FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT TEORI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Devi Ima Mulyaningrum 7101406086
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Harnanik, M.Si NIP. 195108191980032001
Drs. Ketut Sudarma, MM NIP. 195211151978031002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dr. Partono Thomas, M.S NIP. 195212191982031002
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Sidang Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Penguji Skripsi
Drs. Ade Rustiana, M.Si NIP. 196801021992031002
Anggota I
Anggota II
Dra. Harnanik, M.Si NIP. 195108191980032001
Drs. Ketut Sudarma, MM NIP. 195211151978031002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S.Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal”. Benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya . Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ket entuan yang berlaku.
Semarang,
April 2011
Devi Ima Mulyaningrum NIM. 7101406086
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto : Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al Insyirah :6) Kesulitan adalah tanda bahwa Tuhan percaya bahwa engkau bisa (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN : 1. Ayah dan Ibuku
(Masruh dan Iin
Riwayati) yang kusayangi, atas doa dan segala dukungan yang diberikan. 2. Kakak dan istrinya (Novi Setyawan dan Zubaiedah)
atas
dukungan
yang
diberikan. 3. Adik dan keponakan (Hanifha Al Adaby dan Nabila Nasywa Haura, Nafisa Nasywa Haura) atas senyum yang selalu menghiburku. 4. Almamaterku
v
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik, hidayat dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S.Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini. 3. Dr. Partono Thomas, M.S., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
penelitian. 4. Dra. Harnanik, M.Si, dosen pembimbing I , yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 5. Drs. Ketut Sudarma, MM, dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 6. Drs. Ade Rustiana, M.Si, penguji skripsi, yang telah memberikan arahan dan saran kepada penulis untuk kesempurnaan skripsi.
vi
7. Drs. Wahid Asy’ari, Kepa la Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Weleri yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 8. Bapak dan Ibu guru beserta staf karyawan SMK Muhammadiyah 1 Weleri atas segala bantuan yang diberikan. 9. Siswa-siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri atas sega la bantuan yang diberikan. 10. Teman-teman Pendidikan Administrasi Perkantoran 2006, atas segala dukungan yang telah diberikan. 11. “demapres” (santi, tika, t’pipech, markonah, ajenk, apepp, nofa) atas cerita yang terukir dalam beberapa semester neh. Kalian ta kan terganti. 12. Kenny “partner in crime” atas waktu’na mendengarkan keluh kesah aq yang wad’na sedikit bowring. Kamu lah yang terbaik. 13. “happy kozt” (ajenk, nuky, d’anning, d’mega, d’hasni, d’dian, d’nisha, d’desi, d’mila, d’tika, d’ros, d’ike) atas sikap” lebay x’an yang uwda m’hibur aq mesq kadang sedikit berisik dan mengganggu dalam p’buatan skripsi neh. 14. “dy” atas gala kasih, sayang, cinta yang sepenuh’na wad aq, mesq kadang rasa sakit hati yang sering aq terima tapi sakit ntu’lah yang wad aq kuat pe sekarang. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat ter selesaikan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pihak -pihak yang menggunakannya. Semarang, April 2011 Penulis
vii
SARI
Devi Ima Mulyaningrum, 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal . Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran . Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Dra. Harnanik, M.Si , Pembimbing II : Drs. Ketut Sudarma, MM. Kata Kunci : Prestasi Belajar, Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Prestasi belajar siswa mengenai mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dipengaruhi faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri) dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar). Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa jurusan administrasi perkantoran kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal berjumlah 40 siswa yang terkonsentrasi pada jurusan administrasi perkantoran. Variabel yang digunakan sebanyak 20 item. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang di gunakan adalah analisis factor dan analisis deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu (1) Faktor kemampuan dan minat (33,44%), (2) Faktor psikologi siswa (9,26%), (3) F aktor metode pembelajaran (6,51%), (4) Faktor metode mengajar guru (5,54%), (5) Faktor lingkungan masyarakat (5,12%), (6) Faktor keluarga (4,72%), (7) Faktor kesehatan (4,43%), (8) Faktor gedung dan pendukung belajar (4,00%), (9) Faktor hubungan sosial den gan masyarakat (3,64%), (10) Faktor lingkungan belajar (3,21%). Faktor yang memberikan kontriusi paling besar yaitu faktor kemampuan dan minat sebesar 33,44% dan faktor dengan kontribusi paling kecil yaitu faktor lingkungan belajar sebesar 3,21%. Hal yang perlu dilakukan oleh pihak sekolah, guru, siswa dan orang tua yaitu perluya keluarga menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman agar siswa dapat berkonsentrasi dalam belajar, serta mengawasi siswa agar dapat membagi waktu antara belajar dengan kegiat an siswa dalam masyarakat, perlunya menyusun kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa agar siswa dapat mempelajari materi dengan mudah dan perlunya menciptakan suasana kelas yang nyaman bagi siswa agar proses belajar mengajar mudah dilaksa nakan.
viii
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL
…………………………………………………………………… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………. ii PENGESAHAN KELULUSAN PERNYATAAN
…………………………………………. iii
…………………………………………………………. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
……………………………………….. v
PRAKATA …………...………………… ………………………………….. vi SARI …….…………………………………………………………………. viii DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ix DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………….. xii ……………………………………………………. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xiv BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang ............…………………………………… …...... 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………... 10 1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 10 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 11 BAB 2 LANDASAN TEORI………………………………………………..
13
2.1 Belajar..................................…………………………………….
13
2.1.1 Pengertian Belajar ..……………………………………….. 13 2.1.2 Ciri-ciri Belajar...........….……………….…………………. 14 2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar…………………………………….
15
2.2 Prestasi Belajar……………………………..................................
18
ix
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar….………………….................. 2.2.2
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
18
Prestasi
Belajar….……………………….........................................
20
2.2.2.1 Faktor Internal.........................……………………
20
2.2.2.2 Faktor Eksternal………...........................................
26
2.3 Tinjauan Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran.
40
2.4 Keragka Berpikir ………………………………………………… 43 2.5 Hipotesis…………………………………………………………. 46 BAB 3 METODE PENELITIAN………………………………………….... 48 3.1 Populasi Penelitian..……… …………………...………………… 48 3.2 Variabel Penelitian ……………………………………………... 48 3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………………… 52 3.3.1 Metode Dokumentasi ... ........................................................ 52 3.3.2 Metode Angket . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 3.4 Validitas dan Reliabilitas………………………………………… 53 3.4.1 Validitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 3.4.2 Reliabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57 3.5 Metode Analisis Data…………………………………………….. 59 3.5.1 Analisis Faktor ............................ ......................................... 59 3.5.2 Analisis Deskriptif Persentase .............................................
62
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………... 65 4.1 Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .………….. . . 65 4.1.1 Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 1 Weleri………. . 65 4.1.2 Analisis Faktor Penelitian .................................................... 65 4.1.3 Analisis Deskriptif Persentase .............................................. 73
x
4.2 Pembahasan . . . . . . . . . . .………………………………………. 79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….
94
5.1 Kesimpulan…..…………………………………………… …….. 94 5.2 Saran …………………….……………………………………… 96 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… ……… 97 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Halaman
Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Genap Kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri…………………………………..................
3.1
9
Hasil Uji Validitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………………………………………….................................... . 56
3.2
Hasil Uji Reliabilitas Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………………………………………….................................... . 59
3.3
Kriteria Despkriptif Persenatse ................…………………………….
64
4.1
Hasil Analisis Faktor …………………………………………............ . 73
4.2
Kriteria Deskriptif Persentase . . . . . . . . . . . . .………………………...
4.3
Deskriptif Persentase tiap Indikator Kemmapuan dan Min at ......……. . 75
4.4
Deskriptif Persentase tiap Indikator Psikologi Siswa………………… . 75
4.5
Deskriptif Persentase tiap Indikator Metode Pembelajaran..………… . 76
4.6
Desekriptif Persentase tiap Indikator Metode Mengajar Guru………..
76
4.7
Desekriptif Persentase tiap Indikator Lingkungan Masyarakat………
77
4.8
Deskriptif Persentase tiap Indikator Keluarga. . . .……….………..…... 77
4.9
Deskriptif Persentase tiap Indikator Kesehatan ……………………….
74
78
4.10 Deskriptif Persentase tiap Indikator Gedu ng dan Pendukung Belajar … 78 4.11 Deskriptif Persentase tiap Indikator Hubungan Sosial dengan Masyarakat 79 4.12 Deskriptif Persentase tiap Indikator Lingkungan Belajar ……………. . 79
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Angket Penelitian ………….…………………………………………… 99
2
Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian…………...…
3
Tabel Tabulasi Data Penelitian ….……………………………………. 108
4
Faktor Analisis 1 ……………………………..………………………... 110
5
Faktor Analisis 2 ………………………………………..…………….. 115
6
Faktor Analisis 3 ………………………………………..…………….. 120
7
Faktor Analisis 4 ………………………………………..…………….. 125
8
Faktor Analisis 5 ………………………………………..…………….. 130
9
Faktor Analisis 6 ………………………………………..…………….. 133
107
10 Faktor Analisis 7 ………………………………………..…………….. 138 11 Analisis Deskriptif Persentase……………………………………….…
143
12 Surat Ijin Penelitian …………………………………………………….
147
13 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian …………………………
148
14 Data Responden Penelitian ……………………………………………… 149 15 Daftar Nilai Kelas X AP ……………………………………………….... 151
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode -metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhannya (Syah, 2004:10). Pendidikan lebih menekankan pembahasannya pada masalah yang langsung berhubungan dengan pengelolaan kegiatan belajar dan mengajar. Sehingga pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan juga merupakan kunci dalam keberhasilan pembangunan. Berhasil tidakn ya pembangunan nasional ditentukan oleh kualitas manusia Indonesia itu sendiri. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar dalam persaingan di era globalisasi sekarang ini. Hal ini dikarenakan beberapa hal antara lain jumlah penduduk semaki n besar sehingga persaingan semakin ketat, berkurangnya sumber daya alam serta semakin majunya teknologi. Oleh karena itu dunia pendidikan dituntut mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan, diharapkan kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat ditingkatkan. Upaya meningkatkan sumber daya manusia dilakukan
1
2
melalui upaya sadar lewat ja lur pendidikan formal mencakup pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaa n buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan pembaharuan terhadap faktor -faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum s eperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika tanpa dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat melalui hasil belajar yang mereka peroleh. Hasil be lajar tersebut akan memotivasi siswa dalam upaya meningkatkan belajar terhadap mata pelajaran, karena motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Proses belajar mengajar akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila mengoptimalkan fungsi faktor -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Menurut Slameto (2003:54) prestasi belajar dipengaruhi oleh dua macam yaitu faktor intern (faktor yang bersumber dari dalam diri si swa) dan faktor ekstern (faktor yang bersumber dari luar siswa). Faktor intern meliputi faktor jasmaniah/kondisi fisiologis, faktor p sikologis dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Diaz (2006:3) menyebutkan bahwa “In
3
general, the varioes studies which attemp to explain academic failure do so beginning with the three elements that intervene in education : parents (family causal factors), teachers (academic causal fact ors), and students (personal causal factors). Dalam jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan akan mendapatkan prestasi yang tidak sesuai dengan harapan. Hal itu dapat disebabkan oleh faktor yang dapat mempengaruhi prestasi yang berasal dari siswa atau faktor penyebab pribadi, orang tua atau faktor penyebab keluarga dan guru atau faktor penyebab akademik. Dalam faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar kepribadian siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi yang akan dicapainya. Hal itu ditunjukkan oleh adanya nilai yang diperoleh siswa tiap semesternya. Selain pribadi siswa itu sendiri, fasilitas yang digunakan, media untuk pembelajaran, tempat belajar yang memadai, guru yang berkompeten dalam mengajar, perhatian orang tua dan kegiatan siswa diluar ataupun didalam sekolah juga mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Seperti yang
dikemukakan oleh Kirmani (2008:1) menyatakan bahwa “Analysis revealed that certain elements contribute towards student’s achievements, which are categorized into six major factors: Academic, Personal, Media, Facilities, Guidance Services and Organizational Climate”. Unsur-unsur yang dapat berpengaruh langsung terhadap prestasi siswa dapat digolongkan dalam beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu akademik, pribadi siswa, media dan fasilitas yang diberikan oleh orang tua atau yang dimiliki oleh sekolah, layanan bimbingan melalui or ang tua atau
4
sekolah, organisasi yang diikuti siswa dalam sekolah ataupun dalam masyarakat. Jurnal lain menyebutkan adanya pengaruh terhadap prestasi siswa yang dipengaruhi oleh ruang kelas dan sumber daya yang dipakai ketika proses belajar mengajar berlan gsung. Subedi (2009:1) menyatakan bahwa “It is possible that to some extent the change in student achievement is due to the increment in the class size. The smaller class sizes have shown improved student behaviour and achievement scores”. Subedi (2009:1) juga menyebutkan bahwa : “The average student classroom achievement, to some extent, may depend on the teacher’s specific way of instruction. Thus, teacher’s performance may be shaped by the extent of use of creative teaching materials, quality of such materials, effective teaching techniques employed by the teachers, resources available for them, and use of such resources during the teaching and learning processes”. Ukuran kelas yang disesuaikan oleh banyaknya siswa dapat mempengaruhi perilaku siswa untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan. Selain itu cara guru dalam mengajar juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kinerja guru dapat ditingkatkan dengan penggunaan bahan pengajaran kreatif, kualitas bahan pengajaran tersebut, teknik mengajar yang efektif, sumber daya yang tersedia untuk para guru dan penggunaan sumber daya selama proses belajar mengajar. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan ditegaskan dalam pasal 15 UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,
merupakan
pendidikan
menengah
yang
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai
5
bahan dari Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, meliha t peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Oleh karena itu, SMK perlu membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mereka dapat mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Program pendidikan di SMK pada dasarnya meliputi komponen pendidikan, yaitu komponen pendidikan normatif, adaptif dan produktif. Komponen pendidikan produktif meliputi : 1. Komponen teori kejuruan dimaksudkan untu k membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan, dilaksanakan di s ekolah. 2. Komponen praktik dasar profesi yang berupa latihan kerja untuk menguasai teknik bekerja secara baik dan benar sesuai tuntutan persyaratan keahlian profesi, dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian di dunia industri. 3. Komponen profesi yaitu be rupa kegiatan praktik bekerja secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional, dilaksanakan di dunia industri dalam bentuk “Praktik Kerja Industri”, berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi at au jasa di industri atau perusahaan. Salah satu program keahlian yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Weleri adalah program keahlian administrasi perkantoran. Program keahlian
6
administrasi perkantoran dulunya dikenal dengan jurusan sekretaris. Tapi semenjak tahun diklat 2004/2005 diubah menjadi program kea hlian administrasi perkantoran. Program keahlian administrasi perkantoran bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memasuki dunia kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional, mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, serta menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dan industri pada saat ini maupun yang akan datang. Sesuai dengan bidang ilmunya, program keahlian administrasi perkantoran menawarkan berbagai ilmu pengetahuan serta ketrampilan yang berhubungan dengan administrasi perkantoran. Melalui program keahlian administrasi perkantoran, siswa dipersiapkan untuk menjadi tenaga –tenaga yang ahli di bidang administrasi perkantoran agar dap at menyelesaikan pekerjaan kantor dengan efektif dan efisien. Dengan adanya tujuan dari program administrasi perkantoran yang menghasilkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja maka setiap peserta didik dituntut mampu untuk menguasai teori -teori ilmu pengetahuan dari program administrasi perkantoran. Selanjutnya teori -teori tersebut dapat diaplikasikan kedalam praktek dunia kerja yang akan memudahkan mereka dalam
menyelesaikan
tugas -tugas
perkantoran.
Teori -teori
tersebut
terangkum dalam mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. Mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran di SMK Muhammadiyah 1 Weleri merupakan komponen pendidikan produktif yang
7
dimaksudkan untuk membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan yang dilaksanakan di sekolah. Mata diklat ini memuat beberapa komponen mata pelajaran produktif berupa teori -teori administrasi perkantoran seperti memahami prinsip
dasar penyelenggaraan administrasi perkantoran,
mengelola sistem kearsipan, mengoperasikan aplikasi perang kat lunak, menerapkan prinsip kerja sama dengan kolega dan pelanggan, dan membuat dikte stenografi atau dokumen. Dilihat dari pentingnya teori perkantoran yang dapat membantu dalam praktek dunia kerja maka mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran selayaknya mendapatkan perhatian yang ideal. Dengan penguasaan materi teori administrasi perkantoran yang baik, maka siswa akan dapat mengamalkan ilmu teori administrasi perkantoran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Proses belajar mengajar dapat menentukan out put atau prestasi belajar yang baik. Jika proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik maka akan dihasilkan prestasi belajar yang baik pula. Proses belajar mengajar akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila mengoptimalkan fakto r-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. SMK Muhammadiyah 1 Weleri sebagai sekolah kejuruan yang memiliki tujuan menciptakan peserta didik yang kreatif dan memiliki keahlian profesional, mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan prestasi belajar. Kirmani (2008:1) menyatakan bahwa “Identifying factors that influence students’ learning and thus achievement continues to be an
8
important objective of educators at all levels ”. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi tujuan penting dari sekolah ataupun orang tua di semua tingkatan pendidikan. Prestasi belajar teori kejuruan administrasi perkantoran merupakan hasil dari kegiatan evaluasi yang dilaksanakan setelah proses belajar mengajar. Prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran, maka harus dilakukan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar teori kejuruan administrasi perkantor an dan optimalisasi interaksi antara faktor -faktor tersebut. SMK Muhammadiyah 1 Weleri merupakan salah satu SMK yang mempunyai program keahlian administrasi perkantoran, akuntansi dan rekayasa perangkat lunak. Menjadi harapan semua pihak, agar setiap siswa mencapai hasil belajar yang sebaik -baiknya. Tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa di SMK Muhammadiyah 1 Weleri mencapai hasil seperti yang diharapkan. Tingkat penguasaan belajar dalam mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dapat dilihat dari prestasi belajar yang pada umumnya ditunjukkan dalam bentuk nilai . Berpijak dari data hasil belajar pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal, nilai ujian akhir semester untuk mata diklat teori kej uruan administrasi perkantoran semester genap tahun pelajaran 2009/2010 siswa memperoleh nilai rata-rata kurang dari kriteria ketuntasan maksimum
9
(KKM), yang ditentukan pihak sekolah yaitu sebesar 70. Hal ini dapat dilihat dari nilai semester 2 (dua) kelas X sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian Akhir Semester G enap Kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010 Jumlah Siswa sudah
Jumlah Siswa yang
Tuntas
belum Tuntas
Jumlah Kelas
KKM Siswa
X AP
40
70
Jumlah
Prosentase (%)
Jumlah
Prosentase (%)
1
2.56
39
97.44
Sumber : Buku Nilai Mata Diklat Teori Kejuruan AP Kelas X AP Semester 2 (dua) Nilai rata-rata ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Karena dalam proses pembelajaran, siswa berhasil belajar bila ia telah mencapai nilai rata-rata lebih dari 70. Hal ini sangat bertentangan dengan keadaan sekolah. Fasilitas yang disediakan disekolah sudah memenuhi standar untuk sekolah menengah kejuruan seperti SMK Muhammadiyah 1 Weleri. Hal itu dapat menunjang para siswa untuk mendapat prestasi lebih tinggi. Selain itu guru dalam memberikan materi pelajaran terutama pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran sudah sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan yaitu dengan menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Namun prestasi yang diperoleh siswa belum mencapai ketuntasan belajar.
10
Berdasarkan data diatas, prestasi belajar yang diperoleh siswa terutama pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran harus ditingkatkan. Untuk mengoptimalkan prestasi siswa, pihak sekolah bersama peneliti mencoba menggali tentang faktor -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar khususnya pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. Untuk menjawab persoalan tersebut p eneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR
ADMINISTRASI
MATA
PERKANTORAN
DIKLAT PADA
TEORI KELAS
KEJURUAN X
SMK
MUHAMMADIYAH 1 WELERI KABUPATEN KENDAL”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Upaya peningkatan prestasi belajar teori kejuruan administrasi perkantoran dapat dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar teori kejuruan administrasi perkantoran dan optimalisasi interaksi antara faktor – faktor tersebut. Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui
dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi prestasi belajar mata diklat Teori Kejuruan Administrasi
11
Perkantoran Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. 1.4
MANFAAT PENELITIAN Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat selama kuliah, sehingga tercipta wahana ilmiah. b. Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan. c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan
pengetahuan
tentang
faktor -faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar tentang teori kejuruan administrasi perkantoran yang belum dikaji dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Dapat digunakan sebagai bahan masukan, dalam usaha meningkatkan prestasi belajar mata diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran dengan
memberikan
informasi
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar, sehingga siswa dapat memperbaiki metode belajarnya dan berusaha untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut.
12
b. Bagi guru dan sekolah Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meminimalisir faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar khususnya pada mata diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran , terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah, yaitu guru, sehingga pihak sekolah dapat mengambil kebijakan yang mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
13
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 2.1.1
Belajar Pengertian Belajar Belajar merupakan kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar yang sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Dilihat dari pentingnya belaj ar tersebut muncul berbagai pendapat tentang pengertian belajar, pendapat -pendapat tersebut lahir berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Midzakir (1997:31) belajar adalah suatu usaha, perbuatan yang
dilakukan
secara
sungguh -sungguh
dengan
sistematis
mendayagunakan potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya demikian pula aspek -aspek kejiwaan seperti kecerdasan, bakat, motivasi, minat dan sebagainya. Slameto (2003:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
14
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya”. Selanjutnya Hamalik (2003:29) mengungkapkan bahwa “belajar bukan suat u tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Situasi dalam belajar harus bertujuan dan tujuan -tujuan itu diterima baik oleh masyarakat. Jadi belajar merupakan langkah atau prosedur yang ditempuh”. Kemudian Anni (2004:2) belajar merupakan “proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang difikirkan dan dikerjakan ”. Dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertuju an mengadakan perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan. 2.1.2
Ciri-Ciri Belajar Menurut Slameto (2003:3-4) ciri-ciri belajar itu antara lain : a. Perubahan terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia akan merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Sebagai contoh menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan kebiasaannya bertambah. b. Perubahan dalam belajar bersifat lanjut dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar selanjutnya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar perubahan akan bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak
15
usaha belajar yang dilakukan maka akan semakin baik perubahan yang akan diperoleh. d. Perubahan dalam belajar buka n bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Melalui latihan maka hasil belajar yang diperoleh akan terus dimiliki dan terus berkemban g. e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Dalam belajar perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah l aku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, p engetahuan dan sebagainya. Dari ciri-ciri belajar yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa proses dalam belajar melalui bermacam -macam ragam pengalaman yang terpusat pada suatu tujuan tertentu, pengalaman tersebut secara maksimum bermakna bagi kehidu pan sehari-hari. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman dan hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan peserta didik. Hasil belajar yang diterima oleh peserta didik dipersatukan menjadi kepribadian dan akan memberi kepuasan pada kebutuhannya. 2.1.3
Prinsip-prinsip Belajar Proses belajar merupakan suatu hal yang kompleks, tetapi dapat juga dianalisa dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya.
16
Hal ini perlu kita ketahui agar kita memiliki pedoman dan tek nik belajar yang baik. Prinsip-prinsip itu adalah : a. Perhatian dan Motivasi Perhatian akan timbul pada siswa apabila bahan pelajarannya sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan , diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari -hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya, sehingga muncul motivasi siswa dalam mempelajari bidang yang diminatinya tersebut. b. Keaktifan Siswa yang aktif mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspisarinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan oleh orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalaminya sendiri. c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan berta nggung jawab terhadap hasilnya. Keterlibatan langsung tidak hanya melibatkan fisik semata melainkan melibatkan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan
17
inernalisasi nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan dalam pembentukan ketrampilan. d. Pengulangan Dalam belajar melatih daya -daya yang ada dalam manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya daya tersebut akan berkembang. Melalui daya -daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna. e. Tantangan Agar pada siswa timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan mempelajari bahan belajar maka bahan belajar haruslah menantang. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Dengan adanya tantangan yang dihadapi siswa dalam bahan belajar akan membuat siswa termotivasi untuk mengatasinya. f. Balikan dan Penguatan Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.
Hasil yang baik merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Dorongan belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguatan positif maupun yang negatif dapat memperkuat belajar.
18
g. Perbedaan Individual Setiap siswa memiliki karakteristik sen diri yang bebeda antara siswa yang satu dengan yang lain. Karena hal ini setiap siswa memiliki kecepatan sendiri dalam belajar. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran bagi dirinya sendiri. (Dimyati, 2006:42-49) Semua prinsip belajar tersebut diatas saling berkaitan. Penerapan satu prinsip dapat mewujudkan prinsip -prinsip yang lain. Yang harus diperhatikan dalam prinsip -prinsip belajar tidak hanya siswa yang belajar tetapi guru juga harus me nerapkan prinsip-prinsip tersebut pada saat mengajar. Apabila prinsip-prinsip belajar diperhatikan oleh guru dan siswa dapat dipastikan proses belajar mengajar akan mencapai hasil yang diharapkan. 2.2 2.2.1
Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar Prestasi ketrampilan
belajar “merupakan
yang
dikembangkan
penguasaan oleh
mata
pengetahuan
pelajaran,
atau
lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru ” (Tu’u, 2004:75).
