Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
STATISTIK SALAH SATU INDIKATOR UTAMA PERADABAN Oleh : Rahmat. SE.,MM Dosen: Fakultas Ekonomi UGN P. Sidempuan
ABSTRACT Todays statistics has appeared as universal language in the modern communication in Indonesia. It has been a need of civilization such as reading and writing, and also as a civilization indicator of a nation. This paper offers an idea that views statistics as a soft technology that is able to bring thisnation to the more civilized nation. An example is presented as the illustration.
Dalam acara pendirian ISF itu
1. PENDAHULUAN Atas
inisiatif
National
telah diberikan catatan bahwa di
Statistical Office of Korea (NSO) pada
kawasan
bulan September 1999 di Taejon
Tenggara banyak negara yang sering
dibentuk
melakukan
Forum
International (ISF).
Statistical
Tujuannya
adalah
(rubber
Asia
Timur
praktik
statistics).
dan
statistik Suatu
Asia
karet
julukan,
membangun kerja sama internasional
ditujukan pula ke arah kita, yang
bidang perstatistikan sesuai dengan
memilukan
“Fundamental Principles of Official
terimakarena, seperti yang tampak
Statistics”
pada
Komisi
yang PBB
diterbitkan Bidang
oleh
namun
kasus
IDT
harus
(Inpres
kita
Desa
Statistik.
Tertinggal), kasus kompensasi BBM
Kerjasama tersebut meliputi upaya
atau BLT (Bantuan Langsung Tunai)
menginisiasi
tentang
dan contoh-contoh lain, masih banyak
penambangan data (data mining) di
anggota masyarakat yang mempraktik-
antara anggota ISF. Pada kesempatan
kan statistik karet.
peraturan
ini, penulis mendapat kehormatan dan
Banyak yang tidak menyadari
kepercayaan dari NSO untuk duduk
bahwa perilaku seperti ini disimak
sebagai salah seorang anggota pendiri
dunia.
ISF tersebut.
memperoleh kepercayaan masyarakat
135
Kita
tidak
mungkin
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
internasional kalau data kita tidak
ilmu statistik. Bagian 4 menyajikan
andal atau kalau statistik kita tidak
contoh
sesuai
pergaulan
technology yang dapat memberikan
masyarakat global atau kalau kita
ilustrasi bagaimana statistik harus kita
dianggap
statistik
produksi sebagai komoditas ekonomi
karet. “Fundamental Principles of
yang bernilai tinggi. Bagian 5 berisi
Official Statistics” yang telah disebut
daftar beberapa masalah aktual yang
di depan pada dasarnya mencerminkan
potensial menjadi produk berkelas
kehendak agar kebijakan dan kegiatan
dunia. Tulisan ini diakhiri dengan
perstatistikan
sebuah catatan tambahan di Bagian 6.
dengan
tuntutan
mempraktikkan
dan
hasilnya
statistik
sebagai
soft
mencerminkan wajah budaya/kultur dan tingkat
peradaban
yang tinggi
2. Mengapa statistik diperlukan
dari masyarakat pelaksana kegiatan
Berbicara tentang statistik, maka di
itu. Kualitas kebijakan dan kualitas
dalam mental model kita, pikiran kita,
kegiatan perstatistikan suatu bangsa
atau mindset kita, akan langsung
akan menggambarkan kualitas kultur
muncul entitas-entitas ”sumber data
dan
martabat
dan informasi”, ”data”, ”informasi”,
bangsaitu. Acuannya adalah norma-
”knowledge”, dan ”alat statistikal”
norma
masyarakat
Di bawah semua itu masih ada dua
berbudaya
entitas yang menjadi fondasinya, yaitu
peradaban
serta
pergaulan
internasional
yang
”kultur” dan ”matematika” Ketujuh
intelektual. Pada Bagian 2 akan dikemukakan mengapa
bangsa
memerlukan
yang
statistik.
entitas tersebut adalah komponen-
berbudaya
komponen utama yang kita perlukan
Selanjutnya,
dalam
mengelola
kerandoman
Bagian 3 mengemukakan pandangan
(randomness) yang muncul secara
tentang statisik dilihat dari konsep
alamiah
fundamental
memahami
menghantarkan
yang
akan
dapat
seseorang
tatkala
kita
berupaya
kelakuan
Alam.
