STUDI SOSIAL EKONOMI TENTANG KETERKAITAN ANTARA MODAL SOSIAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali
NYOMAN UTARI VIPRIYANTI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Surat Pernyataan Mengenai Disertasi dan Sumber Informasi
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi Studi Sosial Ekonomi tentang Keterkaitan antara Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi Wilayah:
Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali adalah
merupakan karya saya sendiri dan belum diajukan kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Disertasi ini.
Bogor, Mei 2007
Nyoman Utari Vipriyanti P063020031
ABSTRACT UTARI VIPRIYANTI, NYOMAN. Social Economic Study on the Interplay between Social Capital and Regional Economic Development: Case Study at four regencies of Bali Province (ISANG GONARSYAH as Chairman, ERNAN RUSTIADI and BAMBANG JUANDA as Members of the Advisory Committee). The increasing appreciation of the value of social capital at micro, meso and macro levels leaves a number of unanswered questions as to its importance on a specific region in determining household incomes and regional economic development. The basic premise of this research is that social capital is a productive factor, which gives benefits to individual who has relationship with other individuals. Social capital determinants include trust, norm and network. The aim of this research is to analyze the level of social capital and its interplay with regional economic development in Bali Province. This research uses: (1) confirmatory factor analysis to identify components of social capital, (2) two stage least square analysis to solve the endogeneity problems which arise from a simultaneous equation between social capital and welfare, and (3) game analysis to determine dominant strategy for revitalizing social capital. The research shows that: (1) there is a significant difference between social capital in developed and underdeveloped regions in Bali Province. Trust contributes significantly to build social capital either at developed region or modern organization. Norm gives the biggest contribution in building social capital at underdeveloped region. On the other side, networking is an important component to enhance social capital in traditional organization, (2) Level of social capital and of income tend to affect each other. Income gives significant contribution in building social capital either at micro or macro levels. Social capital also gives a significant contribution to the household incomes, regional economic development, economic growth and total factor productivity in the area understudy. Nevertheless, there is no significant contribution to poverty alleviation and economic growth rate, (3) Cooperative is the best strategy to revitalize social capital at macro level in the area understudy. However, cooperative strategy is not a costless strategy.
Keyword: social capital, economic development, trust, network, norm
ABSTRAK UTARI VIPRIYANTI, NYOMAN. Studi Sosial Ekonomi tentang Keterkaitan antara Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi Wilayah: Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali. (ISANG GONARSYAH sebagai Ketua, ERNAN RUSTIADI dan BAMBANG JUANDA sebagai Anggota Komisi Pembimbing). Sejak akhir abad ke 20 telah terjadi perkembangan pesat dalam pemikiran dan penelitian modal sosial. Bagaimanapun, perkembangan tersebut tetap saja meninggalkan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan peran modal sosial dalam kesejahteraan rumah tangga dan pembangunan wilayah. Premis dasar penelitian ini bahwa modal sosial adalah faktor produktif yang memberikan manfaat bagi setiap individu yang mampu membangun hubungan dengan individu lain. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji komponen dominan modal sosial di Bali, (2) mengidentifikasi dan menganalisis peran modal sosial dengan pembangunan dan kesejahteraan, (3) menganalisis prospek kebijakan pemerintah dalam rangka menguatkan modal sosial masyarakat. Daerah penelitian ditentukan secara purposive berdasarkan kinerja perekonomian kabupaten/kota di Bali dan responden dipilih secara random. Komponen dominan modal sosial dianalisis menggunakan structural equation model (SEM) khususnya confirmatory factor analysis sedangkan keterkaitan antar modal sosial dan pembangunan ekonomi wilayah dianalisis menggunakan model regresi dengan metode pendugaan two stage least square. Strategi kebijakan dalam penguatan modal sosial ditentukan melalui game analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Modal sosial di wilayah belum berkembang lebih rendah daripada di wilayah maju. Rasa percaya merupakan satu-satunya komponen dominan yang memberi kontribusi nyata terhadap modal sosial di wilayah maju dan organisasi modern di Bali. Komponen dominan modal sosial di wilayah belum berkembang adalah norma sedangkan komponen dominan modal sosial dalam organisasi tradisional adalah jaringan kerja; (2) Modal sosial memiliki keterkaitan yang nyata dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga dan pembangunan ekonomi wilayah namun tidak memiliki keterkaitan yang nyata dengan kemiskinan dan laju pertumbuhan ekonomi wilayah. Modal sosial menyambung (bridging social capital) memberi kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah sebaliknya memberi pengaruh positif terhadap total faktor produktifitas; (3) Bekerjasama merupakan strategi yang harus dipilih oleh rumah tangga, pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi untuk membangun modal sosial di tingkat makro walaupun strategi tersebut berarti semua pihak harus bersedia menanggung biaya sosial. Kata Kunci: modal sosial, pembangunan, rasa percaya, jaringan kerja, norma
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya.
