i
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
RISKA WARDA
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
i
ii
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh RISKA WARDA A31108892
kepada
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
ii
iii
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
disusun dan diajukan oleh
RISKA WARDA A31108892
telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan
Makassar, 20 Mei 2013 Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Syarifuddin, S.E., M.Soc.Sc., Ak. NIP 196312101990021001
Muh. Irdam Ferdiansah, S.E, M.Acc NIP 198102242010121002
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisinis Univesitas Hasanuddin
Dr. H. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si. NIP 196305151992031003
iii
iv
SKRIPSI PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA disusun dan diajukan oleh RISKA WARDA A31108892
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 15 Agustus 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan Menyetujui, Panitia Penguji No. Nama Penguj
Jabatan
Tanda Tangan
1. Dr. Syarifuddin, S.E., M.Soc., Sc., Ak.
Ketua
1 ……………..
2. Muh. Irdam Ferdiansah, S.E., M.Acc.
Sekretaris
2 ……………..
3. Dr. Darwis Said, S.E., M.SA., Ak.
Anggota
3 ……………..
4. Drs. H. Abdul Rahman., Ak.
Anggota
4 ……………..
5. Rahmawati HS, S.E., M.Si., Ak.
Anggota
5 ……………..
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisinis Univesitas Hasanuddin
Dr. H. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si. NIP 196305151992031003
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama
: Riska Warda
NIM
: A31108892
Jurusan/Program Studi
: Akuntansi/S1
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 15 Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6.000 RISKA WARDA
v
vi
PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alikum Wr. Wb. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orang tuaku tercinta Muh. Ilyas dan Hj. Halidah, terima kasih atas segalanya, terima kasih atas dukungannya selama ini baik berupa moril maupun materiil, kepercayaan, kesabaran, pengorbanan, serta doa dan kasih sayang yang tak terhingga. Maapkan karena sudah telat menyelesaikan kuliah. 2. Mama Dian, Papa Deril, Mama Aji, Tante Hj. Hasma dan Om Yusuf terima kasih atas doa dan dukungannya. 3. PT. Bursa Efek Indonesia atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 4. Bapak Dr. Syarifuddin, S.E., M.Soc.,Sc., Ak. selaku dosen pembimbing I dan ketua penguji skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
vi
vii
5. Bapak Muh. Irdam Ferdiansah, S.E, M.Acc. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Dr. H. Abdul Hamid Habbe, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisinis Univesitas Hasanuddin. 7. Bapak Dr. Darwis Said, S.E, M.SA, Ak, bapak Drs. H. Abdul Rahman, Ak, dan Ibu Rahmawati HS, S.E, M.Si, Ak, selaku penguji terima kasih atas kritik dan sarannya. 8. Seluruh dosen dan segenap staf Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisinis Univesitas Hasanuddin. 9. Adikku tersayang Resky Amelia Ilyas dan Muh. Rifky Ilyas atas bantuan, doa dan semangatnya. 10. Seluruh keluarga besar atas dukungan, doa dan semangatnya. 11. Sahabat-sahabatku tercinta, Vhivhi si Penghasut, Ncenk si Pengacau, Nia si Kepo, dan Shani si Telmi terima kasih atas dukungan kalian, perjuangan kita di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar Jurusan AKUNTANSI tidak akan pernah kita lupa. Pasti akan kangen bersama kalian. Dan khusus buat Hera si Cempreng jangan galau, tentukan pilihanmu.... I Miss U Forever Guys.. T_T 12. Sahabatku Darna terima kasih atas bantuan, waktu, arahan, masukan-masukan dan semangatmu selama penyelesaian skripsi ini. Dan buat anak-anak Scapat makasih juga atas dukungannya. 13. Sahabat-sahabaku ANTEBAS yaitu Wilda, Uni, Titin, Mirna, Ipoet, Ani, Ammank, Syarif, Mail, Syahril,Yani, dan Chimenk, makasih dukungannya sodara.
vii
viii
14. Teman-teman 08STACKLE atas kebersamaan, kerjasama yang baik, bantuan dan semangatnya. Kompak Selalu!! 15. Cipta, Gafur, K’ikhsan dan K’Ippunk terima kasih atas doa dan dukungannya selama kuliah. 16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan, doa dan dukungannya. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah STW. Amin. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, ……………………
Peneliti
viii
ix
ABSTRAK Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Riska Warda Syarifuddin Muh. Irdam Ferdiansah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan, serta dapat meningkatkan profit perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 20 perusahaan pertambangan pada tahun 2009 sampai dengan 2011. Data tersebut dari annual report atau laporan tahunan yang diperoleh di website www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengujian, pada hipotesis pertama ditemukan bahwa variabel corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan pada hipotesis kedua ditemukan bahwa corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif signifikan terhadap return on equity (ROE). Jadi, kedua hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Return on Asset, dan Return on Equity
ix
x
ABSTRACT The Influence of Assembling Corporate Social Responsibility toward Profitabilities of Mining Factory Recorded in Indonesia Stock Exchange
Riska Warda Syarifuddin Muh. Irdam Ferdiansah
This research was aimed to know the influence of corporate social responsibility for profitability to the mining company that was written in Indonesia Stock Exchange (IDX). Corporate social responsibility (CSR) was one of the company's responsibility for societies and environment in around of the company and also it could improve the company's profit. In this research, profitability measuring was surveyed by using return on asset (ROA) and return on equity (ROE). The sample of this research was Mining company that written in Stock Exchange (IDX) there were 20 mining company in 2009 to 2011. The Data was taken from annual report or years report that were taken in website www.idx.co.id. The analysis method was a simple regression. According to the test result in first hypothesis was found that variable of corporate social responsibility (CSR) had positive significant influence for return on asset (ROA). The second hypothesis was found that corporate social responsibility (CSR) had positive significant influence for return on equity (ROE). So, both of the hypothesis in this can be received. Key Word: Corporate Social Responsibility, Return on Asset, dan Return on Equity
x
xi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ......................................................................................
i
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
v
PRAKATA ......................................................................................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
ix
ABSTRACT ...................................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................
5
1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................
6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................
6
1.6 Sistematika Penulisan .....................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
8
2.1 Corporate Social Responsibility .....................................................
8
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Corporate Social Responsibility
8
2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility ........................
10
2.1.3 Landasan Hukum Corporate Social Responsibility ..............
12
2.1.4 Model Corporate Social Responsibility ................................
13
xi
xii
2.1.5 Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ..................
14
2.1.6 Manfaat Corporate Social Responsibility .............................
16
2.2 Profitabilitas ..................................................................................
18
2.2.1 Pengertian Profitabilitas ......................................................
18
2.2.2 Rasio Profitabilitas ..............................................................
19
2.2.3 Return On Asset (ROA) ......................................................
22
2.2.4 Return On Equity (ROE) .....................................................
23
2.3 Hubungan Antar Konsep ..............................................................
24
2.4 Penelitian Terdahulu .....................................................................
25
2.5 Kerangka Penelitian .....................................................................
34
2.6 Hipotesis ......................................................................................
37
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................
39
3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................
39
3.2 Tempat dan Waktu .......................................................................
39
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................
40
3.3.1 Populasi ...............................................................................
40
3.3.2 Sampel ................................................................................
40
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................
40
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
41
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................
42
3.6.1 Pengukuran Corporate Social Responsibility .......................
42
3.6.2 Pengukuran Profitabilitas .....................................................
43
3.7 Instrumen Penelitian .....................................................................
45
3.7.1 Regresi Linear Sederhana ...................................................
45
3.8 Analisis Data ................................................................................
45
3.8.1 Uji Asumsi Klasik .................................................................
46
3.8.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................
49
3.8.3 Pengujian Hipotesis .............................................................
50
xii
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN ..........................................................................
53
4.1 Deskriptif Penelitian ......................................................................
53
4.2 Analisis Data ................................................................................
54
4.2.1 Analisis Grafik ......................................................................
54
4.2.2 Analisis Statistik ...................................................................
56
4.3 Analisis Regresi Linear Sederhana ...............................................
57
4.3.1 Koefisien Determinasi ..........................................................
57
4.4 Pengujian Hipotesis ......................................................................
59
4.5 Pembahasan ................................................................................
61
4.5.1 Pengaruh Penerapan CSR terhadap ROA ...........................
61
4.5.2 Pengaruh Penerapan CSR terhadap ROE ...........................
63
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
65
5.1 Kesimpulan ..................................................................................
65
5.2 Saran ...........................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
68
LAMPIRAN ....................................................................................................
71
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu ……………………………………….
30
4.1
Proses Pemilihan Sampel …………………………………………….. .
54
4.2
Uji Kolmogorov-Smirnov ………………………………………………. .
57
4.3
Koefisien Determinasi ……………………………………………………
58
4.4
Uji T (Parsial) ………………………………………………………………
59
xiv
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Penelitian ………………………………………………………
37
4.1
Probalitiy Plot Uji Normalitas Pengaruh CSR terhadap ROA …………
55
4.2
Probalitiy Plot Uji Normalitas Pengaruh CSR terhadap ROE …………
56
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Hasil Penelitian …………………………………………………………….
74
2
Indikator GRI (Global Reporting Intiative) ……………………………….
75
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Dunia ekonomi dan usaha berkembang dengan pesat sejak awal tahun 1980-an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan pesat di dunia teknologi yang memudahkan komunikasi di antara pelaku dunia usaha, baik antar kota, antar negara, bahkan antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan globalisasi yang kemudian memicu semakin kompetitifnya tingkat persaingan di dalam dunia usaha. Adapun indikator keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan di dunia usaha adalah profit dan pertumbuhan (Rachmawati, 2010:1). Peningkatan profit ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat penjualan produk di dalam pasar. Sedangkan pertumbuhan ditandai dengan semakin meningkatnya nilai investasi yang ditanamkan dalam perusahaan. Profit dan pertumbuhan memang merupakan indikator keberhasilan perusahaan. Tetapi, selain profit dan pertumbuhan, ada hal lain yang tak kalah pentingnya yaitu keberlangsungan (sustainability). Kunci penerimaan
utama publik
pencapaian akan
keberlangsungan
kehadiran
perusahaan.
adalah Untuk
adanya mencapai
keberlangsungan tersebut, lahirlah suatu konsep yang dikenal sebagai Corporate perusahaan.
