sosiometri dengan aplikasi komputer
sosiometri dengan aplikasi komputer
KCI PRESS Konseling Center Indonesia
1
sosiometri dengan aplikasi komputer Penyusun: Eko Susanto Penyunting: KCI Crew Desain Cover & Tata Letak: KCI Press Cetakan 3, November 2010 Penerbit: KCI PRESS Konseling Center Indonesia website: http://konselingcenter.co.cc e-mail:
[email protected] hp : +62813 6914 9853
2
Segala puji dan syukur tiadatara kehadirat Allah SWT, Shalawat dan salam tertuju pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Ucapan terima kasih tiadatara kepada ibu, bapakku tercinta yang selalu memberikan motivasi untuk terus belajar. Untuk adik-adikku Harmoko, Jefri, Susi dan ponakanku Lailatu Zahra. Untuk Rekanrekan Konselor/Guru Bimbingan dan Konseling yang gigih berjuang. Untuk Rekan-rekan mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Lampung yang selalu memberikan inspirasi kepadaku. Untuk rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Profesi Konselor Universitas Negeri Padang. Untuk rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Padang. Untuk rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia.
3
Sosiometri dengan aplikasi komputer
4
Kata Pengantar Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat, disadari atau tidak telah memberi dampak pada lingkungan kerja Konselor/Guru BK dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi Konselor/Guru BK berkenaan dengan teknologi komputer merupakan salah satu kompetensi dari 10 kompetensi inti sebagaimana dirumuskan oleh International Association for Educational and Vocational Guidance (2003). Dengan demikian Konselor/Guru BK dipandang perlu menguasai teknologi komputer untuk menunjang pelaksanaan tugasnya agar lebih produktif, efektif dan efisien. Konselor/Guru BK perlu membina diri agar memiliki keterampilan untuk dapat menggabungkan, merencanakan, dan menyusun program-program yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pelayanan konseling. Pemahaman Konselor/Guru BK terhadap teknologi seharusnya tidak hanya sekedar pada domain kognitif artinya kompetensi teknologi hanya sebatas pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penggunaan teknologi, tetapi lebih penting lagi untuk fokus pada membangun sikap positif terhadap penggunaan dan pengaplikasian teknologi dalam pelayanan konseling. Buku ini akan membahas tentang sosiometri dan cara membuat sosiogram dengan aplikasi komputer. Pembuatan sosiogram yang dilakukan secara manual membutuhkan waktu lama, kini dengan bantuan aplikasi komputer, pembuatan sosiogram dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat. Semoga bermanfaat. Penyusun,
5
Daftar Isi Kata Pengantar ...................................................................................... 6 Daftar isi ................................................................................................ 7 Sejarah sosiometri ................................................................................ 9 Definisi sosiometri................................................................................. 10 Tujuan sosiometri ................................................................................. 13 Terminologi ........................................................................................... 15 Kriteria sosiometri ................................................................................. 19 Pengembangan kriteria ......................................................................... 20 Model sosiometri .................................................................................. 21 Contoh sederhana dalam permainan ................................................... 27 Contoh lain yang lebih kompleks .......................................................... 30 Pemilihan kriteria .................................................................................. 35 Beberapa prinsip dalam pemilihan kriteria ........................................... 36 Contoh kriteria yang digunakan dalam setting kerja ............................ 38 Validitas ................................................................................................. 39 Aplikasi sosiometri dalam setting pekerjaan ........................................ 41 Tutorial aplikasi komputer .................................................................... 43 Referensi dan sumber untuk informasi lebih lanjut.............................. 65
6
7
SEJARAH SOSIOMETRI Sosiometri merupakan salah satu metode psikologi sosial yang dikembangkan oleh Jacob Lewi Moreno, MD (1889 - 1974), seorang dokter yang beralih profesi sebagai psikiater, dibesarkan di Vienna, kemudian pindah ke Amerika Serikat pada 1925, dan bekerja di bagian utara Negara bagian New York pada 1930an. Moreno mengembangkan metode ini untuk menganalisa hubungan antar emosi dalam satu kelompok. Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin informal, peringkat sosial dan individu yang terisolir. Moreno juga dikenal sebagai penemu dari metode terapi bermain peran yang disebut psychodrama, selain itu Moreno merupakan inovator cerdas sebagai pioneer group psychotherapy, teori peran sosial, improvisational teater, dan aplikasi dari bermain peran dalam bisnis dan pendidikan, dan lain sebagainya. Moreno telah tertarik pada dinamika hubungan sejak ia kuliah, dan menurutnya bahwa orang-orang cenderung lebih spontan dan senang bila diizinkan untuk berhubungan dengan orang lain dan dengan siapa mereka untuk membangun hubungan baik. Moreno menyebut hal ini sebagai atraksi
8
atau keengganan "tele" (berasal dari kata tay-lay), sebuah istilah yang terkait dengan kata-kata seperti telepon atau televisi, istilah yang mudah disebut sebagai "hubungan". Apa yang diukur oleh sosiometri hanya menyatakan tele atau hubungan individu. Mungkin hanya mengungkap berbagai pengalaman individu tentang teman makan siang, teman pergi berkencan, teman bermain tenis, teman dalam bekerja, dan sebagainya. Individu ada kemungkinan akan memilih satu orang untuk satu jenis peran atau kriteria, tetapi orang lain mungkin punya pilihan yang berbeda. Jadi metode ini dapat mengungkap keunikan dalam hal pilihan itu dan tidak hanya memilih "siapa yang Anda senangi?".
DEFINISI SOSIOMETRI Kata sosiometri berasal dari bahasa Latin "socius", yang berarti sosial dan "metrum", yang berarti mengukur. Dengan pengertian tersebut menyiratkan, sosiometri adalah salah satu cara untuk mengukur tingkat hubungan sosial antar individu. Ukuran hubungan antar individu dapat bermanfaat tidak hanya dalam penilaian perilaku dalam kelompok, tetapi juga menjadi salah satu bentuk intervensi yang dapat membawa perubahan positif atau untuk menentukan perubahan yang diinginkan.
