Studi Tentang Zachman Framework Dengan Popkin Process Dalam Perancangan Enterprise Architecture Budi Widarsa Surya Program Studi Sistem Informasi STMIK Sumedang E-mail :
[email protected] Abstrak Untuk dapat melaksanakan manajemen yang baik, keberadaan sistem informasi merupakan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan. Keberadaanya tidak hanya sekedar perangkat otomatisasi, tetapi telah menjadi bagian strategis dari perusahaan. Namun seringkali terjadi ketidakselarasan antara bisnis dan teknologi informasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya efektivitas dan efisiensi investasi teknologi tersebut dalam perusahaan. Zachman Framework hanya merupakan kerangka berpikir bukan suatu metodologi. Sehingga pada tulisan ini dipilih Popkin Process sebagai metodologi. Hasilnya adalah berupa arsitektur kontekstual, konseptual dan logikal. Arsitektur kontekstual (planner’s view) adalah kumpulan representasi deskriptif perusahaan dari sudut perencana yang meliputi arah bisnis, profil bisnis, business requirement, model organisasi, process thread, diagram hirarki fungsional, dan kandidat entitas. Arsitektur konseptual (business model) adalah kumpulan representasi deskriptif perusahaan dari sudut manajemen, yang meliputi process chart, matriks elementary business process terhadap process thread, matriks business requirement terhadap process thread, matriks functional requirement terhadap process thread, dan matriks event terhadap result. Arsitektur logikal (system model) merupakan rancangan sistem informasi, disusun berdasarkan arsitektur kontekstual dan konseptual yang dimodelkan dengan menggunakan bahasa pemodelan unified modeling language (UML) berupa diagram use case. Terakhir adalah rancangan basis data yang dimodelkan melalui Entity Relationship Diagram. Kata Kunci : enterprise architecture, Zachman Framework, Popkin Process, arsitektur kontekstual, arsitektur konseptual, arsitektur logikal. 1. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang baik akan membuka peluang dalam menghadapi laju perkembangan informasi dan teknologi yang akan berdampak pada pengembangan dunia pendidikan. Untuk dapat melaksanakan manajemen yang baik, keberadaan sistem informasi merupakan suatu kebutuhan yang tak terhindarkan. Sudah banyak institusi yang sudah melakukan beberapa proses bisnis yang dilakukan secara komputerisasi, namun masih merupakan kumpulan beberapa sistem informasi yang berdiri sendiri dan parsial. Jika dimungkinkan ada kebutuhan bisnis, maka sistem akan dikembangkan tanpa melakukan analisis secara menyeluruh terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan berkurangnya skalabilitas sistem secara keseluruhan. Kondisi tersebut menandakan belum terjadi adanya keselarasan antara strategi institusi dengan strategi sistem dan teknologi informasi untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien. Maka dari itu diperlukan adanya suatu konsep enterprise architecture yang mampu memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dengan institusi, dan mudah untuk dikembangkan sebagai acuan untuk pengembangan sistem dan teknologi informasi. Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
49
Inti permasalahan utama dalam enterprise architecture adalah komunikasi. Untuk itu dibutuhkan suatu kerangka kerja (framework) yang menyediakan ruang lingkup masalah umum dan kesamaan bahasa antar tiap individu yang berkeja sama dalam menyelesaikan masalah. Ada beberapa framework yang dikenal dan diterima secara luas, seperti Zachman Framework (1987), The Open Group Architectural Framework (TOGAF) (1995), dan Enterprise Architecture Planning (EAP) (1992). Namun penulis tertarik untuk mempelajari Zachman Framework dengan metodologi Popkin Process sebagai langkah ataupun tahapan proses dalam percancangan enterprise architecture. 2. Enterprise Architecture 2.1 Definisi Istilah enterprise architecture terbentuk oleh dua kata, yaitu enterprise dan architecture. Istilah ini jika diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia adalah arsitektur enterprise. Untuk mempermudah dalam pendefinisian, maka penulis mencoba bahas satu persatu atau per kata berdasarkan literatur yang sesuai. Definisi enterprise menurut (Rochmadijar, dkk) adalah sebuah organisasi besar yang mempunyai banyak bagian-bagian (satuan kerja) untuk menjalankan fungsi organisasi. Sedangkan menurut (O’Rouke et all., 2003) bahwa enterprise adalah sekumpulan orang yang diatur untuk suatu tujuan yang nyata untuk menghasilkan suatu produk atau menyediakan suatu layanan. Namun jika menurut (Chris Greenslade 2007 : 4) bahwa enterprise dapat berupa seluruh korporasi atau perusahaan secara utuh, divisi dari korporasi, organisasi pemerintah, departemen tunggal, ataupun jaringan dari beberapa organisasi yang letaknya berjauhan secara geografis dan saling terhubung satu sama lain oleh suatu tujuan umum. Kata kedua dari istilah enterprise architecture adalah architecture/arsitektur. Arsitektur menurut (Gundars Osvalds. 2000 ) adalah mendefinisikan sebuah sistem informasi melalui model-model. Namun menurut (O’Rouke et all. 2003) adalah disain atau rancangan dari berbagai tipe struktur apakah itu fisikal ataupun konseptual, nyata ataupun tidak nyata. Jika digabungkan kedua kata tersebut, maka muncul beberapa definisi dari beberapa ahli seperti dikutip akhir subbab ini. Definisi enterprise architecture menurut (Gartner Group 2006) adalah proses penterjemahan visi bisnis dan strategi menjadi enterprise yang berubah secara efektif dengan berbuat, berkomunikasi, dan memperbaiki kunci prinsip-prinsip dan modelmodel yang menggambarkan masa depan enterprise dan menjalankan perubahan tersebut. Namun menurut (Zachman John, 2007) sendiri bahwa enterprise architecture adalah sekumpulan total perpotongan antara abstrak dan perspektif, yang merupakan sekumpulan total deskriptif representasi relevan untuk menggambarkan sebuah enterprise. 2.2
