SUATU PANDUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG DI LAPANGAN Sumber informasi di presentasi ini: “A Field Guide to the Indo-Pacific Billfishes” Julian Pepperell and Peter Grewe (1999) Beberapa foto-foto lagi disediakan oleh Julian Pepperell Disusun oleh Dr Gede S. Merta (RIMF) dan Craig Proctor (CSIRO)
KLASIFIKASI IKAN-IKAN PARUH PANJANG Phylum Chordata Superklas Gnathostomata Klas Osteichthyes Superklas Actinopterygii Intraklas Teleostei Divisi Euteleostei Superordo Acanthopterygii Ordo Perciformes Subordo Xiphioidei Famili Xiphiidae Genus Xiphias Xiphias gladius - Ikan pedang (Swordfish) Famili Istiophoridae Genus Istiophorus Istiophorus platypterus - Ikan layaran Indo-Pasifik (Sailfish) Genus Tetrapturus Tetrapturus audax - Setuhuk loreng Indo-Pasifik (Striped marlin) Tetrapturus angustirostris - Ikan todak paruh pendek Indo-Pasifik (Shortbill spearfish) Genus Makaira Makaira indica - Setuhuk hitam Indo-Pasifik (Black marlin) Makaira mazara - Setuhuk biru Indo-Pasifik (Blue marlin)
CIRI-CIRI SEEKOR IKAN PARUH PANJANG Ciri-ciri luar seekor ikan paruh panjang, dengan istilah-istilah teknis pengukuranpengukuran yang merujuk panduan ini
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
IDENTIFIKASI IKAN PEDANG, IKAN LAYARAN & IKAN TODAK Beberapa ciri-ciri yang relatif sederhana yang segera dapat mengidentifikasi spesimen dari ikan pedang paruh lebar, ikan layarandan ikan todak. Kebanyakan ciri-ciri ini dapat digunakan ketika ikan-ikan ini hidup dalam air. Lihat untuk ciri-ciri berikut.
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
IKAN PEDANG PARUH LEBAR ♦ Paruh mendatar ke arah samping, dimana semua ikan paruh panjang yang lain mempunyai paruh-paruh bulat dalam potongan melintangnya. ♦ Lunas ekor lebar, tunggal (datar memanjang pada ”tail wrist”). Semua ikan paruh panjang mempunyai lunas-lunas yang berpasangan ♦ Tidak mempunyai sirip perut. Semua ikan paruh panjang lainnya mempunyai sirip perut ”seperti selempang”, yang melipat ke dalam suatu ”slot”.
Sumber: Pepperell and Grewe (1999)
IKAN LAYARAN
Istiophorus platypterus
♦ Mempunyai sirip dorsal pertama yang sangat besar dan tinggi, ditandai dengan bagian tertinggi pada bagian tengah sirip ♦ Sirip dadanya sangat panjang hampir mencapai anus.
IKAN TODAK
Tetrapturus angustirostris
♦ Paruhnya sangat pendek, hanya sedikit
lebih panjang rahang bawah ♦ Anus agak jauh didepan sirip anal. Anus ikan setuhuk dan layaran sangat dekat dengan sirip anal (dalam satu panjang dari dasar sirip anal). Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Seekor ikan pedang paruh lebar memperlihatkan paruh yang mendatar dan lunas ekor tunggal (skala adalah 50 cm panjang panjangnya).
Ikan todak paruh pendek,seperti namanya yang diusulkan, mempunyai paruh yang sedikit lebih panjang dari rahang bawah.
Seekor ikan layaran besar, memperlihatkan ciri sirip punggung yang sangat lebar. Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
SETUHUK HITAM, BIRU DAN LORENG Tiga spesies setuhuk Indo-Pasifik tidak selalu mudah untuk diidentifikasi. Bagi matanya tidak terlatih, mereka serupa dalam bentuk badan dan ciri-cirinya.
Tabel berikut memuat daftar ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan antara mereka. Tidak satupun ciri-ciri yang hendaknya digunakan secara terpisah, tetapi agaknya, sebanyak mungkin ciri-ciri hendaknya dicek untuk memastikan suatu identifikasi.
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri
Setuhuk hitam Kuat. Tidak dapat dilipat sepanjang badan (melengkung seperti setengah sabit, potongan melintangnya ’aerofoil’
A Sirip dada
Hitam
Setuhuk biru Dapat dilipat sepanjang badan. Berbentuk selendang, potongan melintangnya datar.