Social CSR
Responsibility
(CSR)
merupakan
suatu
atau
tanggungjawab
konsep
terintegrasi
sosial yang
menggabungkan aspek sosial dan aspek bisnis dengan selaras agar
1
2
perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham (Rachmawati, 2010:3). Menurut
Pambudi
dalam Mawarani (2010), Corporate
Social
Responsibility (CSR) dapat dijalankan melalui tiga pilar yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan di dalamnya berupa Community Development yang kemudian dikembangkan untuk mencapai citra yang baik di mata para stakeholders perusahaan. Adanya beberapa pihak yang masih memandang pelaksanaan CSR dalam kontek profitabilitas perusahaan merupakan
tantangan
tersendiri,
karena
perusahaan
juga
harus
memperhatikan orang dan lingkungan sekitarnya. Di sini kemitraan antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat sipil merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan CSR. Di Indonesia telah ditetapkan kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan program CSR, kewajiban tersebut dituangkan dalam UU Perusahaan Terbatas (PT) No.40 Tahun 2007 bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1). Kemudian peraturan mengenai CSR terhadap perusahaan BUMN. Jika dicermati, peraturan tentang CSR yang relatif lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN dan kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tata cara pelaksanaan CSR. CSR milik BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL merupakan
3
program pembinaan usaha kecil dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 Pasal 15 dan 34 disebutkan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan CSR akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatalan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, dan yang terakhir adalah pencabutan izin kegiatan. Daniri dalam Nurkhin (2010) menambahkan bahwa CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggungjawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja, tapi tanggungjawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines atau 3P yaitu profit (keuntungan), people (masyarakat), dan planet (lingkungan). Wahyudi dan Azheri (2008:133) mengemukakan bahwa
“Triple bottom line merupakan variabel yang
berharga sebagai sarana untuk bereaksi lebih cepat ke perubahan di dalam perilaku stakeholders (pemangku kepentingan), dan menyertakan perubahan itu ke dalam strategi ke depan sebagai prinsip dasar menuju ke arah sustainability”. Perusahaan dan stakeholders pada dasarnya berada pada ikatan yang saling membutuhkan, terutama di negara berkembang. Hal ini dikarenakan perusahaan mampu menstimulasi pembangunan ekonomi komunitas lokal. Masyarakat yang tinggal disekitar area perusahaan diuntungkan dari kesempatan kerja yang terbuka dan berbagai peluang bisnis , serta adanya peningkatan standar hidup.
4
Perusahaan sebagai entitas ekonomi, apapun bentuk industrinya, bertujuan untuk mencetak laba yang optimal guna meningkatkan kekayaan para pemilik saham. Namun itu saja belum cukup, keberlanjutan bisnis perusahaan (sustainable business) tidak terjamin bila hanya mengandalkan laba yang tinggi semata, tetapi perusahaan juga harus memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan program CSR (Darwin, 2008). Jadi, sebenarnya tidak ada pertentangan motif perusahaan untuk meraih laba dan di satu sisi juga turut aktif melaksanakan program-program CSR. Bahkan pelaksanaan program CSR dapat menunjang perolehan laba perusahaan dalam jangka panjang dan sebaliknya sebagian laba tersebut dapat digunakan dalam mendukung pelaksanaan program CSR dengan kuantitas dan kualitas yang lebih dapat ditingkatkan lagi. Penelitan sebelumnya yang terkait dengan pengaruh penerapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas adalah penelitian Nugraha (2011), “pengaruh sebelum dan sesudah penerapan corporate social responsibility terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia”. Penelitian ini dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia dengan cara menganalisis laporan keuangan yang terdapat pada ICMD pada periode tahun 1997 sampai dengan 2006. Variabel yang digunakan adalah Corporate Social Responsibility Disclosure, Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) dan Asset Turn Over (ATO) sebagai alat ukur profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program corporate social responsibility pada PT Telekomunikasi Indonesia telah membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Perbedaan
5
penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah perbedaan objek penelitian, waktu penelitian, dan perbedaan metode penelitan serta akan berbeda pula hasilnya. Peneliti tersebut akan melakukan
penelitian
di
Bursa
Efek
Indonesia
pada
perusahaan
pertambangan dengan menggunakan metode kuantitatif. Variabel yang digunakan adalah CSR, ROA, dan ROE. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengambil judul “Pengaruh
Penerapan
Corporate
Social
Responsibility
Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia”.
1.2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan dari penelitian ini adalah “apakah penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)
memiliki
pengaruh
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan
pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?”
1.3
TUJUAN PENELITIAN Penelitian Corporate
Social
bertujuan
untuk
Responsibility
mengetahui (CSR)
pengaruh
terhadap
penerapan
profitabilitas
perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
pada
6
1.4
KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini dapat memberikan manfaat/kegunaan antara lain: a. Bagi perusahaan, dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai
keefektifan
CSR
dalam
laporan
yang
biasa
disebut
sustainability reporting. b. Bagi investor, sebagai pertimbangan dalam sebuah pengambilan keputusan
investasi,
guna
menentukan
perusahaan
yang
dapat
memberikan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan, tanpa melupakan tanggungjawab sosialnya. c. Bagi
masyarakat,
memberikan
pemahaman
tentang
penerapan
tanggungjawab sosial perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh dari perusahaan.
1.5
RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi hanya pada pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas (ROA dan ROE) pada perusahaan. 2. Ruang lingkup penelitian terbatas pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Hanya pelaporan pelaksanaan CSR tahun 2009 sampai dengan 2011 pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
7
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika dalam penelitian ini, sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan literatur, teoriteori yang berkaitan dan menjadi acuan dalam pembahasan materi penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, instrumen penelitian, dan analisis data.
BAB IV
HASIL PENELITITAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil-hasil yang diperoleh dalam peneltian, gambaran umum perusahaan, deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan temuantemuan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2.1.1 Sejarah Dan Perkembangan Corporate Social Responsibility Tanggungjawab sosial perusahaan kepada masyarakat bermula di Amerika Serikat, yaitu pada zaman permulaan perkembangan perusahaan besar di akhir abab ke-19. Saat itu perusahaan besar menyalahgunakan kuasa mereka dalam hal diskriminasi harga, menahan buruh dan prilaku lainya yang menyalahi moral kemanusiaan. Hal ini menyebabkan protes masyarakat dan sebagai akibatnya pemerintah melakukan perubahan peraturan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Fase kedua evolusi tanggungjawab sosial perusahaan tercetus pada tahun 1930-an, yang diikuti gelombang resesi dunia secara besar-besaran yang mengakibatkan pengangguran dan banyak perusahaan yang bangkrut. Pada masa ini, dunia berhadapan dengan kekurangan modal untuk input produksinya. Buruh terpaksa berhenti bekerja, pengangguran sangat meluas dan merugikan pekerjanya. Saat itu timbul ketidakpuasan terhadap sikap perusahaan yang tidak bertanggungjawab terhadap pekerjanya (Sukirno, 2004:352). Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line In 21st Century Business (1998), karya John
8
9
Elkington. Elkington Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development protection, yakni economic growth, enviromental protection, dan sosial equity, yang digagas The World Commission On Environment And Development (WCED) dalam Brundland Report tahun 1987. Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P (profit, people, dan planet). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit), melainkan pula memperhatikan kesejahteraan masyarakat (people), dan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet). Di Indonesia, istilah CSR semakin populer digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebenarnya telah lama melakukan CSA (Corporaten Social Activity) atau aktivitas sosial perusahaan. Walaupun tidak menamainya
CSR,
secara
faktual
aksinya
mendekati
CSR
yang
mempresentasikan bentuk “peran serta” dan “kepedulian” perusahaan terhadap aspek sosial dan lingkungan. Melalui konsep investasi sosial perusahaan “seat belt”, sejak tahun 2003 Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam mengembangkan konsep CSR dan melakukan advokasi kepada berbagai perusahaan nasional (Octafiani dkk, 2011). Selain itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham, melainkan pula stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Stakeholders dapat mencakup karyawan dan keluarganya, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar perusahaan, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, media massa, dan pemerintah selaku regulator (Octafiani dkk, 2011).
10
2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility Pengertian Corporate Social Responsibility, CSR, atau sering kali disebut sebagai tanggungjawab sosial perusahaan telah banyak disampaikan oleh para pakar maupun lembaga internasional. Ada beberapa pengertian CSR menurut pakar ataupun lembaga, sebagai berikut: 1. Darwin (2008) mendefinisikan CSR sebagai mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum. 2. CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan para Stakeholder, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham (Nugraha, 2011:2-3). 3. CSR menurut Sutanto dalam Mursitama dkk (2011:26), membagi CSR ke dalam dua golongan besar tanggungjawab sosial, yaitu tanggungjawab internal dan tanggungjawab eksternal. Tanggungjawab internal meliputi tanggungjawab kepada para pemangku kepentingan dalam hal profit dan pertumbuhan, serta kepada para pekerja dalam hal pekerjaan dan pengembangan karir yang menguntungkan pekerja dan perusahaan. Sedangkan tanggungjawab eksternal menyajikan perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia pekerjaan yang berkualitas, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat baik dalam bidang bisnis
11
yang sesuai dengan bisnis perusahaan maupun tidak, serta menjaga lingkungan untuk generasi masa depan. 4. Menurut The World Bussiness Council for Sustainable Development (WBCSD) dalam Rahmatullah dan Kurniati (2011:5), CSR merupakan komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, berikut komunitas-komunitas setempat (lokal), masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkat kualitas kehidupan. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan suatu tindakan yang dilakukan perusahaan sesuai dengan kemampuan
perusahaan
sebagai
bentuk
tanggungjawab
terhadap
masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan itu berada. CSR juga bukan merupakan beban bagi perusahaan, tetapi merupakan modal sosial perusahaan yang dapat berkontribusi untuk keberlanjutan perusahaan dan membantu
tercapainya
kesejahteraan
stakeholders
serta
dapat
meningkatkan profit.
