STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016
DAFTAR ISI Level 1 4
Kode Unit
KTL.DUP.2.4001.1.2016
Judul
Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian APP
Unit 10 Kode Unit
KTL.DUP.2.4002.1.2016
Judul
Mensupervisi supervisi pemeriksaan dan pengujian JTR
Unit
Dan PHB-TR
15 Kode Unit Judul
KTL.DUP.1.4003.1.2016 Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian PHB-TM
Unit 20 Kode Unit Judul
KTL.DUP.1.4004.1.2016 Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian Penyulang
Unit 25 Kode Unit Judul
KTL.DUP.1.4005.1.2016 Mensupervisipemeriksaan dan pengujian Trafo Distribusi
Unit Level 5 31 Kode Unit
KTL.DUP.1.5006.1.2016
Judul
Mengevaluasi supervisi pemeriksaan dan pengujian Bidang
Unit
Distribusi
Level 6 39 Kode Unit
KTL.DUP.1.6007.1.2016
Judul
Menentukan metoda baru hasil supervisi pemeriksaan dan
Unit
Pengujian Bidang Distribusi
-2-
LEVEL 4
-3-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.2.4001.1.2016
Judul Unit
: Mensupervisi
pemeriksaan
dan
pengujian
Alat
Pembatas dan Pengukur (APP) Deskripsi Unit : Unit
kompetensi
pemeriksaan
ini
dan
berkaitan
pengujian
dengan
Alat
supervisi
Pembatas
dan
Pengukur (APP), sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Menterjemahkan dan
membuat
intetprestasi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan. 1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
supervisi
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
pemeriksaan
dan
pengujian
jawaban. 1.3. Pengetahuan
terkait
dengansupervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan dipelajari. 2.
Menyusun rencana
2.1. Daftar kerja
supervisi pemeriksaan
periksa
supervisi
(Check
pemeriksaan
list)
langkah
dan
kerja
pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan dan
pengujian
yang ditetapkan. 2.2. Surat tugas disiapkan. 2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi pemeriksaan
dan
pengujiandisusun
sesuai
standar. 3.
Melaksanakan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
supervisi pemeriksaan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada dan
pemangku kepentingan.
-4-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI pengujian
3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan
mulai
dari
pencarian
data,
pengumpulan datasampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi. 3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan
perangkat
manajemen
(DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan. 3.4. Rekomendasi melakukan
kepada
solusi
atas
manajemen analisa
untuk
data
yang
dilakukan. 4.
Membandingkan hasil
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujiandengan standard
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit. 4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
perusahaan. 5.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
Membuat
pekerjaan tertentu.
laporan 5.1. Laporan
supervisi
setelahmelakukan
pemeriksaan
pemeriksaan
dan
pengujian
dengan
dan
format
pengujian yang
supervisi dibuat
sesuai
ditetapkan
oleh
perusahaan. 5.2. Hal-hal
yang
menjadi
pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang. 1. Batasan Variabel Unit kompetensi ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian,
yang
dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan. Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi: 1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional; 1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan pengujian; 1.3. Standar
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
-5-
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan 1.5. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat pengukur energi yang disalurkan ke pelanggan melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen. 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti
harus
menunjukkan
bahwa
pengetahuan
yang
telah
diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian operasional: 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Konstruksi alat pembatas dan pengukur (APP). 2.1.1.2. Analisa data orang bendaterkait alat pembatas dan pengukur (APP) 2.1.1.3. Ilmu
listrik
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian APP. 2.1.1.4. Standar
peraturan
spesifikasi
prosedur
dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki: 2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik. 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan pengujian
-6-
2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit bukti
kompetensi dalam
iniharus
bentuk
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat, dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode asesmen 2.3.1
Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan
2.3.2
Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.3
Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan
2.3.4
Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja
2.4. Aspek Penting 2.4.1. Dokumen uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi. 2.4.2. Bukti uji. Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi
-7-
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk: 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
kompetensi
harus
ini.
