STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK/PRODI TEKNIK MESIN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jl. A.Yani Km.36 Banjarbaru, Kalsel 70714, Indonesia Telepon (0511) 4772646 Fax : (0511) 4772646 STANDAR MUTU
Kode/Nomor : SM.PBM /PSTM/001 Tanggal : 10 Oktober 2012
Revisi : 0 Halaman : 1 dari 4
STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Proses 1. 2. 3. 4. 5.
Perumusan Pemeriksaan Persetujuan Penetapan Pengendalian
Penanggungjawab Nama Jabatan Rachmat Subagyo,MT Ketua TIM Dr.Aqli Mursadin Ketua UPM Ir. Rusliansyah, M.Sc Pjs.Dekan FT Ir. Rusliansyah, M.Sc Pjs.Dekan FT Dr.Aqli Mursadin Ketua UPM
Tanggal Tandatangan
1. Visi dan Misi Prodi Visi Program Studi Teknik Mesin adalah : Teknik Mesin “Menjadi pusat pengembangan keilmuan teknik mesin yang terkemuka di Kalimantan, dan memegang peranan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang teknik mesin khususnya dalam bidang konversi energi, industri manufaktur, metalurgi dan design konstruksi secara optimal melalui budaya kerja sama dan inovatif dengan tetap menjunjung tinggi etika”. Berdasarkan visi program studi teknik mesin, maka pengembangan tolok ukur visi utama terdiri dari 11 program, yaitu: 1. Program studi teknik mesin sudah terakreditasi B pada tahun 2013. 2. Kualifikasi Dosen pada tahun 2012, minimal mencapai 100% berkualifikasi S2 dan pada tahun 2020 minimal 50 % berkualifikasi S3. 3. Standar infrastruktur perkuliahan sudah terpenuhi. 4. peningkatan terhadap infrastruktur yang memadahi. 5. Meningkatkan jumlah penelitian dan pengabdian Masyarakat staf pengajar . 6. Kerjasama dengan pihak lain, minimal 2 kegiatan per tahun. 7. Keterlibatan mahasiswa dalam event lomba ipteks dan seni. 8. Peningkatan jumlah peminat mahasiswa pada program studi teknik mesin. 9. Peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima di program studi teknik mesin. 10. Peningkatan kemampuan berbahasa inggris Mahasiswa. 11. Peningkatan prosentase mahasiswa lulus tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut tentunya harus didukung oleh manajemen prgram studi yang baik, efektif dan optimal, serta berkesinambungan. Misi Program Studi Teknik Mesin sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dibidang Teknik Mesin untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, serta siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 2. Meningkatkan kegiatan penelitian dibidang Teknik Mesin di tingkat nasional. 3. Meningkatkan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam rangka penyebarluasan iptek dibidang Teknik Mesin dan penerapannya. 4. Memberdayakan laboratorium menjadi laboratorium pendidikan, riset dan laboratorium layanan masyarakat. 5. Meningkatkan kemampuan staf pengajar melalui pendidikan lanjutan dan pelatihan. Mengembangkan suasana akademik yang membantu mewujudkan proses pendidikan yang mengarah pada upaya untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun nonteknis mahasiswa, sehingga menjadi pusat pendidikan yang holistik Tujuan Program Studi Teknik Mesin adalah: 1. Menghasilkan lulusan yang dapat meningkatkan kemampuan,
2. Rasional
3. Subjek/pihak yang Bertanggungjawab untuk Pencapaian Standar 4. Definisi Istilah
memiliki motivasi, perilaku balajar serta etos kerja yang tinggi. 2. Menghasilkan lulusan yang dapat mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan suatu masalah secara logis dan analitis. 3. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dasar yang memadai untuk studi lanjut. 4. Menghasilkan lulusan yang terampil, profesional dan mampu beradaptasi pada bidang yang terkait dengan profesinya. 5. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dasar untuk memecahkan berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah khususnya dalam masalah-masalah Teknik Mesin. 6. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pelayanan profesi dalam bidang Teknik Mesin, khususnya pada masalah konversi energi, konstruksi mesin, manufaktur dan metalurgi. 7. Menghasilkan lulusan yang mempunyai inovasi dibidang permesinan. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan Prodi Teknik Mesin, maka diperlukan standar sarana prasarana untuk mendukung kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 1. Dekan sebagai pimpinan fakultas 2. Ketua Program Studi sebagai pimpinan Prodi
1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal PSTM FK UNLAM 2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga dinyatakan berlaku 3. Studi pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/membuat draf standar 4. Uji publik merupakan proses pengujian atau sosialisai kepentingan internal dan atau eksternal dari standar sebelum ditetapkan sebagai standar 5. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab I asal 1 ayat (5) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamtan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajran yanhg harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu 6. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab III pasal 5 ayat (2) memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajarm kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender akademik 7. Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasisa dalam kegiatan pembelajaran 8. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi 9. Kompetensi hasil didik suatu program studi berdasar PP no 17 tahun 2010 pasal 2 ayat (1) terdiri atas:
a. Kompetensi utama b. Kompetensi pendukung c. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama 10. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu 11. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas (kepmendiknas 232/U/2000 pasal 7 ayat (1)) a. Kurikulum inti b. Kurikulum institusional 12. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama (kepmendikas 045/U/2002 pasal 3 ayat (1)) 13. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi 14. Kurikulum institusional di dalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi 15. Kompetensi pendukung sebesar 20% sampai dengan 40% dari keseluruhan beban studi 16. Kompetensi lainnya sebesar 0% sampai dengan 30% dari keseluruhan beban studi 17. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahsiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program 18. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16 minggu 19. Semester sisipan/pendek adalah satuan kegiatan akademik yang diselenggarakan antara semester genap dan semester gasal yang ekivalen dengan semester ganjil atau semester ganjil sesuai dengan pengertian satuan kredit semester (sks) 20. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) sks adalah takaran penghargaan pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu) semester melalui 3 (tiga) kegiatan yang meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 150 (seratus lima puluh) menit praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan. 21. Tutorial adalah sistem pembelajaran dengan menempatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dan dosen berfungsi sebagai tutor. 5. Pernyataan Standar
Isi
Salah satu langkah penting dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah tahapan perumusan standar. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Buku Manual Mutu, maka berikut ini dijelaskan berbagai rumusan standar penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan di Fakultas Teknik Unlam. Standar yang ditetapkan
terdiri dari 2 kategori yaitu kategori pertama adalah standar Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari 8 (delapan) standar, dan kategori kedua yaitu standar yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik Unlam sendiri yang terdiri dari 4 (empat) standar. A. STANDAR PROSES 1. Perencanaan Proses Pembelajaran 1. Setiap mata kuliah harus memiliki rencana pembelajaran yang memuat tentang beban sks mata kuliah, rumusan kompetensi lulusan, pokok bahasan dan silabus, tugas yang diberikan kepada mahasiswa, metode pembelajaran, sistem penilaian, dan sumber belajar Program Studi harus menyelenggarakan Rapat Koordinasi Dosen Pengampu sekurang-kurangnya 3 (tiga) minggu sebelum proses pembelajaran dimulai 2. Setiap dosen pengampu mata kuliah harus menyusun Satuan Acara Pengajaran (SAP) sesuai ketentuan yang berlaku di fakultas kedokteran Unlam sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sebelum proses pembelajaran dimulai 3. Setiap dosen pengampu mata kuliah harus membuat modul perkuliahan dan menyerahkan nya kepada Program Studi 4. Setiap dosen pengampu mata kuliah harus menyerahkan materi perkuliahannya kepada Program Studi dalam bentuk softcopy sekurang-kurangnya pada akhir minggu pertama perkuliahan 2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran a. Kalender Akademik 1. Fakultas Teknik Unlam harus menyusun kalender akademik pada setiap awal tahun akademik dan disahkan dengan Keputusan Dekan dengan mengacu pada kalender akademik yang dikeluarkan Rektor Unlam; 2. Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester yang terdiri dari Semester Ganjil yang dimulai pada bulan September sampai dengan bulan Februari dan Semester Genap yang dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus; 3. Setiap semester terdiri dari 16 – 18 minggu, termasuk di dalamnya adalah kegiatan Ujian, minggu tenang, dan Remediasi. b. Perkuliahan/Praktikum/Praktik Lapangan 1. Sistem pembelajaran yang berlaku harus menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) 1 sks kegiatan perkuliahan setara dengan 50 menit kegiatan tatap muka, 50 menit penugasan terstruktur dan 50 menit penugasan mandiri. 2. 1 sks kegiatan praktikum sekurang-kurangnya terdiri 2 jam 3. 1 sks kegiatan praktik klinik atau praktik kerja lapangan sekurangkurangnya terdiri 3 jam 4. Mahasiswa harus menghadiri sesi perkuliahan sekurang-kurangnya 80% dari jumlah sesi perkuliahan yang dilaksanakan dalam satu semester 5. Dosen harus mengisi sesi perkuliahan/praktikum/praktik sekurangkurangnya 90% dari jumlah sesi perkuliahan yang dilaksanakan dalam satu semester 6. Dosen harus melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode yang bervariatif dan berpusat kepada mahasiswa (student-centered learning) 7. Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan kegiatan
