STRATEGI KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL GURU DALAM MENGAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA B KARYA IBU B PALEMBANG Ardi Wibowo1, Hardiyansyah2,, Shinta Desiyana Fajarica3,, Dosen Universitas Bina Darma1, Mahasiswa Universitas Bina Darma2 Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el :
[email protected],
[email protected],,
[email protected] Abstract : This study used an instructional communication know a teacher in the learning process when teaching students with special needs in special school B Karya Ibu Palembang. Through observations in the classroom, interviews with teachers who teach, and documentation in order to obtain information necessary research data and the results of the data described through field notes by using the technique of the validity of the data. The analysis in this paper uses qualitative research methods is a research that produces descriptive data, in the form of written or spoken words of a person or observed behavior. From these results, that the instructional communication used by the Special School teacher and mother work Palembang is a total communication, total communication are verbal communication, non-verbal communication, visual communication along with other visual aids used in mebina children with special needs. Factors that support success in teaching and learning environment that gives families the motivation to learn. Keyword: Instructional communication, Students with special needs, Learning. Abstrak : Penelitian ini mengetahui komunikasi instruksional yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar ketika mengajar murid anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang. Melalui observasi di dalam kelas, wawancara dengan guru yang mengajar, dan dokumentasi guna mendapat informasi data penelitian yang dibutuhkan dan hasil data diuraikan melalui catatan lapangan dengan menggunakan teknik keabsahan data. Analisis dalam skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Hasil dari penelitian ini, bahwa komunikasi instruksional yang dipakai oleh guru Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang adalah komunikasi total, dalam komunikasi total terdapat komunikasi verbal, komunikasi non verbal, komunikasi visual beserta alat bantu peraga lainnya yang digunakan dalam mebina anak berkebutuhan khusus. Faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar lingkungan keluarga yang memberikan motivasi untuk belajar. Faktor penghambat penghambat dalam proses pembelajaran yaitu faktor pemahaman/kerangka berfikir yang ada pada anak berkebutuhan khusus. Kata Kunci: Komunikasi Instruksional, Anak Berkebutuhan Khusus, Belajar Mengajar.
1 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
1. Pendahuluan Komunikasi merupakan aktivitas
komunikator atau guru dalam hal ini
manusia dasar, dengan berkomunikasi
mengharapkan
manusia melakukan hubungan, karena
komunikan atas ide-ide dan pesan-pesan
manusia merupakan makhluk sosial yang
yang di sampaikan, sehingga dengan pesan
tidak
di sampaikan tersebut terjadilah perubahan
dapat
melainkan
hidup
satu
sendiri-sendiri
sama
lain
saling
timbal
balik
dari
sikap dan tingkah laku yang diharapkan.
membutuhkan. Hubungan antara individu
Instruksional
berasal
dari
kata
yang satu dengan yang lainnya dapat
instruction yang artinya pembelajaran atau
dilakukan
dengan
pengajaran (Yusuf, 2010:6). Di dalam
Komunikasi
merupakan
berkomunikasi. dasar
dunia pendidikan terdapat suatu penerapan
terjadinya proses interaksi sosial, karena
komunikasi instruksional dalam setiap
tanpa komunikasi manusia tidak akan
proses
berkembang.
berkomunikasi
Sementara komunikasi instruksional lebih
manusia mencoba untuk mengekspresikan
merupakan bagian kecil dari komunikasi
keinginannya dan dengan berkomunikasi
pendidikan
itu pula manusia melakukan interaksi satu
instruksional merupakan komunikasi yang
sama lainnya.
di pola dan dirancang secara khusus untuk
Dengan
sendi
Di dalam pelaksanaan pendidikan
kegiatan
mengubah
belajar
karena
perilaku
mengajar.
komunikasi
sasaran
dalam
tampak jelas adanya peran komunikasi
komunitas tertentu ke arah yang lebih baik
yang sangat menonjol. Proses belajar
lagi. Dalam penerapannya komunikasi
mengajarnya sebagian besar terjadi karena
instruksional
proses
segala kalangan dan sasaran dari berbagai
komunikasi.
merupakan
Pendidikan
komunikasi
antara
guru
dapat
diterapkan
untuk
umur atau tingkatan pendidikan karena
sebagai komunikator dan murid sebagai
komunikasi
komunikan.
bidang
sebuah proses mulai dari tahap sebelum
pendidikan melibatkan komunikasi antara
pembelajaran berlangsung hingga pada
guru dan murid, maka satu sama lain dapat
tahap
menyampaikan pesan, maksud dan tujuan
terjadinya proses komunikasi instruksional
menurut caranya masing-masing. Pesan
yaitu ketika suasana belajar secara formal
yang
dapat
terjadi antara pengajar dengan sasaran,
direncanakan terlebih dahulu kepada para
dimana pengajar melakukan fungsinya
murid
yaitu fungsi mendidik, dan komunikasi
Karena
disampaikan
selaku
dalam
tersebut
komunikan.
