nya: • Mengupayakan kelayakan pribadi • Mengucapkan “doa dengan iman” (A&P 42:14). • Berusaha untuk sepenuhnya siap bagi setiap pelajaran. • Berusaha untuk berfokus pada pengalaman pembelajaran siswa mereka. • Mencari kedamaian alih-alih perasaan kesal dan cemas terhadap hal-hal lainnya. • Memiliki roh penyelidikan yang rendah hati. • Mengimbau siswa untuk mengundang Roh Kudus ke dalam pengalaman pembelajaran mereka. Saksikan video “Inviting the Spirit: Teachers” (2:47), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, guru membagikan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengundang Roh ke dalam hati dan ke dalam kelas mereka. Sewaktu Anda menyaksikan video, catatlah dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda mengenai praktik-praktik penting yang Anda ingin ingat. Guru dan siswa dapat melakukan yang berikut untuk mengundang Roh untuk memenuhi peranan-Nya: • Membaca dan mengajar dari tulisan suci serta perkataan para nabi. • Memfokuskan contoh dan pembahasan mengenai Juruselamat serta memberikan kesaksian tentang Dia. • Menyatakan ajaran dan asas Injil dengan sederhana dan jelas. • Meluangkan waktu untuk perenungan yang penuh pemikiran selama momen-momen keheningan yang diilhami. • Membagikan pengalaman pribadi yang pantas serta bersaksi mengenai ajaran dan asas. • Menyatakan kasih dan rasa syukur bagi satu sama lain dan bagi Tuhan. Saksikan video “Inviting the Spirit: Teachers” (2:23), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, guru dan siswa membagikan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengundang Roh ke dalam hati dan ke dalam kelas mereka. Sewaktu Anda menyaksikan video, catatlah dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda mengenai praktik-praktik penting yang Anda ingin ingat. Dalam jurnal pribadi Anda, catatlah beberapa kesan atau pokok-pokok tindakan yang telah muncul di benak Anda sewaktu Anda merenungkan bagaimana Anda dan siswa Anda dapat mengundang Roh Kudus untuk memenuhi peranan-Nya dalam pengajaran dan pembelajaran Injil. Lihat apendiks dari buku pedoman ini untuk selebaran berjudul “Mengundang Roh Kudus untuk Memenuhi Peranan-Nya dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil,” yang mendaftar cara-cara para guru dan siswa dapat mengundang Roh untuk memenuhi peranan-Nya.
11
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 3
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • “Pengajaran dan pembelajaran dengan Roh terjadi ketika Roh Kudus menjalankan peranan atau fungsi-Nya dengan guru, dengan siswa, atau dengan keduanya” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 13). • Ketika Anda tanggap terhadap bisikan lembut Roh, Anda akan dituntun untuk memenuhi kebutuhan siswa yang terlihat dan yang tak terlihat. • Sewaktu Anda dan siswa Anda memahami peranan krusial yang Roh Kudus laksanakan dalam pembelajaran rohani, Anda akan melakukan semampu Anda untuk mengundang Roh untuk memenuhi fungsi-fungsi ini. “Tidak ada pembelajaran kekal dapat terjadi tanpa Roh yang menghidupkan dari Surga. … Untuk alasan inilah, Anda harus mengajarkan Injil ‘melalui Roh, bahkan Penghibur yang diutus untuk mengajarkan kebenaran’ [A&P 50:14]” (Dieter F. Uchtdorf, “A Teacher of God’s Children” [suatu malam bersama Presiden Dieter F. Uchtdorf, 28 Januari 2011], 7, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
12
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 4
Memupuk suatu Lingkungan yang Penuh Kasih, Respek, dan Tujuan Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memahami pengaruh kasih seperti Kristus • Memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih dan respek • Membangun pengertian akan tujuan dalam kelas
Konsep Kunci “Ketika guru dan siswa mengasihi dan menghormati Tuhan, satu sama lain, dan firman Allah, pembelajaran ditingkatkan. Suatu pengertian bersama akan tujuan berfokus pada upaya dan ekspektasi serta memberi arahan pada pengalaman kelas” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin dalam Seminari dan Institut Religi [2012], 16).
Kasih Seperti Kristus: Pengaruh bagi Kebaikan Kehidupan kita dijadikan lebih kaya dan lebih penuh melalui pengaruh dari individu-individu seperti Kristus. Sewaktu kita merenungkan kehidupan kita, kita masing-masing dapat mengenali jenis tindakan-tindakan merawat orang-orang yang telah memengaruhi kita bagi kebaikan.
13
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 4
Pikirkan tentang seorang guru, pemimpin, atau orang lain yang memperlihatkan kasih seperti Kristus dan membuat perbedaan dalam kehidupan Anda. Bagaimana dia membantu Anda merasa, dan mengapa? Catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda. Sama seperti orang yang Anda bayangkan memiliki pengaruh positif terhadap diri anda, sebagai guru seminari dan institut, kita dapat membuat perbedaan dalam kehidupan siswa kita. Kita melakukan ini dengan memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih dan respek seperti yang dimiliki Kristus dalam kelas.
Kegiatan Buku PeganganPengajaran dan Pembelajaran Injil Kegiatan berikut akan memperdalam pemahaman Anda tentang perlunya memupuk suatu lingkungan belajar yang penuh kasih dan respek serta bagaimana menciptakan lingkungan itu. Telaahlah bagian 2.2.1 (“Kasih dan Respek”) di halaman 16–17 dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu memperdalam pemahaman Anda tentang (1) mengapa penting memiliki suatu lingkungan ruang kelas yang penuh kasih dan respek serta (2) bagaimana menciptakan lingkungan itu.
14
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 4
Memupuk Suatu Lingkungan yang Penuh Kasih dan Respek: Mengapa dan Bagaimana Video-video berikut mengilustrasikan banyak dari asas dan praktik yang diidentifikasi dalam bagian 2.2.1 (“Kasih dan Respek”) dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil . Saksikan video-video ini dan renungkan jawaban Anda terhadap pertanyaan yang mengikuti deskripsi video di bawah ini. Saksikan video “Teach with Charity” (1:44), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Penatua Neil L. Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan bahwa adalah penting bagi para guru untuk dipenuhi dengan kasih murni Kristus. Sewaktu Anda menyaksikan, carilah bagaimana Tuhan memperlihatkan kasih bagi mereka yang Dia ajar. Setelah Anda menyaksikan video, tulislah dalam jurnal penelaahan Anda jawaban singkat terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana Juruselamat memperlihatkan kasih-Nya bagi mereka yang Dia ajar? • Bagaimana saya dapat memperlihatkan kasih dan respek kepada mereka yang saya ajar? Saksikan video “Sister Egan’s Class” (2:17), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Egan, seorang guru seminari yang dipanggil, mengilustrasikan bagaimana secara efektif memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih, respek, dan tujuan. Saksikan bagaimana dia dan siswanya saling memelihara dan menciptakan lingkungan semacam itu. Setelah Anda menyaksikan video, tulislah dalam jurnal penelaahan Anda jawaban singkat terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa yang Sister Egan dan siswanya lakukan untuk memupuk lingkungan yang penuh kasih dan respek? • Apa yang dapat saya lakukan untuk memupuk lingkungan belajar yang penuh kasih dan respek di kelas saya? Menjangkau kepada Semua Siswa Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Jika [para siswa] tidak menanggapi, mungkin Anda belum dapat mengajari mereka saat ini, tetapi Anda dapat mengasihi mereka. Dan jika Anda mengasihi mereka hari ini, mungkin Anda dapat mengajari mereka besok.” (“Teaching and Learning in the Church,” Ensign, Juni 2007, 102).
Siswa mungkin bergumul dengan berbagai tantangan: stres keluarga, penyakit, ketidakmampuan belajar, ketidakmampuan fisik, dan sebagainya. Pekalah terhadap keadaan dan kebutuhan individu mereka. Tidak semua siswa akan merespons secara langsung pada upaya Anda untuk memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih dan respek. Video berikut mengilustrasikan bagaimana para guru dapat
15
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 4
menjangkau untuk memengaruhi siswa yang mungkin terkadang tampak tidak responsif di kelas. Saksikan video “Reaching the Individual” (1:28), tersedia LDS.org. Sewaktu Anda menyaksikan video ini, carilah bagaimana kasih dan kebaikan seperti Kristus seorang guru mengundang perubahan ke dalam hati seorang siswa.
Memupuk Pengertian Akan Tujuan “Suatu pengertian akan tujuan yang dimiliki bersama oleh guru dan siswa dapat meningkatkan iman dan memberi arahan serta makna dalam pengalaman kelas. Siswa hendaknya memahami bahwa mereka menghadiri kelas untuk mengenal Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus, serta maju menuju kehidupan kekal melalui suatu penelaahan tulisan suci dan perkataan para nabi” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 17).
Dalam kelas, adalah sama pentingnya bagi guru untuk memupuk pengertian akan tujuan juga bagi mereka untuk memupuk lingkungan yang penuh kasih dan respek.
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Kegiatan buku pegangan berikut akan membantu Anda memahami betapa penting untuk memupuk pengertian akan tujuan dalam kelas Anda. Bacalah bagian 2.2.2 (“Pengertian Akan Tujuan”) di halaman 17 dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Dalam buku pegangan Anda, garis bawahi kata-kata atau frasa yang memperdalam pemahaman Anda tentang: • Apa artinya bagi Anda dan siswa Anda untuk berbagi pengertian akan tujuan. • Bagaimana Anda dan siswa Anda dapat memupuk lingkungan ini dalam kelas.
Praktik-Praktik yang Membantu Memupuk Pengertian Akan Tujuan Saksikan video “A Sense of Purpose” (8:32), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, sejumlah guru dan siswa membagikan praktik-praktik yang membantu memupuk suatu pengertian akan tujuan dalam kelas mereka. Sewaktu Anda menyaksikan video, carilah cara-cara untuk memupuk pengertian akan tujuan dalam kelas Anda.
Pertanyaan-pertanyaan untuk Membantu Guru Memupuk Suatu Lingkungan yang Penuh Kasih, Respek, dan Tujuan Secara berkala merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut sewaktu Anda mengajar siswa Anda akan membantu Anda memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih, respek, dan tujuan:
16
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 4
• Apakah siswa saya mengetahui bahwa saya mengasihi mereka? • Ketika saya mendapati sulit untuk menjadi peduli, apakah saya berdoa untuk dipenuhi dengan kasih amal, kasih murni Kristus (lihat Moroni 7:47–48)? • Dalam cara-cara apa ajaran dan teladan Juruselamat memengaruhi cara saya berinteraksi dengan siswa saya dan bagaimana mereka saling berinteraksi? • Apa tindakan-tindakan sederhana yang saya ambil untuk secara rutin melayani, memberkati, dan berdoa bagi siswa-siswa saya? • Apakah siswa saya memahami bahwa tujuan dari kelas kami adalah untuk memenuhi Sasaran Seminari dan Institut Religi—untuk membantu mereka memahami dan bersandar pada ajaran-ajaran serta Pendamaian Yesus Kristus? • Apakah kegiatan belajar yang saya pilih membantu memenuhi tujuan kami dan tidak mengalihkan kami dari mencapai Sasaran Seminari dan Institut Religi? • Apakah saya telah meluangkan waktu untuk menelaah dan memahami blok tulisan suci dan melihat bagaimana Juruselamat adalah inti dalam pelajaran? • Apakah saya siap untuk memberikan fokus yang tepat terhadap siswa saya sejak saat mereka tiba sampai saat mereka meninggalkan kelas? • Dalam cara-cara apa saya secara rutin melatih dan mengundang siswa saya untuk memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran rohani?
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Ketika Anda dan siswa Anda mengasihi dan menghormati Tuhan, satu sama lain, dan firman Allah, pembelajaran ditingkatkan.
17
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 4
• Anda dapat mengembangkan kasih yang tulus bagi siswa Anda dengan mencari karunia kasih amal melalui doa yang sungguh-sungguh, sebagaimana diinstruksikan oleh Nabi Mormon (lihat Moroni 7:47–48). • Suatu pengertian akan tujuan yang dimiliki bersama oleh Anda dan siswa Anda dapat meningkatkan iman dan memberi arahan serta makna dalam pengalaman kelas. • Pengertian akan tujuan dapat dipupuk ketika Anda dan siswa Anda memahami bahwa mereka menghadiri kelas untuk mengenal Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus, serta untuk maju menuju kehidupan kekal melalui penelaahan tulisan suci dan perkataan para nabi. “Pikirkan tentang kasih paling murni, paling sempurna yang dapat Anda bayangkan. Sekarang perbanyaklah kasih itu dengan jumlah tak terbatas—itulah ukuran kasih Allah bagi Anda” (Dieter F. Uchtdorf, “Kasih Allah,” Ensign atau Liahona, November 2009, 22).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
18
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 5
Mengalami Pola Pembelajaran Ikhtisar
Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memperkenalkan pola pembelajaran • Menanamkan Injil ke dalam hati siswa • Memahami pola pembelajaran • Menerapkan pola pembelajaran dalam penelaahan Injil
Konsep Kunci Para nabi dan rasul zaman akhir telah menugaskan para guru di Seminari dan Institut Religi untuk mengajarkan kepada siswa untuk mengenali, memahami, serta menerapkan ajaran dan asas-asas Injil yang terdapat dalam tulisan suci dan perkataan para nabi. Perihal tugas ini, Presiden J. Reuben Clark Jr. (1871--1961) dari Presidensi Utama mengajarkan: “Anda harus mengajarkan Injil ini, menggunakan sebagai sumber dan wewenang Anda kitab-kitab standar Gereja serta perkataan dari mereka yang telah Allah panggil untuk memimpin umat-Nya di zaman terakhir ini” (The Charted Course of the Church in Education, edisi revisi [1994], 10).
19
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 5
Memperkenalkan Pola Pembelajaran Sewaktu siswa mempelajari Injil Yesus Kristus sebagaimana terdapat dalam tulisan suci dan perkataan para nabi, adalah penting bahwa ajaran dan asas-asas Injil tertanam dalam di hati mereka. Untuk membantu proses ini terjadi, Seminari dan Institut Religi menekankan sebuah pola pembelajaran dasar yang mengizinkan guru dan siswa menemukan, memahami, serta menerapkan kebenaran-kebenaran injil dalam kehidupan mereka. Pola ini terdiri dari pokok-pokok berikut: • Memahami konteks dan isi. • Mengidentifikasi ajaran dan asas . • Memahami ajaran dan asas-asas. • Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas . • Menerapkan ajaran dan asas . Semakin Anda memahami dan menggunakan pokok-pokok ini dalam penelaahan Injil Anda sendiri, semakin lebih baik Anda akan mampu membantu siswa mengimplementasikannya. Tujuan dari pengalaman pembelajaran ini adalah untuk memberikan ikhtisar tentang lima pokok dari pola pembelajaran. Setiap pokok akan disampaikan secara lebih detail dalam pengalaman pembelajaran 6–8. Saksikan video “The Parable of the Gems” (6:47), tersedia di LDS.org. Sewaktu Anda menyaksikan video, tanyakan kepada diri Anda sendiri, “Bagaimana mencari dan menemukan permata di pasir dapat dibandingkan dengan menelaah dan belajar dari tulisan suci?” Setelah Anda menyaksikan video, catatlah pengertian dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Terapkan Perumpamaan dalam Pola Pembelajaran Perumpamaan tentang permata membantu kita memahami pokok-pokok dari pola pembelajaran. Bacalah deskripsi di bawah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai setiap pokok.
20
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 5
Memahami konteks dan isi: Remaja putri mencari permata di pasir melambangkan seorang peserta didik yang mencari kebenaran-kebenaran kekal dalam tulisan suci dan dalam ajaran-ajaran para nabi. Pasir melambangkan detail-detail dari tulisan suci atau ajaran—alur cerita, orang, tempat, tanggal, dan sebagainya. Remaja putri menyaring pasir mencari permata seperti seorang peserta didik yang menyaring melalui detail-detail tulisan suci dalam pencarian ajaran, asas, dan kebenaran dasar lainnya. Proses ini dirujuk sebagai memahami konteks dan isi.
Mengidentifikasi ajaran dan asas-asas: Remaja putri menemukan permata dalam pasir melambangkan proses mengidentifikasi ajaran dan asas dalam tulisan suci dan dalam perkataan para nabi. Sama seperti permata tergeletak dekat dengan permukaan dan yang lain ditemukan lebih dalam di pasir, beberapa kebenaran kekal dalam tulisan suci mudah diidentifikasi, sementara yang lain memerlukan upaya lebih banyak untuk menemukannya.
Memahami ajaran dan asas : Remaja putri dengan saksama mengamati setiap permata yang melambangkan seorang peserta didik menelaah dengan tekun untuk memahami ajaran dan asas-asas secara lebih mendalam.
21
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 5
Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas : Remaja putri yang merasakan apresiasi terhadap keunikan dan signifikansi dari setiap permata dapat dibandingkan dengan peserta didik yang merasakan kebenaran serta pentingnya ajaran dan asas yang terdapat dalam tulisan suci dan perkataan para nabi.
Menerapkan ajaran dan asas : Sama seperti pikiran remaja putri berpaling pada cara-cara spesifik dia dapat menggunakan setiap permata, para peserta didik hendaknya juga mempertimbangkan bagaimana mewujudkan dan menerapkan ajaran dan asas sebagaimana Roh memberikan arahan pribadi dalam pikiran dan hati mereka.
22
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 5
Menerapkan Pola Pembelajaran dalam Penelaahan Injil Pernyataan berikut merupakan contoh tentang bagaimana pola pembelajaran ini membantu siswa yang sesungguhnya menggunakan tulisan suci untuk menemukan, memahami, serta menerapkan kebenaran-kebenaran injil dalam kehidupan mereka: “Saya memahami tulisan suci jauh lebih baik. Saya tahu bagaimana mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban. Sekarang saya membaca untuk menemukan kebenaran dan untuk pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana saya seharusnya bertindak.” “Saya tidak pernah duduk sendiri untuk membaca tulisan suci, namun sekarang saya membangun kebiasaan melakukannya setiap malam. Rasanya luar biasa untuk menemukan dan memahami kebenaran-kebenaran yang menyentuh Anda dan langsung menembus hati Anda.” “Saya biasanya tidak membaca tulisan suci begitu sering karena saya tidak memahaminya. Tetapi sekarang saya tahu bahwa itu penuh asas dan bahwa saya dapat menyelidikinya untuk menemukan jawaban. Tahun ini saya telah melakukan itu lebih dari yang saya lakukan dalam seluruh hidup saya.” “Satu hal yang seminari telah membantu saya hampir lebih dari apa pun yang lain adalah untuk bertumbuh mengasihi dan memahami tulisan suci. Begitu banyak doa saya telah dijawab. Hubungan saya juga telah diperkuat dengan Juruselamat saya, dan saya sangat bersyukur untuk itu. Bagaimana saya bisa meminta lebih?” “Saya benar-benar telah belajar bagaimana menelaah dari tulisan suci dengan lebih baik, dan sekarang itu tidak lagi membosankan bagi saya. Saya sebenarnya ingin menelaahnya dan merenungkan tentang bagaimana saya seharusnya hidup untuk kembali kepada Bapa saya di Surga.” “Terkadang dalam membaca seolah saya tidak hanya merasa dipenuhi dengan kasih dan kehangatan namun halaman-halaman dan pengikatnya nyaris dipenuhi dengan pengetahuan.”
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Sebagai guru di seminari dan institut, Anda ditugasi mengajarkan kepada siswa ajaran dan asas-asas Injil sebagaimana yang terdapat dalam tulisan suci serta perkataan para nabi. • Guru dan siswa harus belajar bagaimana menanamkan Injil dari halaman-halaman tulisan suci dan perkataan para nabi ke dalam hati mereka. • Seminari dan Institut Religi menekankan sebuah pola pembelajaran dasar yang mengundang guru dan siswa untuk menemukan, memahami, serta menerapkan kebenaran-kebenaran injil dalam kehidupan mereka. • Semakin Anda memahami dan menggunakan pokok-pokok pola pembelajaran ini dalam penelaahan Injil Anda sendiri, semakin lebih baik Anda akan mampu membantu siswa mengimplementasikannya juga.
23
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 5
“Tidak seperti lembaga-lembaga dunia, yang mengajarkan kepada kita untuk mengetahui sesuatu, Injil Yesus Kristus menantang kita untuk menjadi sesuatu” (Dallin H. Oaks, “The Challenge to Become,” Ensign, November 2000, 32).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
24
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 6
Memahami Konteks dan Isi Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memahami makna konteks dan isi • Memahami pentingnya konteks dan isi • Menemukan konteks dan isi dalam tulisan suci
Konsep Kunci Dalam beberapa pengalaman pembelajaran berikutnya, kita akan mengamati lebih dekat pada komponen-komponen individu dari pola pembelajaran satu demi satu. Pola pembelajaran menyediakan suatu kerangka kerja dari pokok-pokok yang membantu menanamkan Injil dalam pikiran dan hati kita. Dalam pengalaman pembelajaran ini, kita akan belajar tentang memahami konteks dan isi. Tujuan dari pengalaman pembelajaran ini adalah untuk menyediakan pendahuluan singkat terhadap aspek-aspek dari pola pembelajaran. Sewaktu Anda melayani sebagai guru seminari atau institut, Anda akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar tentang dan mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini.
Belajar dari Tulisan Suci: Memahami Konteks dan Isi Dalam perumpamaan tentang permata, remaja putri bermimpi tentang mencari permata dalam pasir. Pencariannya melambangkan seorang peserta didik yang mencari kebenaran-kebenaran kekal dalam tulisan suci. Pasir melambangkan konteks dan isi tulisan suci—orang, tempat, peristiwa, alur cerita, ajaran, dan sebagainya—di mana kebenaran-kebenaran Injil dapat ditemukan. Sewaktu kita mencari kebenaran-kebenaran kekal dalam tulisan suci, kita hendaknya mulai dengan berusaha untuk memahami latar belakang dan perincian-perincian dasar tentang petikan-petikan yang kita baca. Berupaya untuk memahami konteks dan isi tulisan suci akan memungkinkan kita untuk lebih siap menemukan kebenaran-kebenaran Injil penting.
25
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 6
Kegiatan Buku PeganganPengajaran dan Pembelajaran Injil Bacalah bagian 2.4.1 (“Konteks”) dan 2.4.2 (“Isi”) di halaman 27–28 dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa dalam bagian-bagian ini yang membantu Anda memahami apa yang dimaksud dengan konteks dan isi tulisan suci dan mengapa itu penting dalam penelaahan kita. Catatlah pengertian dan kesan Anda mengenai pentingnya memahami konteks dan isi dalam penelaahan Injil dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Makna dan Pentingnya Konteks dan Isi Tinjaulah bagan berikut untuk memahami lebih lanjut konteks dan isi: Konteks
Isi
Apa konteks itu?
Apa isi itu?
Konteks terdiri dari keadaan yang mengelilingi atau memberi latar belakang pada sebuah petikan, peristiwa, atau kisah tulisan suci tertentu. Konteks mencakup tatanan sejarah, budaya, dan geografi; pertanyaan yang mendorong peristiwa-peristiwa tulisan suci; dan sebagainya.
Isi mencakup alur cerita, orang, peristiwa, khotbah, dan penjelasan terilhami yang membentuk teks tulisan suci. Menemukan isi mencakup mempelajari makna dari kata-kata atau frasa sulit juga interpretasi dari perumpamaan, simbol, dan sebagainya.