2.1.3 Landasan Hukum Corporate Social Responsibility Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam makalah mengenai CSR oleh Octafiani, dkk (2011) sebagai berikut:
a. Keputusan Menteri BUMN Tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Workshop Kajian Penerapan Pasal 74 Undang-Undang PT Nomor 40 Tahun 2007, dikemukakan
12
bahwa peraturan mengenai tanggungjawab sosial perusahaan, pada awalnya hanya mengikat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan aktivitas sosial yang lebih dikenal dengan istilah Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL). PKBL pada dasarnya terdiri dari dua jenis, yaitu program penguatan usaha kecil melalui pemberian pinjaman dana bergulir dan pendampingan (disebut Program Kemitraan) serta program pemberdayaan (disebut Program Bina Lingkungan). b. Undang-Undang PT Nomor 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi yang bertanggung jawab bila ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan dan CSR. c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007, tentang Penanaman Modal, baik penanaman modal dalam negeri, maupun penanaman modal asing. Dalam penjelasan pasal 15 huruf b menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat “. d. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001, disebutkan pada Pasal 13 ayat 3 (p): “Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) wajib memuat paling sedikt ketentuanketentuan pokok yaitu: (p) pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak masyarakat adat.
13
2.1.4 Model Corporate Social Responsibility Model atau pola CSR yang umum diterapkan oleh perusahaanperusahaan di indonesia menurut Said dan Abidin dalam Setiawan dkk (2010), yaitu: 1. Keterlibatan langsung, perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Menjalankan tugas ini, biasanya perusahaan menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation. 2. Melalui yayasan atau organisasi sosial milik perusahaan, perusahaan mendirikan sendiri yayasan dibawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi yang lazim dilakukan di negara maju. Perusahaan menyediakan dana awal, dan rutin atau dana abadi yang dapat digunakan untuk operasional yayasan. 3. Bermitra dengan pihak lain, perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga atau organisasi non pemerintah, instansi pemerintah, universitas atau media masa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. 4. Mendukung atau bergabung dalam satu konsorium, perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pihak konsorium yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya akan
14
secara proaktif mencari kerjasama dari berbagai kalangan dan kemudian mengembangkan program yang telah disepakati.
2.1.5 Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility Menurut Rahmatullah dan Kurniati (2011:7-8), pada dasarnya CSR bukanlah entitas departemen atau divisi yang sifatnya parsial, atau hanya berfungsi dalam pendongkrakan citra sebagai bagian dari jurus jitu marketing perusahaan, sehingga nilai perusahaan di mata stakeholders lain khususnya menjadi positif. Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial, kesejahteran dan lingkungan. Tidak etis jika nilai CSR hanya diimplementasikan untuk memberdayakan masyarakat setempat, di sisi lain kesejahteraan karyawan yang ada di dalamnya tidak terjamin, atau perusahaan tidak disiplin dalam membayar pajak, suburnya praktik korupsi dan kolusi, atau mempekerjakan anak. Menurut Jack Mahoney dalam Lusia (2009:7), menegaskan bahwa melalui praktek etis dunia usaha modern, ruang lingkup CSR dapat dibedakan menjadi atas empat, yaitu: 1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas. 2. Keuntungan ekonomis yang diperoleh perusahaan.
15
3. Memenuhi aturan hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan kegiatan dunia usaha maupun kehidupan sosial masyarakat pada umumnya. 4. Menghormati hak dan kepentingan stakeholders atau pihak yang terkait yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung. Pada sisi lain Brodshaw dan Vogel dalam Wahyudi dan Azheri (2008:46), menyatakan bahwa ada tiga dimensi dari garis besar ruang lingkup CSR yaitu: 1. Corporate philantrophy adalah usaha-usaha amal yang dilakukan perusahaan, di mana usaha-usaha amal ini tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan normal perusahaan. Usaha-usaha amal ini dapat berupa tanggapan langsung perusahaan atas permintaan dari luar perusahaan atau juga berupa pembentukan suatu badan tertentu, seperti yayasan untuk mengola usaha amal tersebut. 2. Corporate
Responsibility
adalah
usaha-usaha
sebagai
wujud
tanggungjawab sosial perusahaan ketika sedang mengejar profitabilitas sebagai tujuan perusahaan. 3. Corporate Policy adalah berkaitan erat dengan bagaimana hubungan perusahaan dengan pemerintah yang meliputi posisi suatu perusahaan dengan adanya berbagai kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi baik bagi perusahaan atau masyarakat secara keseluruhan.
16
2.1.6 Manfaat Corporate Social Responsibility Menurut Branco dan Rodrigues dalam Mursitama dkk (2011:27-31), membagi dua manfaat CSR bila dikaitkan dengan keunggulan kompetitif (competitive advantage) dari sebuah perusahaan. Yaitu dari sisi internal maupun eksternal. 1. Manfaat Internal CSR, yaitu: a. Pengembangan aktivitas yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
Serangkaian
aktivitas
pengembangan
sumber
daya
manusia dicapai dengan menciptakan para karyawan yang memiliki keterampilan tinggi. Karyawan yang berkualitas akan menyumbang pada sistem manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif. Misalnya, dengan meningkatnya loyalitas dan moral dari karyawan. b. Adanya pencegahan polusi dan reorganisasi pengelolaan proses produksi dan aliran bahan baku, serta hubungan dengan supplier yang berjalan dengan baik. Muaranya adalah peningkatan performa lingkungan perusahaan. c. Menciptakan budaya perusahaan, kapasitas sumber daya manusia, dan organisasi yang baik. Pengintrodusiran CSR diharapkan perusahaan dan kemauan untuk terus belajar. Integrasi antar fungsi di dalam perusahaan diharapkan juga akan terjadi. Selain itu, partisipasi para karyawan di dalam perusahaan dan keterampilan mereka diharapkan meningkat pula. d. Kinerja keuangan. Dengan dilakukannya CSR, kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih baik. Kualitas lingkungan yang turut
17
disumbangkan
oleh
mempengaruhi
korporasi bukan
kinerja
keuangan
hanya secara perusahaan,
langsung
tetapi
juga
meningkatkan kepemilikan pemodal. 2. Manfaat eksternal CSR, yaitu: a. Penerapan CSR akan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai badan yang mengembang dengan baik pertanggungjawaban secara sosial. Hal ini menyangkut pemberian pelayanan yang lebih baik kepada pihak eksternal atau pemangku kepentingan eksternal. b. CSR merupakan satu bentuk diferensiasi produk yang baik. Artinya, sebuah produk yang memenuhi persyaratan-persyaratan ramah lingkungan
dan
merupakan
hasil
dari
perusahaan
yang
bertanggungjawab ssecara sosial. Untuk itu, diperlukan kesesuaian antara berbagai aktivitas sosial dengan karakteristik perusahaan yang juga khas. Karakteristik ini mempengaruhi ekspektasi dari para pemangku kepentingan tentang bagaimana seharusnya perusahaan bertindak. c. Melaksanakan CSR dan membuka kegiatan CSE itu secara publik merupakan instrumen untuk komunikasi yang baik dengan khayalak. Pada gilirannya semuanya akan membantu menciptakan reputasi dan image perusahaan yang lebih baik. Dengan demikian, akan membantu perusahaan dan para karyawannya dalam membangun keterikatan dengan komunitas secara lebih kohensif dan terintegrasi. d. Kontribusi CSR terhadap kinerja perusahaan pun dapat terwujud paling tidak dalam dua bentuk. Pertama, dampak positif yang timbul
18
sebagai insentif (rewards) atas tingkah laku positif dari perusahaan. Kontribusi ini sering disebut sebagai kesempatan (opportunities). Kedua,
kemampuan
perusahaan
untuk
mencegah
munculnya
konsekuensi dari tindakan yang buruk atau dikenal sebagai “jaring pengaman” atau safety nets bagi perusahaan.
2.2
PROFITABILITAS
2.2.1 Pengertian Profitabilitas Menurut Septiana (2012:71) Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Laba merupakan gambaran mengenai kinerja yang dicapai dari proses transaksi umum yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Laba dijadikan indikator bagi para stakeholder untuk menilai
sejauh
perusahaan.
mana
Tingkat
kinerja
manajemen
kemampuan
dalam
perusahaan
mengelola
dalam
suatu
memperoleh
keuntungan dapat dilihat dan diukur dengan cara menganalisa laporan keuangan melalui rasio profitabilitas. Rasio ini menunjukkan keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas juga penting artinya untuk memperkokoh posisi keuangan. Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggungjawab sosial secara lebih luas (Heinze dalam Kusumadilaga, 2010:24). Hubungan antara profitabilitas
19
perusahaan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan telah menjadi postulat (anggapan dasar) untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial (Bowman dalam Kusumadilaga, 2010:24). Profitabilitas
juga
mempunyai
arti
penting
dalam
usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabiitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.
2.2.2 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dan mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang
20
waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu: 1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. 3. Untuk menilai besarnya laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri. Horne dan Wachowicz (2005:222) mengemukakan rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis, yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan terdiri atas Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) dan Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin). Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi terdiri atas
Tingkat
Pengembalian
Aset
(Return
On
Asset)
dan
Tingkat
Pengembalian Ekuitas (Return On Equity). Menurut Sartono (2001:122) rumus-rumus yang dapat digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas adalah:
21
a. Marjin Laba Kotor atas Penjualan / Gross Profit Margin on Sales (GPMS). Rasio ini digunakan untuk mengukur persentase laba kotor dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
GPMS =
Laba Kotor (1) Penjualan
b. Marjin Laba Bersih atas Penjualan / Net Profit Margin on Sales (NPMS). Marjin laba bersih atas penjualan digunakan untuk mengukur persentase laba bersih dari setiap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.
