STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh: MOH. SYAMSUL ANWAR NIM. 105060400111056
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2017
STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PENGETAHUAN DASAR TEKNIK SUMBER DAYA AIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh : MOH. SYAMSUL ANWAR NIM. 105060400111056 - 64 2007
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr. Ir. Widandi Soetopo, M. Eng. NIP. 19550226 198503 1 002
Dr. Eng. Evi Nur Cahya, ST., MT. NIP. 201102 771203 2 001
Dr. Ir. Widandi Soetopo, M. Eng.
Dr. Eng. Evi Nur Cahya, ST., MT.
NIP. 19550226 198503 1 002
NIP. 201102 771203 2 001
STUDI ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PERENCANAAN PENGEMBANGAN LAYANAN PDAM DI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI 1
1 2 2 Moh. Syamsul Anwar , Widandi Soetopo , Evi Nur Cahya Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
[email protected]
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis harga air berdasarkan beberapa ketentuan kelayakan ekonomi di Desa Canggu dari masa sekarang dan masa yang akan datang, serta memprediksi kebutuhan air dan harga air bersih hingga tahun 2031 di Desa Canggu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat diindentifikasi sejak dini dan harga air bersih pada tahun mendatang merupakan harga yang layak secara ekonomi. Analisis kelayakan ekonomi di Desa Canggu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri ini dilakukan dengan menganalisis menggunakan parameter penentu analisa ekonomi adalah Nilai Rasio Biaya Manfaat (B/C), B-C, Tingkat Pengembalian Internal (IRR), Payback Periode (PBP), dan Analisa Sensitivitas. Untuk prediksi harga air bersih hingga tahun 2031, dimulai dengan memprediksi jumlah penduduk, kemudian memprediksi jumlah air bersih yang harus diproduksi oleh PDAM Kecamatan Pare hingga tahun 2031, setelah itu memprediksi biaya usaha yang terdiri dari biaya tetap, biaya investasi dan biaya variabel hingga tahun 2031, sehingga untuk penentuan harga air bersih hingga tahun 2031 berdasarkan pada biaya usaha yang harus dikeluarkan oleh PDAM Kecamatan Pare setiap tahunnya dan berapa jumlah produksi air bersih serta kebocoran air setiap tahunnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penentuan harga air bersih di PDAM Kecamatan Pare Kabupaten Kediri ini ternyata sudah dapat memenuhi syarat kelayakan ekonomi dan tarif dasar air bersih per m3 yang dapat dianggap layak secara ekonomi serta memenuhi prinsip keterjangkauan penduduk didaerah layanan. Kata Kunci: kelayakan ekonomi, harga air, prediksi Abstract: This thesis aims to analyze the price of water under certain conditions on the economic feasibility The Canggu Village of the present and the future, and predict water demand and the price of clean water by the year 2031 in The Canggu Village Pare District on Kediri Regency, so the need for water can be identified early and water prices in the coming year is an economically viable price. Economic feasibility analysis in The Canggu Village Pare District on Kediri Regency is done by analyzing the parameter are Value of Benefit Cost (B / C), BC, Internal Return (IRR), Payback Period (PBP), and Sensitivity Analysis. For the prediction of the price of water until the year 2031 begins with a forecast population, then produce the amount of water that must be produced PDAM Pare District until 2031, after it forecast operating cost which consists of a fixed cost, investment costs and variable costs until the year 2031, so as to water pricing until in 2031 based on business costs to be incurred by PDAM Pare District each year and the amount of clean water production and water leaks each year. The survey results revealed that pricing water at PDAM Pare District on Kediri Regency it was already able to qualify the economic feasibility and the basic rate per m 3 of clean water that can be economically viable and meet the principles of affordability of the service area. Keywords: economic feasibility, price of water, prediction
