STUDI KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PENGENDARA MOTOR DI KECAMATAN LASUSUA KABUPATEN KOLAKA UTARA Nasruddin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Kesehatan Masyarakat ABSTRAK Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang tidak diharapkan atau tidak adanya unsur kesengajaan yang melibatkan kendaraan bertabrakan dengan benda lain dan kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, di bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis/TBC.Prevalensi kasus kecelakaan lalu lintas tercatat 110 orang diakhir Bulan Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran distribusi kelalaian pengendara motor, kondisi kendaraan dan kondisi jalan terhadap kecelakaan lalu lintas. Jenis penelitian secara deskriptif, populasi penelitian sebanyak 110 orang. Sampel adalah orang yang ditemui, sebanyak 38 orang, yang ditarik secara accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan uji statistik frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas adalah respoden yang lalai sebanyak 30 orang. Responden yang kecelakaan karena kondisi kendaraan yang layak sebanyak 22 orang, dan responden yang paling sering mengalami kecelakaan pada jalan yang bururk sebanyak 20 orang. Kesimpulan penelitian bahwa kecelakaan banyak terjadi akibat kelalaian pengendara, kondisi kendaraan tidak layak pakai, dan kondisi jalan yang buruk. Keyword : Kecelakaan lalu lintas, kelalaian pengendara, kondisi kendaraan,kondisi jalan.
PENDAHULUAN Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang meningkat dari tahun ketahun merupakan faktor pendukung meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. Kepadatan lalu lintas (volume kendar aan), musim (kemarau/penghujan) jenis kendaraan, bermotor, waktu (gelap/terang), perilaku berkendara yang aman (safety riding) kondisi kendaraan merupakan
beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan kendaraan bermotor ini dapat mempengaruhi pengendara menjadi trauma akibat kecelakaan tersebut ataupun sampai meninggal. Menurut konsep Epidemiology Triad, faktor host adalah manusia atau perilaku manusia dalam berkendara, yang dimaksud adalah tingkah laku pengendara yang tidak sesuai aturan yang telah
ditetapkan dalam undang-undang tentang lalu lintas dijalan, sedangkan agent-nya adalah energi fisik kendaraan bermotor yaitu kondisi kendaraan atau kualitas kendaraan dalam hal jaminan mutu ketahanan lama atau tidaknya suatu kendaraan bertahan (tidak cepat rusak) dan faktor lingkungan adalah keadaan jalan yaitu keadaan jalan yang tidak sepantasnya dilalui (rusak) atau tidak rata dan bergelombag – gelombag, serta musim, cuaca dan lingkungan sosial yang tidak menetap (Indriani dan Indawati, 2006). Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan keselamatan di jalan dengan melalui program aksi kendaraan berkeselamatan seperti kepatuhan pengoperasian kendaraan, penyelenggaraan perbaikan prosedur uji berkala dan uji tipe, penanganan overloading, penghapusan kendaraan ( scrapping ), dan pengembangan desain kendaraan bermotor yang bertujuan untuk meningkatkan teknologi keselamatan kendaraan. Langkah strategis meningkatkan keselamatan transportasi jalan dalam rangka turut mewujudkan zero accident (mencegah kecelakaan) diantaranya dengan menerapkan jaminan keselamatan penggunaan sarana angkutan agar memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan kendaraan. Berkaitan dengan jaminan keamanan dan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan, maka perlu dilakukan pengujian kendaraan secara cermat dan dilakukan oleh tenaga yang profesional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sejalan dengan permasalahan yang diuraikan tersebut, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
(2010), keterlibatan kecelakaan sepeda motor juga menempati proporsi yang tertinggi, yaitu sebesar 67,9%. Adanya berbagai permasalahan sepeda motor tersebut menunjukkan bahwa sepeda motor merupakan jenis kendaraan yang paling rentan terhadap kecelakaan. Oleh karena itu penanganan keselamatan jalan raya, dalam hal ini persoalan kecelakaan sepeda motor, merupakan masalah yang harus diantisipasi dan diselesaikan sejak dini sebelum berkembang menjadi suatu masalah yang lebih besar lagi. Penanganan masalah kecelakaan pada dasarnya dapat melalui pendekatan rekayasa lalulintas, pendidikan berlalulintas, dan penegakan hukum (Asian Development Bank, dalam suraji dan sulistio, 2010). Berdasarkan permasalahan tersebut, penyebab kecelakaan lalulintaps jalan raya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu faktor manusia, faktor kendaraan, dan faktor jalan dan lingkungan. Pada dasarnya penyebab kecelakaan dapat dirinci lagi lebih dalam yang terkait dengan karakteristik dan perilaku pengendara. Indikator yang termasuk dalam faktor manusia meliputi kedisiplinan, keterampilan, konsentrasi, kedewasaan, kecepatan, emosi, kelelahan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) serta aspek-aspek lain yang terkait dengan perilaku pengendara. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif yakni untuk melihat gambaran kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Lasusua. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 orang yang mengalami