dimiliki”
dari
Mempertunjukkan
unit level
keterampilan yang mendukung pekerjaan; 2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan
dengan
peraturan,
kebijakan,
dan
prosedur tempat kerja 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi. 2.6. Catatan: Versi operasional 2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang menggunakan alat pembatas dan pengukur (APP). 2.6.2. Memahami
bahwa
pemegang
kompetensi
ini
mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan. 2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
-8-
Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-9-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.2.4002.1.2016
Judul Unit
: Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian JTR dan PHB-TR
Deskripsi Unit : Unit
kompetensi
ini
berkaitan
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian JTR dan PHB-TR, sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Menterjemahkan dan
membuat
inteprestasi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan. 1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
supervisi
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
pemeriksaan
dan
pengujian
jawaban. 1.3. Pengetahuan
terkait
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan dipelajari. 2.
Menyusun rencana
2.1. Daftar kerja
supervisi pemeriksaan
periksa
supervisi
(Check
pemeriksaan
list)
langkah
dan
kerja
pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan dan
pengujian
yang ditetapkan. 2.2. Surat tugas disiapkan. 2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi pemeriksaan
dan
pengujiandisusun
sesuai
standar. 3.
Melaksanakan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
supervisi pemeriksaan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada dan
pemangku kepentingan.
-10-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI pengujian
3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan
mulai
dari
pencarian
data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi. 3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan
perangkat
manajemen
(DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan. 3.4. Rekomendasi melakukan
kepada
solusi
atas
manajemen analisa
untuk
data
yang
dilakukan. 4.
Membandingkan hasil
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian dengan standard Membuat
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit. 4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
perusahaan. 5.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pekerjaan tertentu.
laporan 5.1. Laporan
supervisi
setelah
pemeriksaan
pemeriksaan
dan
pengujian
dengan
dan
format
melakukan pengujian yang
supervisi
dibuat
sesuai
ditetapkan
oleh
perusahaan. 5.2. Hal-hal
yang
menjadi
pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang . 1. Batasan Variabel Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian,
yang
dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan. Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi: 1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional, 1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan pengujian; 1.3. Standar Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian;
-11-
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan 1.5. JTR dan PHB-TR adalah alat yang menyalurkan energi dari Trafo distribusi kepelanggan melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen. 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan: Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti
harus
menunjukkan
bahwa
pengetahuan
yang
telah
diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian operasional: 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Konstruksi JTR dan PHB-TR. 2.1.1.2. Analisa data orang /benda terkait JTR dan PHB-TR 2.1.1.3. Ilmu
listrik
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian JTR dan PHB-TR. 2.1.1.4. Standar
peraturan
spesifikasi
prosedur
dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki: 2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik. 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan pengujian
-12-
2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit bukti
kompetensi dalam
iniharus
bentuk
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat, dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode asesmen 2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan 2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan 2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja 2.4. Aspek Penting 2.4.1. Dokumen uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti uji. Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
-13-
Menunjukkan kandidat mampu untuk: 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
kompetensi
harus
ini.
dimiliki”
dari
Mempertunjukkan
unit level
keterampilan yang mendukung pekerjaan; 2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan
dengan
peraturan,
kebijakan,
dan
prosedur tempat kerja 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi. 2.6. Catatan: Versi operasional 2.6.4. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang menggunakan JTR dan PHB-TR. 2.6.5. Memahami
bahwa
pemegang
kompetensi
ini
mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan. 2.6.6. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan. Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-14-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.1.4003.1.2016
Judul Unit
: Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian PHB-TM
Deskripsi Unit : Unit
kompetensi
ini
berkaitan
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian PHB-TM, sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Menterjemahkan dan
membuat
inteprestasi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan. 1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
supervisi
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
pemeriksaan
dan
pengujian
jawaban. 1.3. Pengetahuan
terkait
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan dipelajari. 2.
Menyusun rencana
2.1. Daftar kerja
supervisi pemeriksaan
periksa
supervisi
(Check
pemeriksaan
list)
langkah
dan
kerja
pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan dan
pengujian
yang ditetapkan. 2.2. Surat tugas disiapkan. 2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi pemeriksaan
dan
pengujiandisusun
sesuai
standar. 3.