PENDAHULUAN Air merupakan unsur utama bagi kehidupan makhluk di planet ini. Manusia tidak dapat melanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup baik dalam segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Air digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti kebutuhan domestik, industri, perdagangan, wisata, pengairan dan kebutuhan lainnya. Seiring dengan perkembagan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan air juga akan meningkat. Perkembangan jumlah penduduk berpengaruh pada kepadatan lingkungan tempat tinggal. Masyarakat yang awalnya memperoleh air dari sumur galian, menjadi lebih sulit karena keterbatasan lahan. Selain itu, faktor kondisi alam juga memengaruhi masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih. Daerah tertentu karena kontur dan tanahnya tidak jarang sulit memperoleh air bersih. Untuk itu diperlukan lembaga atau instansi yang mampu memberikan pelayanan distribusi air sehingga kebutuhan masyarakat akan air dapat terpenuhi. PDAM merupakan sebuah lembaga negara di Indonesia yang melayani kebutuhan air masyarakat. Sebagai sebuah lembaga, PDAM mempunyai peran yang besar dalam masyarakat. Peran yang besar tersebut juga harus diimbangi dengan peningkatan kinerjanya dari waktu ke waktu. Sehubungan dengan perkembangan kebutuhan air yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka PDAM Kecamatan Pare dituntut mampu memenuhi kebutuhan air tersebut. Untuk itu diperlukan sistem distribusi yang baik serta pengembangan layanan oleh PDAM Kecamatan Pare. Pertumbuhan Kecamatan Pare relatif paling tinggi dibanding kecamatan lain di Kabupaten Kediri. Dengan percepatan pertumbuhan di wilayah tersebut sudah semestinya dibarengi dengan penyediaan berbagai infrastruktur yang memadai termasuk penyediaan sarana dan prasarana air minum. Sementara kemampuan penyediaan pelayanan air minum khususnya di wilayah tersebut ternyata belum memadai dan belum merata, apalagi ditambah dengan perkembangan tuntutan kebutuhan pada masa mendatang. Melihat dari jumlah penduduk yang semakin meningkat maka perlu diadakan pengelolaan distribusi air yang baik ditinjau dari segi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep pengembangan yang mengacu pada kriteria perencanaan yang ada dengan benar.
Berkaitan dengan upaya perencanaan penyediaan air bersih maka perlu adanya pembahasan tentang kelayakan ekonomi dalam penentuan harga air bersih pada proyek penyediaan air bersih Kecamatan Pare Kabupaten Kediri agar dapat menutup seluruh biaya produksi,operasional,dan harga air sesuai dengan kemampuan masyarakat pengguna jasa PDAM. Studi ini dilakukan dengan menganalisis kelayakan ekonomi untuk menentukan harga air bersih yang dapat digunakan sebagai acuan PDAM dalam menetapkan harga air bersih. Dalam studi ini akan ditunjukkan lebih lanjut analisis ekonomi dalam penentuan harga air bersih di PDAM Kecamatan Pare dengan mempertimbangkan Nilai Rasio Biaya Manfaat (B/C), Selisih Biaya Manfaat (B-C), Tingkat Pengembalian Internal (IRR),Payback Periode (PBP),dan Analisa Sensitivitas. Tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui kondisi eksisting dan permasalahan yang timbul di daerah penyediaan air bersih di wilayah setempat, dapat mengetahui gambaran umum teknik konstruksi sistem penyediaan air bersih yang digunakan., dapat mengetahui nilai kelayakan ekonomi untuk penetapan harga air bersih di Desa Canggu Kecamatan Pare dimasa sekarang dan di masa yang akan datang, dapat memprediksi harga air yang layak secara ekonomi dimasa 15 tahun yang akan datang. Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah memberikan masukan kepada badan pengelola terkait dalam penentuan harga air bersih dengan memperhatikan tingkat kesediaan dan kesanggupan masyarakat setempat. Memberikan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat pedesaan dalam mengakses air bersih agar semua kalangan masyarakat dapat secara merata menikmati produk air bersih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Kabupaten Kediri adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah wilayah Propinsi Jawa Timur berbatasan dengan lima kabupaten. Letak geografis sedemikian itu menyebabkan Kabupaten Kediri memiliki posisi yang cukup strategis. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 963,21 km² dengan 26 kecamatan dan beribu kota di Ngasem yang secara geografis terletak pada 111o47`,0,5“ sampai 112o18`,20,00“ Bujur Timur dan 7o36`12 “ sampai 8o0`,32“ Lintang Selatan.