Pihak
instruksional
terakhir
merupakan
pembelajaran.
Bentuk
2 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
instruksional
dalam
tuna wicara. Anak berkebutuhan khusus
yang
pada SLB B Karya Ibu Palembang
memiliki fungsi-fungsi mendidik. Melihat
membutuhkan pendidikan. Sesuai dengan
makna komunikasi intruksional tersebut,
Pasal 32 (1) UU No. 20 tahun 2003
sudah jelas bahwa peristiwa komunikasi
tentang SISDIKNAS memberikan batasan
instruksional akan terjadi pada setiap
bahwa Pendidikan khusus
lembaga pendidikan.
pendidikan
bagi
memiliki
tingkat
institusi
hanya
atau
diterapkan
lembaga
Komunikasi
formal
instruksional
yang
peserta
merupakan didik
kesulitan
yang dalam
terjadi pada anak berkebutuhan khusus
mengikuti proses pembelajaran karena
tentunya akan berbeda dengan komunikasi
kelainan fisik, emosional,mental, sosial,
instruksional pada anak yang normal
dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat
lainnya.
istimewa.
Anak
berkubutuhan
khusus
sendiri merupakan anak yang secara signifikan
mengalami
kelainan/penyimpangan
dimulai dari rumah
masing-masing akan tetapi pelajaran yang
proses
diberikan oleh guru di sekolah tidak jauh
pertumbuhan dibandingkan dengan anak-
lebih penting. Apalagi anak berkebutuhan
anak lain seusianya sehingga memerlukan
khusus memiliki keterbatasan-keterbatasan
pendidikan khusus. Sekolah Luar Biasa
yang sudah pasti akan menghambat terjadi
(SLB) merupakan sekolah yang dirancang
proses
khusus untuk anak berkebutuhan khusus
komunikasi intruksional tentunya guru di
dari satu jenis kelainan. SLB B Karya Ibu
SLB B Karya Ibu Palembang memiliki
Palembang merupakan salah satu sekolah
strategi tersendiri agar instruksi yang
yang memiliki ratusan siswa tunarungu
disampaikan
wicara. Tunarungu wicara sendiri adalah
siswanya sehingga tujuan dari komunikasi
individu
instruksional itu dapat terwujud.
ya
ng
dalam
Pendidikan
memiliki
hambatan
komunikasi
dapat
instruksional.Proses
diterapkan
oleh
pendengaran dan berbicara baik permanen
Strategi komunikasi dalam proses
maupun tidak permananen. Proses belajar
pembelajaran di SLB B Karya Ibu
mengajar di SLB B Karya Ibu Palembang
Palembang disesuaikan dengan
menggunakan dua metode komunikasi
belakang ssiwa yang bersifat heterogen
yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
atau berbeda. Perbedaan latar belakang
Komunikasi verbal dan non verbal sebagai
siswa yang berbeda, maka guru ditantang
salah satu tekhnik yang digunakan untuk
untuk cerdas memilih metode apa yang
berkomunikasi dengan anak tunarungu dan
digunakan agar proses belajar mengajar
latar
3 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
yang di dalamnya terdapat komunikasi
artinya pengajaran, pelajaran, atau bahkan
instruksional itu dapat berjalan dengan
perintah
baik dan dapat memperoleh hasil yang di
instruksional merupakan himpunan bagian
inginkan.
dari pendidikan. Sehingga pendidikan
atau
instruksi.
