STUDI GEOTERMAL Ir. I.B Jagranatha, MT
BIDANG KEAHLIAN GEOTERMAL JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN ”Veteran” YOGYAKARTA
Energi Geotermal 1.
Energi geotermal adalah energi sumberdaya alam berupa air panas atau uap yang terbetuk dalam reservoir di dalam bumi melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan beku panas (pembekuan magma).
2.
Energi panas yang dimiliki oleh air panas/uap pada dasarnya berasal dari magma di dalam perut bumi (~ 1200 oC). yang merambatkan panasnya secara konduksi memanaskan air ba wah permukaan, membentuk sistem konveksi yang menghasilkan air panas ataupun uap. Kondisi ini memberi kecenderungan air panas bergerak kepermukaan bumi dan terperang kap dibawah batuan impermeable yang berfungsi sebagai lapisan penudung ( cap rocks) se hingga terbentuklah reservoir energi panasbumi, yang memiliki tekanan dan tempertur cu kup tinggi.Batuan reservoir berfungsi sebagai media tranfer panas yang berasal dari magma
3.
Dijumpai tiga sistem geotermal : sistem dominasi uap dan dominasi air dan berdasarkan Enthalpynya (Hochstein 1990) : Rendah (< 125 °C), Sedang (125 –225 °C) & Tinggi ( > 225 °C).
4.
Energi geotermal adalah energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Emisi dari pembang kit listrik panasbumi sangat rendah dibandingkan minyak & batubara. Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan dan terbarukan karena setelah energi panas dari fluida panasbumi diubah menjadi energi listrik (turbin),fluidanya dikembalikan ke bawah per mukaan (reservoir) melalui sumur injeksi.
5.
Emisi dari pembangkit listrik geotermal sangat rendah bila dibandingkan de ngan minyak dan batubara. Karena emisinya yang rendah, energi panasbumi me miliki kesempatan untuk memanfaatkan Clean Development Mechanism (CDM) produk Kyoto Protocol.
6.
Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan massa, memperlambat terjadinya penurunan tekanan dan tempe ratur reservoir serta mencegah terjadinya subsidence. Pengenjeksian kembali fluida panasbumi setelah fluida tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, disertai adanya recharge (resapan) air permukaan, menjadikan energi panasbu mi sebagai energi yang berkelanjutan (sustainable energy).
7.
Air panas / uap yang berada di reservoir dapat dialirkan ke permukaan melalui sumur - sumur produksi yang dibor sampai menembus reservoir. Adanya sistem rekahan batuan memungkinkan pergerakan air panas / uap tersebut kepermuka an bumi yang muncul sebagai manifestasi panas permukaan Keberadaan energi geotermal ditandai oleh beberapa manifestasi panas permu kaan berupa : mataair panas, lumpur panas, fumarola, solfatara dan batuan ubahan/alterasi. Energi geotermal dapat dimanfaatkan secara tidak langsung sebagai penggerak turbin pembangkit listrik ataupun secara langsung untuk agro industri, pemanas ruangan dan sebagai obyek wisata.
8.
9.
Model Geotermal
SEPARATOR SUMUR PLTP PRODUKSI
Sumber daya panas alamiah di bawahpermukaan bumi bergerak ke permukaan bumi melalui sara na sumur panasbumi dengan temperatur dan tekanan tinggi dari pemanasan (magmatis) aqui fer (reservoir) dalam siklus hi drologi yang berkesinambungan.
Limbah (cair & gas) dari pemisa han fluida produksi yang diguna kan untuk pemanfaatan energi listrik di reinjeksikan kembali ke dalam bumi melalui sumur rein jeksi untuk merawat reservoir panasbumi dan meminimalkan resiko dampak ling-kungan.
SUMUR PEMBORAN
SUMUR REINJEKSI
SUMBER PANAS 4
Model Analogi Tentative Geotermal
Filosofi Dasar Pengusahaan geothermal adalah pengusahaan padat modal (US $ 3 – 3.5Juta / Mw : 52 % steam field/hulu, 48% Power Plant/hilir) dan ber-resiko tinggi, meliputi pengusahaan hulu (eksplorasi dan eksploitasi lapangan) untuk konfirmasi cadangan dan suplai energi (uap) berkesinambungan, serta pengusahaan hilir (konstruksi, operasi PLTP dan distribusi energi listrik). Didalam industri geothermal, banyak pihak terlibat mulai dari para pengusaha (penjual dan pembeli/pemakai), tenaga ahli (scientists dan engineers) sampai pihak pemerintah, kesemuanya tidak mampu mengelak dari adanya faktor ketidakpastian dalam menetapkan besaran dan karakter cadangan geothermal terkait kelayakan proyek untuk pengemba ngannya.