Melaksanakan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
supervisi pemeriksaan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada dan
pemangku kepentingan.
-15-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI pengujian
3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan
mulai
dari
pencarian
data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi. 3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan
perangkat
manajemen
(DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan. 3.4. Rekomendasi melakukan
kepada
solusi
atas
manajemen analisa
untuk
data
yang
dilakukan. 4.
Membandingkan hasil
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian dengan standard Membuat
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit. 4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
perusahaan. 5.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pekerjaan tertentu.
laporan 5.1. Laporan
supervisi
setelah
pemeriksaan
pemeriksaan
dan
pengujian
dengan
dan
format
melakukan pengujian yang
supervisi
dibuat
sesuai
ditetapkan
oleh
perusahaan. 5.2. Hal-hal
yang
menjadi
pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian,
yang
dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan. Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi: 1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional, 1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan pengujian;
-16-
1.3. Standar
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian; 1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan 1.5. PHB
–
JTM
adalah
terminasi
tegangan
menengah
yang
menyalurkan energy ke penyulang tegangan menengah. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan
strategi
pekerjaan
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian operasional: 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Konstruksi PHB - JTM. 2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait PHB - JTM 2.1.1.3. Ilmu
listrik
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian PHB - JTM. 2.1.1.4. Standar
peraturan
spesifikasi
prosedur
dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki: 2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik. 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan pengujian 2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi:
-17-
2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit bukti
kompetensi dalam
iniharus
bentuk
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat, dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode asesmen 2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan 2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan 2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja 2.4. Aspek Penting 2.4.1. Dokumen uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti uji. Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk:
-18-
2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
kompetensi
harus
ini.
dimiliki”
dari
Mempertunjukkan
unit level
keterampilan yang mendukung pekerjaan; 2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan
dengan
peraturan,
kebijakan,
dan
prosedur tempat kerja. 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi. 2.6. Catatan: Versi operasional 2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang menggunakan PHB - JTM. 2.6.2. Memahami
bahwa
pemegang
kompetensi
ini
mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan. 2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan. Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-19-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN Kode Unit
: KTL.DUP.1.4004.1.2016
Judul Unit
: Mensupervisi pemeriksaan dan pengujian penyulang TM
Deskripsi Unit : Unit
kompetensi
ini
berkaitan
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian penyulang TM, sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Menterjemahkan dan
membuat
inteprestasi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan. 1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
supervisi
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
pemeriksaan
dan
pengujian
jawaban. 1.3. Pengetahuan
terkait
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan dipelajari. 2.
Menyusun rencana
2.1. Daftar kerja
supervisi pemeriksaan
periksa
supervisi
(Check
list)
pemeriksaan
langkah
dan
kerja
pengujian
disusun/disiapkan sesuai standardan batasan dan
pengujian
yang ditetapkan. 2.2. Surat tugas disiapkan. 2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi pemeriksaan
dan
pengujiandisusun
sesuai
standar. 3.
Melaksanakan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
supervisi pemeriksaan pengujian
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada dan
pemangku kepentingan. 3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan
mulai
dari
pencarian
data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi.
-20-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan
perangkat
manajemen
(DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan. 3.4. Rekomendasi melakukan
kepada
solusi
atas
manajemen analisa
untuk
data
yang
dilakukan. 4.
Membandingkan hasil
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian dengan standard Membuat
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit. 4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
perusahaan. 5.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pekerjaan tertentu.
