Pengaruh Pembebanan Terhadap Efisiensi dan Usia Transformator (Studi Kasus Transformator IV Gardu Induk Sukamerindu Bengkulu) Berdasarkan Standar IEC 60076-7 Sofyan1, Afriyastuti Herawati1* 1
Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bengkulu, *Email:
[email protected]
ABSTRACT Calculation of loading effect on efficiency and life time of transformer IV at substation Sukamerindu Bengkulu have been done according to IEC standard 60076-7 to know the daily loss of life factor. Maximum efficiency of Transformer IV is 96.6% which happens at peak load. The hot spot temperature at peak load of 23.2 MW reach 105,8747oC which leads to daily loss of life factor of 0.2144%. Keywords: efficiency, hot-spot, loss of life
ABSTRAK Perhitungan pengaruh pembebanan terhadap efisiensi dan usia pakai transformator IV di GI Sukamerindu Bengkulu dilakukan berdasarkan standar IEC 60076-7 untuk mengetahui persentase hilangnya usia pakai transformator (Loss of Life) setiap harinya. Nilai efisiensi transformator IV tertinggi sebesar adalah 96,66% yang terjadi pada beban puncak. Nilai suhu hot-spot pada beban tertinggi 23,2 MW mencapai 105,8747oC sehingga didapat Loss of Life transformator IV GI Sukamerindu Bengkulu sebesar 0,02144% setiap harinya. Kata kunci: efisiensi, hot-spot, loss of life
1. PENDAHULUAN Transformator merupakan komponen utama dalam sistem distribusi daya listrik. Karena distribusi daya listrik ke konsumen dimulai dari gardu induk distribusi yang didalamnya terdapat transformator untuk menurunkan tegangan listrik dari tegangan transmisi ke tegangan distribusi. Transformator pada gardu induk yang satu bisa saja berbeda dengan gardu induk yang lain tergantung pada jumlah beban yang dilayani oleh gardu induk tersebut sehingga transformatornya juga memiliki rating yang berbeda pula. Oleh karena fungsinya yang sangat penting dalam penyaluran daya listrik maka kondisi transformator selalu dipantau setiap waktunya. Pembebanan pada
76
transformator dapat mempengaruhi kinerja transformator. Hal ini ditandai dengan menurunnya efisiensi dan usia pakai transformator tersebut. Efisiensi dan usia pakai transformator yang terus menurun akan mengakibatkan penyaluran daya listrik yang tidak optimal bahkan pada kondisi yang lebih buruk dapat merusak transformator. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji pengaruh pembebanan terhadap efisiensi dan usia transformator. Penelitian mengenai pengaruh pembebanan terhadap usia transformator sudah banyak dilakukan. Pada [1][2] diteliti mengenai pengaruh pembebanan terhadap usia transformator berdasarkan perhitungan tegangan dan arus yang digunakan setiap harinya. Pada [3] diteliti pengaruh pembebanan terhadap usia transformator berdasarkan standar IEC untuk studi kasus transformator di PLTGU Tambak Lorok Semarang. Sedangkan pada [4] meneliti mengenai perkiraan usiaisolasi transformator dengan pengaruh variable lingkungan. Namun pada keempat penelitian tersebut tidak membahas mengenai pengaruh pembebanan terhadap efisiensi transformator. Sedangkan pada [5] dan [6] membahas mengenai rugi-rugi transformator dibawah beban harmonik dan dibawah efek arus nonsinusoidal. Oleh karena itu perlu diteliti mengenai pengaruh pembebanan terhadap efisiensi dan usia pakai transformator untuk transformator IV pada gardu induk Sukamerindu Bengkulu mengacu pada standar IEC 60076-7.
2. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Daya Transformator merupakan suatu peralatan yang dapat mengkonversikan tegangan listrik bolak balik baik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah maupun sebaliknya. Transformator daya dibedakan menjadi tiga yaitu [9]: 1. Transformator distribusi Transformator daya dengan rating daya maksimum 2500 kVA (tiga fasa) atau 833 kVA (satu fasa) 2. Transformator daya menengah Transformator daya dengan rating daya maksimum 100 MVA tiga fasa atau 33,3 MVA satu fasa
ISSN: 2089-2020
TABEL 1. TINGKAT PENUAAN RELATIF YANG DISEBABKAN OLEH SUHU HOT-SPOT
3. Transformator daya besar Transformator daya dengan rating daya diatas 100 MVA tiga fasa atau 33.3 MVA satu fasa B. Pembebanan Transformator Usia pakai dan efisiensi suatu transformator tenaga sangat dipengaruhi oleh beban yang dilayani oleh transformator tersebut. Pembebanan pada suatu transformator dapat menimbulkan panas pada kumparan transformator.Jumlah beban yang dilayani oleh transformator tersebut sudah selayaknya sesuai dengan rating nameplate transformator itu. Pengaplikasian beban yang melebihi rating nameplate dapat menimbulkan beberapa tingkat resiko. Ketika suatu transformator diberi energi dan GLEHEDQL SDGD VXKX OLQJNXQJDQ șD NHKLODQJDQ GD\D yang disebabkan oleh rugi-rugi inti, rugi-rugi kumparan dan rugi-rugi bocor merupakan sumber panas dan menyebabkan kenaikan suhu kumparan dan minyak transformator [4]. Rugi rugi bocor dapat mempengaruhi keselurahan rating transformator karena dapat menimbulkan hot-spot ketika arus yang mengalir menjadi berlebih sehingga mempengaruhi keseluruhan transformator [7]. Hot-spot merupakan titik terpanas pada kumparan transformator [9].Untuk mengatasi suhu panas pada transformator maka diperlukan pendingin. Ada beberapa tipe pendingin yang digunakan pada transformator yaitu [9]: 1. ONAN (Oil Natural – Air Natural) ONAN merujuk pada hilangnya panas dari minyak ke atmosfir. Hal ini terjadi oleh sirkulasi alami minyak melalui minyak dan peralatan pendingin yang didinginkan secara eksternal oleh udara alami. 2. ONAF (Oil Natural – Air Force) Pendingin ONAF menjaga sirkulasi alami minyak melalui kumparan dan heat exchanger kemudian udara dipaksa ke permukaan radiator. 3. OFAF (Oil Force – Air Force) Pendingin OFAF dirancang untuk meningkatkan tingkat pertukaran panas dengan memaksa sirkulasi minyak oleh pompa. Untuk mendapatkan disipasi panas maksimum, kipas harus menghembuskan udara secara terus menerus pada permukaan radiator. 4. OFOD (Oil Force – Oil Directed) Ketika minyak dipaksa mengalir melalui kumparan, ini dinamakan aliran langsung (Directed Flow). C. Perhitungan Usia Pakai Transformator Dalam perhitungan usia pakai transformator ada beberapa standar yang digunakan. Selain IEC, IEEE dan ANSI juga mengeluarkan standar dalam perhitungan usia pakai transformator. Karena pada penelitian ini digunakan standar IEC maka perhitungannya digunakan persamaan-persamaan yang dikeluarkan oleh IEC melalui standar IEC 60076-7.
non-thermally upgraded paper 0.125 0.25 0.5 1 2.0 4.0 8.0 16.0 32.0 64.0 128.0
