Standar Kompetensi Nasional
Metode pengujian fisik panel gypsum dan papan gypsum
ICS 91.100.10
Badan Standardisasi Nasional
Daftar Isi Daftar Isi............................................................................................................................................. i 1. Ruang lingkup.............................................................................................................................. 1 2. Acuan ........................................................................................................................................... 1 3. Pengertian .................................................................................................................................... 1 4. Kuat lentur (metode A-Laju Pembebanan Tetap) ........................................................................ 1 5. Kekerasan Bagian Inti, ujung dan tepi ........................................................................................ 3 6. Kuat cabut paku (metode A-laju pembebanan tetap)................................................................... 5 7. Kuat lentur ................................................................................................................................... 7 8. Kekerasan bagian inti, ujung dan tepi (metode B-laju kecepatan tetap)...................................... 10 9. Kuat cabut paku (metode B-laju kecepatan tetap) ....................................................................... 14 10. Lendutan dalam kondisi lembab .................................................................................................. 15 11. Kesikuan ujung ............................................................................................................................ 16 12. Ketebalan nominal panel atau papan gypsum.............................................................................. 17 13. Kedalaman lekukan atau tonjolan pada tepi panel....................................................................... 18 14. Lebar panel atau papan gypsum................................................................................................... 20 15. Panjang panel atau papan gypsum ............................................................................................... 22 16. Kekedapan air inti panel gypsum yang diberi bahan kedap air ................................................... 23 17. Ketahanan air pada permukaan panel gypsum berlapis kertas tahan air...................................... 24 Lampiran A (informasi yang tidak mengikat) .................................................................................... 26 Lampiran B daftar istilah.................................................................................................................... 27 Lampiran C Daftar nama penyusun.................................................................................................... 28
Metode pengujian fisik panel gypsum dan papan gypsum
1.
Ruang Lingkup
1.1
Metode uji ini mencakup pengujian fisik dari panel dan papan gypsum
1.2
Metode uji initidak membahas masalah keselamatan, kalaupun ada, hal tersebut berkenaan dengan penggunaannya. Hal tersebut merupakan tanggung jawab dari pengguna metode uji ini sendiri terhadap keselamatan dan kesehatan yang perlu dan menentukan dapat tidaknya pembatasan peraturan ini diterapkan sebelum digunakan.
1.3
Nilai yang dinyatakan dalam satuan metric hendaknya dipakai sebagai nilai baku.
2.
Acuan -
ASTM C 473-93, Standard Test Methods for Physical Testing of Gypsum Board Product and Gypsum Lath
-
ASTM C 11, Terminology Relating to Gypsum and Related Building Materials and Systems
3.
ASTM E 4, Practices for Force Verification of Testing Machines
Pengertian -
Pengertian yang dipakai mengacu ke terminology ASTM C 1. Terminology Relating to Gypsum and Related Building Materials and Systems.
-
Perm adalah satuan ukuran peresapan uap air, dalam metric atau 1g/24h.mm.Hg
4.
Kuat Lentur (Metode A-Laju Pembebanan Tetap)
4.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini menyediakan prosedur evaluasi kuat lentur panel atau papan gips. Metode uji ini digunakan untuk menetapkan kesesuaian dengan spesifikasi panel atatu papan gips. Hubungan antara metode uji ini dengan kinerja pelaksanaan belum ditentukan.
4.2
Benda uji
4.2.1 Buat benda uji dari sekurangnya tiga potong panel atau papan gips contoh uji. Buat empat benda uji masing-masing, berukuran (305x406) mm dari setiap contoh uji panel atau papan gips, dua buah yang berukuran 406 mm, sejajar dengan serat bahan permukaan dan dua buah lainnya tegak lurus serat bahan permukaan. Potong benda uji sekurang 102 mm dari tepi terbuka dan ujung panel atau papan gips, kecuali untuk ukuran lebar papan gypsum 406 mm yang tidak mungkin memenuhi ketentuan demikian.
4.2.2 Kondisikan benda uji dengan berat tetap pada temperature (29,5±8,5)0C dan kelembapan nisbi (50±2)% (catatan 1). Uji masing-masing benda uji setelah berat tetap tercapai. Catatan 1 Hasil-hasil pengujian Laboratorium menunjukan bahwa pengkondisian temperature dapat berkisar antara 21 sampai 38
0
C tanpa mempengaruhi hasilnya. Tetapi
kelembapan itu menentukan. Oleh karena itu, benda uji harus diuji dalam waktu 10 menit setelah dipindahkan dari ruang pengkondisian. 4.3
Prosedur
4.3.1 Untuk benda uji yang menggunakan bahan permukaan sejajar serat maupun tegak lurus serat, pengujian dilakukan terhadap masing-masing permukaan atas dan bawah. 4.3.2 Letakkan setiap benda uji di atas dua tumpuan tetap yang sejajar dan berjarak 356 mm. penerapan beban dilakukan di tengah kedua perletakan tersebut melalui tumpuan tetap yang serupa. Semua tumpuan dan permukaan beban harus rata, dan harus menyangga lebar benda uji sepenuhnya, serta harus berbentuk bulat dengan jari-jari 3,2 mm. terapkan beban uji dengan tingkat pertambahan beban yang seragam sebesar 4,45 N/detik dengan penyimpangan yang diizinkan sebesar ±10%. Beban diberikan melalui suatu alat control tingkat pertambahan beban secara manual (gambar 1) yang independen selama dilakukannya pengujian untuk masing-masing contoh uji dan dapat mempertahankan tingkat pembebanan tertentu dalam selang waktu tertentu selama pengujian. Beban ditentukan pada waktu terjadinya kegagalan melintang pada kertas dan lapisan inti melalui ketebalan dari panel. Benda uji harus tidak memperlihatkan lepasnya ikatan antara lapisan permukaan dengan lapisan iti sebelum terjadinya kegagalan melintang pada panel. 4.4
Laporan Hitung dan laporkan rata-rata beban yang meretakan dalam satuan Newton untuk setiap kondisi pengujian, yaitu: (1) sejajar, permukaan atas, (2) sejajar permukaan bawah (3) tegak lurus permukaan atas dan (4) tegak lurus permukaan bawah.
