PROSIDING 20 12© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
STUDI MODEL PANJANG PERJALANAN KENDARAAN TERHADAP UMUR KENDARAAN DI KOTA MAKASSSAR Arifin Asri & Syamsu Alam Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unhas Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar (90245) Telp./Fax : (0411) 587636
[email protected]
Abstrak Jalan Andi Pangerang Pettarani merupakan jalan arteri yang menghubungkan banyak jalan-jalan kota di Makassar, sebagai salah satu sentra bisnis dan perkantoran, jalan ini merupakan daerah dengan tingkat kepadatan kendaraannya cukup tinggi . Selain masalah polusi udara yang makin mengkhawatirkan, hal tersebut diprediksi akan meninggalkan masalah yang lebih kompleks kedepannya jika tidak segera tertalangi penanganannya oleh pihak yang bertanggung jawab akan masalah transportasi di Makassar. Dalam proses pengambilan data dilakukan dengan mengambil data primer. Data diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pengendara, mencatat nilai odometer, dan meminta surat kendaraan guna pencatatan data kendaraan. Pengambilan data dilakukan di beberapa titik dengan melibatkan beberapa personel, titik tersebut tersebar di empat titik yang terdiri dari Uji Emisi berbahan bakar bensin dan Uji Emisi berbahan bakar solar. Dua buah variabel Umur (x) dan Panjang perjalanan (y) mempunyai hubungan (korelasi), maka perubahan nilai yang satu (x) akan mempengaruhi nilai variabel yang lain (y). Nilai fungsi yang didapatkan untuk model regresi (quadratik) kendaraan berbahan bakar bensin adalah : dengan nilai determinasi R2 = 0.7 Kata kunci: Waktu perjalanan, jarak perjalanan dan umur kendaraan
PENDAHULUAN Makassar sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, merupakan pusat pelayanan pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, pusat rekreasi sekaligus sebagai pintu gerbang kawasan Indonesia Timur. Suburnya iklim usaha dan Potensi yang dimiliki oleh kota Makassar merupakan daya tarik yang menjanjikan bagi sebagian besar penduduk kawasan Indonesia Timur. Semua hal tersebut merupakan daya tarik yang sangat kuat bagi para penduduk dari luar kota untuk berurbanisasi ke Makassar. Sejalan dengan hal tersebut memicu peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan kebutuhan dalam bidang sosial ekonomi, dan bersinergi dengan makin padatnya moda angkutan, baik dalam memobilisasi penumpang maupun barang dan jasa. Lambatnya pertumbuhan wilayah di daerah sub urban membuat daya tarik akan kota Makassar yang menjanjikan lapangan kerja dan gaji yang lebih tinggi membuat daerah ini semakin sesak dipadati dengan kendaraan, dikelilingi oleh dua daerah gerbang kota (Maros dan Gowa), yang mengirimkan tenaga kerja mereka ke Makassar karena terpusatnya area perkantoran, bisnis, dan perdagangan di dalam kota. Kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor di jalan-jalan dalam kota Makassar makin bertambah dan menimbulkan kemacetan lalu lintas, terutama di jalan-jalan protokol dan jalan-jalan utama lainnya. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu semakin banyaknya produksi kendaraan bermotor (oleh industri kendaraan bermotor), dan semakin tidak mencukupi, tidak nyaman dan tidak amannya angkutan bis kota. Kondisi ini mendorong masyarakat lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi (walaupun bekas, bahkan usia kendaraan yang telah cukup tua, sesuai kemampuan dan daya beli mereka). Kondisi tersebut mengakibatkan penggunaan moda angkutan massal tidak lagi menjadi primadona masyarakat untuk melakukan perjalanan, banyaknya tindak kriminal dan aspek kenyamanan menjadi alasan banyak pengguna angkutan umum untuk beralih ke kendaraan pribadi. Kemudahan dan efisiensi waktu merupakan alasan utama beralihnya penumpang dari penggunaaan angkutan umum ke angkutan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor. Moda angkutan massal yang nyaman dan aman yang dijanjikan pemerintah sampai saat ini belum memperlihatkan progress yang menggembirakan.