laporan 5.1. Laporan
supervisi
setelah
pemeriksaan
pemeriksaan
dan
pengujian
dengan
dan
format
melakukan pengujian yang
supervisi
dibuat
sesuai
ditetapkan
oleh
perusahaan. 5.2. Hal-hal
yang
menjadi
pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang . 1. Batasan Variabel Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian,
yang
dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan. Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi: 1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional, 1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan pengujian; 1.3. Standar
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian; 1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan ketenagalistrikan (K2), instruksi manual peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan 1.5. Penyulang TM adalah alat yang menyalurkan energi dari Gardu Induk sisi 20 kV ke Gardu distribusi dan disalurkan ke pelanggan -21-
melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan
strategi
pekerjaan
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian operasional: 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Konstruksi Penyulang TM. 2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait Penyulang TM 2.1.1.3. Ilmu
listrik
yang
berkaitan
dengan
pekerjaan
supervisi pemeriksaan dan pengujian Penyulang TM. 2.1.1.4. Standar
peraturan
spesifikasi
prosedur
dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki: 2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik. 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan pengujian 2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan
-22-
dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit bukti
kompetensi dalam
iniharus
bentuk
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat, dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode asesmen 2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan 2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan 2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja 2.4. Aspek Penting 2.4.1. Dokumen uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti uji. Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk: 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
-23-
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
kompetensi
harus
ini.
dimiliki”
dari
Mempertunjukkan
unit level
keterampilan yang mendukung pekerjaan; 2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan
dengan
peraturan,
kebijakan,
dan
prosedur tempat kerja 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi. 2.6. Catatan: Versi operasional 2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang menggunakan Penyulang TM. 2.6.2. Memahami
bahwa
pemegang
kompetensi
ini
mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan. 2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan. Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-24-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.1.4005.1.2016
Judul Unit
: Mensupervisi
pemeriksaan
dan
pengujian
Trafo
Distribusi Deskripsi Unit : Unit
kompetensi
ini
berkaitan
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian Trafo Distribusi, sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Menterjemahkan dan
membuat
inteprestasi
1.1. Kriteria unjuk kerja unit kerja dipelajari sesuai penugasan. 1.2. Data operasional dan kondisi unjuk kerja
supervisi
dilapangan dipelajari dan disiapkan alternatif
pemeriksaan
dan
pengujian
jawaban. 1.3. Pengetahuan
terkait
dengan
supervisi
pemeriksaan dan pengujian yang dibutuhkan dipelajari. 2.
Menyusun rencana
2.1. Daftar kerja
supervisi pemeriksaan
periksa
supervisi
(Check
pemeriksaan
list)
langkah
dan
kerja
pengujian
disusun/disiapkan sesuai standar dan batasan dan
pengujian
yang ditetapkan. 2.2. Surat tugas disiapkan. 2.3. Peralatan kerja untuk melakukan supervisi pemeriksaan
dan
pengujiandisusun
sesuai
standar. 3.
Melaksanakan
3.1. Program melakukan supervisi pemeriksaan dan
supervisi pemeriksaan
pengujian dijelaskan dan disampaikan kepada dan
pemangku kepentingan.
-25-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI pengujian
3.2. Tahapan supervisi pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan
mulai
dari
pencarian
data,
pengumpulan data sampai dengan perbedaan antara standard dan realisasi. 3.3. Penyebab utama terjadinya deviasi dengan menggunakan
perangkat
manajemen
(DOB,
Pareto, dan SWOT) disampaikan. 3.4. Rekomendasi melakukan
kepada
solusi
atas
manajemen analisa
untuk
data
yang
dilakukan. 4.
Membandingkan hasil
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian dengan standard Membuat
pengujiandibandingkan dengan sebelum nya melalui metoda perubahan pencapaian kinerja unit. 4.2. Bimbingan teknis diberikan untuk pekerjaan–
perusahaan. 5.
4.1. Hasil melakukan supervisi pemeriksaan dan
pekerjaan tertentu.
laporan 5.1. Laporan
supervisi
setelah
pemeriksaan
pemeriksaan
dan
pengujian
dengan
dan
format
melakukan pengujian yang
supervisi
dibuat
sesuai
ditetapkan
oleh
perusahaan. 5.2. Hal-hal
yang
menjadi
pengecualian
diinformasikan kepada yg berwenang .