STUDI SOSIAL EKONOMI TENTANG KETERKAITAN ANTARA MODAL SOSIAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali
NYOMAN UTARI VIPRIYANTI
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu-Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
Judul
:
Studi Sosial Ekonomi tentang Keterkaitan antara Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi Wilayah: Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali
Nama
:
Nyoman Utari Vipriyanti
NRP
:
P063020031
Program Studi
:
Ilmu-Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof. Ir. Isang Gonarsyah, Ph.D Ketua
Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr Anggota
Dr. Ir. H. Bambang Juanda, MS Anggota
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu-Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Ir. Isang Gonarsyah, Ph.D
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputra, M.S
Tanggal Ujian: 16 Maret 2007
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi yang membahas mengenai modal sosial dengan judul ”STUDI SOSIAL EKONOMI TENTANG
KETERKAITAN
ANTARA
MODAL
SOSIAL
DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH: Studi Kasus di Empat Kabupaten di Provinsi Bali” Modal sosial merupakan faktor komplemen dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan manusia dalam pembangunan ekonomi wilayah. Sebagai faktor yang melekat pada interaksi sosial individu ataupun kelompok yang dibangun dari komponen saling percaya, norma, kepercayaan, kelembagaan dan jaringan kerja, modal sosial memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan rumah tangga dan pertumbuhan maupun pembangunan wilayah. Hingga saat ini, perhatian yang dicurahkan untuk membahas peran modal sosial di Indonesia masih sangat kurang padahal seringkali modal sosial merupakan satu-satunya aset yang dimiliki oleh masyarakat miskin di perdesaanperdesaan negara berkembang.
Penelitian ini mencoba mengidentifikasi dan
menganalisis modal sosial serta peranannya dalam peningkatan kesejahteraan rumah tangga pada khususnya dan pembangunan wilayah pada umumnya. Penulis menyampaikan terima kasih kepada komisi pembimbing: Bapak Prof. Ir. Isang Gonarsyah, Ph.D, Bapak Dr. Ir Ernan Rustiadi, M.Agr dan Bapak Dr. Ir. H. Bambang Juanda, MS atas bimbingannya sejak pembentukan ide, perumusan masalah, membangun pola berpikir, mengarahkan dalam menentukan metode analisis hingga proses analisis dan sintesis.