Faktor Pendorong Penggunaan Ada beberapa faktor utama pendorong pengembangan dan penggunaan sebuah enterprise architecture pada sebuah organisasi menurut beberapa sumber yang didapat, adalah sebagai berikut: 1. Menurut (Annette Hobbs, 2006) bahwa enterprise architecture menolong kita untuk meluruskan infrastruktur dengan misi bisnis, dengan cara menyediakan hubunganhubungan sedetail mungkin, mengidentifikasi pemisah/gap antara kebutuhan dan Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
50
kemampuan, dan menggambarkan kita dimana dan kemana kita pergi. Juga enterprise architecture hanya sebuah alat ketika sistem dibangun dengan cara meluruskan mekanisme komunikasi antara stakeholder bisnis dan mempromosikan interoperabilitas dan berbagi sumber daya untuk menyediakan potensi yang lebih besar untuk berhemat. 2. Namun menurut (Enterprise Solutions Council (ESC), 2004) bahwa enterprise architecture adalah: a. Menyediakan sebuah metode untuk menulis berbagai benda-benda (mengembangkan cetak biru/blueprints) b. Menunjukan akibat dari “moving a wall” (kekompleksan dan perubahan) c. Menyediakan rencana bagaimana untuk “move the wall” (change management) d. Membantu untuk memelihara pengetahuan pegawai (menjadi knowledgebase of enterprise). 2.3
Manfaat Manfaat penggunaan enterprise architecture menurut (Cook, Melisa 1996 : 58) bagi perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. Merampingkan proses bisnis perusahaan, artinya dapat menemukan dan menghilangkan pengulangan bisnis proses. 2. Mengurangi kompleksitas sistem informasi pada perusahaan melalui pengidentifikasian dan penghilangan data dan software. 3. Dapat mengintegrasikan seluruh perusahaan melalui data sharing, artinya mengidentifikasi data penting untuk membuat standar data untuk data sharing. 4. Mempercepat evolusi perusahaan ke penggunaan teknologi baru. 2.4
Kerangka Kerja (Framework) Definisi Framework menurut (John Zachman, 2007) adalah suatu skema klasifikasi umum untuk merancang artifak, dan merepresentasikan deskriptif dari obyek kompleks apapun atau merupakan sebuah struktur klasifikasi untuk mendeskripsikan klasifikasi dari sebuah obyek bahkan banyak obyek. Menurut (Frank Goethals) ada beberapa framework untuk pengembangan enterprise architecture yang telah dipublikasikan, diantaranya sebagai berikut: 1. Zachman Framework, dikeluarkan oleh Zachman Institute for Framework Advancement (ZIFA) yang merupakan hasil pemikiran John Zachman. 2. Kruchten’s 4+1 View Model of Architecture, dipresentasikan di IEEE Software pada November 1995, dan menjadi model penting dalam mendeskripsikan arsitektur. Menjelaskan arsitektur perangkat lunak dengan menggunakan 5 pandangan. 3. Soni, Nord, dan Hofmeiser adalah merupakan arsitektur perangkat lunak, dan berperan dalam mendisain dan mengembangkan sistem yang besar. 4. Tapscott and Caston adalah sebuah arsitektur yang membandingkan 5 hubungan viewpoints. 5. ISO’s RM-ODP adalah model referensi ISO dari Open Distributed Processing (RMODP) yang telah mendefinisikan persetujuan dengan sistem terdistribusi. Dan terdefinisi dengan 5 buah perbedaan viewpoints. 6. OMG’s MDA adalah sebuah pendekatan spesifikasi sistem IT. 7. Federal Enterprise Architecture Framework dikembangkan oleh Chief Information Officer (CIO) Council untuk mempromosikan interoperabilitas, membagi
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
51
pengembangan dari federal process dan berbagi informasi antara agensi pemerintahan federal dengan entitas pemerintahan lainnya. 8. CISR Architecture Framework adalah sebuah framework yang harus memberikan panduan arsitektur untuk sejumlah domain yang berhubungan dengan departemen Defense (DoD) Amerika Serikat 9. The Open Group Architectural Framework (TOGAF) yang dikeluarkan oleh The Open Group. Framework ini dibangun berdasarkan The Technical Architecture Framework for Information Management yang dibuat oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. 10. Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF), dikeluarkan oleh Chief Information Officer (CIO) Council, suatu enterprise architecture pemerintah federal di seluruh Amerika. Dari kesekian banyak framework yang telah dipublikasikan, Zachman framework menjadi standar secara de facto untuk disain arsitektur sistem informasi. Dan sampai tahun buku ini dibuat adalah metodologi yang paling mudah untuk dipelajari untuk mengembangkan arsitektur informasi bagi sebuah enterprise (Cook, Melisa 1996 : 19). 3.