Sebenarnya
Berdasarkan latar belakang yang
mempunyai bidang kajian yang lebih luas
dikemukan diatas, maka judul penelitian
daripada instruksional. Demikian pula
yang
“Strategi
apabila komunukasi “dikawinkan” dengan
Komunikasi Instruksional Guru dalam
pendidikan dan instruksional, terjadilah
mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di
istilah
Sekolah
instruksional.
diajukan
adalah
Luar
Biasa
:
B
Karya
Ibu
Palembang”.
komunikasi
pendidikan
Istilah
dan
komunikasi
pendidikan lebih luas daripada komunikasi instruksional. Komunikasi instruksional
2.
Tinjauan Pustaka
merupakan
himpunan
2.1
Kerangka Konseptual
komunikasi
pendidikan.
dari
Komunikasi
instruksional pada dasarnya mempunyai
2.1.1 Komunikasi
Ilmu
bagian
Deddy Mulyana dalam bukunya
tujuan, yaitu untuk memahamkan pihak
Komunikasi
(2007:41) adalah
Suatu
Pengantar
sasaran (komunikan) dalam hal adanya
mendefinisiakan
komunikasi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik
suatu
manusia,
kebutuhan
fungsi
pokok
komunikasi
bagi
di masa yang akan datang,. Perubahan
sebagai
perilaku yang dimaksud terutama pada
komunikasi sosial dapat mengisyaratkan
aspek kogniti, afeksi, dan psikomotor.
bahwa komunikasi ini sangat penting
2.1.3
untuk membangun konsep dalam diri,
Menurut Suparlan (2008: 12), guru adalah
untuk
sebagai
mengaktualisasikan
diri,
untuk
Guru
orang yang tugasnya terkait
kelangsungan hidup, untuk memperoleh
dengan upaya mencerdaskan kehidupan
kebahagiaan,
dari
bangsa dalam semua aspeknya, baik
ketegangan dan tekanan antara lain dengan
spiritual dan emosional, intelektual, fisikal,
melalui komunikasi yang menghibur, dan
maupun aspek lainnya.
juga untuk memupuk hubungan yang luas
2.1.4
dengan orang lain.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah
2.1.2 Komunikasi Instruksional
anak dengan karakteristik khusus yang
Menurut Pawit M.Yusup (2010:57) istilah
berbeda dengan anak pada umumnya
instruksional berasal dari kata instruction,
(Smart, 2010:33). Sesuai dengan kata
dan
terhindar
Anak berkebutuhan Khusus
4 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
“exception” anak luar biasa atau anak
juga merupakan contoh-contoh kegiatan
berkebutuhan
diartikan
yang dapat dimasukan ke dalam strategi
mempunyai
komunikasi. Seorang komunikator seperti
karakteristik yang berbeda dari individu
guru, intruktur, ataupun para praktis
lainnya yang dipandang oleh masyarakat
komunikasi
pada umumnya. (Thalib, 2010:245)
menjelaskan suatu ide atau gagasan, maka
sebagai
khusus
individu
bisa
yang
salah 2.2
lainnya
satu
yang
strategi
yang
ingin
harus
diterangkannya ialah masalah prinsip dari
Kajian Teoritis
ide tadi. (Pawit, 2011:228)
2.2.1 Strategi Komunikasi sebagai
Strategi banyak dikaitkan dengan
rencana menyeluruh dalam mencapai suatu
istilah metode, teknik, dan taktik. Ketiga
target meskipun tidak ada jaminan akan
isitilah
keberhasilannya.
dunia
lingkunagan strategi, hanya dua yang
komunikasi, strategi rencana menyeluruh
terakhir memiliki garapan yang lebih
dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi.
praktis, sempit dan rinci.
Tujuan-tujuan komunikasi dalam hal ini
A.
bisa bermacam-macam, bergantung pada
prosedur runtut yang digunakan untuk
medan komunikasi
menyelesaikan dan menjelaskan aspek –
Strategi
bisa
diartikan
Di
dalam
yang disentuhnya.
perencanaan,
terliput maka
sebenarnya
Metode
masih
komunikasi
dalam
adalah
aspek komunikasi. (Yusuf, 2010:228 –
(Pawit, 2011:228) Strategi
ini
pada
pada
kegiatan praktiknya
229) B.