Rasa terima kasih juga
penulis ditujukan kepada: Bapak Prof. Dr. Ir. Affendi Anwar, MSc yang menyempurnakan logika penelitian ini sejak ujian preliminasi tahap II hingga ujian terbuka; Bapak Dr. Ir. Hermanto Siregar, MSc atas kontribusi keilmuan beliau yang sangat kritis pada saat ujian preliminasi tahap II; serta Bapak Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc.Agr atas sumbangan kritis beliau berdasarkan disiplin Ilmu Sosiologi pada saat ujian tertutup. Penulis merasakan bahwa studi ini
menjadi lebih sempurna ketika Prof. Dr. Robert M.Z. Lawang (Guru Besar Universitas Indonesia) dan Dr. Agus Pakpahan, APU (Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agroindustri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan) memberikan masukan, kritik dan saran pada saat ujian terbuka. Oleh karenanya, penulis sampaikan terima kasih atas kesediaan beliau membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis. Selain itu, penulis juga menyampaikan terimakasih atas pengayaan ide dan dorongan yang sangat berarti yang penulis peroleh saat berdiskusi dengan Bapak Dr. Ir. Joyo Winoto, MSc, Ibu Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MS, Bapak Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MSc, Bapak Dr. Ir. Sunsun Saefulhakim, M.Agr, dan Bapak Dr. Ir. Bayu Krisna Murthi, MS. Dukungan moril dan bantuan materiil yang tidak pernah hentinya penulis peroleh dari ayahanda I Made Sukarwa dan Bapak Putu Legawa serta Ibunda Rukmini Giri dan Ibu Luh Sumitha, Kakanda Anak Agung Gede Dharmayasa, Mbak Putu Udiyani, Bli Made Udayana, Mbak Yvonne, Adinda Iwan, dan Cik Umiarti. Tidak kalah besarnya dorongan dari anak-anak tercinta Sukma, Uthi dan Mang Tyas serta tujuh keponakan yang tersayang.
Terima kasih yang tidak
terkatakan kepada Bli Ketut Jayadi dan Bibi Ade atas perhatian dan bimbingan yang tulus kepada anak-anak yang tidak pernah akan bisa terbayarkan. Berbagai pihak telah memberi bantuan sehingga memudahkan proses penelitian hingga penyusunan hasil penelitian ini. Oleh karenanya, penulis sampaikan terima kasih kepada Ibu Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bapak Koordinator Kopertis Wilayah VIII, Bapak Ketua Yayasan, Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan Kabupaten Jembrana, Ketua Bapeda Kabupaten Jembrana, Bapak Lurah Jimbaran, Bapak Lurah Legian, Bapak Bendesa Pelaga, Bapak Lurah Gianyar, Bapak Bendesa Melinggih Kelod, Bapak Bendesa Buahan Kaja, Bapak Bendesa Petak Kaja, Bapak Bendesa Manggis.
Rasa terima kasih juga penulis ingin
sampaikan kepada teman-teman seangkatan di program studi PWD maupun di luar program studi: Dr Ansofino, Ir. Elan Masbulan, MP, Ir Marwan R Yantu, MS, Ir. Maman Hilman, MT, Ir. Umar Mansyur, MT, Drs. Gede Nurjaya, MM, seluruh rekan PWD lainnya serta rekan Punhawacana Bali-Bogor yang telah menjadi orang-orang terdekat dan memberi bukti betapa modal sosial dapat
membantu penulis untuk tetap kuat, bertahan dan bersemangat menyelesaikan pendidikan ini. Penulis menyadari bahwa keterbatasan pemahaman yang penulis miliki membuat disertasi ini jauh dari kesempurnaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat menyempurnakan tulisan ini sangat diharapkan. Atas perhatian semua pihak, penulis ucapkan terima kasih. Bogor, Mei 2007
Penulis
Riwayat Hidup Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 28 November 1964, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah bernama Drs. I Made Sukarwa, Apt. dan Ibu Ni Wayan Rukmini Giri. Setelah menamatkan pendidikan Menengah Atas (SMA) di SMAN I Denpasar, kemudian penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1983. Tahun 1997 menyelesaikan program magister (S2) pada program studi Ilmu-ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB. Selanjutnya tahun 2002 melanjutkan program doktor (S3) di program studi dan perguruan tinggi yang sama yaitu Ilmuilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB melalui program beasiswa pendidikan pascasarjana (BPPS) dari Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Penulis diterima sebagai dosen Kopertis Wilayah VIII sejak tahun 1989 dan dipekerjakan pada Universitas Mahasaraswati Denpasar, salah satu universitas swasta di Denpasar. Setelah menikah tahun 1989 dengan dr Ketut Jayadi, penulis dikarunia seorang putra, Putu Sukma Parahita Aditya (16 tahun), dan dua orang putri yaitu Made Uthi Adya Anindita (12 tahun) serta Nyoman Tyas Apsari (7 tahun).