Kirmani
(2008:1) menyatakan bahwa
“Student
achievement is one of the major determinants in assessing the quality of Education. Students at higher education are mature enough to mention the influential and hindering fa ctors towards their achievement”. Siswa dalam
19
tingkatan
yang
cukup
matang
dapat
menyebutka n
faktor
yang
menghambat mereka dalam meraih prestasi. Sedangkan yang menjadi faktor utama dalam menilai kuailitas pendidikan adalah prestasi belajar yang diraih oleh siswa. Berdasarkan hal itu prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah. b. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam penge tahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. c. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Dari definisi tersebut dapat diperoleh unsur prestasi belajar adalah sebagai berikut : a. Prestasi merupakan kecakapan yang nyata b. Kecakapan tersebut dapat diukur secara langsung c. Sebagai alat pengukur adalah tes Jadi prestasi belajar teori kejuruan administrasi perkantoran merupakan hasil yang dicapai siswa berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh
mata diklat teori kejuruan
administrasi perkantoran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diperoleh
20
dari ujian akhir semester mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. Penilaian ini dapat berupa a ngka atau huruf. Sedangkan yang diungkap dalam penelitian ini adalah pre stasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal yang terdokumentasi dalam nilai akhir ujian semester genap tahun pelajaran 2009/2010. 2.2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal). Dimana faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dap at menghambat dan menggangu proses belajar siswa. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat menghambat dan mengganggu proses belajar siswa. Menurut Slameto (2003:54) faktor -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat diuraikan sebagai berikut :
2.2.2.1
Faktor Internal
A. Faktor jasmaniah yaitu faktor yang bersifat fisik yang meliputi : 1. Kesehatan
21
Sehat berarti “dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian bagiannya atau bebas dari penyakit” (Slameto, 2003:54). Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang akan mempengaruhi kegiatan belajar seseorang tersebut. Proses belajar seseorang akan tergangggu apabila kesehatannya terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya agar tetap pada kondisi yang baik. Dengan kondisi t ubuh yang sehat maka kegiatan belajar juga dapat berjalan dengan baik. Kesehatan fisik dapat ditandai dengan kehadiran siswa disekolah, pola makan yang seimbang, waktu tidur yang cukup dan olahraga yang teratur. a) Waktu istirahat Proses belajar seseorang aka n terganggu jika waktu istirahat seseorang terganggu. Selain mudah lelah, kurang bersemangat dan mengantuk karena waktu istirahat yang tidak cukup (kurang). Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. Misalkan dengan cara tidur, istirahat, mengusahakan variasi dalam belajar dan sebagainya. b) Kehadiran Kehadiran siswa dalam sekolah merupakan bentuk minat siswa ada pelajaran. Siswa yang masuk sekolah dapat memperoleh informasi terbaru yang bias jadi belum ada dalam buku, terutama pada mata pelajaran yang selalu berubah mengikuti perkembangan. Siswa juga mendapatkan informasi tentang buku-buku yang dapat digunakan sebagai referensi dan memberikan dorongan untuk belajar sendiri.
22
B. Faktor psikologis yaitu faktor yang bersifat psikis yang meliputi : 1. Intelegensi Intelegensi adalah “kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep -konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relas i dan mempelajarinya dengan cepat” (Slameto, 2003:56). Sedangkan menurut Stern dalam Djaali (2007:63), intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan mempergunakan alat -alat berpikir menurut tujuannya. Dengan demikian, orang yang inte legensinya tinggi (orang cerdas) akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan masalah baru yang dihadapi,
apabila
dibandingkan
dengan
orang
yang
memiliki
intelegensinya rendah. Intelegensi merupakan salah satu faktor diantara faktor yang lain. Jika faktor lain itu bersifat menghambat atau berpengaruh negatif terhadap belajar, akibatnya siswa gagal dalam belajarnya. Intelegensi siswa dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh dari ujian akhir semester. a) Kesulitan mengerjakan tugas Kesulitan mengerjakan tugas akan menimbulkan motivasi dalam diri siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan belajar yang rajin. Kesulitan dalam mengerjakan tugas merupakan tantangan bagi siswa untuk dapat berhasil dalam mengerjakan tugas dan merupakan
23
suatu kepuasan tersendiri jika siswa dapat berhasil dan mendapat hasil belajar yang baik. b) Nilai pelajaran Nilai pelajaran merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan siswa. Tinggi rendahnya kecerdasan seseorang sangat menentukan keberhasilan dalam belajar. Siswa yang pandai biasanya akan mendapat nilai yang baik. Sedangkan bagi siswa yang kurang pandai akan mendapat nilai rendah, tidak stabil. 2. Minat Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan” (Slameto, 2003:57). Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus -menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat dalam belajar sangat besar pengaruhnya untuk siswa, karena dengan bahan pelajaran yang diminati oleh siswa maka siswa akan belajar dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil baik pula. a) Keinginan menguasai materi Ketertarikan siswa terhada p materi pelajaran akan memberi dampak yang besar bagi keberhasilan siswa. Siswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk menguasai materi pelaja ran yang diberikan oleh guru akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai keinginan tersebut.
24
b) Perhatian terhadap materi Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, seharusnya bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya. 3. Bakat Bakat menurut Slameto (2003:57) adalah “kemampuan seseorang untuk belajar”. Kemampuan untuk belajar akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil b elajarnya akan lebih baik karena ia senang belajar dan akan membuat siswa lebih giat dalam belajarnya. a) Ketelitian mengerjakan soal Ketelitian dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru akan memudahkan dalam mema hami maksud dari soal yang ada. Siswa yang pandai biasanya akan lebih teliti dibandingkan dengan anak yang kurang pandai. Kecerobohan dalam menjawab soal akan berakibat sangat fatal, maka untuk memudahkan dalam memahami suatu permasalahan harus secara teliti dan hati-hati.
25
b) Sikap Sikap dapat ditunjukkan dari dalam diri siswa berupa kecakapan menerima pelajaran. Dalam arti siswa tersebut telah matang atau siap dalam proses belajar. Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat -alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan dalam diri seorang siswa diperlukan latihan-latihan dan pelajaran dalam belajar 4. Motivasi Motivasi erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Didalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab
berbuat
adalah
motivasi
itu
sendiri
sebagai
daya
penggerak/pendorongnya. Dalam jurnalnya Diaz (2006:2) menyatakan bahwa “Motivation is considered to be the element that initiates the subjects own involvement in learning : when a student is strongly motivated, all his effort and personality are directed toward the achievment of a spesific goal, this bringing to beat all his or her resources”. Motivasi merupakan dorongan untuk siswa berusaha meraih tujuan yang spesifik yaitu memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:109) “motivasi adalah belajar dihayati, dialami dan merupakan kekuatan mental peserta didik dalam belajar”.
26
a) Keaktifan bertanya Keaktifan bertanya menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan. Dengan bertanya berarti siswa paham terhadap materi pelajaran, tetapi mungkin saja ada bagian -bagian tertentu yang tidak dipahami. Dengan bertanya juga bias menambah wawasan dan menunjang dalam belajar siswa tersebut. b) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan berhubungan erat dengan kematangan, karena dengan kematangan berarti siap untuk melaksanakan kecakapan. Dengan adanya kesiapan siswa dalam mene rima pelajaran maka siswa akan berusaha untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Siswa yang memperhatikan kesiapan dalam proses belajar, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 2.2.2.2
Faktor Eksternal
A. Faktor keluarga Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini disebabkan keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan dan waktu bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan prestasi seseorang. Dalam jurnalnya Kirmani (2008:2) menyebutkan bahwa “Along with these factors pertaining to the students’ personalities, family
27
background is also very important. Research indicates that students from lower socio-economic background in terms of parents’ occupational status faced a higher risk of low achievement. Home educational background and parents’ educational attainment greatly influences the quality of education for their children. Student achievement was found to be directly proportional to the education of their parents. The cultural factors of the home were another family characteristic that proved significant in predicting low achievement ”. Latar belakang keluarga sangat mempengaruhi terbentuknya kepribadian siswa. Latar belakang keluarga dapat berupa latar belakang pendidikan orang tua. Pendidikan orang tua sangat mempengaruhi kualitas pendidikan anak mereka. Selain itu latar belakang sosial ekonomi keluarga juga dapat mempengaruhi prestasi siswa. Dengan pekerjaan orang tua yang memiliki pendapatan cukup dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa sehingga prestasi yang diraihpun tinggi. Siswa dalam belajar sangat membutuhkan dorongan atau dukungan terutama dari keluarga siswa tersebut. Menurut Slameto (2003:60) siswa belajar akan menerima pengaruh secara langsung dari keluarga berupa cara orang tua dalam mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana atau keadaan dalam rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Cara orang tua mendidik Dalam belajar anak membutuhkan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh dalam diri anak. Orang tua yang sibuk pekerjaannya akan menyebabkan anak kurang mendapat bimbingan, sehingga anak tersebut mengalami kesulitan dalam belajarnya. Perhatian orang tua juga dibutuhkan oleh anak karena pada
28
dasarnya anak membutuhkan kasih sayang dan pengahargaan dari orang tua sebagai bentuk kecintaan orang tua kepada anaknya. Karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan u tama. Peran keluarga sangat penting dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anaknya akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak tersebut. Oleh karena itu faktor orang tua dalam belajar sangat dibutuhkan oleh siswa terutama menyangkut b imbingan dan perhatian yang diberikan kepada anak. 2. Relasi antaranggota keluarga Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudara atau anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi belajar anak. Relasi yang baik akan mempengaruhi kelancaran belajar serta keberhasilan anak dalam mencapai prestasinya. 3. Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian -kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang terlalu ramai atau sering terjadi pertengkaran antar anggota keluarga akan menyebabkan anak kurang konsentrasi dalam belajarnya. Didalam suasana rumah yang tenang dan tenteram akan membuat anak belajar dengan baik. Oleh kare na itu suasana rumah yang dapat menunjang siswa belajar dengan baik diantaranya suasana rumah yang
29
damai dan jauh dari pertengkaran antar anggota keluarga. Keadaan ini akan menguntungkan bagi prestasi belajar anak. 4. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan
ekonomi
keluarga
juga
dapat
menjadi
faktor
yang
mempengaruhi belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat tulis, buku-buku dan lain-lain. Dimana anak yang hidup dengan ekonomi keluarga yang kurang maka kebutuhan pokok anak dalam belajarnya juga kurang terpenuhi. Sebaliknya dimana anak yang hidup dengan ekonomi keluarga yang cukup maka kebutuhan anak dalam belajarnya akan terpenuhi. Dengan demikian keadaan ekonomi keluarga yang dapat menunjang belajar siswa diantaranya penghasilan orang tua yang cukup dan pemenuhan kebutuhan belajar anak yang memadai. B. Faktor Sekolah Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah dan nilai -nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan ketrampilan ditumbuh kembangkan. Oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Sekolah merupakan lingkungan
pendidikan yang
terstruktur, memiliki sistem dan organisasi yang baik. Apabila sekolah
30
dapat menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran yang aktif -interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran, menciptakan suasana tertib dan disiplin, akan dapat mendorong siswa saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Diaz (2006:4-5) menyebutkan bahwa “ The last group of determining factors is made up of school variables, pricipally the students teacher and his peers. The pupils sociocultural level and his previous aptitudes indirecly influence that results of learning since they delimit classroom procedures. As for chara cteristics of the teacher-tutor, this is considered a key element for the pupils personal and academic development, the value given from teacher to pupil and vice -versa are usually reciprocal, highlighting additionally the personal relationship. Pada prinsipnya faktor sekolah terdiri dari siswa , guru dan teman teman siswa. Prestasi belajar yang diraih oleh siswa dipengaruhi oleh tingkat sosial budaya dan bakat yang dimiliki oleh siswa. Guru berperan penting dalam pengembangan akademis dan membentuk pr ibadi siswa. Hubungan antara guru ke siswa atau dari siswa ke guru akan berpengaruh dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Faktor-faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi : 1. Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar
(Slameto, 2003:65). Seorang guru harus mempunyai
kemampuan untuk menyampaikan materi dengan baik agar dapat
31
dipahami oleh siswanya. Menurut Djamarah dan Zain (2006:112) bahwa guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengatahuan kepada anak di dik di sekolah. Dengan ilmu yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Jadi guru merupakan komponen yang sangat berperan dan berpengaruh dalam proses belajar siswa. Guru yang baik diantaranya mempunyai kemampuan mengajar d engan jelas, menggunakan metode mengajar yang bervariasi, kecepatan menjelaskan materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa, pemberian tugas yang seimbang, dan senantiasa hadir mengajar dalam setiap pertemuannya. a) Penyampaian materi oleh guru Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka guru harus menggunakan metode/cara mengajar yang diusahakan secara tepat, efisien dan seefektif mungkin. Cara mengajar guru harus sistem atis dan jelas disertai variasi variasi dalam penyampaiannya sehingga mudah diingat dan dipahami siswa. Penyampain materi dalam mengajar adalah penyampaian materi pelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah. Dalam penyampaian materi, guru tidak harus terpaku pada satu metode saja, tetapi sebaliknya harus menggunakan metode yang bervariasi agar siswa tidak bosan. b) Frekuensi pemberian tugas Tugas merupakan pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Penugasan digunakan untuk mengefektifkan pelajaran yang diberikan,
32
menuntut kemandirian siswa dalam belajar dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi. c) Kehadiran guru Kehadiran guru mutlak diperlu kan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. d) Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa . Dengan adanya relasi guru dan siswa yang baik maka guru akan dengan mudah mengetahui kemampuan siswa menerima pelajaran, guru juga bisa mengatur kecepatan dalam memberikan materi pelajaran tersebut. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. 2. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelas bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang tingkat kesulitannya disesuaikan dengan kemampuan siswa dan komposisi materi didalamnya seimbang sesuai dengan kebutuhan sisw a. a) Tingkat kesulitan materi Kesulitan dalam belajar ad alah “ketidakmampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, hal ini dapat merangsang ras a ingin tahu
33
siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar untuk dapat memahami pelajaran yang semula tidak dipahaminya” (Darsono, 2000:29). Kesulitan dalam pelajaran akan menimbulkan motivasi dalam diri siswa untuk dapat mengatasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam belajar juga merupakan suatu tantangan bagi siswa untuk dapat menguasai mata pelajaran tersebut dan akan mendapat hasil belajar yang baik. b) Komposisi materi pelajaran Bahan pelajaran merupakan substansi yang akan disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Komposisi materi pelajaran yang seimbang akan menimbulkan kemudahan bagi siswa yang belajar. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Tidak perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. 3. Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya deng an kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Pelaksanaan disiplin yang kurang, misalnya tidak adanya teguran atau sanksi bagi siswa yang sering dating terlambat, tugas yang diberikan tidak dikerjakan, tidak patuh terhadap tata tertib sekolah akan menyebabkan siswa menjadi kurang terkontrol sehingga mengakibatkan suasana belajar yang tidak kondusif. a) Frekuensi keterlambatan masuk Bentuk pelanggaran yang kerap terjadi adalah terlambat hadir. Kedisiplinan
siswa masuk
sekolah
dengan
tepat menunjukkan
34
kesiapannya dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang telat masuk kelas akan ketinggalan materi, belum siap menerima materi karena harus menyesuaikan diri dan mengganggu teman lain. b) Ketepatan waktu mengumpulkan tugas Dengan adanya tugas yang diberikan oleh gu ru untuk dikerjakan siswa dirumah diharapkan siswa tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain, maka kegiatan belajar pun akan tecipta dengan baik. Namun ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas tersebut menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi yang besar terhadap pelajaran dan siswa tersebut mempunyai disiplin yang baik. 4. Alat pelajaran Alat pelajaran akan berpengaruh terhadap cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan oleh guru tersebut. a) Kelengkapan alat pembelajaran Alat pembelajaran yang lengkap dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tersedianya alat yang menunjang belajar siswa sangat diperlukan oleh siswa karena dapat membantu siswa memahami materi pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian kelengkapan alat pembelajaran seperti kepemilikan buku wajib dapat membantu siswa belajar mengenai banyak hal yang terkait dengan materi pelajaran. Materi yang belum dimengerti siswa dari penjelasan guru dapat dikaji kembali dalam buku wajib.
35
b) Ketersediaan buku literatur Ketersediaan buku literatur dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain buku pelajaran yang wajib dimiliki siswa, sekolah sebaiknya juga menyediakan sumber-sumber bacaan lain yang dapat memperluas wawasan siswa serta dapat menunjang hasil belajar siswa. 5. Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah. Pemilihan waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. Pelajaran yang diberikan pada pagi hari lebih baik karena kondisi jasmani masih fit dan pikiran masih segar, dibandingkan pada siang hari atau sore hari kondisi badannya sudah lelah/lemah sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi (Slameto,2003: 68). a) Jam pelajaran Pada umumnya jam sekolah dimulai pada pukul 07.00 WIB, sedangkan untuk selesainya KBM masing -masing sekolah berbeda. Idealnya jam belajar di sekolah yaitu antara 6 - 7 jam. Kegiatan KBM yang terlalu lama cenderung kurang efektif karena kondisi ana k tidak lagi dalam keadaan optimal untuk menerima pelajaran karena badan siswa sudah lelah sehingga siswa kurang konsentrasi dalam belajar. Jumlah jam untuk kegiatan KBM yang cukup justru akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa dari pada yang terlalu lama.
36
b) Alokasi waktu pelajaran Alokasi pelajaran yang cukup akan memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa, karena dengan materi pelajaran yang cukup padat maka akan memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari materi denga tuntas dan bisa mengerjakan latihan soal dengan baik. Untuk itu alokasi waktu pelajaran seharusnya disesuaikan dengan padatnya materi agar materi bisa disampaikan dengan baik. 6. Keadaan gedung Dengan jumlah siswa yang banyak menuntut keadaan gedung yang memadai didalam setiap kelas. Dengan keadaan gedung yang baik, maka siswa juga mampu mengembangkan variasi karakteristik mereka dengan baik. a) Suasana kelas Kelas merupakan tempat dimana siswa belajar. Jika tempat belajarnya kondusif dan tenang untuk belajar akan memudahkan siswa untuk berkonsentrasi. Selain itu juga harus memperhatikan ruang kelas yang memadai. Dengan luas ruang kelas yang memadai yang disesuaikan dengan jumlah siswa akan memudahkan siswa dalam proses belajarnya. b) Sarana dan prasarana kelas Sarana dan prasarana kelas yang lengkap akan memudahkan seorang siswa dalam belajar. Sara na dan prasarana pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian pelajaran tidak baik, terutama pada pelajaran yang bersifat praktek.
37
7. Metode belajar Melalui pembinaan dari gu ru, maka siswa akan menemukan cara belajar yang tepat. Cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien sebagai berikut: a. Berkonsentrasi sebalum dan pada saat belajar b. Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima c. Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasainya dengan sebaik -baiknya d. Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal -soal a) Waktu belajar Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh waktu belajar siswa itu sendiri. Waktu belajar yang buruk seperti belajar jika ada ulangan saja dengan sistem kebut semalam tidak aka n memberikan hasil yang baik, sebab badan sudah capek karena semalaman tidak tidur untuk belajar. Hal ini tidak akan terjadi apabila siswa memiliki waktu belajar yang teratur setiap harinya. b) Cara mempelajari bahan pelajaran Dalam belajar siswa harus dapat memilih metode yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Jika penggunaan metode belajar salah maka hasil yang akan dicapai akan kurang maksimal. Untuk pelajaran teori kejuruan yang banyak hafalan, maka metode yang tepat
38
adalah dengan memperbanyak membaca buku-buku atau artikel untuk menambah pengetahuan dan membuat intisarinya. C. Faktor Masyarakat Lingkungan masyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang -orang yang tidak terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan orang -orang di sekitarnya. Akibatnya pelajar annya terganggu dan bahkan anak akan kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya terpusat kepada pelajaran berpindah ke perpuatan -perbuatan yang selalu dilakukan orangorang di sekitarnya. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang -orang yang terpelajar yang baik -baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita -cita yang luhur akan masa depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal -hal yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang -orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat mendorong semangat siswa untuk belaj ar lebih giat. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan masyarakat antara lain : 1. Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa terlalu banyak mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat, kegiatan belajarnya pun akan terganggu.
39
Kegiatan diluar sekolah juga akan melatih berorganisasi dan mengasah kemampuan yang mereka miliki. 2. Media massa Media massa yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa dan perkembangan dalam belajarnya. Sebaliknya media massa yang kurang baik akan memberikan pengaruh yang negatif dalam diri siswa dan juga perkembangan belajarnya. 3. Teman bergaul Melalui pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik yang bijaksana, maka akan memberikan pengaruh positif dengan kegaitan belajarnya. Karena pengaruh dari teman bergaul siswa tersebut lebih cepat masuk dalam jiwanya. 4. Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Sangat penting mengusahakan lingkungan yang baik untuk siswa, baik dari corak kehidupan tetangga maupun keadaan lingkungan agar memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehi ngga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di atas, maka dapat memungkinkan prestasi belajar yang dialami siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri khususnya pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dapat diduga berasal dari faktor internal dan faktor
40
eksternal. Faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa yaitu faktor jasmani dan faktor psikis. Sedangkan faktor eksternal yang diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa yaitu berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. 2.3
Tinjauan Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Program Keahlian Administrasi Perkantoran merupakan salah satu program keahlian yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Weleri , selain program keahlian akuntansi dan rekayasa perangkat lunak. Sesuai dengan namanya, Program Keahlian Administrasi Perkantoran menawarkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan administrasi kantor. Melalui program keahlian ini, siswa dipersiapkan untuk menjadi tenaga-tenaga yang profesional di bidangnya, khususnya di bidang administrasi perkantoran. Sedangkan jika nantinya mereka terjun ke dalam dunia kerja sebagai tenaga adminis trasi, maka ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh dapat menjadi bekal dalam menyelesaikan pekerjaan pekerjaan kantor yang ada. Administrasi Perkantoran adalah “suatu fungsi tertentu dalam sekelompok tugas pekerjaan yang meliputi sejumlah aktivitas yang tergolong pada jenis berdasarkan sifatnya, pelaksanaannya atau karena merupakan suatu urutan ataupun secara praktis saling bergantung satu sama lain” (The Liang Gie, 2000 : 457). Jadi pengertian administrasi perkantoran adalah segala kegiatan yang berhubu ngan dengan pekerjaan kantor yang saling berkesinambungan tugas berdasarkan sifat dan pelaksanaannya.
41
Dalam proses belajar dan mengajar di program keahlian Administrasi Perkantoran, sebagian besar mata diklat yang diberikan juga berkaitan dengan administrasi kantor. Peserta didik dituntut untuk terampil dalam mengoperasikan peralatan yang nantinya akan mereka gunakan dalam dunia kerja. Jadi sebelum peserta didik mempraktekkan langsung peralatan kantor yang ada mereka harus memahami teori -teori tentang adminitrasi perkantoran yang terangkum dalam beberapa mata diklat produktif. Mata diklat tersebut antara lain : 1. Mengelola Sistem Kearsipan Arsip sangat penting dalam suatu organisasi atau instansi maka dilakukan penyimpanan arsip agar aman dan tidak rusak. Penyimpanan arsip merupakan aktivitas pokok dalam bidang kearsipan menurut suatu sistem. Disini siswa dikenalkan sistem kearsipan adalah kegiatan yang dimulai dari pencatatan suatu arsip, penyimpanan suatu arsip dan pemusnahan suatu arsip yang dilakukan da lam tata usaha suatu perkantoran dengan cara atau alat tertentu guna memelihara arsip tersebut agar tetap aman dan tidak rusak atau hilang. 2. Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak Sesuai perkembangan jaman yang serba maju setiap individu dituntut untuk dapat menguasai teknologi yang ada agar mampu menyesuaikan dengan kemajuan global. Khususnya didunia kerja, penguasaan komputer sangat diperlukan. Untuk itu dalam mata pelajaran
42
ini siswa dituntut untuk dapat menguasai program komputer guna mempermudah peserta didik dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. 3. Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Dalam mata diklat ini siswa diperkenalkan pada teori -teori penyelenggaraan administrasi perkantoran. Pengenalan teori tersebut bertujuan untuk membantu siswa agar lebih memahami tugas -tugas perkantoran dan siswa dapat mempraktekannya untuk mempermudah tugas dalam pekerjaannya. 4. Menerapkan Prinsip Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan Prinsip bekerjasama dengan kolega dan pelanggan dikenalkan siswa agar siswa mampu menyeleggarakan kerjasama terhadap suatu instansi. 5. Membuat Dikte Naskah (Stenografi) Merupakan mata diklat yang mengajarkan siswa bagaiman cara menulis dengan cepat dan tanpa diketahui siapa pun. Jadi tulisan steno ini hanya dapat dimengerti ole h orang-orang tertentu saja. Gunanya untuk mencatat dikte agar lebih cepat dan membantu mumbuat catatan notulen. Mata diklat teori ini berguna membantu siswa memahami pekerjaan kantor sebelum mereka praktekan di dunia kerja. Selain itu mata diklat-mata diklat tersebut diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mempersiapkan agar mereka mampu bersaing di dunia kerja.
