OASIS (Objective And Accurate Sources of Islamic Studies) Vol 1. No 1 Agustus 2016
21
STRATEGI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM KOMPETENSI DASAR DAN MATERI POKOK JENJANG SMP NASMA SMP Negeri I Tengah Tani Kabupaten Cirebon
[email protected]
Abstrak Pentingnya suatu strategi pembelajaran bisa menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, untuk mengubah pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan, ketrampilan, dan kemampuan, serta aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Untuk itu dianggap perlu membuat rancangan aplikasi strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences yang inovatif dan variatif dalam proses pembelajaran. Rumusan dalam penulisan tesis ini adalah: (1) Bagaimanakah konsep strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multiple intelligences dalam pendidikan? (2) Bagaimanakah karakteristik kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Menengah Pertama? dan (3) Bagaimanakah implementasi strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: (1) Konsep strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multiple intelligences dalam pendidikan? (2) Karakteristik kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Tingkat Sekolah Menengah Pertama? dan (3) Implementasi strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama? Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, menggunakan pendekatan penelitian normatif, serta menggunakan metode penelitian deskriptif. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis secara induktif dan deduktif. Analisis induktif digunakan karena lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data dan analisis ini dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik. Adapun analisis deduktif adalah metode untuk menganalisa data dan menyimpulkan data-data dengan mencari hal-hal yang bersifat umum, ditarik menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. Merancang sebuah strategi pembelajaran adalah merupakan tugas pendidik, sehingga dengan variasi strategi pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga prestasi belajarpun diharapkan dapat meningkat. Dalam hal ini dibahas tentang konsep strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences Tingkat Sekolah Menengah Pertama khususnya Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membantu para pendidik untuk mencoba menggunakan lima belas strategi multiple intelligences. Kelima belas strategi itu adalah : Strategi diskusi, strategi action research, strategi klasifikasi, strategi analogi, strategi identifikasi, strategi bermain peran, strategi penokohan, strategi flash-card, strategi gambar visual, strategi papan permainan, strategi wayang, strategi applied learning, strategi movie learning, strategi environment learning, dan strategi service learning, yang mencakup tiga dimensi, baik dimensi aqidah, syariah, maupun akhlak. Konsep Howard Gardner tentang strategi pembelajaran ini diharapkan mempunyai hubungan yang relevan untuk dijadikan acuan dan landasan berpikir bagi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Kata Kunci: Strategi pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Multiple Intelligencys
Abstract The importance of a learning strategy can motivate students to learn, to change the knowledge, understanding, attitudes, and behaviors, skills, skills, and abilities, as well as other aspects that exist in individuals who learn. It was considered necessary to make application design strategies based learning multiple intelligences innovative and varied in the learning process. The formulation in this thesis are: one, How does the concept of a learning strategy based Islamic education multiple intelligences in education? Two, How do the characteristics of curriculum subjects Islamic Education Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
OASIS (Objective And Accurate Sources of Islamic Studies) Vol 1. No 1 Agustus 2016
22
Level Junior High School? and three, How the implementation of multiple intelligences based learning strategies in studying the subject of Islamic Education Junior High School level?This study aims to describe: one, the concept of a learning strategy based Islamic education multiple intelligences in education? two, Characteristics of curriculum subjects Islamic Education Level Junior High School? and three, Implementation of multiple intelligences based learning strategies in studying the subject of Islamic Education Junior High School level?This research method is qualitative research data collection techniques using literature study, using normative research approach, and using descriptive research method. Once the data is collected, then analyzed inductively and deductively. Inductive analysis is used because it can find multiple realities, as contained in the data and analysis can take into account the values explicitly as part of the analytic structure. The deductive analysis is a method to analyze the data and concluded the data by looking for things that are of a general nature, drawn to things that are special. Designing a learning strategy is the task of educators, so that the variation of learning strategy is expected to increase students' motivation, so that learning achievement is expected to increase. In this regard discuss learning strategies based on the concept of multiple intelligences Junior High School level, especially Subjects Islamic Education that helps educators to try to use multiple intelligences fifteen strategies. Fifteenth strategies are: Strategy discussion, strategic action research, strategy classification, strategy analogies, strategy identification, strategy role playing, strategy characterizations, strategy flashcard, strategy visual image, strategy board games, strategy puppet, strategies applied learning, strategy movie learning, learning environment strategy, and the strategy of service learning, which includes three dimensions, both dimensions of faith, Sharia, or morals. Howard Gardner's concept of learning strategy is expected to have relevant relationships to serve as a reference and basis of reasoning for the implementation of Islamic education teaching in junior high school level. Keyword: Islamic Education, Learning Based Strategy, Multiple Intelligences lebih
Pendahuluan Pendidikan
adalah
usaha
sadar
dan
didominasi
ekspositori
berganti
ke
partisipatori, dan pendekatan yang semula lebih
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
banyak
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
kontekstual.
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan,
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
baik dari segi proses maupun hasil pendidikan.
kepribadian,
kecerdasan,
akhlak
mulia,
bersifat
tekstual
Semua
Pada Tanggal
serta
berubah
perubahan
menjadi tersebut
02 Mei 2002 pemerintah
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
telah mencanangkan dua kebijakan pokok yang
bangsa, dan negara. Belajar pada hakekatnya adalah
ditetapkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan
suatu
adanya
melalui “Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan”.