Mengapa konteks penting?
Mengapa isi penting?
Konteks memperjelas dan memperdalam pemahaman tentang peristiwa, ajaran, dan asas dalam teks tulisan suci.
Isi memberi kehidupan dan relevansi terhadap ajaran dan asas-asas yang terdapat dalam blok tulisan suci.
Mengajukan Pertanyaan Untuk memahami konteks dan isi tulisan suci, pertama-tama berusahalah untuk menjadi familier dengan perincian-perincian dasar dari petikan-petikan itu dan kemudian menjelajahi perincian-perincian itu untuk pemahaman yang lebih luas. Anda dapat melakukan ini dengan belajar untuk mengajukan pertanyaan mengenai orang, tempat, peristiwa, dan sebagainya dalam petikan tulisan suci yang sedang Anda baca dan kemudian mencari jawaban terhadap pertanyaan tersebut menggunakan sumber-sumber yang bermanfaat dan terpercaya. Pertanyaan seperti yang berikut dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik konteks dan isi petikan tulisan suci yang sedang Anda telaah: • Apa latar belakang petikan itu? 26
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 6
• Apa tatanan sejarah, budaya, dan geografisnya? • Siapa penulisnya? • Siapa orang-orang dalam petikan ini? Apa yang mereka lakukan atau katakan, dan mengapa? • Apa yang terjadi? Apa alur ceritanya? • Apa makna dari kata-kata, frasa, atau ungkapan yang tidak familier? • Apa signifikansi yang adat-istiadat dan praktik-praktik uraikan?
Mencari Jawaban Berikut adalah beberapa sumber terbaik dan terpercaya yang dapat Anda gunakan untuk membantu Anda menemukan jawaban terhadap pertanyaan Anda. • Bantuan penelaahan tulisan suci seperti judul bab dan bagian, catatan kaki, Kamus Alkitab, Topical Guide [Penuntun Topik], Penuntun bagi Tulisan Suci, indeks untuk tiga serangkai, peta, dan sebagainya • Petikan tulisan suci terkait • Perkataan dari para nabi dan rasul yang masih hidup (terutama yang terdapat dalam ceramah konferensi umum) • Kurikulum kursus tulisan suci seminari dan institut (termasuk buku pedoman guru dan siswa) • Kamus Sewaktu Anda memahami konteks dan isi tulisan suci, Anda akan mampu untuk lebih sepenuhnya melangkah masuk ke dunia orang-orang, tempat, peristiwa, dan ajaran-ajaran yang sedang Anda baca dan melihat segala sesuatu sebagaimana penulis melihatnya. Ini akan membuka pintu untuk menemukan kebenaran-kebenaran penting Injil.
Menerima Bantuan Ilahi dalam Pengajaran Injil Saksikan video “Understanding Context and Content” (7:39), tersedia di LDS.org. Dalam video, tiga guru membahas upaya mereka untuk memahami konteks dan isi. Catatlah dua atau tiga gagasan yang Anda pelajari dari video dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
27
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 6
Kegiatan Tulisan Suci Sekarang adalah waktunya untuk praktik menemukan konteks dan isi dalam tulisan suci. Bacalah Lukas 5:12–26, mengambil di mana para guru dalam video “Memahami Konteks dan Isi” tinggalkan. Buatlah daftar pertanyaan tentang orang, tempat, peristiwa, dan perincian lainnya yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik konteks dan isi dari ayat-ayat ini. Kemudian luangkan beberapa menit mencari jawaban terhadap pertanyaan Anda. Setelah Anda menyelesaikan kegiatan ini, tulislah rangkuman dari pengalaman Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda. Sertakan (1) beberapa hal yang Anda pelajari tentang pentingnya memahami konteks dan isi dalam penelaahan tulisan suci dan (2) beberapa pengertian baru tentang orang, tempat, dan peristiwa dari Lukas 5:12–26.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Konteks memperjelas dan memperdalam pemahaman kita tentang peristiwa, ajaran, dan asas dalam teks tulisan suci. • Isi memberi kehidupan dan relevansi terhadap ajaran dan asas-asas dalam tulisan suci. • Memahami konteks dan isi tulisan suci akan membantu menyingkap banyak kebenaran Injil yang penting. • Untuk memahami konteks dan isi tulisan suci, kita harus mengajukan pertanyaan dan mencari sumber-sumber yang andal untuk jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. “Jadilah terbiasa dengan pelajaran-pelajaran yang tulisan suci ajarkan. Pelajari latar belakang dan tatanan dari perumpamaan Tuhan dan nasihat para nabi. Pelajarilah hal itu seolah-olah hal itu diperuntukkan bagi Anda, karena hal semacam itu adalah kebenaran” (Thomas S. Monson, “Jadilah Diri Anda yang Terbaik,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 68).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
28
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 7
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersurat • Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat • Menulis pernyataan asas
Konsep Kunci Pola pembelajaran yang diperkenalkan dalam pengalaman pembelajaran 5 ini menyediakan pokok-pokok yang membantu menanamkan Injil dalam benak dan hati kita. Dalam pengalaman pembelajaran ini, kita akan membahas mengidentifikasi ajaran dan asas. Tujuan dari pengalaman pembelajaran ini adalah untuk menyediakan pendahuluan singkat terhadap aspek-aspek dari pola pembelajaran. Sewaktu Anda melayani sebagai guru seminari atau institut, Anda akan memiliki lebih banyak lagi kesempatan untuk belajar tentang dan mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini.
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas Dalam perumpamaan tentang permata, seorang remaja putri bermimpi menemukan permata yang tak ternilai harganya.
Demikian juga, ketika kita menelaah tulisan suci kita dapat menemukan permata-permata tulisan suci yang dapat memberkati kehidupan kita.
Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Brother dan sister sekalian, tulisan suci menawarkan kepada kita begitu banyak berlian yang bersifat ajaran. Dan ketika terang Roh menyinari beberapa permukaannya, itu berkilau dengan sensasi selestial dan menerangi jalan yang harus kita ikuti” (“According to the Desires of [Our] Hearts,” Ensign, November 1996, 21).
29
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 7
Permata-permata dalam pasir itu melambangkan ajaran penting dan asas-asas penting kebenaran yang terdapat dalam tulisan suci dan perkataan para nabi.
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Telaahlah empat paragraf pertama dari bagian 1.3.1 (“Mengajar”) di halaman 5 dan empat paragraf pertama dari bagian 2.5 (“Mengenali, Memahami, Merasakan Kebenaran dan Kepentingan dari, serta Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas Injil”) di halaman 30 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa ajaran itu? • Apa asas itu? • Mengapa ajaran dan asas penting? Catatlah pengertian dan kesan Anda mengenai mengapa ajaran dan asas penting dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Ajaran dan Asas: Tersurat versus Tersirat Dalam perumpamaan tentang permata, remaja putri berusaha untuk menemukan permata-permata berharga. Sewaktu dia mencari, dia menemukan beberapa dekat dengan permukaan dan yang lainnya lebih dalam di pasir. Demikian juga, Anda akan menemukan bahwa beberapa ajaran dan asas dinyatakan secara gamblang dalam tulisan suci dan mudah diidentifikasi. Yang lain tidak dinyatakan secara langsung dalam tulisan suci namun alih-alih tersirat. Ini memerlukan lebih banyak upaya untuk menemukan. Ajaran dan Asas yang Tersurat
Ajaran dan Asas yang Tersirat
Ajaran dan asas yang dinyatakan secara jelas dan gamblang dalam teks tulisan suci.
Ajaran dan asas yang tidak dinyatakan secara langsung oleh penulis tulisan suci namun alih-alih tersirat dalam teks.
Ketika berbicara tentang mengidentifikasi ajaran dan asas, Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Carilah asas. Secara saksama pisahkan itu dari detail yang digunakan untuk menjelaskannya” (“Acquiring Spiritual Knowledge,” Ensign, November 1993, 86).
Pengingat terhadap pengalaman pembelajaran ini akan membantu dalam mengembangkan kemampuan Anda untuk mengidentifikasi baik ajaran dan asas yang tersurat maupun yang tersirat dalam penelaahan Anda. (Lihat juga Pengajaran
30
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 7
dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin dalam Seminari dan Institut Religi [2012], 30).
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersurat Ajaran dan asas yang tersurat adalah ajaran dan asas yang secara jelas dan gamblang disebutkan dalam teks tulisan suci. Bacalah tulisan suci berikut untuk melihat contoh tentang ajaran dan asas yang dinyatakan secara jelas (penekanan dalam cetak tebal). • Yohanes 15:10—“Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” • Kejadian 1:27—“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” • Ajaran dan Perjanjian 59:23—“Tetapi belajarlah bahwa dia yang melakukan pekerjaan kesalehan akan menerima pahalanya, bahkan kedamaian di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang.” • Helaman 3:27—“Demikianlah kita boleh melihat bahwa Tuhan penuh belas kasihan kepada semua yang akan, dengan ketulusan hati mereka, memanggil nama kudus-Nya.” • Ayub 36:5—“Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apa pun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi.”
Kegiatan Tulisan Suci: Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersurat Bacalah petikan-petikan tulisan suci berikut, dan tandai atau catatlah dalam tulisan suci Anda setiap ajaran atau asas yang tersurat . • Amos 3:7 • 2 Nefi 9:20 • Mosia 2:17 Catatlah pengertian dan kesan Anda mengenai mengapa ajaran dan asas penting dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat Dalam perumpamaan tentang permata, wanita muda itu tidak puas hanya menemukan permata yang ada di bawah permukaan pasir. Dia belajar bahwa dengan menggali lebih dalam di pasir dan dengan saksama menyaringnya, dia dapat menemukan permata-permata lain yang sangat berharga.
31
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 7
Demikian juga, sewaktu Anda menelaah tulisan suci, Anda dapat belajar untuk “menggali” dan “menyaring” melalui konteks dan isi tulisan suci untuk menemukan ajaran dan asas yang tersirat. Ini sering kali merupakan beberapa penemuan yang paling berharga dan penting yang akan Anda buat dalam penelaahan tulisan suci Anda. Menemukan ajaran dan asas yang tersirat memerlukan waktu dan pemikiran yang cermat.
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Bacalah bagian 2.5.1 (“Mengidentifikasi Ajaran dan Asas”) di halaman 30 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil, mulai dengan “Banyak asas tidak dinyatakan secara langsung …” sampai paragraf kedua di halaman 31. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu memperdalam pemahaman Anda tentang ajaran dan asas yang tersirat dan bagaimana mengidentifikasinya dalam penelaahan Anda. Berdasarkan pada apa yang Anda garis bawahi, catatlah bagaimana Anda akan menjelaskan kepada seorang teman atau anggota keluarga apa kebenaran yang tersirat itu dan bagaimana itu dapat diidentifikasi. Catatlah pemikiran dan kesan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Saran untuk Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil memberikan saran-saran berikut untuk membantu guru dan siswa mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat: 1. Mencari hubungan sebab dan akibat “Dengan menganalisis tindakan, sikap, dan perilaku individu atau kelompok dalam laporan tulisan suci, serta mengidentifikasi berkat atau konsekuensi yang datang sebagai akibatnya, asas Injil menjadi lebih terlihat” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 30).
“Sementara membaca Matius 4:1–11, saya mulai berfokus pada tindakan-tindakan Juruselamat dan bagaimana Dia berpuasa serta berdoa dalam upaya untuk ‘bersama Allah.’ Saya kemudian melihat bagaimana Dia menggunakan tulisan suci untuk mengusir godaan yang diarahkan kepada-Nya oleh sang musuh. Puasa, doa, dan penggunaan-Nya akan tulisan suci (sebab) menyediakan kekuatan rohani yang memadai untuk mengatasi godaan (akibat) Sewaktu saya melakukan penemuan ini, saya menulis pernyataan sederhana tentang asas dalam jurnal saya: Ketika kita berpuasa, berdoa, dan memahami tulisan suci, kita dapat memiliki kekuatan rohani yang lebih besar untuk mengatasi godaan.”
32
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 7
“Saya menemukan asas hebat yang tersirat dalam 1 Nefi 18:3. Nefi pergi ‘ke gunung dan sering berdoa kepada Tuhan.’ Sebagai akibatnya, Tuhan memperlihatkan kepadanya hal-hal besar. Sewaktu saya merenungkan pesan ini, saya menulis asas berikut di pinggir tulisan suci saya: Semakin saya berusaha untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa pribadi saya, semakin Dia akan menyatakan hal-hal besar kepada saya.”
2. Mengajukan pertanyaan Asas-asas yang tersirat juga dapat diidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan seperti yang berikut: • Apa pesan moral atau pokok dari kisah itu? • Mengapa menurut Anda penulis menyertakan peristiwa atau petikan ini? • Apa yang penulis maksudkan agar kita pelajari? • Apa saja kebenaran pokok yang diajarkan dalam petikan tulisan suci ini? “Sementara membaca Ajaran dan Perjanjian 9, manakah yang berisikan nasihat Tuhan kepada Oliver Cowdery, yang telah gagal dalam upaya untuk membantu menerjemahkan Kitab Mormon, saya bertanya, ‘Apa moral atau pokok dari kisah itu?’ Satu asas yang tersirat yang datang ke benak saya adalah Menerima dan mengenali wahyu memerlukan upaya di pihak kita.”
“Dalam Alma 17–18, saya membaca Amon melayani Raja Lamoni tanpa memikirkan imbalan dan Raja Lamoni terkesan oleh kesetiaan Amon. Saya mendapati diri saya mempertanyakan, ‘Mengapa penulis menyertakan perincian ini dalam bab-bab tersebut?’ Sebagai jawaban terhadap pertanyaan ini, saya menulis asas yang berikut dalam tulisan suci saya: Sewaktu kita melayani orang lain dengan setia, kita dapat membantu mereka bersiap untuk menerima kebenaran-kebenaran Injil.”
3. Menyatakan ajaran dan asas Injil dengan sederhana dan jelas Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil mengajarkan bahwa “mengidentifikasi [ajaran dan] asas yang tersirat mencakup mengenali kebenaran-kebenaran yang diilustrasikan dalam kisah tulisan suci dan menyatakannya secara jelas dan ringkas” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 30). Menulis pernyataan-pernyataan ajaran dan asas dengan jelas dan lengkap membantu kita untuk mengartikulasikan pemikiran kita dan menangkap pesan tulisan suci yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Penatua B. H. Roberts (1857–1933) dari Tujuh Puluh mengajarkan:
33
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 7
“Untuk diketahui, kebenaran haruslah dinyatakan dan semakin jelas serta semakin lengkap pernyataan itu, akan semakin baiklah kesempatan yang dimiliki Roh Kudus untuk bersaksi kepada jiwa-jiwa manusia bahwa pekerjaan ini benar” (New Witnesses for God, 3 jilid [1909], 2:vii, dikutip dalam James E. Faust, “What I Want My Son to Know before He Leaves on His Mission,” Ensign, Mei 1996, 41).
Penatua Richard G. Scott (1928–2015)dari Kuorum Dua Belas Rasul menekankan: “Adalah upaya yang amat berharga untuk mengorganisasi kebenaran yang kita kumpulkan pada pernyataan asas yang sederhana” (“Acquiring Spiritual Knowledge,” Ensign, November 1993, 86).
Sewaktu Anda melakukan sebagaimana yang Penatua Scott sarankan—“aturlah kebenaran yang [Anda] kumpulkan menjadi pernyataan asas sederhana”—Anda akan menemukan bahwa pernyataan ajaran atau asas yang paling bermanfaat memiliki beberapa karakteristik berikut: • Itu pernyataan lengkap. • Itu sederhana, jelas, dan ringkas. • Kebenaran-kebenaran yang dinyatakan adalah mendasar, tidak berubah, dan langgeng. • Itu sering menyarankan tindakan juga konsekuensi-konsekuensi terkaitnya. • Itu secara pribadi relevan. Manakah dari karakter-karakter ini yang dapat Anda lihat dalam setiap pernyataan ajaran atau asas berikut? • Semakin saya berusaha untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa pribadi saya, semakin Dia akan menyatakan hal-hal besar kepada saya. • Ketika kita berpuasa, berdoa, dan memahami tulisan suci, kita dapat memiliki kekuatan rohani yang lebih besar untuk mengatasi godaan. • Yesus Kristus menderita bagi dosa-dosa saya. • Menerima dan mengenali wahyu memerlukan upaya di pihak saya. • Sewaktu saya melayani orang lain dengan setia, saya dapat membantu mereka bersiap untuk menerima kebenaran-kebenaran Injil. Saksikan video “Identifying Doctrine and Principles” (7:09), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, tiga guru membahas upaya-upaya mereka untuk mengidentifikasi ajaran dan asas dalam Lukas 5:1–11 menggunakan tiga saran yang dijelaskan di atas.
34
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 7
Catatlah dua atau tiga gagasan yang menonjol bagi Anda dari video itu dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Kegiatan Tulisan Suci yang Dipandu: Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat Mari praktik mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat. Telaahlah Enos 1:1–8, dengan mencari ajaran atau asas yang bernilai kekal. 1. Memahami konteks dan isi Sebelum mencari ajaran dan asas, terlebih dahulu berusahalah untuk memahami konteks dan isi petikan. Pertanyaan seperti yang berikut dapat membantu Anda melakukan ini: • Apa “pergumulan” itu? (Lihat ayat 2.) • Apa yang secara khusus meresap dalam di hati Enos? (Lihat ayat 3.) • Apa yang Enos lakukan, dan untuk berapa lama? (Lihat ayat 4.) • Apa arti dari kata permohonan ? (Lihat ayat 4.) • Apa dialog antara Tuhan dan Enos dalam ayat-ayat ini? (Lihat ayat 5–8.) 2. Mengidentifikasi ajaran atau asas yang tersirat Sewaktu Anda berusaha untuk mengidentifikasi ajaran atau asas dalam Enos 1:1–8, pertimbangkan mengajukan satu atau lebih pertanyaan berikut: • Apa hubungan sebab dan akibat yang ditemukan dalam ayat-ayat ini? • Apa moral dari kisah ini? • Apa yang penulis maksudkan agar kita pelajari? • Apa saja kebenaran pokok yang diajarkan dalam petikan ini? 3. Menyatakan ajaran dan asas dengan sederhana dan jelas Sewaktu Anda mengidentifikasi ajaran atau asas dalam Enos 1:1–8, cobalah untuk menyatakannya secara jelas dan sederhana. Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan ini, cobalah menggunakan salah satu petunjuk berikut: • Jika (sebab)____________________, maka (akibat)____________________. • Maka kita melihat, ____________________. Catatlah pernyataan ajaran atau asas Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Kegiatan Tulisan Suci: Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat Sekarang, praktikkan keterampilan Anda sendiri yang telah Anda pelajari sejauh ini dalam pengalaman pembelajaran ini. Bacalah Lukas 5:12–26 dan lakukan yang berikut: • Tinjaulah konteks dan isi petikan. • Identifikasi ajaran dan asas apa pun yang diajarkan dalam ayat-ayat ini? • Tulislah pernyataan yang jelas dan sederhana untuk setiap ajaran atau asas yang Anda identifikasi.
35
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 7
Catatlah pernyataan ajaran atau asas Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Dampak dari Mengidentifikasi Ajaran dan Asas Saksikan video “Identifying Doctrine and Principles” (2:39), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, sejumlah siswa seminari dan institut membagikan dampak yang belajar untuk mengidentifikasi ajaran dan asas miliki dalam penelaahan tulisan suci mereka. Sewaktu Anda menyaksikan, bayangkan dampak yang keterampilan ini dapat miliki dalam penelaahan tulisan suci Anda sendiri dan pada pengajaran serta pembelajaran yang akan terjadi di kelas Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Tujuan utama dari tulisan suci adalah untuk mengajarkan ajaran dan asas-asas Injil Yesus Kristus. • Ajaran terdiri dari kebenaran-kebenaran mendasar dan tidak berubah akan Injil Yesus Kristus. • Sebuah asas adalah kebenaran atau aturan abadi yang individu-individu dapat gunakan untuk membimbing mereka dalam membuat keputusan. • Beberapa ajaran dan asas dinyatakan secara jelas dan gamblang dalam teks tulisan suci, sementara yang lain hanya tersirat. • Mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat mencakup menyatakannya secara jelas dan ringkas. • Mengidentifikasi ajaran dan asas-asas Injil dalam tulisan suci memerlukan upaya dan latihan yang penuh pemikiran. “Seseorang tidak dapat secara jujur menelaah tulisan suci tanpa mempelajari asas-asas Injil karena tulisan suci telah ditulis untuk melestarikan asas-asas itu demi manfaat kita” (Marion G. Romney, “The Message of the Old Testament” [Church Educational System symposium on the Old Testament, 17 Agustus 1979], 3, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
36
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 8
Memahami, Merasakan, dan Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Menanamkan Injil ke dalam hati kita • Memahami ajaran dan asas • Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas • Menerapkan ajaran dan asas
Konsep Kunci Pola pembelajaran menyediakan pokok-pokok yang membantu menanamkan Injil dalam benak dan hati kita. Dalam pengalaman pembelajaran ini, kita akan membahas memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran dan asas-asas. Tujuan dari pengalaman pembelajaran ini adalah untuk menyediakan pendahuluan singkat terhadap aspek-aspek dari pola pembelajaran. Sewaktu Anda melayani sebagai guru seminari atau institut, Anda akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar tentang dan mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini.
Memahami, Merasakan Kebenaran dan Kepentingan dari, serta Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas Perumpamaan tentang permata adalah sebuah metafora untuk menelaah tulisan suci. Tiga unsur berikut membantu kita memahami apa yang dapat kita lakukan dalam penelaahan kita setelah kita mengidentifikasi kebenaran-kebenaran Injil yang penting. 1. Memahami ajaran dan asas Remaja putri menelaah setiap permata yang dia temukan, dengan cermat memeriksa bentuk dan aspeknya.
37
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 8
Sewaktu kita menemukan permata kebenaran dalam bentuk ajaran dan asas-asas, kita dapat dengan saksama menelaah satu demi satu untuk memahami dengan lebih baik makna dan signifikansinya.
2. Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas Remaja putri itu merasakan suatu apreasiasi terhadap setiap permata yang tumbuh dalam dirinya.
Sewaktu kita memperoleh pemahaman yang lebih mendalam akan kebenaran-kebenaran yang kita temukan, kita merasakan pentingnya, relevansi, dan urgensinya.
3. Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas Ayah remaja putri itu mengundangnya untuk mempertimbangkan apa yang dapat dia lakukan dengan permata-permata yang dia temukan itu.
Setelah memperoleh kesaksian dan apresiasi bagi sebuah ajaran atau asas, kita hendaknya mempertimbangkan cara-cara spesifik kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri.
38
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 8
Para nabi dan rasul zaman akhir telah menekankan pentingnya menanamkan Injil ke dalam hati kita. Memahami konteks dan isi tulisan suci untuk mengidentifikasi ajaran dan asas-asas Injil yang penting merupakan awal yang baik untuk memperoleh pengetahuan tentang kebenaran Injil. Namun untuk membantu apa yang kita ketahui dalam benak kita tertanam dalam ke dalam hati kita, sering kali ada lebih banyak yang harus kita lakukan. Kita harus berusaha untuk: 1. Memahami ajaran dan asas-asas yang telah kita identifikasi. 2. Merasakan kebenaran dan kepentingannya. 3. Menerapkannya dalam kehidupan kita. Tiga elemen dari pola pembelajaran ini bekerja bersama untuk mengundang Roh Kudus, yang membantu kita menanamkan Injil ke dalam hati kita.