43
2.4
Kerangka Berpikir Pada dasarnya setiap siswa mempunyai potensi yang sama untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Namun pada kenyataannya b ahwa tidak semua siswa dapat memperoleh prestasi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini disebabkan masing-masing siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelegensi, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, motivasi, dan cara belajar yang berbeda antar a siswa yang satu dengan yang lain. Seperangkat faktor yang memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Kondisi jasmaniah berkaitan dengan kondisi fisik seseorang atau kesehatan siswa. Dengan adanya kondisi fisik yang tidak bagus misalnya sakit dapat mempengaruhi daya tangkap siswa dalam belajar. Kondisi psikologis berkaitan dengan intelegensi, minat, bakat dan motivasi. Intelegensi yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus me mpunyai kecakapan dalam menyesuaikan diri terhadap bahan yang dipelajarinya. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pegaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tid ak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Bakat itu
44
mempegaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik. Motivasi sangat berpengaruh terhadap belajar. Karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada motivasi dalm dirinya, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Lingkungan keluarga berkaitan dengan 1) Cara orang tua mendidik, cara mendidik anak besar pengaruhnya terhadap bela jar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, akan berdampak pada hasil belajarnya yang kurang memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. 2) relasi antar anggota keluarga, hubungan antar anggota keluarga sangat dibutuhkan a gar anak bisa belajar dengan baik. 3) suasana rumah, suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang mempengaruhi proses belajar siswa. Suasana rumah yang ramai tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang sedang belajar. 4) kondisi ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain
harus
terpenuhi
kebutuhan
pokok
dalam
belajarnya
juga
membutuhkan fasilitas yang baik untuk mendukung proses belajarnya. Lingkungan sekolah berkaitan dengan 1) metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. 2) kurikulum yang kurang baik akan berpengaruh tidak baik terhadap belajar siswa. 3) disiplin sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Siswa y ang disiplin dalam sekolah maupun dalam belajar akan berdampak pada prestasi belajar yang baik. 4) alat pelajaran yang memadai akan membantu siswa dalam belajarnya. 5) waktu
45
sekolah yang efektif akan membuat siswa dapat menerima pelajaran dengan baik pula. 6) keadaan gedung, kondisi gedung yang baik akan membuat siswa lebih nyaman dalam belajar. Lingkungan masyarakat berkaitan dengan 1) kegiatan siswa dalam masyarakat yang dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadi siswa, tetapi jika siswa mengambil kegiatan terlalu banyak justru akan menggangu belajarnya. 2) mass media erat kaitannya dengan semua media komunikasi yang beredar dalam masyarakat. 3) teman bergaul sangat berpengaruh cepat pada jiwa siswa. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh yang baik terhadap diri siswa, begitu sebaliknya. 4) bentuk kehidupan masyarakat disekitarnya, berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh yang positif terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik -baiknya. Secara garis besar kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
46 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar: a. Faktor internal 1. Faktor jasmaniah a) Kesehatan 2. Faktor psikologis a) Intelegensi b) Minat c) Bakat d) Motivasi b. Faktor ekstenal 1. Faktor keluarga a) Cara orang tua mendidik b) Relasi antar anggota keluarga c) Suasana rumah d) Keadaan ekonomi keluarga 2. Faktor sekolah a) Metode mengajar b) Kurikulum c) Disiplin sekolah d) Alat pelajaran e) Waktu sekolah f) Keadaan gedung g) Metode belajar 3. Faktor masyarakat a) Kegiatan siswa dalam masyarakat b) Media massa c) Teman bergaul d) Bentuk kehidupan masyarakat
2.5
Prestasi belajar mata diklat teori kejuruan AP
Gambar 1.1
: Kerangka Berpikir
Sumber
: Slameto (2003:54) yang telah dimodifikasi
HIPOTESIS Hipotesis dapat diartikan “sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. (Arikunto, 2006:71). Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Faktor-faktor yang diprediksi mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran
pada siswa kelas X SMK
Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal yaitu kesehatan, intelegensi,
47
minat, bakat, motivasi, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan dimasyarakat”.
48
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Populasi Penelitian Menurut Sukmadinata (2005:250) menyatakan bahwa populasi adalah kelompok besar dalam suatu wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Sedangkan menurut Arikunto (2006:130) populasi merupakan keseluruhan subjek dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal yang berjumlah 40 siswa yang terkonsentrasi pada jurusan administrasi perkantoran. Menurut Arikunto (2006:84) menyatakan “jika jumlah subjek dalam populasi kurang dari 100 orang sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya”. Oleh karena populasi dalam penelitian ini yang terdiri dari 40 orang diambil seluruhnya, sehingg a jenis penelitian ini adalah penelitian populasi.
3.2
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Arikunto, 2006:118). Menurut Supranto (2004:113-114) “dalam analisis faktor, variabel tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan terikat, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh set hubungan interdependen antar variabel diteliti”. Di dalam analisis faktor,
49
teknik ini disebut dengan teknik interdependensi ( interdependence technique). Variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Adapun variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri meliputi : 1.
Kesehatan (X1) dalam penelitian ini adalah kondisi fisik siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri yang baik agar siswa dapat belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkatoran dengan baik.
2.
Intelegensi (X2) dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam menyesuaikan diri dengan pelajaran mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran agar dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
3.
Minat (X3) dalam penelitian ini adalah perhatian terus menerus yang dilakukan oleh siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkant oran.
4.
Bakat (X4) dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam bersikap saat belajar dan berlatih mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran untuk mencapai prestasi belajar yang baik.
50
5.
Motivasi (X5) dalam penelitian in i adalah dorongan siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran agar memperoleh prestasi belajar yang baik.
6.
Cara orang tua mendidik (X6) dalam penelitian ini adalah cara orang tua dalam membimbing dan mem beri perhatian kepada anaknya yang menjadi siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri agar belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dengan baik.
7.
Relasi antar anggota keluarga (X7) dalam penelitian ini adalah adanya dukungan orang tua atau saudara k epada siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri untuk belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran.
8.
Suasana rumah (X8) dalam penelitian ini adalah keadaan rumah yang tenang dapat membantu siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran dengan baik.
9.
Keadaan ekonomi keluarga (X9)
dalam penelitian ini adalah
pendapatan orang tua siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam mata diklat teori kej uruan administrasi perkantoran. 10. Metode mengajar (X10) dalam penelitian ini adalah cara guru SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam memberikan materi mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran kepada siswa. 11. Kurikulum (X11) dalam penelitian ini adalah penyajian bahan pelajaran mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran agar siswa SMK
51
Muhammadiyah
1
Weleri
dapat
menerima,
menguasai
dan
mengembangkan bahan pelajaran dengan baik. 12. Disiplin sekolah (X12) dalam penelitian ini adalah kedisiplinan siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri untuk d atang tepat waktu dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 13. Alat pelajaran (X13) dalam penelitian ini adalah kelengkapan alat pelajaran
dan
kepemilikan
buku
wajib
oleh
siswa
SMK
Muhammadiyah 1 Weleri untuk menunjang kegiatan belaja r dalam mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 14. Waktu sekolah (X14) dalam penelitian ini adalah pemilihan waktu jam pelajaran mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar si swa disekolah. 15. Keadaan gedung (X15) dalam penelitian ini adalah keadaan kelas dan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah dapat membantu siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 16. Metode belajar (X16) dalam penelitian ini adalah cara belajar siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri yang efisien untuk mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran agar menca pai prestasi belajar yang baik. 17. Kegiatan siswa dalam masyarakat (X17), kegiatan siswa
SMK
Muhammadiyah 1 Weleri diluar sekolah seperti bimbingan belajar atau
52
mengikuti organisasi dapat membantu siswa dalam belajar mata dikla t teori kejuruan adiministrasi perkantoran. 18. Media massa (18) dalam penelitian ini adalah alat untuk siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri mencari informasi yang dapat menunjang siswa dalam belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 19. Teman bergaul (X19) dalam penelitian ini adalah pemilihan teman dan pembagian waktu bermain siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri dapat mempegaruhi belajar siswa terhadap prestasi yang akan dicapai pada materi mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 20. Bentuk kehidupan masyarakat (20), keadaan lingkungan tempat tinggal siswa SMK Muhammadiyah 1 Weleri yang dapat mendorong siswa belajar mata diklat teori kejuruan administarsi perkantoran dengan baik. 3.3
Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode angket atau kuesioner.
3.3.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengutip sumber catatan yang telah ada. Menurut Arikunto (2006:231) “mencari data mengenai hal -hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang daftar nama, jumlah siswa yang menjadi populasi, nilai ujian akhir semester genap mata
53
diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal.
3.3.2 Metode angket “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui” (Arikunto, 2006:151 ). Metode ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Jenis kuesioner yang digunakan penulis adalah kuesioner tertutup dimana kuesioner sudah disediakan jawaban nya sehingga responden tinggal memilih. 3.4
Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa angket. Sebelum angket dianalisis sebagai hasil penelitian maka angket terlebih dahulu diujicobakan. Adapun langkah -langkah yang harus dilakukan dal am pengambilan data ujicoba angket adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Membuat kisi-kisi angket dengan variabel dan sub varibel yang akan diungkap yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. b. Membuat pertanyaan sesuai dengan kisi -kisi angket. c. Kriteria Penskoran
54
Penskroan terhadap data yang diperoleh dari angket dalam bentuk data. Setiap jawaban dikuantitatifkan dengan cara memberi skor 1 sampai 4 untuk masing-masing jawaban. Berdasarkan pembagian kategori diatas, jawaban angket yang diisi oleh responden mempunyai ketentuan sebagai berikut : 1. Jika responden memilih alternatif jawaban a, diberi skor 4 2. Jika responden memilih alternatif jawaban b, diberi skor 3 3. Jika responden memilih alternatif jawaban c, diberi skor 2 4. Jika responden memilih alternatif jawaban d, diberi skor 1 2. Tahap Pelaksanaan Melaksanakan ujicoba angket pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. 3. Tahap Analisis Instrumen Untuk dapat diperoleh angket yang memenuhi kriteria sebagai alat pengambilan data yang harus valid dan reliabel. Analisis instrumen dilakukan melakukan uji validitas dan reliabilitas. 3.4.1 Validitas Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” (Arikunto, 2006:168). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran varibel yang dimaksud.
55
Untuk mengukur validitas tidaknya setiap faktor dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor tertentu dengan skor total, dengan menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson. Penggunaan rumus ini dikarenakan datanya dalam bentuk interval atau rasio. Rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson yaitu sebagai berikut:
Keterangan :
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
r xy = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total ∑ X = jumlah skor item ∑ Y = jumlah skor total yang diperoleh N = jumlah responden ∑ X2 = Jumlah Kuadrat skor item ∑ Y2 = Jumlah Kuadrat skor total Hasil perhitungan r xy dikonsultasikan dengan harga r kritik product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel maka dikatakan item soal itu valid. Atau dengan melihat hasil masing masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan.
56
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap 20 responden (N = 20) dan r tabel = 0,444 dengan jumlah pertanyaan sebanyak 45 pertanyaan dapat dirangkum per-item sebagai berikut : Tabel 3.1 : Hasil uji validitas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
R hitung 0,574 0,707 0,580 0,617 0,477 0,683 0,708 0,636 0,542 0,626 0,638 0,850 0,647 0,696 0,831 0,891 0,829 0,755 0,622 0,706 0,673 0,902 0,800 0,818 0,614 0,660 0,801 0,843 0,567 0,893
R tabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
57
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
0,825 0,862 0,931 0,691 0,786 0,729 0,878 0,545 0,601 0,916 0,561 0,830 0,810 0,527 0,637
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Butir pertanyaan dikatakan valid karena dari hasil perhitungan diperoleh r xy hitung > r tabel untuk jumlah responden 20 yaitu sebesar 0,444. Dari uji validitas dengan 45 pertanyaan dinyatakan valid. Butir pertanyaan yang valid digunakan sebagai instrumen penelitian, sehingga pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 pertanyaan. 3.4.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
“sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik” (Arikunto,
2006:178). Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Untuk menguji coba inst rumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal yaitu dengan cara menganalisa data dari satu kali hasil pengetesan. Hasil analisis tesebut akan diperoleh melalui
58
cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali 2006:46). Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan karena instrumennya berbentuk skala dan memiliki empat alternatif jawaban sehingga skornya 1 – 4. Rumus Alpha yaitu : k
2 b
r11 = 1 2 k 1 1
Keterangan : r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
12
2 b
= jumlah varians butir
= varians total Selanjutnya hasil reliabilitas angket penelitian dikonsultasikan
dengan harga r product moment pada taraf signifikan 5%. Jika r 11 > rtabel maka dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan rumus alpha diperoleh koefisien reliabilitas sebagai berikut :
59
Tabel 3.2 : Hasil Uji reliabilitas faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Cronbach Alpha Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan yang disarankan
Faktor-faktor yang 0,972
0,60
Reliabel
mempengaruhi prestasi belajar Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari r tabel, maka dapat dinyatakan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. 3.5
Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu ke simpulan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis faktor dan metode analisis deskriptif persentase .
3.5.1 Analisis Faktor Metode analisis faktor merupakan “suatu prosedur yang utamanya digunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi variabel yang jumlahnya sedikit ” (Supranto, 2004:114). Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengungkap faktor faktor mana saja yang memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar s iswa dalam mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal . Dengan rumus sebagai berikut:
60
X1 = Ai1 F1 + Ai2 F2 .......... Aik Fk + µ i Dimana X1
= Item/variabel dalam faktor
F 1–k
= Faktor-faktor
A 1-k
= Konstanta Faktor
µi
= Faktor-faktor unik Untuk perhitungan analisis faktor digunakan program SPSS for
Windows yang akan dilakukan teknis analisis tentang Barltlett’s Test of Sphericity, atau sama saja dengan uji korelasi Product Moment Pearson. Barltlett’s Test of Sphericity adalah “suatu uji stastistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi dalam populasi” (Supranto, 2004:117). Analisis ini m enunjukkan uji hipotesis statistik yang digunakan untuk mengetahui interdependensi atau hubungan antar item yang menjadi indikator suatu variabel. Perhitungan analisis faktor dengan software SPSS ini meliputi: 1. Correlation Matrix (uji idependensi=kebebasan) Analisis ini merupakan sajian hasil analisis korelasi antara item yang satu dengan item yang lain yang menjadi indikator, yang mungkin dapat atau tidak dapat dimasukan dalam persamaan analisis faktor. Suatu item dapat diproses dengan analisis faktor apabi la memiliki nilai korelasi < 0,8, sebaliknya jika nilai korelasi suatu item > 0 ,8 maka item tersebut tidak bisa diproses dengan analisis faktor atau ietm tersebut gugur.
61
2. Communality Menurut Supranto (2004:118) bahwa “a nalisis ini merupakan jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu varibel dengan varibel lain yang tercakup dalam analisis”. Analisis ini menunjukkan seberapa jauh variabel terukur yang dimiliki oleh variabel -variabel yang lain. Koefesien Communality disebut cukup efektif apabila bernilai > 50 %. 3. Total Variance Explained Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk, faktor yang terbentuk harus memiliki eigenvalue > 1. Eigenvalue merupakan “jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor” (Supranto, 2004:118). Jumlah varian tersebut adalah koefisien yang menunjukkan jumlah varian berasosiasi dengan masing-masing faktor prestasi belajar. Faktor yang mempunyai nilai eigenvalue > 1, maka faktor tersebut akan dimasukkan ke dalam model. 4. Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix merupakan distribusi variabel -variabel yang telah diekstrak kedalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading setelah melalui proses rotasi. Faktor loading merupakan “faktor korelasi sederhana antara variabel dengan faktor” (Supranto, 2004:118). Dapat dikatakan bahwa factor loading merupakan besarnya muatan suatu variabel. Suatu variabel akan dapat dimasukan sebagai indikator suatu faktor apabila memp unyai nilai loading > 0.50. variabel yang memiliki factor loading < 50 dianggap memiliki kontribusi yang lemah
62
terhadap faktor yang terbentuk sehingga harus direduksi atau digugurkan. 5. Kaiser Mayer Olkin (KMO) KMO untuk mengukur kelayakan sampling. KMO merupakan “suatu indeks yang digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor” (Supranto, 2004:118). Ketepatan analisis faktor tersebut untuk menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal tahun ajaran 2009/2010. Apabila Koefesien KMO antara 0.5 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, sedangkan apabila kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat. Setelah ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menggunakan analisis faktor, selanjutnya dengan analisis deskriptif dari eigenvalue (% of variance) dapat diketahui faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar. 3.5.2 Analisis Deskriptif Persentase Metode ini digunakan un tuk mendeskripsikan masing -masing indikator, dalam tiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya, maksudnya
adalah
data
yang
diperoleh
dikuantitatifkan
untuk
mempermudah dalam menggambarkan keadaan suatu obyek atau peristiwa yang bersifat sebagai kualit atif. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah : a. Mengecek kelengkapan data
63
b. Menyusun tabel data kemudian memasukkan skor jawaban kedalam tabel c. Memberikan skor sesuai dengan besarnya skor yang telah ditentukan dalam beberapa alteratif jawaba n d. Menghitung jumlah jawaban untuk masing -masing pertanyaan sesuai dengan kategori masing-masing, kemudian penjumlahan skor tia p variabel dalam skor keseluruhan. e. Menghitung persentase tiap variabel dengan menggunakan rumus persentase seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:281) : 100% Keterangan : Dp = persentase sub variabel n = nilai yang diperoleh sub varibel N = skor ideal f. Menentukan kriteria sebagai dasar untuk mengklasifikasikan hasil perhitungan persentase. Penentuan kriteria dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Menghitung skor maksimal dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor maksimal = 40 x 4 = 160 b. Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor minimum = 40 x 1 = 40 c. Menentukan persentase terendah dan tertinggi Persentase minimal
=
∑
∑
100%
64
=
Persentase maksimal
d. Rentang persentase
40 x 100% = 25% 160
=
∑
=
160 x 100% = 100% 160
100%
∑
= 100% - 25% = 75%
e. Menetukan interval kelas Interval kelas
%
=
=
=
% %
% %
= 18.75%
Tabel 3.3 Kriteria Deskriptif Persentase Skala 81.26% - 100% 62.51% - 81.25% 43.76% - 62.50% 25% - 43.75%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
65
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 4.1.1
Hasil Penelitian Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 1 Weleri Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Weleri yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan No.46 Weleri kabupaten Kendal. Menempati tanah seluas 909 m 2, lingkungan SMK Muhammadiyah 1 Weleri sangat mendukung untuk kegiatan belajar mengajar karena letaknya jauh dari pusat keramaian sehingga menghindarkan siswa dari kebisingan. SMK Muhammadiyah 1 Weleri memiliki 3 (tiga) program keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Rekayasa Perangkat Lunak. SMK Muhammadiyah 1 Weleri diambil sebagai subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa peneliti memahami situasi dan kondisi, sikap dan perilaku siswanya di SMK Muhammadiyah 1 Weleri.
4.1.2
Analisis Faktor Penelitian Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor melalui software SPSS ver. 16. Analisis ini dilakukan untuk mengungkap faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri. Dalam penelitian ini menggunakan 20 faktor yaitu kesehatan, intelegensi, minat, bakat, motivasi, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, metode
66
mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Dalam analisis ini dilakukan dengan beberapa tahap, sebab ada beberapa faktor yang harus dikeluarkan setiap tahap sampai dengan tidak ada item faktor yang tereliminasi. Berdasarkan pengujian menggunakan program bantu SPSS ver. 16 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Analisis Tahap 1 a. Hasil analisis tahap 1 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,237 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belum tepat digunakan. Sehingga perlu melakukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 1 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya kurang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 1 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 14 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor -faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 1 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 14 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempe ngaruhi prestasi belajar mata diklat
67
teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. e. Berdasarkan analisis tahap 1 tampak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan, maka perlu diadakan revisi dengan m elakukan kembali analisis faktor. 2. Analisis Tahap 2 a. Hasil analisis tahap 1 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,298 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belum tepat digunakan. Sehingga perlu melakukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 2 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya k urang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 2 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 12 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor-faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 2 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 12 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal.
68
e. Berdasarkan analisis tahap 2 tampak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan, maka perlu diadakan revisi dengan melakukan kembali analisis faktor. 3. Analisis Tahap 3 a. Hasil analisis tahap 3 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,298 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belum tepat digunakan. Sehingga perlu melakukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 3 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya kurang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 3 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 11 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor -faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 3 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 11 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupeten Kendal.
69
e. Berdasarkan analisis tahap 3 tampak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan, maka perlu diadakan revisi dengan melakukan kembali analisis faktor. 4. Analisis Tahap 4 a. Hasil analisis tahap 4 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,414 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belu m tepat digunakan. Sehingga perlu melakukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 4 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya kurang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 4 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 11 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor -faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 4 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 11 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal.
70
e. Berdasarkan analisis tahap 4 tampak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan yaitu, maka perlu diadakan revisi dengan melakukan kembali analisis faktor. 5. Analisis Tahap 5 a. Hasil analisis tahap 5 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,444 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belum tepat digunakan. Sehingga perlu mel akukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 5 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya kurang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 5 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 11 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor -faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 5 tentang Rotated Component Matrix, dapat diketahui bahwa terdapat 11 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal.
71
e. Berdasarkan analisis tahap 5 tampak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan, maka perlu diadakan revisi dengan melakukan kembali analisis faktor. 6. Analisis Tahap 6 a. Hasil analisis tahap 6 tentang Kaiser–Meyer-Olkin (KMO), yaitu angka indeks yang digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor. Nampak bahwa koefisien Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) sebesar 0,469 ≥ 0,5. Karena nilai KMO kurang dari 0,5, maka analisis ini belum tepat digunakan. Sehingga perlu melakukan kembali analisis faktor. b. Dari analisis 6 dapat dilihat tentang communalities, nampak bahwa tidak terdapat faktor yang nilainya kurang dari 0,5 sehingga dapat dikatakan faktor-faktor tersebut cukup efektif. c. Berdasarkan analisis tahap 6 tentang Total Variance Explained (TVE) dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih besar dari 1,00 berjumlah 11 buah faktor yang akan dibentuk oleh faktor -faktor yang akan dimasukkan ke dalam model untuk membentuk variabel. d. Pada analisis tahap 6 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 11 kelompok faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal.
72
e. Berdasarkan analisis tahap 6 tamp ak bahwa terdapat faktor yang harus digugurkan, maka perlu diadakan revisi dengan melakukan kembali analisis faktor. 7. Analisis Tahap 7 a. Setelah faktor-faktor yang gugur tersebut dikeluarkan dari model dan dilakukan pengujian ulang nampak bahwa nilai Kaiser–Meyer-Olkin Measure (KMO) adalah 0,561 ≥ 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil analisis ini sudah tepat digunakan. b. Dari analisis tahap 7 dapat dilihat tentang communalities, dimana nampak bahwa semua faktor nilainya lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang bersangkutan cukup efektif. c. Dari analisis tahap 7 tentang Total Variance Explained (TVE), dapat dilihat bahwa nilai eigenvalue yang lebih dari 1,00 berjumlah 10 buah faktor yang
akan dimasukkan ke dalam model untuk membent uk
variabel. d. Pada analisis tahap 7 tentang Rotated Component Matrix , dapat diketahui bahwa terdapat 10 komponen faktor yang nantinya akan membentuk variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. e. Berdasarkan analisis tahap 7, tampak bahwa tidak ada faktor yang harus dikeluarkan karena kurang dari 0,5 sehingga analisis tidak diperlukan lagi. Dengan kata lain terdapat 10 faktor yang terbentuk untuk
73
menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammdiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 beriku t: Tabel 4.1 Hasil Analisis Faktor
No
Item pembentuk
Muatan Faktor
PENAMAAN FAKTOR
Minat Bakat 1
33,441
Kemampuan dan minat
9,259
Psikologi siswa
6,512
Metode Pembelajaran
5,538
Metode mengajar guru
5,118
Lingkungan masyarakat
4,716
Keluarga
4,431
Kesehatan
4,005
Gedung dan Pendukung belajar
3,641
Hubungan sosial dengan masyarakat
Motivasi Waktu Sekolah Intelegensi 2 Disiplin Alat Pelajaran 3 Metode Belajar 4
Metode Mengajar Teman Bergaul
5 Bentuk Kehidupan Masyarakat Cara Orang Tua Mendidik 6 Hubungan Antar Anggota Keluarga 7
Kesehatan Kurikulum
8 Keadaan Gedung 9
Kegiatan siswa dalam masyarakat
74
Suasana Rumah 10
3,206
Lingkungan belajar
Media Massa Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011
4.1.3
Analisis Deskriptif Persentase Berdasarkan hasil analisis faktor di atas, menunjukkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal terbagi menjadi 10 (sepuluh) sub variabel yaitu 1) kemampuan dan minat, 2) psikologi siswa, 3) metode pembelajaran, 4) metode mengajar guru, 5) lingkungan masyarakat, 6) keluarga, 7) kesehatan, 8) gedung dan pendukung belajar, 9) hubungan sosial dengan masyarakat, 10) lingkungan belajar.
