STUD1 ANALISIS BlAYA PELAYANAN PENGOBATAN OBAT TRADISIONAL DALAM RANGKA PENETAPAN TARIF
Traditional Medicine Research Development and Sewice Clink (Laboretorlum P40T) condmd ourpatient tradltknal medicine health services. This study was done to find out the rational services tariff of wlpailent services which was establish in pmportion of unit cast. The unit cost of services was ligured wl by considering the fixed cost and variable cast. The data of Subsidizedand non subsidired financing during the year of 1998 was used in this study. The studylwndthatpatients spent Rp. 9,547,- inaverage for each visiting topay the services includingthe traditionaimedicinesto be consumed lor 12 days. Three unit casts were figuredwt. 1) Rp. 22,151:non subsidized unit cast which was also cover non subsidized fixed and variable cost; 2) ~ p13,392: . absolute nm subsldiled un/t cost; 3) ~ p5,556: . subsidizedunit cost. The mclution is that the Laboratorium P40TsharMconsider the unit cost, profHand other aspect Influenced across to ratlmal tariff due to if* non subsidized budget management. Key wuds: unit cost, feM, b~dliiarel mediche.
PENDAHULUAN Pelayanan pengobatandengan obat tradisional secara formal masih belum dikenal di Indonesia. Pelayanan pengobatan dengan obat tradisional lebih banyak dilakukan oleh pengobat tradisional yang menjalankan praktek pengobatan tradisional. Dalam praktek pengobatan, dokter maupun tenaga kesehatan lain seringkali masih ragu-ragu terhadap obat tradisional tetapi cukup
banyak yanp . . - mernberikan anjuran untuk menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap pengobatan dengan obat kimia. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Pengobatan Obat Tradisional (P40T) merupakan salah satu fasilitas pelayanan
pengobatan milik Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan (Puslitbang Yantekkes) yang mempelopori
Studi Analisis Biaya Pelayanan Pengobaian T radisional (Herti Maryani. Lestari Handayani) penggunaan ramuan obat tradisional dan dikelola secara swadana (Handayanl, 1999). Sampai saat ini belum pernah dilakukan perhitungan mengenai kelayakanbesaran tarif yang dibebankan kepada setiap pasien yang dilayani. Penentuan tarif saat ini hanya berdasarkan perkiraan yang disesuaikan terutama dengan biaya penyelenggaraan sediaan obat tradisional yang dipergunakan, serta biaya operasional laboratorium P40T secara keselu~han. Guna mengetahui ketepatan penentuan tarif, dilakukan kajian tentang "unit cusr pelayanan pengobatan rawat jalan yang diselenggarakan laboratorium P40T sebagai salah satu cara penentuan besaran tarif. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertlrnbangan bagi semua pihak yang berminat terhadap penyelenggaraan pelayanan pengobatan menggunakan obat tradisional.
Cara pengumpulan data menggunakan data sekunder laporan keuangan tahun 1998 laboratorium P40T. Variabel yang akan diteliti adalah biaya operasional, pemeliharaan dan investasi. Sedangkan analisa data dilakukan secara deskriptif. Beberapa pengertian dlgunakan dalam studi ini yaitu: Analisis biaya adalah proses pengumpulan dan pengelompokkan data keuangan untuk menghiing biaya output jasa pelayanan yang diberikan. Blaya satuan (unit coso
adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan produk (misalnya satu jenis pelayanan) (Depkes RI, Lltbangkes, PuslitbangPelayanan Kesehatan. 1999). Rumus umum biaya satuan untuk setiap unit pelayanan ialah:
Ketemngm: UC : biaya pelayanan rawat jalan TC : biaya total pelayanan rawat jalan Tq : jumlah pasien rawat jalan
Dalam analisis biaya, pembiayaan dikelornpokkan menjadi tiga bagian yaitu: biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Biaya investasi adalah biayayang penggunaannya dapat beriangsung relatif lama (lebih dari satu tahun), misalnya investasi gedung. tanah. alat non medis, alat medis dan lain-lain. Sedangkan biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat 'habis pakai' dalam kurun waktu yang relatif singkat (kurang dari satu tahun). Contoh yang termasuk biaya ini antara lain: gaji. bahan obat tradisional, makanan, alat tulis kantor (bahan non medis). pejalanan, urnum (listrik, telepon, air) dan lain-lain. Untuk biaya pemeliharaan rneliputi pemeliharaan gedung.