DAFTAR ISI
Teks
Halaman
Halaman Pernyataan ................................................................................ Abstract .................................................................................................. Abstrak .................................................................................................... Halaman Hak Cipta ................................................................................. Halaman Judul ......................................................................................... Lembar Pengesahan ................................................................................. PRAKATA………………………………………………………............ RIWAYAT HIDUP ................................................................................. DAFTAR ISI......……………………………………………………...... DAFTAR TABEL.……………………………………………………… DAFTAR GAMBAR……………………………………………………
i ii iii iv v vi vii x xi xiv xvi
PENDAHULUAN ……………………………………………………..
1
Latar Belakang ……………………………..…........................... Perumusan Masalah ………………………............................. Tujuan Penelitian …………………………………………....... Manfaat Penelitian …………………………………………….. Definisi Modal Sosial yang Digunakan ..................................... Batasan Penelitian......................................................................... Struktur Penyajian Disertasi ........................................................
1 4 12 12 13 14 15
TINJAUAN TEORITIS: MODAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH ..........................................
16
Perkembangan Definisi Modal Sosial .......................................... Sumber dan Dimensi Modal Sosial ............................................. Rasa Percaya (Trust)............................................................ Norma (Share Value) .......................................................... Jaringan Kerja (Network).................................................... Pengukuran Modal Sosial ............................................................ Isu-Isu dalam Penelitian Modal Sosial......................................... Modal Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ............ Modal Sosial dan Kesejahteraan Rumah Tangga ............... Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi Wilayah ..........
19 22 22 23 24 26 29 29 34 37
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................
42
Kerangka Pemikiran .................................................................... Hipotesis....................................................................................... Metode Penentuan Daerah Penelitian ........................................ Metode Penentuan Responden .................................................... Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data .............................. Metode Analisis Data .................................................................. Uji Beda Rataan Indikator Modal Sosial di Wilayah Maju dan Wilayah Belum Berkembang .......................................
42 49 51 51 53 58 58
Identifikasi Faktor-Faktor Dominan Modal Sosial: Pendekatan Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modelling) .......................................................... 61 Analisis Keterkaitan Modal Sosial dan Kesejahteraan: Pendekatan di Tingkat Mikro dan Makro .......................... 64 Analisis Keterkaitan antara Modal Sosial dan Kesejahteraan Rumah Tangga ................................ 64 Analisis Keterkaitan Modal Sosial dan Pertumbuhan, Kemiskinan, Pembangunan Ekonomi Wilayah dan Total Factor Productivity............................................................. 66 Analisis Strategi Revitalisasi Modal Sosial: Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat............... 70 KINERJA PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI DI PROVINSI 75 BALI ....................................................................................................... Karakteristik Sosial ..................................................................... Karakteristik Ekonomi ............................................................... Karakteristik Kesejahteraan ........................................................ Karakteristik Spesifik Wilayah Penelitian .................................. Kabupaten Jembrana ......................................................... Kabupaten Badung ............................................................ Kabupaten Gianyar ............................................................ Kabupaten Karangasem ..................................................... Wilayah Belum Berkembang.............................................. Wilayah Maju .....................................................................
