STUDI PERENCANAAN TRANSPORTASI DARAT KABUPATEN KOTIM
IWAN HERMAWAN Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
IAN SUNARYA Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
ABSTRAK Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis yang bertujuan menyediakan layanan transportasi baik sarana maupun prasarananya disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat disuatu wilayah, yang sangat menunjang segala aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor terutama sektor ekonomi. Untuk daerah kabupaten, jaringan transportasi darat yang bisa melayani aktivitas masyarakat masih sangat kurang, khususnya jaringan transportasi jalan raya. Hal ini merupakan permasalahan yang penting untuk dikaji dan hasilnya dapat direalisasikan dalam suatu perencanaan, yaitu untuk mengetahui pola perjalanan kendaraan penumpang dan barang dalam 6 tahun kedepan (2012-2017) dan untuk mengetahui model distribusi pergerakan melalui jaringan transportasi jalan raya di empat kecamatan Kabupaten Kotim dengan menggunakan metode Furness. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut, yaitu mengidentifikasi dan membuat suatu rumusan masalah, menentukan tujuan penelitian, mengumpulkan data, baik sekunder maupun primer dengan melakukan survei lalu lintas dilapangan, dan selanjutnya merekap data sebaran pergerakan di 4 zona tersebut, yaitu kecamatan Baamang, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean, dan selanjutnya dianalisa pertumbuhan pergerakannya dengan metode Furness. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah pergerakan penumpang dan barang di kabupaten Kotim menginformasikan bahwa terjadi pergerakan penumpang dan barang yang cukup besar, khususnya pada kecamatan Baamang menuju kecamatan kota Besi yaitu 491 smp/jam. Dan menurut prediksi pada tahun 2017, dengan metode Furness dapat disimpulkan bahwa pada ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Kota Besi dan Cempaga LHR yang terjadi sangat menurun yaitu 166 smp/jam, dan untuk ruas jalan yang menghubungkan kecamatan Cempa dan Kota Besi hanya 51 smp/jam.
Kata Kunci: Transportasi Darat, Distribusi pergerakan, Faktor pertumbuhan metodeFurness
38
PENDAHULUAN BATASAN MASALAH Batasan masalah yang diambil penulisan
LATAR BELAKANG Perencanaan
transportasi
adalah
suatu
kegiatan perencanaan sistem transportasi yang sistematis
yang
bertujuan
untuk
pada penyusunan skripsi ini sebagai berikut: 1.
melayani
kebutuhan masyarakat akan jasa transprtasi, baik
Studi dilaksanakan di 4 Kecmatan Baamang, Kota Besi, Cempaga dan Parenggean.
2.
Objek studi adalah
perencanaan jaringan
sarana berupa alat angkut transportasi maupun
transportasi darat, model faktor pertumbuhan
prasarananya berupa jarigan jalan. Penyediaan akan
distribusi sebaran yang
transportasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan
metode Furness.
transportasi bagi masyarakat disuatu wilayah, yang
3.
digunakan adalah
Data lalu lintas yang digunakan adalah
sangat menunjang segala aktivitas masyarakat
berdasarkan hasil survei lalu lintas di ruas-
dalam berbagai sektor terutama sektor ekonomi.
ruas jalan yang menghubungkan 4 Kecamatan
Untuk daerah kabupaten, sering kita temui
tersebut.
bahwa jaringan transportasi darat yang bisa melayani aktivitas masyarakat tersebut masih
METODE PENELITIAN
sangat kurang, khususnya jaringan transportasi jalan
raya.
Hal
ini
juga
merupakan
suatu
Metode penelitian yang digunakan ada
permasalahan tersendiri bagi kabupaten Kotim,
dua, yaitu metode pengumpulan data dan metode
dimana untuk memberikan solusi yang baik bagi
analisa data.
perkembangan transportasi beberapa tahun kedepan
Metode
khususnya pelayanan akan jaringan transportasi
menunjang penelitan ini, yaitu berupa data
perlu adanya suatu data tentang jumlah lalu lintas,
sekunder dan data primer. Data sekunder adalah
pertumbuhannya serta pola sebarannya. Hal ini
data yang diperoleh dari instansi terkait berupa
merupakan permasalahan yang penting untuk dikaji
peta wilayah penelitian, peta jaringan jalan,
dan hasilnya dapat direalisasikan dalam suatu
geometrik jalan dan data jumlah penduduk di
perencanaan.