Volume 6 : Desember 2012
Group Teknik Sipil TS4 - 1
ISBN : 978-979-127255-0-6
Studi Model Panjang Perjalanan … Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Arifin Asri & Syamsu Alam Perkapalan Sipil
Hal-hal tersebut menimbulkan masalah tersendiri bagi kota Makassar, ditambah gaya hidup masyarakat kota yang materialistis mendorong permintaan akan kendaraan bertambah tiap tahunnya ditambah dengan angkutan barang/jasa yang menambah padat jalan-jalan di makassar terutama di sentra perdagangan dan perkantoran. Salah satunya di daerah Jalan Andi Pangerang Pettarani. Jalan Andi Pangerang Pettarani merupakan jalan arteri yang menghubungkan banyak jalan-jalan kota di Makassar, sebagai salah satu sentra bisnis dan perkantoran, jalan ini merupakan daerah dengan tingkat kepadatan kendaraannya cukup tinggi . Selain masalah polusi udara yang makin mengkhawatirkan, hal tersebut diprediksi akan meninggalkan masalah yang lebih kompleks kedepannya jika tidak segera tertalangi penanganannya oleh pihak yang bertanggung jawab akan masalah transportasi di Makassar. Maksud penulisan ini adalah untuk menganalisis umur-umur kendaraan yang beroprasi di kawasan Makassar dengan panjang perjalanan yang ditunjukkan odometer, dengan melakukan uji petik sampel di kawasan Jl. Andi Pangerang Pettarani. – Jl. Boulevard. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka korelasi antara panjang perjalanan dan umur kendaraaan dengan membangun model matematis antara kedua variabel. Sehingga hasil permodelan yang didapatkan dapat digunakan sebagai referensi perencanaan dan pemodelan transportasi yang baik di kawasan Kota Makassar, khususnya daerah yang dikaji.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pemodelan Transportasi Sebagai salah satu cabang dari bidang ilmiah (disiplin ilmu). Transportasi juga tidak bias lepas dari penggunaan model, dalam studi-studinya. Perkembangan penggunaan model dalam berbagai studi dan riset di bidang transportasi berjalan seiring berkembangnya teknologi transportasi dan semakin kompleks serta maraknya masalah-masalah transportasi yang menyeruak ke permukaan. Beberapa model yang telah diaplikasikan dalam penelitian-penelitian transportasi. Namun sebelumnya akan kami ketengahkan terlebih dahulu model-model yang lumrah diterapkan dalam bidang-bidang ilmiah secara umum, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Physical Model, model ini berbentuk fisik dan dapat dilihat langsung seperi aslinya misalnya: maket (rancangan bangunan kecil). Photo Model adalah model yang berbentuk gambar-gambar di atas kanvas atau kertas atau kartun, misalnya: gambar lukisan, potret, perpetaan dan lain-lain. Diagrammatic Model, contohnya mencakup semacam grafik dengan segala jenisnya, diagram dan lain-lain Mathematical and Statistical Model adalah model yang berbentuk hubungan fungsionil secara terukur (kuantitatif) seperti: rumus-rumus (formulasi matematis), fungsi-fungsi dan lain-lain. Descriptive and Normative Model adalah model deskriptif yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang ada. Sedangkan model normatif adalah model yang berusaha menerangkan perilaku sistem yang ideal (menurut keinginan si pembuat model)