Biru
Setuhuk loreng Dapat dilipat sepanjang badan. Seperti selendang, sering ber bentuk ’daun’. Potongan melintangnya datar.
Loreng
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri B Sirip punggung pertama (bila diangkat sepenuhnya)
Hitam
Setuhuk hitam
Setuhuk biru
Terendah dari seluruh setuhuk; ujungnya agak membulat. Tingginya kira-kira setengah lebar badan. Jarang punya bintik-2. Kokoh (jari-jari sirip relatif tebal). Pada ikan yang beratnya kurang dari 50 kg, Sirip dorsalnya relatif tinggi untuk kebanyakan dari panjangnya.
Pertengahan (tetapi nyata tinggi). Tinggi kira-kira 2/3 lebar badan (kira-kira sampai level awal dari sirip dada). Ujungnya meruncing. Kadang-2 mempunyai banyak bintik-bintik kecil. Kokoh (jari-jari sirip relatif tebal).
Biru
Setuhuk loreng Tertinggi di antara setuhuk. Tinggi sama dengan, atau sedikit kurang dari pada tinggi badan. Tepi trailing lebih teratur dari kedua setuhuk lainnya, sehing meng -hasilkan ujung yang bulat dan tepi trailing yang ”ragged”. Relatif lembek (jari-jari sirip tidak kokoh).
Loreng
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri C Sirip punggung kedua & anal kedua
Hitam
Setuhuk hitam Sirip punggung kedua di depan sirip anal (terlihat pada gambar).
Setuhuk biru Sirip punggung kedua di belakang sirip anal kedua.
Biru
Setuhuk loreng Sirip punggung kedua disebelah belakang sirip anal.
Loreng
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri
Setuhuk hitam
Setuhuk biru
Setuhuk loreng
D Sirip perut atau ventral
Sangat pendek. Kurang dari 15% panjang dari rahang bawah sampai cagak ekor.
Panjangnya sedang; 16 sampai 23% panjang dari rahang bawah sampai cagak ekor.
Panjang. 15 -27% panjang rahang bawah.
E Garis sisi
Tunggal. Nyata hanya pada spesimen kecil (< 25 kg).
Kompleks, tetapi tak Terlihat. (Jika kulit Dibersihkan dan dikeringkan, garis sisi terlihat seperti bentuk ”chicken wire” pada punggung kulit).
Sering terlihat seperti garis tunggal, terutama pada ikan kurang dari 80 kg. ada pada ikan-ikan yang lebih besar, tetapi tidak selalu nyata.
F Sisik
Sisik-sisik relatif dalam, tapi dapat dilihat dengan jelas.
Sangat nyata sedikit di bawah kulit. Sisik-sisik hampir selalu ter-buka oleh peahnya kulit ketika ditangani.
Sisik-sisik tidak terlihat (dalam pada kulit). Tidak mudah terbuka oleh abrasi per-mukaan kulit.
F
Hitam
Biru
Loreng
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri
Setuhuk hitam
Setuhuk biru
Setuhuk loreng
G Rahang bawah
Pendek & ’stocky’ seperti paruh ayam. Sering melengkung ke bawah pada ujung
Pendek % ’stocky’ seperti paruh ayam. kadang-kadang melengkung ke bawah pada ujungnya.
Panjang dan ramping. Meruncing.
H Rasio panjang
% mata-cagak sampai rahang bawah-cagak berkisar antara 85% dan 88%. Serupa dengan setuhuk biru.
% mata-cagak sampai rahang bawah-cagak berkisar antara 86% dan 89%. Tidak tumpang tindih dengan setuhuk loreng.
% mata-cagak sampai rahang bawah-cagak berkisar antara 82% dan 86%. Tidak tumpang tindih dengan setuhuk biru.
I Paruh
Terkokoh diantara ketiga setuhuk. Dentikel besar dan tajam pada permukaannya – dapat menyebabkan luka abrasif bila ditangani.
Lebih ramping dan hitam, lebih kokoh dari setuhuk loreng. Dentikel besar dan tajam pada permukaannya, menyebabkan luka abrasif bila dipegang.
Paling ramping diantara ketiga setuhuk. Dentikel sangat kecil pada permukaannya, kelihatannya tidak ” abrade” kulit bila dipegang.