kabupaten Kotim. Data primer adalah data yang
pengumpulan
data
dilakukan
untuk
diperoleh secara langsung dilapangan dengan TUJUAN PENELITIAN
melakukan survei pengamatan dan perhitungan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
volume lalu lintas penumpang dan barang diruas-
1. Untuk mengetahui pola perjalanan kendaraan
ruas jalan yang menghubungkan 4 kecamatan
penumpang dan barang 6 tahun kedepan, yaiutu
tersebut. Metode analisa data dilakukan dengan
tahun 2012-2017 di 4 Kecamatan di Kabupaten
tahapan sebagai berikut :
Kotim. 2. Untuk mengetahui model distribusi pergerakan
1. Melakukan pengumpulan data, baik data sekunder
maupun survei
data
primer
lapangan
dengan
melalui jaringan transportasi jalan raya di
melakukan
berupa
empat kecamatan kabupaten Kotim dengan
pengamatan dan perhitungan jumlah lalu
menggunakan metode Furness.
lintas yang melewati ruas-ruas jalan yang di teliti.
39
2. Merekap data hasil survei lalu lintas, berupa
gambaran
keterkaitan
antar
transportasi
dan
data volume lalu lintas dalam kendaraan/jam
pengembangan wilayah. Analisa permintaan dalam
yang
bentuk
paparan ini dibagi dalam dua bagian yaitu analis
smp/jam, kemudian dituangkan ke dalam
asal tujuan perjalanan saat ini dan prediksi pola
bentuk data matrik asal tujuan (MAT).
perjalanan.
selanjutnya
dibuat
dalam
3. Untuk memprediksi jumlah volume lalu lintas pada tahun 2012-2017, digunakan faktor
Tabel 1. Jumlah pergerakan kendaraan
pertumbuhan distribusi pergerakan, yaitu
penumpang dan barang antar kecamatan
metode Furness, sehingga didapat volume
(smp/jam) pada tahun 2012
(Q) lalu lintas ditahun 20017 dalam smp/jam.
1
2
3
4
1
0
491
0
0
masing ruas jalan, sehingga dapat dihitung
2
374
0
349
0
Derajat kejenuhan (Ds) untuk masing-masing
3
0
296
0
357
4
0
0
228
0
4. Dari hasil analisa geometrik dan pengamatan dilapangan, didapat kapasitas (C) masing-
ruas jalan tersebut dengan perbandingan volume (Q) dan kapasitas (C). 5. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat suatu kesimpulan untuk mengambil kebijakan
Dimana :
atau perencanaan selanjutnya.
1. Kecamatan Baamang 2. Kecamatan Kota Besi
6. Selesai
3. Kecamatan Cempaga 4. Kecamatan Parenggean
Diagram Alir Tahapan Penelitian
Dari data di atas dapat di informasikan bahwa pergerakan penumpang dan barang relatif cukup besarsehingga dapat diartikan bahwa pengguna sarana dan prasarana jalan juga cukup besar.
Prediksi Pola Perjalanan Untuk mengetahui informasi jumlah pergerakan kendaraan penumpang dan barang beberapa tahun kedepan, perlu dilakukan prediksi berdasarkan persentase
pertumbuhan
penduduk
pertahun.
Prediksi ini bermanfaat untuk merencanakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
fasilitas yang harus disediakan sebagai upaya mengantisipasi perkembangan. Pada penelitian ini
Analisa Permintaan Survei asal dan tujuan perjalanan (OD) dilakukan
untuk
menganalisa
pergerakan
penumpang
kecamatan.
Hal
ini
dan sekaligus
permintaan barang
direncanakan untuk prediksi 6 tahun kedepan (sampai tahun 2017).
antar
memberikan 40
Dalam peramalan distribusi lalu lintas pada masa
1. Kecamatan Baamang
yang akan datang dilakukan pembuatan rencana
2. Kecamatan Kota Besi
pertumbuhan dan asal tujuan perjalanan yang
3. Kecamatan Cempaga
diestimasi dengan menggunakan metode trip-
4. Kecamatan Parenggean
proporsional
approach
dengan
mengadopsi
metode Furness sebagai berikut :
Perhitungan Volume Lalu Lintas Tahun 2017. 1.
Dimana :
2.
Pergerakan pada masa mendatang 3.
