Sulawesi
410
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
BITUNG
BANGGAI
PROV SULTRA
MINAHASA UTARA
PARIGI MOUTONG
KOLAKA
MINAHASA SELATAN
MOROWALI
KONAWE
BONE BOLANGO
POLEWALI MANDAR
BUTON
BUALEMO
MAJENE
MUNA
TOLI TOLI
PANGKEP
BOMBANA
BANGGAI KEPULAUAN
BARRU
BOMBANA
SELAYAR
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
411
Kata Pengantar
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA Profil 113 Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENGARAH: Sudirman Saad Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PENANGGUNGJAWAB: Agus Dermawan Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
PENYUSUN: Agus Dermawan Syamsul Bahri Lubis Suraji Nilfa Rasyid, Muschan Ashari, Tendy Kuhaja, Ahmad Sofiullah, Muhammad Saefudin, Asri Setianingrum Kenyo Handadari, Ririn Widiastutik, Dyah Retno Wulandari. Tim Subdit Konservasi Kawasan – Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
ISBN: 978-602-7913-22-6
© 2014 DITERBITKAN OLEH:
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jakarta 10110 Telp./Fax. (021) 3522045 http://kkji.kp3k.kkp.go.id
Foto Sampul: “Boo Windows in the Misool Area is a photo site which should feature in everyone’s Raja Ampat portfolio. Here I tried to take a different angle and exploit the schooling silversides for an original take on this beautiful scene”, Alex Tattersal, wetpixel.com
P
engelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Konservasi telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan. Hingga tahun 2014, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan telah membukukan luas kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia mencapai 16,45 Juta Hektar (melebihi target 15,5 juta Hektar). Capaian ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam upaya konservasi sumberdaya ikan. Konservasi dalam pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan dipastikan menjadi agenda utama dan tetap menjadi prioritas sebagai penyeimbang kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Disamping upaya pengembangan kawasan konservasi menjadi 20 juta hektar, pengelolaan efektif merupakan sasaran utama yang hendak dicapai, diantaranya melalui penguatan kelembagaan pengelolaan efektif yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bersama (co-management). Melalui berbagai upaya ini, konservasi tengah mengukuhkan pilar-pilar perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan yang memberi manfaat keekonomian pendorong kesejahteraan masyarakat. Evaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan alat ukur E-KKP3K, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor Kep.44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Evektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K). Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan
pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulaupulau kecil. Pada tingkat makro, E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja. Pada pelaksanaannya, metode evaluasi ini disederhanakan menjadi tiga kategori yang terdiri dari Perunggu, Perak dan Emas. Peringkat Emas merupakan kawasan konservasi mandiri yang telah dikelola secara optimum, dimana masyarakat di sekitar kawasan sejahtera dan mempunyai pendanaan berkelanjutan. Pencapaian dan Upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan dituturkan secara runut dalam buku yang berjudul “Status Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia”, edisi tahun 2014. Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi kekayaan sumberdaya hayati dan ulasan yang memadai atas upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan serta dapat dipetik pembelajaran dalam rangka pengembangan pengelolaan efektif kawasan konservasi dimasa yang akan datang. Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanallahuwata’ala atas terselesaikannya penyusunan buku ini. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada para pihak yang telah membantu proses penyusunan, pembahasan hingga terselesaikannya buku ini.
Semoga bermanfaat.
Agus Dermawan
Dipersilahkan mengutip sebagian atau keseluruhan isi buku ini dengan menyebutkan sumber sitasi
ii
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
iii
Sulawesi
410
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
BITUNG
BANGGAI
PROV SULTRA
MINAHASA UTARA
PARIGI MOUTONG
KOLAKA
MINAHASA SELATAN
MOROWALI
KONAWE
BONE BOLANGO
POLEWALI MANDAR
BUTON
BUALEMO
MAJENE
MUNA
TOLI TOLI
PANGKEP
BOMBANA
BANGGAI KEPULAUAN
BARRU
BOMBANA
SELAYAR
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
411
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kota Bitung Nama Kawasan : Taman Pesisir Kota Bitung
Dasar Hukum: ,FQVUVTBO8BMJLPUB#JUVOH/PNPS),.4, UFOUBOH1FODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ8JMBZBI1FTJTJSEBO Pulau-Pulau Kecil Kota Bitung
Luas Kawasan : )FLUBS
Lokasi : ,BXBTBOLPOTFSWBTJ,PUB#JUVOHNFODBLVQXJMBZBILFMVSBIBO 1BVEFBO ,FMVSBIBO1BTJSQBOKBOH ,FMVSBIBO%PSCPMBBOH LFMVSBIBO1BODVSBO ,FMVSBIBO.PUUPEBO,FMVSBIBO Posokan..
412
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
413
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Minahasa Utara Nama Kawasan :
Aksesibilitas:
5BNBO8JTBUB1FSBJSBO,BCVQBUFO.JOBIBTB6UBSB
%FOHBOKBSBLEBSJQVTBULPUB.BOBEP *CVLPUB1SPQJOTJ 4VMBXFTJ6UBSB LF"JSNBEJEJ JCVLPUB,BCVQBUFO.JOBIBTB 6UBSB TFLJUBSLNZBOHEBQBUEJUFNQVIEBMBNXBLUV
Dasar Hukum:
NFOJU4FCBHJBOEBSJLBXBTBO̓Bandar Udara Sam
,FQVUVTBO#VQBUJ,BCVQBUFO.JOBIBTB6UBSB/PNPS
Ratulangi̓ .BOBEP UFSMFUBLEJXJMBZBI.JOBIBTB6UBSB
),.4,UFOUBOH1FODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ 8JMBZBI1FTJTJSEBO1VMBV1VMBV,FDJM,BCVQBUFO.JOBIBTB Utara
Luas Kawasan : )FLUBS
Lokasi : Kabupaten Minahasa Utara̓ TFSJOHEJTJOHLBU.JOVU EFOHBO QVTBUQFNFSJOUBIBOEBOJCVLPUBEJ̓Airmadidi, terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten ini memiliki lokasi yang strategis karena berada di antara dua kota, yaitu .BOBEP dan LPUBQFMBCVIBO̓Bitung.
Keanekaragaman Hayati : Sumber daya laut dan perikanan, yaitu perikanan air UBXBSCFSVQBJLBO.BTEBO*LBO.VKBJS1FSJLBOBOBJSMBVU berupa Tambak Kerapu, Bandeng, Udang, Lobster dan QFOHFNCBOHCJBLBO3VNQVU-BVUTFSUB,FSBOH.VUJBSB
Potensi Pariwisata %BFSBIJOJNFNJMJLJQPUFOTJ8JTBUB-BVU ZBJUV5BNBO-BVUEJ QVMBV(BOHHB QVMBV-JIBHB QVMBV/BJOEBOQVMBV5BMJTF
414
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
415
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Minahasa Selatan Nama Kawasan :
Potensi Pariwisata
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO.JOBIBTB4FMBUBO
0CZFLXJTBUBZBOHUFSEBQBUEJ,BCVQBUFO.JOBIBTB4FMBUBO yaitu : t
1BOUBJ#FOUFOBOQBOUBJCFSQBTJSQVUJIJOJUFSMFUBLEJEFTB
t
1BOUBJ.PJOUQBOUBJJOJUFSMFUBLEJ"NVSBOH#BSBU
t
"HSPXJTBUB.PEPJOEJOH
t
#VLJU%PB1JOBMJOH
t
1BOUBJ-BLCBO
Dasar Hukum:
Bentenan
,FQVUVTBO#VQBUJ.JOBIBTB4FMBUBO/PNPS5BIVO
Luas Kawasan : )FLUBS
t
1BOUBJ#FOUFOBO
t
"EBOZBTBUXBFOEFNJLTVMBXFTJVUBSBTFQFSUJAngguila Sp dan Coelachant di kawasan Konservasi
t
Lokasi :
4OPSLMJOHEBO%JWJOHEJ,BXBTBO,POTFSWBTJ
Amurang, Amurang Barat, Amurang Timur, Sinonsayang, Tatapaan, Tenga, Tumpaan.
Keanekaragaman Hayati : 5VUVQBO5FSVNCV,BSBOHEBO.BOHSPWFEJLBXBTBOJOJSFMBUJG NBTJICBJLTFIJOHHBTBOHBUMBZBLVOUVLEJKBEJLBOLBXBTBO konservasi perairan.
416
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
417
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Bone Bolango
123°8'30"E
123°9'0"E
-5 0
!
Nama Kawasan :
Potensi Pariwisata :
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%FTB0MFMF,BCVQBUFO#POF
1PUFOTJXJTBUBZBOHUFSLFOBMEJEBFSBIJOJBEBMBI5BNBO-BVU
Bolango
0MFMFZBOHUFSMFUBLTFLJUBSLNEBSJ,PUB(PSPOUBMP5BNBO
123°9'30"E
PETA KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH DESA OLELE KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO
Oluhuta
Indek Lokasi
MBVUJOJNFNJMJLJLFLIBTBOZBJUVUFSEBQBUOZBHPBEJCBXBI MBVUZBOHCFSOBNB(PB+JO,BSBOH*UVTFCBCOZBUBNBOMBVU
Dasar Hukum :
JOJEJZBLJOJPMFICBOZBLQFOZFMBNNFNJMJLJLFJOEBIBOZBOH
%BTBSIVLVNQFDBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO
MVBSCJBTBCBILBOKBVIEJBUBT5BNBO-BVU#VOBLFOEJ4VMBXFTJ
BEBMBI4,#VQBUJ#POF#PMBOHP/P5BIVOUBOHHBM
6UBSB1FOHFNCBOHBOXJTBUBCBIBSJEJ1BOUBJ0MFMFNBTJI
/PWFNCFSUFOUBOH1FSBJSBO%FTB0MFMF,BCVQBUFO#POF
banyak peluang terutama untuk snorkeling,
KEPULAUAN-SANGIHE
Huidu Alanggaya KOTA MANADO KOTA BITUNG MINAHASA UTARA KOTA TOMOHON MINAHASA
0°25'0"N
0°25'0"N
!
MINAHASA SELATAN TOLI-TOLI
BUOL GORONTALO
POHUWATO
BOALEMO
PARIGIMOUTONG
BOLAANGMONGONDOW KOTA GORONTALO BONEBOLANGO
DONGGALA
TOJOUNAUNA
#PMBOHPTFCBHBJ,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU%BFSBIEJ%FTB
BANGGAI
0 -7
. !
Olele
1
!
Legenda
0MFMF,FDBNBUBO,BCJMB#POF
Bathimetri
. !
-45
2
. !
3
!
-30
. !
. !
5
. !
-1 20
7
. !
8
!
-2
Ibu Kota Kabupaten
-9 0 -1 40 -5 -1 0
60
80 -1
-15
0°24'0"N
-1
-2 0 -2 5 -3 5
500 - 1000 m
!
!
00 -2
123°9'0"E
%FTB0MFMFEBQBUEJKBOHLBVNFMBMVJKBMBOEBSBU NFOHHVOBLBO
1000 - 3000 m
Batas Desa
3000 - 5000 m
Kawasan Konservasi
> 5000 m
123°9'30"E
Luas Kawasan :
LFOEBSBBOSPEBFNQBUBUBVSPEBEVB EFOHBOXBLUVUFNQVI
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBT IB
LVSBOHMFCJINFOJUEBSJ*CVLPUB1SPQJOTJ(PSPOUBMP
Koordinat Titik Batas
123° 08’ 59” BT, 0° 24’ 51” LU 123° 08’ 59” BT, 0° 24’ 46” LU 123° 09’ 04” BT, 0° 24’ 46” LU 123° 09’ 08” BT, 0° 24’ 40” LU 123° 09’ 03” BT, 0° 24’ 39” LU 123° 09’ 03” BT, 0° 24’ 29” LU 123° 09’ 04” BT, 0° 24’ 23” LU 123° 09’ 11” BT, 0° 24’ 23” LU
Letak Geografis dan Administratif : 4FDBSBHFPHSBöT ,,-%%FTB0MFMFUFSMFUBLQBEBQPTJTJ o-6EBOo#5 NFNJMJLJMVBTLBXBTBOTFLJUBSIB%FTB0MFMFUFSMFUBL
±
di bagian pantai Selatan Teluk Tomini Kecamatan Kabila #POF,BCVQBUFO#POF#PMBOHP 1SPWJOTJ(PSPOUBMP4FDBSB BENJOJTUSBTJ %FTB0MFMFCFSCBUBTBOEFOHBO4VXBXBEJ
Skala 1: 10.000 Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan Dan Perikanan
123°8'30"E
Aksesibilitas :
0 - 500 m
Luas Kawasan = 24.910,00 Ha
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kelapa
-40
0°24'0"N
" /
Jalan
6
0
Koordinat Titik Batas
Sungai
!
Hungayokiki
0°24'30"N
0°24'30"N
. ! -1 0
Kota
4
!
-8 0
! . !
Idanto
-60
Dibuat Tahun 2009
TFCFMBI6UBSB TFCFMBI5JNVS5PMPUJP TFCFMBI4FMBUBO5FMVL 5PNJOJ EBO4FCFMBI#BSBU%FTB0MPIVUB
Keanekaragaman Hayati : ,POEJTJUFSVNCVLBSBOHNBTJIDVLVQCBJLEBOCFSWBSJBTJ terutama jenis-jenis karang bercabang yang sangat disukai PMFITQFTJFTEBSJGBNJMJPomacentridae, seperti Chromis spp, Abudefduf spp, Neoglyphidodon spp, Plectroglyphidodon spp, Pomacentrus spp, dan Stegastes spp. Namun ikan karang yang QBMJOHCBOZBLEJUFNVLBOBEBMBIKFOJTCanthigaster sp,.
418
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
419
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Boalemo
Nama Kawasan :
Luas Kawasan :
LBXBTBOLPOTFSWBTJMBVUEBFSBI ,,-% 1VMBV.POEVMJEJ Kabupaten Boalemo
Lokasi : Kabupaten Boalemo dengan ibu kota Tilamuta merupakan
Dasar Hukum:
LBCVQBUFOIBTJMQFNFLBSBO̓,BCVQBUFO(PSPOUBMP̓QBEB
Keputusan Bupati Kabupaten Boalemo Nomor : 188.45/ 4,%,1UFOUBOH1FODBEBOHBOLBXBTBOLPOTFSWBTJ MBVUEBFSBI ,,-% 1VMBV.POEVMJEJ,BCVQBUFO#PBMFNP
UBIVO4FDBSBHFPHSBöT MFUBLXJMBZBI,BCVQBUFO #PBMFNPCFSBEBEJCBHJBOTFMBUBO8JMBZBI1SPWJOTJ(PSPOUBMP EFOHBOQPTJTJwTBNQBJw-JOUBOH6UBSBEBO w̓TBNQBJw#VKVS5JNVS4FEBOHLBOTFDBSB BENJOJTUSBTJ XJMBZBI,BCVQBUFO#PBMFNPNFNJMJLJMVBT XJMBZBIEBSBUBONFODBQBJ LN UFSEJSJEBSJ 5VKVI XJMBZBILFDBNBUBOZBOHUFSCBHJEBMBN%FTB
420
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
421
Keanekaragaman Hayati : Untuk subsektor perikanan dan kelautan, Kabupaten Boalemo NFNJMJLJQBOKBOHQBOUBJLVSBOHMFCJI,NEFOHBOQPUFOTJ EJQFSBJSBOUFSSJUPSJBMLVSBOHMFCJIUPOQFSUBIVO
Potensi Pariwisata %BFSBIJOJNFNJMJLJQPUFOTJ8JTBUB-BVU ZBJUV1VMBV1BTJS 1VUJI QVMBV.POEVMJ 1BOUBJ#BMJIVUVPEBOQVMBV-JNCBUJIV QVMBV"TJBOHJ QVMBV.PCVQPNCB
Aksesibilitas: Pusat kegiatan Kabupaten Boalemo berada di Kota Tilamuta yang juga merupakan ibukota Kabupaten Boalemo. Jarak kota 5JMBNVUBEFOHBO,PUB(PSPOUBMP JCVLPUB1SPWJOTJ(PSPOUBMP LVSBOHMFCJI,N
422
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
423
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Toli-toli
424
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
425
Potensi Pariwisata Kabupaten Toli-toli memiliki potensi wisata yang cukup besar EBOQFNBOGBBUBOOZBCFMVNPQUJNBM CBJLZBOHBEBEJXJMBZBI pesisir daratan utama maupun yang ada di pulau-pulau kecil. %JXJMBZBIQFTJTJSEBSBUBOVUBNBNFNJMJLJQFNBOEBOHBO yang cukup menarik karena sepanjang pantai terdiri dari QFHVOVOHBOZBOHEJIJBTJEFOHBOQPIPOQPIPOZBOHNBTJI BMBNJTFIJOHHBFOBLEJQBOEBOH%JTBNQJOHJUVEJXJMBZBI QBOUBJOZBZBOHBHBLMBOEBJUFSEBQBUQBTJSQVUJIZBOHTBOHBU menarik untuk kegiatan wisata pantai, seperti pantai pasir QVUJIUBSBOHVTVOH TBCBOHUFOEF UBOKVOHEPOHLP QVMBV LBQBTEBOMBJOMBJO4FEBOHLBOEJXJMBZBIQVMBVQVMBVLFDJM memiliki potensi wisata yang sangat menarik, terutama untuk LFHJBUBOXJTBUBCBIBSJEBOQBOUBJ QBTJSQVUJI ,FHJBUBO XJTBUBCBIBSJTFQFSUJTOPSLFMJOHEBONFOZFMBNUFSTFCBS disemua pulau-pulau kecil, disamping itu juga wisata pantai TFQFSUJQBTJSQVUJI CFSFOBOHLIVTVTOZBQBEBEBFSBIZBOH
Nama Kawasan :
landai.