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
Gerakan ini juga diharapkan bisa menumbuhkan
hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam
kecakapan siswa sesuai dengan kebutuhan lokal
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
dalam perspektif global (act locally think globally).
pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan,
Adapun dua kebijakan tersebut yaitu: Pertama, hal
ketrampilan, dan kemampuan, serta perubahan
yang menyangkut efisiensi pengelolaan pendidikan,
aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang
pemerintah telah menerapkan MBS (Manajemen
belajar.
Berbasis
proses
Salah
pembelajaran
yang
ditandai
satu tersebut
dengan
perubahan
paradigma
adalah
orientasi
Sekolah).
pembelajaran yang semula berpusat pada guru atau teacher centered, beralih berpusat pada siswa atau student centered, strategi pembelajaran yang semula Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
23
Kedua, untuk lebih memacu akselerasi
kecakapan hidup (Life Skills) siswa menjadi sangat
peningkatan mutu, pemerintah juga telah merancang
penting, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi
KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kemudian
era kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas
tahun 2006, Kurikulum Berbasis Kompetensi
di lingkungan Negara-negara ASEAN, seperti
(KBK) mengalami penyempurnaan. Merujuk pada
AFTA (Asean Free Trade Area), dan AFLA (Asean
PP Nomor 19 tahun 2005, Badan Standar Nasional
Free Labour Area), maupun dikawasan Negara-
Pendidikan
negara Asia Pasifik (APEC).
(BSNP)
mengusulkan
tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang
Namun demikian hingga saat ini kualitas
biasa kita kenal dengan KTSP. Kurikulum tingkat
pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding
Satuan
konsep
dengan negara-negara lain di dunia. Berdasarkan
pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan
laporan UNDP Th. 2004: posisi dari 177 negara
satuan
sebagai berikut: Indonesia berada pada urutan atau
Pendidikan
ini
pendidikan,
karakteristik
mengusung
potensi
sekolah/daerah,
sekolah/daerah, budaya
peringkat ke 112, di bawah setingkat dibandingkan
masyarakat setempat, dan karakteristik siswa namun
negara Philipina yang menempati peringkat 111,
tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
dari 177 negara. Sedangkan negara-negara tetangga
Penyempurnaan
sosial
kurikulum
yang
berkelanjutan merupakan keharusan agar sistem
seperti Singapura menempati peringkat 25, dan Brunai Darussalam menempati peringkat 33.
pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif
Berdasarkan data diatas, maka Indonesia
dalam rangka untuk mewujudkan visi reformasi.
masih termasuk dalam kategori negara yang gagal
Selain itu, program pemerintah tersebut untuk
dalam mengatasi masalah pendidikan. Menurut
mengaplikasikan tujuan pendidikan nasional yang
Blazely, gejala ini dikarenakan pembelajaran di
tercantum
Sistem
sekolah cenderung sangat teoritik dan tidak terkait
Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 3 yang
dengan lingkungan dimana anak berada. Akibatnya
berbunyi:
berfungsi
siswa tidak mampu menerapkan apa yang dipelajari
membentuk
di sekolah guna memecahkan masalah kehidupan
dalam
Undang-Undang
Pendidikan
mengembangkan
nasional
kemampuan
dan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang dihadapi sehari-hari. Salah
satu
pendekatan
untuk
bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar
memposisikan peran pendidikan di sekolah adalah
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
dengan melihat peran sekolah sebagai penolong
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
individu, keluarga, masyarakat, dan negara dalam
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
menjawab berbagai dimensi permasalahan yang
warga Negara yang demokratis serta bertanggung
perlu dipecahkan, baik permasalah itu muncul di
jawab.
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun Perwujudan masyarakat berkualitas seperti
dilingkungan masyarakat. Satu hal yang juga
yang tercantum dalam UUSPN tersebut menjadi
menjadi perhatian bagi dunia pendidikan adalah
tanggung
dalam
kenyataan bahwa tidak semua lulusan SLTP dan
mempersiapkan siswa menjadi subyek yang makin
SMU melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang
berperan menampilkan keunggulan dirinya yang
lebih tinggi karena rendahnya prestasi yang diraih
tangguh, kreatif, mandiri dan profesional pada
untuk bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain di
bidangnya
lingkungan
jawab
pendidikan,
masing-masing.
Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
terutama
Pengembangan Berbasis
Multiple
tempat
tinggalnya
.
Data
tahun
Nasma
24
1999/2000 menunjukkan angka sebesar 19,45 %
bisa
untuk lulusan SLTP dan sebagian besar 53,12 %
Intelligences yang dipopulerkan oleh Howard
untuk lulusan SMU. Kenyataan ini mengundang
Gardner dari Universitas Harvard. Teori ini
pemikiran yang serius, karena lulusan SLTP dan
memuat berbagai macam kecerdasan yang dimiliki
SMU pada dasarnya tidak dibekali kecakapan
manusia. Adapun berbagai kecerdasan itu adalah
khusus untuk memasuki dunia kerja.
sebagai berikut (dalam Thomas Armstrong): (a)
Untuk meminimalisir gejala-gejala diatas, maka
pendidikan
di
Indonesia
harus
lebih
meningkatkan kualitas program pendidikan yang lebih
tepat
guna
teori
Multiple
Linguistic, (b) Logical Matematical, (c) Spatial, (d) Bodily- kinesthetic, (e) Musical, (f) Interpersonal, (g) Intrapersonal, dan (h) Naturalist.