Model-model yang biasa digunakan dalam merencanakan sistem transportasi diantaranya adalah: Model matematik dan statistik Model ini biasa digunakan untuk mengkaji, mengamati, menganalisis, sekaligus memprediksi jumlah kebutuhan atau jasa transportasi dari konsumen jasa transportasi dalam kurun waktu tertentu yang akan terjadi di masa mendatang. Model ini sering juga disebut sebagai model kebutuhan (demand model) yang berbentuk hubungan fungsi kebutuhan, karena pada model ini secara transparan tercermin hubungan antara jumlah kebutuhan jasa transportasi dari konsumen di satu pihak, dengan beberapa factor atau variable yang menyebabkan kecenderungan pertambahan/pengurangan kebutuhan jasa transportasi tersebut di pihak lainnya. Analisis Jaringan (Network Analysis) Konsep matematika yang digunakan untuk menerangkan tingkat pelayanan transportasi secara spasial (keruangan) dalama arti “Bagaimana suatu tempat dapat dihubungkan dengan tempat lain?” (transport conection), misalnya dengan memakai ruas jalan, rute, trayek dan lain sebagainya.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS4 - 2
Volume 6 : Desember 2012
PROSIDING 20 12© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Model Asal-Tujuan (Origin-Destination Models) Model ini dapat menerangkan secara kuantitatif (terukur) berapa jumlah arus lalu lintas dari satu lokasi tertentu ke lokasi tertentu lainnya. Arus lalu lintas ini dapat mencerminkan banyaknya permintaan jasa angkutan pada suatu lintasan trayek, tertentu, misalnya jumlah arus barang, orang, dan kendaraan dari lokasi (zona) A ke lokasi (zona) B. Informasi arus ini dapat digambarkan dalam bentuk table matriks asal-tujuan (MAT) dan bias juga dalam bentuk gambar keinginan perjalanan. Dalam banyak kajian, model ini sering juga diistilahkan sebagai model perjalanan antarzona. Model rute dan jadwal (Routing and Crew Schedulling Models) Model ini sering dipakai dalan dunia transportasi sebagai alat untuk menginformasikan atribut-atribut pelayanan transportasi seperti suatu rute (jalur tempuh) yang mengubungkan lokasi “x” ke lokasi “y” memilki atribut pelayanan transportasi, misalnya:
Jarak tempuh x ke y lewat rute tertentu sekian kilometer. Biaya transportasinya sekian rupiah. Waktu tempuhnya sekian jam. Jadwal kedatangan dan keberangkatan kendaraan sekali dalam satu jam
Model ini dapat ditampilkansebagai peta (jaringan) yang dilengkapi dengan data-data atribut pelayanan transportasi (jarak, waktu, ongkos), dan dapat pula berupa papan lembaran informasi yang berisikan daftar nama-nama lokasi zona (trayek) beserta ruas/jalur tempuh yang juga dilengkapi dengan data-data atribut pelayanan transportasi. Model interaksi tata guna lahan – transportasi (Land Use-Transpotation Interaction Model) Model ini juga banyak kita jumpai dalam kajian-kajian transportasi dan kandungannya lebih mengarah pada pola keruangan (spatial pattern) dalam suatu lingkup batas wilayah atau kota. Secara struktur dan format, model ini mempunyai kesamaan bentuk dengan model matematika dan statistic karena keduanya sama-sama berusaha menampilkan hubungan fungsional antara objek-objek yang diamati dalam kondisi nyata dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan objek-objek tersebut. Bedanya, dalam model ini spesifikasinya dikhususkan pada kajian-kajian perubahan penggunaan lahan di massa datang dan dampaknya terhadap kebutuhan transportasi. Sistem efektif dan kesetimbangan (Effectivity and Equilibrum Models) Model ini biasa dipakai dalam bidang pemrograman linear, terutama untuk melakukan usaha pendistributian hasil produksi ke konsumen secara merata di tiap-tiap lokasi pemasaran. Model produktivitas (Productivity Models) Model ini berkaitan dengan masalah-masalah penentuan jumlah yang tepat dalam