78 85 87 88 88. 90 92 94 96 97
KARAKTERISTIK MODAL SOSIAL INDIVIDU DI EMPAT KABUPATEN WILAYAH PENELITIAN DI BALI: Rasa Percaya 99 (Trust), Jaringan Kerja (Network) dan Norma (Norm)............................. Struktur Sosial dalam Pembentukan Modal Sosial di Bali ......... Modal Sosial di Empat Wilayah Penelitian di Bali...................... Rasa Percaya (Trust), Jaringan kerja (Network) dan Norma (Norm) Individu di Perkotaan dan Perdesaan ......... Rasa Percaya (Trust), Jaringan kerja (Network) dan Norma (Norm) Individu di Wilayah Belum Berkembang dan Wilayah Maju ............................................................... Simpulan Akhir Bab ................................................................... IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN MODAL SOSIAL DI EMPAT KABUPATEN DI BALI: Pendekatan Pemodelan Persamaan Struktural (Structural Equation Modeling) ..............................................................
101 104 104 111
120 122
Komponen Modal Sosial di Tingkat Mikro: Modal sosial Individu di Wilayah Belum Berkembang dan Maju..................... 123 Modal Sosial Individu di Wilayah Belum Berkembang ..... 124 Modal Sosial Individu di Wilayah Maju ............................. 126 Komponen Modal sosial di Tingkat Meso: Modal Sosial
Kelompok Tradisional dan Modern ............................................. Modal Sosial dalam Subak ................................................. Modal Sosial dalam Organisasi Kepariwisataan ................ Modal Sosial dalam Banjar/Desa Pakraman ...................... Simpulan Akhir Bab ................................................................... ANALISIS PERAN MODAL SOSIAL DAN KETERKAITANNYA DENGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN: Analisis di Tingkat Mikro dan Makro ……………………………………............................ Struktur Perekonomian Bali ........................................................ Pendapatan, Pemerataan Pendapatan dan Kemiskinan di Bali.... Indeks Pembangunan dan Indeks Kemiskinan Manusia di Bali... Analisis Modal Sosial di Tingkat Mikro di Empat Kabupaten..... Analisis Modal Sosial di Tingkat Makro ..................................... Modal Sosial dan Kemiskinan ......................................... Modal Sosial dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ......... Modal Sosial dan Pembangunan Wilayah ....................... Simpulan Akhir Bab ...................................................................
127 129 133 135 137 138 140 143 145 149 151 153 154 158 161
STRATEGI REVITALISASI MODAL SOSIAL DI EMPAT 163 KABUPATEN DI BALI…………........................................................... Modal sosial: Dasar Penentuan Strategi ...................................... Strategi Membangun Modal Sosial: Bekerjasama (cooperative) atau Tidak Bekerjasama (non-cooperative) ……........................ Simpulan Akhir Bab ...................................................................
163 166 175
PENUTUP ..............................................................................................
176
Simpulan ...................................................................................... Saran dan Implikasinya terhadap Pembangunan Nasional...........
176 177
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
179
LAMPIRAN.............................................................................................. 192
DAFTAR TABEL
Teks 1. Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Indonesia Tahun 1997-2002 ................
Halaman
5
2. Kinerja Perekonomian Bali Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 1999, 2002 dan 2004 .......................................................................................... 8 3. Aspek Struktural dan Kognitif Modal Sosial ...........................................
27
4. Peneliti, Definisi dan Sumber Modal Sosial ............................................
31
5. Penelitian Modal Sosial Terdahulu dan Variabel yang Digunakan................................................................................................. 40 6. Ganjaran (Payoff) bagi Pelaku dalam Permainan Dilema Tahanan ......... 45 7. Ganjaran bagi Pelaku Berdasarkan Norma Altruism, Resiprokal dan Selfish........................................................................................................ 46 8. Definisi Variabel Modal Sosial di Tingkat Mikro serta Pertanyaan dalam Kuisioner ....................................................................................... 54 9. Definisi Variabel Modal Sosial di Tingkat Meso serta Pertanyaan 55 dalam Kuisioner ....................................................................................... 10. Variabel Laten dan Indikator (Peubah Manifes) Modal Sosial ................ 57 11. Nilai Maksimum dan Minimum Indikator Komponen IPM ....................
70
12. Payoff Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Berdasarkan Alokasi Bantuan Dana Sosial untuk Masing-Masing Desa Adat di Bali, Tahun 73 2005 ......................................................................................................... 13. Karakteristik Ekonomi Wilayah Bali, 2004 .............................................
