STAND UP COMEDY INDONESIA DAN MINAT MENONTON STUDI KORELASIONAL PENGARUH TAYANGAN STAND UP COMEDY INDONESIA TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 ( S1) pada Departemen Ilmu Komunikias Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
KARINA ISMANTO 080904025
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
ABSTRAK Skripsi ini merupakan penelitian mengenai tayangan Stand Up Comedy Metro TV dan Minat Menonton. Studi korelasional tentang Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy Metro TV terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU. Adapun permasalahan yang peneliti teliti adalah ”Sejauh mana Pengaruh Tayangan Stand up Comedy di Metro TV terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi, Uses and Gratification, Komunikasi Massa, Televisi, Televisi Sebagai Media Massa, Stand Up Comedy dan Minat Menonton. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU angkatan 2011 dari seluruh populasi berjumlah 676 orang. Dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan 90% dan presisi 10% diperoleh sampel sebanyak 68 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini memakai Sampel Stratifikasi Proporsional (Proportional Stratified Sampling) dan Purposive / Judgmental Sampling, lalu diikuti Accidental Sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen kuesioner. Data yang terkumpul lalu dianalisa memakai analisa tabel tunggal, tabel silang, dan uji hipotesa dengan menggunakan SPSS 13.0 for Windows. Dari hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy Metro TV terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU.
Kata Kunci : Stand Up Comedy Indonesia, Minat Menonton,Pengaruh,Tayangan I.Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Minat merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan, sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan minat memilih dan mengambil keputusan disebut keputusan kata hati. Adapun proses minat terdiri dari; a). Motif ( alasan, dasar pendorong); b). Perjuangan motif ;Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat luhur dan rendah dan disini harus dipilih; c). Keputusan; Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin seseorang mempunyai macam-macam keinginan pada waktu yang sama; d). Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil. Keputusan kata hati merupakan perbuatan kemampuan untuk memilih dan mengambil keputusan dengan
ciri-ciri : mempertahankan seluruh kepribadiannya; sifatnya irasional, berlaku perseorangan dan pada suatu situasi dan timbulnya dari lubuk hati. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan minat yaitu : a). Jika pekerjaan tidak jelas dan tidak menentu, b). Makin sulit suatu tugas makin besar minat dan tenaga untuk menyelesaikan tugas itu, c). Pekerjaan yang dilakukan secara cepat dan bersama-sama menimbulkan minat (Purwanto, Heru 1998:60-61).
1.2 Rumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah yaitu sebagai berikut: “Sejauh mana Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU”.
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui respon atau tanggapan mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan Stand Up Comedy Indonesia di Metro TV. 2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan Stand Up Comedy Indonesia terhadap minat menonton di kalangan mahasiswa FISIP USU.
II. URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana masalah yang telah dipilih akan disoroti ( Nawawi, Hadari, 1990 : 43). Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini yaitu Komunikasi, Uses and Gratification, Komunikasi Massa, Televisi, Televisi Sebagai Media Massa, Stand up Comedy dan Minat Menonton. 2.1.1 Teori Uses and Gratification Menurut Dennis McQuail dan Sven Windahl, menjelaskan dalam buku mereka “Communication Models for The Study of Mass Communication”, menjelaskan bahwasanya model teoritis “The Uses and Gratification Approach” merupakan salah satu model teoritis yang dikelompokkan kepada pendekatan model “AudienceCentered Models”. Model “The Uses and Gratifications Approach” adalah suatu pendekatan teoritis yang menjelaskan bagaimana suatu proses penelitian yang mengkaji tentang dampak media terhadap individu (media effects). McQuail
menjelaskan “The Uses and Gratification Approach” pertama sekali digunakan oleh seorang sosiolog Amerika yang mengelompokkan studi tentang dampak media di masyarakat ( McQuail, Dennis dan Windahl, Sven, 1981:75). Terdapat dua model dari dalam pendekatan “The Uses and Gratification Approach”, yaitu 1). Versi Katz dan Lagerfeld (Katz and Lagerfeld Version), 2).Versi Rosengren (Rosengren’s Version). Dalam kaitan penulisan skripsi ini, penulis memilih versi Katz dan Lagerfeld dengan alasan model teoritis ini banyak digunakan hingga saat ini dalam penelitian tentang dampak media terhadap individu dan masyarakat. Model ini memiliki unsur atau komponen sebagai berikut: 1). Latar belakang psikologi sosial (social psychologic), 2). Kebutuhan (needs), 3). Harapan (expectations), 4). Media massa sebagai sumber informasi, 5). Pola-pola tayangan media yang berbeda, 6). Kebutuhan/gratifikasi, 7). Akibat tayangan media (McQuail, Dennis dan Windahl, Sven, 1981:75). 2.1.6 Televisi Sebagai Media Massa Adapun fungsi-fungsi media massa adalah sebagai berikut: 1). Pengawasan ; Fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer, 2). Korelasi ; Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang lingkungan. Media kerap memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang harus bereaksi terhadap kejadian tertentu. Karena itu korelasi merupakan bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspose penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah, 3). Penyampaian Warisan Sosial; Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi, nilai dan norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini bertujuan meningkatkan kesatuan masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman umum mereka. Media massa dapat mengurangi perasaan terasing individu, 4). Hiburan (Entertainment) Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah memberi waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan mengisi waktu luang.(Diakses terakhir dari http://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/televisi-sebagai-saluranmedia-massa/ tanggal 2 oktober 2013,pkl 10.04 am).