1. Batasan Variabel Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian,
yang
dapat
dilaksanakan oleh pengawas pelaksana pekerjaan. Supervisi pekerjaan pemeriksaan dan pengujian operasional meliputi: 1.1. pemeriksaan dan pengujian operasional, 1.2. membimbing pekerjaan pemeriksaan dan pengujian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pekerjaan pemeriksaan dan pengujian;
-26-
1.3. Standar
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) disiapkan sesuai
peruntukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian; 1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi (K2) keselamatan ketenagalistrikan, instruksi manual peralatan, dan Standard operating Procedure (SOP); dan 1.5. Trafo distribusi adalah alat yang mengubah tegangan menengah menjadi tegangan rendah yang disalurkan ke pelanggan melalui APP satu fasa, tiga fasa, pengukuran langsung, pengukuran tidak langsung, dan meter elektronik beserta aksesorisnya. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai pedoman asesmen 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan
strategi
pekerjaan
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian operasional: 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Konstruksi Trafo Distribusi. 2.1.1.2. Analisa data orang benda terkait Trafo Distribusi 2.1.1.3. Ilmu
listrik
supervisi
yang
berkaitan
pemeriksaan
dengan
dan
pekerjaan
pengujian
Trafo
Distribusi. 2.1.1.4. Standar
peraturan
spesifikasi
prosedur
dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2.1.2. Keterampilan yang harus dimiliki: 2.1.2.1. Menggunakan peralatan pengukuran listrik. 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Menerapkan penulisan laporan pemeriksaan dan pengujian
-27-
2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi diuji di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit bukti
kompetensi dalam
iniharus
bentuk
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat, dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode asesmen 2.3.1. Kaji ulang target kinerja Unit yang telah ditetapkan 2.3.2. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.3. Laporan hasil kerja perbaikan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan 2.3.4. Kaji perubahan pencapaian kinerja unit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kinerja 2.4. Aspek Penting 2.4.1. Dokumen uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti uji. Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
-28-
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk: 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
kompetensi
harus
ini.
dimiliki”
dari
Mempertunjukkan
unit level
keterampilan yang mendukung pekerjaan; 2.4.3.4. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan
dengan
peraturan,
kebijakan,
dan
prosedur tempat kerja 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan sistem distribusi. 2.6. Catatan: Versi operasional 2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan konstruksi dan pemasangan yang menggunakan Trafo Distribusi. 2.6.2. Memahami
bahwa
pemegang
kompetensi
ini
mampu
melakukan pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan. 2.6.3. Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan. Asesor hendaknya dapat melihat ke tiga poin ini dilapangan atau setidaknya prilaku ini akan muncul saat dilakukan wawancara.
-29-
LEVEL 5
-30-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.1.5006.1.2016
Judul Unit
: Mengevaluasi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian Bidang Distribusi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah
dengan
menggunakan
beberapa
metoda
untuk mengatasi permasalahan supervisi pemeriksaan dan
pengujian
yang
diperlukan
pada
kegiatan
supervisi pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan standar dan ketetapan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Merencanakan
1.1. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian
pemecahan
yang berlaku saat ini dipelajari.
masalah supervisi 1.2. Metoda supervisi pemeriksaan dan pengujian pemeriksaan
dan
pengujian
dianalisa,
diinterprestasikan
dan
disusun
alternatif permasalahan. 1.3. Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dianalisa. 1.4. Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan
dan
pengujian
dicari
apa
penyebabnya dan disusun rencana program perbaikanya. 1.5. Penugasan
yang
diterima
diperiksa
untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pemeliharaan 2.
Menyiapkan material untuk
2.1. Standar unjuk kerja supervisi pemeriksaan dan kerja
menyusun
rencana supervisi
pengujian disiapkan sesuai sesuai kebijakan manajemen
kerja 2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengolah data disiapkan
-31-
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI pemeriksaan
dan 2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
pengujian 3.
dimengerti penyebab permasalahannya
Menggunakan
3.1. Data lapangan dibandingkan dangan standar
data
pada
permasalahan dan
supervisi pemeriksaan dan pengujian.
membuat
Metoda
solusi 3.2. Deviasi
penyebab
data
ketidaksesuaian
lapangan
dengan
Metoda
alternatif
penyebab
ketidaksesuaian
pemecahan
pemeriksaan
dan
masalah.
panduan (manual book) dipelajari dan dianalisa
pengujian
supervisi pada
buku
penyebabnya 3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan hasil yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah operasional. 4.