NPMS =
Laba Bersih (2) Penjualan
c. Tingkat Pengembalian atas Aset/ Return on Assets (ROA). Tingkat Pengembalian atas aktiva (ROA/ Return on Asset) disebut juga rasio tingkat pengembalian atas investasi (ROI/ Return on Investment). Rasio ini mengukur efisiensi dari penggunaan sumber daya (aset) untuk menghasilkan laba bersih bagi perusahaan. ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan.
ROA =
Laba bersih sesudah pajak (3) Total Aktiva
22
d. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas / Return On Equity (ROE). Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik, yang diperoleh dengan cara membagi laba bersih dengan total ekuitas. ROE =
Laba bersih (4) Total Ekuitas
2.2.3 Return On Asset (ROA) Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah asset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menunjukkan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen. Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan, yaitu merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total aset. Menurut Sartono (2001:68) “Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”. Return on Asset (ROA) mengukur berapa persentase laba bersih sesudah pajak terhadap total aset perusahaan tersebut. Rumus: ROA =
Laba bersih sesudah pajak (5) Total Aktiva
23
Dengan mengetahui rasio ini, dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien
dalam
memanfaatkan
asetnya
dalam
kegiatan
operasional
perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan, karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aset untuk memperoleh pendapatan.
2.2.4 Return on Equity (ROE) Return On Equity merupakan rasio antara laba bersih terhadap total equity. Return on equity sering disebut juga rate of return on Net Worth yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri, sehingga ROE ini ada yang menyebut rentabilitas modal sendiri. Menurut Panggabean dalam Indrawan (2011:22) menambahkan ROE merupakan rasio antara laba bersih dengan ekuitas pada saham biasa atau tingkat pengembalian investasi pemegang saham (rate of return on stockholder’s investment). Menurut Sartono (2001) Return on asset adalah rasio yan mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan besar. Rumus:
ROE =
Laba bersih (6) Total Ekuitas
24
Untuk melakukan analisis profitabilitas yang merupakan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dijalankan perusahaan, dibutuhkan angka indikator. Analisis profitabilitas ini memberikan gambaran tentang efektif tidaknya suatu perusahaan. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan mempertahankan kebijakan deviden yang stabil sementara di saat yang sama dapat mempertahankan kenaikan kekayaan pemegang saham dalam perusahaan.
2.3
HUBUNGAN ANTAR KONSEP Perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan lingkungan sekitarnya baik itu dengan lingkungan masyarakat sekitarnya maupun dengan lingkungan fisik atau alam. Karena suatu perusahaan tidak akan maju tanpa dukungan dari lingkungan sosialnya.Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dukungan ini adalah dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui aktivitas ini perusahaan perusahaan
dapat
menjaga
keharmonisan
hubungannya
dengan
Stakeholder, sehingga dapat terhindar dari tuntutan-tuntutan sosial dari lingkungan sekitarnya. Pelaksanaan CSR ini akan menyebabkan perusahaan akan
mengeluarkan biaya
tambahan
yang tidak
sedikit jumlahnya.
Pengeluaran akibat biaya ini tentu akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Namun, aktivitas ini juga akan menimbulkan citra positif perusahaan
dimata
masyarakat
sehingga
biaya-biaya
sosial
yang
25
dikeluarkan untuk CSR ini akan berpengaruh terhadap profitabilitas (Januarti, 2005).
2.4 PENELITIAN TERDAHULU Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh penerapan Corporate Social Reponsibility (CSR) dan pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut antara lain: Nugraha (2011) meneliti pengaruh diterapkannya Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan. Obyek dari penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia ( PT. TELKOM, Tbk), dengan cara menganalisis laporan keuangan yang terdapat pada ICMD pada periode tahun 1997-2006. Variabel yang digunakan yaitu Corporate Social Responsibility Disclosure, return on assets (ROA), net profit margin (NPM), earning per share (EPS) dan juga asset turn over (ATO) sebagai alat ukur profitabilitas. Alat uji yang digunakan adalah Uji Paired-Sample t-Test atas rasio- rasio keuangan ROA, EPS, NPM dan ATO. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa program corporate social responsibility pada PT TELKOM telah membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan dan program ini dilaksanakan sejak tahun 2002. Indrawan (2011) meneliti untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar perusahaan. Variabel yang digunakan adalah corporate social responsibility, return on
equity,
cumulative abnormal return,
leverage, kesempatan
26
pertumbuhan (growth), ukuran perusahaan (size), risiko sekuritas (beta), dan unexpected earnings. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil pengujian, pertama ditemukan bahwa variabel corporate social responsibility dan variabel kontrol leverage, berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE), dan variabel kontrol ukuran perusahaan (size) berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi variabel kesempatan pertumbuhan (growth) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kedua ditemukan bahwa variabel corporate social responsibility dan variabel kontrol risiko sekuritas (beta) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pasar (CAR), dan tiga variabel kontrol lainnya (leverage, size, dan growth) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja pasar, akan tetapi variabel unexpected earnings berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pasar. Mawarani (2010) meneliti untuk mengetahui, apakah pengungkapan Corporate Social Reponsibility (CSR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan tersebut. Objek penelitian di perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang digunakan adalah CSR, ROA dan ROE, kemudian menggunakan pengujian regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingginya tingkat CSR perusahaan tambang tidak dapat meningkatkan besarnya Return On Asset pada perusahaan tambang. Adapun hasil lain dari penelitian ini, bahwa semakin besarnya biaya CSR yang digunakan pada perusahaan tambang, mengurangi Return On Equity yang akan diterima oleh pemegang saham.
27
Hariyani (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan CSR pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Variabel yang digunakan adalah CSR dan ROA. Analsis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan paired sample Ttest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penerapan CSR terhadap profitabilitas pada PT. Unilever Indonesia, Tbk. Kusumadilaga (2010) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan, pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan
profitabilitas
perusahaan
sebagai
variabel
moderating.
Nilai
perusahaan dalam penelitian ini adalah harga saham dan laba perusahaan sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham di perusahaan. Objek penelitian adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah CSR sebagai variabel independen, profitabilitas sebagai variabel moderating, dan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas
sebagai
variabel
moderating
tidak
dapat
mempengaruhi
hubungan pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Gilangsantika (2009) meneliti untuk mengetahui pengaruh pengeluaran biaya CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Objek penelitian adalah PT. Unilever Indonesia, Tbk. Variabel yang digunakan adalah CSR dan ROA. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil
28
penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran biaya corporate social responsibility terhadap profitabilitas mempunyai hubungan (korelasi) sangat erat serta searah atau positif. Rachmawati (2010) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah penerapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan. Objek penelititan adalah studi kasus pada PT. Sermani Steel. Variabel yang digunakan adalah CSR dan ROA. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan, tetapi CSR mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Bayumurthi (2005) melakukan penelitian untuk mengatahui pengaruh penerapan
CSR
terhadap nilai perusahaan. Objek
penelitian adalah
pertambangan umum. Variabel penelitian adalah CSR dan nilai perusahaan (dynamic, cooperative, business, character, successful dan withdrawn). Metode analisis adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan program/kegiatan CSR dapat berdampak positif pada nilai perusahaan. Septiana (2012) meneliti untuk mengetahui penerapan CSR terhadap profitabilitas
pada
perusahaan.
Objek
penelitian
adalah
perusahaan
manufaktur yang Listing di BEI 2007 sampai dengan 2009. Variabel yang digunakan adalah biaya kesejahteraan karyawan, biaya bina lingkungan, biaya kemitraan, dan ROA. Metode analisis adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel biaya kesejahteraan karyawan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, biaya bina lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, biaya kemitraan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan secara bersama-
29
sama (simultan) terbukti berpengaruh signifikan terhadap ROA. Kemampuan variabe lindependen menerangkan profitabilitas sebesar 19.6%, sedangkan sisanya sebesar 80.4% diterangkan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
30
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu NAMA Nugraha (2011)
JUDUL
VARIABEL
Pengaruh Sebelum dan Corporate Penerapan Responsibility
Sesudah
HASIL Social Hasil penelitian ini, program corporate social
Disclosure, responsibility
Social return on assets (ROA), net positif
Corporate
terhadap profit
Responsibility
margin
membawa
terhadap
pengaruh
profitabilitas
yang
perusahaan
(NPM), tersebut.
PT. earning per share (EPS)
Profitabilitas Telekomunikasi
dan asset turn over (ATO).
Indonesia. Indrawan (2011)
Corporate Corporate
Pengaruh Social
Responsibility Responsibility
Terhadap Perusahaan.
Social Hasil
pengujian,
(CSR), berpengaruh
CSR
positif
dan
leverage,
signifikan
terhadap
Kinerja Return On Equity (ROE), kinerja keuangan perusahaan (ROE), ukuran Cumulative
Abnormal perusahaan
Return
Leverage, signifikan
(CAR),
(size) terhadap
berpengaruh kinerja
negatif
keuangan
Kesempatan Pertumbuhan perusahaan, akan tetapi variabel kesempatan (Growth),
Ukuran pertumbuhan (growth) berpengaruh negatif
Perusahaan (Size), Risiko tidak signifikan terhadap kinerja keuangan Sekuritas
(Beta), perusahaan. CSR dan risiko sekuritas (beta)
Unexpected Earnings.
30
30
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
31
kinerja pasar (CAR), dan tiga variabel kontrol lainnya
(leverage,
size,
dan
growth)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja
pasar,
akan
unexpected earnings
tetapi
variabel
berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja pasar. Mawarani (2010)
CSR, ROA dan ROE.