Pergerakan pada masa sekarang. Tingkat pertumbuhan
Perhitungan Kapasitas (C) Tabel 2. Faktor Pertumbuhan Tahun 2013-2017 Kecama
Untuk ruas jalan luar kota perhitungan kapasitas
2013
2014
2015
2016
2017
(C) dihitung degan rumus :
1,07
1,066
1,062
1,059
1,05
Dimana :
tan 1
1
5
C
= Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas Dasar (smp/jam) 2
0,94
0,940
0,936
0,932
0,92
34 3
4
7
1,00
1,006
1,006
1,006
1,06
64
35
31
27
24
1,08
1,075
1,070
1,065
1,06
14
3
4
14
Fcw = Faktor lebar jalan Fcsp = Faktor pemisah arah Fcsf = Faktor hambatan samping
Jalan 2 lajur 2 arah tidak dipisah median, Co = 3100 smp/jam Lebar jalan 5 meter , Fcw = 0,69 Hambatan samping disepanjang sisi jalan rata-rata sangat rendah (VL), lebar bahu jalan 1,5 meter,
Tabel 1. Jumlah pergerakan kendaraan penumpang dan barang antar kecamatan (smp/jam) pada tahun 2017
Fcsf = 1 Penyesuai arah Baamang-Kota Besi= 53:47, Fcsp = 0,982
1
2
3
4
1
0
540
0
0
2
477
0
167
0
3
0
52
0
508
4
0
0
400
0
Penyesuai arah Kota Besi-Cepaga = 76 : 24, Fcsp = 0,844 Penyesuai arah Cempaga-Parenggean = 56 : 44, Fcsp = 0,964
Kecamatan Baamang-
Co
Fcw
Fcsp
3100 0,69 0,982
Fcsf
C
1
2100
Dimana : 41
2. Dan menurut prediksi pada tahun 2017,
K.Besi K.Besi-
3100 0,69 0,844
1
1805
dengan metode Furness dapat disimpulkan bahwa pada ruas jalan yang menghubungkan
Cempaga
kecamatan Kota Besi dan Cempaga LHR Cempaga-
3100 0,69 0,964
1
2061
Parenggean
yang terjadi sangat menurun yaitu 166 smp/jam,
dan
untuk
ruas
jalan
yang
menghubungkan kecamatan Cempa dan Kota Besi hanya 51 smp/jam.
Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) Derajat jenuh adalah perbandingan dari volume lalu lintas terhadap kapasitasnya. Untuk ruas jalan kota, perhitungan Derajat kejenuhan dihitung
SARAN 1. Pengembangan
sistem
transportasi
darat
dimasa yang akan datang sangat penting
dengan rumus :
sebagai penghubung transportasi lainnya. 2. Penetapan
prioritas
pembangunan
dan
pengembangan jaringan jalan perlu dilakukan Dimana :
pentahapan dan strategi yang profesional agar
DS = Degree of Saturated (Derajat kejenuhan)
alokasi
Q = Volume lalu lintas (smp/jam)
merata dan tidak tersedot untuk daerah-daerah
C = Kapasitas (smp/jam)
tertentu saja.
pembiayaan
pembangunan
lebih
3. Pembangunan dan pengembangan jaringan Kecamatan
Q
C
DS
Baamang -
1017
2100
0,484
219
1805
0,121
908
2061
0,440
jalan harus disertai juga dengan pembangunan sarana pendukung utama.
Kota Besi Kota Besi –
DAFTAR PUSTAKA
Cempaga Cempaga –
Badan Pembagunan Daerah, 2012, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Parenggean
Bruton, 1985, Perencanaan Transportasi KESIMPULAN DAN SARAN Badan Pusat Statistik, 2012, Kotawaringin Timur
KESIMPULAN
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah pergerakan
penumpang
dan
barang
di
kabupaten Kotim menginformasikan bahwa
Dinas
Pekerjaan
Umum,
2012,
Kabupaten
Kotawaringin Timur
terjadi pergerakan penumpang dan barang yang cukup besar, khususnya pada kecamatan Baamang menuju kecamatan kota Besi yaitu
Kusbiantoro, 1997, Peranan Transportasi Dalam Pengembangan Wilayah
491 smp/jam.
42
Morlok, EK, 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan
Transportasi.
Penerbit
Erlangga, Jakarta
Manhein,
ML,
1997,
Fundamentals
of
Transportation System Analysis, Volume I, Basic Consept, The MIT Press, Cambridge
Marsono,
2001,
Tentang
Perencanaan
Transportasi
Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan Transportasi dan Pemodelan Transportasi, Penerbit IT, Bandung.
43