86
14. Karakteristik Wilayah Penelitian di Kabupaten Jembrana, 2005.............
89
15. Karakteristik Wilayah Penelitian di Kabupaten Badung, 2005 ...............
91
16. Karakteristik Wilayah Penelitian di Kabupaten Gianyar, 2005 ...............
93
17. Karakteristik Wilayah Penelitian di Kabupaten Karangasem, 2005......... 94 18. Independent Sample Test antara Sarana Informasi dan Komunikasi di 98 Wilayah Berkembang dan Wilayah Maju, 2005 ...................................... 19. Keanggotaan Masyarakat dalam Berbagai Organisasi di Bali, 2005........ 107 20. Uji Beda Rataan Indikator Modal Sosial Individu di Perdesaan dan 110 Perkotaan Di Empat Kabupaten, 2005......................................................
21. Uji Beda Rataan Indikator Modal Sosial Individu di Wilayah Belum 113 Berkembang dan Wilayah Maju di Bali, 2005 ........................................ 22. Hasil Analisis Beda Rataan (Uji Mann-Whitney) Rasa Percaya di Bali, 114 Tahun 2005 .............................................................................................. 23. Variabel Laten dan Signifikansi Masing-masing Indikatator terhadap 125 Variabel Laten Modal Sosial di Wilayah Belum Berkembang, 2005 ...... 24. Variabel Laten dan Signifikansi Masing-masing Indikatator terhadap Variabel Laten Modal Sosial di Wilayah Maju, 2005 ............................ 126 25. Variabel Laten dan Signifikansi Masing-masing Indikatator terhadap Variabel Laten Modal Sosial dalam Komunitas Subak di Bali, 132 2005.......................................................................................................... 26. Variabel Laten dan Signifikansi Masing-masing Indikatator terhadap Variabel Laten Modal Sosial dalam Komunitas Pariwisata di Bali, 134 2005.......................................................................................................... 27. Variabel Laten dan Signifikansi Masing-masing Indikatator terhadap Variabel Laten Modal Sosial dalam Komunitas Banjar/Desa Pakraman 136 di Bali , 2005............................................................................................. 28. Struktur Perekonomian Bali Tahun 2004 ................................................
142
29. Indikator Keberhasilan Pembangunan di Bali, 2004 ...............................
146
30. Tingkat Partisipasi Murni di Provinsi Bali, 2004 ....................................
146
31. Komponen Indeks Pembangunan Manusia di Bali 1996 -2002 ..............
148
32. Hasil Analisis Keterkaitan antara Berbagai Variabel Modal Sosial dan 150 Pendapatan Rumah Tangga ..................................................................... 33. Karakteristik Sosial Demografi Wilayah Bali, 2004 ...............................
152
34. Hasil Analisis Berbagai Variabel Modal Sosial Terhadap Output 156 (PDRB) di Bali, Tahun 2005 ................................................................... 35. Hasil Analisis Keterkaitan Modal Sosial dan Pembangunan Wilayah di 159 Bali, Tahun 2005 ..................................................................................... 36. Indeks Rasa Percaya, Kerapatan Kerja dan Norma di Empat Kabupaten 164 di Bali, 2005 ............................................................................................. 37. Bantuan dana Per-tahun untuk Desa Pakraman di Bali, 2004 .................
167
DAFTAR GAMBAR Teks
Halaman
1. Pemetaan Wilayah Kabupaten/Kota di Bali berdasarkan Keterkaitan Indikator Pertumbuhan (PAD), Pembangunan (IPM) dan Modal Sosial, 2004 ................................................................. 6 2. Alur Masalah Penelitian ..................................................................
10
3. Evolusi Pemikiran Pembangunan dalam Akumulasi Kapital..........
17
4. Kerangka Pemikiran Pengukuran Modal Sosial ..............................
26
5. Bentuk dan Ruang Lingkup Modal Sosial ...................................... 6. Keterkaitan antara Modal Sosial Masyarakat dan Pemerintah ........