4.5
Ketelitian dan penyiapan Angka ketelitian dan angka penympangan belum ditetapkan dalm metode uji ini.
5.
Kekerasan Bagian Inti, Ujung, dan Tepi (Metode A-Laju Pembebanan Tetap)
5.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini menyediakan prosedur evaluasi kemampuan relative lapisan inti, ujung dan tepi panel dan papan gips untuk menahan kerusakan selama penanganan atau penggunaan bahan tersebut. Metode ini digunakan untuk menetapkan kesesuaian dengan spesifikasi panel atau papan gips. Hubungan antara metode uji ini dengan keinerja pelaksanaan belum ditentukan.
5.2
Benda uji
5.2.1 Buat benda uji dari sekurang-kurangnya tiga panel atau papan gips untuk membuat contoh uji. Untuk uji kekerasan lapisan inti, potong benda uji berukuran minimum (483x76) mm dari bagian tengah dari masing-masing ketiga contoh uji panel atau papan gips, dengan ukuran 483 mm tegak lurus terhadap tepi panel atau papan gips yang dilapisi kertas. Ukuran yang sejajar dengan serat permukaan kertas berpenyimpangan tergantung pada panjang torak dan bukaan dari mesin uji. Waktu contoh uji diletakan pada alat uji, atur lengan pemberi beban pada posisi horizontal dengan torak menumpu pada contoh uji. Disarankan agar benda uji gergaji, daripada dipotong dengan pisau. Penggergajian yang dilakukan sepanjang ukuran 483 mm harus dilakukan sehalus dan selicin mungkin dan menyiku terhadap ukuran 76 mm dan terhadap permukaan panel atau papan gips.
5.2.2 Kondisikan benda uji dengan berat tetap pada temperature (29,5±8,5)0 C dan kelembapan nisbi (50±2)% (catatan 1). Uji masing-masing benda uji setelah berat tetap tercapai. 5.3
Prosedur pengujian kekerasan lapisan inti Jepit dan pastikan benda uji dalam posisi tegak pada ukuran tepi (483 mm). gunakan torak baja pelubang berdiameter (2,515±0,076) mm dengan permukaan mesin pendukung 900 terhadap sumbu torak. Atur posisi torak pada bidang sejajar dengan permukaan berlapis kertas dari benda uji panel dan ditengah-tengah dari bagian tepi lapisan inti gips, berjarak sama dari kertas pelapis permukaan benda uji papan. Terapkan beban uji dengan pertambahan beban yang seragam sebesar 4,45 N/detik dengan penyimpangan yang diizinkan sebesar ±10%. Penerapan beban dilakukan dengan sebuah alat bebas yang mengontrol besarnya pembebannan secara manual selam pengujian contoh uji tertentu dan memperthankan tingkat pembebanan tertentu sepanjang batas waktu tertentu selama pengujian. Kekerasan lapisan inti adlah besarnya beban yang diperlukan untuk mengerakkan torak baja untuk menekan sedalam 13 mm kedalam lapsan inti dari bendy mesin uji kuat lentur dapat dimodifikasi untuk melakukan pengujian lapisan inti. Lakukan tiga pengujian pada sebuah sisi 483 mm setiap benda uji terpisah sekurangnya 102 mm dan hitung nilai rata-ratanya. Penyimpangan data hasil sebuah pengujian yang lebih besar dari 15% terhadap nilai rata-ratanya harus diabaikan, dan pengujian harus diulang (liat gambar 1 untuk skema penyiapan pengujian).
5.4
Laporan Laporkan kekerasan lapisan inti sebagai nilai beban rata-rata dari rata-rata tiga contoh uji panel atau papan gips dalam satuan Newton.
5.5
Prosedur pengujian kekerasan ujung Gunakan prosedur yang sama dengan pengujian kekerasan lapisan inti untuk pengujian kekerasan ujung, kecuali potongan benda uji diambil dari tiap unjung panel atau papan yang berlawanan, dengan ukuran 483 mm tegak lurus ke tepi panel atau papan gips yang berlapis kertas dan lakukan pengujian hanya pada tepi contoh uji lihat gambar 2 untuk skematik persiapan pengujian.
5.6
Laporan Laporkan kekerasan ujung sebagai nilai beban rata-rata, dalam satuan Newton, untuk dua benda uji dari setiap tiga contoh uji papan, sehingga diperoleh hasil uji sebanyak enam buah.
5.7
Prosedur pengujian kekerasan tepi
5.7.1 Gunakan prosedur yang sama dengan pengujian kekerasan lapisan inti untuk pengujian kekerasan tepi, kecuali potongan benda uji berukuran (483x76) mm diambil dari tiap ujung papan yang berlawanan dengan ukuran 483 mm sejajar ketepi panel atau papan gips yang berlapis kertas. 5.7.2 Sobek kertas pelapis 6,4 sampai 13 mm dari tepi benda uji sehingga memperlihatkan lapisan inti untuk diuji, jarak antar daerah pengujian sekurangnya 102 mm. hitung dan laporkan hasil masing-masing tiga contoh uji papan sehingga diperoleh jumlah basil uji sebanyak 6 buah (lihat gambar 6 dan 7 untuk skematik persiapan pengujian). 5.8
Laporan Laporkan kekerasan tepi sebagai nilai beban nilai rata-rata, dalam satuan Newton, untuk dua benda uji daris etiap tiga contoh uji panel atau papan gips sehingga diperoleh hasil sebanyak enam buah.