1FSBJSBO1VMBV,BCFUBOEFOHBOQPTJTJHFPHSBöTP w-6EBOP w#5 1#VPMEFOHBOQPTJTJ
Taman Wisata Perairan Libutan Sibitolu, Kabupaten Toli-Toli
geografis 1o w-6EBOow#5EBO1
Aksesibilitas:
Pamanukang dengan posisi geografis 1o w-6EBO
,FQVUVTBO#VQBUJ,BCVQBUFO5PMJUPMJ/PNPS5BIVO UFOUBOH1FODBEBOHBOLBXBTBOLPOTFSWBTJ1FSBJSBO Kabupaten Toli-toli
QFSKBMBOBOMBVUEJQFSMVLBOXBLUVTFLJUBSKBN/BNVOKJLB
QPTJTJHFPHSBöTP w-6EBOP w#5EBO
4FCBSBOMBNVOEJXJMBZBIQFTJTJS5PMJUPMJDVLVQCFSCFEB
1VMBV1JOKBOEFOHBOQPTJTJHFPHSBöTP w-6EBO
NFOHHVOBLBOQFSKBMBOBOVEBSBIBOZBEJQFSMVLBOXBLUV
EFOHBOTFCBSBOMBNVOEJTFCFMBIVUBSBQFSBJSBO5BOKVOH
P w#5EJ,FDBNBUBO5PMJUPMJ6UBSB
sekitar 55 menit dari Palu.
%FEF)BMNFOBSJLEBSJTFCBSBOMBNVOEJQFSBJSBO5PMJUPMJZBJUV
Keanekaragaman Hayati :
Lokasi : 1FSBJSBO1VMBV-JOHBZBOEFOHBOLPPSEJOBU¡-6 ¡#51VMBVJOJNFNQVOZBJMVBTTFCFTBS Ha, P. Simatang dengan posisi geografis 1o w-6 EBO w#5 1VMBVJOJCFSQFOHIVOJ1VMBVJOJ o
NFNQVOZBJMVBTTFCFTBS )BEBO15BNQFMFLBO EFOHBOQPTJTJHFPHSBöT w-6EBO o
o
w#5NFNQVOZBJMVBTTFCFTBS )BEJ,FDBNBUBO
426
NFOZJTJSQBOUBJCBSBU KJLBEJUFNQVIEFOHBONFOHHVOBLBO
w-6EBOP w#5 1VMBV%PMPOHBOEFOHBO
SBUBSBUBQFSTFOUBTFUVUVQBOMBNVO MFCJIUJOHHJCJMB
74.060,37 Ha
%BNQBM6UBSB
jam dari Palu dengan menggunakan perjalanan darat
1FSBJSBO1VMBV4BMBOEPEFOHBOQPTJTJHFPHSBöTP
Luas Kawasan :
6OUVLNFODBQBJ5PMJUPMJNFNCVUVILBOXBLUVTFLJUBS
o w#5EJ,FDBNBUBO0HPEFJEF
Dasar Hukum:
EJCBOEJOHLBOEFOHBOMPLBTJEJQFSBJSBO5BOKVOH,FLPI TBNQBJ5BOKVOH%FEFEBO1VMBV,BCFUBOZBOHNBTJOH
EJXJMBZBIQFSBJSBO,BCVQBUFO5PMJUPMJUFSEBQBUCFCFSBQB
NBTJOHZBJUV EBO ,POEJTJQFSUVNCVIBOMBNVO
TQFTJFTMBOHLBZBJUV#VSVOH.BMFP .BDSPDFQIBMPONBMFP
EJXJMBZBIQFTJTJS5PMJUPMJCFSBEBQBEBMJOHLVOHBOQFSBJSBO
QFOZVIJKBV $IFMPOJBNZEBT
QFOZVTJTJL &SFUNBDIFMZT
dengan kedalaman 1 sampai 2 meter dengan luas sekitar
JNCSJDBUB
QFOZVCFMJNCJOH /BQPMFPO .BOUB3BZEBOIJV
IB
Luas total terumbu karang yang tersebar pada perairan gugusan Pulau-pulau kecil di Kabupaten Tolitoli yaitu sebesar )B,POEJTJUFSVNCVLBSBOHZBOHEJEBTBSLBOQBEB CFOUVLQFSUVNCVIBOOZB -JWF'PSN CFSLJTBSBOUBSB % – 81,8 % dengan rata-rata sekitar 55 % atau masuk dalam LBUBHPSJLPOEJTJZBOHNBTJICBJL
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
4FDBSBLFTFMVSVIBOIBNQJSTFNVBQVMBVZBOHBEBEJXJMBZBI pesisir Toiltoli memiliki ekosistem mangrove. Berdasarkan IBTJMQFOHBNBUBOEBOEBUBDJUSBTBUFMJU NBOHSPWFEJTFLJUBS XJMBZBIQFTJTJSEBOQVMBVQVMBVLFDJM,BCVQBUFO5PMJUPMJNBTJI UFSHPMPOHCBHVTEBONFOZFCBSEFOHBOMVBTTFLJUBS )B +FOJTOZBEJEPNJOBTJPMFI3J[PQIPSB4Q
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
427
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Banggai Kepulauan Keanekaragaman Hayati : Selain potensi terumbu karang, mangrove dan lamun, LFBOFLBSBHBNBOIBZBUJZBOHLIBTEJLBXBTBOJOJBEBMBI BEBOZB*LBO#$' #BOHHBJ$BSEJOBM'JTI
Potensi Pariwisata : 4FQFSUJVNVNOZBEBFSBILFQVMBVBO ,BCVQBUFO#BOHHBJ ,FQVMBVBONFOHBOEBMLBOQPUFOTJLFJOEBIBOBMBNCFSVQB pantai dan laut sebagai tumpuan kegiatan pariwisata. Snorkeling & diving merupakan aktifitas yang sering dilakukan para pengunjung di Banggai Kepulauan.
Nama Kawasan : Aksesibilitas : Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan 1FMBCVIBO#BOHHBJEBO1FMBCVIBO4BMBLBOBEBMBIQFMBCVIBO yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan. Penggunaan QFMBCVIBOJOJTFCBHBJTBSBOBQFSIVCVOHBODVLVQBLUJG
Dasar Hukum : %BTBSIVLVNQFOFUBQBO,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU%BFSBI ,,-% ,BCVQBUFO#BOHHBJ,FQVMBVBOBEBMBI4,#VQBUJ #BOHHB,FQVMBVBO/P5BIVOZBOHEJLFMVBSLBOQBEB UBOHHBM4FQUFNCFS
EJNBOBKVNMBILBQBMNPUPSZBOHNFOHHVOBLBOQFMBCVIBO JOJVOUVLNFOEBSBUNBVQVOCFSBOHLBUDVLVQCBOZBL%J 1FMBCVIBO4BMBLBOKVNMBILBQBMNPUPSZBOHNFOOHHVOBLBO GBTJMJUBTJOJBEBMBICVBI TFNFOUBSB1FMBCVIBO#BOHHBJ EJHVOBLBOPMFICVBILBQBMCFSNPUPS
Luas Kawasan :
Status Pengelolaan
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)FLUBS
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO[POBTJLBXBTBOJOJNBTJITFEBOH EBMBNQSPTFTQFOZVTVOBO"EBQVOVQBZBVQBZBZBOHUFMBI dilakukan antara lain :Transplantasi karang, Pembangunan
Letak Geografis dan Administratif :
#$'$FOUFS QFNCBOHVOBOLBOUPSQFOHFMPMB Kawasan konservasi Kabupaten Banggai Kepulauan tersebar di beberapa lokasi antara lain di perairan sekitar Kecamatan #BOHLVSVOH ,FDBNBUBO#BOHHBJ5FOHBIEBO,FDBNBUBO Buko.
428
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
429
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Banggai
Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Uwedikan Kabupaten Banggai
Dasar Hukum: ,FQVUVTBO#VQBUJ#BOHHBJ/PNPS%JTMVULBO5BIVO UFOUBOH1FOFUBQBO,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU%BFSBI Kabupaten Banggai
Luas Kawasan :
Potensi Keanekaragaman Hayati : 1BEBLBXBTBOLPOTFSWBTJJOJ LIVTVTOZBEJLBXBTBO1VMBV%VB UFSEBQBUTFKVNMBIKFOJTQFOZVZBOHTFSJOHEJUFNVLBOCFSUFMVS di pesisir yakni jenis penyu yang terdiri dari 4 Jenis yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), dan Penyu Lekang/Abu-abu (Lepidocchyelis olivacea).Adapaun jenis ikan yang sering ditemukan di sekitar perairan kawasan JOJBOUBSBMBJO*LBO5VOB *LBO5FOHJSJ $BLBMBOH 5POHLPM Bawal, Kerapu, Kakap, Bambangan , Teri, Cucut, Lemuru, Napoleon, Kembung, Layang dsb
Kawasan ini memiliki luas sekitar 75 Ha.
Potensi Pariwisata Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBOJOJUFSMFUBLEJTFLJUBSQFSBJSBO%FTB6XFEJLBOZBOH NFMJQVUJQVMBVUBLCFSQFOHIVOJEFOHBOSJODJBOQVMBV UBLCFSOBNBEBOCFSOBNBEJBOUBSBOZB1VMBV1BTPLBO #BMFBO .BSBCBIVOH 5BMBN 1VUFBBO 4BTBQBO
430
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
.FMJIBUQFOZVCFSUFMVS 5VSUMFXBUDIJOH EBONFMFQBTUVLJL ke laut merupakan potensi wisata utama di kawasan ini selain aktivitas lain seperti berenang, diving dan site seeing.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
431
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Parigi Moutong Nama Kawasan :
Potensi Keanekaragaman Hayati :
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI5FMVL5PNJOJ,BCVQBUFO 1BSJHJ.PVUPOH
Potensi Perikanan ,BCVQBUFO1BSJHJ.PVUPOHNFNQVOZBJQBOKBOHHBSJTQBOUBJ
Dasar Hukum:
TFQBOKBOHLJMPNFUFSEBOMVBTBSFBMUBOHLBQBOJLBO
,FQVUVTBO#VQBUJ1BSJHJ.PVUPOH/PNPS %JTLBOMVU5BIVOUFOUBOH,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO %BFSBI5FMVL5PNJOJ,BCVQBUFO1BSJHJ.PVUPOH
LN¤%FOHBOQPUFOTJTFQFSUJJUV ,BCVQBUFO1BSJHJ .PVUPOHEJQFSLJSBLBONFNJMJLJQPUFOTJMFTUBSJQFSJLBOBO UBOHLBQTFCFTBSUPOQFSUBIVO ZBOHUFSEJSJEBSJKFOJT JLBOQFMBHJTCFTBSTFCBOZBLUPO JLBOQFMBHJTLFDJM TFCFTBSUPO JLBOEFNFSTBMUPOEBOKFOJTJLBO MBJOOZBTFCFTBSUPO
Luas Kawasan : ,BXBTBOJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)B
Potensi Pariwisata 1PUFOTJ1BSJXJTBUBCBIBSJEJ,BCVQBUFO1BSJHJ.PVUPOH
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI5FMVL5PNJOJ,BCVQBUFO
t
5BOKVOH.BLBLBUB
1BSJHJ.PVUPOHNFMJQVUJ
t
Pantai Uwenggalajo
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 5PNJOJTFMVBT
t
Pantai Tumpapa
t
Pulau Kelelawar
t
1VMBV0OHLB
t
Pulau Kubur
t
1FTPOB#BXBI-BVU
t
Pulau Lalayo
4.458 Ha FNQBUSJCVFNQBUSBUVTMJNBQVMVIEFMBQBO IFLUBS NFMJQVUJ1VMBV(JPNCBOH 5PSOJOJ
1VMBV5FOHB Pulau Simogaling (Simogaling besar), Pulau Tobong (Sirnogaling kecil) dan Pulau Soluton. ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 1VMBV ,BMFMBXBSTFMVBT)B TFSOCJMBO CFMBT IFLUBS SOFMJQVUJ Pulau Kalelawar. ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 1VMBV5JHB TFMVBT)B UVKVIQVMVIUJHBIFLUBS NFMJQVUJ1VMBV5JHB EBOLBXBTBOFLPTJTUFNNBOHSPWF%FTB4BVTV1JPSF EBO 4BVTV (BOEBTBSJ
Aksesibilitas: *CVLPUB,BCVQBUFO1BSJHJ.PVUPOHBEBMBI1BSJHJ CFSKBSBL TFLJUBSLNEBSJ1FMBCVIBO1BOUPMPBO 1BMV EBOLNEBSJ #BOEBS6EBSB.VUJBSB 1BMV
432
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
433
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Morowali Nama Kawasan :
Potensi Pariwisata
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO,BCVQBUFO.PSPXBMJ
0CKFLXJTBUBOZBBMBNEJ,BCVQBUFO.PSPXBMJBEBMBI̓ - Cagar Alam di Bungku Utara %BOBVEJ1FUBTJB̓
Dasar Hukum:
1FNBOEJBOEJ1FUBTJB -FNCP .PSJ"UBT̓
,FQVUVTBO#VQBUJ.PSPXBMJ/PNPS4,
"JS5FOKVOEJ#VOHLV#BSBUEBO#VOHLV5FOHBI̓
%,1UFOUBOH1FODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO
1VMBVEJ1FUBTJB #VOHLV4FMBUBO .FOVJ,FQVMBVBO̓
,BCVQBUFO.PSPXBMJ
- Pantai di Bungku Utara dan Bungku Barat - Taman Laut di Bungku Selatan - Teluk di Petasia
Luas Kawasan :
- Tanjung di Bungku Selatan
,BXBTBOJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)B
Aksesibilitas: Letak Geografis dan Administratif :
.FOVKV.PSPXBMJEBSJKBLBSUBNFMBMVJUSBOTQPSUBTJVEBSB
Kawasan ,POTFSWBTJ1FSBJSBO,BCVQBUFO.PSPXBMJ NFMJQVUJ 1. Kecamatan Bungku Selatan dengan nama Kawasan
menuju Palu ibukota Propinsi Sulawesi Utara, kemudian EJMBOKVULBOEFOHBOQFSKBMBOBOEBSBULVSBOHMFCJIKBN perjalanan.
,POTFSWBTJi3"+"(6/6/(wZBOHNFMJQVUJ8JMBZBI%FTB Bungingtende, Sainoa, Boelimau, Panimbawang, dan Umbele Lama ,FDBNBUBO.FOVJ,FQVMBVBOEFOHBOOBNB,BXBTBO Konservasi “SOMBORIwZBOHNFMJQVUJ8JMBZBI%FTB .BUBSBQF %POHLBMBOH .CPLJUUB .BUBOPEBO1BEFJ Laut (Pulau Kokoila)
434
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
435
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Polewali Mandar BEBMBIBLUJWJUBTQBSBOFMBZBOEBMBNNFOBOHLBQJLBOBUBV
Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di
membudidayakan potensi laut lainnya. 4FMBJOIBTJMUBOHLBQBOOFMBZBO.BOEBS JLBOUVOB
,BCVQBUFO1PMFXBMJ.BOEBS
cakalang, tongkol), ikan juga dibudidayakan dengan sistem QFSUBNCBLBO CBOEFOHEBOVEBOH %FOHBOEFNJLJBO
Dasar Hukum:
QPUFOTJQFSJLBOBO,BCVQBUFO1PMFXBMJ.BOEBS MBVUNBVQVO
,FQVUVTBO#VQBUJ1PMFXBMJ.BOEBS/PNPSUBIVO
UBNCBL TBOHBUCFTBS%BUBEBSJEJOBTUFSLBJUEJ1PMFXBMJ
tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir
.BOEBSNFOVOKVLLBOCBIXBQBEBUBIVOUFSDBUBU
EBO1VMBVQVMBV,FDJMEJ,BCVQBUFO1PMFXBMJ.BOEBS
UPOZBOHUFSEJSJEBSJ UPOQSPEVLTJQFSJLBOBO MBVUEBO UPOQFSJLBOBOEBSBU
Luas Kawasan :
Potensi Pariwisata
,BXBTBOJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS)B 1BEBTFLUPSQBSJXJTBUB 1PMFXBMJ.BOEBSKVHBNFNJMJLJQPUFOTJ ZBOHCFTBSEJCBOEJOHLBOEBFSBIMBJOOZBEJ4VMBXFTJ#BSBU%J BOUBSBQPUFOTJJUVBEBMBIXJTBUBCBIBSJ XJTBUBBMBN XJTBUB
Letak Geografis dan Administratif : Kawasan Konservasi Perairan/Pesisir dan Pulau-pulau Kecil EJ,BCVQBUFO1PMFXBMJ.BOEBSUFSMFUBLQBEBQPTJTJHFPHSBö w-4w-4EBOw#5w#5 5FSMFUBLEJTFQBOKBOHQFTJTJSLBCVQBUFO1PMFXBMJ.BOEBS yang meliputi beberapa kecamatan pesisir, seperti Kecamatan #JOVBOH 1PMFXBMJ .BUBLBMJ 8POPNVMZP .BQJMJ $BNQBMBHJBO
budaya dan kerajinan yang tersebar di beberapa kecamatan. "EBQVOPCKFLXJTBUBXJTBUBUFSTFCVUBEBMBIQVMBV4BQQPBOH 1VMBV(VTVOH5PSBZBEJ,FDBNBUBO#JOVBOHEBO1BOUBJ Palippis di Kecamatan Balanipa. Pulau-pulau itu semakin EJQFSJOEBIEFOHBOMPQJTBOEFRBUBVBLUJWJUBTOFMBZBO.BOEBS yang terkenal sebagai pelaut ulung.
Balanipa dan Tinambung.
Aksesibilitas: .FOVKV1PMFXBMJ.BOEBSEBSJKBLBSUBNFMBMVJUSBOTQPSUBTJ
Potensi Keanekaragaman Hayati :
VEBSBNFOVKV.BLBTTBSJCVLPUB1SPQJOTJ4VMBXFTJ4FMBUBO LFNVEJBOEJMBOKVULBOEFOHBOQFSKBMBOBOEBSBULVSBOHMFCJI
Potensi Perikanan
KBNQFSKBMBOBO+BSBLBOUBSB.BLBTTBSEBO1PMFXBMJBEBMBI sekitar 225 km.