9
Berikut ini beberapa definisi dari sosiometri. Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ) Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan ( Depdikbud, 1975 ) Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ) Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang (10 – 50 orang), berdasarkan preferensi pribadi antara anggotaanggota kelompok (WS. Winkel, 1985 ) Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial siswa dalam kelompok ( Dewa Ketut Sukardi, 1983 ) Untuk membangun suasana sebuah kelompok dalam bekerja, sosiometri dapat menjadi perangkat canggih untuk mengurangi konflik dan meningkatkan komunikasi, karena memungkinkan kelompok untuk melihat diri secara obyektif dan menganalisis dinamika sendiri. Hal ini juga merupakan 10
perangkat canggih untuk menilai dinamika dan perkembangan kelompok yang ditujukan untuk terapi atau pelatihan. Jacob Levy Moreno adalah orang pertama yang memperkenal-kan istilah sosiometri, berawal dari studi sosiometri yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang pada tahun 1932-1938 di New York State Training School for Girls in Hudson, New York. Sebagai bagian dari kajian ini, Moreno menggunakan teknik sosiometri untuk menetapkan tempat pemukiman warga. Ia menemukan bahwa pemberian tugas berdasarkan sosiometri sangat substansial mengurangi jumlah warga yang merasa tidak puas dengan fasilitas yang disediakan (Moreno, 1953, 527). Banyak lagi hasil studi sosiometri yang telah lama dilakukan oleh Moreno, yang dapat digunakan dalam setting sekolah, militer, kelompok terapi, dan perusahaan. Banyak upaya yang dilakukan dalam mendefinisikan sosiometri agar dapat dipahami dan lebih berguna, definisi sosiometri adalah, merupakan metodologi untuk melacak energi vektor dari hubungan antar pribadi dalam kelompok. Hal ini menunjukkan pola bagaimana individu berhubungan satu sama lain dalam kelompok tertentu dalam mencapai tujuan (Criswell dalam Moreno, 1960, hal 140). Moreno sendiri mendefinisikan sosiometri sebagai “the mathematical study of psychological properties of populations, the experimental technique of and the results obtained by application of quantitative methods” (Moreno, 1953, hal. 15-16). Sosiometri merupakan ilmu matematika untuk mempelajari
11
keadaan psikologis suatu populasi, sebagai teknik eksperimental yang hasilnya dapat di aplikasikan kedalam metode kuantitatif. Sosiometri didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang membuat pilihan dalam hubungan antar pribadi. Kapanpun orang berkumpul, mereka membuat pilihan--tempat duduk atau berdiri; pilihan tentang siapa yang dianggap ramah dan yang tidak, siapa yang menjadi bintang dalam kelompok, siapa yang ditolak, dan siapa yang terisolasi. Moreno menyatakan bahwa, "Pilihan adalah fakta mendasar yang sedang berlangsung dalam semua hubungan manusia, pilihan terhadap orang dan pilihan terhadap sesuatu. Terlepas dari motivasi itu diketahui atau tidak oleh pemilih, apakah rasional atau irasional. Mereka tidak memerlukan justifikasi khusus selama mereka spontan dan benar menurut pemilih. (Moreno, 1953, hal. 720).
TUJUAN SOSIOMETRI Tujuan metode sosiometri adalah untuk mengukur nilai stimulus sosial individu atau dengan kata lain, nilai sosial mereka atau nilai pribadi mereka seperti yang dilihat oleh individu lain. Namun demikian, banyak diasumsikan, bahwa sosiometri hanya mengukur popularitas, karena banyak tergantung pada kriteria pilihan khusus yang digunakan. Tujuan utama penggunaan
12
teknik sosiometri adalah untuk menilai hubungan antar orang, yang dipercaya menjadi fungsi kepribadian. Sosiometri sebagai metode untuk menemukan dan model analisis persahabatan dalam setting kelompok. Sosiometri dapat pula digunakan sebagai instrumen untuk mendeteksi individu yang perilakunya dalam setting sosial tidak kongruen. Lebih lanjut, bahwa pilihan tes sosiometri telah diketahui berhubungan dengan kesehatan mental, penilaian guru, dan dengan prestasi, serta pilihan tersebut telah digunakan sebagai indikator penyesuaian diri individu di dalam kelompok. Pada dasarnya tidak ada batasan yang diberlakukan terhadap jumlah pilihan siswa, jumlah ini dapat dibatasi dengan syarat jumlah kriteria yang diajukan relatif bervariasi, dengan demikian prinsip probabilitas berlaku bagi semua anggota kelompok. Banyak lagi hasil studi sosiometri yang telah lama dilakukan oleh Moreno, yang dapat digunakan dalam setting sekolah, militer, kelompok terapi, dan perusahaan. Sosiometri didasarkan pada kenyataan bahwa setiap orang membuat pilihan dalam hubungan antar pribadi. Kapanpun orang berkumpul, mereka membuat pilihan--tempat duduk atau berdiri; pilihan tentang siapa yang dianggap ramah, siapa yang menjadi idola dalam kelompok, siapa yang dipercaya untuk menjaga rahasia, siapa yang dapat membantu mengatasi kesulitan dan lain sebaginya. Pilihan adalah fakta mendasar yang sedang berlangsung dalam setiap hubungan manusia, pilihan terhadap orang dan pilihan terhadap sesuatu. Terlepas dari motivasi itu diketahui atau tidak
13
oleh pemilih, apakah rasional atau irasional. Mereka tidak memerlukan dasar kebenaran khusus selama mereka spontan dan benar menurut pemilih.
TERMINOLOGI Berikut akan dijelaskan beberapa istilah yang sering digunakan dalam sosiometri, dengan mengetahui berbagai istilah yang digunakan maka akan mempermudah dalam membuat sebuah interpretasi dari sebuah sosiogram. Secara garis besar istilah dalam sosiometri dibagi dalam dua kategori yakni fenomena individual dan fenomena kelompok. Sosiogram yang menampilkan individu sebagai bintang, terisolasi (isolate), dan misterius (ghost) merupakan istilah-istilah yang menggambarkan fenomena individual. Sosiogram yang menampilkan bentuk-bentuk seperti rantai (chains) dan gaps/kelompok kecil (islands, chain, triangles, circles) merupakan atribut interaksi sosial dalam suatu kelompok yang disebut fenomena kelompok. Istilah-istilah ini dikumpulkan dari berbagai referensi yang relevan untuk dapat dipahami sebagai upaya mengidentifikasi bagian-bagian penting dalam sosiometri, dijelaskan sebagai berikut:
14
1.
Sosiometri ; metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi struktur kelompok.
2.
Kriteria ; pernyataan/pertanyaan sosiometri.
3.
Sosiogram ; istilah yang digunakan pada diagram yang secara visual menunjukkan struktur sosiometri.
4.
Sosiomatriks ; visualisasi deretan kode yang menunjukkan hubungan dengan arah pilihan secara vertikal dan horizontal, biasanya dibuat dalam bentuk tabel.
5.
Bintang (Star); individu yang menerima jumlah pilihan yang besar pada sosiometri. Ketika sosiogram menunjukkan banyak individu yang secara positif memilih orang yang sama, sehingga banyak panah yang semuanya mengarah kepada individu tertentu, induvidu yang demikian disebut bintang (stars). Mereka menjadi pusat atau pusat tarik-menarik (hub of attraction ). Dalam beberapa kasus dengan kriteria negatif mungkin kita akan menemukan individu yang terpilih sebagai bintang negatif (negative star).