Untuk lokasi studi ini berada di Kecamatan Pare. Wilayah terletak pada bagian timur laut Kabupaten Kediri. Batas – batas wilayah Kecamatan Pare adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kecamatan Badas, Kecamatan Papar b. Sebelah Timur : Kecamatan Kandangan, Kecamatan Kepung c. Sebelah Selatan : Kecamatan Puncu, Kecamatan Plosoklaten d. Sebelah Barat : Kecamatan Gurah, Kecamatan Kayenkidul. METODE Data-data yang digunakan dalam studi penentuan harga air pada perencanaan jaringan air bersih di Desa Canggu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansi pemerintah dan konsultan yang terkait dalam pekerjaan ini yaitu data yang terbaru hingga tahun 2017. Data yang diperlukan berupa data jumlah penduduk, data debit, data jaringan, data harga satuan pekerajaan dan data topografi. Adapun dalam pengerjaan skripsi ini menggunakan sistematika pembahasan yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Biaya konstruksi, biaya operasi & pemeliharaan, dan usia guna bangunan dihitung dari data teknis proyek penyediaan air bersih Kecamatan Pare. 2. Dari biaya konstruksi, biaya operasi & pemeliharaan, dan usia guna bangunan dilakukan analisis biaya. 3. Proyeksi jumlah penduduk dihitung sampai dengan tahun 2031 dari data jumlah penduduk menggunakan metode Geometrik, Eksponensial, Aritmatik. 4. Besarnya kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk. 5. Kebutuhan air bersih dihitung terhadap debit sumber air yang ada, apakah debit sumber tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2031. 6. Besarnya produksi air dihitung dari tingkat pemakaian air penduduk di Kecamatan Pare, sehingga diperoleh nilai manfaat. 7. Setelah mengetahui besarnya manfaat dan biaya selanjutnya dilakukan analisis ekonomi yaitu B-C, B/C, IRR, Payback Periode dan Analisis Sensitivitas. 8. Penetapan prediksi harga air bersih per m3 saat ini dan di masa yang akan mendatang berdasarkan analisis ekonomi.
Mulai
Data Sumber Air
Data Jumlah Penduduk
Perencanaan Teknis
Analisa Pertumbuhan Penduduk Perhitungan Kebutuhan Air Baku
Biaya dan Perencanaan Konstruksi
Qketersediaan > Qkebutuhan
Ya
Perhitungan Biaya Operasi Pemeliharaan
Tidak
% Jumlah Penduduk Yang Dapat Dilayani
Analisa Manfaat
Analisis Biaya
Analisis Ekonomi B/C, B-C, IRR, Payback Periode, Analisis Sensivitas
Penetapan Harga Air per m3 pada saat B/C = 1
Selesai
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan proyeksi penduduk pada studi ini menggunakan tiga metode, yaitu metode aritmatik, metode eksponensial dan metode geometrik. Setelah diketahui hasil perhitungan dari masing-masing metode, maka digunakan metode penentuan nilai koefisien korelasi untuk menentukan metode perhitungan yang akan digunakan dalam perhitungan proyeksi kebutuhan air. Kriteria penentuan metode proyeksi penduduk yang dipilih berdasarkan pada nilai koefisien korelasi yang terbesar mendekati 1. Adapun yang dipakai dalam studi ini adalah metode Aritmatik. Pn = Po (1+rn) (1) dengan: Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun ke-n (jiwa) Po = jumlah penduduk pada tahun yang ditinjau (jiwa) r = angka pertambahan penduduk per tahun (%) n = jumlah tahun proyeksi (tahun) Dibawah ini adalah perhitungan pertambahan penduduk dengan metode Aritmatik untuk Canggu. Laju pertambahan penduduk ( r ): 2,36 % Jumlah tahun proyeksi (n) : 1 tahun Jumlah penduduk awal tahun proyeksi (Po ) : 9811 orang Menghitung jumlah penduduk pada tahun 2017: Pn = Po (1+rn) P2017 = 9811 x (1+0,0236) = 10043
Untuk perhitungan selanjutnya ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 1. Proyeksi Penduduk Metode Aritmatik Tahun Jumlah Penduduk No. 2016
9811
1
2017
10043
2
2018
10274
3
2019
10506
4
2020
10737
5
2021
10969
6
2022
11200
7
2023
11432
8
2024
11664
9
2025
11895
10
2026
12127
11
2027
12358
12
2028
12590
13
2029
12821
14
2030
13053
15
2031
13284