Selain kawasan daratan dan pegunungan, Kabupaten QPMFXBMJ.BOEBSKVHBNFSVQBLBOEBFSBIZBOHCFSBEBEJ LBXBTBONBSJUJN%FOHBOHBSJTQBOUBJTFQBOKBOHTFLJUBS LJMPNFUFSEBOMVBTQFSBJSBOLN NBTZBSBLBUQFTJTJS 1PMFXBMJ.BOEBSUFMBINFODJQUBLBOLFCVEBZBBOCBIBSJZBOH TBOHBULIBT4BMBITBUVVQBZBQFNBOGBBUBOQFSBJSBO.BOEBS 436
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
437
Luas Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Majene
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBT)B
Status Pengelolaan : 4FKVNMBIVQBZBQFOHFMPMBBOZBOHUFMBIEJMBLVLBOBOUBSBMBJO sebagai berikut : 1. Sosialisasi tentang pengelolaan sumberdaya kelautan dan QFSJLBOBO TFKBLUIO TETFLBSBOH 4PTJBMJTBTJUFOUBOHQFOBOHLBQBOJLBOZBOHSBNBI lingkungan (CCRF).
Sekilas tentang Kawasan ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFSVQBLBOLBXBTBOZBOHNBTJI SFMBUJGCBSVEJDBEBOHLBOPMFIQFNFSJOUBIEBFSBI,BCVQBUFO .BKFOF 1SPWJOTJ4VMBXFTJ#BSBU.FTLJEFNJLJBOTFKVNMBI BLTJQFOHFMPMBBOUFMBIEJMBLTBOBLBOVOUVLNFOEVLVOH VQBZBLPOTFSWBTJ4FNFOUBSBJUV CFCFSBQBIBMZBOHNFOKBEJ
4PTJBMJTBTJUFOUBOHQFSBUVSBOQFSVOEBOHVOEBOHBOEJ bidang kelautan dan perikanan. 1BUSPMJQFOBBUBOIVLVNEJCJEBOHLFMBVUBOEBOQFSJLBOBO 1FNCFOUVLBO10,."48"4
tantangan dalam pengelolaan kawasan konservasi ini antara
1FOZFMBNBUBO5VLJL1FOZV
MBJOBCSBTJQBOUBJBLJCBUQFOFCBOHBOIVUBONBOHSPWF BMJI
7. Penyelamatan populasi ikan terbang
fungsi pantai untuk kegiatan komersil, seperti konservasi IVUBOCBLBVVOUVLQFSUBNCBLBOVEBOHEBOCBOEFOH pemukiman penduduk yang tidak terkendali, periwisata, QFMBCVIBO JOEVTUSJ QFSUBNCBOHBO SFLMBNBTJ TFSUB
Potensi Keanekaragaman Hayati : #FCFSBQBLFOBLFSBHBNBOIBZBUJZBOHUFSDBUBUEJLBXBTBOJOJ
QFOBNCBOHBOCBUVLBSBOHVOUVLCBIBOCBOHVOBO
antara lain sumberdaya ikan yang dilindungi/masuk dalam "QQFOEJY$*5&4TFQFSUJJLBOOBQPMFPOEBOQFOZV
Nama Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI8JMBZBI1FTJTJS%J ,BCVQBUFO.BKFOF
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBOJOJUFSMFUBLEJXJMBZBIBENJOJTUSBTJ,BCVQBUFO .BKFOF1SPWJOTJ4VMBXFTJ#BSBU
Dasar Hukum : 1FODBEBOHBONFMBMVJ,FQVUVTBO#VQBUJ/PNPS),,&1 #61***UFOUBOH1FOFUBQBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO %BFSBI8JMBZBI1FTJTJS%J,BCVQBUFO.BKFOF
438
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
439
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
440
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
441
t 0CZFLXJTBUBCPHBCFSVQBNBLBOBOUSBEJTJPOBMTFQFSUJ dange,cucuru EBONBLBOBOLIBTMBJOOZBZBOHNVEBI EJEBQBUTFQFSUJEJ,FDBNBUBO4FHFSJEBO.BOEBMMF t 8JTBUB5BNCBL SBUVTBOIFLUBSUBNCBLUFSTFCBSEJ beberapa kecamatan, Pangkajene Bungoro Labakkang, 4FHFSJEBO.BSBOHTFSUB.BOEBMMF
Aksesabilitas :
t 8JTBUBCBIBSJEJ1VMBV,BQPQPTBOH,FDBNBUBO-JVLBOH 5VQBCJSJOH4FMBJONFOZVHVILBOBMBNQBOUBJZBOH natural, juga dilengkapi dengan berbagai perlengkapan untuk menyelam (diving) dan snorkeling.
Nama Kawasan :
Luas Kawasan :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Tupabbiring)
Luas perairan yang dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi 1FSBJSBO%BFSBIBEBMBI )B NFODBLVQEFTB QVMBV EFOHBOSJODJBO[POBTJTCC
Dasar Hukum ,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVU%BFSBI ,,-% ,BC1BOHLBKFOF dan Kepulauan berdasarkan Keputusan Bupati Pangkajene EBO,FQVMBVBO/PNPS5BIVO,BXBTBO,POTFSWBTJ 1FSBJSBO%BFSBI-JVLBOH5VQBCCJSJOH CFSEBTBSLBOTVSBU usulan penetapan kawasan konservasi perairan Kab. Pangkep, OPNPSEJTMVULBO UBOHHBM4FQUFNCFS
Lokasi Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara dan Liukang Tuppabiring. Kecamatan ini dapat dijangkau dengan NFOHHVOBLBOTQFFECPBUTFLJUBS.FOJULFBSBICBSBUMBVU .BLBTBS
;POB*OUJ IB ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO IB ;POB1FNBOGBBUBO IB ;POB-BJOOZB IB
t 5BNBOSFLSFBTJEBOQFSNBOEJBOBMBN%VGBO.BUUBNQB Tombolo, Leang Surukang dan Amputtang. Sebagai kawasan wisata, dilengkapi dengan dua kolam renang ZBOHCFSTLBMBOBTJPOBM UBNBOQFSNBJOBO HVBCFSTFKBSBI IJOHHB.VTFVN,BSUTZBOHNFNJMJLJLPMFLTJCVLVCVLV karts. t 5BNBO1VSCBLBMB4VNQBOH#JUBZBOHCFSBEBEJ ,FDBNBUBO#BMPDDJ%JLBXBTBOJOJ ZBOHNFOKBEJPCZFL VUBNBBEBMBIUBOHHB TFSJCVZBOHEJQVODBLOZBNFNJMJLJ HVBQFOJOHHBMBOCFSTFKBSBICFSVQBUBQBLUBOHBOEBO LBLJQBSBOFOFLNPZBOH%BMBNBSFBMPCZFLXJTBUBJOJ merupakan perpaduan antara wisata agro yang memiliki UBOBNBOCFSCBHBJNBDBNTFSUBUBNBOZBOHJOEBI
Sarana dan prasarana transportasi yang tersedia di kecamatan LFQVMBVBO,BCVQBUFO1BOHLFQTBOHBUUFSCBUBT TFIJOHHB BLTFTJCJMJUBTNBTZBSBLBUEBSJEBOLFXJMBZBILFQVMBVBO UFSHPMPOHTVMJU#BILBO EJCFCFSBQBQVMBVUJEBLBEBLBQBM BOHLVUBOQFOVNQBOH TFIJOHHBBLTFTJCJMJUBTNBTZBSBLBU BOUBSQVMBVNFOHHVOBLBOQFSBIVOFMBZBO
Status Pengelolaan : #FCFSBQBVQBZBQFOHFMPMBBOZBOHUFMBIEJMBLVLBOBOUBSBMBJO sbb : No.
Kegiatan
Tahun
1.
1FOZVTVOBONBOBHFNFOUQMBO,,1.$",BC Pangkep
2.
1FOHFNCBOHBOJOGSBTUSVLUVSQFOEVLVOH,,-%
4PTJBMJTBTJLFCJKBLBOEBO,,1.$"
4.
,BKJBOQFOHFMPMBBOEBOQFOHFNCBOHBO,,-%
5.
1FOHFNCBOHBOJOGSBTUSVLUVSQFOEVLVOH,,-%
Sosialisasi dan implementasi manajemen plan ,,-%
7.
Pengembangan dan penguatan kelembagaan ,,-%
8.
%VLVOHBOUFSIBEBQ,,-% "1#%,BC
.POJUPSJOH,POEJTJ5FSVNCVLBSBOH "1#% Kab)
t 0CZFLXJTBUBBHSPIVUBOCBLBV
Keanekaragaman Hayati : Kawasan ini menyimpan keanekaragaman biota laut yang IBSVTLJUBMFTUBSJLBOTFQFSUJQFOUVTJTJL EBOQFOZVIJKBV
t 0CZFLXJTBUBQSBTFKBSBI-FBOH"MMF.BTJHJ -FBOH -PNQPB -FBOH,BKVBSB -FBOH$BNNJOH,BOBEBO(VB Batang Lamara.
Potensi Pariwisata : Potensi Pariwisata di Kabupaten Pangkep meliputi : t 8JTBUB#BIBSJZBOHUFSEJSJEBSJPCZFLXJTBUBUBNBOMBVU ,BQPQPTBOHEBO1VMBV-BOHLBEFB 1VMBV$FOHLFI 1VMBV 1BMBEBOCFCFSBQBQVMBVZBOHLPTPOH%JTBNQJOHQBOUBJ QBTJSQVUJITFSUBMBVUZBOHUFOBOH KVHBBLBOEJTVHVIJ taman laut berupa terumbu karang berbagai jenis yang EJMFOHLBQJEFOHBOJLBOIJBTCFSBOFLBXBSOB
442
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
443
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan
Nama Kawasan
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVUEBFSBI,BC1BOHLBKFOFEBO Kepulauan
NFOZBKJLBOUJUJLLPPSEJOBUTFUJBQ[POBQBEB,,-%1BOHLFQ
ID
ZONA
Dasar Hukum : -
Pencadangan: Peraturan Bupati Pangkajene dan ,FQVMBVBO/P5BIVOUFOUBOH1FOHFMPMBBO ,BXBTBO,POTFSWBTJ-BVUEBFSBI
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO;POBTJ#FMVNBEB
6OJU0SHBOJTBTJ1FOHFMPMB#FMVNBEB
-
Penetapan:
,FUFSLBJUBOEFOHBOEBTBSIVLVNLFCJKBLBOEBFSBI 1&3%" 1&3#61 EMM
Luas Kawasan :
444
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
-
Zona Inti
: 24.888,694 Ha
-
Zona Perikanan Berkelanjutan : 83.869,245 Ha
-
Zona Pemanfaatan
: 53.274,621 Ha
-
Zona lainnya
: 9.905,148 Ha
1 2 4 5 7 8 11 12 14 15 17 18 21 22 24 25 27 28 41 42 44 45 47
;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB*OUJ ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POB1FNBOGBBUBO ;POBMBJOOZB ;POBMBJOOZB ;POBMBJOOZB ;POBMBJOOZB ;POBMBJOOZB ;POBMBJOOZB
KOORDINAT Y (mU) X (mT)
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
445
"MBUUBOHLBQZBOHUJEBLSBNBIMJOHLVOHBOZBOHNBTJITFSJOH digunakan seperti cantrang (mini-trawl), bom-ikan dan racunTJBOJEB4FCBHJBOOFMBZBOUFMBINFSBTBLBOEBONFOZBEBSJ BEBOZBEFHSBEBTJTVNCFSEBZBJLBO)BMJOJUFSMJIBUEBSJIBTJM UBOHLBQBONFSFLBZBOHNFOVSVOEBSJUBIVOLFUBIVO 4FMBJOJUV LFMJNQBIBOJLBOKVHBQBEBEBFSBIZBOHNFOKBEJ UBSHFUQFOBOHLBQBOKVHBTFNBLJONFOJQJTTFIJOHHBNFSFLB NFODBSJBMUFSOBUJGVTBIBFLPOPNJQSPEVLUJMBJOOZB
1FOHLBQBOJLBOEJEBFSBI[POBCFSLFMBOKVUBOIBOZB EJQFSCPMFILBONFOHHVOBLBOBMBUUBOHLBQSBNBIMJOHLVOHBO seperti bubu, jaring insang, pancing tangan dan jala lempar. 4FMBJOJUVCFCFSBQBKFOJTBMBUUBOHLBQZBOHEJQFSCPMFILBO EFOHBOQFOHBUVSBONBUBKBSSJOH BUBSBMBJOBEBMBITFSP bandrong dan seser. Sedangkan yang tidak diperkenangkan CFSPQFSBTJEJEFSBI[POBCFSLFMBOKVUBOJOJBEBMBI#BHBOH Purse seine yang menggunakan lampu.
6TBIBCVEJEBZBJLBOEBOSVNQVUMBVUNFOKBEJBMUFSOBUJG ZBOHNVMBJEJQFMBKBSJEBOEJVQBZBLBO.PUJWBTJNFSFLB DVLVQUJOHHJTFIJOHHBNFOHHFMVUJBMUFSOBUJGVTBIBUFSTFCVU #FCFSBQBLFOEBMBZBOHNFOHIBNCBUQFOHFNCBOHBONBUB QFODBIBSJBOJOJBOUBSBMBJOBEBMBIQFSNPEBMBO QFSBMBUBO QFOHFSJOHBOEBOLPOøJLQFOHHVOBBOXJMBZBIMBVUVOUVL MPLBTJCVEJEBZB4FMBJOJUV QFSPMFIBOIBTJMEBSJVTBIB CVEJEBZBJOJUJEBLTFHFSB RVJDL TFIJOHHBNFNFSMVLBOXBLUV CFCFSBQBCVMBOTFIJOHHBNFOZVMJULBONBTZBSBLBUEBMBN NFNFOVIJLFCVUVIBOTFIBSJIBSJOZB
Budidaya ikan, budidaya kekerangan dan budidaya rumput BEBMBILFHJBUBOZBOHEJQFSCPMFILBOEBMO[POBCFSLFMBOKVUBO JOJ%JQFSBJSBOLFQVMBVBOCFCFSBQBKFOJTJLBOZBOHEBQBU EJCVEJEBZBLBOBOUBSBMBJOBEBMBIJLBOLFSBQVEFOHBO CFSCBHBJTQFTJFT JLBOIJBTEBOLFLFSBOHBOTFQFSUJLFSBOH IJKBV#VEJEBZBSVNQVUMBVUEFOHBOTQFTJFTEuchema cottoni dan Euchema spinosum merupakan dua spesies yang dapat dibudidayakan
2.2.1. Kondisi Sosial-Ekonomi
Target Konservasi:
ketiga etnik relatif berimbang.
Target Sumberdaya (Bioekologis) 5FSVNCV,BSBOH *LBO,BSBOH -BNVOEBONBOHSPWF
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi 1FOHFNCBOHBO0CZFL8JTBUB#BIBSJ
,FUJHBFUOJLVUBNBZBOHNFOHIVOJLFDBNBUBLFQVMBVBO tersebut berinteraksi satu dengan lainnya dengan baik. Kerjasama dan persilangan perkawinan tidak jarang terjadi. 6NVNOZBCFSNBUBQFODBIBSJBOTFCBHBJOFMBZBO"LTFTEBO LFNBNQVBOUFSIBEBQGBTJMJUBTQFOEJEJLBONFOZFCBCLBO TFCBHJBOEBSJNFSFLBNBTJIUFSHPMPOHUFSUJOHHBMEBO NBSHJOBM UFSVUBNBLFMPNQPLZBOHCFSVNVNEJBUBTUBIVO 5SBOTBLTJQFSEBHBOHBONBTJINFOHJLVUJQPMBTFQFSUJZBOH UFSKBEJEJEBFSBILFQVMBVBOMBJOOZB ZBJUVLFCVUVIBOTFNCBLP CFSBT HVMB NJOZBLUBOBI y VNVNOZBEJEBUBOHLBOEBSJ daratan utama (main land TFIJOHHBIBSHBOZBQVOSFMBUJGMFCJI tinggi dibandingkan di daratan utama. (DKP, 2002).
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati: Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi: .BTZBSBLBULFQVMBVBO 5VQBCCJSJOH ,BMNBTEBO5BOHBZZB dapat dikatakan sebagai masyarakat yang memiliki budaya EBOLPOEJTJTPTJBMFLPOPNJZBOHLIBT6NVNOZBCFSBTBM dari beberapa etnik yang berasal dari Sulawesi Selatan dan 4VMBXTJ#BSBU ZBJJUV#VHJT .BLBTTBSEBO.BOEBS4FUJBQ FUOJLNFNCBXBCVEBZBEBSJEBFSBIBTBMLFNVEJBONFOZBUV NFNCFOUVLLPNVOJUBTEJLFQVMBVBO%J,FD-JVLLBOH 5VCBCCJSJOHEJEPNJOBTJPMFIFUOJL#VHJTEBO.BLBTTBS %J,FD ,BMNBT TFMBJOFUOJL#VHJTEBO.BLBTTBSKVHBUFSEBQBUFUOJL .BOEBSZBOHQPQVMBTJOZBDVLVQUJOHHJ%J,FD5BOHBZZB
446
.BTZBSBLBUOFMBZBOEJLFUJHBLFDBNBUBOJOJBXBMOZB melakukan penangkapan di pulau-pulau sekitarnya IVOJBOOZB UFUBQJTFLBSBOH LFHJBUBOQFOBOHLBQBOJLBO dilakukan di pulau-pulau lainnya. Jenis dan ukuran alat tangkap yang digunakan bervariasi sesuai dengan kekuatan modal dan keteampilan menggunakan alat tangka tersebut. 4FMBJOBMBUUBOHLBQZBOHSBNBIMJOHLVOHBOTFQFSUJQBODJOH bubu, dan gill net sebagian kecil juga menggunakan alat UBOHLBQZBOHNFNCBIBZBLBOLFCFSMBOKVUBOTFNCFSEBZB
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
#FSEBTBSLBOIBTJMTUVEJZBOHEJMBLVLBOPMFI$03&."1 ,BCVQBUFO1BOHLFQQBEBLFUJHBXJMBZBILFDBNBUBO EJUVOKVLLBOCBIXBQBEB,FDBNBUBO-JVLBOH5VQBCCJSJOH ZBOHMVBTOZB,N2 QFOEVEVLOZBCFSUBNCBIEBMBNEVB UBIVO EBSJKJXBNFOKBEJKJXB +VNMBISVNBIUBOHHBKVHBCFSUBNCBIEBSJ,,NFOKBEJ 5.742 KK. Pada periode yang sama kepadatan penduduk juga NFOJOHLBUEBSJKJXBLN2NFOKBEJKJXBLN2
#FCFSBQBQVMBVEJ,,-%5VQBCCJSJOHZBOHEBQBUEJKBEJLBO TFCBHBJUFNQBUCVEJEBZBBOUBSBMBJOBEBMBI1VMBV4BMFNP Pulau Saugi, Pulau Laiya, Pulau Badi, Sedangkan di Clusster Kalmas dan Clusster Tanggaya pada umumnya dapat dijadikan tempat pembudidyaan baik ikan, kekerangan maupun rumput laut. Sistem yang cocok untuk budidaya ikan terutama jenis LFSBQVBEBMBITZTUFNLBSBNCBCBJLLBSBNCBBQVOHNBVQVO karamba tancap. Budidaya rumput laut dapat dilakukan EFOHBONFUPEFMPOHMJOF OBNVOQFSMVQFOHBUVSBOIVTVT agar tidak mengganggu transportasi dan lintasan kapal penangkap ikan.