Buletin Peneliiian Sistern Kesehatan - Vol 3.No. 2 Desemher IS9 60-70 pemellharaan peralatan non medis. pemellharaan peralatan medis (Depkes RI, Lnbangkes, Puslitbang Pelayanan Kesehatan. 1999: Jacobalis, 1989). Karena dalam analisis biaya ini dilakukan dalam satuan waktu satu tahun anggaran (1998). maks perlu dicari niiai biaya investasi satu tahun. Nilai biaya investasi satu tahun (AIC= Annualized Investmenf Cost) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Depkes RI, Litbangkes. Puslitbang Pelayanan Kesehatan. 199r
i i
t IlC (1 + i) AIC = L
Keterangan:
I
.-
AIC : Annualizecl Investment Cost (bia!18 : l ,-,. ". ~->a, L": m > , Lmhunan)
IlC : Initial Investment cost (nilal awal investasi) i , : la," inllasi t : masa paka L : perkiraan masa nmup Inveslasl yang baMngkUt
Deskrlpsl Keg11atan Lal P40T
K ,layanan u m P Laboratorium P40T merupakan salah satu wadah bagi pelaksanaan penelitian dan pengembangan tentang A.
obat tradlsional khususnya tentang penerapan obat tradisional dalarn peiayanan kesehatan. Daiam menjalankan tugas tersebut laboratorium P40T mernpunyai kegiatan penelitian, peiayanan, pendidikanlpelatihan serta penyuluhan. Meskipun kegiatan pelayanan pengobatan bukan menjadi tugas utama, tetapi kegiatan pelayanan memberi kontribusi terbesar dalam rnendukung penyeienggaraan seiuruh kegiatan Laboratorium P40T mengingat sifat penyelenggaraan laboratorium P40T dengan cara swadana. Laboratorium P40T menempati bagian dari gedung PuslabangYantekkes dengan luas ruangan 142 rn2 yang dipergunakan untuk pendatlaran, ruang tunggu, ruang pemeriksaan, ruang administrasi, ruang peracikan, gudang simplisia dan ruang pengolahan simplisia. Tanah kebun yang terdapat dalam 3 lokasi terpisah seluas sekitar 1500 m2 disediakan oleh Puslitbang Yantekkes untuk dikelola sebagai tempat pembudidayaan tanaman obat sekaligus sebagai kebun percontohan bagi masyarakat luas. Jenis pelayanan yang diberikan oleh laboratorium P40T adalah pelayanan rawat jalan setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pukul08.00- 12.00WIB. Pegawai yang terlibat dalam kegiatan pelayananadalah 4 orang PNS (pegawai negeri sipil) yaitu seorang dokter yang rnerangkap sebagai ketua laboratorium. seorang apoteker, seorang stat peneliti yang menangani kegiatan administrasi dan keuangan. Sebagai tenaga honorer
Studi Analisls Biaya Pelayanan Pengobatan Tmdisional (HertiMeryani. Lestari Hsndayani) adalah dua orang peracik obat untuk menyiapkan dan meracik simplisia serla seorang tukang kebun untuk menangani pembudidayaan tanaman obat. Obat tradisional yang diberikan kepada pasien berupa simplisia serbuk yang dikernas dalam kantong plastik. Penyediaan serbuk simplisia obat tradisional dilaksanakan sendiri oleh Laboratorium P40T dengan bahan baku berupa simplisia yang diperoleh dari hasil panen kebun laboratorium P40T dan sebagian iagi dibeli dari toko bahan baku obat tradisional. Disediakan sejumlah 45 jenis simplisia yang dipergunakan untuk diracik sesuai standarl pengobatan yang telah ditetapkan.