kualitas
PA, pada tahun 1943. Ia menikah dengan Ellen
tersebut harus mencerminkan dimensi manusia
Winner, psikolog perkembangan yang mengajar di
Indonesia seutuhnya yaitu peningkatan kualitas
Boston College dan dikaruniai empat anak: Kerith
jasmani dan rohani melalui pengembangan aspek-
(1969), Jay (1971), Andrew (1976), dan Benjamin
aspek spiritual, moral, akhlak, budi pekerti,
(1985). Kecintaan Gardner tertuju kepada keluarga
pengetahuan, keterampilan, kesenian, olahraga dan
dan pekerjaannya, sedangkan hobinya bepergian
perilaku.
dan menyukai sejumlah jenis kesenian. Howard
lulusan.
efektif
adalah
Howard Gardner dilahirkan di Scranton,
Untuk
lebih
pilihan
dalam
mempersiapkan
dan
menjadi
Peningkatan
manusia
Gardner adalah profesor di bidang pendidikan di
pembelajaran
Harvard Graduate School of Education. Dia juga
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan
adalah seorang Andjunt Professor di jurusan
penting dalam pengembangan aspek rohani. Pada
Psikologi di Harvard University, Andjunt Professor
kenyataanya, PAI masih dipandang sebelah mata
bidang Neurology di Boston University School of
oleh
Medicine, dan mengepalai Steering Committee dari
Indonesia
mencapai
seutuhnya
dimensi
tersebut,
sebagian masyarakat karena
metodologi
pembelajarannya masih tradisional, orientasinya
Project Zero.
terlalu normatif, teoritis dan kognitif. Bahkan guru
Diantara
sejumlah
penghargaan
yang
PAI disebut-sebut kurang mampu menginteraksikan
diraihnya, Gardner menerima Mac Arthur Prize
mata pelajaran PAI dengan mata pelajaran non-
Fellowship
agama.
sebanyak dua puluh gelar kehormatan, antara lain
tahun
1981.
Dia
juga
dihadiahi
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa
dari Princeton University, McGill University dan
PAI juga harus menekankan kepada pengembangan
Tel Aviv University. Pada tahun 1965 dengan
life skill dan potensi siswa agar outputnya mampu
Summa
menghadapi modernisasi. Salah satu alternatifnya
doktornya di Harvard University hingga tamat pada
adalah dengan menerapankan teori-teori yang
tahun 1971. Gardner adalah penemu Konsep
modern, sehingga PAI tidak selalu identik dengan
multiple intelligences lewat bukunya Frames of
metode tradisional yang konfensional dan hanya
Mind
mengembangkan aspek kognitif siswa. Selain
merupakan sebuah kritik dengan mengemukakan
kurikulum, metode pembelajaran seharusnya juga
pandangan
menjadi perhatian untuk terus diperbaiki dan
inteligensi manusia yang berada di luar jangkauan
diaplikasikan. Terdapat berbagai macam metode
instrumen pengukur psikometrik standar. Gardner
dalam mengajar, salah satu terobosan baru yang
telah mengarang
Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Cumlaude
pada
tahun
bahwa
ia
melanjutkan
1983,
terdapat
yang
lebih
program
sebenarnya,
dari
satu
puluhan buku dan ratusan
Nasma
25
artikel, dan
diantaranya telah
Berdasarkan hadits tersebut, jelaslah bahwa setiap
dialihbahasakan ke dalam 26
bahasa,
5
anak mempunyai potensi masing-masing, sehingga
diantaranya
Mind:
The
potensi itu bisa dikatakan kecerdasan yang masih
Intelligence (1983), (1993
tersembunyi yang perlu dikembangkan oleh para
Theory
beberapa
adalah
of
Frames of
Multiple
ed.), Multiple
Intelligences:
in
pendidik di lingkungan sekolah. Manusia diciptakan
Practice (1993), (1993 ed.), Intelligence Reframed:
oleh Allah swt itu unik, tidak ada satupun manusia
Multiple
21st
di dunia ini diciptakan sama, meski kembar
Century (1993), Changing Minds: The Art and
sekalipun. Inilah yang sejak lama dalam ilmu
Science of Changing Our Own and Other People's
pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan
Minds (2004), dan lain-lain.
individu (individual differences). Oleh karena itu
Intelligences
Ada
beberapa
The
for
ayat
Theory
the
Al-Quran
yang
sistem klasikal sebenarnya kurang sesuai dengan
menjelaskan tentang kecerdasan yang dimiliki oleh
konsep perbedaan individu, karena sistem klasikal
manusia, salah satunya adalah dalam Al-quran Surat
menganggap semua siswa yang ada di kelas ini
Ali 'Imran ayat 191 yang artinya: (yaitu) orang-
dalam banyak aspek dipandang homogen. Kondisi
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
ini lebih memprihatinkan lagi dengan menggunakan
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
metode
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
Dengan metode ceramah materi yang diajarkan
(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah
sama, tugas-tugas yang diberikan sama, media dan
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci
alat peraga yang digunakan sama, ahirnya hasil ahir
Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
pegetahuan,
ceramah dalam proses pembelajaran.