Kegiatan Buku PeganganPengajaran dan Pembelajaran Injil Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi (2012) berisikan informasi penting mengenai masing-masing dari ketiga aspek dari pola pembelajaran ini. Jelajahi apa yang buku pegangan ajarkan dengan membaca bagian-bagian yang disebutkan dalam buku pegangan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait. 1. Memahami ajaran dan asas-asas Selidiki bagian 2.5.2 (“Memahami Ajaran dan Asas-Asas”) di halaman 33–34 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Sewaktu Anda menelaah, carilah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa artinya “memahami suatu ajaran atau asas Injil”? yang saya identifikasi?
• Bagaimana saya dapat meningkatkan pemahaman saya tentang ajaran dan asas-asas Injil
2. Merasakan kebenaran dan pentingya ajaran dan asas Selidiki bagian 2.5.3 (“Merasakan Kebenaran dan Pentingnya Ajaran dan Asas”) di halaman 34 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Sewaktu Anda menelaah, carilah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Mengapa penting bagi saya untuk merasakan kebenaran dan pentingnya sebuah ajaran atau asas yang telah saya identifikasi? • Apa yang dapat saya lakukan sebagai pembelajar untuk mengundang pengaruh Roh untuk membantu saya merasakan kebenaran dan pentingnya sebuah asas atau ajaran yang telah saya identifikasi? • Apa peranan Roh Kudus dalam proses ini? 3. Menerapkan ajaran dan asas
39
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 8
Selidiki bagian 2.5.4 (“Menerapkan Ajaran dan Asas ”) di halaman 35 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Anda. Sewaktu Anda menelaah, carilah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana saya mengetahui apakah saya menerapkan sebuah asas Injil yang telah saya pelajari? • Apa yang akan terjadi dalam hidup saya sewaktu saya berusaha untuk menerapkan ajaran atau asas yang telah saya identifikasi? • Apa yang dapat saya lakukan dalam penelaahan pribadi saya untuk lebih berfokus pada menerapkan kebenaran-kebenaran yang saya pelajari? Dari semua materi yang baru saja Anda pelajari dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil, mari berfokus pada tiga saran kunci. Dalam daftar berikut, setiap elemen dipadukan dengan satu tindakan yang dapat Anda ambil sewaktu Anda berusaha untuk memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan kebenaran-kebenaran yang Anda pelajari dalam tulisan suci. 1. Memahami ajaran dan asas Analisislah makna dari ajaran atau asas dengan mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya. 2. Merasakan kebenaran dan pentingya ajaran dan asas Renungkan dampak yang asas itu miliki dalam kehidupan Anda atau dalam kehidupan orang lain. 3. Menerapkan ajaran dan asas Pertimbangkan apa tindakan spesifik yang hendaknya Anda ambil untuk menerapkan ajaran atau asas itu dalam kehidupan Anda?
Menerapkan Pola Pembelajaran Saksikan video “Understand, Feel, and Apply Principles” (7:12), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, tiga guru membahas upaya-upaya mereka untuk memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran dan asas-asas dalam Lukas 5:1–11. Catatlah dua atau tiga gagasan yang menonjol bagi Anda sewaktu Anda menyaksikan pembahasan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Kegiatan Praktik yang Dipandu Dalam Eter 6:1–12, kita membaca bahwa Tuhan menyebabkan angin mengarahkan bargas-bargas orang Yared ke negeri terjanjikan. Yang berikut adalah satu asas yang dapat kita identifikasi dalam petikan ini: Sewaktu kita menaruh kepercayaan kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, Dia akan mengarahkan jalan hidup kita. Ikuti langkah-langkah di bawah dalam upaya untuk memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan asas ini. Catatlah jawaban dan pengertian Anda dalam tulisan suci atau jurnal pribadi Anda. 1. Kembangkan pemahaman Anda tentang asas Analisislah makna dari asas dengan mengajukan pertanyaan seperti yang berikut dan mencari jawabannya: • Apa artinya menaruh kepercayaan? • Apa artinya menaruh kepercayaan kepada Tuhan? • Mengapa Tuhan mampu mengarahkan kehidupan mereka yang menaruh kepercayaan kepada-Nya?
40
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 8
• Bagaimana Tuhan mengarahkan jalan kehidupan seseorang? 2. Upayakan untuk merasakan kebenaran dan pentingnya asas Renungkan dampak yang asas itu miliki dalam kehidupan Anda atau dalam kehidupan orang lain, termasuk individu-individu dari tulisan suci atau sejarah Gereja. • Dalam cara-cara apa kehidupan dan kesaksian Anda mencerminkan kebenaran dari asas ini? • Dalam cara-cara apa kehidupan dan kesaksian orang lain yang menurut Anda mencerminkan kebenaran dari asas ini? 3. Menerapkan asas Pertimbangkan apa tindakan spesifik yang hendaknya Anda ambil untuk menerapkan ajaran atau asas itu dalam kehidupan Anda?
Kegiatan Praktik Sendiri Pilihlah sebuah asas yang Anda identifikasi dalam penelaahan Anda terhadap Lukas 5:12–26 dalam pengalaman pembelajaran 7 atau pilihlah sebuah asas yang diindentifikasi dalam bagian 3.2 (“Lukas 5: Sebuah Contoh”) di halaman 46–50 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Kemudian lakukan yang berikut: 1. Kembangkan pemahaman Anda tentang asas tersebut. Analisislah makna dari ajaran atau asas dengan mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya. 2. Upayakan untuk merasakan kebenaran dan pentingnya asas tersebut. Renungkan dampak yang asas itu miliki dalam kehidupan Anda atau dalam kehidupan orang lain. 3. Menerapkan asas Pertimbangkan apa tindakan spesifik yang hendaknya Anda ambil untuk menerapkan ajaran atau asas itu dalam kehidupan Anda. Catatlah beberapa pengertian dan kesan Anda dari kegiatan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Tujuan dari pembelajaran Injil adalah untuk mengundang Roh Kudus agar membantu kita menanamkan asas-asas Injil dari benak kita ke dalam hati kita. • Memahami sebuah ajaran atau asas mencakup mengetahui tidak saja apa artinya itu namun juga bagaimana itu dapat memengaruhi kehidupan kita. • Pemahaman yang jelas akan sebuah ajaran atau asas mempersiapkan kita untuk merasakan kebenaran dan kepentingannya. • Merasakan kebenaran dan pentingnya sebuah ajaran atau asas meningkatkan hasrat kita untuk menerapkannya dalam kehidupan kita. • Penerapan terjadi ketika kita berbicara, berpikir, dan hidup selaras dengan apa yang telah kita pelajari.
41
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 8
Penatua Robert D. Hales menjelaskan, “Seorang guru yang sejati, sekali dia telah mengajarkan fakta [Injill], … , membawa [siswa] satu langkah lebih jauh untuk memperoleh kesaksian rohani dan pemahaman dalam hati mereka yang mendatangkan tindakan dan melakukan” (Robert D. Hales, “Teaching by Faith” [suatu malam bersama Penatua Robert D. Hales, 1 Februari 2002], 5, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
42
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 9
Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Apa yang Diajarkan Ikhtisar Catatan: Lima pengalaman pembelajaran berikutnya dirancang untuk membantu Anda belajar bagaimana mempersiapkan sebuah pelajaran. Pengalaman pembelajaran 9–10 berfokus pada memutuskan apa yang diajarkan, dan pengalaman pembelajaran 11–13 berfokus pada memutuskan bagaimana mengajarkannya. Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Mengajarkan tulisan suci secara berurutan • Menyeimbangkan apa dan bagaimana mengajarkannya • Memutuskan apa yang diajarkan
Konsep Kunci Guru-guru yang baru dipanggil sering kali memiliki pertanyaan seperti yang berikut: • Bagaimana mengajar seminari berbeda dengan mengajar kelas-kelas lain seperti Ajaran Injil, Lembaga Pertolongan, kuorum penatua, dan sebagainya? • Bagaimana saya mempersiapkan pelajaran? • Berapa banyak waktu yang hendaknya saya luangkan dalam memilih apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya? • Bagaimana saya memutuskan apa yang diajarkan? Pengalaman pembelajaran ini akan membantu menjawab beberapa dari pertanyaan ini.
Menelaah dan Mengajarkan Tulisan Suci Secara Berurutan Dalam kursus-kursus seminari dan institut yang berfokus pada kitab-kitab standar, kitab-kitab dan pasal-pasal tulisan suci diajarkan secara berurutan sebagaimana itu muncul dalam tulisan suci. Pelajaran-pelajaran disusun menurut blok tulisan suci alih-alih menurut topik. Setiap blok tulisan suci dapat berisikan banyak pasal, asas, dan topik yang dapat Anda tekankan. Pendekatan ini berbeda dengan kursus-kursus institut yang diajarkan dengan pendekatan tematik. Saksikan video “Studying the Scriptures Sequentially” (0:46), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menguraikan manfaat menelaah tulisan suci secara berurutan.
43
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 9
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Bacalah pendahuluan untuk bab 3 di halaman 42–44 dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin Seminari dan Institut Religi (2012) untuk membantu Anda memahami mengapa kursus-kursus seminari dan institut yang berfokus pada kitab-kitab standar mengulas tulisan suci secara berurutan. Sewaktu Anda membaca bagian ini, tandai dalam buku pegangan Anda cara-cara di mana menelaah tulisan suci secara berurutan akan memberkati Anda dan siswa Anda.
Ketika mengajarkan sebuah blok tulisan suci secara berurutan, Anda akan mengajarkan banyak asas dalam satu pelajaran. Setiap asas dapat menerima suatu level penekanan yang berbeda. Saksikan video “Teaching the Scriptures Sequentially” (4:28), tersedia di LDS.org. Video ini mengilustrasikan sejumlah konsep penting untuk dipertimbangkan ketika merencanakan untuk mengajarkan sebuah blok tulisan suci secara berurutan.
Apa dan Bagaimana: Menyeimbangkan Persiapan Anda Selama persiapan pelajaran, adalah penting untuk menyeimbangkan upaya-upaya Anda dalam memutuskan apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Persiapan yang Tidak Seimbang 1. Apa Ketika seorang guru meluangkan waktu dan upaya terlalu banyak memutuskan apa yang diajarkan, dia tidak akan memiliki waktu yang memadai untuk mempertimbangkan bagaimana membantu siswa berperan serta dalam pembelajaran. Sering kali ini akan menghasilkan pelajaran yang membosankan dan terlalu terfokus pada guru.
44
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 9
2. Bagaimana Ketika seorang guru meluangkan waktu dan upaya terlalu banyak memutuskan bagaimana mengajarkannya, pelajaran-pelajaran kurang tujuan dan kuasa. Dalam hal ini, siswa dapat lebih mengingat metode pengajaran daripada pesan-pesan terilhami dari tulisan suci. Persiapan yang Seimbang “Ketika mempersiapkan pelajaran, setiap guru harus memutuskan: ‘Apa yang akan saya ajarkan?’ dan ‘Bagaimana saya akan mengajarkannya?’” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 59). Anda baru belajar apa yang terjadi ketika apa dan bagaimana tidak seimbang dalam persiapan Anda. Sekarang bacalah bagian-bagian berikut dan cermati karakteristik-karakteristik persiapan ketika apa dan bagaimana seimbang. 1. Apa Mempersiapkan apa yang diajarkan terdiri dari: • Memahami konteks (latar belakang, budaya, dan tatanan). • Memahami isi (alur cerita, orang, peristiwa, khotbah, dan penjelasan-penjelasan terilhami). • Mengidentifikasi ajaran atau asas penting. 2. Bagaimana Mempersiapkan bagaimana mengajarkannya terdiri dari menentukan metode, pendekatan, dan kegiatan yang akan Anda gunakan untuk membantu siswa belajar (diskusi kelas, pertanyaan, sumber-sumber audiovisual, latihan menulis, kerja kelompok kecil, dan seterusnya). Untuk informasi lebih lanjut, lihat bagian 4.3.2 (“Memutuskan Apa yang Diajarkan dan Bagaimana Mengajarkannya”) di halaman 59 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil.
Kecemasan Guru Baru Saksikan video “Obtain the Word” (8:54), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Leah Murray adalah seorang ibu yang sibuk yang baru saja dipanggil sebagai guru seminari. Seperti sebagian besar guru yang baru dipanggil, dia merasa khawatir tentang menemukan waktu untuk mempersiapkan pelajaran
45
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 9
dan mengajar setiap hari. Dia mempertanyakan bahkan di mana untuk mulai. Sewaktu Anda menyaksikan video, carilah siapa yang dia jangkau ketika dia memerlukan bantuan dengan pemanggilannya. Juga, carilah apa nasihat yang dia berikan berkenaan dengan tempat paling penting untuk mulai ketika mempersiapkan pelajaran.
Memutuskan Apa yang Diajarkan: Empat Tahap Sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran, ikuti empat tahap ini untuk membantu Anda memutuskan apa yang diajarkan. Tahap-tahap ini dijelaskan dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil, bagian 4.3.3 (“Memutuskan Apa yang Diajarkan”), di halaman 59–60. 1. Benamkan diri Anda sendiri dalam tulisan suci untuk memahami konteks dan isi blok tulisan suci. 2. Identifikasi dan upayakan untuk memahami ajaran dan asas-asas yang terdapat dalam blok. 3. Putuskan ajaran dan asas-asas mana yang paling penting bagi siswa Anda untuk pelajari dan terapkan. 4. Putuskan apa level penekanan yang diberikan pada setiap segmen blok tulisan suci. Kegiatan berikut akan berfokus pada empat tahap memutuskan apa yang diajarkan. Untuk masing-masing dari empat bagian kegiatan, saksikan video yang memeragakan bagaimana menyelesaikan setiap tahap. Kemudian praktikkan apa yang telah Anda pelajari dengan menciptakan catatan-catatan pelajaran sementara menguraikan Mosia 27.
Kegiatan Persiapan Pelajaran Tahap 1: Memahami Konteks dan Isi Blok Tulisan Suci Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil memberikan empat saran untuk dipertimbangkan ketika berusaha untuk memahami konteks dan isi suatu blok tulisan suci. • Benamkan diri Anda sendiri dalam tulisan suci sampai isinya menjadi jelas dan familier. • Catatlah jeda alami dalam blok tulisan suci di mana suatu perubahan dalam topik atau tindakan terjadi. • Bagilah blok tulisan suci ke dalam segmen-segmen atau kelompok-kelompok ayat yang lebih kecil berdasarkan pada jeda-jeda alami. (Catatan: Anda akan menggunakan segmen-segmen yang lebih kecil ini untuk menyusun alur pelajaran dan menaruh setidaknya beberapa perhatian pada semua isi dalam suatu blok tulisan suci.) • Ringkaslah apa yang terjadi dalam setiap segmen ayat. Saksikan video “Lesson Preparation: Verse Segments and Summary Statements” (5:08), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Wilson memperlihatkan langkah-langkah ini. Buatlah sebuah dokumen kosong serupa dengan yang Anda lihat dalam video, atau gunakan selebaran berjudul “Menentukan Apa yang Diajarkan” yang tersedia dalam apendiks dari buku pedoman ini. Kemudian identifikasi konteks dan isi blok tulisan suci itu dengan melakukan yang berikut: 1. Telaahlah blok tulisan suci (Mosia 27) untuk menjadi familier dengan konteks dan isi. 2. Catatlah jeda-jeda alami di mana suatu perubahan dalam topik atau tindakan terjadi.
46
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 9
3. Bagilah blok tulisan suci ke dalam kelompok-kelompok ayat yang lebih kecil berdasarkan pada jeda-jeda alami. 4. Pada dokumen Anda, tulislah pernyataan ringkasan yang menjelaskan apa yang terjadi dalam setiap segmen ayat.
Tahap 2: Mengidentifikasi serta Memahami Ajaran dan Asas. Setelah Anda meringkas segmen-segmen ayat, Anda akan mengidentifikasi ajaran dan asas-asas dalam setiap segmen itu. Kemudian Anda akan menuliskan pernyataan-pernyataan yang jelas dan sederhana yang meringkas ajaran serta asas-asas yang telah Anda identifikasi. Saksikan video “Lesson Preparation: Identify Doctrine and Principles” (2:57), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Wilson memperlihatkan bagaimana dia mengidentifikasi ajaran dan asas, meringkasnya dalam pernyataan sederhana, dan menulisnya dalam garis besar pelajaran. Bukalah kembali catatan pelajaran Anda untuk Mosia 27 dan lakukan yang berikut: 1. Identifikasi ajaran dan asas-asas dalam setiap segmen ayat. 2. Pada dokumen Anda, tulislah setiap ajaran atau asas menggunakan pernyataan yang jelas dan sederhana.
Tahap 3: Memutuskan Ajaran dan Asas Mana yang Paling Penting bagi Siswa Anda untuk Pelajari dan Terapkan Blok-blok tulisan suci sering kali berisikan lebih banyak materi daripada yang dapat dibahas di kelas. Pertimbangkan poin-poin berikut ketika memutuskan ajaran dan asas mana yang paling penting bagi siswa Anda untuk pelajari dan terapkan: • Bisikan Roh Kudus • Maksud dari penulis yang diilhami • Ajaran dan asas yang menginsafkan • Kebutuhan dan kemampuan siswa Anda Saksikan video “Lesson Preparation: Decide Which Principles to Emphasize” (5:07), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Wilson memperlihatkan bagaimana dia memutuskan ajaran dan asas mana yang paling penting bagi siswanya untuk pelajari dan terapkan. Bukalah kembali catatan pelajaran Anda untuk Mosia 27 dan lakukan yang berikut: 1. Putuskan ajaran dan asas mana yang Anda identifikasi paling penting bagi siswa untuk pelajari dan terapkan. Sewaktu Anda melakukannya, pertimbangkan yang berikut: • Bisikan Roh Kudus • Maksud dari penulis yang diilhami • Ajaran dan asas yang menginsafkan • Kebutuhan dan kemampuan siswa Anda 2. Pada dokumen Anda, lingkari atau tandai ajaran dan asas yang telah Anda putuskan paling penting bagi siswa Anda untuk pelajari dan terapkan.
Tahap 4: Putuskan Level Penekanan Apa yang Diberikan pada Setiap Segmen Blok Tulisan Suci. Setelah menentukan ajaran dan asas yang paling penting bagi siswa untuk pelajari dan terapkan, langkah berikutnya adalah memutuskan segmen ayat mana dari blok tulisan suci yang hendaknya menerima penekanan paling besar selama pelajaran. Segmen-segmen yang memuat kebenaran-kebenaran yang Anda identifikasi paling penting biasanya akan menerima penekanan paling besar.
47
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 9
Untuk membantu Anda memutuskan level penekanan yang akan diberikan pada setiap segmen ayat, Anda dapat menanyakan kepada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan berikut, yang berkaitan dengan pola pembelajaran. Dalam segmen ayat ini, akankah saya berencana untuk membantu siswa saya: • Memahami konteks dan isi? • Mengidentifikasi ajaran dan asas-asas penting? • Memahami ajaran dan asas-asas? • Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran-ajaran dan asas-asas tersebut? • Menerapkan kebenaran-kebenaran dalam kehidupan mereka? Saksikan video “Lesson Preparation: Determine the Emphasis Level of Each Verse Segment” (6:57), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Wilson memperlihatkan bagaimana dia menggunakan pola pembelajaran untuk memutuskan level penekanan yang diberikan pada setiap segmen ayat dalam blok tulisan suci. Bukalah kembali catatan pelajaran Anda untuk Mosia 27 dan selesaikan tugas-tugas berikut: 1. Sewaktu Anda melihat pada segmen ayat dalam dokumen Anda, pertimbangkan apa level penekanan yang setiap segmen akan terima dengan mengajukan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut dari pola pembelajaran. Dalam segmen ayat ini, akankah saya berencana untuk membantu siswa saya: • Memahami konteks dan isi? • Mengidentifikasi ajaran dan asas-asas penting? • Memahami ajaran dan asas-asas? • Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran-ajaran dan asas-asas tersebut? • Menerapkan kebenaran-kebenaran dalam kehidupan mereka? 2. Tulislah level penekanan yang telah Anda pilih untuk setiap segmen dalam catatan pelajaran Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Dalam kursus-kursus seminari dan institut yang berfokus pada kitab-kitab standar, ajaran-ajaran dan asas-asas hendaknya diajarkan secara berurutan sebagaimana itu muncul dalam tulisan suci. • Ketika mempersiapkan pelajaran, menyeimbangkan apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya memastikan suatu pengalaman pembelajaran lebih kuat dan penuh tujuan. • Kapan memutuskan apa yang diajarkan: 1. Benamkan diri Anda sendiri dalam tulisan suci untuk memahami konteks dan isi blok tulisan suci. 2. Identifikasi dan upayakan untuk memahami ajaran dan asas-asas yang terdapat dalam blok. 3. Putuskan ajaran dan asas-asas mana yang paling penting bagi siswa Anda untuk pelajari dan terapkan. 4. Putuskan apa level penekanan yang diberikan pada setiap segmen blok tulisan suci.
48
PE N G ALAMAN PE MB E LAJARAN 9
“Tentukan, menurut kemampuan dan kebutuhan individu siswa Anda, apa prioritas tertinggi. Jika sebuah asas kunci dipahami, dijalankan, dan dijadikan bagian dari buku penuntun siswa untuk kehidupan, maka sasaran paling penting telah dicapai” (Richard G. Scott, “To Understand and Live Truth” [an evening with Elder Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 2–3, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
49
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 10
Memutuskan Apa yang Diajarkan: Menggunakan Tulisan Suci dan Buku Pedoman Guru Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru • Mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum • Menggunakan buku pedoman guru dan tulisan suci untuk mempersiapkan pelajaran
Konsep Kunci Sister Murray telah menikmati mengajar sebuah kelas Ajaran Injil beberapa kali setiap bulan di lingkungannya. Sementara dia bersemangat menjadi guru seminari yang baru dipanggil, dia mempertanyakan bagaimana dia akan mempersiapkan pelajaran yang efektif setiap hari: “Mempersiapkan dan mengajarkan sebuah pelajaran setiap hari seolah bagaikan sebuah komitmen yang besar. Apa sumber-sumber yang tersedia untuk membantu saya?”
Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Mempersiapkan sebuah pelajaran setiap hari kerja dapat tampak sebagai tugas yang membebani dan menyita waktu. Saksikan video “Introduction to the Teacher Manual” (4:01), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Anda akan belajar bagaimana menggunakan tulisan suci dan buku pedoman guru untuk mempersiapkan pelajaran secara efektif dan efisien. Catatan: Jika Anda belum menerima buku pedoman guru, hubungi penyelia Anda. Anda juga dapat menemukan buku pedoman di lds.org/manual/institute untuk buku pedoman guru institut dan lds.org/manual/seminary untuk buku pedoman seminari.