Sumber: Hasil Perhitungan Untuk proyeksi kebutuhan air bersih disesuaikan dengan ketersediaan debit sehingga didapatkan perhitungan sebagai berikut: 1. Pelayanan Penduduk = 100% 2. Kebutuhan air baku = 60 l/org/hari 3. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2016 ditambah penduduk eksisting = 66531 jiwa 4. Kebutuhan Air Baku = 46,202 lt/dt 5. Kebutuhan Air non demestik = 6.930 lt/dt 6. Kebutuhan Air Rata-rata = 61,102 lt/dt 8. Kebutuhan jam puncak = 95,320 lt/dt A. Biaya Modal Terdiri dari 2 macam biaya yaitu biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung proyek perencanaan penyediaan air bersih Kecamatan Pare ditampilkan sebagai berikut: Tabel 2. Biaya Langsung Proyek Penyediaan Air Bersih Desa Canggu Kecamatan Pare
Sumber: Hasil Perhitungan
Biaya tak langsung untuk seluruh perencanaan proyek penyediaan air bersih Desa Canggu Kecamatan Pare adalah sebagai berikut : a. Biaya administrasi : 2,5% x Rp 17.591.358,600,00 = Rp 439.783.965,00 b. Biaya engineering : 5% x Rp 17.591.358,600,00 = Rp 879.567.930,00 c. Biaya tak terduga : 5% x Rp 17.591.358,600,00 = Rp 879.567.930,00 B. Biaya Tahunan Biaya tahunan dari perencanaan proyek penyediaan air bersih terdiri dari perhitungan biaya operasi dan pemeliharaan. Perhitungan dan analisis biaya tahunan sebagai berikut: Tabel 3 Biaya Operasi Pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Canggu Kecamatan Pare
Sumber: Hasil Perhitungan C. Analisa Manfaat A. Manfaat Langsung ditimbulkan karena adanya pembangunan sistem penyediaan air bersih Desa Canggu Kecamatan Pare. B. Manfaat tak langsung menyebabkan meningkatnya pemenuhan kebutuhan air untuk warga dan menurunnya penyakit yang disebabkan oleh air. D. Benefit Cost Ratio ( B/C) Dalam perhitungan Benefit Cost Ratio ini masing-masing komponen manfaat dan biaya dijadikan nilai sekarang ( present value ). Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 7%. Dan usia guna proyek adalah 15 tahun. Adapun contoh perhitungan BCR untuk sistem penyediaan air bersih Desa Canggu Kecamatan Pare adalah sebagai berikut: Faktor konversi (F/P,7%,1) = 1,07 Bunga yang ditetapkan = 7% Biaya konstruksi = Rp 20.010.170.407,50 x 1,07 = Rp 21.410.882.336,03 Total biaya O&P = Rp 773.418.000,00 Faktor konversi (P/F,7%) = 1,070 Faktor konversi (P/A,7%,15)= 10,594 Nilai biaya O&P =Rp 8.193.590.292,00 Total biaya rencana = Rp 29.604.472.628,03
Kebutuhan air baku = 1.791.027,826 m³/tahun Penetapan harga air minimum bila B/ = 1 Benefit = harga air x kebutuhan air Cost = total alokasi biaya Komponen Manfaat (benefit) -Total manfaat air baku = Rp 4.186.527.544 -Faktor konversi (P/A,7%,15) = 10,594 -Nilai manfaat = Rp 44.352.072.798 Sehingga : BCR = 1,326 Karena Benefit Cost ratio ≥ 1, maka proyek ini layak untuk dilaksanakan. E. Net Benefit ( B-C) Metode kedua adalah analisa ekonomi dengan menggunakan selisih benefit dan cost (BC). Dalam evaluasi ini nilai pada B-C pada tingkat suku bunga yang berlaku harus mempunyai harga > 0. Jika nilai B-C = 0 maka proyek tersebut mempunyai manfaat yang senilai dengan biaya investasinya. Jika B-C < 0 maka proyek tersebut dari segi ekonomi tidak layak dibangun. • • •
PV Benefit = Rp 44.352.072.798 PV Cost = Rp 29.604.472.628 B–C = Rp 14.747.600.170 Untuk perhitungan B-C pada berbagai suku bunga disajikan pada tabel berikut: Tabel 4 Net Benefit Harga Air Eksisting Pada Berbagai Tingkat Suku Bunga
I’ = suku bunga memberikan nilai NPV positif = 10% I” = suku bunga memberikan nilai NPV negatif = 15% (B-C)’= (B-C) positif= Rp 7.048.027.207,17 (BC)”= (B-C) negatif= Rp -1.649.043.334,34 Sehingga
Dari perhitungan tingkat pengembalian internal di atas dapat disimpulkan bahwa proyek penyediaan air bersih Desa Canggu Kecamatan Pare ini layak secara ekonomi. Hal ini disebabkan karena nilai IRR lebih besar dari nilai yang dipakai dalam evaluasi kajian ini yaitu sebesar 7%. G. Analisa Sensitivitas Analisa sensivitas adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hasil proyek apabila terjadi kemungkinan perubahan dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat yang masih merupakan suatu kemungkinan. Berdasarkan Bank Indonesia inflasi suku bunga dari tahun 2006-2017 stabil di angka 10%. Dalam analisis ini digunakan prosentasi inflasi pada pengembangan proyek air bersih ditetapkan sebesar 10%. Untuk hasil perhitungan analisa sensitivitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Rekapitulasi Analisis Sensivitas