Zachman Framework Semenjak publikasi pada tahun 1987 di IBM System Journal oleh John A. Zachman, “The Zachman Framework for Enterprise Architecture” mencapai sukses pada sebuah level penetrasi pada domain bisnis dan model dan arsitektur sistem informasi. Lebih umum disebut dengan Zachman Framework. (Rational Software, 2001) mengatakan bahwa Zachman Framework adalah sebuah struktur logika untuk mengklasifikasikan dan mengorganisasi representasi deskriptif dari sebuah enterprise yang signifikan untuk pihak manajemen dari enterprise itu sendiri demikian pula bagi pengembangan sistem enterprise. Sedangkan menurut (Terry Bahil, et all, 2006) adalah keadaan normal dari enam kali enam klasifikasi skema untuk mengorganisasi representasi deskriptif dari sebuah enterprise. Baris-baris merepresentasikan perbedaan pandangan perspektif stakeholder dari sebuah enterprise, sedangkan kolom menggambarkan lingkup yang berbeda dari minat perpektif itu. Dan juga merupakan sebuah framework yang simpel, bukan sebuah proses, metode, notasi atau alat. Dapat dikatakan pula sebagai skema klasifikasi yang dapat digunakan untuk mengatur artifak-artifak perusahaan dan juga dapat digunakan untuk membantu memberikan kerangka berpikir, penalaran, dan komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Dibentuk dalam dalam matriks dua dimensi yang terdiri dari enam baris yang menggambarkan perpektif (point of view) dan enam kolom menggambarkan focus, sedangkan perpotongan baris dan kolom disebut cell atau sel yang merupakan representasi model dari satu perspektif pada focus tertentu. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
52
Gambar 1 Zachman Framework 3.1 a. b.
c.
d.
e.
f.
g.
Framework Menurut (Zachman, John, 2007) bahwa framework adalah: Simple, atau sederhana sehingga mudah untuk dimengerti, tidak bersifat teknis, dan benar-benar logis. Comprehensive, atau menyeluruh – dapat menghadapi enterprise secara keseluruhan. Isu apapun yang mungkin terjadi dapat dipetakan kedalamnya untuk dapat dipahami secara komposisi primitif (atau berkenaan dengan unsur) dalam konteks enterprise secara keseluruhan. A Language, sebuah bahasa yang dapat membantu memikirkan konsep-konsep yang kompleks dan berkomunikasi dengan minimal dan tepat, bukan merupakan kata-kata teknis. A Planning Tool, atau sebuah alat perencanaa., Membuat pilihan yang lebih baik ketika vakum tidak dapat menentukan pilihan. Dapat memposisikan isu dalam konteks enterprise dan melihat alternatif sebuah total keseluruhan. A Problem Solving Tool, artinya memungkinkan untuk bekerja dengan secara abstraksi, untuk menyederhanakan, mengisolasi kesederhanaan, singel variabel-singel variabel tanpa menghilangkan makna dari kekompleksan enterprise secara keseluruhan. Neutral, atau netral artinya dapat mendefinisikan secara total keseluruhan dari alatalat atau metodologi-metodologi dan oleh karena itu beberapa alat-alat atau beberapa metodologi dapat dipetakan terhadapnya untuk dapat memahami apa-apa yang tersembunyi dalam trade-offs dan degree of completion, apa yang dilakukan maupun apa yang sedang tidak lakukan. The Raw Material for Enterprise Engineering, artinya adalah sebagai bahan baku untuk rekayasa perusahaan. Model primitif, ketika diterapkan pada suatu enterprise, adalah disain artifak yang dibutuhkan untuk rekayasa enterprise seperti halnya gambargambar, spesifikasi fungsi-fungsi, bills of material, dan lain sebagainya adalah disain artifak yang diperlukan untuk merekayasa obyek fisik apapun.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
53
3.2
Aturan-Aturan Menurut (Zachman, John, 2003) bahwa aturan-aturan tersebut adalah seperti berikut ini: 1. Tidak menambahkan baik baris maupun kolom ke dalam framework. 2. Masing-masing kolom mempunyai model generik yang simpel 3. Kesimpulannya bahwa sebuah tingkatan detil adalah sebuah fungsi sel bukan kolom 4. Tidak ada meta konsep yang memungkikan untuk mengklasifikasi menjadi lebih dari sebuah sel. 5. Tidak membuat hubungan antar sel secara diagonal 6. Tidak merubah nama kolom atau baris. 7. Logika dari framework adalah generik, rekursif. 3.3