Kerandoman adalah suatu fenomena
keperbatasan (frontier) pengembangan
alam yang kalau intelek manusia tidak mampu mengontrolnya dengan baik
136
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
akan dapat menimbulkan kejadian
secara paralel intelek manusia bekerja
yang lantas oleh manusia disebut
memikirkan alat-alat yang diperlukan
bencana alam. Kerandoman tampil
untuk
dalam bentuk variasi.
mendapatkan data dari sumbernya
Mengelola kerandoman atau variasi
menuntut
tentangkonsep
memahaminya.
Untuk
diperlukan alat. Jika sumber data dan
pemahaman
informasi adalah manusia, maka alat
ketidak-pastian
yang diperlukan bukan hanya alat
(uncertainty) yang terdapat dalam alat-
statistikal
alat statistikal. Dalam praktek, ketidak-
melainkan juga alat kultural. Namun,
pastian tersebut diukur dengan alat
jika sumber informasi itu bukan
matematikal yang disebut probabilitas.
manusia, maka alat yang diperlukan
Alat ini terletak di dalamarsenal
cukup dua yang disebut pertama.
analisis
matematikal.
Tatkala data sudah diperoleh dari
berperan
mengukur
statistikal;
seberapa
Probabilitas
dan
alat
maka
matematikal,
kualitas
alat
sumbernya,
data
tersebut
besar
alat
merupakan pesan dari alam tentang
statistikal tersebut mengandung unsure
perilaku
ketidakpastian. Inilah yang dipesankan
mampu
ditangkap
oleh
di awal tulisan ini: ”When using a
manusia.
Alam,
setiap
statistical model, careful attention
memancarkan informasi dan intelek
must be giventothe uncertainties inthe
manusia memproduksi alat perekam
model”
Variasi muncul di mana-
dan alat statistikal. Alat perekamitu
mana; pada sumber data dan informasi,
dibuat untuk menangkap informasi
dan juga di dalam data yang terekam.
alam dan mengubahnya menjadi data.
Informasi yang digali dari data yang
Sedangkan alat statistikal dibuat untuk
terekam,
informasi.
Selanjutnya,
melalui
penambangan pada tumpukan data
kemampuan
hermeneutikal,
yakni
yang terekam, dibayang-bayangi oleh
kemampuan
menafsirkan
segala
ketidakpastian. Oleh karena itu,tatkala
sesuatu,informasiini ditransformasikan
berpikir
lagi menjadi knowledge.
tentang
yang
mentransformasikan
informasi
hasil
saat,
menjadi
dari
knowledge
intelek
data
diperoleh
dan
parsialnya sejauh yang
hal-hal
tersebut,
137
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
Di
samping
membuat
alat
kemampuan
masyarakatinternasional.
Ia
menjelma
kebutuhan
statistikal
dan
hermeneutikal,
yang
peradaban seperti halnya membaca dan
diperlukan tatkala data yang terekam
menulis. Ia adalah salah satu indikator
hendak
menjadi
utama peradaban sebuah bangsa. Oleh
masih
karena itu, perkuliahan modern bidang
kemampuan
ditransformasikan
informasi
dan
knowledge,
menjadi
telah
diperlukan kemampuan mengembang-
statistika
kan
matematikal.
perkuliahan kultural yang menekankan
no AppliedMathematics
kepada penghormatan terhadap nilai-
arsenal
“There is without
alat-alat
Mathematics
to
Apply”
sejatinya
merupakan
nilai luhur kemanusiaan, norma-norma
Demikian tertera dalam The Art of
dan
etika
kehidupan,
kejujuran,
Modeling in Science and Engineering
transparansi, akuntabilitas, kualitas,
karya Basmadjian (1999) diterbitkan
dan produktivitas.
oleh Chapman& Hall / CRC. Jelas
Statistik, secara populer, sering
bahwa kualitas alat statistikal yang
diartikan sebagai data atau hasil
diproduksi ditentukan secara mutlak
hitungan berdasarkan data. Statistik
oleh kapasitas intelek manusia pegiat
juga
statistik. Semua kemampuan ini, yang
information science yang telah teruji
berkembang
keunggulannya.
karena
hasrat
untuk
dapat
Melalui
pengertian
ini,
memahami
dengan
ilmuwan dari semua bidang; mulai dari
tuntutan
ilmuwan yang bekerja pada the very
baik,
diperlukan
karena
sciences
telah
sebagai
mampu mengelola kerandoman dan ketidak-pastian
statistik
diartikan
diterima
seperti
oleh
kultural, peradaban, dan pergaulan
hard
astronomi–
antar bangsa yang bermartabat.