6.
Isolate; jumlah individu yang tersisihkan/terisolasi dari anggota kelompok yang lain, mereka adalah individu yang belum pernah mendapatkan pilihan positif dari siapapun didalam sebuah kelompok yang demikian biasanya didefinisinkan sebagai isolate. Dalam visualisasi sosiogram biasanya diletakkan diluar pinggiran atau tepi untuk menandai isolate 15
dalam sebuah kelompok. Istilah terisolasi (isolate), biasanya tidak digunakan untuk menggambarkan individu yang tidak menerima nominsasi negatif. Individu yang tidak menerima nominasi positif atau negatif disebut misterius (ghost). Tentu saja, jika tidak meminta informasi dengan menggunakan nominasi negatife, maka tidak akan ada perbedaan antara misterius (ghost) dan terisolasi (isolate). 7.
Misterius (ghost); seperti dijelaskan di atas bahwa individu yang misterius (ghost) adalah seseorang yang bahkan tidak diakui sama sekali di dalam sebuah kelompok. Tak seorang pun yang memilih mereka pada nominasi positif dan mereka tidak pula menerima pilihan pada nominasi negatif. Bagaimanapun, mereka telah membuat nominasi. Akibatnya, mereka mungkin juga tidak dikenal atau tidak diakui keberadaannya di dalam kelompok.
8.
Neglectee ; Individu yang menerima pilihan relatif kecil pada sosiometri.
9.
Rejectee ; individu yang menerima pilihan negatif/penolakan.
10. Mutual ; pilihan bolak-balik, atau pasangan; dua individu yang saling memilih satu sama lain pada kriteria sosiometri yang sama. Pasangan ini terdiri dari anak-anak yang memilih satu sama lain. Kondisi seperti ini merupakan fenomena yang diharapkan dalam suasana kelompok. Semakin banyak hubungan yang menyenangkan di dalam kelompok dengan demikian memungkinkan akan tercipta iklim sosial positif yang
16
lebih besar ke dalam kelompok. Dengan demikian jelas bahwa, fenomena pilihan negatif akan membawa situasi berbahaya di dalam kelompok dan harus dihindari, dalam kondisi tersebut memungkinkan untuk dievaluasi dengan intervensi sosial yang dilakukan oleh konselor, atau setidaknya digunakan sebagai pengetahuan yang bermanfaat ketika mereka berada pada satu kelompok dengan kelompok yang lain. 11. Rantai (Chain); pilihan berurutan seperti A-B-C-D, ketika satu individu menominasikan individu lain dan pada gilirannya ia menominasikan individu yang lain begitu seterusnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan pilihan pertama dari nominasi yang diajukan. 12. Gaps ; kelompok kecil--kesenjangan dalam kelompok yakni situasi dimana sejumlah individu saling memilih pada kriteria sosiometri yang sama, namun memberikan pilihan yang relatif kecil pada individu diluar kelompok, seperti pulau (island), segitiga (triangels) dan lingkaran (circle). a. Kepulauan (Islands); ketika pasangan saling memilih (mutual choice) sehingga membentuk kelompok-kelompok kecil yang terpisah dari pola-pola yang lebih besar, dan anggota dari kelompok ini tidak dinominasikan oleh siapa pun dalam pola-pola lain, kita menggambarkan mereka sebagai kepulauan (islands). Perlu dipahami bahwa istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan pilihan pertama dari nominasi yang diajukan. 17
b. Segitiga dan Lingkaran (Triangles and Circles); ketika sebuah rantai datang kembali pada dirinya sendiri oleh karena orang terakhir yang mencalonkan orang pertama, kita menyebutnya sebagai SEGITIGA jika hanya melibatkan tiga orang. Jika terdapat lebih dari tiga orang dengan pola demikian kita menyebutnya sebagai LINGKARAN.
KRITERIA SOSIOMETRI Kriteria merupakan pertanyaan atau pernyataan sosiometri dimana pilihan selalu dilakukan atas dasar beberapa kriteria. Kriteria mungkin subyektif, seperti intuisi rasa suka atau tidak suka terhadap orang pada kesan pertama. Kriteria yang mungkin lebih obyektif dan disadari jika diikuti dengan pengetahuan dari objek yang dipilih misalnya dalam pemilihan ketua kelas tentu objek yang dipilih harus memiliki keterampilan tertentu yang diperlukan untuk tugas yang dimaksud. Ketika anggota kelompok diminta untuk memilih orang lain dalam kelompok berdasarkan kriteria khusus, semua orang dalam kelompok tersebut dapat membuat pilihan dan menjelaskan mengapa pilihan dibuat. Untuk
18
individu yang absen dari sebuah kelompok diperbolehkan untuk dipilih, namun ditindak lanjuti individu yang absen juga dikenai kriteria pada lain kesempatan. Dari keterangan pilihan ini akan muncul pola jaringan di dalam kelompok tersebut. Gambar yang dihasilkan, seperti peta, yang biasa disebut jaringan sosiogram. Data untuk sosiogram mungkin juga akan ditampilkan dalam bentuk tabel atau matriks pada setiap orang yang menjadi pilihan. Data dalam bentuk table ini disebut sosiomatriks.
PENGEMBANGAN KRITERIA Pada kriteria tertentu dapat dibuat dengan susunan kebahasaan yanga verbalis yakni membuat deskripsi fiktif untuk menyamarkan intervensi yang akan dilakukan dengan teknik sosiometri, cara ini disebut pengembangan kriteria. Penyajian kriteria tidak selalu disajikan dalam bahasa-bahasa yang formal, direkomendasikan untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami dengan rangkaian kata yang menarik, misalnya dalam bentuk narasi fiktif yang unik dan mudah dipahami oleh anggota kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari munculnya kecurigaan anggota kelompok bahwa dirinya sedang diintervensi. Dengan begitu respon yang diharapkan secara spontan akan diberikan oleh anggota kelompok dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
19
Contoh : 1. Suatu saat ada yang memberi Anda tiga kupon gratis untuk menonton film dibioskop, siapakah teman yang akan Anda pilih untuk ikut menonton film tersebut bersama Anda. 2. Siapakah tiga orang teman dikelas ini yang akan Anda pilih untuk menemani Anda jika Anda diberi kesempatan menyaksikan pertandingan piala dunia. 3. Jika Anda diberi kepercayaan untuk membersihkan kelas, siapakah yang Anda percaya dapat bekerja sama menyelesaikan tugas tersebut?