B. Pemblayaan Laboratorium P40T Biaya operasional Laboratorium P40T ditanggung sendlri yaitu berupa biaya pembelian simplisia beserta bahan penyerta lainnya, gaji pegawai honorer dan insentif, alat tulis kantor, kebutuhan Nmah tangga, rekening telpon serta alat dan bahan pemeliharaan kebun. Fasilitas dari Puslitbang Yantekkes berupa mebelair yang berurnur lebih dari 20 tahun antara lain meja kursi kantor. tempat tidur. sketsel. almari, rak dan lainlain. Sedangkan alat-alat yang relatif masih baw (komputer, lemari pengering, lemari es, mesin penggiling simplisia, kamera, slide projector dan lain-lain) disediakan atas bantuan dana dari donatur, sumbangan penelitian maupun dibeli dengan uang hasil pemasukan
.
Laboratorium. Biaya penggunaan llstrik dan air ditanggung oleh Puslitbang Yantekkes. Dalam penyelenggaraanpetayanan, laboratorium P40T membebani pasien dengan tarif pelayanan sebesar Up. 5.500,- sebagai imbalan bagi pelayanan medis dan pemberian obat tradisional untuk penggunaan satu minggu. Pemberian obat tradisional dengan jumlah yang lebih dari I minggu merupakan kelipatan dari Rp. 5.500,(contoh; Pengobat;sn dengan menerinla obal tr,adisional selama :3 mingcIU dibebani biaya 3 )1 Up. 5.5013:). Bia)la A:,. ,.---A- ..--: -- --..-. y a r y uluauar~narlnrvaua pasoral uauydn memperhitungkan retribusi yang harus pe!merintah. dibayarkan k erada ~ . . pengadaan simpllsla oan sarana pembuatan sediaan dalam kemasan plastik serla biaya operasional wt~n di luar gaji staf yang berstatus PNS. Pelayanan kepada pegawai Puslitbang Yantekkes diberikan potongan harga 5096 sedangkan untuk pasien yang tidak mampu dibebaskan dari biaya pengobatan (gratis). Selain memperoleh pemasukan dari pasien yang datang berobat, juga diperoieh masukan dana dari pembelian obat tradisional oleh beberapa penyelenggara pelayanan pengobatan obat tradisional di bawah pengawasan puskesmas. Di samping itu penjualan bibit t,anaman cbat serta buku-buku tentalng obat t~.adisionat memberikan kontribusi keuangan yang cukup banyak. -L.-..,.-..
.
Buletln Penelltian Sistem Kesehatan - Vol. 3. No. 2 Desernber 1999: 60-70
Blaya dan Penerimaan Laboratorium
2)
Biaya opsrssional
P40T
Biaya operasional terdlri dari biaya gaji dan honor pegawai dengan A. Blaya memperhitungkan pula gaji PNS yang Dengan n ka,, ,,gka terlibat datam kegiatan Laboratoriurn pemikiran di ,,,aka dihitung *-rdasarkan perkiraan penggunaan jam pengeluaran biaya sel ama Jan1 j a 12 jam per minggu dari jadwal rutin samlpai dengari Desember 1998. .5 jam (5 hari kerja). Pembelian iplisia adalah simplisia yang dipemleh 1) araya rnlnWmsl ngan cara rnembeli di toko bahan baku Biaya invc3stasi dilaltukan den at tradisional sedangkan pembelian menghitung bi;aya sewa gedung, bi , rlengkapan habis pakai adatah kartu investasi atat medis dan non medis. Biaya Status pasien, kantong plastik, tas plastik, sewa gedung dihitung berdasarkan harga alat kebun dan lain-lain yang terkait pasar yaitu biaya sewa rumah di sekitar dengan kegiatan pelayanan pengobatan. lokasi dengan luas yang hampir sama. a point, pensil, Alat tulis kantor b e ~ p ball Biay'a investasiI barang telrutama barang kertas, pencetakan karlu pasien serla alat yan!1 berusia r.elatif masih baru seF,erti tulis lain tidak dipisahkan antara untuk komputer. meja kursi tamu,atat pengering kegiatan pelayanan pengobatan maupun .,:-:- ---:. :,:- -:-..,:A:simp~woa, I T I W S I ~ Vp ~ ~ y y r o ~Sr tIy ~ ~ ~"a,, ~ I I S ~ ~ ketgiatan lain Kebutuhan biaya irntuk lain-lain yang rEda-rata dibc hun ke!