Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
STRATEGI MANAJEMEN MUTU PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PROGRAM MATRIKULASI DI MADRASAH ALIYAH DARUT TAQWA SENGONAGUNG PASURUAN
M. Ali Madrasah Aliyah Darut Taqwa Sengonagung Pasuruan
Abstrak; Peningkatan manajemen mutu pembelajaran bahasa Arab kelas X Madrasah Aliyah Darut Taqwa Sengonagung melalui program matrikulasi perlu dilakukan karena input siswa berfariasi ada yang dari lulusan MTs dan SMP yang notabene muatan materi pelajarannya juga berbeda. Perbedaan materi dan pemerograman jurusan dari kelas X program matrikulasi diharapkan dapat melayani apa yang menjadi kebutuhan dan dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi siswa dan siswi dalam megembangkan pembelajaran bahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi peningkatan manajemen mutu pembelajaran bahasa Arab melalui program matrikulasi di MA Darut Taqwa Sengonagung, terutama dalam memahami fungsi-fungsi manajemen pembelajaran; dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan/ pengontrolan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data dikumpulkan berdasarkan aslinya, untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang sedang dipelajari, peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data antara lain; observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis diskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu; pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab merupakan bagian dari manajemen peningkatan mutu pembelajaran melalui program matrikulasi di MA Darut Taqwa Sengonagung yang dilaksanakan melalui proses yang cukup panjang. Proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan suasana yang edukatif dengan tujuan agar anak didik dapat melaksanakan tugas belajar dengan penuh antusias, dan mengoptimalkan kemampuan belajarnya dengan baik. Kata Kunci : Strategi, Manajemen, Mutu pelajaran Bahasa arab, melalui program Matrikulasi .
M. Ali
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia dimulai sejak masuknya Islam ke tanah air. Pembelajaran dimulai dari bahasa Arab sebagai bahasa Ibadah, dimana umat Islam melakukan ibadah dengan bacaan-bacaan yang berbahasa Arab, maka pembelajaran bahasa Arab dimulai dengan pembelajaran membaca Al-Qur’an. Dari sini kemudian berkembang pada pembelajaran bahasa Arab untuk memahami teks-teks keagamaan dan kemudian bahasa sebagai media komunikasi yang diajarkan di berbagai lembaga pendidikan dari yang klasik hingga modern. Sudah bertahun-tahun kita mengelauhkan pengajaran bahasa Arab menyangkut keberhasilannya yang masih jauh dari harapan. Paling tidak ada dua problem yang sedang dan akan terus kita hadapi yaitu: 1) Problem kebahasaan yang sering disebut problem linguistic, 2) Problem non kebahasaan atau problem non linguistic Pengetahuan guru tentang kedua problem itu penting agar guru dapat meminimalisasi problem tersebut dan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari pengajaran bahasa Arab dalam batas-batas minimal dapat tercapai dengan baik. Problem kebahasaan antara lain meliputi: 1. Problem Aswat Arabiyah 2. Problem Qowaid dan I’rab 3. Problem Tarokib Adapun problem non kebahasaan antara lain meliputi: 1. Motivasi dan minat belajar 2. Sarana belajar 3. Kompetensi guru baik akademik maupun paedagogik, kepribadian dan sosial. 4. Metode pembelajaran yang digunakan 5. Waktu yang tersedia Dari kedua problem di atas nampaknya yang paling dominant mempengaruhi berhasil tidaknya pembelajaran bahasa Arab adalah problemproblem non kebahasaan yang salah satunya adalah metode. Terdapat beberapa pengertian tentang manajemen, yang diantaranya adalah definisi yang dikemukakan oleh Nurhadi (1983) sebagai kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
42
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
Menurut The Liang Gie (2000) manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Suharsimi (2008 : 4) yang mendefinisikannya dalam konteks pendidikan merupakan suatu kegiatan kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien. Manajemen merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya yang ada mempunyai beberapa fungsi, yang diantara para ahli berbeda dalam pembagian dan sebutannya. Namun bagaimanapun pembagiannya atau apapun sebutannya tetapi unsur-unsur kegiatan tersebut tetap berkaitan satu sama lain. Pada dasarnya fungsi-fungsi tersebut mencakup : 1) Perencanaan; 2) Pengorganisasian; 3) Penggerakan; dan 4) Pengawasan, yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Manajemen merupakan hal yang penting dalam semua bidang kehidupan. Dengan manajemen, kinerja organisasi dapat berjalan maksimal, demikian juga dalam lembaga pendidikan. Dengan manajemen yang baik, maka sebuah institusi pendidikan akan dapat berkembang secara optimal sebagaimana yang diharapkan. Manajemen pendidikan merupakan titik sentral dalam mewujudkan tujuan pembangunan sumber daya manusia. Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah di negara Indonesia, maka telah terjadi perubahan paradigma dalam pengelolaan pendidikan yang antara lain telah memunculkan suatu model dalam manajemen pendidikan, yaitu school based management. Model manajemen ini pada dasarnya memberikan peluang yang sangat besar kepada sekolah/madrasah untuk mengelola dirinya sesuai dengan kondisi yang ada serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Konsekuensi dari pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dalam setiap satuan, jenis, dan jenjang pendidikan antara lain sangat diperlukan adanya kemampuan manajerial yang cukup memadai dari kepala sekolah/madrasah dan didukung oleh adanya kinerja guru yang profesional. Dalam konteks manajemen pendidikan, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang meliputi proses belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi siswa, administrasi pegawai, administrasi keuangan, administrasi perpustakaan, dan administrasi hubungan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan organisasi, kepala sekolah/
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
43
M. Ali
madrasah pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan (Soetopo,1984: 14). Usman (2006 : 10) mengungkapkan bahwa ruang lingkup manajemen sumber daya meliputi man, money, methods, material, machines, minutes, marketing dan information. Adapun Suharsimi (2008 : 6) berpendapat bila ditinjau dari obyek garapan manajemen pendidikan, dengan bertitik tolak pada kegiatan inti yaitu kegiatan belajar mengajar di kelas, maka sekurangkurangnya terdapat delapan obyek garapan yaitu : 1) manajemen siswa; 2) manajemen personil sekolah; 3) manajemen kurikulum; 4) manajemen sarana atau material; 5) manajemen tatalaksana; 6) manajemen pembiayaan; 7) manajemen lembaga-lembaga; dan 8) manajemen hubungan masyarakat. Dari beberapa sumber daya pendidikan yang luas tersebut, manajemen pembelajaran Bahasa Arab lebih spesifik bertumpu pada manajemen sumber daya manusia (man) dalam pendidikan Bahasa Arab yaitu guru sebagai titik sentral pemberdayaan sumber daya pendidikan yang ada, dan juga manajemen kurikulum Bahasa Arab yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan baik secara institusional maupun secara nasional. Program Matrikulasi bagi kelas X Madrasah Aliyah Darut Taqwa Sengonagung Pasuruan adalah sebagai upaya program terobosan yang mempunya sisi positif bagi siswa-siswi khususnya dalam peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Arab. Konsep pembelajaran ini dilaksanakan pada kelas X semester ganjil dan Genap. Pada Program ini semua siswa diberi materi dasar karena input yang ada dari lulusan MTs dan SMP yang notebene muatan materinya berbeda. Nampaknya dengan program ini dapat dijadikan suatu strategi untuk menjamin mutu pelajaran bahasa arab, yang pastinya dilakukan dengan pendekatan dan methode yang dianggap sesuai , yang diterapkan dikalangan siswa . KAJIAN PUSTAKA HAKIKAT PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU PEMBELAJARAN Pengertian Manajemen Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dengan demikian pengertian ini dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari organisasi dalam arti luas terlaksana dengan manajemen
44
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
sebagai alat pelaksana utamanya (Siagian dalam arifin, 2009: 14) Fungsi- fungsi Manajemen Fungsi-fungsi manajemen yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George Terry (dalam Arifin: 2009, 16) yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pengarahan (actuating), (4) pengawasan (controlling). Fungsi-fungsi manajemen yang serupa dikemukakan oleh Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2002), yang meliputi: (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pengarahan (leading), (4) pengawasan (controlling). Pengertian Mutu Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991 :677) menyatakan Mutu adalah (ukuran), baik buruk suatu benda; taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan, dsb) kualitas. Selanjutnya Lalu Sumayang (2003 : 322) menyatakan quality (mutu) adalah tingkat dimana rancangan spesifikasi sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan fungsi dan penggunannya, disamping itu quality adalah tingkat di mana sebuah produk barang dan jasa sesuai dengan rancangan spesifikasinya. Hakekat Strategi Pembelajaran 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particulareducational goal (J. R. David, 1976). 2. Pembagian Strategi Pembelajaran a. Strategi pengorganisasian (Organizational strategy) b. Strategi penyajian atau penyampaian (Delivery Strategy) c. Strategi pengelolaan (Management strategy) 3. Tahapan-tahapan Dalam Strategi Pembelajaran a. Tahap Prainstruksional b. Tahap Instruksional c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut 4. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
45
M. Ali
a. Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) b. Strategi Pembelajaran Inkuiri c. Strategi Pembelajaran Kontekstual PARADIGMA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB 1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Arab Adapun prinsip-prinsip pembelajaran bahasa arab adalah sebagai berikut; a. Prinsip Prioritas b. Prinsip korektisitas c. Prinsip Tahapan (berjenjang) d. Motivasi e. Baku dan Mendasar 2. Metode Pembelajaran Bahasa Arab Perihal yang sangat penting dalam memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua metode modern, sehingga dapat melahirkan beberapa metode sebagai berikut : a. Metode Qowa’id dan tarjamah (Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah) b. Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah) c. Metode Silent Way (Guru Diam) d. Sugestopedia e. Total Physical Respon f. Metode Mim-Mem (Mimicry-Memorization Method) g. Metode Audiolingual (Sam’iyyah Syafahiyyah) h. Pendekatan Komunikatif (madkhal ittishaly) i. Metode eklektik (tariqah al-intiqaiyyah) 3. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif a. Strategi Pembelajaran Istima’ b. Strategi Pembelajaran Kalam/ Ta’bir
46
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
c. Strategi Pembelajaran Qiro’ah d. Strategi Pembelajaran Kitabah e. Strategi Pembelajaran Qowa’id Matrikulasi Matrikulasi meruoakan Program terobosan yang mempunyai sisi positif bagi siswa-siswi yang d pat meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Arab. Konsep pembelajaran ini dilaksanakan pada kelas X semester ganjil dan Genap. Pada Program ini siswa diberi materi dasar karena input yang berbeda dari lulusan MTs dan SMP yang notebene muatan materinya atau pelajarannya berbeda . METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Berdasarkan pokok masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka bentuk penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (LexyJ. Moleong, 1988: 2). Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini berupa penelitian studi kasus yaitu pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Subyek Penelitian Tatang (1986:93) memberikan pengertian bahwa, subyek penelitian adalah sumber tempat memperoleh informasi, yang dapat diperoleh dari seseorang maupun sesuatu, yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Dalam hal ini yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah seluruh pimpinan yang ada di MA Darut Taqwa Sengonagung Purwosari Pasuruan. Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. (Marzuki, 2002: 55) Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi (Marzuki, 2002: 56). Sumber data
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
47
M. Ali
sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa data-data tertulis seperti data guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, daftar inventaris dan lain-lain. Teknik Pengumpulan Data Teknik/ metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : Teknik Wawancara (Interview) Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan pendidikan (Marzuki, 2002: 62). Teknik Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidik (Marzuki, 2002: 58). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan untuk memperoleh data tentang letak geografis MA Darut Taqwa Sengonagung Purwosari Pasuruan. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peningkatan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga bukubuku tentang pendapat, hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Contoh dokumentasi seperti dapat berupa catatan resmi (official of formal records), catatan sekunder (secondary resources), juga termasuk dokumen ekspresif (biografi, autobiografi, buku harian) (Kusdiyanto, 1997 : 89). Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari MA Darut Taqwa, mengenai data-data sekolah. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis hasil penelitian ini, digunakan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/ verifikasi (Milles dan Hiberman, 1992: 16) Pertama, setelah pengumpulan data selesai, selanjutnya adalah melakukan reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. Dalam menganalisis data tersebut digunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara induktif yaitu berfikir dari pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum itu, apabila kita hendak menilai seuatu kejadian yang khusus (Hadi, 2006: 47).
48
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
PEMBAHASAN Lokasi Penelitian dan Sejarah Berdirinya MA Darut Taqwa MA Darut Taqwa terletak di Jalan Pesantren “Ngalah” No. 16 Desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Madrasah Aliyah Darut Taqwa Sengonagung berdiri sejak tahun 1989/1990, yang didirikan oleh KH. Sholeh Bahruddin selaku pendiri Pesantren Ngalah, Ketua Yayasan, dan juga merangkap sebagai kepala sekolah. Pada tahun ajaran pertama MA. Darut Taqwa memiliki jumlah siswa 9 laki-laki dan 2 perempuan, kemudian dengan adanya perkembangan Pondok Pesantren dan MTs. Darut Taqwa 02, berkembang pulalah MA.Darut Taqwa dari tahun ke tahun baik dari segi status lembaga, jumlah siswa, dan program/jurusan. Pada tahun ajaran pertama, tahun 1989/1990 mula-mula hanya satu program jurusan saja, yaitu program jurusan Agama saja, namun saat ini MA Darut Taqwa memiliki tiga program, yaitu bahasa, ipa dan IPS. Respon siswa terhadap pembelajaran bahasa arab kelas X melalui program matrikulasi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, dari 202 siswa kelas X , dapat disimpulkan ; NO
Kelas & Jurusan
Jumlah siswa
Merasa terbantu
Biasa saja
1.