Untuk mengklasifikasikan hasil persentase
disesuaikan dengan kriteria deskriptif persentase yang sudah ditentukan. Adapun kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
No
Interval Persen
Kriteria
1
81,26% - 100%
Sangat baik
2
62,51% - 81,25%
Baik
3
43,76% - 62,50%
Cukup baik
4
25% - 43,75%
Tidak baik
Tabel 4.2 Kriteria Deskriptif Persentase
75
Berdasarkan perhitungan data penelitian diperoleh hasil persentase untuk tiap-tiap faktor yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Untuk lebih jelasnya masing -masing faktor akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Analisis Deskriptif Persentase tentang Kemampuan dan Minat Sub variabel kemampuan dan minat terdiri dari empat faktor yaitu minat, bakat, motivasi dan waktu sekolah. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri, dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Deskriptif Persentase tiap Indikator Kemampuan dan Minat No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Minat
269
320
84%
Sangat baik
2
Bakat
278
320
87%
Sangat baik
3
Motivasi
120
160
75%
Baik
4
Waktu Sekolah
270
320
84%
Sangat baik
937
1120
83,66%
Sangat baik
Jumlah
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2011
2. Analisis Deskriptif Persentase tentang Psikologi Siswa
76
Sub variabel psikologi siswa terdiri dari faktor disiplin sekolah dan intelegensi. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Deskriptif Persentase tiap Indikator Psikologi Siswa No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Disiplin
112
160
70%
Baik
2
Intelegensi
212
320
66%
Baik
324
480
67,5%
Baik
Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011 3. Analisis Deskriptif Persentase Metode Pembelajaran Sub variabel metode pembelajaran terdiri dari faktor alat pelajaran dan metode belajar. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5 Deskriptif Persentase tiap Indikator Metode Pembelajaran No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Alat pelajaran
243
320
76%
Baik
2
Metode belajar
126
160
79%
Baik
369
480
76,87%
Baik
Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
4. Analisis Deskriptif Persentase tentang Metode Mengajar Guru
77
Sub variabel metode mengajar guru yang disampaikan untuk siswa terdiri dari factor metode mengajar. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang metode megajar guru dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Deskriptif Persentase Indikator Metode Mengajar Guru No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Metode Mengajar
501
640
78,28%
Baik
501
640
78,28%
Baik
Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
5. Analisis Deskriptif Persentase tentang Lingkungan Masyarakat Sub variabel lingkungan masyarakat terdiri dari faktor teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang lingkungan masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Deskriptif Persentase tiap Indikator Lingkungan Masyrakat No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Teman bergaul
348
480
73%
Baik
110
160
69%
Baik
458
640
71,56%
Baik
2
Bentuk kehidupan masyarakat Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
78
6. Analisis Deskriptif Persentase tentang Keluarga Sub variabel keluarga terdiri dari faktor cara orang tua mendidik dan hubungan antar anggota keluarga. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang keluarga dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Deskriptif Persentase tiap Indikator Keluarga No 1
2
Indikator Cara orang tua mendidik Hubungan antar anggota keluarga Jumlah
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
248
320
78%
Baik
138
160
86%
Sangat baik
386
480
80,41%
Sangat baik
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2011
7. Analisis Deskriptif Persentase tentang Kesehatan Sub variabel kesehatan terdiri dari faktor kesehatan. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang keseh atan dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Deskriptif Persentase Indikator Kesehatan No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Kesehatan
200
320
62,5%
Cukup Baik
200
320
62,5%
Cukup Baik
Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
8. Analisis Deskriptif Persentase tentang Gedung dan Pendukung Belajar
79
Sub variabel gedung dan pendukung belajar terdiri dari factor kurikulum dan keadaan gedung. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muham madiyah 1 Weleri tentang gedung dan pendukung belajar dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Deskriptif Persentase tiap Indikator Gedung dan Pendukung Belajar No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
kurikulum
222
320
69%
Baik
2
Keadaan gedung
249
320
78%
Baik
471
640
73,59%
Baik
Jumlah
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
9. Analisis Deskriptif Persentase tentang Hubungan Sosial dengan Masyarakat Sub variabel hubungan sosial dengan masyarakat terdiri dari factor kegiatan siswa dalam masyarakat. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang hubungan sosial dengan masyarakat dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Deskriptif Persentase Indikator Hubungan Sosial dengan Masyarakat No 1
Indikator Kegiatan Siswa dalam Masyarakat Jumlah
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
197
320
61,56%
Cukup Baik
197
320
61,56%
Cukup Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
10. Analisis Deskriptif Persentase tentang Lingkungan Belajar
80
Sub variabel lingkungan belajar terdiri dari factor suasana rumah dan media massa. Mengenai hasil survei data primer dari 40 responden siswa kelas X AP SMK Muhammadiyah 1 Weleri tentang lingkungan belajar dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Deskriptif Persentase tiap Indikator Lingkungan Belajar No
Indikator
Skor Riil
Skor Ideal
Persentase
Kriteria
1
Suasana rumah
86
160
54%
Cukup Baik
2
Media massa
112
160
70%
Baik
Jumlah
198
320
61,87%
Cukup Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah Tahun 2011
4.2
Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian data melalui analisis faktor dan deskriptif persentase terlihat bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal terbagi dalam 10 bagian yaitu faktor 1) kemampuan dan minat; 2) psikologi siswa; 3) metode pembelajaran; 4) metode mengajar g uru; 5) lingkungan masyarakat; 6) keluarga; 7) kesehatan; 8) gedung dan pendukung belajar; 9) hubungan sosial dengan masyarakat; 10) lingkungan belajar.
1. Kemampuan dan Minat Dari hasil analisis faktor, faktor kemampuan dan minat memiliki kontribusi paling besar terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 33,44%. Pada
81
faktor kemampuan dan minat terdapat 4 item pembentuk antara lain minat, bakat, motivasi dan waktu sekolah. Masing -masing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator motivasi memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 75% dengan kriteria baik, dan yang paling banyak memberikan sumbangan adalah indikator bakat dengan kriteria sangat baik yaitu sebesar 87%, sedangkan indikator minat dan waktu sekolah memberikan sumbangan sama yaitu 8 4% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Minat merupakan faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari diri siswa. Dalam proses belajar siswa kadang mengalami kesulitan untuk menguasai materi yang sedang dipelajarinya. Keinginan siswa untuk menguasai materi dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasinya. Apabila siswa ada keinginan untuk menguasai mate ri yang sedang ia pelajari, maka siswa akan lebih memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan adanya perhatian siswa terhadap materi pelajaran, siswa akan senang mengikuti pelajaran tersebut dan materi yang diberikan oleh guru akan muda h dipahami siswa. Keinginan siswa untuk menguasai materi dengan cara memperhatikan materi yang diberikan menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki minat terhadap materi pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran. Maka siswa tersebut akan
82
belajar terus menerus, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajarnya pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. Siswa yang belajar sesuai dengan bakat yang ia miliki, maka nilai pelajaran yang ia peroleh juga akan baik. Karena dengan bahan p elajaran yang sesuai dengan bakatnya akan membuat siswa tersebut senang belajar dan siswa lebih giat belajarnya. Siswa dapat menggunakan kemampuan belajarnya dengan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Apabila siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, mengerjakannya dengan teliti maka hasil yang akan dicapai juga akan baik. Tetapi sebalikmya apabila siswa pada waktu mengerjakan soal tersebut tidak teliti maka hasil yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Untuk itu bakat siswa tersebut harus dilatih terus menerus agar siswa mendapatkan nilai atau prestasi yang baik. Motivasi seseorang akan sesuatu sangat mempengaruhi hasil yang dicapai. Siswa yang kurang motivasi terhadap pelajaran a kan merasa cepat bosan dengan pelajaran. Sehingga siswa ditu ntut untuk aktif dalam proses belajar. Siswa yang aktif adalah siswa yang berusaha memperhatikan penjelasan dari gurunya dan bertanya ketika tidak dapat memahami penjelasan materi tersebut. Keaktifan siswa dalam bertanya merupakan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan aktif bertanya maka siswa akan lebih mudah memahami materi teori kejuruan administrasi perkantoran, sehingga dengan adanya usaha siswa untuk memahami materi
83
yang sedang dipelajarinya, maka siswa tersebut akan mempunyai motivasi untuk belajar yaitu ingin memahami materi yang belum siswa pahami dan mengerti. Waktu sekolah sangat mempengaruhi proses belajar siswa disekolah. Pemilihan waktu yang tepat akan memberikan dampak posi tif bagi belajar siswa disekolah. Jam pelajaran paling efektif digunakan adalah pada waktu jam pertama yaitu dimana siswa masih dalam keadaan fres atau segar sehingga mempermudah siswa dalam memperoleh penjelasan dari guru. Tetapi sebaliknya apabila jam pe lajaran dilakukan pada saat jam terakhir maka proses belajar mengajar sudah tidak efektif lagi karena siswa sudah lelah atau bahkan mengantuk sehingga siswa akan sulit menerima penjelasan materi teori kejuruan administrasi perkantoran dari guru dengan baik . 2. Psikologi Siswa Dari hasil analisis faktor, faktor psikologi siswa memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 9,26%. Pada faktor psikologi siswa terdapat 2 item pembentuk antara lain disiplin dan intelegensi. Masingmasing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator intelegensi memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 66% dengan kriteria baik, dan yang paling banyak memberikan sumbangan adalah indikator disiplin dengan kriteria baik yaitu sebesar 70%.
84
Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut: Kedisiplinan dalam semua bidang sangat diperlukan. Seperti halnya kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru . Apabila siswa pada waktu mengumpulkan tugas dari guru itu tepat waktu maka guru akan merasa bahwa siswa yang diajarnya tersebut menghormati gurunya. Kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas dengan tepat waktu akan membuat siswa lebih teratur dalam belaj arnya. Karena siswa dituntut untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu, sehingga membuat siswa tersebut untuk belajar. Dengan terciptanya kondisi disiplin di sekolah maka proses belajar siswa akan berjalan dengan lancar, sehingga prestasi yang diharapkanpun akan semakin baik pula. Intelegensi sama pentingnya dengan disiplin. Siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih mudah memahami materi pelajaran, sehingga siswa tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Apabila siswa menemui atau merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas, maka siswa tersebut akan berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut, yaitu dengan banyak membaca buku, bertanya pada guru, maupun belajar bersama dengan teman. Dengan intelegensi yang dimiliki oleh siswa maka siswa juga lebih mudah untuk mendapatkan nilai yang baik pada mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. 3. Metode Pembelajaran
85
Dari hasil analisis faktor, faktor metode pembelajaran memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 6,51%. Pada faktor metode pembelajaran terdapat 2 item pembentuk antara lain alat pelajaran dan metode belajar. Masing-masing item pembentuk memili ki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator alat pelajaran memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 76% dengan kriteria baik, dan yang paling banyak memberikan sumbangan adalah indikator metode belajar dengan kriteria baik yaitu sebesar 79%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap-tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut: Alat pelajaran dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, dimana siswa dapat mengaplikasikan materi pelajaran dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kelengkapan literatur yang dimiliki oleh sekolah dan kelengkapan alat pembelajaran seperti buku wajib yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan buku wajib yang dimiliki siswa dapat membantu siswa dalam belajar terutama ketika guru sedang memberi materi pelajaran. Siswa dapat lebih memahami materi pelajaran dengan membaca buku tersebut. Selain buku wajib yang harus dimiliki siswa, k elengkapan literatur yang disediakan oleh sekolah juga dapat membantu belajar siswa. Kelengkapan literatur merupakan kelengkapan buku referensi atau b uku bacaan untuk mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran. Apabila di sekolah
86
memiliki buku literatur yang lengkap maka akan memudahkan siswa dalam mencari buku literatur yang dibutuhkan. Selain itu dengan buku literatur yang lengkap juga membantu siswa dalam mengerjakan tugas
atau
memahami materi pelajaran apabila menemui kesulitan dalam belajarnya. Metode belajar yang digunakan siswa haruslah bervariasi. Variasi dalam belajar merupakan variasi metode atau cara belajar siswa. Dengan penggunaan variasi belajar yang tepat akan dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik. Variasi belajar digunakan oleh siswa untuk menentukan cara atau metode belajar yang tepat untuk belajar. Karena metode belajar yang tepat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. 4. Metode Mengajar Dari hasil analisis faktor, faktor metode mengajar guru memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 5,54%. Metode mengajar setelah diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase masuk dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 78,28%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan faktor yang telah diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Penggunaan variasi metode mengajar guru sangat diperlukan. Dengan menggunakan beberapa metode d alam proses belajar mengajar, maka suasana kelas akan tercipta proses pembelajaran yang positif. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
87
tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan seefektif mungkin, karena guru yang progresif berani mencoba metode -metode yang baru, yang dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Dalam proses belajar mengaj ar selain metode guru dalam menyampaikan materi, guru juga harus memberikan tugas untuk siswa dengan frekuensi waktu yag tepat. Karena pemberian tugas yang terlalu sering akan membuat siswa mudah bosan dan lelah. Frekuensi pemberian tugas yang tepat akan memotivasi siswa berlatih dengan mengerjakan soal soal yang diberikan oleh guru, sehingga siswa akan belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya. Selain metode guru dalam menyampaikan materi dengan baik, guru juga harus memberikan contoh dalam mengajar. Se perti kedisiplinan guru untuk hadir tepat waktu pada saat jam pelajaran. Relasi guru dengan siswa juga dibutuhkan agar tercipta interaksi yang baik pada saat proses belajar mengajar. Karena sampai saat ini faktor guru yang sebagai subyek dalam pembelajaran merupakan faktor yang menentukan prestasi dalam belajar siswa. Guru diharapkan mampu menerapkan metode mengajar dengan baik dan memberikan dorongan belajar bagi siswa sehingga siswa mempunyai motivasi dan semangat belajar yang tinggi. 5. Lingkungan Masyarakat
88
Dari hasil analisis faktor, faktor lingkungan masyarakat memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 5,12%. Pada faktor lingkungan masyarakat terdapat 2 item pembentuk antara lain teman bergaul dan bentuk kehidupan mayarakat . Masing-masing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator bentuk kehidupan masyara kat memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 69% dengan kriteria baik, sedangkan indikator teman bergaul masuk dalam kriteria baik dengan persentase sebesar 73%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Keadaan lingkungan masyarakat merupakan keadaan atau kondisi lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal siswa. Apabila keadaan lingkungan masyarakat tenang dan harmonis, dimana antar warganya salin g membantu satu sama lain. Maka siswa dalam belajar juga akan merasa nyaman dan tenang karena siswa tersebut merasa tidak ada yang menggangu dia dalam belajar, sehingga siswa akan berkonsentrasi dalam belajar. Tetapi sebaliknya apabila keadaan lingkungan m asyarakat tidak harmonis maka siswa merasa terganggu dalam belajarnya dan dia akan sulit unt uk berkonsentrasi dalam belajar. 6. Keluarga
89
Dari hasil analisis faktor, faktor keluarga memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabe l total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 4,72%. Pada faktor keluarga terdapat 2 item pembentuk antara lain cara orang tua mendidik dan hubungan antar anggota keluarga . Masing-masing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifi kasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator cara orang tua mendidik memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 78% dengan kriteria baik, sedangkan indikator hubungan antar anggota keluarga masuk d alam kriteria sangat baik dengan persentase sebesar 86%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap-tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Dukungan belajar dari orang tua dengan memberikan pehatia n dan membimbing untuk belajar, serta hubungan yang baik dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa dalam belajar. Dukungan orang tua pada saat siswa belajar dapat mendukung motivasi siswa dalam belajar. Siswa pun menjadi mengerti apabila te rdapat hal-hal yang tidak mereka ketahui dan ingin mereka tanyakan . Sehingga siswa mendapatkan perhatian dan dukungan dari orang tua me reka pada saat belajar di rumah. 7. Kesehatan Dari hasil analisis faktor, faktor kesehatan memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 4,43%. Indikator kesehatan setelah
90
diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase masuk dalam kriteria cukup baik dengan persentase sebesar 62,5%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap-tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Kondisi kesehatan siswa akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Apabila kondisi siswa dalam keadaan sehat dan fit, maka siswa dalam belajar akan mudah menerima materi yang dipelajarinya. Apabila kondisi tubuh siswa sehat maka siswa tidak akan merasa terganggu dalam belajarnya, tetapi sebaliknya apabila kondisi tubuh siswa kurang sehat maka siswa akan merasa kesulitan dalam menerima materi, sulit berkonsentrasi dan mudah lelah. Selain itu juga siswa tidak akan hadir apabila kondisi tubuhnya kurang sehat dan siswa tersebut akan ketinggalan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. 8. Gedung Dan Pendukung Belajar Dari hasil analisis faktor, faktor gedung dan pendukung belajar memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 4,00%. Pada faktor metode pembelajaran terdapat 2 item pembentuk antara lain kurikulum dan keadaan gedung. Masing-masing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indi kator kurikulum memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 69% dengan kriteria baik, sedangkan indikator keadaan gedung dengan persentase sebesar 87% masuk kedalam kriteria baik.
91
Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Kurikulum yang tepat dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Seperti k omposisi materi pelajaran yang merupakan komposisi dari setiap materi yang diajarkan oleh guru. Deng an komposisi materi yang tepat atau sesuai dengan kemampuan siswa yang diajar maka materi tersebut akan mudah dipahami oleh siswa . Selain kurikulum dengan komposisi materi yang tepat, t ingkat kesulitan materi juga harus diperhatikan. Tingkat kesulitan mate ri merupakan seberapa besar tingkat kesulitan atau kesukaran dari materi yang diajarkan oleh guru. Apabila materi yang diajarkan guru sulit dan susah untuk dipahami maka guru harus pandai-pandai dalam menerangkan materi yang diajarnya agar siswa dapat memahami materi tersebut. Keadaan gedung dengan kondisi ruang kelas dan s uasana kelas yang tenang dan nyaman untuk belajar dapat memudahkan siswa dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru. Karena dengan ruang kelas dan suasana kelas yang tenang dan nyaman siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam menerima pelajaran sehingga membantu siswa tersebut dalam memahami materi yang telah diajarkan oleh guru . Selain itu kelengkapan sarana dan prasarana belajar di sekolah juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa akan merasa nyaman dan rajin belajar jika kelengkapan belajar terpenuhi. Tersedianya buku pelajaran dan alat tulis yang memadahi membantu siswa dalam pencapaian prestasi belajar. Dengan demikian
92
keadaan gedung dengan ruang kelas yang nyaman se rta kelengkapan sarana prasarana dari sekolah dapat membantu siswa berkonsentrasi dalam belajarnya, sehingga prestasi yang dicapai juga akan baik. 9. Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Dari hasil analisis faktor, faktor hubungan sosial dengan masyarakat memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 3,64%. Indikator kegiatan siswa dalam masyarakat setelah diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase masuk dalam kriteria cukup baik dengan persentase sebesar 61,56%. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut: Kegiatan siswa dalam masyarakat berfungsi untuk menyalurkan kemampuan siswa sesuai bakat dan minat siswa. Siswa yang mengikuti organisasi dalam masyarakat akan membantu siswa mengasah kemampuan siswa tersebut. Namun demikian pemberian batasan jumlah kegiatan siswa dalam masyarakat yang diikuti siswa harus ditetapka n, karena siswa yang setiap hari mengikuti kegiatan diluar sekolah lama kelamaan akan mengganggu proses belajar. Siswa akan kelelahan sesampainya dirumah sehingga tidak dapat belajar pada malam harinya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa keaktifan siswa da lam mengikuti kegiatan dalam masyarakat termasuk cukup baik. Terdapat siswa yang selalu aktif dalam
93
kegiatan masyarakat, namun demikian juga terdapat siswa yang hanya kadang-kadang dalam mengikuti kegiatan masyarakat. 10. Lingkungan Belajar Dari hasil analisis faktor, faktor llingkungan belajar memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar. Hal itu dapat dilihat pada tabel total variance explained di analisis faktor yaitu sebesar 3,21%. Pada faktor lingkungan belajar terdapat 2 item pembentuk antara lain suasana rumah dan media massa. Masing-masing item pembentuk memiliki kontribusi yang dapat diklasifikasikan kedalam kriteria deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator suasana rumah memberikan sumbangan paling sedikit yaitu sebesar 5 4% dengan kriteria cukup baik, sedangkan indikator media massa dengan presentase sebesar 70% masuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil analisis faktor dan tiap -tiap faktor yang diklasifikasikan kedalam deskriptif persentase dapat dijelaskan sebagai berikut : Suasana rumah atau tempat tinggal merupakan faktor pendukung prestasi belajar. Apabila suasana rumah tempat tinggal siswa dalam keadaan tenang, maka siswa akan mudah berkonsentrasi dalam belajarnya dan materi yang dipelajarinya pun mudah diterimanya. Untuk itu anggota keluarga juga turut membantu dengan tidak menyalakan televisi keras -keras, karena akan membuat siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar. Dengan suasana rumah yang tenang siswa akan lebih mudah dalam belajar, sehingga prestasi belajar yang dicapainya pun memuaskan.
94
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
yang
telah
disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis faktor terdapat 10 faktor yang berpotensi berpengaruh terhadap prestasi belajar mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Faktor tersebut yaitu: a. Faktor kemampuan dan minat (33,44%), yang terdiri dari m inat, bakat, motivasi dan waktu sekolah. b. Faktor psikologi siswa (9,26%), yang terdiri dari disiplin dan intelegensi. c. Faktor metode pembelajaran (6,51%), yang terdiri dari alat dan metode belajar. d. Faktor metode mengajar guru (5,54%) e. Faktor lingkungan masyarakat (5,12%), yang terdiri dari teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. f. Faktor keluarga (4,72%), yang terdiri dari cara orang tua mendidik dan hubungan antar anggota keluarga.
95
g. Faktor kesehatan (4,43%) h. Faktor gedung dan pendukung belajar (4,00%), yan g terdiri dari kurikulum dan keadaan gedung. i. Faktor hubungan sosial dengan masyarakat (3,64%), yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat. j. Faktor lingkungan belajar (3,21%) yang terdiri dari suasana rumah dan media massa. 2. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh kriteria deskriptif persentase pada tiap-tiap item pembentuk faktor yaitu : a. Faktor kemampuan dan minat dengan item pembentuk minat kriteria sangat baik (84%), bakat kriteria sangat baik (87%), motivasi kriteri baik (75%), dan waktu sekolah kriteria sangat baik (84%). b. Faktor psikologi siswa dengan item pembentuk disiplin kriteria baik (70%) dan intelegensi kriteria baik (66%). c. Faktor metode pembelajaran dengan item pembentuk alat pelajaran kriteria baik (76%) dan metode belajar kriteria baik (79%). d. Faktor metode mengajar guru masuk dalam kriteria baik (78,28%). e. Faktor lingkungan masyarakat dengan item pembentuk teman bergaul kriteria baik (73%) dan bentuk kehidupan masyarakat kriteria baik (69%). f. Faktor keluarga dengan item pembentuk cara oran g tua mendidik kriteria baik (78%) dan hubungan antar anggota keluarga kriteria sangat baik (86%).
96
g. Faktor kesehatan masuk dalam kriteria cukup baik (62,5%). h. Faktor gedung dan pendukung belajar dengan item pembentuk kurikulum kriteria baik (69%) dan keadaan gedung kriteria baik (78%). i. Faktor hubungan sosial masyarakat dengan item pembentuk kegiatan siswa dalam masyarakat kriteria cukup baik (61,56%). j. Faktor lingkungan belajar dengan item pembentuk suasana rumah kriteria cukup baik (54%) dan media massa krite ria baik (70%). 5.2. Saran 1.
Hendaknya keluarga menciptakan suasana rumah yang tenang dan nyaman seperti tidak menyalakan televisi dengan keras, sehingga siswa dapat belajar dengan baik dirumah agar mendapatkan nilai atau prestasi sesuai yang diharapkan.
2.
Siswa sebaiknya membagi waktu antara belajar dengan kegiatan siswa dalam masyarakat, sehingga siswa dapat konsentrasi belajar dengan baik untuk mencapai prestasi yang baik pula.
3.
Seharusnya siswa dapat lebih menjaga kesehatan dengan istirahat secara teratur agar tidak mengganggu konsentrasi belajar saat proses belajar mengajar berlangsung.
4.
Hendaknya orang tua lebih memperhatikan media massa yang digunakan oleh anak-anaknya, agar media massa tersebut tetap berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar.
97
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri.2004. Psikologi Belajar.Semarang: IKIP Semarang Press Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .Jakarta: PT. Rineka Cipta Diaz, Antonia Lozano.2006.” Personal, Family, Academic Factors Affecting Low Achievmentin Secondary School”. Dalam Electronic Journal of Research in Educationalpsychology and Psychopedagogy 1. Almeira: University of the Almeira Dimyati, Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: PT.Rineka Cipta Djaali.2007.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT.Bumi Aksara Ghozali,
Imam.2006.Aplikasi
Analisis
Multivariat
Dengan
Program
SPSS.Semarang:Badan Penerbit UNDIP Gie, The Liang.2000.Administrasi Perkantoran Modern .Yogyakarta: Liberty Hamalik, Oemar.2003.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara Kirmani, Nighat Sana.2008. ”Identification And Analysis of the Factors Student Aceivment in Higher Education” .Dalam Journal of Education. Lahore: University of the Punjab
98
Midzakir,
Ahmad,
Joko
Sutrisno.1997. Psikologi
Pendidikan.Bandung:
CV.Pustaka Setia Slameto.2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya .Jakarta: PT. Rineka Cipta Subedi, Bidya Raj.2009.”Factors Influencing Hight School Student Achievment In Nepal”.Dalam International Education Journal Vol.4 No.2.Nepal: Florida State University Sukmadinata, Nana Syaoidih.2005. Metode Penelitian Pendidikan .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Supranto, J.2004.Analisis Multivariat Arti dan Prestasi .Jakarta: PT. Rineka Cipta Syah, Muhibbin.2004.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Tu’u, Tulus.2004.Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa .Jakarta: PT. Grasindo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
99
Lampiran 1 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI Alamat: Gedung C-6, kampus Sekaran Gunungpati, Semarang Telp. 70778922 Fax. 8508015, e - emil : Ekonomi @ UNNES Kepada : Siswa/ Siswi SMK Muhammadiyah 1 Weleri Di Kendal Dengan hormat, Sehubungan diadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Diklat Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten K endal” sebagai prasyarat menyelesaikan studi strata 1 (satu), maka peneliti bermaksud mengumpulkan data untuk menyelesaikan penelitian tersebut. Oleh karena itu, peneliti mohon bantuan Anda untuk mengisi angket yang terlampir pada halaman berikut dengan se jujur-jujurnya. Pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi keberadaan Anda sebagai siswa/siswi di SM K Muhammadiyah 1 Weleri Kabupaten Kendal. Demikian permohonan peneliti, atas bantuan dan partisipasi yang Anda berikan saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,
Devi Ima Mulyaningrum
100
ANGKET PENELITIAN
I.
II.