kecelakaan lalu lintas di awal Tahun 2014 yang berada di Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Utara KecamatanLasusua. Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang mengalami kecelakaan sebanyak 38 orang, yang di tarik secara Accidental Sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Para Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Umur (tahun) N % 14-20 10 26.3 21-30 16 42.1 31-40 5 13.1 41-49 6 15.8 >51 1 2.6 Total 38 100.0 Sumber : data Primer Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh bahwa jumlah terbesar yang mengalami kecelakaan lalu lintas adalah responden yang berumur 21-30 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 42.1% dan jumlah terkecil adalah umur >51 tahun yaitu sebanyak 1 orang atau 2.6%. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Pengendara motor di Kecamatan LasusuaKabupaten Kolaka Utara Jenis Kelamin n % Laki-laki 34 89.5 Perempuan 4 10.5 Jumlah 38 100,0 Sumber : data Primer Dari tabel 2 di atas diperoleh bahwa jenis kelamin para responden sebagian besar yang kecalakaan adalah Laki-laki yaitu 34 orang atau 89.5% sedangkan perempuan sebanyak 4 atau 10.5%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Tingkat Pendidikan Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA D3/S1 Total Sumber : data primer
n 3 2 13 16 4 38
% 7.9 5.3 34.2 42.1 10.5 100,0
Berdasarkan Tabel 3 di atas diperoleh bahwa tingkat pendidikan responden yang mengalami kecelakaan lalu lintas lebih banyak tamat SMA dengan jumlah 16 orang atau 42.1% dan paling sedikit tamat SD yaitu sebanyak 2 orang atau 5.3%. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Status Pekerjaan Petani Nelayan PNS Wiraswasta Pelajar/mahasiswa
n 12 4 4 9 9 38
% 31.6 10.5 10.5 23.7 23.7 100,0
Total Sumber : data Primer Berdasarkan tabel 4 di atas diperoleh bahwa para responden yang paling tinggi angka kecelakaannnya adalah petani sebanyak 12 orang atau 31.6% dan terendah adalah PNS sebanyak 4 orang atau 10.5%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelalain Pengendara Motor di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kelalaian Pengendara n % Tidak lalai 8 21.1 Lalai 30 78.9 Jumlah 38 100,0 Sumber : data Primer Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh bahwa jumlah responden paling banyak mengalami kecelakaan lalu lintas adalah respoden yang lalai sebanyak 30 orang atau 78.9% dan responden yang tidak lalai berkendara sebanyak 8 orang atau 21.1%. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Kendaraan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kondisi kendaraan Layak tidak layak Jumlah Sumber : data Primer
n 22 16 38
% 57.9 42.1 100,0
Berdasarkan tabel 6 di atas Kondisi kendaraan para responden sebagian besar yang mengalami kecelakaan adalah kendaraan yang layak dikendarai sebanyak 22 orang atau 57.9% dan kendaraan responden yang tidak layak dikendarai adalah sebanyak 16 orang atau 42.1%.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Jalanan di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Kondisi jalan n % Baik 18 47.4 Buruk 20 52.6 Jumlah 38 100,0 Sumber : data Primer Berdasarkan tabel 7 di atas data yang diperoleh dari para responden bahwa jumlah yang paling sering mengalami kecelakaan adalah di jalan yang bururk sebanyak 20 orang atau 52.6% dan dijalan yang baik sebanyak 18 orang atau 47.4%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan “Study Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Motor Tahun 2014” kecamatan Lasusua di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kelalaian pengendara adalah sebanyak 30 orang (78.9%) yang lalai dan sebanyak 8 orang (21.1) yang tidak lalai berkendara. Kelalaian yang menyebabkan kecelakaan ini sangatlah sering terjadi pada pengendara disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi saat mengemudi dijalan raya, maka untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas atau mengurangi kelalaian yang terjadi perlulah berhati-hati dan fokus pada saat mengemudi serta beristirahatlah dahulu jika anda mengantuk, lelah, dan jangan sering ngebut.
2. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi kendaraan adalah sebanyak 22 orang (57.9%) menggunakan kendaraan yang layak dan sebanyak 16 orang (42.1%) menggunakan kendaraan yang tidak layak. Pada dasarnya kendaraan sepeda motor adalah susunan dari beberapa mesin yang telah dirancang pembuatannya. Mengenai hal tersebut bahwa jika memiliki kendaraan sepeda motor janganlah sering diubah-ubah modelnya atau (modifikasi) karena itu mempengaruhi umur mesin kendaraan. Begitupun sebelum mengemudi perlulah diperiksa semua bagian-bagian pada motor terutama pada mesin, rem, lampu, ban, gigi roda, spion harus lengkap, lampu sein, dan oil mesin. 3. Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi jalan adalah sebanyak 20 orang (52.6%) pada jalan yang buruk dan sebanyak 18 orang (47.4%) pada jalan yang baik. Jalanan sangat berperan penting dalam melakukan kegiatan perjalanan pada setiap pengendara terutama pada mobil, sepeda motor, dan pejalan kaki. Dari ketiga kriteria tersebut dapat dilihat bahwa yang paling sering kecelakaan akibat dari kerusakan jalan itu adalah sepeda motor karena biasanya kendaraan sepeda motor sering ngebut apa lagi dalam kondisi mengangkut barang bawaan yang diantar pada suatu tempat ingin cepat sampai karena memburu
waktu sehingga tidak perhatikan jalanan yang dilalui. Saran Diharapkan dapat dijadikan data atau informasi bagi pengembangan penelitian berikutnya. Perlu memperhatikan kondisi jalan, kelalaian, kondisi motor sebelum mengendara untuk keselamatan diri sendiri. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2013. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal transportasi. Humaspolresbantul.blogspot.com. Di Akses 20 Februari 2014. Adnan, Surma. 2010. Analisis FaktorFaktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jurnal Rekayasa Sipil. Volume 4, No.3 – 2010 ISSN 1978 – 5658. Bustan, M. N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Penerbit Rineka Cipta, 2007. Dharma,2009. Identifikasi Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal mahasiswa Teknik Sipil Upp. Di akses. 18 Maret 2014. Effendy dkk. 2010. Indikator Faktor Manusia Terhadap Kecelakaan Sepeda Motor. Jurnal Transportasi. Vol. 10 No. 2:125-134. Fatmariyati. 2010. Gambaran Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas di RSUD Ende NTT tahun 2010. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.
Gorontalo Post, 11 Januari 2012.“Setahun, 128 Orang Meninggal Lakalantas”.Hlm 9
Undang-undang No. 22 tahun 2009 Bab I pasal 3 ayat 10. Undang-undang No. 80 tahun 2002 Bab II pasal 4 ayat 2.
Indawati, Indriani. 2006. Model Hubungan dan Estimasi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 22, No. 3:100-106. Indriana. 2005. Stres Akibat Kecelakaan. Makalah. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Ponegoro. Semarang. Jurnal, Bogor, 10 October 2009 oleh Meisa Almas Rubrik BOGOR CENTRUM Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik oleh Setiyaningsih. Dephub, 2006.
Kartika Metta. 2009. Gambaran Kejadian Dan Faktor Penyebab Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Pada Pengendara Sepeda Motor di Depok Jurnal Fkm UI. 2008. Sulistio, Suraji. 2010. Model Kecelakan Sepeda Motor Pada Suatu Ruas Jalan. Jurnal Transportasi. Vol. 10 No. 1:53-64. See more at: http://www.bin.go.id/awas/detil/197/4/21/03 /2013/kecelakaan-lalu-lintas-menjadipembunuh-terbesarketiga#sthash.ZEwejKBe.dpuf Tahir, Anas. 2006. Studi Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Surabaya. Mektek. Vol. 8 No. 2:91-99. Undang-undang 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (Online) di Akses 18 Februari 2014.
Yanti, Gobel. 2011. Epidemiologi Kecelakaan Lalu Lintas. Jurnal Epidemiologi Kecelakaan. Wordpress.com. diakses 02 april 2014.