Perspektif (Baris) Dimensi vertikal (baris-baris) menggambarkan perspektif-perspektif yang menggunakan model atau merupakan uraian deskripsi isi sel-sel. Baris teratas merepresentasikan sebagian besar perspektif umum dari suatu organisasi, sementara baris-baris dibawahnya berturut-turut lebih konkrit. Baris terbawah merepresentasikan sebuah deskripsi dari data aktual, kode dan orang-orang yang membuat enterprise. Zachman Framework dikembangkan dengan mengambil pertimbangan dari semua partisipan yang terlibat dalam perencanaan, konsepsi, bangunan, menggunakan dan memelihara aktivitas-aktivitas dari sistem informasi organisasi (Pereira and Sousa) Setiap barisnya merupakan pandangan yang lengkap dari perspektif atau sudut pandang tertentu yang berbeda dan unik. Perspektif pada Zachman Framework menurut (Krisnanda, Made) adalah sebagai berikut: 1. Scope : (Contextual) The Planner’s Perspective. mendeskripsikan visi, misi, kontek, batas, dan arsitektur sistem. Sering disebut sebagai black box, karena kita dapat melihat input dan output, namun tidak dapat melihat detail pekerjaannya.Baris ini sering disebut baris konteks. 2. Bussiness Model : (Conceptual) The Owner’s Perspective mendefinisikan sasaran, strategi, struktur dan proses yang digunakan untuk mendukung sistem atau organisasi. Baris ini sering disebut baris konsep. 3. System Model: (Logical) The Designer’s Perspective berisi kebutuhan, obyek, aktifitas dan fungsi sistem dalam mengimplementasikan model bisnis. Dalam baris system model kita dapat melihat dengan jelas detail pekerjaan, sehingga sering disebut sebagai baris logika. 4. Technology Model: (Physical) The Builder’s Perpective mempertimbangkan batasan faktor manusia,alat, teknologi, dan material. Sering disebut sebagai baris fisik. 5. Detailed Representations: (Out-of-Context Perspective) A Subcontractor’s Perspective mewakili inividu, komponen independen yang bisa dialokasikan pada kontraktor untuk implementasi. Baris ini sering disebut juga baris diluar kontek, karena kedetilannya yang seringkali menyebabkan keluarnya kontek dari baris – baris sebelumnya dalam framework. 6. Functioning Enterprise. menggambarkan sistem operasional yang sedang dipertimbangkan sebagai salah satu solusi.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
54
3.4
Fokus (Kolom) Dimensi horizontal (Kolom) pada Zachman Framework menjelaskan tipe-tipe dari abstraksi-abstraksi perspektif yang berbeda-beda. Tiap tipe merupakan sebuah pertanyaan dan cara pertanyaan itu dijawab sangat tergantung pada persfektif. Tipe-tipe abstraksi pada Zachman Framework adalah sebagai berikut (Ertaul and Sudarsanam): 1. What (Data). Merupakan kolom pertama yang merupakan rincian data yang mempengaruhi arah dan tujuan enterprise, yang harus dijamin keamanannya tergantung pada tingkat sensitivitas data. Data dapat berupa data internal perusahaan maupun external perusahaan. 2 How (Process). Kolom kedua termasuk semua proses termasuk operasi-operasinya, manufaktur, riset ,produksi, hukum yang dibutuhkan untuk jaminan keamanan dan juga lintas fungsi proses serta seluruh proses. Pada sistem komputer, kolom kedua ini merupakan program aplikasi. 3. Where (Network) Kolom ketiga merupakan penghubung antar node point pada perusahaan. Node point tersebut dapat berupa konneksi antar cabang perusahaan termasuk ke kantor pusat, pemerintahan, mitra, dan dapat pula berupa penyedia jasa layanan. 4. Who ( People). Kolom keempat merupakan kolaborasi, pertanggungjawaban, aliran kerja organisasi, dan antar departemen atau orang-orang yang terlibat diperusahaan. 5. When (Time). Kolom kelima merupakan daftar event-event, penyusunan pemilihan waktu dari proses dan aliran yang sigifikan terhadap bisnis. Ini meliputi business process planning cycle, contingency planning, fluktuasi pasar dan rencana strategi perusahaan. 6. Why (Motivation) Kolom keenam dihadapkan pada persyaratan dan batasan eksternal yang dihadapi suatu perusahaan. Tipikal persyaratan eksternal meliputi pemenuhan terhadap peraturan, pembatasan teknologi, keamanan, regulasi privasi, dan lain-lain. Kolom ini berfokus pada motivasi untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan. 3.5
