STRATEGI KEBIJAKAN PEMBERDA YAAN PETANl TERN AK DI KABUPATEN CUNUNGKIDUL PROVINSI DAER.AH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TESIS
Nanrdi• Aranlri 0706?99lS?
UNIVEltBIT AS INOONESIA fAKlJLTAS EKONOMI
PROGRAM MAGIS1'ER PERF.NCANAAN DA.'l KEBUAKAN PUBLIK D.EPOK NOVEMBER %0tll
STRATEGIKEBUAKANrEMBERDAYAAN
PETANI TERNAK DI KABUPA.TEN GUNUNGKIDUL PROVINSI DA.ERAH JSTIMEWA YOGYAKARTA TF.SIS
_,.._&kn
""'"'" peny.,.tao cblll• pMlll MllCIKer r.reac••••• chi• Keblj•kn hMlk
ot.jnlwt nnt-k -•qlll
ttudl
Ulliverlttu laclo9""-
UNIVY.RSITAS INOONESL\
FAKVLTAS EICONOMI PROGRAM MAGISTf.:ll FElllNCANAAN PAN KEBUAKAN PUBLIK KEKRUSUSAN IEKONOMI PERENCANAAN" KOTA DAN DAERAH
DIPOK
NOVEMBER?.-
HALAMAN P.F.RNYATAAN ORISJNALITAS
T esis ini adalah hasi! karya saya scndiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyalllkan dengan benar.
N!W14
Ta11d8 Tangan
.46"
Tanggal
29 Oktober 2008
NPM
Nurudin Araniri
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tesis ini diajukan oleh
Nama NPM Program Studi Judul Tesis
Nurudin Araniri
0706299252
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Strategi Kebijakan Pemberdayaan Petani temak di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Ekonomi
pada Program Studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. DEWANPENGUil Pembimbing
DR. Vivi Yulaswati
Penguji
Iman Rozani, S.E., M.Soc.Sc
Penguji
Dra. Budi SuJistyowati, M.A. ,,. • ,....-.., • • ~ •" 9 •I
Ditetapkan di Tanggal
Salemba
21 November 2008
IV
9 ••
.. I I•
•I
I•
I••
Ill'••
I'"
KATAPENGANTAR
Tiada IWa yang terindah selain mengucap syukur "Alhamdulillalf' kepada Allah SWT, yang telah melimpahbn
Jcaruaia-Nya l<,¢pada penuiis dalam
melakukan penelitian dan menyelesaikan tesis dcngan judul Strategi Kebijakan
Pemberdayaan P111011i lemak
di KahupaJelt GU1111ngkidul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, scbagai salah ssm syarot untuk menyelesaikan studi J)Qda
Program
Magisror Perencenasn
Publik
fakuhas f?konomi
Universitas Indonesia. Ucapan terimalc~h 1111ya haturkan kepada yang tahonnat:
1. Kepala ~bindildallen
Bapeaas
yang relah rnemberi beaslswn dan
kesempatan kepada penulis un1lll: meoempuh pendidikan pada Program
Pa.,caRarjana Magistcr J>crcncanaan dan Kebij~Ji:11n Puhlik Fakultas Eknnomi Uni versues ludoncsill;
2. Bupa.ti Gununiifcidul yMg relah menugaskan penulis unmk belajar pada
Program Ma.gist.er Pereocanaan clan Kebijakan Publilc Fakultas Ekonomi Universitas bidoncfla dan membcril:an b;intuan a:ioril dan materiil; 3. lbu DR. Vivi Yulaswati sclaku pcmbimbing; 4. Suluruh Civiw AklCdemJ.lca Program Mt'lgl~ti:!r Perencaaaan dan IUlbijakan Publik Fukulw Elco11om.i Uu.ivmlw Indonesia;
5. Kcrafa Di.aas Pctcrnakan Kabupa1ea Ounungkidul beserta jajarannya yang telah mernbamu penulis dalam penelitian;
6. Dyah Aryani Pcrwitlll):afl, M.Si.Apt bcscrta dua buah hatiku Melodia Rezadhini dan Ridlo lfran Adiassar yang tak kenal lelah memberikan
oomsngat: 7. Keluarga Mas Bambang Dudi Yuwono yang tclah mernberi fasilitas dan
perharian selama penul.is menempul! studi; 8. Rekan-rekan mahasiswa MPKP Angj(atan XVD PS.
9. Semaa pihak yang tidal:: dapat pcnulis sebutkan sem persatu Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. SefTl<>gu tesis iui bennaafM-1 bagi kita semua. Arnio.
Dcpok. November 2008 Penulis
v
HALAMANPERNYATAANPERSETUJUANPUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTJNGAN AKADEMIS Scbagai sivitas ak.adcmik Univershas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawsh ini : Nam a
Nurudin Araniri
NPM
0706299252
Progrnm Studi
Magister Pereacanaan dan Kebijalcan Publi.k
Faku1U1$
Ekonomi
Jenis Karya
Te!iis
Demi petiGcmbang:im ilmu pe,igetahuan, menyetujui untuk rncinberikan kepada U11ivetllitas Indonesia Hak Bebas Royalty Noneklusif (Non exclusive royally free right) atas karya ilmillh saya y1111g berjudul : Stralegi J<ebijakun Pemberduyaun Petani ternok di Kabupoten Gummgkidul
Provinsi Daerah Isttmew« Yog;i.gkatta beserta perangkat yang ada Gika diperlukan). nonddw:if
ini
l!11iversitas
mcngalihmcdia/formatean,
Dengan hak bebas royalty
Indonesia
berhak
menyimpan.
mengelolo dnlom bentuk panglcalan data (data~),
merawat, dan menCllJ!tUmlam nama saya sebtlglli penulis/pencipta clan sebagai pemilik hak cipra,
Demiki1111 ~myinaan
ini saya
bust dengan $ebenamyP. Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 21 November 200l!
Nunidin Ataniri
vi
ABSTRAK Nam a Program Studi Judul
Nurudin Aranirt M~r Pt:renca!LW!clan 'Kebijakan Publik Strategi Kebijakan Pemberdayaan Petani temak di Kabupaten Gunungkidul Prorinsi l.laerah Istunewa Yugyabrta
Tingkat kemiskiaan di Kabupaten GununglciduI setiap lahun selalu berada di at.as tinglcat kemiskinan na:;iomtl Ji.iJ juga di ams ka.bupatcmlkuta lain se-Provinsi Daerah Isrimewa Yogyakarta. Bcrbagai program ~tasan kemiskinan selama ini telah banyak dilsuksn oleh pemairnah dael1lh, le14pi tingkal k,.rniskinan temp
tinggi bahkan c:enderung men inglrat.
Usaha pctcrnakan yang dilakukan bersama dengan usaha pertanisn tanaman
pang1111 adalah usaha yang dllakukan okh sebagian besar ke luarga di Kabupaten
Gunungkidul. Pengurangan linglcat lcemistinan secara pcnnanen perlu dilakukan dengan mencari akar permasalah&Ayang s.ebenamya den dilakukan pemberdayaan petani ternak dengan berbagai langkoh dan ~i yang tepat, Penelitian ini menggunakan metode Al IP dengan pc;nggabungan model proyelcsi (forward proces.1) dan perencanaaa (hackward process) agar diciapatkan basil perencatwm Ylllll;: efcktif. Karena kclcrbalasan walrnl dan biaya maka forward P"'"""·' dan backward process dilakukan bersamaan, llasil analisis menunjukkan bahwa dalarn perencanaan kc 11.:pan digunal;an stJ-.ttegi Peningkatan SOM (0,737) sebagai strategi utama din .Paiingbtan sbla usaha (0.263) sebsgai strategi kcdua. Dalam pelllksan:ian stralegi pembeiUayun, beberapa kendala yang harus dihadapi adalah: Tingkat pendidJlam petani tcmak yang rendah (0,369); Keuangan daerah terbaias (0,255); Kepe111ililcan aset yang rcndah (0,225); dan Kondisi geografi yang kertng dan lanUus (0, 151 ). Petaku )'llflg berperan adalah Pcmda (0.408); Lembaga keuangan (0,295); Swasta (0.163): dan Petani termlc (0, 134). Prieritas kcbijakan yang dij~ankarl adalalr Peningkalan pendampingan kepada petani temak (0,260); Fasilittsi teknologi (0,173); Mcmpennudab akses pinjaman pennodalan (0.171); Mcningk.ntlam penerapan pola kemitraan usaha (0,176); Memberikan bantuan/subsidi kepada pelaRi tcrnak (0, 111 ); dan Pernbanguoan sarana-prasarana peternakan (0, I 09). Kata kunci : Kemiskinan, Pelani temak, Peiabetda.)13811. AJ IP
vii
UnlYarsitas lndonu!a
ABSTRACT
Name
Program Srudi Topic
Ntn1din Araniri
Magistcr l'uw"'41_. d.n J<ebijatan Publik Policy Stntegy fur Farmers Empowerment in Gunwtglcidul District of Daerah Tstimewa Yogyalarta Province
The level of poverty in Gurn.mgkidal Regcacy every ~ always on ihc level of national poverty and the other regency in DaaID lstimewa Yogyalcarta Province, Varioos alleviation programs or poverty uptil now often were carried out by the n:gional government, but the level of pcveny stayed lligh io faet tended to increase. Livestock bleeding efforts tha1 were carried out together with efforts of Olgricu\tureof the food crop to be efforts thl!1 wm: carried out by most families in the Gunungkidul Regency. The reduction in the level of poverty must be pennanently carried out by lookiD!! for tlie ..Uual 11roblem root and being carried out by empowerment of the livestock farmer with various steps and the exact sblllegY. This research used the AHP method with dtc merging forward process and backward process in order to be gotten by results of effective planning. Because of the limitations of time and the cost that forward process ;iml backward process was carried out together. Results of the analysis showed that in planning in the future was used by the Increese simcgy in human resources (0.737) as the main strategy and the Increase in lhc scale of efforts (0.263) as the second sntegy. Jn the implementation of the empowennent strategy, several hindrances that must be dealt with were: tbe Level of low education of the livc:~twk farmer (0.369); limited regi°""l Finance (0.255); Owner.
,·
!
DAFl'ARISI
~lALAMAN JUDUL PERNYAT AAN ORISINALITAS
II
iii iv v
LEM~ARPENGESAHAN
KATA PENGANT AR LEMBARPERSETUJU/\N PUBLJKASI ILMJAH AOSTRAK. DAFfAR /SI l>..<\FTAR TABEL DAF'TAR GAMBAR
vi
vii ix
xi xii xiji
DAfTAR L'.MP!RAN l:lAlJ I
PENDAHULUAN I .I
Later beldwlg
1.2 1.3 1.4 1.5 Lo 1.7
Perumusan masalah ···-·-······-·-······.......................... Hipotesis _............................................. Tujusn Penelitia!I .~ .. ---·~·~............................... Ruang !ingkup pene1itiaa _............................................. Batssan masalah .... ·-·~.................................................. Metodo!ogipenelitian -.......................................
11 12 l2 12 12
1.8
Man!aat penelitian
14
l.9
BABl
.... -·-·····-·-··-····...................................
Sistematika penulissn
-
-
-.............................
;....................
TINJAU.AN PUSTAKA
2.1 2.2
Pengertlan k.emiskinan
2.4
l'embangunan sektor pertanian, pedesaan dan pengen
2.5
Pembelajamn pemberdeyun peteenak mislcin di negsn
2. 6
2.5. 1. Grameen Bank mengentaSlcan kel'lliskinaf\ 2.5 .2. Pengentasan lcemiskinan dengm temak unggas A nolyticol hirarchypr<>CeM .. .. .. • .. ..
2.3
Jain ;
BABJ
GAMBARAN UMUM WILAYAH 3. !
I
Io
14
17 23 26
30 36 39
41 45
:J.3
Kondisi geografi .. , ,.................................................. Kepcndudukan dan lapanpn usaha Kan1kt~ristik peternak dan komocflw remak yang diusohakllll di Kabupetm Gunungkidul............................ llamooran kondist kemisltinan di Kabupaten
53
3.4
3.2
3.5
Gunungkidul ~............................ Pelaku pemberdayaan peUni tcmak .~............................
48
55 58
i.lnlv111Sltn lndon•ia
x
3.6
J.S. I. p.,merintah daeTah -··-··--····---··-·····: . 3.5.2. Lcmbaga keuanga .. 3.5.3. Swssta .••. 3.~.4. Pctalit teniak ~-. Faktor-fsk!Ot' pendukung pemberdllyaJlll pemberdaysm petemak 3. 6. !. .Kf!;ehstan l!ewan
.
-
3.6.2. Psbrik pskan temak 3.6.3. Tcknologi - _
3.7
B.4.B 4
'.l.6.4. Lahao Kcbijakan pemberdayaan peta11i remak yang telah dilalcukan oleh Panda 3.7.!. Bantuan temalc untuk kelua~ miirlcin 3.7 .2. Pengembangan temak kamhing pola CD
.. .
58 62 65 66 70 71
.
72
.
73
. .
75
76
ANALISJS H.4SU. DAN PEMBAJUSAN KEBIJAKAN
PEMBERDAYAANPETANJTERNAX
4.1 4.2
4.3 4.4
BAB!
PENUTUP 5.1
5.2 Deftar Pui>taka Lamplmn
Penyusunan hirarki Dd'ini~i kon~cp l!in.rlc.i 4.2. J. Hir.11ki pmyelal (forward process) 4.2.2. Hirarl:i perwcaiiaan (backwardprf>Ct93) l>enyt1$unm kuesloner Hasll rnatisis da.n pembahasan 4.4. I. Anallsls model proyeksi 4.4 .2. Ana.lisis modd perencanaa:n 4.4.3. Analisis sc:nsitifit11.~ -..............................................
Kesimpulan
-.....................................................
Saran dan rekomendasi
-
_............................
80 81 81
86 92
92 lIl 129
I JS 138
l>AFl'AR. TABEL
T:abel I.I
Pmandingan
juml11h penduduk miskin Kabup1
Tabol 1.2
dllf! Kabupatenlkota se-Provinsi DIY rahun 2003 - 2006 4 Pe~embau~ populast temak di Kahupa1e11 Gunungk.idul tahun
Tabel 3.1
2003-=2006' **'""'""••••"•"••llU•U••n+uu•••u••••••••HO••••••u••••u••U"H"'''*•••" Luas wilayah masing-masing .Kecamatan di Kabepaten
Tsbel 3.2 Tabcl 3.3
Gunungkidul Talnm 2006
8
45
Cambaran Penduduk Ksbupaten C'tununglddul tahun 2004 s/d 200.S . .,,,,,,,u••••••••••••••• .. +••••••••"•H••o•u••••••••••••••.,,,,..,,,,.,., •• _.,,,,,,.,,,,,.,._, 48 Dlstrtbusl l'DRB Kabu)l3ten Gununglddul tahun 2006 atas dasar
Tabel 3.6
harga berlal:u menumr lspansiw usaha -..................... Sf Persentase sumbangan masing..fllasine i.uhsekrcw ierhadap Seki.or Pertanian PDRB al
Tabet 3.7
2006 . Perkcmbarlgan jumlah penduduk. miskin dan rumah tangga misklu
Tabel 3.4 T11bel J.5
Tabel J.8 Tebel J.9 Iabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabet 3.13 Tabel3.14 Tabel 3.15
Tabel 4.1
2004 sld 2006
di K~paten Gununglddul tahun 2003 ~d 2006 .. 56 Data rumah wgga miskin menurut kecam111a11 di Kabupaten
Gunungkidul Tllhun 2005-2006 .. 51 Anggaran peudapatm dsallh kabupaten/kata se..J>rovinsi DIV
tahun 2006 .. 61 Anggaran pengetuurJ11 daerah kal>upatenlkola se-Provinsi OtY tahun 2006
Persetitase tingkat pendidikan penduduk Kabup11ten Gunungkidul tahun 2004 std 200~ ··········-·························.................................... Tmgkat pcndidlkan pctemak di Kabllpalen Ounungl
62
2006
74
••••H••o•••••••••••••••••••u•••••••·•••H<•••u•••"'"''H•••"'"''''H••••••••••••••
.. ••••u
Bantuen temak untuk keluarga miskin di Kabupaten Ganungkidul
67 68 69
Tahun 2002-2006 76 Perubahan bobot priorilaS peran pelaku dalam p.,,.,.a,.J d111t
Backward Pl'<'J~ss
H
_....................................
xi
120
DAFTAR GAMHAR
Gambar I.I Gambar2.I
Kerangb berpikir Keterkaitan beragam
Gsmbar2.2
Model pemberd11yaan rnenurul Friedman (1992) 28 Grafik Penyerapan tenaga kerja berdasarkan lapangan usaha T ahun 2006 ~· . ... . 50
Oambar3.I Gambar4.I Ciambar4.2 Oambar4.3 Gambar4.4 Gambar45
kenliskinM
16 faktor
dalam
lingkatan
setan
Hiralki Model Preyeksi (Farward PrQCl!:ss) Hir9rki Model Perencanaan (Baclt:wam Proces.t)
23
85 90
Hasil AHP Forward Process (Model Proyeb.i)
94
Gambar-t.6
116
Gambar4.7
Graflk persentase realisasi pem:rimllWI daerah 13hun 2006 R~isasi pengeJuaran daerah rahun 2006 Diagram pilihan kebijakan peningkatall kescjaht«aan
Omnbar4.!I Gambar4.9
Analisis seasltiviw pada model forward process Analisis sensith•iw pada model forward process
Gambar4.10
Gambar4.ll
Gambaf4.12
Hasil AHP Boe/cword Proeess(Model Perencanaan)
masyaralcat melalui pembet
115
121 l 30
dengan
perubahan bOl?OI pelaku u!llma adalah Lembaga Keuangan ......... Analisis sencitiviw pada model forwfll"t! process dengBll perabahan bobot pelaku utama adalah Swasta Analisis sen~ltivlta.s psda model backwan/ process Analisis sensldvltas pada model backward proces« deng1111 pet11bahan prioriw skenario
1.:ii
112
131 132 133 134
UnJver.ltu lndanecia
8ABl
PENDAHULUAN 1.1.
LatacBelabq
I.LI. Kemi~inan umwu
Kem i.skilllUl mvpakan ma s•i!ah global yang dihadapi oleh semua negara tennama negara-negara sedang bl:rkcmbomg Will 1iegara rniskin..
Kcrniskinan
memuat masalah Y'ftO£ lc:ompleks balk dari falaor penyebab maupun akibat yang ditimbulkannya. Faktor penyebab ketniskinan ~
dari sisi intcmal maupun
ekstemal, Sisi internal bisa bersssl dari diri masing-masing individu. keluarga, ataupun d3lam hnnunitM masyar-..kal. sendiri, Sisi eksternal bisa berasal dari
lcondisi sosiill, polirik, pemcrintahan, goografi. dan perekencmian, k:erniskinan ak.an membawa
Masalah
dampak yang saling terkait llpabilit tidal segera
dit:mggulangi. J>ennnman kua1itJs SOM, lldanya lcetimpangan antar nunah tangga lrl8u
antar
daerah, lcc<:cmburuan soeiel, hin@gll okhimy3 akan berpengsruh pada
stabilitas dan lceanl&lan nasional. Penanggulqan \c.emiskinan ICIRh menjadi komitmen global peda
Konf~n3i TIQ&bt Tinelli Milcniwn
(Mll/,nlUM Dcvelopmont GcalslMDOs}
pada BulWI September tahun 2000. Melalui MDOs ditetapkan 8 target dari 48
indl'kator yang harw dicapai pada tahun 2015 dengan indik.ator yang sama pada tahun 1990 scbogai basis pcrbitmgan. A~pun lcedelapan larget tttSebut adaJah:
a) Pcnanggulangan kmii.Jldnan dan kelaparan; b) Mcncapai pendidikan daSlll" UDtuk semua; c) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan pc:rempuan; d} Mcnurunbn
Q Memerangi kelestarian
aagka
lcclrlll!io.n
anak; e) Meningkalklui kesclw.an ibu;
HIV/Aids, malaria dal1 penyakit menular lai1U1ya; g) M=likan
lingkungan
hidup;
h) Mcmbangvn kemitraan
i!obal wrtuk
pembangunan,
Pemerintah Indonesia merwuh
pertw.ian serius tcrliadap MDGs ini
deng.an adanya "Delda.rasi Yogyalcarts" pada tanggal 27 Maret 2003 yang berisi kornirmcn
plSlll
gubcmw, ~i dan walikota ~JUJUb Iridoncsiti untuk secars
bersama-sama dalam upaya penanggulangan Jcemisltinan di wilayah mssingn:wing. Peiumggu}anillJ 1cemiOOnan menjadi lcehijakan prioritas pembangunan daerah dengan malgoptimalkan berbagai sumberdaya dari semua elemen baik
1
UniYtraltlll Indonesia
2
pcmerintah daerah, swasta. lcmbaga swadaya masyanilcat
(LSM) ataupun
masyarakat seadiri. Melalui Pemtll[lltl Presidcn Republik Jll
program penaIJggulastgan kemiskinan diatahbn untuk pc:menuhan hak.-hak. dsssr, meli!Xlti pemenuhan hak alas pangan, layanan kesehatan, layaaan pendidikan,
pekeriaan dan usaha, perumahan, air bcrsilJ. t8!W!, sumber daya alam dan lingkllllgan hidup, rssa aman, dsn partisipasi. Untuk mwg1inmgi kemiskinan
daerah kcbijakan pengem~~
wtlayah diaNhbn wttuk meaclulcung pereepats»
pcmbangunan pedesaan., revnansasi pcmbangunan perkotaan, pengcmbangau kawasan pesisir, dan Kemiskiaan
per1=epatan
daenlh tetti11wl.
umumnya diukur deri tingllat perufapatan dengan be•asan
suatu garis kemiskinan teJteotu. Mcnurui Bappei;as ~004) kemiskinan dilibat sebagai ketidakmampuan (lack of capabilities) seseorang, keluarga
dan
masyarakat da!am mgn~j kcbutuhmi miniinom antu1l lain pangan, sandsng, papan, pelayanan kesehatan, pendidikall, ~
1lir bersih, clan sanitasi.
Kcmisldnan juga bisa dilihat dsri karakteristt1' rumab tan~ clan regional.
tingkat komwtlras
Karaktcristik rcgiooal unmmnya berhubungan dengan letak dan
lcondisi geografls. Biasanya tingkat l:emiskinan tinggi di daerah tcrpcncil sccara geografis, sumberdaya yang rendah, c:Ul&h hujan yang reedah, dan kondisi iklim yang
tak ramah (BPS,200~). Menurut T<Jdaru
bahwa karakteristik
penduduk mi skin pada umumriya tinggaJ di pedcsaan dengan msta pencaharill!! pokok di bidang patanian baik ~bagai borub tani maupun sebagai petani
penyewa. Sist1:m pe!UDian masyarabt pcdcsvn biaunya masih bersifat subsisten yang artinya tujuan utama dalam kegiatan usabanya adalah untuk meme11uhi
keburuhan sendiri dlln bubn untuk tujuan komersil, Di samping itu tel uafga miskin biasanya ccnderung memiliki jumlah anak y~g lebih besar, karena anak
dianggap seb~
sumbcr tenaga keeja uaruk menduk.ung pcning'l;ataI.t pendapaian
keluarga dan sandar:in hari tua. Tetapi kenyatalUll!)'a, peningkatan jumlah anak
pada keluarga miskill hanya akan m..,,ambelt biaya hidup. dsn pada akhirnya
3
111empen11lit J..:el!WiJi leooUI Jceluar dari lccniliJdnan. Kondisi kemiskinan yang semakin meningkat abn mendorong orang tua untulc memaksa bekerja pada
anak-anak usia sekolsh yang scbenarnya belum mllSuk angb.tan lerja. KeednM ini alcan menghilangkan kesempatan anak untul memperoleh pendidikan dan pada
~mya tak ada perbailra!l tB:afhidup antar gooerasi.. 1.1.2. Kemiskinan di Kabupatcn Gunungkidul
Masalah miskinan di Kabupaien Gunungkidul identik dengan mssslah di pedesaaa di~pkan
dan
sektor
pertanian,
Masyarakat mlskin pedesaan
pada masa1Ah reodaiiJJya maru sumber clays manusia, terbatssnya
pemilikan lahan, koodisi tanah yang rela
J11Usim kemarnu yang klllll!lg, banyaknye rumah tangga }'8Jli tidal\ memiliki aset, terbetasnya altematif lapangan ~a,
degradasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup, lemahnya ke!embq!iilll dan organisasi masya$:.Bt, dan ketidllkber:dftyaao dlllam
mene.ottlk<'lll
harga
produk
ped3llian
yana
dihasi lkan
(Pcmkab
()ununglcidul, (2006}). Keterisolasian wilayah akibal londisi geogmfi merupakan salah satu pe11ycbab tinggin~
aneka kemiskinan di Kabupatcn
G!l!lu11gkidul. Sebagian
besar wilayah bersda pad.a daerah pcrbtikitan dengan l.'.ondisi laban ~ang lcurang
subur, Tingicat kemirillgan lahan yang tinggj juga wn menaikkan angka kemislcinao karena kemiringan l8han akan meninglca£lcaD biaya i>roduksi daiaJn usaha pertm.ian. Tipe iklim ccnderung leering dan curah hujao yang kurang menjadilcan
kckcringan scbagai pemleritaan rulin
laltun. Zolla seiatan adalsh yang terpar:lh dengen kondisi ~gunungan kapur yang bersifat porous terhadap air, me11jad!li;iin air laiipuna meresap b bav.M tanah dl!l kembali ke laut melalui 8eliap
sungai bawah tan.ah deng;in kt
Usaha perumian pada
urn UrrJ!l}'ll san gat memburuh kan air, schlngga Jcekeringan ini menjad i salah
SlltU
penyebeb ungginya aziska kemisl<.im!P kareoa pada tahutl 2006 sebanyak 65 ,40"/o pcndu.duk me~
tchidup1111 pada selaor pemnian.
Data tahan 2006 menunjuklam bahwa Lllltuk persentase jwnlah penduduk dengan tinghit pelldidUce!i SD ke b3wah scbcsar 68,0S %, tamat SLTP l 7 ,37 %, tamat SL TA 11,41 % dan
tamat peuditlikan
tin1;1!9 ban ya 3, 17 %.
UnlYersitn Indonesia
4
1'ine~ya pcrscntl!Se pen4w:luk dengan pendidibn SD ke bawah ~niebut menunjukkan bahwa tinglcat kemampuan sumber daya masyarakat masih
tergolong rendall. 11111 ini mengakii>atbn tingkat kom~msi dalam pasar kerja formal menjadi rendah dan akibatnya tingkat pen.Japatan
yang diperolebpun
reodah. Pada akhimya baoyak yang berprotesi sebaiai pclani bulcan fcsrena kehendak sc:ndiri tetapi laucna keteepaksaan akibat tidak adanya pilihan pekerjaan
lain. Tabet I.I Perbandinganjumlah penduduk miskin Kabupatai Gwunglddul dan Ksbupatcnlk01a se-Previnsi DIY tahuo 20U3 - 2006
[
Garia
Kemisldoitn
Kab/Kutll
Tab11n
anlR}n
·--····.. - L~~()Rprogo
., ;
····----
I
Rantul .. Y()ovWrta
L....---··---·~-·
Gunun,,lddul KulonDroitO
Samul
.
y~
____
141.122 117.828
!
Sic~
2004 -
117.572 ll9.S38 ···__,.. 117.244 161.846
Gununglddul
2003
.. _i.2oI78 121.285 162.lOS 145.190
.
Siem an
.___~005
-
135.702
Gwnu~~!
Jumlab
Penentase
miUin
miskin 25-15 __7._4,35
!
penduduk
'
17).794 9l.3SS
i J
~
Penduduk
- ....
.UH.130 49.365 )59.192 173.487 94.504
2(Hl0
..
-- ...
151.442
12.63 16 93 25~6 25,14 18,55
ii6l
50.184 146.171
. . ...... ~ 15,49 -.;_
~
195.225
.........
20,03 71.447 139.343 -·-·21:i.o 224.037 136.350 R 181.724 57.91.!_._ Yoizvakana .. 16,77 167.018 Steman ··-· ... 160.153 ·-•--· t94~400--··· 28.45 177.292 ·-· ..2006 j GunuoJ?Jnp~g~------·28.39 -.---·-·· --·... --····-------·. 178.200 20,25 185.000 Bantul ·-··- -·· . . .. to~ ·45.200 245.727 Yogyakiuta 12,70 128.100 225.841 Steman K.u\onp1Qgo
---
---
-
Sumber:
KecruskonaJt da4 .Pola E:012$111t1S• i>.on:fucluk K&bupaten Otm~
tahun 2006 (diolah)
Kcmiskimm di l{abupatcn Ounungkidul pcrlu mcndlipat ~rli.11tian haik ~ntah
Gunungkidul
pi=t maupun daer.ih. apalagi dengan ditctapkaonya dill?IWll
199 Jcal)upaten yan@ dikstegoribn
tleriUS
Kabupaten
ub11g11i dRerah tertinggal
melalui Keputusan Mcnkri Negara Pembansunan Daerah Tertinggal Nomor
OOlfKeplM-PDT/112005.
Tind;at
kcmiskinan di K.ab\lpateJI
Ounungl
menunjukkan angka penentase Yllll$ paling tinggi se-Provinsi DI Y. Padahal
Univer111tas fndonnll
s apabila dilihat dari baw garl$ kemiakinan yang digunalcan adaJah paling rendah setiap tahWU1ya. .t'ada periode 2003 std 2006 peesentase kemiskinan
tidak
menurun bahkiUJ sebal)knya jUSl!'ll mCJJgaltuni kcnaikan. Memperhatikan tingginya angka kemisldn.an dan adanya
tren
kenaikan
PQmll~ penduduk misl4n di Kabu~tcro Ounung\::idul yang terjadi setama in.i, sudah seharul.nya me1gadi perhatian khwnu dari semua pihak baik itu pemerinlllh, swasta, lembaga swadaya masyamkat (LSM), tokoh l!!M}'arakat dsn juga scluruh elemee rnasyarakl\t. Semua stakehl)/ikrs seharusnya bohu-membahu dan bekerja
sama secsra tcrkoonfinasi umuk bisa mengambil
Wigkah
nyata
yang
tcpat dan
efi~icn dalam upaya pengentaSan l::emislcinan. Pernberdayaan petani ternak adalah
salah
8"111
langlcah konkret
yang
seherusnya dite.nipuh untuk rncngatasi
k.cm.isldnan di Kabupaten Gunungk.idul. I. 1.3. US8ha laoi t.emak di Kabupaten Ounung.kidul. Pertanian men.urut BPS dl.artlkan se~
l<egiatan usaha yMg meliputi
budidaya tanaman b:lh1111 J1Ulkiman, perkebllllllll, peiikanan. kehut.anan, dan pctcma\.an. Pada \:('llylltaannya, di K.abupalen Qnonngl
pangan. Seorang pcuutl di Kabupaten Ounw1gkidul hamplr dapat dipastikan juga scorang peternak. Pola usaha pctt:ll1lan yani: dlkombinasilcan doogan usaha pctcmakan sudah menjndi warisan ncnelc moyans dan tet.ap terus dijalani sampei sckarang. Te!Tlllk incngbasilkan
memen11hi kebutuhan
h:itoran (pupuk) y14n~ digwiakan petani 1111tuk
pertanian,
sedangkan limbeh·limbah
pertanian
dan
~rkebullllll dll)Ulllfaatkan petemak unruk mencukupl Jcebutuhan pakan ternak mercka.
Pada korulisi ~
ini kek\muigan pupuk kimia selatu terjadi pada
setiap musim tanam, dan ha.I ini menyebabkan harga pupuk sulit dijangkau oleh
l!lllS}'ll!11.kat miskin $ehingp meningkatkan biaya produksi pcrtanian,
Apa.bila
keadaan ini lidak di:rta~i maka keuntungan petani akan semakin menurun bahkan
.1r111ngki11 a¥ao menga!ami kerugian karena ti11gginy11 resiki:i gaga! panen
dim
rendahnya harga hasil pertanian tanaman pangan apabila musim panen tiba .
.K~na itu swlah ~eh~ru~nya pengembangan petc:maken sebaeai laPgkah
Unlveisltas lndonMla
6
diversifibsi usal1a pertanian tanmnan psngan segera di!llbmakau dengen strategi yang tepat unhJk rnempccoepat kcluamya masyaralat d3ri jurang kemiskinan.
Hubunga,n cRJt
antara
pmanian mnaman
p1111pn
de.agan petemalcan
diunglcapkan pula oleh Tarbawi (2008) yang mclihat bahwa banyek negara
mem"beri penekanan pil(I" usaha terpadu alltanl usaba tani tllMmal1 panglUI dengan beternak, tmrtama temak kecil dan unggas. Bahkan Organisasi Pangan Sedunia (FAO) mencatat bahwa rcrnak memberi kontribusi yang siWJlfikan pada k\,ih dari 700.4. penduduk miskin di dunia, Scmakin miskin scsconmg yang disebabkan
karena usaba tani dcngan skala US4h.i yang kecil, ma!@ Slllllbangan sub sektor pcrernakan terhsdap pendapatan semakin besar, Oleh kareoa itu di Kabupaten
anwa petan! dan pctemak,
Gun1mi.1'1d11l sangat sulir dipisahkan
karena Jazimnya
seorMg pctani jugn seomng petemak. Sekror Penanian masib mcajadi penyumbang PDRB lel1inggi di
Kabupatcn Gunungkidul dengan kontribusi mencapai 40.15 % peda lahun 2006.
Dari
jlllft}ah tessebut, suml>a!igan subsektor pertanian tsnaman pangan dan
subsektor petcmakan terhadap sektor pcdanian masing-masing sebesar 71,01 %
dlU1 tl,lt2 %. Sehin&ga ~ua subsektvr ini mampu mcnyumbang 82,83% dari PDRB Seklor Pertanian, yang
beracti
betperl!A sangat
dominan da.la.ln
pm:koMinian di Kabupatcn 01JJ1ungldd11l. lianyak diantata penduduk (biasanya kepala lcc:luarga) yang bekcrja
disektoe infonnal (pedaga.11g, buruh ~
dll) di perio;!taan pada ssst musirn
kemardll dan bekerja l;.ernbali di pcrtanian peda saat musim t:anam tiba. Langkah
YWl8 diambil oleh sebagian bessr kcpala rumllh
tangga
miskin deagsn bekerja di
seki
posi.si
laWllJ' )1111g
rend4h, dlui kelemahan 11saha pertanlan
tanaman
bshan
makanan yang sangat tcrf:!antune peda musim.
Menurut data tahun 2006 dari total keselun!Mn hw lahan sebesar l48.S36 hektar banya 7.664 hektar (S,16 %) yang berupa sawah dan sisanya
be!'.'Ul)a ladan~galm
yaiig ~
tergantung etnh hujan. Pada lahan sawah
kegiatan pertanian bisa dilaksanabn sepanjang tahWl. sedangkan pada lahan
tegalan J.:egistan pertaniQll hanya 1'isa dilabanabn pada musim
)111j1111.
Hal ini
membuat lahan tegalan yan@ lu.asnya mcncapai 45,54 % dBri total luas lahan di
UniY•rsltla Indonesia
7
KabupatenGunungkidwm~jadi men~. Kcadaan lahan yang seperti ini alum mempcriruruk. tingkat pcndapatan pct:mi sebingga mctelca su lit kehiar dari
kemiskiaan apabila 1idak. dilakuk.an imcnsifiklui prograin clan diversifilcasi usaha, Pengemhangan
se~
petcroakan merupakan usaha yang sesuai untuk dilaksanakan
di vcrs ifilwi usah11 d11!o.it1 mngka pengentasall kemiskinan. Usaha petcmakan yang dilalrubn oleh petani temak, baik itu
komoditas temak unggas, temak kecil maupun temak besar masih dikelola secera tradisional, bermodal
kecil, dan jumlab
kepemilikan
temak yang terbalas.
Rendahnya tingkllt SDM yang dimiliki ix:tani rernak membuat menjadi scmakin tidalc berdaya,
lceadaan
mcreka
Perlu pendampingan inteasif dan berkclanjutan
ll!ltuj{ mcngubah pola pikir mereb sehingga secara pcrlahan-Jah;in mau dan mampu mcnp.ikuti dan mcnguhah dari car:i mdi~-ional mcnjadi Jcbih modem.
Teta.pi clengan adanya bersgam potensi yang dimili!d baik itu dari luas lahan, sosio kultur masyarakat yang terbudayn sebagai pcketja keras yang ulet dan
bmifat tctouka terbadap jnfonnasi, dulrungan berba~ SIUlllla prasiuana baik itu jolon, jembataa, listrilc, dan tnmsp(lftasi diharapkan mampu mcnjadi pcmicu untuk
pemberd&yun pewtl t«Jl
surnber-sumber mala air, dan dapal digali sumur danglcal. Zoua Tcnph rdatif datar d~gao sungai di pern:mlram
tanah. dapat
di ga.li sumur tapi agak Jebih
dalam dari zoaa utara. Zo.1111 Selatan merupak1111 l<•'>'iuan pegununpn iat'SI sangat sulit menemukan sungai di pcrmuk.aan tanah, banyak lclaga dengan
kcmampuan menamp\Uli air yang ~rbalas, dan ti4ak terdapat semur, B«bagai komoditas bisa dikcmbangkan
scsua.i dcngan kondisi wilayah penQembangan,
kemampuan IAhan dan kemampuan sumber daya mzmusianya. Tcmak unggas (i1ik, entok, puyuh, ayam ras ataupun buras) roerupakan
W>ith• ~
bisa dimulai d<:ngan modal rclatif kecil diw oepiU beikembang. Pakan
juga lidak tetpttung musim kamJa tidak membutuhl:an hijauan pakan ternak.
Kcbutuban air tidak terlaln bsnysk, akat1 tclapi yang jadi masalah adalah sang;rt rmlml tahadap wabah penyakit. Karena itu da1mn pengembanp:1 tcmak un~&aS
Umveisftu fndonesla
petemak
perlu dt'bckall peneet.hrnm dan perlunya ke~i.il,)!l!l pemeriniah dalam
memfasiliwi kesehatan hewan,
T abel 1.1. Perlcembangan popu!11si trniak di Kabupaten Gummgkidul tahun 2003 - 2006
Ayam buras ,___ ...
A vam ""1iaoin11
-·
··--
-·
1003 1.716.602 234.500
~yam petclm: . Puyuh
.!,!!nbing_··-··. Domba t--·····
i ekor\ nada tahun
Jumlall
Jenistemak
--
...
_
..
!UHi
1.656.258 181.539 10.4J6
172.950
203.335
I l S504
123.300
10.107 106.804
11.&96
····~-~
Snni Potone S111111>cr: .BPS KabupalCn 0Unu11e)c!dul'.ZO<M5.
PCQSClllb&lgan
108.395
2006 973.452
2005
2004
1.406.283
356.S45 ..
322:9[Qj
124.930 .. ,.. , 1_46.3861 180.674 -···~··280.543 ' ---· 127.112 136.860 i
·~
....... T3.942 ..
-
11.12~~
109.187
111.502
t=mk kccil (domba clan lcambing) juga layak
dikembangkan d.i Kabupaten (iunung)cidul. Kedua ternak secara atantiah mernang eocok dikembengkan di daerah pegunungan larena memang habif.llt awalnya adalah di dael3h pegunungan.
Kcunggulan
dari wrnak ini adalah pakan relatif
mudah d.idapatbn. modal awal tidalc terlalu besar, cepat bedc.embaJli dan relatif Icbih lahan pcnyak.it.
Tingglny;s
pQpUlasi
sapi potong
di Kabupeten
OWJungkidul
mengindikasikan bahwa jenis tcmak ini juge 11.yak dl'kembangkan.
Prcdikat
G11m11likidul scbagai gudang tcrnak s11pi potong harus dipcr!ah.ank~n. nulcungan tcknologi insc:mi.l1alli buatan, embrio transfer, dao adaoya pabrik pakan k.on!ICnlrot milik pemerintah dsensh semakin men&IJl(kan pc:~IJ'lbangan temak sapi potong sebagai komoditas unggul.ao dalam pcngaitasan lu:mislcin:in.
Usalia petemalaw ~lain unlUk mcningkat1.-a11 pendapstan juca m0P.1pu memperbaiki gizi masyarakat. Produk petcmakan bcrupa susu, daging, dan telur
merupaksn produk
pangan
bcrgizi tinggi Ylllli beJ peran daJlllJI membangun
kecerdasan dan meaingkatkan produkti vitaa masyarakal. Gizi yang baik akan
meningkatbn daya tahan tubuh schiogga tidak mllda!t saidt dall J)lda a.khirnya Ilk.an mengurangi pengeluaran biaya kesehatan uwyarnk!lf. Manfilat lain dari
peti..'!11.akan adalah mampu mcngbll3ilkan lrotonm tcmak d.m sumbcr umaga balk 1111tuk. pertanian maupun transportasi. KDtoon bisa diolah menjadi pupuk organik bci:kualitas tinggi clan sebagai sumber eiieJgi yang ram.ah lingktlllgan yaitu biogas,
umv.t.ltu Indonesia
9
Olch karena itu, usaha petcmakan yang dijalanbn oleh masyardka! diharap!w1 mampu
pc:Mapatan, meningkatkan kesejahteraan dan pada
meniiigkatkan
akhimya mampu meng~taskan masyarabt dsri jurang kcmiskinan. Jwnlah basil ikutan per hcktar per panen limbah pertanian tanaman
pangan yang dspal digunakan sebagai pebn tcmak menwut penelidan Fakultas l'ctcrnakan
UGM d&lam buku R""""1M Ketja Dinas Petemakan
Kabupaten
OunuJtglddul labUD 2007 dieebut1'an babwa jmuni padi sebesar 3,9 ion; jagwig ?.,I um; kacang tanah 2,l ton; kacang kedelai 1,6 ton, dan pucuk ketela pobon 1,8
ton. Seisin itu adanya lahan bero )'llitu Jahan yang tidal\ dimanfaatkan (0.36%) dart adanya l3han kritis (22,61%), bisa dimaufaatbn untuk menanam hijauan
pakan ternak bllik bcrupa rumput-rumputan maupun jenis lcgwn. Apabila ini bisa dilakukan, maka seiain memlapil tambahaa palcan ternalc j uga berfungsi untuk
kouservesi lahan. Pesatnya kemajuan teknologi di bidang petemakan sekarang ini sudah
selayaknya dil(embangkan dan diaplikasikan sesuai deegsn kondisi wilayab setempat guna roeningk aikan usaha, Aplikasi telatologi hams melalui penelitillll yang mcodalam agar bensr-beaar t>emvmfaat bagi pewli temak. mudah dalsm
.
9dopsi tekeolegl, dan tidak menimb11lkm perma.oalahan di kemudian hari. Fungsi
pcmcrintah da!am tnel1dampingi petani 1emok
}'ling
salah sanznya lewat penm
perugas penyuluh lapengan sangat dibarapkan kebadirannya
Langkah pemerintah
dengan membuat rcgulasi yang berpibak pada petani teroal: misld.n diharapkan mampu
mendukung
langlcah pcmbadayaan
dalam
upaya mengenlaskan
kemis.ld nan, Penyedisan berbagai sarana prasarana beik itu berupa paser
mowan.
akses jalan, sarana transportasi, pabrik. pakan tenaga kesehatan hewan dan obetQl;iatan,
=na
pctlgQbhan basil, tempat pemotongan he"'an, clan lain ~biiiainya
perlu diwuj udlum dengan Sl!litc;si kebijabn yang tepat.
lembaga pennodalan baik dari perbimhm, lembage
Keterlibatan berbegai
l;euang,m
mikro atau yang
lainnya perlu ditekankan urrtuk lebih mmya=- pada petani temak mi skin. l.}.4, Sta~holderspenbcrdayaan peiani tem.ak
Dinas Petemalcan adalah salab satu stahlwlder kunci pembangul!llll pcternakan,
Penetspan DiDllS J>~
dalam
sebagai instami yang
maniliri sejaj31' tlc:ng~ Dinas Pertanian rncmbUtilcan bahwa usaha peternakan di
Unlversitas Indonesia
10
Oun1111glddul mempunyai peran strategis dan scjajar dengan ~itani.an
~atcn tan:iman
pangan.
Oleh kaeeea itu Dinas PCCenlllkan sebagai ~ah satu SK.PU
yang bertanggWlt; j«Wab langiong
tcrlladap perkembangan petemakan
Kabupaten Gunungkidul harus mempunyai Sttalegi
di
tepat dalam upaya
pemberd11ynan petwi remak, sehingga wiaha pctcmabn yane dijalanbn di masa mendatang tidak hanya sebagai u~a :iampingan tetapi mampu menjadi us3h3 polcok yang mengumungk:an dao mampu menyerap Jebih banyak
1emga
lcerja.
Adanya Iembaga pemiodalan yang secarn khusus Jiperuntulc.bn bagi
petani temak dih:uaplum mampu meniadi wlusi dalarn pcnyediaan modal yang modah, mumh clan berkelanjutan. LK.M Handayani adalah Lembaga ktuangan
mikro }'IU!l! menyediakan modal dan bia}"ol pelatihan bagi lcelompok tani tcmak di Kabupaten Ounungkidul yang dibcutult atas i11isiatif masyarakat scndiri. Unit
Pengelole Permodalan Kelompok l'etani (UPPKP) scngaja dibentuk pemerintah untuk menyedlakan mo<.lnl ~i petani pada umumnya, te1api pcngelolaan dan
tanggUng jwabnye dl~rahkan Jang.~ung pad.a m.asy11taket. 'LKM Hand11yani khusus memfasilitasi k.clompo~..l(.elompok subselcl.or petcmakan, sedangkan UPPKP
merawilitasi kclo1t1POk-kclompok sektor pertanlan pada urnumnya.. Klprah swasta dalall'.l bentuk CcrJi<)l'11te Social Responsibility (CSR)
itbagal uraya mengcnwL::an kemiskinan diwujudbn dcn.gan berbagai mscam piogram. Program tersebut disalurkan melalui bank-bank pemerintah kepada
ke)ompok-kelomp<>k petanl iemak dengan rekomcadas] dari Dinas Petcmekan, Peran swnsM yang lain adalah membina lcemitraan dengsn masyarakat petani tcmak dengan kmntuan
clan penyaratan yang disetujui bersama, Selama lnl pols
ke1nitraan yang sud.ah berjalan di K.abupalcon Gummgkidul adalah kemilra.an
temak
&yWn
~ng
dan puyuh,
1.2. Perumuan .Matalllb
Berbagai persoalan terkait dengan kemisk.inan telah mendapat perhatian dari bcroagai pihak. Aoglai kemislcin:in yang terus tinggi clan selalu di atas angka lrefniskinan nasiomil menunjukkan bahwa prugr.un penanggalangan kemiwoan di Kabupllten OUI11111gkidld belum efekrif menglflasi masalah kemiskinan seperti
ymg diharapk.an.
Sesuai
dengan
misi
pembangunan
daerah
Kabupate.n
Unlvetsltn Indonesia
n Oununglcidul tahun 2005-2010 lchususnya pada misi kcdua disebutkan bahwa Pemerintnh Kabupeten Gununglddul bcrupaya 1111tnk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera detliM ~ningl;atkan kualiw SDM lUllS)'f>rak5t. Penjab1U1U1 misi kedua ini melipeti
pendidilcan, pclatihan pcnyediaan air bersih, kcsebatan,
pemberdayaan
masyankm
profesiooalisme
kcrja,
pertaaian.
perluasan
peni11gb:tan
lapangllll
kcrja
produktivitas serta
dan
pc..-nangguWigan
ke.mi!!kinan. Masyamkst yang scbagian besar menirgantungkan pengh3llilllllllya pada sektor pertanitln rncrnberi peran strategis bagi Pemerintah Daerah terutama Dinas
Pctemakan
untuk mc:mbuat suatu strategi kcbijakan ixnanggul1111gll11
ktmisldnan dengan mcmberdayalcan petani temak. Ulch karena itu pcnclitian ini
akan mengkaji
:
a). Apakah kendala yang harus dihadapi dalam ranglca pemberdeyaa» peta n i tezmk di Kabupatcn (junungk:idul ? b). Siapabb
pelaku ynng berperan da1un pemberdayaa» petani temak di
Kabuparcn Ciunun~idul 'l c). &saiJMnllkah nrategi ubij3lcJlo yang seharumya diterapkan untuk
pc:mberdayaan pet.tni ~rusk di Kabupirtea Ounuagkidul da.larn upaya pcngcnmsan k.ccnistinan?
J.3. Hlpotab Hipotesis dalam penelitlan lni adalah : a). Keodala k.....dssn gcografi
rocnipalau!
~a
utama
dalsm
pcmberdayaan pc(ani temal<. b), Pihak Pmierintah
Daonlb khurumya DiJw Peremakan mempunyai
peran paling dominan
dalam pcngeotasao
kemiskinan me!alui
pemberda~ pc:taai tcmak di Kabup11~11 OunUDikidul. c), Kebijalam pcnguatan pcmlOdalan, pendarnpingau, daa penguasaan tdcnologi ~crhana merupskan stratcgj utama yang harus dilekukan untuk mcmbcrdayalcan petani temak oleh .tlakl! holders !erk.ail dalain
upaya m~Pil
~miskinandiKabupatcnO~idul.
Universbs Indonesia
12
1.4. Tqjuan "Pena1ldan Penelitian ini bcrtujuan untuk :
a) Mengkaji akar pennasalahan kemislcinan di Kabepaten Gwumgkidul d811 mencari strategi yang tepat mclalui \:ontribusi sub sektor petemakan dalam upay11 pengcnWall kemisicinm. b) Mcncari altcrnatif kebijakan clan menyusun prioritas kebijak!lll yang biSll
diWrukan
oleh Pemerinrah J::abupaten
Gununglddul dalam upaya
pcn!ID8gnlangan kemislcinan melalui pernbcrdayaan pet.ani rernak, l.5. Ru•ng l.lngkup P-elltUI• Ruang linglc.up penelitian ini adalah ; a) Mcngidentinkasi dan mcngl:aji kcbijakan-kcbijabn yang dilakuken oleh Pemerintah Dae.rah dan pihak lainnya yang terlcait upaya pengent.a.san
lcemiskinan mdalu.i sub scklx>r petemakan. b) LI>wi penelitian
mcncakup
seluruh wilayah administrasi I
Ounungkidul yang terllagi dalam 3 zona penge:mban&ftll. 1.6 . Bawaa Muai.b
Walaupun pemberdayaan pctani tcmak menyangkut subsektor penanian
baha.11 makanan dan .sub scktor ~
tetapi peneJi~ ini difoJcuskan pada
sub sektor petcmakan.
1.7. Metodolocf J>cnelltl.o
t.7. r.
Jen is dan Sumber data
Penelitian ini menggunalcan jenis data primer dan sekunder, Dsta primer dibimpun dari responden dengan mcnggunabn kucsiODCr maupun wawaucara
mcnd•!am (in dept tmerview) dengllll berl>agai sumbcr yang berkaitan dengan pensentasan kemiskinan melalui pemberdayaan
petani. leroalc di Kabupatcn
Gunungkidul. Data lain yang dibutuhkan adalah data xbmdc:r yang bcrsumber dari pcngumpulan doi:umcn-dolcumcn penting serta pcnelusuran terhadap kajian-
lcajlim yeng tcrkait deng:an obyelc penelitiaa, Data.aata kt9e&ut bcrasa! dari berbagai instansi/lembaga ya.ag n:le>'aD dcngan kaj ian ini.
UnlwnffnlndonMia
13
I.7.2. Metode Penc:ntuan Responden Responden adalah orang yang ahliiexpert dalam arti mengerti/paham betul mengenai persoalan yaag Win dit~lili dan tcrlibat atau pcmah terlibet dalam penanganan pemberdayaan petani temak bagi masyarakat misldn di Kabupaten
Ounungkidul
Responden pme}iban ini adalah
pa!1l
pemangku kepentingan
(staah<>/ders) yang mcliputi cmpat llDSW'lpelaku yairu pemerintah
daersh,
lembaga keuangan., swasta, dan petani temak miskin. Responden dari Pemda terdiri dari Dinas Peternakan, Bappeda, dan Kantor Penyi1l11han Pertanian 0l!Cl'lth
(K.1'.l'D). Scdangk.an responden dari lembaga k:euangan adalah Lembaga Keuaugan
Mikro JLwb)'311.i dan Unit Pengclola Pennodalan Kelompok Petani (UJ>PKP) Kabupaten Gunungkidul.
I«sponden dari Swasta adalah pedagang temak,
penguseb& temak. dan sarsna produksi petcmakan. Salah satunya adalah Pf Peksi
Guna Raharja yang menjalin ~Iraan
dengan pctani temak puyuh. Untuk uasur
petani temak rcspondcn dWl'lbil dari perwakilan 3 wilayah zona pengembangan yaitu .zona Ulara, Tengah dan Selatan Inlll
Ul"dllg.
1.7.3. Analisis Data Analisis data menggunakan model Analytical Hiertuchy Process (AHP) dengan
mcnggabungkan model proyeksi (forward process) dan model pe.rcncanaan (backward process). Penggunaan model forward-backward tersebut agar stategi
kebijakan yang dihasilbn
lebih efektif, Me11un1t t>.IRrim!n (2004) A HP Ad11'3h
suatu metodc pcngambilan keputusan dcngan cara mengurai suatu masalah yang kompleb dan tidak 1crsrruk1ur kc dalam bagian-bagian kemudian menata bagial!
itu Ire dalam susunan hirarld, memberi nilai numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pe11tlngnya setiap variabel dan mensistesa berbagai pertimbaugaJa untuk menctapkan
bertindak
llJltuk
variabel mana yang mem.iliki prioritas paling linggi dan
mempengaruhi hasil pada pcmwalahm tersebut,
Penjclasan
lebih lanjut mengtmai AHP dapat dibaca pada Bab 2.
Un"1etsitllslndone.ia
14
1.8. Manlaat Penelltlan Pcnelitiaa ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain : a), Sebegal masukan dan bahan pertimbangen bagi pengambil kcbijlllum terutama di Kabupaten Gunungkidul
dalam upaya penana2lJ)angan
kemisldnaa. b). Memberikan sumbangan bagi pengembangan studi tcntang pcmbenlay
dan sosial
budaya serupa dengan Kabupaten Gunungkidul. 1.9. Sutematlka Penulisan
Adapun sistcmat.ika datem rcnulisan ini ad&1ah sebngni berikut :
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini ale.an menguraikan mengenai latar helakang masalah,
rumusan penelitian,
pcrmaS11laban, ruang lioglrup
hipot.csis
pcnclilian,
penelitfan,
batasan
tujuan ro.asolah,
mc-1odologi penelitian. mMfa«t penelitiM dan sistcmatlka pcnulisan.
BAB
2
TD'1JAUAN PUSTAKA Tinjauao pustaka. berb.itan deagan aspek-aspek kemisltinan, stnrtcgi pcmbcrdayaan. studi-studi tmtang peru111ggulangan kemislcinan dan uraian teotang lilcratur yang berhubungan dengan topik bshesen dalRm lsporan pcndithm ini.
BAD 3
0/\MBARAN UMliM WILAYAH Pada bab ini disampaikan gambaran wnum baik mengenal kondisi wilayah maupun jenis 'kemiskinan
yang ada di
Kabupaten Gunungkidul. Se lain itu jiqp1 dijela!!kan mengcnai potensi pe11gcmbangan petemakaa untul:: penanggulangan kcrni$ldnan, dan kebijabn-ke'bijaka.a yang telah dilakukan oleh
pemerintah
daerah dalam
upa.ya mcnga11!8ulnngi
kemiskinan, BAB 4
ANALISlS HASIL PENELlTIAN DAN PEMBAHASAN
Unlversitl$ Indonesia
lS
KEBlJAKAN PEM8ERDAY AAN PETANI TERNAK Bab ini akaa membahas mengenai huil-hasil
rorlcait dcngan
strstcgi
penelitian
kc:bijakan pernberdayaen petani
temak di I
pengentasan kemisldnan. BAB
S
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab kesirnpulan dan saran ini berisi uraian mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis penelitilln dan akan
diberikan
'!liOtll-~l'fllll
yang dihw-aplan
dapt1t
menjadi bah&•
pertimbangan dan bennanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Ounungkidul.
16
Keraagb Berpildr:
STRATEOI KEBUAKAN PEMBERDAYAAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI
PETANI TERNAK DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
[ [ .
l
Keteri>-olasion wilsyab
SDMrcndah
~
(
______..
petanl temak
1/
[
Kt1idatberd.ayu. 11. ] _-
Kondisi goograti
[ Pola usaha tradisiQnal )
~ l
.
]
"\.
Teknolosi rendah
J.
Pendapetui rcndaW Kemiskinan tinggi
I
I nf<'n
T"lmnlMi Milil:Atif
I
SOM .<;1rhM!br.
I
Demand tinggi
! "<, J -
J /
~ (
/
Potensi pea~
] / teraak
~
lnsiansi Pcll!makan
Kul1urulct, l~kuu.
--
peterja keras
<,
<,<, <,
T
J
I
I Keln\&dah&n D<m>OdalJn I Diversifikasi usaha
Strategikebijabn pembenlayna pehlni ternak unhlk~ t11u bmilkinao
(
Pcmda
J
[
7 \ Lemb:lga
keuangan
J
(
Swasta
)
( Petani temalc )
Unlvetsltu lndonMla
BAB2 TJNJAUANPUSTAKA 2.1.
Peuprtlao Kem&kin111 Kemis!ci nan dapat digarnberlwt sebagai kondisi serba kekUl'llJlgan dalam
pemcnulum kebutuhan dasar manusia mcliputi sandang. pangan. papen, dan kebutuhan hidup sehal. Pcnduduk mislQn yang tidak berdaya dalarn memenuhi
tidal< 1nemililci cukup asc:t sebagai
kebutuhaJlnya disebabksn karena ~
sumber pendapatan, juga karena struktur IOSial ekcncmi tidak membuka peluang ming
misldn keluar dari lingkungan kemitkinan yang tiada ujung pangkal
(Maslrun, 1997). Kemiskinan merupabn knomena sosial yang ditandai dengan
ketidakmampuan SCSCOcalli. kelompok maupun masyarakat dalam mernenuni kebutuh.m dassr,
Dimmsi kemiskimn dapct berupa keadaan mebrat dan
ketidakberum11ngan. suatu keadaan ~
dan bila dimasukksn dalam korneks
tertemu kemiskimn bcrlcaitan dengan minimnya pend:apa!all dan harta, kclemahan
fISik.
lcerapuhan
isolasi,
dan
kefidakberdayaan,
serta
ketidakmampuan
memperolch standar hidup yang miaiIDal (Chambers, 1996)
Masih menurut Cbambe~l 996). 1"1Sllr-unsur ~emiskillllll ttajalin dalmn suatu mata ramai.
Mata nmW 1etsebut sc:riDg disebut lill(tkaran !ICtan
si.ndrom kemiski nan
k.cm.isliaan,
atau
pet&Dgkap lcemiskinan.
Dengao
yang rendah, kclompok misHn ini tidak dapat mcmbcli makanan
pcndapatan
umuk memcnuhi kebunib.an fisik minimumnya lemahnya
er-ell
koadisi
Hal mi berpengaruh pada
fisik dan menial yang menyebabk.an tingkat produktivitas
rcadab dan mudah tcrjangkit penyilit. ~ngan
baik lcarena tidak
atau kwanl!
berpendidikan, tempat
tingglll yang terpencil atsu di Juar jangkaun komunikasi maupun karena al!ISIUlalasan lain juga maiopang kemiskinaa
Pclayanan clan bantuan pemcrintah. tidak
wilayah dan komunllwi, tidak
sampai menjangkan men:ka, karena k~
adanya informasi yang sampai kepada mcreb, atau karma merelca buta nuruf
sehingga ti
kelompok mislin untuk keluac dari kemiikinan.