50
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 10
Kegiatan Buku Pedoman Guru Catatan: Setiap pelajaran dalam buku pedoman guru seminari dan institut disusun untuk membantu Anda bersiap secara efektif. Tidak semua buku pedoman guru disusun atau dilabel dengan cara yang sama, namun materi serupa tersedia dalam semua buku pedoman guru. Kegiatan-kegiatan dalam pengalaman pembelajaran ini didasarkan pada buku-buku pedoman seminari paling terkini. Bukalah buku pedoman guru Anda pada pelajaran apa saja atau gunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17” yang tersedia dalam apendiks dari buku pedoman ini. Bacalah pelajarannya dan carilah unsur-unsur berikut. Ketika Anda telah mengidentifikasi setiap unsur, berilah tanda centang pada daftar berikut: • Judul pelajaran Judul pelajaran ini mengindikasikan bab-bab tulisan suci yang dicakup dalam pelajaran. • Pendahuluan blok tulisan suci Pendahuluan blok tulisan suci memberikan ikhtisar singkat mengenai konteks dan isi dari blok tulisan suci. • Pengelompokan ayat dan ringkasan pernyataan kontekstual Pengelompokan ayat menyatakan jajaran ayat-ayat spesifik yang berfokus pada suatu topik atau tindakan tertentu. Pernyataan ringkasan kontekstual meringkas peristiwa-peristiwa atau ajaran-ajaran dalam suatu pengelompokan ayat. • Tubuh pelajaran • Pernyataan ajaran atau asas Pernyataan ajaran atau asas adalah pernyataan singkat tentang kebenaran-kebenaran tulisan suci. • Komentar dan informasi latar belakang dan gagasan pengajaran tambahan (ini mungkin tidak ada dalam setiap pelajaran) Komentar dan informasi latar belakang menyediakan kutipan dan penjelasan tambahan tentang konteks sejarah atau petikan-petikan tulisan suci. Gagasan pengajaran tambahan menyediakan saran untuk mengajarkan ajaran dan asas yang mungkin tidak diidentifikasi atau ditekankan dalam tubuh pelajaran. Itu juga mungkin menyediakan saran dalam menggunakan media visual, seperti presentasi DVD atau video di LDS.org.
Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil dalam Buku Pedoman Guru Buku-buku pedoman guru seminari dan institut dirancang untuk membantu Anda menggabungkan Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil sewaktu Anda mempersiapkan dan mengajarkan setiap pelajaran. Saksikan video “The Fundamentals in the the Curriculum” (2:15), tersedia di LDS.org. Sewaktu Anda menyaksikan, carilah bagaimana buku-buku pedoman seminari dan institut membantu guru menggabungkan Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil dalam setiap pelajaran.
Mengadopsi dan Mengadaptasi Kurikulum Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan yang berikut mengenai bagaimana guru hendaknya menggunakan materi-materi kurikulum seminari dan institut:
51
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 0
“Pertama-tama kita adopsi [terima], kemudian kita adaptasi [sesuaikan]. Jika kita sepenuhnya tertambat pada pelajaran yang ditetapkan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk mengadaptasinya” (“A Panel Discussion with Elder Dallin H. Oaks” [siaran satelit Seminari dan Institut Religi, 7 Agustus 2012], LDS.org).
Sebagai guru seminari dan institut, kita mengadopsi kurikulum dalam buku pedoman guru dan mengadaptasinya untuk memenuhi kebutuhan siswa. Mengadopsi
Mengadaptasi
Mengadopsi kurikulum artinya membaca dan membenamkan diri Anda dalam tulisan suci dan pelajaran yang ditetapkan dalam buku pedoman guru Anda. Kurikulum membantu Anda memahami tulisan suci, maksud dari penulis tulisan suci yang diilhami, asas-asas yang menginsafkan, serta ajaran dasar. Percayai isinya dan gunakan itu dalam kelas Anda.
Mengadaptasi kurikulum artinya menyesuaikan pelajaran sebagaimana Roh mengarahkan untuk memenuhi kebutuhan siswa individu dan untuk membantu mereka berhasil.
Menggunakan Tulisan Suci dan Buku Pedoman Guru untuk Mempersiapkan Pelajaran Sewaktu Anda menggunakan buku pedoman guru Anda secara efektif, Anda dapat mempersiapkan pelajaran-pelajaran yang meneguhkan yang tidak memerlukan berjam-jam waktu persiapan. Saksikan video “Curriculum Overview” (4:45), tersedia di LDS.org. Video ini meringkas bagaimana menggunakan tulisan suci dan buku pedoman guru secara bersamaan dapat membantu Anda mempersiapkan pelajaran secara efektif bagi siswa Anda. Saksikan video “Using the Scriptures and the Teacher Manual” (5:11), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Wilson membagikan nasihat penting mengenai menggunakan tulisan suci dan kurikulum secara bersamaan dalam persiapan pelajaran. Sewaktu Anda menyaksikan, carilah gagasan-gagasan penting untuk diingat sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran Anda.
Kegiatan Persiapan Pelajaran Sekarang adalah giliran Anda untuk menggunakan tulisan suci dan buku pedoman guru Anda untuk berlatih mempersiapkan sebuah pelajaran. Bukalah buku pedoman guru Anda pada pelajaran apa saja atau gunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17” yang tersedia dalam apendiks dari buku pedoman ini. Sewaktu Anda menyelesaikan langkah-langkah berikut, berilah tanda centang untuk mengindikasikan bahwa Anda telah menyelesaikan bagian tersebut dari persiapan Anda. • Membaca judul pelajaran dan membuka pada blok dalam tulisan suci Anda. • Membaca pendahuluan blok tulisan suci.
52
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 10
• Membenamkan diri Anda sendiri dalam blok tulisan suci dengan membaca, menelaah, merenungkan, dan berdoa memohon inspirasi. • Menelaah tubuh pelajaran, memerhatikan secara saksama pada pernyataan-pernyataan ajaran dan asas. • Mempertimbangkan kebutuhan siswa Anda dan memutuskan asas-asas apa yang paling mereka perlukan. • Menentukan seberapa banyak penekanan yang akan Anda tempatkan pada berbagai asas, berdasarkan pada kebutuhan siswa Anda. • Membaca materi tambahan apa pun yang disediakan dalam pelajaran dan mempertimbangkan bagaimana Anda dapat menggunakan materi ini dalam pelajaran Anda. Bersiaplah untuk membahas pengalaman ini dengan pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat Tulisan suci adalah sumber Anda untuk materi pengajaran, dan buku pedoman guru adalah sumber Anda untuk mempersiapkan pelajaran Anda. • Kurikulum disusun dalam suatu cara untuk membantu Anda mempersiapkan pelajaran secara efektif dan secara efisien. • Anda dapat mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan siswa. • Sewaktu Anda mengadaptasi kurikulum, dengan saksama pertimbangkan kebutuhan siswa dan bisikan Roh Kudus. • Anda dapat memenuhi kebutuhan siswa sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran dengan menggunakan kurikulum secara efektif. “Mereka yang dipanggil oleh nabi untuk memastikan ketepatan ajaran yang diajarkan di Gereja meninjau setiap kata, setiap gambar, setiap diagram dalam kurikulum yang Anda terima. Kita bisa membuka kuasa kurikulum hanya dengan menindaki iman kita yang diilhami oleh Allah …. Mengikuti isi kurikulum seperti juga urutannya akan membuka kunci karunia pengajaran kita yang unik, bukan menghambatnya” (Henry B. Eyring, “The Lord Will Multiply the Harvest” [suatu malam bersama Penatua Henry B. Eyring, 6 Februari 1998], 4, 5, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
53
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 11
Memutuskan Bagaimana Mengajar: Membantu Siswa Memenuhi Peranan Mereka Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Menentukan bagaimana mengajar • Memahami peranan siswa dalam pembelajaran • Membantu siswa memenuhi peranan mereka
Konsep Kunci Sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran, adalah penting untuk menentukan dengan seimbang apa yang diajarkan dan bagaimana mengajarkannya. Dalam pengalaman pembelajaran 10, Anda belajar bagaimana menggunakan kurikulum ketika memutuskan apa yang diajarkan dalam blok tulisan suci. Sekarang Anda siap untuk menentukan bagaimana mengajar siswa Anda.
Peranan Siswa dalam Proses Pembelajaran Jika siswa harus mengalami pertumbuhan rohani, Anda akan perlu memahami peranan mereka dalam proses pembelajaran dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan membantu mereka secara aktif memenuhi peranan mereka. Di sepanjang pengalaman pembelajaran ini, catatlah inspirasi atau gagasan apa pun yang Anda terima untuk membantu siswa Anda memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran.
54
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 11
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Telaahlah bagian 1.3.3 (halaman 7–8) dan tiga paragraf pertama dari bagian 4.3.4 (halaman 62) dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi (2012). Sementara membaca, carilah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa peranan Juruselamat dalam proses pembelajaran? • Apa yang menurut Anda adalah hal-hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk membantu siswa Anda memenuhi peranan mereka? Catatlah respons Anda terhadap pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Nasihat Kenabian Mengenai Peranan Siswa Banyak Pembesar Umum telah menekankan pentingnya membantu siswa memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran. Saksikan video “Prophetic Teaching about the Student’s Role in Learning” (4:14), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, sejumlah pemimpin Gereja bersaksi tentang pentingnya peranan siswa dalam proses pembelajaran. Perenungan Pribadi Pikirkan tentang saat ketika guru di kelas yang Anda hadiri menyiapkan kegiatan yang melibatkan Anda dalam proses pembelajaran. Sekarang pikirkan tentang suatu saat ketika seorang guru tidak secara aktif melibatkan anggota kelas. Membandingkan dan membedakan dua pengalaman. • Apa perbedaan yang ada ketika Anda dan orang lain diundang untuk berperan serta dalam proses pembelajaran? • Apa yang Guru lakukan untuk membantu Anda memenuhi peranan Anda sebagai pembelajar? Catatlah respons Anda terhadap pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
55
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 1
Membantu Siswa Memenuhi Peranan Mereka Siswa dapat memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran Injil sewaktu Anda mengundang mereka untuk menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran dan asas-asas Injil. Menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran dan asas-asas Injil memperjelas pemahaman siswa, meningkatkan kemampuan mereka untuk mengajarkan Injil kepada orang lain, dan memperkuat kesaksian mereka tentang hal-hal yang mereka ungkapkan. (Lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, bagian 2.6 [halaman 36–38].) • Siswa dapat menjelaskan sebuah petikan tulisan suci dalam kata-kata mereka sendiri. Anda dapat mengundang siswa untuk menjelaskan secara berpasangan, dalam kelompok-kelompok kecil, dengan seluruh kelas, melalui permainan peran, atau dalam tulisan. • Siswa dapat membagikan wawasan, pengalaman, atau perasaan yang berkaitan dengan sebuah tulisan suci atau asas. Anda dapat mengundang siswa untuk membagikan perasaan atau pengalaman pribadi yang pantas yang mereka miliki dengan sebuah ajaran atau asas. Mereka juga dapat membagikan pengalaman yang telah mereka lihat dalam kehidupan orang lain. Itu dapat dilakukan secara lisan maupun secara tertulis. • Siswa dapat bersaksi tentang ajaran dan asas-asas yang mereka tahu benar adanya. Anda dapat mengundang mereka untuk bersaksi tentang apa yang mereka rasa dan ketahui benar adanya dan perbedaan yang ada dalam kehidupan mereka. Siswa tidak perlu mulai dengan “Saya ingin membagikan kesaksian saya” atau “Saya tahu.” Membuat pernyataan apa pun tentang keyakinan atau kesaksian pribadi akan kebenaran adalah bersaksi. Peran Serta Meningkatkan Pembelajaran Saksikan video “Explain, Share and Testify: Students’ Testimonies” (2:28), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, siswa berbicara tentang memenuhi 56
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 11
peranan mereka sewaktu mereka menjelaskan, membagikan, dan bersaksi di seminari. Kelas yang Berpusat pada Siswa: Saksikan video “A Student-Centered Classroom: An Example” (6:51), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Weller membantu siswa untuk memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran dari tulisan suci. Saksikan bagaimana dia memenuhi tujuan ini. Saksikan video “A Student-Centered Classroom: A Teacher’s Reflections” (3:01), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Sister Weller membahas pentingnya membantu siswa berperan serta dalam proses pembelajaran.
Kegiatan Buku Pedoman Guru Setiap pelajaran dalam buku pedoman guru Anda memiliki pertanyaan, kegiatan, dan metode yang dapat membantu siswa Anda secara aktif berperan serta sementara belajar dari tulisan suci. Bukalah buku pedoman guru Anda pada pelajaran apa saja atau gunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17” yang tersedia dalam apendiks dari buku pedoman ini. Carilah pertanyaan, kegiatan, dan metode yang dapat Anda gunakan untuk mengundang siswa memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran. Catatlah beberapa pernyataan, kegiatan, atau metode yang Anda temukan dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuk padanya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Mengajari Siswa tentang Peranan Mereka Siswa akan berperan serta secara lebih penuh sewaktu mereka memahami peranan mereka dalam pembelajaran Injil. Salah satu pelajaran pertama dalam sebagian besar buku pedoman guru seminari menyediakan informasi mengenai mengajarkan kepada siswa peranan mereka. Secara singkat tinjaulah pelajaran 1, “Peranan Pembelajar,” dalam Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon dan pertimbangkan bagaimana Anda dapat menggunakan asas-asas dari pelajaran sewaktu Anda mengajarkan kepada siswa Anda tentang peranan mereka dalam proses pembelajaran. Saksikan video “Teaching Students Their Role” (6:27), tersedia LDS.org. Dalam video ini, Brother Howell mengajarkan kepada siswanya mengenai peranan mereka di awal tahun ajaran baru. Catatlah beberapa gagasan yang mungkin ingin Anda gunakan sewaktu Anda mengajarkan kepada siswa Anda tentang peranan mereka di awal dan di sepanjang tahun ajaran baru. Catatlah gagasan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Anda dapat membantu siswa Anda memahami, menerima, dan memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran Injil.
57
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 1
• Adalah penting bagi Anda untuk mengajarkan kepada siswa Anda mengenai peranan mereka dalam pembelajaran Injil di awal dan di sepanjang tahun ajaran baru. • Anda dapat membantu siswa memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran dengan mengundang mereka untuk menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran dan asas-asas. • Buku pedoman guru dapat membantu Anda mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang akan melibatkan siswa Anda dalam proses pembelajaran. “Keputusan [siswa] untuk berperan serta merupakan suatu penggunaan hak pilihan yang mengizinkan Roh Kudus untuk mengomunikasikan pesan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka. Menciptakan suatu suasana peran serta meningkatkan kemungkinan bahwa Roh akan mengajarkan pelajaran yang lebih penting daripada yang dapat Anda komunikasikan. Peran serta itu dapat mendatangkan ke dalam hidup mereka arahan dari Roh” (Richard G. Scott, “To Learn and to Teach More Effectively” [kebaktian Education Week, 21 Agustus, 2007], 4–5, speeches.byu.edu).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
58
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 12
Memutuskan Bagaimana Mengajar: Mengajukan Pertanyaan yang Efektif Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memahami pentingnya pertanyaan • Menciptakan pertanyaan yang menuntun untuk hasil spesifik • Mengajukan pertanyaan yang efektif
Konsep Kunci Memahami Pentingnya Pertanyaan Ada banyak teknik pengajaran efektif yang dapat Anda gunakan di kelas Anda, termasuk diskusi kelas, presentasi guru, dan menulis. Semua metode ini meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran, namun ada satu metode yang lebih kritis daripada hampir semua yang lainnya. Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama mengajarkan: “Mengajukan dan menjawab pertanyaan adalah inti dari semua pembelajaran dan semua pengajaran” (“The Lord Will Multiply the Harvest” [suatu malam bersama Penatua Henry B. Eyring, 6 Februari 1998], 5–6, si.lds.org; penekanan ditambahkan).
Belajar untuk menciptakan dengan seksama pertanyaan-pertanyaan yang baik memerlukan waktu, upaya, dan praktik. Pengalaman pembelajaran ini akan membantu Anda belajar untuk mengajukan pertanyaan yang dapat memiliki dampak luar biasa dalam diri siswa Anda. Saksikan video “Asking Questions” (2:42), tersedia di LDS.org. Sementara menyaksikan video, carilah wawasan terhadap pentingnya mengajukan pertanyaan yang efektif.
59
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
Kegiatan Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil Bacalah tiga paragraf pertama dari bagian 5.1 (“Pertanyaan”) di halaman 66 dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi (2012). Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu Anda memahami pentingnya mengajukan pertanyaan yang efektif. Dalam cara-cara apa mengajukan dan menjawab pertanyaan “adalah inti dari semua pembelajaran dan semua pengajaran”? Catatlah wawasan dan kesan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Menciptakan Pertanyaan dengan Tujuan Pertanyaan yang Anda ajukan hendaknya mengundang siswa untuk menerapkan unsur-unsur dari pola pembelajaran. Karena setiap unsur menuntun pada suatu hasil yang berbeda, jenis-jenis pertanyaan yang Anda ajukan akan beragam berdasarkan pada hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, jika hasil yang Anda cari adalah untuk membantu siswa memahami konteks dan isi tulisan suci, ajukan pertanyaan mengenai orang, alur cerita, dan latar belakang budaya. Akan tetapi, jika hasil yang Anda cari adalah untuk membantu siswa menerapkan sebuah ajaran atau asas, ajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk memikirkan cara-cara mereka dapat menerapkan sebuah ajaran atau asas ke dalam hidup mereka.
60
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 12
Pokok-Pokok Pembelajaran dan Pertanyaan-Pertanyaan Khas Berikut adalah contoh-contoh pertanyaan yang Anda dapat ajukan kepada siswa yang berkaitan dengan setiap pokok pembelajaran. Cermati bagaimana pertanyaan-pertanyaan di setiap level saling terbangun, dimulai dengan memahami konteks dan isi dan maju ke menerapkan ajaran dan asas-asas. Memahami Konteks dan Isi • Siapakah orang-orang yang terlibat dalam cerita ini? • Apa yang terjadi dalam pasal ini? • Di mana peristiwa-peristiwa ini terjadi? Mengidentifikasi Ajaran dan Asas • Apa ajaran dan asas yang Anda lihat? • Apa moral atau pokok dari kisahnya? • Menurut Anda apa yang penulis inginkan agar kita pelajari? Memahami Ajaran dan Asas • Apa yang Anda ketahui tentang asas ini? • Menurut Anda mengapa asas ini penting bagi kita di zaman sekarang? • Bagaimana Anda akan menjelaskan asas ini kepada orang lain? • Apa perilaku dan karakteristik yang akan Anda lihat dalam diri seseorang yang menjalankan asas ini? Merasakan Kebenaran dan Pentingnya Ajaran dan Asas • Kapan Anda merasakan kebenaran dari asas ini? • Bagaimana Anda mengetahui itu sebuah asas yang benar? • Kapan Anda pernah diberkati dengan mematuhi asas ini? Menerapkan Ajaran dan Asas • Apa yang akan Anda lakukan karena apa yang telah Anda rasakan hari ini? • Apa perubahan yang dapat Anda buat untuk menerapkan asas ini dalam kehidupan Anda?
61
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
Mengajukan Pertanyaan yang Membantu Siswa Memahami Konteks dan Isi Untuk membantu siswa memahami konteks dan isi sebuah blok tulisan suci, ajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk mencari informasi tentang apa yang tengah mereka baca dan yang membantu mereka menganalisis apa yang mereka temukan. Pertanyaan yang Membantu Siswa Mencari Informasi Ketika membantu anggota kelas Anda memahami konteks dan isi suatu blok tulisan suci, ajukan pertanyaan yang mendorong mereka untuk mencari informasi perihal orang, alur cerita, latar belakang budaya, dan detail lainnya. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini sering kali ditemukan secara langsung dalam teks tulisan suci atau dalam bantuan penelaahan tulisan suci seperti catatan kaki, Kamus Alkitab, Penuntun bagi Tulisan suci, peta dan foto tulisan suci, dan sebagainya. Sumber-sumber ini seharusnya membantu siswa memahami detail-detail spesifik dari blok tulisan suci. Contohnya, Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti yang berikut: • Menurut 1 Nefi 3:1–4, siapakah yang memerintahkan Nefi untuk pergi kepada Laban dan mengambil catatan? • Baca dalam 1 Nefi 16:10. Seperti apakah Liahona? • Carilah kata Rasul dalam Kamus Alkitab atau Penuntun bagi Tulisan Suci. Apa arti kata ini? (Anda dapat mengajukan pertanyaan ini setelah siswa membaca Lukas 6:13.) Bacalah bagian 5.1.1 di halaman 66–67 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Sewaktu Anda membaca, garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu Anda memahami bagaimana mengajukan pertanyaan yang mendorong
62
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 12
siswa untuk mencari informasi dapat membantu mereka menemukan konteks dan isi dari blok tulisan suci. Saksikan video “Asking Questions: Searching for Information” (1:36), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, seorang guru seminari menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswanya mencari informasi penting mengenai isi dan konteks dari Ajaran dan Perjanjian 1:1–4.
Kegiatan Praktik Telaahlah Lukas 5:1–11 dan tulislah dua pertanyaan yang mengundang siswa untuk mencari informasi yang membantu mereka memahami konteks dan isi dari ayat-ayat ini. Pertanyaan-pertanyaan khas untuk membantu siswa mencari informasi sering kali dimulai dengan kata-kata ini: • Menurut ayat ini, siapa ____________________? • Ketika melihat ayat ini, apa ____________________? • Dalam ayat ini, di mana ____________________? Catatlah dua pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Mengajukan Pertanyaan yang Membantu Siswa Menganalisis Konteks dan Isi Setelah siswa familier dengan detail-detail dasar dari sebuah petikan, ajukan pertanyaan yang mengundang mereka untuk menganalisis detail-detail dari alur cerita, orang dan keadaan mereka, dan sebagainya. Contohnya, ketika menelaah Lukas 5:1–11, siswa akan belajar bahwa Petrus telah menjala ikan sepanjang malam tanpa hasil. Untuk membantu siswa menganalisis petikan itu lebih mendalam, Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti yang berikut: • Menurut Anda mengapa Petrus ragu-ragu untuk mulai menjala lagi? • Mengapa menurut Anda Juruselamat membuat permintaan ini kepada Petrus? Telaahlah paragraf-paragraf di bawah subjudul “Membantu siswa memahami lebih baik konteks dan isi tulisan suci” di bagian 5.1.2 di halaman 68 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu Anda memahami bagaimana mengajukan pertanyaan yang membantu siswa menganalisis konteks dan isi akan membantu memperdalam dan meningkatkan pemahaman mereka akan tulisan suci. Saksikan video “Asking Questions: Analyzing Context and Content” (1:45), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, seorang guru seminari mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk menganalisis isi dan konteks dari Ajaran dan Perjanjian 1:1–4.
63
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
Kegiatan Praktik Dari informasi yang telah Anda kumpulkan dari Lukas 5:1–11, tulislah dua pertanyaan yang mengundang siswa untuk menganalisis makna dari petikan tulisan suci itu. Pertanyaan-pertanyaan khas untuk membantu siswa menganalisis konteks dan isi sering kali dimulai seperti ini: • Mengapa menurut Anda ____________________? • Mengapa itu ____________________? • Bagaimana itu ____________________? Catatlah dua pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Mengajukan Pertanyaan yang Membantu Siswa Mengidentifikasi Ajaran dan Asas Ketika Anda mengajukan pertanyaan yang membantu siswa mengidentifikasi ajaran dan asas, Anda mengundang mereka untuk menemukan maupun secara gamblang menyatakan kebenaran-kebenaran penting yang telah mereka pelajari. Contohnya, setelah menelaah kisah tentang Nefi mengambil lempengan-lempengan kuningan, Anda mungkin bertanya, “Apa asas yang diilustrasikan oleh keberhasilan Nefi dalam memperoleh lempengan-lempengan kuningan terlepas dari kesulitan besar?” Ini mendorong siswa untuk mengidentifikasi dan menyatakan sebuah ajaran atau asas dalam kata-kata mereka sendiri, misalnya seperti Saya dapat memenuhi hal-hal besar ketika saya melakukan apa yang Tuhan minta dari saya.