dengan obyek penelitian yang berada
3. Apa itu statistik?
amat jauh di luar angkasa – dan fisika
Sejak awal paruh kedua abad ke-
teoretis – dengan obyek penelitiannya
dunia
fenomena
amat dekat namun tidak tampak seperti
global di mana statistik menjelma
atom– hingga ilmuwan yang menekuni
menjadi
dalam
the very soft sciences seperti seni yang
modern
bergelut dengan forma-forma. Secara
20
pergaulan
menyaksikan
bahasa
universal
138
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
fundamental, statistik adalah sebuah
berukuran rbaris dan ckolom. Sejak
fungsi terukur (measurable function).
awal
Distribusinya,
merupakan
derajat kebebasannya adalah (rc– 1).
kuantifikasi dari kelakuannya secara
Yule memberikan konjektur bahwa
umum, adalah ukuran (measure) yang
derajat kebebasan itu adalah (r– 1) (c–
memungkinkan orang dapat mengukur
1). Konjektur inilah yang mengundang
besarnya ketidak-pastian (probalility).
„kemarahan‟
Adapun parameter distribusi adalah
menyaksikan; perlu waktu sekitar satu
fungsional
dekade
yang
yang
menunjukkan
Pearson
matematikal
fundamental
kebenaran
statistic
awan
mengembangkan
statistisi bekerja
untuk
ada
yang
bahwa
Dunia
penurunan membuktikan
konjektur
Yule
dan
mengakhiri perdebatan tersebut.
alat-alat
Perdebatan semacam itu adalah
statistikal dan atau mencipta statistic
bukti kebenaran filsafat Karl Popper
yang baru. Apa itu statistisi? Itu adalah
tentang kegiatan ilmiah dan filsafat
sebuah profesi. Apabila kita berpegang
Rene
pada definisi yang diberikan Jacques
keberadaan (raison d’etre). Popper
Dieudonnees tentang matematisi, maka
menegaskan bahwa kegiatan ilmiah
statistisi adalah mereka yang selama
terdiri atas kegiatan verifikasi dan
hidupnya pernah membuat statistik
proses pemaknaan (hermeneutics).
sebagai fungsi terukur atau teorema
Verifikasi adalah kata lain dari bukti
tentang statistik.
(proof). Namun, dalam sains, yang
Pada
arsenal
atau
Pearson.
sebelum
karakteristik parsialnya. Pada tataran inilah
menyatakan
permulaan
tentang
alasan
ke-20
dimaksud adalah bukti matematikal
terjadi pendebatan yang sangat hebat
(mathematical proof) seperti kata Paul
antara Pearson dan Yule. Saking
Valery – sastrawan dan budayawan
hebatnya,
ternama
Pearson
abad
Descartes
sempat
sangat
Perancis
seangkatan
emosional. Mereka memperdebatkan
Hadamard dan Einstein: Tidak ada
derajat kebebasan (degree of freedom)
satu pun penyelidikan manusia yang
statistik penguji kebebasan duavariabel
boleh disebut sains bila tidak melalui
kategorik berbasis tabel kontingensi
pembuktian matematikal atau seperti
139
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
kata Plato: “ Bukti matematikal adalah
yang
raison d‟etre yang merupakan spirit
berdimensi
pengembangan
Kemampuan ini
sains.
Selanjutnya,
berupa
vektor lebih
di
ruang
dari
satu.
diperlukan untuk
tidak akan ada pengembangan sains
menyusun teori dan metode penaksiran
tanpa
robust,
memiliki
kepekaan
tidakpuas/kecewa
rasa
umpamanya,
bagi
lokasi
(dissatisfied/
multivariat dan dispersi multivariat.
disappointment) terhadap teori atau
Contoh lain, umpamanya, hingga kini
metode yang sudah ada. Dalam hal
intelek manusia masih belum mampu
ini,lagi-lagi
memahami
manusia
lari
mencari
dengan
baik
dispersi
solusi di dunia matematikal. bahwa
multivariat. Masih banyak masalah
erastatistik
dimulai
statistik
yang
pertengahan abad ke-19 tatkala Pierce
analitis.
Kesulitan
mengembangkan
untuk
kompleksitas matematikal yang sangat
dari
tinggi. Inilah tantangan dari segi sains
kelompok besar data lainnya. Siapa
dalam pengembangan ilmu statistik.