2.1.6 Stand Up Comedy Komedi tunggal atau bahasa Inggrisnya Stand-up comedy adalah salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan lawakannya di atas panggung
seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut pelawak tunggal atau komik (diakses lewat http://suc.metrotvnews.com/ tanggal 3 Juli 2013 pkl 15.23). 2.1.7 Minat Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004:46) menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu, (2) adanya ketertarikan terhadap objek tertentu, (3) adanya aktivitas atas objek tertentu, (4) adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, (5) objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6) kecenderungan bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu. Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Jadi minat merupakan kecenderungan atau arah keinginan terhadap sesuatu untuk memenuhi dorongan hati, minat merupakan dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dan kehendak terhadap sesuatu, merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya (diakses lewat http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-beberapa-ahli.html tanggal 27 Juli 2013, pukul 05.34 pm). III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Universitas Sumatera di FISIP USU yang berada di Jln. Prof.A.Sofian No 1 Medan, Sumatera Utara. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian adalah semua asas, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha pengumpulan data dan analisis (Unaradjan, Dolet, 2000:1). Peneliti memakai metode korelasional dalam penelitian ini. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sudjana dalam buku Metoda Statistika dikatakan bahwa:”populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas (Nawawi, Hadari, 1990: 141).
Di dalam penelitian ini populasi yang akan dijadikan objek penelitian adalah mahasiswa S1 Reguler FISIP USU angkatan 2011 yang tercatat aktif berjumlah 676 orang. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti ( Arikunto, Suharsimi, 2010 : 174). Sampel yang representatif bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan area yakni dengan mengambil mahasiswa yang masih aktif berkuliah di FISIP USU stambuk 2011 program Reguler S1. Peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% (Bungin, Burhan, 2005:105). Mengingat keterbatasan waktu, dana dan tenaga serta sifat populasi yang cukup homogen, maka dalam penelitian sampel yang dapat diambil adalah 10% dari total populasi, yaitu sebagai berikut : Jumlah Sampel = 10% x jumlah populasi = 10% x 676 orang = 67,6 ≈ 68 orang 3.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di FISIP USU terhadap mahasiswa/I FISIP USU angkatan 2011 yang pernah menonton tayangan Stand Up Comedy Metro TV minimal 2x. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 14 Juni sampai 24 Juni 2013. Peneliti langsung turun ke lapangan dengan teknik random (acak) menanyai langsung kepada responden siapa saja dari angkatan 2011 yang sudah pernah menonton Tayangan Stand Up Comedy Metro TV minimal 2x sesuai dengan kriteria yang peneliti perlukan. 3.5 Teknik Analisis Data Setelah peneliti mengumpulkan data, langkah selanjutnya ialah pengolahan data hasil jawaban mahasiswa dalam kuesioner penelitian. Data yang didapat diolah melalui tahapan-tahapan berikut : a. Penomoran kuesioner, dilakukan dengan memberi nomor pada kuesioner yaitu nomor urut pengenal (01-68). b. Editing, proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadi kesilapan saat pengisian data. c. Coding, proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (skor). d. Data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembaran FC (Foltron Cobol) sehingga memuat data dalm satu kesatuan.
e. Tabulasi Data, yaitu pada tahap ini data dari lembar FC akan dimasukkan ke dalam tabel, terbagi atas tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya akan dianalisa. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Penelitian diawali dengan peneliti mengurus surat izin untuk melakukan penelitian di FISIP USU melalui kantor bagian Pendidikan FISIP USU. Setelah surat izin penelitian di dapat, peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden. Penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan sejak tanggal 14 Juni sampai 24 Juni 2013. Hampir seluruh responden tidak mengalami kesulitan mengisi kuesioner yang peneliti berikan.