Me.llllt\lt BPS {'2005) d.aWn .Kemi•kiMn dan Pt>!a Konsumsi Penduduk Kabupaten Gunungkidul disebutkart ~
kaniskinan dapat dibeclobn menjadi
l7
Univenltn Indonesia
111
tiga pengertian
yaitu kem.iskinan absohn, krmislcinim refatif. dan kemiskinan
lrull11mL Seseorang tcmtasuk dalam mjslcin ilbsolut apabila hasil pet>dapatapnya
di bawah garis kemiskin•n dan tida.k cuktlp untuk memenuhi kebutuban hidup layak rniaimum (pangan, saodang, papao, kesehatan, pendidilan). PengukW'an
kemiskinan secars s.bsolut dapat di1aknbn dengan terlebih dahulu menetapbn nilai staadar kebutultan minimum bsik -i.
.makanan maupun non mal.:anan
yang hatw dipcllllhl seseorang wttuk daplt hidup layak. Ni lai standar kebuttlhan minimum tersebut digunalcan sebagai pig kemiski!ll!n yang berguna untuk
memisahkan
8IJlanl
penduduk mi3kin dan tidak nWkin.
Masih menurut BPS bahwa garis Jcemiskinan sesungguhnya merupalcan
scjumlah rupiah yang diperlukan untuk dspat membayar kebutuhan makanan setara
2. l 00 kalori perkapita perbari dim lccbutuhao minimum non
mendasar sepertl perwmhan.
malranan
yang
pokaian. kr.Ydra•an, pr-ndjdikon, tnlllsportasi, dan
aneka barang jasa lainnya. Biaya untuk. mcmmuhi 2.100 k.alori perkapita perhari
disebut garis kcmiskill1111 mabnan (GKM) dan biaya untuk membayar kebutuhan minimum non makanan mcndasar discbul garis ltc:miskinan oon malcanan
(OKNM). ladividu deDgl!?l pengeluamn k:bih "'ndah dari ~
kemiskinan
disebut sebagai penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, Kemi.kimn
rclallf adalah suatu ti~
Jtcadaan SC$COOlllg
.
atau sekelompok masyarakat dengan
pendapamn yang meneukupi kebvl!•han dasar tetapi masih lebib rendah
dibaa.ding tingkat pendapatan
penduduk selcelilingnya.
Kemiskinan kultural
bcrkaitan ttat dengan sikap sesoorang atau sclcelompok. masyarakat yang tidak mau
berusaha memperliaiki
tingkat kchidnpannya seblipun ada usaha
dari pihak
lain yang membantunya. Mem.intt ~Jui Konsemsi
Pendudulc Kabupaten
0996) daWn bulru Kemisldnan dan Pole
GtJmmSki<M
tahun
2005 kemiskinan
bisa
dii<>lol1£ksn bcrdasadaln \\alctu, yaitu: persluw poverty. cyclical poverty, seasonal poverty, serta occidental [XP'Ufy. Kemislrinan di soatu daerah dig»longkan persistent poverty aeablla kcmiskinan )'1lllg terjadi di deerah tersetnn telah kronis atau bcrlangsung tucun tcmunm. Pada umwnnya daerah seperti ini
iulalah dael1lh yang mMlifiki sumber daya aJam kritis, a.tau doe.rah yang terisclasi. <-)cli'-al po rerty adalah kemiskiaan yang terjadi mengilruti pola siklus ek:onomi
Unifttaltas Indonesia
19
SOC81'11
Pada
lceselwuhan.
lin$kat kemiskinan
saat perekonomian
suatu daemh menmgkar, meka
di daemh tersebut berlcurans, begitu pula sebaliknya.
SeasQnul poverty acWah kernisldnan musiman seperti
yang sering reJjadi pada
kasus petaDi tanaman pangan dan nelayan, Pada musim panen, petani dan nelayan
memilild daya beli yaag culcup untuk mcmcnuhi lcebutuhan hidup layak, sehlngga yang semula misk:i.n ak.an bergeser Ice tidalc. m.islcin. Hal ini terjadi bila barga produksinya stahil.
A.-r.kl1m1<1J poverty
adalah ktmisldnan yang dialami brena
terjrtdinyo benoona abun atau dampak dari suaru kcbijak.an yang menycbabbn runinnya tingkat kcsejahteraan masyarakat.
Suryawati (2005) mendefinisikan lcemislcinan dengan memahaminya sebagai alcibat dari kebijaka.n yang timpang terhadap: a). Kepc:m.ilibn modal; b). Kepem.ili.klln tanah dan akses; c). K.etidakserasian aktifitas yang di.k:erjakan.
Selanjutnyn dikahllcAn oohWft lcemisJcimm adatab lcetidakmampuan individu dalaJu memcnuhi k.c:butuban dasamya,
lcemampuan yang dimabudlcan
disiui bukan
hanya kemampuan lrullvidu iru sondiri, t.etapi juga dalam kontcks keluarga. Hal ini berarti bahwa krmiskinao terkait erat dengan kondisi keluarga walaupun kcmiskinan sering meiupabn
atribut individu.
Pendudu.lc miskin terucwna di
pedcsaan tldalc. bisa lepas dari keadaan wilayah setcmpal. Ada wilayah yang
suln dikembangbn.
mcmt1111g mem ililci potensi kurang baik sehlnaga di wilayab
penduduk
terscbut
dapat
memcnuhi
kcbutuhan
abn tetapi m.inimalnya.
Seblll!knya ada wilayah pedesaan yang mcmiliki potensi wilayllh bail< tempi penduduk tidak dapat memenuhi bbutuhao mininutlnya. karena tidalc. mempwiyei kemampuan rumber daya manusia yang memadal.
Faktor-falctor pcnyebab terjadinya kemiskinan ada berbagai macam. menurut Tansey dan Ziwg!ey (!991) ymg dikulip Suharto et all (2003) menyatabn bahwa peoycbab kemiskiwm adalah : a)
Rcndahnya lcualitas sumber deficiences) seperti
daya manusia {mlmUTI capital
rendaJmya pengesahuan
dan keterampilan
schilliP bcrdampak plMla pckeijaan dcngan pcndapetan
yang
rendah. b)
R.endahnya pmnimaan te.11Bga kerja (111811j/icierrt demand for labor) sehiogga
mcninglra•kan
peagauggw:an.
Pmgangguran
menye-
20
babkaa orang tidak lllClllpunyai ~
daya beli muiah dan
akhimya lidak dapat memenuh.i kebutuhan dasar,
c)
J>erlakuan berbeda (discrimination) tmJadap golongan tertc:ntu dalam abesibilitas dan dominasi teriladap sumber daya,
Menurut Baswir et all (2003) kcm.isldnan disebabkan oleh konclisi yang dibuat manusia dan discbut scbap.i l.emiskinan sttulctmal. Kcmiskinan strulctural
menurut Raharjo yang dlkurip Jamasy (2004) disebabkan oleh tujuh faktor penyebab kemisk inan yang terkait satu sama lain, yaitu :
a)
Kecilnya .kesempa!all kc:rja schingga masylU8ka1 tidak memiliki penghasilan tetap.
b)
Upah/g•ji di bawah slandar minimum, sd!ingga tidal mampu umek memcnuhl L:butuhan d&Sllt.
c)
Produktivitas kerja yang rendah
d)
Ketiadaan ciset, misalnya lahan pertanian dan modal untuk usaha
pc:tcmakan. e)
Diskriminasi dalarn jenis kelamin (diskriminasi gender) dau
perbedRan kelas sosial. f)
Tclulnan harga, misalnya brena mebnisme
pennintaan dan
penawanm bebas. g)
Penjualan lahan atau tanah yang sebenamya mmipakall sumber .naftah kel\llil'gll.
Meowut Cahyano (2002), tajlidinya keruiskinan 111Cl11pakan masalah yang kompleks dan harus didckati
dari berbagai sudut pamlang. namnn dalarn
garis besnmya kC111iskinan di Indonesia disebabkan oleb dua faktor ufarna yang
salingberiatlllUI, yait11 faktor intmud dan c~mal sepeni ~but a)
di bawah iai :
Faktor internal penyebab lremiskinan aotant lain menc:alrup : -
Sumber daya peagetahuan,
JJl81llisiB yllllg teli)atas «tau kurang
rncmadainya
pendidikan, dan ketermnpilan baik dalain
kualitas DIBUPllB jcnlsnya. -
K.ondisi fisik yang lemah (physically weak) sehingga produktivitasnya m2dah.
Unfllenslbts lndonesla
2l
-
Ken:ntanan ( vulrterable), akih«t dari lcerentanan ini pendudulc. mi.skin
terpalcsa
harus
menjual
atau
menggadaihn
kekayaannya, segenap waktu dan tenaga ditukarlcan uang dengan nilai rendah.
-
Ketidakberdayaan
(powerless) mendorong
pemerssan
kaum yang lebih kaya, lmat dan tidak mempunyai
dari akses
trerhadap bantuan pemerintah serta perlindung,an hukum. b), Faltor ckstcmal amara lain mencakup : -
Sempi'tnya kepanililam lahan penanian dan berlangsungnya sistem penguasaan lahan yang kurang seimbang.
-
Ketidakmcmtaan
lcesempatan untuk mengakumulasi basis
kckuatan sosial, yang tidak terbat.as pada modal produktif 111£1.11 aset
(tanah, perumehan, peralatim, lce.ielwtan, dll), retapi
juga meliputi S111nbe1·-$wllber
k,coumg1m (pcngllasilan dan
k:redit). jaringan soslal Wlluk memperoleh pekcrjaan. bamng-
barang, poll8elahuen dan ketcrampilan yang rnemadai, serta infonnasi
Yatl8
bcnnanfaat
w1lUk
mcningkat.lcan
kesejahteraan hidup.
-
Li~an llOsial budaya yang menpldbmian
lcumna
tingginya hasrat untuk maju dalam lrellldupao duuiawi.
Keterbstasan
santru1 dan
pnisarana ekonomi, sosial, kesehataa.
clan transportasi berimplilwi pada kehidupan peududuk: miakln di wilayah setempat, Komunitas
keselurehan,
merupakan
bagian
dari
masyarakat
secara
Akan tetapi masalah kcmiskinan masih saja t.cros menghinggapi
petani di Indonesia
khususnya,
petani
pada umunmya dau di Kabupaten
GuoulJ8kidul
pada
Persoalan utama yang dihadapi oleh petani di l'ulau Jawa lebih debt
dengan kekurangan tamlh garapan. Hal ini disebablam oleh penduduk di Pulau JaWll 5CCIUll
terns menerus mengalami pertumbuhan yang tidak seimbang dengan
luas tanah garapan yang
tersedia,
Mcnurut Amaluddi.11 (191t?), terjadinya proses pcw..uriSUD me.ndorong proses penciutao luas kcpcrnilikllli lahan pertanian bagi kebanyabn rumah tangga
Unlv-itas lndonecht
petani generasi berikutnya.
Scbcnsmya kemiskinsn dan polarisasi ekonomi di
pedesaan terjadi terutama disebabbn oldi dua faktor yaitu : a). Pengalihan rude
milik etas tanah karena jual beli; b) pcngalibm hale milik tamh karma pewarisan,
Pada kasus keluarga mistin mereb tidal mempunyai kemampean
untulc
menambah I uas lahan deogan membeli. pedaha) sebaaiBll beSlll kelcwga mislcin mempwiyai anak lcbih banyak dari keluarga non miskin. Tmah yang diwariskan
oleh kelnarga miskio dalam luasan yaog recap, sehingga pada akhimya anak hanya akan mendapat orangtuanya,
warisan yang sama at3U lebih luril dari luasan lahan milil:
tel"glllrtlmg psda
j lllJ1lah aaek. Scdangkan pad& kasus penj ualan
l2II1ah, harga taneh relatif tid3k tetjangbt• ol.eh petani miskin, sebingga petan.i
kaya bcrpduang bessr menambah luas ianah mt1ikaya. Sek:alipun ada usaha-usaha meagunmgi
yang
dilakukan
oleh negara untulc
kemiskinan. te!.api fakt.a yaug terjsdi justru menunjukkan angka
kemiskinan yang masih saja tinggi di pedcsaan Salah satu program penting lmll1k
measnggulangi kemiskinan ad11fah denpn melakukan Land Reform. Menurut Khudori (2004) scjarah land n:furmdi Inclonci.ia tcrnyata menyimpang dari land
reform
yang dilakubn 11Cga!ll·Beglll!l blmtt.
K~ka di ncgara Darst pertanian
dimulai dcngan membagi-bagilcanbhan kepaw" petani, tetapi di Indonesia yQllg terjad.i scbaliknya, tmllh Bky.n ju3tnl dirampas dan dibagi-bagikan kcpada penguasa dan pengusaha swasta sehingga petmi menjadi semakin mi skin.
Petani di Indonesfa terap
keuntwieaR
S11j11
miskin, k:arenz pada Jcenyataannya
pctani dari produhi basil pcnanian sama sekali tidak meqjamiu
mcrclal bw memenuhl kebl.l!tlhan bidupn}a (needs of life). Faktor pembatasnya adalah lalwl yang sempit, produk yang clastis, resiko gaga! panea yang besar, produk yang mud.ah rusak. (relstif tidalt taban lama), du! dcgradasi kcsuburaa
lahan karena pola penanaman yang baoyalc mengandalka11 pupuk kimia. Usaha peternakan bisa sebagai salah satu selusi diversifikasi pertanian tanamari pansan ~"51Wl.
yang be1 pet an strategis dal:uu mengentaskan
kemiskinnn di
Ada lceterkaitao erst antar.i lllbm dlUl tcmak dimana temak teTgllllnmg
pada basil lahan, sedangkan kesubunm lahlm sangat tergantung pada kotoran
ternak.
Sela.in itu tcmak juga biss di"'rlofk1kan untuk membantu pekerjaan
petani baik seliat!ai alat angkut maupun untuk membajak sawah. Yang tak kalah
Unlvend!u lndonnla
23
penting, temak merupakan salah saru peayedia protein hewsni yang sllllglll dibutuhkan dalam upaya perbakan gizi keluargn miskin.
Menl.ll'l.lt Todaro (2004),
fakwr k1:kwangan gizi mcnapakau saJah satu faktor yang menunjang terjadinya Gizi yang bumk akan mcnghasilkan sumbeT daya
lingkaran setan kemiskma»,
m:uiusia yang burvk pula (produktivitas kerja dan tingkat inlelektud rendah). K.elaparan
clan
kekurangan
mcnyebabkan
gizi
kemunduran
inteleluual,
mcnunmkan produktivitas dan merendahkan daya uhan tubuh sehingga mudah sakit, Apabila sakit maka kelUBl'ga miskin membutuhken biaya pengobatan yang
abn m~m~.rbl.:llll beban pengeluaran, Cadangan dana/sumberoay<J terbatas
Pendldlkan rendah
Kemampuan kognltlf
1
l
Miskin glz:I,
Akses terhadap pekeljaan rendah
Kelahlran
{\
kesehatan, dan
t1n99i
a set
f
Produktivim cnslk, mental, lntelektual)
Status 9lzl dan
kesehatan rendah
rendah
l Pendapatan rend ah
r
""-----
Ketetjamln11n pangan renctah
Gambar 2.1. Keterkaitan beragam faktor dalam lingkaran setan kemiskinan .
.2.2. Pembaagaaaa 8ekfur Putiudau, Pen:laaan dan Peagentasan Kembkiaan Pengenwaa
kemiskiNn
bisa dllakulan
deogan berbagai macam
peadclcatao yang hiiniB difakvkan deD{!lUI s.istem tcrpadu dan menyeluruh.
Salah
satu yang petlu mendap
lndopov (2007), bahwa sebagian besar rumah
taiJgga
miskin di ladonesia tinggal
di pedesaait dan terkonsentrssi di sektor pertanian. Selain itu li.ngkungan alam dan geografi juga berperan dalam kemi
burulc dan lokasi geegrafi berupa pegunungan alcan menioglcatkan kemiskinan.
24 Disampaikan pula bahwa Wltuk memperccpat kcluar dari kcmiski1111n maka perlu Sektor pcrtanian ini
dilakulcan peniogkataP produlctivitas sektor pertanian,
tentunya secam mcnycl11111h baik taiwnan pangan, ~emllkim.
pertc:b1111ao
maupun perikanan, sesuai dengan keunggulan potcnsi daerah masing-nwing. Untuk pertanjsn di Pnlsu Jawa mung):in sudah tidak bisa )agi dilllkuken extensitilwi karcna k.ctcrbatasan lahan.
Yang paliug memungkinkan adalah
intensitikasi dengan
mengembalikan kesubll!llJI tanah,
dilaksenakannya
pengglllllWl liibit unggul., me-mmam lanain.an yang bemilai tinggilkornersil, dan divem.tik.asi U38ha kc bidang lainnya. Pemi sub sektor petcmakan dalam upaya mrogent:ukan kemiskinan sangat straregis karena ada keterkaitan yang lcuat antara
Pi.'11llnian tallaJllan
pangan dengaa pete.makan. Kcdu1111}'8 saliog mmunjang dan
bisa saling bersinergi yang mengunhmghn, sehiosga sudah seluimnya seorang petani di pedesaaa ~lah j~
seoning petcmak.
Pennasalahan wnwn
di tingbt petani adalah sempitnya
kurangnya pezmoclalan, SDM yang .rendah, dan akscs
pasar
lahan,
yang terbatas.
Pemerintah sepc:rti discbut
rane Ilda ditilldait pedesaan dan perlu
memperhaiki sarans-
prasarana penduk.ung perekonomian di pedeeaan baik itu
SQ1'llfl6
transportW,
komunikasi,.infomwi maupun pc.rnbuatan pera:unw ywigpro poor. Begitu pmtingnya pembangunan sektor pertanian ini scbagaimana clikcmukakan oleh Ravallion and Dan (1996), bahWll 859/o peDgllT.U1glU1
kemiskinan di India di dorong okh pe1twnbuban selctor ~.
karakte.ristik yang
haml)ir sama dengan
India meiniliki
Indonesia yaitu sama-sama negara
berlcembang Y&nl! sehagian besar penduduknya bekerja di .9ddor pertanian, dan penduduk miskin
)'lll1g
bekerja di sdaor pcrtaDian kbih dari 50'"!.. Maka apabila
iagin mengurangi lingkat kemislcinan di Indonesia salah satu 11paya yang bisa dilatrukan adalah dengan memacu pertumhuh8Jl sektor penanian
dengan
pembeTdayaM masyarakat pedesaaa,
Pemban11unan pcrtanian
Yllfl8
mCJJ.iadi basis bampir seluruh negara di
dunia dlarahkan pada sintem intensifika.\i dengan penyuntil:;an modal, teknologi tepat guna. pengcndalian hams dsn penyaldt..
:scrta
yang dihardpbn mampu menaikkan pendapatan petani,
peneiapan
jaminan pcmasaran
Apabila pendapatan
Unlveraitn lndOftesia
2.5
petaoi meningkat. maka ekonomi pcdcsaan akan berputar lcbih baik karen1t
pcne.eluaran tedi.adap scktor-sektor lain jugo okan meninglmt. Oleh katena. itu pem~unan
pmaWIQl
m1:.lljadi iandasan
utama
menuju
modemisasi
pembangunan clronomi.
Penge.ntasan
b:miskinan
.harus
meojadi
program
yang
berk.ciiinambungan. Pcngentasan kemiskinan tak bisa dilepaskan dengan pertanian dan pedesaan, hanya saja. dalam pembuatan prognm pengentasan kemiskinan sudah 1>1eharuao.ya pcmerintab mendas3Jkan pada pendekatan partwpotif. Hal ini scjalau deagao pendapac Kart&~mill' (1996), bah~11 WJtuk menanggulangi
lc:cmiskinan barus mengikuti pendel:.atan scbagai berilrut : a) Harus ICtlll'ah dengen ditujukan langsW1g pada yang mcmerlukan; b) Mcngik.utscrtakan a.tau babkan
langsung
dilaksanakan
oleh
masyanikst; c) ~gunakan
pendekstankelompok.
Menurut Chamber3 {1993) dan Uphoff (l~l) (2003), pada proses pembengunan pedc
11
yang dikutip Kartubi
dan J>Clll!mtasankemisldnan di
negara-negara Asia dan Afiika dlsi.mpulkan babwa filktor-fakto1 penyebab kegag"lan program penanggulangan i:emisltinan ~
:
a) Pclldckatan argct dengan cara lop-down bukan bottom up; b) Mengabaikan nilai-ni}ai lokal penduduk !:elempat; c) K1U1111g11ya panisipasi; d) Pendelartan yang tidak holistik; e) llusi invcstasi. Pembangunan ptrlesaan dan pcngentasan kemiskinan clengan pendekatan target top-down seringkali mcnelllpkan tuj111111 lllllpll melibatkan kelompok
atau penduduk setempat (sasaran).
miskin
Pendekatan denean meWui lrelompok
seringkali dilakukan dengan rr.emaksa membentuk kelompok baru kepada masyarakat yang seberiamya tidak scjalan dcngan kchendak masyarakal ~I. Kclompok baru teisebut sengaja diciptak.an ape dapat menyesuaikan dengan target/sasaran yang telah digariskan dalam model perencanaantop-down.
&rdasadan beberape pcngll)aman
k:rdahulu
lenlang
pengentasan
kemiskinan menurot Chambers (1993) dan Uphoff (1991) sebagaimana dalaJn
26
Kamzbi (2003), disebU!kan brhwa partisipasi masyarabt sangat pentiog clan meojadi fuktor dominan dalem
pcngeni8san kemiskinan. Beberapa faktor lain
yang menenrukan keberfwilan prog111fll ~
kerniskinan adalah :
a) Kesadaran tcrbadap nilai-nilai lob!; b) !>endd:atllllyang teri otegrasi da.a i=nyefurob; e) Pengernbangan sumber daya manusia.
2.3. Konttp Pembenl•ya•n Masyanbt Pemberdayaan p!llb hakekatnya mencakup dua aspek yaitu "to give atubority to muJ to give a/Jilizy ({) or eTIOb1e ", pemberdsyaan
memiliki
makna
pemberdayaan
diartibn
menpliblcan kekuatao
lcekvesuan,
mendelegasiken oMiw ke pihak fain.
Dalam pengertian pertama dan
Sedilllgbn dalam pcngcrtian kcdua
sebagai upaya untuk memberi
keberdsysan {Friedman. 1992). Dalarn literatur yang lain fricOOvm
)'llOg
kemampuao
atau
dikutip Widiyanto (2005)
merigatakan bah9''1l pemberdayaau m•tmai sebagai mendapmkan kekuatan <powe) dan mengaitkasmya dengan lcemampuan golongan miskin untuk m~patkan ;skscs ke sumbcr-=ber daya yang menjadi desar dari kckuasa•n daiaJn suatu sistem orga:nis3Si. Akses tezsebut dipergunakan untulr. meneapai
'kemandirian dalarn pengambilsn kepntusan Deagan demikian goloni2J1 miskin dapet mengorgllllisa.sikan kemampuan dan potensi yang dimilili untllk
mcnauukan. merencanakan, dan mefakJanakan apa
yimg
mcnjiidi kcputusan
lcolc*tif merelca.
Secare umum pemberdayaan adalah suatu "ara dimana orang-orang a;tau organisasi atau komunitas mampu mcogmdah1(au ateu menguasai kchidupen
mereka.
Selain itu konsep pemberdayaan (empowerment) juga memilild dua
malma utama yaitu : a) ''State of mind" snatu pcngertim yang mcngandung makna rasa berharga dan kompetea serta rasa memililci kc'kuatan dan kontrol.
b) ''Realokasi kckuasaanp mdslui owdifikasi sll'\lktur sosisf. IClll1:llH itu pembc:rdayaan dapat dipandmg scbagai pioses maupun tl.ljuan, adapun
berliapi prinsip dan s.rumsi pemberdayaaJJ
sdalab
sebagai bcrikut ;
27
a) Scmua onuig punya skill (lealtlian). tlllderstanding (pemahaman).
clan keroampuan. b) Tiap manusia mempunyai bak yang sama. e] Masa13h manusia tidak banya ekonomi dan policy tetapi juga peesoaal, d) Pembcrdayaan adalah k.om1epfacililating.
e) Proses clan tujuan meugeeu pada prinsip kokktif. Dengan
demilian terwujudnya konsep demoluasi dan pelembagaan
guna pelaksanean proses kebijabn publik
)'allg
bcnar abrl mengacu pada prinsip
pemberdayaan warga negara guna \crlaksananya penll\ partisi~"i ditlam
k.etcrlibalan perumusan berbagai kepurnsan yang mempengiuuhi kesc:jahtenw.t men:ka.
Secara konseprual pemberdayaan mcrupakan upaya untuk DWJ1empatkan selunth masyarakat pada posisi sentral dalam pembangunan (people t'enlre
develCJpment) sehingga mcmiliki kemampUM wuuk melwan•kem
sendiri
berbagai aktivitas pcmbangunan dengan memanfaatk.an sumber daya yang sudah
Ilda pada masyambt itu seadiri (Adi. 2002). Pembenlayaan masyankat miskin selalt1 dikaitbn dengan. UJIA)'ll unluk menanantkan kekuatlln kepada pihak yang
dibc.rdayakan. schingga ketika pemben.fayaan diarahkan kepada keinginan I.vat nntiik- mengmtaskan lremiskinan maka sama artinya dengan upaya terpadu untuk meilllMmlnui kekua!m tambahan (lccmampuan lebih) kepads masyarakat miskin. Pembenlayaan lll!ISyamkat menipalcan salah satu strategi pembangumm
yang mcn.itikbenitkan psda kepc:utingan clan lcebutuh:m masya.rakat yang m~gamh pada kemandirian masyarak.at, partisipasi, jaringan lcerja dan keadilan (Hikmllt. 2004).
Sedsogbn menuntt FOO!man (1992) model pemberdayaan
kelwqa miskin dapat digambarkan sebagai berilcut :
Un!venaitas
lndOMSla
28 Jarimzz sosial I
.,
Sumix.r daya
!nfomwi
yang tepat
finansial
~ Km
- ·-·- · - ·- ·( = ) .. ..
~
kdlidupan.
)lllllg dipcrt•h•n•n
.
''
,,
'·
. ., .
·--~
,~
aJJso:krt
--.,,,,_,.
..,
··~·- . . I
'~.,
'
'-
l'ellgerahuan dlln
Alar produbl
ke
--· ··+ Kesempatan nnneh
tangga
nttilrperoleh akses basis kekuetan.
Aksi pemerin1ah
Gambar 2. 2. Model~
m.enurut Friedman(1992)
Pada gambar di atas dijeJasbn bahwa pemherdaynan dimaknsi sebagai mendapatkml kck.ualall (p<Jwer) clan mmgaitb1nnyadengan kenwnpuon golong:m mjskjn
wituk
mendapalkan
abes ke sumber-sumber ~~rti jaringan sosial,
organisui sosial, informasi, surplus -1du. alal pro4uksi, penget.ahwm dan
kctmunpi!an, rusng hidup yang dapat dipertah:rnkan, sumber claya kcuangan yang menjadi dasar dari kekuasaan dalam suatu siSlml. Abes tersebut digunabn untuk
mencepsi kemsrulirilln.
Pcngenta•&11 kemjskjnan
aklm efektif bila pembe.s:dayaan
masyaralcat dioptirnllilcan d.-tlam suatu bentuk pak.ct lrebijalam. Dengen kata lain
kcbijskan pengentasan kcmiskinan perlu apaya mdlllu.i prol'[llll) kebijaklm yang membettlayakan
lll:l!:)'arakat
miskin guns secara aktif belajar men:gurus dan
mem-'1«n masalah m=ka sen
miskin melalui kebijabn
pnblik adaJah suatu penerap1111 proses descnualisesl
dciigan membatasi gcrak pcmerintah, &ehingga pcinerintah hanya sebagai pcmberi
moJal dan fasilicaror saja. Menurut Sumodiningrllt(1999), upaya pemberdayaan masyarakat bagi
kelompok tertiaggal dapat dilalmkan tescnjangan.
Sctiap peccncanaan
dalmn .nmgka mellgWlUl{li lrondisi pcmbangunan
yllllg diarallkan
pada
pemberdayaan masyaralcat barns mernuat unsur-unsur : a) Strategi dMar pcmberdayaan masyaraknt yong merupaknn acuan dari
:ieluruh UfeYll pcmberdayun masyacakat. b) Kerangka malcro pembeedayaan masyarak.ai yang memuat berbagai besaran sebagai sasaran y11ng harus dicapai. c) Sumber
llDf.\{\araD
pcmbanguuan sebagai pcrkil1l4ll swnbcr-sumber
pcmbiayaan pcmbansunan d) Kerw1~1ca dan poratiglcat kebijak1111 rnMyaralcaL
c) Program-proil1UJJ pemberdayAllll masyaralcat yang sccara konsisten diarahk.lln pada pengembangan kapmitas m.asyaralcat.
0 Indikl!tor k1.1borhasiWi pro8f11111 }'llllg memuat pemngkftt ponWltan sebagai dasar pcro!llltauan dan evaluasi program, pcnyempumaan program serta kebljalcan yang menjamin kelangsungan program. Karma acuan prinsip terscbut, pclaksanaan pemberoayDM masysrakat
yang tertingpl (kelornpok miskin) perlu menggunakan suategi yang efck.tif. Koodisi pemikiran ini bertitil:: tolak dari adanya trode-<>.if antara pertumhuhan
ekonomi u1.:112an perneratsan, Menurut Todaro (2004). kondi5i kesertjanpn
irtuu
keti
necessary condition dalam upaya menciptakan
pertumbuhan yang tiaggl
Dengan demikian pembenlayaan masyambt yang
tertinggal perlu dilllkukau dengan tidak hanya meningk.atkan prodW..iivilwl dlw
suntiksn modal saja, tct.api Juia memberi kcscmpiUBD uss11a
ymig
ssma. Aspek
pemberdayasn seharusnya bisa menjamin adanya kecjasama serta kemitraan yang era! antara yMg
telah maju deagan y1111g terl>clakang/belwn berkembang.
Secara nasional, suatu strutegi pembcrdayaan muyuakat erat lraitannya
dcqan penciptaan kc5empatan kcrja dan pcluang ~.
Dengsn demi.kian
l::ondisi tersebut akan menciptakan pendapalan yang memadai bagi masyarakat
Unlvaiwltas lndoneahl
30
tcn118ma
masyiuabl
rnereb
~g
tertinggal
a1l111 miskin.
Sebin
itu pemberdayaan
misk.i11 adala11 suatu upaya ·miempcrsiapkan 1W1Syarakat tersebut wttuk
mampu melcpaskan diri dari pciangli:ap Jc.cruislillan clan keterbelaksngan, Mcnurut Kartasasmite
(1996), peniberdayaan berruj11811 untuk memandirikan
mll8}'lllllbt dan meningkatkan Gma!npuannya. Program pembcrdayaan masyarakar dJkatakljp berlwil jilca indikatorindikmor kcberhasilan yang dipllkai UDtuk mengukur pelaksanaan program pcmberdayaan
terpcnuhi.
hldikator tersebat mcnurul Sumodiningrat
( 1998)
adalah: a) Berlc:\uangnyajurolah pcnduduk miskin;
b) Derkembangnya usaha pcningkat.am pcndapldan yang dilakukan oleh penduduk mi.skin dengsn memanfAalkan su111ber daya yang tersedia; c) Meningkatnya kepedulian masyambt terl!adap upaya peningkatan
Jc.csejahtcraan Jc.cluarga rni~
d) Meningkatnya
kemandirian
di lingkungaiu1ya;
kelompok
ditanda.l oleh
makln
belkcmbangnya usoha ekOllOmi produktif anggot:a dan kelompok sorta semakln k.W11Jiy11 pmnoda.11111 kelompok, scmakin
rapinya
sistcm adminislrasi kelompok, dan semak:in luasnya interaksi kelomp(lk dengan kelompok !Pi1U1ya daJam masyarakat. 2.4. Kouep du Strategi Pembenlayaaa Petaui temak Kcmiskinan erat kaitMnya dengan wilayab pedesaan dan sektor pcr1lU1isn pada umumnya, Persn subsektor pertanian tanaman pangan scbagai
s1111lber pcnulau Jawa
adalah lahan yang sempit, pengnirnn yang tidak kontinyu/me.ogandallcan air hujan., dcgradasi kesubunm lahsn, kelangktlllll pupuk, dan ,.;ndahnya daya saing produk
pertao.ian tanaman pan~. Keadaan tersebut menjadikan subsektor pertanian tanaman pnagaa lwaya nwnpu beiprodubi pads saal mu.sire hujan, sodangkan pada. saat musim k.emarau (seJ.arna hampir 5 bulaD) mereka tidak bisa
.:ll
rneman&irtkA11 Jahan karcaa tiadanya sumber air unn1k irigasL Praklis dengan l::ondi:ri tc:nicbul petani alcan semakin misk.in dan langkah divcrsifikasi usaha ke
subsektor lain yang terksir dengan sub.sektor WWll4ll pangan barus mendapat pematil!D senus. Pensembangan
subsek.tor pc:1em.-ikan schantsnya dilak.9anakan
sebagai pcounja11g usaM. pcrtanian tanaman psngan ataupun sub.scktor lain karena waha petemakan dengao dulwngan tckn
kontinyu scp1111jang tahWJ. 1-fal ini sejalan dena1m apa yang disampaikan Tarbawi (2008) bahwa btmyuk neglil1l yang memadukan
usaha tani tanaman pangan
dengan petemabm dimana FAO mencatat bahwa ternak memberi konrribusi yang signifikan peda lebih dari 700/o pendudulc miskin di dunia,
Semalcin miilin
seseorsna yang
Subsekror petemakan selain sebagai divenilfikasi usaha tanaman pangan juga mcmpunyai
pertaniaa
peran pcntiug dalem pemenuhan kcbutuhan
protein hcwani dan pcninllkatan gJzi JlWYarakat. Swish selwu.snya sub sektor pcteroalcan mend4pot pcrhatian serius dari pcmerintah dan semu.a plb.alc. terkail wnulc leblh mcmberdayabn peWli rernul< ~
be.t>api laJigkah dan strarogi
QJllam lain :
a) Penlna]catan pennodalan; b) Peuingkalllll ).emampwal SOM; c) Peningkatan kemampuan lcetembagaan kelompok scbaga.i suaru bentuk~sasi; d) Mengr;fr;lliilkan pendampi~ilitator; e) Fasilitasi pc:manfaatan tel<nologi yang aplikatif; f} Penge~
kemitnuui llBllha.
Petaui temak mlskin wnWIWya merop>dum petani yang menjadik:an usaha tcmak scbagai salah satu unit usaha sampingan dengan modal sangat terbatas dan kepemilikan aset yang rendah (Soekwtawi,
1996).
Sebaga.i upaya
meningbritr•n slalla usaha temaknya mab mereka memb11ruhka11 poran lcrnbaga permodalan.
Y~
dimak.sud lcmbaga pmnodalan allm lembaga keu.ang1111
menunrt Slamct (2000) sebagaimflllll dikutip Suto po (2004) adalah badan usaha yang kel
dalam bentuk. aset keuangsn atau tagihan
UttlvmlflNIndonesia
32
d.ibanding\can aset noa finsnsial. Kctcrbatzsan asct yang dimiliki petB.ni temak menjadi salah '8tu penyebOO sulitnya nvond 'l'atkan akses penguatan modal psda
lembaga keuangan yang sering mcngbaruskan adanya barang jsrninan. Selain itu beroogm maeam peraturan dan tahapan administtasi dalam pengajuan pinjaman sering mcmbingungkiul petani temak yaag sebagian besar berpeodidikan rendah. Peran lernbaga permodalen yang mcncrapbn mekanisme peegajuan kredit yang mudah, cepat, ringaa, dan tanpa agWW1 sangat dilwapkan kebadirannye oleh petani ternak,
menj;idi salah satu solusi bagj
U:mhega keuangan mikro diharapkan mampu
para petani ternak miskin dalain
~)'lWl
mengatasi permasalahan yang melilit mcrcb terutama masalah pcnnoda.lan.
Lembaga Kenansen Mikro (I.KM) adalah kdembagaan US11ha yang mengelola jasa keuangan uaruk monbiayai usaha skala mikro baik fonnal maupun informal yang dibangun oleh masyaraklu atau pemednrah'. LKM ditumbuhkembanp
berdasar seinangat untuk memajukan den mensejahrerakan
masyarakat bilik unnik kcgistan produlttif
maupun
konsumtif
Bcntulc usaha
lembaga ini cnencakup pcfayanan jasa pinjamanllcredit clan pengbimpunan dana
masyarabt yang teibit dengm pcrsyanrtan pinjaman arsu beotuk pembiayaan lainnya,
Profcsi scbagai seoning pctani {dalam !ingkup seklor pertanian) Ji Indonesia biasanya bukan menipabn pi fihan utama, tetapi serine dijadilum
pilihan tcrakbir apabils di sckoor lainnya sudah tidak ad.a .lapangan lcerja lagi sesuai dengan kemaaipuan.
yang
Akhimya yang berprofesi iiebagai petani adalah
m=ka yang mempunyei sumhcr daya J!ll!lllll!ia yang rendab mu merelca yang terpalw menjalani profesi petani ka""D8 tidak ada pilihan lain. Sumber daya
manusia
Y1l]g
rendah.
ditan&i dcngan ~nya
pendidikan, dan lcurangnya pengrtalman
llllgb
melek
huruf, tingkat
sens keterampilan. Padahal bekerja
disektor ~rt:mi an dmpll luas lahan teriNitiis ld!lll dengan tiJlgkst lcesuburan tanah yang ren
di Pulau Jawa
dinmtut
untulc bisa
mcnggunalcan labsn tersebur S«fisiea dm seoptimaJ mungkin. httensifilalsi periu diter:lj)kan untuk ~
basil di sekf.or pertanian, didukuag dengan
' Pe!Unjllk pclaksarulan Pcnguatan Modal l1$8ha Kdompolt (PMUKJ Pl'Ovillsl DIY Talt1&112006.
33
smnber daya manusianya smingga bisa din.amis dan pandai dalam
pen~tan
mensiessri suatu keadaan baik itu lcarena lrondisi geografi rnaupun "koodisi musirn.
J>embangurum sckttJr pc:rtanian
tanpa
meningkatkan Swnber Daya
Manusia (SDM) sama halnya dengan lllClllibtir benih di lautan lepas, Petani temak selama ini dihid•pkan pada berbipi tekno!ogi mc.dem yang sama sekali tidal. mereka pal:iami. Sebagai contoh adan}'a program peuingkatan populasi dan
basil keturu?W! dengan tclawl~
inseminasi bwrtao dan embrio transfer masih
cukup amun bagi petini ternak.
Padaba!
dalam pe21Crapan teknologi tersebut
dibutubbn ~paisi 1inggi dari pctaDi temak untuk secara llktlf mcmonltor
k.ondisi reprodubi temalcnya. Bckerja di fektor pertanian m• maug ndah merupaken tradisi turun temurun scjak: berabad-abad lamanya. Namun basil sektor pertaaian selmro ini SllDgl!t
rentan denilUl perubahan hslga, blah beming dengan produksi luar
negeri, clan sering dibeli dengan harga )"SDg sangat mttr;Jh. Peningkatan SDM petanl mutlak di~idcati rmdai dari pcngolahan
1ahan hinw pasc.t panen.
Artinya d.."llgJl!l SOM dap& meningkatlran ktlalitas dan sekali.gus lruantitas basil
sektor pertanian, yug tcnn1 akan diikuti deagaa pc.11ingkatan kesejahteraan dart basil yang diperoleh2. Peningka1an
SoM bisa dilakultan dengan ~
kegiaran antara lain kursus, pelatihan, pciwnlOAao Pemberdayasn pctani i~
SJaupWl
roacam
studi banding.
sering dikaitkan dengan pc:mberdayaan
kelompok agar m.smpu mengcmb311gbn osahs dwidan.g pertanian secara mandiri dan berlcelanjutan. Pembentukan td<•iqm lani temak bukan haDya sckcdar
formalitas J.llltUlc menerima suam ~
bstduan taDpa ada .illisia;tif dari para
angg00U1ya,
scbagai lembaga
tetapi
lebih
di fungsikan
yang tumbuh dan
berkemb~ aras kemauan IUC~ka scndiri okngaa m;llill.gkatkaa w.lidaritas 8lltar anggota dan untuk kemajuan bersama. Pemerintah selama illi Jebih banyak. menggunakzn ~!ldekatan kelotni)Ok daripada perorangan dslam melaksanaksn program yang bersentllhan dcogan petmi ternak. karena dengan adanya kelompok
di~
lebin efektif Win efisiea, Bentuk pemberdayaan petani ternalc yang Iain adalsh dengan me}akulcan
pendampingan intcnsif balk itu ~ i
kelompok maupun individu guna
bllp·//suloh.or.id'mdeJC.p~p7optioll"COOI ~view&«F43&1te!ll.id•36
Unfversitn lndorMSla
34
meningkatkan kapasitas dan kemandirian
usaha. Pendampingan erat kaitannya
dengan peran fasilitator. Fosilitator adal:tb orang yang mampu inembuat orang
Jain/kelompok bekcrja lebih efektif clan lebih sincrgi~. F11Silitator hams bertindak =tral tidak memihalc pada seseorang atau suatu kclompok dan barus mampu
memahami seluk beluk onmg/kelompok
y.uig
difiisiliiasi. Dalam pertemuan
seoesng fasilitator harus mampu mc:mpcrtahankan suaS3ru! yaRg cair, terbub, adil diul rnelakulaut prosedur
yang bijabana dalam meJlyelesaikan
masalab.
Fasilitator juga hllrus mampu mcuggiring yang difasilitasi untuk bisa bctpikir
lebih jauh
ICl1Cllllg
asumsi, kepc~ayl!a!J, di1D nilai-nilai proses yang si~atik.
Menurut MU11ggoro (1997) tugas fasiliwor adalah mendorong semUll orang rncngerjakan yang terbaik menurut pikit'an mereka. Dalarn meogetj11kan ha!
ini fll!lilillllor mendorong
pcnuh partisipasi, niempromosikan
pemahamai1
berssma, menanamkan soiusi yang komprehensif dan tanggung jawab bcrsama. Fasilitator membuka kemungk.inan untuk mencari solusi yang menyeluruh. dan merobarigWJ ksepakalan bersema, Salah satu bentuk pendampingan ~
SCClll'll
petemakan
intcCIS!f
)'liJ1g
bcrupa penyuluhan .k.epada petani
dismhlcllll pada prognun pcmbenlayaan bidang
yang lcbih maju,
pl'Ofesional, efisien
dan
tangguh.
lndikator
keberhasilan penyuhd!an adalah mcningkatnya pengetahUilll clan ketrlUllpilan petani temak,
meninglcatnya ·kemampuan petani
temak mengakses
pada
pcrbankan clan mengantisipw;i passr, berk;embllllgll)'ll kelcmbagaan petani tcmak yang lebih mantap dan mandiri, serta meningkatnya ketersediaan
S
dan
prasarana penyu)uhim3• Kegiatan pemberdayaan
tak bisa dilepaskan dengan pengenalan
teknologi kepada peami tcmek. Hasil pen~litiau baik dari kalangan abdcmis maupun
badan litbang harus dipublikasikan
dan d.iketahui oleh masyarakat.
Tetapi brena kctcrbaiasan SDM yang dimiliki oleh petani tmuik. periu Jangkah bijaksana bagi pemcrintnh dan segenap stakeholder.s agar pcngenalan teknologi
dilaksanakan sesuai dellilUl karakterisdk potcnsi dan budaya lokal. Perlu ada seleksi ted1adap berbagai teknologi denean meminta masukan dari petani temak (lwllom up) scbi.llflia pada akhimya tcknologi yaJJg dia.iarkan kepade petani ' bttp:lldimis-plcp.malanl!bb.ga.idlpomyuluhaJl.html
35
trmaJc
wfs!sh
tcknoloei yang memang betul-bctu.l bennaDfaat. mampu me.re.ka
kuasai, dan berkesinambilllgan. Tentu hal ini penting menjadi perhatiWl.bagi para
pendampiJ1¥ yang bemntuhan J~ung dengan ~i
tmiak.
Bentuk pcmbeldayaan yang lalll adalah dengan menjalin kemitraan dengan petani remak, Meounit Harimuni (1998) kemilnlarl adalah keijasama ~
antera usaha keeillusahii rakyat dengan usaha mcncogah alau usaha bessr
diseltai pcmbinaan dan JIC!lieJnban2ll!l ole.b usaha menel]iah atau US8ha besar tersebut dengan mempeihatikan prinsip sating memcdukan, saling inemperkuat
dan saling menguatwlglam.
Mcl.alui kemitraan dlslam usaha ~makan
dihatapk.an dapat segera memperbaiki nasib petani temak miskin. Pcngusaha
menengah atau bcs:ir akan mampu mempcrbaik.i d'isiensi ussha, yang timbul karena percepatan pcngembangan usaha mclalui jangkauan ke sumber-sumbcr
b.isnis daa pemasanui. Kemitra.an harus menghasilkan efisieaui dan sinergi berbagai macam
swnber days yang dimilild olch pihak yang bcrmitni sehingga mcnghasilkan mekanisme passr yang klllll: dan persaingan usaha yang efisien dan produktif. Mc:nurut Harimurti ( 1998) ada bcrliagai macsm pola ke.mitnlan yaitu ; a) Inti
Plasnu\.
SUBtu
bentuk
di mana
kemitman
usaha
menengahlbesar berti11Wk seb:igai inti dan pelitlli tcmak ~il sebagai plasma. Perusahaan inti mel&ksanakan pembinaan mulai dari penyedi.aan samna produbi, bimbiagan teknis, sampai dcngan pemasaran basil.
b) Pola SUb.kolllmk. Swnu bentuk kemitraan di.mana petani ternak kecil mempeoduksi bAAan baku yang diperlukan
oleh usaha
meneaph lltau besar sebagai bagian dari produhinya.
c) Pola Dagang Umum. ~
Suatu bentuk kemitnian dimana usaha
atau besar lllellll!8IU:bn basil produksi petani tcmak
kecil cl.an petani tcrnak .lco:cil incmasok kcbutuhan yang dipcrlukan
olch unha mcnCDgllb atau usaha besar m.itranya. d) Pola Waralaba. Suatu bentulc kemilr.Wl dimana pemberi waralaba
memberi.bn hale pcnggunaan
lisensi. med. dagang
dan salliian
Univa'sltaslndonasla
36
distribusinya kepaiU peoerima waralabs dengan discnai bantuan dan bimbi ngan manajemen. e)
Po la Keagenan.
SWltU bentuk k.cmi tnllVJ dimana petani temak
kecil diberi bak khusus untuk memasaritan barang dan jasa usaha
mcncagah mu besar mitnmya.
2.~. PembeJsjaran du! Pembudayua di Negan Latu Berbagai upa)'-a pemherdayaan peiani ternak/orang miskin sebagai upaya pengenta.sM bahan pembelajaran
kemisl:inan juga
dilakulcan oleb banyak aegara,
wituk. k.c
Sebagsi
imalisis uiambil contoa dua mode\
pcmbelsjeran di negara Benifsdesb dan India, Model yang pertama terkait dengen permodalan
oleh Grsmeea B~
produksi unggas oleb romah
sMangkan pembelajaran yang kedua adalah tanggii
schagai slat untuk penanggulangen
kemiskinan. Kedua 11e2ara ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Indonesia pada umumnya dan Kabup«ten Gum:nglcidul pads khususnye, sehinggs keberhasilaa pemberdayaaa di negara lersdiat layak dijadikan referensi,
2.5.1. Onuneen Bank Me~
Kemiskinan
Grameen Bank. didirik.an oleh Muhammad Yunus di Bangladesh p!lda tahun 1976 karena kepcdulian tcrltadap orang miskin.
Bcrswal dari
membangwt kelruatan pada pcrikanan daD irigasi kemudian berkembang, hingga saat sekarang telah .masuk: hampir di semua sektor, Pada awal pendirian, Gramecn
Barut melWIClll'kan pemberian krcdit milao lcepada masyarakat miskin dimana peda S8llI itu pernberian krcdit kepada mas)-'31'8kat miskin dillllggap sesustn yang tidak mungkin karena dianggap orang miskin tidak mampu untuk membayar
hutang. Pada skhimya mampu dibuJaibn bshwa pemberian
~t
kepada ltaum
miskin bukanlah suatu ha! yang mustahil Kmlit kepada bum miskin bediasil m.em~...?dayaka.'1 mcreka. bukan meni:etak kaum miskin sebagai peminta-mima telapi mampu mencetak kaum llliskin scbagai pengusaha. Kredit tanpa agunan
uatulc ~i
produksi lni mampu mcmotong llilgkasM llmlillkinan. julukan btigi
keadaan di mana kaum miskin tetap miskin kateDa ketiadaan aset, dan demi.kian tcrus
berlaku sccare tUl'\lll·temurun
Umpa menernukan jalaa
"lwir.
37
Gramcen Brmk: mcrucsng .lacdit mikro betbasis kepercayaan bukan lcontrak. lesa) maupun jaminan.
Konkretaya, pcminjam dimintu membwit
kelompok yan11 terd.iri dari lima
ming
dengan satu pemimpin.
Pinjaman
diberikan secara berunrmn denglln cataran orang kedua baru bisa meminjam
setelah pinjaman orang pcrtama dikcrnbalikan. Sc!ain itu, kelompok peminjam dituntut membuat berbagai agenda sosial yang bermanfaat bagi masylU'akat di scldtarnya. Jnisistifberasal dari kelompok (horrom up plmrning) buken didnS11rkRn pada kcinginan
dari Grameen
Bank. Masyarakat
diberi kesempatan untuk
berlrembang, dihargai untuk menjadi dirinya sendiri, rnengetahui apa yang menjadi kebutuhannya dan belajar scrta berupaya memenubi kebutuhannya secara
llWldiri. Selain itu fo.ngsi kelompok diperkuat, demokrasi dit1iarican lewat
pcntllilwi kctua dan jf,ill'llJ pengurus_ mendorong disbisi yang inrcnsif 11nn1lc mcngambil li.c:pulw;an yang bcrbubungan dengen Iingkungtln. pendidikan anak
clan 1elcnologi. Urameen
Bank menempatkan diri scbagai fasilitator dan
memiojamkan kredit. Model pemberda)'ll4U) ini bubn sekndar terfokus ~ l.:emiskinap CiJUtnsial tetapl juga sosial yang d~
guna mendorong rua
tana2ung jawnb dan solidaritas terbadap sesama pemiojam dalam satu komunitas. Inilah kunci kebemasilan Oramcen Bani! dalam membang:unsocial capllol pada masyW'"A.at miskm
ui
Bangladesh dan memberdayalcannya, sehingga irnunpu
bergeralc keluar dari gads kemiskinan yana selama ini me~limuti.
Fakta menuajukkan bahwa di Bangladesh sendiri
pmgi:wn
ini telah
mendorong lebih dari separuh anggota Orameen Bank berhasil .kcluar dari jcral kemiskinan. Evaluasi ini berdasarkan berbagai indikator, seperti besar piltjaman,
jumlah tabwigan. kondisi peruinalwl, pakaian dan pm:lidikan snak. S~n prognunpwt tak terbatas ruang dan waktu. Demi rnembcbaskan generasi bcrikut dari kemiskinan, <.irarneen Bank mendorong anak·anak peminjam
lllrtlJk
bersekolah sempai universitas. Berbagai insentif dipcniapkan mulai dari beasiswa
dan ~ pada
pada kelompok pemu~w11. Pe11ghargaa11, misalnya, diberikan
lcelompol< peminjam yang anal.-analuiya semua bersekelah dan minimal
Ju)WJ eeJcoJah daser,
Un~lt2tllndonesla
311
Demi keberlaajuUla 3tll.ar generasi, Onuneen Bank .memfokusltan pinjaman pada percmpuan.. Ada· dua inisi mengepa mengutamakan perempuan.
Pertams, pemberoayaan prn:mpuan dengan mcningkatkan posisi tawar rnereka, baik di ruang privat maupun pcblik.. Kcdua, peningkatan k.ualitas hidup anal\. Ri set mem bukti.kan. pecingbtan ekonomi perempWlll bc:cbanding l urus dengan tingkat pcndidikan dan tcsehatan llll3k.. Pcmbetdayaan ekonomi perempusn, mi9alnya, berhubungan Janpng
dengllll turunnya angka kematisn bayi dan
malnutrisi. Grameea Bank
sckazana ini telah mampu mcmbcrilam Tola[ pinjaman
~US$ 6,55 Milyar, dan US S S,117 Milyar lelah di1'embalilran. Selain itu,
Grameen Bank 111ernpuny11i 2.408 ...bang
lebih tinggi dibandi11g sistcm pcrbanlcan maruipun. Saham Oramcen Bank 94%
milil: nasaball dao 6% millk pemerintah. Konsep Gnunoen Bank kini direrapkan lebih d.ari lOO ncgan lain di dunia ~
Amerika Serikat, Kansda, Perancis,
Be!anda, Iadia, Malt.ysia, Pakistan. Mdcsiko, Nol'WQgill clan '~jwnlah negan di A&ik& (Yunus, (200&)).
faktor keber:hasiJa!I Oramccn Bank dalasn mengemaskim kemiskinan masyw-.ooit Bangladesh, dikarcnak.an karaktcr krcdit mikro yang diberikan berpihalc kcpada kaWJ? mi.skin. clan mcodorong pcmbefdayaan serta social capital
masyarakllt misk.in yan~ tttgabung da1am k:elompolc: s;cperti halnya: a) f'oku.:! pada onmg yang tcrmiskin diantara yang mi3kin; c) Prioritas pada wanitl miskin; d) Kn:dit be~
kcperoayaan bukan bcrdssarlcan penjsminan.
kontrak legal, prosedur dan sistem;
e) Krcdit diupeyakao untuk menciptakan lspangan k:crja scodiri dirumah tansga mi WP dan bukan wrtulc. konsumsi;
I) Men}edlakan
iayuan untuk orang nuikin (bank proaktif
mendatangi orang mislcin): g) Uaruk mcmpcroleh pinjaman, saru peminjam hsrus bergabung
dengan kelompok pemiajam;
Urtlversitn lndonecla
39
h) Peminjaman bani dapat tersedia bagi satu pem.iJliamjika
SCO!'Wli
peminjam yang lain telQh mengemOOlikan pinjaman Sebelwnnya; i) Semua pinjaman
diluuapkan
dapat dibayac/diangsur dalam
mingguan atau dua mingguan; j) Peminjam dapar mcmilljam lebih dari mu bli; k) Adadua model simpanan bagi anggota yalcni simpaiw1 wajib dan
sukarela: I) Suku bunga pinjaman dijaga dekal dengan suku bunga pesar W!pl1
mcngorbankan
tujUIUI
langsuq untuk meagentaskan
kemiskinan;
m) Memberi prioritas yang tinggi unnrk membangun socio! c«pira/ seperti pembentukan kelompok dipelkuat., pemilihan pemimpin kclompok dan pc:.ngurw melalw pemilihan yang demokratis, mendorong disku.~i yang intensif untuk mengambil keputusen yllllg bcrllub~
dengan lingkungan. pendidikan anak dan
teknologi (Yulaswati, (2008)).
2.5.2. Pengc!IWan kemiskinan dengan ternak unggas Pada tahun 19&0 di Ba.1181.adesh memulai kegialan dengan memberikan
5· 10 uqggas dewasa kepada maaing-masing mmah tangga miskin U11tuk tujUllll pemberd!lyaan petemak:. Unggas relatif tidak membutuhltan laban terlalu Iuas, bisa menymip
bauyak
teaaga
kcrja terutama wanlts/ibu rumah tangga.
menillgbtkan giz:i masyarakat dengaii telur dan dagingnya. Pengentl<Sall
kemiskinim oleh rumah
lalJgga
~.rnak 8dalah sesuam yang rasional, Bukan
hanya perilejlcan tingkat pendapatan tetapi lebih clari itu, yaitu terciptanya kmbanan pangan dan pcrhaik11n gizi .aiasyanika.t. Hal iai penting sekali untuk memutus lingkaran setut kemisltinan, dimaDa perbaikan gizi akan menghasilkan
p¢nlngkatan produktivitail dan pGtmsi sumbcr daya manusia. Poda proses pernbenbya.on petani temak di Bangladesh, pemerintah
berperan dalam pencntu kebijakm komodiras tcrnak yang dikembangkan. dan menghnbungkan pihak swam, lembaga keuangan/milcro bedit 1cepada petani temak. :Pemerintah me.mberilaUJ bannran/.sub$idi tcrhadap sasana produksi (pakan, bibit, obat-obatan), d.111 LSM sebagai pendamping, penyedia permodalan dan
pelllaSaran. Ada ~ben;pa strntegi )'ling ditempkan di India clan Bangladesh dalam
pemberdayaan petani temak yai tu :
a. .Kebijakan pcmcrlntah. Kebijakan pcmerintah berpibek pada pembangunan
pedessan
yang sebelumnya kurang
tersenruh,
analisis :<1ra(1;l!i po;ngembangan kornoditas ternak pada suatu wilayah,
peni nglc.a1lln
partisipasi
ma!lyarakat,
peaekanan
perenc411lUUJ bot/om up dengan diwajibkannya pembuatan proposal dari petemak, dan poiu pcnting adalab memprioritaskan penciptaan
Japan gzm pcketjaan kepada para pcrempuan
terutama
ibu rurnah
tangga.
b. Organisasi non p;mcrintah yang poduli pads orang miskin. Organisasi non pemerintah {I.SM), lembaga kcuangan/rnikro kredit sangat pcduli deopa dengan
pqentasan lceaUlki.nan salah satunya
tcrnak. unggas.
usaha
Organisasi
iul
ruemberikan
pendampingan secara pcDUh mulai dari pcn.illgbtan SOM hingga peningkatan skala use.ha. PclBtib:lll, penclitlan, ciao evaluasi terus
dilalcubn lcqJada
pe111
pctml4lc mi:sk.in 11111 uk membantu meagawi
pccmasalaiwl.
Peninekalan skala usaha dilakllkan dengan
menyediabn pinjam:m modal wilUk sarans produksi miara lain: penyed.iaan bibit, pcnyedi;am pakan. obat-obatan, dan pemasaran.
c. Pendampinpn dsn teknologi. Pc:ndampingan yq oleh pcmcrintuh
wensif baik
1113Upun LSM teriiulct.i mampu membantu
mengstasi pcnwssalahan pelm!llk.
Selain
itu
pcngull3MJ1
dan
renernJ10n teknologi saopt membantu dalam meninglultl®I produkli ternak, Pemberdayaan diawali dc:ugan mc:mberik.an pelalihwt meliputi cara
p('mdibArn~n dan pencegahsn/pcmbenurtasan oleh lembaga keuangan adalah
pcnyakit
PeJ.aihan dianggaiiw)
scb<sgai paket penerima pinjaman dan pclahananya
pemcrinlllh. Seriap
pcternak
dibcribn 3-5 induk
ayll!IL
Saswau
pcmbcrdayaan dititikberatlcan pads perempuao/ib11 n.unah tangga petemakan.
f.angkah "'lanjl.ltnya adalah penyedillllrl psbo beserta kC1J1udah•n distribusinya. Petemak didorong tmtuk membclltuk suaru organisasi/kelompuk dao untuk
Unlverslttts Indonesia
41
pcrluasan
pcmasamJ
hull temak dilalmksn sendiri oleh kelompok. Ada kelompok
pembibit yang juga dilatib untuk mcnyediakan bibit ayam, sarana dan prasarana di.fuilitasi eleh pemmnlah dan ~
me111enuhi kebutuhen bibit kclompok
1.alnnya Apabila pennintaan bibit oicb kelompok. tidal bisa diculrupi maka
pem«intah dan kmbaga keuangan p;rmintaan teesebet,
turun
tangan untuk bisa memenuhi kekurangan
Model pcmberdayaan ini memberibn tiga k.cuntungan
yaitu: a) Mampu membangun pola pilcir u.saha kepada orang mimn;
b) Pcmelilwaan tcmak IIIClljadi lebih baik; c) Meningkatkan pennintaan koosumsi produk temak..
1..6. Model A.11alytktU Hlrarcltp Pi._ Analytical Hirorchy Process (AHP) adalah suanr metode pengsmbilen
keputusan dengan cara met1g11T11i sustu masa1ab yang komplck.s dan ridak tersnulctur ke dalam bagiae-begian k"7'!'idian menata bagian itu k.e dalaln susunan
bitarlci, mem beri nilal nwnerik pada peltimbangan subyektif tent<mg relatif pentingnya setiap variabel dan mensistcsis berbegai
pertimbangan untuk
menctapl:an variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi d.an bertindak. untulc mempeogllIUhi hasil pada pemiasalahan terscbut (Marimin, 2004).