28 29
7. Peran Modal Sosial dalam Menekan Perilaku Oportunistik ............ 45 8. Kerangka Pemikiran Analisis Modal Sosial ...................................
50
9. Kerangka Pemilihan Sampel (Sampling frame) .............................
52
10. Alur Pemikiran dan Proses Penelitian Modal Sosial di Bali ...........
60
11. Model Persamaan Struktural Modal Sosial ....................................
63
12. Interaksi antar Stake Holder dalam pembangunan Modal Sosial ....
72
13. a. Kontribusi PAD dan Persentase Perdesaan/Kota dengan Mata Pencaharian Pertanian, Tahun 2004 ...........................................
77
b. Banyaknya Perkotaan dan Jumlah Kemiskinan di Bali, Tahun 2004 .......................................................................................... 14. Jumlah Desa Dinas dan Desa Pakraman di Bali, Tahun 2004 ......... 80 15. Jumlah Subak per 1000 Ha Lahan Sawah dan Produktivitasnya di 81 Kabupaten/Kota di Bali, Tahun 2004 .............................................. 16. Jumlah Organisasi Sosial dan Desa Pakraman per 1000 Penduduk 82 di Bali, Tahun 2004 ........................................................................ 17. Persentase Pengeluaran untuk Jasa Publik dan Jumlah KK Miskin 83 per Kabupaten di Bali, Tahun 2004 ................................................ 18. Jumlah Konflik dan Organisasi Sosial di Bali Tahun 2004.............
84
19. Jumlah Desa Pakraman dan Jumlah Konflik di Bali, Tahun 85 2004................................................................................................
20. Gini ratio Kabupaten Penelitian di Bali, Tahun 2005 ....................
87
21. Pemetaan Wilayah Berdasarkan Persentase Masyarakat Perdesaan 106 dan Perkotaan yang Memiliki Rasa Percaya Terhadap Orang Lain di Bali, Tahun 2005 ........................................................................ 22. Pemetaan Wilayah Berdasarkan Kepadatan Jaringan Kerja Profesi 108 dan Jaringan Kerja Sosial Tahun 2005 ........................................... 23. Pemetaan Wilayah Berdasarkan Berbagai Indikator Norma di 109 Bali, Tahun 2005 ............................................................................ 24. Korelasi Bantuan Fisik dan Jumlah Free Rider di Bali, Tahun 109 2005 ................................................................................................. 25. Pemetaan Wilayah Berdasarkan Sikap Kehati-hatian dan Rasa 112 Percaya di Bali, Tahun 2005 .......................................................... 26. Keterkaitan antara Rasa Percaya Individu terhadap Individu lain 114 Sesama Etnis maupun Beda Etnis di Bali, Tahun 2005 .................. 27. Dinamika Rasa Percaya dan Lokasi Tempat Tinggal, Tahun 2005.. 115 28. Dinamika Rasa Percaya Berdasarkan Tingkat Kehati-hatian 116 Masyarakat di Bali, 2005 ............................................................. 29. Kesediaan Membantu Orang Lain berdasarkan Level Kehati- 117 hatian Masyarakat di Bali, 2005 ................................................... 30. Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tingkat Partisipasi Masyarakat 118 dan Kepadatan jaringan kerja di Bali, Tahun 2005 ....................... 31. Keterkaitan Rasa percaya dan Partisipasi Masyarakat di Bali, 119 Tahun 2005 ...................................................................................... 32. Klasifikasi Organisasi di Bali berdasarkan Proses Pembentukan 128 dan Sistem Pengelolaannya, Tahun 2005 ........................................ 33. Perkembangan Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektoral 141 terhadap PDRB Bali Tahun 1996 – 2004 ..................................... 34. Tingkat pengangguran dan Jumlah penduduk Miskin, Tahun 144 1998-2004 ....................................................................................... 35. Distribusi Pendapatan Penduduk (Gini Ratio) dan Jumlah 145 Keluarga Miskin di Kabupaten Jembrana, Badung, Gianyar dan Karangasem Tahun 2004 ................................................................