sikap,
dan
keterampilan
yang
Dalam surat Ar-Rum ayat 8 yang Artinya:
diharapkan juga sama, bahkan test hasil belajar
Apakah mereka tidak merenungkan tentang diri
yang digunakan juga sama. Pelaksanaan sistem
mereka? Tiada Allah menciptakan langit dan bumi
itulah yang kemudian memperoleh kritikan dari
dan apa yang ada diantara keduanya, kecuali
banyak pakar yang berpihak pada sistem pendidikan
dengan benar dan menurut waktu yang telah
individual. Salah satunya adalah Howard Gardner,
ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia
seorang profesor ilmu syaraf dari Universitas
(kuffar
Harvard pada tahun 1984.
makkah)
mengingkari
akan
bertemu
(dengan) Tuhan mereka. Seorang anak mempunyai beberapa
lahir,
dibawah naungan Dinas Pendidikan merupakan
bagaimana lingkungan yang akan menjadikan anak
salah satu lembaga pendidikan yang terus berusaha
itu baik atau buruknya.
untuk
adalah sekolah,
potensi
yang
dimiliki
sejak
Sekolah Menengah Pertama yang berada
meningkatkan
kualitas
pembelajarnnya.
Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud
Namun demikian, teori ceramah dan penugasan
bisa
tetap menjadi pilihan di banyak kesempatan belajar
lingkungan
maupun
Sebagaimana
yang
keluarga,
lingkungan pernah
Rasulullah Muhammad SAW
lingkungan masyarakat.
disabdakan
mengajar.
Khususnya
untuk
mata
pelajaran
oleh
Pendidikan Agama Islam, sehingga minat dan
yang berbunyi:
motivasi belajar siswa sepertinya kurang, dan belum
َﺼّﺮَ اﻧِ ِﮫ ِ َﺠﺴَﺎﻧِ ِﮫ أ َوْ ﯾُﻨ ّ ِ ﻓَﺄَﺑَﻮَ اهُ ﯾُ َﮭ ّ ِﻮدَاﻧِ ِﮫ أ َوْ ﯾُﻤ،ِﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﻔﻄْﺮَ ة َ ُُﻛ ﱡﻞ ﻣَﻮْ ﻟُﻮْ ٍد ﯾُﻮْ ﻟَﺪ
bisa mengembangkan berbagai kecerdasan yang
Artinya: “Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas
dimiliki para siswa. Model pembelajaran yang
fitrah,
bermuara
maka
kedua
orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.” Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
pada
penggunaan
metode
ceramah
menjadi paling dominan. Siswa sering diberi tugas-
Nasma
26
tugas di setiap kegiatan pembelajaran, namun guru
Multi kecerdasan (Multiple Intelligences)
lebih menghargai persamaan dari pada perbedaan
adalah teori yang menunjukkan bahwa setiap anak
yang ada pada siswa yang tidak mencapai Kriteria
yang terlahir ke dunia telah memiliki sedikitnya
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh
delapan macam potensi kecerdasan yang masing-
sekolah. Keadaan ini menuntut peneliti membangun
masing kecerdasan itu perlu dikembangkan oleh
minat dan motivasi belajar siswa dengan membuat
seorang pendidik agar mereka mampu mengatasi
rancangan
PAI
masalah yang akan timbul dalam kehidupanya.
proses
Gardner menyebutnya dengan potensi yang unik,
pembelajaran. Yang menjadi pokok masalah dalam
yang jika dipupuk dengan benar dapat turut
tesis ini adalah apakah strategi pembelajaran
memberikan sumbangan bagi keberhasilan proses
berbasis multiple intelligences ini cocok diterapkan
pembelajaran siswa.
konsep
berbasis
strategi
multiple
pembelajaran
intelligences
dalam
ke dalam proses pembelajaran PAI tingkat SMP di sekolah?
Frames Berdasarkan
terebut,
Dalam buku terakhirnya (Howard Gardner:
peneliti
rancangan
rasionalitas
tertarik
konsep
Of
Mind
The
Theory
Of Multiple
dan
realitas
Intelligences) menambahkan dua kecerdasan yang
menawarkan
sebuah
lain yakni; kecerdasan eksistensial dan kecerdasan
strategi
pembelajaran
PAI
spiritual, sehingga seluruh kecerdasan yang ada
berbasis multiple intelligences dalam kompetensi
pada diri manusia menjadi 10 macam jenis
dasar dan materi pokok yang ada di jenjang SMP
kecerdasan. Menurut toeri multi kecerdasan itu,
baik pada kelas VII, VIII, maupun IX terutama
orang pada umumnya dianggap berpotensi untuk
mata pelajaran PAI baik yang termasuk dimensi
mengembangkan tiap jenis kecerdasan (dari delapan
'aqidah, syariah, maupun akhlak.
jenis itu) dengan berbagai upaya yang dilakukanya
Kajian Teori
baik dengan cara belajar mandiri maupun dengan
Multipe intelligences atau biasa disebut dengan
kecerdasan
jamak
adalah
berbagai
keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan pembelajaran.
berbagai Teori
terstruktur sampai ke tingkat yang
mengagumkan. Pada teori kecerdasan ini adalah terdapat
dalam
usaha untuk melakukan redefinisi kecerdasan,
intelligences
sebelum muncul teori mutiple intelligences, teori
persoalan
multiple
cara belajar
Howard
kecerdasan lebih cenderung diartikan secara sempit.