~iatandi ILtar pelayar)an pengotlatan 1990. S e d aigkan ~ bz sng re1atif kecil sehingga dalam ht&I in1 . . . mebeletr aart Kanror yang relartr Derulmur .. abungkan dengan penggunaan untuk tua (di atas 2CI tahun) termasuk be ayanan pengobatan. inventaris yan!J diperhitungkan den' Bahan dan alat untuk kebersihan nilai sebagai blarang bekas yang di _ ~ n g a nbiaya , pencucian dan konsumsi pada tahun 19138. merupakan beberapa jenis kebutuhan Diperoleh hasiil perhitut ~gai rumah tangga. Biaya telpon yang berikut: dibayarkan setiap bulan kepada Sewa gedung setahun= Rp. 5.000.000,PT Telkom diperhitungkan berdasar selama tahun 1998 besar tagihan rekening yang dibayarkan. Nilai barang investasi = I 78.Biaya listrik diperhitungkan dengan medis per tahun * Nilai barang investasi = Rp. 1.995.937.- menghitung perkiraan jam dan beban daya listrik berdasar penggunaan atat non medis per tahun listrik yang ada di Laboratorium P40T. Nilai barang investasi = I W: Sedangkan pembayaran air dengan non medis (umur s20 th) menghitung perkiraan penggunaan air Total = Rp. 7.378.015,dalam mZberdasar tarif air secara umum ~
~
- -----
. .
.
Studi Analisis Biaya Pelayanan Pengobetan Tradiiianal (Hefii Mafyan!. Lesfari Handayani)
di daerah lokasi kegiatan. Retribusi pasien dibayarkan sebesar Rp. 500.- per pasien sesuai jumlah pasien berobat kecuali pasien berobat gratis. Berdasarkan penghitungan biaya operasionalselama tahun 1998diperoleh angka sebagai berikut: = Rp. 5.810.160.Gaji PNS' Gaji pegawai honwer = Rp. 2.897.000.Pernbelian alat tulis = Rp. 2.707.850.kantor Pernbelianperleng. = Up. 2.226.000.kapan habis pakai Pembalian kebutuhan = Rp. 314.200.rurnah tangga termasuk konsurnsi = Rp. 638.000,Telpon = Rp. 420.000.Listrik' Air' = Rp. 480.000.Ralribusi pasien = Rp. 535.000,(1070 orang) Total = Rp.16.028.210,Kererangan: ' Biaya disubsidi oleh Puslitbang Yantekkes dengan mamperhitungkan wakiu kegiatan efekiif.
Ilharaan B< liharaan a dalah biaya Bi ~yang olneluarKan s e ~ a g a jasa i dari perbalkan alat-alrat elekironiik (komputer. kipas angin dan lein-lain) serl a perbaikan fasititas gedung sepen! perbaikan pipa air, pembongkaran gudang, pengecatan dan perbaikan ruangan serta pemeliharaan kebun. Biaya perneliharaan = Rp. 672.000.selama tahun 1998 3)
..L.-.
Dari perhiingan dl atm diiroleh loW blaya untuk tahun 1998 sebesar: Biaya investasi = Rp. 7.378.015.Biaya operasional = Rp. 16.028.210,Biaya pemeliharaan = Rp. 672.000.Total
= Rp.24.078.225.-
8. Penerimaan Selama tahun 1998 Laboratorium P40T rnemperoleh masukan dana dari peiayanan pengobatan dan penjualan simplisia atau obat tradisional yang dibeli tanpa melalui pelayanan pengobatan untuk dipergunakan sendiri atau diberikan kepada pasien lain melalui pelayanan pengobatan di Puskesmas. Jumlah total pernasukan selama tahun 1998 adalah sebesar Rp. 17.006.200.- dengan perincian sebagai berikut: = Rp. 10.280.250.Pelayanan pen* obatan Lain-lain = Rp. 6.725.950.(Penjualan sirnplisiaMathadisional. bibii tanarnan obat dan buku)
-
Keluaran Pelayanan Pengobamn Jumlah kunjungan pelayanan pengobatan selama Januari sampai dengan Desember 1998 adalah sejumlah 1.087 orang dengan perincian pasien lama 724 orang dan pasien baru 363 orang. Dari jur nlah tersebut 17 ore~ n g pasien berobat secara gra.tis.