Pierce? Ia adalah astronom Perancis
Padahal, dalam budaya intelektual,
yang
tingkat peradaban suatu bangsa diukur
modern
memisahkan
data
merekam
angkasa
dan
memisahkan
statistik outlier
data
benda-benda
tertantang anomaly/outlier
untuk
unsolvable
secara
terletak
pada
oleh tingkat kompleksitas cara berpikir
data
dan
tingkat
kompleksitas
produk
secara ilmiah. Mulai saat itu telah
berpikir. Sayangnya, paradigma ini
berjuta karya dalam bidang statistik
belum tumbuh di masyarakat kita.
yang
Bahkan di masyarakat kita tumbuh
dimaksudkan
untuk
lebih
memahami data outlier. Sejak saat
pandangan
itupula ilmu statistik terus berkembang
rumus
secara eksponensial dalam ragam dan
matematikal adalah sesuatu yang harus
jumlahnya.
dihapal
Namun,
itu
bukan
tanpa
bahwa
yang
statistikal
dan
menggunakannya
atau
namanya rumus
keterampilan dianggap
sebagai
tantangan. Sebagai contoh, dalam satu
suatu prestasi (achievement) penting.
dekade terakhir, homosapiens berusaha
Padahal sebenarnya yang namanya
keras agar mampu mengurutkan data
rumus statistikal atau matematikal
140
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
tidak
lain
merupakan
wujud
Waktu dua abad sebenarnya tidak lama
penampakan fenomena alam dalam
bila
bentuk
yang
pemahaman manusia terhadap luas
berhasil diinterpretasikan oleh intelek
lingkaran yang memerlukan waktu
manusia. Sedangkan dalam budaya
jauh lebih lama. Terhitung sejak
intelektual
seperti
Ahmos, ilmuwan Mesir kuno pada
filosof
abad 18 sebelum Masehi – dengan
Yunani kuno, “penampakan” atau
tingkat kultur dan peradaban manusia
“appearance” (eidos) dan “wujud”
saat itu – intelek manusia memerlukan
(morphe) identik dengan“beauty” atau
waktu sekitar tiga puluh lima abad
“indah”
untuk
objek
matematikal
(baca:
dikemukakan
Barat),
Xenophon,
yang
merupakan
realitas
dibandingkan
mengetahui
dengan
luas
proses
lingkaran
ontologis. Oleh karenaitulah, dalam
secara eksak. Ini berkat kerja keras
budaya tersebut, matematika adalah
matematisi Perancis, Francois Viete,di
bentuk
abad
paling
intelektualitas
sublime
manusia
matematika
dapat
penghubung
dengan
dari
mengingat
ke-16.
tersebut
menjadi
Jejak-jejak
sejarah
mengindikasikan
akan
pentingnya upaya menciptakan kultur
makna
dan
membangun
kondusif
bahwa
Indonesia berkembang dengan pesat.
budaya
intelektual,
intelek
yang
transenden. Tidaklah mengherankan dalam
agar
peradaban
manusia
matematika adalah komponen utama
Uraian diatas memperlihatkan bahwa,
dalam pengembangan kebudayaan dan
dalam budaya intelektual, statistik
peradaban.
adalah
Patut kita catat bahwa peradaban
salahsatu
indikator
utama
tingkat peradaban.
manusia memerlukan waktu sekitar
Dengan demikian, pendidikan
dua abad untuk mampu memahami
statistik sebenarnya adalah pendidikan
dengan baik perilaku distribusi normal.
kultural yang: (1) menjunjung tinggi
Rahasia distribusi
nilai-nilai luhur kultural dan norma-
normal terkuak
berkat matematisi Perancis, Paul Levy,
norma
yang memperkenalkan konsep tentang
bermasyarakat, dan (2) mengutamakan
fungsi karakteristik di tahun 1920 an.
kejujuran, transparansi, akuntabilitas,
141
serta
etika
kehidupan
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
kualitas, dan produktivitas. Sejatinya,
Berpikir
secara umum, pendidikan ditujukan
falsafah pembelajaran dan falsafah
untuk mempersiapkan manusia agar:
tindakan yang didasarkan pada prinsip-
1. Tetap menempati posisi teratas di
prinsip fundamental berikut:
alam di antara
semua makhluk
adalah
suatu
1. Proses ada di mana-mana dan di
Tuhan; 2. Mampu
statistikal
setiap saat. Berbagai proses pada berinteraksi
secara
umumnya saling berkaitan;
harmonis dengan alam. dan sains
2. Setiap proses mevariasi;
telah
3. Memahami
terbukti
menghantarkan
mampu
manusia
meraih
variasi
dan
upaya
mereduksinya adalah kunci dalam
tujuan pertama.