Identitas Responden Nama : Kelas : No Absen : Petunjuk Pengisian 1. Sebelum menjawab pertanyaan, isilah identitas responden terlebih dahulu. 2. Harap Anda baca baik-baik setiap pertanyaan di bawah ini. 3. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai, dengan membubuhkan tanda (X) pada huruf jawaban yang tersedia. 4. Jawablah semua pertanyaan yang ada dengan jujur, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 5. Jika jawaban Anda salah dan ingin dibetulkan, caranya sebagai berikut: Contoh : Jawaban semula : a b c d Jawaban baru : a b c d
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai ! 1. Bagaimanakah kondisi tubuh anda selama mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Sangat sehat, sehingga dapat mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran dengan baik. b. Cukup sehat, sehingga tetap bisa mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran. c. Kurang sehat, sehingga mengganggu konsentrasi saat mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran. d. Tidak sehat, sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran. 2. Untuk menjaga kondisi tubuh, berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk beristirahat setiap harinya? a. Kurang dari 4 jam sehari c. 6-7 jam sehari b. 4-5 jam sehari d. Lebih dari 7 jam sehari 3. Berapa kalikah Anda tidak mengikuti pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran karena sakit? a. Tidak pernah c. 3 – 4 kali b. 1 – 2 kali d. Lebih dari 4 kali 4. Pernahkah anda mendapat nilai kurang dari 7 untuk mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Tidak pernah c. Pernah 2 kali b. Pernah 1 kali d. Pernah lebih dari 2 kali 5. Menurut Anda seberapa tingkat kesulitan dalam mengerjakan tugas mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran?
101
a. Kurang dari 20% c. Antara 40%-60% b. Antara 20%-40% d. Lebih dari 60% 6. Apakah Anda mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan oleh guru Anda? a. Setiap pertemuan selalu dipelajari kembali b. Setiap 2 - 3 kali pertemuan dipelajari kembali c. Kadang-kadang dipelajari kembali d. Tidak pernah dipelajari kembali 7. Apakah yang Anda lakukan ketika guru sedang menjelaskan materi teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Memperhatikan dari awal sampai akhir pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran b. Memperhatikan hanya pada awal pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran c. Memperhatikan sambil mengerjakan tugas se lain pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran d. Tidak memperhatikan sama sekali pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran 8. Apakah Anda teliti dalam mengerjakan soal teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Sangat teliti dalam mengerjakan soal teori kejuruan administrasi perkantoran b. Teliti dalam mengerjakan soal teori kejuruan administrasi perkantoran c. Kurang teliti dalam mengerjakan soal teori kejuruan administrasi perkantoran d. Tidak pernah teliti dalam mengerjakan soal teo ri kejuruan administrasi perkantoran 9. Pada saat pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran berlangsung, bagaimana sikap Anda didalam kelas? a. Memperhatikan dan mencatat b. Memperhatikan tetapi tidak mencatat c. Kurang memperhatikan d. Tidak memperhatikan sama sekali 10. Apakah anda aktif bertanya dalam setiap pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Setiap pertemuan selalu bertanya b. Bertanya, apabila ada materi yang sulit (3 - 4 kali pertemuan) c. Bertanya, apabila disuruh oleh guru (1 - 2 kali pertemuan) d. Tidak pernah bertanya 11. Apabila Anda kurang jelas dan kurang paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, apa yang Anda lakukan? a. Mempelajari materi tersebut kembali lebih dari 4 kali dan bertanya kepada guru b. Mempelajari materi tersebut kembali 3 - 4 kali dan bertanya kepada guru c. Mempelajari materi tersebut kembali 1 - 2 kali dan bertanya kepada guru d. Tidak ada usaha mempelajari materi tersebut
102
12. Pada waktu dirumah dan saat jam belajar, Anda tidak belajar, bagaimana sikap orang tua Anda? a. Menegur dan menyuruh untuk segera belajar b. Memarahi dan menyuruh untuk segera belajar c. Memarahi tetapi tidak menyuruh untuk segera belajar d. Acuh tak acuh dan tidak memperhatikan 13. Apakah orang tua Anda sering mendampingi atau mengawasi pada saat Anda belajar? a. Sangat sering, setiap hari selalu mengawasi saya belajar b. Cukup sering, 2 – 3 kali seminggu mengawasi saya belajar c. Kadang-kadang, seminggu sekali mengawasi saya belajar d. Tidak pernah mengawasi saya belajar 14. Bagaimanakah hubungan antar anggota keluarga Anda selama ini? a. Harmonis, membantu dalam kegiatan belajar b. Cukup harmonis, sehingga cukup membantu dalam kegiatan belajar c. Kurang harmonis, sehingga kurang membantu dalam kegiatan belajar d. Tidak harmonis, sehingga tidak membantu dalam kegiatan belajar 15. Apakah keluarga dirumah perhatian terhadap kegiatan belajar Anda? a. Sangat perhatian, selalu mengingatkan untuk segera belajar b. Perhatian, mengingatkan untuk belajar c. Kurang perhatian, kadang-kadang mengingatkan untuk belajar d. Tidak perhatian untuk mengingatkan belajar 16. Bagaimanakah kondisi rumah Anda pada saat Anda belajar? a. Sangat tenang, sehingga mudah berkonsentrasi dalam belajar b. Tenang, sehingga cukup mudah berkonsentrasi dalam belajar c. Ramai, sehingga terganggu konsentrasinya dalam belajar d. Sangat ramai, sehingga tidak dapat berkon sentrasi dalam belajar 17. Berapa jumlah penghasilan orang tua Anda? a. Lebih dari Rp 1.000.000,-/bulan b. Rp 700.000,- - Rp 1.000.000,-/bulan c. Rp 300.000,- - Rp 700.000,-/bulan d. Kurang dari Rp 300.000,-/bulan 18. Apakah dalam pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran orang tua Anda selalu memenuhi kebutuhan belajar Anda? a. Selalu, dengan membelikan buku pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran, LKS dan peralatan belajar b. Sering, dengan membelikan buku pelaj aran teori kejuruan administrasi perkantoran dan LKS c. Kadang-kadang, tetapi hanya sebatas LKS d. Tidak pernah sama sekali 19. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Anda dalam menyampaikan materi teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Sangat bervariasi (ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas, dan latihan soal) b. Bervariasi (ceramah, tanya jawab dan tugas) c. Kurang bervariasi (ceramah dan tugas) d. Tidak bervariasi (ceramah)
103
20. Apakah setiap kali pertemuan pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran guru Anda selalu memberikan tugas dirumah? a. Selalu (setiap selesai memberikan materi) b. Sering (setiap 2-3 kali pertemuan) c. Kadang-kadang ( setiap 4-5 kali pertemuan) d. Tidak pernah 21. Berapa kali guru Anda datang terlambat ketika mengajar materi teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Tidak pernah terlambat b. Terlambat 1 - 2 kali c. Terlambat 3 - 4 kali d. Terlambat lebih dari 5 kali 22. Bagaimanakah hubungan guru teori kejuruan administrasi perkantoran dan siswa dalam lingkungan sekolah Anda? a. Sangat harmonis, baik dilingkungan sekolah maupun diluar kelas b. Cukup harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas c. Kurang harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas d. Tidak harmonis, baik ketika mengajar maupun diluar kelas 23. Bagaimanakah pendapat Anda terhadap tingkat kesulitan materi pada teori kejuruan administrasi perkantoran yang Anda pelajari? a. Sangat mudah, lebih dari 60% materi yang diajarkan dapat dipelajari siswa b. Mudah, 40% - 60% materi yang diajarkan dapat dipelajari siswa c. Sulit, 20% - 40% materi yang diajarkan cukup sulit dipelajari siswa d. Sangat sulit, kurang dari 20% materi yang diajarkan sulit untuk dipelajari siswa 24. Dalam mata diklat teori kejuruan administrasi perkantoran bukan hanya diajarkan teori tetapi praktek secara langsung, bagaimanakah komposisi pemberian materi teori kejuruan administrasi perkantoran antara teori dan praktek secara langsung yang diajarkan disekolah? a. Seimbang, pemberian materi antara teori ke juruan administrasi perkantoran dan praktek yang diberikan guru b. Cukup seimbang, pemberian materi antara teori kejuruan administrasi perkantoran dan praktek yang diberikan guru c. Kurang seimbang, pemberian materi antara teori kejuruan administrasi perkantoran dan praktek yang diberikan guru d. Tidak seimbang, pemberian materi antara teori kejuruan administrasi perkantoran dan praktek yang diberikan guru 25. Apakah Anda pernah datang terlambat pada saat pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Tidak pernah sama sekali b. Pernah terlambat 1 kali c. Pernah terlambat 2 kali d. Sering terlambat lebih dari 3 kali 26. Apakah Anda pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Tidak pernah terlambat c. Pernah terlambat 2 kali
104
b. Pernah terlambat 1 kali d. Sering terlambat 27. Bagaimanakah kelengkapan buku teori kejuruan administrasi perkantoran di perpustakaan sekolah Anda? a. Sangat lengkap, terdapat lebih dar i 4 jenis buku literatur b. Cukup lengkap, terdapat 2-3 jenis buku literatur c. Kurang lengkap, hanya ada 1 buku literatur d. Tidak ada buku literatur 28. Menurut pendapat Anda, bagaimanakah kelengkapan sarana/alat peraga pembelajaran yang disediakan sekolah dalam proses belajar mengajar teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Lengkap, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar b. Cukup lengkap, sehingga dapat membantu proses pembelajaran c. Kurang lengkap, sehingga kadang -kadang menghambat proses pembelajaran d. Tidak lengkap, sehingga menghambat proses pembelajaran 29. Menurut Anda apakah waktu pelajaran untuk teori kejuruan administ rasi perkantoran di sekolah Anda sudah tepat? a. Sangat tepat, sehingga materi dapat dipelajari dengan baik b. Tepat, sehingga materi cukup dapat dipelajari dengan baik c. Kurang tepat, sehingga materi kurang dapat dipelajari dengan baik d. Tidak tepat, sehingga materi tidak dapat dipelajari dengan baik 30. Pada jam pelajaran yang keberapa proses belajar mengajar teori kejuruan administrasi perkantoran dilaksanakan? a. Jam I – II c. Jam V – VI b. Jam III – IV d. Diatas jam ke VI 31. Bagaimana suasana kelas Anda pada saat kegiatan belajar mengajar teori kejuruan adminsitrasi perkantoran berlangsung? a. Sangat tenang, sehingga mudah untuk melaksanakan proses belajar mengajar b. Agak tenang, sehingga agak terganggu untuk melaksanakan proses belajar mengajar c. Ramai, sehingga terganggu proses belajar mengajar d. Sangat ramai, sehingga tidak dapat melaksanakan proses belajar mengajar 32. Bagaimanakah keadaan ruang kelas yang Anda tempati untuk belajar, apakah nyaman dan mendukung proses pembelajaran? a. Nyaman dan sangat menduku ng proses pembelajaran b. Cukup nyaman dan cukup mendukung proses pembelajaran c. Kurang nyaman dan kurang mendukung proses pembelajaran d. Tidak nyaman dan tidak mendukung proses pembelajaran 33. Apakah fasilitas diruang kelas Anda (white board, spidol, penghapus, penggaris, dll) sudah lengkap? a. Lengkap, sehingga membantu proses belajar mengajar pelajaran teori kejuruan administrasi perkantora b. Cukup lengkap, sehingga cukup membantu proses belajar mengajar pelajaran teori kejuruan administrasi perkantoran
105
c. Kurang lengkap, sehingga cukup menghambat proses belajar mengajar teori kejuruan administrasi perkantoran d. Tidak lengkap, sehingga menghambat proses belajar mengajar teori kejuruan administrasi perkantoran 34. Bagaimana cara Anda dalam mempelajari bahan pelajaran pada teori kejuruan administrasi perkantoran? a. Membaca dan mengerjakan soal b. Membaca dan memahami c. Membaca dan menghafal d. Membaca saja 35. Kapan waktu Anda belajar teori kejuruan administrasi perkantoran di luar jam sekolah atau di rumah? a. Pada waktu sore hari dengan mengikuti les b. Pada waktu sore hari dengan belajar kelompok bersama teman -teman c. Pada malam hari dengan bimbingan orang tua atau kakak d. Pada malam hari dengan belajar sendir i 36. Berapa waktu yang anda sisihkan untuk belajar teori kejuruan administrasi perkantoran setiap hari? a. Satu sampai satu setengah jam c. 15 – 45 menit b. 45 menit – 1 jam d. Kurang dari 15 menit 37. Apakah Anda mengikuti kegiatan sosial di luar sekolah? a. Tidak mengikuti kegiatan sosial b. Mengikuti 1 kegiatan sosial c. Mengikuti 2 kegiatan sosial d. Mengikuti lebih dari 3 kegiatan sosial 38. Apakah Anda mengikuti bimbingan belajar atau les diluar jam sekolah? a. Tidak mengikuti, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar b. Mengikuti 1 bimbingan belajar, sehingga agak mengganggu proses belajar mengajar c. Mengikuti 2 bimbingan belajar, sehingga cukup menggangu proses belajar mengajar d. Mengikuti 3 bimbingan belajar, sehingga sangat menggangu proses belajar mengajar 39. Dalam sehari berapa jumlah waktu yang Anda gunakan untuk menonton televisi? a. Kurang dari 1 jam sehari c. 3 – 4 jam sehari b. 1 – 2 jam sehari d. Lebih dari 4 jam sehari 40. Pada saat ini mass media begitu banyak jenisnya baik media elektronik maupun media cetak, dari sekian banyak jenis mass media apakah mempengaruhi kegiatan belajar Anda? a. Sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar teori kejuruan administrasi perkantoran b. Berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar teori kejuruan administrasi perkantoran c. Kurang berpengaruh terhadap kegiatan belajar teori kejuruan administrasi perkantoran
106
d. Tidak berpengaruh sama sekali terhadap kegiatan belajar teori kejuruan administrasi perkantoran 41. Apakah Anda sering belajar bersama dengan teman bergaul di luar sekolah Anda? a. Sering hampir setiap hari b. Agak sering, 2 – 3 kali dalam seminggu c. Kadang-kadang, 1 kali dalam seminggu d. Tidak pernah belajar bersama 42. Dalam seminggu, berapa kali Anda pergi bermain atau berkumpul dengan teman bergaul Anda? a. Tidak pernah c. 3 – 4 kali dalam seminggu b. 1 – 2 kali dalam seminggu d. Lebih dari 4 kali dalam seminggu 43. Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal yang Anda tempati untuk belajar? a. Aman dan nyaman sehingga menimbulkan semangat untuk belajar b. Aman tetapi kurang nyaman untuk menimbulkan semangat belajar c. Kurang aman sehingga kurang nyaman untuk menimbulkan semangat belajar d. Tidak aman dan tidak nyaman sehingga tidak menimbulkan semangat belajar 44. Bagaimana keadaan masyarakat lingkungan sekitar anda? a. Sangat baik dan mendukung untuk kegiatan belajar b. Baik tetapi kurang mendukung untuk kegiatan belajar c. Kurang baik untuk kegiatan belajar d. Tidak baik untuk kegiatan belajar 45. Apakah rata-rata pendidikan masyarakat di lingkungan tempat tinggal Anda? a. Perguruan tinggi c. SMP/sederajat b. SMA/sederajat d. Di bawah SMP
107
Lampiran 4 FAKTOR ANALISIS 1 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
.237 1.437E3
df
741
Sig.
.000
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.25 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.33 X1.34 X1.35
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .857 .915 .860 .915 .884 .903 .890 .809 .853 .784 .901 .829 .915 .880 .772 .822 .820 .787 .822 .830 .861 .828 .875 .818 .842 .866 .880 .873 .831 .834 .863 .809 .792 .847 .786
108
X1.36 X1.37 X1.38 X1.39 X1.40 X1.41 X1.42 X1.43 X1.44 X1.45
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.861 .808 .853 .907 .907 .903 .876 .899 .802 .817
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Extraction Sums of Squared Loadings
Initial Eigenvalues Compo nent 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Total 14.104 3.732 2.864 2.331 2.156 1.890 1.850 1.713 1.641 1.423 1.303 1.181 1.067 1.030 .805 .728 .650 .583 .528 .474 .399 .379 .342 .278 .272 .228 .209
% of Variance 31.342 8.292 6.365 5.180 4.792 4.200 4.111 3.807 3.647 3.163 2.896 2.625 2.372 2.290 1.790 1.618 1.444 1.296 1.174 1.054 .888 .842 .760 .617 .604 .508 .465
Cumulative % 31.342 39.634 45.999 51.178 55.970 60.171 64.282 68.089 71.736 74.899 77.794 80.419 82.791 85.081 86.871 88.490 89.934 91.230 92.404 93.458 94.346 95.187 95.948 96.565 97.168 97.676 98.141
Total 14.104 3.732 2.864 2.331 2.156 1.890 1.850 1.713 1.641 1.423 1.303 1.181 1.067 1.030
Rotation Sums of Squared Loadings
% of Cumulative Variance % Total 31.342 8.292 6.365 5.180 4.792 4.200 4.111 3.807 3.647 3.163 2.896 2.625 2.372 2.290
31.342 39.634 45.999 51.178 55.970 60.171 64.282 68.089 71.736 74.899 77.794 80.419 82.791 85.081
3.922 3.689 3.495 3.491 2.845 2.776 2.555 2.508 2.490 2.484 2.145 2.116 2.050 1.720
% of Cumulative Variance % 8.716 8.198 7.766 7.758 6.323 6.169 5.678 5.573 5.533 5.521 4.766 4.703 4.555 3.822
8.716 16.914 24.680 32.438 38.761 44.930 50.608 56.181 61.714 67.235 72.001 76.704 81.260 85.081
109
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
.148 .138 .127 .103 .094 .080 .044 .038 .033 .015 .008 .007 4.326E-16 2.689E-16 1.254E-16 -1.512E-16 -2.134E-16 -6.682E-16
.330 .307 .282 .229 .210 .177 .098 .085 .073 .034 .018 .015 9.612E-16 5.976E-16 2.787E-16 -3.361E-16 -4.742E-16 -1.485E-15
98.471 98.778 99.061 99.289 99.499 99.676 99.775 99.860 99.933 99.967 99.985 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1 X1.14 X1.11 X1.28 X1.44 X1.6 X1.43 X1.33 X1.34 X1.18 X1.9 X1.15 X1.20 X1.29 X1.45 X1.30 X1.22 X1.5 X1.4 X1.13
.749 .689 .684 .645 .644 .641 .635 .634 .631 .616 .615 .611 .609 .609 .605 .599 .597 .574 .572
2
3
4
5
6
7
8
-.310 -.014 -.182 -.179 -.094 .063 .142 -.225 .032 -.375 -.093 -.312 -.155 .255 -.427 .163 .226 .094 -.121
.038 .066 .462 .347 -.120 .104 -.218 -.026 .081 -.219 -.223 -.143 -.137 .176 -.410 -.038 .247 -.452 .113
.127 .073 -.156 -.063 .398 -.079 .217 -.183 -.087 .081 -.402 .013 .024 .208 -.046 -.413 -.151 -.413 .166
-.158 .119 -.114 .075 .023 -.003 .049 .032 -.235 .168 -.298 -.061 .190 -.021 .121 -.099 .181 .245 -.052
-.056 .082 .087 -.072 -.196 -.238 .165 -.070 .270 -.283 -.020 .167 -.323 -.269 .056 .207 -.169 .049 -.185
.268 -.303 .124 -.194 -.268 .340 .211 .000 -.300 -.248 .022 .315 -.325 -.089 .044 -.009 -.154 -.168 .282
.064 .044 -.095 -.024 .044 -.184 -.020 .010 .071 -.163 .188 .013 -.032 -.359 -.046 -.007 -.261 -.187 -.114
9 -.101 -.398 -.080 -.248 -.062 -.240 .225 -.375 -.051 -.055 -.097 .223 .290 -.038 -.215 -.153 -.217 .207 .074
10
11
12
13
14
-.154 .223 .071 -.101 .249 .394 -.135 -.118 .065 -.142 -.114 .112 .145 .135 -.093 .151 -.312 -.135 -.547
.124 -.102 .205 .113 -.102 .076 .080 .112 -.001 .200 -.094 -.037 .056 -.184 .007 -.266 .054 .043 -.180
-.094 .273 .171 -.173 .121 .042 .319 -.140 -.082 .030 -.003 -.346 -.064 -.202 -.184 -.150 -.018 -.026 .231
.054 -.069 .079 -.162 -.067 -.147 -.122 -.035 .356 -.098 -.046 .053 -.138 .036 -.043 .266 .298 .010 -.066
-.201 -.067 -.009 -.200 .314 -.139 -.087 .408 -.103 -.085 .125 -.147 -.196 .036 .047 .089 .064 -.113 -.088
110
X1.40 X1.10 X1.27 X1.8 X1.37 X1.7 X1.21 X1.42 X1.1 X1.35 X1.24 X1.23 X1.16 X1.19 X1.32 X1.2 X1.26 X1.41 X1.38 X1.25 X1.39 X1.36 X1.3 X1.31 X1.12 X1.17
.572 .559 .557 .556 .556 .552 .536 .534 .527 .525 .518 .516 .515 .503 .498 .496 .550 .466 .425 .171 .311 .287 .551 .548 .495 .495
.149 .535 -.348 -.399 -.236 -.392 -.271 .534 .362 .117 .101 -.006 .449 -.303 -.146 .471 .551 .472 -.249 -.344 .348 .301 .126 .263 -.071 -.080
-.557 .046 .259 -.281 .022 -.243 .102 .382 .393 .170 -.033 -.066 -.017 -.083 -.043 -.374 -.163 .107 .502 .472 -.425 -.135 .248 .133 -.068 .149
.270 .057 -.291 .145 -.344 .098 .326 -.018 .039 .227 .431 .263 -.201 -.018 -.083 -.247 -.016 .093 .127 -.091 -.289 .559 .089 -.091 .127 -.357
-.098 -.102 -.022 -.302 .056 -.022 -.131 .110 -.165 .085 .343 .422 .000 .234 -.458 .068 .151 -.378 .206 .309 .054 -.034 -.579 .563 -.241 .034
.262 .209 -.310 .073 .009 -.060 .451 -.087 .161 -.083 .111 -.332 -.008 .458 -.286 .105 .095 -.167 -.121 .286 -.397 -.035 .054 .237 .085 .163
-.127 -.107 .200 -.191 .037 -.072 .031 .172 -.211 -.112 .123 .206 .044 .265 -.231 .031 -.149 .255 -.093 -.070 .224 -.084 -.056 .126 .551 -.201
.235 -.125 .120 -.168 .274 -.168 -.235 -.012 .201 -.403 .232 .269 .238 -.046 .251 .112 -.221 -.248 .357 .209 .224 .407 .290 .072 -.110 -.106
.009 .102 -.162 .203 .224 .036 .099 .160 .100 .335 -.103 .194 -.207 -.068 .243 .046 -.118 .156 .129 .368 .253 -.309 .090 .052 -.081 .158
-.121 -.144 -.021 .117 -.130 .393 -.134 .128 -.038 -.202 .005 .047 -.078 .169 -.004 .267 -.128 .312 .025 .130 -.049 -.061 -.043 .037 -.062 -.030
-.069 -.137 -.271 -.094 -.405 -.008 -.077 .025 .037 -.148 -.050 .011 -.237 -.160 -.007 .215 .104 -.121 .031 .130 .168 .181 .158 -.057 .388 .529
.074 -.113 .189 .016 -.079 .335 .006 -.227 .248 -.032 -.082 .020 .353 -.162 -.074 -.013 .004 -.021 -.229 .248 .031 -.175 -.094 .000 .114 .010
.018 -.184 -.098 .095 -.074 .241 -.162 .112 -.076 .149 .364 .118 .045 -.168 .003 -.301 -.286 -.087 -.270 .015 .144 .047 -.020 .061 .056 .122
-.013 -.055 -.033 -.077 .045 -.014 .218 -.049 .271 .172 -.049 .279 -.156 .143 -.241 .083 -.087 .023 .079 -.083 .216 -.132 .046 -.248 -.008 .140
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 14 components extracted.
