STRUKTUR FILE • File diorganisasikan secara logik sebagai sekuen/barisan rekord. Rekord-rekord dipetakan ke blok-blok disk. • File diberikan sebagai bentukan/primitif di sistem operasi. • Blok berukuran tetap serta ditentukan oleh disk dan sistem operasi, tapi rekord-rekord dapat beragam ukuran. • Ada dua pendekatan dalam pemetaan basis data ke file, yaitu : Menggunakan beberapa file yang menyimpan rekord-rekord yang panjangnya sama di satu file. Basis data diimplementasikan sebagai 1 file besar, dimana terdapat FMS (file management system) di sistem basis data yang akan mengelolanya untuk implementasi data.
1
• Struktur file dasar Struktur file paling dasar, yaitu : Pile (tumpukan) File sekuensial Struktur file yang dilengkapi indeks, yaitu : File sekuen berindeks File berindeks majemuk Struktur file spesifik keperluan sistem komputer, yaitu : File hash /direct file File multiring
• Pembahasan struktur file meliputi :
Deskripsi struktur file Struktur dan pengaksesan Penggunaan struktur file Analisis kinerja 2
3
FILE PILE • Struktur pile merupakan struktur paling sederhana, dan jarang digunakan secar praktir tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur lain. • Properti struktur pile Data tidak dianalisis, tidak dikategorikan, atau tidak harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu. Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa.
• Karakteristik struktur pile
Biasanya data ditumpuk secara kronologis. Tidak ada keterkaitan antara ukuran file, rekord dan blok. Elemen data dapat beragam, dapat berbeda untuk tiap rekord. Data harus disimpan secara lengkap (nama dan nilai atribut).
• Komponen file pile Hanya file berisi data
4
• Struktur dan pengaksesan Rekord berelasi dengan suatu objek ataukejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen data dan tiap elemen data mempunyai identifikasi berupa nama atribut secara eksplisit. Tiap elemen data di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasangan nama atribut-nilai atribut. Format rekord, sejumlah pasangan untuk mendefinisikan objek dan mengasosiasikan data dengan objek . contoh : Nama=Redho,NPM=2013110001,alamat=jl. Beo 17 Palembang Ketika informasi akan diambil, pemilihan menspesifikasikan di argumen pencarian.
rekord
dengan
• Penggunaan Pile - File-file sistem - File log (mencatat kegiatan) - File-file penelitian
- File teks - config.sys 5
• Analisis Kinerja File Pile Analisis berikut merupakan ringkasan analisis yang dilakukan Gio Wiederhold. Ukuran Rekord (R) Kepadatan pile dipengaruhi : penyimpanan nama-nama atribut dan nilainya. R = a’ (A + V + 2) dimana: a’ = rata-rata jumlah field pada satu rekord A = panjang rata-rata nama atribut V = panjang rata-rata nilai atribut angka 2 : separator untuk pemisah antar field dan antar rekord Waktu Pengambilan Rekord Tertentu (TF) Penelusuran sekuen dari rekord awal sampai menemukan rekord yang dicari . 6
TF= ½ b (B/t’) = ½ n (R/t’) dimana : b = jumlah blokdi file B= ukuran blok n = jumlah rekord R = ukuran rekord t’ = bulk transfer rate Waktu Pengambilan Rekord Berikutnya (TN) Karena tidak ada pengurutan rekord pada file pile, maka rekord penerus berdasarkan kriteria tertentu dapat berada di sembarang likasi. Karena posisinya tidak diketahui maka menemukan rekord penerus sama dengan mencari rekord tertentu. TN = TF
7
Waktu Penyisipan Rekord (TI) Mekanisme, penyisipan rekord dilakukan di akhir file : - cari akhir file(EOF), diperlukan waktu sebesar seek time (s) - cari sektor yang tepat, diperlukan waktu sebesar rotational latency (r) - transfer data, diperlukan waktu sebesar btt - read/write block data, diperlukan waktur sebesar TRW TI = s + r + btt + TRW Waktu Pembaruan Rekord (TU) Mekanisme : - mencari posisi rekord yang diperbaharui - memeriksa apakah ukuran tempat rekord masih memenuhi syarat, yaitu : o bila ukuran rekord baru <= rekord lama, maka dilakukan penimpaan rekord TU = TF + TRW 8
o bila ukuran rekord baru > rekord lama, maka dilakukan penghapusan dan penyisipan rekord baru di akhir file TU = TF + TRW + TI Waktu Pembacaan Seluruh Rekord (TX ) Mekanisme membaca dari rekord awal sampai akhir : - bila urutan rekord tidak dipedulikan TX = 2TF = n (R/t’) - pembacaan dikehendaki terurut berdasarkan atribut tertentu, ada 2 cara : o Pembacaan N kali TX = n TF = n TN
o Dilakukan pengurutan lebih dulu TX = Tsort (n) + TX (sequential) 9
Waktu Reorganisasi File (TY ) - Jika pembaharuan (update) pile dilakukan dengan penandaan, maka perlu penghilangan rekord-rekord tak valid secara periodik sehingga file menjadi ringkas untuk mempercepat operasipengambilan. - Reorganisasi dilakukan dengan pengkopian file dengan mengecualikan rekord-rekord yang ditandai sebagai dihapus dan mem-blocking kembali rekord-rekord. TY = (n + o)(R/t’) + (n + o – d) (R/t’) dimana : o = overflow file penyimpan rekord yang disisipkan d = besaran file yang menyatakan rekord yang dihapus
10