MODEL SOSIOMETRI Secara umum teknik sosiometri digunakan untuk mengungkap fenomena ketertarikan, relasi, dan pilihan yang relevan di dalam sebuah kelompok. Pada teknik sosiometri ada beberapa model sosiometri yang dapat digunakan. Dimana setiap model digunakan sesuai dengan tujuan pengungkapan yang diinginkan. Model-model tersebut yaitu: (1) Model Nominasi, (2) Model Skala Bertingkat dan (3) Model Siapakah Mereka (Who’s who). Berikut disajikan penjelasan dan contoh dari model-model teknik sosiometri, contoh ini dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan sosiometri.
20
1. Model Nominasi Pada model nominasi responden diminta untuk memilih nama yang terbatas dari kelompok mereka. Responden memilih nama dengan jumlah yang dibatasi misalnya memilih dua atau tiga orang dari teman-teman mereka yang ada didalam kelas. Contoh Kriteria Model Nominasi 1. Dengan siapakah Anda ingin belajar matematika bersama-sama ? 2. Siapakah yang Anda sukai untuk bercerita tentang permasalahan yang Anda alami ? Jawaban responden Responden memilih 2/3 orang dari anggota kelompok mereka. 2. Model Skala Bertingkat Pada model ini responden diberikan daftar nama dari anggota kelompok mereka dan petunjuk untuk mengisi dalam bentuk skala bertingkat. Responden diminta untuk memberikan tanda disamping nama anggota kelompok pada daftar nama. Pemberian tanda menunjukkan tingkatan sesuai dengan kriteria sosiometri. Perhatikan contoh berikut;
21
Contoh 1. Kriteria Model Skala Bertingkat Jika Anda … Selalu ingin berteman dengannya ( S ) Kadang-kadang suka berteman dengannya ( K ) Jarang ingin berteman dengannya ( J ) Tuliskan salah satu diantara ketiga tingkatan diatas di depan nama yang disediakan berikut ini : … Eko … Lala … Harmoko … Fatimah
… Mona … Susi … Bowo … Fani
… Eka … Marfi … Jefri … Annisa
Jawaban responden Responden menuliskan huruf S didepan nama anggota kelompok jika selalu ingin berteman dengannya. Responden menuliskan huruf K didepan nama anggota kelompok jika kadang-kadang suka berteman dengannya, begitu seterusnya. .S.. Eko .K.. Lala .S.. Harmoko .S.. Fatimah
.K.. Mona .S.. Susi .J.. Bowo .K.. Fani
22
.K.. Eka .J.. Marfi .K.. Jefri .S.. Annisa
Contoh 2. Kriteria Model Skala Bertingkat Jika Anda suka dengan kegiatan pada daftar dibawah tulis S, jika Anda tidak suka tulis T, tetapi jika Anda ragu-ragu tulis R. Tuliskan pilihan Anda di depan kegiatan tersebut. … Berenang … Memancing … Badminton … Menembak
… Memimpin Kelompok … Piknik … Basket … Bersepeda
… Mendaki Gunung … Main Volly … Berkemah … Menanam Bunga
Jawaban responden Responden menuliskan huruf S jika suka, T jika tidak suka, R jika ragu-ragu didepan kegiatan pada daftar kegiatan. .R.. Berenang .T.. Memancing .R.. Badminton .R.. Menembak
.S.. Memimpin Kelompok .S.. Piknik .T.. Basket .T.. Bersepeda
23
.S.. Mendaki Gunung .S.. Main Volly .S.. Berkemah .T.. Menanam Bunga
3. Model Siapakah Mereka (Who’s who) Pada model ini responden diberikan kumpulan paragraf yang menceritakan tentang perilaku atau sifat-sifat siswa laki-laki maupun siswa perempuan, daftar nama dari anggota kelompok mereka dan petunjuk untuk mengisi dalam bentuk skala bertingkat. Contoh Kriteria dan Petunjuk Setelah Anda membaca paragraf tanyakan pada diri Anda apakah ada teman Anda yang seperti itu. Bila ada tuliskan namanya dibawah paragraf, jika lebih dari satu tuliskan semua, jika tidak ada beri tanda strip. Kemudian lanjutkan pada paragraf berikutnya. 1. Dia merasa tidak gembira dan bahagia. Dia tidak suka humor, Dia tidak pernah senyum/tertawa. Dia termenung dan sedih. Siapakah mereka ? 2. Dia belajar dengan tekun. Mengerjakan tugas dengan baik. Dia suka membantu orang lain. Mereka serius dan tidak kenal lelah. Pekerjaan rumah mereka selalu selesai tepat waktu. Siapakah mereka ?
24
Jawaban responden Responden menuliskan nama yang ada pada daftar nama anggota kelompok mereka di bawah setiap paragraf. Jika jumlahnya lebih dari satu maka dituliskan semuanya. Bila tidak ada sama sekali maka tulis strip. 1. Dia merasa tidak gembira dan bahagia. Dia tidak suka humor, Dia tidak pernah senyum/tertawa. Dia termenung dan sedih. Siapakah mereka ? ..Fakri… , ..Lala… 2. Dia belajar dengan tekun. Mengerjakan tugas dengan baik. Dia suka membantu orang lain. Mereka serius dan tidak kenal lelah. Pekerjaan rumah mereka selalu selesai tepat waktu. Siapakah mereka ? ...Eka… , ...Joni... , ...Susi.. , ..Eko..