Rotated Component Matrix
a
Component 1 X1.7 X1.6 X1.8 X1.9 X1.29 X1.11 X1.26 X1.2 X1.4 X1.10
.839 .698 .648 .617 .576 .513 .060 .084 .278 -.083
2
3
4
5
-.051 .068 .194 .093 .079 .224 .141 .044 .046 .056 .341 .450 .215 -.109 .095 .118 .297 .182 .049 .286 .284 .116 .104 -.003 .810 .283 -.003 -.059 .740 .184 .171 .069 .634 -.001 .273 .152 .597 .462 .127 .207
6
7
8
9
10
11
12
13
14
.091 .032 .164 .232 -.124 -.002 .153 .060 -.022 .017 .292 .088 -.029 .257 .068 -.090 .128 .385 .050 -.005 -.071 .101 -.088 .172 -.006 -.097 .009 .285 .063 -.018 .151 .420 .266 -.058 .079 -.157 .071 .026 -.033 -.092 .400 .102 .182 .193 -.194 .220 .277 .491 .056 .230 -.065 .097 -.233 .209 .215 .146 .092 .064 .105 .107 -.119 -.020 .068 .004 .033 .110 .153 .025 -.328 -.018 .358 .138 .361 -.115 .079 -.075 -.058 .133 .067 .293 -.268 .117 .151 .069 -.042 -.003 .221 -.023 -.099 .217
111
X1.33 X1.40 X1.41 X1.42 X1.45 X1.19 X1.20 X1.30 X1.37 X1.21 X1.22 X1.32 X1.3 X1.18 X1.15 X1.5 X1.17 X1.34 X1.36 X1.24 X1.16 X1.27 X1.12 X1.14 X1.43 X1.28 X1.38 X1.44 X1.13 X1.35 X1.25 X1.31 X1.39 X1.23 X1.1
.258 .323 .085 -.191 .296 .165 .186 .408 .060 .253 .058 .277 -.040 .221 .133 .072 .146 .210 .018 .166 -.016 .198 .081 .221 .283 .177 .020 .152 .096 .258 .084 -.040 .015 .286 -.007
.498 .495 .203 .219 .128 .149 .045 .171 .066 .111 .176 .043 .071 .133 .210 .168 .242 .049 .185 .035 .402 -.168 .081 .003 .165 -.020 -.108 .154 .070 .109 -.098 .426 .268 -.027 .261
.098 -.111 .801 .737 .732 .046 .197 -.190 .023 .104 .319 .096 .246 .187 -.059 .318 -.011 -.031 .039 .184 .166 .093 .095 .093 .502 .249 .137 .149 .105 .495 -.116 .266 .091 .191 .281
.160 .285 .003 .020 .063 .809 .662 .594 .519 .518 .461 -.022 .038 .213 .371 -.052 .087 .413 -.123 .239 -.062 .223 .200 .333 .142 .161 .185 .137 .105 .097 .094 .250 -.039 .161 -.084
.079 .298 .198 .092 .048 -.149 .351 .082 .348 .061 .230 .802 .664 .483 .444 -.037 .194 .006 .164 -.072 .123 .156 .089 .361 -.035 .170 .165 .204 .127 .022 .023 -.161 .149 -.128 .213
-.092 -.042 -.131 .218 .220 .009 .001 .232 .059 .069 .422 .020 .121 .471 .235 .739 .638 .501 -.050 .129 .099 .091 .095 .176 .046 .412 .015 .392 .052 .292 .055 .186 .093 -.008 .209
.213 .491 -.059 .224 .139 .066 .121 .133 -.097 .053 .036 -.004 .175 .257 -.100 .144 -.168 .046 .820 .769 .229 -.168 .125 .263 -.009 -.063 .158 .107 .067 .040 -.072 .327 .027 .398 .124
.078 .070 .113 .103 .065 .089 -.062 .083 .390 -.163 .433 .126 .051 .180 .407 .241 -.131 .213 -.031 .094 .706 .648 -.001 .160 .368 .281 .013 .205 .258 -.160 .024 .273 .105 .049 .208
.364 .030 .275 .103 -.008 .169 .294 .190 -.176 .214 -.041 .045 .282 .022 .150 .036 .244 .215 .120 .074 .053 .204 .829 .533 .521 .494 -.046 .157 .305 -.094 .020 .015 .104 .056 .026
-.089 -.197 -.094 .137 .201 .115 .079 .221 .217 .048 -.169 .197 .141 -.116 .074 .150 .115 .380 .175 .006 -.098 .400 -.061 .281 .278 .214 .738 .599 .172 .012 .178 .096 -.095 .272 .092
.391 .152 .025 .020 .179 -.006 .092 .112 .250 .385 -.147 .081 .027 -.066 .042 .305 -.083 .025 -.064 .143 .109 .230 .163 .291 -.126 .092 .074 .105 .814 .545 .029 .084 .000 .211 .103
.200 -.132 -.122 .249 -.151 .172 .152 -.191 .208 .109 -.018 .000 .024 .157 -.183 -.019 .349 -.231 -.213 .187 .044 .089 -.024 .027 -.009 .349 .370 .107 -.005 .106 .862 .499 -.114 .187 .266
.155 .112 .094 .195 -.034 -.078 .095 .089 .242 -.306 .068 .117 -.015 -.164 .238 .059 .130 .176 -.011 .123 .123 .107 .105 .002 .061 -.113 .046 -.242 .058 .065 -.066 .078 .865 .624 .019
.139 .189 .180 .032 .036 .068 -.206 -.148 .024 .407 .054 -.015 .449 .131 .148 -.002 .153 .237 .116 -.021 .110 -.009 .068 -.088 -.108 .196 .210 -.036 .029 .139 .117 -.182 -.044 .087 .681
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 70 iterations.
Component Transformation Matrix Compo nent
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
112
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
.382 -.394 -.338 .257 .044 -.217 -.363 -.252 .030 .391 -.017 .337 .078 .031
.339 .513 -.376 -.149 .171 .267 -.189 -.104 .068 -.114 .171 .084 -.462 -.208
.319 .474 .360 .138 -.093 -.214 .162 -.375 .169 .376 -.241 -.264 .077 .002
.356 -.367 -.204 -.125 .098 .480 .305 .000 .013 .069 -.327 -.423 -.067 .231
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
.284 -.091 -.034 -.135 -.671 -.056 -.236 .354 .316 -.089 .013 -.214 .088 -.309
.309 .011 .192 -.372 .108 .053 -.316 -.260 -.256 -.276 .318 -.146 .495 .196
.218 .217 -.095 .621 .218 .107 -.006 .452 -.274 -.062 .037 -.157 .348 -.148
.269 .082 .116 -.391 .001 -.125 .127 .278 -.446 .050 -.478 .436 .029 -.160
.258 -.122 .036 .080 -.279 .033 .629 -.121 -.190 .038 .568 .210 -.048 -.124
.236 -.261 .359 .041 .253 -.402 -.134 .201 -.166 -.061 .162 -.307 -.556 -.001
.216 -.107 .083 .272 .045 -.124 .141 -.244 .273 -.745 -.292 .220 -.003 -.034
.117 -.129 .448 -.090 .392 .328 -.003 .208 .508 .192 .141 .278 .124 -.221
.127 .159 -.335 -.228 .217 -.470 .281 .330 .362 -.010 .142 .010 .165 .400
.13 .15 .25 .20 -.31 .25 -.17 .21 -.00 -.00 .02 .29 -.20 .70
113
Lampiran 5 FAKTOR ANALISIS 2
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
703
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.17 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.25 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.36 X1.37 X1.38 X1.39 X1.40
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.298 1.342E3
Extraction .791 .833 .883 .922 .821 .820 .849 .815 .860 .875 .849 .847 .846 .835 .802 .815 .807 .781 .716 .765 .720 .858 .771 .886 .878 .799 .867 .811 .788 .799 .788 .801 .798 .831 .884
114
X1.41 X1.42 X1.43 X1.45
1.000 1.000 1.000 1.000
.875 .862 .854 .895
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
12.009 3.435 2.682 2.219 1.993 1.785 1.673 1.596 1.406 1.310 1.173 1.017 .910 .888 .676 .610 .483 .476 .428 .357 .308 .278 .251 .204 .165 .137 .109 .107 .091 .055 .051 .037 .032 .017 .014 .010 .005
% of Variance
30.791 8.808 6.877 5.689 5.109 4.578 4.289 4.092 3.605 3.359 3.009 2.608 2.334 2.278 1.733 1.563 1.239 1.220 1.097 .914 .789 .714 .642 .524 .423 .351 .280 .275 .234 .142 .131 .096 .081 .044 .036 .025 .012
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative %
Total
30.791 12.009 39.599 3.435 46.476 2.682 52.166 2.219 57.275 1.993 61.853 1.785 66.142 1.673 70.233 1.596 73.839 1.406 77.197 1.310 80.206 1.173 82.814 1.017 85.148 87.426 89.159 90.722 91.961 93.181 94.278 95.192 95.982 96.695 97.338 97.862 98.285 98.636 98.916 99.191 99.425 99.567 99.698 99.794 99.876 99.920 99.956 99.982 99.994
% of Variance Cumulative %
30.791 8.808 6.877 5.689 5.109 4.578 4.289 4.092 3.605 3.359 3.009 2.608
30.791 39.599 46.476 52.166 57.275 61.853 66.142 70.233 73.839 77.197 80.206 82.814
Rotation Sums of Squared Loadings Total
4.012 3.320 3.254 2.813 2.789 2.637 2.551 2.506 2.402 2.208 1.928 1.878
% of Variance
10.288 8.513 8.344 7.212 7.151 6.762 6.540 6.427 6.158 5.662 4.943 4.816
Cumulative %
10.288 18.800 27.145 34.357 41.507 48.269 54.810 61.236 67.394 73.056 77.999 82.814
115
38 39
.002 .000
.005 .001
99.999 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1
2
3
4
5
6
7
8
9
X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.9 X1.20 X1.29 X1.30 X1.45 X1.5 X1.22 X1.27 X1.7 X1.13 X1.4 X1.8 X1.40 X1.37 X1.31 X1.23 X1.3 X1.21 X1.19 X1.16 X1.1 X1.12 X1.32 X1.2
.764 .696 .680 .661 .659 .648 .628 .628 .620 .620 .610 .584 .580 .574 .571 .564 .561 .560 .559 .555 .547 .542 .528 .525 .522 .507 .504 .504 .496
-.289 .036 -.140 -.087 .128 -.166 -.362 -.315 -.135 -.414 .262 .276 .201 -.271 -.378 -.138 .108 -.425 .101 -.214 .280 .030 .131 -.344 -.295 .496 .370 -.060 -.114
.081 .015 .502 -.165 .125 -.027 -.270 -.077 -.186 -.421 .119 .172 -.010 .321 -.224 .154 -.463 -.262 -.536 .077 .113 -.057 .295 .133 -.049 .015 .410 .021 -.026
-.193 -.052 .099 -.350 .022 .117 .018 .012 .078 .120 -.213 .188 .287 .189 -.053 -.144 .512 -.207 -.263 .329 .377 -.048 -.393 -.238 .189 .095 -.140 -.210 -.191
-.110 .227 -.170 .180 -.184 -.019 .074 -.088 .066 .026 -.024 .040 -.189 -.169 -.063 -.062 -.080 -.232 .123 -.052 .449 .402 -.334 .076 .204 -.011 .034 -.240 -.427
-.117 .015 -.122 .250 -.116 -.053 .309 -.252 .494 -.153 .108 .086 -.212 .176 .053 .010 .064 .022 -.115 .140 -.164 .267 .048 -.382 -.521 -.002 .077 -.436 .427
-.227 .251 .023 .115 -.349 -.088 -.070 -.119 .066 -.112 -.093 -.079 .129 -.318 .044 -.335 .147 .259 .258 -.001 -.056 -.384 .277 .282 .071 .007 .420 -.277 .178
.104 -.352 -.132 -.173 -.231 -.177 -.291 .331 -.048 -.020 -.385 -.390 .000 -.058 -.203 -.014 -.005 -.018 .237 .360 .100 .226 .302 -.057 .122 .028 .071 .093 .283
-.153 -.102 -.044 .105 .263 -.307 -.052 .254 .292 -.176 .272 -.286 -.069 -.228 .292 -.315 .030 .178 -.202 -.160 .089 .147 -.158 .038 .141 -.325 -.128 -.008 -.067
.493
.479
-.346
.220
-.073
-.074
.137
.166
.166
X1.17 X1.42 X1.26 X1.41 X1.39 X1.25 X1.38 X1.36
.492 .522 .527 .452 .323 .180 .432 .280
-.036 .570 .546 .459 .400 -.343 -.204 .303
.148 .362 -.224 .138 -.366 .510 .480 -.180
.355 .039 .078 -.272 .219 .307 -.047 -.597
-.140 .040 .073 -.415 -.212 .314 .339 .378
.024 -.010 -.113 -.094 .268 .094 .302 .022
.352 -.114 .175 -.109 -.309 .256 .006 -.031
-.029 .111 -.222 -.019 .359 .208 .206 .113
.016 .263 -.059 .386 -.027 .172 .068 -.172
10 .147 -.306 .074 -.212 -.154 .055 .257 .057 .089 -.027 .001 .232 -.329 -.351 -.163 .145 .173 -.022 -.073 -.297 -.022 .041 .058 .124 -.189 -.301 .020 .334 -.064 9.483E5 .482 .086 .161 -.135 .136 .084 .030 .092
11
12
-.004 .130 .236 .161 .263 .282 .042 -.171 -.088 .119 -.303 -.170 .004 .064 .144 -.425 -.234 -.216 -.027 -.234 -.087 .096 .137 -.226 -.021 -.103 .032 .184 -.083
.049 .161 .097 -.081 .052 -.343 .012 -.120 .004 -.193 -.247 -.082 -.215 .031 .380 .219 .036 .091 .085 -.112 .147 -.016 -.133 -.100 -.164 .340 .076 .261 .027
.327
-.040
.181 -.131 -.103 -.081 .151 .093 .076 .178
.011 -.108 -.032 .006 .040 .302 -.280 -.049
116
X1.24
.534
.110
-.058
-.219
.544
-.141
-.140
.133
-.006
.009
-.095
.093
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 12 components extracted.
Rotated Component Matrix
a
Component X1.7 X1.8 X1.29 X1.9 X1.6 X1.19 X1.20 X1.30 X1.37 X1.21 X1.22 X1.41 X1.45 X1.42 X1.43 X1.36 X1.24 X1.40 X1.23 X1.34 X1.27 X1.28 X1.17 X1.4 X1.26 X1.5 X1.25 X1.38 X1.31 X1.3 X1.32 X1.1 X1.16 X1.11 X1.39 X1.2 X1.12 X1.14 X1.13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
.816 .701 .687 .681 .625 .123 .266 .410 .145 .227 .027 .104 .296 -.170 .283 .018 .116 .326 .250 .164 .227 .158 .163 .362 .075 .037 .113 .070 -.029 .005 .419 -.031 .002 .466 .040 .112 .082 .292 .161
.183 .398 .095 .052 .091 .802 .718 .546 .521 .514 .450 .066 .062 .094 .120 -.100 .281 .373 .132 .254 .143 .124 .091 .360 .075 -.080 .100 .129 .323 .084 .070 -.071 .003 .085 -.008 .209 .218 .347 .135
.055 .032 .216 -.052 .228 .056 .195 -.189 -.004 .103 .293 .797 .776 .741 .584 .070 .160 -.141 .218 .025 .141 .261 .009 .031 .338 .328 -.149 .181 .256 .225 .069 .286 .195 .166 .107 .235 .137 .113 .133
-.006 -.018 .108 .170 .452 .099 .063 .161 -.114 .175 -.100 .001 .186 .188 .009 .845 .678 .543 .510 .145 -.186 -.112 -.162 -.099 .287 .096 -.116 .265 .259 .185 -.053 .232 .167 .282 .101 .181 .153 .217 .135
.092 -.053 .094 .393 .305 .197 .053 .501 .250 .056 .339 -.087 .176 -.001 .411 .036 .006 -.066 .195 .758 .617 .463 .184 .002 .041 .408 -.063 .331 .032 .159 .054 .037 .057 .341 .053 .068 .103 .351 .142
-.056 .088 .246 .325 -.013 .056 .020 .151 -.013 .204 .214 -.035 .240 .246 -.036 .007 .063 .210 -.058 .270 -.218 .167 .656 .648 .638 .575 .030 -.057 .313 .064 -.017 .300 .159 .182 .177 .368 .085 .047 .085
.106 -.085 .245 .066 .037 .169 .129 -.135 .268 .112 -.057 -.156 -.061 .284 .069 -.119 .199 -.251 .339 .007 .255 .423 .372 -.054 -.171 .065 .877 .646 .443 .086 .019 .331 -.016 .147 -.111 -.057 -.033 .111 .042
-.038 .189 .312 -.022 .104 -.067 -.020 -.126 .203 .125 -.108 .132 .149 -.138 -.029 .003 .268 .262 .220 -.050 .185 .440 .290 .177 .065 .018 .142 .163 -.062 .221 .182 .044 -.109 .195 .290 .322 -.095 -.039 .125 .036 .131 .309 .257 .204 .254 -.032 -.051 .207 .017 .338 .000 .235 .024 .067 .249 -.174 -.254 .414 .839 .079 .698 .059 .526 .390 .147 .794 .062 .560 .115 .090 .115 .286 .117 -2.052E-5 .272 .015 .125 .151
10
11
12
-.011 -.123 .267 .089 -.054 -.137 .147 .137 .267 -.497 .108 .117 -.123 .205 .159 .025 .024 .145 .423 .040 .115 -.145 .063 .408 .093 -.013 -.126 -.032 .187 -.018 .247 -.137 .214 -.228 .854 .493 .076 .042 -.003
.294 .109 -.170 .077 -.074 .135 .242 .137 -.231 .203 -.041 .248 -.101 .055 .405 .086 .096 .065 .009 .131 .069 .442 .250 -.077 .026 .009 .070 -.184 .035 .209 -.038 .034 .048 .015 .100 .139 .826 .439 .240
-.029 .147 .117 .261 -.075 -.087 .190 .092 .310 .165 -.108 -.029 .213 .081 -.033 -.026 .200 -.017 .177 .053 .368 .107 -.083 .099 -.030 .374 .005 .125 .078 .014 .208 -.015 .202 -.051 .032 -.434 .179 .419 .801
117
Rotated Component Matrix
a
Component X1.7 X1.8 X1.29 X1.9 X1.6 X1.19 X1.20 X1.30 X1.37 X1.21 X1.22 X1.41 X1.45 X1.42 X1.43 X1.36 X1.24 X1.40 X1.23 X1.34 X1.27 X1.28 X1.17 X1.4 X1.26 X1.5 X1.25 X1.38 X1.31 X1.3 X1.32 X1.1 X1.16 X1.11 X1.39 X1.2 X1.12 X1.14 X1.13
1
2
3
4
5
6
7
8
.816 .701 .687 .681 .625 .123 .266 .410 .145 .227 .027 .104 .296 -.170 .283 .018 .116 .326 .250 .164 .227 .158 .163 .362 .075 .037 .113 .070 -.029 .005 .419 -.031 .002 .466 .040 .112 .082 .292 .161
.183 .398 .095 .052 .091 .802 .718 .546 .521 .514 .450 .066 .062 .094 .120 -.100 .281 .373 .132 .254 .143 .124 .091 .360 .075 -.080 .100 .129 .323 .084 .070 -.071 .003 .085 -.008 .209 .218 .347 .135
.055 .032 .216 -.052 .228 .056 .195 -.189 -.004 .103 .293 .797 .776 .741 .584 .070 .160 -.141 .218 .025 .141 .261 .009 .031 .338 .328 -.149 .181 .256 .225 .069 .286 .195 .166 .107 .235 .137 .113 .133
-.006 -.018 .108 .170 .452 .099 .063 .161 -.114 .175 -.100 .001 .186 .188 .009 .845 .678 .543 .510 .145 -.186 -.112 -.162 -.099 .287 .096 -.116 .265 .259 .185 -.053 .232 .167 .282 .101 .181 .153 .217 .135
.092 -.053 .094 .393 .305 .197 .053 .501 .250 .056 .339 -.087 .176 -.001 .411 .036 .006 -.066 .195 .758 .617 .463 .184 .002 .041 .408 -.063 .331 .032 .159 .054 .037 .057 .341 .053 .068 .103 .351 .142
-.056 .088 .246 .325 -.013 .056 .020 .151 -.013 .204 .214 -.035 .240 .246 -.036 .007 .063 .210 -.058 .270 -.218 .167 .656 .648 .638 .575 .030 -.057 .313 .064 -.017 .300 .159 .182 .177 .368 .085 .047 .085
.106 -.085 .245 .066 .037 .169 .129 -.135 .268 .112 -.057 -.156 -.061 .284 .069 -.119 .199 -.251 .339 .007 .255 .423 .372 -.054 -.171 .065 .877 .646 .443 .086 .019 .331 -.016 .147 -.111 -.057 -.033 .111 .042
-.038 .189 .312 -.022 .104 -.067 -.020 -.126 .203 .125 -.108 .132 .149 -.138 -.029 .003 .268 .262 .220 -.050 .185 .440 .290 .177 .065 .018 .142 .163 -.062 .221 .182 .044 -.109 .195 .290 .322 -.095 -.039 .125 .036 .131 .309 .257 .204 .254 -.032 -.051 .207 .017 .338 .000 .235 .024 .067 .249 -.174 -.254 .414 .839 .079 .698 .059 .526 .390 .147 .794 .062 .560 .115 .090 .115 .286 .117 -2.052E-5 .272 .015 .125 .151
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 20 iterations.
9
10
11
12
-.011 -.123 .267 .089 -.054 -.137 .147 .137 .267 -.497 .108 .117 -.123 .205 .159 .025 .024 .145 .423 .040 .115 -.145 .063 .408 .093 -.013 -.126 -.032 .187 -.018 .247 -.137 .214 -.228 .854 .493 .076 .042 -.003
.294 .109 -.170 .077 -.074 .135 .242 .137 -.231 .203 -.041 .248 -.101 .055 .405 .086 .096 .065 .009 .131 .069 .442 .250 -.077 .026 .009 .070 -.184 .035 .209 -.038 .034 .048 .015 .100 .139 .826 .439 .240
-.029 .147 .117 .261 -.075 -.087 .190 .092 .310 .165 -.108 -.029 .213 .081 -.033 -.026 .200 -.017 .177 .053 .368 .107 -.083 .099 -.030 .374 .005 .125 .078 .014 .208 -.015 .202 -.051 .032 -.434 .179 .419 .801
118
Component Transformation Matrix Compone nt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 .433 -.420 -.392 -.136 -.054 .387 .147 -.297 .332 -.097 .014 .286
2 .382 -.313 -.189 .204 .054 -.550 .061 .390 .150 -.196 -.261 -.298
3 .338 .486 .318 -.152 -.160 -.015 -.234 -.228 .545 -.103 -.193 -.221
4 .262 .234 -.211 -.557 .664 -.015 -.071 .156 -.140 .105 .124 -.070
5 .355 -.199 .149 .162 -.034 .075 -.278 -.328 -.401 -.137 .451 -.459
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
6 .292 .289 -.162 .374 .038 -.048 .399 -.261 -.135 .623 -.139 -.091
7 .188 -.193 .626 .305 .426 .219 .120 .265 .226 .118 .153 .201
8 .254 .035 .218 -.381 -.482 .229 .455 .418 -.228 .020 .044 -.147
9 .271 .379 .030 .198 .045 -.136 .178 -.077 -.331 -.578 -.019 .491
10
11
12
.136 .295 -.371 .356 -.159 .365 -.415 .507 .061 .065 .180 .047
.205 -.075 .088 -.175 -.289 -.512 -.247 .019 .038 .373 .386 .466
.197 -.193 .176 -.077 -.029 .157 -.438 .006 -.392 .179 -.670 .187
119
Lampiran 6 FAKTOR ANALISIS 3
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
703
Sig.