Memeriksa
4.1. Hasil kerja lapangan
kesesuaian
hasil
alternatif
analisa
kerja
program
dengan
kondisi
lapangan
dibandingkan dengan
penanggulangan Metoda
masalah
penyebab
melalui
ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian 4.2. Perintah pengulangan pekerjaan yang belum sesuai dengan alternatif baru diberikan 4.3. Bimbingan
teknis
diberikan
untuk
penanggulangan masalah operasional 5.
Membuat laporan
5.1. Laporan
penanggulangan
permasalahan
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dengan
format
perusahaan.
-32-
dan
pengujian yang
dibuat
ditetapkan
sesuai oleh
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 5.2. Perubahan
pelaksanaan
ketidaksesuaian
Metoda
supervisi
penyebab
pemeriksaan
dan
pengujian diseminarkan dan dijadikan acuan program
pemeriksaan
dan
pengujian
lembaga pemeriksaan dan pengujian
1. Batasan Variabel Unit kompetensi ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa metoda untuk mengatasi permasalahan operasi dan pemeliharaan yang diperlukan pada pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian, sesuai dengan standar dan ketetapan yang berlaku. Supervisi pekerjaan supervisi pemeriksaan dan pengujian meliputi: 1.1 pemeriksaan dan pengujian operasional di bidang Sistem Tegangan Rendah dan atau Sistem Tegangan Menengah 1.2 Standar keselamatan dan kesehatan kerja mencakup peraturan K2 disiapkan sesuai peruntukan pekerjaan pemeriksaan dan pengujian di sistem Tegangan Rendah / Tegangan Menengah; 1.3 Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; 1.4 Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester serta peralatan ukur lainnya disiapkan dan diyakini telah dikaliberasi. 1.5 Persyaratan/Kondisi Unjuk Kerja. Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya 1.5.1. SOP (Standard Operation Procedure) operasional supervisi pemeriksaan dan pengujian yang berlaku diperusahaan. 1.5.2. Prosedur pemeriksaan dan pengujian. 1.5.3. Standar perusahaan untuk operasional supervisi pemeriksaan dan pengujian. 1.5.4. Instruksi
panduan
(Instruction
manual)
dari
supervisi
pemeriksaan dan pengujianserta peralatannya. 1.5.5. Lembar laporan / chek list yang ditetapkan oleh perusahaan.
-33-
di
1.5.6. Peralatan K2 dan peralatan bantu yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi. 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan
supervisi
pemeriksaan
dan
pengujian
membentuk
suatu
kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen. 2.1. Pengetahuan Pendukung yang dibutuhkan: Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan
strategi
pekerjaan
operasional
pemeriksaan
dan
pengujian 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki: 2.1.1.1. Penelitian operasional (Operational research) 2.1.1.2. Statistik, 2.1.1.3. Analisa Data Orang Benda (DOB); 2.1.1.4. Ilmu
listrik
operasional
yang
berkaitan
Metoda
dengan
penyebab
pekerjaan
ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian; 2.1.1.5. Dasar Operasi dan pemeliharaan bidang distribusi; 2.1.1.6. Standar dan batasan yang berlaku; 2.1.1.7. Metodologi
Metoda
penyebab
ketidaksesuaian
supervisi pemeriksaan dan pengujian 2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan : 2.1.2.1. Menggunakan Alat ukuran pengukuran listrik; 2.1.2.2. Menggunakan aplikasi komputer 2.1.2.3. Memiliki salah satu sertifikat level 4 Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian
-34-
2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan
normal,
menggunakan
prosedur,
informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen unit kompetensi iniharus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.1.3. Sebagai tambahan padaalat kerja yang dibutuhkan yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi. 2.2.2. Cakupan pemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini. 2.3. Metode Asesmen 2.3.1 Kaji ulang Curriculum Vitae atau bukti portofolio 2.3.2 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, dan penugasan proyek serta simulasi. 2.3.3 Laporan pihak ketiga atau apakah
prestasi
yang
atasan langsung serta asesmen diraih
sebelumnya
terjamin
otentisitasnya. 2.3.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen
-35-
2.4. Aspek penting 2.4.1. Dokumen Uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti Uji Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi. 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap
Elemen
dan
Kriteria
Unjuk
Kerja
terkait
harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk : 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di
tempat
kerja
dan
mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel; 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel; 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
harus
dimiliki”
dari
level
keterampilan
unit
kompetensi ini; 2.4.3.4. Mempertunjukkan
yang
mendukung pekerjaan; 2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja; 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal --- dengan
pengalaman dibidang
operasi dan pemeliharaan di sistem distribusi. 2.6. Catatan : Versi operasional 2.6.1. Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan bidang distribusi
-36-
2.6.2. Memahami melakukan
bahawa
pemegang
pekerjaan
kompetensi
supervisi
ini
Metoda
mampu penyebab
ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian dapat dilihat pada saat yang bersangkutan memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan, 2.6.3. Disamping
itu
juga
cara
penanggulangan
permasalahan
Metoda penyebab ketidaksesuaian supervisi pemeriksaan dan pengujian di lapangan.
-37-
LEVEL 6
-38-
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Kode Unit
: KTL.DUP.1.6007.1.2016
Judul Unit
: Mendalami
Metoda
penyebab
ketidaksesuaian
pemeriksaan dan pengujian bidang Distribusi Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemecahan masalah dan menyusun metoda baru (re-design) untuk menangani
permasalahanpenyebab
ketidaksesuaian
pemeriksaan dan pengujian sesuai dengan standar dan batasan yang berlaku ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI 1.
Merencanakan
1.1. Operasi dan pemeliharaan yang berlaku saat
pemecahan masalah
ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan dan
menggunakan pendekatan metoda penyebab
menyusun metoda baru.
ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujian 1.2. Hasil
kajian
pemeriksaan
dan
pengujian
dianalisa dan diinteprestasikan dan disusun alternatif penanggulangan permasalahan. 1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa penyebabnya dan disusun rencana “design” penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujianyang baru. 1.4
Alternatif penyusunan metoda baru disiapkan.
1.5
Penugasan
yang
diterima
diperiksa
untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti sesuai standar pemeriksaan dan pengujian. 2.
Menyiapkan dan
data
peralatan
Standar
unjuk
kerja
kebijakan manajemen.
-39-
disiapkan
sesuai
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI kerja analisis
2.2. Software/perangkat lunak dan perangkat keras untuk
mengolah
data
operasi
dan
atau
pemeliharaan disiapkan. 2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan dimengerti penyebab permasalahannya. 3.
Menggunakan data
3.1. Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
untuk
memecahkan masalah membuat
Manajemen tentang unjuk kerja. 3.2. Deviasi data lapangan dengan standar pada
dan metoda
baru.
kebijakan manajemen dipelajari dan dianalisa penyebabnya. 3.3. Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan dengan beberapa metoda untuk mendapatkan metoda baru yang paling optimum untuk dijadikan solusi penanggulangan masalah. 3.4. Metoda baru disampaikan kepada manajemen penyebab ketidaksesuaian pemeriksaan dan pengujianuntuk diseminarkan dan dijadikan metoda kerja baru dalam bekerja
4.
Memeriksa
4.1. Metoda baru dibandingkan dengan metoda
kesesuaian
sebelumnya sejauhmana efektifitas dari metoda
metoda dengan
baru
baru ini.
kondisi 4.2. Penyempurnaan
lapangan.
metoda
baru
yang
belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan. 4.3. Bimbingan teknis untuk penggunaan metoda baru diberikan.
5.
Membuat laporan
5.1. Laporan pembuatan metoda baru dituliskan dalam format yang ditetapkan oleh perusahaan. 5.2. Pembuatan
metoda
baru
dilingkungan perusahaan.