Sel Sel merupakan perpotongan baris dan kolom yang merupakan representasi model dari satu perspektif pada fokus tertentu. Penjelasan masing-masing sel pada Zachman Framework adalah sebagai berikut. 1. Perspektif Planner Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut: a. What (data), merupakan daftar semua hal yang penting bagi proses bisnis. b. How (process) berisikan daftar proses bisnis yang dilakukan. c. Where (network), berisikan daftar berbagai lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis; d. Who (people), merupakan daftar orang-orang yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan; e. When (time), berisikan daftar event-event dan result bisnis utama yang terkait dengan masing-masing proses bisnis; f. Why (motivation), berisikan daftar tentang tujuan dan strategi perusahaan bisnis perusahaan. Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
55
2. Perspektif Owner Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut : a. What (data), berisikan semantic model atau model data konseptual; b. How (process), berisikan penjelasan model proses-proses bisnis ; c. Where (network), business logistics model yang menggambarkan hubungan antara lokasi bisnis yang satu dengan yang lainnya khususnya di bidang logistik; d. Who (people), berisikan berbagai role dan tanggung jawab dari masing-masing pihak yang terkait pada masing-masing proses atau istilahnya adalah work flow model; e. When (time), berisikan event dan result pada masing-masing proses bisnis yang digambarkan dalam suatu model yang terperinci (master schedule); f. Why (motivation), berisikan berbagai aturan, prosedur, dan standar bisnis yang dipakai untuk masing-masing proses bisnis (rencana bisnis); 3. Perspektif Designer Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut : a. What (data), berisikan model data logic dan hubungan antar data yang terkait dengan berbagai macam informasi; b. How (process), berisikan representasi logis dari sistem informasi beserta hubungannya (arsitektur aplikasi); c. Where (network), berisikan representasi logis mengenai arsitektur sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi bisnis; d. Who (people), berisikan representasi logis dari hak akses masing-masing pengguna sistem berdasarkan peran dan tanggung jawabnya (Human Interface Interaction); e. When (time), berisikan event dan respon yang dihasilkan berdasarkan business event (Processing Structure) ; f. Why (motivation), berisikan persyaratan system (Business Rule Model); 4.
Perspektif Builder Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut: a. What (data), berisikan model data fisik dan persyaratan manajemen basis data yang sesuai dengan model data logical; b. How (process), berisikan spesifikasi dari aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform atau teknologi tertentu; c. Where (network), berisikan spesifikasi perangkat jaringan dan hubungannya dengan batasan fisik sistem; d. Who (people), berisikan identitas hak akses masing-masing pengguna; e. When (time), berisikan spesifikasi pemicu untuk merespon event-event pada sistem; f. Why (mutivation) berisikan persyaratan teknologi.
5. Perspekif Subcontractor Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut; a. What (data), berisikan data definition yang sesuai dengan model data fisik; b. How (process), berisikan source program yang akan beroperasi pada suatu flatform teknologi tertentu; c. Where (network), berisikan konfigurasi perangkat jaringan yang sesuai dengan spesifikasi tertentu ditinjau dari protocol, fasilitas komunikasi, dan sejenisnya; Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
56
d. Who (people), berisikan identifikasi hak akses sistem untuk keamanan sistem; e. When (time), berisikan timing definition yang merupakan waktu dari interrupt dan machine cycle untuk menentukan urutan aktivitas proses; f. Why (motivation), berisikan rule specification yang sesuai dengan standar teknologi tertentu; 6. Perspektif Functioning Enterprise Penjelasan masing-masing kolom sebagai berikut : a. What (data), merupakan data implementation yang berisikan konversi data dalam suatu basis daa; b. How (process), merupakan program yang telah siap diaplikasikan atau diujicobakan, beserta instruksi penggunaannya; c. Where (network), merupakan implementasi fasilitas komunikasi yang diterapkan; d. Who (people), menjalankan peran dan tanggung jawab orang-orang yang menjalankan sistem serta pelatihan terhadap orang-orang yang akan menjalankan sistem yang baru; e. When (time), merupakan implementasi schedule untuk melakukan aktifitas berdasarkan urutan waktu tertentu; f. Why (motivation), merupakan strategi untuk mengimplementasikan aturanaturan bisnis. 4.