64
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 12
Telaahlah paragraf-paragraf di bawah subjudul “Membantu siswa mengidentifikasi asas-asas dan ajaran-ajaran” di halaman 69 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu memperjelas pentingnya mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa mengidentifikasi ajaran dan asas-asas. Saksikan video “Asking Questions: Identifying Doctrine and Principles” (0:42), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, anggota kelas mendiskusikan Keluaran 17, yang memuat kisah tentang Musa mengangkat tangannya agar bala tentara orang Israel dapat berjaya dalam pertempuran. Sewaktu Anda menyaksikan video ini, carilah bagaimana guru meminta anggota kelas untuk mengidentifikasi sebuah asas dari kisah ini.
Kegiatan Praktik Telaahlah Lukas 5:1–11 dan tulislah sebuah pertanyaan yang akan mengundang siswa untuk mengidentifikasi sebuah ajaran atau asas. Berikut adalah contoh-contoh tentang pertanyaan khas yang mendorong siswa mengidentifikasi ajaran dan asas: • Apa asas yang diilustrasikan dalam petikan ini? • Apa moral atau pokok dari kisahnya? • Menurut Anda apa yang penulis inginkan agar kita pelajari? Catatlah pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
65
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
Mengajukan Pertanyaan yang Membantu Siswa Memahami Ajaran dan Asas Sewaktu siswa mengidentifikasi sebuah ajaran atau asas, ajukan pertanyaan yang membantu anggota kelas memahami (1) apa makna ajaran atau asas dan (2) bagaimana ajaran atau asas itu dapat relevan di zaman sekarang. Contohnya, setelah anggota kelas mengidentifikasi asas Bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti “Menurut Anda apa arti kata mustahil?” dan “Mengapa menurut Anda kita perlu memahami asas ini saat ini?” Telaahlah paragraf-paragraf di bawah subjudul “Membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam mengenai asas-asas dan ajaran-ajaran” di halaman 69 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang membantu memperjelas pentingnya mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa memahami ajaran dan asas-asas. Saksikan video “Asking Questions: Understanding Doctrine and Principles” (0:41), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, seorang guru institut memperkenalkan sebuah asas kepada siswanya dan mengajukan sebuah pertanyaan yang membantu mereka memperdalam pemahaman mereka tentang asas itu.
Kegiatan Praktik Telaahlah Lukas 5:1–11 dan tulislah dua pertanyaan yang akan membantu siswa memperdalam pemahaman mereka tentang asas berikut: Jika kita melakukan apa yang Tuhan minta bahkan ketika kita tidak memahami mengapa, Dia dapat menyediakan berkat-berkat yang lebih besar daripada yang kita antisipasi. Pertanyaan-pertanyaan khas untuk membantu siswa memahami ajaran dan asas-asas sering kali dimulai seperti ini: • Menurut Anda apa yang dimaksud dengan ____________________? • Mengapa menurut Anda ____________________? • Bagaimana Anda akan menjelaskan ____________________? Catatlah dua pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
66
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 12
Mengajukan Pertanyaan yang Membantu Siswa Merasakan Kebenaran dan Pentingnya Ajaran dan Asas Anda dapat membantu siswa untuk secara pribadi merasakan kebenaran dan pentingnya sebuah asas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang mereka untuk membagikan pengalaman dan kesaksian. Juga, siswa dapat menjadi sangat reseptif terhadap sebuah asas setelah siswa lain bersaksi tentang dampaknya dalam kehidupan mereka. Contohnya, setelah anggota kelas Anda memperdalam pemahaman mereka tentang asas Bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), Anda dapat mengajukan pertanyaan berikut: “Pikirkan tentang suatu saat ketika Allah menolong Anda atau seseorang yang Anda kenal melakukan sesuatu yang tampaknya mustahil. Bagaimana pengalaman itu memperkuat kesaksian Anda tentang kuasa Allah?” Telaahlah bagian 5.1.3 di halaman 70–71 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang memperjelas pentingnya mengajukan pertanyaan yang membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas-asas. Saksikan video “Asking Questions: Inviting Feelings and Testimony” (0:48), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, kelas membahas sebuah asas dari Alma 7. Cermati bagaimana guru mengajukan sebuah pertanyaan yang akan membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya asas.
Kegiatan Praktik Telaahlah Lukas 5:1–11 dan tulislah dua pertanyaan yang akan membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya asas berikut: Jika kita melakukan apa yang Tuhan minta bahkan ketika kita tidak memahami mengapa, Dia dapat menyediakan berkat-berkat yang lebih besar daripada yang kita antisipasi. Pertanyaan-pertanyaan khas untuk membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas-asas sering kali dimulai seperti ini:
67
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
• Kapan Anda telah melihat ____________________? • Kapan Anda telah merasakan ____________________? • Bagaimana Anda mengetahui ____________________? • Bagaimana kehidupan Anda berbeda karena ____________________? Catatlah dua pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin atau kelompok latihan-jabatan Anda.
Mengajukan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Menerapkan Ajaran dan Asas Bahkan ketika siswa memahami dan merasakan kebenaran dan pentingnya sebuah asas, mereka masih harus memilih untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka. Peranan Anda sebagai guru adalah untuk mengajukan pertanyaan yang membantu siswa mempertimbangkan bagaimana menerapkan asas-asas Injil dalam situasi mereka saat ini dan di masa datang. Contohnya, setelah kelas membahas mengenai asas Bagi Allah tidak ada yang mustahil (Lukas 1:37), Anda dapat menanyakan, “Bagaimana Anda akan menaruh kepercayaan Anda kepada Allah ketika Anda menghadapi sebuah situasi yang tampaknya mustahil?” Karena beberapa jawaban siswa mungkin bersifat pribadi atau sensitif, Anda mungkin ingin meminta siswa mencatat jawaban mereka terhadap jenis pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan mereka alih-alih meminta mereka membagikan jawaban mereka kepada anggota kelas. Telaahlah bagian 5.1.4 di halaman 71 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Garis bawahi kata-kata atau frasa yang memperjelas pentingnya mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk menerapkan ajaran dan asas-asas dalam kehidupan mereka. Saksikan video “Asking Questions: Encouraging Application” (0:50), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, kelas membahas sebuah asas dari Lukas 5:12–26. Cermati bagaimana guru mengajukan pertanyaan yang membantu 68
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 12
siswa mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menerapkan asas itu dalam kehidupan mereka.
Kegiatan Praktik Telaahlah Lukas 5:1–11 dan tulislah sebuah pertanyaan yang akan membantu siswa mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menerapkan asas berikut dalam kehidupan mereka: Jika kita melakukan apa yang Tuhan minta bahkan ketika kita tidak memahami mengapa, Dia dapat menyediakan berkat-berkat yang lebih besar daripada yang kita antisipasi. Pertanyaan-pertanyaan khas untuk membantu siswa memahami ajaran dan asas-asas sering kali dimulai seperti ini: • Apa perubahan yang dapat Anda buat untuk lebih baik ____________________? • Apa yang akan Anda lakukan karena ____________________? • Bagaimana Anda akan ____________________? Catatlah pertanyaan Anda dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Menggunakan Pertanyaan dari Buku Pedoman Guru Anda Salah satu sumber terbesar yang Anda miliki untuk contoh tentang pertanyaan-pertanyaan yang efektif adalah buku pedoman guru Anda. Setiap pelajaran memuat pertanyaan-pertanyaan yang disarankan yang hendaknya Anda pertimbangkan menggunakannya dalam pelajaran Anda. Banyak pertanyaan dalam buku pedoman guru Anda dimaksudkan untuk membantu siswa mengimplementasikan unsur-unsur dari pola pembelajaran. Sewaktu Anda berupaya untuk meningkatkan keterampilan menulis pertanyaan, Anda mungkin mendapati bahwa meninjau pertanyaan-pertanyaan dalam buku pedoman guru Anda untuk memahami dengan lebih baik karakteristik dari menciptakan pertanyaan yang baik bisa memberi petunjuk.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat • Mengajukan dan menjawab pertanyaan adalah inti dari segala pembelajaran dan pengajaran. • Mengajukan pertanyaan yang efektif merupakan salah satu keterampilan paling penting yang dapat Anda kembangkan sebagai guru. • Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang diciptakan secara cermat dapat membantu Anda dan siswa Anda mencapai hasil spesifik, yang dimaksud. • Belajar untuk menciptakan dengan seksama pertanyaan-pertanyaan yang baik memerlukan waktu, upaya, dan praktik.
69
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 2
“Ajukan pertanyaan yang dirumuskan dengan cermat yang menstimulasi pemikiran. Bahkan seandainya respons tidak sempurna, itu akan meningkatkan kemungkinan bahwa pelajaran-pelajaran penting akan dipelajari” (Richard G. Scott, “To Understand and Live Truth” [suatu malam bersama Penatua Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 3, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
70
PENGALAMAN PEMBELAJARAN 13
Memutuskan Bagaimana Mengajar: Menjalankan Iman Ikhtisar Pengalaman pembelajaran ini mencakup konsep-konsep berikut: • Memiliki keyakinan terhadap kuasa firman Allah • Menjalankan iman kepada Tuhan dan kepada Roh • Memercayai siswa Anda
Konsep Kunci Tiga Kepercayaan Inti Paragraf “mengajar” dari Sasaran dari Seminari dan Institut Religi menyatakan: “Kita mengajarkan kepada para siswa ajaran-ajaran dan asas-asas Injil sebagaimana terdapat dalam tulisan suci dan perkataan dari para nabi. Ajaran-ajaran dan asas-asas Injil ini diajarkan dengan cara yang menuntun pada pemahaman serta peneguhan. Kita membantu para siswa memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran dan mempersiapkan mereka untuk mengajarkan Injil kepada orang lain” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], x). Paragraf ini menyiratkan bahwa tindakan-tindakan dari guru yang efektif mencerminkan tiga kepercayaan kunci penting: 1. Kita dapat memiliki keyakinan terhadap kuasa firman 2. Kita dapat menjalankan iman kepada Tuhan dan kepada Roh 3. Kita dapat memercayai siswa Dalam pengalaman pembelajaran ini, Anda akan menjelajahi konsep-konsep kunci yang dirancang untuk memperdalam pemahaman tentang dan kepercayaan Anda pada masing-masing dari tiga unsur ini.
71
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 3
Seperti kaki individu dari kursi berkaki tiga, masing-masing dari tiga kepercayaan kunci adalah penting. Guru akan cenderung lebih mengalami keberhasilan ketika metode-metode mereka konsisten dengan kesemua tiga kepercayaan kunci ini. Akan tetapi, terkadang metode-metode guru tidak konsisten dengan apa yang mereka percayai dalam hati mereka. Sama seperti kursi berkaki tiga tidak dapat menyeimbangkan secara berhasil dengan kaki yang patah atau hilang, buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil menyarankan bahwa ketika guru tidak berhasil, sering kali itu disebabkan kurangnya salah satu dari unsur berikut: 1. Keyakinan terhadap kuasa firman 2. Iman kepada Tuhan dan kepada Roh 3. Memercayai Siswa Saksikan video “Three Core Beliefs” (1:47), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Chard Webb, administrator Seminari dan Institut Religi, berbicara tentang suatu saat ketika dia merasa pendekatan pengajarannya tidak konsisten dengan kepercayaan intinya. Cermati apa yang dia putuskan untuk lakukan karena pengalaman ini.
Kepercayaan terhadap Kuasa Firman Bacalah dua paragraf di bawah subjudul “Keyakinan terhadap Kuasa Firman” di bagian 4.1.3 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 54–55). Kemudian bacalah petikan tulisan suci berikut: • 2 Timotius 3:15–17 • 2 Nefi 25:23, 26 • Alma 31:5 • Helaman 3:29–30 Sementara membaca dari buku pegangan dan tulisan suci, lakukan yang berikut: • Carilah kata-kata atau frasa yang mengindikasikan berkat-berkat yang tulisan suci dapat bawa ke dalam kehidupan Anda dan kehidupan siswa Anda.
72
PE N G ALAMAN PE MB E LAJ ARAN 13
• Renungkan pengalaman-pengalaman ketika tulisan suci telah memberkati kehidupan Anda atau kehidupan orang lain. Pertimbangkan mencatat pemikiran dan kesan Anda. Di kelas di mana guru dan siswa memiliki keyakinan terhadap kuasa firman, tulisan suci memenuhi peranan utamanya dalam pengajaran dan pembelajaran. Saksikan video “Scripture-Centered Teaching” (3:20), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Brother Webb menjelaskan bagaimana ini serupa dengan dalam suatu kelas dan mengapa itu penting. Sewaktu Anda menyaksikan, ingatlah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa yang akan Anda lihat dalam kelas di mana tulisan suci menjadi pusat pengajaran dan pembelajaran? • Mengapa penting bagi guru untuk menjadikan tulisan suci pusat dari pengalaman kelas siswa? Catatlah respons Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Iman kepada Tuhan dan kepada Roh Bacalah dua paragraf di bawah subjudul “Iman kepada Tuhan dan kepada Roh” di bagian 4.1.3 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 54–55). Sementara membaca, carilah bagaimana menjalankan iman kepada Tuhan dan kepada Roh dapat membuat perbedaan dalam kehidupan siswa Anda. Saksikan video “The Lord Knows Every Need” (0:45), tersedia di LDS.org. Video ini akan membantu memperdalam pemahaman Anda tentang bagaimana menjalankan iman kepada Tuhan dan kepada Roh dapat memberkati Anda dan siswa Anda. Sewaktu Anda menyaksikan, ingatlah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Sebagai guru, apa saja cara-cara di mana Anda dapat memperlihatkan iman kepada Tuhan dan kepada Roh? • Bagaimana kepercayaan Anda kepada Tuhan dan kepada Roh dapat menjadi berkat bagi siswa Anda? Catatlah respons Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Memercayai Siswa Bacalah empat paragraf pertama di bawah subjudul “Memercayai Siswa” di bagian 4.1.3 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 54–55). Sementara membaca, carilah kata-kata atau frasa yang mengindikasikan mengapa Anda dapat memercayai kemampuan siswa Anda untuk belajar, mengajar, dan menerapkan ajaran dan asas-asas Injil. Saksikan video “Expecting More from Your Students” (2:21), tersedia di LDS.org. Video ini mengilustrasikan bagaimana salah satu pengharapan dan kepercayaan guru terhadap siswanya membantu mereka “merasakan kobaran
73
P EN G A L A M A N P E M B E LA J A R A N 1 3
Roh” (Bonnie L. Oscarson, “Greater Expectations” [siaran satelit Seminaries and Institutes of Religion, 5 Agustus 2014], lds.org/broadcasts) dan memengaruhi keinsafan mereka. Sewaktu Anda menyaksikan, ingatlah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Bagaimana sebuah kelas dengan guru yang memercayai kemampuan siswa untuk belajar, mengajar, dan menjalankan Injil berbeda dengan sebuah kelas di mana guru memiliki pengharapan rendah atau keyakinan kecil terhadap siswa? Catatlah pemikiran Anda mengenai pertanyaan ini dalam jurnal penelaahan atau di tempat lain di mana Anda dapat merujuknya dan membagikannya kepada pemimpin latihan-jabatan atau kelompok Anda.
Rangkuman dan Penerapan Asas-Asas untuk Diingat Untuk dapat mengajar secara efektif, metode pengajaran Anda haruslah konsisten dengan tiga kepercayaan inti berikut: 1. Kita dapat memiliki keyakinan terhadap kuasa firman Allah 2. Kita dapat menjalankan iman kepada Tuhan dan kepada Roh. 3. Kita dapat memercayai siswa. Dari waktu ke waktu dapatlah bermanfaat untuk menanyakan kepada diri Anda sendiri bagaimana metode dan tindakan Anda di kelas mencerminkan penerapan dari kepercayaan inti ini. “Saya memohon kepada Anda, bagi diri Anda sendiri dan bagi para siswa, agar beriman bahwa mereka akan berhasrat membaca [Kitab Mormon], bukan bahwa Anda harus mendorong mereka untuk itu, melainkan bahwa itu akan menarik mereka padanya” (Henry B Eyring, “The Book of Mormon Will Change Your Life” [CES symposium on the Book of Mormon, 17 Agustus 1990], 2, si.lds.org).
“Jadi, Bagaimana?” Untuk mengakhiri pengalaman pembelajaran ini, tulislah beberapa hal yang akan Anda lakukan berdasarkan pada asas-asas yang telah Anda pelajari hari ini.
74
Pelajaran Latihan-Jabatan
Pendahuluan untuk Pelajaran Latihan-Jabatan Seminari dan Institut Religi telah mengembangkan rangkaian yang terdiri dari empat pelajaran berdurasi 90 menit yang para pemimpin latihan-jabatan dapat gunakan untuk melatih para guru seminari dan institut yang baru dipanggil. Pelajaran-pelajaran ini menyediakan bagi para pemimpin latihan-jabatan kesempatan untuk mempraktikkan dengan para guru baru konsep-konsep dan asas-asas penting yang mereka pelajari dalam 13 pengalaman pembelajaran di rumah. Apabila memungkinkan, para pemimpin latihan-jabatan hendaknya menyelesaikan empat pelajaran latihan-jabatan ini dengan para guru yang baru dipanggil sebelum tahun ajaran sekolah dimulai.
Sebelum Sebuah Pelajaran Latihan-Jabatan Para guru yang baru dipanggil hendaknya menyelesaikan 13 pengalaman pembelajaran di rumah. Pengalaman-pengalaman pembelajaran di rumah ini akan membantu memperdalam pemahaman guru tentang informasi kunci yang terdapat dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi (2012). Para pemimpin latihan-jabatan hendaknya juga menyelesaikan pengalaman pembelajaran di rumah untuk membiasakan diri mereka dengan materi tersebut. Ikon “bagikan” yang digunakan dalam 13 pengalaman pembelajaran di rumah mengindikasikan saat-saat ketika para guru diminta untuk mencatat wawasan dan kesan serta untuk siap membagikannya kepada para pemimpin latihan-jabatan. Pemimpin latihan-jabatan dapat mengumpulkan wawasan dan kesan yang dicatat ini dari para guru dan kemudian menggunakannya untuk menilai seberapa baik para guru telah mempelajari informasi dalam pengalaman pembelajaran di rumah. Pemimpin latihan-jabatan selanjutnya hendaknya dengan doa yang sungguh-sungguh mempersiapkan pelajaran latihan-jabatan untuk memenuhi kebutuhan para guru. Para pemimpin latihan-jabatan jawaban dapat menggunakan kegiatan-kegiatan praktik yang disarankan dalam pelajaran-pelajaran latihan-jabatan berikut atau mengembangkan kegiatan-kegiatan mereka sendiri. Catatan: Video-video yang dirujuk dalam pelajaran-pelajaran latihan-jabatan ini tidak tersedia dalam semua bahasa. Apabila sebuah video tertentu tidak tersedia dalam bahasa Anda, Anda dapat memilih sumber video lain yang mengilustrasikan asas yang tengah Anda ajarkan atau Anda dapat mengembangkan kegiatan lain yang memenuhi tujuan yang sama.
77
Selama Sebuah Pelajaran Latihan-Jabatan
Tujuan utama dari pelajaran-pelajaran latihan-jabatan ini adalah untuk memungkinkan para pemimpin latihan-jabatan mengadakan kegiatan yang membantu para guru praktik dan memperkuat keterampilan-keterampilan yang mereka pelajari dalam pengalaman pembelajaran di rumah. Jika perlu, para pemimpin latihan-jabatan dapat meninjau informasi yang disajikan dalam pengalaman-pengalaman pembelajaran di rumah untuk memastikan para guru memahami materi. Akan tetapi, sebagian besar dari pelajaran latihan-jabatan hendaknya diluangkan dalam kegiatan-kegiatan praktik.
Contoh Agenda Berikut adalah sebuah agenda yang disarankan untuk sebuah pelajaran pelatihan latihan-jabatan berdurasi 90 menit. Ubahlah seperlunya untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan anggota kelas Anda. Pendahuluan (10 menit) • Bukalah dengan sebuah kebaktian singkat dan doa. • Bantulah para guru untuk saling mengenal. • Tindak lanjuti tugas-tugas apa pun dari pelajaran latihan-jabatan sebelumnya. Praktik (70 menit) • Bagikan salinan dari bagian “Asas-Asas untuk Diingat” dari pengalaman pembelajaran di rumah yang tengah ditinjau. Bahaslah asas-asas dan pengalaman-pengalaman serta wawasan-wawasan ini yang para guru catat sewaktu mereka menelaah pengalaman pembelajaran. Jawablah pertanyaan dan sediakan penjelasan. Jika perlu, ajarkan kembali dan perkuat materi yang para guru belum mengerti.
78
• Pimpin pembahasan dan adakan kegiatan praktik untuk memperkuat keterampilan dan asas-asas yang disajikan dalam pengalaman pembelajaran di rumah. Anda dapat mengambil dari kegiatan-kegiatan praktik yang disarankan untuk pelajaran terkini atau mengembangkan kegiatan Anda sendiri. Penutup (10 menit) • Undanglah para guru untuk mempertimbangkan cara-cara mereka dapat menggabungkan apa yang telah mereka pelajari sewaktu mereka mempersiapkan dan mengajar kelas-kelas di sepanjang tahun ajaran sekolah. • Jelaskan harapan-harapan dan tugas-tugas untuk pertemuan latihan-jabatan berikutnya. Pastikan bahwa para guru memiliki semua materi yang diperlukan dan merasa nyaman dengan tugas-tugas apa pun. • Akhiri dengan doa.
79
PELAJARAN LATIHAN-JABATAN 1
Tujuan Kita
Kegiatan Latihan-Jabatan yang Disarankan Pelajaran ini mencakup sebuah daftar kegiatan yang akan memungkinkan para guru untuk mempraktikkan asas-asas yang mereka pelajari dalam pengalaman pembelajaran di rumah 1–4. Jika perlu, Anda dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan praktik Anda sendiri untuk memenuhi kebutuhan para guru di kelas Anda.
Pengalaman Pembelajaran 1: Hidup dan Mengajar dengan Cara Juruselamat Kegiatan Praktik 1: Mengembangkan Sifat Seperti Kristus Tujuan: Untuk membantu para guru menilai pengembangan pribadi mereka akan sifat-sifat seperti Kristus dan mendorong mereka untuk secara aktif berupaya hidup dan mengajar lebih seperti Juruselamat. Kegiatan: Sediakan bagi para guru salinan dari “Kegiatan Sifat” di halaman 145 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku: Penuntun untuk Pelayanan Misionaris (2004). Berilah mereka beberapa menit untuk menyelesaikan kegiatan itu. Setelah mereka selesai, pimpinlah sebuah pembahasan singkat mengenai apa yang mereka pelajari dan rasakan. Bersaksilah bahwa semakin kita berusaha untuk menjadi seperti Juruselamat dalam hidup dan mengajar, semakin besar pengaruh yang dapat kita miliki dalam kehidupan para siswa kita.