Pengaruh
Hasil penelitian ini menujukkan tingginya tingkat
Pengungkapan Corporate
CSR
tidak
dapat
meningkatkan
Social
besarnya ROA pada dan semakin besarnya
Responsibility Terhadap
biaya CSR yang digunakan mengurangi
Profitabilitas Perusahan
ROE.
Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Hariyani (2011)
Pengaruh Implementasi CSR dan ROA
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat
Corporate
perbedaan
Social
profitabilitas
sebelum
dan
Responsibility Terhadap
sesudah penerapan CSR pada perusahaan
Perbedaan Profitabilitas
tersebut.
Perusahaan Kasus
(Studi
PT.
Unilever
Indonesia, Tbk). Kusumadilaga (2010)
Pengaruh
Corporate CSR, Nilai perusahaan dan Pengungkapan CSR mempengaruhi secara
31
32
Social
Responsibility profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Dengan
Profitbilitas
Sebagai
Variable (Studi
signifikan nilai perusahaan dan profitabilitas tidak mempengaruhi pengungkapan CSR dan nilai perusahaan.
Moderating Empiris
Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Pengeluaran CSR dan ROA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Gilangsantika
Pengaruh
(2009)
Biaya Corporate Social
pengeluaran
Responsibility Terhadap
responsibility
Profitabilitas
mempunyai hubungan (korelasi) sangat erat
(Studi
Kasus Pada PT. Unilever
biaya
corporate
terhadap
social
profitabilitas
serta searah atau positif.
Indonesia, Tbk) Rachmawati (2010)
Pengaruh Sebelum Dan CSR dan ROA
Penelitian ini tidak menunjukkan kenaikan
Setelah
yang signifikan, tetapi CSR mempengaruhi
Corporate
Penerapan Social
profitabilitas perusahaan.
Responsibility Terhadap Profitabilitas. Bayumurthi (2005)
Pengaruh
Corporate CSR dan nilai perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
32
33
Social
Responsibility
Terhadap
dengan
melaksanakan
program/kegiatan
CSR dapat berdampak positif pada nilai
Nilai
perusahaan.
Perusahaan Pertambangan Umum. Septiana (2012
Pengaruh Implementasi Biaya Corporate
Social karyawan,
kesejahteraan Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel biaya
Responsibility Terhadap lingkungan,
bina biaya kesejahteraan karyawan berpengaruh biaya negatif dan signifikan terhadap ROA, biaya
Profitabilitas Perusahaan kemitraan, dan ROA
bina lingkungan berpengaruh positif dan
(Studi Pada Perusahaan
signifikan terhadap ROA, biaya kemitraan
Manufaktur Yang Listing
tidak
Di Bei 2007 S.D 2009).
terhadap ROA, sedangkan secara bersamasama
berpengaruh (simultan)
dan
tidak
terbukti
signifikan
berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
33
34
2.5
KERANGKA PENELITIAN Corporate Social Responsibility atau disingkat CSR merupakan sebuah konsep yang tengah berkembang secara global dan penerapannya telah merambah ke semua sektor. CSR juga merupakan suatu tindakan perusahaan
yang
sesuai
kemampuan
perusahaan
sebagai
bentuk
tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan. Jadi, setiap perusahaan tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus memperhatikan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen (Sawir, 2000:17). Untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan dapat menggunakan berbagai alat analisis, tergantung dari tujuan analisisnya. Analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba dan sejauh
mana efektivitas pengelolaan perusahaan. Salah satu alat analisis yang digunakan untuk analisis profitabilitas adalah rasio profitabilitas. Rasio kemampuan
profitabilitas perusahaan
merupakan dalam
rasio
mendapatkan
yang laba
menggambarkan melalui
semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap, 2008:304). Menurut Sawir (2000:18) rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.
34
35
Dalam penelitian ini, jenis rasio profitabilitas yang akan digunakan adalah return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Menurut Sawir (2000:19-20): “ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Sedangkan, ROE adalah rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang perusahaan.”
Peningkatan profitabilitas perusahaan kemungkinan juga dipengaruh oleh
program-program
corporate
social
responsibility
(CSR).
CSR
merupakan bagian dari struktur perusahaan yang kokoh dan tidak tergantikan. Jika dikelola dengan baik program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan ini dapat menghasilkan manfaat yang signifikan dalam bentuk
reputasi
perusahaan
(Gilangsantika,
2009:44-45).
Reputasi
perusahaan merupakan penilaian atau tanggapan masyarakat (konsumen) terhadap pembentukan citra perusahaan yang berdampak positif bagi perusahaan. Citra perusahaan dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat terhadap sebuah perusahaan (Gendro, 2012). Citra perusahaan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra yang positif (Gilangsantika, 2009:46). Citra positif perusahaan bukan hanya menarik konsumen dalam memilih produk (barang atau jasa) perusahaan, tetapi juga dapat memperbaiki tingkat kepuasan
36
pelanggan terhadap perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa citra positif perusahaan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Menurut Jefkins (2004) hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar. kesediaan turut memikul tanggungjawab social, dan komitmen mengadakan penelitian. Citra positif perusahaan juga merupakan salah satu program/kegiatan CSR untuk menarik para investor dalam menanamkan modalnya, karena investor lebih suka menanamkan modal pada perusahaan yang aman dari berbagai tuntutan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Belkaoui (2001:332) yang mengatakan “...bahwa investor yang etis akan membentuk clientele (kelas-kelas investor) yang akan memberi respon kepada perusahaan yang mempunyai perhatian sosial.” Penelitian yang berhasil menunjukkan hubungan antara CSR dengan profitabilitas adalah penelitian Arman Susilo Nugraha (2011). Akan tetapi tidak semua peneliti mendukung hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian yang tidak berhasil menunjukkan hubungan kedua variabel ini ditemukan oleh Rimba Kusumadilaga (2010). Selain itu, sebuah survey internasional yang dilakukan oleh Price Water House Coopers pada tahun 2002 mengungkapkan 70% Global Chief Executive berpendapat bahwa pelaksanaan CSR adalah vital bagi profitabilitas perusahaan (Bayumurthi, 2005:31).
37
Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
diduga
bahwa
dengan
melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) maka citra perusahaan akan meningkat, ini akan menyebabkan penjualan meningkat pula. Para investor pun akan menilai perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut, dan akan menanamkan modalnya semakin banyak. Hal ini diharapkan mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang, sehingga perusahaan akan mengalami kemajuan. Untuk penelitian ini digunakan kerangka penelitian, sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
ROA CSR (X)
PROFITABILTAS (Y) ROE
2.5
HIPOTESIS Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: H1 : Terdapat Pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
38
H2 : Terdapat Pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian diartikan sebagai stretegi mengatur latar penerlitian agar peneliti memperoleh data yang valid, sesuai dengan karakterisitik variabel dan tujuan penelititan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel Corporate Social Responsibility sebagai variabel independen. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Profitabilitas.
3.2
TEMPAT DAN WAKTU Tempat penelitian adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Makassar di Jalan A.P. Pettarani. Waktu penelitian ini diperkirakan sekitar dua bulanan.
39
40
3.3
POPULASI DAN SAMPEL
3.3.1 Populasi Populasi pada dasarnya merupakan objek yang diteliti. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah data laporan Corporate Social Responsibility (CSR) dan laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan 2011 pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 31 perusahaan.
3.3.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasinya. Adapun sampel penelitian ini adalah data laporan Corporate Social Responsibility (CSR) dan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 20 perusahaan selama 3 tahun dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik random sampling atau sampel
secara
acak.
Pengambilan
sampel
tersebut
dipilh
karena
kelengkapan data untuk penelitian.
3.4
JENIS DAN SUMBER DATA Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka diperlukan jenis dan sumber data sebagai berikut:
41
1. Jenis data a. Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka. Dalam penulisan ini data kualitatif adalah berupa struktur organisasi. b. Data kuantitatif adalah data berupa angka-angka, dalam penulisan ini, data kuantitatif berupa data yang berhubungan dengan pembahasan skripsi. 2.
Sumber data a. Data primer adalah suatu data yang dapat di peroleh melalui teknik wawancara dan daftar yang sifatnya kualitatif dan selanjutnya akan diolah.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk kuantitatif baik yang bersifat dokumen atau laporan tertulis berupa laporan Corporate Social Responsibility (CSR) dan laporan keuangan perusahaan tersebut.
3.5
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode antara lain: 1. Observasi lapangan, dengan langsung ke perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
42
2. Wawancara, yaitu dengan melakukan komunikasi dengan pimpinan dan staf perusahaan tersebut, untuk mendapatkan informasi mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 3. Pengumpulan data dan analisis dokumen, dengan melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berisi data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian yang bersumber dari perusahaan tersebut, serta dari sumber lainnya (pustaka) agar dapat dipelajari teoriteori yang berkaitan dengan penelitian.
3.6
VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Secara lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut :
3.6.1
Pengukuran Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggungjawab sosial di bidang hukum (Darwin, 2008). Dalam penelitian ini variabel independen yaitu CSR akan diukur dengan menggunakan
Corporate
Social
Disclosure
Index
(CSDI).
Informasi
43
mengenai Corporate Social Disclosure Index (CSDI) yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). Perhitungan
indeks
CSDI
dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian yang diungkapkan oleh perusahaan diberikan nilai 1 dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Hanifa dalam Indrawan 2011:43). Selanjutnya skor dari keseluruhan item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSDI adalah sebagai berikut:
CSDI =
∑ X Ij (7) nj
Dimana : CSDI : Corporate Social Disclosure Index perusahaan (CSDI) nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj= 79 Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan Dengan demikian, 0 < CSDIt >1
3.6.2
Pengukuran Profitabilitas e. Tingkat Pengembalian atas Aset/ Return on Assets (ROA). Tingkat Pengembalian atas aktiva (ROA/ Return on Asset) disebut juga rasio tingkat pengembalian atas investasi (ROI/ Return on Investment). Rasio ini mengukur efisiensi dari penggunaan sumber daya (aset)
untuk
menghasilkan
laba
bersih
bagi
perusahaan.