Upaya Pengelolaan Kawasan: 6SBJLBOMFOHLBQ UBNCBILBOEFOHBOHBNCBSHBNCBS
1FSMJOEVOHBOIBCJUBUEBOQPQVMBTJJLBOBEBMBINFSVQBLBO UVKVBOVUBNBEBMBNQFNCFOUVLBOEBOQFOHFMPMBBO,,-% ;POBQFNBOGBBUBOCFSLFMBOKVUBOUFSOUVOZBEJIBSBQLBO UFSKBEJTVBUVQFNCBUBTBOZBOHNFOHBSBIQBEBQFSMJOEVOHBO QPQVMBTJJLBO UFSVUBNBJLBOZBOHTVEBITFNBLJONFOHBMBNJ tekanan populasinya seperti, ikan awu, kepiting rajungan, dan lainnya perlunya adanya pembatasan ukuran dan musim pengkapan.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
447
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Barru
Nama Kawasan :
Potensi Perikanan
,BXBTBO,POTFSWBTJ8JMBZBI1FTJTJSEBO1VMBV1VMBV,FDJM Kabupaten Barru
,BCVQBUFO#BSSVBEBMBITBMBITBUVEBFSBIQPUFOTJBMEJCJEBOH ,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO-VBTXJMBZBIQFOBOHLBQBOJLBOMBVU TFLJUBS)B UBNCBLTFLJUBS)B QBOUBJ)B EBOBSFBMCVEJEBZBLPMBNBJSUBXBS)B̓1SPEVLTJ̓QFSJLBOBO TBBUJOJ6EBOH UPO#BOEFOH UPO$BLBMBOH 5POHLPM UPO,FSBQV,BLBQ̓UPO*LBO.FSBI UPO3VNQVU-BVU UPO#FCFSBQBQVMBVZBOH UFSEBQBUEJ,BCVQBUFO#BSSVBEBMBI̓1VMBV1VUFBOHJOH ̓1VMBV 1BOOJLJBOH ̓1VMBV%VUVOHFOH ̓1VMBV"OBLVNJOH ̓1VMBV Uming, Pulau Bakki dan Pulau Batu Kalasi
Dasar Hukum :
1FODBEBOHBO1FSBUVSBO#VQBUJ#BSSV/P%,1 **UFOUBOH1FODBEBOHBO1VMBV1BOOJLJBOHTFCBHBJ ,BXBTBO,POTFSWBTJ8JMBZBI1FTJTJSEBO1VMBV1VMBV Kecil Kabupaten Barru
Luas Kawasan :
Potensi Pariwisata :
-VBT,BXBTBO,POTFSWBTJ )B Rincian . luasan kawasan konservasi di Pulau Pannikiang sebagai berikut : B C D E
-VBT0BSBUBO1VMBV1BOOJLJBOH )B -VBT&LPTJTUFN5FSVNCV,BSBOH )B -VBT&LPTJTUFN1BEBOH-BNVO )B -VBT&LPTJTUFN.BOHSPWF )B
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan: 1VMBV1BOOJLJBOHUFSMFUBLEJ%FTB.BEFMMP,FDBNBUBO#BMVTV Kabupaten Barru. 4FDBSB(FPHSBöT1VMBV1BOOJLJBOHUFSMFUBLBOUBSB¡w ¡w-4EBO¡w¡w#5EFOHBO CBUBTXJMBZBI1VMBV1BOOJLJBOHTFCBHBJCFSJLVU 4FCFMBI4FMBUBO 4FCFMBI6UBSB 4FCFMBI#BSBU 4FCFMBI5JNVS
4FMBU.BLBTTBS 4FMBU.BLBTBS 4FMBU.BLBTTBS 1FMBCVIBO(BSPOHLPOH
Target Konservasi:
448
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
Target Sumberdaya (Bioekologis) 5FSVNCV,BSBOH *LBO,BSBOH -BNVOEBONBOHSPWF
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi 1FOHFNCBOHBO0CZFL8JTBUB#BIBSJ
-PLBTJXJTBUBCBIBSJ,BCVQBUFO#BSSVCFSBEBEJ,FD .BMMVTFUBTJZBOHCFSKBSBLUFNQVIEBSJ,PUB.BLBTTBS EBOLNEBSJ,PUB1BSFQBSFBUBVLNEBSJJCVLPUB,BC #BSSV,BXBTBOJOJNFNJMJLJOJMBJFTUFUJLBZBOHTBOHBUJOEBI UFSVUBNBLFJOEBIBOMFQBTQBOUBJEFOHBOLPOEJTJUFSVNCV LBSBOHZBOHCFSBOFLBSBHBNEBONBTJIBMBNJ Kawasan yang terdiri dari pulau-pulau kecil yaitu Pulau 1BOJLJBOHNFNJMJLJDJSJLIBTZBOHNFOBSJLLBSFOBNFOKBEJ IBCJUBUSJCVBOCVSVOHCBOHBV1VMBV1VUFBOHJOEFOHBO QBOPSBNBMBVUZBOHJOEBI 1VMBV#BLLJEFOHBOQBOUBJOZB ZBOHMBOEBJEBOCFSQBTJSQVUJITFSUB1VMBV%VUVOHBO %JTFLJUBSLBXBTBOJOJUFSEBQBUXJTBUBBMBNZBOH pengembangannya dapat disinergikan dengan wisata pantai ZBOHUFSEJSJEBSJCVLJUQJOHHJSBOQBOUBJZBOHEJUVNCVIJ QFQPIPOBOZBOHSJOEBOHEBONFOKBEJIBCJUBUTBUXBLFSBLIBT 4VMBXFTJEBONFOKBEJUFNQBUZBOHJOEBILIVTVTOZBTVOTFUEJ TPSFIBSJ,BXBTBOJOJNFNJMJLJQFMVBOHVOUVLEJLFNCBOHLBO TFCBHBJUFNQBUJTUJSBIBUZBOHCFCBTEBSJLFCJTJOHBOLPUBEBO gangguan masyarakat. Kawasan ini terletak pada jalan Poros .BLBTTBS1BSFQBSFEBONFSVQBLBOKBMVSMJOUBTXJTBUBEBSJ .BLBTTBSLF,BC5BOB5PSBKB+BSBLUFNQVI,BC5BOB5PSBKB EFOHBOMPLBTJXJTBUBJOJTFLJUBSLNZBOHEBQBUEJUFNQVI selama 5 jam perjalanan.
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
449
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar
450
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
451
Aksesibilitas : 8BLUVUFNQVI,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBSLF.BLBTTBS ZBOHNFOKBEJJCVLPUB4VMBXFTJ4FMBUBOBEBMBIKBNNFMBMVJ USBOTQPSUBTJEBSBU .BLBTTBS#VMVLVNCB
ZBOHEJMBOKVULBO dengan transportasi MBVUNFMBMVJ1FMBCVIBO'FSSZ#JSB #VMVLVNCB o1BNBUBUB 4FMBZBS KBN BUBV1FMBCVIBO-FQQFF #VMVLVNCB o #FOUFOH 4FMBZBS KBN4FMBJOJUV TBBUJOJUFMBIUFSTFEJB transportasi udara, yaitu dari Bandara Hasanuddin ke Bandara Aroeppala (Selayar) selama 45 menit. Sementara transportasi antar ibukota kabupaten dengan pulaupulau sekitarnya EJKBOHLBVEFOHBONFOHHVOBLBOLBQBMSFHVMBSZBOHUFMBI tersedia.
Status Pengelolaan : Potensi pariwisata :
Nama Kawasan :
Letak Geografis dan Administratif :
Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar
Kawasan Konservasi ini dibagi menjadi 2 (dua) kawasan yakni :
4FCBHBJLBCVQBUFOLFQVMBVBO LFJOEBIBOUFSVNCVLBSBOH EBOKBKBSBOQBTJSQVUJIEJTFQBOKBOHQBOUBJ,BCVQBUFO4FMBZBS NFSVQBLBOQPUFOTJXJTBUBCBIBSJZBOHNFOKBOKJLBO5BNBO /BTJPOBM5BLBCPOFSBUFNJTBMOZB BEBMBITBMBITBUVPCZFL XJTBUBZBOHEJBOEBMLBO)BMJOJEJLBSFOBLBO EBMBNTFUBIVO UFSEBQBUQFOHVOKVOHLFMPLBTJUFSTFCVU-PLBTJMBJO ZBOHNFOKBEJMPLBTJXJTBUBBOUBSBMBJO1BOUBJ5BMMPZB %FTB #VOHBZB
1BOUBJ/HBQPMPIF %FTB#POFB.BLNVS
1BOUBJ #BCBFSB %FTB#POUPNBSBOOV
1BOUBJ-JBOH5BSVTTVEBO 1BOUBJ+FOFJZB %FTB#POUPCBSVTV
1BOUBJ#PMBJZB %FTB 1BUJMFSFOH
1BOUBJ1BUVNCVLBOHEBO"QBUBOB %FTB-PBL
dan sebagainya.
Saat ini kawasan konservasi di Kabupaten Kepulauan Selayar UFMBINFNJMJLJQFOHFMPMBEBOSFODBOBQFOHFMPMBBOEBO[POBTJ Upaya-upaya pokok pengelolaan dan pembangunan sarana prasarana juga aktif dilaksanakan baik menggunakan dana "1#%NBVQVO"1#/
1. Suaka Perikanan di kawasan Pulo Kauna Kayuadi
Dasar Hukum : t
%BTBSIVLVNQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1VMP ,BVOB,BZVBEJZBLOJ4,#VQBUJ/0.03*95BIVO
t
%BTBSIVLVNQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1VMP1BTJ (VTVOHZBLOJ4,#VQBUJ/0.03*95BIVO
Luas Kawasan : Kawasan Konservasi Pulo Kauna Kayuadi ini memiliki luas TFLJUBS)FLUBSEBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1VMP1BTJ(VTVOH )FLUBS
452
5BNBO8JTBUB1FSBJSBOEJLBXBTBO1VMP1BTJ(VTVOH
Keanekaragaman Hayati : Ekosistem mangrove tidak terlalu banyak di Kabupaten ,FQVMBVBO4FMBZBSLBSFOBCBUVBOUFSKBMEBODVSBN.FTLJ EFNJLJBO MVBTBONBOHSPWFNFODBQBJ IBEFOHBO EJEPNJOBTJ3IJ[PQPSBTQQEBO"WJDFOOBTQQ,BCVQBUFOJOJ merupakan gugusan pulau-pulau karang dikenal sebagai pulau atol yang terbesar. Luasan terumbu karang teridentifiksi NFODBQBJ )B5VUVQBOLBSBOHEJEPNJOBTJPMFI bentuk koloni karang Non Acropora dalam bentuk karang bulat (massif ), karang menjalar dan bercabang. Jenis lamun ZBOHEJUFNVLBOEJLBXBTBOJOJBOUBSBMBJO5IBMMBTJBTQ $ZNPEFDBFTQ )BMPQIZMBTQ 4ZSPOHPEJVNTQ )BMPEVMFTQ EBO&OIBMVTTQ
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
453
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Pulo Pasi Gusung #BUBTMVBS,,1%CFSEBTBSLBOLPPSEJOBUHFPHSBöTOZB TFCBHBJ
Nama Kawasan
berikut:
i5BNBO8JTBUB1FSBJSBO1VMP1BTJ(VTVOHw
ID
Posisi Geografis Bujur Timur (BT)
Lintang Selatan (LS)
Dasar Hukum :
1
120º 24’ 36.490”
6º 05’ 12.458”
4FQUFNCFS
2 3 4
120º 23’ 07.836” 120º 23’ 34.062” 120º 24’ 33.574”
6º 09’ 52.348” 6º 12’ 31.878” 6º 13’ 16.295”
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO;POBTJ4,#VQBUJ/P***
5 6
120º 25’ 46.258” 120º 25’ 21.637”
6º 12’ 18.000” 6º 10’ 26.443”
5")6/
7
120º 25’ 08.069”
6º 08’ 55.165”
6OJU0SHBOJTBTJ1FOHFMPMB4,#VQBUJ/P7*5BIVO
8
120º 26’ 24.000”
6º 05’ 54.427”
1FODBEBOHBO4,#VQBUJ/P*95")6/UBOHHBM
Keterangan Luas (Ha)
5018
UBOHHBM+VOJ -
Penetapan: -
Target Konservasi:
,FUFSLBJUBOEFOHBOEBTBSIVLVNLFCJKBLBOEBFSBI
-
Target Sumberdaya (Bioekologis)
5FSVNCV,BSBOH *LBO,BSBOH .BOHSPWF
1FSEB/P5BIVOUBOHHBM0LUPCFSUFOUBOH
-
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi
1FOHFMPMBBO8JMBZBI1FTJTJS
8JTBUBCBIBSJ 1FOJOHLBUBOFLPOPNJEBO
1&3%" 1&3#61 EMM 1FSEB/P5BIVOUBOHHBM 0LUPCFSUFOUBOH1FOHFMPMBBO5FSVNCV,BSBOH
NBUBQFODBIBSJBOBMUFSOBUJWF
Luas Kawasan : Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati:
)B
1FSTFOUBTFUVUVQBOLBSBOHLFSBTBOUBSBo 1BEBOH MBNVO NBOHSPWF *LBOLBSBOH QBOUBJQBTJSQVUJI QFOZVMBVU
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan: ,FDBNBUBO#POUPIBSV ,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBS
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
berbatasan dengan:
454
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
4FCFMBI6UBSB
-BVU'MPSFT
,FBSJGBOMPDBM QFOHPMBIBOUFSBTJVEBOH HVEBOHCBOHVOBO
4FCFMBI5JNVS
1VMBV4FMBZBS
tua belanda,
4FCFMBI#BSBU
-BVU'MPSFT
4FCFMBI4FMBUBO
-BVU'MPSFT
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
455
Potensi Perikanan Budidaya ikan dalam keramba jaring apung dan keramba tancap, perikanan ikan karang
4VSBU,FQVUVTBO,FQBMB%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO,BC ,FQ4FMBZBS/PNPSB4,*UBOHHBM+BOVBSJ UFOUBOH1FOHFMPMB,,1% LFNVEJBOEJQFSCBIBSVJ kembali melalui Surat Keputusan Bupati Kepulauan Selayar
Potensi Pariwisata :
/PNPS7*5BIVOUBOHHBM+VOJUFOUBOH
Terumbu karang dan ikan karang yang beranekaragam serta
1FOFUBQBO1FOHFMPMB,,1%1VMP1BTJ(VTVOHEBO,,1%1VMP
QBOUBJQBTJSQVUJI
Kauna Kayuadi. %BMBNQFMBLTBOBBOUVHBTEBOGVOHTJQFOHFMPMBBO,,1%
Aksesibilitas : Untuk mencapai Pulau Pasi dari Pulau Selayar (mainland)
QFSXBLJMBO-FNCBHB1FOHFMPMB,,1%CFSLBOUPSEJ,BOUPS ,,1% CFSMPLBTJEJ%VTVO%POHLBMBOH%FTB#POUPCPSVTVZBOH NFSVQBLBOTBMBITBUVEFTBZBOHBEBEJ1VMBV1BTJ
TFDBSBSFHVMFS EBQBUEJUFNQVIEFOHBOEVBDBSBZBJUV menyeberang melalui dermaga depan pasar lama Benteng NFOVKV%FTB#POUPMFCBOHBUBVEBSJEFSNBHB%FTB
Kajian dan Pengembangan
Bontosunggu (Kampung Padang) menuju desa Bontoborusu
1BEBUBIVOEJMBLVLBOLBKJBO QFOFMJUJBO
BUBV,BIV,BIV5SBOTQPSUBTJSFHVMBSBOUBSBQVMBV1BTJ
XBXBODBSBEBO'(%NFOHFOBJQFOZVTVOBO[POBTJEBOCBUBT
dengan maninland berupa kapal taradisional katinting dan
,,1%ZBOHLFNVEJBONFOHIBTJMLBOCBUBT,,1%EBO[POBTJ
jarangka TFNBDBNQFSBIVLFDJMEFOHBONFTJOUFNQFMVOUVL
yang ada di dalamnya. Hasil kajian tersebut kemudian menjadi
katinting dan mesin dalam untuk jarangka serta keduanya
EBTBSQFSVCBIBOQFOFUBQBO,,1%ZBOHBEBEJ,BCVQBUFO
menggunakan cadik) yang melayani penyebrangan secara
Kepulauan Selayar.