menghasilkan suatu produk oleh industry-industri. Proses pengambilan keputusan (Decision making process) Dalam memecahkan suatu permasalahan, tidak bisa mengelak dari kegiatan proses pengambilan keputusan, kita tidak bisa mengelak dari kegiatan melakukan pembobotan (penilaian) terhadap dua atau lebih alternative yang akan dipilih. Untuk membantu kegiatan ini, biasanya digunakan model keputusan seperti diagram pohon (tree diagram) dan lain-lain. Model Glosari (Glossary Models) Model glosari merupakan bentuk yang banyak mengandung perlambangan, entah berupa lambing atau notasi matematika, kimia, atau bentuk-bentuk penggunaan variable, dan koefisien distrukturkan juga dalam bentuk hubungan fungsi matematika
Volume 6 : Desember 2012
Group Teknik Sipil TS4 - 3
ISBN : 978-979-127255-0-6
Studi Model Panjang Perjalanan … Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Arifin Asri & Syamsu Alam Perkapalan Sipil
Teori antrian (Queing Theory) Dalam dunia transportasi, tidak bisa terhindar dari kegiatan menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan. Kegiatan menunggu giliran ini dikenal dengan sebutan ‘antrian’. Jenisnya bisa berupa antrian mendapatkan tiket kendaraan, antrian kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar, antrian di pintu nol, antrian pesawat di Bandar udara, dan lain-lain. Pelayanan transportasi yang baik ditentukan oleh mampu atau tidaknya dalam memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan untuk itu diperlukan keseimbangan antara jumlah pelanggan yang akan datang untuk dilayani, dengan jumlah pelayannya. Dengan demikian dapatlah ditingkatkan hasil (keluaran) berupa pelanggan yang telah selesai dilayani.
METODOLOGI PENELITIAN Diagram Alir Metodologi Penelitian Proses pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan, dengan tahapan sebagai berikut 1.
Studi pendahuluan dan pengambilan data Tahap ini dilakukan survai pendahuluan dan penambilan data kendaraab mencakup pelat , tahun pembuatan, CC, jenis bahan bakar dan nilai odometer kendaraan. Pengambilan data dilakukan di beberapa titik dengan melibatkan beberapa personel, titik tersebut tersebar di empat titik yang terdiri dari Uji Emisi berbahan bakar bensin dan Uji Emisi berbahan bakar solar.
2.
Uji statistik kewajaran Tahap ini melakukan analisis korelasi variabel dengan bantuan SPSS 17.0 meliputi uji korelasi (r) R square 0< Rsquare<1 dan uji f (parameter 5%) F hasil > F tabel.
3.
Analisa regresi Tahap ini melakukan analisa regresi umur kendaraan dengan panjang perjalanan.
4.
Rekomendasi dan kesimpulan
Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan survei dan pengambilan data dilakukan selama satu hari pada tanggal 15 Mei 2011 dilakukan dengan ikut dalam operasi rutin Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. dari pukul 07.00 – 16.00 WITA (sampai mencapai kuota kendaraan yang di harapkan dinas terkait). Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pertigaan JL. AP. Pettarani – Jl. Boulevard Makassar, Seperti pada gambar 1. U Lokasi Survei Uji petik kendaraan
Gambar 1. Peta lokasi survey uji petik kendaraan
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS4 - 4
Volume 6 : Desember 2012