MenutUI Pennadi ~U[USM
(1
m).
AHP edalab swrtu model pen~bilan
yaztg pada dasarnya berusaha me11utupi =ua
kcl.urangan dari model-
modcl sebctumnya, Model AHP me111pua~ beb=pil swiggulau yaitu : -
Mampu meng
Msrnpu mem~ahkan pennasabhaD multi objek d&n multi lait.eria. -
Mempunyai flexibilitas yang tinggi
terutame dtiam pembuatan
hlrarkinya. -
AHP mempunysi !>ifat yang demokratis apabila dik.ai.tkan dengan
~ncanaM, /au'ena melibpt!qm berb4gai p¢laku tennasuk roasy:uabt.
42
Namun demildan, disamping l.:clebilwl yang tclah disebutkan di atas, AHP juga mcmpunya.i beberapa kelemnlian, yaitu :
Model ini sangat tergantimg pa4a inpu1 dari persepsi expert yang dijadikan l'e'IJIOll(len.
Ha.qil alchir alcan hia~ lllau bahkan titlak ada
artinya bile expert mcmbcrikan pcnilaian ymg kcliru, -
Kekurang-mampuan dalam mengatasi ketidakpresisian pengambil keputusan kelika baru, mcmberikan penilaian atau evaluasi konsep ataa
peoduk
berdMarkan
sejumlah
kriteria
melalui
pairwise
comparison,
-
Terdapat kemwteJ
~bafwihinulci yang bcrskala kecil, l:'enggunwm metode AHi'
di tingkat datrah mcnurut Az.iz (1991)
mempunyai keunggulan bila dibandlllifum dengan metode ymg laln brcna rcwmpu 11Jc:rtt11U1alMi. secera
lcualitatif dcllgllil mcngandaJkai1
peda persepsl
seseorang di dacrab tmcl>ut. terutama sescorang }'Mg palins mell{terti dcngan
suaru bidang
tmentu yan3 sedang di azialiais.
2.6. I. I>ri.usip-prinsip AHP Ada C11\1.1lll prillsip utama yan~ maidasari pemccahan masalah dalam AHP yaltu ;
-
Pcnyusunan hirad:i (Srrucnning hierarchy)
-
Penilaian kc>mf:>llnrtif (Comparative judgemenr)
-
Penetapan prioritas (Synlh~is ofpriority)
-
Konsistensi logis (logical consistency).
a. Penyusurnm Hirarki (Stnicturinghierarchy)
Pada da:<wiya membuat hirarki
111e11""1t
Permsd!
< t 992)
adalah
menguraikan realitas meajadi cluster-cluster yang hornogen dan mengumikannya lagi met\illdi bagian ylUlg l\\bih kecil dan seterusnya scliingga banysk informasi yang dapat diintegrasikan ke dalam struktur suatu masalah dan membentuk sistem
keselurohan yang Jenglatp.
Kajian ini lebih
kebijakan,
hirorlci abn menggwiakan hirorlci sblndar model
maka penyusunan
difolcmdnm pada percncanaen
proytksi tforward pr<>eess) dim model perencansan (baclward process). Model proyebi
untuk memperlciralc:an kondisi masa depan yang mungk.io terjadi
UnlveNIUs lndon-la
43
bcntasubn kondisi Yani Ilda atau yang sedang bedangstlllg.
Model perencanaan
bertujuan untuk menentuk.an k.ebijabn yang diperlubn untuk mencapai tujuan yang dipcrlukan di masa depan,
Kedua model teBebU! digiibungkan wnuk
menghasilkan suatu perenamaan
yang efektif dengan menggnnakan model
proycksi (.forward pr<JCess) pads tahap awal clan 1llhap selanjutnya dengsn model pc:rencanaan (/Jachvard process) untuk mencntukan k.ebijakanyang dipcrlukan. b, Penilaian J
tingkat tcrtelllll dalmn laUtannya d~ngmtingkat di atasnya. rcnilaian ini
nterupakan inti dari AHP, karena hat ini akan berpeagaruh teriladap prloriw
elemen-elcmen.
Hasil penilaian biasa disajilcan dalam bentuk .mstriks
berpasengan ( pairwise comparison). Dalam penilaian kepentingan relatif dua
elemen berlaku aksioma =iprokal yai1u jib clcme.a A lebih disukai daripada elemen B dengan slcala 4, makl\ A lehih disukai dari A dengan iikala V.. Jika tet\iapat n elemen, maka akan diperoleh maniks pairwise comparis(m berukuran n x n. Karena matriknya rcsiprokal dan elemen-elemen diagonalnya sama deng1111
I, maka bsnyekn}"ll pcnilaian yang diperlukan dalam matril::s ini adalah ; n(n-1) Jumlah penilaian
n
2 .. Banyaknya kriteria
....•.•...•....
2.1
e. Sintml Prioritas (S)"rthesJs of Priority) D-.ui MOtfa.p mliltrik Pairwbe .:omparisori kemudian dicari eigen vektofnya untuk
mendapatbn prioritas lob.I. Karma matrik pairwise comparison berada psda setiap lingkat malal lllltUk mendapadcan prioritas global harus dilakubn sintesa di
antam pri
din11111akan priority st.ting. Untulc memperoleh peringkat prioritas menyelwuh bagi
suatu persoalan
~putus«n kita harus mcnyarukan lllau mensi111csis pcrrimbangan yang dibuat
dalaln matrik pairwise comparison dengan melakukan suatu pembobotan dan pcnjwnlahan
unlllk mClllhasilkan sana bilang11J1 tunggal yang menunjuldtan
prioritas setiap elemen.
d. Konsistcnsi Logls (Logical Co11slsrenc.v) Konsistensi menurut Saaty (1993) memiliki dua makna yaitu obyek-obyek yang
sernpa dapat dikelompokkan ~~swtl d\.""DgaJl keseragaman dan relevansi. Conteh jcruk dan bola dapat dikelompokkan k:e dalam himpunan yang seragam jilca bulat
merupakaa birerimya. T«api apabila rasa scbagai kriteriiuiya maka kedua bcnda terscbut lid.al bisa dijadikan dalwn 1>3lU h.impunan yang seragam.
Tingl
hubungan antara obyek-obyck Ylllli didasarkan pads kri!cria tertemu. Conteh ; jika manis merupalcan kriteria, llladu diberi nilai 5 lcali lebih manis dibanding gula
dan 2 J;ali lebih manls dibaitdiog sirup. maka seharusnya .llllldu dibcri nilai 10 kali lebih manis dibanding sirup. Jilca madu dinilai 4 kaLi lebih manis dart sirup, maka penilaian tidak konsisten dan proses harus dinlang jika ingin mernperoleh penilaian yang lebih tepat.
Konsistcmi mcnyatabn
ukuran reatang konsisten tidaltnya suatu penilaian atau
pembobotan perbandingoo bel'pasang3IL
AHP memasukkan
~~pek. kuahtatif
maupun kuantitarif pikiran manusia. Aspck kualilarif wituk mendefiniskan petSOalan dan h.irad(inya, sedangkan aspek lruantitatif untulc mengeksprcsikan sx-ai)aian dan peeferensl secara ringlras clan pedaL AHP mcngukur lconsistensi mcnycluruh dari berbagai pertimbangon
atau
preferec1Si melalui suatu rasio
konslstcnslllnkonsiste.nsi. aatasan ditcrimll 1illlsknya konsistensi suatu JJllllrik sebenamya tidak ada yang baku, hanya menurut beberapa ek.sperimen dan pengalaman tingkat inkonsi~ttsi 1992).
10 % Ire bslWh masih bisa ditcrima (Pcrmadi
Jika lebih dari nilai ter&ebut maka perlu ada revisi pen.ilaian karcna
inkonsistcmi yang tc:rWu be.sat menjurus pada keiJlllahan.
Unlvetsitas lttdonesia
BAB3 GAMDARAN UMUM WlLAVAH
3.1.
Kondlsi GeograJI Kabupaten Gunungkidul menrpalan salah satu dari lima kabupaten/kota
di wi layah Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarla. terletak pada 7° 46' LS • 8°09' LS dan 110°421'
BT - 110050' BT. Wooosari sebagai ibukota lcabupaten terletak
di Tcagah-TenvJ)
wilayah Klr~up••en G11JJ1mgkidul, bc:rjl1111k:: 4-0 km di sebelah
Tenggara Kata Yogyakarta. Leas wilayah Kabupatee Gummgkidul adalah 1.485,36 km2 (46,63% dari luas wilayah Propinsi DIY) terl>agi dalam 18 keeameten, 144 desa clan 1.430 pedukubaa. Kedelapaalx:las
kecamstan tetsebut beserta I uas wilayah masing-
lll3Sing keeamatan d.apat dilibat pada tabci 3.1 di bawah ini. Tabel ~.l. Luas wilayah masiJi~masing Kecamatan di Kabupareo Ounungkidul TabWI2006
t
2 ~·-· 3 4
5
6 ··7
--8
I
c.-wlfayah (Km?)
Peneatue rerlaadaplus Kah. G•nan.,kidal
-~~g
99.80
6,12
Saotosaci
58~07·-· 37,83 104,91
Kft:am•111ll
No
7i)6
Purwosari..... -··-·---P:iliJ.!UI
T~ns Taniunasari
_Rongkop Oirisubo
9 ScmllllU 10 _Ponfon~ ~---
. __ . __.._ ....... ..,..-. i :
Karanl!Ill<;>~. ----
15
P!aycn . ·--Patuk ·----- ···-Gedaruisari N_&!' .. 1~_ N2awen .......
12 13 14 16 17 HI
Wooosari
Semin
..
7.06
71,63 83,46
--·· ------5,62--·---·-
1)4 ;,;-
6.37
4,82 .....
·- ·-·-
108.39
7,J9__
''
104,39
7,03 .
80.12 75,51
.' ·--- ......... .
--
5.91
:
f ' ' ---.-~--
11
(83"'
--·---·--·--··3,91 ...
105,26
-· ... ·- ...--
72.04
68,14 73,87 46,59
78.92 1.485,36
45
--
.••.
5,39 5,08 7,09 4,85
4,59 4,97 3 14 --·· .•'J 5.31
100,00
-
Adapun batas-t>atas wilayah .Kabupatcll Oum111gkidul adalahsebagai bcrikut; a) Sebelah Barat · betbawan dengan Kabupaten Sleman dan Bantu!
Provinsi DIY b) Sebelah Utara berbaWmt dengan Kabupatcn Klateu dan Sukoharjo Provimi Jaws Tenph c) Sebelah Timur berbatasan dc:agan K.abupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. d) Sebelah Scl11taa ~
dengan Samud.em Hindia
Wilayah Kabupak:u 0111urngki
t.341,72 kmi (90,33%) berada pada ketinggian IO~SOO mdpl; 2&,S2 km2 {1.92%) bcrada pada kctinggian lebih dari SOO mdpl; dan I IS,12 kmz (7,7S%) berada pads
ketinggjaa kunu1g dari 100 m. Laban mempunyai tingkat bmiringim yang bervariasi yaitu 18,19".4 merupabn daerah datar dengan tingkat kemiringan 0-2
dcrajat.
39,54% lahan deng1111 tingkat kemiringmt
llllWll
keniiringan lebih dari 40 dcrajat sebesar 15,95%. ~
15--40 derajat, dan k.ondisi topografi,
jenis baiwm clan tanahnya, wilayah Kabupaten Ounllllildchil dapat dibagj menjadi 3 wilayah pengembangan yai.tu : 1t) Zuna UtaJa
I>Uebut dellg8ll wilayalt pcngemtiangan Zoaa Bstur
Agung. memiliki ketinggian
200-700 mdpl.
Kondisi topografi
berbukit-buldt, te.rdapat sungaj di pemiuban ftlnah, banyak sumberS1U11bc:r air Wlah
sccta dapat digali
sumur dcngan kedalaman 6-12 m
dari pennulwn tanllh. Jenis tanah batuan
vnlkrinjk
induk adalah dasit den andesit.
Kccamatan Paluk. G~gsari,
lateristik,
scdanl!kan
Wilayah ini roeliputi
Nglipar, Ngawcn. Semin, dan
POJ1jong bagian Utara. Wilayah ini potensial dikembangkan tanaman
tahumm
(tlllUllJlllll
tanarnan
semmim
perkebunan. buah-buahaa, dan kayu-kayuan), (pedi
dan
palowija),
perik.anan
darat, clan
pe.mbibllall atau penggemubn ternak. b) Z.Ona Tengah.
Disebul: dengan wilayah pengembangan Ledok
Wonosari dengm ketinggian 150-200 mdpl dM re)stif datar. Pada Z.Ona ini dijumpai sungai di pennukaan tanah tetapi pada musim
Unlvtf'SltnIndonesia
47
kcmarau
beser alinlnnya kccil bahbn kering.
$~
Terdapar
~..dslaman 20-121) m dsri permukaan tanah.
sumber air 1all:ih ~
tanah IJllUgll.li~ ~npn bal
Wilayah ini po1e11Sial
diltembangkan
tanaman
lal1ww1 (tanaman
perkebuaan, buah-buehaa, dan kayu-kaywm), tllnaman semusim (pedi, sayuran den plllawija}, perikanM d3!1lt, dan pembibitan atau l)elliiCIDUk:ui remak,
c) 7.ona Se Iatan.
Disebut :l.ona pcgunungan !eribu. Zona ScIatan ini
memiliki !cctinggi111 0-300 mdpl dengan batwm dasar pcmbentuknya adalah batu kapur terumbu. Sungai pcnnulraan sulil ditemui dan yang banya)c edalah sunpi ba~'llh !Mah ~ pcmanfaatannya.
menyu)itkan dalam
Debit air sebenamye culcup besar ~Zona
ini
merupak1111 rnuara dari sUDgll-sungai di Oimungkidul. Hanya saja diperlukan ldt.oologi dan bi.ayi1 yang tinggi l.lfltulc d~t rncn!lllR!Jlcal air kc pcnllukaan. Zoaa Sdatao melipuli k:mimllWl Pllliyan, Saptosari, l'anggang, Giripwwo, Tepus, Rmtglt:op, Oirisubo, Ponju~
bag:h111 Selatan dan Semanu bagian Selata.n. Wilayah illJ porensial dikc:mbanglam bmaman lahan kering (podi gogo dan palawija), buah-
buahao.,
pc:rikanan
dam (telags),
perikanan 'langk.ap, dan
pengeemulcan temU:.
Curuh lwj1111 ral1s-r11ta peda lahun 2006 sebesar 1.523 mm dengan jumlah hari hujan 109 bari. Bulan basab antara 4-5 buJan dan bulan kering antara 7-8 bulan. Musim hujan diaudai pada bulan Ok1obtt-Nopmibec dan bcrakhir pada bulan Macct-April setiap tahunnya. Mll9im hujan mencapai puncabtya pada bulan Dcscm~PebJUBii. Zona Utara memiliki cunh hujan paling tinggi dibandi~ Zona Teng.ah dan Sdatm. Jwnlah 1RK1pi
a
14 buah sebagian besar di Zoa.a Utara. Jumlah mma
air ada 215 buah. sedangkan tel.aga Ida 252 bullh. Sumur bor ada S5 buah, banyak
terdapet di Zona Tcnph dan sc:bagian di Zona Seletim deDpJl fungsi irigasi Jahan dan penyediaan air bag.i kc:butuhan masyarUat.
Untuk kepentingan irigasi satu
4B
sumur bor mampu meagairi :urtara 15-50 hcktar lahan, Sedanglcan unlUk Zona Selat3n tcrdapat daemh alinm sungai (DAS) bawah tanah yaitu DAS Bribio,
Ngobaran. Seropan, dan Baron. DAS Ngobi!Ullll, Scropan, dan Baron sebagian telah dimanfaatkan untuk air bersih guna menja.ngkau bcberapa lokasi di wil11yah Selatan, sedangkan Ul!tllk PAS Bribin saal ini sedang diliikukan beibagai upaya dengan bantuan Negar~ Jerman ~
bisa mengangkat air tersebut scllingga bisa
dimanfaatbJJ Ul!tllk mcncukupi kebutuhan masyarakat. 3.2. Kepend1.1dakau clan La11angaa Usaha.
Jwnlah penduduk K.abupaten Gwauogkidul pada tahun 2006 sebanyak 683.444 jiwa dengan komposisi peaduduk .laki-laki sebanyak 328.002 jiwa dan pcnduduk perempuan JSS.442 ji~
Scdangk.an jwnlah rumah tangga sebanyak
184.974 dim rala.-ralll pcnduduk per runuh tangga sebsnyak 4 jiwa. KcpadaWl penduduk rata-rata 460 jiwa pet bn2, deogan kepadaten tertinggi acla di Kect1111atan WoooSDri sebanyak 996 jiwalkn12 dan terendah di Kecmnatan
Panggang yait" 262 jiwalkm2•
Tabel 3.2. GamblUllll Pe.llduduk Kupateu Guuwigkidul tahun 2003 s/d 2006 Unalu
No l
~2
Jumlah Pmduduk(Oflno\Laki-bkf ...
.
3.
ii. .P&eii;, ....
(orang) Jumlah ~duk' men11n11 kel UtllUI' :
a. (l.14 mhlm
b. IS-64 mlnm c, 65 t~hun l:e --·-·
3 4
Jumlah Rmnah
T•n•.,.
Taltaa 2"3 20N 2005 69S.74S 677.0~7 686.732 322.2?9 ........ ~~·333.838 ..... ~:-J0.862 ....... 352.894 ·--~~4.886
-_
~,~s
..
146.472 4SO.S1S
\52.~ 446.995
··
80.040 155.629
is1.J2s
JWlllah Rwnah Tangga Usaha
Petcrnakan •) 51.462 Sumber : !Snl Kabupeltn Gumiilckidul (2006) data diollh.
16() 760
2006 68).444 ..... ;.._
--
32ll.002
lSS.442
146.248 454.)56 .....---
B7}37
446.116 gs.876
ISll.512
82.840 .. 184.974
n-l>.
n.a.
n.a.
dellgan
masalah
') Setl8Ull Pcrtanian2003.
MllSllah
kepmdlldukan
selalu
bcrWtau
ketenagakeijaan. Jumlah peududuk yang bessr tanpa diimbangj kesempatan .kerja hanya akan menimbulkan pemwalahan.
Sempitnya la'Jlftllgan kerja memicu
timbulnya urbanisesi, clan pada leayata•nnya BIUS urbanism yang terjadi sang.at kuat tendama ke Jabrla. Surabaya. Semanmg, Yogyabrta dan kota·kota besar
49
lainnya. Banyak Mak \!Sia kerja begitu lulus sekolsb langsung merantau ke kotakota besar, lcazena diaj&X SAudara yang aebclumnya merantau dan merasa telah
berhasil dalarn usahanya.
Lapangan usaha di
daeeah
yaag sangllt tetbata.s
membuat tenaga k:erja potensial yang terarnpil dan terdidik berusaha
~ari
untuk
pekerjaan ke perlcotaan yang mcnjanjikan Jebih ti.aggi penghasilan,
Padabal lllliuk mcngcmbangkan
perckononll8D dacrah dibutuhkan SOM yang
wiggul, tangguh dan iaovatif yang mampu mcogatasJ berbagai permasa!ahan terutama kondisi geografis,
fcnqmeaa
menuitau .lllllS)'Ullbt
K8Qupai.=ri
Ounvngltldul
telah
mcmbudaya dalam kultur inasyarakat. Adanya rutinitas mudik. setiap lebsran yang
pamer keberhasilan di perantauan menjadikan ~-
hias
iming bagi pare ormg tuo untuk rncw'-orong anal mereka agar mau merantau ke
pe.11'otaan. Apabil.1
ioi di1>i.uii bcrlaru1-)arur malca perekonomian
kewfaan
yang tinggal di daerah adalah para
daerah tidak alca11 meagalami kemajuan, ~
oraag
tUA
yang kumig prodllktif, mo para aoak muda yang tidak diterima beketja
di kota, Kcadaan lencbut idallik ~
reOOahnya SDM tcnaga kc:.tja di daerah,
daa pada akhimya SOM y;m' rendah iai akall masuk ke sektor pertanian karena tidak :idanya pilihan lain.
Oleh ~na
.ini perlu p('riirW"" serius dari smiua pihak tc:rutama
pelllClintah daerah untuk merubah pola pikjr masyarakat, mcniugkatlrnn SDM mas~
memenfiierthn potensi alam dengan pen.guasaan dan penerapan
teknologi, dan mcmbangun sarana prasaraoa pendukung peretonomian.
Apabi!a
sektor pettmlan tefbukti mampu menjadi IUmPUBA ~ngbasilan masyarabt dan mengeotaskan mereka dari kemi slciDan, mab feoomena rnerant31J tersebut dapat dil.."W'llllgi. Scktor pertanian
l?l8D1pU
meuyenrp baayak "'"BP ketja schingga
pengembangan settor perWlian secara lidak langsung akan menekmi angki1 pengangguran. Peoduduk ya11g bekerja pad& tabun 2006 sedangken
jumlah
pmgaiiggur
sebanya 16.742
angkaUlll kerja (TI'AK) yang~
leraitaf
orang.
395.542 orang
Tingbt
partisipasi
rasio antara angbW\ lceija ~
peaduduk usia k:erj11 talnin 2006 terc:ttat 78.58% {tertioggi se-Provinsi DrY). Hal ini m~galciootlcan elastisitas pennintami ~
keija di Kabupate.a GununglOOul
Unl•••itas lndorMSia
50
~latiftinggi. Kondisi ini bisa disebabkan kan:aa desabn ekonomi sehingga pendudulc yang berusia 15 lahw1 kc atas eeederuag langsung masuk Ire pasar kerja
wnuk mempcroleh l"'Jldap..tan scndiri, atau membantv orang tua, atau sebagal peketja kel111Uga yang tidak diupah. AkibalDya proporsi pcnduduk yllllg berusaha untuk memperoleh pendidiklln yang lcbih tinggi relatif sedikit jumlahnya. Pada tahun 2006 sebanyak (J0,89"/o peketja bcrpc:ndidikan SD kc bawah,
diikuti oleb merelca yang beipcndidikan SLTP dan SLTA masing-masing 20.97% dan 13,85%, dan hany:i 4,29% pekefja fllll& sempat mengenyam pendidilcan
tinggi.
Hal tmcbut
mcn
peagembangan
usaha
yang
membutuhkan ketenunpilan dan skill yang tinggi alcan sulit bericembang. karena pasar kerja yang tersedia tak akan jauh bergcser dari kondisi ini. Maka sudah
scwajnrnya pcmcrintah mensibpi ha! ini dell8Qll memajuk:ui selctor pertanian )'lUlg
relalif Udak memblltuhkan ~kill yug ti.nggi deJlglll) pilihan kebijakan yang
tepat.
Strultur perekonomian di Kabupalen G•m•mglridul masih mengandalkan sclctor pertanian yang tc;:rcennin dari duminannya scktor ini dalam penyentpllll tenaga kerja yang meooipai 65,4()t/o pada tahun 2006. t..imp 11%
,,~
~.hell
11%
Gi1ml>ar 3.1. Or.Wk J>e11ycrapa11 te.oaga kcr.ia ~~ lapangan usaha Tahun 2006. Hal yang menarik 1eibil dengan isu gender adalah pada kenyataannya pelc.etjo perempuan yang bckerja di sektor pertao.ian lebih besar dari lldci-lalci ynitu
Universltn Indonesia
51
persentase percmpuan 74,87 •.4 sedanabn
lw-lald
57.29%. Dari jumlah te.rseb111
menunjukkan OOhWll sektor pertaiiian nwih menjadi tumptmUi masyimdcal dalam me.nopang pcndapalarl. Tabc:I 3.'3. DiSlribusi PDRB Kabupaten Ounungkidul tabun 2006 aw da.w- harge berlaku mcnurut lopMgon llSaba NillllPDRB
Lapangu Utaha
No.
Pcrta.niun
I
~~
J...
Penarn~..sandan. gali~.
.~....
~~
l.5611.130 . ···-"·· 92,421 482.494 ···-·-·--31.0Ss"
··-·
~~~llll-··-------·
._1_.J!::isl~-~.t~"'!n air~.!~-···--
Ban .£__. ; PerdagADgan, ho~l & restoran__. S
I
L~lm dlln lwmunilcasi • 8 Keuangan, persewtWt dan jasa 9
rusahaan ~-i Jasa-iase
--·
.. ·---·--
!lumber: HI'S KabuJK!!m ~tdul
D8ri tabcl
rulalPDRB
···--
... -- .. ··-
---
35.21 2,10 Hl,99 0,71
r.
34,,093
61 S.46f ...
14,02 6,@_
---· ....
200.748 766.397
4,57 17,45 100
--
··--··
Jwnlah
Per!Wll terfaadap
fiutaan ruoiah)
291.060
4.390.g68
--·~····-
7,31
Tahun 2007
bahwa Sek.tor Pertanian masih menjadi
3.3 ~ihat
peiiyumbang PDRB tertinggi dengan kontribusi meacapai
40, 15 %. Hal ini
menunjukkan l:tahwa pcran sektor pertanian (tanaman pangan, peternakan, perkebwlan, dan pcribnaa) saogatlab domiowi.
Tabet 3.4. Persmta.se swllbangan masing-ma.'1ng subscktor lcrhadq Sektor Pmanian PDRB atas dasar harga berlaku Ullum 2006 No
Subsekfor
~.t
Tanamsn f"n.P\~...
5 ,__.
KchUW!an Pc:rik.anan . J11mlah.
2 3 4
Pdcmakan Tanaman pctkebooan ralcya!
Swaber. fndilcator ~
. ~
NilaJ PDRB I Penen tertladap fiulaan nmiah) 1 Sektor Pertanian 71,01 l ----··· 1.113.462 185.474 T .. 11,82 .. ----··-i9.346 1,.23 IS,2.3_ 238.96~ j 0,7t 10.886 1oe.oo 1.S63.13f
--
GWJWl8kidul i.!111112006
Data pada tabel J.4 di au.s menunjukkan bllhwa peran sub sektor petlllllian timaman [18ng,JDI dan ]le!cmakao. apabila dipbung menghasill:an 82,83 % dari sd..1nr pertaDiall yang menunjukkan bahwa lredua subselctor itu saneat
52
domiuan.
Karena itu pembcrdayaan scktor pe!UniaD teruwna subseklor canaman dengan diversifikasi
pangan
subseldor petcrnakan
eangat
berperan dalam
meningkmkan PDRB Kabupmen Gununl!kidul. "fabel 3.5. f>erso:n(DI;: ~
rwnah tangga di .KabupatenGunungkidul Talmn 2006 meminrt kelompok penge!Wl!'lln.
Kelompok pnigdn•nn
Na
Padi·"""ian Umb!:!-'•:11bi an
2 3
Ikan Daging
4 ~7
8
.. --··--
·-Telur dan s11su
5
6
-- -·
Makanan:
A l
......
9 •• i...
10 11 12
··~
..
. "' I
Sa"'"'-savunm ~-ka.can~ Buah-huahan
l\Jinyak. ~!l!J leullll Balwl minumao
Bumbu-bwnbuan
luaran
___ __ .... _,
•.
.•
i
...
-
!~----·---·-· ·-·13- ~~~! Malcan..n d;ai minllll\lll iadi Minuman bc:ralkobol 14 -·· ··--·· Tembuknu-dan sirih JS
2 J 4
5 6 ? R
........•
27,07
15,12 1,39 -- 2.05
-~~~8. ),68
....
3,73
S,9Q
10.92 6,48 . 3.40 S.63 6 ~3 2.93 3,61 ~.03
-
····-_ ...........
0 9,52
-··-
_
..
··-·
2.08
3,35 6,10 362 J.90 314 3.65 1,63 '02 4,49 0
5.32
S5.A6
100
lumlall.
B -·1
Pel'Hntuc tertl1dap nenl!'elu1,_.. total
Peneatate ltrlt•dap
I Noa makann : 54,05 23.86 Pernm•bao · dau-fBSilitas rumaii ~ ................... --··---···· -17.14 7,56 da.uiaaa 3.44 7.79 Bi'""' IV'ftdidi.lcaa ·--· 2,47 S,60 Biava kcschelan 5,12 r.kaian dan sand•"" lainnva .1J6 lllhanlama BIUall~- .. .1.~~.. ..... -·· ··- -·-· 2,01 0,94 2,12 P«iaic hmm daa ll3URlllSi -··-·-· 1.60 l62 Keeeduan oe5ta dan 44,14 100 l11mi.11 .
-
.
Sumbe.-: Gunoogludul daLan qb. 2006; BPS """-'"'
~idul
(d10llb)
Dari tabel di atu menunjulcbn babwa koo!llllNi mesyarak.aturhadap produk petemakan masih k.ccil. Hal ini mudah dipehami kmuia lingginy11 angka
kemiskinan di Kabuplden Qtmungkidul. ~
pe.rsent1SC pe.ngehwsn teninggi
per nunah tangga masih di dominasi untul. kebutuhao penimahan dan fasilit.u
Un1"nlltal Indonesia
5.3
romah lzUlggll yang rneacapai 23,86% dari total pengeluarm Un.nan kedua adaJaiI unluk. koosumsi podi-pedian yang mcncapai IS, 12%. Hal ini mcnunjukkan bahwa
pe11geluanm konsmisi
~iii l?l8Sih
bettujuan untuk me.menuhi kcbutuhan
primer mereka, Sciring dcngan ~
prioriw
pmdapatan masyarakat, diharapklln
pengeluaran Wltuk kebundlan lconswusi basil temak juga mengalami
pcl1ingkaum. 3.3.
Karakterlstik ~emak
dan Komoditu Ternak ymig dittcahabn di
Kabapatea Gua•.pldul. Petcmak lldalah suatu jms
pcketjaan
yang
spesifik
usabanya
membudidayakan temak bailc: itu dalarn usaha perbibitan, pembesaran., atau
penggemukan.
Pada dacsah lain penggolongan profe&i dalam sektor pertanian
baik itu petani, pekebun, nelayan., manpun petemak mungkin masih mudah
dibedak~. tetapi W11Uk wilayah Kabupaten Gunungkidul peternak
sangat
sulit dipisahkan.
lllrtan profesi petsni dan
Kedua jenis prof esi tersebut seekaa-seaken
sudah melekat. sellingp Dinas J>i.;tuuakan sering mcngistUshkan petemak di Kabupaten Gunungkidul adalah petani tnnak
Pctani ~ tsnBman
"'lelatt jenis profcsi yang mmg;phiqigbn. antara p:rlanian
pangan dengan petcrnabn. .Apitbila meagacu defioisi di atas, maka
setiap petaci di Kabupatcn Guanngtidnl hampir daptit dipastikan jug.a seonmg petemalc. Hal ini dapat dilill.'lt pada koadisi di lapangan bahwa pada setiap rumah
peWli pasti juga memelilwa temak
)'1lllg
bisa ~
i.lJliPS (ayam, burung, itik,
dan sebang<Wlya). temak kc:il (kambillg/dombll), temal'. beser (sapi/kelbaulkuda),
atau lxihbn semuanys ada.
Mudah dijumpai dal!Ull lingkimgan pekacangan
J'Ulllah, selain kandang teenak j uga tct'dapat tempat untuk mc:nampung limbah
pertsnian tanaman ~
ylUlg
berupa jmimi padi, jemni jagung, kaeang, ketela,
kedelsi, cantel, dan lain sebagainya yang diman&atkm untuk palcan temak.
Lim bah-limbah pertani an tmebut ndalab sisa basil
paam yaug
diawctbn dllll
disimpan sebagai cadaagaa J)llkan pada musim kemaralL Dalam kehidiipm petani tm!ak, W3 ketmaillln erst amara pertanlatl tansman pangan dan pc:tcmakan.
KMmnya mcrupElkan satu rangkaian yang
salln~ meiengj(api dimana Wian pertaDian mcmbutuhlam
teoaga
sapi/kerbau
Un~lndo...i.
54
untulc membajllk sa111'llh, penycdia pupuk kandan&. dan usaha petemalcan mtmbutuhbn
pakan yang dihasillcanJlimbah ®rt tanaman pongan.
Sebagalmana disebutbn oleh Made AryB Wiguna (1985) dalara buku
Rencana K.etja Dinas Petemakan Kabupaten Gunun&lcldul Tahun 2007 bahwa sumbw:igan pmdapatan dari usaha petcmakan te.rhadap pctnoi berlahan sempit sebesar 34o/o, petani berlahan sedang sebesar 22%, dan petani beriahan \Ui!Ji
sc~sar 18%. ~ngan demikian usaha petemskan sallgllt membantu petani miskin yang bi8Mltya berlaban sempit,
di pc
Usaha petemakan yang dijaJankan oleh petarli ternak di Kabupitlm Gunungk.idul merupakJln diversiftJuW
U!lllha
pertanisn
tanaman
panga.t1 yang
bcr5ifst tuom temarun dan iudah menjedi bagian sosio lrultur masyambt. Memelilwa temak selain sebagai waba !latllpingan juga sering dikaitkan deogan
BWiabat seseo111ng. se~
hnd•ng dibang1111 di lobsi pekarangsn
dan
bmlclat.an dcngtu1 rumnh. Rumah tangga Y8ll8 di lillgk.u:ngan rumllhnya teedepat
bndana temak dcngan j11111lab tetllalc yang semakin ban)'lll( alum dipmdang lebih terbormat dibauding nwyarakat lainnya karena di pedesaan pada nmumnya
mwb111 seseuraag dibitbn de11p11 kekayiian. Sobin UDtuk meningkotkan martabat. ternak jup dimanfaalkan petani temnk sebagai tabungan yang mudah diuanafuin,
Banyalcnya pedagNJg lokal yang siap membeli ka!)A!I saja mernbu.td
twiak semalcin diminati masyaralc:at. Petani ternak pada wnumnya memelthara berbagai macam jenis lemak
di lingkungan rumahnya. Terruik yang paling banyak dipelihara adalah ayam bUJaS, kambinw'domba,dan Mpi potong, Ternak ayam bums dipeliharn oleh 81,6 % rumah tangga dari total nunah tsngga di Kabupateo Gunun(!lddul dengan
kisamn jumlah temlik
antara
2 sampai 8 ekor per romah tsngga,
Ternsk sapi
potung dipclibanl oleh lebih dari separuh jumlah rumah langga di Kabupaten
(.lunun£kid11l dengan jumlab .kepemilikan sntara I sampai 2 ekoo'rumah
iangga.
Temak kambing/domba dipelihani oleh 39,S % dari total rum~h tangga di
Kabuplllen OunU11gkldul dc:agan jumlah kepcmilibn Sedangkan unruk jcnis temak laiMya
pet5CRl.ll$e
anmra I sampai 3 ekor.
rumah. tangga yang memelihara
masib re.latit' sOOikit.
Unlversltn lndonnla
SS Tabel 3.6. Perl:embm&JJJ populasi temak di Kabuptae11 Gunungl;du! tahun 2004 s/d 2006 dan skala usmt pee rumah 1nugga peternak tahun 2006 ,_lab
J11.,dall pop•lasl (olcor} Tallu• ..... "' ·~Ilk
Al•• beru Ayam pe4.IJl!!'1 ...
.
~ -1ur
J>ayah
l.6S6-158 181.5)9
i..W0.28& JlO.S
9'13.452 :m.920
!0.436
Jl4.930
146..3$6
9.2l0
Mer-u Ka Ill J.1118'
Do•k
8.$74 135.196 33
BaM
!Uliad Kerl:!H
1.943
2-t9'
•••• UJll.395
Kada
Saol.
280.543 IS.643 ~.~7 6.34S l41.llS4 147.988
109.1'7
kraak (epr)(
ttnlMlapioUI ntinah tanse• pckmak laltvu rumall ta11ep tallu.2916 1ab11a '.2Gl6 lOO' 2-lt lS0.911 81 ",. 0,11 % .500--2.500 203 S00-2.000 0,03% ! 53
petenak
' ;
l 80.674 13.648
I !7 1.361 275 9
Klsaran BpelQlllka1t
petml•k
t&flllga
29'6
200!
1Q&.4
203.335
!Iii•
Poneata.. l'lllllall Wtgp
rulllalt
~ 2.571
216 7 ll l.502
0.06%:
111 3.128
1.i%
0,39%
116
!
500-2.500
4.g
7- JO
73.0SI
39,5%
1-T·
4
0.002 %
10-IS 2-11 1-3
0,39% 005%
12S 16 .. ... .t 9S.IS6
--
•••#•
(l,00z% .. 51~%
--
••
1·2 1-2 --~-·-=-
Berdassr kisanm kepemilibn masing-masing rumah tallies petemak di Kabupatm Gununp,kidui pada tabcl l.6 di alas terlihat bahwa skala usaha masih sangat Jcecil dan tidak efeloif. Pe~ tnm1Wl
ska111 useha pqlu dilakukan karena
Abidin {2002) efebifitas tm.ga kerja dapat dic8pai apabila saru orang
tenaga lauja memelihara R:mak minimal S ekor sapi atau 20 ekor ksmbing/dornba 8W1
500 ekor ayam
burns
l!Cllli illteosif atau 2 .000 ekor 1mtllk a.yam
pedaginglpc:tell.lJ' atae 4.000 elror wrtuk temalt puyuh~ 3.4.
Gambaran Koodisl Kffdsldaaa di kabapateu GuowigklduL Sampai 938t ini masalah pengeatasan kemiskinan masih merupakan
agenda utama pembanguuan dserah, Angka kernlslcinan yang rnasih saja tinggi setiap t'lhun menunjuldum bahwa program pengentnsao. kemiskinan yang selama
ini dilaksanabn masih perlu dievalvasi clan dis:mpumakan.
Kabupaten
Gumingkidul m.emililci kec.enderungan kemislcinan jenis peNisttnt poverty dan
seasonal pover1y. Kondlsl wilayiih yang berlrukit-bukit. kete~
swnber air,
koodisi lahan yang kurang subur, dan keterisolasian wilayah menjadi penyebab utama
kemiskinan yang terns saja tinggi. Se!ain itu golongan penduduk yani
Unlvenlltn Indonesia
56
9ebagai petani =ipg mcngatami kesulitan
sebagian besar bennatapencaharian
dalam us.ah.Cl kan:oa terbalasnya sumber air, kondisi lahan yang kurang subur, dan keterisolasiaa wilayiih. Keadasn tersebut mmjadibn b.iaya p.ruduksi lebih tinggi.
resiko gaga} panen yang besar brena kekumngan air. dan produksi yang rendah
kan:na kckuranglluburaa lahan.
S«am parsial mniskiaan di Kabupaten
Gunungkidul bcrsifal semcntara tctapi karcna beculang sc&p taium maJca akan meaimbulba kemiskinan struktun.l. Masalah kemiskinan
di Ksbupaten Gunungkidul
tidak lain adalah
.IJUISsbh ~miskinaa di podesaan, karma dari 144 de~lurahan
kciK:muanya
masih be1st:atus desa, Masyarakat miskin di pedesaan dihadaplcan pada masalah rendahnya mutu SWDber daya manuaia, lerb!lfasnya pemilikan Iahan, kondisi lanah yang rclatif kurang subur, kctctbatasan asset. lretcitawan sumber air, degradosi
sumbcr daya alam clan lingkung:an. lemahnya kelembagaan dan organisasi magyamkat, dan ketidalc beniayaan
menentulcan h.1rga pmduk pettanian yang
dihasilkan. Tabel 3. 7 menunjuklcan jwnlsh dan sebanui kemiskinll.tl di Kabupaten Gunungkidul menurut kelompok rumah tangga. Tabcl 3.7. Perkembanpajumlah penduduk mi5kin dan rumah tanggamiskiadi
Kabupaten Gunungkidul tahun 2003 s/d 2006
Garia
Keml&ldau - --
Tah•D 2003 -=-- .,
lo---·
~
2004
J.005
2006
Jamlah
l"enentue
Pend•duk
p611duduk mi.skin -~. . miskiD 25,35 ll7.~72 .. -~ 173.794 173All7 ll7.ll2S -~---·. 25.~6 i35'":7o2... 2lt06 195.22S -·· 28,45 194.400 177.292
.
Jumlah
R11m.Ji Ta!lggt Mi.skill
76.112
74.lot -·-·74.336
95.m
.
Swnber: Kerni:ilrnla!I dllA Polu Kooswns1 Pendlldulc Kabupaien G~nunglddul200~: dam d10lah•
Apsbila di~nnati data rumah
tangga
.mhkin
per
.kecamatan malra
terdapat bebeiapa kecamatan yang angka JUJnah tangga miskinnya cukup bcsar.
Kecamatan
~rscbllt
adalah Paliyaa
clan Sep!Osari wliuk Zona Selatan,
l<.anml!Jl\ojo dan Playen UJltuk Zona Tengah, sedangl(an .lona Utara adalah :Kccr.matan Semin..
label 3.8 mcnunjukk11J1 jumlah rumab taJlgp miskin per
kccamatan pada tahun 2005 dan 2006.
57
Tabel 3.8. Data .l'UJJUlh tangga miskin menwvt ~am!!U!n di Kabupaten Ounungkidul Tahun 2005 dan 2006 Rumah Tangga MU.kin 2005 2006
Keau»atan
No p~
-:i
3.128 l.599
Paliyan
3.775
-·--· 5
Saptosari Tepus
1
-···--·· -P.lirWosm 2
.. 6
4.550
3.853 4.162
3.239
Girisubo
2-475
9
Semanu
10
Ponjons
II 12
~~-·-·-
14
Patuk
..1516 ---··-·· 17 18
-·····-··
_____ ··-···
Gcdan~---
$-'>("T'
-··-
_
._ __ ,
5.983 S.1117
6.406 8.202
6.0S? 4-582 6.061 2.798 4.639
5.91!9 74.336
Semin ~~Guzu.ingkid&d
.
3.07(,
- 7.168
3.947 .!'!~!E ----. -------·-·. ----···-··--·-······· 2.842 NgaweA
Jumlab
S.9S7
3.7Sl
Ro11gkop
-·-·· 13
5.200
_ ....J.173
T&njuOgsan
Wono:.vi Pia yen
l.7SS
.
.- ..........__ fill
··--
7 .._ & __ -·
4.030
·-
6.495
7.661 3.769
5.949 4.745 S.217
7.497 95.772
2006
Pe.oyebab kemiskinan di Kabupatcn Gunungkidul digolongkan ~jadi
S kelompok1, ya.itu : a) Ridang Pertanian, perkebunan, pete.rnalan dan perikanan atau di kenal dengan sektor penanian; b) Bi.dang lndw;lli tlltll penhpngan;
c) Bidall& keluarga ~ncana dan kesdmaP; d) Bidang~ e) Bidaug sosial dau tcnaga kcJja.
Telk.ai1 dengan isu bidang pemnian adalah: a) Rendahn)'ll basil pertaiiilln yang discbabbn oleh : •
Sulitnya mempiediksi musim,
•
Sulitnya memperolch pupult,
58
•
Teijadinya pengurangan subsidi pemerintah pada benih clan .pupuk,
•
Minimnyapenyirfnhan dari petugas.
b) Tidak seimbengnya entara usalta tani dan htisil panen karena:
•
'fidak ~yo. ~landllfharga produk baku,
-
Tidak mampu mengakses pasar yang lebih luas karena ulah
tengkulak, -
Kendala tmnsportasi.
c) Klll1lllCllya air irigasi. d) Pola ~
sektor pertanian rnasih bersifat tradisional.
e) Kepemilikan lahan perlAl1ian yang rerbatas dan lcurang subur. f) Kuransnya keterampilan secaro spesifik, sehingga mutu yang dihasilhn kurang blsa bersaing untuk memenuhi runtula!1 pasar. e) Keterbatasan modal.
Sodan!P:an pc:nnasalahan daslll' penyel>ab k.emlsklnan bldazi& pertanian ad.alah ; u) Kurangmampw1ya petan.i mengakscs informasi.
b) R.endahnyt tingkat SDM peWli.
c) Keteri>atasan subsidi sarana produlcsi. d) Bc:lwn adanya peraturan yang jew temang sistem bag! basil pertanian/petemakan. e) Prasar8lla transportss] basil sektor pertanian keluar dari 5entra produksi yang kurang mcmadai.
f) Adanya
kebiasaan pola usaha
sektor pmanianlkumngnya
inovasi. g) Pemaqfar!hm lehan yang kucang maksimal .
.3..5.
Pelaka Pembenlay••• Petani temak
35.1. Pemeriatsh Daerah
Pemerinlab dacrah menaruh perhatiun beser pada pembangtllWl pctemakan,
terbukti dengan
ditetapkannya
Peraturan
Damlh
Kabupeten
Gunungkidul Nomor If tatum 2000 teatang Pembentukan, Su:n111an Org1111iSMi. dan Tata lrerja Dinas-dines Daerah, Y8lli salah satunya mengulcuhkan Dinas
59
Petcmakan sebsgai salah satu Satuan Kerja Pe.11111p Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas pokok mcnyelenggaraksn urusan pcIDerinlllh daerah di bidang pmrnabn. Puagst Dinas Peternakan sebagaimana tcmiCbut dalam Keputusan Bupati Ounung)ddul No. 181.Kpts/2001 tanggal I 0 Jllilllllri 2001 adalah ; a) Pcnyiapan bahan perumusan kebijGbn di bid.:ing pctemabn
b) Pcrum11S81l kebijakan reknis di bidarig petrmakan c) Penyiapan bahan
perencanaan
umum pcmbillQllll di bidang
d) Penyiapan bahan dan pcnyusunan percacanaat• teknis di bidang pctemabn. e) Penyiapan bahan dan pemberian bimbitigan teknis di bidang
~mabn. () Penyiapan bahan pcmbcrian izin dan pembinaan usaha di bidang petemabn. g) Pcnyiapan bahan dan pelaksaDIWl peningkatan
produksi di bidang
peternaba.
h) fenyiapan
bahao
dan
pelaksaeaan,
penyelidikan,
dan
pemlx:.ranrasan pcnyakit hewan. i) Penyiapanbahan pcngkajilln, dan penerapan tekno!ogi.
Sesuai dengan rencana pembangunan jangka mmengah daerah Dina.s Petemabn mcmpuoyai visi di tingbt pusat untuk P1¢WUjudkan peternak3n yang tanggub gllllll mcningkalbn
menginginbn
kesejahrcraan rakyat dan untuk
visi Wu:ndi
teJWUjudnya Gl.Dlungkidul sebagai gudang ternak yang mampu
mendulamg pe.riingkatall J«otnhanan panglll) dan tam hidup petemak. Visi tersebut diupayabn pencapoliaunya dengan beJbagai misi yang
a) Peningk.atan lrualitas surnber daya manusia (SDM) b) Pe11ingkatan pcpulssi, produksi dan produktivi!llS tcmak. c) Optimalisasi pelayanan dan bimbingan teknis kepada petani temak. d) PeAing}calan pencegahan dan pemberantasan pcnyaldt hewan serta pengc:nibangan sistem kesehatan masyaralrat veteriner,
Unlvel'Jlta lndonesla
60
e) Pengembangu dall penerapan telcnologi pclemabn I) Peningkaten
kooJ'dina.qi dan kcrjasama
dalam
pembengwian
pctcmakan. K.cberadaan Dinas Pcternalcan sebagat instansi rmmdiri yang lcrpisab
dari Dinas Pertaaiaa membuktik1111 bahwa peran peternakan di Kabupaten Gunungkidul mempunyai l'unpi yang strategis dalam upcyel peningbtan taraf hidup dan kcsejalue1'11411 rnasyaralcat. pemberdayaaa
Akan
tetapi
dalam pelaksanaen
petani temalc dibutubkan 'kerja sama yRng beik dengan semua
s«il:Qho/d11rs.
Kantor Penyuluh Pertanian Daerah (KPPD) dibentuk berdasarlcan Peraturan Daersh Nomor 14 Tahun 2006
leJJtaJlg
Pembentukan, susunan
organ.iswsi, dun tat.a lerja Kantor Penyuluhan Pertanian Daerab. Tugas KPPD adalah
meninek!!!lran pengelahuan. keterampilan, dan kemampu.an pet:ani di desa-
desa se-K.abupatcn Ounungkidul. Total penyuluh ada 140 orang denf!lln perincian
~·uluh di l<Mbupaten (koordbutor/PPL Ahli) ada 11 OJ'llJIS. sedangkan penyuluh di pc.ddaan ada 129 oraug.. Dari jumloh tmc:but 19 orang merupakan tenaga
bntrak yana dlperbaatuka.n oleh pusal Scbclum tabAm 2006 PPL masih bcrtuglls dalatn bentuk monovalen dao
masuJc dalam organisasi dinas terbit. Pada saat iru scoran& penyuluh hanya khUS\1$ menyuluh pada salah satu sub selrtor yang menjadi tanggwagjawabnya. Misltln)'ll pc:oyuluh subsektor petcruakan maka bmya aJaw mcnyuluh di bidang petemakan. begitu juga dengan sub5elctor lainDya. Jwnlah penyuluh monovalen
yang benual dari sub9elctor petemakan di Kabupatcn Gunungkidul pada tahun 2006 ad4 23 onu1g yang tersebar pada 18 k=unatao. Mulai tahun 2006 sampru
dcnaan sclwanr.: semua penyulub sektor pertanian (kehutanan, perkebUllAll, petern:i.kan, perilawan, dan pertanlan) dijadilcan belltuk polivalen dan selun1hnya bi;JI111WJ¥
dllllllll instltmli KP.PD. Penyuluh Polivalcn aninya sconmg
haros menguasai semua sub sektor dalam penanian
antara
penyuluh
lain pertanian taDaman
p•ngan, petemahn, per\cbumm, kehulanan dan perilamau. Lingkup kemgasan
PPL Polivalen di penempit dalllDI area desa, bal ini sesuai dengao arahan Balitbllllg SDM Deptan {2008)
)'lllli
menyidakan babwa jwnlah minimal tenaga
penyuluh pertanian adalah satu orang per desa.
Unlversltn lnd-.la
61
Apabila me~u
jumlah minimal satu orang ~nyuluh per desa, maka
di Kabupaten Gunungkidul
masih ~
tcnaga penyuluh sebanyak 15
orang. T el&pi yang jadi .kendala adpJah .latar ~lakang PPL yang SC'belumnya mooovalen lalu diuboh meojadi polividcn hanya karella mcngacu pada jumlah
ideal penyuluh satu orana: per desa, tcntu akan menjlldibn tingkat keahlian
ud!!k:
menita pada mosing-masing penyuluh, inisalnya PPL yang sebelumnya penyuluh
pcrikanan tentu tidak l~t
;:ip;:ibila ditanpatbn di damh petemalcan.
Dan
dengan model polivalen, hal ini banyak t<'J'jadi. Akan lebih baik tentunya apabila
Kabupaten Ounungkidul dalam jS11ijk11 pazijang raampu memenuhi jumlah pcnyuluh khw;us sirtu otang
per
pmmabn
desa,
sebagaimaoa arahan Balitbang SOM Deptan yailu
Untuk memenuhi ha! tersebur di .Kabupaten Gunungkidul
Penyuluh sub sektor peternakan masih dibutuhlcan tambahan minimal. 121 orang
lagi. bre.na di setiap dese populasi petemak cukup tinggi.
Proses pemberdaylWl
petani temalc perlu kctjasama dan koordinasi
yang kuat amar instansi pemcrintah ierlcail, sehingga kebijahn yang dijslankan
dapat sclaias dengan kebijakan yang dijalankan illstitwi lain.. Paling tidak ada tiga }cmbaga yllitu Dinas Petemakan. KPPD. dan Bappeda yang haruli dan tertoordinir
~
~CMU
i.=DSif
dengarl peran masing-masing untuk mewujudlr.an
melalui pembcrdayaan pet.ani temak.
pcningkstan k=jahteraan ~t
Keuangan daciah yang terbatas men1pabn kendala yang harus dilwfapi olch pemcriatah daerah deniian pe.nintd(alan Urja sama dan peningkllall peran para pelalcu lain. Keuangan daetah men1pabn salah satu sumbct dana utama
yang digunakan pemerlntah dtdam proses pcmbmfayaan petani cemak. Tabel 3.9. Anggamn Pendapatan Daerah Kabupaten/K.ott
se-Provinsi DIY l.llhun 2006 Pe
t
p.,lmbanaan
• CIQO}
Lalnnva
t
PAD
%
Gununolddul
25.485.903
492
490.535622
94.77
1.600.000
Kutonor~o
28.891.548
6,69
401.907.032
93,11
eaimi1
3~1.330.140 658
Mi.9~.194
9233
%
Jumllh
%
617.821.525
850.000
031 021)
431.$48.580
6.502.SOO
109
597.788.834
18.60000() 403.6$7 .281 7855 91.626.603 17 B3 Y"""«Urta 116.412.070 645 5&3.707.000 4355 670.179.070 Sltlmn SWllber: D.I. Vogyabmr dalain angka l006l2007 (BPS. 2007) diMah
382
613.883.78"
5000
1.340..358.140
Univel$itA lnctonesfa
f>2
Dari data di atas menUQjukbn bahwa PAD Kabupaten Ounungkidul paling rendah dibanding kabupatenlkoti se-Peovinsi DlY. Padahal luas wilayah
ke.tja Kabupinen Gummgkidul .111e11capaj 46,63% dari luas wilayah Provlnsl DIY. Sumbcr pendapatan yq
minim terscbut dalam pclaksanaannya sebagian besar
digunakan untuk bellll\ia apamtur yang mencapai 61o/•• Belanja aparstur inipun sebagian besm' yaitu 94,5% digimakan untuk behutja administrasi umwn tcmwuk
gaji pepwm negeri, 4% UDtUk belanja operasi dan pemelilwaan, dan 1.5% untuk belllllja modal. Sedanglcan tmtuk belanja pclayanan publik hanya sebesar 10%.
Tabel 3.1 O. Anggaran Pengeluaran Bc\anja Daerab Kabupaten/Kota i.~Provi.nsi DIY tahun 2006 Pennaluanan
Kabupatet\f
Gunu-lddUI 316.593.609 61,01
154.838.959 211,84
Lalnn47.401.244
Kulonft~o
354.211.013 74,49
~-163.366
KoQi
A-ratur 67.138.416
% 14.12
Publlll
%
"·
9,15
Jumlah 518.924.012
11,39 475.512.795
300.869.680 6$96 48.1-16.237 794 60&.237.512 85.eocl.46& 11.4a 443.017.597 7755 62.612.418 10,96 671.236.503 7.06 704.214.358 176.650.667 2508 477.845.425 6?'dEI 49.718.266
Plmtul
158.221.595
v-lwtl Sleman
Sumbtt: DJ.Yogyakarm dalam ~
2610
2006/2007 {BPS, 2007) diolah
3.S.2 LcmlmgaKeuangan Ki:bcradaao lembaga keuangan diharapkan mampu ~yediakan
kebutuhan modal para petaDi lcmak dalam meninglaitkan mahanya.
Selama ini
Ilda 3 lembaga keuangan yang berpenn kuat dalam menycdialcan mod81 berupit
pinjaman yailu Lmibaga Keuangan Mikro (LKM) "l.landayani'', Unit Pengelola Permodalan Kelompolc Pertanian (UPPKP) dan dari Bank Pembangunan Dllmlh Cabaag Wonosari. a). LKM Hmdayani
LKM Handayani berdiri pada ranggal 21 April 2006 Jikukuhbn dengan akta notaris sebagai lembaga swadaya masyarakat
be~gotabn
.kclompok-~lomp
simpaa pinjarn, sedanglam
(LSM) yang
Ullllha poko.k LKM ada!ah
usaha lainnya 11dalah usaha yang mendukung
63
peniiemblUlglUI petcmakan, serta bertimpi memberi pelayanan penguatan modal pod;t kelompok/anggotl kelompolc.
.Bml..uubn laporan akhir talwn 2007, total btenediaon modal sebesar Rp 3.121.800.000,- (tiga miliar serams dua pu)uh sam juta delaJ)llll r111ui;
ribu rupiah) dan telah disalurkan pad. lcelompok/anggota sebanyak 69 kelompok dengau jumiah dana Rp 3.048.450.000,- (tigo miliac empet puluh delapan juta
ernpet ratus lima puluh ribu rupiah). Ke-69 kelompok penerima tersebtn dapat diperinei sebogai berikut: betemalc. sapi pGtong 27 kelompok; betern11lc kambing/domba 29 kdvmpok; betcmak onggas 7 b:lompok; dan pcnyediaan hijawm pakan temak (llPl) 6 kelompok.
Adapun krilma
lc.elompok sasaran
adalah aebagai berikut ; -
Sebagai anggota LKM dan memenuhi kewajiban keanggomannya.
- K.elompok pet.Mi remak berdiri nUnim.al 2 IBhun, aktif. memiliki cencana k.::cja dan cvaJua.sinya. -
Mcmp1111yaJ susunan pengurus lengkap dan jumlah
81\giOta amani
10- 20 orang. • Ketompok manpuoyai tabuagan
yllOg
mcageDdap di BPI> Cabang
Wonosari minimal Rp 850.000,- untuk ternak sapi dan 3SO ribu untulc tcmak bell dan uuggas. -
Menyetork.an slmpanan pokok Rp IS0.000,- /lc.elompok (bagi
anuot:a baru) peda rekcning LKM. -
Kclompok caJon penerima tidak sedang menerima pinjaman sejenis dari swnbcr manapWI dan ridak mempunyai hmggakan
-
Mempunyru pengabman betemak yang culcup sesuai dengan lromoditas ternak. Yilll~ dlmlJlta.
-
Masing-masing 1111ggota kelompok mempW1yai kandang dan lahan
untuk pakannya. -
Kredit hanyii diperuntukkan btigi petani temak.
Mu1ai tahun 2003 LKM telah memulai memberikan pinj8JllliJ1 kepa.da indhidulpmmilll!llD dmgan besar pinjaman mak.simal 5 juta rupiah. Pengajuan pinjlllJUlll hams dilampiri proposal penggwwm dana yang Wketabui pemerirrtah desa
dan petugas
pendampinglpcnyuJuh
sctempat.
Pemberian
pinjaman
Unlwrsltu lndoneshl
64
berdasarl
ja wab seluruh anggora lain dafam ~t\J kelompok ).
Penyez:ahan
pinjaman diikuti dcngan petjanjian peda kenas bcrlnelet'ai dan ketentuan besamya
bunga pinjlUIUln .:Wah 12 'Yo per tah1111 digunekm untuk:
menutu11.
Pendap11u111 dari bunga
40"~pcnambahao modal; 10% dikcmbalikan peda kelompok
pcminjam; 25 % untuk operasional LKM tcrmaSuk pem.billl!a!I dan co111rcling-, 25 % UDiulc biaya pclatiban bagi pcnerima pinj:unan. b). L:nit P~lola Permodalan Kclompol: Petani (UPPKP) LcmbQsa pcnnodalan lain yang bctpcran penting edalah UPPKP.
UPPKP dibcsituk oleh pcmcrintah lcabuplkll mela!ui SK. Bup«ri G1111ungkidul No. I JO/Kpts/2006 tenWlg Pcmbcntukan Unit Pengelola Pcnnodahm Kelompok
Pemnl (UPPKP) J{abupatcn Gunimi!
berrual dad daaa-dana ber1iulir Tujuan dibcntukllya 1 JPPKP
)'ltll~
dengan sumber dana
scbelUlllDya ditanglllli oleb dinas terkait,
adalah:
• Meodukung prognun pemccintab cWam .r1111gka mcningkatkan kestjahlcftWl pclaDl;
• M~ -
kesulitan petani dal11m ha! pcrmodalan•
Mcngelola piojamaa modal usaha bc:rgulir yang sudah ado pGda
kelompolt·kelompolt llni di wilayab K.abupawn Ow11mgkidul sejek sebclum lahun 2000 sampai deagan saat ini.
Selama ini pcrsyamlllll WJtuk biaa meqajukaopinjaman adalah: -
Kclompok bni yang rudah terdaftar di kabupat:en atau kelompok
ter:3Cbut .mendapat rekomrnda•i dari kclompok
yang
sudah
tttdafutr !ICbagai pcnjamin; •
Piajllll)lill di'betilam khusm untuk usaba produktif di bidang
pertanian; -
Piajaman tanpa aguuan;
-
Mends.pat pengesahen dari PPL selempst;
-
Buuaa 6 % per tahun tetap dm mak&mal pinjaman selama 2 tahWI.