-40-
diinternalisasikan
1. Batasan Variabel Unit kompetensi inimenguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian, yang dapat dilaksanakan oleh petugas pemeriksaan dan pengujian.; Pekerjaan penyusunan metoda baru pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian meliputi: 1.1. proses kerja baru, 1.2. Standard Operation Procedure (SOP) baru, 1.3. Pemecahan masalah (trouble shooting) baru 1.4. Sistem
evaluasi
untuk
pelaksanaan
pemeriksaan
dan
pengujiandengan metoda baru. 1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan: 2. Panduan Penilaian Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan kriteria unjuk kerja dan batasan pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit kompetensi inidan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen. 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi pekerjaan supervisi pemeliharaan distribusi 2.1.1. Pengetahuan yang harus dimiliki 2.1.1.1. Metoda Operasional Research (OR) ; 2.1.1.2. Statistik, 2.1.1.3. Analisa Data,Orang, dan Benda (DOB) 2.1.1.4. Operasi dan pemeliharaan distribusi; 2.1.1.5. Bisnis Ketenagalistrikan. 2.1.2. Keterampilan yang dibutuhkan : 2.1.2.1. Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer;
-41-
2.1.2.2. Menyusun kuisioner; 2.1.2.3. Menyusun tahapan pemeriksaan dan pengujian; 2.1.2.4. Memiliki sertifikat level 5 untuk bidang pemeriksaan dan pengujian; 2.2. Ruang lingkup pengujian 2.2.1. Konteks Asesmen meliputi: 2.2.1.1. Unit Kompetensi di ases ditempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja. 2.2.1.2. Asesmen dengan
unit
kompetensi
bukti
dalam
ini
bentuk
harus
didukung
dokumen
dengan
pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja. 2.2.1.3. Sebagai tambahan pada alat kerja yang dibutuhkan yang disebutkan diatas dalam “Konteks Asesmen”, bukti
harus
menunjukkan
kompetensi
bekerja
dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
operasi
/
pemeliharaan
dalam
suatu
lingkungan yang bervariasi. 2.2.2. Cakupanpemeriksaan dan pengujian: 2.2.2.1. Kebijakan (Keselamatan Ketenagalistrikan) K2
dan
prosedur dan instruksi kerja. 2.2.2.2. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang
ditentukan
oleh
unit
standar
kompetensi ini. 2.3. Metode Asesmen 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau apakah
prestasi
yang
otentisitasnya.
-42-
atasan langsung serta asesmen diraih
sebelumnya
terjamin
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar didalam memberikan asesmen 2.4. Aspek penting 2.4.1. Dokumen Uji Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi 2.4.2. Bukti Uji Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi. 2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi. Setiap
elemen
dan
kriteria
unjuk
kerja
terkait
harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk : 2.4.3.1. Menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di
tempat
kerja
dan
mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel; 2.4.3.2. Menggunakan prinsip pengetahuan dan ketrampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel; 2.4.3.3. Mempertunjukkan
suatu
pemahaman
dari
pengetahuan dasar dan ketrampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan
yang
harus
dimiliki”
dari
level
keterampilan
unit
kompetensi ini; 2.4.3.4. Mempertunjukkan
yang
mendukung pekerjaan; 2.4.3.5. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja; 2.5. Persyaratan Pendidikan Kualifikasi Pendidikan formal minimal --- dengan
pengalaman
dibidang operasi &pemeliharaan distribusi tenaga listrik.
-43-
2.6. Catatan : Versi operasional 2.6.1.
Pemegang kompetensi ini harus terlebih dahulu pernah melaksanakan pekerjaan pembangunan dan pemasangan.
2.6.2.
Memahami melakukan
bahawa
pemegang
pekerjaan
pengujiandapat
dilihat
kompetensi
supervisi pada
saat
ini
mampu
pemeriksaan yang
dan
bersangkutan
memberikan penjelasan sebelum pekerjaan dilakukan, 2.6.3.
Disamping itu juga cara penanggulangan permasalahan pemeriksaan dan pengujian di lapangan
Catatan: Bagi yang sudah diposisi level kompetensinya tidak perlu mengambil sertifikat kompetensi level dibawahnya.
-44-