25
CONTOH SEDERHANA DALAM PERMAINAN Sebuah contoh sederhana sosiometri yang diterapkan untuk anggota kelompok dalam sebuah permainan, mereka diminta membuat pilihan atas kriteria yang sederhana, tetapi bukan kriteria yang mengancam. Misalnya mintalah pada semua anggota dalam kelompok untuk berdiri kemudian katakan : "Siapakah di kelompok ini yang akan Anda pilih untuk menjadi ketua kelas dan Anda percaya untuk membuat peraturan di kelas Anda?, kemudian letakkan tangan kanan Anda pada pundak orang yang Anda pilih. Segeralah berjalan dari tempat Anda sekarang menuju pada orang yang menjadi pilihan Anda”. Hanya ada dua persyaratan: (1) Anda hanya dapat memilih satu orang dan (2) Anda harus memilih seseorang". Biasanya anggota kelompok akan membuat pilihan mereka dengan sedikit ragu-ragu dan memilih setelah keraguan dalam dirinya hilang. Latihan ini dapat diulang beberapa kali dalam periode hanya beberapa menit dengan menggunakan kriteria yang berbeda setiap kali. Latihan grafis tidak hanya menggambarkan realitas sosial --- dalam membuat pilihan, tetapi juga kenyataan bahwa berbagai kriteria menimbulkan
26
berbagai pola pilihan. Contoh kriteria sosiometri sederhana semacam ini mungkin akan membantu mengenali seseorang yang baik dan dipercaya oleh anggota kelompok untuk memimpin dan mengatur mereka. Sebuah intuisi, tentang gambaran yang berorientasi pada masa depan seseorang mungkin akan dapat diidentifikasi dengan kriteria ini. Apapun kriterianya, orang yang menerima sebagian besar tangan pada bahunya adalah apa yang dikenal sebagai bintang sosiometri untuk kriteria yang spesifik. Sosiometri hubungan lainnya yang dapat diamati adalah mutual, di mana dua orang memilih satu sama lain; rantai, dimana A memilih B, B memilih C, C memilih D dan seterusnya, dan isolate ketika anggota kelompok telah memilih satu sama lain, tetapi tidak ada seorang pun di kelompok yang memilih mereka. Berikut adalah beberapa contoh kriteria yang dapat digunakan untuk latihan ini : Siapakah di ruang ini yang akan Anda pilih; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
untuk bertanya tentang komputer ? untuk menghasilkan ide-ide kreatif ? untuk mendukung dalam mengambil keputusan ? untuk menyampaikan pesan Anda dengan akurat ? untuk membantu teman yang kesulitan ? untuk menjalankan usaha yang menguntungkan ? untuk mendapatkan informasi dalam membuat keputusan ? untuk menyimpan sebuah rahasia ? yang memberikan motivasi atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik ? yang telah menunjukkan perubahan dalam satu tahun terakhir ?
27
Latihan tangan dipundak (hands-on) ini dapat sangat bermanfaat untuk membimbing kelompok berkenaan dengan sosiometri dan tentang realitas organisasi informal. Sementara kelompok dimasing-masing pola, konselor dapat meminta kelompok untuk menjelaskan pola, bagaimana pola mencerminkan kehidupan nyata (real life), dan apa yang akan kelompok lakukan untuk menutup atas kesenjangan (cleavages) yang terjadi. Para peserta belajar dengan cepat dan konkrit tentang organisasi informal disamping organisasi formal mereka. Mungkin salah satu peserta akan berkata, "Ini menunjukkan bagaimana kita benar-benar merasakan keberadaan kita dalam kelompok, tapi kami tidak terlalu sering mengatakan hal ini."
28
CONTOH LAIN YANG LEBIH KOMPLEKS Misalnya kita ingin tahu berapa tinggi kepercayaan antar anggota yang ada di dalam kelompok kecil dari enam anggota. Misal nama anggota kelompok Ann, Bob, Claire, Don, Edna, dan Fred. Untuk kepentingan contoh ini, kita akan menggunakan kriteria berikut: "Saya percaya orang ini untuk menjaga rahasia dan berkomitmen, serta tidak berdusta atau tidak akan mengkhianati saya. Kita menggunakan simbol ( + ) untuk menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi (High Trust), ( O ) untuk menunjukkan tingkat kepercayaan sedang (Moderate Trust), dan (-) untuk menunjukkan ketidakpercayaan/konflik (Distrust/Conflict).
29
Berikut hasil wawancara pada setiap anggota kelompok secara individual. Ketika individu telah membuat hubungan, dan telah menjelaskan bahwa semua tanggapan akan dijaga kerahasiaannya, dan meminta setiap orang yang diwawancara untuk menilai setiap orang dalam kelompok tersebut, berdasarkan kriteria. Katakanlah kita wawancara dengan Ann. Ann menilai yang lain sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Bob Claire Don Edna Fred
+ O + O
Ini berarti bahwa Ann sangat tinggi tingkat kepercayaannya pada Bob, menunjukkan ketidakpercayaan atau berada dalam konflik dengan Claire, memiliki kepercayaan sedang pada Don, dan seterusnya. Sewaktu wawancara kita dapat memperoleh rincian tentang semua hubungan. Kita dapat meminta Ann, misalnya, mengapa ia tidak percaya / konflik dengan Claire, dan meminta ide Ann berkaitan dengan Claire tentang apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi tersebut. Setelah melakukan semua wawancara dan mendapatkan penilaian dari setiap orang, langkah berikutnya adalah membuat grafik dari semua tanggapan ke dalam bentuk sosiomatrik.
30
Berikut adalah contoh table sosiomatriks kelompok diatas :
Anda dapat melihat pilihan Ann dari matrik (chart) yang telah dibuat Ann pada baris matrik : Ann mempunyai penilaian kepercayaa tinggi ( + ) pada Bob dalam sel dimana pertemuan antara baris Ann dan kolom Bob, dia memberikan penilaian sangsi / konflik ( - ) pada Claire dalam sel dimana pertemuan antara baris Ann dan kolom Claire begitu seterusnya. Matrik ini banyak sekali memberitahu kita tentang dinamika kelompok. Dengan sedikit analisa, matrik ini menjadi seperti sebuah x-ray atau cat scan dari kelompok yang menggambarkan hubungan antar pribadi. Kolom yang menunjukkan persentase besar pada ( + ) dapat mengidentifikasikan para pemimpin informal dari kelompok. Kolom yang menampilkan ( - ) dapat mengidentifikasikan orang-orang yang mungkin keluar dari kelompok dan mengalami penolakan. Baris yang menunjukkan ( O ) semua atau ( + ) semua mungkin adalah orang-orang yang menjadi sorotan atau bintang, lalu siapa orang-orang yang tersisihkan dalam hubungan sosialnya.
31
Pola lain yang penting harus dicari adalah apa yang disebut mutual. Mutual terjadi jika saya menilai Anda pada tingkat yang sama Anda menilai saya. Positif mutual adalah ketika keduanya saling menilai ( + ); negatif mutual adalah ketika keduanya saling menilai ( - ). Positif mutual menunjukkan kondisi yang menguntungkan dalam kelompok. Negatif mutual menunjukkan wilayah konflik. Identifikasi mutual negatif memberikan wawasan pada konselor/terapis ke mana untuk mulai memperbaiki disfungsional sebuah kelompok. Berikut adalah contoh kolom total, dan kelompok mutual :
Kita dapat melihat bahwa yang menjadi pemimpin informal adalah Bob dan Edna, karena mereka yang paling banyak menerima ( + ) dan tidak menerima ( - ). Bila dilihat lebih jauh pada sosiomatrik menunjukkan bahwa Ann dan Claire ada rasa saling curiga/konflik. Jika ini merupakan kerja kelompok dan kita diminta untuk meningkatkan fungsi dari kelompok ini, kita bisa memulai dengan meningkatkan hubungan antara Ann dan Claire sebelum
32
membawa kelompok untuk bersama-sama membangun sebuah kerja kelompok. Sosiometri untuk membangun sebuah kelompok kecil seperti ini adalah tugas sederhana, tetapi ketika jumlah orang dalam kelompok tersebut lebih dari lima atau enam, pekerjaan untuk menuliskan dan perhitungan semacam ini menjadi sangat membosankan dan memungkinkan terjadi kesalahan. Dengan matrik yang besar, identifikasi mutual, dan analisis yang rumit bisa membuat pusing kepala. Untungnya ada komputer, ada software otomatis yang mampu melakukan semua perhitungan yang membosankan itu menjadi lebih mudah walaupun dengan jumlah subjek sosiomatri sampai 60 orang. Perangkat lunak ini tidak hanya memproduksi sosiomatriks sendiri tetapi juga berguna untuk mengelola beberapa kelompok dan mempermudah menyusun setiap laporan.