Kegiatan Praktik 2: Mengikuti Teladan Juruselamat Tujuan: Untuk membantu para guru belajar melihat situasi dan membedakan pendekatan berdasarkan pada teladan Juruselamat. Kegiatan: Undanglah para guru untuk membagikan kata-kata atau frasa tindakan yang mereka identifikasi dalam “Pengajaran dan Pembelajaran Injil Kegiatan Buku Pegangan” dalam pengalaman pembelajaran di rumah 1. Mainkan peran salah satu dari skenario kelas berikut atau ciptakan satu dari skenario Anda sendiri, dan undanglah para guru untuk mengidentifikasi dalam buku pegangan bagaimana Juruselamat mencontohkan kemungkinan solusi untuk setiap skenario. Undanglah para guru untuk praktik menangani situasi ini bersama kelas atau bersama pasangan. • Seorang siswa tidak membawa tulisan suci ke kelas atau tidak mau membukanya selama pelajaran. • Seorang siswa berada di kelas setiap hari namun tidak berperan serta dalam kegiatan kelas apa pun. • Separuh dari siswa tidak memenuhi gol bacaan harian.
80
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 1
Pengalaman Pembelajaran 2: Sasaran Seminari dan Institut Religi Kegiatan Praktik 3: Mengajar dan Membagikan Sasaran Seminari dan Institut Religi Tujuan: Untuk membantu para guru praktik mengajarkan kepada siswa pentingnya Sasaran Seminari dan Institut Religi. Kegiatan: Tinjaulah pentingnya Sasaran Seminari dan Institut Religi dengan para guru di kelas latihan-jabatan Anda (lihat bagian 1.1 dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin dalam Seminari dan Institut Religi [2012], 1–2). Bahaslah mengapa penting bagi siswa untuk memahami sasaran ini dan bagaimana guru dapat menolong mereka untuk melakukannya. Undanglah para guru untuk memainkan peran sebuah percakapan atau mengajarkan situasi di mana mereka dapat mengajarkan kepada siswa pentingnya sasaran tersebut. Para guru juga dapat bermain peran dengan melakukan percakapan tentang sasaran bersama orangtua dan pemimpin imamat.
Kegiatan Praktik 4: Mengundang Siswa yang Belum Mendaftar untuk Berperan Serta di Seminari dan Institut Tujuan: Untuk membantu para guru memahami peranan mereka dalam menemukan dan mendaftar siswa-siswa baru di seminari atau institut. Kegiatan: Mintalah para guru untuk membawa ke kelas latihan-jabatan daftar siswa potensial di area mereka. Bersama anggota kelas, telaah dan bahaslah asas-asas dan praktik-praktik dalam paragraf “Melaksanakan” dari Sasaran Seminari dan Institut Religi (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, x) dan bagian 1.4.3 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 10). Undanglah para guru untuk meninjau daftar siswa potensial mereka dan mengidentifikasi siapa yang belum mendaftar. Bagilah para guru ke dalam pasangan-pasangan dan mintalah mereka memainkan peran percakapan berikut: • Berbicara dengan uskup mengenai siswa-siswa potensial dan bagaimana bekerja bersama untuk mengundang para siswa yang belum mendaftar untuk hadir. • Berbicara dengan seorang siswa dalam daftar dan mengundang dia untuk menghadiri kelas. • Berbicara dengan orangtua seorang siswa mengenai kebutuhan siswa tersebut dan bagaimana Anda dapat bekerja bersama untuk membantu siswa itu mengambil manfaat dari berkat-berkat seminari atau institut.
Pengalaman Pembelajaran 3: Mengajar dan Belajar dengan Roh Kegiatan Praktik 5: Pentingnya Kesaksian Tujuan: Untuk mengilustrasikan bagaimana kesaksian guru dapat mengundang Roh ke dalam kelas dan ke dalam hati siswa.
81
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 1
Kegiatan: Mintalah para guru untuk menelaah bagian 2.6.3 (“Bersaksi”) dalam buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 33). Kemudian tayangkan video “A Man without Eloquence” (6:06), tersedia di LDS.org. Undanglah para guru untuk mencari perbedaan yang dapat terjadi dalam hati individu dari mendengarkan sebuah kesaksian yang sungguh-sungguh. (Video ini tidak tersedia dalam semua bahasa). Setelah para guru membaca bagian 2.6.3 dan menyaksikan video, undanglah mereka untuk membayangkan sendiri membagikan kesaksian tentang sebuah asas Injil di depan anggota kelas mereka. Mintalah mereka menuliskan apa yang mungkin mereka katakan. Kemudian undanglah mereka untuk membahas pentingnya baik guru maupun siswa membagikan kesaksian sederhana untuk mengundang Roh ke dalam ruangan kelas.
Kegiatan Praktik 6: Mengajar dengan Roh: Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Tujuan: Untuk menyediakan bagi para guru saran-saran praktis yang dapat membantu mereka mengajar dengan Roh. Kegiatan: Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan daftar hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan mengenai mengundang Roh ke dalam pengajaran dan pembelajaran Injil. Berilah para guru salinan dari selebaran berjudul “Mengajar dengan Roh: Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini, dan berilah mereka beberapa menit untuk secara cermat meninjaunya. Undanglah para guru untuk menandai atau menuliskan satu atau dua dari saran Penatua Maxwell yang ingin mereka fokuskan dalam pengajaran mereka. Undanglah beberapa guru untuk membagikan pemikiran dan perasaan mereka kepada anggota kelas.
Kegiatan Praktik 7: Menggunakan Kebaktian untuk Mengundang Roh Tujuan: Untuk membantu para guru memahami pentingnya mengajarkan kepada siswa bagaimana memberikan kebaktian yang efektif untuk mengundang Roh di kelas. Kegiatan: Ingatkan para guru bahwa dalam pengalaman pembelajaran di rumah 3 mereka mengidentifikasi hal-hal yang para guru dan siswa dapat lakukan untuk mengundang Roh ke dalam ruangan kelas. Undanglah mereka untuk meninjau buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil bagian yang berjudul “Mengundang Roh melalui kebaktian-kebaktian yang efektif” (halaman 18–19). Mintalah para guru untuk mempersiapkan garis besar sebuah pelajaran yang dapat mereka sajikan untuk membantu para siswa mereka memahami tujuan dari kebaktian kelas dan bagaimana bersiap untuk menyajikannya secara efektif. Bahaslah pemikiran dan gagasan guru, dan berikan umpan balik bila diperlukan. Mintalah para guru praktik menyajikan bagian dari pelajaran-pelajaran mereka kepada anggota kelas.
82
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 1
Pengalaman Pembelajaran 4: Memupuk Suatu Lingkungan yang Penuh Kasih, Respek, dan Tujuan Kegiatan Praktik 8: Apa yang Sudah Anda Ketahui mengenai Para Siswa Anda? Tujuan: Untuk membantu para guru memahami pentingnya memupuk suatu lingkungan yang penuh kasih dan respek dengan mengenal para siswa mereka. Kegiatan ini akan membantu para guru meningkat dalam upaya-upaya mereka untuk mempelajari tentang siswa-siswa mereka, yang mencakup mengenal nama, minat, tantangan, kemampuan mereka, dan sebagainya. Kegiatan: Mintalah para guru untuk membawa ke kelas latihan-jabatan daftar nama-nama siswa yang akan mereka ajar di tahun mendatang. Mintalah mereka untuk meninjau nama-nama itu satu per satu dan menuliskan apa yang mereka ketahui tentang setiap siswa, termasuk minat, tantangan, kemampuan, dan sebagainya. Undanglah para guru untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dan membahas apa yang dapat mereka lakukan baik sebelum maupun setelah tahun ajaran mulai untuk mengenal setiap siswa mereka dengan lebih baik.
Kegiatan Praktik 9: Skenario dan Permainan Peran Tujuan: Untuk memungkinkan para guru praktik memupuk suatu pengertian akan tujuan dalam kelas. Kegiatan: Secara singkat tinjaulah bersama para guru daftar tentang metode untuk memupuk suatu pengertian akan tujuan dalam kelas di bagian 2.2.2 dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 17). Undanglah para guru untuk mempraktikkan beberapa dari metode ini dengan memainkan peran skenario-skenario berikut: • Mengharapkan para siswa memenuhi peran mereka sebagai peserta didik. Mintalah para peserta latihan-jabatan bertindak sebagai kelas seminari atau institut. Pelajaran untuk hari itu adalah Alma 32. Tepat saat pelajaran dimulai, orang yang berperan sebagai guru melihat bahwa sejumlah siswa tidak membawa tulisan suci dan telah menunjukkan tanda-tanda tidak berminat. Undanglah guru yang ditunjuk untuk melakukan apa yang dapat dia lakukan untuk mendorong siswa-siswa itu memenuhi peranan mereka sebagai peserta didik. Setelah latihan itu, bahaslah bersama kelompok apa pesan yang guru itu sampaikan kepada kelas dengan mengharapkan semua siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Bahaslah apa yang berjalan dengan baik dan apa yang bisa dilakukan secara berbeda. Berdasarkan pada umpan balik, mintalah guru mempraktikkan skenario itu lagi. • Jadillah Tulus, penuh gairah, dan bersemangat mengenai tulisan suci dan Injil. Undanglah dua guru untuk mencontohkan momen-momen awal dari sebuah pelajaran seminari atau institut. Mintalah satu guru untuk melakukannya dengan semangat, iman, dan tujuan dan yang lainnya untuk melakukannya tanpa energi, semangat, atau fokus. Bahaslah dengan para partisipan latihan-jabatan bagaimana para siswa dapat dipengaruhi oleh setiap penyampaian guru. • Menghindari menyia-nyiakan waktu. Dua guru akan diperlukan untuk skenario ini: guru A dan guru B. Jelaskan bahwa dua guru ini mengadakan kelas-kelas 83
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 1
mereka di gedung Gereja yang sama pada saat yang sama. Guru A secara konsisten memulai kelas terlambat 10 menit dan mengakhiri kelas 10 menit lebih awal. Guru B, memahami pentingnya dan mendesaknya setiap menit waktu kelas, bertekad untuk memulai tepat waktu dan mengakhiri tepat waktu pula. Suatu pagi seusai kelas, guru A mendatangi ruangan guru B. Dia tampak agak gelisah dan mengakui bahwa siswa-siswanya tampaknya tidak memahami pentingnya segala sesuatu yang mereka telaah. Dia bertanya-tanya apakah guru B memiliki saran apa pun. Undanglah guru B untuk membahas dengan guru A pentingnya memulai dan mengakhiri kelas tepat waktu sebagai cara untuk meningkatkan suatu pengertian akan tujuan dalam benak para siswa. Setelah pembahasan, undanglah para peserta latihan-jabatan untuk membagikan pemikiran tambahan yang mereka miliki yang akan membantu guru A memahami bagaimana membuang-buang waktu dapat mengikis pengertian akan tujuan dalam sebuah kelas. • Menetapkan kegiatan rutin kelas Tinjaulah dengan para peserta latihan-jabatan daftar kegiatan rutin kelas potensial yang terdapat dalam daftar berbutir yang disebut “Menetapkan kegiatan rutin kelas” di halaman 18 dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Bantulah para guru memahami beberapa kegiatan rutin yang telah Anda temukan paling berguna bagi para guru dan siswa. Contohkan bagaimana Anda akan mengajarkan kegiatan rutin kelas kepada para siswa seminari atau institut untuk pertama kalinya. Kemudian undanglah seorang guru untuk maju ke depan kelas dan melakukan hal yang sama untuk kegiatan rutin kelas lainnya.
84
PELAJARAN LATIHAN-JABATAN 2
Pola Pembelajaran Dasar Kegiatan Latihan-Jabatan yang Disarankan Pelajaran ini mencakup daftar kegiatan yang akan memungkinkan para guru untuk mempraktikkan asas-asas yang mereka pelajari dalam pengalaman pembelajaran di rumah 5–8. Apabila perlu, Anda dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan praktik Anda sendiri untuk memenuhi kebutuhan dari para guru di kelas Anda.
Pengalaman Pembelajaran 6: Memahami Konteks dan Isi Ketika membantu para guru praktik memahami konteks dan isi, ingatlah untuk berfokus pada mengembangkan keterampilan-keterampilan berikut: • Mengajukan pertanyaan yang akan memperdalam pemahaman mereka sendiri akan konteks dan isi. • Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan sumber-sumber yang tepat.
Kegiatan Praktik 1: Memahami Konteks dan Isi Tujuan: Untuk membantu para guru menyadari pentingnya memahami konteks dan isi tulisan suci dan untuk menyediakan kesempatan untuk praktik mengajukan pertanyaan dan menemukan jawaban. Kegiatan: Menyediakan bagi para guru teks penuh dari Ajaran dan Perjanjian 22. Jangan menyertakan nomor-nomor ayat, judul bagian, atau informasi lain apa pun yang akan memberi petunjuk tentang konteks dari petikan tersebut. Undanglah para guru untuk membaca teks tersebut, dan kemudian menanyakan kepada mereka apa pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki berkenaan dengan konteks dan isi dari apa yang mereka baca. Tuliskan jawaban mereka di papan tulis. Mungkin bermanfaat untuk mengingatkan para guru tentang pertanyaan-pertanyaan yang tertera di bagian “Mengajukan Pertanyaan” dari pengalaman pembelajaran di rumah 6 (Anda mungkin ingin menuliskannya di papan tulis): • Apa latar belakang petikan itu? • Apa tatanan sejarah, budaya, dan geografisnya? • Siapa penulisnya? • Siapa orang-orang dalam petikan ini? Apa yang mereka lakukan atau katakan, dan mengapa? • Apa yang terjadi? Apa alur ceritanya? • Apa makna dari kata-kata, frasa, atau ungkapan yang tidak familier? • Apa makna penting yang adat istiadat dan praktik-praktik uraikan? Beri tahu para guru di mana petikan itu dapat ditemukan dalam Ajaran dan Perjanjian, dan undanglah mereka untuk membukanya. Mintalah para guru untuk menggunakan sumber-sumber yang tepat (judul bagian, catatan kaki, buku
85
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 2
pedoman siswa, dan sebagainya) untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan mereka. Mintalah para guru untuk membahas wawasan yang mereka peroleh dari kegiatan ini mengenai peranan memahami konteks dan isi dalam penelaahan tulisan suci.
Kegiatan praktik 2: Mengajukan Pertanyaan untuk Meningkatkan Pengetahuan Peserta Didik tentang Konteks dan Isi Tujuan: Untuk membantu para guru praktik mengajukan pertanyaan mengenai konteks dan isi. Kegiatan: Undanglah para guru untuk secara individu menelaah dari petikan-petikan tulisan suci berikut: • 1 Raja-Raja 17:8–16 (janda dari Sarfat memberi makan Elia) • Kisah Para Rasul 3:1–8 (Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang pria di bait suci) • Yakub 7:1–5 (Serem berusaha untuk menggoyahkan iman Yakub) Mintalah para guru untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu para siswa meningkatkan pemahaman mereka tentang konteks dan isi petikan tulisan suci. Untuk mengingatkan para guru tentang pertanyaan yang dapat mereka ajukan, Anda mungkin ingin merujuk mereka ke berbagai unsur yang membentuk konteks yang dibahas di bagian 2.4.1 (halaman 27) dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012]. Undanglah para guru untuk membagikan pertanyaan mereka dengan seorang rekan dan mencari bersama-sama jawaban terhadap sejumlah pertanyaan mereka. Mintalah para guru untuk membagikan wawasan yang mereka peroleh dari kegiatan.
Pengalaman Pembelajaran 7: Mengidentifikasi Ajaran dan Asas Kegiatan Praktik 3: Mengidentifikasi Asas yang Tersurat Tujuan: Untuk membantu para guru praktik mengenali ajaran dan asas yang tersurat. Kegiatan: Daftarlah enam rujukan tulisan suci berikut secara acak di papan tulis: 2 Nefi 32:3; 3 Nefi 13:21; Ajaran dan Perjanjian 19:4; Keluaran 19:5; Matius 5:16; dan 1 Nefi 1:20 (empat rujukan yang pertama memuat secara jelas ajaran dan asas-asas yang tersurat, dan dua yang terakhir tidak). Undanglah para guru untuk meninjau bagian 2.5.1, paragraf empat, dalam Pengajaran dan Pembelajaran Injil (page 30). Mintalah para guru untuk bekerja secara berpasangan dan untuk menentukan mana dari enam rujukan tulisan suci yang tertera di papan tulis yang memuat secara jelas ajaran atau asas yang tersurat. Undanglah pasangan-pasangan itu untuk menjelaskan apa yang mereka temukan dan untuk membagikan alasan mereka kepada anggota kelas.
86
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 2
Kegiatan Praktik 4: Latihan Tulisan Suci Empat Menit Tujuan: Untuk membantu para guru praktik mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersurat. Kegiatan: Mintalah para guru untuk menyelidiki tulisan suci mereka selama dua menit untuk menemukan dan menandai sebanyak mungkin semampu mereka ajaran dan asas yang tersurat. Kemudian undanglah para guru untuk membagikan sebanyak mungkin semampu mereka ajaran dan asas yang tersurat tersebut kepada anggota kelas dalam dua menit berikutnya. Sediakan bagi para guru umpan balik apabila perlu.
Kegiatan Praktik 5: Mencari Hubungan Sebab Akibat Tujuan: untuk membantu para guru mengidentifikasi hubungan sebab akibat dalam sebuah petikan tulisan suci dan untuk mengidentifikasi asas-asas yang tersirat. Kegiatan: Undanglah para guru untuk membuka tulisan suci mereka pada sebuah kisah tulisan suci terkenal yang memiliki hubungan sebab akibat yang nyata. Contoh-contoh termasuk Daud dan Goliat (1 Samuel 17:1–51), Daniel di kandang singa (Daniel 6:1–28), dan Nefi mengambil lempengan-lempengan kuningan (1 Nefi 3–4). Mintalah para guru untuk meneliti kisah itu dengan mencari tindakan, sikap, atau perilaku dari individu-individu atau kelompok-kelompok dan kemudian mengidentifikasi berkat-berkat atau konsekuensi yang datang sebagai hasilnya. Undanglah para guru untuk membagikan kepada anggota kelas hubungan sebab akibat yang mereka temukan dan kebenaran-kebenaran yang diilustraskan hubungan ini. Catatan: Pastikan fokus dari kegiatan ini adalah mengindentifikasi hubungan sebab akibat alih-alih menghabiskan waktu pada mencari pernyataan ajaran atau asas. Para guru akan mempraktikkan keterampilan mencari pernyataan ajaran atau asas dalam kegiatan praktik lainnya.
Kegiatan Praktik 6: Mengajukan Pertanyaan untuk Mengidentifikasi Ajaran dan Asas yang Tersirat Tujuan: Untuk membantu para guru belajar menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat. Kegiatan: Di papan tulis, tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut yang terdapat di bagian 2.5.1 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil (halaman 30): • Apa moral atau pokok dari kisahnya? • Mengapa menurut Anda penulis menyertakan peristiwa atau petikan ini? • Apa yang penulis maksudkan agar kita pelajari? • Apa saja kebenaran pokok yang diajarkan dalam petikan ini?
87
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 2
Bersama anggota kelas, bacalah pengelompokan ayat singkat (sebagai contoh, Kejadian 11:1–9 dan Markus 12:41–44). Mintalah para guru untuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan di papan tulis untuk mengidentifikasi ajaran dan asas yang tersirat dalam ayat-ayat tersebut. Tulislah di papan tulis ajaran dan asas yang para guru temukan. Selanjutnya, undanglah para guru untuk membacakan satu atau dua pengelompokan ayat lainnya dan untuk mengidentifikasi ajaran dan asas sendiri, memastikan untuk merujuk pada pertanyaan-pertanyaan di papan tulis apabila perlu. (Akan membantu jika Anda memilih pengelompokan ayat untuk mereka telaah dari kurikulum seminari atau institut yang akan datang). Kemudian mintalah para guru untuk membagikan kepada kelas kebenaran-kebenaran yang mereka identifikasi.
Kegiatan Praktik 7: Nabi Mormon untuk Suatu Zaman Tujuan: Untuk membantu para guru belajar menuliskan pernyataan ajaran dan asas secara jelas dan sederhana. Kegiatan: Pilihlah beberapa gambar dari Media Library di LDS.org atau Buku Seni Injil (2009 299) yang mewakili cerita-cerita terkenal dari tulisan suci di mana ajaran dan asas Injil dapat dengan mudah diidentifikasi (sebagai contoh, prajurit teruna, Juruselamat memberi makan lima ribu orang, Panglima Moroni dan panji kemerdekaan, atau yang lainnya). Jelaskan bahwa sewaktu Mormon meringkas catatan Kitab Mormon, dia sering menekankan pelajaran-pelajaran yang dia ingin kita pelajari dengan mengungkapkannya dalam pernyataan asas yang sederhana. Satu cara dia melakukan ini adalah dengan mengawali pernyataan kebenaran dengan kata-kata “Dan demikianlah kita melihat …” (lihat Alma 30:60; Helaman 12:3). Beri tahu para guru bahwa mereka memiliki kesempatan untuk menjadi Mormon bagi suatu zaman dengan meringkas kebenaran-kebenaran dalam kisah tulisan suci menjadi pernyataan ajaran atau asas. Lakukan yang berikut dengan setiap gambar yang Anda pilih: • Perlihatkan itu dan secara ringkas ceritakan kembali peristiwa dalam kisah itu. • Undanglah para guru untuk mengidentifikasi sebuah asas atau ajaran yang tersirat dalam kisah itu dan untuk menyatakannya secara sederhana dan gamblang dimulai dengan frasa “Dan demikianlah kita melihat .…” Untuk satu atau dua gambar, pertimbangkan meminta para guru untuk bekerja bersama secara berpasangan dan kemudian membagikan pernyataan mereka kepada anggota kelas. Ingatkan para guru tentang pernyataan oleh Penatua B. H. Roberts yang terdapat di halaman 32 dari buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil .
Kegiatan Praktik 8: Contoh tentang Pernyataan Ajaran atau Asas yang Sederhana dan Jelas Tujuan: Untuk membantu para guru praktik mengenali pernyataan ajaran atau asas yang sederhana dan jelas.
88
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 2
Kegiatan: Pada satu sisi papan tulis, tulislah karakteristik berikut dari pernyataan-pernyataan yang ditulis dengan baik tentang ajaran dan asas (dari pengalaman pembelajaran di rumah 7): • Itu pernyataan lengkap. • Itu sederhana, jelas, dan ringkas. • Kebenaran-kebenaran yang dinyatakan adalah mendasar, tidak berubah, dan tanpa batas waktu. • Itu sering menyarankan tindakan juga konsekuensi-konsekuensi terkaitnya. • Itu secara pribadi relevan.
Di sisi lain papan tulis, tulislah lima atau enam pernyataan ajaran atau asas. Untuk tujuan latihan ini, pernyataan-pernyataan ini hendaknya memiliki kualitas yang beragam. Misalnya, Anda dapat menggunakan yang berikut: • Pernyataan tidak lengkap, misalnya seperti “iman dan kepatuhan.” • Pernyataan yang terlalu panjang dan kompleks (dua atau tiga kalimat). • Pernyataan yang tak lekang waktu atau secara pribadi relevan, misalnya seperti “Nefi patuh, dan Tuhan memberkati dia” (alih-alih “Ketika saya patuh, saya mengundang berkat-berkat Tuhan ke dalam hidup saya”). • Pertanyaan yang ditulis dengan baik dari buku pedoman guru seminari atau institut. Mintalah para guru untuk mengevaluasi apakah setiap pernyataan ajaran atau asas ditulis dengan baik berdasarkan pada lima karakteristik yang tertera di papan tulis. Pilihlah satu atau dua pernyataan yang dapat ditingkatkan, dan bekerjasamalah sebagai kelas untuk menuliskan kembali pernyataan itu.