Para pengusaha (harus) menyadari akan adanya resiko bisnis dalam pengusahaan geothermal akibat ketidakpastian dalam menetapkan besaran dan karakter cadangan terkait dengan ketetapan harga/kelayakan proyek. Pemerintah adalah pihak yang memungkinkan mengurangi resiko tersebut melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan.
Bisnis Geotermal 1.
UNCERTAINTY (SITE SPECIFIC) 1. Kondisi lapangan satu dengan lainnya • Kualitas uap ( kandungan gas & potensi scaling) • Kualitas cadangan (dominan uap, dominan air) 2. Mempengaruhi Uncertainty cost.
2.
NON QUICK YEILDING, CAPITAL/INVESTMENT RECOVERY RELATIF LAMA ~ 7 – 9 TAHUN. 1. Masa pembangunan pra produksi /eksplorasi dan pengembangan ~ 4 – 5 tahun
3.
TIDAK ADA KEJUTAN HARGA 1. Terikat kontrak jangka panjang ( 30 tahun). 2. Eskalasi harga sesuai inflasi barang dan jasa sesuai laporan BPS dan Biro Statistik International USA. 3. Formulasi harga dan eskalasi harga tertuang dalam kontrak.
4.
RENEWABLE Energi Geothermal ~ Renewable non oil primary energy. Namun Untuk business arrangement diperhitungkan Umur operasi komersial 25 – 30 tahun yang tertuang dalam kontrak
5.
RAMAH LINGKUNGAN 1. Potensi emisi gas buangan kecil ~ 0 2. Potensi Limbah B – 3 kecil 3. Lahan Pengembangan tidak mengkhawatirkan lingkungan
6.
ONSITE UTILIZATION 1. Tidak dapat disimpan dan ditransport
Reformasi Energi Menurunnya Cadangan Migas Kecenderungan ketergantungan pada mi gas untuk konsumsi energi Koordinasi kontrol konsumsi energi Apresiasi terhadap pemanfaatan energi non migas Fiscal Usaha
Praktek Broker
Export
Import
Angkutan/Tanker
Asuransi
Diparsitas Harga
Rawan penyelundup an
KRISIS ENERGI (Minyak)
Sumber Energi Non Migas Batubara Nuclear
GEOTHERMAL
Lingkungan Pangsa Pasar Nilai tambah
Perekonomian
Lapangan Kerja
Partisipasi
Kebersamaan/ Keadilan
Pemberdayaan
Pemanfaatan
Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi geotermal sebagai penggerak turbin pembangkit tenaga listrik.
Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida geotermal untuk keperluan nonlistrik (pemanas ruangan , pengeringan / agro bisnis, wisata / pemandian).
PENGOPERASIAN LAPANGAN UAP DAN PEMBANGKITA LISTRIK DARI ENERGI GEOTERMAL (Pemanfaatan Tidak Langsung)
PENGOPERASIAN LAPANGAN UAP UNTUK PEMANFAATAN LANGSUNG (AGRO INDUSTRI) DARI ENERGI GEOTERMAL (Pemanfaatan Langsung)
GEOTHERMAL ENERGY POTENTIAL IN INDONESIA (ESDM, ROADMAP RENBANGPABUM-2004) Sumatera Reserves : 5,837 MWe Resources : 7,983 MWe
Sulawesi Reserves : 896 MWe Resources : 1050 MWe
Medan
Manado
Reserves : 13,070 MWe Resources : 14,070 MWe
Tanjung Karang
Bandung
Semarang
Jawa – Bali Reserves : 5,526 MWe Resources : 4,179 MWe
Others Reserves : 1,707MWe Resources : 2,059 MWe
NATIONALY OF THE PRIMARY ENERGY DISTRIBUTION 900,000 800,000
1970 Oil Gas Coal Hydro Geoth.
: 88% : 6% : 1% : 5% : 0%
Thousand BOE
700,000
Geothermal
600,000
Hydro
2002
500,000
Gas
Coal
400,000
Oil Gas Coal Hydro Geoth.