36. Payoff Pemkab Jembrana dan Masyarakat dalam Membangun 170 Modal Sosial Tahun 2005............................................................. 37. Payoff Pemkab Badung dan Masyarakat dalam Membangun 171 Modal Sosial Tahun 2005............................................................. 38. Payoff Pemkab Gianyar dan Masyarakat dalam Membangun 172 Modal Sosial Tahun 2005............................................................. 39. Payoff Pemkab Karangasem dan Masyarakat dalam Membangun 172 Modal Sosial Tahun 2005............................................................ 40. Payoff Pemkab di Wilayah Maju dan Pemerintah Provinsi Bali 173 dalam Membangun Modal Sosial Tahun 2005................................. 41. Payoff Pemkab di wilayah belum berkembang dan Pemprov Bali 174 dalam Membangun Modal Sosial Tahun 2005................................ 42. Perbedaan antara Struktur Sosial yang bersifat Non-closure dan 174 Struktur Sosial yang bersifat Closure...............................................
DAFTAR LAMPIRAN
Teks
Halaman
1. Kuisioner Peran Modal Sosial dalam Pembangunan .......................
192 2. Independent Sample Test dari Komponen Modal Sosial di Wilayah Belum Berkembang dan Wilayah Maju di Provinsi Bali, Tahun 2005 ………………………………………………………. 205 3. Nilai T2 Hotteling Indikator Modal Sosial di Bali, Tahun 2005 .....
207
4. Korelasi antara Rasa Percaya, Norma dan Organisasi di Perdesaan 208 dan Perkotaan ................................................................................. 5. Hasil Analisis Structural Equation Modal Sosial di Bali …………. 209 6. Hasil Analisis SEM Individu di Wilayah Belum Berkembang … 7. Hasil Analisis SEM Modal Sosial di Wilayah Maju ……………
211 213
8. Hasil Analisis SEM Kelompok Pariwisata ………………………
215
9. Hasil Analisis SEM Kelompok Banjar ……………………………
217
10. Hasil Analisis SEM Kelompok Subak ……………………………. 219 11. Hasil Analisis TSLS (Two Stage Least Squares) Modal Sosial 221 terhadap Pembangunan (IPM : PAD) ………………………….. 12. Hasil Analisis TSLS Modal Sosial terhadap Pembangunan (IPM : Yjt) ………………………………………………………
224
13. Hasil Analisis 2 SLS Modal Sosial terhadap IKM ………………
226
14. Hasil Analisis 2 SLS Modal Sosial terhadap Laju Pertumbuhan ...
228
15. Analisis Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah, Modal 232 Sosial dan Total Faktor Produktivitas ............................................ 16. Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah, Modal Sosial dan 233 Total Faktor Produktivitas (Model Log PDRB) ............................. 17. Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah, Modal Sosial dan 234 Total Faktor Produktivitas (Model Ln PDRB) ............................... 18. Peran Modal Sosial dalam Kesejahteraan Rumah Tangga 235 Menggunakan 2-stage least square (TSLS) .................................... 19. Peran Modal Sosial dalam Kesejahteraan Rumah Tangga 235 Menggunakan Ordinary Least Square ............................................
20. Hasil analisis 2-stage least square untuk Variabel Pengeluaran Sosial …………………………………………………………….
236
21. Hasil Analisis Ordinary Least Square untuk Variabel Rasa Percaya ……………………………………………………………
236
22. Indikator Modal Sosial Individu di Bali, 2005 ................................
237
23. Kriteria Indeks Modal Sosial di Bali, 2005......................................
239
24. Daftar Peubah (Variabel) yang Digunakan .....................................
240
25. Peta Wilayah Provinsi Bali ………………………………………..
241