Teknik
komunikasi
digunakan
tercetus operasionalisasi kegiatan tersebut.
supaya komunikasi antar manusia terjalin
Setiap kegiatan yang mendukung proses
secara
tercapainya tujuan-tujuan tadi dapat dilihat
komunikasi
dengan jelas. Contoh kegiatan-kegiatan
digunakan dalam menyampaikan informasi
yang dapat dimasukan ke dalam strategi
dari komunikator ke komunikan dengan
komunikasi ialah persiapan, dan kegiatan
media tertentu. Dengan adanya teknik ini
penyimpilan atau penutup, termasuk juga
diharapkan setiap orang dapat secara
bagian penjelasan dari masing-masing
efektif melakukan komunikasi satu sama
kegiatan tadi. Memotivasi sasaran agar
lain dan secara tepat menggunakannya.
selalu siap dan tertarik pada suatu pokok
(http://artikel.okeschool.com/artikel/komu
masalah, mempersiapkan peralatan yang
nikasi/880/teknik-komunikasi.html
digunakan dalam kegiatan komunikasi,
Mei 2015)
efektif. adalah
Pengertian suatu
teknik
cara
yang
,
25
5 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
C.
Taktik komunikasi adalah cara
tertentu
yang
lebih
praktis
dalam
beda. Bila semua siswa dianggap sama kemampuan
dan
kemajuannya,
maka
melakukan suatu kegiatan yang sifatnya
bahan pelajaran yang diberikan pun akan
sesaat dan situasional. Taktik banyak
sama pula.
berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan kesempatan pada saat
3.
Metodologi Penelitian
– saat ia mengerjakan suatu pekerjaan.
3.1
Metode Penelitian
(Yusuf, 2010:229)
Penulisan
ini
menggunakan
2.2.2 Belajar dan Mengajar
metode penelitian kualitatif, Sugiyono
A.
Belajar
(2010:1), mengemukakan bahwa metode
Belajar merupakan suatu proses
penelitin kualitatif adalah metode yang
usaha yang dilakukan seseorang untuk
digunakan untuk meneliti pada
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang alamiah. Sedangkan menurut Bogdan
yang baru secara keseluruhan, sebagai
dan
hasil
menyebutkan metode penelitian kualitatif
pengalamannya
interaksi
sendiri
dengan
dalam
lingkungannya.
Taylor
sebagai
(Moleong,
prosedur
penelitian
kondisi
2010:4),
yang
diri
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
seseorang banyak sekali baik sifat maupun
kata tertulis atau lisan dari orang-orang
jenisnya karena sudah tentu tidak setiap
yang dapat diamati.
Perubahan
perubahan
yang
terjadi
dalam
diri
dalam
seseorang
Peneliti
menggunakan
metode
merupakan perubahan dalam arti belajar.
penelitian kualitatif karena seperti yang
(Slameto, 2010:2)
dikutip dalam buku Metode Penelitian Kualitatif, Afrizal (2014:38) penelitian
B.
kualitatif berguna untuk pemahaman yang
Mengajar dan
Gazali
lebih mendalam tentang makna (arti
mengajar
adalah
subjektif dan penafsiran) dan konteks
menanamkan pengetahuan pada seseorang
tingkah laku serta proses yang terjadi pada
dengan cara paling singkat dan tepat.
faktor-faktor
Dalam hal ini pengertian waktu yang
tingkah laku tersebut. Dari penjelasan
singkat sangat penting. Guru kurang
tersebut peneliti memilih menggunakan
memperhatikan bahwa diantara siswa ada
metode ini karena sangat berhubungan
perbedaan
sehingga
dengan apa yang ingin peneliti teliti yaitu
memerlukan pelayanan yang berbeda-
“Strategi Komunikasi Instruksional Guru
Menurut (Slameto,
DeQuely
2010:30),
individual,
yang
berkaitan
dengan
6 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
dalam
mengajar
Anak
Berkebutuhan
Khusus”.
infroman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
3.2
Guru
yang
sudah
berpengalaman
Objek dan Subjek Penelitian
mengajar di SLB B karya Ibu Minimal
Objek
5 tahun
penelitian
menjelaskan
tentang apa atau siapa yang menjadi objek
2.
penelitian dilakukan, menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran
Guru kelas yang mengajar langsung anak berkebutuhan khusus.
3.