Kegiatan Praktik 9: Menyampaikan Asas Tujuan: Untuk membantu para guru belajar menuliskan pernyataan ajaran dan asas secara jelas dan sederhana. Kegiatan: Persiapkan untuk setiap guru selembar kertas berisikan satu rujukan tulisan suci dengan beberapa kata yang terkait dengan kebenaran yang diajarkan dalam petikan itu (sebagai contoh, “1 Nefi 16:9–16, 28–29—iman dan ketekunan” atau “Ajaran dan Perjanjian 27:15–18—perlengkapan senjata Allah”). Undanglah para guru untuk duduk dalam sebuah lingkaran. Kemudian berikan selembar kertas kepada setiap guru. Undanglah setiap guru untuk meninjau rujukan tulisan suci dan kata-kata pada kertasnya dan mulai membuat sebuah pernyataan ajaran atau asas yang sederhana dan jelas dengan hanya membuat satu atau dua perubahan pada kata-kata itu. Setelah waktu yang memadai, mintalah para guru untuk memberikan kertas mereka kepada orang di sebelah kanan mereka, yang juga akan meninjau rujukan
89
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 2
tulisan suci dan membuat satu atau dua perubahan untuk memperkuat pernyataan ajaran atau asas itu. Ulangi proses ini beberapa kali. Undanglah anggota kelas untuk membahas wawasan mereka mengenai proses menuliskan pernyataan ajaran atau asas yang jelas.
Pengalaman Pembelajaran 8: Memahami, Merasakan, dan Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas Kegiatan Praktik 10: Mengajukan Pertanyaan untuk Memahami Ajaran dan Asas Tujuan: Untuk membantu para guru menemukan makna yang lebih dalam di tulisan suci dengan mengajukan pertanyaan tentang sebuah ajaran atau asas serta mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kegiatan: Di tengah-tengah papan tulis, tulislah sebuah pernyataan ajaran atau asas dari buku pedoman guru seminari atau institut. Undanglah anggota kelas untuk mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan yang akan memperkuat pemahaman mereka tentang ajaran atau asas itu. Tulislah semua pertanyaan mereka di papan tulis. Undanglah para guru untuk bekerja secara berpasangan untuk menyelidiki tulisan suci atau perkataan para nabi modern untuk jawaban terhadap pertanyaan sebanyak mungkin semampu mereka selama dua sampai lima menit. Kemudian mintalah pasangan-pasangan itu untuk membagikan wawasan mereka kepada anggota kelas mengenai bagaimana kegiatan ini membantu memperkuat pemahaman mereka tentang ajaran atau asas tersebut.
Kegiatan Praktik 11: Lembar Kerja Pribadi Tujuan: Untuk menyediakan bagi para guru sebuah bantuan penelaahan yang dapat mereka gunakan sendiri untuk membantu mereka mengalami proses memahami, merasakan, dan menerapkan sebuah ajaran atau asas. Kegiatan: Berilah setiap guru salinan dari selebaran berjudul “Memahami, Merasakan, dan Menerapkan Ajaran dan Asas-Asas,” yang tersedia dalam apendiks dari buku pedoman ini. Jelaskan bahwa selebaran adalah sebuah bantuan penelaahan yang para guru dapat gunakan untuk membantu mereka memahami, merasakan, dan menerapkan sebuah ajaran atau asas. Bahaslah tiga bagian pertama dari selebaran itu bersama para guru, dan jelaskan tujuan serta hasil yang diinginkan dari setiap bagian. Imbaulah para guru untuk terus mengembangkan kemampuan mereka untuk memahami, merasakan, dan menerapkan ajaran dan asas-asas dalam penelaahan pribadi mereka.
90
PELAJARAN LATIHAN-JABATAN 3
Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Apa yang Diajarkan Kegiatan Latihan-Jabatan yang Disarankan Pelajaran ini mencakup daftar kegiatan yang akan memungkinkan para guru untuk mempraktikkan asas-asas yang mereka pelajari dalam pengalaman pembelajaran di rumah 9–10. Apabila perlu, Anda dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan praktik Anda sendiri untuk memenuhi kebutuhan para guru di kelas Anda.
Pengalaman Pembelajaran 9: Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Apa yang Diajarkan Kegiatan-kegiatan berikut dirancang untuk membantu para guru mengembangkan keterampilan memutuskan apa yang diajarkan menggunakan tulisan suci dan buku pedoman guru secara bersamaan. Proses ini dapat dibagi ke dalam empat tahap dan serupa dengan “Kegiatan Persiapan Pelajaran” dalam pengalaman pembelajaran di rumah 9. Kegiatan-kegiatan ini dapat digunakan secara berturut-turut untuk membimbing para guru melalui sebuah proses seutuhnya dalam memutuskan apa yang diajarkan, atau setiap kegiatan dapat digunakan secara terpisah untuk menekankan suatu keterampilan tertentu.
Kegiatan Praktik 1: Memahami Konteks dan Isi Blok Tulisan Suci Tujuan: Untuk membantu para guru mempraktikkan keterampilan menjelaskan sebuah blok tulisan suci dengan mencatat penggalan-penggalan atau perubahan-perubahan alami dalam alur cerita, peristiwa, atau tindakan. Kegiatan: Meskipun buku pedoman guru seminari atau institut membagi blok-blok tulisan suci ke dalam pengelompokan ayat, para guru dapat memahami dengan lebih baik konteks serta isi sebuah blok tulisan suci ketika mereka mempraktikkan keterampilan menjelaskan sendiri blok tulisan suci dengan mencatat penggalan-penggalan dalam alur cerita atau perubahan dalam peristiwa atau tindakan. Kegiatan ini membantu para guru mempraktikkan keterampilan itu. Tayangkan bagi para guru video “Teaching the Scriptures Sequentially” (4:28), tersedia di LDS.org. Bahaslah bagaimana proses memutuskan apa yang diajarkan terdiri dari mengikuti sebuah pola yang sangat mirip dengan yang diilustrasikan dalam video. Undanglah para guru untuk membenamkan diri mereka dalam blok tulisan suci selama 10–15 menit. Anda dapat menentukan sebuah blok tulisan suci dalam pertemuan latihan-jabatan atau meminta para guru untuk menelaah sebuah blok di rumah sebelum pertemuan Anda. Sewaktu mereka menelaah, undanglah para guru untuk menjelaskan blok tulisan suci dengan membagi isi ke dalam segmen-segmen ayat yang lebih kecil berdasarkan pada
91
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 3
penggalan-penggalan alami dalam alur cerita atau perubahan dalam peristiwa atau tindakan. Mereka dapat menjelaskan blok itu dengan menggunakan selebaran berjudul “Menentukan Apa yang Harus Diajarkan,” yang terdapat dalam apendiks dari buku pedoman ini, atau dalam cara lain yang cocok bagi mereka. Setelah waktu yang cukup, undanglah para guru untuk membahas pekerjaan mereka dengan kelompok atau secara berpasangan. Undanglah mereka untuk membandingkan segmen-segmen ayat mereka dengan yang ada dalam buku pedoman guru seminari atau institut. Kemudian, menggunakan catatan mereka dan buku pedoman guru, mintalah para guru memutuskan mana pengelompokan ayat yang akan mereka gunakan dalam sebuah pelajaran yang sesungguhnya. Undanglah para guru untuk membahas pekerjaan mereka lagi.
Kegiatan Praktik 2: Mengidentifikasi dan Memahami Ajaran dan Asas Tujuan: Untuk membantu para guru terus mempraktikkan dan mengembangkan keterampilan mengidentifikasi dan memahami ajaran dan asas dalam sebuah blok tulisan suci. Kegiatan: Meskipun buku pedoman guru sudah mencakup pernyataan ajaran atau asas untuk banyak segmen ayat, para guru akan meningkatkan penelaahan tulisan suci mereka sendiri dan membantu dengan lebih baik siswa mereka mengidentifikasi ajaran dan asas sewaktu mereka secara reguler mempraktikkan sendiri keterampilan ini. Undanglah para guru untuk mengidentifikasi ajaran dan asas dalam segmen ayat yang mereka jelaskan dalam kegiatan pertama. Kemudian mintalah mereka mencatat ajaran atau asas yang mereka temukan pada selebaran berjudul “Menentukan Apa yang Harus Diajarkan” atau dalam cara lain yang cocok bagi mereka. Setelah waktu yang cukup, undanglah para guru untuk membahas pekerjaan mereka dengan kelompok atau secara berpasangan. Undanglah para guru untuk membandingkan ajaran dan asas yang mereka identifikasi dengan asas atau ajaran yang bercetak tebal dari blok tulisan suci yang berhubungan dalam buku pedoman guru. Mintalah mereka untuk membuat penyesuaian kalimat apa pun yang mereka rasa akan memperjelas pernyataan-pernyataan yang mereka tulis dan kemudian membagikan pekerjaan mereka lagi dengan kelompok atau secara berpasangan.
Kegiatan Praktik 3: Memutuskan Mana Ajaran dan Asas yang Paling Penting bagi Siswa untuk Pelajari dan Terapkan Tujuan: Untuk membantu para guru terus mengembangkan keterampilan mengidentifikasi mana ajaran dan asas yang paling penting bagi siswa mereka untuk pelajari dan terapkan dengan mempertimbangkan yang berikut: • Dorongan Roh Kudus • Maksud dari penulis terilhami • Menerapkan ajaran dan asas • Kebutuhan dan kemampuan siswa
92
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 3
Kegiatan: Karena para guru harus memutuskan mana ajaran dan asas yang paling penting bagi siswa mereka untuk pelajari dan terapkan, akanlah bermanfaat bagi mereka untuk secara khusus memikirkan mengenai siswa mereka selama kegiatan ini. Undanglah mereka untuk membawa daftar absen kelas mereka atau, jika mereka tidak memiliki daftar absen kelas, undanglah mereka untuk menuliskan nama dari beberapa siswa yang akan berada di kelas mereka. Kemudian mintalah para guru untuk menggunakan ajaran dan asas dalam garis besar mereka dari kegiatan kedua. Jika kelas Anda tidak menyelesaikan kegiatan kedua, tulislah di papan tulis tiga atau empat pernyataan ajaran atau asas dari sebuah blok tulisan suci dalam buku pedoman guru. Undanglah para guru untuk menentukan mana ajaran atau asas yang paling penting bagi siswa mereka untuk pelajari dan terapkan dengan mengajukan kepada diri mereka sendiri pertanyaan renungan berikut: Dorongan Roh Kudus • Mengapa saya merasa bahwa ajaran atau asas tertentu ini paling penting untuk ditekankan dalam pelajaran saya? Maksud dari penulis terilhami • Apa yang tulisan suci katakan mengenai mengapa penulis menyertakan ajaran atau asas ini dalam catatan? • Apakah ajaran atau asas ini sejalan dengan maksud penulis terilhami ini? • Apakah buku pedoman guru membantu saya memahami bagaimana ajaran atau asas ini berkaitan dengan maksud dari penulis terilhami? Menerapkan ajaran dan asas • Bagaimana ajaran atau asas ini akan membantu siswa saya berada lebih dekat dengan Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, dan bagaimana itu akan membantu menuntun mereka pada keselamatan? Bagaimana sebuah kesaksian tentang ajaran atau asas ini akan membantu mereka mematuhi kehendak Allah? • Dalam cara-cara apa ajaran atau asas ini akan membantu siswa memahami dan bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus? • Apakah buku pedoman guru membantu saya memahami bagaimana ajaran atau asas ini akan memperdalam keinsafan siswa? Kebutuhan dan kemampuan siswa • Manakah dari kebutuhan siswa yang hendaknya saya pertimbangkan sewaktu saya memutuskan apakah akan mengajarkan ajaran atau asas ini atau tidak? • Seberapa relevankah ajaran atau asas ini bagi kehidupan siswa saya dibandingkan dengan ajaran atau asas lain yang dapat saya sampaikan di kelas? • Apakah buku pedoman guru memiliki saran-saran yang akan membantu saya mengaitkan ajaran atau asas ini dengan kebutuhan para siswa saya?
93
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 3
Setelah para guru memiliki waktu yang memadai untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, undanglah mereka untuk mengidentifikasi mana ajaran atau asas yang mereka rasa paling penting bagi siswa mereka untuk pelajari dan terapkan. Jika para guru menggunakan garis besar mereka dari kegiatan kedua, undanglah mereka untuk membubuhkan tanda centang atau bintang pada garis besar mereka di sebelah asas atau ajaran yang mereka identifikasi. Undanglah mereka untuk membagikan ajaran atau asas yang mereka pilih bersama kelompok atau secara berpasangan. Catatan: Pertanyaan-pertanyaan ini diadaptasi dari bagian 4.3.3 (halaman 59–61) dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pedoman bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi (2012). Bantulah para guru mengingat bahwa “dalam semua pertimbangan ini, [mereka] hendaknya mencari peneguhan dari Roh. Roh akan membantu mereka memahami dengan lebih baik maksud dari penulis tulisan suci yang terilhami, kebutuhan siswa, dan mana kebenaran-kebenaran Injil yang akan membantu siswa berada lebih dekat dengan Bapa Surgawi mereka dan Juruselamat” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 60).
Kegiatan Praktik 4: Memutuskan Apa Level Penekanan yang Diberikan untuk Setiap Segmen Ayat dari Blok Tulisan Suci Tujuan: Untuk membantu para guru terus mengembangkan keterampilan memutuskan apa level penekanan yang diberikan untuk setiap segmen ayat dari blok tulisan suci. Kegiatan: Undanglah para guru untuk melihat pada segmen-segmen ayat dalam garis besar mereka dari daftar kegiatan atau dalam blok tulisan suci yang Anda pilih dari buku pedoman guru. Mintalah mereka untuk mempertimbangkan mana level penekanan yang dapat mereka berikan untuk setiap segmen dengan mengajukan pertanyaan berikut, yang didasarkan pada pola pembelajaran. Sewaktu saya mengajarkan segmen ayat ini, akankah saya menginginkan siswa saya untuk: • Memahami konteks dan isi? • Mengidentifikasi ajaran dan asas yang penting? • Memahami ajaran dan asas? • Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas? • Menerapkan ajaran dan asas dalam kehidupan mereka? Mintalah para guru untuk menuliskan level penekanan yang telah mereka pilih untuk setiap segmen ayat dalam catatan pelajaran mereka dan bahaslah alasan mereka dengan kelompok atau secara berpasangan.
94
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 3
Pengalaman Pembelajaran 10: Memutuskan Apa yang Diajarkan: Menggunakan Tulisan Suci dan Buku Pedoman Guru Kegiatan Praktik 5: Tinjauan Kurikulum Tujuan: Untuk membantu para guru memahami bahwa kurikulum ditulis dengan tujuan besar dan berisikan pertanyaan, metode, dan kegiatan-kegiatan yang membantu memperdalam keinsafan siswa. Kegiatan: Saksikan video “Curriculum Overview” (4:45), tersedia di LDS.org. Kemudian undanglah para guru untuk membuka pada pelajaran apa pun dalam buku pedoman guru atau gunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17,” yang terdapat dalam apendiks dari buku pedoman ini. Mintalah para guru untuk mencari kegiatan, pernyataan ajaran atau asas, pertanyaan, atau kutipan yang mengilustrasikan tujuan kurikulum dalam membantu Injil tertanam dalam hati siswa. Ketika para guru telah menyelesaikan kegiatan ini, undanglah mereka untuk berpaling pada rekan mereka dan membagikan apa yang telah mereka temukan.
Kegiatan Praktik 6: Pokok-Pokok dalam Kurikulum Tujuan: Untuk membantu para guru memahami bahwa buku pedoman guru ditulis untuk membantu mereka dan siswa mereka menyertakan Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil dalam pelajaran mereka. Kegiatan: Saksikan video “The Fundamentals in the Curriculum” (2:15), tersedia di LDS.org. Kemudian bagilah para guru ke dalam lima kelompok. Tugasi setiap kelompok salah satu unsur dari pola pembelajaran. • Kelompok 1: Memahami konteks dan isi • Kelompok 2: Mengidentifikasi ajaran dan asas • Kelompok 3: Memahami makna ajaran dan asas • Kelompok 4: Merasakan kebenaran dan pentingnya ajaran dan asas • Kelompok 5: Menerapkan ajaran dan asas Undanglah para guru untuk menyelidiki kurikulum untuk pertanyaan, kegiatan, atau metode yang dapat membantu mereka dan siswa mereka menyertakan pokok-pokok yang ditugaskan kepada mereka. Mintalah seorang juru bicara dari setiap kelompok untuk maju ke depan kelas dan menyajikan ringkasan tentang apa yang kelompoknya temukan dan bahas.
Kegiatan Praktik 7: Mengadopsi dan Menyesuaikan Tujuan: Untuk membantu para guru memahami pentingnya mengadopsi kurikulum dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa dengan mengikuti dorongan Roh Kudus, mengajarkan maksud dari penulis terilhami, berfokus pada menerapkan ajaran dan asas, serta mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan siswa. 95
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 3
Catatan: Akanlah bermanfaat bagi para guru Anda untuk memikirkan tentang siswa mereka sendiri selama kegiatan ini. Undanglah mereka untuk membawa daftar absen kelas mereka atau, jika mereka tidak memiliki daftar absen kelas, undanglah mereka untuk menuliskan nama dari beberapa siswa yang akan berada di kelas mereka. Kegiatan: Saksikan video “4.3.4 Teaching Students, Not Lessons” (2:12), tersedia di LDS.org. Dalam video ini, Penatua Neil L. Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul membagikan sebuah contoh tentang seorang guru yang menyesuaikan rencana pelajarannya untuk memenuhi kebutuhan siswanya. (Video-video ini tidak tersedia dalam semua bahasa). Setelah Anda menyaksikan video, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa kunci bagi guru itu dalam memenuhi kebutuhan siswanya dan membantu memperdalam keinsafan mereka dalam kelas hari itu? • Apa yang guru lakukan ketika seorang siswa membagikan komentar yang dapat mengalihkan arah kelas dari apa yang telah dia rencanakan? • Apa yang guru lakukan ketika komentar siswanya membuatnya tanggap terhadap masalahnya? • Apa dampak yang guru ini miliki dalam diri para siswanya karena dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka? Setelah membahas pertanyaan-pertanyaan ini, sajikan skenario berikut dan mintalah para guru membahas bagaimana mereka akan menyesuaikan pelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan siswa mereka: Kelas Anda tengah menelaah Mosia 18, yang mencatat pengakuan Alma bahwa orang-orang “bersedia untuk … menghibur mereka yang berada dalam kebutuhan akan penghiburan” (Mosia 18:9) dan undangannya agar orang-orang memasuki perjanjian dengan Tuhan untuk “melayani-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya” (Mosia 18:10). Setelah Anda meminta anggota kelas Anda untuk membagikan contoh tentang kapan mereka telah menghibur mereka yang berada dalam kebutuhan akan penghiburan, seorang remaja putri di kelas Anda mengangkat tangannya dan membagikan bahwa seorang gadis di salah satu kelasnya baru-baru ini pindah ke area itu dan keluarganya menghadapi beberapa tantangan. Dia ingin menepati perjanjian baptisannya namun tidak tahu bagaimana menolong teman sekelasnya.
Kegiatan Praktik 8: Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa Tujuan: Untuk membantu para guru belajar menyesuaikan kurikulum dengan keadaan hidup dan kebutuhan siswa mereka. Kegiatan: Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok dan tugaskan salah satu skenario berikut kepada setiap kelompok. Sediakan salinan dari pelajaran yang disebutkan bagi kelompok-kelompok tersebut. Mintalah setiap kelompok membaca skenarionya dan bersiap untuk membagikan kepada anggota kelas bagaimana pelajaran itu dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa. • Kelas Anda sedang menelaah Ajaran dan Perjanjian 4, yang membahas kualifikasi dan sifat kunci bagi mereka yang melayani Allah. Beberapa dari 96
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 3
siswa Anda bersiap untuk menyerahkan berkas misi mereka. Akan tetapi, sejumlah siswa mungkin tidak dapat melayani misi tradisional karena kondisi medis atau keadaan lainnya. Secara cepat tinjaulah pelajaran 13 (halaman 43–45) dalam Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja (2013) dan pertimbangkan bagaimana Anda akan menyesuaikan petunjuk Anda dengan kebutuhan siswa Anda sewaktu Anda mengajarkan ajaran dan asas yang dibahas dalam pelajaran ini. • Kelas Anda sedang menelaah Ajaran dan Perjanjian 132:3–33, yang membahas syarat-syarat dari perjanjian pernikahan yang baru dan abadi dan janji-janji yang diulurkan bagi mereka yang menghormati. Beberapa siswa di kelas Anda memiliki orangtua yang bukan anggota Gereja. Orangtua siswa lainnya adalah anggota Gereja yang belum dimeteraikan di bait suci. Salah satu orangtua siswa saat ini sedang mengurus perceraian. Secara cepat tinjaulah pelajaran 139 (halaman 474–476) dalam Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja dan pertimbangkan bagaimana Anda akan menyesuaikan petunjuk Anda dengan kebutuhan siswa Anda sewaktu Anda mengajarkan ajaran dan asas yang dibahas dalam pelajaran ini. Setelah membahas skenario di atas, undanglah para guru untuk mempertimbangkan keadaan-keadaan hidup siswa mereka sendiri dengan mengajukan pertanyaan berikut: • Apa saja keadaan hidup dari siswa saya? • Bagaimana informasi ini akan membantu saya memenuhi kebutuhan individu siswa saya sewaktu saya mengajar? • Berdasarkan pada keadaan siswa saya, bagaimana saya dapat mempersiapkan pelajaran dan menyesuaikan petunjuk untuk memenuhi kebutuhan mereka sewaktu saya mengajar? Undanglah para guru untuk membahas wawasan dan perasaan yang datang ke benak mengenai bagaimana mereka dapat mengadopsi dan menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka.
97
PELAJARAN LATIHAN-JABATAN 4
Mempersiapkan Pelajaran: Memutuskan Bagaimana Mengajar Kegiatan Latihan-Jabatan yang Disarankan Pelajaran ini memperkenalkan sebuah daftar kegiatan yang akan memungkinkan para guru untuk mempraktikkan asas-asas yang mereka pelajari dalam pengalaman pembelajaran di rumah 11–13. Jika perlu, Anda dapat mengembangkan kegiatan praktik Anda sendiri untuk memenuhi kebutuhan para guru di kelas Anda.
Pengalaman Pembelajaran 11: Memutuskan Bagaimana Mengajar: Membantu Siswa Memenuhi Peranan Mereka Kegiatan Praktik 1: Bagaimana Buku Pedoman Guru Membantu Siswa Memenuhi Peranan Mereka Tujuan: Untuk membantu para guru melihat bagaimana pertanyaan, metode, dan kegiatan belajar dalam buku pedoman guru akan membantu mereka dalam mengundang siswa untuk memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran Injil. Kegiatan: Undanglah para guru untuk membuka buku pedoman guru seminari atau institut pada pelajaran apa pun atau gunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Mintalah mereka untuk mencari pertanyaan, kegiatan, atau metode pengajaran yang akan membantu siswa memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran. Setelah waktu yang memadai, undanglah mereka untuk membahas apa yang mereka temukan dengan kelompok latihan-jabatan.