SFHVMBS+BSBLUFNQVIEBSJmainland ke Pulau Pasi berkisar BOUBSBoNFOJUXBLUVUFNQVI
,,1%1VMP1BTJ(VTVOHNFNJMJLJMVBT)BEFOHBO[POBTJ ZBOHBEBEJEBMBNOZBBEBMBITFCBHBJCFSJLVU t
Upaya Pengelolaan Kawasan:
;POB*OUJ )B
EJQFSVOUVLLBOCBHJQFSMJOEVOHBO dan pelestarian ekosistem dan biota asosiasi yang ada di EBMBNOZB
Kelembagaan
t
;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO )B
EJQFSVOUVLLBO untuk pemanfaatan dan pegelolaan perikanan yang
Keterlibatan stakeholders EBMBNQFOHFMPMBBOCFSTBNB,,1%
SBNBIMJOHLVOHBO
sangat penting dalam mendukung terlaksananya pengelolaan ZBOHCBJL4FMBJOJUV EBMBNVQBZBQFOHFMPMBBO,,1%
t
QFMFTUBSJBOFLPTJTUFNEBOQBSJXJTBUBCBIBSJEBO
diperlukan suatu lembaga/badan/dinas pengelola yang akan menyusun program dan kegiatan kerja, pengusulan anggaran, pengelolaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi program
;POB1FNBOGBBUBO5FSCBUBT )B
EJQFSVOUVLLBOCBHJ
t
;POB-BJOOZB )B
EJQFSVOUVLLBOCBHJSFIBCJMJUBTJ IVUBONBOHSPWF
EBOLFHJBUBO QFOZFMFTBJBOQFSNBTBMBIBOEBOQFOZBNQBJBO JOGPSNBTJ,,1%TFOEJSJTFDBSBLFMFNCBHBBOCFSBEBEJCBXBI 4FLTJ1FOHBXBTBO4%* #JEBOH1FTJTJSEBO1VMBV1VMBV,FDJM %JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBS -FNCBHB1FOHFMPMB,,1%EJUFUBQLBONFMBMVJ4VSBU,FQVUVTBO ,VBTB1FOHHVOB"OHHBSBO$03&."1**,BC,FQ4FMBZBS /PNPS7UBIVO LFNVEJBOEJQFSCBIBSVJNFMBMVJ
456
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
457
Pertemuan, Koordinasi dan Pelaksanaan Kegiatan 6OUVLNFNBLTJNBMLBOQFOHFMPMBBO,,1%NBLBEJMBLTBOBLBO QFSUFNVBOBOUBSB1FOHFMPMBEBO'PSVN,,1%EBMBNSBOHLB NFNCBIBTQFSFODBOBBOEBOQFMBLTBOBBOLFHJBUBOTFSUB QFOHFNCBOHBO,,1%LFEFQBOOZB
Rapat Koordinasi ini merupakan pertemuan pertama yang EJMBLVLBOTFUFMBIVOJUQFOHFMPMBEBOGPSVNNJUSBUFSCFOUVL ZBOHUFMBIUFSCFOUVLEBOBLBOCFSUVHBTEBMBNNFMBLVLBO QFOHFMPMBBOEJ,,1%6OUVLMFCJINFNBLTJNBMLBOUVHBT
,FHJBUBOJOJEJMBLTBOBLBOQBEBUBOHHBM+VOJUBIVO
masing-masing.
CFSUFNQBUEJLBOUPS,,1%1FTFSUB,FHJBUBONFSVQBLBO
1FNCBHJBO,FMPNQPL,FSKB#JEBOH.JUSB,,1%
1BSJXJTBUB #BQQFEB ,FQBMB%FTB -145, 1FSXBLJMBO-4. 11/41FSJLBOBO %JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBOTFSUB,FQBMB %JOBT,FMBVUBOEBOQFSJLBOBOTFMBLV,FUVB'PSVN,,1% Sedangkan Pengelola sendiri terdiri dari staf Kepala Bidang EBO4UBG#JEBOH1FTJTJSEBO1VMBV1VMBV,FDJM %JOBT,FMBVUBO EBO1FSJLBOBOEJUBNCBIPSBOHNBTZBSBLBUZBOHCFSUJOEBL TFCBHBJQFOKBHBLBOUPSZBOHEJ4,LBOPMFI#VQBUJ,FQVMBVBO
1FSUFNVBOZBOHNFNCBIBTNFOHFOBJQFNCBHJBOLFMPNQPL
.FOZFEJBLBOSFLPNFOEBTJVOUVLQFMBLTBOBBO LFHJBUBOLPOTFSWBTJEBMBN,,1%
t
.FOHBOBMJTJTLFNBKVBOZBOHEJDBQBJEBOPQJOJEBSJ masyarakat terkait dengan kegiatan konservasi QBEB,,1%,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBSEBO NFOZBNQBJLBOVQBZBQFSCBJLBOOZB
t
LFSKB,,1%CFSUFNQBUEJ,BOUPS,,1%%POHLBMBOH Pembagian pokja dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting seperti bidang perikanan, pariwisata, QFOHBXBTBOEBOLPOTFSWBTJ%BMBNNFODBQBJLFFNQBUBTQFL
.FOZVTVOLFCJKBLBOEBOTUSBUFHJLFHJBUBOLPOTFSWBTJ EBMBN,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1%
t
MFNCBHB NBLBBLBOEJMBLVLBOQFNCBIBTBOMBOKVUBO mengenai kelompok kerja/bidang serta tugas dan fungsinya
UFSEJSJEBSJCFSCBHBJFMFNFOUQFOUJOHTFQFSUJ5/* ,FQPMJTJBO
t
.FMBMVJQFSUFNVBOJOJLFNVEJBOEJQFSLFOBMLBOMFNCBHB
4PTJBMJTBTJ,FMFNCBHBBO6OJU1FOHFMPMBEBO.JUSB,,1%
1FOHFMPMBEBO'PSVN,,1% EJNBOB'PSVN,,1%TFOEJSJ
a. Bidang Konservasi
.FOHLPPSEJOJSEBONFOHHFSBLLBOEVLVOHBO QFNFSJOUBI,BCVQBUFOEBOOPOQFNFSJOUBIVOUVL NFOZVLTFTLBOQFMBLTBOBBOLFHJBUBOLPOTFSWBTJ
t
.FNBOUBVLFNBKVBOEBOQFSLFNCBOHBOLFHJBUBO LPOTFSWBTJEBMBN,,1%
t
.FMBLVLBOLPPSEJOBTJEFOHBOQSPZFLQSPZFLEBO program-program yang terkait dengan kegiatan LPOTFSWBTJ
t
.FOTPTJBMJTBTJLBOLFHJBUBOLPOTFSWBTJCBJLZBOHUFMBI EJMBLTBOBLBONBVQVOZBOHNBTJIEBMBNQFSFODBOBBO LFQBEBNBTZBSBLBUEBMBNLBXBTBO,,1%
t
.FMBLVLBOLPPSEJOBTJEFOHBOQSPZFLQSPZFLEBO QSPHSBNQSPHSBNZBOHUFSLBJUEFOHBOFLPXJTBUBEBO
t
.FNCFSJJOGPSNBTJQFOHFMPMBBOFLPXJTBUBEBMBN ,,1%LFQBEB%13%EBOLFQBMBEBFSBI,BCVQBUFO Kepulauan Selayar .
c. Bidang Perikanan t
.FOZVTVOLFCJKBLBOEBOTUSBUFHJQFOHFMPMBBO LFHJBUBOQFSJLBOBOEBMBN,,1%
t
.FOZFEJBLBOSFLPNFOEBTJVOUVLQFMBLTBOBBO 1FOHFMPMBBOLFHJBUBOQFSJLBOBOEBMBN,,1%
t
.FOHBOBMJTJTLFNBKVBOZBOHEJDBQBJEBOPQJOJ EBSJNBTZBSBLBUUFSIBEBQ1FOHFMPMBBBOLFHJBUBO QFSJLBOBOEBMBN,,1%,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBS EBONFOZBNQBJLBOVQBZBQFSCBJLBOOZB
t
.FOHLPPSEJOJSEBONFOHHFSBLLBOEVLVOHBO QFNFSJOUBI,BCVQBUFOEBOOPOQFNFSJOUBIVOUVL menyukseskan pelaksanaan kegiatan perikanan dalam ,,1%
t
.FNBOUBVLFNBKVBOEBOQFSLFNCBOHBO,FHJBUBO QFSJLBOBOEBMBN,,1%
t
.FMBLVLBOLPPSEJOBTJEFOHBOQSPZFLQSPZFLEBO program-program yang terkait dengan kegiatan QFSJLBOBOEBMBN,,1%EBO
t
.FNCFSJJOGPSNBTJQFOHFMPMBBOLFHJBUBOQFSJLBOBO EBMBN,,1%LFQBEB%13%,BCVQBUFO
tersebut tentunya diperlukan suatu perencanaan. Berdasarkan LFCVUVIBOUFSTFCVUEJBUBT NBLBLFMPNQPLLFSKB,,1% dibangi menjadi 5 kelompok kerja/bidang, sebagai berikut:
Selayar.
t
.FNCFSJLBOQFNBIBNBOLFQBEBNBTZBSBLBUEBMBN ,,1%UFOUBOHLFHJBUBOLPOTFSWBTJEBO
t
.FNCFSJJOGPSNBTJQFOHFMPMBBOQSPHSBNLFQBEB %13%EBO#VQBUJ,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBS
b. Bidang Ekowisata t t t
t
t
458
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
.FOZVTVOLFCJKBLBOEBOTUSBUFHJQFOHFMPMBBO FLPXJTBUBEJEBMBN,,1% .FOZFEJBLBOSFLPNFOEBTJVOUVLQFMBLTBOBBO 1FOHFMPMBBOFLPXJTBUBEBMBN,,1% .FOHBOBMJTJTLFNBKVBOZBOHEJDBQBJEBOPQJOJ EBSJNBTZBSBLBUUFSIBEBQ1FOHFMPMBBBOFLPXJTBUB EBMBN,,1%,BCVQBUFO,FQVMBVBO4FMBZBSEBO NFOZBNQBJLBOVQBZBQFSCBJLBOOZB .FOHLPPSEJOJSEBONFOHHFSBLLBOEVLVOHBO QFNFSJOUBI,BCVQBUFOEBOOPOQFNFSJOUBIVOUVL NFOZVLTFTLBOQFMBLTBOBBOFLPXJTBUBEBMBN,,1% .FNBOUBVLFNBKVBOEBOQFSLFNCBOHBOFLPXJTBUB EBMBN,,1%
E #JEBOH1FOHBXBTBO .$4
t
.FOZVTVOLFCJKBLBOEBOTUSBUFHJQFOHBXBTBOEBMBN ,,1%
t
.FOZFEJBLBOSFLPNFOEBTJVOUVLQFMBLTBOBBO LFHJBUBOQFOHBXBTBOEBMBN,,1%
t
.FOHBOBMJTJTLFNBKVBOZBOHEJDBQBJEBOPQJOJEBSJ NBTZBSBLBUUFSIBEBQ1FOHBXBTBOEBMBN,,1% Kabupaten Kepulauan Selayar dan menyampaikan VQBZBQFSCBJLBOOZB
t
.FMBLVLBO.POJUPSJOHLBXBTBOEBMBN,,1%
t
.FNBOUBVLFNBKVBOEBOQFSLFNCBOHBO1FOHBXBTBO ,,1%EBO
t
.FNCFSJJOGPSNBTJIBTJMQFOHBXBTBOLFQBEB%13%
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
459
dan Bupati Kabupaten Kepualaun Selayar. e. Bidang Perencanaan t
t t
t
t
t
.FNCFSJLBONBTVLBOLFQBEB1FOHFMPMB,,-%EBO QJIBLUFSLBJUMBJOOZBUFSIBEBQLFCJKBLBOQFOHFMPMBBO ,,-% .FNCFSJLBONBTVLBOVTVMBOQSPHSBNLFHJBUBO UFSLBJUEFOHBOQFOHFMPMBBO,,-% .PCJMJTBTJEBOBVOUVLLFHJBUBOGPSVNNJUSBBUBV NFNCBOUV1FOHFMPMB,,-%EBMBNNPCJMJTBTJEBOB VOUVLQFOHFMPMBBO,,-% .FMBLVLBOLFSKBTBNBBUBVNFNCBOUV1FOHFMPMB,,-% dalam pengembangan kerjasama dengan berbagai QJIBL .FMBLTBOBLBOLFHJBUBOLFHJBUBOUFSLBJUEFOHBO QFOHFMPMBBO,,-%CFSEBTBSLBOQSPHSBNLFHJBUBO ZBOHUFMBIEJTVTVOCFSTBNB1FOHFMPMB,,-% .FNPOJUPSJOHEBONFOHFWBMVBTJQFMBLTBOBBO QSPHSBNLFHJBUBOZBOHEJMBLTBOBLBOPMFI1FOHFMPMB ,,-%BUBVQJIBLUFSLBJUMBJOOZBUFSLBJUEFOHBO QFOHFMPMBBO,,-% EBOKVHBFGFLUJWJUBTQFMBLTBOBBO TFCVBILFCJKBLBOUFSLBJUEFOHBO,,-%
.POJUPSJOH,POEJTJ&LPMPHJ 6OUVLNPOJUPSJOHLPOEJTJFLPMPHJQBEB,,1%EJIBSBQLBO dapat dilakukan secara berkala. Kegiatan ini dapat dilakukan PMFICJEBOHLPOTFSWBTJBUBVNFMBLVLBOLFSKBTBNB EFOHBO-4.ZBOHCFSLPNQFUFONFMBLVLBOSFFGDIFLBUBV semacamnya. Kegiatan monitoring akan menjadi agenda UFUBQVOUVLEBQBUNFMJIBULPOEJTJFLPTJTUFNLIVTVOZB UFSVNCVLBSBOHZBOHBEBEJ,,1%
1FOHBXBTBO,,1%
Analisis Kebutuhan Kawasan
Pengembangan Sarana dan Prasara Penunjang
Beberapa kegiatan pelanggaran yang terjadi merupakan QFMBOHHBSBOZBOHEJMBLVLBOPMFIOFMBZBOMVBS1FMBOHHBSBO ZBOHUFSKBEJTFMBNBUBIVOCFSVQBQFOHHVOBBO LPNQSFTTPSEBMBNXJMBZBILBXBTBO BSNBEBQFOBOHLBQBO ZBOHUJEBLNFNJMJLJJ[JOEBOQFOHBNCJMBOCJPUBZBOH dilindungi seperti penyu. Kurangnya pengawasan dan sosialisasi tentang undang-undang perikanan serta kurangnya data armada penangkapan yang ada di Kepulauan Selayar menjadi faktor seringnya terjadi pelanggaran.
1FOHFMPMBBOEBOQFOHFNCBOHBO,,1%UFOUVOZB IBSVTEJEVLVOHPMFIJOUFSWFOTJQFNFSJOUBIEBFSBI QFNFSJOUBIQVTBU NBTZBSBLBUEBOTFMVSVITUBLFIPMEFS yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya LFMBVUBOEBOQFSJLBOBO#FSEBTBSLBOIBTJMLBKJBO3FODBOB 1FOHFMPMBBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBIZBOHUFMBI EJMBLVLBO EJSVNVTLBOCFCFSBQBLFCVUVIBONFOEBTBSVOUVL mendukung program pengelolaan tersebut, sebagai berikut:
,FCVUVIBOQFOVOKBOHZBOHEJBOHHBQQFSMVEBOEBQBU NFOVOKBOHQFOHFMPMBBO,,1%BEBMBI
6OUVLNFOJOHLBULBOQFOHBXBTBOEJIBSBQLBOBHBS NFNBLTJNBMLBOEBOBLFHJBUBOJMFHBMöTIJOHEFTB EBOB QFOHBXBTBOEJ,FDBNBUBOEBO%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO Selain itu sangat penting untuk melakukan sosialisasi terkait EFOHBOSFHVMBTJUFOUBOHQFSJLBOBOLIVTVTOZBQFSJLBOBO UBOHLBQ QFNVUBLIJSBOEBUBUFSLBJUEFOHBOKFOJTBMBUUBOHLBQ sebagai dasar dalam melakukan pengawasan di bidang perikanan. 1FOHFMPMBBO8JTBUB#BIBSJ 4FMBJOTFCBHBJLBXBTBOLPOTFSWBTJ ,,1%TBOHBUQPUFOTJBM VOUVLLFHJBUBOFLPXJTBUBCBIBSJTFQFSUJQFOZFMBNBO TOPSLFMJOH XJTBUBQBOUBJEBOLFHJBUBOXJTBUBMBJOOZB%BMBN rangka pengembangan wisata akan diterapkan pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Namun demikian, peranan QFNFSJOUBIEBMBNNFOEVLVOHLFHJBUBOJOJNFSVQBLBO LFCVUVIBONFOEBTBSLIVTVOZBVOUVLQFOHFNCBOHBO JOGSBTUSVLUVSEJMPLBTJ,,1% 1FOHFNCBOHBO,BQBTJUBT1FOHFMPMB,,1% a. Cross visit di Nusa Penida Bali
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pokok ,FCVUVIBOEBTBSNFOZBOHLVUTBSBOBEBOQSBTBSBOBEBMBN NFOVOKBOHQFOHFMPMBBO,,1%BEBMBI +BMBO%FTB TFCBHBJBLTFTKBMBOEBSBUZBOHEBQBU NFOHIVCVOHLBOBOUBSEVTVONBVQVOBOUBSEFTBEJ ,,1% -JTUSJL%FTB1FNCBOHLJU-JTUSJL5FOBHB4VSZB TFCBHBJ fungsi penerangan sangat membantu kegiatan masyarakat dan peningkatan produktifitas masyarakat di ,,1% 4BSBOB"JS#FSTJI ZBOHNFSVQBLBOLFCVUVIBOQPLPLCBHJ NBTZBSBLBULBXBTBOTFCBHBJLFCVUVIBOTFIBSJIBSJEBMBN LFMBOHTVOHBOIJEVQNBTZBSBLBU
-BCPSBSUPSJVN-BQBOHBOCJEBOH,FMBVUBO .BSJOF4UBUJPO TFCBHBJQVTBUQFOFMJUJBOZBOHEBQBUEJNBOGBBULBOPMFI QBSBQFOFMJUJ 1POEPL*OGPSNBTJEBO1VTUBLB ZBOHEBQBUNFNCBOUV dalam pengembangan edukasi bagi generasi muda di ,,1%EBO .PPSJOH#VPZ TFCBHBJUFNQBUNFOBNCBULBOQFSBIV XJTBUBLFUJLBCFSBEBEJEBMBN[POBQFNBOGBBUBOXJTBUB untuk melakukan penyelaman ataupun snorkeling. Selain pengembangan sarana dan prasana yang EJCVUVILBOEBMBN,,1% KVHBTBOHBUQFOUJOHEJMBLVLBO QFMBUJIBOQFNBOEVXJTBUBCBHJNBTZBSBLBUMPDBMEBO QFOHFMPMB,,1%TFSUBQFOHFNCBOHBONBUBQFODBIBSJBO alternative untuk pemberdayaan dan peningkatan FLPOPNJCBHJNBTZBSBLBUEJ,,1%3VNVTBOBOBMJTJT LFCVUVIBOLBXBTBOJOJUFOUVOZBCFSEBTBSLBOBQBZBOH NFOKBEJLFCVUVIBOEJ,,1% EFOHBOEJQFOVIJOZB LFCVUVIBOJOJNBLBEJIBSBQLBOQFOHFNCBOHBOEBO QFOHFMPMBBO,,1%EBQBUCFSKBMBOEFOHBOCBJLTFTVBJ dengan rencana pengelolaan yang ada
4. Pondok Wisata/Penginapan, yang dapat dimanfaatkan PMFIQBSBXJTBUBXBOLFUJLBNFMBLVLBOBLUJWJUBTXJTBUBEJ ,,1%EBO 5BNCBUBO1FSBIV TFCBHBJGBTJMJUBTQFOEVLVOH USBOTQPSUBTJMBVUZBOHEBQBUNFNQFSNVEBIBLUJWJUBT penyeberangan dan interaksi antar lokasi.
