STUDI MODEL PENGEMBANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN DASAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN NASIONAL
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2006
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Upaya untuk menjadikan jabatan guru sebagai jabatan profesional telah dilakukan sejak tahun 1977 Adanya PP NO. 19/2005 dan UU No. 14/2005 dalam menjadikan jabatan guru sebagai jabatan profesional untuk meningkatkan citra guru adalah pendidikan profesi yang memungkinkan guru menguasai kompetensi utuh sehingga berpeluang memberikan layanan ahli yang andal yang diharapkan mampu menyumbang kepada peningkatan kualitas pendidikan
IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana peta permasalahan yang terkait dengan kualifikasi akademik guru, seperti jenjang pendidikan, kompetensi profesional, dan kinerja guru? Apakah sertifikasi profesi guru cukup sekali dan berlaku seumur hidup? Apakah ketentuan yang mewajibkan guru memperbaharui sertifikat kewenangan mengajar secara berkala melalui uji kompetensi diperlukan? Bagaimana agar promosi dan peningkatan kualitas guru dapat diwujudkan? Bagaimana menemukan model registrasi guru yang sederhana dan tidak mempersulit serta bebas dari KKN? Bagaimana sebaiknya model pengembangan profesionalisme guru yang dikembangkan sesuai dengan standar kompetensi? Bagaimana peta permasalahan yang terkait dengan pengembangan profesi guru pada pendidikan dasar? Bagaimana model pengembangan profesionalisme guru pada pendidikan dasar?
TUJUAN PENELITIAN
Peta permasalahan yang terkait dengan pengembangan profesi guru, meluputi jumlah guru menurut gender, status kepegawaian, beban mengajar, tingkat pendidikan, golongan, siswa dan rombongan belajar, serta data individu kepala sekolah dan guru. Model pengembangan profesionalisme guru pada pendidikan dasar yang mencakupi, model pemenuhan kualifikasi guru, model program sertifikasi guru, dan model peningkatan kompetensi guru.
TINJAUAN PUSTAKA
Guru sebagai Profesi
Usman (1990:4) mengatakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru Vollmer & Mills (1991:4) profesi adalah sebuah pekerjaan/jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui kegiatan belajar dan pelatihan untuk menguasai keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain dengan memperoleh upah atau gaji dalam jumlah tertentu
Kompetensi Guru
Kemampuan kognitif, yakni kemampuan guru menguasai pengetahuan serta keterampilan/keahlian kependidikan dan pengatahuan materi bidang studi yang diajarkan, Kemampuan afektif, yakni kemampuan yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi serta siap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain, Kemampuan psikomotor, yakni kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kompetensi profesional meliputi: (1) menguasai landasan pendidikan, (2) menguasai bahan pembelajaran, (3) menyusun program pembelajaran, (4) melaksanakan program pembelajaran, dan (5) menilai proses serta hasil pembelajaran. Kompetensi sosial meliputi: (1) memiliki empati pada orang lain, (2) memiliki toleransi pada orang lain, (3) memiliki sikap dan kepribadian yang positif serta melekat pada setiap kopetensi yang lain, dan (4) mampu bekerja sama dengan orang lain.
Standar Pengembangan Karir Guru
Pengelolaan pembelajaran, Pengembangan profesi, dan Penguasaan akademik.
Pengembangan Karir Guru
kenaikan pangkat dengan sistem kredit. mengikuti pola Pembinaan kegiatan Guru (PKG), yang sistem penyelenggaraan diklatnya dinilai melibatkan elemen pendidikan yang lebih luas para guru memiliki wadah pembinaan profesional melalui orgabnisasi yang dikenal dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), sementara para kepala sekolah aktif dalam kegiatan Latihan Kerja Kepala Sekolah (LKKS), dan Latihan Kerja Pengawas Sekolah (LKPS) untuk pengawas sekolah
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Pengumpulan informasi dan kajian literatur, Penyusunan desain model pengembangan profesionalisme guru dan instrumen, Pengumpulan data lapangan, Analisis data awal, Penyusunan model pengembangan profesionalisme guru, Uji coba lapangan, Workshop penyusunan model diversifikasi, Review pakar, Penyempurnaan model, dan Penyusunan laporan.
Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini terdiri atas guru SD/MI, kepala sekolah, dinas kabupaten/kota di 21 propinsi se Indonesia Lima propinsi di antaranya dijadikan sebagai wilayah tryout
Instrumen Penelitian No
Fokus Penelitian
Dimensi
1.
Peta permasalahan berkenaan dengan Latar Belakang profesi guru
Identitas Guru
2.