PROSIDING 20 12© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi yang Ditinjau Lokasi yang ditinjau adalah Daerah Jalan Boulevard Ujung yang berhubungan langsung dengan Jalan Andi Pangerang Pettarani, Jalan tersebut memiliki dua ruas jalan 2 lajur 2 arah bermedian, lajur diokupansi oleh parkir, pedagang kaki lima dan lain-lain, dilewati seluruh jenis kendaraan bermotor (kendaraan ringan dan kendaraan berat). Pengecekan Data Kendaraan Pengecekan data kendaraan dilakukan bersamaan dengan pengecekan nilai emisi kendaraan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. Studi kendaraan yang dilakukan melibatkan beberapa karakteristik salah satunya dibagi berdasarkan bahan bakar yang digunakan (Bensin dan Diesel) dan diketahui melalui survei di lapangan, Uji petik kendaraan dilakukan dengan melibatkan pihak berwajib dan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar yang , sehingga dalam memperoleh data kendaraan yang berkaitan dengan surat kendaraan, distribusi teknologi, pola mengemudi, dan nilai odometer dapat dicatat. Kelas fraksi kendaraan diamati berdasarkan besar selinder (CC) dan tahun pembuatan, untuk kendaraan yang beroperasi di Jl. Andi Pangerang Pettarani keseluruhan ditampilkan pada Tabel 4.1 dan gambar 2. Bila dibandingkan dengan kendaraan tua, kendaraan baru masih mendominasi. Jumlah kendaraan penumpang memiliki nilai yang relativ tinggi untuk kendaraan baru ( keluaran tahun 2008-2010) dimana masih terdapat sejumlah kendaraan tua yang beroperasi (keluaran tahun 1986). Tabel 1. Fraksi Berdasarkan Besar Selinder Mesin Kendaraan (CC) No.
ENGINE SIZE
Jumlah
%
1
Small Vehicle (<1301cc)
14
12.7
2
Medium Vehicle (1301cc - 2000cc)
82
74.5
3
Large Vehicle (>2000cc)
14
12.7
110
100.0
JUMLAH Sumber : Hasil olahan data
Gambar 2. Grafik Fraksi terhadap CC
Analisa Regresi Dua buah variabel Umur (x) dan Panjang perjalanan (y) mempunyai hubungan (korelasi), maka perubahan nilai yang satu (x) akan mempengaruhi nilai variabel yang lain (y). Nilai fungsi yang didapatkan untuk model regresi (quadratik) kendaraan berbahan bakar bensin adalah:
Volume 6 : Desember 2012
Group Teknik Sipil TS4 - 5
ISBN : 978-979-127255-0-6
Studi Model Panjang Perjalanan … Arsitektur Elektro
Geologi
Mesin
Arifin Asri & Syamsu Alam Perkapalan Sipil
Dengan x adalah variabel yang sudah diketahui, maka nilai variabel y selanjutnya dapat dihitung/diperkirakan. Berdasarkan estimasi kurva yang dilakukan menggunakan SPSS 17, didapatkan analisa sebagaimana terlihat pada gambar 3.
Gambar 2. Grafik Hubungan antara nilai frekuensi kendaraan dengan jumlah kendaraan
PENUTUP Kesimpulan 1. 2.
Model hubungan antara umur kendaraan dengan panjang perjalanan yang sesuai dengan kondisi actual jalan Ap. Petarani adalah Grafik hubungan antara umur kendaran dengan panjang perjalanan adalah parabola dengan koefisien determine R2 = 0.7
Saran 1. 2. 3.
Perlu dilakukan penelitian kembali dengan jumlah dan waktu pengambilan sampel yang cukup. Dilakukan studi lanjut mengenai umur kendaraan dalam menentukan model hubungan antara panjang perjalan dengan umur kendaraan, dan Selanjutnya digunakan sebagai sumber ilmiah bagi pemerintah melalui instansi yang berkepentingan dalam rangka pembatasan kelaikan kendaraan yang beroperasi di dalam kota.
DAFTAR PUSTAKA Miro, Fidel.2005, Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi, Erlangga Jakarta. Priyatno, Duwi, (2010) Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, MediaKom Yogyakarta. Sulaiman, Wahid.2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, Contoh Kasus dan Pemecahannya, Andi Offset Yogyakarta. Z Tamin, Ofyar.2008, Perencanaan Pemodelan & Rekayasa Transportasi, Penerbit ITB Bandung.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Sipil TS4 - 6
Volume 6 : Desember 2012