Zachman Framework dengan Popkin Process Dalam menentukan urutan langkah dalam proses perancangan enterprise architecture diperlukan suatu metodologi. Metodologi yang biasa dipakai adalah TOGAF dan Popkin process, namun adapula yang membebaskannya, yaitu menyesuaikan dengan kebutuhan. Zachman Framework hanyalah berupa kerangka kerja/berpikir. Namun pada tulisan ini akan digunakan metodologi dengan menggunakan Popkin process. Popkin process menurut (Popkin Software, 2003) merupakan suatu proses berupa tahapan-tahapan yang terstruktur untuk menggunakan kerangka kerja enterprise architecture untuk mencapai suatu tujuan spesifik. Popkin dapat dikombinasikan dengan bebagai macam kerangka kerja enterprise architecture diantaranya Zachman Framework. Popkin mengeluarkan enterprise architecture tools yang diberi nama system Architect yang merupakan modelling tools untuk mendukung Framework. Perangkat lunak ini menawarkan kumpulan notasi dan metoda pemodelan serta kemampuan utuk mengelola artifak didalam repository yang terintegrasi. Adapun tahapan-tahapannya dapat digambarkan seperti hambar berikut ini:
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
57
AWAL PROYEK
IDENTIFIKASI KANDIDAT ENTITAS
DEFINISIKAN PROFIL BISNIS
IDENTIFIKASI FUNGSI BISNIS
DEFINISIKAN ARAH & OBJEKTIF BISNIS
IDENTIFIKASI PROCESS THREAD
IDENTIFIKASI EVENT & RESULT BISNIS
IDENTIFIKASI ROLE
IDENTIFIKASI PROSES BISNIS
IDENTIFIKASI EVENT & RESULT BISNIS
DEFINISIKAN ROLE DAN KOMPETENSI
KONTEKSTUAL
KONSEPTUAL
BUAT MODEL DATA KONSEPTUAL
BUAT DIGRAM DEKOMPOSISI FUNGSIONAL
BUAT DIAGRAM ALIRAN PROSES
IDENTIFIKASI KELAS-KELAS
BUAT DIAGRAM ORGANISASI
BUAT MODEL KONSEP BISNIS
IDENTIFIKASI BATASAN SISTEM
BUAT DIAGRAM USE CASE
BUAT MODEL DATA LOGIKAL
SEMPURNAKAN MODEL KELAS
BUAT DIAGRAM INTERAKSI OBJEK (DIAGRAM SEQUENCE DAN COLLABORATION)
BUAT SPESIFIKASI INTERAKSI PENGGUNA
LOGIKAL
BUAT MODEL DATA FISIK
DESAIN WINDOW SCREEN & MENU
DEFINISIKAN KELAS-KELAS IMPLEMENTASI
IDENTIFIKASI KOMPONENKOMPONEN
FISIK
BUAT SKEMA DATABASE
BUAT SOURCE CODE
DEFINISIKAN ARSITEKTUR JARINGAN
DEPLOY SISTEM
OUT OF CONTEXT
Gambar 2 Popkin Process Adapun tahapan penyusunan enterprise architecture dengan Zachman Framework pada Popkin process (Popkin Software, 2003) adalah sebagai berikut: 1. Arsitektur Konstektual a. Business Enterprise Direction Mendefinisikan strategi bisnis serta kebijakan-kebijakan bisnis dan aturan-aturan yang mempengaruhi perubahan bisnis. Business Enterprise Direction terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut. a) Visi perusahaan, menggambarkan bagaimana hasil yang akan diperoleh apabila transformasi yang dilakukan perusahaan berhasil dilakukan. b) Misi perusahaan, merupakan langkah-langkah stategis yang ditetapkan manajemen perusahaan untuk mencapai visi dan seharusnya mengidentifikasi tujuan-tujuan perusahaan, produk, segmen pelanggan yang akan menjadi sasaran dan tingkat kinerja yang diinginkan. c) Business Objective, merupakan hasil spesifik atau tujuan perusahaan jangka panjang yang ingin dicapai dalam periode tiga hingga lima tahun. d) Strategi perusahaan, merepresentasikan arah kebijakan perusahaan yang akan diambil untuk mencapai sasaran bisnis. e) Critical Success Factor (CSF), merupakan fakor-faktor kritis yang harus dicapai perusahaan untuk mencapai misinya. b. Profil Bisnis. Profil bisnis merupakan hal-hal yang berkaitan dengan definisi bisnis secara langsung yang merupakan ringkasan karakteristik penting dari bisnis yang Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
58
digunakan untuk membantu mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan baik produk, layanan, pelanggan, pemasok, pesaing, segmen bisnis, dan lain-lain. Profil bisnis terdiri dari : a) Deskripsi bisnis, b) Profil segmen bisnis, merupakan informasi kunci mengenai berbagai macam bisnis dan segmen pasar perusahaan ; c) Profil produk & layanan, merupakan informasi kunci mengenai kategori produk dan layanan untuk setiap segmen bisnis; d) Profil pelanggan , merupakan informasi kunci mengenai tipe-tipe pelanggan untuk setiap segmen bisnis; e) Profil pemasok, merupakan informasi pemasok yang digunakan perusahaan; f) Profil pesaing, merupakan informasi tentang pesaing pada setiap segmen bisnis; g) Business