ࣂࢎ 80 86 92 98 104 110 116 122 128 134 140
thermally upgraded paper 0.036 0.073 0.145 0.282 0.536 1.0 1.83 3.29 5.8 10.1 17.2
Untuk menghitung tingkat penuaan relatif digunakan persamaan (1) untuk non-thermally upgraded paper [9]:
V
2
T h 98 /6
(1)
Dan persamaan (2) untuk thermally upgraded paper [9]:
V
e
§ 15000 15000 · ¨¨ 110 273 T 273 ¸¸ h © ¹
(2)
'LPDQD șh adalah suhu hot-spot dalam °C. Fungsi ini berarti bahwa tingkat penuaan relatif sangat sensitif terhadap suhu hot-spot seperti Tabel 1 [9]: Untuk perhitungan loss of life digunakan persamaan (3) atau (4) [9]: L
1 t2 V dt t ³t1
V
1 N
(3)
N
¦V
(4)
n 1
dimana: L : loss of life transformator berdasarkan persamaan (1) atau (2). tn : interval waktu ke-n n : jumlah setiap interval waktu N : jumlah interval total selama periode yang diamati Untuk perhitungan suhu hot-spot digunakan persamaan (5) untuk suhu yang meningkat ke level yang sesuai terhadap faktor beban atau persamaan (6) untuk suhu yang menurun ke level yang sesuai terhadap faktor beban K [9]:
Th
°
x ½ ª 1 RxK 2 º ° » 'T oi ¾ xf1 t R 1 (4) ¬ ¼ ¿°
T a 'T oi ®'T or x «
^
¯°
`
'T hi Hg r K y 'T hi xf 2 (t )
77
Jurnal Amplifier Vol. 5 No. 2, Nopember 2015
Th
°
x ½ ª 1 RxK 2 º ° » 'T oi ¾ xf1 t 1 R (5) ¬ ¼ °¿
T a 'T oi ®'T or x «
^
°¯
`
'T hi Hg r K y 'T hi xf 2 (t )
Th t
ª 1 RxK 2 º T a 'T or x « » ¬ 1 R ¼
x
K
x ª 1 RxK 2 º ½° ° y ®'T oi 'T or x « » ¾ xf3 t Hg r K 1 R ¬ ¼ °¿ °¯
(6)
1 e
t / k11xW 0
(7)
Sedangkan fungsi f2(t) menunjukkan peningkatan relative dari gradient hot-spot terhadap top-oil yang dirumuskan melalui persamaan (8) [9]:
t / k xW t / W / k f 2 t k21 x 1 e 22 w k21 1 x 1 e 0 22 (8)
Fungsi f3(t) menunjukkan penurunan relative gradient suhu top-oil terhadap lingkungan yang dirumuskan pada persamaan (9) [9]:
f3 t
t / k xW e 11 0
(9)
dengan: ߠ݄ = Temperatur hot-spot transformator daya (oC) ߠܽ = Temperatur lingkunganselama pengamatan (oC) οߠܱ݅ = Kenaikan temperatur top-oil (in tank) pada saat awal οߠܱ = ݎKenaikan temperatur top-oil (in tank) dalam keadaan mantap pada rugi-rugi rating οߠ݄݅ = Gradien hot-spot terhadap top-oil pada saat awal K = Faktor Beban (arus beban/arus rating) R = Rasio rugi-rugi beban pada arus rating terhadap rugi-rugi tanpa beban H = Faktor hot-spot ݃ݎ = Gradien suhu kumparan rata-rata terhadap minyak rata-rata (in tank) pada arus rating (K) x = faktor eksponen minyak y = faktor eksponen kumparan ߬ݓ = Konstanta waktu kumparan ߬ = Konstanta waktu minyak rata-rata ݇11 = Konstanta model termal ݇21 = Konstanta model termal ݇22 = Konstanta model termal D. Efisiensi Transformator Efesiensi transformator adalah perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator (out) dengan daya listrik yang masuk pada transformator (in), 78
Pout x100% Pin
(10)
atau
Fungsi f1(t) menunjukkan peningkatan relative dari kenaikan suhu top-oil yang dirumuskan pada persamaan (7) [9]:
f1 t
transformator yang ideal efisiensinya 100%, tapi pada kenyataannya efisiensi trasformator kurang dari 100%, hal ini dikarenakan rugi-rugi yang telah dijelaskan diatas, sehingga energi listrik menjadi energi panas atau gerak. Efisiensi dinyatakan Persamaan (10) [7]:
K
Pout
Pout ¦ rugi
1
¦ rugi Pin
(11)
dengan: ߟ = efisiensi Pout = daya keluar Pin = daya masuk ȈUXJL = PȦ + Pi
3. METODE PENELITIAN Transformator yang akan dijadikan sebagai objek penelitian pada penelitian ini adalah transformator IV di Gardu Induk Sukamerindu Bengkulu. Data-data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari [10]. Transformator IV Gardu Induk Sukamerindu Bengkulu merupakan transformator dengan pendingin minyak yang berkapasitas 30 MVA. Persamaan-persamaan yang digunakan untuk perhitungan usia transformator digunakan persamaan (1) sampai dengan persamaan (9). Data-data yang diperlukan untuk perhitungan adalah sebagai berikut: Metode pendingin: ONAF Suhu lingkungan: ߠܽ = 27,9°C Kenaikan suhu top-oil pada arus rating: οߠܱ = ݎ36 K Rasio rugi-rugi beban pada arus rating terhadap rugirugi tanpa beban: R = 3,2 Faktor hot-spot: H = 1,3 (untuk transformator daya [9]) Gradien suhu kumparan rata-rata terhadap minyak rata-rata (in tank) pada arus rating: ݃ = ݎ22K Konstanta waktu kumparan: ߬ = ݓ7 min (untuk transformator daya dengan system pendingin ONAF [9]) Konstanta waktu minyak rata-rata: ߬ = 150 min (untuk transformator daya dengan system pendingin ONAF [9]) Eksponen suhu minyak: x = 0,8 (untuk transformator daya dengan system pendingin ONAF [9]) Eksponen suhu kumparan: y = 1,3 (untuk transformator daya dengan sistem pendingin ONAF [9]) Konstanta termal: ݇11 = 0,5 ݇21 = 2,0 ݇22 = 2,0 (untuk transformator daya dengan system pendingin ONAF [9])
ISSN: 2089-2020
TABEL 2 DATA PEMBEBANAN TRANSFORMATOR IV GI SUKAMERINDU TANGGAL 20 FEBRUARI 2014
Jam 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 24:00
I (A) 539 520 510 503 510 535 538 554 592 626 633 647 647 649 651 653 611 630 766 756 725 710 332 568
P Q V Top Oil (oC) (MW) (MVAR) (KV) 17,2 5,2 19,3 54 16,8 5,2 19,5 54 16,6 5,2 19,5 52 16,6 5,2 19,5 52 16,3 5,0 19,1 50 17,0 5,0 19,1 50 16,8 5,3 18,9 50 17,0 5,6 18,9 50 18,2 5,8 18,9 52 19,0 6,1 18,9 55 19,4 6,5 19,0 57 19,9 6,7 19,2 60 20,0 6,7 19,3 61 20,2 7,0 19,2 61 20,5 7,2 19,1 62 20,7 7,7 20,1 61 18,6 6,0 19,0 61 19,0 5,8 18,8 60 23,2 6,1 18,6 58 23,0 6,0 18,8 58 22,8 6,0 19,3 58 22,2 6,0 19,4 57 11,0 3,4 20,0 55 18,8 5,8 20,0 55
Faktor beban: K = 0,6 Gradien hot-spot terhadap top-oil pada saat awal: οߠ݄݅ = 0 K Kenaikan temperatur top-oil (in tank) pada saat awal: οߠܱ݅ = 12.7 K Selanjutnya dilakukan perhitungan besarnya suhu hot-spot dengan menggunakan persamaan (5). Kemudian dihitung besarnya usia pakai transformator dengan menggunakan persamaan (4).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Pembebanan dan Perhitungan Rasio Pembebanan (K) Untuk data pembebanan tanggal 20 Februari tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2. Untuk mendapatkan nilai K yang merupakan rasio antara daya semu (S) pembebanan trafo dengan daya semu rating trafo (Sr), maka perlu dihitung nilai S selama 24 jam. Sehingga besarnya nilai S dan K selama 24 jam untuk tanggal 20 Februari 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.