Buleth Penelitian Sistem Kesehatnn - Vol. 3. No. 2 Desember 1999 60-70 Psmitungan Blaya Satuan Untuk menghitung biaya satuan pelayanan pengobatan secara murni tanpa melibatkan kegiatan Laboratorium P40T yang lain sebenamya agak sulit oleh Icarena tern)rata pemas;ukan di lur8r pelay;anan pen!jobatan niemberikan kontril3usi C U ~ U Fbesar ya~itusebesllr . 39.55% oan roral pemasukan olaya. -,. u~eh karena itu ak;an dilakuk a n suat u pertitirngan dengIan memoertimbangkan pemasukan di luar pelayanan pengobatan yang disetarakan dengan kunjungan pelayanan pengobatan. Biaya satuan (unit cost) berdasar jumlah pesien yang datang berobat di laboratorium P40T berdasar adalah sebagai berikut:
..
L
~
-
~
~
-
2.
3.
pemasukan dari pasien yang berkunjung pada pelayanan pengobatan dibagi jumlah pasien sehingga diperoleh nilai sbb: Rp. 10.280.250 1 1087 = Rp. 9.457,yang berarti masing-masing pasien berkunjung membayar sejumlah biaya tenebut karena mereka ratarata memperoleh pengobatan lebih jari satu minggu (ham1Iir dua mingISU I ya 12 hari) 1 an rata-rat,a blaya yalng dihitung dl atas maka pemasukan selain pelayanan pengobatan dapat dikonversikanmenjadijumlah pasien yaitu: Rp. 6.725.950 1 Rp. 9.457,- x 1 orang = 711 orang. Dengan demikian maka biaya satuan Ifang haws ditanggung oleh pasiien rJengan mcmperhitungkan selur'uh Iliaya yang seha~sny :an . . . . . . a. dikeluark . . olen laoorarortum r4u I aaalah
-
Sumber dana laboratorium P40T selain dari pemasukan pelayanan pengobatan juga hasil penjualan simplisia/obat tradisional tanpa melalui pemeriksaan sebagai pasien, penjualan bibit tanaman dan buku. Mempertimbangkan ha1 tersebut maka perlu dilakukarI suatu p n dengaln memperb~andingkan n -1 non parayarlarr parryuuacarr larrlauap pelayanan pengobatan dengan cara sebagai berikut: 1. Pemasukan rata-rata per pasien dalam pelayanan pengobatan (1087 orang pasien) adalah sebesar
5
4.