33
PEMILIHAN KRITERIA Pemilihan kriteria harus disesuaikan atau searah dengan tujuan yang diinginkan dari intervensi sosial yang akan dilakukan. Seperti di semua koleksi data dalam ilmu sosial, jawaban Anda tergantung pada pertanyaan yang Anda berikan. Pertanyaan apa pun akan mendapat informasi yang benar, kecuali pertanyaan yang ditanyakan membingung-kan atau tidak relevan dengan tujuan dari intervensi yang diinginkan. Kriteria yang baik berarti harus mampu memberikan pilihan kepada setiap orang dalam format yang sesederhana mungkin. Misalnya: "Siapa yang paling Anda inginkan untuk menjadi anggota tim kerja Anda untuk melakukan presentasi ". Kriteria harus spesifik, jelas, efektif, dan terpilah-pilah secara rapi dalam setiap kata, serta terdengar menarik. Dalam menanggapi pertanyaan, setiap orang akan memilih berdasarkan interpretasi dari masing-masing kriteria. Interpretasi ini, atau subkriteria tertentu untuk pertanyaan ini dapat mencakup: saya ingin orang yang bekerja keras, yang pandai berbicara, yang bersemangat, yang santun/ramah, yang minoritas dll. Sebuah pernyataan kriteria yang jelas akan cenderung dapat mengurangi jumlah interpretasi dan karenanya akan meningkatkan keandalan data.
34
BEBERAPA PRINSIP DALAM PEMILIHAN KRITERIA 1. Kriteria harus dinyatakan cukup dipahami dan semudah mungkin. 2. Responden harus memiliki pengalaman yang aktual, yang merujuk pada kriteria, apakah responden dalam keadaan telah saling mengenal atau mereka sedang membangun hubungan yang hangat, jika tidak pertanyaan tidak akan menimbulkan suatu respon yang signifikan. 3. Kriteria harus spesifik, bukan umum atau kabur. Jika kriteria yang ditetapkan samar-samar menimbulkan tanggapan yang kabur. Misalnya kata "persahabatan" sebenarnya merupakan segugus kriteria. 4. Bila mungkin, kriteria harus sebenarnya bukan sekedar hipotesis atau dugaan sementara. 5. Kriteria yang sangat baik salah satunya adalah jika memiliki potensi untuk menjadi dasar dalam bertindak. Misalnya, pertanyaan untuk masuk perguruan tinggi "Siapa yang akan Anda pilih sebagai teman sekamar saat kuliah nanti?" Kriteria ini memiliki lebih banyak potensi mempengaruhi subjek untuk bertindak dibandingkan dengan pertanyaan "Siapakah yang Anda sukai?". 6. Moreno mengemukakan bahwa salah satu kriteria ideal adalah yang membantu mewujudkan tujuan hidup subjek. Jika prosedur pengadministrasian identik dengan tujuan hidup subjek, maka ia tidak
35
pernah merasa dirinya telah diintervensi. Diharapkan muncul serangkaian tindakan yang dilakukan atas kemauan subjek sendiri. Membantu memilih teman sekamar yang sesuai adalah contoh dari kriteria sosiometri yang sesuai dengan tujuan hidup subjek. Jika kriteria direncanakan dengan baik hal ini akan mudah untuk mendapatkan kerjasama dari subjek yang diuji. Dengan demikian mereka akan cenderung hadir dan berpikir bahwa pengadministrasian sosiometri yang dilakukan merupakan sebuah alat untuk membawa keinginan mereka kepada realisasi yang lebih luas, bahkan tidak hanya sebagai sebuah alat untuk mengeksplorasi status subjek, lebih jauh lagi sebagai alat yang dapat membawa kelompok untuk mengekspresikan diri bersama-sama atas dasar kesukarelaan pada kegiatan yang sedang dilakukan dan ikut terlibat didalamnya secara sungguh-sungguh. Sebagai aturan umum kriteria harus berorientasi pada masa depan, menyiratkan bagaimana hasil yang akan digunakan, dan menentukan batas-batas kelompok (Hale, 1985).
36
CONTOH KRITERIA YANG DIGUNAKAN DALAM SETTING KERJA (A) Saya percaya orang ini untuk, menjaga rahasia dan komitmen, bekerja dengan win-win solution, dan tidak berkhianat atau berbuat curang. + = Kepercayaan Tinggi ( High Trust ) O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust ) - = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )
(B) Berdasarkan kemampuan untuk bekerja secara efektif sebagai anggota tim, yang akan Anda pilih untuk bekerja sama dengan Anda pada tim proyek yang penting? + = Saya pasti sangat ingin orang ini ada di tim. O = Saya tidak keberatan memiliki orang ini di dalam tim. - = Saya pasti akan tidak ingin agar orang ini di tim.
(C) Pertimbangkan setiap rekan kerja Anda di bawah ini dan menilai mereka seberapa tinggi atau rendah Anda percaya pada diri mereka masing-masing. + = Kepercayaan Tinggi ( High Trust ) O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust ) - = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )
(D) Pertimbangkan setiap rekan kerja Anda di bawah ini. Seberapa tinggi tingkat kepercayaan Anda untuk berbagi perasaan dengan mereka tentang isu-isu di tempat kerja? + = Kepercayaan Tinggi ( High Trust ) O = Kepercayaan Sedang ( Moderate Trust ) - = Sangsi / Konflik ( Distrust/Conflict )
37
Catatan: Contoh C adalah contoh dari apa yang disebut Moreno “near-sociometric” karena kriteria yang agak kabur. Anda "percaya" rekan kerja Anda untuk melakukan atau tidak melakukan apa? Misalnya menjaga rahasia, atau melakukan operasi pada saya, pernyataan itu merupakan contoh yang lebih spesifik.