C 4UVEJ#BOEJOHLF,,-%1VMBV"CBOH,PUBNBEZBCBUBN c. Studi Banding ke Kawasan Taman Nasional Bunaken .BOBEP1SPWJOTJ4VMBXFTJ6UBSB
460
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
461
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Nama Kawasan :
Luas Kawasan :
Taman Wisata Perairan Provinsi Sulawesi Tenggara
,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS )FLUBS .FMJQVUJ
Dasar Hukum :
t
TFMVBT)B
%BTBSIVLVNQFODBEBOHBO,BXBTBO,POTFSWBTJZBLOJ4, (VCFSOVS/0.035BIVOUFOUBOH1FODBEBOHBO
t
462
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
,BXBTBOQFSBJSBOQFTJTJS,BCVQBUFO,POBXFTFMVBT )B
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI1SPWJOTJ4VMBXFTJ Tenggara
,BXBTBOQFSBJSBOQFTJTJS,BCVQBUFO,POBXF4FMBUBO
t
,BXBTBOQFSBJSBOQFTJTJS,PUB,FOEBSJTFMVBT )B
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
463
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Kolaka 4VSBU,FQVUVTBO#VQBUJ,PMBLB/PNPSUBIVO
Nama Kawasan :
tentang larangan penangkapan Komoditi Lobster dan
,BXBTBO,POTFWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 5FMVL.FLPOHHB
,FQJUJOH3BKVOHBOEJCBXBIVLVSBOTUBOEBS&LPOPNJT
meliputi PerairanKecamatan Samaturu, Latambaga,
4VSBU,FQVUVTBO#VQBUJ,PMBLB/PNPSUBIVO
Wundulako dan Tanggetada
tentang larangan Penangkapan Komoditas Teripang jenis (HoloturiaSp)
Dasar Hukum : -
4VSBU,FQVUVTBO#VQBUJ,PMBLB/PNPSUBIVO
Pencadangan4VSBU,FQVUVTBO#VQBUJ,PMBLB/PNPS
UFOUBOH1FSMJOEVOHBOEBO3FIBCJMJUBTJ8JMBZBI1FTJTJS
UBIVO#VMBO"QSJM
%FTB5BNCFBEBO)BLBUVUPCV,FDBNBUBO1PNBMBB
-
(SK terlampir)
Kabupaten kolaka
-
Rencana Pengelolaan dan Zonasi:
3FODBOB1FOHFMPMBBO,,1%JOJBEBMBICFSCBTJT.BTZBSBLBU UFSUVBOHQBEBEJDUVNLFMJNB4,#VQBUJ/PNPSUBIVO
3FODBOB;POBTJNBTVLEBMBNSFOTUSB4,1%%JOBT,FMBVUBO dan Perikanan Kab. Kolaka dan diusulkan dalam rencana LFHJBUBO5BIVO"OHHBSBO
Luas Kawasan : )B
;POB*OUJTFMVBT )B
;POB1FSJLBOBOCFSLFMBOKVUBOTFMVBT )B
;POB1FNBOGBBUBOTFMVBT )B
Unit Organisasi1FOHFMPMBUFSEBQBUTBMBITBUVTFLTJTFUJOHLBU FTFMPO*7ZBOHEJBOHLBUCFSEBTBSLBOTVSBU,FQVUVTBO#VQBUJ
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
,PMBLB/PNPSUBIVO ,BXBTBO,POTFWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 5FMVL.FLPOHHB Kabupaten Kolaka berbatasan langsung dengan Taman Wisata
Penetapan:
Alam Laut (TWAL) Padamarang dengan batas-batas sebagai
Keterkaitan dengan dasar hukum/kebijakan daerah
berikut:
(PERDA, PERBUP, dll.)
Kecamatan Samaturu dan Kecamatan Latambaga.
1FOFUBQBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% EJEBTBSLBOQBEBQFSMJOEVOHBOTBMBITBUVKFOJTTQFTJFTJLBO
4FCFMBI6UBSBCFSCBUBTBOMBOHTVOHEFOHBO%BSBUBO
CBSPOBOHZBOHCFSLFNCBOHCJBLEBMBNLBXBTBOIPMF
4FCFMBI5JNVSCFSCBUBTBOEFOHBO,FDBNBUBO8VOEVMBLP dan perairan Kecamatan Kolaka
TFMVBTLVSBOHMFCJIIBZBOHEJUVBOHLBOEBMBN#FSJUB Acara Kesepakatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di
Watubangga
1FSBJSBO,FDBNBUBO5BOHHFUBEBZBOHEJUBOEBUBOHBOJPMFI 6OTVS%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO $BNBU ,FQBMB%FTB
4FCFMBI4FMBUBOCFSCBUBTBOEFOHBO1FSBJSBO,FDBNBUBO
4FCFMBI#BSBUCFSCBUBTBOEFOHBO5FMVL.FLPOHHB
EBOQJIBLUPLPI.BTZBSBLBUTFUFNQBU
464
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
465
Target Konservasi:
1FOEBQBUBO%BFSBIEBSJTFDUPSQBSJXJTBUBMBVUNFOJOHLBU
-
Target Sumberdaya (Bioekologis)
-
Kearifan budaya local tetap terjaga
1FSMJOEVOHBOUFSIBEBQUFSVNCVLBSBOH QBEBOHMBNVO IVUBONBOHSPWFTFSUBCFCFSBQBKFOJTJLBOUFSUFOUVZBOH
Potensi Perikanan
tertuang dalam Surat Keputusan Bupati kolaka. Terdapat dugaan potensi perikanan yang cukup besar kurang
Target Sosial, Budaya dan Ekonomi %BQBUNFOJOHLBULBOQFOEBQBUBOCBHJOFMBZBOEJLBXBTBO konservasi 2. Sebagai sarana komunikasi antar nelayan disekitar
MFCJIUPOQFSUBIVOEFOHBOCFSCBHBJKFOJTJLBOQFMBHJT kecil (Kembung, Layang,) ,pelagis besar ( Tuna dan Cakalang) serta berbagai jenis ikan karang seperti Kerapu, kakap serta kerang-kerangan, juga lobster , udang dan berbagai jenis teripang.
kawasan konservasi %BQBUNFOJOHLBULBOLFUSBNQJMBOEBOQFOHFUBIVBO
Potensi Pariwisata :
masyarakat sekitar tentang penting nya suatu kawasan yang dikonservasi
%BMBN,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% UFSEBQBU kawasan wisata pantai yang terintegrasi dengan kawasan
*LVUCFSQFSBOBLUJGEBMBNQFOHFMPMBBOLBXBTBO %BQBUNFSVCBIQSJMBLVNBTZBSBLBUUFOUBOHQFOHFMPMBBO TVNCFSEBZBZBOHSBNBIMJOHLVOHBO
LPOTFSWBTJZBOHEJLFMPMBPMFI4,1%ZBOHBEBEJEBFSBI ZBJUV%JOBT1BSJXJTBUBEFOHBOGBTJMJUBTZBOHDVLVQNFNBEBJ terutama pondok wisata,
.FOJOHLBULBOLFTBEBSBONBTZBSBLBUEBMBNQFOHFMPMBBO lingkungan dan ikut menjaga kelestarian sumberdaya yang ada dalam kawasan.
Aksesibilitas : -
.FLPOHHB,BCVQBUFO,PMBLBEBQBUEJKBOHLBVEFOHBO
Potensi Ekologis – Keanekaragaman Hayati:
berbagai jenis angkutan laut dan dapat dijangkau melalui
Terdapat sumberdaya ikan yang ekonomis penting terutama UFNQBUCFSLFNCBOHCJBLOZBTBMBITBUVKFOJTJLBOUFSUFOUV EBMBNLBXBTBOIPMF -
Terdapat sumberdaya terumbu karang
5FSEBQBUTVNCFSEBZBMBNVOZBOHNFOKBEJIBCJUBU
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO-BVU%BFSBI,,1%5FMVL
darat.
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% 5FMVL .FLPOHHB,BCVQBUFO,PMBLBUFSMFUBLEJQFTJTJSQBOUBJ EFLBUEFOHBOQVTBUQFNFSJOUBIBOZBOHBEBEJ,FDBNBUBO dan kabupaten.
beberapa jenis ikan -
Terdapat berbagai tanaman mangrove terutama jenis Acropora
Upaya Pengelolaan Kawasan: Upaya pengelolaan Kawasan Konservasi merupakan suaka
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi:
4FCBHBJLBXBTBOXJTBUBBMBNMBVUZBOHNFOHIVCVOHLBO
perikanan dengan tujuan untuk melindungi sumberdaya perikanan serta biota laut lain nya termasuk mangrove, padang lamun,terumbu karang yang ada dalam kawasan.
TWAL padamarang yang memiliki pesona alam dan laut ZBOHJOEBI
%BQBUNFOBNCBIJOLBNCBHJNBTZBSBLBUEJCJEBOH pariwisata
466
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
467
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Konawe
468
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
469
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan: Kawasan Perairan Kecamatan Lalonggasumeeto dan Kecamatan Soropia di Kabupaten Konawe terdiri dari XJMBZBI#BUV(POH 8BUVOHHBSBOEV 5PPMBXBXP -BMPOHHBTVNFFUP #VNJ*OEBI 1VVXPOVB -BMPSOCPOEB Raparnbinopaka, Nii Tanasa, Toli-toli dan Wawobungi TFSUBXJMBZBI8BXPSBIB 4PSPQJB "UPXBUV 5PSPOJQB
Nama Kawasan Suaka Perikanan Perairan Kecamatan Lalonggasumeeto dan
#PLPSJ .FLBS #BKPMOEBI 5BQVMBHB 4PSVF+BZB 4BQPOEB Telaga Biru, Bajoe, Leppe, Saponda Laut dengan total LFTFMVSVIBOIB
Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
Target Konservasi: Dasar Hukum :
4,#VQBUJ,POBXF/P%,14, 1&/$"%"/("/*UFOUBOH1FODBEBOHBO,BXBTBO ,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI ,,1% ,BUFHPSJ4VBLB
-
Target Sumberdaya (Bioekologis)
1FSMJOEVOHBOUFSIBEBQUFSVNCVLBSBOH QBEBOHMBNVO IVUBONBOHSPWFTFSUBCFCFSBQBKFOJTJLBOUFSUFOUV
Perikanan (SP) di Kecamatan Lalonggasumeeto dan Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Luas Kawasan : 10.430 Ha Kawasan konservasi tersebut terdiri dari: EJ,FD-BMPOHHBTVNFFUPTFMVBTIB EJ,FD4PSPQJBTFMVBTIB
470
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
471
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Buton
472
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
473
,BCVQBUFO#VUPOCFSLJTBSBOUBSB+FOJTJLBOFLPOPNJT yang dominan ditemukan antara lain : baronang, lencam, dan JLBOQVUJI TFNFOUBSBLSVTUBTFFLPOPNJTEPNJOBOEJUFNVLBO diantaranya rajungan, teripang, dan lobster.
t
,BXBTBO1BOUBJ#BUBVHB TFCBHBJMPLBTJSFLSFBTJ refresing, PMBISBHBEBOQFSUFNVBOCJTJOJT 1BOUBJ-BPNQP 1BOUBJ +PEPIEBOTFCBHBJOZB
Aksesibilitas : Potensi Pariwisata : 0CZFLXJTBUBZBOHUFSEBQBUEJ,BCVQBUFO#VUPOEJBOUBSBOZB yaitu:
Nama Kawasan : Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Buton (Pulau Liwutongkidi)
Zona Inti
Kegiatan Perlindungan ekosistem dan Spesies
Luas (ha)
t
3VNBI"EBU#BOVB8PMJP #BOVT8PMJPBSUJOZB3VNBIBEBU Buton, yang mempunyai nama berbeda menurut status QFOHIVOJEBMBNTUBUVTTPTJBMLFNBTZBSBLBUBO
t
1FTUB"EBU1BLBOEF,BOEFB event tradisional yang NFSVQBLBOXBSJTBOMFMVIVS4VLV#VUPOZBOHMBIJSEBO CFSNVMBTFCBHBJOB[BSTZVLVSBO%BMBNUSBEJTJVOJL ini, disajikan beraneka penganan kecil tradisio nal yang EJMFUBLLBOEJBUBTTFCVBIUBMBNCFTBSZBOHUFSCVBUEBSJ kuningan dan ditutup dengan tudung saji bosaran. Puncak dari event ini, ketika semua tamu yang diundang mengawali acara makan bersama dengan disuapi NBLBOBOPMFISFNBKBSFNBKBQVUSJZBOHCFSQBLBJBOBEBU EBOEVEVLCFSTJNQVIEJTFCFMBIUBMBN
%
262,36
0,09
Wisata/Rekreasi Pantai
1.959,85
0,69
Wsata Bahari
8.284,02
2,92
Budidaya Laut
10.369,02
3,66
262.702,08
92,64
283.577,33
100,00
-JXV5POHLJEJ NFSVQBLBOQVMBVLFDJMTFMVBSLN ZBOHEJLFMJMJOHJQBTJSQVUJINFNJMJLJLFLBZBBOCBXBIMBVU berupa keanekaragaman terumbu karang dan biota laut ZBOHNBTJIEBMBNLPOEJTJUFSKBHBEBSJDBNQVSUBOHBO manusia.
Pemanfaatan
Dasar Hukum : 1FODBEBOHBONFMBMVJ4,#VQBUJ#VUPO/P5BIVO 5FOUBOH1FOHFNCBOHBO,,-%,BCVQBUFO#VUPO NFSVQBLBO SFWJTJ4,#VQBUJ#VUPO/PNPS5BIVOUFOUBOH 1FOFUBQBO1-JXVUPOHLJEJTFCBHBJ,,-%,BC#VUPO
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBTTFLJUBS )FLUBS
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJEJCBHJNFOKBEJ EVB XJMBZBIZBLOJ ,,1%TFMVBT IB NFMJQVUJQFSBJSBOMBVUEJ LFDBNBUBO -BLVEP .BXBTBOHLB .BXBTBOHLB5JNVS .BXBTBOHLB5FOHBI 4JPNQV#BSBU 4JPNQV 5BMBHB3BZB ,BEBUVB#BUBVHB ,,1%TFMVBT IBNFODBLVQQFSBJSBOMBVU Kecamatan Batu Atas.
