1 STUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL T E S I S Sebagai salah satu syarat untuk men...
STUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL
TESIS Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Magister di Institut Teknologi Bandung Oleh : INDRA FARNI 25093010
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL - GEOTEKNIK PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1996
ABSTRACT Problems which are oftenly encountered in designing roads and structure foundations are related to bad soils. Peat soils are one of in these kind of soils. Limited information on the technical and physical characteristics of the soils causes failures in many projects. The main factors that may cause problems when constructing structures on peat soils are : - Limited information on the behaviour of peat soils, particularly which are found in Sumatera island, Kalimantan, and Irian Jaya. - Lack of knowledge on the theories and their applications in predicting the compressibility and strength of peat soils in the field. - Limited information on the method of improving peat soils for foundation of construction. In order to know the physical properties of peat soils a continous research on the compressibility and bearing capacity after pre-loading is conducted. To study their one dimension cosolidation behaviour peat soils are tested in the laboratory using Rowe Consolidometer with loading simulation, loading period, and pre-loading. Bearing capacity of the peat soils after primary consolidation will be tested using unconfined compression and triaxial apparatus. Using the result of laboratory tests on peat soils it is hope that problems on design and construction in the job site can be solved, particularly geotechnical problems. Results of pre-loading tests on Jambi peat soils show that the compressive and shear stresses increase with increasing the pre-loading. At the pre-loading of 50 kPa the internal angle of friction ranges from 2.2 degree to 4.6 degree, and the cohesion renges from 16 kPa to 28 kPa. At the pre-loading of 100 kPa the internal angle of friction ranges from 0.9 degree to 7.7 degree, and the cohesion ranges from 22 kPa to 55 kPa. The higher the degree of saturation level of the soils the lower the internal angle of friction and the higher the cohesion following the increment of pre-loading. The compression index at 50 kPa pre-loading is ranging from 2.59 to 4.46, and at pre-loading of 100 kPa the compression index is ranging from 1. 48 to 2.23. According to the compression behaviour shown in the curve the increasing of load increment period should be applied.
RINGKASAN Dalam merencanakan suatu jalan maupun fundasi bangunan sipil sering ditemui keadaan tanah asli yang jelek untuk konstruksi. Tanah yang dimaksud salah satunya adalah tanah gambut (peat soil). Sering ditemui kegagalan-kegagalan proyek yang disebabkan oleh terbatas informasi mengenai sifat-sifat teknis dan fisis yang dimiliki oleh tanah tersebut. Permasaalahan utama yang sering timbul bilamana akan membangun konstruksi sipil diatasnya adalah : - Terbatas informasi tentang perilaku tanah gambut terutama yang berada di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya. - Kurang pengenalan teori dan cara pemakaian dalam memprakirakan besar pemampatan tanah gambut dilapangan serta kekuatan tanah yang bersangkutan. - Terbatas informasi tentang metoda perbaikan lapisan tanah gambut yang akan dijadikan sebagai tanah dasar suatu konstruksi sipil. Untuk dapat mengetahui sifat-sifat fisis tanah gambut dilakukan penelitian yang berkesinambungan dalam bidang pemampatan dan daya dukung setelah mengalami beban awal ( pre-loading). Adalah usaha yang sangat rasional dalam studi perilaku pemampatan satu dimensi, tanah gambut akan diselidiki dilaboratorium menggunakan alat Rowe Consolidometer dengan simulasi pembebanan, periode pembebanan serta pemberian beban awal (pre-loading). Kapasitas daya dukung tanah gambut setelah pemampatan awal akan diselidiki dengan alat kuat tekan bebas dan triaxial. Dengan hasil penelitian yang didapat dilaboratorium mengenai tanah gambut, maka diharapkan masalah-masalah yang timbul dalam perancangan maupun pelaksanaan dilapangan dapat diatasi, terutama yang ada kaitan dengan masalah-masalah geoteknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tanah gambut Jambi yang telah dibebani beban awal menunjukkan kenaikan kekuatan tekan dan kekuatan geser yang selaras dengan peningkatan pembebanan awal. Dalam hal ini pada pembeban awal sebesar 50 kP mempunyai sudut geser antara 2.2° sampai 4.6° dan mempunyai kohesi antara 16 kPa sampai 28 kPa, begitu juga halnya pada pembebanan awal 100 kPa mempunyai sudut geser antara 0.9° sampai 7.7° dan mempunyai kohesi antara 22 kPa sampai 55 kPa. Dengan tetap memakai konsep semakin jenuh suatu tanah semakin kecil sudut geser dalam dan semakin besar kohesi sejalan dengan peningkatan beban awal. Sedangkan indek pemampatan berkisar antara 2.59 sampai 4.46 untuk beban awal 50 kPa dan 1.48 sampai 2.23 untuk beban awal 100 kPa. Dari kurva perilaku pemampatan terlihat periode peningkatan beban yang semestinya dilakukan periode yang agak lama.