Pemenuhan Kualifikasi Guru
Standar kualifikasi
Indikator 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Guru Pendidikan Dasar (SD / SMD) Status Sekolah (Negeri/Swasta) tempat tugas guru Penyelenggaraan pendidikan Jenis Kelamin guru Jabatan guru Status Kepegawaian Banyaknya jam mengajar perminggu Ra-rata jumlah siswa yang dia jar setiap kelas Tingkat pendidikan guru Ijazah yang sesuai Sikap guru terhadap standar kualifikasi guru Keinginan guru melanjutkan studi untuk memenuhi kualifikasiLembaga sertifikasi guru Prioritas untuk memenuhi standar kualifikasi. Pendagat guru tentang Lembaga Sertifikasi Teknis Penyelenggaraan program sertifikasi yang diinginkan Minat dan komitmen untuk melanjutkan studi
Jenis Instrume n Borang & Dokumentasi
Wawancara Kuesioner & FGD
Instrumen Penelitian 3.
Program Sertifikasi Guru
4.
Program Peningkatan Kompetensi Guru
Pendidikan Profesi Guru
1) Perlunya sertifikasi guru kepada semua guru 2) Standar akademik profesi guru 3) Model pelaksanaan sertifikasi guru 4) Pelaksanaan pendidikan untuk calon guru 5) Mekanisme seleksi untuk mengikuti program sertifikasi 6) Lembaga penyelenggara program sertifikasi 7) Proporsi praktek dalam pendidikan profesi guru 8) Status sertifikat profesi guru Kompetensi 1) Penguasaan bidang studi Profesi (kurikulum & metodologi) onal 2) Pemahaman terhadap siswa Guru 3) Penguasaan asas pembelajaran 4) Kemampuan Pemberdayaan siswa 5) Aktivitas peningkatan komeptensi guru 6) Pengalaman menjadi fasilitator guru 7) Pengelaman prestasi guru 8) Asesmen kompetensi 9) Kompetensi guru
Wawancara Kuesioner & FGD
Wawancara Kuesioner & FGD
Sampel Penelitian
No 1 2 3 4
Responden Guru SD Negeri Guru SD Swasta Guru SMP Negeri Guru SMP Swasta
Jumlah
%
20 5 20 5
40% 10% 40% 10%
Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data dilaksanakan dengan model workshop, dengan narasumber dari petugas Diknas setempat dan peneliti pengumpul data dari Balitbang Depdiknas. Peneliti memaparkan landasan hukum dan kerangka teoritik pengembangan profesi guru, petugas diknas memaparkan permasalahan daerah terkait pengembangan profesi guru. Peserta memberikan tanggapan, asupan, menurut perspektif mereka. Peserta dipandu pengumpul data untuk mengisi kuesioner. Semua pelaksanaan workshop direkam dengan tape recorder dan lembar catatan lapangan.
Analisis Data
Pengumpulan data, Reduksi data, penyajian data, (4) penarikan kesimpulan/verifikasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pendapat, keinginan, pengetahuan dan sikap responden tentang standar kualifikasi guru
No
Pernyataan
S1/D4
D3
D2
D1
1
Ijazah minimal guru SD/SMP menurut pendapat responden
80,8%
10,4%
8,6%
0,3%
2
Ijazah minimal guru SD/SMP berdasarkan peraturan menurut responden
59,8%
15,1%
21,6%
3,5%
Prioritas untuk seleksi pada program pemenuhan kualifikasi
No
Kriteria
Bobot 1
2
3
4
1
Pangkat dan golongan
10,1%
17,5%
45,6%
26,8%
2
Umur dan masa kerja
4,6%
13,1%
52,3%
30,0%
3
Tes potensi akademik
1,8%
9,0%
44,3%
45,0%
4
Pengalaman mengikuti pelatihan
3,6%
14,6%
45,8%
36,0%
5
Prestasi kejuaraan
7,4%
27,5%
44,3%
20,9%
Minat responden melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi No
Skala Nilai
Program studi 1
2
3
4
1
D2 PGSD/SMP
5,3%
79,8%
8,1%
6,9%
2
S1 PGSD/SMP
2,3%
71,3%
10,5%
16,0%
3
S1 Bimbingan dan Konseling
2,8%
80,1%
11,0%
6,1%
4
S1 Pendidikan Bidang Studi
2,0%
64,4%
13,3%
20,1%
Keterangan
1: tidak berminat, 2: kurang berminat
3: berminat 4: sangat berminat
Keinginan guru tentang teknis penyelenggaraan No 1
Skala Nilai
Program Pemenuhan Kualifikasi
1
2
3
4
Program diadakan di lembaga penyelenggara secara penuh waktu, guru dibebaskan dari tugas mengajar
48,0% 26,3% 14,6%
2
Program diadakan di kab/kota asal guru secara paruh waktu di luar waktu mengajar
11,0%
19,1% 45,0% 24,9%
3
Program diadakan di lembaga penyelenggara secara paruh waktu di luar jam mengajar
7,0%
18,3% 47,1% 27,6%
Keterangan Skala Nilai
1: Tidak setuju 2: Kurang setuju
11,1%
3: Setuju 4: Sangat setuju
Model Pemenuhan Kualifikasi Guru Priotitas pangkat dan golongan umur&masa kerja tes potensi akademik pengalaman pelatihan
dukungan beasiswa berbasis kompetensi
proses rekruitmen peserta