65
Total aset S8lllpai dcngan akhir Juli 2008 sebesar Rp 9.102.388.S41,- (sembilan miliar scratus dua j uta tiga ratus delapm pultth delapan ribu lima ratus cmpat
pulub satu rupiah). c). Lembaga Petbankan
Lembap kwangan laiDllya lllWah lem~ga pert>Mlcan yaitu BRT clan BPD yang mctnpunyai peran cukup menoqjol diantare lemh113a petbrian lain.
Kedua bank tersebut lebih banyalc bcrfungsi sebagai penyalur dana-dana bantuan pioj3Illllll langsung masyanwu (BPLM) baik. dari pemerintah pusat, proviesi, dan
CSR :kc:pada pcianl temak dengan
ketclllUID
yang tclah diprulcan oldi pemberi
dana. Selain sebae;li penyalur dan&. bank teTSebut juga menyatiakan kredit
kepada petani temak denaan ~ mnum perbenbn.
dan bung« sehagaimana Jre1entuan
Karena ru.mitnya pasyaratan
dan dihanululnnya memakai
agunan ttl8b tioglall piiijaman pcuni tcmak di lcmbep pe.rbankan s1U1gat rendah.
3.:J.3.
SWBS~ Peran swasta dalam upaya pe111berdayaan petani lernak. juga tldak
kalah pentin.a. SWNta ~
.
tcidiri dari para pecl•p~
pengusaha dl bidang
pek.'TTlllkan, pcnycdia layanan ja.ta !Mule kc:tchatan/lamsultan
dibutuhlcan oleh petani trmak.
swasla,
sangat
Potcosi swasta di Ouu•mgkidul cukup besar
terutama dalarn pemasann basil ~
penyediami Sll18Dll produksi ternak,
pelayanan kesehatan bewan. dan pengembeugan pola kmlitraan usaha. Pet!agaoi
termk di ubupeleo Gunungkidul sering disebut dcngan
Blentllc berjumlah 214 orana yang mcrupdcan paidu
plllll blantik ini. Merelca masih
bekerja SCClll"~ seailiri-fCRdiri dan mcmbiiat mitm bis:oil seeera insikatal. Proses ju.al beli berdasarlam tawat menawar tetapi untuk pembayaran biasanya ditunda
sampai deagan temalt I aku dijual di pasar hewan.
P~
sulit J:llelll!ll)cses ke
pedagang besar/pcdap!8 luar kota 5CCaCa langsung kamia peran biantik sangat
dorninan dalam tatl niaga pcmasaran tcmak di OunUQ&kidul. Hubuo.gan antara blantik d.an peternalc sebenam ya bisa
secani
kontinyu menguntunp
apabi la
Unlvertlta lndoneaia
66
kedua belah pihak rnenpnut model lcemirraan. Selain itu keterba~li.ll akscs pctemak uni.Uk memasarkan basil temak ke luar daenih secara langsung
tcrnak sangal terliaw dahun ha! infonnasi dan
menunjukkan behwa ~ jaringan.
Pada niusim Jremarau tenuik sering kehmlllgan hijauan rakan ternak (HPl).
Hijauan divdiakan oleh 52 pedagang HPT berupa pohc>n jogung yang
didatangkan dari luardacrah (Bantu! atau Klatea), dan dijual kepada petani ternak deng:in harga
RJ>. 1.000/
blrtang. llat:a-rata peogelwu:an ~ani tematc untuk l ekor
MPi dewasa per hari aplhila membeli Hl'T scbcsar l S-20 ribu rupiah, Pengeluaran yang cukup besar tentunya, apalagi untuk minwn temak juga harus
membeli
terutama yang
terjadi di Zona Selatan. K.ondisi tcrsebut hlITTIS segera
diatasi d.engan pc:nerapan teknoloKi tepat guna yang mampu menyediakan pakan dan cadangan air untuk musim kemanw.. Pengc:mbongan temak wiggas relatif tidal: tcrganbmg pada k.ondisi mllllim. Pengembangao ~nak uaggas oleh sWl!Sta mclalui kcm1traan usaha yang tclah berj11lan saat ioi adalah kemitraan usaha tcmak sapi potone, dan burung puyuh.
Kemltnwi usa.ha untuk sapl potof18 masih bonifitt xderbana yidtu
peogusaha yang b~ya pel'SCOl1ll'lgQll mcnggadubkan tcrnak bakalan (lllltuk penggemubn) at.au indul:
(untu.k perblblmn).
kcmudian
petani
temak
menyediakan kandllng, pablt, dan operasional pemelihaman. Keuntungan yang diperoleh dari nilai awal dikW'Wlgi nilai akhir iWw dibagi dua anlala pengusaha
daii petani temak atau sesuai kesepakatan. Kemitraan temak puyuh dijaJankan oleh PT Pcbi Guna Raharja yang menguasai pasar relur puyuh untuk WJ1ayah DIY Jateng dan Jakarta dcngan pola yang lcbih modem.
Petani tcmak cukup
menycdiakan kandang dan tcnaga kerja, sed.angkan bibit. pakan, obar-obaian, dan pernasaran dijarnin oleh perosshaan. Selain itu pcrusahaan pelaku kemi1raall juga
rnelakukan pendampjng1111 secara intensifkepada pckmakmitmnya. 3.5.4. Petani umak
Petani lmulk mcrupalum pelaku yang meojadi Selama ini pola ~
yang
dijelsnkan
target
pemberoayaan.
m&ih secara tradisional
warisanlmeniru pola WBhn yang dijalankan oleb orang tua mereka, Petani temak
Onlvenltas lftdonesta
67
seb«gian bcsar memllilci kemampvan dan pcogetahlllUI yang rendah, pols usaha yang mono ton dan su lit menerima peruNhan teicnologi apabila tidal< rnel ihat telah dicapai dcngm
\ang;!ung basil yq Pendampingan
adalah
sesuatu
yang
pc:nempan tcknologi tersebet,
m11tlalc
dipcrlukan. hanya model
pendampingan h3nlS disesuaibn deagan Jwakte.ristilc .individu clan rnasyarakat setempat. Sosok penutan seperti tokoh masyaralcat alau tokoh agama masih '8ngAt kuat pengiuuhnya dalam menggenkkao mereb.
Apa yang dilalcukan
tole oh binsanya akan men:k.a tiru, apa yeng dikalltkan oleh tokoh bi:uanya j uga akan mereka plltllhi.
~rlu kejelian pcua pmdiunping wuuk bi5a mcmbawa
mcs:eka pada perubahan.
Dibalilc rm.dahnya SOM petaDi temak teidapat bcberapa .keunggulan pada diri meeeka, KcUDggulan tersebut 11elalah keuletan, Urja keras dan sif.at palt!Mg menyerah Y1W& telsh melelcat datarn diri mc.relca 1ebagai llkibat la:rasnya lcehid11pm mcngh.adapi koedisi lingk.ung:in 3lllm yang cendenmi;: lcurang baik.
SarMll jalan dan listrlk l'llli telah menjangbu iK:!unih desa me111udahbn sarana transportasi, mcmlruka informasi dan
wawlBll1l
mereka melalui media radio daD
telovisi, Krta mempennudah pendamping datarn melakubn tugaSAya. Rendahnya tillgbt pcndidiluin mcrupalcan salah salu kendala da.lam proses pembcrd~yaan pelalJi tcmak. Tetapi yang rncncapai 90,6()
anika melek hwuf usia 15 - 55 tahun
•1.o1ron mempem1uclah dalam
Jcomunikasi dan tn:ns:fonnasi
ilmu scbagai proses pembcnlayaan mereb. Tabet J.9 mC11unjukka11 persemase tingkat pendid ikao ina.syaralcat Kabupafen GunlJ!\glcidul, dimana kondisi t.ersebut Be()llJll
tidak limgsirng jup mencerminbn tingbit pendidikan pctani kmak di
Gummgkidul. Tabel 3.11. Persentese tingkat pendidibn penduduk
IUibupaten Gunung.k.idul tahun 2004 s.'d 2006
No l
2 3
4
T•llun
Tillglcat Peadidi.b• ("!.)
70.77
18)6 ..
2005 67,34 19,58
9,03
10,&4
1,84
2,23
2004
SD ke bawiih TamatSLTI'
TamatSLTA Perouruan tin <><>I
-· ,.
-
Unfversbt
2006
68,05 ···17,37
11,4 ~3,17
lndon .. ta
68
Berdasarkan hasil Sensus Pel'Ull\ian Tahun 20031, dari sejwnlah sampel penduduk
yang
berwaha di bidang petemakan
temyata tingl
pewmak 11111Sih sangat memprihatinkan. Tabel :J.12. Tingkat pendidilmn petemtlk di Kabupaten OunungkiduJ tahun 2003
ljuah Tertingi yaq dlmlltkl -······
Peternak
Tid•k
SD
SLTP SLTA
Dl/D2
DJ
04/SI
Ju111Jab
p1mya Jumlah
19_419
20_496 5.050
3.260
330
0
399
48.954
Penenuse
40"/o
42%
6,5%
O,?%
()'%
0,8%
1ooe1o
Sumber:
10%
.. Sens\" PcrlBlllll4 2003 usah.a subscloor petemakm (Brs, 2003)
Proses pembcrdayaan yang dilalculcan petani remak !lelruna iru dapat digolongk:an menjaili tiga yailu : a). Oolongan pertama adalah golongan pctani
temsk yang aktif untuk meningkatkan kcmampuilnJIYlt dengan jalan mernbemuk kcl0111pOk; b ). Golongan lcedua adalah golongan petani temak yang aktif meniagkatbn kemampuaanya balk SOM maupun skala unhanya tidak mclltlui kelomrok melainltan di.l.alalk:an sendiri·scndiri; c). Golongan lccti['a adalah
golonpn petani termk yang bersifat pasif dan pasrah dcngan keadaan. Merck11 hanya mcnggant•mglr .. n pcran aktif dan baDtuan dari pihak lai.D..
Pemerhmdi irut ini lebih banyak
melaknksn
pendelartan melalul
kelompok petwli tcmalc bmia Iebih mudah dalain IJlC1l8lcoonlinasi, efisien, dan sebaga.i pernbelajaran bero,..ganlsa3i serte
untuk memban.g-Jll kornunitas
ma."}'lll'8kat. Berdasarlaut basil Seosus Pertunian Tahun 2003, dari sejumlah wnpcl rumah l!Ulgp petcm:1k (51.%2 rumsh tan~) temyatll ad.a 4.Sl>S rumah taogga yang menyutakan wlttb masuk dal8111 organi.sasi kelompok petemak
(banya 9"/o), Ee
etllu
sejwnJah 46.867 JUllUlh ta.nggfl tidak menjadi
anggota kelompok. Dari sejumlah rumah tangga yans tidak masuk dalwn anggota kelompok eda .59"/o im.u 27. 781 rumah tangga menyatakan \<;arena belum ada kelompok
di desanya,
lx:imin«t. 1%
atau
300/o atau l4.205 rumah tangga menyatakan
belum
236 Mll3h tangp menyatakan pelaywum kelompok tidak
memuasltan, dan sebanyak 10% 1wePa penyebab lainnya.
llnivMlitas Indonesia
69
Bcrdasarkan kenyalalin kn;ebut, ~'Ilda tahun 2006 Bupati Guaungkidul mengehwbn
Keputusan B11pati Uwumgkidul No
l29/Kptsf2006 tentaog
pengukulum kelompok tMi di wilayah Kabupaten G1UJungkidul yang berjll1Jllah 1.445 kclompok menyebar di setiap pedukuhan pada 114 desa. Bupati memberi raang begi pengcmhangan kelompok psda setiap pedulcuhan dengan membuat
l'lllllpun dari kelompok yang telah ditetaplmn. K.eputusan ini diharapkan marnpu mernotivasi petemak Wl1'Uk masuk daJarn kelompok, dan memudahlum pemerintah dalam memberikan pelayanan maupUD administrasinya. Pcndekaran individu Jebih banyak dir.erapkan Qleh swasta dalam pola kemitraan
usaha kuena dipandang lebih mudah diperumggun&iawablan.
Sedanglcan golongari yang ketiga a.dal.eh golongan yang harus didampingi secant int.cnsif untuk mcnumbuhkan kemauan berusoha dan pemecohan permasalaban.
Tllhel 3.13. Kep¢mililauJ aset rumah tangga (RT) petemak dl K.abupaten Ounungltidul tahun 2003. Mo Krtwlla 1 Gotongan IUas lahan yeng dtku1111811 (Wl
Jumlah
Satwin/J ..... <500
~.000 C!.001-10.000 10.001-115.000 16.001-.,..,,llM 20.001-25. NV\
_
... .. .. . 2 Latnm unt\lk usahll petemakan (t.f)
<600
~t!.000 5.001-10.000 10.001·15.000 115.001-20.000 20.001-25.000
sarana 11&3ha
RT
4.6S7 1.680
ftt
0 0
Kanda""
Kend11m11<1 roda 2
Kendaraan !Oda 3 t leblh
~
16787
RT
RT RT
3S4 RT 36.860 RT 14.563 RT 39 RT
>25.000 3
RT
1.1ee
>?A.000
I
131 26.487
RT RT
0
RT
0 69.256 756 0
RT buah buah buah
Swnber : Scnous POIWltlll 2003 ...aha !Ubsck1or pelmlaku (BPS, 2003)
Wilayab Kabupaten Gununakidul sangat luas dengan kepadatan
penduduk yang .rcndab menjndihn
kcluarga _petani tcmak sebagian be8'1t
meulililci lahan yang cukup luas. Hanya lahsn yang diroiliki sebagian besar
bukan berupa persawahan, tetapi lahan 1lldah hujan denean lcondisi tamih yang
kurans
subur dan bcrbatu, sehingga
pertanian.
lidak SCIXlua lahan bisa dikelolo untuk.
Bulcti kcpcmilibn taaah berupa serti:tlbt hak milik tidal> mereka
UnlYenltn lmfonnhl
70
punyai, sehinKl!I tidak bisa dijiulilcan agumn pelllllJlbshan modal usaha pada lembaga pc:fbankan. R.endahnya minat masyarakat untuk mengurus sertifikat umah .karem peogelllhuan petemak ymg kurmg, pro~d1o11 yang tidak mudah, dan membutuhkan biaya yang culcup besar, Dari luas lahan )1lltg dimiliki. sebaeiaa besae rumah t.angga pctemak
biutya inmggunabn luas lahan di baw:ih 500 M2 wttuk seeara khusus melalcukan
waha petemakan, sedangkau sis11Dya wltuk usaha pCJ1allian. Sarana kandang cultup tetsedia, tetapi unruk sarana tiaDsportasi penunjang usaha sangat kurang. J.6. Faktor-faktor Pcndalumg Pemberdayaan Peumak 3 .6. t. Kesehatan Hewan Kc9ebatan hewan me.rupakan salah satu faktor penting daJam meodulcung keberhosilim usahii petcm:ikan.
Penceeaban clan pemberantasan
penyaldt hew.Ill bukan hanya menjadi lallggung j;swab ~lani ~
tetapi juga
pemcrintah dan pihak. lainnya. Sebagai upaya dalam pcmantauan ~gendalian
dan pembenll!Wan
penyakit, maka pemerintah memliribn
Pusar Kcoohatall
Hc:wan (Puskmwa.n) di bebetapa wilayah di K.abupaten Guntmgkidul.
Pusm\\l!JI mempunyai
nigas
dan t\uigsi
melakukan pe!ayanan
keschatan hewan sesuai wilayah kel'ja yang ditetapkan, Puskeswan menrpakan UPl' dinas dan benanggu."lg jswab langswig pada kepala dinas.
Jumlab
Puskeswan sampai dengan tahun 2007 ada 6 buah, dan S«lang dalam proses
pembangwian s-ebanyti: 4 buah. Keenam buah Puskeswan tersebut adalah : a) Puskeswan Nglipar rnclayani Kecamatan Nglipar, Ngawen, dlln
Ocdangsari, b) Puskeswan
Wonosari
melayani
Kecamatan
Wonosari,
K.araa.gmojo, dan Tepus c) Puskeswan Playen melayani Kc:camalan Playen, P11tuk, dan Paliyan d) Pus~'llD
Semanu melayani kccamatan Semanu. Rongkop. dan
Girisubo c) Puskcs\\u
Kamigmojo
mclayani
l{ecamacan K.aiangmojo,
Ponjong clan Semin
Unlvtnhlls lndonnlll
71
t) Puskcswan Panggang mdayiwi K=unstim Paoggang, Saptosari dan Purwosari
S<xlangksn 4 buah Puskeswsn yang sedmg dalain tah;ip pemban.gunan adalah : a) Puskeswan Patul b) Puskeswsn Semia c) Puskeswan Purwosari
d) Puskeswan Girisebo 4 OOah P\1$kCSWllD tersebut diharapkan
Dengan adanya pemmbaban
akan mampu menfoglcatlcan pelayMllll panjang
kepsda petani temak. Dalam jangka
direncaaasan Puskeswan dapat
dibangun pada
masing-masing
kecamstan, Jumlab tenaga kc:sehatan hcwan di K.abupruen Ollllungkidul saat i.ni ada 12 ~
dokter hewan dan 27 orang mantri hew:m/paramedis,.
3.6.2. Pabrik Pa.kan T emak Kondfai lcekeringan yang sela1u melanda seiiap tahun menyebabkan
petemak kc:sulitan dalam pcmenuhan hijauan paksn temak. Pada kondi~i seperti ini peternalc: menggunakan pabn sea+nya bailc dari lirnbah-limbah pcrtanian,
daun-daunan
falllil!lllll
keras dim lain sebagainya yang kandungan nutrisinya tidak
mcncukupi kcbutuban id~ temDk. Kdammgan ini seharumya dilengkapi dengan
pemberian pakan kon>(:J1ttat yq
~
dari campuran berbagai macarn bahan
yane kaya ootrisi dan mudah diecma olch temak. Scbegai upeya meningkrtbm peoyediaan saraaa produlcsi berupa pakan tanak koosenrrat. Dinas P~
Teknis Oina.s) Palcan Tanak
~Handayani
Piyaman Kecamatan Wonosari. Tugas pebn temak koasenttat
didukung eleh UPTD (Unit Pelaksana
uiama
Peedmill" yang berlokasi di De$8 UPTO ini ada!ah sebagei penyedia
deDgllll bNga yang tcrjangksn Kebutuhan psken
konsentrat sapi potong untuk wtlayab Kabupaten Gtmungkidul dalam l hari sebesae 3)4,S ton (dihltung berdasar data populasi tshun 2006).
Semcntara
produbi pebJi konsentrat oleh UPTD pakan teniak hanya mmnpu I ton/hari. Kekuraugan pakan kousentrat dipennhj ofeb petemak deagan menyedlskan paba sendiri dari basil panen penanian mu membe 11 dari perusahaan luar daerah,
Kebundlan pebn konsentrat ini belum dihitimg untuk kc:butuhan te.msk kambing,
72
ayarn, puyuh dan lainnya dimaoa sekarang illi UPTD belum mampu memprodubi.
Peluang swasta untulc mendirikan
pabrilc pelclln yang mampu
memcnu.lU kebmuhan p~ar sangat terbuka luas. hanya saja semp11i d.:ngan sekarang beltan ada pihalc swasta yang la1aril: unruk berinveswi di Gwiungkidul.
3.6.3. Tekno!og:i Ada bcbcrapa jenis teknologi petcmakan yang telah difasilitasi untuk dik.:mbangbn
di Kabupatcn Gununglcidul. Fasilitasi teknologi yRng telah
di\aJ.:51ulAlran olc:h Dinas Petcrnalcan ad•lah inseminasi buatan, cmbrio trans fer,
termentasi jerami. sllsse, urea molasc blotc dan biogas. Teknologi inseminasi buatan untulc menggantikan
lcawin ai2rn dikenalkan mulai tahun tttiuhpuluhan.
Inseminasi buatan adaleh kawin 5WJ!ik yang clilakukan olch inseminator dcnglUI ntefliaunabn bibi"t wige,ul yang telah tallji din terscnifikasi. Saat ini ada 23 inscmin.uor dimana U
Orllllil
merupak&ll PNS sedan@kan 9isanya merupaknn
insaninal.11£ s~ya. Masing-masing inseminator yq
lcecamallln
bcrkantor di Puskeswan
atau
minimal
ada
seorsng
di ltanlor camai sewmpin.
Sebellllll terjun Ice lapangan insenainatM mendapat pelatihan lchusus dan harus
mcnamtonai ftll1lt ijin )'IDg cfm:cbttbn
olch ~awrilllah.
Tekoologi embrio lranSter 1llmlpllc.an teknologi 1etbaru di bidang petemab.u ciao
..at
lni masih dahan tahap ~
kepada petani temak.
Em brio ll:amlfc:r udaLab inc:masukbn cmbcio k dalam uterus indulc :sapi sc:hingga bisa mengbMilbn pedet lcbih dari '8bl dalam satu k:elahll'llll. Telah dilalculwi uj i eoba di bcrba{llli wilayah k.ccamatao dcngan basil yang cukup bagus, hanya
terltemlala pada kekrtatli:lall petups
ya11g
m~
teknologi tersebut karena
tcltnoloiP ini lcbih rum.it dari iJIJelJlinllsi buatm. Urea molue blok (UMB) dibllllt uatuk: meningkatltan kecukupaa nutrisi li<sn mi..ocral yang dibutubkao tcrnak.
rnacam bahan dipanaskan lalu djprcs
Dibust deagan campuran berbagai
sehinaia
membcntuk blok yang keras,
UMB diberi.kan dGlam bemuk blolc yang k.eras dan akan dijilati olch tcmak seperti halnya permen pada mam~iit. Sllase adaW. pc.npwctan hijauan pakan temak yang hcrlirnpah pada musim hujan untuk digumlcan sebagai persediaan pakan pads musim kemar.w. Sdain kedua teknologi tcn;ebut dalmi penyedisan pakan
73
juga ada teknologi fenncntasi jerami yajlU
upll)'a
me11ingkatkan
kualitas giz;i
jtt11mi dan linibah pcrtsnian lain agar bisa digunabn sebagai pakan ternak dengan
kualitas yang lebih baik. Ketiga teknologi tersebur telah .lama dikenalk.an pada petani temak h1111ya saja tingkat adopsi mcreka masih tergolong rendah.
Tekrullogi yang sedang iCIJC8I'·genCllll1Y2 dikembangkan saat ini yang dihasilkan dari kotonn temak.
adalah biop
Kotoran temak ditampung
dalam suaru tempat kedap udara (llllllrnlb) dan dicasnpur dengan air sehingga akan menghasilkan gas methan.
Gas median ini merupakan sumber energi yang
mampu memeauhi kebutuhan petani kmalc untuk mcmamc dan penerangan. Selam ramab linglrungan, limbalt kotoran temak jusa tang.sung bisa dimanfitatkan
menjadi pupuk ~
Permasalaban yaag ada adatab rclatif mahalnya biaya
untuk. pembuatan unit penghastl biQ82S ini. Teblologi-telcnologi di ates hanya
sr:bagian dari tekaologi
)'l1l1g
dikrndkan dan diaplilaullcall kepwl.a petani ternak
baik le"-'31 pcmerintah, lcrnbaga keoangan ataupun swasta. :l.6.4.
Laban Usaha petemakan tidalc bisa dilepasbn dengan kebutuhan lanan, baik
Wltuk: penyediaan pekm msnpun wnuk Ounungkidul scbcnamya
pe1lan.fangan.
Luas lahan di Kabupat.;n
sangat meo.cukupi untuk pcngembangan
usaba temak
hanya masalah kekur.mg$uburan lahan dm kekaillgllll .lll@jadikzm prodi.iksi lahan tida 1< optimal.
Dslam kontclcs usaha tani temak mab lahan sawah dan ladang yang ditanami tanaman panganjuga merupakan laiwn yang menyediakim pakan tcmak
karena temak biasan}'ll mernardilattaD 1imbah yang diliasilkan dari penanian tanaman
pangan.
Pada ssst ini ,..,1at'S dikembanglran
PcrhutaniJDinas KehUUUJan dengan kelompok ~
lrerjasama antara
temak xkitar hl.lllUI untuk
bisa mcngolah hutan dengan menaoami hijanan pak:an temak disela-sela tanaman
hutan.
Unlvenltae Indonesia
74
Tabcl 3.14. Luas llllwl dasi penggunaannya di Kahllpflten Ounungkidul tahun 2006
_
Sents&n .. lHeUarl Kea-ta•
No
.L..i·-
S.1"'8
I ,
'22
1,329
l
170
3884
0
2 ·~6
0
6,950 3 1111
~ Pa.Ii..-...
3
4 [ •
s
. .
T"""'
i !
~·6 ...T..,· -~.. --·"' 7 i Ron.,..oo
'
Si G~
'
0
····••
0 '
...
4
0
9 , Sem
132 4f7
155
0
___ -----~ 0 0
3t
t.782
.
-
...~/!?2
8.347
S.121
9.456
0
69!1
HI A3'1
0
I 291
10..449
0
0
0
439
0
_. .... 0
nu.
S59
Q
S9t
..
245
10,493
0
-~-···
5.101
--~'90
0
3U I
Sit
258
4,()41)_ ......... : ,,1.~.!_
'1 L38
--~~3
0
ti73
...?..~iL
0
I 11(!
4.066
0
53~
ICl.~26
2.122
691
0
513
.1~
0
:)8
S'.?1
6814
0
791
q_ -··
.J.•.3~1.
491
4.6S9
3,9115
h!T
0
7,176
I
276
Jam lab
2072
2,34S
877
lJ ~ PIQ~-
Se min
932
0
0
4.354
18
0
-;-;
Q,980
3391.. f-··· •• 9~5..
ll
N··~--
J=o
2.792
16
.. .,
BJ. Wonouri
L7
4S7
-
117
610
Noll-·
0
184
1.891
_K.,....-010
.
2,029
42
11
~
623
6S3S
690
"" .J~..i
I
Jamlab
C)
Ponioa"
'
Bero Lalll•~··
0
10
14 ; l'1ll\ll<
..•
Hwcaa
N-• ..
3,1 i'6 75;7
()
••
·--~·~ l,781
l'eb· ,,. ...
Kel&m
C)
~
l
I 161
2 711
0
. l)._04
'Ol2
I
274 - _?.J9' I lllll I.IOI
6
1.91<1 - -l.(H9
0
rzss
0
I Oii I
123
lUllA
1•717
17.04
9.23
, .....
67U.C
5.14
45.54
I !143
3.492
·--
•• 0.111
!.~7~ .. 0
0 ll'I
O.J6
.. . &,op ..
171
·n.....,
....
n.61
Jumlalt basil Ikutan pcrhc:ktar pc:rpaoc:n limbah yang dapat digun.akan sebagai pakan tc:mak meo.urut penc:litian fakultas petemakan UGM dalam bulr.u
Rencana Kerjs Dinas Peternekan Kabupatc:n Gvaungkidul tahun 2007 disebutbn bahwa jerami padi sebesar 3,9 ton; jagung 2,1 ton; lcacang tan.ah 2,1 ton; kacang
kedelai !,6 too, dan pl!IVuk ketcla pohon 1,8 ton. ScWo itu adaayalahm bero yciitu lahan yang tidalc dimanfaatkan (0.,36%) dan aclanya lahan kritis (22,61%), bisa
dimantllatlwi untulc mmanam hijauan pU311 tcmak bEk berupa rumput-rumputan maupun jenis legum, Apabila ini bisa dialculaui, meka selain mendapat lambahan
pakan temalc juga bcrfun~i sebsgei pem:egsh erosi.
Universltn lnctonwta
7 891 ~
H0.00
15
3.7. KebiJ•k•11 P1PJ11benlay•an Petant Teniak YamgTelah D.ilakukan PeJDda. Program pcngenlltsan kemiskinan merupakan program pemerinlah yang sangat patting yang dilaksanakan mulai dari Pemerintah Pusat 5l1111Pai Pemerintah Daerah. Kemiskinan jika dibiarlam ale.an dapat menghambat laju
pcmbangunan, dan liiktot peating dabm hal ini adalllh belum dibmlayakannya nuuah tangga miskin seeara maksimal.
Pe.ran pemda yang dimotori oleh Dirw Gunungkidul dalam mensukseslan
Pmmabn Kab11p111Cn
program pengentasan kemi.sldllllfl di
Kabupaten UWIUllgfddul deng:m sasaran petani temak, "1alah melal11i kegiatan pendistribusian induk ayam buras (babonisasi) dan kebijakan peogembang:m ternak kambing pola CD (Comunity Development). ProliJlUll babonisa.si lebih banyak mengarah pada peninglcatan ketersediaan dan konsumsi lank pauk herupa dagindtclur oleh rumah tangga miskin minimal scmiaggu sdcali.
Sedansba
program CD lebih banyak mengarah pada peningkatan pe:ndapatan pewri temak..
3.7.1. Bantuan temak untuk keluarga miskin Keluarga misl::in dipandang sebagai kelWIJ'ga yang tidak cukup mampu
wuuk meJru:nuhi kebutuhM dasamya. aplllagi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein beWani. Apabila ini dibiarkan, bcsar kemungkinan kemiskinan akan terus saja tinggi antar generasi karena kurangnya asupan gizi sebagaimaua digambarkan clalam lingkatan
SCWJ
kemiskinnn. Alasan inilah yang meodorong
Pemda mclaksanakan program babonisasi mulai tabun 2002 sampai dengsn selcatans dertgan
tarset
pcningkatan gizi kcluarga. Pada tahun 2006 bantuan
te.mak untuk keluarga miskin diwujudkan dalam bentuk illduk ayam buras siap
telur (minimal umur 6 bulan atau berat minimal l,2 kg), dan masing-masing mmah tangga miskin yaag telalt dlrckomcn
Pcmberian bmtuan bcrupa psket teniak hidup yang diberikan kepada rumah tangga mislcin selama ini tidal!: dikceahui
pemerintah dacrah selam• ioi tidak
melabrl(l!n
tiJJ8kat kcberha.silannya. Kareoa evaluasi keberbasilan program
yane dijalanlum. Apekah ternak yang didisll'ibusikan tersebut pada akhimya
Univeisltas tndoneafl
76
berkembang biak atau langi.1.IIlg dijua! atau fllllti setelah berada di taogan pctmuik. Progr.un in i tetap terns dijalanksn olch pcmcrintah rneski tidak ada dasar hasii
~sluasi bantuan yang diberikan. Tabel '.l.15. Bantuan tcmak untuk rurnah tangga miskin di Kabupaten Guaungkidul Tahun 2002-2006 Ne
Tahun
Uraiaa
I 2 ·---3
4
s
6
- 7814
Kecamatan Sesaraa
Dest sasaran foml.ah rumah tangga
miskin -~ Jwnlah_l!l'.am (ekor) Jwnlah i1i!_fekor) kambing Jumlah
2004
2003
2002
3.382
3.382
-.
9
2006
2005 18
. 18
18
1.281
2.500
125 ·-- 125 2.500 2.500
··s.w
9.4.76
5.000
675 66
.
62
125
-.
26
(ekor) Sumber: St3tistik Panbangunanl'elrmWm Kobiiparm~l; 2007
·-"5.000 .
. -
Kelemaban program ini YIDR lain adalah tidak adanya pembekalan pengetahuaa
tentang
pendlunpingan
usaha peteinakim ayam
buess sena
tidak adanya
yang dilakukan okb pemerinlab dalnm mengawal pesca
diberibnnya bantuall, sebjngga apahil.a ada pem18S3Wwl di tingkat petemak
merelca sering tid11k be:tUrya. Telllllk ayam bol1IS adaJah temak yan~ sangat n:rrtan tel'hadap pcnyakit, teiutmna pada musiJn kemanu.
Pola pemeliharaan yang
diumbar m~adik«n ldlib lJenyak l-rvital· cknpi ~wao !ala clan rnemudahkan penyebaran penyakit mcnular antara lain fiu burung. Chrome respirauxy disease, tctelo dan lain seb8gsinya.
s~
pola i>amuan tmiak
•mgg&$
model yug dikembangk.an di Baogla
bisa meniru
dijeiaskan pada
bab 2. 3.7.2. Pe~mbanpn Temak
Kambiot Pohl CD (Ccmunity
Oewlopmenf)
Program dilaba:nakan pada tabon 2007 dengan sumber dana darl pemerintah propinsi DlY, Pemezintab Kabapaten Gummgkidul, dan swadaya m~t
JWDlab d:ana dari pcmcrintah se~
Rp S.336.550.000,· CTirna
milyard tiga r
~
swada)'a oleh petani temak penerima program.
UniveisllH Indonesia
11
Tujuaa program ini tldalah wttuk : a) Mcngemhangkan
perb8ikan
sistem
pola usaha
yang
tani
terintcgrni antan IWba petemakai! dcngan tanaman pangan, b) Menganbangkm scntta ptOduksi temak, kambing. c) Meningkatkan lcapasitas kelcmbagaan kclompok tanl tcrnak melalui penguatan modal dan kerja sama lcelompok.
d) Pemantillttan populasi, produks.i, dan prodiikti viw tcrnak !cambing di kelompok.
Sasaran program adelah "1uwp
mislin sebanyak 1.500 keluarga
yang tergabung dalam kelompok petani tcroak di Kecamatan Saptosari di Zotlll SclataD dsn Gedangsari di Lma Utara. lndibtor kebedlasilan program adalah : a). Meninglcllnys modal US3ha keluarga mi!kin; h) Meninelcatnya pcndapatan
keluarga; c) Meningbtnya penggunaan pupuk kAndang piida lahan pertanian; d) Timbulnya pola usaha egribisnis lemak kambing; c) Meningkatnya dinantika
kelompok; f) Terjadinya pcrgulinul dana. Adapun pcrsyaratan pcncrima b@nh•an •idalah: a). Tergabung dalem lembaea keknnpok tani temak deDglUI penguros lcngkap, masih akti!, dan menjadi bi™
-
petugss; b), Kdompok tidak mcmiliti tunggakm pinjarnan; c). Mcnliliki
buku lcegisan dan pembukului; d), Setiap :mggota !Jlmlbuat pemyataan langglmg renteng denganj~
barang bccger&l.npada kelompak; e}. Sanggup mentasti
kctentuan-ketentuan yang Y11!1i diketuartan oleh Dinas Petemakan .Kabupaten G1JXIWlSkidul; f). Peternalc honJs
tercabl
register BPS; g). BlllUWlll beniflll ~
sebasai rwmh tangga miskin dalarn dan hatus .meugembalibn
dengan
bunga 6 persen per tahnn. Proses
p<:ngajuan didahnluj dengaa
pembwitiul
proposal oleh
kelompok dengan mcndapat penctujuan dari petugas lapanf!,ll!I dan pcmerintllh
desa setempat,
Tini tcknis lcemudim me1akukan
vmtilcasi
Japangan dan
lcelayakan usaha. Bantuan direalisasilcan mehtllli relcening di Bank Pembangrman Diicrab Wonosari dalsm bentuk
1W1g
tunai wttuk dibelilcan temak oleh kelo.mpok
sesuai deagan rambu-rarnbu yang d:iberilcan pc:nimntah. B1111ll.la!I tenebut diimlabbo dengan baatuM piq,il!lllllll ka.rena kepada pem~n!Jlh mereka tidak eda agunan tctapi hams mc:ngemballikun ke rekening
Unh'ersltas Indonesia
7g
Unit Pe.ngelola Pe1111odalan Kelompvk Petani UPPKP) scsuai dengan pcrjanjian yang tdah ditanda tangani pada saat pcncrirnaen. Untuk selanjutnya UPPKP akJm
ineng1:iola dona ini wrt\ll; dipiajmilam ltembali kepada kelompok petani tcrnak lainnya. Adapwi bc:samya plafoo pin_jaman per anggota sebcsar Rp 2.800.000,yang hams di wujudkar! untuk pembelian 4 ekoe indllk dan 1 ekor pejantan, 1angka
waktu pinjaman se1ama 36 bulaa dengan jasa 6 % per tahun tetap. Angsuran dilllkukan s..--tiap 6 bulan dan Ji~
pada ~.keningUPPKP.
Jasa yang
dipcroleh (6%) Win dipergnnakan dcogan pennciaa sebagai berikut : s) 1 o/. ditlll11bahbli pada modal; b) 1,5 % wrtuk.opcnmooal UPPKP;
c) 1,.5 'Yo untuk operasional peodampingan; d) 2 % dikembalibn pAda kelmnpok tmtuk
modal
penguatan
kelompok. Dana program ini digunskan imruk berbagsi kegiatan yang sc:muaaya mendulcuns kebediasilaJJ progr.un di masa dah!ng
Periacian penggunaao dana
bantuan pinjaman adalah sebagai benbl: a) Pengadasn ternak, Dena ini bemf11t pinjllIIWl lllnptl agwWl Wu! bunga sebesar 12 % per tahuo mcnurun.. Dana yang dialolrasikan
untuk pengadlUUI ternak binbing oleh kelompok sebesar 3 m.ilyard rupiah untuk penga.daan 6.000 ekor induk dengan harga lima rstus ribu rupiah per ekor, Sedang)ran untuk p(janlan sebanyak 1.SOO ekor dengan harga Rp.
manipulazi pcnga,Jaan
1.200.000/c\cor.
yaJJg
Untuk mencegah
dilllkukmi oleh kelompok maka
pemerintah mengadekan inventarisasi temak mereka
sebelum
diterimanya bantum. b) Bantuan rcliabilitasi!pcmbuatan bndang. Bantuan ini diberikan
secara hibsh kepada perani temak penerims program daJam bentuk uang tunai sebesar Rp 400.000,- yang harus digunakan
mctllJ'Crbiikilmcmbuat brnlsog ketentuan teknis.
bsru yang
wJtuk
scsuai dengan
Pada prakteknya dana ini mampu menjadi
stimulan Jcamia dalam pembuar80 lamdang mereka mcnghabislam dana lebih besar dari bantuai1 yang diberikan.
Unlvenitas lndo!lftla
79
c) Banroan obat-obaum.
Bantuan ini diberikaa s1:1;ara hibah dalam
bentuk uang tunai yang diilerahlcan kepeda lctllompok penerima.
Tanggung jawab pcngc:lolaan ada pada kelompok, dan digunabn unlllk pcmeliharaan kcschatan ternak kambing yang mereka kelola dan dalam penga.daan harus bekerj11 sama dengan llPTD Puskeswan di wilayah masing-masing.
d) Pengadaan pakan konsentrnt.
Bantuan pengadaan konsentrat
diberikan secara bibah k.epclda kclompok penerima senifai Rp 3. 750.000,-/lcelompok.
Pc:laksanarwm diseiahkan scpcnuhnya
pada kelompolc sesuai dengan musyawarah anggola e) Pelatihan. Setelah dipastikan kelornpok menjadi penerima bantusn
maka pemet int.ah segera melaksarulkan pelatihao terkait dcngan bud.i deya tcmak kambing. Pelatlhan didanai oleh pemcriJUah dan dilalcsal\Akan selama
satu
hari per lcelompok beirempat
kelompok masing-masiJla. Program ini telah dircncm:iakan
di
secsra mat.aag agar dapat
memberdayakan peiani tcmalc 1Chingaa mereka. dapat meuinglcat kesejahlenuulllya dan t«ent8!S Wai jU11111g kcmidr..inan. Setclah d.ilakubn cvaluasi temyata program
inl monc:mui beberapa pennasalahan. Permasalahan tersebur an!Anl lain : a) Keadaan kelompok sasaran belum mantap, karena kelompok yang
sehingga masuk ke kelompok bukan llW lcemauan sendiri. b) Sulitny a medan terutama di Kecamatan Gedangsari, sehingga
petugas mellglllami kesulitan dalam pembinaan. e) KK miskin banyak yang terkondisi dengan pola bantuan lconsumtif seperti bantuan bngsung
tunai
dan berm
miskin.
Hal tcrsebut
membuat kecenderungan perilaku KK miskin dalam mensikapi progrwn
ini juga menga.llggSP aebagaj
bantua.n yang
harus
dihabiskan. Sehi.ngga resikn k:egagalan usaha sangat besar. d) Rendahnyu SDM mereka mernbuat usaha kurang berkemban&. sehingga perlu pendampingan lebih intensif.
Unlvetaitn lndonMt.
BAB4 ANALISIS HASD. PENELITIAN DA.'I PEMBAHASAN KEBIJAKAN l'EMBERDA.YAAN l'ETAN(TERNAK 4.1. Pmyuaunan llirarki
Penyusunan stra1eg.i kebijakan pemberday.ianpelllni i=iak dimaksudkan
se~i
suatubentuk
pc:mlC8ll88D
dcngan mcnggunakan model AHP. Ha.I pokok
dalam AHP adalah penyusunan hizarld yang merupakan alat mendasar dari pikiran manusia untuk memberi penilaian penMpot seeera lebih !iederhaua. Pembuatan hirarlci akan menyederhanakan suatu permas•lahan yang kompleks sehingga
mudah dipllbami kM"na dipecah menjadi ~
elemen pokok kemudian
menyusun elemen U:rsebut
Pemiasahdwl
batus benar-bcnar dipahami karena hal ini yBllg akan
menjadi desar penYlJsunan hirarlci. ~i masalah bisa dilakukan dengan
rnel~
penprnaian !lQliSung,
wawaocara 1erltadap berbagai sumber. dan
pcnelusuran data-
pemwalaha.n ~
ebn scmakin baik binrld
lenglcap identifikasi lerhadap
)'aJijl
diha$illcsn. Meski sebenarnya
hirarki adalah alat )'8ilg paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks
dimana .maaJah
tmebut diurai
dalam eleme!J-(:!emm secara hinukis dan
lcenmdian dilakuk.ao penil.ian, oamtm sebenamya menyll9Ull hirarl:i ti<W:lah mudah. Penclitian
ini menggunakan
model proyek:si (forward process) dan
model peiencanaan (backward J)l'OC#$) daJarn saru maksud untuk tacapeinya ~
PJl)'eS
yang lebih efektif.
analisis, dengan Knndisi yang
diingjnbn di masa depan ditenwbn fe\lebih dahulu dengsn model proyeksi, dan berikutnya kebijakan yang diperlukan
medel
pomic3nsan, ~
WJtuk mencapainya ditentukan dalam
bjian iDi pruees pembuatal! ke411a hinvki dilakukan
sekaligus (secara benamaan) karcua ~
waktu dan biaya. Mcnurllt
Permsdi (I Y92) daJam kasus semacam ini abn bcrlaku dua aslllllSi yaitu : a) MengMggap skmario yang diproyeksikan sama dengan skenario
..,. .
)'BDi wiu.grns' an
b) Proses forward-backwrd baDya berlangsung sekali dan hasilnya
c.limgg11psudah "~.
Ullfver.ltu Indonesia
4.2. Ddlnlsl Koosep Hlral'ld
4.2.1. Hiratki Proyeksi (ForwardProcen}
Modd proyc:bi dalam ARP digmabn, untu:k mrmperldrakan kondisi masa depan yang murigkin lerjadi brnlasarkan koudisi yang ada atau yang ~
bcrlmgsuni spt ini, Ptda ~elitian ini model proyebi yang
digunakan adalah model standar dcngan hirarlci tcrdiri
aw
empat level
termaruk goal ( tujuan) yang menempati kvel I (teratas). Level 2 adalah para pclaku/aktor yang bcrpcrnn atau ilrul mempengaruhi. dalsm perm~alahan
te-but. Masing-masing pclaku mQJJpunyai lccbijakan/akUfitasltiru:laktuJ baik
yang sudah atau sedang dikcrjalcm. TiMalcan masing-masiug pelaku tersebut bcrJda 1"(la level 3. Level 4 terdapat skenarioharga di masa depan yMg mungkin terjadi. 4.2.1.1. Level I (Prioritas 11PalltltjU1111) Level I hirarki penelitiaa ini adalah proycksi masa dqi.an rercapainya pcn.inP;lrtul !ccsejahierltlln rn<11yllOIW melalui pembm!ayaan petani rereak, 4.2.l.2. Level 2 (Prioritas pelatu)
.
Pada level 2 U:Rlap.t pelaku-peluu }'IAll dianiiJP beipenpnih, lerlibat
ltuJ&sung dan culwp
dornillan dalam mencapai luju.an pada level I. l'elalaa-
pelaku tersebut ad•l•h : a) Pemda (pemeiintah daenih) dalam haJ ini Pemeriotah Kabupaten
Oununldd(hil. yang rnr:oosk up
bdx;nps
SKPD (Satuan Kl;rja
Paangkat Daierah) yang Ilda di kabi.ipaten serta 1elbit langsung ~
pembcnlayaan pc:tani tnnek
adalah: Dinas Petemakan
Bebenpi SKPD tc:Debut
(Disnak), KailtUT Peoyuluhan Pcrtanian
Daerab (KPPV). dan Badaa ~
Pacrab {Bappeda).
b) Lembaga Keuangan yaitu Jembega yang meoyediebn pennodalan
bllii upaya pcmbadayaan ~
temllk ~ Kabupaten GunWllPUdu).
Lembaga lceu.angan ini ant1nl lain Lembaga Kcuangan Mikro
"Han.da)'Ml", dan Unit P=gelola Pemodalm ~Iompok
Petanl
(UPPKJ'). c) Swasta adalab pihak-pihsk diluar prmda. lemhaga kcuangan. petanl temak yang terlibat langsung terhadap pembezdayaan
peWti temak.
82
Pihak-pibak tersebut 11d11lah perusahaan di bidang pelemUan, peosusaha lemalc dan basU-hasilnya, p-dagang temal: dan h.a.9il-
twilnya,
produksi pelelTI&ibn.
;ferta pcdagMg fMlllll
d) Petani ttmak
adalah
pemberdayaan.
masyankac yang
menjltdi
suaran/wgct
Yt111g dimak:sud pctani temak di sini adalah setiap
warga nwyarakat Kabupaten Gunoogkidul yang bekeljo seh1l3ai pctani dan sekatigus petemak.
Petlllli temak disini memberi
pengertian bahwt1 usaha temak yang d;jalAnl
usaha
AmpinpP
pertanjan,
pol11 l1lllM tradisiolllll, dengan skela
usaha k.ccil dan dikenal dengan pcternakan takyat. 4.l.1.3. Level 3 (Prioritas tindlllaui)
Level 3 beNi ti.odalcan-tindabn atau kegiatan-lcegiatan yang dilakuka:n
oleh ll111Sin6t-masine pelalm psda level 2 dalam nmgka pemberdayaan petani tcmak. di Kabupaten Gununglddul. Adapun prioritas tindakan m.asing-m9$ing pelaku yang tclah 11tau $edang dilaksanakan '8111pai derigan aast ioi ad•lab ; a). Pclaku l'cmda. Kegilltanlt:indak.8 II.lama yang dllakukan Pemda lld1lab: Mcmberikan bantuan J>eaaberian
atau
bantuan bisa
subsidi kcpada pctani temak.
betupa
bantuan uang tunai WUUk
digtlllQkan sebagai peoguatan modal usaha temak atau bantoon palret ~milk arau baaruan smwa
produbi pelmJWm.
Pemberian bantuan sering juga bersifat subsidi yaitu pcm
bAAIUlln untuk menutupi kelmrnngim mo
telah di.miliki oleh petani temak. Bantuan ini sifatnya hlbab,
lldak mClllie!Qbalibn. tanpa agiman. pei:wyandrul mudah dan tidak beibelit-belit, biasanya merupakan suatu program dari
pemc:ri.nlllh. Penerima ~ unhlk meoggwiakan
mcnipunyai
.kewajibilll moral
dan meugembangkan
baotum dengan
sebaik-baiknya semai deagan tujuan pem\>eri b1111tum. Apabila usalia ternalcnya telah berhasil, penerima bantuan dihimbau untuk mdalrukan penggu.liran kepada petani temak lain yang beium mmdapatkan bantuan.
Unlvlnlta• lndonesfa
Pe~
pnsarana petcmabn.
Sl!!1IIlil
Pembangumm
pabrik kcsebatan heWllll., pos lalu !i.ntas
ini antara lain pembangunan
sanro11 prasarana ~
pakan tml8k, pasar beWM, pos
temak., rum.ah potoog hewan, pus il.lSC:Dlinasi bualan, pos
pehrtjban dan pacontohaD usaha
idall
Pusar .l:'eUUihan Pet811i
Petcmak Swadaya (P4S).
-
FasiJitasi
Pasilitasi
telalologi.
teknlogi yajlu
dengan
memhcribn fasilitas untuk. pengenalan dan penerapan teknologi
biiik llJituk peningladaa produksi, pengt11ahan basil tcmak, dsn penyediaan pakao la1llik. cli musim kcruarau yang dianggap
sesuai dengan karaklmsllk wiJayah. kemampuan .masyarab:t. dan berkelanjutan.
-
Pendampiaglui. Pcndiunpinpit mmipwkan bentuk pcran sc.rta alctif
pemda
~
dalam
membimbing,
mengarahklm.
dan
petani tamk yang dilakukaa oleb para petugss
teknis SKPD terkait dalain bcntulc penyu}uhan.
-
adalab
Peratunul/rcgulasi
m~ulkan/mcmbuat SllnD kepi.m.san )'#lg
b). Lembaga keuangan. \embaga keuangan -
-
pemda
yaag
peraturan bailc itu perda ntaUJl
bapihak pada petani temak.
Kegiatl!a/tindakan
urama
yang dilakukan
adalah :
Pinjaman kelompok
modal~
tind!lb n
edeJpJ, Lenibaga memberikan
pinjaman
melalui kelompok tani tcmak
Pinjaman individu
adalah
Jembaga keuangan 111emberilom
pinjeman modal h:ptida individ11 pmini temak/perseorangu. -
Pelatihan adalah dalam Seliap pemberian pinjaman baik kcpada kelompok maupun individu )embaga lr;e1111ngan menganggarkan uniulc biaya penyelcnggaraaa pela!ihan usaha.
- Krmudahan persyaratm dan pengcmbaliafl ad~l@b tindalwi lembaga lceuangall
ya11g
memberi k.emudahan persy8l8isn
piojazmm (wJminisaasi mud.Jb, b~ bU11ga ringan serta waktu
readah, tanpa e.gunan) dan
pengembalian yang disesueikan
Univensltaa !ftdoneaia
84
deng1111 jmb usaha cl1m kc;mampllllJI pcminjam -
Cantro/ing adalah tindak:an lembaga kcuangan yang rnela1mkan
kontrol dan
pengaw;tS;UJ
$«<1Tll
ketat terhadap modal yang
dipinjamkan
c). SWllS!a. KegiRIR"/lindalc.anutama yang dilelmkan swasta adalah: Penycdiaan sarana produksi yaitu tindnktut yang dilakubn oleh pedagang atau pengusaha untuk memudahkan petani temak dalam ~ndapatkan palcan, obat, bibit, dan saran.a prodoksi lalnnya. -
Jalinan kcmitraan usaha adalah tindakan swasta untuk menjalin
lcernitnwi u$aha dengan (IC.'!ani ternsk dengJ!ll berbaaiii macam jeois dan bcntuk kenlltraao.
Perluasan pemasmm adalah tindalc":i swasta dalam usaba memasarbn basil lcrnal: bailc. ke luar dacrah. luar pulau 0'811pun hwaqcri. d). Petani tcnlllk. Kegiatao/liodakao
utama
yang dlla}(ukan petaDi temak.
dapat golo~ me.ojadl 3 yaitu : Bcro:fompok. Bctk.elompolc adalah tindakon yaug diWm!con petanJ te111U ~ai
upaya akJJf pemberdayaatJ diri, cfengan
bergabmg dalam wadah kelompok petttMk
untuk dape1
men&lfksc:s
me~rhw
bm>api
IJl8CM1
lllfo111U1Si.
peogetahuan, pcnnodalan, dan ketja sama antar petanl tenlllk.
-
Individu. Yang diuillksud tindaksn illdividu adalM tindakan yang dilakukan petal.ti temak: sebagai diri ~
iieadiri-:Jendiri lal\l)a ~\Ill&
Petanl temak tetap berusaha
pennodalan
11p11ya aktif
pembcrdayaan
dalam kelompok.
meiU.ngk.atlc:a pengetahuan,
chm. lain ~'t>apinya tetapi dilakukan secam
individulperscorangan.
-
Slalu.r lfllP. Y 111Ji diinabud tindakan stat"' q110 mfalah tindakan yang dilalcukan petani temak yang bcrsifat pasif, banya lllC.llUQiiU tindllbn
dari pelaku lainnya.
Ulflvenltas lndonnia
85
I Level I:
Peningkatan l<esiejlhteraan ~ mela:ui peric:rds)'Mll petanl remak
~ Tujuan
I
Le...el 2;
Pelaku
Pemda
-·
!
-
.
BMtuanl sul:lSdi
'I I
Pil1jilm86
i..
lndlYlda
.
hlatilmi
insar.ma Lewi 3:
TiDdabD
Fa>iliwi
teknologi
Jlernud.b.p
f
Swasla ~
-
Penr=c!iaan
•
pm~&
P<:ndampingan
!
i-~ran
Peruuwil regului
lot
Coniroling
Jalinan kemitraan US«h•
'4
Perluasan pcnwaran
i.
J>Cl8D ila1lllk
-
'"""
..; J
procltlbi
Pinj.,,,..
l'cOlbAngU lla11 SiCllQa
Letnbaga ktsiangaa
p!orap*
l
l
.L
!
I !
.
14
Sla!u> 'fUO
~
.. 1 Pe!lingl
Pellingkatan SDM ~
Gamblir4.L Hi=ki Model Pmyelai (Forward Process) 4.2.1.4. Level 4(Prioritas111tgd.lskemtio} Level 4 atau level terakhit dari model proyeksi adalah penentuan ke11wngkinan ~o
Ylltlg
di~rMlran pde masa mcndl!l8Dg ~
tindaksn para pelaku pada level 3. Skenario ini mUDCUl karena adanya
kmdskpast:illn keadaan di masa depa!1. Adaptm prioritas target/skeaario yang digunaiam adalah :
.
ludivi
.
I
!
Berkclompolc
86
a) Peninglratm Sumber Daya Manusia (Sl>M). 1.atar bl:lakang tingkat pendidibn petani temak yang sebagian hesar hanya SO ke bawah pcrl11
diringk#lkan
kemampUMnys mela.lui berbagai macam
tambahan pcngetahuan, lceterampilan, pengembangan
WllWUStlll
dan
daya pl.lcir. pcninglamtn penguas~an dRn pcnenip11n t.eknologi. b) Peninglcat:an sbla
usaha
Sbla
usaha yang rendah dengon
kcpemilikan ternak yang terbaras clan
ienaga
menjadikao usaba temak tidal'. efeknf,
ditingkatk;m jumlilh kcpemilikan tcmilk
kerja yang banyalc
Oleh karena itu perlu 11gar
dicapai efektifitas
sumber daya.
Masina-rnuing target/skenario tersebut bisa toaling mendukung satu sama lain.
Misalnya dalam peneapaian target peningkatan sk.rda usaha
dlbutuhkan pula W¥et peninak«tan SDM. Hanya saja pertu ditontukan pri.oritas skenario yang ale.an dijahmlcan.
4.2.2. Hiracld PemlClUIUn (.Packwardl'r~ss) Model penmcanaan (/xJckward process) dalam A.HP digunakan
dlpcrli.dwi d.eWa mcncapai tujuan Ylllli diinginkan di masa dcpan. Pada pcnelitian ini model percncaoaan yang digunabn adalllh model stAlndar deapn hinukl !«di.ti aw Jlma lewd. Level 1 untulc m~ntukart kebijalaui
yatig
(teratas) ~alah goal/lujuan petcll\:alUUIJl. Level 2 adalah llkeuari<>ltmget yang digimakan Wl1Uk
men~l tujuan pada level I. daJam ltasus ini sama denpn
level 4 pada forward process.
Level 3 adalah kendala-lcendala yang
dipedcimkan menghambat pew;apaian pelakw'aktor
yarig
targc:t pads
berperan dalam pencapaian
p.Wa level 3 . Elemen level ini
$lllJlll
level 2. Level 4 nrfal•h
target
dan mengataSi keodala
dcngan elemen level 2 pada foeward
process. Level .S aJalah l(cbijWw.-kooijakan yang sellan&mlya dilakukm oleh
para petaku pada level 4 untuk pencapqiian tujuan. Level ir» befbeda dcngan level '.I pada forward process mcslcipun namanya sama yaitu tindakonl
kcbij~
kim:mc pllda forwiud pr~ss yaag dieviduasi adalah dampak dari
kebijillcan yang ad.a terhadap skenario. sedangken pada backward process
87
ketiijalw! ymg dihM!lbn si:lwumya dieva!uasi lagi pads forwDr'd process bm"kutnya.
4.2.2.1. Level I (.Prioritas TqjU1U1). Level I (tcratas) pada model baclcward process merupakan tujuan ut:mul
birwti
yailu t<:rcapamya penir.g\a••o we~
~
melal11i
pembettlayaan pela1li temak. Hal ini akan dicapai melalui bcberapa prioritas
tindabnlkebijabn
yang
hams dijaJankan
ole.h
pelalcu, dengan
p$l'll
tnell!:!Sunabm bcbcmpa target!skcnariD yang memperhinmgkan
kendala yang
ada. 42.2.2. Level 2 (Prioritas Targctlskenario).
Level 2 mcrupakan target/~
yang diiot?nkan di mass dcpan
dmgan memperhalilcan target/slccnario pet;hferwardproce$S. Target!skcnario )'llJlg
targetfskmario yang dihasilkan level 4 forward
diguaakan ssma ~
process yaitu pcningbtan SOM dan pc:nittglcatao skala usaha.
4.2.2.J. I.evel 3 (Prio.riwkendala). Level
3
merupalcan
meaiahlkendala
yang diperkirakan
dapat
diiuginkan jlllda level 2. Bcrdasarkan idcntifilwi lapangan dan wawancara mmdalarn dengan berbagai pihak ~bil, masalahlk:endala yang munglcin terjadi adslah : ~bist
Wger yang
pen~
a) Tinglcat pendidikan pc1aQj temalc yang rendah. Tingkat pendidikan
pctani 1c:rnak yJ1.Qg reudah JDC!liadikiln buiet pmlngkatan SOM tldak bisa ttrwujud dalam wUtl1 yang CCpa1. Se:makin rendah tingkat
pcndidikan nuika ~'lktuymg dibutuhlwi dalam proses penin~ SOM semakin Jama. Tmgkat pcndidikan mcrupakan indikator basic pepgetaJ\U8II,
semaldn tinggi
tiJlgkai pmdidikan malts
wawasan dan
pola pikir skan semakin 1uas.. TUtgkat pendidikan petani temak yang
n:ndah jup ~
pclabim~llD
Slnltcp
pcningkamn sbla
usaha, Peningkaran skala usaba dcngsn mernbc:rikao bcibagai macam bantualllpinjama.t! baik berupa baning ldallPWl umg tidak akm bermanfaat apabila petani k:nlak bcrpendidikan rcndah dcngan pengetahl!W terl>aw d8ll Udale memiliki kemampU1U1 pengelolaan usaha, Kondisi pcndidikaa pctani temak yang rendah seha£.aimana
Unlvenltn lndon.sla
88
bllb 3 ll'leJljadi k"ndda yang hai'us diatasi dengan
dije!askan ~
Slrategi yang tcpat sesuai dcngan 1condisi sosial budaya masyarakaL
b) Kepmµlib!i aset, Kepemilikan
llSCI
Rda1ah kepemililcaa tetbadap
lahan, aset usahn. dan bllria kekayaan.
Kcpentilibn aset sangat
berpengaroh terbadap Jceberllasilan S1rl!tegi yme diljUll&bn. Aset pe1alli temak yang rendah lc:rbadap 1ccpcmilikaa sumber inf:onnasi (t<:lcvisi. pesewst radio. relepon), dan alat transportasi,
akan
rneng)iamhat pelaksanaan mategi peningkatan SDM yang dilakukan. SOOangkan k<::pemilikao
~t
yang readah tcriiadap lahan dan sarana
prasarana produksi tcmak. &k:m menghambat Slmegi peninghltan.
skala usaha yang dil.e.batlakan. Kepemili.lc:an aset betmanliiat dalaln pcngcmbar>gsn usaha, dan bisa dijodik.no bamng jaminon pada saat
pcngajuan pizjlll!UUI kel)llda lembaga ~.