pembelajaran, semua dosen harus berupaya menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). 8. Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan kegiatan pembelajaran, semua dosen harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, baik melalui e-learning, pemanfaatan ebook, dan digital library. 9. Dalam melaksanakan tugasnya melaksanakan kegiatan pembelajaran, semua dosen harus mengakses berbagai sumber belajar dengan ketentuan minimal untuk sumber belajar utama merujuk pada buku teks di atas tahun 2000. c. Bimbingan Akademik 1. Setiap mahasiswa memiliki dosen pembimbing akademik sejak ditetapkan sebagai mahasiswa sampai menyelesaikan studinya yang ditetapkan berdasarkan keputusan Dekan. 2. Setiap mahasiswa harus melaksanakan bimbingan akademik sekurang-kurangnya 4 kali dalam setiap semester. 3. Setiap dosen Pembimbing Akademik dapat membimbing 20 – 30 orang mahasiswa. 4. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus mendokumentasikan materi bimbingannya dalam buku bimbingan akademik yang telah ditetapkan. 5. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus membuat laporan hasil bimbingan akademik dan menyusun Rencana Tindak Lanjut 6. Program Studi harus melaksanakan evaluasi pelaksanaan Bimbingan Akademik sekurang-kurangnya 1 kali dalam setiap semester. d. Bimbingan Tugas Akhir 1. Setiap mahasiswa harus melaksanakan bimbingan tugas akhir minimal 8 kali sejak pengusulan proposal sampai ujian tugas akhir. 2. Setiap mahasiswa harus mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir selambat-lambatnya 6 bulan sejak usulan penelitian disetujui pembimbing 3. Penilaian Hasil Proses Pembelajaran 1. Dosen harus memberikan penilaian atas hasil belajar mahasiswa berdasarkan prinsip-prinsip adil, proporsional, objektif, dan terbuka 2. Dosen harus membuat sistem penilaian dan evaluasi atas hasil belajar mahasiswa secara komprehensif dan bervariasi yang meliputi penilaian terhadap komponen kognitif (teori), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). 3. Dosen pengampu setiap mata kuliah harus memberikan tugas terstruktur kepada mahasiswa sebagai bagian dari komponen penilaian akhir dengan proporsi sekurang-kurangnya 20% dari bobot nilai akhir. 4. Untuk mata kuliah dengan komposisi teori dan praktikum, maka proporsi penilaian akhirnya adalah 60% teori dan 40% praktikum untuk Program Studi Sarjana. 5. Untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka nilai akhir dari suatu blok mata kuliah terdiri dari 40% Diskusi Tutorial, 20% ujian tertulis, 20% uji kompetensi praktik laboratorium dan 20% softskill mahasiswa.
6. Strategi
4. Pengawasan Proses Pembelajaran 1. Program Studi harus melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara berkelanjutan. 2. Program Studi harus melakukan monitoring kesesuaian materi perkuliahan yang dilaksanakan dosen dengan silabus yang telah ditetapkan. 3. Fakultas Teknik Unlam harus melakukan monitoring terhadap kegiatan pembelajaran sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu semester. B. STANDAR PENJARINGAN UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUTNYA: Dari: (1) dosen, (2) mahasiswa, (3) alumni, (4) pengguna lulusan. 1. Penjaringan umpan balik ini diadakan minimal satu kali setiap tahun, hasilnya di tindak lanjuti dalam perbaikan proses belajar mengajar. C. STANDAR LAYANAN DAN KUALITAS LAYANAN KEPADA MAHASISWA 1. Layanan di berikan semaksimal mungkin pada mahasiswa dan di nilai dengan kuesioner berupa hasil (kurang, cukup dan baik). D. STANDAR PROGRAM DAN KEGIATAN AKADEMIK (Seminar, symposium, lokakarya, bedah buku dll.) 1. Minimal dilaksanakan satu kali dalam setahun salah satu kegiatan diatas. E. STANDAR PENGEMBANGAN PERILAKU KECENDEKIAWANAN: (a)kegiatan penanggulangan kemiskinan, (b)pelestarian lingkungan, (c)peningkatan kesejahtearaan masyarakat, (d)kegiatan penanggulangan masalah ekonomi, politik, sosial, budaya dan lingkungan lainnya: 1. Minimal dilaksanakan satu kali dalam setahun salah satu kegiatan diatas. 1. Dekan dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah dan dunia usaha 2. Menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk dosen
7. Indikator
1. Tingginya angka keterserapan fresh graduate (lulusan)
8. Dokumen Terkait
Standar ini harus dilengkapi dengan form penyusunan kurikulum berbasis kompetensi. • Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusnan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar Mahasiswa • Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan • Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi” Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010.
9. Referensi