Gardner, seorang ahli psikologi ilmu syaraf
Kecerdasan seseorang lebih banyak ditentukan oleh
(neurology) dari
Harvard University, Amerika
kemampuannya menyelesaikan serangkaian test
Serikat pada tahun 1984, Konstibusinya sangat
psikologi, kemudian hasil test itu diubah menjadi
besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan
angka standar kecerdasan. Kecerdasan manusia bisa
pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan
dilihat dari tiga komponen utama yauitu: (1)
ganda,
kemampuan
ditemukan
dan
dikembangkan
sebagaimana
tertuang
oleh
dalam bukunya
untuk
mengarahkan
pikiran
dan
Frames of Minds. Mengenai kecerdasan ganda
tindakan (the ability to direct thought and action).
Howard Gardner mengatakan bahwa " teaching and
(2) kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau
learning should focus on the particular intelligence
tindakan (the ability to change the direction of
of each individual, who should be encouraged to
thought and
develop this particular ability.
mengkritisi pikiran dan tindakan sendiri (ability to
action).
(3) kemampuan untuk
critisize own thoughts and actions). Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
27
Tipe kecerdasan tidak hanya satu, setiap
dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian
orang memiliki gaya belajar yang unik, sama halnya
Lewis Ternman dari Universitas Stanford berusaha
dengan sidik jari. Oleh karena itu, sekolah yang
membakukan test IQ yang dikembangkan oleh Binet
efektif
dini
dengan mengembangkan norma populasi sehingga
kecerdasan masing-masing peserta didik, dan
selanjutnya test IQ tersebut dikenal sebagai test
kemudian memberikan layanan yang sesuai dengan
Stanford-Binet.
harus
dapat
mengenali
secara
type kecerdasan yang mereka miliki. Peran penting
Pada masanya kecerdasan IQ merupakan
pendidikan dalam mengembangkan kecerdasan
kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada
minimal ada dua macam, yaitu: (1) mengenalinya
dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif
secara dini type kecerdasan setiap peserta didik, (2)
dari setiap tersebut. Tes Stanford-Binet ini banyak
memberikan model layanan pendidikan yang sesuai
digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak
dengan kecerdasan tersebut, (3) mengasah dan
sampai usia 13 tahun. Inti kecerdasan intelektual
mengembangkan kecerdasan semua peserta didik
ialah aktifitas otak. Otak adalah organ luar biasa
secara optimal. Proses belajar yang dlakukan oleh
dalam diri kita. Beratnya hanya sekitar 1,5 kg atau
individu dapat terjadi pada saat individu melakukan
kurang lebih 5% dari total berat badan kita.
tugas dalam interaksi sosial, dan proses belajar ini
Dalam buku Frame of Mind, gardner
akan berlangsung pada saat individu sedang
mengatakan bahwa intelligence is the ability to find
mengadakan interaksi dengan individu lain.
and solve problems and create products of value in
Orang
sering
kali
menyamakan
arti
one’s own culture. Menurut gardner; kecerdasan
intelegensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini
seseorang tiba-tiba tidak diukur dari hasil tes
mempunyai perbedaan arti yang mendasar. Menurut
psikologis standar, namun dapat dilihat dari
David Wechsler, intelegensi adalah kemampuan
kebiasaan seseorang terhadap dua hal. Pertama,
untuk bertindak secara terarah, berpikir secara
kebiasaan seseorang menyelesaikan masalahnya
rasional, dan menghadapi
sendiri
lingkunganya secara
(problem
solving).
Kedua,
kebiasaan
efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan
seseorang menciptakan produk yang mempunyai
bahwa Intelegensi adalah suatu kemampuan mental
nilai budaya (creatvity).
yang melibatkan proses berpikir secara rasional.
Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari
Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati
banyak dimensi, tidak hanya kecerdasan verbal atau
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari
kecerdasan logika. Gardner dengan cerdas memberi
berbagai
merupakan
label ”multiple” (jamak atau majemuk) pada
manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
luasnya makna kecerdasan. Dia sengaja tidak
Sedangkan, IQ atau intelligence Quotient, adalah
memberikan label tertentu pada makna kecerdasan
skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.
seperti halnya yang dilakukan oleh para penemu
Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit
teori kecerdasan yang lain, misalnya Alferd Binet
penunjuk mengenai taraf kecerdasan seseorang dan
dengan IQ, EQ oleh Daniel Golemen dan Adversity
tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara
quotient
keseluruhan. Intelligence Quotient atau yang biasa
menggunakan
disebut
memungkinkan ranah kecerdasan tersebut terus
tindakan
dengan
nyata
IQ
yang
merupakan
istilah
dari
pengelompokan kecerdasan manusia yang pertama
oleh
Paul istilan
Scholtz.
Namun
”multiple”
dia
sehingga
berkembang.
kali diperkenalkan oleh Alfred Binet, ahli psikologi Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
28
Gardner selalu memaparkan tiga hal yang
informasi yang masuk dari panca indra. Saat
berkaitan dengan Multiple Intelligences seseorang,
menghadapi
yaitu komponen inti, kompetensi dan kondisi akhir
bersama
terbaik. Ternyata tiga hal tersebut sangat berkaitan
menyiapkan reaksi untuk menghadapi atau lari dari
dengan dunia pendidikan. Setiap area otak yang
kondisi kendala (fight or flight response). Manusia
disebut lobus of brain ternyata punya komponen inti
akan bereaksi secara fisik dan emosi terlebih dahulu
berupa potensi kepekaan yang akan muncul dari
sebelum otak pikir sempat memproses informasi
area otak apabila diberi stimulus yang tepat. Akibat
dan gerakan ini bisa dikatakan sebagai gerakan
adanya stimulus yang tepat, kepekaan inilah yang
reflek. Otak limbik memproses emosi seperti rasa
akan
apabila
suka dan tidak suka, cinta dan benci senang dan
kompetensi tersebut diasah terus menerus dalam
sedih. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan
jenjang silabus yang tepat, dari kompetensi akan
otak primitif. Artinya, otak primitif dapat diperintah
muncul kondisi akhir terbaik seseorang. Kondisi
mengikuti kehendak otak pikir, disaat lain otak pikir
akhir terbaik inilah yag disebut kebanyakan orang
dapat dikunci untuk tidak melayani otak limbik dan
”profesi”. Namun, jika stimulus yang diberikan
primitif selama keadaan darurat, baik nyata maupun
tidak tepat, kompeteni tersebut tidak akan muncul
tidak.