Guru
yang
berlatar
belakang
ilmiah untuk mendapatkan data dengan
pendidikan D2 dan telah menempuh
tujuan dan kegunaan tertentu tentang
pendidikan S2
sesuatu hal objektifitas, valid dan reliable
Informan dalam penelitian ini sebagai
tentang sesuatu hal. Adapun yang akan
berikut :
menjadi objek penelitian pada penelitian
1.
ini
Komunikasi
sekaligus menjabat sebagai wakil kepala
Instruksional dalam proses belajar dan
sekolah yang telah menjadi guru selama 5
mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di
tahun di SLB B Karya Ibu Palembang dan
SLB B Karya Ibu. Sedangkan subjek
sudah menempuh pendidikan S1.
seperti
2.
adalah
yang
(2012:132)
Strategi
dijelaskan
subjek
Moleong
Poniran
Lilis
Saripah
sebagai
yang
guru
memiliki
sebagai
jabatan sebagai guru kelas telah menjadi
informan, yang artinya adalah orang pada
guru selama 11 tahun di SLB B Karya Ibu
latar penelitian yang akan dimanfaatkan
Palembang
untuk
pendidikan S1.
memberikan
penelitian
Aris
informasi
yang
Joni
dan
sudah
Afriyadi
diperlukan peneliti dalam penelitiannya.
3.
Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai
jabatan sebagai guru kelas telah menjadi
beberapa subjek peneliti yang diperlukan
guru selama 5 tahun di SLB B Karya Ibu
sebagai informan.
Palembang
3.2.1 Informan Penelitian
pendidikan S2.
dan
yang
menempuh
sudah
memiliki
menempuh
Informan penelitian adalah orang yang
membantu memberikan infromasi
3.3
Teknik Pengumpulan Data
yang dibutuhkan peneliti selama masa
Teknik pengumpulan data adalah
penelitian berlangsung, dalam penelitian
cara yang digunakan oleh peneliti untuk
ini. Adapun
mengumpulkan data. Dari data penelitian
kriteria yang menjadi
ini dikumpulkan melalui tiga cara yaitu : 7 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
1. Wawancara
1.
Mengumpulkan data dan informasi
2. Observasi
melalui wawancara dengan informan
3. Dokumentasi
kunci dan informan. 2.
3.4
buku kemudian dihubungkan dengan
Teknik Analisis Data Analisis
data
Hasil pengamatan maupun literatur
dalam
penelitian
masalah pokok penelitian, juga faktor-
kualitatif tidaklah suatu proses kuantifikasi
faktor pendukung atau penghambat
data, melainkan suatu proses pengolahan
yang memberikan pengaruh.
data mentah berupa penuturan, perbuatan,
3.
Dari
rangkaian
analisis
tersebut,
catatan lapangan dan bahan-bahan tertulis
diungkapkan
kenyataan-kenyataan
yang lain yang memungkinkan peneliti
yang ada, ditarik kesimpulan untuk
untuk menemukan hal-hal yang sesuai
memberikan
jalan
keluar
dengan pokok persoalan yang diteliti
permasalahan
yang
ada
(Afrizal,2014:175).
jawaban dari rumusan masalah.
dari sebagai
Dalam buku Metode penelitian Kualitatif (2014:168) Afrizal menjelaskan
3.5
Trianggulasi adalah salah satu cara untuk
Uji Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, bukan
mendapatkan data
yang valid dalam
sedikit-banyaknya
metode
dalam
ini
menentukan validitas data yang terkumpul,
atau
melainkan salah satunya adalah ketepatan
dicari dari sumber-sumber yang berbeda
atau kesesuaian sumber data dengan data
agar tidak bias sebuah kelompok, yang
yang diperlukan, salah satu teknik untuk
berarti adanya informan-informan berbeda
memperolah
atau adanya sumber data yang berbeda.
penelitian kualitatif adalah penggunaan
Trianggulasi
teknik
kualitatif,
informasi
mestilah
data
metode
dikumpulkan
dilakukan
untuk
data
trianggulasi
yang
valid
yang
dalam
(Afrizal,2014:168).
memperkuat data dan membuat peneliti
Peneliti
yakin akan kebenaran dan kelengkapan
untuk memperkuat data untuk membuat
data.
peneliti yakin terhadap kebenaran dan Tahapan-tahapan
yang
perlu
informan
malakukan
trianggulasi
penulis
kelengkapan data serta untuk menguji
lakukan dalam penelitian adalah sebagai
kredibilitas dalam penelitian, untuk itu
berikut :
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data trianggulasi yaitu kombinasi antara
8 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
observasi, wawancara, dan pengumpulan
berkebutuhan
khusus
untuk
langsung
dokumentasi.