Sumber: Hasil Perhitungan
Sumber: Hasil Perhitungan F. Internal Rate of Return ( IRR) Internal Rate of Return ( tingkat pengembalian internal ) didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai yang sama atau B – C = 0 atau tingkat suku bunga yang membuat B/C = 1 ( Kodoatie, 1995:112). Contoh perhitungan tingkat pengembalian internal untuk proyek ini adalah sebagai berikut : IRR = I’ + ( I”- I’) (2) Dimana :
H. Titik Impas Investasi Titik impas digunakan untuk menentukan lamanya waktu umtuk pengembalian modal. Pada suku bunga 7% , titik impas investasi terjadi pada tahun ke 6. Ini menandakan bahwa setelah tahun ke 6 keuntungan tahunan dari air baku dapat mengembalikan modal. Untuk perhitungan titik impas investasi setelah dicobacoba B/C = 1 dan kemudian diinterpolasi dari tabel bunga majemuk secara lengkap selanjutnya akan disajikan sebagai berikut:
Dalam perhitungan didapat K ≤ usia guna proyek, yaitu K = 6 tahun dengan usia guna 15 tahun. Sehingga proyek penyediaan air bersih Desa Canggu Kecamatan Pare layak secara ekonomis. I. Penetapan Harga Air
Untuk perhitungan harga air selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Tabel Harga Air pada saat B=C
Sumber: Hasil Perhitungan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan jaringan distribusi air bersih meliputi perencanaan pompa, tandon dan pemasangan jaringan pipa. Perencanaan pompa menggunakan skenario 1 buah pompa dengan operasi pompa 17 jam/hari. Dengan 6 jam nyala, 2 jam mati tersebut sudah efektif dari segi perawatan pompa, dikarenakan pompa maksimal nyala dalam 1 kali putaran adalah 7 jam dan pompa mati 2 jam tersebut agar pompa bisa beristirahat lebih lama dan tidak cepat rusak. Perencanaan tandon dengan base elevasi pada +160,50 dengan volume rencana 750 m3. Perencanaan pemasangan pipa menggunakan jenis pipa GI dengan 2 variasi diameter, yaitu 8 inch untuk jaringan utama dan 6 inch untuk jaringan sekunder dengan total panjang sebesar 9,3 km. Dari hasil simulasi WaterCad V8i SS6
Edition diketahui kecepatan tertinggi yaitu sebesar 2,47 m/dtk. Tekanan maksimum yaitu sebesar 5 atm. Headloss Gradient maksimum yaitu sebesar 0,024 m/km. Besar biaya total yang harus dikeluarkan dalam perencanaan penyediaan air bersih di Desa Canggu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri sebesar : Rp 21.410.882.300,00 2. Pengerjaan proyek jaringan penyediaan air bersih adalah sebesar : Biaya total prakonstruksi = Rp 2.198.919.825,00 Biaya total konstruksi = Rp 17.591.358.600,00 Biaya total operasional = Rp 773.418.000,00 / tahun 3. Manfaat langsung yang diperoleh dari perencanaan jaringan penyediaan air bersih di Desa Canggu Kecamatan Pare Kabupaten Kediri pada bunga 7% adalah : Manfaat dengan harga air eksisting : Rp 4.186.527.544 / tahun Manfaat dengan harga air B=C : Rp 29.604.472.628 / tahun Manfaat tidak langsung yang didapat yaitu meningkatnya stok kebutuhan air bersih dan menurunnya wabah penyakit karena sistem penyaluran air bersih yang baik dan layak untuk pakai. 4. Nilai kelayakan ekonomi dilihat dari indikator yang digunakan, yaitu BCR, NPV, IRR, titik impas investasi, dan analisis sensitivitas. BCR pada saat suku bunga 7%, nilai BCR adalah 1,498. Nilai tersebut adalah layak karena BCR > 1. NPV pada saat suku bunga 7%, nilai NPV adalah Rp 14.747.600.170,00. Nilai tersebut adalah layak karena NPV bernilai positif. IRR yang berlaku adalah 14,05 % karena hasil perhitungan IRR proyek ini lebih dari suku bunga komersial yang berlaku (7%) dari BI, sehingga proyek ini dapat dikatakan menguntungkan. Titik impas investasi pada saat suku bunga 7%, titik impas investasi terjadi pada tahun ke-7. Analisis sensivitas pada saat Cost naik 10%, Benefit tetap nilai B-C adalah Rp 11.787.152.908,- B/C 1,362 dan IRR 10,751. Pada saat Cost turun 10%, Benefit tetap nilai BC adalah Rp 17.708.047.433,- B/C 1,665 dan IRR 14,258. Pada saat Cost tetap, Benefit naik 10% nilai B-C adalah Rp 19.182.807.450,- B/C 1,648 dan IRR 14,151. Pada saat Cost tetap, Benefit turun 10% nilai B-C adalah Rp 10.312.392.891,- B/C 1,348 dan IRR 10,653.