Laban yang
dUniliki oleh rumab lall@Sa pelarli temalc sebagaim81Ul dijela.c;kan
dalam bab .3 :icl>eoarnya c:ulrup Joas, tetapi koudisi .lah.ll yang
lclmw&
subur dan bersda di daerah pabukitan kapur 1DC11jadikan lahun yimg bi..a ditanami secara inmosif tidalc lehih dari 500 M2• Se lain itu
lill8kat kcsodatan y11ng mtdah inasylltl1kot ~
lerlwlap _pentingnya
bukti ktpeJQ.llibP Wl8h (sertipflcat tanah), menjadikan
aset tanah yang dimiliki
nwipk~
tidak bisa d.ijadJlcan jaminan
Wlhlk
pcrmodalao pada lanbqa pqi>llOkll!L
c) Krnangan daer.lh tezbelas. Surnbcr keuaneJID dacrab yang terbatas sebagaimana dijelasbn dalam bab 3 menjadibn pembangunan dilllksa,,,,kan
yang
oleh SI
menpcu abla prioritas dAA kad«ng tidak 311l1Jpai l.Unlas dalam saiu tahun anggar.m (1ebih -U.g mmgacu pmterataan dana di semua
sck:tor pembaoi\lflllll). ~la
kcuangan damih yang terb.tas a!
meug!Mlmbat skenario pcningkatan SDM yang digu.aakan, karena
pembia~ pendaJnpingan
biltya
SllTlm
kegi.tan
pcll}11lulian. biattiingan, pelatihan dan
yang dilakubn oleh aparat peruda mcmbutuhkan dan opemsiona1. Selatn
[tu
dengan ktnangan. yang
ttrl>atas pemda tidak mampu meiiambahjumlah teaaga pendamping
Unlwe1slta& lnctonMla
89
yang sebeaamya sangat diperlukan Ulltull'. me.ajangkau selunih wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kendala ini juga ak.an
mena!wnbat stmtegi peningka1an ska.la usafia yang dilaksanabn. Kcl.Crbatasan keuaugan membuat pcmda tidak nwnpa memberikan bantluln sarapa
usaba staupWJ subsi
DiSllDlping itu pembansWIQll dan pengembangan sarana prasana pelmlaUn (p~c~wan. pasar hewan, pabrik pak1111, dll) yang sangat bermllnfaat untuk mendukung peningkatan skala usaha petemakan,
banya dapat diwujudkan eleh Peinda dalaJn waktu lebih lama. Untuk mcogatasi hal .ini Pcmda haros mempcrluas hubungan kcrja sarna
baik dengan pemerintah pusat, pemcrintah provinsi. pemerintah daenih lain, LKM, S\Wsta maupun lembaga-lemhega donatur
laianya. d) Kondisi geografi. Kondisi geografi Kabupaten Gummgkidul y411g
mmipabn daerah pegunlll!gan dengan medan yang berat, akan mcnghaznbat SIJ'ategi pmingkatan SDM yang di!aksarn,J,,an karena
lw.ndisi geoi"lfi seperti ini aJam menyulhkaa
pet\lpS pendampb1g
dala!n menjanglcwl wilayah tersebut, Bcgitu juga del1gan lltlategi
pe~
skala usaba juga abn mene111ui lccndala. bJma .lahan
kunuie subut dan baayaknya pcgunlUlgan
yang ~·
relatif
yana bemifi4
porous
kap11r
terliadap air menjadilran air hujan Jangsur1g
meresap b bawah tanah, sehingga bencana lrebtingan selalu mjadi sedap musim .kemilllW4 .2 .2.4. Level 4 (Pri<)liwPelalculaktor). Level 4 me.rvp1bA pelaku YRJ18 ~
dahun pe.acapaian target,
dimima level ini sama dengan level dua pada model proyeksi. Adapun pelaku yang berpenin adafab penida, lembaga kcuaagan, swast8. clan petani temak.
Gambar bagan hiraJki model pemicanaan {llor.lward P'roct'sg) tersebet ~bospimana
pllda gambar 4.2.
Unlv.nltn Indonesia
Level I:
Poningbtln ~
G(Jell
masyankot melalui
pm~dayun pdlllli kmak
Tujuan
•
•
I
PenSigl
l'et\in~ Slcala usaha
'
I I
e+;
•
Tlllgt8I pendidilcm
Kcpmillillan
Keunpn daerah ~
&set
I
•
I
•
·-bega
I
•
I
•
I
~·· •
Petanitemak
I I
•
&r4wm /Alkldl
~$
Swasta
lceaaonpi
• Koodi!i
I
I
*
Pemda
-··
Piltj-
p.,..,od•Jain
•
•
fasilitasl
Kmiilr'Mll
titlmoloil
usaho
Pembaaaumm
Pa!dampinpt
Sano•iw-m•
Gambaf 4.2. Hinlrki Model Perencanaan (BackwardPl'(X;e8S) 4.2.1.4. Level 5 (Prioritas K.ebijakan/rindalcan).
Pad.a /evd 5 (yang tcrakh.ir) adaJah pil.ihan b:bijakao yang dlanggap
efolctif uatuk men<:apll.i tuj lllll1 den d.ilakubn oleh pam pelaku sesuai :drenwio yang digunabn dengan memperhatibn lcendala yaog ada Bebe!epa pili.ban kebijakan tersebut adalah:
a) Bantum'lllbsidi. kcbijabn
KebijUm pcmbetiac ~ub5idi adalah
untuk mcnyaludc.m ban.tuan/subsidi lccpada petani temak.
yang bm.ifat bit.ah, biasmya bcnrp11 ciang tnnai wituk pengostan m-Odal al.au.pun bdtang sarma produksi dan pcngolaban basil. b) Intcn.sifilwi pendampi?IPD-
Pmdampitlgan
sdalah semua kel.liimut
yang dilalrulca.n secara intensif lcepeda petani temak baik ~
Un"'-ltn
lncfonesla
91
individu
taallpUil
kelolllpOk WltUk meaingbtksn
pmgetahWlll,
tnengaialWm. memouvasi, meningkatkan panisipasi, dan membantu
me.11carikan
solusi
se!iap
pemwalahan
menyangkut
usaha
peternakan.
cj Memberikan piajaman pennodalan .Pctani te.nuik diberi kemudahan dalam mengalcses pinjamen modal unrulc JICll8embangan usaha
dengan mempe.rbMyak swnbcr-sumber
k()llllll&aJl
yang bisa
dijadikan rujuk1111, JIWll""8ka• benluk adminlstrasi pinjaman yang
sering lelkesan rumit, bertele-tete, dan perlu biaya yang tidak sedikit. Pemberian pinjaman diusahakan rnengacu pola Grameen Bank
~bi\¥Simnna dijelaskan
Jidam l>sb 2 dengim mcxlifik~i yarig
disesnaikan dcngan kondisi wilayah dan sosio kultur masyarakat
d) Fasilitasi teknologi. Kd7ijakan ini adalah memberi fasilitas terhadap masukny11
teper
tci:.nologi
gllllll,
inembantu
dalam
pe)liel.llbanpnnya.dan memap .kontinuiias ~okan abt du bahan
daWn per.c:1apan teknologi t.ersebut. e) Pembtmgunan
SatlUlll
prnsarana pctemabn. .Pembaogunan
8allUlll
pabrik
palcan
prasarana pctemakan ini
antara
lain pcmbangunan
temalt. pi1.~r hewan, pos kesehalan hewan, pos Jalu Jintas temalc, rumah potong hewun, sarana penyediaan air untuk lahan dan temalt, S8J'IUla
pengolahan hasiJ.Jiasil temak, pos inseminasi buetaa, pes
pelatihan dan pereontohan usaha, pos lcarantina hewan.
Pusat
Pelstilian Petani Pelemak S"11daya (P4S). dan sanma prasarana lain yang mendukung pengembangan usaha petemakan di Kabupaten Uuauaglddul. f) Mendoron.g terjalinnya kemitraan ussba,
Para pelaku dilwapkan
mampu me.ningkalbn peran dalam mewujudluin lcemililwl usaha dengan petaai
temaJc. sehingga
bisa terjalin hubungan timbal balik
yan3 saling menguntungkan.
Unlvenltls llJdouesla
92
4.3. 'f>enyu1un1U1 X111!Slon•r Kuesioner diSllSUll benhsarlcan slnlktur hirarld yang telah dibuat
~bc!11m.11ya yairu denpn mcmbandingbn m~·masi.a.g berpesang-pasangen.
disMai
clemen
30(:111'11
Kuesioner lalu diserahkan kcpada para expert dengan
penjelasan MIU!( meminkronbm
persepsi respondeil terlwiap ~
pemmyaan yang diajukan, sch1ogga ml«i yang diislbn oleh rnasing-masing
responden bcnar-ben:u" mw yang akurat. Mengingat keslbukan para kuesiocer 5"aa
~
respooden. sulit dilakubn
pengisian
xhinega pengisiao masing-masing rc:sponden
Dalain setiap pcmgisian lrucsioner, pcnditi bcrusaha
dilalukan secara terpisah.
untuk bisa mendampingi para responden dmgan mabud agar apabila ada yang tidak. jelas terkait dengan mareri pc:rtanyun bisa segera dik.onfumasibn, scbingga ndalc: ~adj satah l'Clleenian dala?n matjaqb pertanyun. 4.J. I, Pemiliban Rc:spondeo
Pant mipuAden dipilih dengari pmimbanpn bahwa mereka adlilah pelaku bl1ik. individu alau lembaga atau suatu Wlit U3llba yang diaoegap peling
mCQpti
tctJ!ang peirmaMlaban ~
pe11gambilan kcpuLWlllll pengambil keputus8n.
alau
sangat
tajadi daP punya lccmampaan dalam bcrperaA
J>enentuan j~
dalam mcmbc:ri masultan k.cpada i:xpeit
yang memberi pcni.taian
koe6ioner pada tnOCkl AHP 9Cberurmya sangat ttla.tif. Apabila ~
orang expert
benar-bcuar mwgua.W p1:nnasala)u1J1 ditnaksud, r....Jas ha$il pc:nilalannya akao lcbili l:laik. dibanditlg roenggllll8kan lcbih banyilk respondcn tetapi tidak mengutll!lli ~
~
data ~cg
dapat 4ilihat pada bala11!8n lampirm.
4.3.2. Siraesa Hasil
Hasil pcneisiJm ~
dari PftI1I respondeu kemudian d.ipbwig dM
dlhitung untuk meacari rata-tata ukur pada masing-masing penilaian. penggamnnn r.lU-nlia ukur pada peoa.iau YllOik~
K.elebihan
xperti ini, adaJah sc:!ain
coc::ok untuk bilangan rasio atau perbanclingan sepcrti skala dalam model AHP,
jup mqmpu ~
gangguan rani ditimbufkall ~
satu bil.agan yang
terlalu besar atau talalu mil (Penoadi, 1992). R.ata-rala ulruc dicari deegan
menggullllbn rumus :
93
an
............................ (4-1)
ax = R.ala·rata ukur
Dimana :
n ; banyakn~ ~en al ...an "' Pcnibian dari responden ~I sampai ke-n
Sete!M selanjutnya
niw
rata-nta ulcur penil11iftfl respondein diperoleh, nilai tersebut
dalam
malrilc banding
compansos). Setelah piasing-masing
betpasangan [pairwise
sd diisi nilai 1'1118-n!la ukur, maka d~ao
bwrtuan software Expert Choice 2nd EditiDll dapsl dilcetahui bobot prioritas
nw:illjl·masing elcm<Ji pada nwing-masing level, 4.4. Ha1U Aa.U.io clu Pem'bahuaa 4.4.1.
Analisis Moddl Proycl(si (Forward Proa.ss).
Berda!ierbn basil pc!liolahan dat4 padli model /11COnsinelt.fl index k.-luruhan aebesar 3%.
mc:J\Ul\!ukkan bahwa ~poadc:n sanpl
Hal ioi
palwn
PM"eksi didapat KCara
niw
tidalc langsq
dcn&llll pc:rmasaiahan yang
diajukan, dan secara Jceselul'Uhan rcspondcu memberikan pemlaian dengan ti.ngkat
konsiRen6i
J"IZi ti.lJc.
4.4.1.1. Level l (Prioriw Tejuan),
Hasil perliitunpn lbrwanl ~ penelitian ini
menuajukkai! bahwa level I hlrarld
meJDpunyai bobot 1,00. Bobut 1.00 terjad.i karena level ini
bsnya terdiri dari ~
tujuan )'llitu peoingkatlUl k,csejaimIUn masyaiak..t
melalui pembeldayaun pc(ani temak di masa mendalang.
4.4.1.2. Low! 2 (Priori!M Pdak\l). a). Pcmdadcugan bobot 0,547. Sudeh scv.lljamya pemda mempunyai bobot
karena rnenunlt
Friedman
melaknks lbi
kepada IU!Il8b
(l 992)
tertillUi
selama ini
pemerintah mud.ah sebli
1aoiga
untuk
miskin dml"ll lr.ckuatan dan
kdruasaan yang dimiliki sebagaiman.a tersebut dalam bab 2 gambar 2.2.
Dal.am JUJikup pemda ffboaamya bimyak SKJ>P ymg terl.ibtit dalarn pemberdayaan petaW tema1c, tetapi perannya sangat kecil Win fokus kc:gfatan tidak hanya mctl)'llS8I' b:pada petaoi tcmak. Dine Petemak:an
Unlveraltas Indonesia
94
sebagai leader dalarn pcmbmlayaan
{Dillnak) berpenm
lcarcna meman(! rnenurut
pctani ternak
tuaas pokolc dan fungsinya (tupolcsi), SKPD
ini
pllling bertanggung jawab reihadap kemajuan petemakan di Kabl!paten Gunungkidul. KPPD dan Bappeda adalllh dua SKPD yang paling berperau
setelah Disnak dalam menduk:ung keberhesilan program pemberdayaan petooi temak.
-Level I:
Pcningbtan Kesejeb~
Goal1
Tuj""''
E2·:J-
Subsfdl
Lembaga teuangall
-
(9,2113)
.
l'iltjaman
kioltlmpok
-
.
(ll,0~6)
(0,1$7)
(0,101)
(0,019)
..
Puil/ui
PelMlholo. (0,03&)
..
PiiiJwmu
-....-i. ~
IN!Mdu
u•dJ:
leia>llOgl
iol
(0,09S)
hodampinpa (0,164)
Pcrawnn!
Reguhcsi (O,Ol9)
Tqet! Skellll'i
-.
i
l'emda
(1r~1)
8--1
Level 4:
tmWc
'r
!..
W.u
Ti.oo.bn
lll8S}1lnlkal mclllui
f*lll>erday..ui ~i (l,000)
..
Ke.............. pcnyaral8I) &.
peo&embalian (0,068)
Coottoling
•
(1),021)
i
l Swasta (Cl.M4)
reianl rernak
-
(Q,17')
Penyedlun
-
procllkJi ..
(0,1122)
J11lM!i "-\nan llMha "' (.),036)
PtrbDan PanalWU.
(0,016)
"'
Bcmlvnl!)Ok
11\dividu (0,039)
S111111 quo
(0,014)
~,
!
!
SDM
Peningkata.n skala usaha
(0.587}
(0.413}
Pettio~
.
(0,)23}
. •
-
Gambar 4.3. Hasil AHP Forward Fro«U (Model Proyebt")
Unlvecsltn lncfonesle
"' •
95
b ). I..embaga kcwmpa dengsn bober 0,203. SebagaitnarUI diuraik.an dalam bab 2 bahwa kemislcinan
dan
petani temak billlyak berkaiwi dengan tidak adimya
keddakberdayaan
modal. Oleh karena itu peran lembaga keuangan selama ini dengan berbapi tind«bn )'llllg dilukubn untuk mempennudah akses petani ternak dalam memperoleh modal, menjadikan lcmbaga kcuaugan sebagai
relaku de.agan prioritas yang kedua sdelah pemda Lembaea ketu111gan yang menyediakan pennodalan
ba8i para
Jletani temak saat ini didoniinasi
o!eb LKM dan UPPJ
pertanian
khususnya petani
temslc di
Kabupaten
Ounungkidlll. Pengembangan LKM dan UPPKP banyak mengadopsi ke~
Gramem Bank di Bangladesh sebagaimana dijelasbn pada
bah 2. e). l'etani temak deugan bobot 0,176. Selama ini
pm111
petani temak 111115ih lebih kuat daripada peran
swasta. Petani temak sebagai obyek yang diberdayakan barus mempunyai ke.mauan yaag /cenls untuk belajar, bekeija, ctan mengadaptasi tekoologi tepat guna yang sesuai dengan brakteristik wilayah. lmdekmt pclaku-
pelaku lain tidak aklm berarli apabila pctemak ~diri tidak ada kemauan ditn lcesadamn untulc berubah lebih baik. d). SWllSta dcn&M bobot 0,074. Yang dimaksud swasta adaleh pengusaha bWk besar maupun kecil yang bergerak dalam penyedi3311 sarana prodaksi (pakan. bibit. obatobatea, pemlatm), pengolaban dan pemasamn basil petemokan. Menurut
responden SWllSla mempunylli pecan yq kutU¥ do111inan katem belbagai sebab yaitu :
-
Petani temak telah terbiua dengan ~ycdiaan sanma produbi scodiri. Scfiaeai contoh dalam penyediaan pak.an tcrnak. petani temak: 111eagaodaltan basil dari pmanian. Mmb ie.rpaksa menggunakan jl.lSQ pihak swasta dalmn penyediaan pekan hmMlk
apiibihi ~
sudeh bemir-b= tidak mampu lagi memmuhi
Univ-HM lndon11la
96
kebutuhM pakan ba¢ tmiaknya
ICIU«iama pada seat kemaniu
panjimg.
-
Tingbt
pendidibn petaJli ".mak ysng wrubh deagan pola
pemeliharaan temak yang masih trndisional, serta faktor lingkungan eeografis yang kurang mendukung membust pengusaha mggan berinvc:sWi.
- Kunmg t.mcdhmya data, infonnasi. clan po~si
peogcmbangan
di K.abupaten Gunungkidlll selama ini, serta kurang
petemabn
aktitnye SKPD terkait dalam mmiperluas hubungan kcrjasama. menjadilwn
SW.Uta
kursng betpcran dalam pctecoakan.
4.4. I .3. Level 3 {Prioritas Tmdabn). a). Pendantpingan deiigan bobot 0,164. yaag dilalcuba Pmzda me_rVadi prioriw
Tin
utama
Pendampingan
tindakan
keseluruhan yug
yang
dilakukan
para pelak.11
dilakulcan $Clams ini berupa peayuluhan dan
pcmbinaan sccaza terjadwal dan lcbih banyak terfokus pada kclompok petani
&emak.
Sebelum era oronomi daerah. penyuluh peterllalain
bemaung dalam organisesi Dinas Petemakan dimana setiap satu sampai dua ol"lllg ~yuluh haros mendampillgi n'buan petan.i temak dalam satu wilayah kecamatan. Keterbatasan jwnlah penyuluh, sulitnya meden, dan
terbarasuya biaya operasional penyuluh breoa keuaneen daerah yan& tcrilaw menjadilwt upaya pernbetdayaon yMg dilakukan sampei deogan seat iai belum maksimaJ. Setelah memasuki eta otonomi daerah, semua penyuluh baik dari
periaaian
tanaman
pangim,
petrmakan,
lcehur.anan, perkebunan dan
periluman mmjadi penyuluh polivalen yang harus menguasai semua bidang teisebut. Hal ini sebeaamya tidak
pada escasiny.11 jllllllah
penyuluh
111e11yatukan pmyuluh-pmyuiuh
1llell'''''"'i!ran masalab .klUCJl8
sebenamya
tetap
karena hrutya
yug sekllllDllya sub:icktoral mcnjadi
penyuiuh selctol3l (pofivalen). Penyuluh dalain model polfva/en dituntut untuk mampu menguasai seluruh ilmu bail; penan.ian tanaman pemgan, peternakan, perkebunan, perilwian, dan kehutaoan secara lengkap.
llnlw•161tn Indonesia
91
Tentu mrnuian tcr&ebut lidak mudah dipenllhi dan lll(:Qjadi kesulitall tcrsendiri bagi penyuluh. lcarena rala-1'913 usi11 meieka yang sebagian besar
sudah tua dan latar belalrsng pendidibn yang seOajlli:ia bc>sar hanya
setingkat SL TA.
Apabila yang diaeu adalah luas wilayah k.erja maka
lengkilh ini t!lc:aJl berpengaruh positif. ~na pelt)'uluh hanya mendampingi
sekMUlg ini rllltu orang
ratusan petani dalam wilayah satu sampai
dua desa. T etapi llJ)abila yang diacu adalah lcemarnpuan keilmuan ~ S
bukannya
sasaran tambab berdaya tctllpi justru sobalilmya breaa tidak semua penyuluh lll
Dinas Peteniakan sendiri dalam melakulam penchunpingan lerhlldap petani tomalc. lebib banyak mt:ngandalkan mantri hewan yang berjumlah
18 orang dan ditcmp,J.tba pads masing-maaini lcecamatan. Mamri heWlUl dalam tusunya lcbih terfokWI pada pemelibs.aan kesehatan lenWc, dan
ilrnu yang mereka L"UMa.i sangat tmllltllS karena memang mereka rata-nna berpend.idika.n SLTA.
Sela.in itu ke1hidukan merelca sebag.al slllf di
struktwal (bu.lam fungsio118l) iidil.k mendoro111 m~ka untuk alctif mendampingi pctani tertlllk.
penyebab kmapa
Hal lnilah yazie mcajadikan salah satu
sampai dmgan sekarang pcmbcnlayaan petanj iemak
belwn menlllljuk:kan basil yang memu.adcan.
\1). Pemberilm ba1111•11nlsubsldi dcngan bobot 0.1S7. Tindakan pembman bantuan/subsidi yang dilalcukan olch pemda mencmpidi Ul1ltaH Wua dari .lc.esC'JumhaD fipdalc•q YM& dilalrukan para pellll
itu
berupa pll.ket bantuan temak.
sanina
produksi
temak, s:anma pengolahan basil temak, dan jtllla bantuan modal berupa Wiiii tunai. BIUJtwm yang diberikan ~lama mi scbagian besar disuarican
pada petani temak melalui Jembaga kelompoi( petDni temak.
Blillttlan )'111111 dU!erllam pcmerinlah ada
YIUli ~ifat
bibah tetupi
ada juga Yllll8 Rtru:i menggulirlou1. Kenyatuo di !apenga:n meow\jul00u1 bllhv1a bantllllll yang dr'berikan dalaln bentuk pakcC blll'llll& seba&ian besar
tidak berhasil mcmbmlayakan petemak. karma rasa kurang memiliki clan
Unlv.,..ltM lllctonMla
98
~
tidak i;cs\Uli dmgan barapan petenlllk.
blU'allg yang dibantukan
.Bantvan yang bersifat hibah jlJ8a sering ridak beltlasi1 karcna lrurangnya rasa laDggung jPwab untulc mengembangbm
\)anlwm
dan tanpa ada beban
untuk mengcmbalikan schiagga petemak C
bei'sifa1 menggu]irian
bantuan yang
dan
dilengkapi dengan pemyataan kesanggupan unruk mcnggulirbn teniyata
mcmpunylli ti11gkat keberhmlan yang iebih tinagi di banding model bibah. e). Petani temak berkelompok dengan bobot 0,132.
Tindaha pelal1i temak yang be.rkelompok m=rmpirti urutan .keriga
lmdakan iai
dilakukan karma selarm ini program dari pemmmah maupun lembaga keuangan lebih menitilr.beratbn pada pemberdayaan melalui wadah
blompok.
Tindai.'1111 'be!kclompok scjalen denpn pendapat Kartasasmhci
(1996) yang mcnyatakan bahwa untuk mcnanggulangi kemislr.foan lebih efe.ktif dengan meaggnnalam pendekatan .keiompok. Se~ pedul;utum.
ini t.erdapllt kelompolr.
~rdasarkan
wn
Keputusan
minimal sntu kelompok per B1ipati
Gummgkidul
No
129/Kpts/2006 tenteng pengukuban kclompolt tani di wilayah Kabupaten
Gunnngkidul Ilda J.445 kelompok mt:11yebarcli setiap pedukuhan pada 114 desa. Disebutbn pula dalaJn SK tersebut bahwa pmgembangan kdompok
dinumildnlcan dCllPD membuat
nimpun
dari ~lompok yang ada. SK
tersebut diterbitbn wrtuk inemudahlcan admiaistlasi, mengatasi kekacauan d$ kelompok Mtar SKf>D, dan mengbindari adanya duplikasi .i.udividu
yang .masuic pa(la lebih dari
satu
kelompok. Hal ini bttmanfaat dalaln
pengmdalian program penyalU1811 pinjRmalllbantum'subsidi
~gar lebih
mttata dan tertoocdinir autar SK.PD.
Jumlah petups yani senpl terbatas abn lebih efektif apabiia melakukan _rendampingan mefa]ui lernhega kelompok. Selein itu dengan
berlcelompok mwnpu ditumbuhkM
ma pmaudanwi,
kerja
sama.
kcpedulian, demokrasi, dan peningkatan putisipasi antar anggota.
Unlftftlltn lndonetll
99
d). Pemballgwian sarana pl'llSIU'l1l18 dengan bobot 0, I 1indakan pcmbangunan !18l'Ana
oz. pcndulcung petttoakan
~A
dilakiikan e1Jeh Pemda dsn m;:nipaken prioriw
rindahn keempet dari
keseluruhau tindalran yang dilakulcan oleh paza pelaku. Pembangunan samia
prasarana ylillg dilalcubn saar inl diantaranya adalah penambahan
jumlah Puskcswan yang sebelurnnya hanya 4 buah, kcmudian tahun 2007
dibanpn 2 buah, dan talwn inl 4 buah. ffaraPllMYI pada tahun 2015 Puskeswan dapat
dibangun minimal satu
pusk.eswan pada setiap
kecamatan. Selain pu3kesWBll juga dibangun jalan-jalan yang mcsgakses pada usaha petenl8kAn. pembangunan irigasi dan sumur lQdang, pembangunan pasa.r be\Vllll. pembangunsn pabrlk pa)can ttrnak, rumab pol01J8 hewan dao lain scbageinya. Pembaagunan sarana prasarana
terscbut
ditujukan UDtuk peninglc;llWI pelay111111 masyarakiii
peningbtan produbi temalc:.
clan
Karena keu.angan daerah yang t.crbatas
1K:hin"8 pem~wm~n sanma prawana lcblh bl.llY!lk dilaJculcan pem.da melalui mek.anisme share dana dcogan pcmerinlab pusat atau propinai. e), Pasil.itui telawloal clenpn bobot (0,095). Ti.ndabn wilitasi tdcnologi dUalrulcan oleh Panda dan mcrup
dj!ab1kan
oleh
para pelalcu. Tindakan fasilitlui teknologl yang telab dilakukan SQlllpW dengan saat
ini llUlilnl lain
maupllll kambing.
l)l;RMij)8Q
inseminas) buatan balk: pada sapi
pe11&enalan teknologi embrio tnwsfer untuk sapi
potong, pereonrohaa ~i biog" di l:>ebenipll tempat, percontoban fermentasi jerami, pembuatan fine kompos, silase, UMB dan fitsilitasi
pcniolahan bel'bapi macam basil tcruak. Scbagian beear teknologi yans telah clifasiliwi oleh pemda tersebut lidak .Jiterapkan vleb inuyamkal karena adauya bcbentpa .kcadala. Setiap telcnologi baru selalu membutuhkan
pemahaman dan pemikiran Yan&
cuk11P tinggi. P"d"bal tingkict pendidikan petanj temak rcndah. Hiii ini harus disikapi oleh pc:merintah deugan memilih tckoologi-teknoJogi
petemaksn yang mudah, pralctis, dan sesuai deqan blralderistik masingmnsing wilnyall.
Sebegaim3Jlll telnologi
inser.ninasi buatan yang
100
diperlcenalkan sejak akhir tahun tujuhpuluhlm (.'Ilda seat itu blmyak 6Ckali menemui
Akhlmya ditempuh
tilntangan.
mooarn program
berhagai
peJJduJamg clan pemberian in&emif bt\gi )'Mg mau mellglldaptasi, lambai laun petani remalc. percaya dcnga.o roelihat basil ketunll!.an yang lebih
bagus dibiuiding lcawin ldam,. alchimya pada saat selauang petani temak
yang
memiliki sapi potong hampif semuanya dcngan penuh kesadaran
telah menempkan teknologi i1lmni1111Si buatan wahlU harus mengeluarlcan biaya antam Rp 30.000,- !Id S0.000,- per inseminasi.
t). Kcmudahan pcrsytll'lllaa dan ~mbalian
piqjamM (bcbot (),068);
Tindalcan pcroberian ktmudahan pmyarat.an dan pengembalian
pinj,•m.. 11 dilakuk1111 oleh lembsga keuangAn dan merupskan prioriias tindakan keeaam dari kcseluruban tindalcan yang dilakukan pelaku,
LKM p(l((a prinsipnya selalu
ingin
mtirmdahkan
oleh para
dalam mengskses lcredit dan m.embaitu dalam pengelolamnya. pa4a akhiniya $elain target pcngembalian ~ pada
bcrdampak
mempermudah
pcmlni:ikaum
peayarataa
usaha
tema1c serunsea
petani
tcrcapal tepat waJctu.juga
petanl
tcniak..
Tindakan
kredit iliwujudbo dcnlPIJI penerapan kebijak:an
scbagai beeikat :
PlJijlllJWl dibcrlkan tant)I
agiwm
dan lebih
mefldasarkan pada
lcepercayaandim Wlggllng jawab l)Clllinjam.;
-
Pembedan piajaman di~
dcnpn p!Jowl b(:rjenjang,
dimulai dengan nominal kecil dan terns menine,tat pada peminjaman
selft11iub!ya di:ng"n syarat pitliaman-pil\iMJan sebelumnya dinilai sukses.
-
LKM tidak membutubkan pel'¥}'llnltan whluJi51Jasi ~it
pengajuan
kredit Ice perbanltan.
•
Se111ua
persyaralaD
dilak.sarnlkan secant
yang tercentum daJl!ill bab tegas, tetapi lebih bersifat
3 juga tidak situasional
dan
dhesuaibn dengan kondisi wi)ayah setemp.at.. ·
Kredit ditcrima utuh dan langsung disalwbn kc reke11iog peminjam tanpa
adanya potonaan.
IOI
-
Rekomendlisi tokoh ~t. limili ~ petugss pgtdamping, dan dari Dines Petcmakan wajib di
digimolcan
sebepi petrjarnUi bahwa calon pemin)am
layak dibc:rikan bl:dit.
Seisin bertiagaj ke:mudabim ~ menetaplw1
di atas. LKM juga
kemudah.ID pengembalian dengan menyesuaikan jangka
wllktu pinjllJllllO menurut jenis lmlhll yang dijalapbp pinjaman dan periode
angsu1'8ll
bctbcda antara usaha temak sapi potong
dan temak bmbiag. du .. hn tc:rsebut Usaha tccnak yang
Jangb waktu
dengazi periode procfubi temak
n>< "'fMmyai
pola produbi lebih lama akan
mendapat prioritas jmigka waktu pmgembaWID dan periode
llllg3Ul"eD
yang
lebih panjans dibanding usaha yang mttnpooyaisiklus prod11lc~ pendek. Kcmvdahan
diwujudbn
~
deQpn
fasilitas Jayanan jemput bola kepada para peminjam,
meaiberibn serta adanya
peugembalian scbagian bunga yang dibayaricm apabila para peminjam lcpat walctu dalam mengcmbslibn piajaman. Bunga yang ditetaplcan oleh
LKM ads.lab 12 % per tabun menutUll lerbinulg dari pokok piitjaman. clan dari noininal bwlga yang masuk llcaa dikembalilcan lagi k:cpada peminjam
sebeaar
to %.
meninglcalkan
Peiigemba&a
scbagiaa b11J1gB ini dilwapkan dan
tanggung ~
n=nut.iVllSi
!Dellgembalikan tepat waktu. Kefennlan-k~ oleb UPPKP, hmya a.da bcberapa perbedaaa.
pmiinjam
dapat agar
di l!taS juga diterapkan Perbedaan-perbedaan
~lllialab; -
Bunga yang ditetap.kan oldl UPPKJ' lebih rendah dari LK.M yaitu sebeslil' 6 % per tahun tetap.
-
Bwga tidak ada yang dilembalikan k.cpada pemilljarn.
-
UPPKP tidak a.da
mtem
k~taal)
sebaeaim•na yang ditetapkan
LKM, tetapi lebih mendasarkan kepada register kelompok yang ditmplam okh bupali.
Unw.raltas Indonesia
102
a).
M4'mbcrikan pinj1111UU1 ~.rmodalan hanya kepada .kelompuk l"lllllli temak dengan bobo1 D,OS6.
Tindakan mcmberikan pinjllllllUI peimodalan hanya kepada kelompok pctalli ternak
yang dilaltukan o\ch lembaga kcwmgan
ketujllh dari kcseluruhan tindakan yang
merupakan prioritas tindabn
dilalr.ubn oleh para pelaku. Tindakan ini dilalmkan dengan inaksud
mcmpermudah
pengawasan.
pmgendalian,
pertanggungjawaban
pinjaman.
Melahli
ix:~hllll.
sistem
kclompok
dan maka
pertsJJgguagj~iwhan dibebanlaul me.lJWtlt str!lkwr kelompok >'llitu !)Ilda ketua kelompok.
Ketua kclompok beserta jajaran peugurus yang aklLn
akUf wtnrk mengorganisir selwuh anggolaJlya. Sistem kclompok dihampkan dapat mempcrkuat lrerja sama antar lllliaota
dan membeutuk
jk«tan
11e1111Sib sepeaanggungan,
apalagj
ditegask.annya sistem langgung reraeng dalam proposal pinjeman. Si$tem tanggung l'CllJmlg adalah sistem yang memh11gi mnggung jawab kepada seluruh 1mggota apabila oda saleh satu anggota yang tidllk bisa
meniembalibn
p.iajanwi tepat
Wllktu. Selama lal tingkat pengembalian
pinjaman olch kelompok tergolong bai~ dan hanya ada heberopa
keJompo.k yaag fidak tepat W1lktu dalain pengembalian. Terdorong tangeung jawab besar yang hanis dipikul oleh pengurus
kclompok, bi4slmya setiep kcfompok secant ~Ja agunan yang diketahui dan dalam peugawasan
mcngajulcan daftar bersama oleh selwuh
qgot;a kelompok. Daftar 11g111W1 terseblit !libtmpirbn dalain proposal
pmgajuan pinjarnan.oleh masing-masing anggota, bailc berupa barang bergmik maupun baning tefep, Agunan yans dijlnlinkan oleh masinglDllSing llllgg018 deng811 kcscpakatan
bcmma tidak bolch dijual atau
dipiitdsbb11 haknya sampai deAgaQ piJUaman IUJW. h). Aktif secara individu dengan bobot O,Ol9.
Ti114ab11 petani temak
yang
bcnuaha mmingbtkan keniampuan
dengan berusaha secara iodividu (tidal melalui lrelompok) merupakan prioritas tincfabn kc4clapan dari keseluruhan tindakan
yang c:lil.abrkan
UnlvetsJtas lndonnle
)1)3
oleh para pelllku.
Pendekatan individu lebih b.myak diglllUlkan oleh
sw~ dalam pro.es pemhetdayaan melaiui progr.im kemitman U!19ha. Sclama ini proses kerja sama dilakukan
anlMll
11wasta
dan petemak
seeara indi vidual, karcna banyak swasta yang DIClgBnggap
bahwit usaha aba lebih berliasil 11pabila didelrati secara individual. Dengan pol.a usaha individu
tanesuns jawab lebth jel~, tidak tergantung
amara BlflU dengan Jainnya. transfer pengetahuan dan telmologj akan lebih mudah dan interuiif. i). Pclatiban deDgan bobot 0,038.
Tind.akan lembaga keuangan berupa
~
prioritu
tindalcan yug
pemberian pelatihan
kesembilan clari keseluruhen tindakan
yang dilalrnkan oleh para pelaht. Guna mcninglratkan kcbcrhasilan usaha,
mab dll1.am ote1Jyalwfwi p~aman
disertaj
Pclatilw> diblayai olch lemba.ca ke1W1gan dan untuk
pelatiban
pelabanaanrlya bebrja sama denaan SKPD ~
tc:!Wt baik itu DillM
Petcmakan maupun KPPD. Pelalihaa dilakSMClb.n 11elama beberapa hari d.n bettcmpat di kelompok pcnerima pinjaman. Pcm.iii.ban lokasi pclatihan di masingmasiilg kelompok pencrima pinjaman dimabudlcan apr dicapai efelctlfitas basil yang mibimal, kare111t sebagian besar pctani temalc lidalc: memillki ~
lr.Vlsp<>~i yaug
yang jauh dari tempet ti~ me~ berhasil
memadai apabJla pclatlhan
di111b,)om
di lokasi
mcreka. Dengan pellllihaDdiharapbn alcan
kemamp\181J usaha pqierima
pinjaman sebingga b.isa
dalam mengclola dana dan bennanfoat
bagi
peningkatan
lceBejlllrteman ~t. j). Menjalin kemitraan usaha dengm bobot 0,036. T,,Wahn swa.sta m.eajafu.i kcmitnuw
u:J11ba deDgllll pebwi
lmJAk
merupakan prioritas tindnkan kesepuluh dari keseluruhan tindlllcan yaug dilakulwl oleh para pelaku. Ke.milnan usaha yang dilakukaa aelama ini adabdt 1.emitraao jmis inti plasma tendama untuk terud: ayam poO>ng dan puyuh. Swa:sta bcrpenm sebagai illli yang men.yedjakan b.ibit, palcan. dan obat-obatan
~glean
petcinak.
rneoyediakau
k.andang
bosuta
104
per!engbpannya clan tenaga kesja. Kerja sama dllakukan deng1111 prinsip saling mCtiguntunglcan dan diikai dengan suatu perjanjian konlrllk kerja Swasta selaku inti, selaill mcnyediakan sanma produksi juga menjamin pemasaran hasil peternakan dengan kontrnk barga yang relah
ditetapkan.
Apabila hug1l pasar Wlwl pa4a SW
ptlJ!ell,
malca inti tetap
akan D1C111beli baeil paocn se:suai dengan harga kontxalc. sebaf!knya. apabila harga
pllSIU"
Begitu ju&a
naik,. maJca inti tidalc alcan menaildcan
harga beli Ir.arena harga ~udah disepabti dalam i.ontrak.. Peru!:Bhiwi inti
juga alam mmdampinsi pelmlak eecara intc:nsif b.ik melalui pembinaan,
pelatihao. maupun U:lrnologi. Ada banyak sisi positif yang dapat diraih oleh petanj tcmalc sebagai plasma yaitu : dan k.elancanl.n mi:ndiipatk.an--.uia
prod~;
-
~
-
Modal awal YMi tidak terl.Rlu besar, kruena hanya menyediakan k.andaog, peralatan mabn minum, dan tenaga .kerja;
-
Harga yNig tt1ap, sehingga tidaJc 8011 rcsiko
peDW\l1l.all
harp; -
Mcndapal blmbiugan ya11g inCA:mif d8ri perusahaan;
•
Peningkelan penectahuan. wawasan. dan ketcrampllan;
-
Meminimalkan resilco kegagalan usah8'
-
Membuka lapangm lu:rja b1UU bag) anggota keluarga;
-
Jaminan pemasa.ran hasil produksi.
Sclain adanya sisi positif seblgllimana tenebut di atas, ada pula siBi negatif yang diderita plasma, yllitu :
-
Terilart k<mtrak deneim perusahaan inti sehilWPl tidak bebas menentukan waktu produbi dan pemasamn;
-
Hlup YMi s11Jah ditel
petemak dalam memelihara ternak epabila harga
j~ di pesaran jauh di atas bargu kontrnk. W alau demilc.ian bentuk kemitraan sclama ini masih dipandang sebagai Jangkab positif swasta dalam upaya pembe.rdayaan petani temak,
1()5
k). PenC11ap1111 ~guiasi
dcng1U1bobot0,1)29.
Tindakan pembuatan pcraturan/rcgulasi oleh pemda merupakan prioritas tindoknn kesebelas dari keseluruhan rindabn
ylUlg
dilakukan oleh
para pelaku, Sc'lama ini pcraturan yang diletapbn lc:bih baayak ditujukan
untuk menggali peninikataa P<'"dapatan asli damh. Dllhulu pemah dilnksanabn pemungutan retribusi dengan pcmbuatan brtu temak, tetapi sekanulg telah d.ihapusbn karellll bertc.:nt811P" dengan pmilunsn di atasnya. Sebagai gantinya sekareng ditctapkan retn"busi untuk pemotongan uaggas di Rumah J>otong milik pemm.uab sebesar Rp. I 00,-/ekot. &dangbn untuk
pa3al'
hewan di wik juga rctribus.i temak llllllluk pasat
hewen Yalli d.ikelola oleb SKPD lain. Untuk memantau perkembangan
kesehatan temak
dipq:jualbelibn maka Dinas Pete.rmkas!
mcla\:uhn
yang
pemerikmn
keschatan hewan langsung di pasar hcwan clan ditarik retribusi Rp. 1.000,• /ekor untuk ,..,; daa Rp. 60(),./ekor \1lltUk bmb.ing.
Besamn renibusj
tersebut TC)atif masih ringan bagi petani temak daa dilwapkan dapat me111bamv kerumgan daendl
)'lUlg
teibaw. Rcttibusi lainnya ada1ah
penjtJalan produk daerah mani helm dan penggemukan.
beku ditarilc
bJlii
R.etrih11~i mani
para pengguna jesa inseminasi buaum. ~...dangkan
retribusi penggemulcan dilarik bagi pelani tcrnak yang mendapat pinjairnm modal untuk penggemulcan sapi potong yang berasal dari AJ>Bl> Kabupaten Guntu1gkidul.
Retribusi
penggemukon
daerah
ditctapkan
se&c,ar l % per b11lan tetap yang dihitung dari llilai rota.I pinjaman. Sunga yang ditetapbn sebeiwnya cukup berat bagi petani temalc, tetapi pada bnyataaanya pe.minat piqjlllD8'1 program penu:mukan ini reeus saja meningkal dari tahun ke tahw1.
RqU!asi lain yang bertujuan untuk memudahkan swasta dalam mengembanp
usaha di Kabupaten Gunungkidul dirasalcan masih
kunwg. &bun ada inscntif ~i
swasta ~
m.au meagembanglain
11sahanya di Kabupaten G11111111gkidul. Proses k.emitraan dan pcnananwt modal masih mengikuti mekaniwM umwn, den belum Ilda lcebijabn
106
daerah yang bensr-benar menuik bagi
P8l1I investor swasta wnulc
menanamkan modalnya terutama di sektot pcrtanian. l). ~IW'Q/ing pinjanmi dengM bobot 0,02.), Tindakan
controling yang dililkukan
Iembaga
kcuangan
merupaka a prioritiis tiJJdlilcan yang keduabelas darl keselumhan 1jndahn yang dilakulwt o\eh JlS?a pelaku. Ccnln>ling dilakukan bertujuan untuk peJlillW8San dan pembinl1311 pe.ngelolaan pinjl!lllllll oleh petani te.mak. Tindakan ini diwujudkan dtogan aktif mcngtmjungi petani tcrnak penerima piiljaman ~
periodik.
Controling lebih
disasartan
pada
pcnyadaron
kewajiban
pinjaman agar sesUlli dcnpn abd laedit yang rclah ditanda taDgwJi. Pembcritahuau selalu disampaikan sebulan sebelum jalllb tempo pcnaembalian, ~
pemiiijllm dapet mrmpetSiapkan lebih awal. I an gkeh
aktif lembaga tcu:angm ini mampu mminglcatkan pengembelian secara nym bingga mendebti l 00%. Pcngirwasan penggunaan pi11jaman yang kctat akan mcminimlllisir
pen~
yang mungkin dilakukan oleh
keadaan me:reb yang 9Clba kelrunmgan
petaai ~. ~
memungldnksn terjadinya pcnycle~an
kebun.ilwl bldup konsumtif.
51Ulgat
pc:nggunaan dana ke arah
~fllrOJmg jup
mampu mernbamu
mengatasi pennasalahau di 1ing1t al pc:minjam sedini munglcin.
m). Penyediaan 5Sl1ID8 prodllksi temak dengan bobtJt (),022. TiMolmn swasaa dalaia penyediaan sarua produksi temak selama iJJi
mi;nUl\14
pt11a
~
maupllkaJi p.rioritas tin.dilbn
keti@llbelas dari kese!uruhao tindakan yang dilalrmkan oleh para pelaku.
Sarena produlai merupenn keb11tn!wi po.kok bagi suatu usaha. pula dellglUI usaha petcmalcan.
begitu
Kanudahan memperoleh pabn. bibil,
obiit-obata.n.. dan laiP sebagainya deripn harga terjangkau, merupabul syarat mutlak bagi lceberlangsungan usaha. Petemak yang berdomisili di
wilayah dess ~~il
SC1'iDi
menga!R!T!i
kesulitaa dalem penyediaan
saraoa produksi. Poultry
mop
bellDD menyeb«r sampai ke desa-dese, kareoa
selama ini baru bisa dijumpai di ibulcota kocamatan. Untuk rn~1tkan
107
sarana prodwi temak. petani temak di dac.nlh terpencil harus meng.eluarkan
biaya t.tmbahan
untuJr transportasi.
Pasolcan sarana
p.roduksi j uga sering ti<W; kontinyu, sdWigga meagakibatkan
kmrgion
pada peternak, apalagi bila pasokan yang tersendat tersebut adalah banmg
'ital untuk produksi, miStdnya obat-obatan. Karena lru penyediaan sarana produksi yang lcngkap, murah, tontinyu, dan mudah dijengkau hams di upayakan seroalaimal mwgkin sebag.ai langbh pendulrungpemberdayaan petani temak,
n). Pemberian piqj11m1111 modal keplda individu pc:taui tmMlk (boboi 0,0 I!>). Tindaksn kmbaga lccuangan memberilcan pinjaman modal usaha
pctemakan !ccpada individu petani teml1:: mcrupak1n prioritas tindakan kccmpatbelas &ui k.cscluruhan tiodakao yang dilalcukan oleh para pclaku.
Pemberian piaj8Jll8tl kcpeda indivldu diptM•ng dapat memberdayakan petemllk seeara lcbi.h specifilc clan sesuai dcngan kdnginan peternak seACfiri.
Hal iai mcmpanyai
sisi pNitif )Illini usaha yang
dengaa Jana pinjaman tmcbvt
.un
dijel•nkan
ditangani lcbih serius dan ridak.
teribt okh OIW18 I.in 11ebapiniaoe plnjamaa kelomPl)lc. Pdani lemak bcba.s dan lduasa untulr. a.c1 et!Q!nsanclan rncnptur pc:rputmn U$8lia aesuai keinginan mereka. Pengembanl!llJI kcmampuan diri lcbih diutamal
~
Ti:"'Pi ~
b:uyemaouya, ~yllk piJMk lK:lama ini ruasih rap
untuk memberilcao pinjaman secara individual. Dsnilian pula basil
~nilal1111 para :uponde11., yaag menempalbn •indabn mcmberibn pinjaman lrepeda individu, jauh
keuansan selama illi terlcesan engpn untuk menyalwbn
pmjaman kepa.da individu. Lembag.a lceuangan bc:rpMdaogqn bahwa pinjaman individu mempunylli ~bcrapa
~isi llCglltif, yaitu dibutuhbnnya w.ktii dan tenaga
yang lebih b
Mckanisme piajaman
berdasarkan lcepercayaan (taape aaunaa). mcmpero-r
pclWIJli yaQjt
memungkinkan individu wrtuk htri dari langgung jawab. Periu sistem dan
Untversltas lndoaeall
108
arut8Jl
pinjllmfUl yang benar-benar bisa ~
kesadanu1 pada
pcmirijam individual untulc rnelak..umkan lcewajibannya tepat waktu.
.K.cada1111 di
11'.W
scbeaarnya mm~
kekurangsiapan
lembaga keuangan dalem membcrdayak:an petaai tcmak. Pernberian pinjamM k.epada indi vid11 pctani ternalc
yani
terbatas selama ini
caldcrung disebabkall lcarcoa masih lemalmya oturan dan kcrnampuan lembaga kcuangan.
~cmc:n
Per.in
pcm.nkm
11elama
iW
tidak
bcgibi
kuat
dalem
pemi>lmtayaan petani tcmak. lalraia petbankaa lumya dilirik sebclah msta olch para pctani b:rrulk. Sewn proscdur pengajuan yang tidat semudah
LKM dan UPPKP. tingginya bunga pcngembel.ian. dan diharuskan adanya jaminan menjadilc&n kmbaga pcrbanlcan tidak mcnarilc bagi petani ternak
mis kin. o). Perluasan ~
hssil temak deogan bobot 0,016.
TiJidakan selama ini ymg dilalark•n. olcb !Muta ~gang temak) dengan mclaku.kan periuasan pemasarao basil temak, metupekan
prioriCN 11ad•k•a kelimabelas dui "3elunilwi tinck\aa yq
dilakukan
oleh para pclalru. Pcmasaran produlc. petemakan dalam lingkup wilayah
nasional sc:ber:iamya tidak: ada mualah, ~na ringbt demand produk petemabm d:olam negeri masih lebih tillggi dibandiag s11pply produk pctcmallll!l YMK !illwilkaa peti;malt da.lam ~gcri. Setama ini untuk memenuhi lcebuklhan lconsum.si produk peCemakao dalam negeri, lebih
kunmg 2S '1... nya lll'Sih barus dicukupi denpn imper (Dirjcn Petcmtkan. 2007). Oleh k.arcns itu pcmerintah pusat mclalui Dcpc1emea Pcrtanian
mcmpunYJli target Ul1tllk dapat mcwujud!;aQ swucmbcida daging sapi PQda tahun2010.
P=imaan produk ~
untuk wilayah JokaJ Kllbupatcn
Gununglddul tidat sebanyak pennintaan nasional. hal ini diseOabkan lw(:1111 tingkat pe~onomian masyarskat YMK belwn beginr balk,
dan
epabila diiibat Wui persentase pengcluaran roakanen per rumah tangga pads. ta.bun 2006, llDtUk penvtuarm dado& ba1lya 3,73 % srdangbn untuk telur dan susu S,99 %. Melihat ha! tersebut pe>an swasta dalain
Unlveraltn Indonesia
109
mcmperluas jlllinpn
pemaB11J1U1 bailc itu antllr bliuplRm llUlllpun illllilf
propinsi sangat dibutuhlcan. Mckanismc pe1JWM111 temak selama ini dilPknkqn dengan mengandalkan peran pedagang reraak lokal (Blanti.k:) yane tenlapat hampir di semua desa, Blantik belum mempuny•d Wlldah organisasi yang kU.81, scbingga tind.tlcan yang dilakukan masih bersitat subyek.t.if tergantung
bralrater diri masing-mMing blantik. Jual beli temak clan hasil-hasilnya seeara bebas dilakulcan sendiri oleh petani tel'llBk.
PermAsalahan yang
terjadi selama i!ll, pctcmak 1idak eukup ak~ teibadap pedagang luar daerah. Perm blantik sangat lcua1 dal.amjalur l'alltai pc:masaran. Wolaupun peran blantik begitu kul't cllll« pemasamn ternak di Kabupaten Gunungkidul, namun blantik hanya berperao mcrubantu pemasmn ternak. sedangbn peti::mak bebM lllltUk merliual basil tcmak kepada siapa .aja yang lebih mcnguntungkan. Hubungan antara petemalc
ciellgaJI blmrik haaya berd11ar kepcrcayaan dan talc ~ perjaajian hitam di atas putib. Hal ini yaag mcmbuat blantilr. nakal sering mempennalJlkan petoimk de1Ji1111 menunda·llWlda pernbayanqi, Wllaupw:1 sebeaamya
teioak sudah terjual.
TCMpi persaingan ant.r blantik scnd.iri Ylfll8
jumlahnya culwp banyak. abn mtlluntut lcompctcnsi alllara satu blantik dengan la.innys1, sehin88a DlC'l'dca berusaha meajaea lcepacayaa.o dan
memkrikllll pelayanan lcepada petx:rnak deagM :M:baik-baiknya. p). Status quo dentan bobot 0,014.
Tindakim sebagian pctani temalc: yang lumya berdiam diri, pasmh dellgM
keadaan tanpa alaif berusaha memberdayakall diri, mcrupakan
prioritas tindabn ternkhir yang di!almkan pctanj tmJak. Tindabn
st&.tUS
quo yang dilakuk.an petani temak dilataroelakangi rend.ahnya pengetahuan
dan waWlWID YMi me~b miliki, tmutupnya ~s
i.nfonnasi, kondisi
beta hwuf, keterisolasian wilayah, dan program pemerintah y1111g tidak
mmjBDgkau merek!L Hal tersebut sebagaimana disebulkan Chambers (1996)dalam bab2.
Petani terualc pads U111wnnya memiliki ~at
k.erja
ymig
tinggi dan pe.ntang menyerah., tetapi dalam kasus seperti ini mereka tidak
UnMtnslt.n tncronecla
110
tahu bag11iWR"8 cara mengakse$ sumber ~.nnodalan atau bantuan pihllk lain.
Apabila rahu infonnasi, merelca tidak bisa cara mepgajukannya,
kamul
!Jetiap
pistjamaWbaatv.m
past; ada
l>eibagai pe.13)'/lllltan
administrasi yang hams dilengkapi. Akhimya pa.;la b.sus petani ternak dengan tindalaln status quo seperti in!. peran pcndamping Bangllt dihampbn kebadironnya.
4.4. t.4. Level 4 (Prioriw target/s"1wio) Level ini maupakan level tenlkhir dari model proyelcsi yang ditentukm oleh para respond en berdasar ti11dakan para pelaku pada level 3. Hasil perhitungan AHP model forward process menunjukbn bahwa ada 2 skenario YIUli mungkin dilahana\an
dalam mewujudkan peningkataJ1 kesejahtenian
masyarakat melalui pembetdayaan petani lemak di masa depan. a). Ske.mrio pclliDJkawi swn~ daya lllllllusia (b9btn 0,587) Mmurut para respondec dalam proyeksi ke depan, skenario
pellin£btan SDM merupabm prioritas utama skem1rio dijalankan
w\luk inewujudbn
pcningkawi kesejahleraan
)'lllll:
hams
masyarokat
mdalui pembcnlayaan petard ternak. Hal irU sejalan dengan pendapat Tansey dan Ziwgley (1991) dalam Suharto el all (2003) yang m.eayatakan bahwa imirebab kemiskinan adalah rendahnya kualiias sumber daya manusia (SDM). seperti ren
Skenario
im
tepat dfln\;q1111lcan bmla sebugaimana dlsebur
K.artasasmita ( 1996) dalam bulcu Kemiilcinan dan pola konsW11$i penduduk Kabupaten Gunmgkidul
tabun 2005, kemi:ikillllll di
Kubupaten Gunungkidul adalah kcmiskinan jenis persistent po~rly dan
seasonal
P')W11)1.
Belenggu kemiskinan seper1i ini hanya dapirt
dikpaskan apctbil& masyarakat mempunyai SDM yang berlualitas baik . .Berbapi 1i!!!d«bn dm kebijabn ~
SOM bisa difabanakan
oleh para pelalru yang melipuli peningl
wilayah, dan lain sebagainya.
111
usaha (bobot 0,413).
b). Skcnariopeoingkatan ~
Slen~rio peni ngkatan skala usaha merupalcan prioritas kedua yang diha..,1kaa dalam perhitungan forward prw¢S3. J>eningbtan skala osalia penting dileksanakAn sebagairnana disebutkan oleh Amaludin
(1987), bahwa pada kasus lrelwuga rniskin mereka lidak mempunyai kemampuan untuk menambeh lbla USltha kareno keterbetasan luas l:ilian
.kctiadun aset.
dan
Dalam Jcondi.Ji sdemikiaJJ perlu pc:r.m serta
pemerintah clan stauholdns lain untuk. mcmfasilitasi merelca dengan
berbagai bmtiJk b111tuan Scbagaimana
maupwl
ditulislcan
pinjamanY41P& ber.9ifat produktif.
fWla
!lab J rabel ) .6, bahWll ld5aran
kepemilikan temak per rwnah tangp pelMi tern.Jc masih j11Uh dari efektif. KelruranQCfcktifao tctjadi lcaJ(na jumlah lcepetnililcan temak J>CT
JUmAh tanaa
Sill)iat b:cil, btflkan
baQyak n:rjsdi sattJ tema.k dipclillala
oleb 2 orang atau lebih dalam satu lccltllll'.ga. Pestll\8katan slcala usaha
bis. dilakubn depgan JJ1embcribn modal
yq
PemberdayaM
ctaigan
dis(suailwt
subsidi stau pinjaman
bantuaa,
kemempuan
bisa lebih berbasil ~
peWli
tcmak.
pcuin8btan ska1a Uiaha
dibcrikan 9Ctelah SDM pctemat bc:tul-bellll tclah siap.
4.4.2. Anali1i• Mode-I Pe~ Sebaga i rnana menggunakan
(Backward Proc~ss).
disc bulk.an
di awal., babwa
forward daa b~kward prc>cUs seblisus
da1am pcoclitian
ini
sehlnila berlAllru asumsi
bahwa sltenario jonN01'd process Sllm8 dmgan skenario pad.a backward process.
Hasil AiiP backward process ~
~funih.tn menwtjukkao tingbt
irtlnsisteti yang rendsh yaitu sebesar 2%. Tingbt inkonsistensi yang nmd.ah
terjadi karena daJam pellClitian ini peaelili ~lab1hn ln
disusun. dikoll8Uhuibn kerobali
pcn)'USl.mWl
biradti. SekWl hirariti selesai
kepuda 5Ci!lllfll pelaku
}ll!lg
Akan menjadi
respoeden dalam penelitiaa ini.
Peng;i •ian kues.ion;r dilakubn sccam gpiaah oleh masing-masipg responden. Untuk. mcminimalisir km•han persepsi terbadap pcrsoalan yang
diajukan. peneliti memberibn penjeiuan secan detail setiap pertanyun yang
112
diajubn. RespondM petani temak yaug relatif beq)cndidikan Jcbih rendah
dibandina
·exper1 lainnya. dalatn pengisian lruesioner selalu didampingi oleh
peneliti. Pendampingaa bubn dimak'Rdkan wmik mempengaruhi jawabao respoeden, tctapi UDtult m<:mudahkan koofirma.si apabila sda pertanyaan yang ku.img bisa dipahami oleh respondcn. Adllpim twsil perttirungan AHP backward
process dengm mcmsgunakan bantuan softwan Expert Choice 2nd edition adalah
sebagai lx:rikut; Levdl:
Peninglamn ~
Goal/
•
Tujuan
muyarakal melallll
.... .,...,, pmai -x (1.000)
•
• PeumgPlan
Lenl1:
'fargdl
•
p.,..ingbmm Sbls usaha (0,263)
SDM (
Skeaoirio
l
r=l L_j
•
•
TinsUt peoiffdlbn (0,369)
Kepemilibm act (0,22S)
I
I
•
•
.-
-
•
PinjPmnadalim
/sui,.ldl
(0.173}
(0.111)
(0,151) I
-.
•
s-
Pebini t.:luak (0,134)
T f
I
~
......
Fwlirasi t
Pendampinsm (0.260)
Kondi$i
gcognt°JS
T
f
•
•
(0,163}
k~ (o,295)
I
I
f~ ! (0.2SS)
Le m""sa
Pemda (0.408)
B-n
•
Komitnwi (0,171)
Pembang1i111111 Saraoa !'"""""""
(0,109)
Gambar 4.4. Hesil AHP model perellQlll8ILl1 (backward process) 4.4.2.1. Level I (Prioritas Tujuan).