4.2 Analisa Tabel Tunggal Pada bab IV ini adapun penyajian data deskriptif dari variabel diteliti dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.15 Tertarik Terus Menonton
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat setuju
20
29.4
29.4
29.4
Setuju
42
61.8
61.8
91.2
Kurang setuju
5
7.4
7.4
98.5
Tidak setuju
1
1.5
1.5
100.0
68
100.0
100.0
Total
Dari jumlah total responden sebesar 68 orang sebanyak 20 orang atau sebesar 29,4% dengan tingkat validitas 29,4% dan tingkat persentase kumulatif 29,4% sangat setuju untuk terus menyaksikan tayangan Stand Up Comedy Metro TV. 42 orang atau sebesar 61,8% dengan tingkat validitas 61,8% dan tingkat persentase kumulatif 91,2% setuju untuk terus menyaksikan tayangan Stand Up Comedy Metro TV. 5 orang atau sebesar 7,4% dengan tingkat validitas 7,4% dan tingkat persentase kumulatif 98,5% kurang setuju bahwa mereka akan terus menyaksikan tayangan Stand Up Comedy Metro TV. 1 orang atau sebesar 1,5% dengan tingkat validitas 1,5% dan tingkat persentase kumulatif 100,0 tidak setuju mereka akan terus menyaksikan tayangan Stand Up Comedy Metro TV.
4.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian tingkat hubungan antara kedua variabel, di sini peneliti mengambil beberapa variabel yang dianggap merepresentasi hubungan variabel Stand Up Comedy Indonesia dan Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU. 1. Variabel Jurusan dengan Tertarik Menjadi Comic Tabel 4.54 Group Statistics
Jurusan
Tertarik Menjadi Comic Sangat tertarik Tertarik
N 3 25
Mean 2.6667 4.8800
Std. Dev iation 1.52753 2.08806
Std. Error Mean .88192 .41761
Berdasarkan “Output SPSS Viewer” diketahui berdasarkan variabel jurusan, terdiri dari 2 kelompok yang sangat tertarik menjadi Comic dengan rincian sejumlah 3 responden menyatakan sangat tertarik dengan nilai tengah (mean 2,6667) dan standar deviasinya 1,52753. Berdasarkan analisa kelompok tersebut, merupakan dasar untuk melakukan analisis uji t, sebagaimana yang diuraikan melalui output SPSS Viewer berikut ini: Tabel 4.55 Independent Samples Test Levene's Test f or Equality of Variances
F Jurusan Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.578
Sig. .220
t-test for Equality of Means
t
Mean Std. Error Sig. (2-tailed) Dif f erence Dif f erence
df
95% Confidence Interv al of the Dif f erence Lower Upper
-1.767
26
.089
-2.21333
1.25281
-4.78852
.36185
-2.268
2.985
.109
-2.21333
.97580
-5.32762
.90095
Berdasarkan output data dari Independent Samples Test, diketahui nilai thitung -1,767 lebih kecil dibandingkan dengan ttabel 1,67. Adapun perumusan hipotesis yang diajukan dari analisis ini adalah: H1: jika nilai thitung < ttabel maka Ho ditolak H2: jika nilai thitung > ttabel maka Ho diterima Maka analisis dan interpretasi yang dapat diajukan adalah Ho ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara jurusan dengan ketertarikan menjadi seorang comic.
4.5 Pembahasan Untuk membuat masyarakat senang dan tertarik menyaksikan suatu tontonan, diperlukan teknik penyajian yang bermutu. Hal ini bisa didapat dari tata panggung, gaya Host, sampai dengan konten acara itu sendiri. Sehingga dengan merujuk pada beberapa teknik penyajian di atas, Metro TV mengemas Stand Up Comedy menjadi suatu acara yang menarik. Berdasar hasil analisis tabel tunggal dan silang yang peneliti lakukan, tampak terlihat tidak ada korelasi antara Stand Up Comedy Indonesia di Metro TV Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU. Maka hipotesis “Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy Indonesia Metro TV Terhadap Minat Menonton Mahasiswa FISIP USU” ditolak.
V. SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Merujuk pada hasil penelitian yang peneliti telah lakukan, maka di dapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Respon yang peneliti peroleh ketika meneliti tayangan Stand Up Metro TV sangat positif. Hampir keseluruhan mahasiswa FISIP USU menyukai dan tertarik terhadap tayangan Stand Up Comedy Metro TV. Hal ini peneliti simpulkan ketika misalnya pada saat responden menjawab mereka tertarik dengan materi yang disampaikan comic, gaya host Stand Up Comedy Metro TV dan penampilan comic di atas panggung sehingga membuat mereka menantikan terus kehadiran tayangan Stand Up Comedy Metro TV. 2. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan ternyata pengaruh tayangan Stand Up Comedy secara terhadap minat menonton di kalangan mahasiswa FISIP USU tidak terdapat pengaruh, tetapi dilihat dari indikator seperti adanya rasa senang dan tertarik ketika menonton tayangan Stand Up Comedy Indonesia Metro TV, karena responden cenderung lebih aktif karena diajak berpikir dengan alur lawakan comic yang tidak monoton, serta aktivitas lawakan dipandang fungsional untuk dijadikan bahan lawakan dalam pergaulan di lingkungan sehari-hari. 5.2 Saran Responden Penelitian Berikut adalah saran dari responden penelitian terkait Tayangan Stand Up Comedy Metro TV: 1. Dikarenakan tayangan Stand Up Comedy Metro TV hanya berdurasi 30 menit, menyebabkan ketidakpuasan responden dengan durasi yang dihadirkan, sehingga mereka berharap adanya penambahan durasi terkait tayangan Stand Up Comedy Metro TV.
2. Sebaiknya jam tayang Stand Up Comedy Metro TV ditempatkan pada jam prime time (jam utama) sekiranya pada pukul 18.00-21.00 wib sehingga meningkatkan minat penonton untuk terus menonton tayangan Stand Up Comedy Metro TV. 3. Sebaiknya comic fokus pada isu-isu sosial, politik, dan lain sebagainya dan tidak menyinggung hal-hal berbau SARA. Karena dikhawatirkan isu SARA adalah isu yang gampang menyulut konflik, sehingga dapat menyebabkan perpecahan nantinya. 4. Terdapat responden yang kurang puas dengan tata panggung, sehingga alangkah baiknya panggung Stand Up Comedy Metro TV diperluas sehingga memungkinkan comic untuk bergerak leluasa di atas panggung. 5.3 Saran dalam Kaitan Akademis Secara akademis, peneliti merasa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain kekurangan dari diri dan pengetahuan peneliti. Peneliti mengalami kesulitan ketika membuat teknis SPSS serta pembuatan tabel silang, tabel tunggal dan tabel distribusi t dan f. Namun, peneliti merasa terbantu sekali dengan bimbingan dari dosen pembimbing peneliti yang terhormat, Pak Danandjaja sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. 5.4 Saran dalam Kaitan Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi fakultas dan mahasiswa/FISIP USU bahwa suatu lawakan tidak hanya bisa disampaikan dengan cara vulgar dan penuh kekerasan. Namun, sebuah lawakan dapat mengandung sebuah konten yang cerdas dan menuntut kita untuk jeli dalam memandang sesuatu. Peneliti berharap semoga dengan adanya penelitian ini memberi suatu gambaran kepada kita khususnya sebagai mahasiswa untuk lebih melihat sekitar kita dengan jeli dan peka seperti para Comic yang secara tidak langsung memberi wawasan tentang hal yang tidak pernah kita sangka sebelumnya meski hanya lewat lawakan.
DAFTAR REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. . 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. McQuail, Dennis and Windahl, Sven. Communication Models For The Study of Mass Communication. 1981. England: Longman Group Limited. Nawawi, Hadari. 1990. Metode Penelitian Bidang Sosial-Cetakan ke-4. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Purwanto, Heru. 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Unaradjan, Dolet. Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial. 2000. Jakarta : Grasindo. Anonim.2013.”Selamat Datang” dalam http://suc.metrotvnews.com/. Diakses tanggal 3 Juli 2013 Anonim.2013. “Definisi Minat Menurut Beberapa Ahli” dalam http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-beberapaahli.html. Diakses tanggal 2 Juli 2013. FISIP USU PRESS Anonim.2013.”Televisi Sebagai Saluran Media Massa” dalam http://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/televisi-sebagai-saluranmedia-massa/. Diakses tanggal 2 Oktober 2013. Dokumen Metro TV Biro Sumut-Aceh