peningkatan kualitas hidup. Proses Variasi Data Knowledge
4. Teknologi
baru
Falsafah Analisis Tindakan Sistem
pengontrolan
Berpikir Statistikal Metode Statistikal
variabilitas proses
Gambar 1. Skema berpikir statistikal Falsafah
Analisis
Proses
Variasi Variasi
Sistem Berikir Statistikal
Tindakan
Data
Metode Statistikal
Gambar 1. Skema Berfikir Statistikal
142
Knowledge
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
Tahun 2005, salah satu produk
Dengan pendekatan ini, di bawah
statistikal yang penulis buat telah
asumsi
diterbitkan dalam Journal of Quality
Montgomery
Technology, 37(1), 2005. Sejak saat
parameter distribusi asimtotis sample
itu, statistik tersebut telah banyak
generalized variance dan sampai pada
dipakai oleh berbagai industri di dunia.
titik-titik kritis lower control limit
Statistik itu adalah teknologi baru
(LCL) dan upper control limit (UCL).
dalam pengontrolan variabilitas proses
Sinyal
multivariat (artinya, kualitas proses
proses berada dalam keadaan out-of-
ditentukan
oleh
control
variabel).
Soft
memberikan
lebih
menunjukkan
muncul
taksiran
bahwa
technology
ini
sampel bila nilai sample generalized
tentang
variance berada di luar interval (LCL,
pada suatu
UCL).
statistikal‟ dan penciptaan/penerapan dalam
akan
menurunkan
satu
ilustrasi
statistikal‟
yang
multivariat,
dari
keterkaitan antara konsep ‟berpikir ‟metode
kenormalan
Mengamati statistic Montgomery
upaya
tersebut, timbul perasaan tidak tatkala
statistik.
penulis menelusuri taksiran parameter
Montgomery (1991, 1996, 2001, dan
distribusi asimtotis sample generalized
2005) dalam bukunya yang terkenal
varianceyang
dan menjadi pegangan para profesional
keempat edisi bukunya itu. Kelas
bidang
to
distribusinya dapat penulis terima
Statistical Quality Control, Second
dengan sangat logis. Namun taksiran
Fifth
mengemukakan
parameter-parameternya terasa ganjil,
pengontrolan
rancu antara fenomena satu sampel
pengembangan
ilmu
kualitas
“Introduction
Editions”
tentang variabilitas
teknologi multivariat
berdasarkan
dan
banyak
diturunkan
sampel
dalam
independen,
beberapa buah sampel independen.
sehingga memberikan LCL dan UCL
Metodologinya
sama
dengan
yang bias dan mengakibatkan average
pengujian
hipotesis
run length (ARL) yang besar tatkala
homogenitas
dispersi
proses berada dalam keadaan out-of-
multivariat yang dilakukan dengan
control. ARL adalah alat statistikal
menguji satu per satu secara berulang.
untuk mengukur kualitas alat penguji
metodologi tentang
135
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
hipotesis di atas; nilainya akan besar
yang berkaitan dengan pengembangan
bila proses dalam keadaan in-control
ilmu statistik tanpa mengembangkan
dan akan kecil dalam keadaan out-of-
riset fundamental, tanpa kerjasama
control.
dengan berbagai pakar bidang sains
Ketidak-puasan
tersebut
fundamental, dan tanpa daya juang.
semakin bertambah tatkala banyak
Dibawah
literatur dan juga web sites yang
masalah aktual yang sangat potensial
menggunakan LCL dan UCL yang
menjadi
bias
tinggi.
tersebut.