Penyelenggara: Lembaga / LPTK terakreditasi
tempat: di kab/kota di lembaga
Standar Kualifikasi guru
Model Program Sertifikasi Guru Guru yg penuhi standar kualifikasi
Pendidikan akademik
Guru di bawah standar
Program Pemenuhan Kualifikasi
pertimbangan komp profesional
mekanisme seleksi pertimbangkan: ketramp mengajar prestasi akademik masa kerja&pensiun
LPTK/ lembaga terakred
Program Sertifikasi berkala 5 tahun
Pendidikan Profesi
Model Peningkatan Kompetensi Guru TIM PENILAI: SISWA;SEJAWAT; SUPERVISOR KEPALA SEKOLAH LPMP DIKNAS PENGHARGAAN LEMBAGA LAIN
Kompetensi Guru
PRESTASI GURU
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
Komp. Pedagogis Komp. Kepribadian Komp. Sosial Komp. Professional
TINGKATAN KOMPETENSI
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pemenuhan Kualifikasi Guru
Pendapat, keinginan dan pengetahuan responden tentang standar kualifikasi guru:59,8% guru yang tahu bahwa Ijazah Minimal S1/D4, Keinginan untuk S1 80,8%. Sikap Guru tentang ketentuan standar guru: Ada perencanaan studi lanjut dengan biaya sendiri, tapi berharap ada beasiswa. Prioritas utama untuk pertimbangan pemenuhan kualifikasi minimal: Pangkat dan golongan, umur dan masa kerja, tes potensi akademik, dan pengalaman pelatihan. Minat responden melanjutkan studi: kurang berminat, S1 kependidikan bidang studi paling banyak diminati. Lembaga penyelenggara program pemenuhan kualifikasi guru adalah lembaga yang ditunjuk dan LPTK terakreditasi. Penyelenggaraan program yang diinginkan guru: diadakan di kab/kota asal guru secara paruh waktu di luar jam mengajar atau di lembaga penyelenggara dengan paruh waktu.
Program Sertifikasi Guru
Semua guru yang telah memenuhi kualifikasi wajib ikut sertifikasi, disesuaikan dengan kompetensi profesi dan pengalaman kerja guru dengan prestasi nasional tidak perlu sertifikasi. Secara nasional program pemenuhan kualifikasi dituntaskan dulu baru sertifikasi atau keduanya berjalan beriringan. Calon guru menyelesaikan pendidikan akademik dulu baru mengikuti pend profesi untuk memperoleh sertifikat profesi atau keduanya terintegrasi. Seleksi program sertifikasi didasarkan keterampilan mengajar, prestasi akademik, masa kerja dan masa efektif menjelang pensiun. Lembaga penyelenggara adalah LPTK terakreditasi termasuk swasta. Praktek mengajar mendapat proporsi yang besar dalam pendidikan profesi guru. Status sertifikasi ditinjau 5 tahun sekali.
Program Peningkatan Kompetensi
Guru pada umumnya menguasai materi ajar dan metodologi mengajar. Guru sebagian besar mampu memahami karakteristik peserta didik. Guru mengaku menguasai asas-asas pembelajaran yang mendidik. Guru mampu mengembangkan kepribadian dan keprofesionalannya. Kegiatan yang mempengaruhi kompetensi guru adalah: mengikuti seminar/lokakarya, mendapatkan supervisi, melanjutkan studi, mengikuti kejuaraan, pelatihan, memperoleh pendampingan dan KKG/MGMP. Pengalaman dan prestasi guru proporsinya masih rendah. Asesmen kompetensi peserta program sertifikasi: penguasaan akademik, persiapan mengajar, unjuk kerja profesional, dan pengalaman kerja. Model tingkatan kompetensi guru dinyatakan kurang kompeten, cukup kompeten, dan sangat kompeten. dengan indeks kompetensi guru 14.
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Perlu dibuka kesempatan seluas-luasnya bagi guru untuk memenuhi standar kualifikasi yang dipersyaratkan dengan dukungan beasiswa berbasis kompetisi sehingga semua guru dapat memenuhi standar kualifikasi yang dipersyaratkan oleh undang-undang Pemberian sertifikasi profesi guru perlu dilakukan kepada semua guru, namun tingkat sertifikasinya perlu disesuaikan dengan kompetensi profesional masing-masing guru Calon guru harus menyelesaikan pendidikan akademik terlebih dahulu sebelum mengikuti pendidikan profesi untuk memperoleh sertifikat profes Diperlukan secara terus menerus peningkatan kompetensi profesi guru melalui berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan profesinya. Model kompetensi guru yang diharapkan adalah kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional, dengan indek kompetensi standar yang ditetapkan untuk setiap indikator pada setiap kompetens