forces summary, merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi bisnis antara lain prospek & tingkat keuntungan, tekanan pemilik, ekspektasi keuangan, dan tekanan perusahaan. c. Business Requirement Business objective akan menghasilkan business requirement. Business requirement harus dipenuhi oleh proses bisnis dan data yang terkait dengan proses tersebut. d. Model Organisasi Menggambarkan struktur organisasi perusahaan. e. Process Thread Merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan suatu organisasi sebagai respon dari suatu kejadian (event) untuk memperoleh suatu hasil tertentu. f. Diagram Hirarki Fungsional. Merupakan diagram untuk menggambarkan hirarki fungsi-fungsi organisasi. g. Kandidat Entitas . 2. Arsitektur Konseptual a. Process Chart Diagram yang digunakan untuk memodelkan aliran proses secara logis. Setiap process thread yang didefinisikan pada arsitektur kontekstual dimodelkan oleh satu atau lebih diagram process chart. b. Matriks Elementary Business Process terhadap Process Thread Menjelaskan hubungan antara elementary business process pada diagram process chart dengan process thread. c. Matriks Business Requirement terhadap Process Thread Menjelaskan hubungan antara business requirement yang didefinisikan pada level kontekstual dengan process thread. d. Functional Requirement Merupakan persyaratan yang terkait dengan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh suatu organisasi. e. Matriks Functional Requirement terhadap Process Thread Menjelaskan hubungan antara functional requirement dengan process thread. f. Matriks Event terhadap Result Menjelaskan hubungan antara event dengan result pada diagram process chart.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
59
3. Arsitektur Logikal Langkah-langkah pada arsitektur logikal antara lain sebagai berikut : a. Diagram use case, b. Diagram sequence, c. Diagram collaboration, d. Diagram class, e. Entity relationship diagram, f. Physical data model. 4. Arsitektur Fisik Arsitektur fisik meliputi perancangan model data fisik, arsitektur jaringan, komponen-komponen, dan disain menu. 5. Out of Context Terdiri dari pembuatan basis data, kode program dan menyebarkan system. 5. 1)
2)
3) 4)
5)
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pelajaran diatas adalah: Dengan memanfaatkan perancangan enterprise architecture, akan dihasilkan suatu framework yang terintegrasi dan mudah dikembangkan sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam institusi, dan mudah untuk dikembangkan sebagai acuan untuk pengembangan sistem dan teknologi informasi Perancangan enterprise architecture sangat berperan penting dalam melakukan integrasi sistem informasi sehingga diharapkan skalabilitas sistem meningkat secara keseluruhan. Keselerasan strategi institusi dengan strategi teknologi informasi meningkat sehingga diharapkan tujuan institusi akan tercapai secara efektif dan efisien. Zachman Framework hanya merupakan kerangka berpikir bukan suatu metodologi, sedangkan Popkin process adalah merupakan suatu proses berupa tahapan-tahapan yang terstruktur untuk menggunakan kerangka kerja enterprise architecture untuk mencapai suatu tujuan spesifik. Hasil dari perancangan Enterprise Architecture adalah berupa arsitektur kontekstual, konseptual dan logikal. Arsitektur kontekstual (planner’s view) adalah kumpulan representasi deskriptif perusahaan dari sudut perencana yang meliputi arah bisnis, profil bisnis, business requirement, model organisasi, process thread, diagram hirarki fungsional, dan kandidat entitas. Arsitektur konseptual (business model) adalah kumpulan representasi deskriptif perusahaan dari sudut manajemen, yang meliputi process chart, matriks elementary business process terhadap process thread, matriks business requirement terhadap process thread, matriks functional requirement terhadap process thread, dan matriks event terhadap result. Arsitektur logikal (system model) merupakan rancangan sistem informasi, disusun berdasarkan arsitektur kontekstual dan konseptual yang dimodelkan dengan menggunakan bahasa pemodelan unified modeling language (UML) berupa diagram use case. Terakhir adalah rancangan basis data yang dimodelkan melalui Entity Relationship Diagram.