VALIDITAS Apakah sosiometri mengukur sesuatu yang benar-benar bermanfaat? Jane Mouton, Robert Blake dan Fruchter Benjamin adalah orang-orang yang mengawali membahas aplikasi sosiometri dan menyimpulkan bahwa jumlah pilihan sosiometri yang cenderung memperkirakan kinerja seperti kriteria sebagai produktivitas, efektivitas memerangi, pelatihan, kemampuan, dan kepemimpinan. Hubungan yang juga memegang : jumlah pilihan sosiometri yang diterima tidak dikehendaki negatif berkorelasi dengan aspek perilaku seperti kecelakaan-rawan, frekuensi kehadiran karena sakit dan disiplin biaya "(Mouton, Blake, dan Fruchter dalam Moreno, 1960, hal. 362 - 387). Semakin sering Anda pilih, semakin kecil kemungkinan Anda untuk memperlihatkan perilaku yang tidak dikehendaki. Berikut adalah beberapa contoh studi sosiometri :
38
•
Satu studi menemukan korelasi positif yang signifikan antara kelompok dan kohesi sociometric bidang kinerja unit kecil militer perang (Goodacre, Daniel M., di Moreno, 1960 pp. 548 - 552).
•
Pengelompokan kembali secara sukarela pada kelompok pekerja konstruksi berdasarkan pilihan sosiometri menghasilkan tingkat output unggul, penurunan penjualan bulanan, dan 5% simpanan dari total produksi. (Van Zelst, RH “Sociometrically Selected Work Teams Increase Production.”, Personnel Psychology , 1952, 5, 175-186.)
Studi lain dari penyusunan kembali kelompok (regrouping) yang dilakukan secara sukarela oleh para pekerja di mana pekerja dalam percobaan kelompok ini memilih mitra pekerjaan mereka sendiri hal ini mengakibatkan penigkatan kinerja oleh kelompok eksperimental pada faktor kepuasan kerja, nilai omset, indeks biaya tenaga kerja, indeks biaya bahan. •
Peringkat sosiometri menunjukkan rekan kerja yang disukai untuk bekerja sebagai mitra kerja dan lainnya yang terkait dengan kegiatan berkorelasi positif terhadap sikap dan bekerja dengan kualitas dan kuantitas kinerja pada pekerjaan. (Springer, Doris. “Ratings of Candidates for Promotion by Co-workers and Supervisors.” Journal of Applied Psychology , 1953, 37, 347-351; Van Zelst, RH “Worker Popularity and Job Satisfaction.” Personnel Psychology , 1951, 4, 405 - 412).
39
APLIKASI SOSIOMETRI DALAM SETTING PEKERJAAN Berikut ini merupakan proses yang khas pada intervensi sosiometri yang dilakukan dalam suatu organisasi dengan langkah-langkah dasar sebagai berikut : 1. Identifikasi kelompok untuk dibahas; 2. Mengembangkan kriteria; 3. Membangun hubungan yang hangat (rapport/warm-up); 4. Mengumpulkan data sosiometri; 5. Menganalisa dan menafsirkan data; 6. Feedback (a) untuk individu, sebelum bertemu dalam satu kelompok, (b) pengaturan dalam satu kelompok; 7. Mengembangkan dan melaksanakan rencana tindakan; 8. Pos - test. Banyak orang telah menggunakan sosiometri dalam pengaturan perusahaan untuk mendiagnosa masalah, untuk mempengaruhi perkembangan kelompok, dan untuk mengukur hasil intervensi pengembangan organisasi. Dalam satu contoh (Hoffman dkk, 1992), menggunakan data sosiometri kelompok kerja untuk membantu mendiagnosa masalah-masalah mereka sendiri dan sebagai dokumentasi efektifitas intervensi. Pre atau post pengukuran sosiometri menunjukkan bahwa antagonisme setengah berkurang dan high trust juga meningkat 19% selama intervensi.
40
Contoh lain untuk membantu kelompok dengan "teambuilding". Dimulai dengan mewawancarai sembilan anggota kelompok dan mengumpulkan penilaian sosiometri dari masing-masing anggota. Sebuah analisis dari data sosiometri menunjukkan bahwa "tim yang bermasalah" adalah tim yang terdapat konflik antara dua orang di dalam tim. Dengan memberikan umpan balik sosiometri secara individual untuk setiap anggota tim, setiap orang mengatakan di mana ia berperan dalam kaitannya dengan kegiatan di dalam kelompok. Data sosiometri yang didapatkan dengan melakukan hal ini tanpa melanggar kerahasiaan. Setiap orang menerima laporan individual. Hasil laporan pada pie-chart menunjukkan persentase pilihan positif, negatif dan netral yang diterima oleh orang tersebut. Dari data wawancara juga mampu memberikan setiap orang positive reinforcement untuk memperkuat perilaku efektif dan pelatihan khusus untuk perbaikan perilaku tidak efektif, sekali lagi tanpa melanggar kerahasiaan. Data sosiometri akan sangat mengesankan individu yang berada dalam konflik sehingga mereka dapat ditindak lanjuti dengan pertemuan kelompok dan menyelesaikan konflik mereka sendiri. Tidak harus mengadakan sesi "teambuilding. Waktu yang digunakan semakin singkat dan produktif. Pasca ujian dengan instrumen sosiometri negatif menunjukkan bahwa pilihan yang dibuat oleh kelompok telah jatuh dari 11 menjadi nol. Pilihan netral hilang dari 16 sampai 21 dan pilihan positif meningkat 45 sampai 50. Umpan balik Informal dari sekretaris kelompok dikonfirmasikan bahwa hal itu "benar-benar baik".
41
Tutorial Sosiometri dengan aplikasi komputer
42
CARA MENGINSTAL PROGRAM AGNA SOSIOMETRI
1.
Masukan CD Program Agna, jika autorun berjalan dengan baik maka akan muncul layar instalasi secara otomatis, klik ”Accept” untuk meneruskan proses instalasi, lihat gambar disamping;
2.
Kemudian Klik ”Install” untuk meneruskan proses instalasi, lihat gambar disamping;
43
3.
Proses instalasi sedang berjalan. Instalasi dilakukan sebanyak 2 kali. Untuk instalasi yang pertama adalah menginstal software Java Runtime, lihat gambar disamping;
1
2
Klik Install
44
4.
Proses install pertama sedang berjalan. 1
2
Selesai klik close
45
5.
1
Proses install kedua sedang berjalan, lihat gambar 1. Jika proses install sudah selesai, maka program Agna Sosiometri akan berjalan secara otomatis dengan tampilan seperti pada gambar 2.