I 5.225 1 (1087 + 71 1) = Rp. 13.392.-lorang (Unit cost 2) Sedangkan bila biaya satuan hanya memperhitungkan biaya yang dikeluarkan laboratorium P40T (mengabaikan subsidi dan biaya investasi) maka besar biaya adalah: Rp. 9.990.050 1(1087+711) orang = Rp. 5.556.-lorang (Unn coal 3)
Peneliiian ini menghasilkan 3 biaya sahran pelayananyang me~pakan biaya
Studi Analisis Biaya Pelayanan PengobatanT r a d m l (Hem Maryan~.Lestari HandayanO satuan pehyanan rawat jalan termawk pemberian obat tradisionel untuk penggunaan 12 hari. V n i l aasf l'sebesar Rp. 22.151,- merupakan biaya satuan berobat yang menanggung semua biaya (investasi, operasionel dan pemeliharaan) atau dengan kata lain pasien bembat tanpa disubsidi, bahkan haws menanggung biaya non wayanan kesehatan. Satuan Iliaya ini
~~
eerdasarMperhibngMtenrebut maka tarif saat ini yaitu sebesar Rp. 5.500.- (pelayanan + 7 hari obat) merupakan pelayanan yang masih memberikan laba kepada Laboratoriurn P40T bila perhitungan dengan mernpertimbangkan adanya subsidi. Apabila tarif yang ditetapkan dengan perhitungan tarif dengan pendekatan I ama dengrm "fotaf Variable aW r kali volume penlualan owmbah keunwngan yang dikehsndaki (Pwfiirahardja I, 1997). maka tarif yang beriaku di laboratorium P40T saat: tidak mernenuhl ket)utuhan pembiayaan bahkan dapat dikatakan merugi. Pengelolaan suatu instalasi pelayanan pengobatan seperti juga Laboratorium P40T sebagai instansi pelayanan sosial masyarakat (IPSM) merupakan organisasi nirlaba. maka Iuengelolaennya tentiI berbeda dengan orient asinya yan! 2 Ioerusaharan Iuntuk meni ~ e r o l e h sebagiai tolak I(~ b a -. . ukur keSukSeSan (Siagian. 1989). Pengelolaan IPSM. seharusnya mempunyai tolok ukur kesuksesan berdasar jumlah dan mutu pelayanan yang diberikan. Sehingga dalam ha1 ini orientesi untuk memperoleh laba bagi IPSM mungkin agak kurang menjadi prioritas bagi pengelolanya. Namun untuk mengendalikankelangsunganorganisasi manajemen IPSM harus depat memestikan bahwa sumber daya yang digunakan cukup efektif dan efisien (Jacobalis. 1989).
-
Wllethr Penelltian Sistem Kesehatan Vol. 3. No. 2 Desernber 1999: 60-70
Mesklpun Laboratorium P40T di barmh kepenWlkan instansi pemerinlah, namun tampaknya pengelolaan diharapkan seperti suatu IPSM swast.9 sehingga diharapkan suatu saat mampu lebiih mandiri dengan mengurangi sedikit demi !~edikilkelorgantunslan kep;nda subsiidi. Hal ini terlilha1 .-L ,--:..- rt-*nT .. dari . nenarusan Laboralortuvr~ Ul hartIS melengkapi sendliri beberetpa imrcnWaris. Unh~k memenih i kebuhrlran . ... terseDu1 IaDoratorium r4u I DE~ r l u memperhitungkan la~ b a dalam perhitungan tarif pelayanan. Ada1lye Iaba akan memberikan kemungkirlan labomtoriumP40T mempunyaisimpanan dana untuk membeli alat inventaris yang dibuhrhkan maupun untuk pengelolaan lainnya. layanan ylm Oleh kam w dhebankan pa Jakan sumber ,..--A% dana pokok sehperm p r r w u r l !Jan yang1lebih amnat dalam menetapkanI:arif pelslyanan ag~ a rmampu rnernenuhi kebiJtuhan bitkya. Selain itu densIan keunrungan yang diperoleh akan memungkinkan peningkatan mutu pelayanan. Mulu pelayanan dapat dinilai dari kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diterima, sehingga peningkatan mutu dapat berupa pemberian obatmdiisionatdalam bantuk sediaan yang lebih beik, penambahan hari pelayanan dan lain sebagainya. Sdain ilu peningkatan muhl juga perlu memp&mtikan kepuaaan intern dalam Laboratorium P40T. Peningkatan kedalam tersebul misalkan berupa -.A-
perbaitankesejahleraanpegawai berupa peningkatan honorlgaji, pemberian fasilitas diluar gaji seperti seragam, uang transport, konsumsi dan lain-lain. Ada berbagai cara penentuan tarif, telapi pada umumnya dengan mempertimbangkan atau dengan pendekatan biaya seperti pada --?etapan tarif RS (Handayanl, 1991). F Cara ini banyak digunakan oleh unit pelayanan kesehatan swasta dalam menetapkantarif pdayanan. Pendekatan dengan memper-hitungkanbiaya satuan biasanya berdasar bieya rehospektif atau biaya yang telah dikeluarkan pada periode sebelumnya. Apabila hasil pemitungan satuan biaya di atas akan dipergunakan dalam menetapkan tarif. " -=ka perlu diperhalikan hal-ha1 yang mempengaruhi penetapan tarif misalkan berapa laba yang ingin dipemleh, berapa bainyak okupasi unit pelayanan. ket:entuan ptemerintah tentang tarif pel,ayanan (Rmbrany. I! 999). Perhiingan atas dariarsatmnt~ a Y a luga alpengaNhi oleh bemaaa~aspek ~rium baikdari dalam rnaupun It P40T. Penimbangan 1 igan Situasi dan kondisi laboratorium P40T serta target ke depan yang akan d i i p a i akan menjadi dasar penentu besaran tarif pelayanan. Pertimbangan ini dikornbinasikan dengan pengaruh luar misalkan persaingan dengan unit pelayanan sejenis, aturan tentang tarif. akan menjadi dasar akhir dalam penelapan tarif pelayanan.