H
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri J Bentuk badan
Hitam
Biru
Setuhuk hitam
Setuhuk biru
Oval dalam potongan melintang . Kuat pada level sirip dada, lonjong teratur ke arah ekor.
Oval dlm potongan melintang. Biasanya lebih berat daripada setuhuk loreng pada panjang badan tertentu.
Setuhuk loreng Bersisi ’slab’. Berbentuk elip dalam potongan melintang. Berat per panjang badan paling kecil diantara ketiga setuhuk. (Lihat grafik).
Loreng
J Potongan badan melintang J Hubungan panjang-berat untuk setuhuk biru, loreng dan ikan layaran yang memperlihatkan perbedaan rata-ratanya. Perhatikan bahwa kurva ratarata untuk setuhuk hitam terlihat identik dengan setuhuk biru. Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Ciri-ciri
Setuhuk hitam
Setuhuk biru
Setuhuk loreng
L Warna daging
Putih kemerahan/abu -abu.
Putih kemerahan/abu -abu
Kebanyakan warna orange (seperti ikan salmon asap)
M Warna/ palang-2 tegak lurus.
Mungkin memperlihatkan palang-2 bila masih hidup (terutama yuwana), tetapi hilang bila mati. Sirip dorsal biasanya berwarna lembayung muda/pink waktu hidup. Warna badan cenderung menjadi abu-2 pudar setelah mati.
Memperlihatkan palang-2 vertikal waktu masih hidup dan biasanya setelah mati. Warna badan menjadi abu-2 warna baja sam -biru sangat gelap sesudah mati. Warna gelap di seluruh badan, termasuk kepala.Warna biru terang mata menonjol.
Palang-2 vertikal waktu hidup, dan selalu terlihat setelah mati. Seluruh badan tidak menjadi gelap setelah mati. Perut biasanya berwarna putih krem.
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
SETUHUK HITAM, BIRU DAN LORENG Gambar-gambar berikut hendaknya dipergunakan dalam kaitannya dengan tabel sebelumnya. Beberapa ciri kunci dijelaskan, huruf mengacu kepada seksi dalam tabel. Digambarkan baik setuhuk hitam dewasa maupun yuwana, karena mereka keduanya biasanya diketemukan di perairan Australia SETUHUK HITAM DEWASA
Makaira indica
♦ Sirip dada kuat, melengkung (A) ♦ Sirip punggung pertama rendah dan membulat (B) ♦ Sirip punggung kedua di depan sirip anal kedua (C) (benar untuk semua ukuran ikan).
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
SETUHUK HITAM YUWANA (KURANG DARI 50 KG)
Makaira indica
♦ Sirip dada kuat, melengkung (A) (NB. Pada ikan kurang dari 15 kg, sirip dada dapat dilipat ke badan). ♦ Sirip punggung pertama sangat tinggi untuk kebanyakan panjangnya (B) ♦ Kadang-kadang memperlihatkan stripstrip vertikal (yaitu, ciri ini tidak eksklusif pada setuhuk loreng). ♦ Sirip punggung kedua di depan sirip anal kedua (C).
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
SETUHUK BIRU
Makaira mazara
♦ Sirip dorsal pertama moderat tinggi (biasanya paling sedikit 2/3 tinggi badan maksimum (B) ♦ Rahang bawah pendek (G) ♦ % mata-cagak sampai rahang bawah-cagak antara 86% dan 89% (H)
SETUHUK LORENG
Tetrapturus audax
♦ Sirip dorsal pertama sangat tinggi (biasanya sama dengan atau kurang dari tinggi badan maksimum)(B) ♦ Rahang bawah panjang, sempit (G) ♦ % mata-cagak sampai rahang bawah-cagak antara 82% dan 86% (H)
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Setuhuk hitam
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Setuhuk hitam yang kecil (~ 25 kg)
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Setuhuk biru
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Setuhuk loreng (~ 70 kg)
Sumber : Pepperell and Grewe (1999)
Setuhuk hitam
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk biru
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk biru
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk biru - Yuwana
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk hitam - Yuwana
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk hitam yang kecil
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk loreng
Photo: Julian Pepperell
Setuhuk loreng
Photo: Julian Pepperell
Ikan pedang
Photo: CSIRO
Ikan layaran
Photo: William White