TABEL 3 HASIL PERHITUNGAN RASIO PEMBEBANAN (K)
Jam 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 24:00
Sr (MVA) 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
S (MVA) 17,9722 17,5783 17,4068 17,4068 17,0587 17,42 17,6161 17,8885 19,1049 19,9499 20,5182 20,5912 21,0950 21,3709 21,7255 22,0857 19,5449 19,7989 23,9791 23,7697 23,5795 23 11,5325 19,6725
K 0,7488 0,7324 0.6002 0,6002 0,7107 0,7383 0,75 0,7445 0,7978 0,8312 0,8549 0,8579 0,8789 0,8907 0,9052 0.9202 0,8143 0,8249 0.9991 0,9904 0,9824 0,9583 0,4805 0.8195
B. Perhitungan Nilai Efisiensi Untuk mengetahui nilai konsumsi energi pada transformator IV dengan dicari nilai rata-rata efisiensi selama satu hari yaitu pada tanggal 20 Februari 2014, pada pukul 01:00 beban yang masukan sesuai data terukur sebesar 24 MW namun beban yang dibutuhkan konsumen sebesar 17,2 MW, untuk mencari nilai efisiensi pada pukul 01:00 dapat digunakan Persamaan (10):
K
17, 2 u 100% 24 71, 66%
Data perhitungan untuk efisiensi (ߟ) di atas hitung selama 24 kali dari pukul 01:00 sampai pukul 24:00, setelah dilakukan perhitungan selama 24 kali dapat dilihat nilai efisiensi (ߟ) pada Tabel 4. Pada Tabel4 dapat dilihat nilai efisiensi setiap jamnya selama 24 jam. Selama 24 jam tersebut pada pukul 23:00 nilai efisiensinya sangat kecil sebesar 45,83%, ini diakibatkan kebutuhan beban pada saat pukul 23:00 sangat sedikit, namun pada pukul 19:00 nilai efisensinya hampir mendekati 100% yaitu sebesar 96,66%, ini diakibatkan kebutuhan akan beban pada pukul 19:00 sangat tinggi. 79
Jurnal Amplifier Vol. 5 No. 2, Nopember 2015
TABEL 5 HASIL PENGHITUNGAN TEMPERATUR HOT-SPOT SELAMA 24 JAM
Jam 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 24:00
P (MW) 17,2 16,8 16,6 16,6 16,3 17,0 16,8 17,0 18,2 19,0 19,4 19,9 20,0 20,2 20,5 20,7 18,6 19,0 23,2 23,0 22,8 22,2 11,0 18,8
K (pu) 0,7488 0,7324 0.6002 0,6002 0,7107 0,7383 0,75 0,7445 0,7978 0,8312 0,8549 0,8579 0,8789 0,8907 0,9052 0.9202 0,8143 0,8249 0.9991 0,9904 0,9824 0,9583 0,4805 0.8195
Ambient (oC) 24 24 24 24 25 26 26 25 26 26 27,5 30 32 32 31 30 30 28 28 28 28 26 26 26
ࣂࢎ (oC) 70,6234 68,8286 55,5261 55,5261 67,5033 71,4707 72,765 71,1498 78,1737 82,1168 85,993 89,3617 93,9713 95,4599 96,3108 98,3168 84,1055 83,3632 105,8747 104,6678 103,4755 98,2931 47,3114 80,7209
Nilai efisiensi yang baik adalah 100% namun dikarenakan adanya nilai rugi-rugi inti yaitu rugi rugi histerisis dan rugi-rugi arus Eddy sehingga nilai efisiensi pada transformator kurang dari 100%, rugi-rugi ini akan mengalami perubahan seperti menjadi panas atau pun getaran. Nilai rata-rata efisiensi selama 24 jam pada tanggal 20 Februari 2014 sebesar 78,26%, nilai ini selisihnya tidak jauh pada nilai efisiensi yang di harapkan. Pada Tabel 4 terlihat nilai efisiensi semakin meningkat naik sesuai kebutuhan beban, dari penggunaan beban minimal sampai maksimal, tampak digambar beban minimal hampir mendekati 40% dan beban maksimal hampir mendekati 100%. Rata-rata nilai efisiensi pada Transformator IV selama 24 jam melebihi 75%. Kebutuhan beban pada konsumen dapat merubah nilai efisensi pada transformator. C. Perhitungan Nilai Temperatur Hot-Spot Transformator Dari persamaan (5) dapat dihitung besarnya suhu hotspot transfornator IV GI Sukamerindu Bengkulu selama 24 jam seperti yang tercantum pada Tabel 5.