5.9
Ketelitian dan penyimpangan Sampai saat ini bel;um ada perkiraan terhadap ketelitian dan penyimpangan dari pengujian ini.
6.
Kuat cabut paku (Metode A-Laju Pembebanan Tetap)
6.1
Arti dan kegunaan Pengujian ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi kemampuan panel atau papan gips untuk menahan pencabutan paku dengan menentukan beban yang dibutuhkan untuk menekan kepala paku standar masuk ke dalam panel atau papan gips. Metode uji ini digunakan unutk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel atau papan gips. Hubungan antara metode uji ini dengan kinerja pelaksanaan belum ditentukan.
6.2
Benda uji
6.2.1 Potong benda uji dari sekurang-kurangnya tiga buah panel atatu papan gips untuk mewakili contoh uji. Potong lima buah benda uji berukuran (152x152) mm dari jalur kea rah melintang panel atau papan gips selebar 1220 mm pada jarak sekurangnya 102mm dari tepi. Potong lima benda uji dari lebih satu jalur penuh arah lebar panel atau papan gips selebar kurang 965 mm. pemotongan benda uji tidak boleh dilakukan lebih dekat dari 76 mm dari tepi panel atau papan gips. 6.2.2 Buat lubang penanda berdiameter 2,788 mm menembus seluruh tebal panel atau papan gips di tengah-tengah setiap benda uji dan tegak lurus terhadap permukaan. 6.2.3 Kondisikan benda uji dengan berat tetap pada temperature (29,5±8,5)0 C dan dengan kelembapan nisbi (50±2) % (catatan 1). Uji masing-masing benda uji setelah berat tetap tercapai. 6.3
Peralatan Gambar 3. Memperlihatkan skema alat uji cabut paku terpasang pada alat uji kuat lentur yang tipikal yang biasa digunakan dalam industry gypsum. Cirri utama pemasangan yang meyertakan pemakaian mesi uji paku, memenuhi prosedur 8, bahwa dapat dipasang dengan pasti pada lengan untuk alas penahan beban pada peralatan uji lentur. Plat alas yang berlubang ditengah dengan diameter 76 mm, menopang benda uji panel atau papan gips selama pelaksanaan pengujian.
6.4
Prosedur
6.4.1 Tempatkan benda uji tepat ditengah menghadap ke atas di atas pelat alas dan secara manual turunkan paku uji sehingga bagian bawah batang paku memasuki lubang pemandu sampai kepala paku uji tersebut rata dengan permukaan contoh uji. Ukuran diameter batang paku adalah (2,515±0,127) mm dan diameter kepala- paku adalah (6,350±0,127)mm. terapkan beban uji pada tingkat penambahan beban yang seragam sebesar 4,45 N/detik dengan penyimpangan yang dizinkan sebesar ±10 %. Terapkan beban dengan alat yang bebas yang dapat mengontrol secara manual besarnya pembebanan selama pengujian contoh uji tertentu dan dapat mempertahankan besarnya pembebanan yang ditentukan sepanjang selang waktu tertentu selama pengujian.
6.5
Laporan Hitung beban maksimum rata-rata, dalam satuan newton. Penyimpangan data dalam sebuah pengujian yang lebih besar dari 15% harus diabaikan. Bila lebih dari 15% hasil uji diabaikan unutk berbagi kondisi pengujian, maka pengujian harus diulang.
6.6
Ketelitian dan penyimpangan Sampai saat ini belum ada perkiraan terhadapa ketelitian dan penyimpangan dari pengujian ini.
7.
Kuat lentur (Metode B-laju kecepatan tetap) Pendahuluan Prosedur berikut dapat ditrapkan pada mesinuji universal Testing Machine. Alat ini sering menggunakan load cell elektronik dan alat pencatat data untuk mengumpulkan informasi dari benda yang sedang diuji. Alat ini biasanya menggunakan pembebenan pada kecepatan yang tetap untuk mendapatkan perubahan bentuk pada pengontrol kecepatan pembebanan benda uji, yang merupakan nilai tetap dari renggangan alat.
7.1
Peralatan
7.1.1 Mesin penguji dari setiap jenis berkapasitas cukup dan mampu menghasilkan tingkat pembebanan pada nilai regangan 25 mm/detik ± 5 detik. Bantalan pembebanan pada alat penguji harus berukuran memadai sebagai tempat dudukan benda uji dan peralatan pemberi beban. Mesin penguji digerakkan dengan listrik dan memberikan beban secara menerus tanpa kejutan.
7.1.2 Alat penguji harus diverifikasi sesuai dengan ketentuan ASTM E 1, butir 16 sampai butir 18. 7.1.3 Alat penunjuk beban, harus dilengkapi dengan alat penunjuk beban maksimum yang tercapai selama pengujian. 7.2
Ringkasan metode uji Sifat lentur panel atau papan gips dievaluasi dengan menumpu benda uji dekat ujungujungnya dan menerapkan beban melintang di tengah-tengah antar penumpu. Metode uji ini mensyaratkan pemberian beban pada kecepatan tekanan yang tetap. Nilai tegangan yang tetap digunakan dalam modifikasi metode uji ini.
7.3
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur evaluasi ketahan panel atau papan gips terhadap tegangan lentur selama penanganan dan penggunaannya. Hubungan antara pengujian ini dan kinerja pelaksanaan belum sepenuhnya ditentukan.