mempraktekan materi yang disampaikan
Observasi yang peneliti lakukan ini
oleh guru. Alat peraga yang bervariasi
adalah mengamati bagaimana komunikasi
mendukung proses belajar mengajar pada
instruksional guru dalam mengajar anak
anak
berkebutuhan khusus pada saat proses
mempermudah dalam memahami dengan
belajar mengajar berlangsung. Peneliti
materi
juga melakukan wawancara terhadap guru
Lingkungan keluarga atau yang terdekat
yang sebagai informan untuk mengkaji
merupakan faktor penunjang bagi anak
lebih
bekebutuhan khusus dan semangat guru
dalam
bagaimana
komunikasi
berkebutuhan
dalam
berkebutuhan
berkebutuhan
Dokumentasi
dan
yang disampaikan oleh guru.
instruksonal guru dalam mengajar anak khusus.
khusus
mengajar
dan
khusus
kemauan
anak
menjadi
faktor
dalam
proses
peneliti ini menjadi data yang mendukung
penunjang
keberhasilan
dari hasil penelitian ini dan melengkapi
belajar mengajar berlangsung.
data-data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara dalam strategi komunikasi instruksional guru dalam mengajar anak
Daftar Pustaka
berkebutuhan khusus.
Buku:
4.
Simpulan
Afrizal.
4.1
Simpulan
Kualitatif: Sebuah upaya mendukung
Berdasarkan dari hasil penelitian
penggunaan
dan
pembahasan
mengenai
“Strategi
Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar
Anak-Anak
Berkebutuhan
2014.Metode
penelitian
Penelitian
kualitatif
dalam berbagai ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cangara. Hafied. 2011. Pengantar Ilmu
Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya
Komunikasi.
Jakarta:
Ibu Palembang”, maka penulis dapat
Grafindo Persada.
PT
Raja
guru
Kodir. Abdul. 2011. Strategi Belajar
menggunakan komunikasi verbal berupa
Mengajar. Bandung: CV Pustaka
berbicara dan komunikasi non verbal
Setia.
menarik
berupa
kesimpulan
isyarat
menyampaikan
dalam materi
bahwa
membina terhadap
dan anak
berkebutuhan khusus. Melibatkan anak
Moleong.
2012.
Kualitatif.
Metode Bandung:
Penelitian Remaja
Rosdakarya. 9
Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)
Mulyana, Deddy. 2007.Ilmu komunikasi suatu
pengantar.
Empiris
Bandung:
Rosdakarya.
Jakarta:
Kencana. Yusuf,
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional.
Aplikatif.
M
Pawit.
2010.Komunikasi
Instruksional. Jakarta : Bumi Aksara.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Riswandi. 2014. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu. Rohim, Syaiful. 2009.Teori komunikasi perspektif
ragam
dan
aplikasi.
Jakarta: Rineka Cipta.
http://artikel.okeschool.com/artikel/komun ikasi/880/teknik-komunikasi.html (diakses
Santoso, Satmoko Budi. 2010. Sekolah Alternatif,
Internet:
Mengapa
tanggal 20 mei 2015)
Tidak.
Jogjakarta: Diva Press.
Jurnal:
Satori, Djam’an dan Aan Komariah.
Hadi, Rasyid Wicaksono. 2013. Efektivitas
2011.Metode penelitian kualitatif.
Komunikasi Instruksional di SMK
Bandung: Alfabeta.
Negeri
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi.
Jakarta:
Rineka Cipta
1
Yogyakarta.
http://eprints.uny.ac.id/17845/.
12
Mei 2015 Hernanda, Gilang Reffi. 2012. Pengaruh
Smart, Aqila. 2010. Anak Cacat Bukan
Mediated Self-Disclosure Pendidik
Kiamat. Yogyakarta: Kata Hati.
via
Sugiono,
2010.Metode
penelitian
kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Facebook
terhadap
Preceived
Credibility.
Suparlan. 2008.Menjadi Guru Efektif.
http://lib.ui.ac.id/20314545. 12 Mei
Jakarta: Hikayat Publishing.
2015.
Thalib, Samsul Bahri. 2010. Psikologi Pendidikan
Berbasis
Analisis
10 Strategi Komunikasi Instruksional Guru Dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa B Karya Ibu Palembang (Ardi Wibowo)