menghasilkan
kompetensi.
Dan
menonjol atau hanya biasa-biasa saja.
ancaman
dengan
otak
atau
keadaan
limbik,
bahaya,
otak
primitif
Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai
Dalam proses pembelajaran hendaknya
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
seorang guru memberikan contoh-contoh masalah
terjadi dalam kehidupan nyata; kemampuan untuk
yang selalu menjadi problem dalam kehidupan dan
menghasilkan
persoalan-persoalan
baru
para
diselesaikan;
kemampuan
menciptakan
siswa
dituntut
untuk
berlatih
dalam
menyelesaikan masalah tersebut sebagai wahana
sesuatu
pengembangan intellgensi yang mereka miliki.
menimbulkan
Seseorang dapat dikatakan memiliki kemampuan
seseorang.
inteligensi
dapat
karakteristik konsep yaitu semua inteligensi itu
menyelesaikan persoalan hidup yang nyata, bukan
berbeda-beda, tetapi semuanya sama dan sederajat.
hanya sekedar dalam teori semata. Semakin
Dalam pengertian ini, tidak ada inteligensi yang
seseorang terampil dan mampu menyelesaikan
lebih baik atau lebih penting dari inteligensi yang
persoalan kehidupan yang situasinya bermacam-
lainnya.
yang
tinggi
apabila
ia
macam dan kompleks, semakin ia memiliki intelligensi yang tinggi.
atau
untuk
menawarkan
jasa
penghargaan Multiple
Dalam
teori
yang
untuk
dalam
intelligences
multiple
akan budaya
memiliki
intelligences
menyarankan untuk mempromosikan kemampuan
Perkembangan struktur dan fungsi otak
atau kelebihan dan mengubur kelemahan. Proses
yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai
menemukan inilah yang menjadi sumber kecerdasan
dari otak primitif, (action brain), otak limbik
seorang siswa. Dalam menemukan kecerdasan,
(feeling brain), dan akhirnya ke neocortex atau
seorang siswa harus dibantu oleh lingkungan, orang
disebut juga thought brain (otak pikir), meski saling
tua, guru, sekolah, maupun sistem pendidikan yang
berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri.
diimplementasikan
Otak primitif mengatur fisik untuk bertahan hidup,
pandangan saintis sekuler agama dan sain memiliki
mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak
perbedaan
motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses
dipertemukan. Bidang kajian agama adalah alam
Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
yang
di
suatu
sangat
daerah.
jauh
dan
Dalam
sukar
Nasma
29
metafisik, sedangkan bidang kajian sains adalah
berjalan bisa berkembang sesuai dengan harapan,
alam empiris. Sumber agama adalah dari Tuhan,
strategi yaitu suatu cara atau metode untuk
sedangkan
alam.
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, dan
Pendekatan agama adalah deduktif emosional,
kompetensi yaitu potensi dengan berbagai upaya
sedangkan
berusaha
sumber
sains
pendekatan
adalah
sains
dari
adalah
induktif
untuk
dikembangkan,
maka
akan
rasional. Agama bersifat subjektif, sedangkan sains
muncullah kemampuan berupa kompetensi yang
bersifat objektif. Ukuran agama adalah mukmin
melekat kuat dalam diri para siswa untuk bisa
atau kafir, sedangkan ukuran sains adalah benar
berfikir dan merancang sesuatu yang akan mereka
atau salah. Anggapan para saintis yang demikian
hadapi, baik berupa pemecahan masalah maupun
menunjukkan bahwa titik singgung antara agama
penciptaan sesuatu sebagai aktifitas kreatif yang
dan sains hampir tidak ada. Dan kalaupun ada
dimiliki. Para siswa akan selalu peka terhadap
itupun terletak pada hal yang umum sekali, yaitu
fenomena yang terjadi dan siap merespon dengan
baik agama maupun sains, subyeknya sama-sama
baik. Dan kondisi akhir adalah hasil terbaik yaitu
manusia.
mereka ternyata bisa dan mampu memecahkan Semakin
seseorang
mengembangkan
berbagai
mampu
kecerdasan
berbagai
permasalahan
hidup
dengan
tanpa
yang
menemui hambatan yang berarti (sukses tanpa
dimilikinya, maka semakin orang itu bisa dikatakan
ekses) serta bisa menciptakan sesuatu yang mereka
cerdas. Dengan demikian lebih baik seseorang itu
butuhkan dalam menjalani kehidupanya. Ternyata
bisa dan mampu menyelesaikan masalah dan
tiga hal tersebut sangat berkaitan dengan dunia
berkreatif dalam berbuat, daripada seseorang itu
pendidikan.