7.4
Peralatan
7.4.1 Penumpu benda uji Semua penumpu dan permukaan beban harus rata, selebar benda uji, tidak berubah bentuk selama pembebanan dan berbentuk bulat dengan jari-jari 3,2 mm. penumpupenumpu benda uji harus ditempatkan ditengah-tengah mesin uji dengan jarak antar penumpu (356±0,4) mm diukur dari titik singgung (titik kontak) antara permukaan dengan benda uji. Penumpu harus diletakkan diatas pelat alas mesin uji dengan kuat dan kaku. Letak penumpu-penumpu harus sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap panjang benda uji. Permukaan penumpu dibagian ujung nya harus mendatar dan satu bidang dengan benda uji untuk menjamin adanya hubungan di antara semua permukaan penumpu. Panjang penumpu tidak kurang dari 305 mm. Bila waktu beban diberikan, batang penerus beban harus bersinggungan dengan seluruh lebat benda uji. Permukaan penumpu beban harus sejajar terhadap permukaan penumpu benda uji. Benda uji serta penumpu benda uji harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga sumbu vertical yang melalui tengah-tengah permukaan penumpu penahan baban tepat melewati benda uji pada pertengahan lebar benda uji dan pada pertengahan jarak antar penumpu. Catatan 2 gambar 4. Memperlihatkan susunan dari mesin uji. Susunan lain dapat digunakan selama beban yang diterapkan pada benda uji sesuai dengan persyaratan butir 7.6
7.4.2 Pengambilan contoh uji, benda uji dan jumlah pengujian Jumlah uji pada pengujian metode ini harus diambil minimum 0,25% dari jumlah panel atau papan gips yang dikirimkan, tetapi harus sekurang-kurangnya 3 panel atau papan gips. Panel atau papan gips harus dipilih sehingga mewakili keseluruhan bahan yang dikirm.
Catatan 3 selembar panel atau papan gips biasanya tidak cukup besar untuk membuat serangkaian benda uji bagi berbagai pengujian. Oleh sebab itu jumlah panel atau papan gips harus ditambah untuk memenuhi jumlah pengujian yang diperlukan.
7.4.3 Potong empat buah benda uji, masing-masing berukuran kira-kira (305x406) mm dari setiap panel atau papan gips yang akan diuji. Dua benda uji dipotong dengan bagian
yang berukuran 406 mm sejajar dengan serat permukaan bahan dan dua benda uji sisanya dipotong dengan bagian yang berukuran 406 mm tegak lurus dengan serta permukaan bahan. Potong benda uji sekurang-kurangnya 102 mm dari ujung tepi panel atau papan gips, kecuali hal ini tidak mungkin dilakukan pada panel atau papan gips yang mempunyai lebar 406 mm. 7.5
Pengkondisian Kondisikan benda uji dengan berat tetap pada temperature (29,5±8,5)0C dan kelembapan nisbi (50±2) % (catatan 1). Masing-masing pengujian benda uji dilakukan setelah berat tetap tercapai.
7.6
Prosedur Tempatkan benda uji dengan menghadap ke atas atau ke bawah sesuai keperluannya di atas penumpu-penumpu. Ujung benda uji harus menonjol ke arah luar penumpu kirakira 25 mm. penempatan papan gips yang berlubang harus sedemikian rupa sehingga beban uji tidak dapat berada di bagian lubang tersebut. Setelah benda uji ditempatkan, indicator penunjuka beban harus dinolkan. Selanjutnya terapkan beban pada kecepatan regangan 25 mm/detik ±5 detik sampai terjadi kegagalan melintang pada kertas pelapis dan lapisan inti di seluruh tebal benda uji. (gambar 5)
7.7
Laporan Hitung beban maksimum rata-rata, dalam satuan Newton, yang diperoleh unutk masing-masing kondisi pengujian, yaitu: (1) Sejajar permukaan, atas, (2) Sejajar permukaan, menghadap ke bawah, (3) Tegak lurus permukaan, menghadap ke atas, dan (4) Tegak lurus permukaan, menghadap ke bawah. Catatan 4 periksa spesifikasi setiap panel atau papan gips terhadap criteria kegagalannya.
7.8
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan untuk metode uji ini belum ditentukan.
8.
Kekerasan Bagian Inti, ujung dan Tepi (Metode B-Laju Kecepatan Tetap)
8.1
Ringkasan metode uji Kekerasan bagian inti, ujung tepi panel atau papan gips dievaluasi dengan menentukan gaya yang diperlukan unutk menekan baja pelubang ke area uji. Metode uji saat ini menggunakan penggunaan beban pada nilai tegangan yang tetap. Beban dengan nilai regangan tetap digunakan dengan metode uji yang dimodifikasi.
8.2
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi kemampuan bagian inti, ujung dan tepi panel gips dan papan gips untuk menahan keremukan selama penanganan atau penggunaan bahan. Hubungan antara metode uji ini dengan kinerja pelaksanaan belum sepenuhnya ditentukan.
8.3
Peralatan Harus ada cara untuk memasang benda uji dengan aman ke landasan alat uji. Bagian muka benda uji tegak lurus dengan landasan alat uji dan sejajar dengan pergerakan baja pelubang. Baja pelubang harus dipasang dengan erat pada kepala alat uji yang bergerak. Baja pelubang ini harus dipasang sedemikian rupa sehingga posisi sumbu tengah sejajar dengan garis pergerakannya. Baja pelubang ini juga harus dipasang dalam posisi tertentu sehingga pelubangnya masuk ke dalam panel atau papan dengan jarak sama dari pemukaan kertas penutup benda uji. Baja pelubang harus berdiameter (2,515±0,076) mm dan panjangnya lebih dari 12,7 mm dengan permukaan bantalan mesin bersudut 900 dari sumbu baja pelubang. (lihat gambar 6 dan 7 sebagai contoh skematik persiapan pengujian). Konfigurasi lainnya dapat juga digunakan sepanjang beban yang diberikan pada benda uji ditentukan.