ROA
44
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dipergunakan.
ROA =
f.
Laba bersih sesudah pajak (8) Total Aktiva
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas / Return On Equity (ROE). Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik, yang diperoleh dengan cara membagi laba bersih dengan total ekuitas. ROE =
Laba bersih (9) Total Ekuitas
Penggunaan rasio ROA dan ROE merupakan rasio umum paling sering digunakan di perusahaan (Pudjo dalam Rachmawati, 2010), karena dengan melihat rasio-rasio
keuangan ini, maka akan dapat mengetahui
prestasi perusahaan dan kinerja keuangan. Asset yang digunakan dalam perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan. Jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan di perusahaan. Sedangkan ROE merupakan indikator yang penting bagi pemilik perusahaan, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi. Semakin tinggi ROE akan memberikan indikasi bagi para pemegang saham, dan akan menarik para pemegang saham untuk menambah modal.
45
3.7.
INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel yand diteliti yaitu dengan analisis regresi linear. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi.
3.7.1 Regresi Linear sederhana Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat. Persamaan umumnya adalah:
Y=a+bX
(10)
46
Keterangan:
3.8
Y
= Return on Asset, Return on Equity (Dependen)
X
= Corporate Social Disclosure Index perusahaan (CSDI)
a
= Konstan
b
= Koefisien arah regresi
ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yang pertama itu dengan pengukuran CSR, pengukuran tersebut dengan menggunakan metode content analysis, mengubah informasi kualitaif menjadi kuantitatif sehingga dapat diolah dalam perhitungan. Cara dalam proses ini, memberikan skor
atau mencantumkan angka ”1” untuk informasi yang
diperlukan/diungkapkan dan memberikan angka ”0” untuk informasi yang tidak diperlukan/diungkapkan. Total angka yang didapat dari proses ini menggambarkan banyaknya pengungkapan yang diinformasikan dalam laporan. Kemudian menjumlahkan semua angka 1, maka didapatkan jumlah angka yang merupakan total informasi CSR yang dilaporkan pada laporan tahunan.
3.8.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum data dianalisis dengan model regresi linier sederhana yag akan digunakan pada penelitian ini harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi:
47
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
tidak
memenuhi
asumsi
normalitas
(Ghozali,
2009:107).
Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.
1. Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian,
hanya
dengan
melihat
histogram,
hal
ini
dapat
membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut:
48
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui Kolmogorov-Smirnov test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: 1)
Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti data terdistibusi tidak normal.
2)
Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka Ho diterima, yang berarti data terdistibusi normal.
49
3.8.2 Analisis Regresi Linear Sederhana Persamaan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Average Collection
Period
terhadap
likuiditas
perusahaan
(Sugiyono
dalam
Kusumadilaga, 2010:44) adalah: Y = a + bX + ℮
(11)
Dimana: Y = Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) X = Corporate Social Disclosure Index perusahaan (CSDI) b = Koefisien regresi untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y a = Konstanta ℮ = Epsilon atau variabel pengganggu
a. Pengaruh CSR terhadap ROA Y = a + bX + ℮
(12)
Dimana: Y = Return On Asset (ROA) X = Corporate Social Disclosure Index perusahaan (CSDI) b = Koefisien regresi untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y a = Konstanta ℮ = Epsilon atau variabel pengganggu
b. Pengaruh CSR terhadap ROE Y = a + bX + ℮
(13)
50
Dimana: Y = Return On Ekuitas (ROE) X = Corporate Social Disclosure Index perusahaan (CSDI) b = Koefisien regresi untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y a = Konstanta ℮ = Epsilon atau variabel pengganggu
3.8.3 Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Uji Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing rasio keuangan secara individu terhadap minimalisasi resiko. Langkah– langkah pengujian yang dilakukan adalah dengan pengujian dua arah, sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis (Ha) Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05 c. Membandingkan thitung dengan ttabel,. Jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima. Nilai thitung dapat dicari dengan rumus (Gujarati, 1999):
−ℎ
=
( ) ( )
(14)
51
1. Bila – ttabel < - thitung dan thitung < ttabel, variabel bebas (independen) secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen 2. Bila thitung > ttabel dan –thitung < - ttabel, variabel bebas (independen) secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Berdasarkan probabilitas Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α) e. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.
2. Koefisien Determinasi (R2) Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat . Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui
pengaruh
variabel
bebas
terhadap
variabel
terikat.
Perhitungan nilai koefisien deteminasi ini diformulasikan sebagai berikut: =
R2 =
Koefisien
determinasi
(15)
majemuk
(multiple
coeficient
of
determinant), yaitu proporsi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama.
52
ESS =
Explained sum of squares, atau jumlah kuadrat yang dijelaskan atau variabel nilai variabel terikat yang ditaksir di sekitar rataratanya.
TSS =
Total sum of squares, atau total variabel nilai variabel terikat sebenarnya di sekitar rata-rata sampelnya.
Bila R2 mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk mengukur data observasi.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 DESKRIPTIF PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan. Dalam melakukan penelitian, sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengungkapkan tanggungjawab sosialnya selama tiga tahun, mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2011 yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Informasi lain dalam pengambilan sampel diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) perwakilan Makassar, serta website yang berhubungan dengan perusahaan yang menjadi sampel.
Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel
No. 1 2 3
KETERANGAN Perusahaan pertambangan yang mengungkapkan informasi CSR pada tahun 2009, 2010, dan 2011 Perusahaan yang datanya kurang lengkap Perusahaan yang digunakan sebagai sampel
53
JUMLAH PERUSAHAAN 31 (11) 20
54
4.2 ANALISIS DATA 4.2.1 Analisis Grafik Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti normal. Metode yang
handal
adalah
dengan
melihat
normal
probabillity
plot
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Grafik 4.1 Probability Plot Uji Normalitas Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Return on Asset Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y1
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
1.0
yang
55
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot untuk variabel Y1 dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal yang mendekati normal. Dari gambar terlihat titk-titik menyebar mendekati garis diagonal serta penyebaran di sekitar garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan berdistribusi normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini. Grafik 4.2 Probability Plot Uji Normalitas Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Return on Equity
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y2
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
56
Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot untuk variabel Y2 dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal yang mendekati normal. Dari gambar terlihat titk-titik menyebar mendekati daris diagonal serta penyebaran di sekitar garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan berdistribusi normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini.
4.2.2 Analisis Statistik Selain menggunakan grafik p-p plot pengujian normalitas data penelitian ini juga dilakukan dengan mempergunakan alat uji one-sample kolmogorov-smirnov. Normal-tidaknya distribusi data suatu variabel ditujukan oleh besarnya nilai Asymptotic significan. Apabila asymptotic sig. Data lebih besar dari pada taraf sig. (α) 5%, maka data tersebut tergolong memiliki pola distribusi normal. Sebaliknya asymptotic sig. Kecil dari pada atau sama dengan 5%, maka data dimaksudkan memiliki pola distribusi yang tidak normal. Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive
Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 2013
X 60 ,5032 ,34162 ,244
Y1 60 6,0725 25,90975 ,276
Y2 60 14,2710 54,52982 ,310
,244
,123
,219
-,163 1,888 ,252
-,276 2,140 ,351
-,310 2,399 ,231
57
Berdasarkan tabel diatas, disimpulkan bahwa data sampel variabel CSR, ROA dan ROE berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena nilai asymp sig. Lebih besar dari 0,05.
4.3
ANALISIS REGRESI LINEAR SEDERHANA
4.3.1 Koefisien Determinasi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi yang disesuaikan (R2). Dimana R2 menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen dan R menjelaskan seberapa besar keeratan hubungan independen terhadap dependen, sebagai berikut: Kolom Adjusted R Square, fungsinya menjelaskan apakah sampel penelitian mampu mencari jawaban yang dibutuhkan dari populasinya. Kisaran nilai Adjusted R Square adalah 0 hingga 1. Pedoman interpretasi atas nilai Adjusted R Square adalah sebagai berikut: kalikan Adjusted R2 dengan 100% maka akan diperoleh berapa % varians tiap sampel pada variabel terikat bisa diprediksi oleh variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan). Tabel 4.3 Koefisien Determinasi Variabel
R
CSR terhadap ROA CSR terhadap ROE
0,358(a) 0,580(a)
R Square
Sumber: HasilPengolahan Data SPSS 2013
0,467 0,433
Adjusted R Square 0,351 0,416
Std. Error of the Estimate 25,24442 54,09559
58
a. Kemampuan pengaruh CSR terhadap ROA Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk variabel CSR sebesar 0,358 atau 35,8%, maka hubungan penerapan CSR masih lemah karena nilai tersebut kurang dari 0,50 yang dimana semakin mendekati 1, maka semakin tinggi hubungan yang diperoleh untuk varibel X terhadap Y1, r2 menunjukkan nilai 0,467 atau sebesar 46,7% yang dimana nilai tersebut mempunyai tingkat kemampuan variabel tersebut semakin mendekati nilai 1, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel tersebut. Dari hasil tersebut, variabel CSR masih tergolong lemah untuk menjelaskan kemampuan variabel CSR terhadap ROA, dan sisanya sebesar 53,3% di jelaskan oleh variabel lain. Dan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,351 atau sebesar 35,1% menunjukkan bahwa tingkat ketepatannya dalam penerapan CSR terhadap ROA mempunyai hasil ketepatan yang tergolong lemah melihat masih mendekati dari 0,50 atau 50%.
b. Kemampuan Pengaruh CSR terhadap ROE Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk variabel CSR sebesar 0,580 atau 58%, maka hubungan penerapan CSR tergolong cukup kuat karena nilai tersebut sudah melebihi 0,50, r2 menunjukkan nilai 0,433 atau sebesar 43,3% yang dimana nilai tersebut mempunyai tingkat kemampuan variabel tersebut semakin mendekati nilai 1, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel tersebut. Dari hasil tersebut, variabel CSR masih tergolong lemah untuk menjelaskan kemampuan variabel CSR terhadap ROE, dan sisanya sebesar 56,7% di jelaskan oleh variabel lain.