80
TABEL 6. HASIL PENGHITUNGAN PERSENTASE LOSS OF LIFE TRANSFORMATOR
Jam 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 24:00
ࣂࢎ (oC) 70,6234 68,8286 55,5261 55,5261 67,5033 71,4707 72,765 71,1498 78,1737 82,1168 85,993 89,3617 93,9713 95,4599 96,3108 98,3168 84,1055 83,3632 105,8747 104,6678 103,4755 98,2931 47,3114 80,7209
V 0,04321 0,03438 0,00739 0,00739 0,02950 0,04666 0,05418 0,04449 0,10122 0,15962 0,24979 0,36863 0,62787 0,74569 0,82271 1,03727 0,20085 0,18435 2,48362 2,16040 1,88241 1,03444 0,00286 0,13585
L%
0,02144
Menurut standar IEC 60076-7 batas normal yang telah ditetapkan sebesar 98oC, namun pada Tabel 5 pada beban puncak pukul 19:00 sampai 21:00 dan pada pukul 19:00 sampai pukul 22:00 temperatur hot-spot melebihi standar yang telah ditetapkan, maka dapat di asumsikan pada tegangan puncak transformator IV melebihi nilai standar IEC 60076-7. Nilai temperatur hot-spot berbanding lurus dengan nilai pembebanan, dapat dilihat dari Tabel 5, semakin besar beban maka semakin besar temperatur hot-spot dan tidak terlalu berpengaruh terhadap suhu lingkungan. Dalam aplikasi model hot-spot belitan ini digunakan nilai-nilai konstanta sesuai panduan standar yang digunakan, karena adanya keterbatasan data. Tercakup data pada aplikasi model perhitungan temperatur hotspot belitan ini sangat penting, karena model ini diturunkan secara empirik, sehingga hasil berbeda antara transformator satu dengan transformator lain. D. Perhitungan Usia Pakai Transformator Untuk mencari nilai Perhitungan perentase Loss of Life dengan transformator dengan standar IEC IEC 3541972 dapat menggunakan Persamaan (1) s/d Persamaan (4) dimana nilai V dan L dapat dilihat pada Tabel 6.
ISSN: 2089-2020
Perhitungan persentase Loss of Life selama 24 jam, dimana umur normal isolasi transformator dengan standar IEC 60076-7sebesar 30 tahun, maka selama 24 jam didapatkan hilangnya usia pakai transformator sebesar 0,02144% setiap harinya.
5. KESIMPULAN 1. Nilai efisiensi transformator IV tertinggi sebesar 96,66% pada beban puncak. Besar kecilnya nilai efisiensi transformator IV tergantung oleh kebutuhan beban konsumen, semakin besar beban yang dibutuhkan konsumen maka semakin besar nilai efisiensi penggunaan tansformator IV. 2. Nilai suhu hot-spot pada beban tertinggi 23,2 MW mencapai 105,8747oC sehingga didapat laju penuaan sebesar 0,02144% selama satu hari.
REFERENSI [1] Syafriyudin, 2011, Perhitungan Lama Waktu Pakai Transformator Jaringan Distribusi 20 Kv Di APJ Jogjakarta, Jurnal Teknologi Vol 4 Nomor 1 pp 88-95, Juni 2011.
[2] Sujito, 2009, “Perhitungan Life Time Transformator Jaringan Distribusi 20 Kv Di Apj Malang”, Jurnal Tekno Volume 11 Maret 2009 ISSN 1693-8739. [3] G Riana Naiborhu, 2010, “Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Susut Umur Transformator Tenaga (Studi Kasus Trafo Gtg 1.3 Pltgu Tambak Lorok Semarang)”, Jurnal JETri Volume 9 Nomor 2 Februari 2010 halaman 45-60 ISSN 1412 – 0372. [4] M Srinivasan, A Krishnan, 2012, “Prediction of Transformer Insulation Life with an Effect of Environmental Variables”, International Journal of Computer Applications (0975-8887) Volume 55 No 5, Oktober 2012. [5] Amit Gupta dan Ranjana Singh, 2011, “Evaluation of Distribution Transformer Losses Under Harmonic Loads Using Analytical and Simulation Methods”, International Journal on Emerging Technologies 2(2) 90-95(2011) ISSN No (print): 0975-8364, ISSN No (online): 2249-3255. [6] Amit Gupta dan Ranjana Singh, 2011, “Computation Of Transformer Losses Under the Effects Of Nonsinusoidal Currents, Advan ced Computing”: An International Journal (ACIJ) Volume 2 No 6 November 2011. [7] Joe Perez, 2010, “Fundamental Principles Of Transformer Thermal Loading and Protection”, IEEE 2010. [8] IEEE, 2011, “IEEE Guide for Loading Mineral-OilImmersed Transformers and Step-Voltage Regulators”, IEEE Std C57.91TM-2011 (revision of IEEE Std C57.911995) [9] IEC, 2005, “International Standard 60076-7. Power Transformers – Part 7”: Loading Guide for Oil-Immersed Power Transformers, IEC.
81