SNI : 02- 6730.2 - 2002
Standar Nasional Indonesia
Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)
Prakata
Standar induk kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok disusun sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu (quality assurance), mengingat produk kodok lembu banyak diperdagangkan serta mempunyai pengaruh terhadap benih yang dihasilkan, sehingga diperlukan persyaratan teknis tertentu. Standar induk kodok lembu kelas induk pokok diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai pihak yang berwenang mengkoordinasikan standar sesuai dengan Keppres RI No. 13 tahun 1997. Standar induk kodok lembu dimaksudkan untuk dapat dipergunakan oleh produsen benih, penangkar dan instansi yang memerlukan serta untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi. Penyusunan standar induk kodok lembu kelas induk pokok menggunakan acuan dari: a) Keputusan Menteri Pertanian No. 26/Kpts/OT.210/1/98 tentang Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional dalam Konsiderans.
Pedoman
b) Pedoman penulisan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (Pedoman 8 - 2000). c) Data dan informasi teknis dari pihak dan instansi terkait, yaitu : Pusat Riset Perikanan Budidaya, Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. d) Hasil penelitian dan perekayasaan produksi induk kodok lembu oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Sukamandi dan Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi (BBAT Sukabumi).
i
Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) Kelas Induk Pokok (Parent Stock)
1
Ruang lingkup
Standar induk kodok lembu kelas induk pokok meliputi : deskripsi, istilah, klasifikasi, persyaratan serta cara pengukuran dan pemeriksaan. 2
Deskripsi
Kodok lembu merupakan kodok yang dapat hidup di daerah tropis dan sub tropis, berasal dari Amerika Utara daerah aliran sungai Missisipi yang penyebarannya meliputi Amerika Utara, Meksiko, Canada, British Colombia sampai California serta sebelah timur pegunungan Rocky. Kodok ini sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan pertama masuk ke Indonesia dari Taiwan pada tahun 1981 dilakukan oleh Lembaga Penelitian Perikanan Darat (LPPD) Bogor. Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi (BBAT) telah mengembangkan kodok tersebut sejak tahun 1983. Secara taksonomi kodok lembu termasuk famili Ranidae (Lampiran A). Secara morfologi, kodok ini dapat mencapai ukuran besar, mempunyai kepala besar, kaki depan relatif pendek tetapi kuat dan kaki belakang berselaput renang pada jari kakinya. Kulit licin dan tidak ada lipatan dorsolateral pada belakang tubuh. Siklus hidup kodok meliputi fase telur, fase berudu atau kecebong, fase percil dan fase dewasa. Kodok termasuk hewan amphibia yang dapat hidup pada habitat air dan daratan. Pada fase berudu atau kecebong lebih banyak memerlukan air sebagai habitatnya, sedangkan pada fase percil sampai dewasa hidup di daratan yang kondisinya lembab. Fase berudu bersifat omnivora, pemakan plankton dan detritus. Pada fase dewasa bersifat karnivora, kanibal, dan aktif mencari makan dimalam hari. 3
Istilah
3.1 induk pokok (Parent Stock, PS) induk kodok keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi standar mutu kelas induk pokok 3.2 induk dasar (Grand Parent Stock, GPS) induk kodok keturunan pertama dari induk penjenis yang memenuhi standar mutu kelas induk dasar 3.3 induk penjenis (Great Grand Parent Stock, GGPS) kodok yang dihasilkan oleh pemulia dan di bawah pengawasan penyelenggara pemulia (Badan Riset Perikanan Budidaya – Departemen Kelautan dan Perikanan) 1 dari 8
3.4 gonad bagian dari organ reproduksi pada kodok yang menghasilkan telur pada kodok betina dan sperma pada kodok jantan 3.5 fekunditas jumlah telur kodok yang dikeluarkan per satuan bobot tubuh 3.6 berudu atau kecebong benih kodok pada fase atau tingkatan umur delapan hari sampai dengan 90 hari sejak telur menetas dan mempunyai kriteria yang berbeda dari kodok dewasa 3.7 percil benih kodok pada fase atau tingkatan umur 91 hari sampai dengan 150 hari sejak telur menetas dan mempunyai kriteria yang sama dengan kodok dewasa 3.8 kodok dewasa kodok pada fase atau tingkatan umur 151 hari sampai dengan 360 hari sejak telur menetas dan mempunyai kriteria yang sama dengan induknya 3.9 induk kodok lembu kodok dewasa yang berumur dari satu setengah tahun sampai dengan dua tahun sejak telur menetas serta mempunyai kriteria yang berbeda antara kodok betina dan jantan 3.10 omnivora jenis hewan pemakan tumbuhan dan daging 3.11 plankton jasad renik terdiri dari hewan dan tumbuhan yang hidup melayang di perairan 3.12 detritus hewan atau tumbuhan mati yang terletak di dasar perairan