X IPS 1
35
31
4
X IPS 2
33
30
3
X IPA 1
35
32
3
X IPA 2
32
30
2
X BHS 1
34
33
1
X BHS 2
33
29
4
Adapun indikator yang dapat menunjukkan pada nilai positif kegiatan pembelajaran bahasa arab kelas X terhadap program matrikulasi sebagai berikut : 1. Jumlah siswa yang merasa terbantu cukup tinggi 2. Antusias siswa, baik dari siswa alumni MTs utamanya siswa alumni SMP 3. Nilai yang dicapai siswa siswi diatas standart KKM
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
49
M. Ali
Sistem Pembelajaran Secara umum, sistem pembelajaran yang dapat mendukung terwujudnya mutu pembelajaran di MA Darut Taqwa Sengonagung Purwosari Pasuruan terdiri atas beberapa model pembelajaran : a. Praktik Lapangan; merupakan pelaksanaan pembelajaran di alam yang bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan performance atau kinerja sesuai dengan kompetensi pembelajaran. b. Pelayanan Team Teaching terhadap siswa; merupakan suatu pelayanan pembelajaran secara tim dari setiap rumpun atau kelompok mata pelajaran terhadap siswa. Pelayanan model ini dilaksanakan sesuai dengan tuntutan materi dan/atau mata pelajaran tertentu. c. Sistem Kolaborasi Mata Pelajaran; kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara bersama antara beberapa mata pelajaran.
yang
d. Klasikal. Disamping beberapa upaya pada sistem pembelajaran ini disampaikan maka madrasah juga lebih focus dalam hal (1) Perencanaan strategi dalam meningkatkan manajemen mutu pembelajaran bahasa Arab, (2) Proses pelaksanaan strategi dalam meningkatkan manajemen mutu pembelajaran bahasa Arab, (3) Evaluasi dan perbaikan strategi dalam meningkatkan manajemen mutu pembelajaran bahasa Arab , salah satu program yang menunjang keberhasil yang ada adalah program matrikulasi kelas X yang dilaksanakan pada semester ganjil dan genap.
50
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, tujuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab merupakan bagian dari manajemen peningkatan mutu pembelajaran di MA Darut Taqwa yang dilaksanakan melalui proses pembuatan rencana tahunan, rencana semester, rencana pokok bahasan, dan rencana pembelajaran, baik oleh pimpinan, staf dan guru. Hal itu dilaksanakan untuk menghasilkan pembelajaran siswa yang berkualitas. 2. Proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan suasana yang edukatif dengan tujuan agar anak didik dapat melaksanakan tugas belajar dengan penuh antusias, dan mengoptimalkan kemampuan belajarnya dengan baik. 3. Program penjurusan mulai dari kelas X dan program matrikulasi diharapkan dapat membantu permasalahan yang dihadapi siswa, khususnya pelajaran bahasa arab dan diajarkan dengan metode yg bervariasi . 4. Pengawasan dan evaluasi dalam peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab dilakukan melalui supervisi Pembelajaran yang dilakukan oleh kepala madrasah dan pengawas fungsional. Kegiatan pengawasan proses Pembelajaran dan administrasi dilakukan oleh kepala madrasah dan pengawasan Pembelajaran secara luas oleh pengawas untuk memberikan bantuan propesional.
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
51
M. Ali
DAFTAR PUSTAKA Al-Khuli, Muhammad Ali. 1982. Asalib Tadris al-Lughah al-Arabiyah, Riyadh: Mamlakah Arabiyah Saudiyah. Arifin, I. (2009). Kepemimpinan Kepala PAUD dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Sentra Studi Kasus PAUD/KB Unggulan Nasional Anak Saleh Malang. Yogyakarta ; Aditya Media. Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Arsyad, Azhar. (2003) Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Cet. I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Aziz, Furqonul, et, al. (1996) Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung : Remaja Roesda Karya,. Effendy, Fuad Ahmad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Malang : Misykat Lamatenggo, 2001. Kinerja Guru: Korelasi antara Persepsi Guru terhadap Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru” Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Muhammad, Ali Ismail. 1997 al-Manhaj fi al-Lughah al-Arabiyah, Kairo: Maktabah Wahbah. Mulyani A. Nurhadi. 1983. Administrasi Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Kartika Willis. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Munir, (1996) Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi Tidak dipublikasikan. Munir, M.Ag., dkk, (2005) Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta : Global Pustaka Utama. Permenag. RI Nomor 02 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi PAI dan Bahasa Arab di Madrasah. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soetopo, Hendiyat. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:
52
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
Strategi Manajemen Mutu Pelajaran Bahasa Arab Melalui Program Matrikulasi
Bina Aksara. The Liang Gie. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta : Liberty. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia..1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka Usman, Husaini.2006. Manajemen, Teori Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. UU Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Zainuddin, Radliyah dkk. (2005) Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab. Cet. I. Yogyakarta : Pustaka Rihlah Group. UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 01, Juni 2014
53