474
Perikanan Berkelanjutan
Perikanan Tangkap Jumlah
t
,BXBTBO#BTJMJLB UFSEJSJBUBT1BOUBJ#BUBVHB 4JPNQV Liwutongkidi dan Kadatua memiliki gugusan terumbu karang dan keragaman biodiversity ZBOHUFSIBNQBSEJ gugusan pulau-pulau tersebut termasuk, Pulau Batu Atas dan Pulau Kawi-Kawia.
t
)VUBO-JOEVOH-BNCVTBOHPEBO,BLFOBVXF Operation Wallacea UFMBINFOHFNCBOHLBOIVUBOMJOEVOHJOJTFCBHBJ kawasan ecoturism ZBOHCFSCBTJTJMNVQFOHFUBIVBOEBO konservasi, kawasan ini kaya akan keanekaragaman dan keaslian flora dan fauna dan sangat ideal bagi aktivitas petualangan seperti trekking, bird watching, camping dan lain-lain.
t
,BXBTBO)VUBO-BNCVTBOHPEBO,BLFOBVXF LBXBTBO Konservasi Hutan Lambusango dan Kakenauwe di ,FDBNBUBO,BNQPUPSJEBO-BTBMJNVUFSCBHJLBUFHPSJ ZBJUV4VBLB.BSHBTBUXB IB
$BHBS"MBN ,BLFOBVXF IB
EBO,BXBTBOIVUBOMJOEVOHEBO QSPEVLTJZBOHUFSMFUBLEJTFLJUBSLBXBTBOLPOTFSWBTJ IB
Keanekaragaman Hayati : &LPTJTUFNNBOHSPWFEBQBUEJUFNVLBOEJIBNQJSTFMVSVI XJMBZBI,BCVQBUFO#VUPO EFOHBOMVBTNBOHSPWFEJ ,BCVQBUFO#VUPOMFCJIEBSJIB+FOJTFLPTJTUFN mangrove di Kabupaten Buton antara lain : Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Soneratia alba,Rhizophora stylosa, Xylocarpur granatum, Avicenia sp, C. decandra, dan L. racemosa4FEBOHLBOKFOJTMBNVOEJUFNVLBOKFOJTZBOH IJEVQNFNCFOUVLQBEBOHDBNQVSBOEBOQBEBOHUVOHHBM +FOJTMBNVOEPNJOBOZBOHEJUFNVLBOBEBMBIT. hemprichii, E. acoroides dan C. rotundata Terumbu karang di Kabupaten Buton merupakan terumbu karang tepi yang menyebar di IBNQJSTFMVSVILFDBNBUBO-VBTFLPTJTUFNUFSVNCVLBSBOH TFLJUBSIB+FOJTKFOJTLBSBOHLFSBTZBOHEJUFNVLBO antara lain : Acropora sp, Favia sp, Fungia sp, dan Porites sp, sementara untuk karang lunak antara lain : Xenia sp, Sarcophiton sp, dan Sinularia sp. Penutupan terumbu karang di
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
%BSJ+BLBSUBNFOVKVLBXBTBOLPOTFSWBTJ-JXVUPOHLJEJ perjalanan udara menuju Kota Bau-bau. Pulau Liwutongkidi NFSVQBLBOTBMBITBUVUVKVBOXJTBUBTFIJOHHBNVEBI EJKBOHLBVEBSJ1FMBCVIBO#BV#BV EFOHBONFOHHVOBLBO speed boat perjalanan laut sekitar 15 menit
Status Pengelolaan : .FMBLVLBOQBUSPMJUFSQBEVQBEBLBXBTBOQFSBJSBOEFOHBO NFMJCBULBO10-"*35/*"- .FMJCBULBOQFSBOTFSUBNBTZBSBLBUEBMBNQFOHBXBTBO NFMBMVJQFNCFOUVLBO10,."48"4.FOHFOEBMJLBO QFOHHVOBBOBMBUUBOHLBQNFMBMVJQFOHFUBUBO*61 .FMBLVLBOQBUSPMJUFSQBEVQBEBLBXBTBOQFSBJSBOEFOHBO NFMJCBULBO10-"*35/*"- .FMJCBULBOQFSBOTFSUBNBTZBSBLBUEBMBNQFOHBXBTBO NFMBMVJQFNCFOUVLBO10."48"4 .FOHFOEBMJLBOQFOHHVOBBOBMBUUBOHLBQNFMBMVJ QFOHFUBUBO*61
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
475
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Muna
476
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
477
Luas Kawasan : Kawasan Konservasi ini memiliki luas IB
Letak Geografis dan Administratif : 4FDBSBHFPHSBöT ,,-%4FMBU5JXPSPEBOQVMBVQVMBVLFDJM EJTFLJUBSOZBUFSMFUBLQBEBQPTJTJHFPHSBöT wo -4EBO wo w#5NFNJMJLJ MVBTLBXBTBOTFLJUBSIB4FDBSBBENJOJTUSBUJG 4FMBU 5JXPSPUFSNBTVLLFEBMBNXJMBZBI,FDBNBUBO5JXPSP ,FQVMBVBO ,BCVQBUFO.VOB"EBQVOTFDBSBHFPHSBöT 4FMBU 5JXPSPCFSCBUBTBOEFOHBO,BCVQBUFO,FOEBSJEJTFCFMBI 6UBSB TFCFMBI4FMBUBOEFOHBO,BCVQBUFO.VOB TFCFMBI #BSBUEFOHBOQFSBJSBO4FMBU#VUPO EBOTFCFMBI5JNVSEFOHBO perairan Kabupaten Kendari.
Aksesibilitas
Nama Kawasan :
,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO4FMBU5JXPSP,BCVQBUFO.VOB
6OJU0SHBOJTBTJQFOHFMPMB5VQPLTJVOUVLQFOHFMPMBBO kawasan konservasi berada pada
4USVLUVSPSHBOJTBTJ%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO ,BCVQBUFO.VOBQBEB4VC#JEBOH
Dasar Hukum :
1FODBEBOHBO4,#VQBUJ.VOB/PNPS5BIVO tentang Penunjukan Selat
5JXPSPEBO1VMBV1VMBV,FDJMTFLJUBSOZBTFMVBT)B menjadi kawasan Wisata Laut
Konservasi.
1FOFUBQBO#FMVNBEB1FOFUBQBOEBSJ.FOUFSJ,FMBVUBO dan Perikanan.
,FUFSLBJUBOEFOHBO%BTBS)VLVN 1FSEB 1FSCVQ EMM
,BCVQBUFO.VOBNFSVQBLBOEBFSBILFQVMBVBO TFIJOHHB USBOTQPSUBTJMBVUTBOHBUEJCVUVILBOTFCBHBJQFOHIVCVOH CBJLBOUBSEBFSBIEBMBNXJMBZBI.VOBNBVQVOEFOHBO EBFSBIMBJOEJMVBS.VOB1SBTBSBOBQFMBCVIBOMBVUZBOH TVEBIUFSTFEJBBEBMBIQFMBCVIBOLBQBMMBVUZBOHUFSEJSJ BUBT1FMBCVIBO3BIBTFSUBEFSNBHBEFSNBHBLFDJMZBOH BEBEJCFCFSBQBEBFSBI%FSNBHBZBOHBEBBOUBSBMBJO1FMBCVIBO &SFLF -BCVBO .BMJHBOP 1VSF 1PMB EBO'FSJ5BNQP
Selat Tiworo
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO;POBTJ UFMBIEJTVTVOQBEB UBIVO OBNVONBTJI memerlukan revisi untuk menyesuaikan dengan Permen /PNPS5BIVO
478
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
479
3FOEBIOZBLFSBHBNBOEBOUVUVQBOLBSBOHLFSBTKVHB EBQBUEJTFCBCLBOPMFIUVUVQBOBMHBZBOHTBOHBUUJOHHJ 1FOVUVQBOBMHBQBEBTVCTUSBUEBTBSEJ;POB1FSMJOEVOHBO ,,1%4FMBU5JXPSPNFODBQBJEFOHBOEJEPNJOBTJPMFI alga dari genus Padina. Penutupan alga tertinggi berada pada
,FSBHBNBOIBZBUJLBSBOHLFSBTEBOJLBOLBSBOHEJ%FTB 5BTJQJEBSJIBTJMQFOHBNBUBOEJLFUJHBMPLBTJUFSEJSJEBSJ HFOFSBLBSBOHLFSBTTFSUBTQFTJFTJLBOLBSBOHZBOHCFSBTBM EBSJGBNJMJEBOHFOFSB%BSJLFUJHBMPLBTJQFOHBNBUBO keragaman genera karang keras tertinggi ditemukan di 4BOHHBMFBOH#BSBU ZBJUVHFOFSBTFEBOHLBOLFSBHBNBO HFOFSBLBSBOHLFSBTUFSFOEBIUFSEBQBUEJ4BOHHBMFBOH5JNVS yaitu 12 genera.
Letak, Lokasi dan Batas – batas kawasan
Target Konservasi :
Letak Kawasan : Pada Perairan selat Tiworo (Sisi Barat Pulau .VOB
-
Target Sumberdaya Target Sosial Budaya dan Ekonomi
Lokasi Kawasan : Kecamatan5JXPSP6UBSB,BCVQBUFO.VOB Batas-Batas Kawasan : 4FCFMBI6UBSB,BCVQBUFO,POBXF 4FCFMBI5JNVS,FDBNBUBO5JXPSP,FQVMBVBO 4FCFMBI4FMBUBO%BSBUBO1VMBV.VOB 4FCFMBI#BSBU
Potensi Ekologis (Keanekaragaman Hayati) &LPTJTUFNUFSVNCVLBSBOHEJTFLJUBS%FTB5BTJQJ ,FDBNBUBO 5JXPSP6UBSB ,BCVQBUFO.VOB 1SPWJOTJ4VMBXFTJ5FOHHBSB merupakan terumbu karang tepi yang tersebar pada kedalaman 2-8 m. Selain ekosistem terumbu karang, pulauQVMBVEJ%FTB5BTJQJKVHBNFNJMJLJFLPTJTUFNNBOHSPWFEBO lamun dengan tingkat kepadatan yang berbeda-beda. %BUBUVUVQBOTVCTUSBUEBTBSEJMBLVLBOEFOHBONFUPEFPoint Intercept Transek 1*5 TFQBOKBOHN )JMMEBO8JMLJOTPO
480
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
,FSBHBNBOHFOFSBLBSBOHLFSBTZBOHSFOEBIEJ%FTB5BTJQJ EJJLVUJEFOHBOSFOEBIOZBQFOVUVQBOLBSBOHLFSBTZBOH CFSLJTBSBOUBSB 1FOVUVQBOLBSBOHLFSBTUFSUJOHHJ UFSEBQBUEJMPLBTJ-BUPB4FMBUBOZBJUV EJJLVUJPMFI 4BOHHBMFBOH#BSBU TFEBOHLBOQFOVUVQBOLBSBOH LFSBTUFSFOEBIUFSEBQBUEJ4BOHHBMFBOH5JNVS (BNCBS (FOFSBLBSBOHZBOHEPNJOBOQBEBLFUJHBMPLBTJ QFOHBNBUBOBEBMBIPorites dan Montipora (BNCBSBCD Kedua genera karang tersebut merupakan genera karang ZBOHSFMBUJGMFCJILVBUNFOHIBEBQJHBOHHVBOTFDBSBöTJL dibandingkan dengan genera yang lainnya. Hal tersebut LBSFOBCFOUVLQFSUVNCVIBOPorites NBTJGMFCJILVBU EJCBOEJOHLBOCFOUVLQFSUVNCVIBOCFSDBCBOHZBOHSFMBUJG MFCJISFOUBO NJTBMOZBEBSJHFOVTAcropora)BMJOJUFSMJIBU pada lokasi Sanggaleang Timur yang memiliki tutupan karang LFSBTUFSFOEBILBSFOBEJEPNJOBTJPMFIHFOVTAcropora CFSDBCBOHZBOHTBOHBUNVEBIQBUBIEBOLFSBHBNBOHFOFSB LBSBOHLFSBTMBJOZBOHSFOEBI
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
481
MPLBTJ4BOHHBMFBOH5JNVSZBJUVNFODBQBJ TFEBOHLBO EJ-BUPB4FMBUBOEBO4BOHHBMFBOH#BSBUNFODBQBJ (BNCBS 5JOHHJOZBQFOVUVQBOBMHBQBEBTFNVBMPLBTJ QFOHBNBUBOEJJLVUJPMFIUJOHHJOZBLBSBOHNBUJQBEBMPLBTJ tersebut. Kematian karang terjadi sebagai dampak dari BLUJWJUBTQFSJLBOBOZBOHUJEBLSBNBIMJOHLVOHBOZBOHNBTJI CFSMBOHTVOHTFQFSUJQFOHHVOBBOSBDVOEBOCPNJLBO%BNQBL EBSJBLUJWJUBTUFSTFCVUBEBMBILFNBUJBOLBSBOHEBMBNTLBMB MVBT ZBOHUJEBLIBOZBNFNBUJLBOIFXBOLBSBOH OBNVOKVHB NFSVTBLTUSVLUVSCBOHVOBOUFSVNCVLBSBOHNFOKBEJQFDBIBO QFDBIBOLFDJMBUBVQVONFOKVOHLJSCBMJLLBOLPMPOJLBSBOHZBOH CFTBS TFIJOHHBLFSVTBLBOZBOHEJBLJCBULBOCFSTJGBUQFSNBOFO 1FDBIBOLBSBOHZBOHLFDJMLFDJMBLBOTFMBMVCFSHFSBLHFSBL PMFIHFSBLBOBSVTEBOHFMPNCBOHTFIJOHHBNFOZVMJULBO IFXBOLBSBOHVOUVLNFOFNQFMEBONFNCFOUVLTUSVLUVS UFSVNCVLBSBOHZBOHCBSV%JUBNCBIMBHJEFOHBOUVUVQBO makro alga dari genus Padina yang mendominasi membuat tingginya kompetisi antara karang dan alga dalam NFNQFSFCVULBOSVBOH)BMUFSTFCVUNFOBNCBISFOEBIOZB tingkat rekruitmen karang baru pada lokasi tersebut.
4FDBSBVNVN LFMJNQBIBOJLBOLBSBOHUFSCFTBSJBMBIEBSJ kelompok trofik planktivora (ekor kuning), karnivora (kakap, LVXF
CFOUIJLJOWFSUJWPSF QFNBLBONBLSPCFOUIPT NJTBMOZB LFSBQVHFOVT&QJOFQIFMVT
EBOPNOJWPSB EBNTFMCFUPL laut). Hal ini berlaku di Sanggaleang Barat dan Timur dimana QMBOLUJWPSBNFSVQBLBOLPNQPOFOUFSCFTBSLFMJNQBIBOJLBO karang di kedua lokasi tersebut, namun tidak di Latoa Selatan. ,FMJNQBIBOJLBOLBSBOHEJ-BUPB4FMBUBOEJEPNJOBTJPMFI kelompok trofik karnivora, yaitu dari famili Lutjanidae (kakap) dan Apogonidae (cardinalfish dari genus Cheilodipterus, (BNCBSB
Potensi Perikanan 4VSWFZQPUFOTJQFSJLBOBOEJMBLVLBOEFOHBONFMJIBU LFMJNQBIBOTFSUBCJPNBTBJLBOLBSBOHQBEBLFEBMBNBO EBOHLBMZBJUVN EJMBLVLBOEFOHBONFUPEF6OEFSXBUFS 7JTVBM$FOTVT 67$ QBEBUSBOTFLTBCVLYN )JMMEBO 8JMLJOTPO VOUVLJLBOCFSVLVSBODNEBOYN VOUVLJLBODN.FUPEFNFUPEFJOJEJMBLVLBOEFOHBOY pengulangan untuk semua karang dalam level genus dan ikan LBSBOHEBMBNMFWFMTQFTJFT :VMJBOUPFUBM *LBOLBSBOHEJ%FTB5BTJQJEBSJIBTJMQFOHBNBUBOEJLFUJHB MPLBTJUFSEJSJTQFTJFTJLBOLBSBOHZBOHCFSBTBMEBSJ GBNJMJEBOHFOFSB%BSJLFUJHBMPLBTJQFOHBNBUBO EJMPLBTJ Sanggaleang Timur terdapat keragaman spesies ikan karang yang paling tinggi dibandingkan dengan kedua lokasi lainnya, ZBJUVTQFTJFT (BNCBS
5JEBLIBOZBLFMJNQBIBOLBSOJWPSBZBOHUJOHHJ OBNVOEBMBN TFHJCJPNBTBVLVSBOKVHBMFCJICFTBSEJCBOEJOHLBOEFOHBO LFMPNQPLUSPöLMBJOOZB (BNCBSC 4FEBOHLBOIFSCJWPSB UJEBLUFSMBMVNFMJNQBIEBMBNIBMKVNMBI BLBOUFUBQJSFMBUJG MFCJICFTBSEBMBNIBMVLVSBOEBSJQBEBLFMPNQPLUSPöL PNOJWPSBZBOHEBMBNIBMLFMJNQBIBOKBVIMFCJIUJOHHJ
Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi: +VNMBIQFOEVEVLEJQVMBVQVMBVLFDJMXJMBZBI,,-%4FMBU Tiworo dan Sekitarnya :
(BNCBS3BUBSBUBQFOVUVQBOHFOFSBLBSBOHLFSBT EJNBTJOH NBTJOHMPLBTJQFOHBNBUBOEJ;POB1FSMJOEVOHBO,,1%4FMBU5JXPSP
Jumlah Penduduk No
Nama Desa
Wilayah KKLD Selat Tiworo 1 Lasama 2 Santiri 3 Katela 4 Tiga 5 Bero 6 Santigi 7 Tasipi 8 Mandike
Nama Pulau
Indo Balu Katela Mandike Tiga Santigi Tasipi Bero
Jumlah (A)
Jumlah KK L (jiwa)
P (jiwa)
Total
9 780 453 394 207 104 334 195
6 778 495 432 201 102 322 187
15 1.558 948 826 407 206 656 383
2.476
2.523
Ket.
4 399 208 192 87 46 141 84
4.999
(BNCBS+VNMBILFSBHBNBOIBZBUJLBSBOHLFSBT HFOFSB EBOJLBO karang (famili, genera, spesies) berdasarkan lokasi pengamatan
1.161
Wilayah Sekitar KKLD Selat Tiworo 1
Lasama
Daratan P. Muna
390
387
777
167
2 3 4
Tondasi Lakawoghe Tanjung Pinang
Daratan P. Muna Daratan P. Muna Daratan P. Muna
270 337 543
257 300 543
526 637 1.087
135 154 237
Jumlah (B)
1.540
1.487
3.027
693
Jumlah (A + B)
4.016
4.010
8.026
1.854
Latoa Selatan yang memiliki tutupan karang keras tertinggi EJCBOEJOHLBOLFEVBMPLBTJMBJOOZB KVHBNFNJMJLJLFMJNQBIBO OPIB-1 EBOCJPNBTB LHIB-1) ikan tertinggi. Sedangkan Sanggaleang Barat dan Sanggaleang Timur NFNJMJLJSBUBSBUBLFMJNQBIBOEBOCJPNBTBJLBOZBOHSFMBUJG TBNB ZBJUVOPIB1 OPIB1LFMJNQBIBOJLBOEBO LHIB1 LHIB1 biomasa ikan di Sanggaleang 5JNVSEBO#BSBUTFDBSBCFSVSVUBO (BNCBS
.BUBQFODBIBSJBOVUBNBQFOEVEVLZBOHUFSEBQBUQBEB Pulau-Pulau Kecil dalam kawasan Konservasi Selat Tiworo BEBMBINFNBOGBBULBOTVNCFSEBZBQFSJLBOBOEBMBNCFOUVL -
Penangkapan ikan-ikan pelagis seperti tenggiri Penangkapan rajungan Budidaya Rumput Laut.