Level I ~
prioritas goal/tujuao yang
1,00) yaitu l"'!lingbtan k~ petani temak..
insin dicapai
(bemilai
masyarabt meWui peai~rda)'lllll1
U3
4.4.2.2. Level 2 (Prioriw Target/skcnario). Level 2 adalah target/skenario yang Clig1maksm wituk mencapai tujuan. ~vcl 2 ini
d"ngan prioriw
; 11). ~
SDM bobot 0,737;
b). Peningkatan skala usaha dengan bobot 0,263. Prioritas skeWlrio illi tidal
berubah antara forwR>'d dan backwardpr~ess. babbrl slcenario penipgkat•n SOM priorilasnya ineningkat sebesar 0, t 5 dibanding pada forwR>'d process. Hal ini menw1iukkan bahwa kc deprui peningbtaa
SDM hatus lebili
diintemitkan lagi dibanding yang tclah dilaku!Qm !aal ini.
Peningklnan SDM barus basifat mm~IWllh, mul11i dari pongolahlln lahan hinaga pssea pancn.. l'cmbenlayaan pctani tcma1' tanpa meningkatkan SDM sam.a halnya dengan menabUf benill di lautm lepas (hanya akUI sia-sia beIIlka)1. Paradigm a usaha pcrtanian
kc:biMMD nenek mo)'Mi
ITiidisional yang haoya mengikuti
hams scgera diub«h !ell a.t1lb yang lebih modem.
Dengan peninglcatan SOM diharapbn usaha pertanian buksn hanya llCOOgai usaba iiampinpn Mapi aiamp11 meajadl uNlia pokok yang 111enarik dan mcoguotungl(an.
SUM yang berkualitas Win mampU mengbadapi scgala
macam penolllan dengu mudab l>Nibn ke~
liagkungan aeoarafb
scblipun. Seiting
dengan dijalanksnnya
slcenarlo pc:ninekatall SOM. maka
dilalcsanak1111 pula slcenario peningkatan s.kala usaha yang disesuailcan dengan
dllgbt ~
penjngl
SDM rnasing-u:wing
potarri
ternak,
Peoinglcatan sluWi usaha seharusnya lebih banyalc bersifat mendidik dengan
pol# pinjaman modal sc~ Bangladesh.
yang dilakukan Grarneen Bank di
Butuh kaja sama dan k.oordinasi yWJg OOik antara masing-
masinii pelaku untuk \>isa mewajudkan kedua skcnari<;> ini di masa depan, 4.4.2.3. Level J (Prioritas kendala).
Level 3 adal.ah kemlltl11 yang harus Jihiidapi dalain peneapalan tujuan. Ada empat lcendala Yllll8 llarus, dihadapi dan paling dominan pcngaruhnya
yllitu : a). T~
perulldika.o petani temak yang sebagian beser rendah
(bobol 0,369); b). Kc111111g<m dac:r.W yang tcmalali (bobol 0,255)', c),
Unlversltnlndonwlll
114
Kepemilikan aset yang rendsh (bobot Q,225); d}. Kondlsi geogra& yang kuran g mcnguntungkan (0, 151). a). Tlngbt pendidlkan petani temak yang rmdah (bobot 0,)69)
Tingkat pcndidi\;im petam
responden mcrupalwi lcendsla
U!alnll
temak yang rcndah rnenunn para
dahun pencapaian tujuan. Semskin
rendah tingkat peodidJbn mako walctu yang dibutuhluln dalam poses
peninglcawi SDM semalda lama. kalma thlgbt pendidikan ymg rendah juga mcncenninlan
tinglcat pengetahuan dan wawasan masyarakat yang biamnya
readsb pula. Tinglcat pcadidibn petani
termk yang
readah juga menghambat
pclaksa=m sttategi peningkalan skala usaha. Pembenan berbagai macam
bantuan/pinjaman baik berupa batanti
Wlllt tidak akan bemlanfut
IUaUpUD
apabila petani temak berpendidibn tendab dengan peagetahuan terbatas clan tidal; memilild kc:llUUllplWJ ~
usaha,
Kocdlsi pc:rulidikan ~
temak yang rcndah sebagaimana. dije•askaR dalam bab 3, secara tidak
langsung memmjukkan
ting)cat kemampuaa
nimber daya .l!ISllU$ia yang
rendah. Apalagi sektol- pcrtaruan pad.a lmttllllllya ~an
pililwt tetakhir
bligi pepcari kerja. setelah tidllk dit«ima di sektor lsinnya.. Tetapi scbagaimma dijdaslam d
pckcrja .kem clan cerbuka telhadap infonnasi. apalagj ditunj ang o:k:ngan pencapaian 8Jlgka meldchurufusia l>-55 tamm yangmencapai 90,60 %, akan memudahbn para pelaku dalam ma1ga•asi permasslahan ini. Upaya-upaya pmingbtan SDM barus dilehaqelrpn lebih intemif, lahap demi lahap secara
perlaban dan lleltcsinambunpil.
Pendampll!g Jwus ~1-bcru.! memahami
lcaralcter masyazakat dan mcmilih model pcnyuluhan yang aplikatif, !ledemana, mmlaJ:i dipahami,
dismiailcaJJ dmpn budaya lokal
~mpal
sebagaimana
disebutkan oleh Km:to.rbi (2003) bahwa pendllmpingan dengan kesadar.m teriladap
nilai-nilai
lokal
lbn meuentubn keberlutsilan program
penanpangan kemislcinan. b). Ke1iaapn ®enih yang~ K.endala kedua yang
(bobot 0.255) dihadapi adaWi
keuangan daerah yang tet'batas.
Keuangan daenh mcmpabll salab satu sumber dana utama yang digunaba dalam proses pea1bcrdayaaa petarli temalr Penerimaas1 daerab tahlll! 2006
UnlversitM Indonesia
HS ~hew Rp. St 7.621.525.000,- (lbna ratus tujub bclas miliar enam nttus dua puluh sah1 juta lima ratus dua puluh Jima ribu rupiah) dira5akan masih sangat
kunmg, dan dari jumlah lersebut luinya S %-nya
(Rp. 25.485.903.000,-) yang
·maupabn pcndapatan asli daerah scdangkan dllna perimbungan mencapai 95% atau sellilai Rp 490.535.622.000.-. dan dari pcndapatan lain-lain sebcsar Rp 1.600.000.000,-
PAD 4,9%
' \ Ulf!llll• .
0,3%
Oambar 4.S. Oratik pmernase penerimaan dacrah tahun 2006. Berdasarbn gambllr di atas terlihat jelas bahwa loeuangan daefah sangat tcrpnlUng
dcngan claJia pmmhangan dari p11311t. Sum~ pgidap.nan ya11g
minim tersebut dalam pelabanaamya sebagian besar digunakan unruk belanja ap8Jlltllr }'lUll! me.ocapaj
61 %. Bdaqja apamur djguaalam utttuk belanja
administttii umwn tcrmasuk gaji pcgawai negeri (94,5%), belanja operasi dan
pemelilwaan (4%), dan vutt* belallja modal (1,3%). pelayanan publik hanya 30%.
Sedanglam UD!tlk
116
Lainnya 9%
Publik 30%
'.Aparatur 61%
Gambar 4.6. Pengeluaran daerah tahun 2006
Kendala keuangan daerah yang terbatas akan menghambat skenario peningkatan SDM yang digunakan. karena pembiayaan kegiatan penyuluhan,
birnbingan, pelatihan clan pendampingan yang dilakukan oleh aparat pemda
membutuhkan biaya sarana dan operasional. Selain ltu dengan keuangan yang terbatas pemda tidak mampu menambah jumlah tenaga pendamping yang
sebenarnya
sangat
diperlukan untuk menjangkau seluruh wilayah Kabupaten
Gunungkidul. Kendala ini juga akan menghambat strategi peningkatan skala
usaha yang dilaksanakan, Keterbatasan keuangan membuat pemda
tidak
mampu memberikan bantuan sarana usaha ataupun subsidi kepada petani
ternak, Disamping iru pembangunan dan pengembangan sarana prasana petemakan (puskeswan, pasar hewan, pabrik pakan, dll) yang sangat
bermanfaat unruk mendukung peningkatan skala usaha peternakan, hanya dapat diwujudkan oleh Pemda dalam waktu lebih lama.
Mengingat keterbatasan keuangan daerah tersebut maka pemda perlu menyusun strategi dalam mengupayakan dana-dana lain baik dari dana-dana
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, bantuan daerah lain, maupun bantuan luar negeri.
Pemda seharusnya lebih membuka kesempatan kepada
stakeholders lain baik lembaga keuangan maupun swasta untuk berkiprah dalam pemberdayaan petani temak.
Unfversitas Indonesia
117
c ). Kepemilikan aset yang rendah (bobot (),225) K.endala yang ketiga llldalah lrepeniilik.an aset petani temalc. yang rerulah (bobol 0,225).
K¢peJnilibn aset p.daJah kcpemilibll tcdwlap lahan, Met
usaha, dan harta kelcQyaan. Kepemilikan asct sangat l>erpen&aruh terhadap
keberhftsilan straleai yang digimakan. Aset petani temak yang rendeh terhadap kq>eutililcan sumber informasi (tclevisi, pesawat radio, Celepon), dan alat tnwportasi, akan mengfwnbllt pelabanaan dilalo1kan Ml'llM
Sedanglcan kepemilibn
SV"Ktegi
pelliot!btan SDM
yang
Met yang rcndah terhadap laban dan
pmarana produbi lcrmk akan mcnghambflt Jtnncgi pcniagkatan skala
usaha yang dilalcsanakan. Kepem.ilikan a.set bem1aDfaat dalam pengembangan
usaha. dtm bisa dijaclikan baning jaminan pada saat pengajuan pinjllJJJAll kepeda lembaga pert...mkan,
Lahan yang dimiliki okb rum.ah ~
petani
tem8k sebagaimana dijela8kan d4lam bab 3 sebenamya cukup luas, tclllPi kondisi Lahm yang kurang subur
menjadlkan l.ahm y11ng bisa dltanllllli seeara intcNif tidak lebih dari 500 M2. Selain itu tingket kcsadaran yeng rmdah 111.83yarakat terliadap pentingnya pell&P1\ISM bukd ke~llbn llmlh (t«tlplbl tmlh). meajadikM sset taaah }'aDg di.nUliki tidak bisa dijadibn jaminan untuk mengakses pcnnodalan pada
lembaga perbanbn. Hartll kebyaan adalah modal yang d.lpat dijadilcan jam.inan dalaai ~)eh
k:rcdit untulc ~np-mn ussha, seliin~a <Wam kundisi
demikian pelani tclnalc tidak: berdaya dalam rueningkatkan slcala usaha apabila
harus menggaatunglcan pada kredlt peibanlcan
Kendala ini diluuapkan
mampu diatasi oleh lernbaga keuangan dengaa berbagai kebijaka.r1 yang beipibak pada pctani temak miskin. Mooe! kesukscsan Ommeen Bank perlu dioonlob detisan modifika.si yang disesuaikan karakte:r masyarakat di masing-
111Ming wimYl!h- Sdain itu pcm
pctani ternak
dcngan model land reform tediadap tanah-tanah milik pemda yang tidak dimanbatbn.
Model ~maplliatan butan sebagaimana kerja sama 11!\lara
Perhutani dengan kelompok pebani tc:malc yang sudah dijalankan selama ini perlu terus dilcembangkan di mas11 ~
datang. karma laas hutan aegara yang
mencapai 9,23 % dari total luas lahan yang ada di Gunungkidal,
Unlvenstt.18 lncloneala
118
d), Kondisi geogratis YMll kuJ1UJg mellglll1tungkan (0,151)
Kcndala terakhir yang harus dibsdapi dalam percncanaan ke depan menurut p.1l1l ~en
ada.lah kondi~i geografisKabupaten Chin1111gkidul
y!Ulg kering, Umclus, dim Lerisolir. ~Wla
kcadaan
diuraikan d;dwn bab J bahwa
gcoiualis Yllll& demikian akan menjl!dikan kendala
YEUI& men&hambat
proses pcmberda)'llODl petani temak.
Medan
y1111g
bmit c.lM wilayah yang te.risoliI. llkllll menghambat straklgi
peninglcatan SOM yang diJaksanslr.an kamta kondisi gcografi seperti iDi akan
menyu.litbn
petvps
peadampiag dalam menj~
wilaysh reiubut.
Dibutuhkatl dedikasi tinggi dau dulrungan sarana kendarul1 bcrmolor yang
berlalalitas untuk dapar mcnjangkau wilayah tersebut, Bahkan ada beberapa wilayah di Zona Utara Yllll8 lidak bisa dijanglcau lcendaraan dan hanya bisa dilakuhn dengan bajalan kaki Begitu juga dcDgllll maregi
peningkatan
skala usaha juga alcan rneniemui lrendala, karena !arum yang tersedia relatif i.:;urana $Ubur dan banyaknya pegunungan bpur yang bemfat poro11S terhadap air menjadibn air hujan langsung mcrcsap ke bawah tan.ah, dan mcngalir
kcmbali Jee Jal#. Keadaan inilah yang menjadi messiah di Zona Selatan, Wii"gga bencana Jcelceringan selalu lctjadi setiap ml1'lim kemarsu.
Kekeri!IPD :slldah. menjadi masalah Min yang batus dihadapi setiup talum. Untuk kepertuan air bc:rsih di scbagian wilayah tenJtmna di Zona
SeJatm masih barus
djlakulran
001ltuan dari b«bagai pihak.
droping air bail: secara swadaya maupun
0.dMgOD
llir di telega dan bek penanlpUllg air
buj:m paling lama berlaJum 3 buhm sete.lah memasuld Jcemarau, sedangkan musim ~u
berlan~ung selama 7 bulan. selJingea selama lebih kurang 4
bulan bani$ djh...Japi oleh petani dengan kemampuan
yang
merclai miliki.
Banman droping air Yall8 diJakukan pemerintah tidak cukup merata
wnuk menjangkau seluruh maayarakat. Pada Jceadaan se1)CJti ini petani
temak
harus berswadaya dengan jalan imnjwd te.mak sehagai satu-satunya kelcayaan yaqg paling m•idah dju11ngbn
Semua pelaku ~
balm membahu mengatasi
pcnnasaJahan ini. Pernda harus tcnlS berupaya memperluas sistem perpipaan
daa lm'lakukan eksplorasi teriiadap sumber·wmber air Yllfll batu. Swima jup bisa memben'Jcaa bimbingan tclcnologi lcpat guna penyediaan air bccsih
119
yang mtuah, mud.ab dan prnktis. dan l.embaga keuangm scbagai penyedia rnodalnya.
4.4.2.4. Level 4 (Pril>riw Pelaku), Level 4 mctupakan pelaku yang berperan d.alam peneapaian target, dimana level ini sama dengan levd dua pll(la model proyeksi. Adaplln pelaku yang berperan adalah pemda, lembaga kc:uangan, swasta, dan petaoi remalc. a). Pcmda denean bobot 0,408. Dalam pereocanaan ke depan Pemda m.asih mtnjadi pelsku utama
delam pembcrday.wi ~i tcrnak. tctapi ~ya menurun dibanding saat ini. Hal ini sejalan dcngan apa yang disampaikan oleh Vidhyandika Moejacto (1~6) daJain Kartobi (2003) bahwa peran pemerintah ke depan sebanisnya scnwk.in menunm
dan lebih bomyak berfimgsi
sebagai wruitalor Sltja.
Pcnurunan penm pemerintah ini sebeilcnya diikutl denean kenailcan ~ran lembaga keuangan, swasta dan 11111&yaralcal b), l,cmbaga keuan&an J~
bobo: 0.295;
Pcran lcmbaga kcuangao ke depan dibarapl!.an meogalami lc.cnaik.an
sebesar 0,092 di baading saat iai Adanya peratunm Petwtjuk Pelabanaan Pcng1.111llln Modal Usaba Kt:lompok. (PMUK) Provinsi OIY Ulhw 2005 yang dikeluari:an oleh Vinas Pertanlaa f>rovtmi DIY taaipl 30 JuU 2005 dan Petimjuk Pelalcsanaan Bantutul LanQSWlll Maayanbt yang diterbidcan oleh
Puser Perijiwm dan lnveS1<111i Sekjen Departemen Pcrlallii\n taaggal 30 Mei 2007 mengatur pcran pemeriOOlh daerah uotuk menumbublcan lembaga-
lem~ keuangan
keuanpn mikro di masyamkat dengan mcnyenhbn pengelol111111 yang
berasal
dari
dana-dana
proyek bumuen pcmerintah
sebelumnya. Pemerinlah tidak dibenluilltD laei melllll'lola kcllalliau yana berasal dari perguliron bantuan atau sejenisnya tetapi hams diserablcan l)llda km.baga kelWlglt!L Sela.in iiu upaya pcningbtan kwditu
llUlllll.iemen yang
terus dilakulam oleh lembaga keuangan dan tiogginya tingkat keberbasilan
pqog11lolaan pinjam1111 ~a
UU. monwpuk lccpercayaao .ftlllPOIJden yang
semaldn besar kepada lcmbaga keuangan.
120
c). Swasta deAg1111 bobot0,163. Pe-ran swasta Ice depan jll8a diharapkan mensabmi (),()89 dibarMlingkll!I pmrulya
sa«t
im.
kenailcan sebe$ar
Hasil anali3~ backward process
menunjukkan bahwa lee dcpan prioritas pelaku swasta mampu menggeser pemn petani tmu1k. .Koodisi ini mungkin rerjadi dengan di1etaplcaanya Bagiaa Iavestasi
dan Kerja Sama pada Kantot- Sc~tariat Daerah Kabupe~o
Ow11mglddul yuig alcan seeara aktif mempromosikan potensi-potemi daerah bulc.an ban.ya p.w:la tiaglcat lokal tapi juga nasional di m11Sa yang abn datang.
Selaio itu ~.imkbJ a-e.riaguya kegitwm promosi yang
oleh Sekst
di!elmbq
Pengolahan dan Pemasaran Hasil pada Bidang Bina Usaha Dinas Petetnabut
Kabuparen OunW!ikidul diharapkan mampu memfasilitasi petani temak untuk dap;t1 bekerja sama dcngan swasta.
d). Pollwi tenudc denpn bobot 0.134. Pe1111l pemnJ t.ernak dimasa yang ako.n datllng meowut
penilalan
mpun.clea sediklt menp.lami penurwian, yailu sebesar 0,042. Hal ini tcrjadi lweoa terjadinya kenaikan pcran pad.a dua pclalru lain yang cukup tiJlggl yait.u l~mbaga k.euanpn daA swasta, Ta~J 4.1. Perubahan bobot prioritas peran pdaku daJam
Forward dan BackwardProcess
No
Pcblr.u
Pe11~ta11 ARP
__
Forward
I ,_,__...::,,, 0 547 ._ Pemda -·-···· ' ..... ··-· _,. ........ -·-· .. ---· ..... 2 Lembaaa Kl'UlllJaan 0.203 3 Swasta 0.074 4 Petani ternek 0,176
Backward 04-08
-----:1·--· ···-0.295 0.163 0,134
Sdiail&Niiai -·-·--
• 0..L--~~ 139 ....... + 0,09'2
+o;os9"" • 0,042
DiAmping itu lldanya keodnla tingkat pendidik1111 yllllg nmdah yllllg
dlmilild oleb sebagi.an besar pctani tcmak mcnjadikan pelairu-pelaku lain harus lebih alctif dan meningkatlrnn pemnnya di masa datang. Tmecuali
dabun beberspa gene111Si kc dcpan apabilll tingbt partisipasi 5ekolah ~karang ini terus saja tinggi, maka peran petani temak dimungk.inkan nai.k. Kendala
kon.clisi geognrii dan ke~risolasian wilayah jup mengbambal penm ~ tcmak uotuk alctif mengembangkan
Jain.
lcemampuan diri tanpa bantuan pelaku
121
4.4.2.5. Level 5 (Prioritas .kebijakan). Level S memmjulclcan priontas kebijabn yang harus dijalankan
dimasa mendatanv lllJtUk peningkatan ke~ahteJIWJ masyarabt melalui pemberdayaan petani temak di Kabupatcn Gunungkidul. Dari keenam pilihan kebijabn YUJlil optimal tem:but. kebijabn
pendampi11g11n mempunyai bobot
tcctillggi sebesar 0,260. Selanjutnya berturut-turut adalah fasitiwi teknologi repat guna (O.l 76); pemberien pinjaman
pennoda!M (0, 173); peningkaWJ
kemitraan usab.a (0,171); pemberian bantuan atau sub9idi (0,1 l l); dan terokhlr
adalah pembangunaa saraaa dan prasarana (0,109). Oamb11r 4.7 mcajelaskan pilihan k.cbijalam dalam bentulc diagl'3111..
Synllesis with respectto: ""'"'111..
aflle9ja!Unln
1119Y1.-1111111111lp;be:daJ••pU;mat
o.1rnin....,cr = .ai
Pendampmgan
JJ1J
Fo11lrtos1 toknolo91 lcoot g<.<1~
,t76
PtnJama~ pennolalan Kom1tr1.1n unhe Banunisrbs1d1
,173
PombangunQn s1r~naprasarana
.IQJ
,171
.111
011lJlbar4. 7. l>iapn piliban lcebijabn peningb1an kcsejabteman masyarakat melalui pembenlayaan petani temak. a). Peodamplnslm deapn bobot 0.2~. Pendaropill8an adalah sernua kegiatan yang dilakukrua secara aklif Jcepada petani
temak balk secara individu
meningkatk1111
pengetahuan, mengarahkan, memotivasi, meningkatbn
partiaipasinya, dllU m~
maupun kelompok
untuk
mencarik1in solusi IJetiap penn11.,.lnhoo
)'llJl!I
roenyangkut usaha ternaknya Kegiatan peni.lampingan bisa dilalmkan oleh
semua peialcu seca111 bersama-sams ata11pun llCCllra !lelldiri-sendiri tct11pi untulc basil yang maksimal sebaiknya dilakubn seeara terkoordinasi.
seb«pi
Pemda
pe.laku mama hmls bisa berperaa sebagai koordinator
memfasilitasi pihak bin untuk mempe101udah dilalukannya pendampingan.
122
Ujllllg rrunbak pemda dalam bal i11i adaf11b para pe11yuluh dan petugas teknis di lapangan baik itu mantri hewsn, petugas paramedis,
inscmimitor, maupam
pcttlp$ fun~ional
Jumlah me.reka yang
laiMya.
terbatas harus ditingk.atkan dcngan mcnambah petugas pendamping swadaya )'llllg melib3tkan peren serta masyarakst
Pcninibt•n. kemampuan SOM
petugas barns terus dilabuiabn. brena mereka yeng bc:rsentuhan lsiigsung
dcngan pctani 1cmak. Pening)ralan fasillw kepada Pon petugas pendamping dilak.ukan untuk rneningkatkan
juga perlu
mobiliw
mereka
dalam
melaksaM!wi tugasnya. Medan yang berat clan ami yang luas m~mbutubkan dc:diwi y<S11g linggi d
ternak. Untuk mmnpnbn ~
pend.amping wab sebagaimana yaog telah
dilalcsanakan seklnng ini petani temak lebih banyak didorong untuk
bcthlolJl!:'Qk.
MelaJui olpl>isasi ini maka pendampingan yang dibkukan
oleh petugas elcan lebih efisicn dalain waktu dan biaya. Selain itu dalam sualll kelompok pasii ads individu yang punya kemampwm potcnsial Ulltulc dilcembangl::ansehingga pcndamping bisa menjadibn mereka sebagai kader
yang merobantu ~
pendamping.
Kader ini pm\l di~ri pcmbinaan khusus
11gar mempunyai kemamptm1 lebih dan pada saat-saat tertentu mampu mengganti)can
pelllll
pendamping yang lelblltlls jumlabnya.
Pengangkatan
seorang bder peadarnping pacla masing-masin[; kelornpok akan mempunyai banyak
maniac.
anwa lain
; ~lahui
seem
pasti
skat pennasalahan
dalani kelompok teisebut karena dia adalah bagian dari kdompok it11, ~
brakter
eosial masyiuabt setempat ~bingga mmiudahkan
tmnsfet pengelahuan dan ldcnolugi, Win mcmpunya waktu yang lebih banyak
serta bemat biaya operuio.lJlll. Pernda jUp harus IWUllJIU mengkoordinasikan perufampingan yang dil11hlk1"l oleb kmbaga permod11la11 dm swasta
11gar
lcegjalaa lebih ti;;rfvk~
Pendampiugan yang dilakukan oleh lcrnbaga kcuangan dan swasta biasanya meJliilMj paket lcegiabm yang mereka .laksanabn.
Lembsga keuangan
melalcukan pcndampingan bpada kdompok-Jcclumpuk penerima pinjaman
123
pennodalan. sedangbn
swas1a lcepada
program kemilraan.
Pemda
petllni temlik yang tergabwig dalam
bisa mengJcoordinasi
dengan
membuat
pcraturan yang mengbaruskan adanya ~komeDdasi IHl(la setlap proposal yang diajukan oleh lr.elompolt petani
temak yang mengajukan pinjamM
atau
meiijalin kemitman. b). f84ilitasi telmolosi dCl1@al\ bobot 0, 176. Kebijak:M fasilitasi teknologi merupaksn prioritas k:ebijabn kedua setelab sebelumnya dilahilcan pendompingan intensif kepada petani ternak.. Kegiatvi /a$ilitasi tdawlogi haros tetap JiikutJ pr.ndampingun agar dalam pelalr.sanaannya dapat berjalan denaan baik, Kebijabn ini berupa pem.bcrian
fasilitas tcihadap rnasuknya telcnologi tepat guna, membamu dalom p;ngembangannya, dan menjaga ltontinuitas terkait dcngan alat d.an bahan
dalam pe!lerapan teknolo~ tem:but lrnplemel'd:aSi kebijalcan ini memeriukan dulomgan masyarakat, dan panda rnasih bcrpcnm $eba.gai pelaku utama yang
beef~! scb~
filsllitaw1
bMiP stak~lder.1 laJlllJyll.
Fasilitasi tcknologi haIVs dilaksan"lcan secara terencana, teri:ooidinir dan b<:ricelaqju11111. Toknologl t.mis alain bcrkemba.ng d4lli lwi ke hari, olch ~
itu peran pctidamping Sllllgitl d.iburuhkmi dalain mcnsoslali.sasilcan,
rwnblmblna. memotivas~ dan
mellg1llllhbn
pe!lmlpan suatu tdaiologi
sehinsga mudah diterima masyaralcm dan bermanfoot. Peran pemda daJam ha!
lni
adalah
memfasUitasl telmologi-telcnologl
aplibdf
yang
layak
dik.embanglcan di Kabupeten Gunwigkidul, Wltuk selanjt.dnya mengupeyabo bbe~ungan
lelnofQgi tmcbut deopa mendebtkan pctani Cemak denpn
swasta dan lernbaga k.cWU1gun sebagai penyedia baning ataupun jasa. Swasta
scbw.U pen..vedia bahl!ll bak.u dan peraJatan
pencnipan
teknologi, sedangkan
lembaga keWUlgan menyedialwo dMa untuk aplikasi !Unologi. Fa:
hlkoologi
perlu dilllbanakaQ
memperhatilwn akar permasalahan wknologi
)"Ilg
secara jeli
dengan
dan kanllcter masylll'ak.at, sehingga
dif.wilitasi beuar-benar yang dibutuhkm
oleh miuy~
Ka.ralcteristik masyarak.at sebenamya mud.ah roeneriroa perubaban, hanyu saja
men:b pertu bukti bubo banya sekedar teori. OJeh .kamia itu .ke depe.anya Pemda baros rnMlpetbanynl< pM:Ontoban-peroontoban
penerapan tdmc>Jogi
124
dengllD mellbatkan ~
· yang dipilih
petani trmak sebagai pc:.lakunya. Petani temak
adalah mercka
yang memponyai penganth lcuat di masyarakat
sebingga spa Yana dilakukan llbn inenjadi pc.rhstian dan ditiru oleh )'llllg lainnya.
de1l&lfll bobot 0,173.
c), Pemberiali pinjllQlall pcmi~
Pinjaman modal perlu diOeribn kepada pam petani temak setelah
mereb mcrulapat pengi:tahUllll cukup tcn!ang usaha te:mak
yang akan
dit.ekuninya. Keterbatasan asct yang dimililci petani teJmk selama ini lllenjadi
h!Adala dalain ~ fasilitator
bedit. Perlu peian pemda untuk inampu .111errjadi
yang mengliubungkan
antara
petani tcrnak. dengan sumber
permodalan. Lembaga
kenl!Dgan pedu mempumudah
syarat dan kctentusn
pizjamu scbagaim.wa yang dilalmlian ole:h Oramecu Bank p;sda bab 2. I .angkah pemda
~
dengan mcmbentut. UPPKP scbagai pengelola dana yang
dari pemerinllfh ad11!ah fangbh tepat yq hanis terw dikrmbangbn.
UPPKP dalam mengelola pinjaman p.ga barus hati-hati dan selektif, agar dana tidak JDJcet pBda
sa;tu
kdompok. Komrot banls
peoerimaaD S3mpai den@llJl pclrm
dilaln•kan dari awl!
t(:nis
n, sehingga petani temalc. benar-beoat bisa
berulng'gUng jawab, Petietap:ui buqa sebaiknya jangan
minilnlll tidak lebih rendah clari oilai intlasL
terlalu tiaggi, te1api
Hal ini untuk menjaga agar
petsni terJl3k tidak terlalu ber.n daJsm me:igcmbalilcm pinjaman karena, dan
apabi!a modal rersebut dipinjamtoo kemb:ili ke kelOlllpok/petani lemalc lloiMya dapat menutup nilai
jntlasi
Apa yang dilakukan LKM denpn
mengembalikan sebagian bunga kepada peminjam. jup dapat memotivasi pctalli ternak egar ~
waktu dalam pcngeml;lalimi.
Tetapi
yang
psling
penting untuk mcmberdayakan p:talli lcmak adalah lem.baga buan~an lidak
mengbaruskan adanyii jamiPan ~
syarat ~dit. tetspi lebib mendasarkan
pada kepercayaan dengan meminta iekomendasi dari instansi pemerintah
a>inlls PctcmakM) scbagai .institmi )'llllg tall11 pmi:i ~
nwing-mas.ing
kelompoklpetani lemak.
UnMrsitalfndonesll
125
d). Kemltraan Usahadcagan
bobot 0,171.
Kcllij<1k<1n selanjutnya
,Mg
hams dit.empuh adalah mendorong
teljallimya lccmitniall usaha lllitanl pctani temak ~
ttalt:eholders terutams
swasta, Pen111 pemerintah dalam bal ini menyediakan data dan memfasilitasi tl:ljalinnya bubwgsn aJltanl swasta dan pellln.i le.malt. d,ilaksamkan
Kemitraan hiss
dengan berbagai model scbagaimana diuraikan daJwn bab 2.
Kemitraan yang
dijalanbn harus bcroriemui
pcmberdayasn
deng&D
melindungi petlllli temai:. Kemitraen yang selama ini dijalankan sebagaimana p;ida U$l1ha temak puyuh dan ayam ras yang dijelasbn dalarn bah 3 semestinya dikcmbangk.an dan pemeiimah memberi kemudahan perijinan.
Kemitnum alwJ mampu memhenfayabn pelani temak karena dengan kemiltaan petani temak yang teebatas sumber dayanyn akan lebih
tcrjamin kcber!M&SHIJPll ~ dan ~ SWll8la akan inleosif melalmkan pernbmaan dan pengawam brena ~wast.a pada umumnya lebih l:ierorienwi profit, sehingga mamjemen ~r~benar dfota!!ll!lgm Kcrnitraan akan mamp1.1
1ucnai1ari1kan
rasa disiplin dalam berusaba den petani ternal
tmiiasa dmgan useha YllJli acotll1lable.
Hal ini sangat pellling dalarn pensembangan u$3ha mandiri di lcelak kenndian hari. e), Pemberian bGtuan/subsidid~
bobol 0,111.
Kebijakan pemberian lwuitnan adalah prioritas kebijakan yang
diterapbn kepada kelompok petaDi temak Upsya ini ditcmpuh untuk mrningkatlcm
}'Ql1i
tergolong
sangat
mislcin.
i:.epemilikan aset dmgBn jalan
memberibn bamuan modal blUk berupe oang tunai maupun barani. Biimuan diberikan setelsh talebih dahulu dilaJrulcan penyuluhan untuk meningkatkan SDM mereka.
Bantuan bisa
diberilam oleh masing-lDllSing stakeholders,
U:lllpi pcrlu lcoonlinasi yang bailc agar tepar sasaran. Lembaga Keu&ngan dan swasta barus berlroordinasi denpn pemda apabifa a1can menya]urkan bantuan
kepada masyarakat. Hal ini penting dil:iicubn karena Pemda yang mcmiliki da:bi akum wilayah
~ill!@
bantum yang diberikan akall tcpat sasaran.
Pemberian bantuan harus menganut prinsip Battom up ploning yaitu bantuan yang disenthkan hants sesuai denlJllD ape yang dilcdieadaltl masyanbt dan sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Unhi91Slbis Indonesia
126
PemberiM lxi11tuall UU!pa melibalbn swadaY11 masyanwn selama ini mempwtyai tingkal lrebc:rtwilan yang kurang baik. Hal ini disebabbil karena dcngan pemberian bantuu Cwna-Cuma, pelani temak mcrasa kwang mcmilW tcrilatlap bimtuan tersebut, schingga d.alam menjalankan usaha juga
tericesan asal-ssalan, Apabila diberikan temak banyllk yang mati. kurue, atau langsung men:ka jual untuk meneukupi k.ebutuhan konsumtif rumah tangga.
t\pabila diberikan dalam bentllk peralalAll. rnereka jfllllllg }1Ulg menggunakan dengan maksimal dan apabila teijooi kerusakan hanya dibiacbn begitu saja sehingga al4t te.rsebut t.idak berfim&Si. Apwll~ dil>eribn uang tunai ~ng diselewcngkan
keluar dari pedoman.
Oieh Ir.arena itu pemberi bantuan
henddcnya cennllt dalam menentulcan bentuk l11mh1An Y11ng diberikan, terlebih dabulu
membekali
ealon
pengctahuan,
banw.an dengan
petlC1'i.ma
menanamkan rasa lllllggungjawab. dan memanblu pert.:emhangan bantuan tenehut secara bcrlala. PcmbcriUI hannian «yam bum melalui ptOifl1111 babonieazi kepada nimah tangga miskin masma-maslng 2 ekor induk. yang ~lah dijalankan
selama ini sehar11ll!Y11 dievlllW1Si tingbt lceb«b.u!humya dlUl tldak banya diberi bantu4n saja melaiol.an harus terus lllOJJiluring SCoCara bedcelal\f111811.
Ayam buras sanpt
pembinaan dan
rentan terhadap
perlu lcetelatenan dtU1 pengetahuan cuJcup sebaglli bekal dalam
penyalcjt,
betqmk ayam. Pola blll'ltwul ~ya .llCjlllll
djlalmkao
mcngikuti apa yang dllalculw) oleh
BangladC$h dan lodia setiegaimana dijclaskan dalam Bab 2.
Subsidi diberikim dengan tujuan 1mtuk membantu meringankan beban produksi yang ditanggwlg oleh petani ternak, Pemberian subsidi harus
berorientasi
produksj, dan daWn peh•lcs111181!nnya bisa diberiken
~
k.epada produ!etl/swasta
selalru peoyedia
sarana produksi
atau langsung
kepada petani temak. Subsidi ini mcliputi pMM. bibit. dan ~melibaraan kesehatan bewan,
f). Pembllnpnan sanma d11T1 pi:asarana deagan bobot (),109. Pembangunan sarana pn1$8n1Di1 pctemakan mcrupakan pililwl
kebijakan yang harus dil•ksan11ka11 selelah kebijakao·kebijabn dilaknnalcan.
terdahulu
Kebijalran ini untuk menunjane, apa yang telab dilakukan
127
sebelumaya. dslam
PeaibGgunan
sarana prasarana de.ogan pelaku
utama
Pemda
pelak!lanaannya hams melibatlcan ttauho/ders lainnya terutama
masyarakat.
Pemban&11nan fasilitas wnum dengan mclibatkan peran serta
masyaralcat a.kan mcmuncullc.an rasa memiliki dan sehingga keberadaan fasilifas lersebut 11lcan selahi dijaga dan dimanfaatkan. Pembangwwt sarana ini meliputi pembuban abes transportasi, pembangunan
~
pabrik
palcan lm1Ak, pasar hewan, pos ke$elmasi bewan, pos lalu lintas remak. rumah poto11g hewsn, sarana pengolahan
penyedisan
air untulc lahan dan temalc., sarans
hasil-hMiJ temsk, po• imcminasi buataa, pos pelalihan dan
peroontohan usaha, pos karantina hewan, dan Pusat Pelatihan Petani Peternak
Swadeya (P4S). Pembangunan
sarana
trlD.lllpol1asi
llC'lti11g
dilakulcan
untuk
mcmpe1111udllh alcses produbi dan peniasaran basil temak. Puskeswan yan11 ada saat ini masih sangat kurang, maka perlu dibangun sarana pusat keschatan
bcwm palicg tidak 11Wicg-n:wiag kccamatan mo puslce5wan. Selain itu kebe:radaan pu.skcswan juga baJ'lls ditunjang dengan peralatan yq 1m1tama
mCIDAIJai
sa.nma u:lelconwn.ikasl. sarans lnwpol'Wi., dan obat-obatan yang
lcnglusp. Akan lcbih bailc lagi apabila pada tiap-tiap dcsa ada sculBCllJll pos
pembantu puskeswm sebagaJ1111118 Puslcesmas. Po' pembanm ini berfungsi unlUk mendelcalkan pelayanan lcepada rouyarabt
deJlg\'IJI pemerint@ desa llcic:mptrt.
dan sebaiknya bekerja
!llaJJla
Plukt:swluJ lni juga bisa b(riungsi
sekaligus sebagai pas inseminasi buatan. Penggabungan bei:bagai pelayanatt
dalam Slltl• temrat ini dihampakan Iebih efuien. Kcgiatwi yang klah dilaksanakan
saaJ ini
kelili.og ke desa-dcsa
berupa "¥ anduwan" Pelaywian Kcsehatan Hew.m
secara Wrj~
oleh PllslcesWllll barns terus
dilabanabn dan dilingkatkQll. Yanduwtm ini dirasabn selaili manfaatnya
karma
adanya pc.nyebllJllll penyakit dapat di~
sedini mungkin
diill
ringan dalam pembiayaan karena belllifat massal. PembMaunan Pabrik pebm temak luuus d.ilabanekm, dlU1 Pemda seharusnya membuka lebar-lebar
invemsi oleh pillllk
:IWlllfill
dengan
me.mpennudllh perijinan dan menyajilam data potensi yang menarik bagi investor. Pabrik pakan sansat JlellUnS .keberadaannya katena pemiasalahnn
128
lillUlla pctcmalcan
di Kllbupaten Ou1umgkidul adalllh tidak ~ya
pakaa
yang be:rk.ualitas tcru1anu1 [l3d.a mll9im kemareu. l'abrik pakan yan11 dimiliki Pcm4a bftrus taw dibmbanglcan du diringbtbn produksinya sehlngga Ire depaa bisa sehagai kontrol harga tediadap produk. pakan swasta,
Pemda jup harus mewujudbn pasar hewan )'llllg memenuhi syarat baik tcknis maupun linglnmgan, aehingga memudahbn bertcmunya penjual
dan pembeli daWn su.nu transaksi. fasilim pcadut:ung pasar bew&11 juga harus dilensJcapi lll1tar3 lain timhangan temsk. Timbangan tern.ak ini sangat peating karena sclama bu penjuahm temak hatl)'ll bctdasar pcrlciraan berat badan yang di!almkan olcb pcdageng, tanpa rnengctahui berat temalc. yang
sesongguhnya.
Keadaan tersebut ceadenmg merugikan pctcmak karena
pcdagang selalu mcnaksir berat ~
tcrnak di bawah bcmt 9CSUD&guhnya.
Kelengbpan dm )ccnyamanan fasililas pasar bcWBll juga akan ~ pcd•GA"G luar daenlh untulc mcm:ari tcrult ~ K.abupa1cn Gunung~dul.
~baniUJlllll S1U111U1 laiDoya Qlah tClllpat pemotongen hewan. Pemda saat ini mempuoyai rumalt
potOQ&
ayam dan sapi, tccapi yang berfungsi
b.nyalah l'lltlUlb potoq ayam. Scda:ndcan rumah potong sapi 1idak berllmisi bmia tcrkeDdala ina.Wah manajcmcn. l\JCt ini herus dinumfaalkan secarn
opti.mal deogan mciijalin ketia sama denaan swasta. Am (l)i(ik pcmda tet:apl manajemen ditangani sw:ista.
Pennasalahan kc:kurangm air
)'llllg
selalu dikeluhkau 9lch
JXUni
temak harus ditane.gapi olch peruda deogan membual sanoa penyediaao air psda lolwi-lobsl
}'ling mcmunglcinbn
llCClUll
tebis. Selama iDi progmn
pcnycdiaan sarana air ini masuk dalaJn program Ddcomcntrasi dcngao volwne yang terbatas.
Ada J jenis pcnyediaan Yl'Jli dW:mbMgkao yaitu pembuatan
embunQ/penampungan hujan, pcm.bulllan sumur dangbl, dan pembu.atan surnur dalam.
Kc~
sepcrti baJUs fcrus dilabanakan dan
ditio&btkan
volumenya dengan menjalin kerja sama dengan semua pelaku baik lcmbaga
Keual!glUI, SW&SlaIDll\lPWI S"'adaya petani taDlik. 9eJldiri.
Unlversltn lndon .. 11
129
4 .4 .3. Anelisis Scmidvitas. Analisi$ sensitivibts digunakan untuk memprcdiksi keadaan yang akan
tetjadi apabila tcrjadi paubllhan bobo1 prioritas kebijlku. Analit111 ini mer\jawab pertanyaan yang sering muncul tentang bagairnana scnsilivifitas prioritas yang dihittmg apabila Ida perubahan pada penilaiaa respomfon.
Yang diherapkan
adalah priontas yang lidak terlalu berfluktuas& apabila ada perubahan kecil pado
pad« penilaian. Menurut Permadi (1991) analisa semitivitas adalah unsur dinamis dari
tebuah hirarki apabila dikaitkan dcJlgtlll suatu pcriede Wllktu tcrtcntu. Aztinya penilaian yang dilakulrnn pertama kali dipcrtahanbn untuk jangka wakm tertenru dsn adanya perubahan kebijaksanaan atau lind•kan culrup cfilalrnkM dengsn
a.mdw
S<:nsitivitas untuk mdihat efdc yang tajadi. Analisa ioi juga dapat melihat
stabil tidaknya watu biradcbi yang dibual. Mllldn mar perubahan prioriw yang tctjadi makin tidal\ .aibil hlrarki lttSebut.
pcnnesa~•
Bentuk birarld yane nuilcin detail lr.e
ken111ngkinan bc:s;ir akan mcnsfiil.angbn
sensitivitu hinuki.
Ting.kat illlconsistcnsi pjtda umwnnya beQJalgaruh terbadap sensitivlw.
Makin
rcadah inkons~11Si ll1llka mlllcin rid.ale sensitif terhadap penibahan. Analisis lai pC11ting unluk menlbuat antisipdi bagi pcnsambil keputusan apabila ada SC$118t\1 Y1111g
ccrjadi di luar pcricimmnya.
4.4.3.1. Analisis sensitivitas pada/1.>rwurdprocess.
&llliisarlwl h;ml pengolahan dam dengan
program Expen choice
2(J(JQ Znd edition diperoleh basil bahwa pelaku utama adalah Pemda dengan bobot 0,.547, sedangbn skmario ulama •d•lah pellinglcatan SDM deapn
bobot 0,587.
130
DynamicSensitivityfor nodes below: Goal: Peningkatan Kesej~hteraan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Petani ternak
e= I
j~
141,3% PenlngklltM 8'lala usaha
Ltmbllga K-ngan
-
17,6% P9tanl Nmak
0
.1
.2
..3
.A
-5'
.&
.7
.8
.9
1
0
.1
.2'
..s
...
.5
.&
.7'
.8
Gambar 4.8. Analisis sensitivitas pada model forwardprocess Untuk diasumsikan
mengetahui
tingkat
sensitivitas
pada model
di
atas
terjadi perubahan prioritas peran pelaku pada level 2 dimana
lembaga keuangan sebagai pelaku utama dengan bobot 0,549, pemda 0,310, swasta 0,042, dan petani temak. 0,010 temyata tidak terjadi perubahan prioritas
skenario yang dihasilkan. Hal ini beriaku juga untuk perubahan peran pada petani ternak. Berapapun kenaikan peran pelaku Lembaga keuangan ataupun
petani ternak tidak akan mengubah prioritas skenario yang dihasilkan,
UniversitasIndonesia
131
Dynamit SensltMty for nodes below: Goal: Peningkatan Ke9ejafltleraan ~ Mefalui Pemberdayaan Petani tem&Jt
iU91.aw.ta
•
~0.0'1. ........ """"
!
;
i
~I
0
,1
,
•
.2
.
1
.3
,
I
A
,,_ •• •
.S
.•
;
.T
.
I
.8
, -'
..
-·
:
1
i---&........L-,
0
.1
.%
.!)
,
l---1._. I
A
A
I
A
,1
Gambar 4. 9. Aaa.lisls scnshivitas pada model forward process dengan pembahan bobot pelaku utama adalah Lembaga Keuangan L~in halnya de.Dg8ll pcrobaban pe11111 pelaku S"l!.'l!Slll. Apabila peran swasta meniogkat menjadi 0,215, lembega lceuanpn menjadi 0,157,
pemda menjadi 0,422. dan ~llmi tmillk menjadi 0,136 mnb mulai terjadi penibahan skenario yang dihasillcan dimana peningk.atan skala usaha mulai
maijadi prioriw utama dlUi '1w1 semakin meDgllllt llPftbi)a pemn
swas1a
juga
seuuddn meningklrt.
Unlnnsltas lndonest.
'
- ..
f."12
o,nantlc Sensitivity for nodes below: Goal: Penlngkatan Kesejahteraan MasyarabtMela111l Pemberdayaan Petani temak
·-1 I'
!
I
I
_,
•
"'- '
••
J-..
.7
Oambar4.l0. A.Palisis ~nsitivitas pad11 modclfonvard process dcngan perubahan bobot pelaku utama adalah Swa«a Masi) simulasi 1erseb111 mcnW1julcbn
behWll perubehan elemen
pelaku peda level 2 lediadap hasil level 4 skenario, yang mampu merubah
priorims skeoario apabila pernn sWl!SUI mcningk:al menjadi 0.285 alau lebih maka akan menempatkan lllo::enario peningkatan skala usaha meojadi prioritas utllma.
Scdangkan penguauw ~Wcu-pelaku ~lainswusta lidak alaw mcrubah
skcoario yang dihasillan.. 4.4.3.2. Ansliais sensitivitas ~BackwardProcess. Berdasw:kan basil pengoluhan data deugao poogram Expert choice 2000 2nd editiofl diperoleh hasil bahwa uutuk
mencapai peningkatap
ke6ejahteroan m.asyarakat melaui pemberdayaan petani temak digunakan
skcnario utama peningli:11tan SOM dc:Dj!llll bobot 0,737. Skewuio peningkinasi sbla usaha menjadi prioritas kcdua dcllgan bobot 0,263.
Unlvenltas lndonesla
j
~
133
Dyaamic Sewiti..tty for.-b alow, Pelltngliat.n Im ajahteraan ma$l3.rakatmelalul ....,,m.dayaan pelanltemak
'73.~~--
-
----,
! 111,fti Pm•IQIWSMll Uuna
I i
i '
1T,1'JI
Koo••· -
11..K-
'tt.K,........_ ___
i !
'
I•
I
\
I
L .t 0
I.'
I
L-...&..
~
~
.
....__......_.__, ••.
A
~
A
~
.T
•
J
. . . . . J.__j •
f
,____
6
' -
~
. - ~
__
~
,
J
Gambar 4.1 ! . Analisis sensitivit& pada model backward process Untuk mengetahui tinglu!t
sensitivitas pada m00el di
di.asumsikan tejadi perubahan bobot priotitas skenario pada level 2.
bobot pdoritas skenario peningka1an
SOM
alas
Apabila
""'ajadi 0, 700 sedangkan
peningkatm .!bla usaha menjadi 0,300, maka prioritas kebijakan peda IC'o'Cl tidak berubah kecudi pada kebijakan pinj.aman permodalan menjlldi prioritas kedua sedaoglcan ke bijakan fasilitaSi teknologi menjadi prioritas ketiga, Semakin kuat bobot skenario pe.rtinak"m usaha maka kebijakan pinjaman pmn.orJalan juga semakin meniogkat. Tetapi pada umUJ11I1ya prioritas k£'bijabil yang
djhasi!bm
tidal.
tmalu
sensitif terlladap pc.rubaban prioritas
slcenario lwel13 beoipapun perubahan bobot skenario tidak akan berpmgaruh
pada unnan prioriias kebijabn h:icwill Jcedua kebijakan
134
Dynamic Sensitivityfor nodes below: Peningkatan kese~ahteraan
masyarakat melalul pemberdayaanpetanl temak
1.u•.ri.P.endampinOln
..
j 17,5%F..uttul lilknologl Wplt guna
:.30.,0%.Pltl'll.ngUtln.. Sklila UNha
(
I
17 ,0% K8"'1traan UMtla j11,2%~
I
saranapnisarana
10,9"' ~~
l .__.__.__.___.,_...._.,........_.__.__-L......o.. .1 .a .3 ..c .a
o
.s I
I
I
.1
I
I
.a
I
.II
'
I
1
L.~J
0
.1
.2
.3
Gambar 4.12. Analisis sensitivitas pada model backward process dengan perubahan prioritas skenario
Hasil simulasi tersebut menunjukkan bahwa hirarki yang dibenruk kurang sensitif terhadap perubahan elemen pelaku pada level 2 terhadap
basil level 4 skenario. Hal ini sesuai dengan pendapat Permadi (1991) yang mengatakan bahwa inkonsistensi yang semakin rendah di bawah 10 %
umumnya tidak akan merubah urutan prioritas variabel endogen (level 5) akibat berubahnya prioritas variabel eksogen.(level 2). Perubahan prioritas
skenario seberapapun besamya pada umumnya tidak akan merubah prioritas kebijakan, tetapi hanya merubah bobotnya saja.
UniversitasIndonesia
., -"
I
BABS PENUTUP
!1.1 Keslmpula11 Becdasarluln tinjau.in literatur d.an lwil aaalisis yang telah dibahas dan
diuraikan dalam bab-bab ~belumnya. maka strategi kebijabn
pcmbcrdayaan
perani remak di Kahupaten GlmUJ1gkidul Provinsi Daerah htimewa Yogyakarta dapat dsimpulkan se!Migai berikut: a) Strategi pernberclaya;m petani tcmalc yans sclama ini dijalankan oleh
pemerintah Kabupaten Gunungkidul belum efektif mengenwlcan kemiskinan, terbukti dengan
semakin
tingsinya anglca kemit:l::inan di Kabupaten
Oununglddul dari Wiun ke tahlDJ. b) Hasil analisis AHP dengan peughitungan menggunakan model proyeksi (f.orWttrd pr~s1) menustjukbul bahws selama
utama.
ini Pcmda merupsbn pelaku
Pemda d.alam hal Jni 111am1111ya a.dahth Dil18S tcrbit sepenl Dinas
l>etemak1111, J\11ppeda. dati Kantor Penyuluhan Pertanian DIK!M (K..?PD). Hal
ini dil\lnjuldam
pemberiiul bautualV'subsidi, P\lJllbangunan
Slllallll
pras«raaa,
fasilitasi telcnologi, dan pembwttao pcratwan/regulesi bidang peWnalcan yans
meiUadl anda!RIJ dalllm pernbenlayt11111 poremak. c) Hasil anallsis AHP dengan pcngbi.tungan pemicaru
pcndidilw!
petsni temak yong rendah meropalum lcendala utama dalmn pemberdayaan petanl temak
11elama mi Analisis AHP juga meJJuajullrui bahwa peJJiugkatw
SDM untuk ~berdayWlll
pctani tmaak. sebailmya di.kcmbangbn dengan
pendckiaon lcclompok dibandmp dCJJtpJJ pendekstau individu. Hal ioi antara lain disebabbn
kaicrw kctcmllustlll jwnlab penyulub, kemudoban
dalam koordinasi dsn pendampingan serta peoumbuhan sostal capilcfi masysrakat,
d) Keo4aJa lain
)'alli
juga pemiog adaJah k\langllD daeiah ya.ug retblllM,
kepemilikan asct petani temak yMg rt:ndah, dan kondisi geografi yang kuraog
me~
135
136
e) Untuk masa yang akan datimg basil analis~ A.HP mmunjukkan mcskipun Pemda ~
bahwa
dihatapk.an sebagai pelalru utama, namun bobotnya
scmaki11 m.enunm. Sebaliknya peran Lembaga KeMngan
dan Swasta
dihampbn semwn menillglcat. Perungkatan peran Jembaga kenangan ka:tena
a.danya pemtunui dari Memeri Perlllnlan yang mengharuskan pemerintah meodorona pertumbuban dan peoguatan lembaga keuangsn di daerah dengan
me11yerahbn
sehmih pengelolaan dana pengembalian baDluan pifUaman
Jangsung DIJLll)'ualcal (DPLM) yang selama ini masih ditangani institusi
pemerinlah. SeJam ltu benlirinya bebenlp;l lem~ lreuanpn akhir·llkhir ini m.endapat respoes yang baik dari kelompok peternak dengan semakin banyaknya kelompok yang inasulc menjadi anggota LKM dan mengalcses danA tersebut dengan tiogt.at pengembalian yug sang11t baik,
Peran swaste
diharnpbn jugq meniogbt seiri!li adanya tebijakan pemda yang membuka
scluas-llll!Sllya tethadap lnvestasi baru dcn8M dibentuknya Bidang investasi dan kcrja SMl4 di Setda Kabupatei:I Oununglddul p.1da tshun 2007. d) Bcr<Warkan bctbaga.i tem1111n l!Qsil analisis AHP di alas, maka stratcgi kcbij~
yang baNs dltempuh Pemda Kabupaien Ounuaa
K.idul dalMi
mcmberdayabn pctani leroak adalah deugm unwm prioritas aebegai bcrikut: •
Meningbtkan
pencfampillg:m J:epada petani tc:ma1: (bobot 0.260), YaDi
tlapat dilakukao antara lain melalui intcnsifikasi pcuyuhihan, pembcntulcan kelornpok·kelompok: k-'mali.
bani.
pembemlkan
k;!der-kader
penyuluh
swadaya di tiap pedulcuhan, peoycbru:luaSlll\ inform.asimelalui media celQk den c.
-
Fasilitasi telmologi (bobot U, l73) dapat dilakulcaa antam lain melalui P«COntohan penmqian tekoologi. penyecfuuui bahan d1111 11Rl1lllll penerapalJ
teb>ologi, menjaga k.onlinuiw pasokan bahan/peralatan rebiologi, dan bimbingan aplbi -
Mempennudab
leknolog:i;
alcses pinjaman pennodalan (0, 171 ), antara lain melalui
ix:nyebarll1M811 infommsi tentang LKM. meng!ld"kan forum kolllWlikMi antara petemalc,
LKM,
dan swasta, mcmbual
.rdomendasi
yang
rru:mgualbn propo1111! pinjiwan Ylllli diajukan kelompok. dan penyediaan alokasi APBD untuk pi.ojanian pcnnodalank.elompok;
137
• Me~
penempan pol.a ieminaat1 usaha (0,176). antanl lain 111elalui
pemberian insentif beropa kemwWwi perijinsn dan perpajalcan kepada
perusahsen yagg mau bennitta cknglU! pctcmak, mengembMgken pofa bapak angkat bagi scluruh pejahlt di Kabupatcn Gunungkidul untuk
1#.mitra denpn petemak, memfasilitasi hubungm kerjasarna pedagang dengan pctcroak; •
Membc:rilom btUltuanfsubsidi kcpada petani temak (deng,an bobot 0, ti I) khususnya keptl(la nunab tangga miskin;
•
PembangunM sanma-pnisar.ma pmdnhng UllBha petemakan (0,109), khususnya te!tait jaiuz produksi pciemalcan Galan. ingasi, pabrik pakan, pusat kesehatarl hewl!ll, dll), jalur WtribuA dan peniasaran ( jalan, pasar hewan, nunah pol
e) Strategi kebijakm di Illas bai" pada model forward
maupun backward
process, pod3 llJllumnya lidak sensitif tedwlap perubahan, artinya apablla ada
perubahaa bobot pililum st:rmii
altlU
priQriW pelaku maka apa yang
dihasiikan model tersebut tidak ale.an banyalc berubah. Pada Forward process
lwlya perubahan bobot pelaku swan yang melebihi 0,285 yang akan lllaI!lpU merubah prioritas skenario yang di@makl!1
Scdaoglcnn perubahan bobct
pelaku selain swasta. seberapapun besamya tidak abn merubah priori!at< skenario yang dib:isillatn. Pada backward process berapapun perubahan bobot skaiario ya.qg dignt1sbn, ti
Apabila
bobot prloritas skenari-0 peningkman SOM menjadi 0, 70 atau kurani. maka akan ada sedikit perubohan
pnootas
lcebijalran dimana kebijakan pinjaman
permodalan rnelljad.i prioritas kcdua ,..,dangkan kebijabo fasilltasi ~l.nologi menjadi prioritas ketiga,
Unlverslln lndon 111•
138
!1.1
Saru dan Rekommllui Berdasarkan basil penelitian di
a1aS,
pewlis mengajubn
saran dan
rekomen.dasi se~io'iman!I ~bvt dalam berikat : a) Tcrlulil deagan kendala anggaran Yan& tcrbatas, Pemda (sebagai leading sector ..dalah DinM Petem:lkaii). dalam melalcukan pemberdayaan petani
temak
sebaiknya
difolruslam
p3d.a prioriw
wilayah
dengan
ringl
kemiskinan palq ringgi di lllllSing-nwing zona )'litu Zona Utara Kccum1tan Semin, Zoaa T engah Kecamamn Karangmojo, dan Zona Selataa K l'N!matan Saprosari. b) Muatan lokal tenlMl! pertania.n lchususnya petemalalll di wilayah Kabupatm
GWJungkidul sebaiknya muW dimasuilao
daWn kurikulum SD d1111 ber\aajut
sampai SLTA, agar dapat mcnumbubkan ltecintalln dan JlCll&c:tahuao da.sar
teutang usalia pc:l1lllliln kepada anak didilc. sehinaa dalam jangka partj1111g mampu menekan tingginya arus ufboniS3Si. Sckolah k.ejuruan pertaniaJt (SPMA. SNAKMA). perlu dlkc:mbangbn
sesuai ®Jlillll IWIMan masyarakat.
Dcmiltlan juga adanya PK.BM paket A, B, dan <.: pctlu ada muatan pertanian )"11111
dbesuailwl ~
kAnktcristik wi!ayah masing-m1111ing. Adanya
LSMlswasia )'llllg bemiat meogadakan wortshop usaila pctemakan sebsrusnye meiidapat dukunp.n dsri Pcmda. c) Menghadapi kendaJa keuangoo doerah yang letbatas Pemda scluuusnya lebih
proafctif melak;uhn bc:rbq!li terobosan clan pendeblall Jr;epada bc:ro.,al pihak b.rilc peuierintah pusat, pemcrintah provinsi, pemerinlah kabupatcn sdcitar, dan SWDbc~~
kcuaapu laiil!Jya. Manya OObagai propm pcmberdllyaan
nasional (PNPM, PUAP, dll) hams dapat diabes dcngan baik uleh petani
t=ialc di
5CIDl!a
d) Pendampingan
,,;ilayah dan didoroug 1D1tuk peninO;alan usaha petemakan.
merupabn prioritas
utmna lc.ebijakan,
pe11yuluh lapanllM :Ntnpt tcrtlalu j\11111.ahDya. &bi!pi
ped.ahal petugas
lan&kah kolll=I yang
bisa dijalllllkan o1eh pelaku utama (Panda} dalam jangk.e. pendek, menengah.
dan pllll.jang deapn prioritas timWwi pendampingim. dis«jikan dalam m!Wiks berikut:
Unlversltas lndon1811
139
Proa rem
·--?.r•
a' "af\
,.,__
~
k8t!llmjllllf1 kelotnpd(
l'elaku
Tlnaun
JansiM ..............