8.4
Pengambilan contoh, benda uji, jumlah satuan uji
8.4.1 Jumlah contoh uji, yang digunakan dalam metode uji ini harus terdiri dari sekurangkurangnya 0,25% dari jumlah panel gips atau papan gips dalam satu pengiriman,tetapi tidak boleh kurang dari tiga lembar panel atau papan. Panel atau papan harus dipilih sehingga dapat mewakili panel atau papan yang dikirim. 8.4.2 Benda uji unutk uji kekerasan inti – Potong benda uji tidak kurang dari (305x76) mm dari tengah-tengah tiap panel. Ukuran yang panjangnya 305 mm harus tegak lurus terhadap tepi panel gips atau papan gips yang dibalut kertas (Periksa catatan 5 dan gambar 8) Catatan 5 Potongan sepanjang 12 inc harus lurus dan tegak lurus terhadap muka panel atau papan gypsum. 8.4.3 Benda uji untuk uji kekerasan ujung potong benda uji tidak kurang dari (305x76) mm dari tiap setiap panel. Bagian panjang 305 mm harus sejajar dengan tepi panel atau papan gips yang berlapis kertas. 8.4.4 Tiga area uji yang terpisah dengan jarak kira-kira 101,6 mm harus disiapkan pada tepiyang berlapis kertas dari tiap benda uji panel atau papan gips. Lapisan uji itu harus disiapkan dengan mengupas jalur kertas 6,4-13,0 mm dari tepi yang berlapis dan harus diupayakan agar sedikit mungkin inti yang ikut terkelupas pada waktu menyobek kertas. 8.5
Pengkondisian
Kondisikan benda uji untuk mencapai berat tetap pada temperature (29,5±8,5)0C dan kelembapan nisbi (50±2)% (catatan 1). Ujilah masing-masing benda uji tersebut sesudah berat tetap tercapai. 8.6
Prosedur
8.6.1 Letakkan benda uji pada penjepit dengan tepi yang akan di uji menghadap ke baja pelubang. Permukaan uji ini sekurang-kurangnya harus 25 mm di atas pegangan penjepit benda uji. Bagian yang diuji adalah sebagai berikut: 8.6.2 Kekerasan inti-ujilah salah satu tepi bagian panjang 305-mm. 8.6.3 kekerasan ujung-ujilah ujung bagian panjang 305 mm. 8.6.4 kekerasan tepi-ujilah area sepanjang tepi yang kertasnya telah dikupas. 8.6.5 Sesudah benda uji ada ditempatnya, penunjuk beban harus dilakukan pada setiap benda uji. Posisikan baja pelubang pada area uji dan berikan beban pada tingkat regangan 25 mm /menit ± 5 detik. Kekerasan bagian inti, ujung dan tepi adalah beban yang diperlukan untuk mendorong masuk sedalam 13 mm ke inti benda uji.
8.7
Laporan Hitung beban maksimum rata-rata dalam satuan Newton yang diperoleh dari setiap kondisi uji, yakni, kekerasan ujung dan kekerasan tepi. Jika ada beberapa penyimpangan pengujian lebih dari 15% ulangi pengujiannya.
8.8
Ketelitian dan penyimpangan Sampai saat ini ketelitian dan penyimpangan metode uji ini belum ditentukan.
9.
Kuat cabut paku (Metode B-Laju kecepatan tetap)
9.1
Ringkasan metode uji Kemampuan panel atau papan gips untuk kuat cabut paku (nail pull-through) dinilai dengan menentukan beban yang diperlukan unutk menarik kepal paku yang menembus panel atau papan gips. Metode uji ini mensyaratkan diberikannya beban pada kecepatan tegangan yang tetap. Beban dengan kecepatan regangan yang tetap digunakan dalammetode ini yang dimodifikasi.
9.2
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk menilai kemampuan panel gips atau papan gips dalam menahan kuat cabut paku panel atau papan gips. Hubungan antara metode uji ini dan kinerja pelaksanaan saat ini belum sepenuhnya ditentukan.
9.3
Peralatan Pelat penyangga benda uji harus cocol, dan mempunyai lubang di tengah-tengah berdiameter 76 mm dan berukuran (152x152)mm. pelat ini harus dipasang ke alat uji sedemikian rupa supaya permukaan pelat tetap tegak lurus terhadap arah gerak paku uji. Pelat penyangga juga harus ditempatkan sedemikian sehingga sumbu tegak lurus yang melalui pusat lubang pada pelat penyangga. Batang bawah paku uji harus berdiameter (2,515±0,07) mm dan kepala paku harus berdiameter (6,350±0,025) mm. paku harus dipasang dari palang kepala paku yang dapat digerakkan pada alat uji. Pemasangan ini harus tidak melebihi diameter kepala paku dan harus ditempatkan langsung pada kepala tersebut. Pelekatannya harus sedemikian sehingga sumbu tegak paku sejajar dengan gerak perjalanan paku. Lihat gambar 3 dan 9.
9.4
Pengambilan contoh uji, benda uji dan jumlah contoh uji
9.4.1 Jumlah contoh uji unutk keperluan metode uji ini harus sekurang-kurangnya 0,25% dari jumlah panel dinding gips atau papan gips dari setiap pengiriman, tetapi tidak kurang dari tiga lembar panel atau papan gips. Panel harus dipilih sedemikian sehingga dapat mewakili setiap pengiriman. 9.4.2 potong lima benda uji kira-kira berukuran (152x152) mm dari setiap lebar panel dipotong melintang berjarak sekurang-kuranya 102 mm dari tepi. Buat lubang pemandu di tengah-tenah dan tegak lurus permukaan berdiameter 2,778 mm sampai menembus ketebalan panel gypsum.
9.5
Pengkondisian Kondisikan contoh uji sehingga berberat tetap pada temperature (29,5±8,5)0C dan kelembapan (50±2)% (catatan 1). Ujialah masing-masing benda uji sesudah berat tetap tercapai.
9.6
Prosedur Tempatkan benda uji pada pelat penyangga sehingga lubang pemandu segaris dengan ujung batang paku. Setelah beda uji terpasang, jarum penunjuk beban hendaknya dinolkan. Masukkan paku ke dalam benda uji dan berkan beban pada kecepatan regangan 25 mm/menit ±5 detik. Lanjutkan pembebannan sampai beban maksimum tercapai. Umumnya,hal ini akan tercapai pada waktu kepala paku menembus lapisan kertas penutup panel atau papan dan diikuti dengan penurunan beban yang sangat nyata.
9.7
Laporan Hitung beban maksimum rata-rata dalam satuan Newton. Abaikan bila ada hasil uji tunggal yang berbeda lebih besar 15%. Jika nilai rata-rata lebih besar dari satu basil pengujian penympangannya melebihi 15% ulangi pengujiannya.
9.8
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan dalam metode ini belum ditentukan.
10.
Lendutan dalam kondisi lembab
10.1
Arti dan kegunaan Metode uji inni mencakup prosedur untuk meniali lendutan panel gips atau papan gips pada waktu di gantung secara horizontal pada kelembapan tinggi. Metode uji ini digunakan unutk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel atau papan gips.
Selain kelembapan factor pengerjaaan lain mempengaruhi lendutan panel gips atau papan gips, hubungan antara metode ini dan kinerja pelaksanaan belum di tentukan. 10.2
Benda uji
10.2.1 Potong benda uji sekurang –kurangnya dari tiga panel gips untuk setiap paket contoh uji. Potong dua contoh uji berukuran (305x610) mm dari tiap panel dalam contoh. Sisi yang berukuran 305 mm harus sejajar dengan serat bahan permukaan. Benda uji ini sekurang-kurangnya berjarak 305 mm dari ujung atau tepi panel gips berukuran lebar 914 mm atau lebih. Potong benda uji dari tengah panel gips unutk ukuran panel yang lebih kecil dari 914 mm sebagaimana dilihat pada gambar 7. 10.2.2 kondisikan benda uji dalam temperature (29,5±8,5)0C dan kelembapan nisbi (50±2) (catatan 1). Ujilah masing-masing contoh uji sesudah tercapai berat tetap. 10.3
Prosedur
10.3.1 Letakkan tiap benda uji menghadap ke bawah pada tepi bantalan yang sejajar dan mendatar, mempunyai radius 3,2 mm, panjang 305 mm dan berjarak 584 mm pada temperature (32±1,7)0C dan kelembapan (90±3) % selama 48 jam. 10.3.2 Ukur lendutan dalam kondisi lembab setiap benda uji yaitu jarak antara plat yang lurus diletakkan pada bagian atas dan pada tengah-tengahnya. Pengukuran dilakukan dengan ketelitian 3,2 mm. 10.4
Laporan Laporkan lendutan pada kondisi lembab yaitu nilai rata-rata dari masing benda uji dengan ketelitian 3,2 mm.
10.5
Ketelitian dan penyimpangan
10.5.1 Ketelitian dan penyimpangan metode uji inisampai saat ini belum ditentukan. 11.
Kesikuan ujung
11.1
Benda uji Gunakan sekurang-kurangnya dari tiga lembar panel gips atau papan gips sebagai benda uji. Gunakan seluruh ukuran panel gips atau papan gips dengan ujung-ujung yang tidak rusak.
11.2
Prosedur Untuk prosedur ini istilah siku-siku diartikan sebagai bentuk T atau bentuk seperti peralatan untuk menggambar atau menguji kesikuan sudut. Letakkan satu tepi alat pengukur kesikuan pada tepi panel dan puncak siku-siku pada satu sudut panel. Tentukan jarak b, dengan ketelitian 1,6 mm pada jarak a yang ditentukan. Jarak diukur dari puncak siku-siku.(lihat gambar 10)
11.3
Laporan Laporkan jarak b rata-rata.
12.
Ketebalan nominal panel atau papan gypsum
12.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk menentukan ketebalan panel gips atau papan gips dan digunakan unutk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips atau papan gips.
12.2
Benda uji
12.2.1 Gunakan sekurang-kurangnya tiga buah panel gips atau papan gips sebagai benda uji. Gunakan panel gips atau papan gips untuk contoh uji ukuran penuh. 12.2.2 Tandai masing-masing panel gips atau papan gips yang akan diuji, cantumkan di kedua sisi dan patahkan 305 mm dari tiap ujung, singkirkan kedua ujung itu sebelum diuji . bagian panel gips atau papan gips yang tersisa digunakan sebagai benda uji. 12.3
Prosedur
12.3.1 Gunakan micrometer untuk menentukan ukuran ketebalan sampai ketelitian 0,025 mm. micrometer ini adalah micrometer tenbgan 25,4 mm dengan landasan diameter 6,35 mm dengan ketelitian 0.025 mm. 12.3.2Tandai titik pengukuran berjarak titik yang kira-kira sama dengan lebar di tiap ujungpanel gips atau papan gips kecuali bila tepi-tepinya cacat, menonjol atau menekuk. (gambar 11) Mikrometer harus menempel dengan baik tanpa merusak kertas. Ukur ketebalan panel gips atau papan gips dengan micrometer sekurangkurangnya berjarak 13 mm, dari ujung potongan. Lakukan sekurang-kurangnya enam tempat pengukuran di tiap ujung panel gips selebar 1220 mm, lima pengukuran di tiap ujung panel atau papan gips lebar 813 mm, empat pengukuran di tiap ujung panel atau
papan gips selebar 610 mm atau tiga tempat pengukuran di tiap ujung panel atau papan gips lebar 406 mm. 12.4
Laporan Hitung ketebalan nominal tiap benda uji sebagai hasil rata-rata dari hasil pengukuran micrometer masing-masing yang diambil dari tiap panel. Hiutng dan laorkan ketebalan benda uji sebagai rata-rata ketebalan nominal dari tiga benda uji panel gypsum atau papan gypsum
12.5
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan ,etode uji ini belum ditentukan.