hanya mampu menjawab suatu pertanyaan secara
Akibat
adanya
siswa terlatih untuk membaca situasi dan masalah-
kompetensi. Dan apabila kompetensi tersebut
masalah yang dihadapi, sehingga kompetensi
diasah terus menerus dalam jenjang silabus yang
intelektual manusia harus memerlukan seperangkat
tepat, dari kompetensi akan muncul kondisi akhir
keterampilan
memungkinkan
terbaik seseorang. Kondisi akhir terbaik inilah yang
masalah
atau
disebut kebanyakan orang ”profesi”. Namun, jika
kesulitan yang ia hadapi bahwa ia melakukan
stimulus yang diberikan tidak tepat, kompetensi
sesuatu dan, bila perlu, untuk menciptakan produk
tersebut tidak akan muncul menonjol atau hanya
efektif
biasa-biasa saja.
individu untuk
menyelesaikan
harus
untuk menemukan Demikianlah
atau
dalam
memerlukan
potensi
menciptakan
masalah .
meletakkan
dasar
untuk
menciptakan dan mengenalkan pengetahuan baru. Pemaparan
Esensi teori multiple intelligences adalah menghargai keunikan setiap orang, berbagai variasi cara belajar, mewujudkan sejumlah model untuk menilai mereka, dan cara yang hampir tak terbatas
intelligensi ini menurut penulis ada tiga hal pokok
untuk mengaktualisasikan diri di dunia ini dalam
yang berkaitan dengan seseorang, yaitu komponen
bidang tertentu yang akhirnya diakui. Hasil
inti yang berkenaan dengan setiap potensi yang
penelitiannya menyatakan bahwa di dalam diri
dimilikinya
setiap orang terdapat sepuluh jenis kecerdasan. Dari
perlu
teori
menghasilkan
multiple
yang
dalam
akan
tepat,
kepekaan
solving
yang
yang
teori. Rancangan berfikir yang kritis membuat para
masalah
inilah
stimulus
ditumbuhkembangkan
dengan berbagai upaya yang dilakukan, sehingga
analisis
berharap besar semua potensi kecerdasan itu seiring
tersebut dapat disimpulkan gaya belajar terbaik bagi
Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
terhadap
kecenderungan
kecerdasan
Nasma
30
seseorang. Gaya belajar disini diartikan sebagai
dilaksanakan pada saat penerimaan siswa baru.
cara dan pola bagaimana sebuah informasi dapat
Hasil Multiple Intelligences pada penerimaan siswa
dengan baik dan sukses diterima oleh otak
baru menjadi data yang penting bagi guru untuk
seseorang. Oleh karena itu seharusnya setiap guru
menemukan kondisi siswa, terutama mengenai
memiliki data tentang gaya belajarnya siswa
informasi tentang gaya belajarnya. Selanjutnya
masing-masing.
Multiple Intelligences dapat dilaksanakan
Kemudian
setiap
guru
harus
tiap
menyesuaikan gayanya dalam mengajar dengan
tahun pada saat kenaikan kelas. Data Multiple
gaya belajar siswa yang telah diketahui dari
Intelligences tahun lalu dapat dijadikan masukan
multiple intelligences. Yang selanjutnya terjadi
untuk pelaksanaan Multiple Intelligences pada
adalah quantum. Setiap guru akan masuk ke dunia
tahun depannya.
siswa sehingga siswa merasa nyaman dan tidak
Kesimpulan
berhadapan dengan resiko kegagalan dalam proses belajar.
Dari hasil penelitian tentang implementasi strategi pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Apabila guru berhasil masuk ke dunia
Agama Islam (PAI) berbasis multiple intelligences
siswa lewat penyesuaian gaya belajar siswa, siswa
pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini
akan rela memberikan hak mengajarnya kepada
dapat disimpulkan sebagai berikut:
guru. Wewenang mengajar dan hak mengajar itu
1. Konsep strategi pembelajaran PAI berbasis
berbeda. Mungkin setiap guru yang memiliki lisensi
multiple intelligences adalah: Strategi Diskusi,
mengajar punya wewenang untuk mengajar. Tetapi,
Strategi Action research, Strategi Klasifikasi,
hak mengajar adalah sesuatu yang dapat diraih oleh
Strategi Analogi, Strategi Identifikasi, Strategi
guru dengan kerja keras dan hak tersebut ada dalam
Sosiodrama, Strategi Penokohan, Strategi Flash-
keinginan para siswa. Inteligensi merupakan sebuah
Card, Strategi Gambar Visual, Strategi Papan
konsep abstrak yang sulit didefinisikan secara
(Karton) Permainan, Strategi Wayang, Strategi
memuaskan. Hingga masih belum dijumpai sebuah
Applied learning, Strategi movie learning,
definisi tentang inteligensi yang dapat diterima
Strategi Environment learning, dan Strategi
secara universal. Dari sekian banyak definisi
Service Learning.
tentang inteligensi yang dirumuskan oleh para ahli,
2. Karakteristik
kurikulum
mata
pelajaran
secara umum dapat dimasukkan ke dalam salah satu
Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Sekolah
dari tiga klasifikasi berikut: (1) kemampuan
Menengah
menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi
merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
dengan situasi-situasi baru atau menghadapi situasi-
dari ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam
situasi yang sangat beragam, (2) kemampuan untuk
agama Islam, sehingga PAI merupakan bagian
belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan,
yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Islam.
dan (3) kemampuan untuk berfikir secara abstrak,
Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI
menggunakan
dan
merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi
dan
satu komponen yang tidak dapat dipisahkan
menggunakan
konsep-konsep secara
luas
abstrak
simbol-simbol
konsep-konsep.