59
Dan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,416 atau sebesar 41,6% menunjukkan bahwa tingkat ketepatannya dalam penerapan CSR terhadap ROE mempunyai hasil ketepatan yang masih tergolong cukup tinggi melihat apabila melewati dari 0,50 atau 50%. Maka semakin tinggi juga ketepatan menjelaskan.
4.4
PENGUJIAN HIPOTESIS Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen
secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing variabel independen dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% (α = 0,05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel, maka variabel independennya
memberikan
pengaruh
bermakna
terhadap
variabel
dependen. Selain itu, uji ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh CSR terhadap ROA dan ROE dengan melihat nilai t masing-masing variabel. Berdasarkan nilai t tersebut, maka dapat diketahui variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan mempengaruhi variabel dependen. Tabel 4.4 Uji T (Parsial)
Variabel CSR terhadap ROA CSR terhadap ROE
Unstandardized Coefficients B Std. Error 19,601 9,621 28,795 20,616
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 2013
Standardized Coefficients t Beta ,258 2,037 ,180 3,397
Sig. ,046 ,038
60
a. Penerapan CSR terhadap ROA Pengambilan keputusan apakah variabel CSR terhadap ROA berpengaruh dengan melihat perbandingan antara nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh positif. Untuk nilai t hitung sebesar 2,037 dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,671. Dengan begitu bahwa untuk nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka, variabel CSR terhadap ROA berpengaruh positif.
Dengan
melihat nilai Sig (2- tailed). Jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 berarti berpengaruh signifikan. Pengujian pengaruh CSR terhadap ROA diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 19,601; nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046. Oleh karena besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Maka untuk hipotesis pertama (H1) diterima.
b. Penerapan CSR terhadap ROE Pengambilan keputusan apakah variabel CSR terhadap ROE berpengaruh dengan melihat perbandingan antarah nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh positif. Untuk nilai t hitung sebesar 3,397 dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,671. Dengan begitu bahwa untuk nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka, variabel CSR terhadap ROA berpengaruh positif.
Dengan
melihat nilai Sig (2- tailed). Jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 berarti berpengaruh
61
signifikan. Pengujian pengaruh CSR terhadap ROE diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 28,795; nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi sebesar 0,038. Oleh karena besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Maka untuk hipotesis kedua (H2) diterima.
4.5
PEMBAHASAN
4.5.1 Pengaruh Penerapan CSR terhadap ROA Pada variabel CSR terhadap ROA diperoleh hasil dari analisis data yang dimana pengujiannya menggunakan uji analisis grafik melihat tampilan grafik normal probability plot untuk variabel Y1 dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal yang mendekati normal. Dari gambar terlihat titik-titik menyebar mendekati daris diagonal serta penyebaran di sekitar garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan berdistribusi normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini. Selanjutnya menggunakan uji analisis statistik disimpulkan bahwa data sampel variabel CSR berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena nilai asymp sig. Lebih besar dari 0,01. Dalam pengujian Hipotesis menggunakan Koefisisien determinasi bahwa Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk variabel CSR sebesar 0,358 atau 35,8%, maka hubungan penerapan CSR masih lemah karena nilai tersebut kurang dari 0,50 yang dimana semakin mendekati 1, maka semakin tinggi hubungan yang diperoleh untuk varibel X terhadap Y1, r2
62
menunjukkan nilai 0,467 atau sebesar 46,7% yang dimana nilai tersebut mempunyai tingkat kemampuan variabel tersebut semakin mendekati nilai 1, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel tersebut. Dari hasil tersebut, variabel CSR masih tergolong lemah untuk menjelaskan kemampuan variabel CSR terhadap ROA, dan sisanya sebesar 53,3% di jelaskan oleh variabel lain. Dan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,351 atau sebesar 35,1% menunjukkan bahwa tingkat ketepatannya dalam penerapan CSR terhadap ROA mempunyai hasil ketepatan yang tergolong lemah melihat masih mendekati dari 0,50 atau 50%. Dalam pengujian parsial apakah
variabel
CSR
terhadap
(Uji T) bahwa Pengambilan keputusan ROA
berpengaruh
dengan
melihat
perbandingan antarah nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh positif. Untuk nilai t hitung sebesar 2,037 dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,671. Dengan begitu bahwa untuk nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka, variabel CSR terhadap ROA berpengaruh positif. Dengan melihat nilai Sig (2- tailed). Jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 berarti berpengaruh signifikan. Pengujian pengaruh CSR terhadap ROA diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 19,601; nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046. Oleh karena besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Maka untuk hipotesis pertama (H1) diterima.
63
4.5.2 Pengaruh Penerapan CSR terhadap ROE Pada variabel CSR terhadap ROA diperoleh hasil dari analisis data yang dimana pengujiannya menggunakan uji analisis grafik melihat tampilan grafik normal probability plot untuk variabel Y2 dapat disimpulkan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal yang mendekati normal. Dari gambar terlihat titk-titik menyebar mendekati daris diagonal serta penyebaran di sekitar garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan berdistribusi normal dan model regresi layak untk dipakai dalam penelitian ini. Selanjutnya menggunakan uji analisis statistik disimpulkan bahwa data sampel variabel CSR berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena nilai asymp sig. Lebih besar dari 0,01. Dalam pengujian Hipotesis menggunakan Koefisisien determinasi bahwa Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nilai r untuk varaibel CSR sebesar 0,580 atau 58%, maka hubungan penerapan CSR tergolong cukup kuat karena nilai tersebut sudah melebihi 0,50, r2 menunjukkan nilai 0,433 atau sebesar 43,3% yang dimana nilai tersebut mempunyai tingkat kemampuan variabel tersebut semakin mendekati nilai 1, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel tersebut. Dari hasil tersebut, variabel CSR masih tergolong lemah untuk menjelaskan kemampuan variabel CSR terhadap ROE, dan sisanya sebesar 56,7% di jelaskan oleh variabel lain. Dan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,416 atau sebesar 41,6% menunjukkan bahwa tingkat ketepatannya dalam penerapan CSR terhadap ROE mempunyai hasil ketepatan yang masih tergolong cukup tinggi melihat
64
apabila melewati dari 0,50 atau 50%. Maka semakin tinggi juga ketepatan menjelaskan. Pengambilan keputusan apakah variabel CSR terhadap ROE berpengaruh dengan melihat perbandingan antarah nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh positif. Untuk nilai t hitung sebesar 3,397 dan untuk nilai t tabel dari hasil n-k-1 (n=responden, k=variabel independen) sebesar 1,671. Dengan begitu bahwa untuk nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka, variabel CSR terhadap ROA berpengaruh positif.
Dengan
melihat nilai Sig (2- tailed). Jika nilai Sig (2-tailed) < 0,05 berarti berpengaruh signifikan. Pengujian pengaruh CSR terhadap ROE diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 28,795; nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi sebesar 0,038. Oleh karena besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Maka untuk hipotesis kedua (H2) diterima.
65
BAB V PENUTUP
5.1
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas pada perusahaan. Dengan menerapkan program-program CSR dari perusahaan apakah akan membawa pengaruh atas peningkatan profitabilitas dari perusahaan. Hal ini juga akan menjelaskan tentang penerimaan dan penolakan hipotesis serta rasio-rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Dalam penelitian ini hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Return on Asset (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan karena ROA merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas perusahaan, yaitu perbandingan antara laba bersih dengan total rata-rata aktiva. Dengan mengetahui rasio ini dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan seperti perusahaan menjalankan program-program CSR. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan
karena
menunjukkan
efektivitas
manajemen
menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
65
dalam
66
2. Dalam penelitian ini juga hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, karena (ROE) juga merupakan salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas. ROE adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Rasio ini sering dipergunakan oleh pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari perusahaan. Perbandingan rasio ini antara laba bersih dengan total ekuitas.
5.2
SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan, terlihat jelas bahwa program corporate social responsibility membawa dampak yang positif terhadap perusahaan terutama terlihat dari profitabilitas khususnya dari aktiva dan ekuitas perusahaan yang semakin meningkat semenjak dilaksanakannya program corporate social responsibility. Oleh karena itu penulis menyarankan agar perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih efektif dan intensif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berada di dalam cakupan program corporate social responsibility. Hal ini dikarenakan adanya era globalisasi yang menuntut perusahaan bukan hanya mementingkan kepentingan
shareholders
semata
tetapi
juga
lingkungan
ekstern
perusahaan. Tanpa adanya dukungan dari lingkungan dan masyarakat,
67
perusahaan akan mendapat hambatan. Dengan penerapan corporate social responsibility di perusahaan akan membentuk reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan merupakan penilaian atau tanggapan masyarakat (konsumen) maupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap citra perusahaan yang berdampak positif bagi perusahaan.