13.
Kedalaman lekukan atau tonjolan pada tepi panel
13.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk menentukan kedalaman lakukan atau tinggi tonjolan pada tepi panel gips dan digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips. Hubungan antara metode uji ini dan kinerja pelaksanaan belum di tentukan.
13.2
Benda uji
13.2.1 Gunakan sekurang-kurangnya tiga panel gips sebagai contoh uji. 13.2.2 Tandai masing-masing panel yang akan diuji dan beri nomor pada kedua sisi dan patahan panel sepanjang 305 mm dari masing-masing tepi, singkirkan kedua tepi sebelum pengujian. Gunakan bagian sisa tiap panel gips sebagai benda uji
13.3
Prosedur
13.3.1 Gunakan micrometer yang digunakan dalam butir (12.3). tenga-tangan micrometer hendaknya menjepit dengan kokoh tetapi harus tidak merusak kertas. Catat semua perubahan ketebalan benda uji dengan ketelitian 0,025 mm. (gambar 12) 13.3.2 Dari satu sudut benda uji, juga tentukan ketebalan pada jarak 112,7 mm dari ujung yang potongan dan 152,4 mm dari tepi. 13.3.3 Pada sudut yang sama juga tentukan ketebalan pada jarak 12,7 mm dari ujung yang dipotong dan 9,5 mm dari tepi. 13.3.4 tentukan selisih ketebalan benda uji 152,4 mm dari ujung dan 9,5 mm dari tepi (seperti yang tertera dalam butir 13.3.3 dan ketebalan contoh uji pada 12,7 mm dari ujung dan 152,4 mm dari tepi (seperti butir 13.3.2) untuk menentukan tonjolan satu contoh yang bertepi runcing dan kedalaman cekukannya masing-masing. 13.3.5 Ulang prosedur seperti pada butir 13.3.2, 13.3.3 dan 13.3.4 terhadap ketiga sudut benda uji sisanya dan terhadap kedua benda uji dari contoh selebihnya. 13.3.6 Tentukan rata-rata kedalaman lekukan atau tonjolah dari kedua belas tepi yang masing-masing melekuk dan menonjol (sebagaimana butir 13.3.4). 13.3.7 Tentukan penyimpangan masing-masing lekukan atau tonjolan dari rata-rata sebagaimana yang ditentukan dalam butir 13.3.6 dengan menggunakan metode pengurangan. 13.3.8 Tolak atau abaikan tiap hasil perhitungan kedalam lekukan atau tingginya tonjolan (sebagaimana dalam 13.3.4). apabila penyimpangan dari rata-ratanya (seperti pada butir 13.3.7) lebih besar dari 1,27mm. tidak boleh lebih dari tiga kali perhitungan yang diabaikan agar contoh dapat dinyatakan abash. 13.4
Laporan Laporkan rata-rata kedalaman lekukan dan tingginya tonjolan tepi seperti pada butir 13.3.7 dan butir 13.3.8.
13.5
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan pada metode uji ini belum ditentukan.
14.
Lebar panel atau apapan gypsum
14.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk menentukan kedalaman lakukan atau tinggi tonjolan pada tepi panel gips dan digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips.
14.2
Benda uji Satu paket contoh uji harus terdiri minimum tiga lembar panel atau papan gypsum.
14.3
Prosedur
14.3.1 Ukur lebar masing-masing panel dengan ketelitian 1 mm dengan menggunakan penggaris T yang kurat, pengggaris lurus, atau meteran gulung. Tempatkan penggaris tegak lurus terhadap tepi panel yang berlapis kertas, pada waktu pengukuran dilaksanakan. Ukur lkebar panel adalah jarak ekstrim antara masing-masing tepi menjorok, dalam hal ini tepi terbentuk miring ke dalam atau ke luar terhadap dalam hal tepi yang berbentuk miring ke dalam atau ke luar terhadap bagian muka atau belakang panel atau berbentuk bundar, tentukan jarak keseluruhan (gambar 13 dan 14) satu kekecualian adalah tepi panel yang menjorok keluar dan yang masuk kedalam, lebar panel tersebut adalah jarak antara ujung tepi yang menjorok ke luar dan dasar tepi yang mejorok ke dalam. 14.3.2 Lebar masing-masing panel didapatkan dari dua kali pembacaan yang diambil sekurang-kurangnya pada jarak 1226 mm terpisah dan 152 mm jauhnya dari dua ujung
panel. Potong panel pada jarak 152 mm dari kedua ujung sebelum melakukan pengukuran pada ujung tepi panel yang menjorok ke luar atau masuk ke dalam. 14.4
Laporan Laporkan lebar sebagai rata-rata lebar minimum tiga benda uji.
14.5
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan metode uji ini belum ditentukan.
15.
Panjang panel atau papan gypsum
15.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk menentukan panjang
panel gips dan
digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips. 15.2
Benda uji Satu paket conto harus terdiri dari sekurangnnya tiga buah panel gips.
15.3
Prosedur Ukur panjang masing-masing panel atau papan gips dengan ketelitian 1,59 mm dengan penggaris yang akurat. Tempatkan penggaris sejajar dengan tepi panel pada saat pengukuran. Panjang panel adalah jarak antara ujung-ujung terjauh, dalam hal ujung berbentuk miring, tentukan jarak keseluruhan. (gambar 15)
15.3.1 Panjang masing-masing panel adalah maksimum basil 2 kali pengukuran yang berjarak 76 mm dari kedua tepi. 15.4
Laporan Laporkan panjang sebagai rata-rata minimum dari 3 benda uji
15.5
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan metode uji ini belum di tentukan
16.
Kekedapan air inti panel gypsum yang diberi bahan kedap air
16.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi panel gips dan digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips.