300,000 200,000
Oil
100,000
Oil
0
1970
1975
1985
Growth of Primary Energy Supply = + 10 %/year The role of Oil still dominated
1990
1995
Year
1998
2001
2002
: 54% : 23% : 17% : 4% : 2%
Tahapan Pengembangan Usaha Geotermal Eksplorasi : Adalah rangkaian kegiatan untuk mengetahui adanya kemungkinan potensi sumberdaya geotermal di suatu daerah. Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan geologi, geokimia, geofisika, studi lingkungan RPL/RKL. pengeboran sumur eksplorasi dan uji produksi Pra Studi Kelayakan (FS). Studi kelayakan adalah tahapan kegiatan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan dalam penentuan kel ayakan usaha pertambangan Geotermal di suatu daerah, studi tersebut meliputi aspek : teknis, ekonomi dan Lingkungan (AMDAL).
Eksploitasi Adalah rangkaian kegiatan meliputi pengeboran sumur pengembangan dan reinjeksi, pembangunan langan dan ope rasi produksi. Pemanfaatan Pemanfaatan Tidak Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi geotermal sebagai penggerak turbin pemb angkit tenaga listrik baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri. Pemanfaatan Langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida geotermal untuk keperluan non li strik (pemanas ruangan, pengeringan/agro bisnis, wisata/pemandian) baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri.
2 tahun Perizinan, Amdal, RPL/RK dan Pembebasan lahan
3-4 tahun Pemboran sumur Eksplorasi , Studi Kelayakan, Pemboran sumur Eksploitasi dan Reinjeksi
25-30 tahun Pemipaan, Pembangunan PLTP dan Transmisi, Komersialisasi
Tabel – 1 Bagan Alir Pengembangan Geotermal Tahun 1 s/d 3
TAHUN KE – 1 (Kajian Keilmuan/Pre-FS) Kajian
keilmuan 1. Geologi 2. Geokimia 3. Geofisika
1. Pre FS/ Rencana Pemboran Eksplorasi (lokasi, Target dan Kedalaman) 2. Studi UPL/ UKL 3. Penyiapan Rig & material sumur & lokasi
TAHUN KE – 2 (Eksplorasi) 1. Pemboran 3 (tiga) sumur eksplorasi dan Uji Produksi 2. Analisa Kimia Fluida dan Gas
TAHUN KE – 3 (Studi Kelayakan) 1. Stimulasi Resevoir 2. AMDAL 3. Feasibility Study
1. LAYAK (>X MW)
NOTICE Of INTEND DEVELOPMENT (NOID)
2. TIDAK LAYAK (< X MW)
RE-EVALUASI GEOSCIENCE DAN RENCANA PENGEMBANGAN
Tabel – 2 Bagan Alir Pengembangan Panasbumi Tahun 4 s/d 30 TAHAP EKSPLOITASI DAN PEMANFAATAN TAHUN KE - 4
TAHUN KE - 5
TAHUN KE - 6
TAHUN KE - 7 S/D 30
1. AMDAL 2. Pemboran sumur pengembangan dan injeksi 3. FEED/ EPC
1. Pembangunan SAGS 2. Konstruksi Sipil 3. Pembanguan Fasilitas Produksi 4. Pembangunan Power Plant
1. Finishing SAGS, Power Plant 2. Function Test 3. Komisioning 4. Commecials of Date
Maintanance Reservoir, SAGS, Sumur dan Power Plant, pemboran make-up well
Power plant 140 MW Kamojang, Jawa Barat
Referensi • Budiardjo,B. 2012, Seminar Panasbumi UPN “Veteran” Yogyakarta. • Kamah,M.Y., Negara,C., Pulungan,I., & Budiardjo,B., 200 0, Identification of Potential Permeability . In The Ulu belu Geothermal Reservoir Lampung. Indonesia, Proce ed in IAGI 29TH 2000 Bandung. • Masdjuk,M., 1989. Geology of the Ulubelu Geothermal Area, South Lampung,Indonesia.
TERIMA KASIH