5. Dari perhitungan analisa ekonomi didapatkan harga air di Desa Canggu Kecamatan Pare dalam berbagai kondisi: - Harga Air Eksisting (2017) : Rp 2.750,00 - Harga Air saat B=C (2017-2031) : Rp 1.835,59 - Rp 3.736,09 B. Saran 1. Perlu adanya alternatif debit dari sumber lain karena tidak mampu menyuplai seluruh kebutuhan air masyarakat Kecamatan Pare. 2. Sebaiknya untuk pihak-pihak yang terkait selaku Dinas PDAM dan warga desa selalu memperhatikan dan ikut serta dalam pemeliharaan jaringan distribusi air bersih supaya dapat beroperasi secara baik dan optimal serta sesuai dengan usia gunanya. 3. Untuk Dinas PDAM perlunya ketelitian dalam pencatatan data terkait dalam menentukan harga air. Sehingga didapat data yang jelas dan transparan agar semua pihak merasa diuntungkan dan tidak dirugikan 4. Diperlukan peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan air bersih untuk kebutuhan pokok. 5. Sebaiknya penentuan harga air tidak melihat hanya dari sisi keuntungan saja, namun juga melihat dari sisi kemampuan ekonomi masyarakat setempat. DAFTAR PUSTAKA Alvin S. Goodman, 1984. Principles of Water Resources Planning. Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey 07632, Kai Fa Book Company, Taipei, Taiwan. Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Kediri Dalam Angka Tahun 2017. Kediri : BPS. Ditjen Cipta Karya. 1994. Pedoman Kebijaksanaan Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT). Jakarta : Ditjen Cipta Karya. Dr. Ir. A. Hafied A. Gany, 1992. Rekayasa Sosial (Social Engineering) Dalam Pembangunan Pengairan. Jurnal Informasi Teknik. No. 9 halaman 5-15 Ir. FX. Marsudi Joyowiyono, 1983. Ekonomi Teknik – Jilid 1 dan 2. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. James, L., Riggs, William F.Rentz, Alfred L. Kahl and Thomas M. West, 1986. Engineering Economics. First Canadian Edition, McGraw-Hill Ryerson Limited. Kadariah, Lien Karlina dan Clive Gray, 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Program
Perencanaan Nasional, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Publikasi PPN Serie 012, Jakarta. Kodoatie, Robert. 1995. Analisis Ekonomi Teknik. Yogyakarta : Andi Offset. Kota, Peta. 2017. Peta Kabupaten Kediri. http://petakota.blogspot.co.id/2017/01/petakabupaten-kediri.html. (diakses 2 Februari 2017). Kuiper, E, 1971. Water Resources Project Economics. Butterworths, London, England. Linsley, Ray K. dan Joseph B. Franzini. 1996. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Muliakusuma, 2000. Proyeksi Penduduk . Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Newman, D.G., 1980. Engineering Economics Analisys. 2 nd ed., Engineering Press, San Jose, Ca. Pujawan, I.N.P. 1995. Ekonomi Proyek. Jogjakarta : Liberty. Pujawan, I.N.P. 2005. Ekonomi Teknik. Jakarta : Guna Widya. Richard de Neufville, 1990. Applied System Analisys, Engineering Planning And Technology Management. McGraw-Hill PublishingCompany. Smith, G.W., 1973. Engineering Economics. 2 nd ed., Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA. Suyanto, Adhi. 2001. Ekonomi Teknik Sumber Daya Air. Jakarta : Adhi Cipta Pres. Thusen, H.G., Fabrycky, W.J. and Thusen, G.J., 1977. Engineering Economy. Prentice-Hall, USA. Wardana dkk. 2015. Pedoman Skripsi, Tesis dan Disertasi. Malang : Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.