Hal
inilah
yang
menuntun penulis untuk menyusun
ini
produk
1. Redefinisi
pembuktian matematikal bahwa LCL
disajikan
riset
beberapa
berkualitas
ukuran
dispersi
multivariat.
dan UCL Montgomery bersifat bias
Perhatikan
dan selanjutnya menyajikan titik-titik
variabilitas proses multivariat di mana
kritisLCL dan UCL yang tak bias
kualitas proses ditentukan oleh banyak
(unbiased). Oleh karena itu, teknologi
variabel sehingga perhitungan sample
pengontrolan yang dihasilkan bersifat
generalized variance sulit dilakukan
tak bias dan memiliki ARL yang jauh
bahkan
lebih kecil ketimbang ARL teknologi
komputer secanggih apapun pada saat
Montgomery bila proses berada dalam
ini. Dalam hal seperti ini, maka
keadaan out-of-control. Pada saat in-
diperlukan
control,
dispersimultivariat.
kedua
teknologi
itu
memberikan ARL yang sama. Bagi yang
berminat
dengan
2. Deteksi
mempelajari
masalah
pengontrolan
menggunakan
redefinisi
intrusi
pada
ukuran
system
komputer.
pembuktian matematikal, silakan baca
Informasi yang masuk ke dalam setiap
artikel penulis berjudul ”Improved
sistem
Monitoringof
Process
berbentuk vektor berdimensi tinggi.
Variability” dalam Journal of Quality
Bagaimana mengontrol, hampir secara
Technology, 37(1), 2005. 5. Masalah
realtime, bahwa informasi yang masuk
terbuka (open problems) Sulit sekali
bukan informasi yang membahayakan?
Multivariate
melaksanakan amanat Undang Undang
136
komputer
secara
alamiah
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
Masalah ini membuka peluang untuk
menanganinya. Ini tampak, misalnya,
membuat statistik yang lebih baik.
dari pelaksanaan Undang Undang No.
3. Penaksiran robust bagi lokasi
16 Tahun 1997 tentang Statistik yang belum optimal. Sebagai contoh, Pasal
dan dispersi multivariat Masalah
penaksiran
bagi
1 Ayat 4 yang menyatakan: Kegiatan
parameter lokasi dan dispersi pada
statistic adalah tindakan yang meliputi
skema multivariat sangat dibutuhkan
upaya penyediaan dan penyebarluasan
oleh industri, pemerintahan, bisnis,
data,
kesehatan,
kegiatan-kegiatan
statistik, dan upaya yang mengarah
kultural lainnya. Namun demikian,
pada berkembangnya Sistem Statistik
tatkala berhadapan dengan himpunan
Nasional”.
data
dilaksanakan.
dan
berdimensi
robust
tinggi,
masalah
upaya
pengembangan
Belum
secara
Tampak
ilmu
serius nyata
tersebut masih sangat terbuka.
“pengembangan ilmu statistik” dalam
4. Depth function atau pengurutan
pasal itu belum
di tangani dengan
serius oleh semua lembaga yang
data multivarat Depth function adalah fungsi yang
terkait erat dengan kebijakan dan
harganya
kegiatan
menunjukkan
seberapa
perstatistikan
nasional,
dalam sebuah observasi berdimensi
termasuk perguruan tinggi. Apalagi
lebih dari satu berada relatif terhadap
dalam penciptaan alat-alat statistikal
pusatnya. Fungsi ini dibangun dalam
yang baru dan lebih baik.
konteks
Apa yang menghambat ?
non-parametrik
untuk
melakukan analisis data multivariat.
Penulis menduga, hambatannya antara
Masalah
lain terletak pada daya juang yang
bagaimana
utama
terletak
mendefinisikan
pada urutan
masih
kurang.
juang
dalam ruang vektor berdimensi lebih
parailmuwan
dari satu.
tengah godaan faktor ekonomi. Ini
6. Bahan refleksi
menyangkut
Sebenarnya, Indonesia telah memiliki
diungkapkan dengan bijak oleh St.
perangkat perundang-undangan yang
Agustinus di abad ke satu Masehi,
baik. Namun, belum secara serius
yang kemudian dikumandangkan lagi
137
(calon
Daya
pilihan
ilmuwan)
hidup
di
seperti
Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015
oleh Sartre, sebagai berikut: ”La vie est une series des choix” Hidup adalah untaian pilihan-pilihan – kata meraka. Di samping itu, perlu ada loncatan perubahan paradigma dalam belajar. Khusus
kepada
mahasiswa
dan
akademisi bidang statistik, penulis pesankan: ”berhentilah (hanya) belajar tentang statistik dan mulailah belajar memproduksi statistik”. Yang penulis maksudkan dengan statistik pada pesan tersebut
adalah
statistik
dalam
pengertian fundamental.
138