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
60
Daftar Pustaka Bahill, Terry, Botta, Rick and Daniels, Jesse. The Zachman Framework Populated with Baseball Models. http://www.sie.arizona.edu/sysengr/publishedPapers/ZachmanBaseball.pdf. 24 September 2008 10.20 WIB Cook, Melissa A. Building Enterprise Information Architectures:Reengineering Information System. Prentice Hall Inc. USA. 1996 Ertaul, Levent and Sudarsanam, Radika. Security Planning Using Zachman Framework for Enterprises. http://www.mgovernment.org/resurces/euromgov2005/PDF/16_S039ELS13.pdf. 23 September 2008. 13.45 WIB. Goethals, Frank. An Overview of Enterprise Architecture Framework Deliverable. http://www.econ.kuleuven.be/leerstoel/sap/downloads/Goethals%20Overview %20existing%20frameworks.pdf. 23 September 2008. 14.15 WIB Greenslade, Chris. e-Framework, SOA and Enterprise Architecture. http://www.jisc.ac.uk/media/documents/events/2007/03/soa_enterpise_archite cture.pdf. 23 September 2008. 14.30 WIB Hirvonen, Ari. Introduction to Enterprise Architecture. http://www.jyu.fi/it/laitokset/cs/en/infwest/hirvonen. 24 September 2008. 09.30 WIB Hobbs, Annette. Establishing a Successful Enterprise Architecture Program Office. http://www.pmibaltimore.org/docs/presentations/Estab%20Successful%20EA%2 0Program%20Office.ppt. 24 September 2008 10.40 WIB. Krisnanda, Made. Masalah – Masalah yang Terdapat dalam Pengembangan Enterprise Architecture. http://www.ukm.ac.id. 23 September 2008. 14.00 WIB. Pereira and Sousa, Pedro. A Method to Define an Enterprise Architecture using the Zachman Framework. http://www.ea-kye.com/upl/{71289a1b-1656-45daae921261d47fdfd5}.pdf. 23 September 2008. 14.00 WIB. Setiadi, Rochmadijar dan Hadijanto, Lukman. Sekilas Enterprise Architecture. http://www.prima-infonet.com/docs/PR_EnterpriseArchitecture_v01.pdf. 23 September 2008. 13.30 WIB Spewak, Steven H. & Hill, Steven C. Enterprise Architecture Planning, Developing a Blueprint for Data, Application and Technology. John Wiley & Sons Inc. USA. 1992 Zachman, John A.. Architecture Is Architecture Is Architecture. http://www.scc.cc/voice/ArtArchitecture%20Is%20Architecture.pdf. 24 September 2008. 10.10 WIB Zachman, John A. The Zachman Framework For Enterprise Architecture:Primer for Enterprise Engineering and Manufacturing. http://www.businessrulesgroup.org/BRWG_RFI/ZachmanBookRFIextract.pdf. 24 September 2008 10.30 WIB. Zachman, John A. THE FRAMEWORK FOR ENTERPRISE ARCHITECTURE:Background, Description and Utility.http://www.joinconsulting.co.kr/materials/ea/zachman_framework.pdf.2 4. September 2008 10.40 _____________. Building an Enterprise Architecture : The Popkin Process Version 1.0.Popkin Software & System Inc. http://www.mco.cz/download/popkin/methodology.pdf. 2003. 23 September 2008. 10.52 WIB
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
61
_____________. System Architect Tutorial. Popkin Software & System Inc. http://www.mco.cz/download/popkin/userguide.pdf. 2003. 23 September 2008. 10.50 WIB ____________. Enterprise Architecture : A General Overview. Enterprise Solutions Council (ESC). http://itsd.mt.gov/policy/councils/esc/ESC%20EA%20Overview%200804.ppt. 24 September 2008. 10.10 WIB ____________. The Zachman Framework For Enterprise Architecture and Rational BestPractices and Product. Rational:e-development company.http://wiki.lassy.uni.lu/se2c-bib_download.php?id=688 24. September 2008. 10.10 WIB
Jurnal Infoman’s > Jurnal Ilmu-ilmu Manajemen dan Informatika STMIK Sumedang
62