Kegiatan Praktik 2: Mengajarkan kepada Siswa untuk Memenuhi Peranan Mereka dalam Proses Pembelajaran Tujuan: Untuk membantu para guru bersiap untuk mengajarkan kepada para siswa peranan mereka dalam proses pembelajaran di awal dan di sepanjang tahun ajaran baru. Kegiatan: Setiap buku pedoman guru seminari mencakup sebuah pelajaran berjudul “Peranan Peserta Didik” yang dirancang untuk membantu siswa memahami, menerima, dan memenuhi peranan mereka dalam pengajaran dan pembelajaran Injil (untuk contoh, lihat Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon [2012], pelajaran 1). Undanglah para guru untuk meninjau salah satu dari pelajaran ini, dengan mencari asas-asas, kegiatan, dan metode pengajaran yang dapat mereka gunakan untuk mengajarkan kepada siswa mereka untuk memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran. Undanglah para guru untuk masing-masing mempersiapkan pelajaran singkat mengenai sebuah asas dari pelajaran “Peranan peserta didik.” Setelah waktu yang 98
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 4
memadai, bagilah para guru ke dalam kelompok-kelompok dan undanglah mereka untuk praktik mengajarkan pelajaran yang telah mereka siapkan kepada kelompok-kelompok tersebut. (Kelompok-kelompok hendaknya cukup kecil untuk memberikan waktu bagi setiap guru untuk membagikan apa yang telah dia persiapkan). Setelah para guru menyelesaikan penyajian pelajaran mereka, bahaslah bersama anggota kelas bagaimana mereka dapat terus mengajarkan kepada siswa untuk memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran Injil sepanjang tahun.
Pengalaman Pembelajaran 2: Memutuskan Bagaimana Mengajar: Mengajukan Pertanyaan yang Efektif Kegiatan Praktik 3: Mengidentifikasi Jenis Pertanyaan yang Efektif Tujuan: Untuk membantu para guru mengidentifikasi dan memahami berbagai jenis pertanyaan yang dapat menuntun siswa pada hasil yang diinginkan yang berkaitan dengan pola pembelajaran. Kegiatan: Bagikan salinan dari selebaran berjudul “Mengidentifikasi Jenis Pertanyaan yang Efektif,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Undanglah para guru untuk mengidentifikasi berbagai jenis pertanyaan pada selebaran itu. Kemudian undanglah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan.
Kegiatan Praktik 4: Menggunakan Buku Pedoman Guru Tujuan: Untuk membantu para guru mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dalam buku pedoman guru dan memahami bagaimana pertanyaan-pertanyaan ini dapat menuntun siswa untuk mengalami hasil yang diinginkan dari pola pembelajaran. Kegiatan: Undanglah para guru untuk memilih pelajaran apa pun dalam buku pedoman guru atau menggunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Mintalah mereka untuk menggarisbawahi semua pertanyaan dalam pelajaran. Kemudian undanglah mereka untuk mempertimbangkan mana unsur dari pola pembelajaran itu yang terkait dengan setiap pertanyaan. Bahaslah bersama anggota kelas apa yang telah mereka temukan.
Kegiatan Praktik 5: Menuliskan Kembali Pertanyaan Tujuan: Untuk membantu para guru praktik menciptakan pertanyaan-pertanyaan yang efektif yang berkaitan dengan pola pembelajaran. Kegiatan: Bagikan salinan dari selebaran berjudul “Menuliskan Kembali Pertanyaan yang Efektif,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Undanglah para guru untuk menuliskan kembali pertanyaan-pertanyaan pada selebaran dalam suatu cara yang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk menyebabkan siswa mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Setelah mereka selesai, undanglah beberapa guru untuk membagikan kepada kelompok pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka tulis kembali.
99
P EL A J A RA N L ATI H A N- J A BATA N 4
Kegiatan Praktik 6: Memperagakan dan Menulis Tujuan: Untuk membantu para guru praktik menuliskan serangkaian pertanyaan yang dapat menuntun siswa melalui pola pembelajaran penuh untuk suatu segmen ayat-ayat, dari memahami konteks dan isi hingga menerapkan sebuah asas Injil dalam kehidupan mereka. Kegiatan: Bagikan salinan dari selebaran berjudul “Memperagakan dan Mempraktikkan,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Mintalah para guru untuk menelaah serangkaian pertanyaan contoh pada lembar kerja, yang dirancang untuk membantu guru memimpin siswa melalui pola pembelajaran untuk suatu segmen ayat-ayat. Kemudian undanglah para guru untuk praktik mengikuti pola yang sama itu dengan menuliskan serangkaian pertanyaan serupa untuk satu atau dua segmen tulisan suci pilihan mereka.
Kegiatan Praktik 7: Bersiap untuk Mengajar Tujuan: Untuk menyediakan pengalaman bagi para guru untuk menggunakan tulisan suci dan buku pedoman guru untuk menyiapkan pelajaran singkat dan kemudian praktik saling mengajar. Catatan: Pada tahap ini dalam pelatihan, para guru hendaknya siap untuk praktik menyiapkan dan mengajarkan sebuah pelajaran. Alih-alih mengundang para guru untuk praktik menyiapkan dan menyajikan sebuah pelajaran penuh dari buku pedoman guru, undanglah mereka untuk siap mengajarkan hanya satu segmen ayat. Kegiatan ini kemungkinan besar akan memakan waktu latihan-jabatan sepenuhnya. Kegiatan: Secara singkat tinjaulah bersama para guru unsur-unsur kunci yang telah mereka pelajari mengenai menentukan apa dan bagaimana mengajar. Kemudian undanglah mereka untuk memilih satu segmen ayat dari buku pedoman guru yang akan mereka gunakan sewaktu mereka menyiapkan sebuah pelajaran singkat. Akanlah bermanfaat untuk mengatur kecepatan kelas agar semua guru bekerja pada tahap yang sama dari persiapan pelajaran pada waktu yang sama agar tidak ada guru yang tertinggal di belakang dalam kegiatan ini. Untuk membantu mereka dalam perencanaan, bagikan salinan dari selebaran berjudul “Pertanyaan Perencanaan-Pelajaran,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Setelah guru menyiapkan pelajaran mereka, undanglah satu atau dua untuk mengajarkan pelajaran mereka kepada kelompok. Apabila pantas, imbaulah para guru untuk membagikan wawasan dan berikan umpan balik yang bermanfaat di akhir setiap pelajaran. (Jika perlu, para guru dapat menggunakan selebaran berjudul “Pelajaran Contoh—3 Nefi 11:1–17,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini).
Pengalaman Pembelajaran 13: Memutuskan Bagaimana Mengajar: Menjalankan Iman Kegiatan Praktik 8: Tiga Kepercayaan Utama Kita Tujuan: Untuk membantu para guru memperdalam pemahaman mereka tentang seperti apa pengalaman sebuah kelas ketika para guru memiliki keyakinan pada
100
PE LAJ AR AN LAT IHAN - J ABATAN 4
kuasa firman, iman kepada Tuhan dan kepada Roh, dan kepercayaan kepada siswa mereka. Kegiatan: Undanglah para guru untuk menuliskan tiga unsur utama berikut pada selembar kertas (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], 53–54): • Keyakinan pada kuasa firman • Iman kepada Tuhan dan kepada Roh • Kepercayaan kepada siswa Tayangkan kepada para guru video yang menggambarkan suatu pengalaman kelas. Anda dapat menggunakan salah satu dari video berikut (tersedia di LDS.org), atau Anda dapat memilih video lain. (Video-video ini tidak tersedia dalam semua bahasa). “2.7 Analyzing a Passage” (8:12) “2.7 A Student-Centered Discussion” (10:47) Sewaktu para guru menyaksikan video, undanglah mereka untuk mencari contoh-contoh ketika guru memperlihatkan keyakinan pada kuasa firman, iman kepada Tuhan dan kepada Roh, atau kepercayaan kepada siswa. Kemudian mintalah para guru untuk membagikan pemikiran dan wawasan mereka.
Kegiatan Praktik 9: Memercayai Siswa Tujuan: Untuk membantu para guru memperdalam pemahaman mereka tentang siapa siswa-siswa mereka dan mengapa mereka dapat memercayai pada kemampuan siswa mereka untuk memenuhi peranan mereka dalam pembelajaran Injil dan mengalami keinsafan yang lebih dalam. Kegiatan: Undanglah para guru untuk menelaah selebaran berjudul “Memercayai Siswa,” yang disediakan dalam apendiks dari buku pedoman ini. Sewaktu mereka membaca, undanglah mereka untuk menggarisbawahi kebenaran-kebenaran kunci yang membantu mereka memercayai bahwa siswa mereka dapat memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran dengan bantuan dan dorongan semangat dari guru mereka. Secara singkat bahaslah beberapa kesan mereka. Tayangkan kepada para guru video yang menggambarkan suatu pengalaman kelas. Anda dapat menggunakan salah satu dari video berikut (tersedia di LDS.org), atau Anda dapat memilih video lain. (Video-video ini tidak tersedia dalam semua bahasa). “2.7 Analyzing a Passage” (8:12) “2.7 A Student-Centered Discussion” (10:47) Undanglah para guru untuk mencari bukti tentang kebenaran akan hal-hal yang mereka garis bawahi dalam selebaran mereka dan kemudian membahas secara berpasangan wawasan dan kesan mereka.
101
Selebaran
SUMBER PELATIHAN GURU BARU—PENGALAMAN BELAJAR 10
Contoh Pelajaran—3 Nefi 11:1–17 PELAJARAN 120
3 nefi 11:1–17 Pendahuluan Setelah kehancuran dan tiga hari kegelapan yang menandakan kematian Juruselamat, sekitar 2500 pria, wanita, dan anak orang Nefi berkumpul di sekitar bait suci di Tanah Kelimpahan (lihat 3 Nefi 17:25). Sewaktu mereka saling berbicara, mereka mendengar suara Bapa Surgawi memperkenalkan Putra-Nya, Yesus Kristus, yang
kemudian menampakkan diri. Yesus Kristus mengundang orang-orang untuk secara pribadi menyaksikan bahwa Dia telah dibunuh demi dosa-dosa dunia. Satu demi satu mereka menghampiri Dia dan meraba luka di sisi-Nya dan bekas paku di tangan dan kaki-Nya.
Saran untuk Pengajaran
Menata kecepatan pelajaran
3 Nefi 11:1–7 Orang-orang Nefi mendengar suara Bapa mengumumkan penampakan diri Putra-Nya
Sewaktu para siswa memasuki kelas, siapkanlah rekaman musik sakral atau konferensi umum yang diputar dengan suara perlahan di latar belakang—cukup keras saja untuk didengar. Hentikan rekaman tersebut ketika tiba waktunya untuk doa pembuka dan kebaktian renungan. Setelah doa, tanyakan kepada para siswa apakah mereka mendengar rekaman tersebut. (Jika Anda tidak memiliki sumber untuk melaksanakan kegiatan ini, pertimbangkan untuk meminta seorang siswa membacakan dengan suara yang lembut 3 Nefi 11 sewaktu para siswa memasuki ruangan. Jika Anda memilih opsi ini, akan paling baik jika Anda membuat penugasannya sehari sebelumnya, mungkin kepada seorang siswa yang biasanya tiba awal). • Apa yang harus orang lakukan untuk mendengar dan memahami suara yang lembut? • Apa pesan dari lagu (atau ceramah konferensi umum atau petikan tulisan suci) tersebut yang diperdengarkan sewaktu Anda memasuki ruangan kelas hari ini? • Apakah mudah atau sulit untuk mendengar dan memahami kata-katanya sewaktu semua orang datang ke dalam kelas? Mengapa? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 11:1–3 dengan lantang. Mintalah kelas untuk mengikuti bersama, mencari apa yang orang-orang Nefi sulit untuk pahami. • Bagaimana suara tersebut didekripsikan dalam 3 Nefi 11:3? (Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menandai deskripsi dari suara tersebut dalam tulisan suci mereka). • Dampak apa yang dimiliki suara tersebut terhadap mereka yang mendengarnya? Mintalah para siswa untuk membaca 3 Nefi 11:4–7 dalam hati, mencari apa yang orangorang Nefi lakukan secara berbeda untuk memahami suara tersebut ketiga kalinya mereka mendengarnya. • Apa yang orang-orang Nefi lakukan secara berbeda ketiga kalinya mereka mendengar suara tersebut? • Berdasarkan apa yang Anda baca dalam 3 Nefi 11:7, suara siapa yang orang-orang tersebut dengar? (Mereka mendengar suara Bapa Surgawi, memperkenalkan Putra-Nya, Yesus Kristus). Pertimbangkan untuk meminta para siswa membaca Helaman 5:30, mencari deskripsi lain mengenai suara Tuhan. • Bagaimana suara yang orang-orang Nefi dengarkan serupa dengan dorongan-dorongan yang kita terima dari Roh Kudus? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut: Roh Kudus sering kali berbicara kepada kita melalui perasaan kita).
Tatalah kecepatan setiap pelajaran sehingga Anda meluangkan cukup waktu pada elemenelemen terpenting. Misalnya, di akhir pelajaran ini, para siswa akan berkesempatan untuk memberikan kesaksian mengenai Yesus Kristus. Meskipun bagian-bagian lain pelajaran penting, pastikan bahwa waktu yang memadai disisakan untuk membagikan kesaksian.
521
© 2016 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.
Sumber Pelatihan Guru Baru—Pengalaman Belajar 10
Pelaj a r a n 1 2 0
• Mengapa penting untuk memberikan perhatian pada ilham yang kita terima dari Tuhan melalui Roh Kudus? Ajaklah para siswa untuk berbagi pengalaman yang mereka miliki ketika mereka merasakan ilham dari Roh Kudus datang ke dalam pikiran atau hati mereka. Mintalah mereka untuk mendeskripsikan bagaimana perasaan mereka. Anda mungkin juga ingin membagikan sebuah pengalaman Anda sendiri. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua Belas Rasul mengenai apa yang perlu kita lakukan untuk mendengarkan dan memahami suara Tuhan melalui Roh Kudus: “Roh tidak mendapatkan perhatian kita melalui berteriak. Itu tidak pernah mengguncang kita dengan tangan yang kuat. Roh berbisik. Itu membelai dengan begitu lembut, sesungguhnya, jika kita sedang sibuk, kita tidak dapat merasakannya sama sekali. Terkadang, Roh akan menekan dengan cukup teguh atau cukup sering agar kita memberikan perhatian; tetapi dari pengalaman saya, sebagian besar waktu, jika kita tidak mengindahkan perasaan lembut itu, jika kita tidak mendengarkan perasaan-perasaan itu, Roh akan menarik diri dan menunggu sampai kita datang mengupayakan dan mendengarkan, dengan cara kita dan ekspresi kita” (“How Does the Spirit Speak to Us?” New Era, Februari 2010, 3). • Asas apa yang dapat kita pelajari dari 3 Nefi 11:1–7 dan dari Presiden Packer? (Para siswa mungkin memberikan beragam jawaban, tetapi pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut: Sewaktu kita belajar cara mendengarkan suara Tuhan melalui Roh Kudus, kita akan mampu memahami komunikasi yang Dia berikan kepada kita). • Apa yang membantu Anda mempersiapkan pikiran dan hati Anda untuk mendengar serta memahami bisikan Roh Kudus?
3 Nefi 11:8–17 Yesus Kristus menampakkan diri kepada orang-orang Nefi dan mengundang mereka satu demi satu untuk meraba bekas luka di tangan, kaki, dan sisi-Nya
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 11:8–10 dengan lantang. Mintalah kelas untuk mengikuti bersama dan membayangkan seperti apa kiranya jika berada di antara orang-orang Nefi pada waktu ini. Peragakan gambar Yesus Mengajar di Belahan Bumi Sebelah Barat (62380; Buku Seni Injil [2009], no. 82), dan tanyakan: • Pemikiran dan perasaan apa yang menurut Anda akan Anda miliki jika Anda berada di antara orang-orang Nefi ketika Juruselamat mengunjungi mereka? Ingatkan para siswa mengenai kegelapan dan kehancuran yang orang-orang Nefi alami tepat sebelum Juruselamat menampakkan diri. Kemudian ajaklah seorang siswa membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengenai pentingnya penampakan diri Juruselamat kepada orang-orang Nefi: “Penampakan diri itu dan pemakluman itu merupakan titik nadir, momen supremasi, dalam keseluruhan sejarah Kitab Mormon. Itu adalah perwujudan dan ketetapan yang telah menginformasikan dan mengilhami setiap nabi orang Nefi selama enam ratus tahun sebelumnya, belum lagi leluhur bangsa Israel dan bangsa Yared mereka selama ribuan tahun sebelum itu. Semua telah berbicara mengenai Dia, bernyanyi mengenai Dia, bermimpi mengenai Dia, dan berdoa bagi penampakan diri-Nya—tetapi di sini Dia benar-benar ada. Hari di atas segala hari! Allah yang mengubah setiap malam yang gelap menjadi terang pagi telah tiba” (Christ and the New Covenant: The Messianic Message of the Book of Mormon [1997], 250–251). Jelaskan kepada kelas bahwa bagan berikutnya dari pelajaran dirancang untuk memperkenankan mereka merenungkan sendiri kunjungan Juruselamat. Sebelum pelajaran, persiapkan petunjuk dan pertanyaan berikut dalam selebaran untuk masing-masing siswa (atau tuliskan itu di papan tulis atau pada poster). Perkenankan para siswa waktu yang memadai untuk membaca 3 Nefi 11:11–17 dan mengikuti instruksi di selebaran. Imbaulah
522
Sumber Pelatihan Guru Baru—Pengalaman Belajar 10
3 nef I 1 1 : 1–17
mereka untuk merenungkan dengan hati-hati arti dari ayat-ayat ini sewaktu mereka menelaahnya. 1. Bacalah 3 Nefi 11:11–12 dalam hati. Carilah apa yang Yesus Kristus inginkan orangorang ketahui mengenai diri-Nya dan mengenai apa yang telah Dia lakukan selama pelayanan fana-Nya. Renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Yang mana di antara pernyataan-pernyataan Juruselamat dalam 3 Nefi 11:11 adalah yang paling bermakna bagi Anda? Mengapa? • Apa yang Juruselamat maksudkan ketika Dia berfirman, “Aku telah minum dari cawan pahit yang telah Bapa berikan kepada-Ku”? Mengapa penting untuk tahu bahwa Yesus Kristus senantiasa telah tunduk pada kehendak Bapa Surgawi? 2. Bacakan 3 Nefi 11:13–15, dan renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa yang Juruselamat undang agar orang-orang Nefi lakukan? Apa yang Dia inginkan mereka ketahui sebagai akibat dari pengalaman ini? • Orang-orang pergi kepada Juruselamat “satu demi satu sampai mereka semua telah maju” (3 Nefi 11:15). Mempertimbangkan ada sekitar 2500 orang dalam kumpulan khalayak ramai itu (lihat 3 Nefi 17:25), apa yang ini ajarkan kepada Anda mengenai bagaimana perasaan Juruselamat mengenai kita masing-masing? 3. Tanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut dalam buku catatan atau jurnal penelaahan tulisan suci: • Menurut Anda mengapa Tuhan menginginkan orang untuk melihat dan menyentuhnya “satu demi satu”? • Menurut Anda bagaimana itu akan berdampak terhadap Anda jika dapat menyentuh luka yang Juruselamat dapatkan sementara melakukan pendamaian bagi dosa-dosa Anda? 4. Pertimbangkan untuk menuliskan kebenaran berikut di sisi halaman tulisan suci Anda di dekat 3 Nefi 11:11–15. Yesus Kristus mengundang saya untuk menerima kesaksian pribadi bahwa Dia adalah Juruselamat saya. Tanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut dalam buku catatan atau jurnal penelaahan tulisan suci: • Pengalaman apa yang telah menuntun Anda untuk memperoleh kesaksian Anda sendiri bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat Anda? • Menurut Anda apa yang Juruselamat inginkan agar Anda lakukan untuk memperkuat kesaksian Anda mengenai Dia? • Kapan Anda telah merasakan bahwa Juruselamat mengenal Anda dan telah memberkati Anda secara pribadi? Setelah para siswa memiliki waktu yang memadai untuk melengkapi kegiatan ini, ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 11:16–17 dengan lantang. Mintalah kelas untuk mengikuti bersama, mencari apa yang orang-orang lakukan setelah mereka memiliki pengalaman pribadi ini dengan Juruselamat. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa hosana berasal dari kata bahasa Ibrani, “hosanna,” yang berarti “selamatkanlah sekarang” atau “tolong selamatkan kami” dan digunakan di seluruh tulisan suci sebagai suatu seruan pujian dan permohonan (lihat Bible Dictionary, “Hosanna”; Penuntun bagi Tulisan Suci, “Hosana,” scriptures.lds.org). • Menurut Anda mengapa orang-orang berseru “hosana” setelah pengalaman mereka dengan Juruselamat? Ajaklah para siswa melihat dengan lebih cermat 3 Nefi 11:15. Mintalah mereka untuk mengidentifikasi apa yang orang-orang lakukan setelah mereka melihat dan meraba lukaluka Juruselamat. (Orang-orang memberikan kesaksian, atau bersaksi, bahwa itu adalah Yesus Kristus). • Apakah kita perlu dapat melihat dan meraba Juruselamat untuk mengetahui bahwa Dia hidup? (lihat Moroni 10:5). Bagaimana kita dapat “memberikan kesaksian” mengenai Yesus Kristus? • Bagaimana kita dapat mempersamakan 3 Nefi 11:15 dengan diri kita sendiri? Apa yang hendaknya kita lakukan setelah kita menerima kesaksian mengenai Yesus Kristus? (Ketika kita menerima kesaksian pribadi mengenai Yesus Kristus, merupakan tanggung jawab kita untuk memberikan kesaksian mengenai Dia). 523
[suatu malam bersama Pembesar Umum, 28 Feb. 2014], lds.org/broadcasts). 7. Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994) menyatakan: “Selama hampir enam ribu tahun, Allah telah menahan Anda dalam cadangan untuk memunculkan Anda di zaman terakhir sebelum Kedatangan Kedua Tuhan .... Allah telah mencadangkan untuk saat terakhir beberapa dari anak-anak terkuatnya, yang akan menolong menyokong Kerajaan dengan kejayaan. Dan itulah saat di mana Anda datang, karena Andalah angkatan yang harus dipersiapkan untuk bertemu Allah Anda .... Jangan salah tentang itu—Anda adalah angkatan yang dipilih .... Akankah [Anda] setia hingga hari terakhir [Anda], pada
misi yang sebelumnya Anda telah ditahbiskan?” (“In His Steps” [Brigham Young University fireside, 4 Maret 1979], 1, speeches.byu.edu). 8. Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama menjelaskan: “[Para siswa kita] akan lapar untuk hal-hal dari Roh. Mereka akan mengenali ketika kebenaran ditegaskan kepada mereka oleh Roh. Mereka akan bersemangat untuk memperdalam kesaksian mereka melalui perasaan membara tentang kesaksian kita mengenai kebenaran dasar dari Injil Yesus Kristus yang dipulihkan” (“The Lord Will Multiply the Harvest” [ceramah kepada para pendidik Church Educational System, 6 Februari 1998], 2, si.lds.org).
© 2016 OLEH INTELLECTUAL RESERVE, INC. HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.