~,....... ,,.,,__,6_ Jangka 1'9c\de4c
-ya-..por "*"""~" .. "' """'II Nnk\ma i.mta11-. . . ._,..., Pen..,,._ ~amen fl'MIOUIUI lonoOI pondompl41g
pond•~
~~·k--h
peduko....,
moMe1'Uhl
f-
motllasl .,.i.mu
unt"< bell>lfompOit
......
tltfblt p~
Pa~ ...1•11419• mei.1111
p.,,..,,belw>n __
.,.,.__ ...
~-··
IJOm.ok
pon~kh.,.... ...,,
1k•nuben~k
.._...
t2t ~.....nvukd\ . F......,.IOlfbenluknva
11)11111 l*MMX/ ~ tamek oecara ~ llnl temal< mel•kl kursutlpolallhon. befl911)•"11 bai< dibngl<.at
tamak
--(i ,. .._.den ~--clan ------ ... ......... ~~_ ~- ~- ~·~ -.-ndan
"*"b""°'lln penefapan
~
"""1l9n ..... 11
MlplHl~oloh -.el Pllanl l)elemak dentlll•
,,..-
~i~
--bahan
3"""'
""'~IOOI•
....&l(f>(l-
keijloiml deflgan
..... ~Oidelt II.In
TatjaVn~oordWal pacjo
Sl
_,.._.a...
blu~
.......... ..... ~
Nllllp _...-wn .,,... 8l<J'C eehlnggo po11bo1dayMn
---
LJQI uni!&
daN ~ .... y• .....i-
Y"Ol4JllQ
lllMlllJmnya dMlola
as.~
HlleP~n
Meumnsirn
klf)Ada .....
(t>fantil<)
tio.po..,.m.
. ..-.,.. ""° i:::;;:.....,,
"-.,....i..nM
~Wiii
dlbelMll.
-alt i
.,..tMjlll
d
.llelt>
1l!lgl
~.
~Ji614MUU4WI
tamall
i;
~
.....,..,,..,,,.119 ~l<epode
bannlra deogan
..... -ptndllllung
.....
,,_., ~
"""'Pw•-- -· ....... _.,.,.__. ·-· .,_,., (b-)
---· --·
""""""' ,,....... pelllm"""n
KM~
IMljud kolllxcol lltll.ldlp
UpedlOOA
P~n
-
•
·""""""" 1>""111-1111 UUl!I pn>OUt(llt
1.1<.M
pal*~
ywnf
konllnulla 1u"'•1 bohen aforu'"
-penemuan .... ...-111"'" 2 ous.n
k-U<M k..,..n petalMlt
~
~
~-Sl(J>O
aetctor pr1ttaiM•
~
bimbo>gm\-
pomMDlc bahan
komtri
SKPO lingl
ckng4111
Morljain~·
"
~..- """"'ll"""'" Ponlngkolen
~·
lntmW!osiW. ...... at>ll!o.a!ltda•
1-...i
...... ""' ........._ !
dl-l•oleh
pel!iOM Till'.lMical
~
i
I
'
! I
'' '
DAFTAR PUST AKA
Aziz. Iwa11
Jeyit ()991 ), PendebrllP1 Mu/licrileria Decisilml Mating; The (111(1/itlcal hlrarchy process: PAU-EK. Jalatcta
Abidin. Zainal, (2002), Penggemukan Sap; Potong, Agromcdill Pustab, Jlllwta Jsbandi R.ukminoo, (2002), P11mfA:Va11-pcmikiran Dalom Kesejameraan Sosial. sen Pemberdayaan Masyarakaf, FE- Ul Jakarta Adi,
Pembangunon
Amaluddin, Moh. ( l 987). Kemislr:inan dan Polortsast Sosia/: Siudi Kasus di Desa Bulugede Kah11Patert Kfmdal Jawa T"11goh, \JI Press, Jabrtit
Banlc Indonesia (2002). W ana &mk Indonesia, Jakarta Baswir, Revrisond et all (2003), Pembangunan Tanpa Perasaan : evaluasi pemenuhan hak d:.onom~ &o.sial, budaya , Fl!WD, Jalw:ta
BPS (2002), Dasar-dasar Al14lisls K.e111istlnan, BPS dan Warta Bank Indonesia, Jakarta Jud 131 BPS K.almpaten Ow11111gljdul (2006), K.emlskinflll dan Pola Korrsumsl Pendilduk Kdnlpase11 G111111HgWul Tamm 2005
OPS KabuJ)lllCn Ounllllilddul ('l007), Jndeks P•mbemgimmi Manu.sla Kabupa1t11 Gtmwtgkidul Tahun 2006 BPS K.abupalen <Jununglcidul (2007), lndlkator K£st!}ahleraan Rakyat Kalmpaien Gummglcidul Tahun 20()6 BPS Kabupaten Owningj(idul (2007), lhdikator Pertanlan Kabllpalen Gununglddul
Tahun2QQ6 BPS Kabupaten OwiwtgJddul (2007), K.abllf1U(en Gummgkidul dalam A11gka Tohun
so»
BPS Provinsi DlY (2007), Daerab Istlmewa Yogyakarta tfalam angka ]OOfi/2007
DPS Proviasi DIY (2007), Se= l'erla11i«r1 20()3, Htzyi/ Survel .Rumah Tangga Usaho Subse/11()r Petemakan l'ropiri.sl D.l. Yugyulcarta Cahaya .lk1as Ablldi (Z008). Seri VCP Muhammad Yunus Chambers, Robert (1983), Pembangunon Pedesaan Mu/ui Dari Belakang, pentetjemah
Pepep Sudntjat, LP3ES Jllkarta
Chambers, Robert (1996), Participatory Partisipatff. Yaya.san Ober Y(lgyalwta
Rural Appraisal, Memalraml Desa secaro
140
141
Cahyono. Aeus Tri (2002). Vsaha-rualta dan Fal
Dinas Petemakan Kabupaten Ounung)ddul (2006), RencU71i1 Kerja Dinas Petemakan .Kabupaten Gummglcldul Tamm 2007 Dlnas PetemakanKabup.iWn ~dul Kahupattn Gununglcidul Tahun 2006.
(2007),Laporan Ta1twran Dinas Peternakan
Dolberg. Fral!S (2003), Review of Hous!wld Poultry Production as a tool in Poverty Reduction tt•ithfocus on Bt11tglodesh and India, PPLPI Working Paper No. 6 l'andeU. Chsfid (1992). An.all.sis MmgA«i J)mnpok Lngkung
Blackwell
llarimurti. Bambang (1 !>98). Kernit"11111 dan Pemherdayaan Usaha Keal, Kanwil
Departemen Koperasi dan Pembiruwi Pengusaha Kecil Propinsi Daerah Isrimewa
Yogyakarla Hikmot, Harry {2004), Stf'QJegi Pemberdayaan MasyarakJf, Bandung Humaniora UtamaPress
lmiopov (2007). Era Bow dalam Pengen1asan Kemisldnan di tndonesta; World Bank.
Jlllwta Jamasy, Own (2004), Keaclilan, />emberJayaan, dmr Penanggulangan Ketnislt.in01r, BlanfikA, Jakarta Kartubi (2003), A.Mllsi.f Kebijakan Pemberdayaan
Mnsyaralrat dalam Rangka
Pengerll(ll(Tfl Kemlakirta11 di Kahupatifn L
untuk Ra.lyuJ Memuclukan Pertumbulum
Khudori (2004), Neoliberalisnu? Menu"lf"UI Petani, IU,sist book. Yogyakarta
Komite Penanggula11gan Kcmiskinan (2004~ Strategi Na.tiotwl Penanggu/ongon Kmti.fkirran. MaskUD, Smnitro (1997), UDl(P .sebagai desa. Aditya Media Yogyakarta
S(IT'anD
pemen11han kebutuhon pok.ofr. rakyat
Marimin (2004), Teknilc dan Apltltllsl Pengambilon Keputusun KrUeria Mojemuk, Omsind<> Jlllairta Unlvef9fflls lndon .. la
142
Menterl Nepn Pe~
Daerab TertiBggal (2005), Lampiron K
Nqmbr 0011Kep!M-PDTl200S tanggal 27 Januar} 2005 renlallg Strategi Naslo/'IOI l'embangunan Daerah Tertfnggal
Munggoro, Dani Wehyu (1997), Perencanaan Parti:;ipalif (materi kursus TMPPD LPEM-FE ui, Jakarta) Pemerintah K.ahupareu GunUJl8kidul (2007) "Strau:gi PentlltggUIQfJgan Lntiskinan daerah Kabupaten Gununglcldttl" Permndi, Bambang (1992), A.HP, PAU-Ek-l.n, fal=ta
Ravallion. M and G. Datt (1996). Farm productivity and rural poverty In Indio food comuntp1ib11 and marinon dn•ltion, international food polk--y research institute, Wlll!l1i11l!ton, DC
Sruuy, Thomas L (1993), Penxambilan Kepu1usan Bagi Para Pemfmpfn Proses Hirarki .A.nalltik unt,,JcP11ngambUan Lputu.•an dalam Sltutui yang Komp/eh, LPPM, Jakarta, Sitorus, (1996), Meinahaml don menangsu/Ditgl kemi.d:lnan di Indonesia, PT Gtamedia Jakarta Soekart.Aw\ (1996). P«mbcmRUJIOn Perlanlan untllk Menge111as K.emukJnan, U1 press
Jakarta SosiallSIDJll110, Oulll (2001), lkgemonl Negara. Efwnoml Polltik Ptdesaan Jawa, J..apcm Yogyabrta Suharto. Edi et all (2003), Kemlsfd..an dcm Keherfimg,aan .~.dal. Studi Kaws Rumnh Tangga Mi.skin di Indonesia. STK.S Press Banduug Sumodiulngm1 { 1998), Pembangwwi Daerahdon Pemberdayaan Mosyaruku, PT Bine Renal'ariwara
Sumodiningrat, 0utmWllll (1999), l'e111berdayaan MalJ'gi Pm41itian So.si.al don Pendidikm, Andi Offset. cetakan pertama. YOi)'aJcllJ'la Sl!fYllWllti. Chri!IWIU'dani (200S) Mcrnahaml KemW<man Secara Muf1ldimerutunq/,
JMPK Vol, 08/No. 0)/ September 2005 Sutopo. Wahyudi (2004), Anallst.f Hubungurt Antara Lemhaga J(euangan Mikro dan Kontrilmsl Usaha Kedl da/am Pengentasar. Kemisldnan di Jndo~sia, Tesis Program
Studi llmu Manajemen Pascasatjana FE UJ, Jakarta
143
Tarbawi,
Yuari
(2008),
11.evtrallsa81
R~VQ/usi
Petemakan,
Todaro, Mid1ael P. & Stephen C. Smith (2004), Pembang1man EJ;cnqmi di Dunia Ketiga; edisi
xvm Jilid
1
Widiyanto (2005), Pemberday(,ian KomunilaJ Pelani Mi.Jtin Melalui Pengemlxmgan l(elompok. Usaha Ber1oml.l. Tesis IPB. Bogor Winamo, Endro iI all, (2000), J'enelltian Ujl Coho Pola Pengentoson Ke/wrgaMiskin Berba:JL\· Masyarakm di Provins! Lampung, B2P3KS, Yogyal:arts Yulasv;ati, Vivi (2008), Pemherdayaan ~ Pemerataan dan Kebijakan Publik MPKP FE·UI
Mmeri kuliah Kemiskinan
I -
I=========---·••\'t<
i
-.~ !
+
.. ...
.... ., ~!
t ~ s ~
........
:
.i
.. ·,l ...,w.ol;
.-----------------------··-. j • ,.
).
j
•
'
l.Hil·Hll
t
I
I
.. -------.
,,'
'I JI
I.
I
•
t
!I I
IHiuhi1it l f 11 I I ••· 1; !I !Ji ~DDDDDD +
lft
J11' •;I
•••
+
!
' <: '
<)
' ~
..
I
""
""-'''"'
""
'> ~ ~
..... ,,
i
•
-
co oo co Ci)oo
0 .......
'Q;
c: rn ... ~
0
enc=
~
5i>-E"
c:
g-&.sa .:.! a
~
•
•
~ c: e ..'! cu 2
..Q> ~ a> :::-za..cn._a..w.cnn..frn :::J
~
~
D.. •
•
g
No0
o e>-o c: :::J E c: e, N ~ N § (ti c a
•
•
•
•
{/)
a.
(ti
G>
as a> ~ ~
•
•
..c _o (1]
....J
l'O
a.
Lampi11111 5. Daftlr responde11 pe11elitla11
l -· 2
3
..
Pelaku Pemda
Jr. !lukandi
·-
Ir. Adi Mursic.o
- Pemda
Jaba«aa
Pramanto. BA .
Lembaga Keuangan
s
Kodrat Tokiranto
Lembaga
6
"iinbuh Suwan.toro, SPt.
7 8
H. Sh1mct Hardi Schono Swasta Sura
9
Mug!ran·
10
Wogiran
····--·
Keuan"Q" Swasla
t1:rllak Petanl ~
Petanl temak
·-
Kc pal a Didans Bina Usaha Din.as Petemakan K.abunaten Ounungkidul Kepala Kaawr Penyuluhan Penanien
H~Elco SublyantciR:i~si-t. Pcmda ·-
--
-· ··-
Unsur
Nama
No
...
Daerah Kahur.aten Ounungkidul Kepala Bad1111 Perencenaan Daerah Ksbunaren Gununolddul Kerua Uni1 l\:ngelola Pe.nnodalan Kelompok Petani (UPPKP) Kabupaten Gw.i~-~gkidul ... ----Ketua Lembaga Keoanpn Mikro "H!!)da~ani ~ Kabupatcn <;i]!lungkldul Supervisor Rlset end Development PT. . Pclai Guna Rahnria Yo· p o ttm.a!_t ~laku k~mi~,Petani temak wilayah Zona Selatan K.abunaten OunwurkiduJ Petani temak Mla,yah Z.ona Tengah K.ab1!9.lltell Cl\u!J.ngkidul Petsni temak wilayah zOOa Ut8111 KabuDlllell Oununolcldnl oA
Lampiran 6. Hasil perhiWngan AHP FQrw
y- Goel:
Pen1119kata11 Keujal1twun ~ : tamak ~1'9111da(G:,547) I i 'I ~ IMlulln/•IMilli (C; ,157) ! Pe11..,..un11n mna rr ...
r.
i-U ~
'*'
Metaful Pem~n
Petanl
(G: ,102)
FallllltMI Mlml*lgl {G! ,ot5) P•ida111pi1oga11 (G: ,.164}
'-a l'erlllll,.n/regulul (G: ,OZt) ~"Ill" (GI: ,203) a ......-n lcelolnpolt (G: ,056) f-c.! ~n indi;..idu (G: ,OUt)
~ l.emllep
I
;_. PIUdhln {G: ,038) La K.mt.-lYn pe19Y11...tlln dan 111ngm1ibeti... (G: ,OM) I . -~ coatJ1)llng s..vte (GI ,G74) -.u Pa1wedltan ,._ procluksl (G: ,022) · · B Jellnen b!rnitnNln 1n11ha (G: ,036)
ca: .on>
1 1
I
•• -11
l"lrluasan.,.._ran
l. f P«anl
(Ci:
r01•>
almilk (G: ,17&) t--9 l1&b4cMltpok (G: ,123) !
f--0 lnclMclu (G: ,039)
'L....a Status quo (G: ,014) Alta Ioati ilel
8Dii" .
lp;f,j~ft
l_~ .....
lt
-------··-.
~~!-LB~hl
__
·---·--··
. . . . . - . . - . -·· .- - - -- -~;~1
Lampinn 7.
Hasll perhlumgan AHP Backwatd Process bobo
n I
!
:
;
inelalui panbMlayaan ,.Uni temak
Penlnglmtlln SOM (G: ,737) · · ~ Tingbt Pelicicfikilln (G: ,319) . , - ·• Pemda (G: ,186) ~-II leil ... Keuangan (&:,MS)
!
~--
Swata (G: ,o41} temak (G: ,047)
'.......a Petani
r ·T Kepenilikln aset CG: ,105) i "j
I
I
~
Penlda (G: ,035) Lembap lrleulftpn
.___.
SWaltl (G: ,014) Petuli IJei •ale (G: ,011}
~--
rl
Keua11911n dlerlh •b••
(G: ,o46)
1 (G: ,.207)
! a Pemcla (G: ,0)6) ';--fl Lembaga kevangan (G: ,G90}
f· •
SWlllla {G: ,051) ,_,.. tiemalt (G: ,G30} Kondili I u.,.n:a (G: ,lOf) ·-II Panda (G: ,061) IAmblOa kelia~n CG: ,Gl4) • Situ Li (G: ,Ol5) • Petanl b!niak (G:,OU) Penlngbtaa Skala IJAlui (G! ,263) 11nGlalt pendldllCall (G: ,o5G} Pe11da (G: ,o23) • 1.Amba1a keuanpn (G~ ,816} · -11 swam (G: ,007) -ti Nini mMk (G:,00.) 1-•
' l
l -•
I
f-ti SWa.13 (G: ,021) La Petanl tMnak (G: ,010} 1111
builftlln dwah tei betas (G; ,o.48)
>-II Pemda (G: ,008) ~ i.n1'ega K.aagan {G: ,o23) ~- swuta (G: ,012} '.--ii
Petanl tllnWlll: (G: ,005)
· fii kondltl geognlfis (G: ,o45) ~ '9mda (G: ,021) i • Lembefa keuanpn (G: ,oo9) i--11 swam (G: .OOS} [__. Petanl ternak (G: ,007)
,.
---
ra.rtulMl*kll .pendamplngan
---~---·---
]PlnJemen permodlt•n IF•lltnl
teticnologl tlp8it guna
jPtmmngUMn ..,..,. pmarana [!emllr•n:..:11:::•.:::•'-=----------
Lampiran 10. Foto kondisi wilaynh Zona Tenga!i Kab. Gummgkidul
Lampil'lll l 1. Poto twnpallg wi 111wa tanantM pen&ftn dan talWIWI pakan ternalc di
Kab. Gunungkidul
Lampiran 8. Poto kondisi ;ebagian wilayah Zona Se1atan Kah. Gun.L1Dglcidul
.. -:-·
;
,...,.,,..._ ..
,-~.~.. ....
•• .... • Po
......, . .
t- .. f.
LampiAll 9. Foto ltondisi seblgi111 wiJayah Zooa utara Kab. Gununglddul
Lampiran 12. Foto kondisi usaha petemakan sapi pot.ong di Kati. GW1ungkid1il
.- . ·.~
_.. -·.-
C" ..
-----·
. . •.
Lampinm 13. fotokondlsi u.taha peternakan lcan1blng/dombadi KAib. Gunungkidul
.
- --- -
Petoeltl: NUltUl>DI ARANIRI
llA&:Uli Ek llllJlEICAIUAll
DUI llDDAllAll l'U9LllC FAIClll.TAS llCONOMI UMIWllS1TM INaoNESIA
2004
Vog)'Skarlll. 19 Aguslu• 2008 tkl :
~l!onan
km
Bppnpm A;mfiiAA Kcpada Ylil: Bpiibu
-
.
.................................................. Di Wonosari.
Sellubul'gatt deagan peneli11an yang akan SGya ltlrukui. perlcenankan saya Mempetkt11a!l(311
NURUDIN ARANIRI Penim Cq)
P«eriaan
Ot 112503431/(0274) ~12S077 Pogafti Negeri Sipil
NIP
4900Jl~71
Progr= Studi
Magist« P~ Eblnomi 07062992~2
Telp.
11uwis;
Pergimian Tini:gi
NPM
Dinas Petemaleall Kabltpe!eu Otmu~idtd Universitas rndoneiia
clan Ktbijakan P~bllk Falrultas
Seboig:ii f>ohall pmywunan tesls soya yang betjodul" Stmttgl Kebijat.-an hmbcrdayaan Petani temak di Ksbupar.!n Gummgkidu( ProvirtS1 Daemh fstimewa Yugyakarta" d.:ngan ini saya moho11 kesediaao BapaWlbu uflClllt berlcenatl ~ii ~ rerlampir. Kuesionupcen Guaungk.idul.
tfonnat saya
NURUDIN ARANIRl
L!mpj[!p. ICUE.SJONRR
STRATEGIK£8UAKANPEMBEIU>AYAANP£TANfTEaNAK DI KA81JPAT£N GUNUNGKIDt!L PROVINSI DAERAH JSTIMl!WA \'OG\' AKAR'fA DATA RESPONDEN
I Naona ln.ian1i
......................................
I Alomol
_, .....
............................................... 1.ATAR 1£UKA.'IC l).\N GAMIAIUN SINGKAT ffNEUTIAI< Plda tm}'8ll111111y11 JllgkJi k-
di lolb<jJlllt'l1 OlsllAgJ.·JdUI
don....,.
lot Oihwt ..W. ld>ih tift~·
bh.... -""' .... ,..,_.,,,; ~. NN:........ ~i.,P ~ ....... !;.,.,. -.unj« K""'I""" u..1 ..~ sd>lgal IEtllllgal ICllW:on .._.,.... ~ tce1"""'1all fo ~ ClanlOl!l<J~. Mdlml kwy•..,. ~I ~ ..i..,.,,.), adt .,.um! Y"'3 ~~I di'<~ ii""" """9"'"'""" ......... ,..,, Uhft ..w.b ......,_ .,.....;,.. _,, .. -,,.,......,_ KA:nUkimn IC'blpi-• lis
.,..,ya
'""'1* ~,..,,. _
°"" ,.,..._..,
~
~ pen.mil .. ...,.Jildo ..dolall SX"'J..._ """'a k"lo, ,,.cu sd>ot111t .,.~ \l AUi ~ ~..,,.,.r.. bNn1'911 ""'*II'"""'· ktbii ;,,,., mmj.. ikln ..... ,_.;., ,...... _ boayak""""""'I hnd... don lidolc ......
•""'"vu~
dbilu.,; ol
llibuo. l:....i..n -
....... di t.00111 ~· .,.....i ..,.it;, "'1tJlyl lltl"""k -. boa. dod ""'14111 wl:no\osi Poticon ......,. _....,
.......ta. tdAolOt\l. dall ~
~
_..
"""""'>"''"""""
~
dm1 ~-
l,.~~
Hll 1111 ldtl.llt .,.......
""".,.,,..Ill',..~
dlttl~CflM ~
.. ~
l1l,l\-~.,.,.__.
Kuosloocr ini clibw.r .w..,
K•~.,,...,. ~w milii&ID
~ld.·I "'~~ ~C'~
"""'""'Ooa.h
r..,.u
rut.-ckM•0l.t$CJ~)
...,yut-• ~
i.u.......
111<111Cfllllf1 """*"- ...._
kutq ~"' .....,. """slnW,"""""1dayo dot<,.. I.,,.,,
SDM. l"flO""'I'" Oi
Ilda"-
..,.,.,. '""7""1 '""' ..... lb lw>>l.Gol b..-, """"
Y~.
""*'i
...
lwtM&
~~~kmi,i.·in,oymtll~i
"S"*Jl K~
Hasil p
1>tg1 !eBll.11 :>ihlii )'tag pcduJt del\gan 1·cnw;.1.1neo di I.lbupf'fro ~
dallm
""'11y11\1" petanl -
,.,8 ........... '1118 ~edl. - teflin/lA• m...,,.. nirninalad>n
P=l>cn!orun "-Ii
l<:mlk di
sahh---~ b,.. """""'fttat
~
don nnjadi
flmroril!!h ~
ff..,1,,...,1m., ;,.;.,a, • ....,..,;r...bolww""""'"5~al<., l
l
Pl>IClitianini~-Analyticol ll!Cnn:hy~ro«sslAfll'l. yailu ~..,.des.srkeo flCD)'llioW\an f\..!ffi:"t! l'.IDgtJoJl!l }11\G t.e!eh dl~ ).fodc.J All.P mftlgQun.&:.•, rcn~i ~.., ('f'U8 Ytnt R~i dmn ~ paiwJl "'°'8n l'(JllliWfW.., )'VO& ditjtbft, IOetl J' en Ilk.hi Sii .. n\tidah, ~
~':V" •Cf'IC:ul.Hipn
ina.safJh JM! dbj• xbapu iclpW
~
ll\Cll\l!
d<J."ll )'""~ n~km
W&man~a.. Mo-de' proydui (FqrwonJ fl'
"-")ad• l>trd!S&IUJ blod.t;J )~Ida !!IBlJ )l!Jlg...i.ng hal~p
~
.!.eoiJIDIPJo;.m
~ ""'""' bmu.i- wnilt lij_.., ''"' .r-"""" um.I. • .., ........ rujv,., 7'"11 di ,...., .icp... IC...... mood ""'1clN\ ~ ......i. "~ """' Yooe cll:l'I' .sfllllljllm}~ lkllc"' mOOd
mod
"""'"\
p<m1<..-i
aoll
~
!""G di(lcriubn
RIRAKKJ MODEL PROYEKSI (!QRWARP
[
Level I. Cio&L' Tuj11a11
PeainglcalBll Kesejahtenw> """'}'iaakat melalui pcmbenlayaan peWli temak
Lembega
l'emd.a
-
B1t1tuan'
...
·-sub$idi
Ptmbaoi1u nan sal3Ila
I
""""""""
level 3. Tindahn
I
I
l L~v&t 2: Pe!aku
Fasllila!i
I
•
telcrto!osi
-
Swasla
l'injamaa
•
Pcnycdiasn
Ulompllr.
f
i11dividu
P~lorilr.al
-
produbl )Iii.MD
,...
kemmaan
"
Per'IClaSilll pemasaroo
•
1
!
lrenangion
l'injlmWI
"
PROCESS)
Petani temak
-
•
•
Rerkelo111pok
--
Ml
~
lndividu
.
Stat;os quo
!
~ p¢fl)IU•1SJ> &. •
peniembalian gait
~
.
Penuuran/ NgWasi
~
Level 4:
T"'!Cl/
Sl(emriO
l Peningbtan SDM
Co!!.troling
. I
r t
L Peningkatart
skala U5ftha
-
l
i
'
'I
HlRARKI MODEL PERENCANAAN @ACKW ARD PROCESS!
P••ingtelm>Kcsejahl«aaD lllllS}'llr3bt melalui pembetdayun petni temak I
r T
I
Kepemililam aset
lmgbt
pc.d;dibn .. _ _i
Pemda
~ kcu211gaa
'
'
•
• Pinjaman ~
ll:a;ataia• /Ol.lbsidi i
•
Ka...i1;,;ai1
Kondisi
Oaerah
geosntfJS I
I
•
*
• ~as
-r
'
lc.bijalw1
I
•
*
Ln-dSJ. Tintll~!
Pen ingl:a1an Skala usaba
Pet1i11gl:alan SOM
Levell' Targeti Scenario
..._ __
1
I
•
Pet.ani temak
Swasts t I
... I
•
•
Fasilitalogi
. Pcrulamping,an
Pembaagunan Sai1uta~a
IC&milr.iao
....i ••
,._. LAmDag•
k-..oan SWacta
l'«anlummk
~
s.cun K.foa ~--
ur1su' Mei ~·
-
~\$A
DM:nlh)"\t!t8
ilumil
ct.i..a pr"4<'4"JMA~
Mt'l'npiunyai penft
Scm1111 ~ Y"'i l
....Mas~
Yllll& l>d
loltc~i u.aJ14 loo
•tala rumah -
pemjaan
1D1 dilot•w•
~.S..""'°1!~)
Panda
Bal!ta!t/sU!s!dJ adaWt .... b
pokd """"
-oi1run hpoda [>dM• .....- t.im)'11 l-'Vn~ wma prma!1N adaleh pent~ I"'~
Coo!.:h
p8SB"
!IC""" 411
1">;1:5"¥..
WW
ptf'l\l\JMS u.~alla
1)8bP.l< poles> ....a, rumllJ l'(!k)f~
Y11111 mml>! pa!lda dllam """'bo.mtni. -~ don illgl ..~ ya dllablun o4ell 1'"'·--Sl(PDIAbil y.ltNn . .._....,,,...._ lldJolah _,., pom4a Y""i -liln 111111\i ,.,_.., kl( IN pada ""'lpOda ~ ""1u!nM te!a!!wd; odalslt Lembo&> ~ l"•JI"'&' mnditl hMl-a meWw ,.,~ wii ...-..k. ~'""' !!!Sliyic!o odllm _.,,,., ~ .....a...it.A Pll\l....,. modal....,..
U:tnolos• bail: """"'
KA•nng·n
~SI.
yang
pco..,._
Fcilim ~
.........._
•..,, ..,,;
....... lt
~
....,,,.,,t.,
~~- . "'"""'~~btOl:~~U'dl\ndu
iDdt~·tdu ltm~ ltuzna,m mca~ unNk 'lusya pcn~J~ pcl)'81&1!1~ (......,.,.,, ..-. h"')'> ~<1ah, Wiapt agll'l311) dm ~ 1WpJ "'1ta wQ'(U pcnpM1i.Ml paoj01g d~ ""-.f""~ ~ """""' d>O yanr,~ fin"#@ WW P""tf.'i )'l!W ~ }'.l!D:g dillbbn aldl pcdzg•tg IOU
~--""'!loll!>mi>clli ~ bibil,d$l - -
dmpn pclllli-
MW·
nr"tt
!kn.~
~
...-
Ldool!)
-lng,. .............
5DM
slclllmusaM
...
Tlnslurt PCIMHdlf lPn
t(..,.mlikM
""''~"'•" dMnh ~ Koftdl.i 1"09raft
....
pl""'-
.sa... ~
1111<4111i
~
aa. _..
~odtlW<
""''l!f1a
""""""')-~"""-·--"'"'ilia .,..n. ~1.-..
pa>g)JllSUI\
.,..,..~
(~!WI. danday&·-_ ... tcbol<>si)
~-
... ·--aclobti~;-loh1mok-~
»d\1f\AA a• d'uK::n.41 dan tftaiv«at usW ba&~ ~•\19»0fabor ~· Ja1isn,... tt.,.
tcbiw.._
.a
tiodol& .,;......, .. pctati op.ya altlif M;,,y. ""'-""'galxutgdafwm lciocnpolt ~ )'~ cf'•b••ee ~ -IAlp ~ ~ dlMYI ..... tcndiJHmdin llOlpa .... ggal!ongj:lll tlin dll""
""'"'maau liOOabm daripolabt ...,
:wuaal&lo
""* ~
l>allblllardoorm,.1-pul•mlqMll-._;.
..,.,,,__. ~ ~ ~
t
--t -. . .
.,.-;
Jatmro •rmdrm •r.Mt adabh
loounpu1111
laOdjloat ~sn se~agiMI ""'8t !llJ
Ktl dalamllOOgcnt""""" .... .-.I. S.mOa4'$tlllll~-) Keecfuc 11"" J1111 bm<po ,_,,we•• 4e.gao ltm4isi Ill.a ,....,. ..m..; tdcri-. clan~ ..... wilaj>lll
M•kn•
~ ..
l
$olh l"'"'iot (~l
.;
J.,c:bih pallioe ISVonal
T
s...., ...... i><Mnl
~
M.---(<XtmllC)
l.M.«
...
"""..;·
(VO
==3
Nil
:
s......g •• d
"""""'Jay..., ,...... ,........_
l''l:!l•DA p l • •
,....._ .......
poliog ....,..,...~
_
IC ) 6 p 14 ( 3 12 1 i 12 p I • .P l 6 I 7 i 8 I 9 I SW-STA --
•
LcbUt ~
LdUh,,....,......
l'cm
i
s-
mernllih .. ~ 7 artloy• mpoaclen mmyn.uo 1»1>wo 11emda rn<111!'1lllYll """' lc~lh ,..,.g.n pen•na
~
don,..i.
•w.,u..
A. Kuesioner Modi! proyeksl
yang lleSUOI menurut .,_,.,na1an
8apal<Jlbu
i:iad• ptlun)uk
d*i'IOM r>et ~an
pen9ls1en. Sek;,rano inl dolam penlngk.atlln k~hteraen ma~al'llkat metalu1 pemt)j!n)ll'(Hn peUin1 ~le -'>lttI mMa ybllfi ~M lel)lh domln•n ~
1.
.
,...... ,..,,"". "
Fvl>lcu
.......sa
9 8
p-
9
-
r== lembllgQ~"
~&.c
aI
5
6
5
1
6
II 5
1 6
5
II 8
1 11
5
•
B
7
8
~
a
T
6
~
9
Swatt.a
i7
Pa1ida,
,o,mo n
•
8"nlu•nl>ui...ic!> .
p..,...,_...,.
~nlsd>sltl
ursna: titM«IW\a
~
I
1 8
9
•
~
6
7
8
•
7
8
II
2
I \ . 2
2
I
2
3
•
s;e
4 ; 3
2
1
2
3
4
~j6
1 8
• '' 3
2
1
z
~l6
7
8
z
I
2
1
&
·.~
•
3
•'~
3
I
• •
3
... 3
:
~
6
8
7
0
i
8
7
8
~
8
T
6
9
8
7
e
•
II 7
6
Kalltnglfl
.
Petln• Temak
• .,..,.r.,... • 9
PeU.ni1"emff
r;.-,
&K616P-
9
l~
tet>tft e(elCllf ?
tjnrlMIQ 401 l'Of'9
TlnMilal> ~
3 4
I : 2
3 2
J'etaku
Pemttangunan
4
3
2
t
2
3
4
~
8
7
8
9
4
3
2
\
2
3
4
6
8
7
8
9
Foaii•H• le>noloQJ
4
3
l
I
2
3
•
5
8
l
a
&
~
5
4
3 2
1
2
3
4
5 6 7
8
9
Peraturalll~lasi
5
4
3
2
3
4
6
6
8
9
l'atllllHll•~olog1
6
s s
2
,
T
SRM
•
"-"bat'cu•O<
urana oraearami
9
a
7
6
6
~
9
8
7
e
9
8
T
6
9
6
7
6
'5 ' ' 5
9
a 7
··~IVaianlNI
FaallltHl lel<M"""l f-.i1111Hitol(1to"'""""i
Pend1mr111"1na"
Mlj
•
'
'
5
'
2
'1
2
'
2
a
2
l
2
3
3 2
1
2
3
3 2
1
2
3
3
2
3
3
~ ma
kU ltmbaQ.t Ali.lOMD
To""'*8n
' ' '
8
g
1
6
g
1
5
e
5 5
'.f
an aMyanp
till
•
9
Penc1Mlpl1>1an
9
Por-anl11•9oloo;
J
a a
9
~1.'11an
6
7
a
11
Perll\l~nfreguiaoi
6
7
8
9
Po..tu,.n{regulaai
l8b.n
ere1ctJr ' Tlndakan
Aaie-
~nj..,,..
9
a
7
6
5
•
3
2
1
z
3
4
5
6
7
8
9
~
8
1
6
&
4
3
2
1
2
3
5
6
7
a
9
!'Roja-• MIOmpOk
I
a
7
6
5
3
2
t
2
3
5
6
7
8
9
""'l""'an ~
9
8
7
6
6
3
2
t
2
s
5
G
7
8
9
8
1
5
4
3
z
1
z
8
9
,,..lltifuln
Pllljunan-
9
8
J
6
5
3
2
I
2
1 8
5
--
~lrwliwiclu
8
a
7
0
5
'
2
1
2
3
5
7
g
~
7
e
$
3
2
I
2
3
5
Pltolhn
'9
I
a
1
5 6
3
z
I
2
3
5
7
6
3
2
I
z
' ,e "• ' a ' • •a
'
~
e
' •
'
p....h.-
....
lticlMd<>
Plnjamat>
...
,lft
'*''.,..,
9
"""
•
l!ji!Jlkll
f~
s-•ta ' $tla
'"'
6
Sla.P
9
8
*•..,.,,,.
9
8 7
a 6
9
7
6 5
-ProdulnM Pen)
Pn>d'*-'
UHlla
s,
•
-IM'4l<*
5
4
5
3 4
3
A
7
8
5
7
6
'
8
9
lln
&
...
7
9
• eon~
J
I
Cor1IOlin;
P"'-ll9""9• ~ Mn
'
2
3
3
2
3
4
3 1
'
t
s
'
2
7
~
B
1
9
e
7
•
8
e
5 1
&
1
' '
'
5
a
7
8
9
J4,lintn ktn\rttltn -ha
5
6
7
8
9
5
•
F'wcW•n n
7
a
9
5
•
4
auta~ 3
2
3 2 3 1
1
2
1
2
t
2
, s .. , .. 4
s
.....
5 5
Tlnclakan
6 7 6 7 6 7
8
9
h\tbniu
B
g
Sl8Woquo
e
9
-quct
Sebom• "" tondal
-·
-
klMMfayaan petanl tem~~ l!!Moan yang lel>lh de!
pe<>1"9f.)ta11
Mam te!'Nk r Miami imI~~"" 8
~
H In
I
~u 9
lebth del{l)I 7
3 2
!'>elem
Tl.-.n
..
6
7
yan;
lln!l>2kan """
Pe"~e~•il ,......,.
ti.
• '
'
.... lelllltfl ~anpcmy•••tan
l)alafl'I penl~n ~an MMYarakatmtialol peMbM!ayaan petanlbemak a.noan
•·
-
• ' •
'
inclilt""'
laf5l!tl. rrana yan9
seitartaa5nl Undakan p,:mt>ongunon »@"' ®n moorano png dttaktlkan Pemda, 1mlZ:d man•
7.
yallO leblh l)e<>!l"O ?
Pen(ngMlln
a.
e
~
SOM
T•rvot
Skala~
Targot 7
e s
4
3
2
a
2
1
4
5
&
7
8
9
.,..
PMi1Qblan
UooM
Sef.lma lr>i llndakall FMllllM! le!a!Ok!ql yang dllltkullan Pemda, tam man" Y"/19 li!b!h !*'~
? Tatjjll
8
10.
7 6
s
4
Selame lnl bndalmn PmJ!>11opn lttllh pentlflO ?
3
2 3
2
4
9
!l9!11tur1n/F!!Qu!asl '111119 dllakuklln
Jemd•. ~
man.11 va119
S~la ...... lan 1
9
2
3
7
4
8
9
11~ Selama in• dalsm tindaknn membenkl'ln Plntnwn k'f'Mdn tustomnokoepni temnk yang dllakllk3n L~
Keua~
Jaa1ft man• V11"lJ Je()ln peiltlng 1
12. Se!ama mi dalam llnd!lkan mernoertkan Pl•W!ll!n dtlbktllaln Lembaga Keuengorl,
lllllift mene
)10"9
It..,.,,
leblh penllflO
indlyj!lu ?
6 13. Selama 101 &lam tlndakan ,,._,,bet1lclln !lellltiban
'1111"1 dffal(ukbn ll!mba09 ~an
J4
I
• .tam!lt
"""13
D!!ll!nt te!Ml!: yang
lrtM!!! POii
7
8
!I
rcmak pen"nma plnjomon
vent leblto pentlng ?
SeSama tril delem tfndabn membetlkan kemudaban Ql";GD'fr@aQ don penMmMtJanplnJAtMO
!r!!O!!M nctmi lem/Jk yano tlllalcukan I.em~ Kell&"Oan. '8l'(ltt marta vano lebth penling ? ~SDM
19 I a I 1 I e Is 1413 j:j7j:j 3 r• I s I e I 1 Is Is
I =t=~·
15. ~-
,.....
1n1 dalam tlndakan conppt!ng
glrr!awn y<>ng dllakilltan t.emba9a K~a11gan,
mana yang leblh ~? 8
9 lfl. ~ma m.i>a
5
1
4
3
2
1
2
3
4
5
7
8
8
lllazd"
_...
9
T8'Qll
~--
lni da~.am ttnd8kan Qt:!)ve
n:csm
YMl!I 1eb111 J)l!fllln(I ? Targll
Penl'IG•n&OM
9
8
7
8
5
4
3
2
1
2
3
4
s
6
7
8
17. Sel&Ma 1111 dalam ttlldalcan lalln&n lqtmlt@•n mh1 lcc!)ldt nel!HJI trmal: yang (IKalaJl
Swnuo, tam£S m111M1 ,,_
leblh peftllll!J ? 3
ta. seiama 1n1 dalam tlndalcal'I l)erilleS&Fl pemasa@n
4
T
SW&sta,
yaftO ~n
ta=
mana yang
lelloll peMlllO ? Pen111Q1111an&OM
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
~
~·
11. se43ma Int tlr>&on tl!!!1<ef!lml)Ok ya119 dl!akukan Petanl -"·
20.
1
8
9
usaha
imzt l'lana y&ng TarQ
T
Ponh111....... 6DM
6
8
S
seema 1n1 llllltalcan lltbs n•ma
1
4
llldMc!t• yang
dllelwQQ ~
tMlal<,
a
tmm:t rn111na yeng
pet>tlng?
7 21.
I
Selarna lnl tlt>dal
? Tllllltt P~600
I
5
9~-
4
m10 yan51 dffelcul
I I I e I s I • 1312 I 2131 • I
e s
1
I
Taroet
i..m&k, IAlllfS mana yang lebl!I P""tlftO
-nl
SUia Ptl Vi 1 J
-
leblll
I
!i
I
j 11 I r J & J e ~--
Tqet
I
8. Ku75 oner lhtckwtnf f)roq!g (Model Pemncanaanl 1
8at>i'lk/'lou oenoan berpedoman pada petunjuk
Molloo 5ogkar! afl\lka yang sesuaJ menurut pen11a1an penglslan.
Illllti ~~
1.
y~g le~
pentlng
untuk
Ice
!)!!!lll!QDNO
dalam mewujudk11n
c!ep•n
pen1ngkatan ke
TOf9111. l'
&
7
6
5
•
3
2
_,.
·!
....
Tinglllt pen
8
•
7
8
5
Tinglul paodida11
I
8
7
8
5
~-
8
•
7
e
8
9
0
1
G
5
9
e
7
e
5
9
8
7
6
5
~peudk.~"
1~
...
1~-
' ' • • ' •
3
s
'
•
7
g
5
I
7
e
5
9
8
7
g
6
e
•
7
e
5
0
/r~-""
g
11nvlla! aendidbn
1~I
!K........,,_ ' '.Keaanu•n-
9
e
7
6
5
11
e
1
II
5
• ' • • •
•
1
2
3
3
2
2
3
a
2
' f
2
3
3
z
1
2
3
3
2
I
2
3
3
2
'
2
3
-
• '
9
p-
8
7
9 8
1
8
7
a a
7
9
1.em1>1g1 KeUallfllll
11
ICAM•••n
9
t.e.nblGI
9
•
7 1
• 6 5 3 ' ~ 6 ' • ' 3 6 5 ' • 6' 6
0
5
' • • •
6
7
9
5
e
•
7
8
Q
5
6
7
8
9
5
e
f
0
9
K9u•-·_,.
5
e
7
8
9
Kandlll--'
5
6
7
8
9
1
2
3
3
2
1
2
l
3
2
1
2
s
3
2
t
2
3
3
2
1
2
3
3
2
1
2
3
I
2
l
2
1
2
3
3
2
I
2
3
3
2
I
2
3
2
1
2
3
2
1
2
~
l<epemHta•...C
i<euonoan kdncf .. --
-- gtog..ii
M!MMle
2
3 2
3
9
5
•
' • • .. •
6
7
8
e
5
6
7
•
II
6
6
1
8
9
5
•
7
•
g
t'4N:1ngan daratl
5
8
T
8
9
l
5
8
7
8
9
llOO
t:ml!!m !loo!qlt DC!!d!c!bn
' '
• '
' '
t( ~
Kondll! -roll
-
peot,oku mona
-
5
6
7
a
9
5
6
1
a
ii
5
•
7
8
9
&
s
1
8
9
5
8
7
8 9
PltaniTernalt
5 6
1
•
Petal\! Temol<
-
....
--,~
5
,_,,_,,.,
va"fl lel>lll bl!fpo<"anl
""-
8
y
3
oalem rnencflpe! ID""" Penloqka!an SQM <1en9an
.._
7
~hi
... p,,,,....
":TOl\ll
5
Penl:•lan
2
.
-
2
3
:~
I
l
9
l.AmNga ICeU""9'1"
PMA.hi TaT\M S-tl!
..
--
Dal9m ~Piii l1!nlrt
S.
-
i
I
leblh betpe<ar>7
-··
,
7
6
5
4
3 2
I
7
6
5
4
3 2
1
9
8
7
6
s
4
3
2
1
II
8
7
e
4
3
9
8
7
6
'
5
4
9
I
7
e
5
4
g
....
l.emtiooa~
:-
•.
l<m!rJlo ieperrJl!bn oscr. pel&ku
3
4
5 6
7
8
7
8 ll
$wasla
7
a
PelaniTemot
2
3 4
s
2
3
4
6
2
I • 2 3
4
s e 7
3
2
d2
3
4
5
3
2
I
3
4
e
•
'2
··--
l>.w...
p-
....Pemc!•
,,..,,.,..
-
8 7
9
8
7
s
5
9
e
7
6
5
7
8 5
7
6
7
e s
9
~~
~-·· 1 ...,bevo K.eoengan 9
7.
6 $
9
9
•
a e
Dalarn men:aca1 tarot.t
5
' 6
~Keuangan
9
9
••
S-18
8 9
PetaniTemai<
' • • •--· 7 7
NaniT.m•k
'
a
4
3 2
1
2
3
4
3
2
1
2
'
3
z
I
3 2 3 2
-·
s s
7
a a s-ta
3
4
s
?
8
9
2
3
4
5~&
7
8
•
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1
2
3
4
6
7
•
9
SDI(
oeagan
5
4
3
2
1
2
3
9
8
7
s
5
'!
3
2
r
z
3
g
8
7
e
5
'j ~
2.
\
2
KslaJlflllll g I
7
8
5
4
3 2
1
g
8 7
6
s
4
3
2
1
9
a
7 8 5
4
3
2
-·
oasam
-
mencapal W9et fe@l9kaWt
pe!BluJ mare
,
1
6
5
9
8
1
8
5
4 4
-·
'
3
8
,...,...
Lembaga Kauengaa
-
PobnlTemsl
.
-Ternek Pletani T1rmak
tfM'M gona1st geoqr;an. pera1eu mana
'
5
e
7
8 9
4
5
a
7
B
9
3
4
s e
7
8
a
2
3
•
5
6
7
a
9
2
3
•
5
8
7
8
9
2
3
4
7
8
s a
..
-
lembago Ke\19ogan
P813n1Tema!<
PelaoiT..,•k Pelanilemat
9
-
1tenga1a
••Iii.,
Ible~• I
i
94? usal\a ctenoan
yang fd>ltl ~?
9
&
9
tnhre'?':;
~ku
7 6
~-
-
4
•
~~
e.
8
ti
hmda
~
7
_. . .....
l'ollllw
s
6
2. i ~; 2 3 4
&:ojloptao
Y•nQ lei>ll> ~n7
Pemda
,....P.•••1
' •
rr1ena
l'elalW
1
oa&am ~i tarnc;t eenuptgpn sDM deAQan kC'MMft !et'i'tf'9'" l)dalcu mana ya"I) lcl)i>I ~n?
ct.
I
•
9
l Pemda
Lembega~
-p"2
smt ~
feniMkltmt
'
2
f
2
3
2
'
2
~ ~
4
5
6
7
I
g
s
8
7
8
g
.
-·
Dootcar oeng1Qjtsan.
-
LemDaga
Keuengon
p-
9
a
7
e
5
Lll1ll>OQ•~
9
8
T
6
6
lembaga ke...ngtn
9
a
1
8 5
s-10
g
8
7
8
5
9.
3 2
I
2
3:•
5 8
7
8 9
Pm.nlTelNI<
3
2
I
2
314
5
8
7
8 9
s-
4
3
2
1
2
3 4
5 6
7
8 9
P8ClniT-
4
3
2
I
2
3
5
7
8 g
PelaniTemll<
• •
--
•
6
-
Da~rn n\ll!!ncapal tarnet Peolng)(fttan Ska'* U$1ba Gengan kcodlrln kMM>lllQn ogt. pcic\ku
mal\il YllO!J ld)CI) OOperln?
I
;
9
e
7
II
5
p-
9
8
7
e
5
._........
9
~
1
e
Ii
e
8
7
6
5
9
a
T
5
s
i
8
7
6
5
-~·~· -
i..m~~ln
JO.
....
DI.tam
oort>a'
..
• . •.. •
• • •
G
~
9
8
7
5
5
PelTICll
9
l.emblga~
g
•
I-··
s-.
J 1.
--
!»lam
I
2
3
3
2
I
2
3
~
t
t
2
3
3
2
1
2
3
3
2
I
2
3
3
~
I
2
3
•
s
II
7
8
9
!Amboop
5
6
7
8
9
~
5
G
r a
9
P-UT-
5
6
7
a
9
!•
5
6
7
8 9
l'WlnlT-
•
5
8 7
8 9
..... IT-
•
Slcalft U$Chl
• •
dengan
9
9
a
e a
•
!cmtfnlA Ke! 110900
r
a
1
2
3 4
5 G
7
•
3 2
I
2
3
•
5 ll
7 8 9
7
8 5 4
3 2
1
2
3
4
5 8 7
•..7
6
s
4
3
2
I
2
3
4
5
6
7
8
5
2
1
2
3
•
5
7
II &
• "
2
'
2
3
a
3
"""""'fM' tamer l\anlnglrptl!n Sb!•
mana y11119 letill> berperan7
Petalcu
--
9
8
7
8
5
•
3
2
9
8
7
ti
ti
4
3
z
Pemdo
g
7 8
6
4
s
2
Lome>eg• l<....,,..n
9
~
2
9
• '
~
l."'1'baga ~
e e e
8 5
4
3 2
s.....
9
a
4
a
7 7
• .,
6
7
t
•
' •z 1
•
sw..i.
•
v
7
u 9
s-
~
7
8
9
r.i.n• T•mlll<
6
7
8
9
PtotenlT-
•ahn ~n
2
p-
Me@b YA04
fl l.eftd>aoa~
3 2
4
~•"!I""
-
IMUI........_
7
~--
2
tar;oet Pen!ookatoo l)lllllkll ....,..y8/lglt10ll1 t>'l' ~
a e
,,_
3
tne(\(.8961
P•Lllw "'8mdl
..
kl>nd•la
i:r.teniT.......
kQnd!sl
-
geggm!! pe~l
s-
s
6
7
8 9 Lombaga Ke1111ogoo
s
6
7
•
5 6
7
8 9
P<Jt.aniTemal<
•
1
•
G
s-... ....
4
~ 6
7
8
3 4
6 ti
7
e
9
PWl\IT-
3
3
3
'
2
1
2 3
1
2
3
•
• •
9
9
' P-T-
_
l!l!'l!!lt """!Jlolg!!l!n Sl>f1defl9&n lce!!da!a pngk;!t peMldlkltn d&tl pelakurrr;i Malla )'Miii lel>ih ""'*"9? Tindol
Da!&rn ~I
12.
.........
~ti~
--
Ttndllcan
'; &.ntuan'SWaldl
9
9
7
6
s
9
•
..
7
6
s
4
7
6
s
•
~
z
~
4
5
6
7
&
9
2
" 3 • , •
s
7
•
9
5
'e
7
8
9
5
6
7
5
6
7
8
9
2
1
3 2
1
4
3 2
2
•
,
1
2
1
z
--
3
·- ··-·
8antuan'Suboidl
9
llell'->-ldl
9
• •
s
9
8
7
6
5
l
2
1
2•3
~n
•
9
a
7
6
6
4
3
2
1
i
3
4
s
6
1
P&fldlml)ir.von
g
a
1
6
5
•
3
2
1
2
3
s
6
7
~
9
s
•
2
I
2
3
5
•
7
3 l
1
2
3
6
6
T
3 2
1
z
3
2
t
2
3
,,.~
9
PiP.n:au .,.1111Cl ~ I n
9
l'llljMlal\ pe111\0G11an
9
-
F....., ,,_
111111*!11
$
..
toMoloQI
t
P.mbe~aanma
1.1.
'i
• • .. • e • • • 7
5
.9 8 7
, P11Nma11 pennodlllvn
F......
7
9
8 7
6
7
5
7
e s
7
6
a
•
•
a
7 7
5
• • •
•
4
3
t
1
•
3
2
3
2
'
2
1
2
3
4
3
2
I
z
3
,
.... .....
• • •
.. • z
3
• '• 8 •
•
'
"
3
i3
-r
• 4
.. '
6 6 5
s a 5
•
"-~ """""'1pl/lgfft
fuilaasitd<nologi
p....,.,,. • ' ~..,.n• • ' P1•J-• • ...,.oa119u,..n .,,.,.. l k..mtraanuutu
penn<>Qol&l>
9
Faoftaoi ti1lu101c!)i
8
9
Pra1 .... n.a
8
9
K4mllfaan\l$11)1
7 8 9
fnmtaalt~I
P~unan 6 7 8 9 l'laM
-e
7
•
7
6
7
e
T
..,,,.,.
• ~n-. • -......
a
9
II
•
i
9
~11.aran•
-~n1111w
Daltm IM•~ target PecUnok3tMSQM ~ kCO:telr! ttool<mQM<MAjk.aDGan O!Motunva t.eml)ftQa Kllt""""'n tll>9k&rr mana Jllln9 leM'1 pentln9?
.
Tincfaun
.111a--
r .. ntu.r"9ubtJdl r
-
;
r
Dal1Ullnlt\la..rtue111•ubtldl
] P"""ampmean
;~n '
•
1
2
3
..
6
s
1
•
•
3 2
1
2
~
4
5
6
7
8
9
5 4
3 2
I
2
3
•
5
•
1
8
9
e 91 ! PerrGivlguna•oa•p,..,...,.
5
•
5
7
9
•
1 8
~--·
2
6
e
-"""
g
1
9
I9 e
•
3
~
! F-i.t<notoQo
8
5
4
a
2
1
2 \ '3
4
5
8
1
&
8 7 8
5
•
3
2
1
2i 3
4
0
7 8
tt--
9
8
7
6
6
4
3
2
1
2!3
..
5 5
6
7
8
9
f ·~" .. '
!o
8
T
6
s
4
3 2
1
2
3
4
5 6
7
8
~
fMWllMI ltl<"c»ogl
) 9
u
1
6
s
4
3
'2
1
2
3
4
5
6
7
6
~9
8 7
6
s
4
a
2
1
2
3
4
t>
6
7
'
Pembengunan '811111&
8 9
~
! Pendame>5naan ...
9
·--
'
•.
7
'
'
-
'*" .•.••
K&mlb'aan LIMha
,.....,... , .,,,_,
&
$
7
f
5
•
3 2
i
2
3
4
i
6
7
$
0 FMMIHI~
9
II 7
0
~ 4
s
2
I
2 ,• 3
4
!
8
7
8
9;
........
9
3
2
1
z!
'
5
'Plnjomen~
l)elmodalln
•
t II 5
4
.
3
• • 7
Pembellgunan.a..,.a .,,..,..
' ''~UMftl '
1
F~Mknoloa•
e
Faslllael te1111010111
~
P9rnl>e~•n Nflilna t
p,__. 1•.
~
' e•
•
a
7
~ 4
7
s
4
6
4
T
t
3
4
5
2
2
3
4
s
2
3 4 6
,I2 '
'
•
7
8 9
6
7
•
9
t
1 &
~
Pembengunan .. ,ana Praaarana
11emaiaan ""'""
'
Kemllnl1noaalla
tmgtqt perwnd!kandbn oetak"mlft
""""' YMIO leblh pentlng?
aui.-
Tlndakan
-
8antuanlsul>Uli
r~·111ancuan•11.,.;a;
-.....-
s
8
1 6
5
4
9
8 7 6
5
4
9
a
5 4
0
8 7
D
•
• '• s
7
6
7
6
'
Tllldalwl
2
1
2
3
4
5
6
1 8
9
-ampingan
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
312
1
2
3
8
6
7
8 9
f ll5il.Wj
3i2
•
"-~
1
2
3
4
$
I
1
a
Pwtlt&iQii.Jnan aatana f'r&unltna
4
.:i
2
l
2
3
4
s
6
7
8 9
__
3
g
'"""oloel
...
1'9ndomplflgan
0 a
1
6
4
a
2
I
2
l
•
5
8
7
8
Q
l'lfll.,...n
Pendlll\'lllffl\JBn
e a
•
1
$
5
4
3
2
I
2
3
4
8
11
T
a
9
l'•hnl
~
0
a s s
T
e
6
4
a
2
I
2
3
6
8 6
J
2
1
2
3
'
uraru 1 & i ; ~OQunan Pruaran1
7
•
•
9
&
1
2
1
2
3
•
s
Plf'llNM1l pom1cdalan
0
8 7
~ponncdalan
0
FMllilHItiM>OIOIJI
0
Pe1ldlfnl>tftM PlnJ1111t111
'"""'"°""
!F-~
1s.
• •
's • ' 6
II
3
2
1
2
3 4
6
..--
e
7
a
7
8 9
I
2
1
2
s
4
6
7
6
5
4
~
2
1
l
3
4
7
8
g
8
7
6
5
3 i 2
1
2
)
6
7
7
6
4
3
!
1
2
l
4
a
6
7
e e
9
•
•
5
• •
•
• •
'
l
6
...
-·---
•
"'--
K•nll•1UUhl
keodfl§ Uookat aendk!Mn don pkunyp
""'"" ya09 lebltr l)entln97 Sko .. _11'11an
lemak. -
~"
.. ....7 a... .....II . ..PembenjJunan . -........ -.n•
3
'
teMotogl
FHllllMI...,"'°Ill
9
4
nndltmn
I2 t I ~h i
2
3
4
6
1 8
s
2
3
•
•
5
6
1
8
g
3 ; 2
1
2
3
5
6
7
8
t ; FMlilaell.'tlw>losrt
5
" • • ..
3
1
2
3
5 6
7
8 9
5
312
1
3
'
~
•
7
8 Pi~nusaha
7
6
6
4
3
2
,
2 2
3
4
5
8
7
8
e
T
6
0
~ 2
1
2
3
7
7
•
5
1
2
3
" '
0
8
"
6
7
•
I
7
t
a
7
e
&
!nant.......-•
e
8
7
6
lea~1
•
9 8
7
6
-lbtldl
0
7
Peodlll11!)8'9""
9
e
II i
Paodompl
• •
""""""*'°·-"
1 .-, .... .
7
5
9
:""~·
6
6
Tlndol
Sa~
5
4
Dalam menaipal Llmet Pet>lnaJ
•
7
t
PMlbel>gunan .. ,.,.. ,p,..,...
1
3
2
1ne1rcapat b(pet PenfMkoJ:ln Scttt de1\9an ~
Sw••t11. ~
!
, ' , 2
6
' •
3
4
4
3
I
2
2
-·-- --
• •
'
5
Pend~
~·.,..,,._..
;p~ ......,_..,..,,. PrKMllta
....,.._...,__ • _......,......,. 8
9
~
Fnll!Mlleknologl
9
Pc-••
Pendaf
~ !:
P'9inpn
8 7
e
l'lnj8mllll ~·
I' ~
e
1
~
t>injamlll l)eOTlOC!aler>
9[ I
1
e
l'fri-
g
8
7
fMllilall~
•
e
F~~
~
•
9
I
""imodalan
..
l'
""'"""' 11.
D&lllm f'-CapBI
-
O.nMlrlloul)sj:jf
' 5 6
1
e e
7
e
6
7
•
llrort
G
5
4
3 2 2
I
2
4
3 2
1
2 3
'
3
2
1
2
3
4
3 2
1
2
'
a
2
1
3
2
I
4
e s
•
3
•
~
• •
&
e e
!
6
3
'•i6
2
!J
4 ;6 l
e e
2
3
•!& e i
'
2
3
•!5
6
7
I
0
!6
' • Is '• '• s
8
7
a 8
8
T
9
5 6
7
8
s
7
8
3 4
s
•
7
els'
7
'1e
T
9 '. 9
-...... -·--~--
I
T
5
4
3
2
1
2
il
e
•
7
5
•
3
2
t
2 3
4
3
z
2
• •
a
'
2
1
2
3 2
'
2
a
•
5
e
1
2
3
4
5
e
1
2
3
•
5
e
~·
' 7
e s
7
e
t
"11\i••'"" 1'9"1'<)d1lln
9
e
Pirja11111n ,..,.,odo!lln
9
e
7
6
5
•
a
7
e
5
p.....,._ ,,..,..,_.·-
F-f-..;-li
leilnologl
~UMnNfana
p......,.