Sarana dan prasarana pendidikan untuk Pulau-Pulau di ,BXBTBO,POTFSWBTJIBOZBTBNQBJUJOHLBU4FLPMBI%BTBS
482
(BNCBS1FSTFOQFOVUVQBOTVCTUSBUEBTBS QBEBTFUJBQMPLBTJ QFOHBNBUBOEJ;POB1FSMJOEVOHBO,,1%4FMBU5JXPSP
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
(BNCBS. 3BUBSBUBLFMJNQBIBO OPIB-14& EBOCJPNBTB LHIB-1 4& JLBOLBSBOHQBEBTFUJBQMPLBTJQFOHBNBUBOEJ;POB1FSMJOEVOHBO ,,1%4FMBU5JXPSP
(BNCBS3BUBSBUB B LFMJNQBIBO OPIB-14& EBO C CJPNBTB LHIB-14& JLBOLBSBOHQBEBTFUJBQMPLBTJQFOHBNBUBOEJ;POB 1FSMJOEVOHBO,,1%4FMBU5JXPSPCFSEBTBSLBOLFMPNQPLUSPöL
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
483
Karnivora merupakan komponen tertinggi dari rantai makanan yang terdiri dari top predator atau pemangsa tingkat tertinggi dalam suatu ekosistem. Bila pemangsa ini BEBEBMBNKVNMBIUFSCFTBSEBMBNTVBUVFLPTJTUFN NBLB tingkat pemangsaan yang terjadi akan sangat tinggi dan BLBONFOHIBCJTLBOLPNQPOFOSBOUBJNBLBOBOEJCBXBIOZB dalam waktu yang singkat. Hal ini akan menyebabkan ketidakTFJNCBOHBOFLPTJTUFNEJNBOBIFSCJWPSBEBOLPOTVNFO UJOHLBU*NFOKBEJTBOHBUCFSLVSBOH)FSCJWPSBZBOHNFSVpakan agen penting dalam resiliensi atau daya kelentingan suatu ekosistem terumbu karang, sangat membantu memQFSUBIBOLBOFLPTJTUFNUFSTFCVUEBSJalgal-shift QFSVCBIBO dari terumbu karang menjadi dominansi alga). Ketiadaan IFSCJWPSBBLBONFOZFCBCLBOQFSUVNCVIBOBMHBZBOHUBOQB LFOEBMJTFIJOHHBFLPTJTUFNZBOHEBIVMVEJEPNJOBTJUFSVNCV LBSBOH CFSVCBINFOKBEJEPNJOBOBMHB4LFOBSJPJOJMBIZBOH TBOHBUNVOHLJOUFSKBEJEJQFSBJSBO,,1%4FMBU5JXPSP EJNBOB UVUVQBOBMHBTBOHBUUJOHHJZBOHTBMBITBUVOZBEJBLJCBULBO PMFISFOEBIOZBKVNMBIIFSCJWPSBQFNBLBOBMHB +VNMBIIFSCJWPSBZBOHSFOEBITBOHBUEJQFOHBSVIJPMFI kegiatan penangkapan dan pemangsaan. Secara alami, faktor QFNBOHTBBOTBOHBUKBSBOHNFOHBLJCBULBOIBCJTOZBTUPL IFSCJWPSB LFDVBMJCJMBTVEBICFSBEBEJMVBSEBZBEVLVOH ekosistem tersebut. Sedangkan faktor penangkapan, bila tanpa pengelolaan yang cermat, sangat mungkin mengakibatkan overfishing UBOHLBQCFSMFCJI QBEBLFMPNQPL JLBOIFSCJWPSB)JQPUFTBJOJNBTJIIBSVTEJCVLUJLBOEFOHBO BEBOZBEBUBEBUBQFSJLBOBOUBOHLBQ TFIJOHHBEBQBUMFCJI memperkuat analisa berdasarkan data ekologi ini.
Kesimpulan dan Saran &LPTJTUFNUFSVNCVLBSBOHEJ,,1%4FMBU5JXPSPCFSBEB dalam kondisi yang buruk dengan rata-rata penutupan karang LFSBTZBOHLVSBOHEBSJ4VCTUSBUEBTBSEJEPNJOBTJPMFI UVUVQBOBMHBZBOHNFODBQBJLVSBOHMFCJI)BMJOJTBOHBU NVOHLJOEJTFCBCLBOPMFISFOEBIOZBKVNMBIJLBOIFSCJWPSB QBEBTJTUFNSBOUBJNBLBOBOEJFLPTJTUFNJOJ3FOEBIOZB KVNMBIJLBOIFSCJWPSBEJQFOHBSVIJPMFIQFOBOHLBQBOEBO pemangsaan. Karena faktor pemangsaan sangat sulit untuk dikendalikan karena terjadi secara alami, maka pengendalian EBOQFOHFMPMBBOLFHJBUBOQFOBOHLBQBONFSVQBLBOIBMZBOH QBMJOHQFOUJOHVOUVLEJMBLVLBOEBMBNVTBIBQFSCBJLBOEBO QFMFTUBSJBOFLPTJTUFNUFSVNCVLBSBOHEJ,,1%4FMBU5JXPSP UFSVUBNBUFSIBEBQJLBOIFSCJWPSB
Potensi Pariwisata :
Gambar-Gambar Kegiatan Pengelolaan
Potensi Pariwisata di Kawasan Konservasi Selat Tiworo dapat UFSMJIBUQBEBUBCFMCFSJLVU No
Pulau/Desa
Objek Wisata
Jenis Pariwisata
1.
Pulau Indo
Pantai Pasir Putih, Olahraga pantai, snorkeling, diving
Wisata Pantai
2.
Pulau Kayu Angin
Wisata Bahari
Wisata Laut
3.
Pulau Mandike
Pengembangan Daerah Wisata Penyangga Pulau Indo dan Pulau Maloang
4.
Pulau Maloang
Pasir Putih Halus
5.
Pulau Simuang
Pantai Pasir Putih, Olahraga pantai, snorkeling, diving serta memiliki sumber air tawar
6.
Pulau santigi
Pantai Pasir Halus dan terumbu karang yang masih baik.
Wisata pantai 1FNBTBOHBO5BOEB#BUBT1BEB;POB*OUJ Wisata pantai dan Laut
Aksesibilitas : Aksesibilitas untuk mencapai kawasan konservasi Selat Tiworo EBQBUEJDBQBJEFOHBOKBMBOEBSBUEBSJLPUB3BIBNFOVKVJCV LPUB,FDBNBUBO5JXPSP6UBSB %FTB5POEBTJ EBOEJMBOKVULBO EFOHBOUSBOTQPSUBTJMBVUTFLJUBSNFOJUVOUVLTBNQBJLF kawasan konservasi.
1FOHFOBMBOUFOUBOH,BXBTBO,POTFSWBTJQBEB4JTXB4%EJ15BTJQJEBMBN,BXBTBO,,-%
Upaya Pengelolaan Kawasan: Upaya Pengelolaan yang dilakukan dengan :
-
.FMBLVLBOQFMBUJIBOQBEB1PLXBTNBTQBEBTBMBITBUV QVMBVLFDJMZBOHBEBEJLBXBTBOLPOTFSWBTJ 1FNCFOUVLBOEBOQFOHVLVIBOQPLNBTXBT Penataan kawasan dan Pemasangan Tanda batas pada ;POB*OUJ .FMBLVLBOQFOHFOBMBOUFOUBOHLBXBTBOLPOTFSWBTJ QBEBBOBLVTJBTFLPMBIEBTBSQBEBQVMBVQVMBVLFDJMZBOH CFSBEBEBMBNLBXBTBO,POTFSWBTJ4FMBU5JXPSP Pembuatan kesepakan bersama dalam pengelolaan CFSTBNBTUBLFIPMEFST 1FMBUJIBO#BHJ1PLNBTXBT
484
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
485
Status Pengelolaan :
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Bombana
%JDBEBOHLBONFMBMVJ4,#VQBUJEFOHBOSFODBOBQFOHFMPMBBO ke depan meliputi : t
1FNCVBUBO4,#VQBUJVOUVL1VMBV4BHPSJTFCBHBJ;POB*OUJ
t
1FNCFOUVLBO-FNCBHB1FOHFMPMBI5JOHLBU,BCVQBUFO dan Kecamatan
t
1FNCFOUVLBO615%ZBOH%JQVTBULBOEJ1VMBV4BHPSJ
t
.FOKBEJLBO1VMBV4BHPSJ4FCBHBJ5BNBO8JTBUB#BIBSJ
Keanekaragaman Hayati : #FSEBTBSLBO-BQPSBOBLIJS*EFOUJöLBTJEBO1FOJMBJBO1PUFOTJ ,BXBTBO,POTFSWBTJ,BCVQBUFO#PNCBOB TFDBSBLFTFMVSVIBO MVBTUFSVNCVLBSBOHEJEBFSBI,,1%EBSJIBTJMBOBMJTJTDJUSB MBOETBUBEBMBI )BEFOHBO1FSTFOUBTFUVUVQBO LBSBOHIJEVQOZBNFODBQBJ
Sekilas tentang Kawasan *EFOUJöLBTJEBOQFOJMBJBOQPUFOTJUFSIBEBQ$BMPO,BXBTBO Konservasi Perairan Kabupaten Bombana dilakukan pada 5BIVO"OHHBSBO,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBOJOJ UFSEJSJ dari : ;POB1FSJLBOBO#FSLFMBOKVUBO TFLJUBS )B̓ ;POB1FNBOGBBUBOTFMVBT )B ZBJUV B ;POB1FNBOGBBUBO*TFMVBT )B EJTFLJUBS1VMBV 4BHPSJ C ;POB1FNBOGBBUBO**TFMVBT )B EJTFLJUBS Pulau Canggoreng).
Letak Geografis dan Administratif : ,BXBTBO,POTFSWBTJ1FSBJSBO%BFSBI,BCVQBUFO#PNCBOB meliputi : %BFSBI1FSBJSBOEJTFMBUBO,FDBNBUBO1PMFBOH5JNVS 1PMFBOH5FOHHBSB .BUBPMFPEBO3VNCJB5FOHBI 2. Selat Kabaena. %BFSBI1FSBJSBOEJTFCFMBICBSBU,FDBNBUBO,BCBFOB Utara dan Kabaena Barat.
Nama Kawasan : Taman Wisata Perairan Kabupaten Bombana
Dasar Hukum : 1FODBEBOHBONFMBMVJ4,#VQBUJ#PNCBOB/PNPS5BIVO
Luas Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJJOJNFNJMJLJMVBT )B
486
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
487
Kawasan Konservasi Perairan Daerah
Kabupaten Luwu Utara
488
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
489
5FMBIEJCBOHVO1POEPL+BHB1PLNBTXBTZBOHEJMFOHLBQJ EFOHBOQFSBIVQBUSPMJEJ%FTB1PSFBOH,FD5BOB-JMJZBOH CFSGVOHTJTFCBHBJQPTQFNBOUBVBOUFSIBEBQQFMBLVJMFHBM öTIJOH4FMBJOEJHVOBLBOTFCBHBJQPTQFNBOUBVKVHB EJNBOGBBULBOPMFI"OHHPUB1PLNBTXBTTFCBHBJUFNQBU NFMBLVLBOQFSUFNVBOSVUJOEBMBNSBOHLBNFNCBIBT EBONFOHLPPSEJOBTJLBOQFSNBTBMBIBOZBOHEJIBEBQJ dalam rangka pengawasan, pemantaun dan pengendalian Kawasan Konservasi Perairan Kab. Luwu Utara.
Sekilas tentang kawasan ,BCVQBUFO-VXV6UBSBBEBMBITBMBITBUV%BFSBI5JOHLBU** EJQSPWJOTJ4VMBXFTJ4FMBUBO *OEPOFTJB*CVLPUBLBCVQBUFO JOJUFSMFUBLEJ.BTBNCB-VXV6UBSBUFSMFUBLQBEBLPPSEJOBU ¡wo¡w-4EBO¡wo¡w#54FDBSB geografis kabupaten ini berbatasan dengan provinsi Sulawesi 5FOHBIEJCBHJBOVUBSB ,BCVQBUFO-VXV5JNVSEJTFCFMBI UJNVS ,BCVQBUFO-VXVEJTFCFMBITFMBUBOEBO,BCVQBUFO .BNVKVEJTFCFMBICBSBU,BCVQBUFO-VXV6UBSBZBOH EJCFOUVLCFSEBTBSLBO66/PUBIVOEFOHBOJCVLPUB .BTBNCBNFSVQBLBOQFDBIBOEBSJ,BCVQBUFO-VXV
Nama Kawasan : ,BXBTBO,POTFSWBTJ%BFSBI,BCVQBUFO-VXV6UBSB
Dasar Hukum : -
Pencadangan: 4VSBU,FQVUVTBO#VQBUJ-VXV6UBSB/PNPS5BIVO UFOUBOHQFOFUBQBOLBXBTBOLPOTFSWBTJQFSBJSBO Kabupaten Luwu Utara
3FODBOB1FOHFMPMBBOEBO;POBTJ %PLVNFOSFODBOBQFOHFMPMBBOEBMBNUBIBQBO pengusulan penganggaran
Luas Kawasan : Luas Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan di Kab. Luwu 6UBSBBEBMBI)BEBOBLBOEJUBNCBITFTVBJEFOHBO LPOEJTJEBOLFCVUVIBOQFSMJOEVOHBOUFSIBEBQTVNCFSEBZB yang ada di Kab. Luwu Utara.
Letak, Lokasi dan Batas-batas Kawasan:
6OJU0SHBOJTBTJ1FOHFMPMBVOUVLTFNFOUBSBEJ#BXBIJ0MFI 4FLTJ,POTFSWBTJ,BXBTBOEBO+FOJT*LBO#JEBOH,FMBVUBO EBO1FTJTJS%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO,BCVQBUFO-VXV Utara Provinsi Sulawsesi Selatan.
Letak dan Lokasi Kawasan Konservasi Peraiaran Kabupaten Luwu Utara di perairan laut Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
,FUFSLBJUBOEFOHBOEBTBSIVLVNLFCJKBLBOEBFSBI 1&3%" 1&3#61 EMM
Target Konservasi:
1FSBUVSBO%BFSBI,BCVQBUFO-VXV6UBSB/PNPS 5BIVOUFOUBOH3FODBOB+BOHLB.FOFOHBI %BFSBI,BCVQBUFO-VXV6UBSBUBIVOo
Potensi Ekologis - Keanekaragaman Hayati: 1PUFOTJ&LPMJHJTUFSEJSJEBSJ.BOHSPWFTFMVBT)B 1BEBOH -BNVOTFMVBT)BEBO5FSVNCV,BSBOHTFMVBTTFSUB %VHPOH 1FOZV -PCTUFSEBOJLBOLBSBOHMBJOOZB
Potensi Perikanan :
6OJU0SHBOJTBTJ1FOHFMPMB
1FSBUVSBO%BFSBI,BCVQBUFO-VXV6UBSB/PNPS 5BIVOUFOUBOH3FODBOB+BOHLB1BOKBOH%BFSBI ,BCVQBUFO-VXV6UBSBUBIVOo
490
4BBUQFNCFOUVLBOOZBEBFSBIJOJNFNJMJLJMVBT LN EFOHBOKVNMBIQFOEVEVLKJXB%FOHBOUFSCFOUVLOZB LBCVQBUFO-VXV5JNVSNBLBTBBUJOJMVBTXJMBZBIOZBBEBMBI LN4FDBSBBENJOJTUSBTJUFSEJSJLFDBNBUBO EFTBEBOLFMVSBIBO1FOEVEVLOZBCFSKVNMBIKJXB BUBVTFLJUBS,FQBMB,FMVBSHBZBOHTFCBHJBO CFTBS CFSNBUBQFODBIBSJBOTFCBHBJQFUBOJ OBNVO LPOUSJCVTJTFLUPSJOJUFSIBEBQ1%3#,BCVQBUFO-VXV6UBSB QBEBUBIVOIBOZB BUBVTFCBOZBL3Q USJMJVO (Wikipedia).
.FMBLVLBOQFSUFNVBOEBOTPTJBMJTBTJUFOUBOH,BXBTBO Konservasi Perairan, Peraturan Perundang Undangan yang terkait.
Target Sumberdaya (Bioekologis) Target Sumberdaya yang ada di lokasi Kawasan Konservasi Perairan Kab. Luwu Utara terdri dari Terumbu Karang, Padang -BNVO .BOHSPWF %VHPOHEBO1FOZV
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
1PUFOTJQFSJLBOBOZBOHEJNJMJLJBEBMBIQSPEVLTJQFSJLBOBO UBOHLBQTFCFTBS5POEBO1SPEVLTJ#VEJEBZB3VNQVU -BVU+FOJT&VDIFVNB$PUUPOJJ TQTFCFTBS 5PO
.FMBLTBOBLBOPQFSBTJMBVUSVUJOPMFI1PLXBTNBTCFLFSKB TBNBEFOHBO%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO,BC-VXV 6UBSB ,FQPMJTJBO 5/*"OHLBUBO-BVU )/4*EBO1PMJTJ ,FIVUBOBO%JOBT,FIVUBOBOEBO1FSLFCVOBO,BC-VXV Utara. .FNCFSJLBOCBOUVBOTBSBOBEBOQSBTBSBOQFOBOHLBQBO SBNBIMJOHLVOHBO TBSBOBEBOQSBTBSBOBCVEJEBZB rumput laut pada masyarakat yang ada di sekitar kwasan konservasi. 5FMBIEJMBLVLBOGBTJMJUBTJQFNCFOUVLBOLFMFNCBHBBO kawasan konservasi perairan melalui dana dekonsentrasi PMFI%JOBT,FMBVUBOEBO1FSJLBOBO1SPWJOTJ4VMBXTFJ 4FMBUBOQBEB5BIVO"OHHBSBO
Potensi Pariwisata : Potensi wisata terdiri dari wisata penyelaman dan snorkling pada kawasan terumbu karang serta wisata pendidikan pada kawasan mangrove dan padang lamun.
Aksesibilitas : -PLBTJ,BXBTBO,POTFSWBTJNVEBIEJKBOHLBV,N dari Jalan Trans Sulawesi dan dapat diakses menggunkan LFOEBSBBONPUPSNBVQVONPCJMIJOHHBLFCJCJSQBOUBJ
Upaya Pengelolaan Kawasan: Sejak dilakukan pencadangan Kawasan Konservasi Perairan PMFI1FNFSJOUBI,BCVQBUFO-VXV6UBSBTFKBLUBIVO UFMBIEJMBLVLBOCFSCBHBJVQBZBQFOHFMPMBBOLBXBTBOBOUBSB lain :
1FTFSUB1FMBUJIBO1PLNBTXBT5JOHLBU,BCVQBUFO-VXV6UBSBTFEBOH NFOEBQBULBONBUFSJEBSJ1FSTPOJM5/*"-UFOUBOHQFOBOHBOBOQFMBLV *MFHBM'JTIJOH
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
491
Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jalan Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat 10110 Telp/Fax: (021) 3522045, Surel:
[email protected] Situs resmi: http://kkji.kp3k.kkp.go.id 342
2014
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA
343