2 dari 8
3.13 amphibia hewan yang dapat hidup di dua habitat (air dan daratan) 3.14 karnivora jenis hewan pemakan daging 3.15 kanibal sifat hewan atau organisme sejenis dimana antara satu individu dan lainnya saling memangsa, yang besar memangsa yang kecil 3.16 pemijahan rangkaian kegiatan pengeluaran telur dari induk betina dan sperma dari induk jantan 4 Klasifikasi Induk kodok lembu kelas induk pokok digolongkan dalam satu tingkatan mutu berdasarkan kriteria kualitatif dan kuantitatif. 5 Persyaratan 5.1 Kriteria kualitatif a) Asal : hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk kodok kelas induk dasar atau induk penjenis. b) Warna : badan berwarna hijau kehitaman dan bagian perut berwarna putih keperakan. Induk jantan ditandai dengan lingkaran gendang telinga yang lebih besar dari lingkaran mata, warna hijau kekuningan pada kulit di sekitar kerongkongan dan mempunyai kantong suara. Induk betina ditandai dengan lingkaran gendang telinga yang relatif sama dengan lingkaran mata, warna putih dengan bintik hitam pada kulit di sekitar kerongkongan dan tidak mempunyai kantong suara (Gambar 1). c) Kesehatan : organ tubuh lengkap, tidak cacat, berlendir dan bebas dari jasad patogen. 5.2 Kriteria kuantitatif Kriteria kuantitatif sifat reproduksi (lihat Tabel 1).
3 dari 8
Tabel 1. Kriteria kuantitatif induk siap dipijahkan Jenis Kelamin Kriteria
Satuan Jantan
Betina
1. Umur
bulan
18 -24
18 - 24
2. Bobot tubuh
G/ekor
300 - 400
400 - 600
3. Fekunditas
butir/kg
-
20 000 - 40 000
4. Ciri khusus
---
a. Suara seperti suara lembu
a. -
b. Perut relatif keras
b. Perut relatif lembek
6 Cara pengukuran dan pemeriksaan 6.1 Cara menghitung umur Umur dihitung sejak telur menetas. 6.2 Cara menentukan kematangan gonad a) Kematangan gonad kodok jantan ditentukan dengan cara melihat secara morfologi, warna kulit sekitar kerongkongan lebih kuning dan suara yang terus menerus seperti suara lembu dan lebih agresif. b) Kematangan gonad kodok betina ditentukan dengan cara meraba perut yang membesar dan terasa lunak serta warna kulit sekitar kerongkongan lebih putih dan lebih jinak. 6.3 Cara mengukur diameter telur Pengukuran diameter telur dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi mikrometer. 6.4 Cara mengukur panjang standar dan panjang kepala a) Pegukuran panjang standar dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor yang dinyatakan dalam satuan centimeter (Gambar 2). b) Pengukuran panjang kepala dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung tengkorak bagian belakang atau leher yang dinyatakan dalam satuan centimeter (Gambar 2).
4 dari 8
6.5 Cara mengukur bobot tubuh Pengukuran bobot tubuh dilakukan dengan menimbang kodok per individu menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,1 gram dan dinyatakan dalam gram. 6.6 Cara memeriksa kesehatan a) Pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan kodok dilakukan secara acak sebanyak 1 % dari populasi, dengan jumlah maksimal 10 ekor baik untuk pengamatan visual maupun mikroskopik. b) Pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi kodok. c) Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium.
5 dari 8
Lampiran A Klasifikasi kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw)(Grzimek, 1974) Kingdom
: Animal
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Subkelas
: Anuromorpha
Ordo
: Anurans (Anura atau Salientia)
Subordo
: Diplasiocoela
Famili
: Ranidae
Sub Famili
: Raninae
Genus
: Rana
Spesies
: Rana catesbeiana Shaw.
6 dari 8
Keterangan gambar: 1. Induk jantan 2. Induk betina Gambar 1. Induk Kodok Lembu
7 dari 8
Gambar 2.
8 dari 8