17.
--
...
5
8
8 7
6
5
9
e
7
6
5
7
a
5
91•
4
• •
•
' •
-.
,..,_,,"
1
8
a
dan oc«a!cvnya
2
~
• •
Kamlrun...W
'
'
2
e .a
9
7
f"llncllmpingan
t
J
Klmirun ... ,..
8
3 2
sia
'
8
f'rw&all!NI
8
4
~
7
PembenclUrien .. ,.,,. I
T
5
7
-""'"
6
e
0\8
9
5
T
"""'11JT(li1Qan
a
4
a
• ' s
1
Komitt3an ustfla
2 3
9
1
9
1
Bo~
ei•
1 8
2
s
_..,,,...., --
f ...... """'°'°91 P• ti::l4ofl9..._. ,.,.~ I
3
6
e
9
.
;
.. __ .._-----·~~ ..
7
~
0
I,
Kom*11an-ha
Pel .....
I
...
7
9
8
5 8 1 8 9
9
4
7
denven Mnd•I• lwpemlJ!i
pen!OO!clbtn S!)M
T
2 3
3
SiCMI
t'e
I
4
""'111 leblll ~7
-
fmlll!§, tind<>k.>lt ,,..,,.
n.-....
5
3
2
3
2
4
3
2
I
2
3
3
2
1
i
3
.,, 4
s
'
8
'
6
7
e
T
a!
8
4
5
8
7
a;s
3 2
t
2
3
•
5
8
7
8·9
2
I
2
3
4
5
e
7
a.e
--
"""""'"" ponnodal.ln FMBultllu1Qlovf
Fllilttnl ltllnolOG•
Pambangunan .....,..
9
3
~-Ila
"'-
t'
2
F..aitasitMnologl
f'wnbangunllll Mlll'll
•
1
3
•
aJ9
2
~
9
,,..._..,.., .. ,,.,.,.__
~untn.....,., Pll1...,. ;
I
;
'
Delam mencaplll !arO(I: Pl:ft!Ml.., l!iidaltan mana \o&fl9 ltblh pcnttng1
~ 9
&
1 4!
5
9
e
7
e
5
~
9
e
1
e s
l!en!AJe~
9l8
7
8
5
'
•
'•
Tl-
!5
6
7
8
i9
Pond...,pl!lgan
' '
$
8
7
8
9
Pinjlmari pe111
a a
7
a!i
F-lllkt "*'Iii
4
5
8
7
8;9
l'elllbMo...... --
3
2
1
2
J
4
J
2
t
2
J
3
2
~
2
3
3
2
1
2
3
Pra ........
I.
n
. '
S..-nll
9
e
7
0
6
Pendl~
9
8 7
6
5 4
P-ompmgan
~
8
1
5
5
PeindlimpinQan
9
II
7
s ~
~
g
8 1
~-r-~.... ...
..
11
5
• •
7
6
5
Pfntaman,oe"noda'81r
9
I
7
8
5
'*"
8
•
1 ti
5
g
8
7
s
5
t
II
7
II
5
9
8
7
8
5
Pi•n•npeut•
FHllllol lol\llOIOgi
-·
,,.
~
p,_....., H.
ll!'Jlet
Dalam men
• t11'<1<1~
-_--_
..... _,,...,... ,.,,,_,,,,._..
5
T
2
3
II 5
7
i'
2
3 4
5 11 7
' '+
$
3 2
PWlJWMll peimocllllan
F-
9
""'•Wi!junan
' •
8 fulitMi 181\nologi
3
4
5 8 7
l!
3
6
7
a
G
2
3
' '
5
5
6
1 11
9
'
3
2
I
2
3
3
2
I
2
2
1
2
1
6
Mrona
9
1
3
iel<noblll
8
~
2
---~__ --__
9
4
1
8 9
•
9 9
PotrD•RQllM• ........ l'nlNIWll
... .,.
SOM lfet"9an b:Mt!t l!epetnllll
•
7
•
5
I
2
3
7
8
5
'
3 2 2
I
2
7
8
5
2
l
2
7
6
s
'' ''
2
'
3
l
'
3
e e e
7
6
&
Pend91...,.... "
I
8
7
II
P91MfrlH-'Pfl
•
G
7
a
•
1
6 5 6
5
7 7
6
5
~
i ~.
7
llOllnoloat
•
9 .' 8
oum mencapa1
7
e
t
e
tamet
7
II
9
P.,ICla 11plngan
6
7
P~
e
7
9
..-...~1
II
1
I
5
2
' 's 's
' •
g
e
7
•
e
\
2
3
8
1
•
2
1
2
3
II 8
1
11 9
Flllllali teilnologd
3 2
1
2
3
8
7
p,...,.,.
3
2
I
2
3
' •
9 9
-....
3
2
I
2
3
II
9
FMillllSI lellnolOgi
'' '
• ' 5
9 'I 8 a fI a
' 9jl
9
1
2
.. e
9
• •
~-h•
5 I
3
3 .. ~ .5 6
I
•
9
7
4
3
I
6
2
''
4
2
8
1.._
6
3 2 i t
'
I
9
IP.........,
2 3
2
l'ef>d~
: Pemll1111JU118n..,_
3 2 'I 1
3
5
.
1
4
II
; F .......
6
5
T
~, .......
~
e
•
1~--
4
I
4
7
3
2
'
I
SW.Pvil•1:8n
•
~-·
7
6
7
t
_ _...,....,
1
l'r!!!ng!!l!!a!
I
'.; ""..,,
3 2
•'
"'""" yaflll letljft peMln97
9
. P1n]""'"' ~*'
2
8
9
..
f
3
·-· -
T1ndllou1
8"ntMan/Jubsidl
' ' ' '
2
• ' '
3
2
1
2
' 'i5
3 3
3
II
'..
' • ' 4
'
5
!
5 II
7
a
1
5 $
6
7
4
5
8
7
•
7
•
)
1 1
2
3
5
4
5
z
I
2
3
4
5
5
4
'
2
I
2
3
'
5
2 2 3 ' ' emlMl!liM SOM den9an 1tendtla $
:!
I
~I'.'! temak. tlndakan mene yeng lebllt pentlng7
$
$
r»rmcdail1f\
~Komlrun-NI ~"Pl""
i:l•lilirl
Ptimbengunan mrana
.....
..
----
~l,IRaf\Mt'al\a
8 9 ~
•
9
8
g
~unan Dr.IN p, ... l(emilralol usaha
e
7
I
9
6
7
8
9
111erewukk11n
,.t\l
--·
m
dan odokuavn
• I •
' l
!
--
g
8
7
e s
BanlllllMIUIMllGI
9
3
7
e s
ea-.-ldi
I
e
7
8
5
lantu•nMUbddl
g
ij
7
6
5
l'
9
e
7
a
!
~
g
I
7
a
5
Pend.-nplog•n
g
8
7
8
5
~
•
a
7
II
3
Pi"*"an pamocllllln
9
8
7 6
9
e 7
8
9
8
1
6
'5 ' ' s '
f..u.lllboloai
8
a
7 8
s
F-lol<Mlog;
0
8
7
~
5
'
""....ft.
9
6
7
e e
:za.
Olf.llm mcnc.aoaitarget
.............. ,... "°"'""" ~,,....,_,
~--
~-
M n DID1 kll m:A
-
'
nncw.n
3
2
I
2
3
3
2
I
2
3
'
3
2
1
2
3
5 6 7
8 9
Pembangu~narana Prasanane
'
3
2
I
2
3
5
5
7
8
9
Kemlraan usaha
'
3
2
1
2
G
a
7
a
0
P'njaman ponnodalan
'
3
2
I
2
3
5
6
7
I
9
Fullllal t8l<nologl
I
2
3
5
e
7
8
9
1
2
' ' -·.z 2
0
5
8
7
6
5
g
6
1
8
5
~
9
a
7
a
s
l'ondon.,illglll
g
I
T
9
5
e
7
'
5
e
7
a a
6
8
7
8
g
'
5
8
1
&
0
1
2
3
'
3
2
I
2
3
4
3
2
1
2
3
g
•
t
• •
l
7
3
2
,
G
7
a
5
~
3
2
e
1
8
5
4
3
9
~
7
e
8
~
~~i.in 9
8
7
6
5
P~men pt111100.l•n
9
e
7 6
5
F•Dui
0
8
1
6
5
• •
7
8
7
---
8
3 2
' ' a
Pemt>a---
7
3
1
jj
e
2
3
leknologl
5
I
4
F-
9
2
3 2
t.l(JIOl)gl
8
3
4
l'l$man ,..,,,,.,.,..
F.. -18kllOlogi
7
3
'
; Penclompfllgan
9
' ' '
2
2
!~
I
g
'
3
1j~
7
6
2
2.
le..w~
e
9
3
ll
e
D
1 0
...............
7
! -"''""'""'
p.......... ponnodalllll
II
3
'
&
9
:I
2
2
t
1 8
4
I
3
8
8
'
Pombengu..., nr1111 Prasa,.,,.
............ -.. F..altlollOl
~-Pracanina
9
"-"'-UM""
9
Preserene
Item......... Kotlllllun
,,.
"'""*
Ptn'nok•* 50H dlnglf1 mrtW k«uloQIOdaerohVIOG trd)otM
6
9
4
5
3
2
'
'
' ' 3 ' ' .. ~·'
3
llnd!Ji:.an ININI VM19 teblll
7 .• ... a
~
i
6
' '
penll l\G?
1
8
a
G
7
8
'
5
8
T
8
3 4
5
e
7
' 'g
4
~
7
9
' ' '4
6
8
T
5
8
7
e e 5 e
7
8
9
7
8
9
•
7
8
9
6
7
8
9
PlmbanguMn-
a a
7
8
g
lllnllll'Un ,.oh•
' '
s
8
7
8
9
P'snl>o1liluoan FIWW
2
3
4
e e
7
I
9
2
3
4
6
7
•
B
5
4
s
3
l
:r.
ll
1
2
3
2 2
,
2 I1
2
3
li 1
2
3
2
3
2
',
3
2
f
2 3 4
5
'4
3
z
!
2
3
•
6
3 1
1
2
3
4
3
1
1
e
$
' •
)
2
'
6
5 ~
3
2
1
!
6
'
'
.,..~.
•
'
2
,
TI.........,
2 3
3
• • •
I
• •
9
9
Pinjwmn pc.o •d•n
~-~Faoftni-.olagi Prll..,.NI
Plnjllmon po...-n
.. ~
ltilnolai1i
l'rluraNI
Komll'Nn ... lla
-
Fas-leknolOCll
"""'*-"""" _.....,
-----~ :u.
_r_...,
9
a
7
e
5 4
3
2
f
2
0
8
7
6
5
4
3
2
1
g
8
8
5
4
3
2
2
••
1
,
2:3
7
e
5
4
2
I
2
9
a
7
8
s
..
J
a
2
•
8
1
e e
4
3
2
_.........,,
Q
8
7
8 5
4
G
•
7
8
5
..
1 2
' ' 2i 3
3
2
1
2
3
~
9
8 7
8
s
4
3
2
1
2
I3
~aman pennodalan
9
8
T
8 5 4
3
2
1
2
9
8
7
8 5
4
1
P1njlll'Mll pe.....SUn
9
8
T
8
4
'
2
3
2
F"*"'I lol
9
e
7
~ $
F...-si~
Q
8
1 8
9
"'4
3
p-. ..............
8
•
7
5
4
BanllJall/atbsldl
8'1t!IW-
Pend~
.. ,
~.,...,_.,
, ,_ 22.
~b\m
MP,N.Af')A~
G
6
" a• "
ea-
6
1
a
0 Ptimropingan
4
5
7
p.,,......• .,._
4
5
"
9
3
'
9
Fulllasl taknof"ljl
3
4
2
l
2
3
8
7
8
7
g
.
8
5
• • •
4
5
8
!3
4
6
2
3
4
5
1
2
3
4
5
2
f
a
3
4
i
3
2
4
3
2
'
2,3
4
2
--
3
7
8
7
• •
8
9
Faill!IH> taknologl
1
•
9
'
7
a
8
7
8 9
5
f
7
s
•
7
0
• ' •'
Per.>Wng_,..n..,.....
PmJl$11&
-...
... ··-
.......
l<MnlltUn-ha
~
"'-'-
Komllnun_,,.
·-""
-n
llnCltl
7
6
&
4
J
2
1
2
3
4
&
6
7
7
8
5
4
3
2
'
2
3
4
5
e
7
• • • 8 •
3
4
5
•
7
9
&
7
6
5
4
3
2
I
2
3
4
s
6
7
8
9
8
7
6
6
3
2
3
7
e
8
7
8
5 A
3
2.
I
z
:;
" '
0
9
'
2
~
"
P•••lt~lll
g
8
1
0
5
4
l
2
f'811tballl)lllOI"
9
6
1
e
5
4
a 2
'
P81\dampil)gan
s
8
7
6
5
4
3
~~
e
5
4
. 3.
.....
• • ' • 7
.
A
5
6
7
1J 3
4
5
IS
7
1
2
3
4
s e
1
2
I
2
3
4
5 $
7
2
·~·~
1
·i
3
4
7
0
4
3
2
7
6
5 4
3
2
' f
2
1.3
4
2ia.,
'
.
8
p.....,...,..
9
Kemilnla<>1111h•
8
PWaman~1111
9
Fasllllaoi laltnologl
~--at•
u
9
--
.f
7
8 9
!I 0
7
8
$
$
T
8 9
f
~·~ ~---AOIOgi Pef>
~• • • ~n• 8
2
9
Pruarana
7
I
~~
PembangunanKemllnlan uaalll
3 2
8
Plnlarnan s-rm d.-1n
8
4
9
Praurana
8
5
II n
Nmblngunen.....,.
7
8
petll
f&8i"'8ei hlknol
4
1
7
7
-
9
8
8
Bantuen!Oubeidl
~--~·
8 7
8
Barlluanloubeidi
9
• • . s " • a e 5
6
'
''
5
3 4
4
T-lan BanbJGrw'ISUb9'dl
!
!
ramet fe1Ung1cat40 SoM denQan kendpl.1 iqtulD03n O"r'D yano tt!t>ob.'
Clan IVll•kllllV-" s-
Pl"191•t
-
Dalam ~I llnl!« f!ln1og!!;nanSQM den~an l~ ICbfh pent)ng?
'
l<emilrean uNho
-F-Nl
leknologj
p,..._
Pamban;unan Mlllll
I
fa111CMl teMololli Fe91111a91
7
0
5
3 2
t
2
3
i
•
7
6
~
4
3 2
t
2
3
s
1
2
I
lekiloioGI
9
p ....................
8
' 9!8 1 8 & 4
P
-
23-
' 918
Dal&in ~
2
•
6 0 7
•
••
&
Ci
7
B
9
Keme1UA\IMlll
3 4
6
•
7
8 &
l
-
r&""'1; Pen!np!rl!tan SQM der>gan kendalt IMilllnQln
°"" l>Ofilkunva .,.,...m IJ!mak . llnd!lkan ...-
P-ngunen P111a111na
dMrJtb yans tt:rmtM
yang lel)jh panting?
-...
SblaPMl•llll
····-
Hllllll
8antt;.W.u0Uf
9
a
7
6
ft
4
3 2
t
2
3
5
Ci
7
8 9
P-plng1<1
Ba
9
8 7
6
5
3
2
I
2
3 ~ .. i
s
6
7
8 11
Pitjaman
aa.... n/subtldi
...""~
I
a
7
e!s •,
•
i4
4
3
2
t
2
3
'4
6
8
7
8
9
F.....aitaai IBl
9
a
T
ei6
...
3
2
t
3
4
5
8
T
•
9
9
8
7
3 2
1
2
3
4
8 & ~nusaha
p~
• •
5 6 7
T
e e
•
a
8arol!Janls""8I
' 615
...
4
3
l
~
....
l
3
4
5
8 7
•
..
-·
'''
'
PWi.man pem d1l.n
9
F•iltul 1'0i<nologi
"
Pwnl>angunan-
0
l
8
fHl!ltasl ltl<nologl
g
T
6
6
4
~
2
I
2
3
4
6
8
1
p~
•
a
a
7
e 5
4
3
a
t
2
3 4
8
•
7
8
~
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
5
7
a
l'ln)..,,.nP'-t•
• •
1
6
II 4
3
•
1 1
2
3
•
6
e
7
6
a
2
1
2
3 4
6
8
7
8 9
6 4
s
2
1
2
3 4
6
7
8 g
1
$
4
7 0
5
•
e
4
6
6
4
•
--
PmjtnWI pe1111todalan
PU!jal:\ln ,_,_..
9
F-~
G
8 7 6 6
• •
F-""° •gl • 8 ~ ........................... • G
~.
1
3
4
,,
4
7
3 2
'
2
1 2
3
4
i;
e
7
3
I
2
3
"
II
•
7
a 2
"
•
"'81>8 Y9DO i.tlth ~ng7
_
• ,
qeoq1!l'l oan P.:!Akunvt
Tlndol
stooi. "'""""'""
g
8
7
6
5
9
a
7
e
5
3
g
8
1
Ie
..
e
4
3
-nltllxlldl
9
8
1;
e
5
4
~
'l
I
2
3
4
Ba~l!dl
9
8
7
8
&
4
3
2
I
2
J
4
--•a
3 4
2
1
2
'
1
7!3
..
1
2
3
4
2
5
7
8
9
5
e
7
e
0
............ .-- ....
s
6
7
8
8
Fni*-i tw.1tDtugi
. ~
5
e
7
8
9
II
7
8 9
l(ernlllll..,
6
1
8
7
8
7
8
6
4
3
2
1
2
3
4
1
E
5
4
3 2
1
i
3
4
5
6
1
6
5
•
3
2
1
2
~
4
5
6
8
1
--llla•n
9
8
~~
II 8
.
--
Pwnben;~
6
9
Pendamping en
5
s s
Pe11deo..,C'9'1'1
-
-
IC.nilrunuoaha
9
!!midi. tmdaklln
llentu-
"~"""" ...........
'e " l
tarru:t Penlnal@tl!n SQM dcngan lsfiru1ola lmodlsl
'I
Pr&Nrana
f>
De!am mencapel
n.-
...
e
7
6
_,,
--Prasarana
9
e
Pttnd
Pll-•
....
' & 9
Nt•N
Prnarana
-
vun•
···-
'
PinjarMn perm
I
1
n
Fnllul ld<notogt
...........,.
P«llbenguoan .. ,,.,.
•
Pe ....... ~"
I
7 8 7
8 6
7
8
6
1
e
6
$
'
'
'
•
flir4•m•n~
9
r""•m•n """"-
i
e e e
f9'llila81 'Al<"""O
g
8
T
6
5
F~-+Ui
9
I
7
e
9
8
7
6
's '
~'*''"'"~
9
j P...,bangu,,... .. ...,. ; Pruarana
i>aiom
25.
,•
8 7
8
9
Ken!il,...n us.aha
4
5
6
7
F-
''
5
II
T
4
5
6
1
' ' •
9
0
7
&
9
1
2
2
I
2
3
3 2
1
2
2
I
2
3 2
I
2
3
3
9
' '
3
3 2
I
2
'
e
3 4
5
6
1
I
9
'
3
'
2
3
•
e
8
1
!
0
2
J
·-p-
"""aplll l!!met D>en!!V!r'tan
~---
5
2
SQM dengan
9
-
i.t\llOIOgl
PnlM'-• ..
K""""""' well• ··-
PO!l il>8ngll!11111 """""'
11.omirun-"*
~ntftl»Mi
ker.c!a!t l
lombooa kl0n mlf>ll )'Ofl9 leblh ~"'91
'
~ IBantuaMsuboldi
i
1--
!-.,,..,ul>Oldl
't
~1--
t
8
T
6
s
g
8
7
6
$
0
•
7
•
5
1
8
s
7
6
6
I
7
8
5
e
7
8
5
8entueM&ubtlidi
-~n
g
a....
• •
Pe
t
~
t
•
9
8
7
t
e
g
9
.... ~ I ~·· _,,.,,,.....
j ,,.......,..n pe111odakln Ip_...., __
F-
F--lli IOlo>OloQI
~..,.,,.....,. .u.
•
a
' ' '
' '
'
'
5 6
7
•
5
8
7
I
g
Piiif••a.tl pWml
3
4
e
8
T
e
•
I'.-
4
e
6
T
8
9
2
'3
4
5
II
7
I
2
3
5
6
1
3 2
1
2
3
'
6
6
1
2
I
2
3
3 2
I
2
3
J
2
1
2
3
3
2
1
2
3
2
I
2
3
1 t
3
a
3
e
' '' 5
3 2
I
2
3
7
e
5
3 2
I
2
3
•
7
e
:z
I
2
l
8
T
8
3 2
1
2.
3
• •
7
I
2
3
t
e
7
• '
3 2 3 2
2
•
I
7
'
1 0
' ' 5 ' '5 '
6
5
G
G
•
'
l
__
s
I:
.5mJlill, ~n,,..,..
)'afl9
2
leblll penUng?
$
7
6
6
4
J
2
e.-.-
•
9
I
7
e
5
4
3
2
e...i-v.-
•
e
1
8
s
I
2
9
8
7
g
s
•
s
2
---
1
'
'
•
' • •a &
'
I
---""*'·
9
Ful!Mi ...,,.,iogl
5
e
1
a
9
4
5
&
7
•
9
1
2
3
I
2 2
Pr.....,,.
7
9
~--·
5
7
9
KMJtrunuuN
7
8
8
II
7
Pwnbengunen MfWnA
-Prm9'9t ..
QC
din ""'~unva -.in
'
&
8
7
4
6
8
7
3
•
&
8
7
s
4
5
G
7
I
• • 8
9
"-!om pin;""
9
~~
8 FMililaoi bltn0ic91 9
.-
~·..,.,.. ,.._....
5
5
,..,
,
P•mll4!91nan .,..,.
FMl!IMl1114!n~
'
4
1
"'""""" ....
~nUSllha
1
'
l'lr4-
9
6
'
p...,JN
9
$
......'
di '
ldtno!ogi
7
• ' ' • • ':s • a • • '
'
,
0 l'tndlmpin;an
• • •
!A!'!l
Dalem ~caoal
~
-·-·-
llndUan
~anoarano PllMttnl
e
~1.
&
~
8
1 6
6
9
8
7
6
5
0
8
7
6
s:•
9
e e
7
I
7
8
I
1.1an1.-oA11iOr
9
~
~ 6
,
!'endanll)lngan
9
Pltndampingan
~
,...,_~ ,,..,an
pe11110d111tn
~penu( :S.I'\
--
Fadh•I teknoltlQI
9
'""""""' •••
~Nin...aa
:17.
• • 9
'
7
1
•
s
' •
7
8
6
7
~ t
6
8
7
8
9
5
6
1 I
9
2
3 4 i5
6
7
9
I
2
6
7 i
2
I
2
' • Iss ' s
6
7
I
•
I
8
2
3 2
1
2
•
3 2
1
2 3
4
3 2
1
2 3
~ 2
I
3
2
3
• •
8
6
Cl
i
4
3 2
1
2
7 6
s
3 2
I
2
7
5
&
3
2
1
2
7
6
sl•
'•
3
2
f
2
--
.... """"' yang -
-k -
-. _,,,.,,_ ---· ~
a.td>Janlllubt!dl
eJa 9
•
• • •
8
•
8 9
' 9'8'
•
7
•
3
1
6
7
3
'
6
7 8 9
g
1
I
II
8
1
a
•
3
5
3 2
1
2
1 8
5
J
:
1
:
1
5
~
2
I
2
5
3 2
1
2
3
• '2 , 2
...... op,_
-p
s
7
0
5
4
3
P•"'°"""'IQln
i
•
&
7
6
s
3
Pl<jamon ~Ion
9
I
7
e
s
'
,.,,.._
j>erll10dola'1
9!1
1
6
~
'
~
l)eimOdalon
9~ I
1
6
5
7
F..-mto .......
e g j e
Plllllbngunan ....,,.,
;
f-1911~
..
9
•i•
2
1
2
2
I
2
4
3 2
1
2
3
'
3 2
1
2
3
3 2
I
2
s
~
3
2
I
2
3
'
3 2
I
2
s
1 T
6
' e
a
9
1
a
11
6
7
8
6
7
a
•
6
7
a
0
6 1 ~ ~ 0 7
'
0
's
0
7
a
8
T
8
'
5
e
7
a
&
e
7
8 9
'
5 II 1 B
3
2
•
•
' 3 ' '3 ..'• ' s '' '3 • '
I
• ' e 5
2
3
'
=.-. i -~--~----F-~......
'
'
6
1
5 6
7
' '
8
5
5
'
• 'e ' e 5
!
FHll!UI lekllo~l
P<:mbongu.,n .. ...,. I
~l)lngu.,n """" 1'13N/ana
-
....
KMnlitrun ua'°'a
-...
I
$
2
p~~
·-
jlt(IQ/111 di!ln l)ei&kun~
l)el>llngl
3
g
• i'
f<endall lalQ6J$!
2
T
&
Kemil!Hft UHl>i
v F-~
Cl
2
7
8
4
3
• ' e ' • • • e •
9
3
2
~
5
4
',
5
' •
'•
S&mfWll
7
~
-
8
4
1
r;...t,>rn ,,.,.,lalpll ta(!lft Pectno!r•tan SOM ~
T1nd.obA
-
' •i ' '
2
··-
pre...,,p~&.1
• • F...,_taknolc9I
I
8
•
p-
··-
f'Vlilmon pelm
1'19NlllNI
9
~usaha
•
FHlllMl leltno!Ogl
0
9
~unan""'*"" p,.....
_...,,.
ha•t.vuaanmna
-p,......
7
I
II l(omjbu.,"""118
1
a
B
g
•
7
•
5
4
3
l
1
2
3
4 6
•
7
8
9
p~-·d·!a•
9
8
1
e
5
4
3
2
1
Z
t
3
4
6
7
8
9
Fasllllasihlknologi
9
•
7
6
5
4
3
2
1
2
f3 4 5 6 7 •
t
-.....,..,..
1-------+--+-+--l--+---l-+-+-+---ll-+-+-+-+--I··-,___ --+---------; 5
9811164121
a 8 7 6 s 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
F-llil<1lm<>logi
ee1t&•s212s•se1ee
PemOanounan..,.,,.
e •
e ~ • ,
1
Pfn!an\11• pennod•iaft e a 1 s ti • 9 8 7 6 6 4
Pl>jonanp•m•-
Pntt11ta11•
1
2
3
,
,
e
1
3 2 1
2
a •
ti
•
r e
'
2 3 4 5 6 7
2
2
1
1
--
8
9 F•-tekno40Q• 9
-n-"8
---
--
II t
.,.,,,.
Dalam me~pal ~.tonSl
21.
MIAtn"""' ,......,._,,,
""""'""°"'
tln
~
.... ..,.,._ ......
8'1-811~
·-·
G
6
4
8 8 7 II
'
5
4
9 '
8
·-
7
-
..._ ..
yang lebff'o pentlt197
.
3
'
5
G
7
8
2
3
4
5
8
7
8
2
1
2
3
2
1
"8
f'etldompjngon
'
f-~I
,,;.w-.._ peunolill•n
~-
8
8
7
8 ~ 4
3
2
I
2
3
4
8
8
1
8
llantu.nlt~
9
11
1
8
6
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
6
-.-1e11
•
II ?
e
5
4
3
2
1
2
3
4
$
e
1
8
t
~
9
8
1
6
6
4
3
2
1
2
3
4
5
.6
7
8
9
AIJl'Utl .,.,,_,.
Perdoml)4ngan
v
6
1
8 &
'
3
2
1
z
3
'
ti
6
7
8
fHllftMll81Uo04CQI
!'9~t"G
8
8
7
8 5 4
3
2
1
2
3
~
6
7
8
9 8 7 6 6 4
3
2
I
2
3
'
•
4
6j6
7
8
IWnlliUll
'
$i6
•
1
" ' •
..
I'~ .......
f)e~
~
pe:tlll'Od8~1
-
~~
3 2
1
2
3
5
..'
3 2
t
2
3
..
t
4
3
z
1
z
3
4
9
8
1 6
5
'9
8
7
6
7
e
•
5
e
7
5
II
7
ll
g
Praoar.lM
t<emlt(Un~
~ ....... • ~'"'"'""" ~
,
I
e ~· ·~~~na
··----~
I
usatll
.. nologl
9
Pemt>otnaunan earen•
9
-USllllJ
p,..,..,.
-
.....
,,
~~
9
'
f'll•lltt~~I
1
0
1 0
9 8
Pl8H,.n8
10.
•
I• e ii
1
5
4
3
2
~
2
3
'
4
$
2
1
2
3
5 4
3
2
1
2
3
'
'
'8
7
8 9
&
7
8 9
6
7
8 9
Skala p., llJll'I 6
~
4
3
2
f
2
a
5
4
3
2
I
z
3
---
9 8 7
0.rt•O•'
p $
r
1111-
p &
1 6
5
~
II
1
e
5
~
9 8
1
e a
Pendll11$Migen
&
e
r
0
s
~
9
B
7
6
5
4
3
2
1
l'fllj...,..n ptnnO
9
8
7~6
s
4
3
2
9
8
ris1
5
3
Pr.taman l)e
g
8
T~e
'
5 4
FMMlniitl<nologi
II
5
.....
9
' 1ie
8
a r
_..........,.... Sa-
-··-
_..,adalan
-~..
,.__. ,.,..._... :u.
4
e
D&lam rMntapal tamet Pen!"glsltan 5ltMa wu deflOan !ttttditla Deialmnvl> <w.lStO tlnOakan lmlla yang le!llll !)El'llill!/?
TltWlaJ
~-·
'
5
"'""
g
8
7 6
g
8
1
e
5 4
3 2
1
2
3
•
e
4
3 2
1
2
3
' 33 ' '
2
1
2
3
2
1
2
3
3
2
1
i
3
4
3
2
1
2
3
•
'
1le 1
8
t
g
"""'"'
-
!i
6
1
8
9
P'inj8IMn pM.,OOl!Wi
5
e
7
8
9
F.....U lllknoklgi
4
'
• ., • • ' e e • s e 5
5
' '
7
7
5
6
1 8
4
5
e
.,
8 9
2
3 4
5
6
7
8
1
2
3
s
&
7
2
1
2
3
5
6
1 8
3
2
I
2
3
' ' 4
5
6
7
4
3
2
I
2
3
5
6
7 8 9
5
4
3
2
2
3
4
s
&
7
s
'
'
4
l
2
2
l
4
5
•
7
'
Skala usaha deftQar'I
.....,,." tlndakan nuna
~
llM1uaMUl!eldl
•
Penctampitlg••
6
Dalam mencapai ~l'enlngkatan ""''"""'""'
~•
ttll!ll!at pendkltkan (Ian
8 9
"
Y<Jng ~
•
9
9
Plr4arftlnpermccl Ian
FHilllaaH..i.uolfllP P.-nblnguunUfanl PwallUIG llSm!IUn u&al1a
8
7
6
8
~ "'-
...
'
Kwutbrin uuh•
!(.e!l®!a !IOQ!Cal oendlc!llcan
2
1
2
3
4
3
2
I
z
3 3
' "'
6
6
T
a
5
e
7
8
5
6
7
8
9
• •
I!
~n
I
9
8
7
e s
ll
B
7
e
6
4
3
2
1
2
'
8
7
8
5
4
3
2
1
2. ; 3
5
8
7
e
9
0
7
0
5
3
2
I
e
'1
Peod111npir01D
8
7
ti
5
•
2'3 4 5
s
"'
3
2
1
2'3
5 6
7
Pelldampl~
8
8 7 6
~ 4
3
2
zla
7 8 9 FfamtMi IOIUIOIOGI
8
s
3
2
's
$
u
'
P•lfillnpilQall
'
•
•
1 8
~i
~!di
7 J 6 l
4
1
'
2
3
• • ..
"'
~pennadale•
f-l
.
lelu1ologl
0
~,.,..,..
8
&
~ttwait•
8
•
~
g
I
dan
TI-1<9n
3
!
!
pen11ng?
"'
l
- ..........·-~-
SMla-lwn 9
i
F8t!IU•l
' -- . ·--- -
-· ·-· 8
Korn- .......
lfll
8 9
8
j
,
KefnitrNll ""'"" Ke!!1ll11an usaha
7
5
4
-n;u11110 """' Pruatana
.. -j
! I
1
petm
":titan ~'
l'erriOani"""" ,.._._
!
:;
P19fldm,mpif'9'1')
9
•
7
•
~
4
3
2
1
2 3
Pllljlrllan 1)811l!OC)elan
~
8
7
G
5
4
3
2
1
2
3
~·~···
9
8
7
e
g
4
3
2
!1
2
8
9
8
7 6
5
3
2 ; 1
2
3
I
8
7
8
6
'
s
F""'1bt' ~ Pocntiengunen .. ,.,. p,...aaa
9
•
7
G
~
2
3
9
ti
7
8
5
' s 2; • 1 '
2
2
3
l'Wimnan l)e<'llQdllln
-·· .. -
feaWIMi
..,.Al"'l!I
4
3 2; I
3
T19
~
9
a a
Ba-
i
7
6
5
7
6
5
8 7
•
5
7
8
5
5
• •
1!41Jlllnl!W<JOeldl
~
a
8 7
6
~
Q
a
7
8 5
l'~n
9
e
7
6
~
I
8 7
e a
~
s
8
7
6
5
'e
T
8
5
7
6
5
7
6
5
7
8 5
l'lnj9men petn\OOl!an
pe.mo dllen
8
i
~'*" .....
Q
F...-... .. liillol~gi
g
e e
9
8 7
8
T
..____ ,..._.... I>~
•
!
2; • 1
'
e
7
8
9
4
5
6
7
G
9
F-
' '
5
8
T
a
9
p,_.
5
6
1 8
9
4
5
8
7
8 9
..
s
6
1
8
~
KMP•IMwA
'
5
e
7
8
9
-us.na
Pel•~--
..
•
a s
5
5
9
'
laknQlogi
..
-usn
p,...,.••
Pattlai¥fnatlsenna
"'9·
lblaP..I Ian
Ba~
Feo-lBi
!
nmana~
QI I Nl!tl
Pil1jmrQn
'
_,..........
5
'TlruWlan
3 l
1
2 3
4
5 6
1 8
9
~
'
3 2
1
2
3
5 g
T
a
9
Piljamln pemi ~ dilflft
4
3
2
2
3
~
e
7
a
9
FOii-
' '
3
t
• i1
2
' '
5
e
7
8
9
3
2
1
2
5 6
7
8
9
3
1 1
2
5
4
7
9
Plnlornan permodalln
s
•
~-·--ha
6
7
8
9
F..-i1e!mo'°9i
e e
7
I
9
F'.mbenQUNfl ... tanl
11
'9l:nologi
,._,....
3 2
1
2
3 2
1
2
3
2
I
2
'3 • ' 3 • 3 • '• 3
4
5
6
7
8
9
KtmltlalllusaN
s
2
1
2
3
i
8
1
I
9
Fa1111.. 11etno1og4
2
1
2 3
' •
5
6
7
8
9
2
1
2
3 4
5
e
7
8
9
2
1
2
6
7
a
9
4
3 2
I
2
5
8 9
3
z
I
2
a s
7
'
'' •
5
T
a
'
' ' '
4
• 3 '' ' 3
!
3
4
3
9
9
Pembln;urlan ......
Pi111atana
- .......... -ngunan..,_ Ketll __
..
~.., PNSINM
--
Kemltraen usaha
O.t~m mencapat target f)!.oimlqtln %"-' U,aha dengan VM•I• lteoen!Ul(an •wt -1
.w..11unv.. ·-
I
""'""""" ti ldakal -
Tlr!dl-
.,....., SQlm:Pei• •• ,
dal\
petil:inO?
Tlndaan
9
8
1
6
I
4
3
2
1
2
3
4
a e
7
8
9
Pennmpln;••
9
8 7
8
9
3
2
I
2
3
A
9
e
7
a
9
PiniM'•1991ma '•1en
!Ba~
9
8
1
8
s
'
4
3 2
I
2
3
5
6
7
8 g
~ Butumnubtld
9
8
7
•
s
4
z
2
3
'
6
6
7
•
Is.I
iea~ e
,
,
•
9
F....,,.. lllcnda;i
~"'rana Prasarana
-~· 8ao11\iaM..t>t«I
,,,.
~n p-~
I
.. .. -""•dm1p91gan
7
0 t
9!8
7
11'&
1
' • '
~·
s:
8
e;a i.
pi4111Q'~rtrii
g
P1qmnan pe11 uod1l1u
9;
PfFjcnall Pl-
9!&
P~
··-
.
..
'
I
1 7
e
$
6
5
8
5 5
1
8
' ~ • • 5 • 5 '
8
7
6
F
•I'
7
e
9
7
8
5
5
3
2
I
2
3 2
1
2
a
2
1
2
3 2
I
2
3 2
I
2
a
2
I
2
3
2
j
2
3
2
I
2
3
2
I
2
3
2
I
2
a
2
1
2
' • 3 • 3 ' 3 ' 3 ' ' ' a ' ' ' ' 3 4
~
0
7
s!~.
$
6
7
8 ·. 9
5
11
7 &
5
ti
7
8
5 8
7
8 : ;
-~
·-
~
-~ ~
8
7 IJ
5
9
I
7
8
s
9
a
7
I
5
7
II
7
6
5
7
8
5
•
1
6
I
1
•
S..-aid
• '
~ "-!~
9
~
8
~
918
l'lr!OIMn peml()O~n
91
I
e
'
7
8
5
7
e
5
7
8
5
~I\ ~imodai.t\
e
I
7
8
5
F..-..~olcQI
g
•
7 0
5
,._._fl$U(li8n M!ane
9
8
7
0
9
•
T
8
3 2
!
9
:
7
a·p
7
s
9
3
6 8
7
6
8
3
5
6
7
a
g
3
5
e
7
I
'
•
8
7
8
8
f
2
3
2
I
2
3
2
f
1 3
2
I
2
J
3
2
I
2
3
3
2
I
2
3
2
I
2
3
's
3
5
·e 5
Pm ....
~UUllll
.. -..F..a..i leknologo
Pwnbaogu•••~
---. __ . "---
.......
ktf'!!W.t ke,pemlHkln
acct d&~
5
l!I
7
'5
II
1
•
8
6
1 I
9
~~p--
''
8
7
t
,~ ...... " gennc 1Slal11n
6
7
4
•
'
3 2
1
2
3 4
' '2 ' ' a ' ' ' z
2
3
1
2
3
1
2
I
2
4
3
1
2 3
'
s z
1
z
5
6
s 9
•a '
'
8 8
9
Al.,.,,..,1 ~··,..
Failillili ~
--""
-· -FoeUb8'
5
7
Pembangurwn ..,_
I
1 B
-...
9
7
8
3 4
5 8
7
6 9
3 4
~
7
g
7
9
t
g
5
8
... 111
9 FMl... olt.knOIOgl
7
II
'
---
"""'aloul
• ' e ' • ' • ' ' "'*"" • • e • e • _....,.. • e e
4
3
Pembangunan ..,.,..
1
2
2
F...ilul 18kno1ogl
5 6
1
$
pe1111()dalall
7
2
3
~n
6
' ' '
4
2
---
11-un
,'
&
91•
"'
•
• ' '' • 'a '~ t
l'irQaman~
__ -
!
g
au&.P.. ·111imn
a
'8 •
~
iI
'e
~
D&lbM MMCaC'.)61 awgat PmtMkataft Shi• •pht ~ J)NlclMIY.t.S.M$ct. bnd
~
,
' •
6
1 8
a
'
7
9
~""'"""'"'
4
6
F.. _........,,, I~
4
~-nMranl:
l<.Mlllun
P~nlnNrtN
~
JS.
....W.unva
-n!
'
' 'I; 2
3
I
2
3
2
1
2
~
3 2
I
2
3
3 2
I
2
3
2
I
2
3
3 2
1
2
3
5 4
s
2
2
3
2
' 1
2
'
a
2
I
3 2
'3
I
1
8
5
8'inluaNsuboi4
g
1
8 6
7
8
5
7
6
5 I 4
~
8
I
7
8 5
P9IHMiil111"'9n
_,,.,.._
A
8
7
8
8
1 0
~
9
'8
Piol•m~n permodolon
g
Pif\joml!I ~"
'
a
' •
5
•
e
7
I
s
8
8
7
8
5
PilljMwl pem>OClalOll
a
I
T
6
5. 4
Ful!btllelO""'oaf
9
a
7
II $
t
&
7
8
'•
s
T
8
'
v
,,,...,....
Pwml>eneu.., -D31 .. m
-
5
6
7
I
g
~-"'"'e!ISlllA
5
8 7
8
9
fll&11Usl*'lCJI09I
4
5
I
7
8
9
'
5
&
7
8
I
~-....
'
5
6
7
I
9
~"""" ponno411M
5
6
7
6
9
4
5
•
7
3
4
5
II 7
'a!e -nt• ... -
2
3
8
8
7
I
1
2
3
'
6
7
2
I
2
3
' 5
8
7
2
1
2
l
5
I
7
3
2
2
3
4
I
I
7
3
·?
'
2
3
'
~ CJ 7
!4 3
7
,__
' '
'
II
8
Pl!..i.mpl~
3
.. .w •• -~1111•
_.........
9
4
5
I
e
2
6
-~
7
3
7
I•
4
' ' 4
•
0
4
8
• • •
~.
5
'
3 2
9
~
kffitMlft 1
lemak tlnc!ak.1111 Mana yang leOih pentlng1
n..-...
35.
·--
S9!a usal)a ~an
Dalain metl<>!Ji)ill !a!'Qet Pen!Migltan
I
' 4
' '
8
---
Fnttaoi !lllcno1119i Pr.&a
I
MmllrUn llNlla
9
j
Fllllllb1llekMlool
-OUN ,,._....,,. .....," • """"~-• • a
9
a
9
9
•
9
............
1'9mbMouna11-
--
MP.n:aoa' tJ1rottpl!lk)Otcaqn Srel! V'ftha dengan klftdala tnIDMOD QMAh yaoo a.11 Rfi!lrin..,,., ~ DMatlln _,. ya119 teOlll lll!Ml
---~ .,._ ~
8.,,,,... . .-
™-
Sbll: Pwln.llM
v
•
7
G
I; 4
9
I
7
e
5
7
8
5
7
8
s
•
7
&
5;""
1111 ;
9:1 9
'
'
'•
, ,
2
I
2
3
2
1
2
3
3
2
1
2 3
3
2
I
2
3
3 2
'
2
3
I
2
3
• '
7
9
P9nd"""1'""41on
• '5 • -•
•
8
7
8
9
~
II
7
I
7
8J9
'
5
6
iI
......
......
_
........_,_i FMI-~
Prall• ....
'
5
e
7
•
4
5
6
7
8 G
~
F11l11t .. 1-.norog1
9
9
8
7
6
!'
Pendot!ll>lnean
9
•
5
7
6
s
4
3 2
I
2
3
4
5
6
7
s 9
!'•!I
i
&
7
e
5
~
3
2
I
2
3
4
s r.
7
IS ( I
~o
ll
!' 8
7
6
5
1
2
3
6
7
8 '. 9
..... Mid•*
~
'
$
7
6 5
3 2
1
2
3
'
6
~
'
3 2
5
6
7
~ 9
,,,. .. ,.,, pe11w .... ,
9
8
7
6
5
3
2
1
2
4
5 6
7
6
9
Pembangunan Hl1rut
7
s
6
2
I
2
5 6
7
g
s
KlmllnoenlUlul
........,
peft!-•tn
'•
• '
'
,
2
, ' 3 '
I
K8rnllrun-ho
~
3
I !
-
pom)Oda""'
P..-,gu1an
···--
llllNI
kemhen ... ha F-lek"'*>gi Pl"uarua
I
i
>
g
F;clTiati llMQ!o;i
FSS
-
P1...-8f'la
:S:l'.
O.lam
I
7
9
e
9
e
I
~
7
e
$
4
7
8
6
'
4
,
2
I
2
,
4
i
6
7
8!9'
Pambangunanaarane
Ptunna
3 2
I
2
3
4
$
e
7
&i9;
Komtraeo usalla
2
1
2
3
'
5
8
1
8~g
Kemllllan usaha
--1 ~ -'~•-•.. ,..... ,
'
.w.g.n .,.., ... ~ .... 111.-h oan pel•lcunya leTUJI 1<1 r 1111, !lndakan mena l'llll9 leb
,..... e.t-
TI.-
8*P
?-..
(
:
,
2
1
2
3
4
s
6
1 8
s
2
I
2
3 4
s
6
7
8 9
P'lf'IW'Mnpemltflldialan
3 2
1
2
3
5 8
1
s
Faai!Uai lelUIDICQI
z
I
2
3
3 2
1
2
3
s i'
3 2
1
2
3
s
4
3
2
1
2
3
7
e s i .(
3
2
1
2
3
8
7
6
3 2
1
2
3
9
8
7
e s
' 4
3
2
1
2
3
Pi•i•u•n f,ll!r!HlOW!ib.n
9
7
6
5
1
2
3
9
1
6
s
'
3 2
p~
e e
1
'e
7
8
5
'
3 2
7
e s
'
3 2
4
3
'
3
---
9
•
1 6
$
4
9
8
T
6
s
8anbu111;..tioldi
-
9
a
7
6
5
'
llanl>I•-
g
8
1 8
g
8
1
~
9
1 6
...~ --·
9
a a
1 8
P•lllHi11pi1.-.
g
8
Peo~
9
l'irj...,•• .,..,.,_...
ea.,~
pennodalan
FatiMMi ltl
9
F.. llbol ....,.,.,,,..
g
,,__ P--an
31.
,_.
Ie
• ' ~pa!..,_
..,. .. Dalam
7
8
4
5 :4
sf'
s
s
'
--_, --, _kl . .
-~
., •
s
8
' '
5
6
7
8 g
a a
T
a
'
s
'
~ 8
6
-- -
p
g
•
1 9 Foeilboi l!Mologl -· ·--· -··-
7
8
s
Klnlman usalla
8 1
8
9
F ••llllHi !eimologl
•Is
6
7
s
2
Pemb&tlgu-
2
3 4j6
6
7
a
9
~-no
1
2
3
6
1
a
g
__.
2
1
2
,
'1' s 5
6
7
8
e
l
2
1
2
3
8
7
g
9
'•ls
5
l
.. i
.;,
6
Skaill waha d~n ~la
1
2
3
4
3
2
3
s
4
3
2
,
2 2
3
8
s
3 2
I
2
3
4
7
6
s
'
2
1
2
3
4 •6
3 2
I
2
3
4
2
1
2
3
•
7
6
6
9i•
7
6
s
e:e
7
8
7
""'odao 1ipiigan
e!a
Pet>dnpffta"'
9
e
7
6
5
~
8
7
6
5
4
• •
-
--
--
.....
~n dHtah
Tl-
2
a
...........
5 Mta, llndl!bn rmna)IM9 lebih l)f!ll!lng?
3
9
' •
f'rioman pormodalan
Pwnblng•-Prasllllna
3
6
l(emlttaanuw ..
i
2
g
Ptasatanai
8
f
7
~-
7
2
8
'
9
4
,
9
:
..
'
! 9 />eod
SklllaPlt ......
Tlnda'311
11aow..i.-
3
PMI~
aan pelllfaH•P
taltatM
~-··
J
3
3
,
' •
• •
5
8
7
a!9
5
8
7
8 l' 9 ~npermodlllan
5
!l
7
s !l
7
II
Petd~
'
•19
..
FasillWl\el:nologl Pernblngunan urana P19Urana
9
7
e al&
!l
7
8
s
Pqamaf. pennoclalln
6
6
7
6
9
FHl!itall le!l.~o!OOI
5
6
1
Mnl"9 s 9 PsftbanQUll2R Pl'Sl8C••
6
ll8rnllrae•
-b•
!
•
7
8
5
•
3 2
1
2
3
e
7
6
5
4
3 2
;
2
3
g
s
7
6
5
4
3
2
1
2
3
9
8
1 6
5
3
2
1
2
3
~ Fe.MSla6L Wulologl
9
8
7
6
~
3 2
1
2
I F-
9
a
7
~
~
' '
s
2
1
9
8
7
e
5
3 2
'
~"VI"
9
1'1•'1""""1 peml04allln
9
: Ptnjaman pem>odllan
:~...-•n ' :
"""1oloQI
·~unana.srene i-
4
'
0.lltl>'l mel'l(:llplll aireet '81tlroel 5 ,..... teo b 7 M d.an ...,i.k_,,a -
''·
TI-
'
5
e
7
a
9
KMnlt-.an uuha
4
5
6
1 8
9
F-lekno!ogl
4
5
'~ .
6
7
e s
P«J>boinguooo ..,..,
I -
6
7
6
9
Kemitraao UNhl
3
' !
6
7
a
g
Pembel'oQunan tantne
1111
2
11
•
0
6
7
8
9
~-Ila
2
3 4
5
ll
7
8 9
Samu•-
----·~-
B
7
6
~
4
3
e..t....-
9
e
7
6
5
4
7
6
5
7
IS
5
7
s
5
9 I
9
• •
8
P
KemlrnnU8B~a
Qua.....,
$Dia dengan ........, -It teo d, llnMkan.,.,,...,yong lebih pen!ing?
SUia P• l1t111 9
p,...,.,.
2
I
.- .
Tlltdobn
·····-
7
•
9
6 7
8
!I Pt rjarrllll1 PM"lll •• a
6
7
8
9
Fosiia9taknolagl
8
1
0
Pemblngunan -
ie 5 s
•
7
I
g
Kem-nusana
e
7
a
9
P'qoman~-
• ' 4
t
2
3
3 2
I
2
3
4
3
2
1
2 3
' '
3
2
1
2
3
3
2
1
2
3 4
4
3
2
1
2 3
'!'
: 5
'!5 •!$ I
6
Pendlmping••
-
I
8
7
e
I
p..,~,
9
8 7
6
6
4
3 2
1
2 3
4
6
6
7
8
g
Faa-!Bknologi
~n
9
e
7
a
~
4
3
2
l
2
3
(!
7
8
g
Pemban;unan sarwaa Plxar.lna
~•"lll6Qlll
g
e
7
6
5 4
3
l
l
2
'
e
3 4
5 6
7
8
9
l<err*aan osahe
l'tnJor.1on pennod8loll
9
7 6
s
3 2
1
2 3
8 1
8
9
FnlliWll i.itnologl
Pln]... an penmdallo>
8
7
6
5
3
2
1
2
'
5
s
•
3 4
5
6
7
8
9
Petnbanpuna-n iataR&·· Pt .......
P\ljernal\~
9
3
2
\
2
3
4
5
e
7
8
!I
3
2
t
2
5
7
8
$
................ """""'
3
2
2
3
•
!
?
8
9
Kaull'•,"''"'-
3
z
'
' ' •e
2
3
4
5
T
&
9
KamilSaan -ha
!-·"-·""'*''; ;,_.,....,,
-
""""""111 .............
40.
g g
' '
'• ' e ' ' 5
8
••
7
6
5
7
e
5
7
I
5
• '
I
8
D&JaM 111e.1ea,,at ..,._ ra1t11111m me..._ _._ ~n don ,.........,. ,,_., tlllclalQn ........ l""'!J pcntlng?
-PnlHnlne
II•••'• kOlttHll ffJOtreff
--
9!8' 9
•
7
8
.-an1sut>
9
8
T
II 5
8•nlll•nlsu!>!idi
g
8
7
6
5
P~n
9,8
7
g
s
~""93"
9
8
1
6
5
Penc.'1811¥1J1~a.,,
9
8
7
e s
Pwltdal!r1P9"1
p.,,..,_.....,_
9
8
7
e
5
&
8
7 6
5
l'W-
9
e
7
e s
9
e
--
. -·
7
e s
7
8
5
8 7
8
s
a.n-.
...... IOd...
~,...,.,_.. F..ai.1 •llncla!ll
9
F-
9
~·-lll:nologl
Pmarana
41.
9
i
' •
Dalalll mencap.11
7
g
s 5
T
8
6
-
8
1 8
g
1'Wi1man pom-lan
3
'• i s
6
8
7
•
g
F-O!l<•ologl
2
3
4
5
6
7
8
g
P9mbongU!latl -
I
2
3
4
s
8
7
8
9
Kemtrraan fJNt\3
3 2
I
2
3
•
&
e
7
a
9
~n~lan
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
F-
3 2
1
2
3
4
~ 8
7
8
9
'3
2
1
2
3
4
5
e
7
8
9
2
l
2
3
8
7
8
9
F-18111ologt
'
3 2
1
2 3
'
5
s
8 ?
9
FW~n..,eno
4
3
2
1
2
s
6
1
4
3
l
t
2
s
6
7
'
3 2
1
2
s
6
7
3 2
1
2
5
g
7
' ' '
3 2
I
2 3
3
2
t
2
3 ?
1
' '
3
2
'
' •
'
'
tareet 1'en1119lcaten ~
l<&la-.
<'!an pala&Ul\yao ~
~,_
9
~
9
-~ I~
8
s
e
7
&
5
9
8
1 8
6
9
e e
-'""l""G••
I
Ptlndampingan
9 I
--Inga!!
pe1n1acatan
'~"""''''
,_~ ,......'!I.- ...... -· •
3
8
•
g
•
2
3
3 2
t
2
3
4
3
1
2
s
7 8 ~
4
3
1
2 ~ 4
7
'
3 2
i
3
'
1
,,
t 1
7
3
'
3
2
1
3
z
,
2
3 7. 1
II 5
e
7
8 5
e
7
6
5
!I 8
7
8
5
'
4
Karnlraan ..uha
•
~WWI
9
l<M!ltUft!Mh•
9
Kem-nuoano loondlel I
2
ii
5 6
' ' -· -·
1
•
9
~·perm('.,.,..'
5
Cl
7
5
8
7
• _,._.._ ---
6
7
6
8
7
3
' ' '
4
5
6
7
2
3
4
6
2
3
4
5
3 2
B
7
5
s
4
3
8 7
e
6
4
3 2
1 l
I
a
7
6!5
4
3
2
1
2
3
i
8
1
6 5
l
4
3
2
1 2
3
7
&j6
4
3 2
l
'
8 &
4
•
I aft
t
&
s
"'-ana
11
1 8
'
PraMtana
!
•
t
Pnaaaran1
TI-.
1
$
--
~benigun1r:Nfl:l\I
9
_,.. df:n9an __..
3 2
•
llOIO>OIOgl
l!ndalam mana yang lebih pent!ng?
' '
T
Plnillman Ol!!M
•
7
9
~_, ' I
' '3 ' ' '
lbl&Pll 1 i•
Tlndabn
~ ~"
s
'
• •
PtM•ftna
Plrljamen
9
F-clr.tnotog;
8
9
•
~rana
9
~
I
9
"'"' .....
8
9
F-tdcnologt
6
1 I
9
~
6
7
8
SI
ic.n ........
'
I
9
Foe-
7
8
9
~utan•
""'1lblrQurlan aarana
·-
....... pomiod•llln
Prnarwna
.......
hl
~-· ---
t
2
3
4
5 8
t
2
3
4
5
6
;\
4
s
6
7
g
s
6
r
8
'
5
6
7
8
8
5 6
1
•
!I Komllraen ......,.
1
2
'
4
3 4
I
P1
P1..
teknologi
Clllftl8
ana
•
42.
'*"'"' •-,.It•,
D:>l3M mencapal
oan "'91<~ Tlndabll
,
--
Banlu~
'•llftOlairtM Sl!al• uulul ~,.. l!ndakan mana Yat\9 leblh penUng?
5
4
3
2
1
2
3
4
5
$
7
8 g
u B 7 8
s
"
3 2
1
2
3
5
&
7
8
4
3
2
t
2
3
'4
5
8 7
4
a
2
3
4
4
'
1
3 2
1
2
3
lj
6
7
8
9
3
2
1
2
3
"
5
e
7
a
9
3 ;!
1
2
3
5
6
7
8
•
1
2
3
" 4
6
0
7
8
9
'
z
3
4
5
e
7
8 9
1
2
s
4
5
$
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
•
a
1
p
8
7
e 5 s s
llarltuaR'-
t
a
7
s
5
p~
II
a
7
e
5 4
P&ndamumgon
9
fl
7
6
5
~
9
a
7
0
ii
4
3
Pef lOllll!*igtll
9
8 1
e
5
4
3 2
P1aJemon pennodolan
ll
g
7
$
5
4
3
~aman
9
&
7
6 ~
4
3
~""'~
P~
pormcxlalan
poimodalan
9
e
7
8
"
2
'
2
•
!I 4
3
2
1
z
3 4
5
5 4
$
2
1
z
3 4
~
•
F•Vird llllu10logl
9
8
7
&
5
4
3
2
1
2
3 4
5
Par0"9"'an satatw11
y
a r
•
~ 4
3
2
1
2
3
4
II
d.M ..... ~
-~·
....,.,.,..~~
--
...,nDenQunan sa11m
Praartt/UI
P!ni.n-pennodalan
~·-·.,.
i ......
~ ~ ; 8
'
• •
T
6
&
T
6
6
•
5
'
3
2
P
hmllra&l1 uaalla FooillMl l9lulOl()gl
I
8
9
7
a
9
7
8 0 8
-·-Ila l'lllWallt
---......
i
l
J Pembangunan torana I PreYtene
-
i
I
'
" • ' •
3 2
4
3
z
z1i
6
5
4
3
2.
' I
' 213
6
I
4
3
2
1
I 2;3
8 7
e
5
•
3 2
1
2
'3
7
&
5
l
:?
3
i;
l'enclamplrvan
9
8
T
I'~
s
8
1
Plnjlnlan pennoONn
'
8
• '
2
7
e
s
6
7
8
' F"1i!IUI111\noloQI .........
5
6
1
a
ti
5
~
7
8 9 Fa1•leel~
5
6
7
8 9
&
5
8 T
&
6 6
2j3
t
5
7
1
Pendanll)lnQan
8 9
8
2
8 Ii
7
7
5
3
8
ti
'4
4
g
5
8
3
Pei.0.:,--'911t
~
7
2
5
0
6
1
a
a
5
2
8 7
t
4
3
.9
ti
3
3
llantuanltlll>sidl
_._..,.
2
2
6
9
8
I
s
a
7
2
7
7
6
3
8
l'ellUll
f,
a
'.9
8
4
2
811f'11lani1woidi
8
3
I
• • 4
• .. .. ..
I
-""'l)lflO•n
2
2
7
I
' •
' •
3
8
g
lllknc>4"lji
' p~_.,..
7
• r•
F8111daai 18l<no!ogi
S-P«lllllM
·: Q
~•n•n permodal.tn
f
PinJQma1•ptitmO<'Man
,,_.._,
':
'
'
~amping an
tafO<bn m.)1)11 Y8n9 fefllft pentlng7
llalam -118l
Tlndlllcln
8 9
7
u 8 7
4".
ii
• ' • •
F--gi
,,,__,,
Tl-
6
7
9
~
-
SUlal Penlll1"' 8
oeeo...it
ltMdai. koftd191
II
~t*'H
d1a.n
*"'*'IJi
Pn&alan•
"""'na
... .-..
l'llljll .... .,..__
~ ~
Kolmll1_;~·-· famlla~unan881'11&
Praaarana
1
Pi•:i-r>:in .....,.odal:m
9
• • .
3
2
1
2
3
..
~ 817
8 9
f.....,.18KllOIOQI
&
0
7
01~
4
~
2
1
a
3
4
$
e
1
8 9
8
T
8
4
3
2
f
2
3 4
5
8
7
8
•
1
1
2 3 - .. ~-
7
8
-
FIHMH 1"~no!OQi """'ban9UIWI Mlllnl
•
9
1
~
E
3,6 ,, ,, ~.
'
-
2
-
===:t i===s=cm•~ :Sf:LfSAl:
l
'
' - .6J 5
.. •.111 ••m: -••••
-·
K..,.bH111MhD
-.nounen.a11t1a Pf'MatAl\a
9
KM\ilnlan -
0
Kornlraanuaaha
-
--
- -