16.2
Contoh uji
16.2.1 Gunakan sekurang-kurangnya tiga panel sebagai contoh uji. 16.2.2 Siapkan benda uji berukuran (305x305) mm yang dipotong dari tengah panel gypsum yang akan diuji dengan penandaan dan pematahan. Potcmg benda uji kira-kira di tengah-tengah antara kedua tepid an kira-kira berjarak 152 mm dari ujung yang mana pun. Tidak boleh ada perlakukaan menimbulkan kerusakan pada permukaan kertas. 16.2.3 Kondisikan benda uji sehingga berberat konstan, sampai 0,1 % pada suhu (21±2)0C dalam udara kelembapan nisbi (50±2)% dan dengan ketelitian penimbangan sampai 0,5 g. 16.3
Prosedur
16.3.1 Rendam contoh mendatar dalam bak air bertemperatur tetap (21±0,5)0C dengan permukaan air 25,4 mm di atas contoh uji diletakkan sedemikian rupa sehingga bagia dasar benda uji tidak menempel pada dasar bak. 16.3.2 Sesudah 2 jam perendaman, pindahkan contoh dari bak perendam, lap air yang masih menempel di permukaan dan tepi-tepi benda uji dan segera timbang beratnya denganketelitian sampai 0,5 g.
16.4
Laporan Hitung hasil penimbangan untuk tiap benda uji sebagai persentase dari berat semula sebagaimana ditentukan dalam butir 16.2.3 dan laporkan persentase rata-rata sebagai persen absorpsi air panel gypsum
16.5
Ketelitian dan penyimpangan Ketelitian dan penyimpangan pada metode ini pada saat ini belum ditentukan.
17.
Ketahanan air pada permukaan panel gypsum berlapis kertas tahan air
17.1
Arti dan kegunaan Metode uji ini mencakup prosedur untuk mengevaluasi kemampuan ketahanan air panel gips dan digunakan menentukan kesesuaian dengan spesifikasi panel gips.
17.2
Benda uji
17.2.1 Gunakan sekurang-kurangnya tiga lembar panel sebagai contoh uji. 17.2.2 Potong tiga contoh seluas (127x127) mm dari bidang tiap panel contoh. 17.2.3 Kondisikan benda uji tersebut sampai berberat tetap dalam bata 0,1 % pada temperature (21±2)0C dalam udara berkelembapan nisbi (950±2)% dan kenudian timbang sampai ketelitian 0,05 g. 17.3
Prosedur
17.3.1 Tempatkan benda uji yang telah tekondisi itu dalam Cobb Tester yang sebelunya telah dikondisikan bersuhu (21±1)0C dengan sisi tercelup air meghadap ke atas. Isi cincin cob dengan air kran diatur bertemperatur (21±0,5)0C sampai permukaan air setinggi 25,4 mm diatas bidang benda yang diuji. 17.3.2 Setelah 2 jam perendaman, keluarkan air dari cincin Cobb dan pindahkan benda uji dari cob tester. Dengan segara lap air dari benda uji dengan hembusan dan timbang ketelitian sampai 0,05 g. 17.4
Laporan Hitung selisih rata-rata antara berat kering dengan berat basah benda uji dan laporkan hal itu sebagai penyerapan air permukaan contoh-contoh panel.
17.5
Ketelitian dan penyimpangan Tidak ada perkiraan tentang ketelitian dan penyimpangan metode ini yang tersedia pada saat ini.
Lampiran A (Informasi tidak mengikat) Pendahuluan Pd S-08-1999-03 unutk panel gips tidak memuat spesifikasi untuk berat. Namun, prosedur tentang ini mengecu pada industry lainnya dan karenanya dicantumkan disini sebagai lampiran. A.
Berat panel atau papan gypsum
A.1
Contoh uji
A.1.1 Suatu paket contoh uji harus terdiridari sekurang-kurangnya tigam lembar panel atau papan gypsum. A.2
Prosedur
A.2.1 Ukurlah panjang dan lebar tiap contoh sesuai dengan ketentuan butir 8.2 dan 10.2.1. timbang contoh-contoh tersebut dengan skala yang cocok dan catat berat sampai 0,1 kg terdekat. A.3
Penghitungan
A.3.1 Hitung berat sesuai dengan rumus berikut: W=KxP/LxB Dengan: W : berat per bidang yang dihitung (kg/100m2) L : panjang (mm) B : lebar (mm) P : Berat (kg) dan K : adalah 9,29 x 107 mm2 A.4
Laporan
A.4.1 Laporkan berat, sebagai rata-rata berat yang dihitung dalam kg/100m2 dari ketiga panel dalam contoh.
Lampiran B Daftar Istilah Laju pembeban tetap
: Constans rate of Leading
Laju Kecepatan Tetap
: Constans Rate of Cross Jead
Speed Kekerasan inti
: Cone hardness
Kekerasan Ujung
: End Hardness
Kekerasan tepi
: Edge Hardness
Kuat cabut paku
: Nail pull through
Alat Penunjuk beban
: load indicating equipment
Lendutan dalam keadaan lembab
: Humidfied deflection
Tampak samping
: Elevation
Tampak atas
: Plan
Palang kepala paku yang dapat digerakkan
: Movcable Cross Head
Tepi miring
:Beveled edge
Tepi panel yang menjorok keluar dan yang ke dalam
: Togue and grove edge
Lampiran C Daftar nama penyusun 1.
Pemrakarsa: Pusat Litbang Teknologi Permukiman, Badan Litbang Kim Bang Wil.
2.
Penyusun:
No
Nama
Lembaga
1
Ir. Nadhiroh Masruri
Pusat Litbang Teknologi Permukiman
2
Ir. Sadikin Rasad, Dipl. E.Eng
Pusat Litbang Teknologi Permukiman
3
Ir. Dudung Kusmara
Pusat Litbang Teknologi Permukiman