.000
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.17 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.36 X1.37 X1.38
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.298 1.342E3
Extraction .775 .834 .873 .921 .799 .815 .712 .816 .861 .852 .797 .836 .848 .795 .793 .828 .805 .771 .662 .766 .710 .767 .887 .844 .793 .817 .754 .787 .682 .781 .796 .782
120
X1.39 X1.40 X1.41 X1.42 X1.43 X1.45
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.831 .893 .874 .863 .859 .800
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Compon ent
Total
Extraction Sums of Squared Loadings
% of Variance Cumulative %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11.979 3.366 2.526 2.155 1.901 1.778 1.635 1.517 1.361 1.295 1.165
31.524 8.858 6.647 5.670 5.004 4.678 4.302 3.993 3.583 3.408 3.065
.915
2.407
83.139
13
.894
2.354
85.493
14
.876
2.305
87.797
15
.666
1.754
89.551
16
.610
1.604
91.155
17
.483
1.271
92.427
18
.428
1.126
93.552
19
.404
1.064
94.616
20
.327
.859
95.476
21
.293
.771
96.247
22
.253
.667
96.914
23
.206
.543
97.457
24
.174
.459
97.916
25
.162
.426
98.341
26
.128
.337
98.678
27
.108
.285
98.963
28
.105
.277
99.240
Total
31.524 11.979 40.382 3.366 47.029 2.526 52.699 2.155 57.703 1.901 62.381 1.778 66.683 1.635 70.677 1.517 74.259 1.361 77.667 1.295 80.732 1.165
% of Variance 31.524 8.858 6.647 5.670 5.004 4.678 4.302 3.993 3.583 3.408 3.065
Cumulative % 31.524 40.382 47.029 52.699 57.703 62.381 66.683 70.677 74.259 77.667 80.732
Rotation Sums of Squared Loadings Total 4.393 3.182 3.049 2.899 2.871 2.745 2.639 2.437 2.307 2.289 1.867
% of Variance 11.559 8.373 8.025 7.630 7.555 7.223 6.945 6.413 6.071 6.025 4.912
Cumulative %
11.559 19.932 27.957 35.587 43.142 50.365 57.311 63.724 69.795 75.819 80.732
121
29
.091
.240
99.480
30
.052
.138
99.618
31
.047
.123
99.741
32
.037
.098
99.839
33
.022
.058
99.897
34
.016
.042
99.939
35
.010
.026
99.965
36
.009
.024
99.989
37
.003
.009
99.998
38
.001
.002
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix
a
Component
X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.9 X1.20 X1.30 X1.29 X1.45 X1.5 X1.22 X1.27 X1.7 X1.13 X1.40 X1.8 X1.37 X1.31 X1.23 X1.24 X1.26 X1.3 X1.21 X1.19 X1.16 X1.12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
.763 .696 .675 .663 .661 .648 .629 .628 .621 .618 .613 .586 .582 .572 .569 .565 .564 .559 .552 .543 .541 .534 .532 .528 .522 .520 .509 .506
-.296 .040 -.069 -.125 .126 -.179 -.399 -.328 -.476 -.145 .249 .290 .192 -.234 -.403 -.139 .022 -.467 -.186 .332 .034 .110 .510 .146 -.328 -.291 .495 -.083
-.200 .003 -.485 .070 -.158 -.004 .216 .023 .351 .220 -.181 -.116 .059 -.342 .161 -.250 .482 .134 -.009 .109 .104 .087 .295 -.394 -.214 .077 .064 -.142
.081 .122 -.255 .408 -.142 -.159 .030 -.048 -.078 .018 .141 -.219 -.334 -.346 .066 .027 .416 .166 -.332 -.184 .195 .401 .019 .227 .203 -.127 -.068 .070
.038 -.183 .003 -.007 .012 -.119 -.047 .041 -.099 .079 -.005 -.195 .060 -.061 .121 -.062 .131 .365 -.016 -.500 -.329 -.442 -.028 .462 -.063 -.320 .006 .131
-.092 .027 -.104 .234 -.055 .001 .340 -.260 -.116 .466 .143 .164 -.224 .257 .028 .079 -.203 -.078 .139 -.090 .347 -.077 -.128 -.075 -.409 -.484 -.004 -.426
.252 -.440 -.101 -.206 .179 -.076 -.143 .325 .068 -.095 -.150 -.229 -.107 .151 -.107 .230 -.023 -.153 .151 .060 .394 .166 -.252 -.005 -.235 .010 -.002 .359
-.019 -.048 -.068 -.075 -.477 -.012 -.217 .081 .006 -.074 -.392 -.147 .128 .003 -.311 -.043 .267 -.054 .457 .107 .012 .072 -.108 .334 .066 .148 .127 -.236
-.231 -.009 -.097 .161 .107 -.299 -.196 .271 -.159 .256 .196 -.350 .110 -.105 .181 -.371 -.136 .149 .135 .147 .133 .012 -.138 -.082 .062 .296 -.228 -.277
10 .063 -.338 .022 -.173 -.199 -.036 .185 .179 -.078 .187 .080 .145 -.278 -.405 -.181 .035 -.125 .021 -.191 .042 .087 .019 .119 .052 .189 -.055 -.413 .185
11 -.028 .083 .220 .172 .218 .307 .036 -.115 .125 -.053 -.261 -.166 .024 .020 .072 -.481 -.065 -.228 -.199 -.082 .120 -.102 -.107 .161 -.182 .038 -.208 .126
122
X1.1 X1.2 X1.41 X1.38 X1.42 X1.4 X1.36 X1.32 X1.39 X1.17
.502 .428 -.341 .125 .089 .002 -.308 .317 -.011 .496 .442 .455 -.102 .170 -.142 .047 .028 .121 .457 .440 -.224 .091 .403 -.144 .169 -.328 .277 .425 -.116 -.413 .086 -.289 .338 .029 .309 .232 .522 .615 -.261 -.060 -.079 .011 .156 -.029 .252 .563 .065 .586 -.384 .081 .030 -.113 .038 .002 .285 .256 .093 .723 -.129 .019 .096 .084 -.206 .496 -.134 -.076 .065 .581 .301 .046 .271 .027 .328 .346 .421 -.175 .250 .247 .482 .051 -.118 .488 .008 -.033 -.361 .117 -.036 -.295 .122 -.074
.048 .006 -.088 .176 .199 .201 .012 -.039 .073 .495
.047 .330 -.096 .176 -.075 -.219 .165 -.082 .133 .238
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 11 components extracted. Rotated Component Matrix
a
Component 1 X1.9 X1.7 X1.29 X1.8 X1.6 X1.30 X1.19 X1.20 X1.21 X1.41 X1.42 X1.45 X1.28 X1.12 X1.34 X1.43 X1.14 X1.27 X1.16 X1.22 X1.11 X1.37 X1.31 X1.36 X1.24 X1.40 X1.17 X1.5 X1.26
2
3
4
5
.740 .040 -.108 .279 -.049 .737 .251 .136 .264 .100 .705 .083 .170 -.081 .016 .685 .416 .074 .004 -.016 .678 .042 .167 .144 .191 .515 .453 -.272 .398 .173 .149 .793 .000 .209 .253 .267 .747 .172 .176 -.052 .239 .567 .093 .147 -.018 .075 .075 .844 .124 .117 -.172 .110 .705 .037 .183 .383 .000 .689 .029 .125 .133 .182 .244 .644 .216 6.658E-5 .364 .245 .625 -.176 .310 .135 -.118 .594 .249 .287 .112 .574 .587 .233 .301 .376 .101 .522 .037 .271 .048 .042 .497 .466 -.028 -.054 .251 .062 .722 .104 .320 .214 .194 .607 .479 .051 .149 .235 .569 .194 .409 -.105 .000 .474 -.058 .345 .251 .034 .420 .050 -.099 .078 .063 -.030 .110 .310 .166 .045 .158 .339 .335 -.085 -.055 .281 .140 .181 .002 .271 -.029 .124 -.135 .240 .246 .325 .122 .036 .343 -.006 .328
6
7
8
9
.115 .009 .014 .009 .400 .146 .066 .007 .182 .050 .138 .142 -.122 .224 .118 .006 .197 -.257 .256 -.069 .302 -.194 .219 .852 .636 .627 -.161 .090 .366
.317 -.065 .250 .027 .000 .099 .076 .009 .221 -.057 .302 .242 .285 .077 .294 -.005 .059 -.141 .122 .205 .215 .007 .347 -.029 .055 .089 .730 .603 .574
-.034 .004 .101 .325 .182 -.061 -.110 .154 .218 .285 .124 .021 .272 .144 .071 -.067 .269 .127 .139 .151 .055 .258 -.255 .145 -.122 .268 .268 -.040 -.024
.100 -.014 .239 -.068 -.073 .192 -.119 .170 -.446 .143 .177 -.110 -.176 .133 .068 .148 .057 .036 .215 .136 -.244 .222 .155 .048 .016 .230 .081 .001 .173
10 .154 -.034 .338 -.170 .248 -.011 .147 .160 .001 -.121 .357 .144 .248 -.180 .153 .097 .139 .358 -.069 -.014 .125 .365 .359 .088 .287 -.223 .144 .136 -.177
11 .266 -.028 .088 .167 -.092 .116 -.104 .186 .179 .006 .070 .223 .107 .236 .075 -.008 .442 .335 .228 -.097 -.057 .262 .063 .008 .203 .035 -.089 .387 .024
123
X1.4 X1.3 X1.32 X1.1 X1.39 X1.2 X1.38 X1.23 X1.13
.390 .315 .012 .087 .413 .039 -.065 -.033 .047 -.054 .120 .172 .122 .117 .268 .131 .154 .160
.025 -.120 .216 .256 .062 -.004 .293 .047 .119 .085 .261 .128 .036 .122 .159 .134 .137 .224
.278 -.070 .563 -.064 .474 .089 .210 .104 .825 -.005 .101 -.066 -.027 .702 .236 .340 .251 .380 .525 -.162 .089 .105 .105 .098 .872 .283 .242 .311 .092 .549 .003 .082 .086 .234 -.139 .015 .374 -.028 -.108 .357 .129 .122 .079 .127 -.005
-.113 .118 .099 .032 .095 .194 .237 -.029 .028 .055 -.087 -.390 .804 .053 .576 .144 .093 .810
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 32 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 .465 -.483 .331 .169 .184 .384 -.295 -.319 .178 -.102 -.015
2
3
4
.357 -.347 .133 -.095 -.126 -.638 .224 .252 .372 .150 -.166
.300 .531 -.299 .078 .160 -.086 .116 -.520 .425 .040 -.183
.356 -.185 -.321 -.186 -.041 -.208 .195 -.317 -.423 -.106 .573
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
5
6
7
8
9
.343 .244 .303 .236 .149 .301 .261 .276 .017 .261 .076 .230 .140 -.349 .557 -.295 .798 -.308 .190 -.257 -.164 -.281 -.099 .707 .255 -.025 -.128 -.036 .029 .246 -.235 .062 -.510 -.071 .609 .265 .104 .049 .521 .081 -.057 -.247 -.232 -.046 -.051 -.723 .007 .624 .047 .085 -.138 .109 .006 .073 .143
10
11
.223 -.024 -.347 -.025 -.487 .530 .168 .317 .339 .157 .206
.207 -.163 -.221 -.013 -.078 .185 .295 -.047 -.483 .085 -.715
124
Lampiran 7 FAKTOR ANALISIS 4
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
666
Sig.
.000
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.36 X1.37 X1.38
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.414 1.250E3
Extraction .744 .869 .881 .898 .781 .812 .833 .818 .870 .861 .782 .814 .850 .828 .828 .808 .767 .666 .787 .760 .839 .851 .816 .801 .829 .755 .785 .712 .785 .787 .836
125
X1.39 X1.40 X1.41 X1.42 X1.43 X1.45
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.826 .882 .852 .857 .848 .789
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Compon ent
Initial Eigenvalues Total
% of Variance Cumulative %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11.757 3.366 2.525 2.082 1.892 1.777 1.593 1.508 1.360 1.200 1.045
31.776 9.098 6.825 5.628 5.115 4.803 4.306 4.077 3.676 3.244 2.824
.909
2.458
83.829
13
.876
2.368
86.197
14
.766
2.069
88.267
15
.636
1.718
89.985
16
.590
1.596
91.581
17
.448
1.210
92.791
18
.407
1.100
93.891
19
.341
.921
94.812
20
.324
.875
95.688
21
.269
.728
96.415
22
.253
.684
97.099
23
.195
.528
97.628
24
.162
.439
98.067
25
.145
.393
98.459
26
.127
.342
98.801
27
.106
.287
99.088
28
.097
.261
99.349
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loading
Total
Total
31.776 11.757 40.874 3.366 47.698 2.525 53.326 2.082 58.441 1.892 63.244 1.777 67.550 1.593 71.627 1.508 75.304 1.360 78.547 1.200 81.372 1.045
% of Variance Cumulative % 31.776 9.098 6.825 5.628 5.115 4.803 4.306 4.077 3.676 3.244 2.824
31.776 40.874 47.698 53.326 58.441 63.244 67.550 71.627 75.304 78.547 81.372
4.056 3.329 3.294 3.053 2.924 2.619 2.395 2.357 2.102 2.087 1.892
% of Variance Cumulative 10.963 8.998 8.902 8.250 7.903 7.078 6.473 6.371 5.680 5.639 5.114
10.9 19.9 28.8 37.1 45.0 52.0 58.5 64.9 70.6 76.2 81.3
126
29
.078
.211
99.560
30
.047
.126
99.686
31
.039
.104
99.791
32
.023
.063
99.853
33
.018
.048
99.902
34
.016
.043
99.945
35
.009
.025
99.970
36
.009
.024
99.994
37
.002
.006
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1 X1.14 X1.11 X1.6 X1.28 X1.43 X1.34 X1.20 X1.9 X1.30 X1.45 X1.29 X1.22 X1.5 X1.27 X1.13 X1.40 X1.7 X1.8 X1.37 X1.23 X1.31 X1.24 X1.26 X1.3 X1.19 X1.21 X1.16 X1.12 X1.1
.766 .698 .671 .666 .664 .644 .628 .626 .623 .618 .618 .581 .578 .576 .572 .572 .568 .562 .552 .547 .543 .542 .532 .525 .520 .518 .513 .504 .495
2 -.295 .040 -.124 -.070 .127 -.179 -.327 -.399 -.475 .250 -.144 .192 .290 -.234 -.139 .023 -.403 -.466 -.186 .034 .332 .111 .510 .146 -.290 -.328 .496 -.083 .428
3 -.203 -4.260E-5 .063 -.480 -.159 -.001 .022 .216 .351 -.184 .220 .063 -.112 -.341 -.254 .475 .160 .131 -.005 .098 .109 .078 .295 -.395 .078 -.215 .063 -.143 -.340
4 .050 .111 .391 -.236 -.201 -.159 -.071 .045 -.100 .115 .031 -.338 -.209 -.427 -.039 .423 .077 .209 -.367 .109 -.249 .322 .038 .293 -.163 .238 -.106 .071 .186
5 .049 -.211 -.048 .018 .063 -.109 .063 -.059 -.084 -.011 .078 .099 -.188 .022 -.031 .082 .114 .338 .043 -.313 -.472 -.469 -.049 .421 -.309 -.119 .034 .131 .039
6 -.101 .042 .245 -.104 -.071 .004 -.272 .347 -.119 .145 .468 -.232 .172 .238 .068 -.197 .027 -.078 .127 .343 -.086 -.067 -.119 -.075 -.482 -.393 -.011 -.436 .018
7 .247 -.470 -.205 -.118 .015 -.069 .323 -.124 .050 -.230 -.080 -.184 -.220 .033 .194 .029 -.185 -.185 .151 .444 .080 .233 -.258 .075 .007 -.175 -.065 .340 -.203
8 -.073 .068 -.029 -.051 -.457 -.006 .019 -.226 .003 -.348 -.072 .213 -.128 .054 -.074 .272 -.266 -.009 .476 -.092 .095 .013 -.069 .313 .165 .079 .189 -.333 .344
9 -.219 -.052 .142 -.093 .094 -.299 .291 -.172 -.166 .201 .273 .069 -.337 -.152 -.369 -.153 .166 .143 .102 .155 .149 .020 -.132 -.079 .286 .077 -.279 -.241 -.012
10
11
.062 -.254 -.251 -.130 -.315 -.209 .178 .107 -.121 .248 .157 -.150 .251 -.244 .401 -.013 -.232 .196 .054 -.113 .081 .029 .218 -.057 -.065 .272 -.092 -.020 .021
.039 -.148 -.035 .166 .014 .300 .045 .198 .129 -.036 .117 -.050 .028 -.149 -.236 -.080 -.340 -.102 -.180 -.083 -.043 -.253 .233 .212 .006 .047 -.421 .048 .052
127
X1.2 X1.41 X1.38 X1.42 X1.4 X1.36 X1.32 X1.39
.493 .463 .424 .519 .552 .295 .493 .327
.442 .441 -.116 .615 .065 .258 -.134 .346
.457 -.228 -.415 -.260 .594 .080 -.075 .423
-.074 .076 .052 -.079 -.330 .693 .126 -.182
.176 .422 -.295 -.065 .102 -.203 .575 .301
-.148 -.163 .347 .008 .029 .033 .291 .225
.036 .028 .146 .168 -.105 .201 .073 .476
.023 -.306 .264 -.074 .050 .015 .271 -.046
.123 .268 .250 .276 .016 -.193 .018 -.100
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 11 components extracted. Rotated Component Matrix
a
Component 1 X1.7 X1.8 X1.29 X1.9 X1.6 X1.19 X1.20 X1.21 X1.30 X1.34 X1.28 X1.27 X1.14 X1.12 X1.41 X1.42 X1.45 X1.43 X1.26 X1.4 X1.5 X1.2 X1.31 X1.36 X1.24 X1.40 X1.3 X1.32 X1.1 X1.16 X1.22 X1.37
.761 .697 .695 .677 .665 .118 .258 .224 .441 .220 .090 .240 .264 -.025 .105 -.147 .377 .243 .067 .375 .088 .077 -.077 .036 .123 .332 .015 .454 -.047 -.003 .086 .208
2 .254 .416 .088 .071 .052 .800 .762 .566 .491 .182 .213 .076 .413 .403 .071 .100 -.008 .143 .038 .309 -.130 .192 .339 -.087 .305 .338 .106 .042 -.044 -.069 .323 .407
3 .236 .025 .040 .403 .220 .225 .141 .141 .483 .701 .667 .594 .512 .476 .041 .001 .081 .582 .102 -.016 .344 .176 .094 .035 .009 -.025 .237 .022 .081 .100 .268 .097
4
5
6
7
8
9
10
11
.180 .044 .131 -.123 .153 .019 .186 .087 -.266 -.085 .317 .080 .133 .322 .836 .712 .632 .615 .260 -.023 .224 .249 .235 .059 .161 -.137 .244 .064 .297 .227 .212 -.108
-.151 .063 .278 .293 .065 .088 .007 .141 .175 .268 .090 -.175 .011 -.020 .076 .279 .342 .057 .821 .654 .552 .519 .411 .093 .090 .321 .044 -.068 .294 .273 .314 .009
.090 -.025 .002 .101 .419 .074 .017 .151 .135 .107 -.095 -.189 .213 .248 .038 .151 .111 .051 .230 -.146 .053 .175 .215 .847 .677 .557 .181 -.059 .224 .249 -.104 -.170
-.082 .314 .088 -.025 .176 -.106 .142 .231 -.033 .106 .256 .103 .273 .137 .295 .115 .050 -.063 .088 -.047 -.014 .151 -.235 .190 -.131 .321 .838 .661 .529 .154 .175 .228
.202 -.033 -.021 -.144 .152 .225 -.052 -.041 .049 .106 .188 .432 .002 -.160 .084 .224 .043 .140 .112 .214 .265 .127 .402 -.074 .234 .200 .056 .141 .354 .715 .521 .502
-.011 -.085 .215 .083 -.080 -.147 .166 -.474 .176 .052 -.175 .096 .074 .129 .124 .143 -.145 .148 .066 .386 -.049 .468 .104 .037 .001 .177 -.004 .259 -.199 .188 .091 .241
-.150 -.142 .391 .181 .207 .121 .149 .032 -.030 .139 .206 .278 .084 -.275 -.134 .348 .195 .024 -.061 -.033 .165 -.050 .350 .041 .193 -.224 .103 .092 .251 -.131 -.012 .347
.012 .159 .080 .269 -.105 -.110 .182 .214 .073 .068 .159 .281 .445 .298 .000 .116 .220 -.021 -.001 .118 .425 -.415 .066 -.001 .224 -.010 .049 .181 .020 .192 -.129 .212
-.228 -.007 -.010 .145 .319 -.148 .045 -.084
.307 -.119 .327 -.012 .034 .056 -.074 .036
128
X1.11 X1.39 X1.38 X1.23 X1.13
.454 .051 .090 .271 .150
.050 -.032 .134 .146 .170
.353 .066 .223 .128 .236
.134 .273 .136 .201 .050 -.037 .185 -.052 .115 .082
.302 .067 .500 -.278 .090 -.067 .110 .091 .094 .853 -.014 .044 .119 .228 -.017 -.105 .823 .052 .465 -.153 .102 .378 .470 .158 .116 .139 .130 .016 .069 .796
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 13 iterations.
Component Transformation Matrix Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 .440 -.461 .312 .217 .209 .403 -.342 -.212 .219 -.026 -.183
2 .376 -.368 .130 -.119 -.112 -.644 .278 .190 .351 .167 .018
3 .414 -.201 -.257 -.283 -.074 -.078 -.027 -.255 -.446 -.492 .352
4 .307 .499 -.365 .008 .189 -.125 .031 -.524 .420 .020 -.140
5 .316 .424 .405 -.114 -.120 -.063 -.389 .028 -.167 .424 .407
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
6
7
8
.251 .239 .287 .212 .065 .265 .150 -.313 .003 .735 .323 -.333 -.404 .639 -.117 -.059 -.017 .014 .265 .003 -.225 .001 .518 .457 -.194 -.104 -.066 -.213 .040 -.269 -.094 .217 -.621
9 .118 .201 .487 -.274 .333 .265 .657 -.031 -.036 -.135 .034
10
11
.195 .005 -.305 -.103 -.436 .547 .180 .285 .390 .072 .312
.212 -.155 -.269 -.065 -.050 .152 .262 -.135 -.468 .637 -.342
129
Lampiran 8 FAKTOR ANALISIS 5 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
630
Sig.
.000
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.36 X1.37 X1.38 X1.40 X1.41 X1.42
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.444 1.177E3
Extraction .793 .835 .884 .896 .788 .850 .833 .832 .876 .831 .766 .815 .867 .831 .831 .810 .795 .664 .711 .759 .837 .859 .817 .825 .833 .759 .820 .701 .831 .790 .837 .888 .854 .866
130
X1.43 X1.45
1.000 1.000
.866 .783
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Compo nent
Initial Eigenvalues Total
% of Variance
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11.659 3.289 2.414 2.064 1.852 1.747 1.509 1.386 1.288 1.180 1.043
32.387 9.136 6.706 5.734 5.144 4.852 4.193 3.850 3.579 3.279 2.898
32.387 41.524 48.230 53.964 59.109 63.960 68.153 72.003 75.582 78.861 81.760
.887
2.464
84.223
13
.823
2.286
86.509
14
.720
1.999
88.508
15
.632
1.754
90.262
16
.520
1.446
91.708
17
.446
1.238
92.946
18
.405
1.126
94.071
19
.335
.929
95.001
20
.288
.800
95.801
21
.265
.737
96.537
22
.227
.631
97.168
23
.192
.533
97.701
24
.162
.451
98.153
25
.134
.372
98.525
26
.125
.348
98.872
27
.106
.294
99.166
28
.078
.218
99.384
29
.078
.216
99.600
30
.046
.127
99.727
31
.033
.090
99.817
32
.023
.064
99.881
33
.016
.045
99.926
Total 11.659 3.289 2.414 2.064 1.852 1.747 1.509 1.386 1.288 1.180 1.043
% of Variance 32.387 9.136 6.706 5.734 5.144 4.852 4.193 3.850 3.579 3.279 2.898
Cumulative % 32.387 41.524 48.230 53.964 59.109 63.960 68.153 72.003 75.582 78.861 81.760
131
34
.014
.040
99.965
35
.009
.026
99.991
36
.003
.009
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix
a
Component 1 X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.20 X1.9 X1.30 X1.45 X1.29 X1.22 X1.27 X1.5 X1.13 X1.7 X1.40 X1.8 X1.37 X1.4 X1.24 X1.31 X1.23 X1.21 X1.19 X1.26 X1.3 X1.16 X1.1 X1.32 X1.2 X1.41 X1.42 X1.36 X1.38 X1.12
.770 .705 .673 .672 .663 .645 .629 .628 .624 .620 .617 .579 .579 .575 .574 .573 .568 .566 .550 .543 .542 .542 .538 .532 .528 .527 .526 .506 .496 .491 .479 .459 .515 .295 .430 .503
2 -.271 .085 -.008 -.115 .142 -.175 -.332 -.414 -.506 .290 -.166 .191 -.210 .307 -.117 -.406 -.012 -.469 -.200 -.009 .125 .341 .001 -.258 -.266 .496 .186 .486 .478 -.148 .375 .456 .642 .272 -.063 -.077
3 -.239 .117 -.478 .106 -.169 -.025 -.035 .177 .298 -.107 .186 .072 -.432 -.075 -.290 .139 .527 .099 -.094 .540 .174 .188 .056 -.123 .120 .395 -.383 .101 -.245 -.167 .451 -.208 -.199 .205 -.401 -.174
4 .095 .029 -.199 .375 -.179 -.168 -.049 .038 -.134 .104 .043 -.362 -.356 -.234 .007 .073 .367 .236 -.330 -.372 .240 -.350 .116 .191 -.250 -.046 .385 -.125 .191 .249 -.102 .140 -.073 .643 .076 .112
Extraction Method: Principal Component Analysis.
5 .000 .109 -.059 .133 -.088 .087 -.096 .151 .021 .024 .053 -.261 .065 .174 .117 -.127 -.142 -.351 -.005 -.192 .466 .350 .511 -.029 .082 -.090 -.340 -.079 -.038 -.388 -.257 -.424 .078 .284 .453 -.168
6 .191 -.154 .068 -.246 .051 .009 .332 -.338 .130 -.203 -.494 .074 -.204 -.188 .042 -.116 .153 -.070 -.106 -.164 .273 .171 -.054 .348 .488 -.010 .024 -.048 -.075 -.376 .055 .053 .050 .123 -.159 .513
7 -.048 .006 -.072 -.054 -.449 -.023 .060 -.235 .005 -.368 -.063 .191 .059 -.157 -.055 -.282 .272 -.027 .498 .049 .032 .104 -.037 .044 .154 -.098 .320 .180 .313 .294 .034 -.293 -.047 .034 .279 -.301
8 -.059 -.316 -.184 -.036 .120 -.330 .390 -.126 -.123 .113 .316 -.042 -.096 -.357 -.185 .065 -.118 .048 .173 .079 .062 .161 .319 -.129 .120 -.185 -.051 -.233 -.184 .157 .150 .294 .349 -.077 .213 -.069
9 .293 -.368 -.135 -.370 -.060 -.023 .073 .152 .084 -.117 .049 -.177 .078 .132 .434 -.230 .114 -.127 .096 .190 .040 .018 .090 -.269 -.343 .045 .051 .166 -.242 .237 -.046 -.050 .054 .201 -.154 .257
10
11
-.044 -.124 -.065 -.102 -.339 -.156 .126 .065 -.150 .292 .096 -.106 -.293 .259 .295 -.180 -.058 .255 -.003 .248 .009 .039 -.149 .426 .057 .225 -.073 -.165 .155 -.084 -.235 -.018 .092 -.250 .046 -.089
.062 -.156 .163 -.064 .039 .289 .053 .205 .140 -.051 .134 -.046 -.130 .013 -.245 -.342 -.071 -.122 -.175 .036 -.251 -.026 -.088 .000 -.015 .227 .220 -.405 .015 -.043 .317 -.120 -.003 .094 .320 .054
132
Component Matrix
a
Component 1 X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.20 X1.9 X1.30 X1.45 X1.29 X1.22 X1.27 X1.5 X1.13 X1.7 X1.40 X1.8 X1.37 X1.4 X1.24 X1.31 X1.23 X1.21 X1.19 X1.26 X1.3 X1.16 X1.1 X1.32 X1.2 X1.41 X1.42 X1.36 X1.38 X1.12
.770 .705 .673 .672 .663 .645 .629 .628 .624 .620 .617 .579 .579 .575 .574 .573 .568 .566 .550 .543 .542 .542 .538 .532 .528 .527 .526 .506 .496 .491 .479 .459 .515 .295 .430 .503
2 -.271 .085 -.008 -.115 .142 -.175 -.332 -.414 -.506 .290 -.166 .191 -.210 .307 -.117 -.406 -.012 -.469 -.200 -.009 .125 .341 .001 -.258 -.266 .496 .186 .486 .478 -.148 .375 .456 .642 .272 -.063 -.077
3 -.239 .117 -.478 .106 -.169 -.025 -.035 .177 .298 -.107 .186 .072 -.432 -.075 -.290 .139 .527 .099 -.094 .540 .174 .188 .056 -.123 .120 .395 -.383 .101 -.245 -.167 .451 -.208 -.199 .205 -.401 -.174
a. 11 components extracted.