Pertama
(SMP)
adalah:
PAI
dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk
Multiple Intelligences adalah riset yang
pengembangan moral dan kepribadian siswa.
luar biasa yang membantu guru menemukan gaya
PAI di SMP bertujuan terbentuknya siswa yang
belajar siswa. Biasanya Multiple Intelligences Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
31
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt,
guru
berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan
strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
yang cukup tentang Islam, sehingga dapat
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini
dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai
guru sangat berperan untuk menentukan strategi
bidang ilmu tanpa harus terbawa oleh pengaruh-
yang akan digunakan berdasarkan kajian materi
pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan
yang akan diberikan kepada siswa. Sehingga
oleh ilmu tersebut. PAI tidak hanya menekankan
guru harus mengetahui terlebih dahulu gaya
pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih
belajar
penting
dan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
psikomotornya. Siswa dapat menguasai berbagai
siswa. Salah satunya adalah memanfaatkan
kajian keislaman sekaligus mengamalkannya
strategi
dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah
intelligences.
masyarakat. Secara umum mata pelajaran PAI
kegiatan belajar mengajar dengan berdasar
didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada
kepada aktivitas siswa (student centered) dalam
pada al-Quran dan Hadiṡ Nabi. Melalui metode
melaksanakan
Ijtihad (dalil aqli) para ulama mengembangkan
dengan penyiapan bahan pembelajaran secara
prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci
lengkap
dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil
ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
ijtihad
adalah
lainnya.
pada
aspek
Prinsip-prinsip
afektif
dasar
PAI
tertuang dalam 'aqidah, syariah, dan akhlak. 'aqidah: penjabaran dari konsep iman; syariah: penjabaran dari konsep Islam berupa ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep iḥsan. Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI di SMP adalah terbentuknya siswa
yang
merupakan
memiliki misi
akhlak
utama
mulia
diutusnya
yang Nabi
Muhammad Saw di dunia. Dengan demikian, Pendidikan akhlak adalah jiwa Pendidikan Agama Islam (PAI). Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari Pendidikan. PAI merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa, terutama yang beragama Islam, atau bagi yang beragama lain yang didasari dengan kesadaran yang tulus dalam mengikutinya. 3. Dalam proses pembelajaran, diperlukan strategi pembelajaran yang dapat merangsang motivasi belajar siswa, sehingga
hasil belajar yang
diharapkan dapat lebih mengeksploitasi
siswa,
untuk
menentukan
pembelajaran
berbasis
strategi
multiple
Perlu adanya variasi dalam
aktivitas
dan
belajarnya,
sistematis
sesuai
diikuti
dengan
Daftar Pustaka Anonim. (2005). Pedoman Integrasi Life Skills dalam Pembelajaran di Madrasah Aliyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Amsal, B. (2012). Filsafat Agama, Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo, cetakan ke 3. Baharudin., Nur., E. W. (2007). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-RuzzMedia. Hasbi, A. TM. (1952). Al Islami. Jakarta: Bulan Bintang. Howard, G. (1983). Frames Of Mind The Theory Of Multiple Intelligences, (Basic Book, 10 East 53rd Street, New York, NY 100225299). ---------------- (1983). Frames Of Mind The Theory Of Multiple Intelligences, (Basic Book, 10 East 53rd Street, New York, NY 100225299). Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek, terj. Alexander Sindoro. Batam: Interaksa. Lalidlaus, N. (2005). Para Psikolog Terkemuka Dunia, Riwayat Hidup, Pokok Pikiran, dan Karya (Grasindo , ISBN : 9797329747). Munif, C. (2014 ). Gurunya Manusia, cetakan keV. Bandung: Mizan Pustaka. ----------- (2014). Orang Tuanya Manusia, cetakan ke- VIII. Bandung: PT Mizan Pustaka.
diperoleh dapat tercapai secara maksimal. Para Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma
32
Maknun, S. A. (2009). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran. Bandung. PT Rosdakarya cetakan ke 10.
Yaumi, M., Ibrahim, N. (2013). Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jama' (Multiple Intelligences). Jakarta: Kencana.
Mintarsih, D. (2014). Profesi Tenaga Kependidikan. Yogyakarta: CV. Budi Utama. Muhaimin. (2011). Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ----------- (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mustahdi. (2013). Buku Siswa PAI dan Budi Pekerti. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Miftahul, J. (2009). Penerapan Multiple Intelligences System pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Yayasan Islam Malik Ibrahim (YIMI) Full Day School Gresik Jawa Timur. Surabaya: IAIN Sunan Ampel. Notodiputro, A. K. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Penddikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 68 Tahun 2013 Tentang kurikulum SMP-MTs Purwati, E. (2011). Pendidikan Islam Berbasis Multiple Intelligences System (MIS). Surabaya: Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel. Rifai, M. R. A. (1991). Al-quran Terjemah. Semarang: CV. Wicaksana. Samsunuwiyati. (2009). Psikologi Perkembangan, cetakan ke-V. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sanjaya, W. (2009). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ----------- (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Taufik. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Inti Prima. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Strategi Pembelajaran Intelligences
PAI
Berbasis
Multiple
Nasma