...
Stlldi Anallsis Biaya Pelaysnan Pengobatan Tradisionsl (Herti Maryani. Lestari Handeyani)
KESIMWLAN Penelitian ini telah rnemberikan garnbaran 3 satuan biaya pelayanan rawat jalan di laboratorium P40T. Tiga satuan biaya pelayanan pengobatan yang berbeda tejadi karena perbedaan cara perhilungan yang diarnbil oleh karena adanya kesulitan mernisahkan pos biaya dari beberapa unit kegiatan yang dilakukan di laboratorium P40T.
Tarif pelayananyang berlaku saat lni. telah rnarnpu rnenjadi surnber dana untuk ai biaya opi3rasional di luar biaya rnendan~ gaji PNS serla listrik dan air batlkan dapat mernbelli sebagiri n invent1aris. Bila . . .- . laboratorium P40T berencana mengembangkan rnutu pelayanan serta rnengurangi ketergantungan kepada subsidi, disarankan untuk rnenyesuaikan besaran tarif yang berlaku tetapi dengan tetap rnemperhatikan fungsinya sebagai institusi pelayanan sosial masyarakat.
Tabel 1. Barang inventaris non medis dan rnedis di Laboratoriurn P40T
Buletin Penelltian Sistem Kesehatan -Val. 3. No. 2 Desember 1999: 60-70
DAFTAR PUSTAKA
.
Hmdmnnl..htarl119991. Kegiatan , , Laporan Laboratorium Panelitian dan Pengemban!?an Pelayar?an Pengobintan Obat Tr'adisional Tahun 1s)98. - . . . SuraDaya: LawratorlumPenelinanaan PensembanganPelayananPengobatan Obat Trad'sionel. PuslitbangPdayanan Kesehalan.
D ~ artemen P
KesehatanI RI, BatJan LitbangktN. Puslitb~ Ing Pelaye,nan .,-.....-." ncronacan IJYY). reoarlnan d u d i
,.--,.,
lden6frkasidanPenghimnganUnitC-! Paket Dasar Pelayanan Kesehatan ADB-Projea. Jakarta.
JaeaIballs, Sam Biaya d i XIV - 198:
Tentang Biaya:akit. IRSJAM
Pudlirahardlo. Wldodo J (1997). Analisis Biaya Satuan dan Penyesuaian Tarif Pelayanan Rumah Sakit. Surabaya: FKM - Universitas Airlangga.
Slaglan. Sallrn. Pengelolaan Rumah Sam sebagai Suatu IPSM. IRSJAM XlV - 1989. P. 6-17, Jmmtmlls, Sall Sakit 3-1
. .1
Hal
knajemen Rumah n dan beb6wapa .- - .... . uramanya. InsJAM XIV -
Tarit r b oan yang numan a a ~ ~type Sederajat. Surabaya: Pusst Peneliian den Pengembangan Pelayanan Kesehalan.
Thabrany,
Penetapan dan
Simulasi Tarif Rumah Sakit. Jurnal Manajemen & Administrasi Rumah Saki1 Indonesia. Nomor 1 Volume 1. 1999.