2
46
CARA MENGGUNAKAN PROGRAM AGNA
47
1.
Berikut ini adalah tampilan program Agna, untuk mengetahui fungsi tombol-tombolnya lebih jauh silahkan dipelajari secara mandiri. Kolom TollBar
Layar entri data pilihan
Font untuk mengatur jenis huruf
Kolom Tombol Menu
Output area
Bar untuk menggeser layar kekanan-kekiri
48
2.
Mengentri data sosiometri; caranya klik pada cell kemudian tuliskan angka 1 untuk pilihan pertama, angka 2 untuk pilihan kedua dan seterusnya.
1
Klik pada Cell
2
Tuliskan kode 1 untuk pilihan pertama
Lakukan proses entri data dengan teliti hingga selesai, dengan langkah seperti gambar diatas.
49
3.
Mengganti kode angka dengan nama; caranya klik pada cell kode, maka akan muncul layar entri nama; lihat gambar berikut;
Klik disini
Tuliskan nama disini, kemudian klik OK
50
4.
Menambah jumlah anggota kelompok; untuk menambah jumlah anggota kelompok klik icon pada jendela entri data sosiometri, lihat gambar berikut; Klik disini
Pilih jumlah yang diinginkan, kemudian klik OK
51
5.
Menghapus anggota kelompok; buka jendela sosiogram – klik icon yang akan dihapus – tekan delete pada keyboard, maka kolom entri pada jendela entri data sosiometri akan terhapus. Lihat gambar berikut;
52
6.
Membuat sosiogram; jika entri data sudah selesai untuk membuat sosiogram klik icon pada toolbar, lihat gambar dibawah ini; Tampilan Layar Sosiogram Klik disini
53
7.
Merubah bentuk sosiogram Circular Layout; untuk merubah bentuk sosiogram ”Circular Layout” lihat gambar berikut;
Klik disini untuk sosiogram Circular Layout
54
8.
Merubah bentuk sosiogram Random Layout; untuk merubah bentuk sosiogram ”Random Layout” lihat gambar berikut;
Klik disini untuk sosiogram Circular Layout
55
9.
Merubah icon sesuai dengan jenis kelamin; lihat gambar berikut; Klik Node pada sosiogram
1 Klik Node –> Face –> pilih iconnya
2
56
10. Tampilan sosiogram telah selesai;
57
11. Mengeksport gambar menjadi file gambar dengan ekstensi JPEG;
Klik disini untuk Eksport gambar sosiogram
Pilih tempat penyimpanan gambar
Rubah ekstensi gambar menjadi JPEG, kemudian klik Save
58
12. Memperbesar gambar sosiogram; lihat gambar berikut;
Klik disini untuk memperbesar gambar sosiogram
Ganti angka untuk merubah ukuran sesuai keinginan
59
13. Fungsi beberapa toolbar pada jendela sosiogram;
Merubah warna garis
Untuk menhilangkan dan memunculkan label
Untuk memberi jarak dua garis pada mutual choice
60
14. Fungsi beberapa toolbar pada jendela entri data sosiomatriks;
Analisis data statistik Membuka file
Menyimpan file
Mengganti jenis huruf
Melihat sosiogram
Membuat lembar baru
61
Menyimpan file dalam bentuk text atau html
REFERENSI & SUMBER UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT A. Muri Yusuf. 2005. Dasar-dasar dan Teknik Evaluasi Pendidikan. Padang, UNP Press. Blatner, Adam, MD. 2006. Sociometry : Dynamic Network . http://www.blatner.com/adam/pdntbk/sociomnotes.htm Farrah Dina Yusop, Hamidah Sulaiman, Siti Salina Abdullah._____ . Information Communication Technology (ICT) Competencies for Counselors. http://jtc.colstate.edu/Vol5_1/Yusop.htm Hale, Ann E. 1985. Conducting Clinical Sociometric Explorations: A Manual . Roanoke, Virginia: Royal Publishing Company. Hoffman, Chris. 2001. Introduction to Sociometry. http://www.hoopandtree.org/sociometry.htm Hoffman, Chris, Wilcox, L., Gomez, E. & Hollander, C. 1992. Sociometric Applications in a Corporate Environment, Journal of Group Psychotherapy, Psychodrama & Sociometry, 45, 3-16.
62
Hollander, Carl E. 1978. An Introduction to Sociogram Construction. Denver, Colorado: Snow Lion Press, Inc. Available at the Colorado Psychodrama Center, 350 South Garfield, Denver CO, 303-322-8000. Moreno, Jacob Levy .1934, Revised edition 1953. Who Shall Survive? Beacon, NY: Beacon House. Moreno, Jacob Levy. 1960. The Sociometry Reader . Glencoe, Illinois: The Free Press. Northway, Mary L. 1967. A Primer of Sociometry . Toronto: University of Toronto Press. …………….., 2010. Agna. http://gvsr.polytech.univ-nantes.fr/GVSR/task?action=sheetview&key=agna
63
BIODATA DIRI Eko Susanto Pendiri Konseling Center Indonesia (KCI), sebuah situs dan blog yang konsisten memberikan informasi tentang Bimbingan dan Konseling khususnya di Indonesia. KCI berdiri sejak November 2007 yang dirintis atas kepedulian untuk kemajuan Bimbingan dan Konseling di Indonesia. Aktif pada organisasi Pramuka sejak masa sekolah di SDN 2 Gunung Sulah, SLTPN 22 Bandar Lampung, SMKN 2 Bandar Lampung. Pria kelahiran Lampung 13 September 1983 merintis KCI saat masih dibangku kuliah Sarjana (S1) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Lampung, lulus pada tahun 2008. Sejak saat itu sampai saat ini tetap aktif mengikuti perkembangan teknologi terapan dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Kemudian mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi Pendidikan Profesi Konselor (PPK) di Universitas Negeri Padang, lulus pada tahun 2009, bersamaan dengan pendidikan profesinya beliau juga tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Padang. Pak Eko, Kak Eko dan Mas Eko panggilan yang akrab dilontarkan kepadanya yang juga aktif sebagai pembicara pada seminar-seminar local dan nasional. Diselasela kesibukkannya selalu disempatkan untuk menulis, membaca dan menjadi Konselor di dunia cyber. Tak sedikit karya-karyanya yang membuat namanya sangat akrab dihalaman pertama Om Google. Dengan segala kekurangan dan semangat untuk terus belajar kata motivasi yang sering diucapkan adalah “SUKSES” serta kalimat “Teruskan Perjuangan” yang terucap sebagai sapaan akrabnya.
64
SEMOGA BERMANFAAT
Konseling Center Indonesia http://konselingcenter.co.cc http://eko13.wordpress.com
[email protected]
65