4 .095 .029 -.199 .375 -.179 -.168 -.049 .038 -.134 .104 .043 -.362 -.356 -.234 .007 .073 .367 .236 -.330 -.372 .240 -.350 .116 .191 -.250 -.046 .385 -.125 .191 .249 -.102 .140 -.073 .643 .076 .112
5 .000 .109 -.059 .133 -.088 .087 -.096 .151 .021 .024 .053 -.261 .065 .174 .117 -.127 -.142 -.351 -.005 -.192 .466 .350 .511 -.029 .082 -.090 -.340 -.079 -.038 -.388 -.257 -.424 .078 .284 .453 -.168
6 .191 -.154 .068 -.246 .051 .009 .332 -.338 .130 -.203 -.494 .074 -.204 -.188 .042 -.116 .153 -.070 -.106 -.164 .273 .171 -.054 .348 .488 -.010 .024 -.048 -.075 -.376 .055 .053 .050 .123 -.159 .513
7 -.048 .006 -.072 -.054 -.449 -.023 .060 -.235 .005 -.368 -.063 .191 .059 -.157 -.055 -.282 .272 -.027 .498 .049 .032 .104 -.037 .044 .154 -.098 .320 .180 .313 .294 .034 -.293 -.047 .034 .279 -.301
8 -.059 -.316 -.184 -.036 .120 -.330 .390 -.126 -.123 .113 .316 -.042 -.096 -.357 -.185 .065 -.118 .048 .173 .079 .062 .161 .319 -.129 .120 -.185 -.051 -.233 -.184 .157 .150 .294 .349 -.077 .213 -.069
9 .293 -.368 -.135 -.370 -.060 -.023 .073 .152 .084 -.117 .049 -.177 .078 .132 .434 -.230 .114 -.127 .096 .190 .040 .018 .090 -.269 -.343 .045 .051 .166 -.242 .237 -.046 -.050 .054 .201 -.154 .257
10
11
-.044 -.124 -.065 -.102 -.339 -.156 .126 .065 -.150 .292 .096 -.106 -.293 .259 .295 -.180 -.058 .255 -.003 .248 .009 .039 -.149 .426 .057 .225 -.073 -.165 .155 -.084 -.235 -.018 .092 -.250 .046 -.089
.062 -.156 .163 -.064 .039 .289 .053 .205 .140 -.051 .134 -.046 -.130 .013 -.245 -.342 -.071 -.122 -.175 .036 -.251 -.026 -.088 .000 -.015 .227 .220 -.405 .015 -.043 .317 -.120 -.003 .094 .320 .054
133
Lampiran 9 FAKTOR ANALISIS 6 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
Communalities Initial X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.37 X1.38 X1.40 X1.41
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .807 .880 .867 .871 .805 .875 .825 .827 .877 .828 .801 .813 .851 .830 .817 .825 .785 .730 .768 .749 .838 .869 .809 .824 .822 .759 .815 .692 .781 .838 .858 .848
.469 1.121E3
df
595
Sig.
.000
134
X1.42 X1.43 X1.45
1.000 1.000 1.000
.869 .867 .834
Extraction Method: Principal Component Analysis. Total Variance Explained Initial Eigenvalues Compon ent
Total
Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadin
% of Variance Cumulative %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11.580 3.242 2.397 1.909 1.762 1.615 1.507 1.381 1.257 1.091 1.017
33.086 9.264 6.850 5.454 5.033 4.614 4.306 3.945 3.592 3.117 2.906
.861
2.459
84.625
13
.819
2.341
86.966
14
.676
1.932
88.898
15
.625
1.787
90.685
16
.475
1.356
92.041
17
.411
1.175
93.216
18
.382
1.091
94.307
19
.307
.876
95.183
20
.267
.762
95.945
21
.263
.753
96.698
22
.206
.590
97.287
23
.177
.506
97.793
24
.162
.464
98.257
25
.130
.373
98.630
26
.121
.347
98.977
27
.103
.295
99.271
28
.078
.223
99.494
29
.060
.170
99.664
30
.039
.112
99.776
31
.032
.092
99.868
32
.016
.046
99.914
33
.015
.044
99.958
Total
33.086 11.580 42.349 3.242 49.199 2.397 54.654 1.909 59.687 1.762 64.301 1.615 68.607 1.507 72.551 1.381 76.143 1.257 79.260 1.091 82.166 1.017
% of Variance Cumulative % 33.086 9.264 6.850 5.454 5.033 4.614 4.306 3.945 3.592 3.117 2.906
33.086 42.349 49.199 54.654 59.687 64.301 68.607 72.551 76.143 79.260 82.166
Total 3.405 3.161 2.917 2.695 2.642 2.578 2.465 2.435 2.421 2.410 1.629
% of Variance 9.728 9.032 8.335 7.701 7.548 7.365 7.044 6.957 6.916 6.887 4.653
Cumulativ %
9.7 18.7 27.0 34.7 42.3 49.7 56.7 63.7 70.6 77.5 82.1
135
34
.010
.030
99.988
35
.004
.012
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix
a
Component 1 X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.20 X1.9 X1.30 X1.45 X1.29 X1.27 X1.22 X1.13 X1.5 X1.7 X1.8 X1.37 X1.40 X1.31 X1.19 X1.23 X1.21 X1.26 X1.3 X1.16 X1.1 X1.32 X1.38 X1.42 X1.41 X1.4 X1.2 X1.12 X1.24
.770 .703 .679 .668 .665 .647 .633 .629 .626 .618 .617 .586 .583 .577 .576 .576 .571 .558 .558 .541 .534 .533 .533 .521 .521 .502 .493 .491 .429 .511 .459 .549 .477 .501 .533
2 -.273 .080 .036 -.141 .167 -.162 -.321 -.421 -.509 .293 -.167 -.163 .226 -.102 .329 -.402 -.465 -.161 -.067 .354 -.245 -.022 -.261 .487 .176 .491 .484 -.148 -.062 .654 .472 .018 .373 -.081 .082
3 -.264 .113 -.438 .051 -.133 -.010 -.033 .157 .295 -.106 .181 -.382 .139 -.292 -.034 .127 .075 -.044 .463 .234 .148 .021 -.152 .415 -.421 .132 -.247 -.189 -.423 -.170 -.192 .605 .480 -.193 .118
4 -4.473E-5 -.030 -.116 .194 -.063 -.192 -.002 -.056 -.128 .094 .059 -.305 -.037 -.106 -.253 .167 .443 -.208 .343 -.477 -.254 -.293 .116 .086 .469 -.007 .182 .464 -.297 -.095 .424 -.028 .162 .118 -.210
5 .180 -.195 .144 -.380 .125 .034 .346 -.361 .156 -.239 -.487 -.084 .243 .006 -.178 -.089 -.015 -.004 .096 .096 .451 -.263 .262 .005 .070 .015 -.121 -.240 -.309 .021 .141 -.021 .141 .511 .014
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 11 components extracted.
6 .003 .057 -.169 .319 -.130 -.146 .066 -.057 -.107 .140 -.078 -.440 -.345 .035 -.124 .016 .042 -.327 .183 .103 .186 .362 .346 .022 -.043 -.193 .152 -.323 .190 .096 .016 -.301 -.105 .130 .548
7 -.062 .015 -.098 .000 -.472 -.054 .072 -.247 -.021 -.339 -.058 -.006 .149 -.061 -.180 -.273 -.006 .463 .290 .117 .185 .011 .096 -.096 .315 .147 .345 .259 .313 -.027 -.279 .018 .024 -.303 .097
8 -.012 -.362 -.173 -.116 .162 -.301 .390 -.099 -.085 .077 .318 -.025 -.025 -.154 -.336 .047 .006 .200 -.130 .151 .058 .299 -.219 -.193 -.047 -.195 -.258 .205 .168 .341 .287 .111 .164 -.030 .013
9 .244 -.337 -.172 -.304 -.247 -.090 .069 .159 -.004 .001 .044 -.106 -.263 .560 .232 -.276 .002 .042 .143 .028 -.285 .063 -.019 .150 .028 .114 -.080 .144 -.123 .060 -.072 .231 -.161 .214 .125
10
11
-.081 -.102 .106 -.126 -.154 .036 .174 .099 -.035 .289 .154 -.208 .094 -.102 .198 -.238 .167 -.045 -.207 .010 .137 -.299 .349 .228 .011 -.399 .057 -.101 .211 .086 -.053 .205 -.042 -.179 -.236
.110 -.128 .108 .030 .098 .290 -.061 .191 .153 -.256 .073 -.068 -.198 -.145 -.115 -.264 -.230 -.184 .062 -.028 -.097 .118 -.169 .166 .241 -.223 .053 -.011 .258 -.064 -.097 -.064 .412 .210 -.141
136
Rotated Component Matrix
a
Component 1 X1.29 X1.9 X1.8 X1.32 X1.12 X1.14 X1.28 X1.13 X1.34 X1.30 X1.2 X1.26 X1.4 X1.40 X1.41 X1.42 X1.45 X1.43 X1.21 X1.19 X1.20 X1.37 X1.27 X1.22 X1.16 X1.3 X1.1 X1.11 X1.6 X1.7 X1.5 X1.24 X1.23 X1.31 X1.38
.776 .700 .608 .585 -.010 .324 -.009 .257 .155 .400 .095 .097 .503 .288 .058 -.060 .313 .098 .101 -.051 .354 .284 .173 -.021 -.105 .090 -.138 .106 .389 .459 .099 .019 .272 -.075 .162
2 -.003 .360 .144 .116 .792 .686 .513 .505 .487 .459 .107 .051 -.006 .114 .180 .018 .017 .514 .218 .187 .345 .050 .423 .036 .071 .279 -.048 .066 .063 .230 .177 .116 .178 .033 .050
3 .212 .129 -.034 -.024 .103 -.007 .028 -.226 .278 .308 .868 .682 .594 .472 .159 .241 .032 .228 -.077 .244 .112 .070 -.154 .407 .294 .101 .168 .216 .089 -.044 .151 .085 .074 .436 -.098
4 .174 -.144 .063 .134 .219 .086 .261 .031 -.134 -.271 .232 .202 .017 -.168 .818 .698 .626 .581 .024 -.009 .212 -.051 .090 .260 .190 .223 .213 .078 .097 .178 .176 .084 .130 .198 .032
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 34 iterations.
5 .024 .064 .524 -.032 .242 .293 .212 .116 .149 .355 -.030 .059 .175 .271 .027 .015 .176 -.008 .758 .714 .613 .222 -.059 .290 -.176 .118 .074 .162 .162 .241 -.009 .263 -.039 .155 .133
6 .134 .003 .038 .341 -.076 .220 .321 .187 .216 .245 .048 -.116 .290 .004 -.003 .183 -.039 .211 -.059 .293 .269 .748 .684 .555 .436 .106 .077 .221 -.061 .171 .179 .006 .088 .330 .174
7 .028 -.082 .214 .556 .122 .231 .222 .210 .070 -.130 .142 .154 -.124 .385 .299 .197 .074 -.096 .236 -.118 .019 .176 .047 .107 .300 .820 .690 .182 .278 -.111 .050 .073 -.015 -.116 .266
8 .161 .291 .265 .023 -.005 .074 .278 -.094 .347 .262 .118 .067 -.065 .204 .077 -.131 .218 .355 .171 .196 -.118 -.029 .276 .216 .198 .039 .220 .708 .685 .602 .130 .185 .169 -.010 .060
9 .110 .288 .001 -.095 -3.322E-5 .149 .284 .469 .271 .011 -.083 .508 .302 -.011 .011 .273 .481 .063 .222 -.075 -.128 .038 .161 .185 .347 .005 .337 .334 .049 -.111 .800 .169 -.018 .292 .074
10 .179 .102 -.057 -.050 .138 .216 -.092 .331 .005 .105 .091 .105 .070 .349 .029 .345 .129 .066 .070 .220 .190 .193 .016 -.087 .310 -.049 .171 .194 .318 .120 .106 .763 .730 .511 .281
11 .242 .176 -.189 -.055 -.131 .076 .337 -.097 .261 .009 .010 -.067 -.186 -.356 -.142 .193 .099 .126 .065 .130 .093 .109 .231 -.053 -.354 .138 .182 .037 .148 -.198 .082 -.039 .263 .171 .770
137
Component Transformation Matrix Compon ent
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
.375 -.468 .208 .293 -.518 -.161 -.118 .325 .271 .157 -.002
.390 -.257 -.313 -.061 .432 -.094 -.398 -.140 .252 -.278 .407
.293 .362 .685 .034 .205 -.151 .088 .041 -.108 .105 .465
.264 .523 -.260 .221 .070 .034 -.436 .494 -.180 .082 -.247
.316 -.340 .053 .050 .506 .349 .201 -.009 -.139 .497 -.308
.322 -.019 -.102 -.355 .092 -.637 .393 .159 -.119 -.210 -.327
.250 .232 -.369 .584 -.078 .054 .559 -.198 .112 -.072 .167
.323 -.124 .084 .082 -.277 .114 -.194 -.424 -.684 -.287 -.098
.288 .336 -.016 -.274 -.225 -.061 -.172 -.549 .387 .373 -.233
.295 .110 .131 -.353 -.130 .620 .194 .226 .253 -.446 -.078
.106 -.021 -.386 -.430 -.288 .102 .130 .180 -.303 .405 .507
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
138
Lampiran 10 FAKTOR ANALSIS 7 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df
561
Sig.
.000
Communalities Initial X1.1 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.16 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.26 X1.27 X1.28 X1.29 X1.30 X1.31 X1.32 X1.34 X1.37 X1.38 X1.40 X1.41 X1.42 X1.43
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
.561 1.060E3
Extraction .807 .814 .868 .758 .872 .793 .782 .869 .819 .770 .744 .841 .799 .816 .822 .737 .744 .757 .729 .794 .864 .802 .817 .797 .760 .817 .630 .756 .819 .840 .840 .876 .831
139
X1.45
1.000
.769
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Extraction Sums of Squared Loadings
Initial Eigenvalues Compon ent
Total
% of Variance
Cumulative %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
11.370 3.148 2.214 1.883 1.740 1.604 1.507 1.362 1.238 1.090
33.441 9.259 6.512 5.538 5.118 4.716 4.431 4.005 3.641 3.206
.891
2.619
82.488
12
.832
2.448
84.937
13
.750
2.207
87.144
14
.669
1.966
89.110
15
.611
1.798
90.908
16
.463
1.361
92.270
17
.409
1.202
93.471
18
.381
1.121
94.592
19
.298
.876
95.469
20
.267
.785
96.253
21
.251
.739
96.993
22
.183
.539
97.532
23
.164
.482
98.014
24
.131
.384
98.398
25
.127
.373
98.771
26
.118
.347
99.118
27
.101
.296
99.414
28
.069
.203
99.617
29
.043
.126
99.743
30
.032
.095
99.838
31
.016
.048
99.886
32
.016
.047
99.933
Total
33.441 11.370 42.700 3.148 49.212 2.214 54.750 1.883 59.868 1.740 64.585 1.604 69.016 1.507 73.021 1.362 76.662 1.238 79.869 1.090
% of Variance 33.441 9.259 6.512 5.538 5.118 4.716 4.431 4.005 3.641 3.206
Cumulative % 33.441 42.700 49.212 54.750 59.868 64.585 69.016 73.021 76.662 79.869
Rotation Sums of Squared Loadings Total 3.915 3.136 3.029 2.816 2.757 2.697 2.536 2.535 2.245 1.490
% of Variance 11.515 9.224 8.908 8.281 8.108 7.931 7.459 7.456 6.602 4.383
Cumulative % 11.515 20.740 29.648 37.929 46.037 53.968 61.428 68.883 75.486 79.869
140
33
.013
.039
99.972
34
.009
.028
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component
X1.14 X1.11 X1.28 X1.6 X1.43 X1.34 X1.20 X1.9 X1.30 X1.45 X1.29 X1.27 X1.13 X1.7 X1.5 X1.8 X1.22 X1.37 X1.40 X1.21 X1.24 X1.19 X1.23 X1.31 X1.3 X1.26 X1.32 X1.16 X1.38 X1.42 X1.1 X1.41 X1.4 X1.12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
.781 .702 .687 .670 .658 .648 .635 .633 .628 .620 .617 .598 .591 .582 .580 .579 .575 .562 .546 .542 .537 .535 .533 .532 .521 .501 .495 .491 .438 .503 .489 .449 .536 .501
-.216 .084 .110 -.134 .178 -.153 -.316 -.426 -.540 .332 -.181 -.090 -.027 -.406 .370 -.464 .206 -.143 -.140 -.222 .099 -.259 -.010 .333 .223 .420 -.122 .478 .012 .683 .521 .481 -.068 -.061
-.281 .181 -.408 .052 -.138 -.009 -.117 .145 .223 .001 .180 -.339 -.211 .068 .145 -.031 .150 -.037 .383 -.175 .240 .120 .095 .363 -.486 .459 -.273 .220 -.355 -.047 -.175 -.221 .592 -.265
-.069 .047 -.207 .271 -.121 -.210 -.089 .014 -.133 .165 .150 -.368 -.111 .190 -.165 .445 -.056 -.234 .398 .073 -.126 -.307 -.233 -.421 .376 .175 .438 .044 -.317 -.087 .196 .370 .061 -.001
.151 -.150 .060 -.307 .066 -.019 .312 -.358 .137 -.173 -.474 -.226 .004 -.051 -.159 .068 .225 -.089 .221 .311 .094 .424 -.279 .075 .080 .096 -.234 .052 -.407 .020 -.076 .186 .020 .505
-.005 .045 -.152 .345 -.114 -.137 .065 -.029 -.123 .127 -.023 -.379 .015 .007 -.155 .004 -.383 -.289 .117 .302 .518 .164 .427 .102 -.039 -.039 -.297 -.240 .306 .104 .151 -.009 -.343 .081
-.061 .021 -.097 -.011 -.478 -.050 .065 -.248 -.016 -.339 -.068 -.006 -.054 -.274 -.165 .000 .164 .464 .299 .098 .091 .182 -.011 .114 .315 -.083 .261 .164 .287 -.035 .346 -.281 .032 -.301
.011 -.396 -.217 -.192 .097 -.342 .404 -.112 -.083 .099 .307 -.056 -.068 .025 -.266 .048 .010 .232 -.074 -.210 .042 .032 .244 .166 -.054 -.145 .245 -.120 .060 .359 -.273 .291 .207 -.021
.263 -.301 -.117 -.252 -.234 .009 -.004 .219 .021 -.065 .011 -.083 .565 -.318 .230 -.060 -.341 -.022 .140 -.012 .091 -.315 .084 -.011 .067 .167 .095 .081 -.047 -.015 -.029 -.137 .146 .258
-.070 -.114 .113 -.125 -.150 .059 .167 .118 -.025 .268 .157 -.211 -.099 -.262 .193 .148 .069 -.059 -.203 .340 -.247 .124 -.288 .005 .028 .241 -.104 -.414 .233 .077 .063 -.065 .197 -.158
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
141
Rotated Component Matrix
a
Component
X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.11 X1.29 X1.30 X1.26 X1.4 X1.5 X1.27 X1.28 X1.34 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.41 X1.42 X1.43 X1.45 X1.12 X1.13 X1.14 X1.1 X1.3 X1.23 X1.24 X1.31 X1.32 X1.37 X1.38 X1.16 X1.40
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
.770 .760 .647 .646 .545 .538 .480 .114 .223 .062 .150 .131 .324 .162 .173 .286 .058 .091 -.219 .280 .320 .097 .072 .274 .022 .071 .274 .202 -.123 .310 .022 .056 -.016 .420
.059 -.071 .066 .365 .306 .344 .224 .788 .724 .675 -.020 .115 .297 .057 .024 .081 .361 .074 .326 .122 .416 -.023 .212 .080 .229 -.031 .030 .150 .468 -.020 .112 -.053 .377 .286
.123 .218 -.089 .234 .408 .083 .274 -.067 .010 .388 .826 .634 .516 .193 .055 -.008 .400 -.017 .110 .490 .094 .102 .231 .316 .139 .101 .118 -.059 .224 .101 .413 .323 .287 -.245
.075 .212 .353 .001 .150 .012 .469 .074 .261 -.086 .049 .253 .241 .830 .651 .562 .446 .009 .068 .131 .006 .267 -.040 .283 .001 .089 .020 .234 .320 -.064 .337 .136 -.100 .279
.113 .204 .082 -.122 .084 .170 -.202 .238 .033 .155 .080 .290 -.079 .004 .226 .010 .281 .848 .678 .632 .590 .309 .009 .139 .204 .280 .119 .083 .181 .160 -.086 -.015 .194 -.101
.013 .109 .257 .344 -.056 -.005 .313 .083 .022 .221 .209 .318 .287 .065 .355 .370 -.143 .149 .022 .219 .097 .738 .719 .670 .017 .292 .161 .217 -.029 .168 .029 .018 .067 .212
.362 -.135 .125 -.124 .371 -.069 -.182 .227 -.212 .202 .031 .319 .139 .026 -.070 .382 .168 .227 .246 -.078 .196 .026 .147 .129 .809 .697 -.018 .171 .012 .273 .091 .368 .289 .272
.329 .096 -.154 .114 .230 .238 .090 .092 .061 .134 .117 -.022 .056 .230 .163 -.012 -.036 .010 .405 .143 .148 .045 .244 .168 .185 -.077 .773 .707 .578 -.075 .241 .411 .287 .225
.031 .112 .335 .186 -.090 .477 .175 -.068 .392 -.062 .303 .011 -.008 -.032 .367 -.077 .206 .111 .127 -.046 .003 -.088 .195 .254 .051 .364 .128 -.083 .024 .755 .619 .204 .157 .246
-.038 .157 -.043 -.260 .176 -.291 .102 .149 .150 -.080 -.027 -.136 -.025 .033 -.145 -.209 .284 .145 -.065 .069 -.261 .168 -.057 -.038 .032 .034 -.110 .131 .070 .046 .036 -.587 .577 .452
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 51 iterations.
142
Component Transformation Matrix Component
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
.441 -.495 .176 .443 -.309 .169 -.280 -.203 -.277 -.113
.360 .323 .629 -.012 -.066 -.251 -.079 -.144 .304 .429
.370 .040 -.290 -.567 -.219 -.469 -.074 -.297 -.255 -.171
.336 -.306 .088 -.224 .633 .110 .268 .133 -.358 .323
.283 .522 -.232 .228 .154 .005 -.478 .454 -.287 .011
.342 -.199 -.351 -.009 .344 .077 -.262 -.100 .711 -.110
.260 .399 -.345 .341 -.028 .236 .522 -.442 -.044 .110
.304 .173 .245 -.397 -.222 .587 .172 .259 .100 -.399
.262 -.183 -.115 .232 -.250 -.424 .472 .575 .184 -.044
.016 .142 .336 .228 .443 -.301 .127 -.153 -.064 -.696
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
143
Lampiran 14
DAFTAR NAMA RESPONDEN PENELITIAN SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI KABUPATEN KENDAL KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
NO
NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Ana Yulianti Apri Istiana Arista Desi Wulandari Ayuk Sulistyaningsih Cyntia Afriatin Devi Ragil C Dewi Yuliana Dhea Rizky A Diah Arima Irawati Diah Rahayu Ningtyas Elva Wahyu M Erna Mirfatun Fadlilatusy Syakirah Fiki Natania F Fitri Isnawati Fitri Nurdiyani Harmin Panti Widianingrum Inneke Febria Andika Dewi Irma Sekarsari Kholidah Septi Krusita Sarasati Laili Chudaifah Leni Kurniawati Meida Ira F Mila Putri Y Nunung Afifah Puri Yuliani Rachma Septiani Rahman Wibowo Rina Elsana Rini Fauziah Rizki Fitriana Dewi
JENIS KELAMIN P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P L P P P
KELAS X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP
144
33 34 35 36 37 38 39 40
Rohmatul Mahmudah Santi Sari Analisa Sinta Martiana Siti Arofah Siti Nur Khasanah Sri Maharani Sulastriningsih
P P P P P P P P
X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP
145
Lampiran 15 SMK MUHAMMADIYAH 1 WELERI NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Mata Diklat : Teori Kejuruan Administrasi Perkantoran Kelas
: X AP
KKM
: 70
Semester
: 2 (dua)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA SISWA Ana Yulianti Apri Istiana Arista Desi Wulandari Ayuk Sulistyaningsih Cyntia Afriatin Devi Ragil C Dewi Yuliana Dhea Rizky A Diah Arima Irawati Diah Rahayu Ningtyas Elva Wahyu M Erna Mirfatun Fadlilatusy Syakirah Fiki Natania F Fitri Isnawati Fitri Nurdiyani Harmin Panti Widianingrum Inneke Febria Andika Dewi Irma Sekarsari Kholidah Septi Krusita Sarasati Laili Chudaifah Leni Kurniawati Meida Ira F
KELAS X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
NILAI 4,25 3,75 5,75 4 4 5 5,5 4,75 4,75 4 6,25 6,25 5,25 4,75 4,5 4,75 4,25 4,75 5,5 5,75 4,75 4,25 5 6
146
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Mila Putri Y Nunung Afifah Puri Yuliani Rachma Septiani Rahman Wibowo Rina Elsana Rini Fauziah Rizki Fitriana Dewi Rohmatul Mahmudah Santi Sari Analisa Sinta Martiana Siti Arofah Siti Nur Khasanah Sri Maharani Sulastriningsih
X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP X AP
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
3,5 4,75 4,5 5,75 5 5,25 3,5 4,25 6 5,75 6 4,5 7,25 6 4,75 5,75