1 SUBMARGED ARC WELDING Pengertian (SAW) Submerged Arc Welding (SAW) merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dengan memanaskan serta menca...
SUBMARGED ARC WELDING Pengertian (SAW) Submerged Arc Welding (SAW) merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dengan
memanaskan serta mencairkan benda kerja dan elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara logam induk dan elektroda. Arus dan busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan
butiran flux di atas daerah yang dilas.
SUBMARGED ARC WELDING (SAW)
Flux
adalah
campuran
komposisi
mineral
yang
berbentuk butiran. Berfungsi untuk melindungi metal yang mencair dari udara luar dengan menutupinya dengan slag yang sedang mencair. Flux yang digunakan dalam pengelasan SAW ini adalah yang mengandung
oksida mangan, silikon, titanium, aluminium, kalsium, zirkonium, magnesium dan senyawa lain seperti kalsium florida.
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) Prinsip Pengelasan Prinsip pengelasan pada SAW ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW, perbedaannya adalah sebagai berikut : SAW Flux yang ada pada SAW berbentuk seperti pasir
SMAW Elektrodanya diselaputi oleh Flux
Pengelasan Otomatis
Pengelasan Manual
Mernggunakan elektroda kontinu
Menggunakan elektroda consummable
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) Proses •
Proses pengelasan SAW ini tidak memerlukan tekanan.
•
Logam pengisi (filler metal) dan flux akan dipasok secara mekanis terus menerus ke dalam busur lsitrik yang terbentuk diantara ujung filler elektroda dan metal induk yang ditimbun oleh flux selama proses pengelasan berlangsung.
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) 1. Single Wire • Metode SAW yang paling banyak digunakan. • Sumber daya yang digunakan adalah DC. • Elektroda yang digunakan berdiameter 2 - 4 mm.
Gbr. Single Wire
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) 2. Twin Wire • Dua kawat terhubung pada power source yang sama (DC).
• Memiliki tingkat deposisi 30% lebih tinggi. • Dapat digunakan pada arus dan kecepatan yang lebih tinggi. • Kecepatan pengelasan yang sangat tinggi dapat dicapai dalam filler pengelasan.
Gbr. Twin Wire
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) 3. Tandem • Dua kawat sub-busur yang sama masing - masing terhubung ke power source tersendiri. • Dapat menggunakan power source DC maupun AC.
• Tingkat deposisi sekitar dua kali lipat dari satu kawat las.
Gbr. Tandem
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) 4. Tandem Twin • Proses tandem-twin melibatkan dua kawat ganda yang ditempatkan secara bersamaan. • Dapat menggunakan power source DC maupun AC. • Tingkat deposisi hingga 38 kg/jam dapat dicapai.
Gbr. Tandem Twin
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) 5. Multi Wire • Sampai
dengan
6
kawat
dapat
digunakan secara bersama - sama, dengan power source tersendiri. • Kawat untuk power source biasanya DC + polaritas dengan kabel pada
akhiran menjadi AC. • Kecepatan
hingga
2,5
m/min,
sehingga memiliki tingkat deposisi maksimum 90 kg /jam.
Gbr. Multi Wire
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) Kelebihan SAW Sambungan dapat dipersiapkan dengan alur V yang dangkal, sehingga tidak terlalu banyak memerlukan logam pengisi, bahkan biasanya tidak diperlukan alur. Karena proses terjadi di bawah timbunan flux, maka tidak ada
percikan logam (spatter) dan sinar busur yang keluar. Kecepatan pengelasan tinggi, sehingga baik untuk pengelasan pelat datar, silinder maupun pipa, bahkan baik sekali untuk pelapisan permukaan (surfacing). Dapat dihasilkan las dengan hidrogen rendah .
SUBMARGED ARC WELDING (SAW) Kekurangan SAW
Proses sedikit rumit, karena selain diperlukan flux dan penahan flux, juga diperlukan “fixtures” lainnya. Flux dapat mengkontaminasi, sehingga menyebabkan terjadinya keidataksempurnaan pengelasan. Untuk dapat menghasilkan lasan yang baik, logam induk harus homogen dan bebas dari scale maupun kontaminan - kontaminan lainnya. Untuk pengelasan berlapis banyak, yang memerlukan pembersihan terak
yang baik, sering mengalami kesulitan. Bahan induk dengan ketebalan kurang dari 5 mm sulit dilas dengan proses ini, meskipun menggunakan backing.