68
DAFTAR PUSTAKA
Bayumurthi,
Diah R. 2005. Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Pertambangan Umum. Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Bandung.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akuntansi. Diterjemahkan oleh Marwata dkk. 2001. Jakarta: Salemba Empat. Darwin, Ali. 2008. CSR: Standards dan Reporting. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional CSR sebagai Kewajiban Asasi Perusahaan telaah Pemerintah, Pengusaha, dan Dewan Standar Akuntansi, Unika Soegijapranata, Semarang, 18 Juni. Elkington, John. 1998. Cannibals with forks: the triple bottom line in 21st Century business. New Society Publishers. Gendro, Andi. 2012. Beberapa Pengertian Citra Perusahaan (Corporate Image). Artikel Berita Nasional, (Online), (www.pramesnet.com), diakses 31 Januari 2013. Gilangsantika, R. Tevi. 2009. Pengaruh Pengeluaran Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Unilever Indonesia Tbk). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rasa Grafindo. Haryani, Reni. 2011. Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Perbedaan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus PT. Unilever Indonesia, Tbk). Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur. Horne, James C. Van dan Wachoicz John M. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Indrawan, Danu Candra. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Januarti, Indira dan Apriyanti, Dini, 2005. Pengaruh TanggungJawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan, Jurnal MAKSI. Vol 5 No.2 Agustus :227-243.
69
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: Erlangga. Kusumadilaga, Rimba. 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitbilitas Sebagai Variable Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Lusia, Anda. 2009. The Corporate Social Responsibility (CSR) Execution Of Company By Financial Investment Company In West. Artikel, (Online), (http://repository.unand.ac.id/818/1/ARTIKEL_DIPA_ANDA_LUSIA_200 9.doc, diakses 22 Januari 2013). Mawarani, Elisabeth Inge. 2010. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. Disertasi Tidak Diterbitkan. Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Mursitama, Tirta N. dkk. 2011. Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia, Teori dan Implementasi: Studi Kasus Community Development Riaupulp. Jakarta: Institute For Development Of Economics And Finance (Indef). Nugraha, Arman Susilo. 2011. Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Penerapan Coporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas PT. Telkom Indonesia. Skripsi. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Nurkhin, Ahmad.2010. corporate governace dan profitabilitas, pengaruhnya terhadap pengungkapan CSR sosial perusahaan. Jurnal dinamika akuntansi, (Online), Vol. 2, No.1, (http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda, diakses 22 Januari 2013). Octafiani, Titiek dkk. 2011. Penerapan Corporate Social Responsibility PT. Unilever Indonesia Dalam Mengatasi Pencemaran Lingkungan. Makalah Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Etika Bisnis, Jurusan Administrasi Negara, Politeknik Negeri, Semarang, 03 Mei. Rachmawati. 2010. Pengaruh Sebelum Dan Sesudah Penerapan Corporate Social Responsibilty Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Sermani Steel). Skripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin Makassar. Rahmatullah Dan Kurniati, Trianita. 2011. Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate Social Responsibility). Padeglang Dan Depok: Samudera Biru. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE
70
Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama Septiana,
Rika Amelia. 2012. Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei 2007 S.D 2009). Skripsi. Pekanbaru . Fakultas Ekonomi Universitas Riau Pekanbaru.
Setiawan, Joko dkk. 2010. Peksos Industri Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Makalah Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pekerjaan Sosial Industri, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung. Sukirno, Sadono Dkk. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta : Prenada Media Trihendradi, C. 2012. Step by Step 20 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Undang-Undang BUMN No. 19 Tahun 2003 Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun 2001 Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 Undang-Undang Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 Wahyudi, Isa Dan Azheri, Busyra. 2008. Corporate Sosial Responsibility. Malang: Citra Intrans Selaras.
71
Lampiran 1
HASIL PENELITIAN
Nomor
2009
Nama Perusahaan ROA
2010
ROE
CSR
ROA
ROE
2011 CSR
ROA
ROE
CSR
1
PT. ADORA ENERGY, TBK (ADRO)
10.3
25
0.73
5
12
1
10.8
22.6
0.32
2
PT. ANEKA TAMBANG, TBK (ANTM)
5.99
7.15
0.96
15.13
18.93
0.44
14.06
18.94
0.44
3
PT. RATU PRABU ENERGI, TBK (ARTI)
-13
-24
0.65
2
3
0.19
0.56
0.97
0.2
4
PT. ATKP RESOURCES, TBK (ATKP)
20.71
27.65
0.35
17.46
29.62
0.37
22.26
64.31
1.38
5
PT. BENAKAT PETROLEUM ENEGRY, TBK (BIPI)
0.35
0.37
0.33
-2.1
-2.9
0.38
-1.6
-2
0.24
6
PT. BAYAN RESOURCES, TBK (BYAN)
1.9
5.6
1.25
8.8
24.4
0.28
12.73
28.5
1.32
7
PT. CITATAH, TBK (CTTH)
9
27
0.55
6
17
0.3
0,42
1
0.3
8
PT. DARMA HENWA, TBK (DEWA)
9
PT. CENTRAL OMEGA RESOURCES,TBK (DKFT)
0
-0.01
0.29
0
0
0.29
-0.06
-0.08
0.29
-24
-142
0.2
-15
306
0.24
14
15
0.32
7
30
1.4
1
4
0.4
1
16
0.4
10
PT. DELTA DUNIA MAKMUR, TBK (DOID)
11
PT. ELNUSA, TBK (ELSA)
11
24
0.2
-1
-2.2
0.16
-157
-169
0.21
12
PT. ENERGY MEGA PERSADA, TBK (ENRG)
-30
-99
0.23
-17
-1
0.24
1
1.1
0.24
13
PT. VALE INDONESIA, TBK (INCO)
0.08
0.11
0.47
0.2
0.26
0.47
0.14
0.19
0.48
14
PT. INDO TAMBANG RAYA MEGAH, TBK (ITMG)
28
43
0.32
19
28
0.3
35
51
0.3
15
PT. RESOURCE ALAM INDONESIA, TBK (KKGI)
12
21
1.3
31
54
1.36
46
68
0.77
16
PT. MITRA INVESTINDO, TBK (MITI)
31.23
8.16
0.44
19.88
6.14
0.39
43.75
23.29
0.72
17
PT. PERDANA KARYA PERKASA, TBK (PKPK)
4
10
0.33
2
4
0.33
0
-1
0.33
18
PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK (PTBA)
33.8
47.1
0.43
26.8
37.8
0.43
23
31.2
0.43
19
PT. PETROSEA, TBK (PTRO)
0.82
1.99
0.21
18.99
35.01
0.53
13.95
33.06
0.85
20
PT. TIMAH (PERSERO), TBK (TINS)
6
9
0.57
16
30
0.37
14
27
0.97
115.18
22.12
11.21
154.16
604.06
8.47
93.59
230.08
10.51
TOTAL
71
71
72
Lampiran 2
INDIKATOR GRI (GLOBAL REPORTING INTIATIVE)
INDIKATOR KINERJA EKONOMI Aspek Kinerja Ekonomi EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
EC2
Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi
EC3
Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.
EC4
Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Aspek Kehadiran Pasar
EC5
Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.
EC6
Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan.
EC7
Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan. Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung
EC8
Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau pro bono.
EC9
Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya. INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN Aspek Material
73
EN1
Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.
EN2
Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang Aspek Energi
EN3
Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer.
EN4
Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer.
EN5
Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi.
EN6
Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.
EN7
Inisiatif
untuk
mengurangi
konsumsi
energi
tidak
langsung
dan
pengurangan yang dicapai. Aspek Air EN8
Total pengambilan air per sumber.
EN9
Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air.
EN10
Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang. Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati)
EN11
Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi.
EN12
Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi).
EN13
Perlindungan dan Pemulihan Habitat.
EN14
Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati.
EN15
Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena
74
dampak operasi. Aspek Emisi, Efluen dan Limbah EN16
Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat.
EN17
Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.
EN19
Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat.
EN20
NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat.
EN21
Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.
EN22
Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.
EN23
Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
EN24
Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.
EN25
Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor. Aspek Produk dan Jasa
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
EN27
Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori. Aspek Kepatuhan
EN28
Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Aspek Pengangkutan/Transportasi
EN29
Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.
75
Aspek Menyeluruh EN30
Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis. INDIKATOR KINERJA SOSIAL Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan Yang Layak Aspek Pekerjaan
LA1
Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.
LA2
Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.
LA3
Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya. Aspek Tenaga kerja/Hubungan Manajemen
LA4
Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.
LA5
Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Aspek Kesehatan dan Keselamatan Jabatan
LA6
Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
LA7
Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
LA8
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.
LA9
Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.
76
Aspek Pelatihan dan Pendidikan LA10
Rata-rata
jam
pelatihan
tiap
tahun
tiap
karyawan
menurut
kategori/kelompok karyawan. LA11
Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menujang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.
LA12
Persentase
karyawan
yang
menerima
peninjauan
kinerja
dan
pengembangan karier secara teratur. Aspek Keberagaman dan Kesempatan Setara LA13
Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.j
LA14
Perbandingan/rasio
gaji
dasar
pria
terhadap
wanita
menurut
kelompok/kategori karyawan. Hak Asasi Manusia Aspek Praktek Investasi dan Pengadaan HR1
Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM
HR3
Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan. Aspek Nondiskriminasi
HR4
Jumlah
kasus
diskriminasi
yang
terjadi
dan
tindakan
yang
diambil/dilakukan. Aspek Kebebasan Berserikat dan Berunding Bersama Berkumpul HR5
Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
77
Aspek Pekerja Anak HR6
Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak. Aspek Kerja Paksa dan Kerja Wajib
HR7
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib. Aspek Praktek/Tindakan Pengamanan
HR8
Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi. Aspek Hak Penduduk Asli
HR9
Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil. Masyarakat/ Sosial Aspek Komunitas
S01
Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri. Aspek Korupsi
S02
Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.
S03
Persentase
pegawai
yang
dilatih
dalam kebijakan
dan
prosedur
antikorupsi. S04
Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi. Aspek Kebijakan Publik
S05
Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.
S06
Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan
78
institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi. Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing S07
Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya. Aspek Kepatuhan
S08
Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan. Tanggung Jawab Produk Aspek Kesehatan dan Keamanan Pelanggan
PR1
Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.
PR2
Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk. Aspek Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.
PR4
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.
PR5
Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan. Aspek Komunikasi Pemasaran
PR6
Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship
PR7
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.
79
Aspek Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan PR8
Jumlah
keseluruhan
dari
pengaduan
yang
berdasar
mengenai
pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan. Aspek: Kepatuhan PR9
Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa.