PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN FREKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Lusia Eka Kurnianingtyas NIM: 131334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN FREKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Lusia Eka Kurnianingtyas NIM: 131334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PF:NGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN Sl!MBER BELA.JAR, DAN FREKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEl\rlENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 Ti..HUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERISE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN2017
Ors. FX. Muhadi, M.Pd
Tanggal: 2 Juni 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRlPSI PENGARUH PENGALAMAN l\tlENGAJAR GUR KETERSEDlAAN SUMBER BELAJAR, DAN F'REKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEl\t!Al\1PlJAN' J.\,lENGIMPLEMENTASIKAN PERl'\1ENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA
Ketua Sekretaris Anggota Anggota
Dr. Sebastian us Widanarto .P., S. Pel., M. Si.
Anggota
Drs. Bambang Pumomo, S. E., M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Perjuangan dan semangat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan melibatkan orang-orang yang terkasih. Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua Orang Tuaku Ibu dan Pakpohku di Surga Keluarga, Sahabat, Teman Almamaterku Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Tuhan tak’kan terlambat! Juga tak akan lebih cepat Semuanya … Dia jadikan indah tepat pada waktuNya (Sabar Menanti Waktu Tuhan)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Juni 2017 Penulis
Lusia Eka Kurnianingtyas
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Lusia Eka Kurnianingtyas
Nomor Mahasiswa
: 131334027
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Santa Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN FREKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memplubikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Juni 2017
Yang menyatakan
Lusia Eka Kurnianingtyas
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR, DAN FREKUENSI MENGAKSES INTERNET TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES PADA GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA
2017 Lusia Eka Kurnianingtyas Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016; (2) ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016; (3) ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud no 22 tahun 2016 Jenis penelitian ini adalah penelitian ex-post facto yang dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2017. Populasi penelitian ini adalah guru PNS SMK Negeri se-Kota Yogyakarta dengan jumlah 876 guru. Sampel sebanyak 206 guru diambil dengan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan dianalisis dengan teknik Chi – Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta (x2 hitung sebesar 12.039 (df) = 4 dan Asymp. Sig sebesar 0,017) (2) ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta diketahui (x2 hitung sebesar 13,762 (df) = 4 dan Asymp. Sig sebesar 0,008) (3) tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta (x2 hitung sebesar 1.591 (df) = 2 dan Asymp. Sig sebesar 0,451).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE IMPACTS OF TEACHING EXPERIENCE OF TEACHERS, AVAILIBILITY OF LEARNING RESOURCES AND FREQUENCY OF INTERNET ACCESSMENT TOWARDS THE ABILITY IN IMPLEMENTING THE DEGREE OF EDUCATION MINISTER NUMBER 22, 2016 ABOUT STANDARD PROCCESSES OF TEACHERS IN STATE VOCATIONAL SCHOOL IN YOGYAKARTA 2017 Lusia Eka Kurnianingtyas Sanata Dharma University 2017 This study aims to find out whether: (1) there is a positive impact on teaching experience towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses; (2) there is a positive impact on the availibility of learning resource towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses; (3) there is a positive impact on frequencies of internet accessment towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses. This research is an ex-post facto research, it was conducted for January to March 2017. The populations were 876 civil servant teachers in State Vocational High School in Yogyakarta. The samples were 206 teachers, taken by proportional random sampling technique. Data were collected by using questionnaires and analyzed by Chi - Square. The results show that: (1) there is a positive impact on teaching experience towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses (x2 count amounted 12.039 (df) = 4 with Asymp. Sig by 0,017); (2) there is a positive impact on availibility of learning resource towards teachers ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses (x2 count amounted 13.762 (df) = 4 with Asymp. Sig 0,008); (3) there is no impact on frequencies of accessing internet towards teachers’ ability in implementing The Degree of Education Minister Number 22, 2016 about standard proccesses (x2 count amounted to 1.591 (df) = 2 with Asymp. Sig 0,451).
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua ProgramStudi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 3. Bapak Drs. FX. Muhadi, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini; 4. Untuk semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang telah penulis dapatkan;
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang dengan sabar membantu saya dalam urusan administrasi kemahasiswaan; 6. Untuk kedua orangtuaku Bapak Sumardi dan Mama Maria Cici yang selalu memberikan doa, kasih sayang, nasihat, semangat dan dukungan secara moral maupun materiil dalam menyelesaikan studi ini; 7. Untuk Ibuku Theresia Dwi Ananingsih dan Pakpoh Stefanus Suradi yang sudah beristirahat kekal di surga atas doanya walaupun masih belum sempat melihatku menyelesaikan studi ini; 8. Kedua Adikku Robertus Krisna Adi P. dan Rosa Widyaningtyas semoga kalian bisa segera membanggakan bapak, ibu dan seluruh keluarga besar; 9. Keluarga besar Suradi, Bupoh, Bude Sri, Mbak Santi, Mas Arky, Mas Arry, Jen dan keluarga besar Marto Suwarno, Pakde dan Bude Jono, Om Sarno, Mbak Tya dan seluruh keluarga yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas kasih sayang kalian yang membuatku tetap bertahan dalam perkara hidup ini; 10. Lampung Squad, Nurma, Putri, Robby, Lihul, April, Aynun, Bagus, Imam, Ijul dan yang tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih karena kalian sudah menemani dari masa berlebihanku hingga masa depanku kelak; 11. Sapi Family, Melati, Fanny, Linda, Wahyu dan Leo yang telah membuat warna dalam dunia perkuliahankku, masa perubahan dan masa depanku kelak serta kos gang mawar cihuy, Shinta, Mbak Lilis, Fanny, Oca dan Melati terima kasih atas pahit dan manisnya menjadi anak kos serta keluarga
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mami Rita dan Ijul yang senantiasa memberi masukan dan arahan dalam kehidupan; 12. Thai Vocational School dan Meong Skripsi atas semangat dan kebersamaan dalam penyusunan skripsi supaya bisa lulus bersama-sama dan menjadi sukses; 13. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2013 atas kebersamaan yang sudah kita lewati bersama; 14. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Yogyakarta, 15 Juni 2017
Penulis
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6 C. Batasan Masalah................................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka...................................................................................... 10 1. Kurikulum ...................................................................................... 10 2. Pengalaman Mengajar.................................................................... 26 3. Ketersediaan Sumber Belajar......................................................... 30 4. Frekuensi Mengakses Internet........................................................ 33 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan.................................................. 37 C. Kerangka Berpikir................................................................................ 38 D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 43 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 43 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 44 D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 45 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .............................................. 48
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 50 G. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 53 H. Teknik Analisis Data............................................................................ 59 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data...................................................................................... 66 B. Analisis Data ........................................................................................ 76 C. Pembahasan.......................................................................................... 87 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 100 B. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 101 C. Saran..................................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 104 LAMPIRAN.............................................................................................. 107 Lampiran 1 Kuesioner................................................................................ 108 Lampiran 2 Data Induk .............................................................................. 120 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas........................................................ 150 Lampiran 4 Deskripsi Data Responden ..................................................... 157 Lampiran 5 Deskripsi Data Variabel.......................................................... 162
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Analisis Chi-Square................................................................ 166 Lampiran 7 Surat-surat............................................................................... 180
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Tempat Penelitian SMK Negeri di Kota Yogyakarta .......................... 44 Tabel 3.2. Data Populasi Guru SMK dan SMA Negeri Kota Yogyakarta............ 45 Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Guru PNS SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta .... 48 Tabel 3.4. Skor Pernyataan ................................................................................... 50 Tabel 3.5
Kisi-Kisi Kuesioner.............................................................................. 51
Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Guru Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (Pertama)................................................................................... 54 Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Guru Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (Kedua) ..................................................................................... 55 Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Guru Variabel Ketersediaan Sumber Belajar ............................................................... 56 Tabel 3.9. Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................. 57 Tabel 3.10. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses ............ 58
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.11. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Ketersediaan Sumber Belajar .................................................................................................. 58 Tabel 3.12. Kriteria Rasio C/Cmax .......................................................................... 64 Tabel 4.1
Data Responden Penelitian .................................................................. 65
Tabel 4.2. Data Responden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 66 Tabel 4.3. Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ............... 66 Tabel 4.4. Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 67 Tabel 4.5. Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat ..................... 68 Tabel 4.6. Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan ...................... 68 Tabel 4.7. Deskripsi Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses ............................................................... 70 Tabel 4.8. Nilai-nilai Statistik Variabel Implementasi Permendikbud Nomor 22 tentang Standar Proses ....................................................... 71 Tabel 4.9. Deskripsi Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Menurut Guru........ 73 Tabel 4.10. Nilai-nilai Statistik Variabel Ketersediaan Sumber Belajar................. 73 Tabel 4.11. Deskripsi Variabel Frekuensi Mengakses Internet .............................. 74 Tabel 4.12. Nilai-nilai Statistik Variabel Frekuensi Mengakses Internet .............. 75
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.13. Tabel Kontinjensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta .......................................................................................... 77 Tabel 4.14. Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ............................... 78 Tabel 4.15. Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se- Kota Yogyakarta ................. 79 Tabel 4.16. Tabel Kontinjensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ........................................................................................... 81 Tabel 4.17. Hasil Analisis Chi-Square Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ............................... 82
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.18. Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Implementasi Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta ..... 83 Tabel 4.19. Tabel Kontinjensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Implementasi Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta.............................................................................. 86 Tabel 4.20. Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta .................. 87
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Kualitas SDM bergantung pada kualitas pendidikan dan peran pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh sebab itu, komponen dari sistem pendidikan nasional harus senantiasa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi, baik pada tingkat lokal, nasional maupun global. Definisi pendidikan itu sendiri menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia akan berjalan dengan sistematis, menggunakan perangkat atau yang biasa disebut kurikulum, sedangkan pengertian kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Hal ini berarti kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Di Indonesia, kurikulum mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini dilakukan guna memperbaharui pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Salah satu perubahan kurikulum yang terjadi yaitu kurikulum 2013 ke kurikulum 2013 edisi revisi. Kurikulum 2013 memadukan tiga konsep yang menyeimbangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Melalui ketiga konsep di atas, keseimbangan antara hard skill dan soft skill diharapkan dapat terwujud dengan baik. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (5M). Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan scientific/ilmiah dalam proses pembelajaran diupayakan melahirkan sistem evaluasi yang autentik. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Indonesia saat ini kembali melakukan perbaikan kurikulum yaitu dari kurikulum 2013 lama ke kurikulum 2013 edisi revisi. Revisi kurikulum 2013 telah dilakukan sejak bulan Januari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
2015 hingga akhir bulan Oktober 2015. Revisi kurikulum 2013 dilakukan berdasarkan berbagai masukan dari publik para ahli dan para pegiat serta pemerhati pendidikan. Perubahan-perubahan yang terjadi dari kurikulum 2013 yang lama ke kurikulum 2013 edisi revisi yaitu penilaian sikap Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya agama dan PPKn namun Kompetensi Inti tetap dicantumkan dalam penulisan RPP. Jika ada 2 nilai praktek dalam 1 Kompetensi Dasar, maka yang diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai keterampilan 1 Kompetensi Dasar dijumlah (dari nilai praktek, produk, dan portofolio) kemudian diambil nilai rata-rata untuk pengetahuan, bobot penilaian harian serta penilaian akhir semester itu sama. Pendekatan scientific approach 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar. Apabila pendekatan scientific approach digunakan maka susunannya tidak harus berurutan. Pendekatan 5M diimplementasikan melalui silabus. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom yaitu Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang diatur dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajara (RPP). Dalam RPP Kurikulum 2013 edisi revisi tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran. Penjelasan tentang kurikulum 2013 edisi revisi tercantum dalam Permendikbud yang terdiri dari Permendikbud Nomor 20 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 21 tentang Standar Isi Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Dasar dan menengah, Permendikbud 22 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 23 tentang Standar Penilaian, Permendikbud Nomor 24 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pelajaran. Guru memiliki peranan besar di dalam proses pembelajaran pada setiap pergantian kurikulum. Perubahan kurikulum yang selalu terjadi mengakibatkan guru mengalami kendala dalam penerapan kurikulum disetiap proses pembelajaran. Perubahan kurikulum disebabkan karena seringnya pergantian menteri yang membawa peraturan-peraturan baru sehingga membuat konsentrasi guru tidak fokus dalam memahami kurikulum yang sebelumnya. Kesulitan yang dialami guru-guru diduga karena kurang siapnya guru terhadap kurikulum yang sering berubah-ubah sehingga membuat guru kurang mampu dalam mengimplementasikan Permendikbud yang baru. Fakor-faktor yang mempengaruhi kesiapan guru sendiri adalah kemauan serta kemampuan dalam menerapkan kurikulum yang baru tersebut. Faktor kemauan yang dimiliki guru untuk bisa menerapkan kurikulum yang baru dan sering berubah-ubah seperti tingkat pendidikan, Pengalaman Pendidikan dan Latihan (Diklat) yang diikuti, jenjang pangkat golongan yang dimiliki oleh masing-masing guru yang sudah PNS serta keinginan guru dalam memperoleh informasi yang pada zaman ini banyak diperoleh melalui internet. Selain itu faktor kemampuan yang dimiliki oleh guru yakni pengalaman mengajar yang sudah guru-guru jalani serta kemampuan guru sendiri dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mendapat informasi melalui internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Dari pihak sekolah juga dapat memicu timbulnya faktor guru dalam menerapkan kurikulum yang baru tersebut dengan memberikan beban tugas di dalam kegiatan sekolah kepada guru seperti menjadi wakil kepala sekolah, wali kelas serta kesibukan lain yang menyebabkan guru kurang mampu mengoptimalkan
waktu
dalam
upaya
meningkatkan
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2106 tentang Standar Proses. Selain itu ketersediaan sumber-sumber seperti kelengkapan bahan dan alat yang membantu proses pembelajaran sehingga dapat membantu guru memperoleh informasi dan menyampaikan ajaran atau materi pelajaran kepada peserta didik. Berdasarkan pernyataan di atas, hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji dan meneliti mengenai beberapa faktor seperti pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar serta frekuensi mengakses internet yang mana guru dapat menambah informasi yang didapat dengan mengakses sumber-sumber informasi
yang
mampu
membantu
guru
dalam
kemampuan
mengimplementasikan proses pembelajaran. Ketiga faktor di atas merupakan hal yang dibutuhkan dalam penerapan proses pembelajara. Dimana proses pembelajaran merupakan elemen penting dalam mengimplementasikan suatu kurikulum serta merupakan upaya untuk menempuh keberhasilan dalam belajar.
Oleh
sebab
itu,
peneliti
mengangkat
tema:
“Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan
yang
diduga
mempengaruhi
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan Permendikbud diantaranya: Perubahan Kurikulum 2013 ke Kurikulum 2013 edisi revisi perlu disosialisasikan. Kurangnya sosialisasi kurikulum mengakibatkan guru kurang mampu dalam mengimplementasikan Permendikbud yang baru. Selain itu, guru kurang memiliki keterampilan, pengetahuan, serta kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas yang di emban dan dilaksanakan. Faktor lain yang diduga menyebabkan guru kurang mampu dalam mengimplementasikan Permendikbud yang baru di antaranya: (1) perbedaan pengalaman mengajar, (2) tingkat pendidikan guru, (3) pangkat dan golongan yang dimiliki oleh guru, (4) lamanya pendidikan dan latihan (diklat) yang guru ikuti, (5) kesibukan yang diemban oleh guru di dalam kegiatan sekolah, (6) ketersediaan sumber belajar di sekolah (7) kemampuan guru dalam bidang teknologi informasi serta (8) seringnya guru mengakses internet untuk memperoleh informasi. Hal tersebut diduga menyebabkan guru kurang mampu dalam meningkatkan kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud yang baru.
C. Batasan Masalah Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini berdasarkan waktu, biaya, dan tempat peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi ditinjau dari pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet. Responden penelitian terbatas pada guru-guru PNS SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah 1. Masalah Umum Apakah
latar
belakang
guru
mempengaruhi
kemampuan
mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016? 2. Masalah Khusus a. Apakah pengalaman mengajar guru terdapat pengaruh positif terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016? b. Apakah ketersediaan sumber belajar terdapat pengaruh positif terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 ? c. Apakah frekuensi guru mengakses internet terdapat pengaruh positif terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
standar
proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: Latar belakang guru mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui apakah: a. Pengalaman
mengajar
guru
mempengaruhi
kemampuan
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. b. Ketersediaan
sumber
belajar
mempengaruhi
kemampuan
mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. c. Frekuensi guru mengakses internet mempengaruhi kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan beberapa faktor yang dapat
menambah
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Permendikbud yang senantiasa dinamis atau berubah secara terus menerus mengikuti perubahan-perubahan menteri. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dalam membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud yang secara terus menerus berubah. Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam memfasilitasi penyedia sumber-sumber belajar yang menunjang kemampuan guru, serta menyediakan sarana-sarana berbasis internet yang memudahkan guru memperoleh informasi dalam upaya peningkatan
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan
Permendikbud.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan
4. Bagi Instansi Pemerintah (DIKPORA Kota Yogyakarta) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas guru dalam upaya memudahkan guru dalam kemampuan mengimplementasikan Permendikbud yang dapat sewaktu-waktu berubah karena pergantian menteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum a. Pengertian Kurikulum Pengertian kurikulum berasal dari bahasa Latin curir yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Secara etimologis adalah tempat berlari. Kurikulum merupakan sesuatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal sampai akhir. Dalam dunia pendidikan pengertian kurikulum adalah sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan (Imas Kurniasih, 2014: 3). Menurut Madjid (2014), kurikulum merupakan program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan yang ditetapkannya (Madjid, 2014: 1). Beberapa ahli yang memperkuat pandangan tentang kurikulum di antaranya:
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
1. Menurut J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum
Planning
for
Better
Teaching
and
Learning
menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut, “The Curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning whether in the classroom, on the playground, or out of school. ”Jadi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstrakurikuler (Hendyat dan Wasty, 1986: 13). 2. Menurut Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High School Curriculum memandang kurikulum sebagai, “all of the activities that are provided for students by the school.” Seperti halnya dengan definisi Saylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan–kegiatan lain, di dalam dan di luar kelas, yang berada di bawah tanggung jawab sekolah (Nasution, 2006: 5). 3. Menurut B. Othanel Smith W. O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai “a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group (Nasution, 2006: 5). Berdasarkan dari pendapat-pendapat di atas senada dengan pengertian kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (Imas Kurniasih, 2014: 3). Kurikulum
secara
garis
besar
mempunyai
tiga
konsep
(Sukmadinata, 2013: 27), yaitu: kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang studi. Kurikulum sebagai substansi adalah kurikulum dipandang sebagai rencana pendidikan di sekolah atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum digambarkan sebagai dokumen tertulis yang berisi tentang rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi yang telah disepakati dan disetujui bersama oleh para penyusun kurikulum dan pemangku kebijaksanaan dengan masyarakat. Kurikulum sebagai sistem adalah sistem kurikulum yang merupakan bagian dari sistem sekolah, sistem pendidikan, dan sistem masyarakat. Hasil dari sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum. Kurikulum sebagai sistem mempunyai fungsi bagaimana cara memelihara kurikulum agar tetap berjalan dinamis. Kurikulum sebagai suatu bidang studi berfungsi sebagai suatu disiplin yang dikaji di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi. Tujuan kurikulum sebagai suatu bidang studi adalah untuk mengembangkan ilmu kurikulum dan sistem kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Secara umum, kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Dari uraian di atas kurikulum disimpulkan sebagai sesuatu yang direncanakan sebagai pedoman yang dapat memberikan pengaruh kepada anak untuk mencapai tujuan persekolahannya. b. Fungsi Kurikulum Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan tentang definisi kurikulum yang telah diuraikan sebelumnya. Berdasarkan definisi tersebut, terdapat empat fungsi kurikulum (Reksoatmodjo, 2010: 4), yaitu: 1) Kurikulum sebagai rencana. Kegiatan sebagai rencana kegiatan belajar mengajar dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin dicapai (Taba, 1962:11). 2) Kurikulum sebagai pengaturan. Pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan sebagai pengorganisasian materi pembelajaran pada arah horizontal (ruang lingkup dan integrasi) dan vertikal (urutan dan kontinuitas). 3) Kurikulum
sebagai
cara.
Pengorganisasian
kurikulum
mengisyaratkan penggunaan metode pembelajaran yang efektif berdasarkan konteks pembelajaran. Pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi pelajaran atau pratikum dan tingkat penguasaan yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
4) Kurikulum sebagai pedoman. Sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran harus, kurikulum memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum. c. Pengembangan Kurikulum Ada dua prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum (Sukmadinata, 2013: 150) yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum adalah: (1) prinsip relevansi, (2) prinsip fleksibilitas, (3) prinsip kontinuitas, (4) prinsip praktis, dan (5) prinsip efektivitas. Sedangkan prinsip khusus adalah: (1) prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, (2) prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, (3) prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, (4) prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran, serta (5) prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. d. Perkembangan Kurikulum di Indonesia Kurikulum yang diterapkan di Indonesia sudah mengalami beberapa pergantian atau pengembangan. Perubahan kurikulum dikelompokan berdasarkan tiga kelompok kurikulum (Imas Kurniasih, 2014: 10) yaitu rencana pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berorientasi kompetensi. 1) Kurikulum Rencana Pembelajaran (1947-1968)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Dari rentang waktu 1947-1968 telah terjadi beberapa pergantian kurikulum, di antaranya adalah: a) Kurikulum Tahun 1947 (Rencana Pembelajaran 1947) Rencana pembelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Kurikulum ini memiliki tujuan yang tidak hanya menekankan pada pendidikan pikiran, tetapi yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Dalam kurikulum 1947 terdapat dua hal pokok yaitu: (1) Daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya, (2) Garis–garis besar pengajaran. Rencana pembelajaran 1947 baru dilaksanakan oleh sekolah-sekolah pada tahun 1950. b) Kurikulum 1952 (Rencana Pembelajaran Terurai) Pada tahun ini Menteri P dan K, yang dijabat oleh Mr. Soewandi, melakukan usaha untuk mengubah sistem pendidikan dan pengajaran. Kemudian, Menteri P dan K membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran dalam
rangka mengubah sistem
pendidikan kolonial ke dalam sistem pendidikan nasional. Hasil kerja panitia tersebut adalah terkait kurikulum rencana pembelajaran
pada
mempertahankan
setiap
hal-hal
tingkat sebagai
pendidikan berikut
harus
(Depdikbud
1979:108): (1) Pendidikan pikiran harus dikurangi, (2) Isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian, (3) Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
watak, (4) Pendidikan jasmani, dan (5) Kewarganegaraan dan masyarakat Setelah Undang-Undang Pendidikan dan Pengajaran Nomor 4 Tahun 1950 dikeluarkan, lahirlah beberapa hal penting: (1) Kurikulum pendidikan rendah ditujukan untuk menyiapkan anak memiliki dasar–dasar pengetahuan, kecakupan, dan ketangkasan baik lahir maupun batin serta mengembangkan bakat dan kesukaannya. (2) Kurikulum
pendidikan
menengah
ditujukan
untuk
menyiapkan pelajar ke pendidikan tinggi serta mendidik tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus sesuai dengan bakat masing-masing dan kebutuhan masyarakat. (3) Kurikulum pendidikan tinggi ditujukan untuk menyiapkan pelajar agar dapat menjadi pimpinan dalam masyarakat, dan dapat memelihara kemajuan ilmu, dan kemajuan hidup kemasyarakatan. c) Rencana Pembelajaran 1964 Rencana Pendidikan 1964 melahirkan kurikulum yang menitikberatkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karya dan moral. Rencana pendidikan tersebut dikenal dengan istilah Pancawardhana, karena terdiri dari lima kelompok bidang studi, yaitu kelompok perkembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keterampilan dan jasmaniah. Pada saat itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan
fungsional
praktis,
yang
disesuaikan
dengan
perkembangan anak. d) Kurikulum 1968 Pada
kurikulum
ini
lebih
menitikberatkan
pada
peningkatan mental-moral budi pekerti dan memperkuat keyakinan
beragama,
mempertinggi
kecerdasan
dan
keterampilan, membina atau mengembangkan fisik yang kuat dan sehat. Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964. Pembaharuan pada kurikulum 1968 mencakup pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakupan khusus. Dilihat dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: (1) Kelompok pembinaan pancasila, (2) Pengetahuan dasar, dan (3) Kecakapan khusus (dengan total jumlah pelajaranya sembilan). e) Kurikulum Berorentasi Pancapaian Tujuan (1975-1994) Dari rentang waktu 1975-1994 telah terjadi beberapa pergantian kurikulum, di antaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
(1) Kurikulum 1975 Pada kurikulum inilah untuk pertama kalinya terlihat dengan jelas tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus dan berbagai rincian lainnya sehingga jelas apa yang akan dicapai melalui kurikulum tersebut. Kurikulum 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah yang secara umum mengharapkan lulusannya: (a) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai negara yang baik, (b) Sehat jasmani, dan rohani, (c) Memiliki pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap
dasar,
yang
diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, (d) Bekerja di masyarakat, (e) Mengembangkan didri sesuai asas lingkungan hidup. (2) Kurikulum 1984 Pada dasarnya materi pada kurikulum 1984 ini tidak banyak berbeda dengan materi kurikulum 1975, yang berbeda adalah organisasi pelaksanaannya saja, sehingga dengan demikian kurikulum 1984 dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan-bahan dan buku-buku yang telah ada sebelumnya. Semua pendekatan dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pembelajaran pada kurikulum sekolah dasar 1984 diarahkan guna membentuk keterampilan murid. Hal yang menonjol dalam pelaksanaan kurikulum ini adalah adanya cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sistem spiral. Di sini siswa akan lebih dilibatkan dalam pengembangan proses belajar mengajar. Meski sistem instruksional masih tetap dipertahankan namun siswa diberi kebebasan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, ada pula sistem spiral yang setiap jenjang pendidikan mata pelajaran akan berbeda dari segi kedalaman materi. Semakin tinggi jenjang pendidikannya, maka materi yang diberikan akan semakin dalam dan detail. (3) Kurikulum 1994 Dengan lahirnya Undang-Undang Pokok Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum 1984 disempurnakan kembali lewat kurikulum 1994. Pelaksanaan kurikulum 1994 dimulai pada tahun 1994/1995 dan diterapkan pada kelas 1 dan 4 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA . Dengan demikian, di dalam jangka waktu 10 tahun seluruh Kurikulum 1994 telah dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
f) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 Kurikulum 1994 digantikan oleh Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), seiring pergantian kekuasaan. Kurukulum ini mengharapkan agar siswa yang mengikuti pendidkan di sekolah memmilki kompetensi yang diinginkan karena konsentrasi
kompetensi
adalah
pada
perpaduan
antara
pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mencakup beberapa kompetensi
dan seperangkat tujuan pembelajaran
yang harus dicapai siswa. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk membantu siswa mengusai kompetensi-kompetensi agar tujuan pembelajaran tercapai. g) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) ini disusun untuk menjalankan amanah yang tercantum dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Muslich 2009:1). Guru memiliki otoritas dalam mengembangakan
kurikulum
secara
bebas
dengan
memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
h) Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 menekankan pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik secara seimbang. Terdapat empat aspek yang menjadi fokus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan Kurikulum 2013: (1) Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar yang menyangkut metodolgi pembelajaran yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi baru mencapai rata-rata 46,66. (2) Kompetensi akademik dimana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa. (3) Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asosial kepada siswa dan sederajat lainnya. (4) Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan digugu dan ditiru siswa. i) Kurikulum 2013 Edisi Revisi Menurut Anbarini (2016), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan perbaikan terhadap Kurikulum 2013. Setiap perbaikan dan pengembangan yang dilakukan pemerintah terhadap kurikulum dari waktu ke waktu bertujuan untuk menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Beberapa perbaikan yang dilakukan oleh Kemmendikbud di antaranya: (1) Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada Semua Pelajaran. Sebelum adanya perbaikan kurikulum, guru setiap mata pelajaran
diberi
beban
formal
untuk
melakukan
pembelajaran dan penilaian terhadap kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial siswa. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung. Selain kedua guru pengampu mata pelajaran Pendidikan AgamaBudi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung. (2) Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Perbaikan dilakukan dengan memperbaiki dokumen Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), silabus, serta buku teks pelajaran. Perbaikan tersebut berdasarkan masukan-masukan yang diberikan masyarakat, seperti guru, pegiat pendidikan, praktisi, pemerhati pendidikan, serta masyarakat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
(3) Pemberian
Ruang
Kreatif
Kepada
Guru
dalam
Mengimplementasikan Kurikulum. Pemberian ruang kreatif itu membuat guru memiliki otonomi dalam proses pembelajaran sehingga mendorong pembelajaran yang aktif. Perbaikan itu juga menekankan bahwa pendekatan saintifik bukan satu-satunya pendekatan dalam pembelajaran. Guru memiliki keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman belajarnya bagi peserta didik. (4) Penataan
Kompetensi
yang
Tidak
Dibatasi
oleh
Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir. Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013 yang telah direvisi tidak dibatasi oleh tingkatan taksonomi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah supaya terlihat bahwa dalam jenjang pendidikan tersebut siswa mampu membangun kemampuan berpikir tinggi (High Orded Thinking Skill) dengan berbagai kategori pengetahuan. e. Implementasi Kurikulum 2013 1) Pengertian Implementasi Menurut Arifin (2015), Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Pengertian implementasi juga dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu: a) Menurut Cleaves (oleh Wahab 2008;187), secara tegas menyebutkan bahwa implementasi itu mencakup proses bergerak menuju tujuan kebijakan dengan cara langkah administratif dan politik. b) Menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Wahab, 2008: 65) Implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh
individu-individu/pejabat-pejabat
atau
kelompok-
kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya
tujuan-tujuan
yang
telah
digariskan
dalam
keputusan kebijakan. Secara umum, implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2) Implementasi Standar Proses Pembelajaran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, selanjutnya disebut Standar Proses Pembelajaran,
merupakan
kriteria
mengenai
pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Peraturan ini menjelaskan bahwa proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu, setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses
pembelajaran,
pengelolaan
kelas
dan
laboratorium, penilaian proses dan hasil pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran ini diberlakukan, standar proses pendidikan di Indonesia menganut sistematika yang dijelaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku hal ini dijelaskan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Seiring dengan diberlakukannya Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses antara lain: (1) Pengalaman Mengajar Guru, (2) Ketersediaan Sumber Belajar Guru, dan (3) Frekuensi Mengakses Internet. 2. Pengalaman Mengajar Guru Pengalaman adalah sesuatu yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama. Menurut Achmad Sugandi (Achmad Sugandi, 2004: 7), mengajar adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu memperoleh kemudahan. Ketika guru memasuki dunia kerja ia pasti akan dihadapkan pada berbagai keadaan, baik yang mendukung ataupun yang dihadapi oleh guru tersebut. Tentunya
akan
mendorong
guru
untuk
mencari
jalan
keluar
penyelesaiannya. Beberapa definisi mengajar (Nasution,1982: 8) : a. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak Pada definisi a, tujuan mengajar ialah penguasaan pengetahuan oleh anak. Anak dianggap pasif. Pengajaran bersifat teacher-centered, dan gurulah yang memegang peranan utama. Sering ilmu pengetahuan kebanyakan diambil dari buku pelajaran yang tidak dihubungkan dengan realitas dalam kehidupan sehari-hari. b. Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan bagi anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Definisi b hampir bersamaan dengan a. Dalam hal ini,anak-anak diharapkan mampu mengenal kebudayaan dari berbagai dunia dengan baik. Tetapi ada pula yang mengharapkan agar anak-anak tidak hanya menguasai kebudayaan yang ada, tetapi agar mereka juga turut membantu
memperkaya
kebudayaan
itu
dengan
menciptakan
kebudayaan baru menurut zaman yang senantiasa berubah itu. c. Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar Pada definisi c, mengajar itu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga terbentuklah suasana yang sebaikbaiknya bagi anak untuk belajar. Yang belajar adalah anak itu sendiri berkat kegiatannya sendiri. Guru membimbing anak dalam belajar dengan memanfaatkan lingkungan (termasuk dirinya), buku-buku, alatalat peraga, lingkungan, sumber lain dan sebagainya. Berdasarkan definisi ini, pelajaran lebih bersifat pupil-centered, dan guru berperan sebagai “manager of learning”. Kalau kita menerima definisi c, maka kita peroleh beberapa kesimpulan: 1) Mengajar berarti membimbing aktivitas anak. Tugas guru adalah mengatur lingkungan serta membimbing aktivitas anak. Dalam mengajar, guru senantiasa harus bertanya kepada dirinya, aktivitas apakah yang dapat diberikan kepada anak, dan apakah yang dapat dikerjakan oleh anak. Oleh sebab itu, hendaknya aktivitas anak tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
hanya dari mendengarkan guru saja, tetapi juga berasal aktivitas lain yang mampu menambah keefektifan pembelajaran di kelas. 2) Mengajar berarti membimbing pengalaman anak. Pengalaman adalah interaksi dengan lingkungan. Dalam interaksi itulah anak itu belajar. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh anak, anak-anak memperoleh pengertian-pengertian, sikap, penghargaan, kebiasaan, kecakapan dan lain-lain. Lingkungan itu jauh lebih luas dari pada hanya buku dan katakata guru saja. Seluruh lingkungan, alam sekitar, manusia, jabatanjabatan,
gedung-gedung,
lembaga-lembaga,
binatang-binatang,
tanaman-tanaman, perusahaan dan sebagainya, merupakan sumber pengalaman bagi anak-anak. Pelajaran hendaknya dihubungkan dengan kehidupan anak dalam lingkungannya. 3) Mengajar berarti membantu anak berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Apa yang diajarkan hendaknya jangan semata-mata ditujukan kepada ujian tetapi juga digunakan untuk menambah pengetahuan. Anak-anak belajar agar bakatnya berkembang. Pelajaran sekolah hendaknya dapat berguna bagi siswa dalam: (1) mengatasi masalah-masalah
dalam
kehidupannya,
(2)
mendidik
anak
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk lingkungan sosialnya, dan (3) belajar berpikir, merasa dan berbuat sesuai dengan norma-norma lingkungannya. Menurut Suyatno (Suyatno, 2008: 111) pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik tertentu sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok manyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat tugas keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang. Lebih lanjut Suyatno (Suyatno, 2008: 11), masa kerja atau pengalaman mengajar dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun non PNS. Baik guru PNS maupun non PNS perlu ada bukti fisik yang menyatakan bahwa yang bersangkutan mengajar pada sekolah tersebut. Menurut Widoyoko (dalam Muhammad Rakib dkk 2016) pengalaman mengajar pada hakikatnya merupakan rangkuman dari pemahaman seseorang terhadap hal-hal yang dialami selama proses mengajar. Hal-hal yang dikuasai meliputi pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai yang menyatu pada aspek pengajaran. Di dalam menekuni bidangnya, semakin lama guru dalam masa kerjanya maka guru semakin memiliki banyak pengalaman serta wawasan. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh guru dalam mengajar, guru memiliki banyak wawasan dapat digunakan guru untuk menyiapkan pelaksanaan pembelajaran seperti yang diatur dalam setiap Permendikbud tentang proses pembelajaran. Dengan wawasan dan pengalaman yang dimiliki, guru akan membantu
dirinya
sendiri
untuk
lebih
memahami
implementasi
Permendikbud yang baru karena kurikulum yang saat ini sering berganti. Guru yang berpengalaman lebih siap untuk menyiapkan administrasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
yang di dalamnya mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, pengalaman mengajar guru dapat mempengaruhi
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan
Permendikbud, semakin lama pengalaman mengajar semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Sebaliknya, semakin sedikit pengalaman
mengajar
semakin
rendah
kemampuan
guru
untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 3. Ketersediaan Sumber Belajar Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat 1 menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (Musfah, 2011: 101). Hal tersebut merupakan penunjang kegiatan belajar mengajar. Tanpa sarana dan prasarana, proses pembelajaran di dalam kelas tidak akan berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan sumber belajar bagi komunitas, sekolah, khususnya guru dan murid. Menurut Mulyasa sumber belajar atau sumber pelajaran dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan. Sarana dan prasarana yang memadai akan sangat membantu pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru, karena guru bisa belajar pada waktu senggangnya di tempat yang sangat dekat dengan atau di lingkungan tempat ia bekerja (Musfah, 2011: 101). AECT (Sitepu, 2014: 19) mendefinisikan sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi untuk mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Sumber belajar menurut AECT dibedakan menjadi 6 (enam) jenis yaitu; pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar (Warsita, 2008: 209). a. Pesan (message) adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta, makna, nilai dan data. Contoh; isi bidang studi yang dicantumkan dalam kurikulum pendidikan formal, dan non formal maupun dalam pendidikan informal. b. Orang adalah orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan dan atau penyalur pesan. Contoh; guru, dosen, guru pembimbing, guru Pembina, tutor, siswa, pemain, pembicara, instruktur dan panatar. c. Bahan adalah Barang-barang (lazim disebut media atau perangkat lunak/software) yang biasanya berisi pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan. Kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian. Contoh; buku, modul, majalah, bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
pengajaran terprogram transparansi, film, video tapel, pita audio (kaset audio), filmstrip, microfiche, dan sebagainya. d. Alat adalah barang-barang (lazim disebut perangkat keras/hardware) digunakan
untuk
menyampaikan
pesan
yang
terdapat
dalam
bahan.Contoh; proyektor slide, proyektor filmstrip, proyektor overhead (OHP), monitor televisi, monitor computer, kaset rekorder, pesawat radio, dan lain-lain. e. Sumber belajar selanjutnya adalah teknik. Dalam hal ini teknik diartikan sebagai prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat dan orang untuk menyampaikan pesan. Contoh; Simulasi, diskusi, ceramah, pemecahan masalah, tanya jawab dan sebagainya. f. latar merupakan lingkungan dimana pesan diterima oleh siswa. Contoh; Lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, pusat sarana belajar, studio, museum, taman, peninggalan sejarah; lingkungan non fisik: penerangan, sirkulasi udara. Sumber belajar yang tersedia membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dalam proses pembelajaran dan membantu guru menambah informasi yang akurat dan. Selain itu, sumber belajar juga dapat membantu guru untuk mencapai kompetensi lulusan. Guru yang dilengkapi dengan sumber belajar yang memadai akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran maupun menggali informasi. Sumber belajar mampu digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Berdasarkan uraian diatas, sumber belajar yang semakin baik dapat mempengaruhi guru dalam profesionalitas yang dapat membantu dalam kemampuan mengimplementasikan Permendikbud. Semakin tinggi tingkat ketersediaan
sumber
belajar
semakin
tinggi
kemampuan
guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Sebaliknya semakin rendah tingkat ketersediaan sumber belajar,
semakin
rendah
kemampuan
guru
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 4. Frekuensi Mengakses Internet Frekuensi (KBBI, 1990) diartikan sebagai kekerapan. Selain itu frekuensi juga berarti jumlah munculnya suatu kata atau bahasa dalam suatu teks. Masih banyak arti frekuensi yang diungkapkan oleh KBBI, namun secara umumnya frekuensi dipahami sebagai kekerapan munculnya suatu hal dalam batasan tertentu. Kata akses memiliki dua arti (Belani, 2011): 1)
Pencapaian berkas pada disket untuk penulisan untuk atau pembacaan data.
2)
Jalan masuk terusan Mengakses adalah jalan untuk mencapai atau memasuki suatu berkas.
Informasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar dan berita tentang sesuatu. Akses adalah kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari sesuatu atau hak untuk memperoleh sesuatu kekuasaan (Ribot dan Peluso: 2003) Kata akses merupakan kosakata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Inggris yaitu access yang berarti jalan masuk. Akses menurut KBBI berarti jalan atau izin masuk dari suatu tempat/wilayah baik yang dapat dilihat dengan mata ataupun tidak dimana kita dapat berhubungan dengan sumber daya yang ada di wilayah tersebut sesuai dengan izin yang dimiliki. Internet berasal dari kata interconection networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Adanya internet mempermudah dalam mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. Adapun manfaat yang didapat dari internet (Hernandono, 1998: 188) sebagai berikut: 1)
Mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, seperti informasi kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani dan social.
2)
Mendapatkan informasi untuk kehidupan professional/pekerjaan, seperti sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
3)
Sebagai sarana untuk kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu, batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi, atau faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran.
4)
Sebagai sarana bisnis, termasuk iklan dan publikasi secara online, bisnis baru (koneksi ke internet dan web page), alternative cetak jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
jauh, jenis layanan baru untuk pelanggan, jasa surat elektronik dan bulletin board. 5)
Sebagai media komunikasi, termasuk untuk mengikuti perkembangan teknologi, menjembatani lembaga pemerintah, universitas, sekolah, laboratorium dan penelitian.
6)
Sebagai penunjang pendidikan jarak jauh.
7)
Sebagai sarana hiburan dan hobi.
8)
Dapat menekan baiya administrasi pengiriman pesan, fax, gambar dan biaya cetak (keuntungan tidak langsung)
9)
Dapat memperluas wawasan masyarakat.
10) Globalisasi informasi 11) Sumber data tersedia 12) Merupakan sarana diskusi global bagi para professional, peneliti, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Mengakses informasi melalui internet berarti jalan atau cara untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu sistem jaringan komputer (internet). Jadi, frekuensi mengakses internet yaitu seringnya guru dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan
jaringan
internet. Keberadaan internet dan segala fasilitas yang ada dapat memberikan pengetahuan baru ataupun menelusuri berbagai peraturan baru mengenai perubahan-perubahan kurikulum. Di era digitalini, banyak informasi bisa kita dapatkan dari jaringan internet karena banyak sekali informasi saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
dipublikasikan melalui jaringan intenet. Semakin sering kita mengakses internet maka semakin banyak informasi yang bisa kita dapatkan. Begitu juga halnya dengan guru. Guru bisa memperoleh lebih banyak informasi dengan mengakses jaringan internet terhadap hal-hal baru yang sekarang banyak dipublikasikan di dalamnya. Selain itu terdapat juga penjelasan-penjelasan mengenai ulasan peraturan yang baru yang bisa kita dapatkan karena banyak guru-guru lain yang bertukar pikiran terhadap perubahan kurikulum dan peraturan menteri terbaru yang dipublikasikan melalui internet. Sehingga guru dapat mempelajari peraturan baru tersebut dengan mudah dengan mengakses informasi-informasi dari jaringan di internet. Berdasarkan uraian diatas, frekuensi mengakses internet bermanfaat bagi guru dalam memperoleh informasi tentang perubahan kurikulum dan cara mengimplementasikan Permendikbud tersebut. Semakin sering guru mengakses internet, maka semakin banyak informasi yang diperoleh sehingga semakin tinggi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Semakin jarang guru dalam mengakses internet, maka semakin sedikit informasi yang diperoleh sehingga semakin rendah kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa hasil penelitian yang relevan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rakib dkk (2016). Penelitian ini bertujuan menelaah kausalitas antar variabel untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu dan membuktikan hubungan atau pengaruh antar variabel. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial dengan menggunakan regresi linier. Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa pengalaman mengajar guru termasuk dalam kategori baik dilihat dari masa kerja guru, keterampilan mengajar dan penguasaan terhadap pekerjaan. Namun demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara signifikan pengalaman mengajar terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu yang memiliki latar belakang pendidikkan dalam bidang pendidikan ekonomi di Kabupaten Toraja Utara diterima. Hal ini didukung dari hasil analisis Regresi yang menunjuk nilai thitung untuk variable pengalaman mengajar sebesar 7,254 dengan nilai p (Sig.) sebesar 0,000. Karena nilai p yang diperoleh < 0,05 maka H0 ditolak. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Yama (2015). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis statistik
deskriptif dan inferensial dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
menggunakan regresi linier. Namun demikian, hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh terhadap Pelatihan Guru, Kompetensi Guru dan Pemanfaatan Sarana Prasarana terhadap Kesiapan Guru Prodi Bisnis Manajemen dalam Implementasi Kurikulum 2013 SMK N 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015 diterima. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Sadjiarto (2015). Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis Chocran Q-Test. Namun demikian, hipotesis yang menyatakan adanya pemanfaatan internet bagi guru Akuntansi SMK-BM di Salatiga sebagai sumber belajar diterima. Hal ini didukung dari hasil analisis nilai Qhitung adalah 11.582 berada pada signifikansi > 0.05.
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan tinjauan teoritik dan kajian penelitian di atas dapat dijelaskan mengenai objek permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini. 1. Pengaruh
Pengalaman
Mengajar
terhadap
Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Pengalaman adalah sesuatu yang sudah dialami dalam kurun waktu yang lama. Mengajar adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi siswa belajar sedemikian rupa sehingga siswa belajar itu memperoleh kemudahan. Guru yang memiliki pengalaman mengajar yang lama banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
memiliki
wawasan
sehingga
guru
dapat
dengan
mudah
mengimplementasikan peraturan menteri yang baru. Pengalaman mengajar guru juga mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. Semakin lama guru memiliki
pengalaman
mengajar
akan
semakin
mampu
dalam
mengimplementasikan peraturan menteri yang baru karena memiliki wawasan yang lebih banyak tentang perencanaan pembelajaran yang membuat guru semakin mudah untuk menimplementasikan. Sedangkan guru yang memiliki pengalaman yang lebih sedikit kurang mampu untuk mengimplementasikan peraturan menteri yang baru mengenai proses pembelajaran karena wawasan yang dimiliki belum cukup banyak seperti guru yang memiliki pengalaman yang lebih lama. Dengan demikian, ada dugaan bahwa semakin lama pengalaman mengajar guru maka semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Sebaliknya semakin sedikit pengalaman mengajar guru maka semakin rendah kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 2. Pengaruh
Ketersediaan
Sumber
Belajar
terhadap
Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. AECT mendefinisikan sumber belajar adalah segala sesuatu yang digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi untuk mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
belajarnya. Ketersediaan sumber belajar yang baik di sekolah dapat membantu peserta didik terlebih lagi guru dalam proses pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan guru dapat menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan sangat baik. Di samping itu, guru juga dapat memperoleh informasi yang lebih akurat. Guru yang dilengkapi dengan sumber belajar yang memadai akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran maupun menggali informasi. Sumber belajar mampu digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik sumber belajar yang tersedia maka semakin baik pula guru dalam mendapatkan informasi dan memberikannya kepada. Sebaliknya semakin rendah sumber belajar tersedia maka guru semakin sulit mendapatkan informasi dan memberikannya kepada peserta didik. Dengan demikian, ada dugaan bahwa semakin tinggi tingkat ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Sebaliknya semakin rendah tingkat ketersediaan
sumber
belajar,
semakin
rendah
kemampuan
guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 3. Pengaruh
Frekuensi
Mengakses
Internet
terhadap
Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Mengakses informasi melalui internet berarti jalan atau cara untuk mencapai suatu berita atau informasi melalui suatu sistem jaringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
komputer (internet). Frekuensi mengakses internet yang dimaksud di sini adalah seringnya guru dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet. Banyak sekali informasi yang kita dapatkan melalui jaringan internet. Kemudahan dalam memperoleh informasi bermanfaat bagi guru untuk membuka berbagai situs yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Semakin sering guru mengakses internet semakin banyak pula informasi yang bisa didapatkan oleh guru karena banyaknya informasi yang dipublikasikan melalui internet. Guru yang kurang memahami mengenai peraturan yang baru tersebut bisa mendapatkan penjelasan dari netizan yang membuat ulasan-ulasan atau penjelasan mengenai peraturan yang baru yang bisa didapatkan dengan mengakses informasi dari internet. Semakin guru tidak sering mengakses informasi dari internet maka guru akan semakin tertinggal dan kurang mendapatkan informasi. Dengan demikian, ada dugaan bahwa semakin sering guru mengakses internet, maka semakin banyak informasi yang diperoleh sehingga semakin tinggi kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Semakin jarang guru dalam mengakses internet, maka semakin sedikit informasi yang diperoleh sehingga semakin rendah kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
D. Rumusan Hipotesis Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dirumuskan Hipotesis sebagai berikut: 1.
0
= Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 = Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
1
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
2.
0
= Tidak ada pengaruh positf ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
1=
Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
3.
0 = Tidak ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud No 22 Tahun 2016
1
= Ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud No 22 Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Ex-post facto atau penelitian noneksperimental. Menurut Kerlinger (dalam Emzir, 2009: 119), Penelitian Ex-post facto merupakan penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan di antara variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung. Penelitian ini termasuk Ex-post facto karena akan mengungkap tentang kemampuan guru berdasarkan pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan frekuensi mengakses internet dalam mengimplementasikan standar proses dan standar penilaian menurut kurikulum 2013 yang sudah terjadi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di 7 SMK Negeri yang ada di Kota Yogyakarta. Data SMK Negeri yang terdaftar di Dikpora Kota Yogyakarta tersaji pada Tabel 3.1 berikut ini:
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Negeri di Kota Yogyakarta No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama Sekolah SMK N 01 SMK N 02 SMK N 03 SMK N 04 SMK N 05 SMK N 06 SMK N 07
Status Negeri Negeri Negeri Negeri Negeri Negeri Negeri
Kecamatan Gedongtengen Jetis Jetis Umbulharjo Umbulharjo Umbulharjo Jetis
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Maret Tahun 2017. Sedangkan waktu pengumpulan datanya dilakukan pada Bulan Maret Tahun 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah guru dengan status PNS di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditetapkan sebagai sampel. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar, yang populasinya mencakup guru-guru SMA Negeri dan SMK Negeri di Kota Yogyakarta yang jumlahnya 1.479 orang. Berikut Tabel 3.2 yang memuat data populasi guru di DIY. Tabel 3.2 Data Populasi Guru SMK Negeri dan SMA Negeri Yogyakarta No A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Sekolah Jumlah Guru di SMK Negeri Yogyakarta SMK N 1 Yogyakarta SMK N 2 Yogyakarta SMK N 3 Yogyakarta SMK N 4 Yogyakarta SMK N 5 Yogyakarta SMK N 6 Yogyakarta SMK N 7 Yogyakarta Jumlah Jumlah Guru di SMA Negeri Yogyakarta SMA N 1 Yogyakarta SMA N 2 Yogyakarta SMA N 3 Yogyakarta SMA N 4 Yogyakarta SMA N 5 Yogyakarta SMA N 6 Yogyakarta SMA N 7 Yogyakarta SMA N 8 Yogyakarta SMA N 9 Yogyakarta SMA N 10 Yogyakarta SMA N 11 Yogyakarta Jumlah Total
Populasi 68 guru 183 guru 172 guru 140 guru 107 guru 113 guru 93 guru 876 guru 57 guru 65 guru 66 guru 51 guru 57 guru 52 guru 51 guru 50 guru 42 guru 51 guru 61 guru 603 guru 1.479 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan subjek penelitian. Dalam penelitian ini ukuran sampel penelitian
ditetapkan
berdasarkan rumus Slovin (Noor, 2011: 158) sebagai berikut:
=
1+
( )
Keterangan: = jumlah/elemen sampel =Jumlah/elemen populasi = Error level (tingkat kesalahan) 5% Perhitungan Sampel Guru: = = = =
1+ (
(
) )( .
)
(1479) 1 + 1479 (0.05)
(1479) 1 + (1479) (0.0025) 1479 4.6975
= 314.8483236 Rumus di atas dengan margin error 5% diperoleh ukuran sampel sebesar 314.8483236. Dengan mempertimbangkan adanya kuesioner yang gugur maka ukuran sampel ditambah 10% maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Sampel = 315 + (10% x 315) Sampel = 346.5 Sampel = 347 (dibulatkan ke atas) Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling dan sebaran populasi dan sampel pada SMK Negeri dan SMA Negeri se-kota Yogyakarta masing-masing mendapatkan jumlah sampel dengan perhitungan berikut: a. Sampel SMK Negeri, Yogyakarta n=
.
347 = 205,5254
b. Sampel SMA Negeri, Yogyakarta n=
.
347 = 141,4746
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar yang populasinya mencakup guru-guru PNS SMA dan SMK Negeri di kota Yogyakarta, penelitian ini difokuskan pada guru-guru di SMK Negeri di Kota Yogyakarta. Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel guru PNS pada SMK Negeri se-kota Yogyakarta adalah 205,5254 atau 206 guru. Selanjutnya peneliti menentukan jumlah responden dari setiap sekolah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) menentukan persentase jumlah guru dari sekolah. Persentase yang dimaksud adalah 206/876 x 100% = 23,51598%, (b) menentukan jumlah sampel untuk masing-masing sekolah yang dijadikan sampel dengan cara mengalikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
23,51598% dengan jumlah guru masing-masing sekolah. Berikut Tabel 3.3 menunjukkan sebaran sampel responden dari setiap guru PNS dari 7 SMK Negeri Yogyakarta. Tabel 3.3 Sebaran Sampel Guru PNS SMK Negeri Se-KotaYogyakarta No
Nama Sekolah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SMK N 01 SMK N 02 SMK N 03 SMK N 04 SMK N 05 SMK N 06 SMK N 07 Total
Populasi Jumlah Guru 68 183 172 140 107 113 93 876
Sampel Guru
Persentase
16 43 40 33 25 27 22 206
23,51% 23,51% 23,51% 23,51% 23,51% 23,51% 23,51% 23,51%
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu: a. Variabel Bebas Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen (Sugiyono, 2012: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
pengalaman mengajar, (2) ketersediaan sumber belajar dan (3) frekuensi mengakses internet. b. Variabel Terikat Variabel ini sering disebut variable dependen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Dalam penelitian ini, variabel
terikatnya
adalah
kemampuan
guru
dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. 2. Pengukuran Variabel Penelitian Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: (1) pengalaman mengajar diukur berdasarkan lamanya mengajar yaitu yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. (2) Ketersediaan sumber belajar diukur dengan menggunakan pengukuran skala sikap dari Likert. (3) Frekuensi mengakses internet diukur berdasarkan rata-rata mengakses internet dalam satuan waktu jam per minggu, yaitu yang mengakses internet rata-rata 5 jam per minggu diberi skor 5, yang mengakses internet rata-rata 7 jam per minggu diberi skor 7 dan seterusnya. Variabel terikat diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert. Variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk setiap pernyataan, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Darmadi, 2014: 145). Pemberian skor akan tampak seperti pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Skor Pernyataan Sikap Pernyataan Sikap
Skor SS
Skor S
Skor STS
Skor TS
Pernyataan Positif
4
3
2
1
Pernyataan Negatif
1
2
3
4
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, kemampuan TI, dan frekuensi mengakses internet. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk, maka penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkahlangkah (Muhadi, 2011: 44) sebagai berikut: 1. Mendefinisikan variabel 2. Menentukan dimensi dan indikator 3. Menulis kuesioner Intepretasikan skor masing-masing variable menggunakan PAP II (Masidjo, 1995: 157). Berikut ini kisi-kisi penyusunan kuesioner:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner No 1
Variabel Proses Pembelajaran
Dimensi 1.1 Perencanaan Pembelajaran
1.2 Pelaksanaan pembelajaran a. Kegiatan pendahuluan b. Kegiatan inti c. Kegiatan penutup
Indikator
Pernyataan Positif rencana Nomor 1,2 pembelajaran 3,4, dan 5.
1.1.1 Penyusunan pelaksanaan (RPP) 1.1.2 Penyiapan media dan su mber belajar 1.1.3 Perangkat penilaian pembelajaran 1.1.4 Skenario pembelajaran 1.2.1. Memeriksa kesiapan peserta didik 1.2.2. Melakukan presensi 1.2.3. Memotivasi peserta didik 1.2.4. Memberikan apersepsi 1.2.5. Menjelaskan tujuan pembelajaran 1.2.6. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan. 1.2.7. Sikap (proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, sampai mengamalkan) 1.2.8. Pengetahuan (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta) 1.2.9. Ketrampilan (mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta) 1.2.10. Menemukan manfaat proses pembelajaran 1.2.11. Memberi umpan balik 1.2.12. Memberi tugas 1.2.13. Menginformasikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pernyataan Negatif
Nomor 6, dan Nomor 8. 7. Nomor 9. Nomor 10. Nomor 11. Nomor 12. Nomor 13. Nomor 14. Nomer 15 Nomer 16 Nomor 17, dan 18
Nomor 19, dan 20.
Nomor 21
Nomor 22 Nomor 23 Nomor 24 Nomor 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
1.3. Pengelolaan Kel as dan Laboratorium
1.4. Penilaian proses dan hasil pembelajaran
1.5. Pengawasan proses pembelajaran
2
Ketersediaan sumber belajar (X4)
2.1 Bahan
2.2 Alat
1.3.1. Mengatur tempat duduk peserta didik 1.3.2. Menggunakan volume dan intonasi suara yang dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik 1.3.3. Menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti 1.3.4. Penyesuaian materi pembelajaran 1.3.5. Ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam proses pembelajaran 1.3.6. Berpenampilan sopan 1.3.7. Penyelenggaraan proses pembelajaran 1.4.1 Menilai kesiapan peserta didik secara utuh 1.4.2 Menilai proses belajar peserta didik secara utuh. 1.4.3 Menilai hasil belajar peserta didik secara utuh 1.5.1 Pengawasan proses pem belajaran dilakukan mela lui kegiatan: a. Pemantauan b. Supervisi c. Evaluasi d. Pelaporan e. Tindak lanjut 2.1.1 Ketersediaan bahan pembelajaran berupa buku. 2.1.2 Ketersediaan bahan pembelajaran berupa modul. 2.1.3 Ketersediaan bahan pembelajaran berupa majalah. 2.2.1 Ketersediaan alat pembelajaran berupa proyektor slide. 2.2.2 Ketersediaan alat pembelajaran berupa video
Nomor 26 Nomor 28
Nomor 29
Nomor 30 Nomor 31
Nomor 32 Nomor 33 Nomor 34 Nomor 35
Nomor 36 Nomor 37, dan 38
Nomor 39 dan 40 Nomor 41
Nomor 42
Nomor 43
Nomor 44
Nomor 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
2.2.3 Ketersediaan pembelajaran komputer.
alat Nomor 45 berupa
G. Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen Penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabelvariabel
ketersediaan
sumber
belajar
(X2)
dan
Kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses (Y). 1. Uji Validitas Kuesioner Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel yang diteliti dengan tepat. Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid atau sahih secara empiris apabila kuesioner tersebut diujicobakan dan skor setiap butir mempunyai korelasi yang signifikan dengan skor total. Untuk menentukan validitas butir digunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson (Muhadi, 2011: 47) sebagai berikut :
rxy=
nΣxy – (Σx) (Σy) √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}
Keterangan: rxy n Σx Σy
= Koefisien korelasi antara x dan y = Jumlah subjek = Total Jumlah dari Variabel X = Total Jumlah dari Variabel Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Σx2 Σy2 Σxy
= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y Uji validitas instrument menggunakan bantuan program SPSS versi
16.0 for windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika pada α = 5% rhitung bersifat positf dan nilainya lebih besar dari rtabel. Pelaksanaan analisis uji validitas ini diberikan kepada guru-guru PNS di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, di kota Yogyakarta dengan total responden sebanyak 192 responden dengan dk = n-2 dan taraf signifikan 5% menunjukkan nilai rtabel sebesar 0,1191. Data mengenai kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 37 pernyataan. Jika koefisien rtabel dibandingkan dengan koefisien rhitung maka diperoleh hasil 31 butir pernyataan dapat dikatakan valid dan 6 butir pernyataan tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut. Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses (Pertama) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
r hitung 0,449 0,504 0,014 0,397 0,367 0,548 0,600 -0,026 0,568 0,205 0,553 0,566
r tabel 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191
Keterangan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
-0,128 -0,072 0,621 0,688 0,641 0,622 0,562 0,605 0,691 0,707 0,284 0,342 0,016 0,396 0,598 0,662 0,736 0,659 0,575 0,035 0,378 0,544 0,628 0,329 0,375
0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel di atas butir nomor 3, 8, 13, 14, 25 dan 32 tidak valid. Oleh karena itu, instrument yang tidak valid yaitu butir nomor 3, 8, 13, 14, 25 dan 32 tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman pengujian validitas setelah butir nomor 3, 8, 13, 14, 25 dan 32 tidak diikutsertakan. Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses (Kedua) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8
r hitung 0,441 0,538 0,442 0,413 0,547 0,585 0,568 0,270
r tabel 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0,565 0,590 0,657 0,692 0,634 0,627 0,578 0,647 0,720 0,743 0,318 0,405 0,327 0,609 0,666 0,731 0,677 0,608 0,409 0,558 0,641 0,381 0,422
0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Data mengenai ketersediaan sumber belajar diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 7 pernyataan. Jika koefisien rtabel dibandingkan dengan koefisien rhitung maka diperoleh hasil keseluruhan koefisien rhitung lebih besar dari rtabel. Oleh karena itu 7 butir pernyataan dapat dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian Guru Variabel Ketersediaan Sumber Belajar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Butir 94 95 96 97 98 99 100
r hitung 0,522 0,533 0,642 0,558 0,579 0,614 0,589
r tabel 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191 0,1191
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
2. Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang digunakan yaitu Cronbach’s Alpha koefisien (Muhadi, 2011: 54): =
(1−
∑
)
Keterangan : = Reliabilitas instrumen. = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. ∑ = Jumlah varians butir. = Varians total. Uji reliabilitas instrumen menggunakan alat bantu komputer program SPSS versi 16.0 for windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5% nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Reliabilitas Kriteria 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah < 0,200 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas instrument penelitian untuk variable standar proses berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items
N of Items
0,933
0,937
31
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.10 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,937, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800 – 1,000. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel standar proses tersebut adalah reliabel dengan kriteria reliabilitas yang sangat tinggi. Berikut ini adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas instrumen penelitian untuk variabel ketersediaan sumber belajar. Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Cronbach’s Cronbach’s Alpha N of Items Alpha Based on Standardized Items 0,717
0,722
7
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.11 di atas dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,722, koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
tersebut berada pada taraf 0,600 – 0,799. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel ketersediaan sumber belajar tersebut adalah reliabel dengan kriteria reliabilitas yang tinggi.
H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti mendeskripsikan data dengan menggunakan tabel, grafik, diagram dan presentase serta menginterpretasikan berdasarkan PAP II dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157): 81% - 100%
: Sangat Baik
66% - 80%
: Baik
56% - 65%
: Cukup
46% - 55%
: Tidak Baik
Dibawah 46%
: Sangat Tidak Baik
PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung variabel proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Karena data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1 dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II rumus yang digunakan adalah: Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin dicapai). Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel pada responden siswa dan guru adalah sebagai berikut: a. Variabel Kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Skor maksimal yang mungkin dicapai: 31 x 4 = 124 Skor minimal yang mungkin dicapai: 31 x 1 = 31 Skor kategori kecenderungan untuk variabel proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 31 + 81% (124-31) = 106 atau lebih tinggi, kategori sangat baik. 31 + 66% (124-31) = 92 - < 106, kategori baik. 31 + 56% (124-31) = 83 - < 92, kategori cukup. 31 + 46% (124-31) = 74 - < 52, kategori tidak baik. Kurang dari 74, kategori sangat tidak baik. b. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Skor maksimal yang mungkin dicapai: 7 x 4 = 28 Skor minimal yang mungkin dicapai: 7 x 1 =7 Skor kategori kecenderungan untuk variabel ketersediaan sumber belajar, adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
7 + 81% (28-7) = 24 atau lebih tinggi, kategori sangat tersedia. 7 + 66% (28-7) = 21 - < 24, kategori tersedia. 7 + 56% (28-7) = 19 - < 21, kategori cukup. 7 + 46% (28-7) = 17 - < 19, kategori tidak tersedia. Kurang dari 17, kategori sangat tidak tersedia. c. Variabel Frekuensi Mengakses Internet Skor maksimal yang mungkin dicapai: 40 Skor minimal yang mungkin dicapai: 2 Skor kategori kecenderungan untuk variabel frekuensi mengakses internet adalah sebagai berikut: 2 + 81% (40 – 2) = 33 atau lebih tinggi kategori sangat sering. 2 + 66% (40 – 2) = 27 – 32, kategori sering. 2 + 56% (40 – 2) = 23 – 26, kategori cukup. 2 + 46% (40 - 2) = 20 – 22, kategori tidak sering. Kurang dari 20, kategori sangat tidak sering.
2. Pengujian Hipotesis a. Perumusan Hipotesis Hipotesis I = Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Hipotesis II = Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Hipotesis III = Tidak ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. b. Langkah-langkah Uji Hipotesis Pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-square (x2), langkah-langkah yang digunakan untuk uji hipotesis adalah sebagai berikut: 1) Mencari Nilai Chi-Square (x2) Uji Chi- Square (x2) digunakan untuk menentukan seberapa tepat frekuensi yang teramati (observed frequencies) cocok dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
frekuensi yang diharapkan (expected frequencies). Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-squre (x2) adalah sebagai berikut (Widyono Soetjipto, 1999: 152). =∑
(
)
Keterangan: fo: Frekuensi Observasi fe : Frekuensi yang diharapkan x2 : Chi-Square 2) Kriteria Pengujian Hipotesis Jika nilai Asymp. Sig > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh terhadap implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta, maka tidak perlu dilakukan penentuan derajat asosiasi. Jika nilai Asymp. Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan ada pengaruh terhadap implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Jika H1 diterima artinya menunjukkan pengaruh koefisien kontingensi (C) maka langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya derajat asosiasi antara variabel bebas dan terikat. 3) Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi Apabila H1 diterima, maka untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, digunakan koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
kontingensi (C) untuk dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum (Cmax). Rumus koefisien kontingensi adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005: 282).
=
+n
Cmax = rasio = C/Cmax Keterangan: C : Cmax : : m : n : 4)
koefisien kontingensi koefisien kontingensi maksimum koefisien Chi-Square jumlah minimum antara baris dan kolom banyaknya sampel
Membuat Intepretasi Derajat Asosiasi terhadap Rasio C/ Cmax Intepretasi terhadap derajat rasio ditentukan berdasarkan kriteria penetuan derajat asosiasi yang dapat dilihat dari Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12. Kriteria Penentuan Derajat Asosiasi C/ Cmax Interpretasi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi 0,60 – 0,799 Tinggi 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Analisis Chi-Square dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan 6 Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan di 7 SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta, SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan SMK Negeri 7 Yogyakarta. Dari 7 sekolah tersebut peneliti menyebar 218 kuesioner unruk guru dengan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 204 kuesioner yang seluruhnya diisi dengan lengkap. Tabel 4.1 berikut menjelaskan sebaran kuesioner di setiap sekolah tujuan penelitian. Tabel 4.1 Data Responden Penelitian Jumlah Responden Nama Sekolah
SMK N 1 Yogyakarta SMK N 2 Yogyakarta SMK N 3 Yogyakarta SMK N 4 Yogyakarta SMK N 5 Yogyakarta SMK N 6 Yogyakarta SMK N 7 Yogyakarta Total
Persentase Kuesioner diisi Lengkap
Persentase sampel terhadap populasi
Sebaran Populasi
Sampel Guru
Kuesioner Disebar
Kuesioner Kembali
Mengisi Lengkap
68
16
16
16
16
100.0%
23.5%
183
43
43
43
41
95.3%
22.4%
172
40
43
41
37
86.0%
21.5%
140
33
33
31
29
87.9%
20.7%
107
25
36
26
24
66.7%
22.4%
113
27
27
26
25
92.6%
22.1%
93
22
22
21
20
90.9%
21.5%
876
206
220
204
192
87.3%
21.9%
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden a. Berdasarkan Jenis Kelamin Data responden guru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini: Tabel 4.2 Data Reponden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Perempuan
102
53.1
53.1
53.1
Laki-laki
90
46.9
46.9
100.0
Total
192
100.0
100.0
Jumlah responden guru berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada Tabel 4.2. Guru yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak sebesar 102 guru atau sebesar 53,1% sedangkan guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada perempuan yaitu sebanyak 90 guru atau sebesar 46,9%. Dengan demikian, sebagian besar responden guru berjenis kelamin perempuan (102 guru atau 53,1%). b. Pengalaman Mengajar Data responden guru berdasarkan pengalaman mengajar dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Valid
Junior Menengah Senior Total
Frequency 43 70 79 192
Percent 22.4 36.5 41.1 100.0
Valid Percent 22.4 36.5 41.1 100,.0
Cumulative Percent 22.4 58.9 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Jumlah responden guru berdasarkan pengalaman mengajar, dapat diligat pada Tabel 4.2. Ada 43 guru atau 22,4% berada pada masa kerja junior antara 1-10 tahun. Ada 70 guru atau 36,5% berada pada masa kerja menengah antara 11-20 tahun. Ada 79 guru atau 41,1% berada pada masa kerja senior yaitu ≥ 21 tahun. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai masa kerja senior (≥ 21 tahun atau 41,1%) c. Tingkat Pendidikan Data responden guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Valid
Frequency Percent
Cumulative Valid Percent Percent
D3
7
3.6
3.6
3.6
S1
157
81.8
81.8
85.4
S2
26
13.5
13.5
99.0
S3 Total
2 192
1.0 100.0
1.0 100.0
100.0
Jumlah responden guru berdasarkan status kepegawaian, dapat dilihat pada tabel 4.4.
Ada 7 guru atau 3,6% yang mempunyai tingkat
pendidikan D3. Ada 157 guru atau 81,8% yang mempunyai tingkat pendidikan S1. Ada 26 guru atau 13,5% yang mempunyai tingkat pendidikan S2 Ada 2 guru atau 1,0% yang mempunyai tingkat pendidikan S3. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai tingkat pendidikan S1 (157 guru atau 81,8%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
d. Pengalaman Diklat Data responden guru berdasarkan pengalaman diklat dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4.5 Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat
Valid
Minimal Menengah Maksimal Total
Frequenc y 157 20 15 192
Percent 81.8 10.4 7.8 100.0
Valid Percent 81.8 10.4 7.8 100.0
Cumulative Percent 81.8 92.2 100.0
Jumlah responden guru berdasarkan pengalaman diklat, dapat dilihat pada Tabel 4.5. Ada 157 guru atau 81,8% berada pada masa diklat minimal antara 1 – 30 hari. Ada 20 guru atau 10,4% berada pada masa diklat menengah antara 31 - 60 hari. Ada 15 guru atau 7.8% berada pada masa diklat maksimal yaitu ≥ 61 hari. Dengan demikian, sebagian besar responden guru mempunyai masa diklat minimal antara 1 – 30 hari (81,8% ) dan pengalaman diklat guru dinyatakan masih minim. e. Pangkat Golongan Data responden guru berdasarkan pangkat golongan dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6 Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan
Valid
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b Total
Frequency 21 31 46 7 78 9 192
Percent 10.9 16.1 24.0 3.6 40.6 4.7 100.0
Valid Percent 10.9 16.1 24.0 3.6 40.6 4.7 100.0
Cumulative Percent 10.9 27.1 51.0 54.7 95.3 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Jumlah responden guru berdasarkan pangkat golongan, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Ada 21 guru atau 110,9% dengan golongan III/a. Ada 31 guru atau 16,1% dengan golongan III/b. Ada 46 guru atau 24,0% dengan golongan III/c. Ada 7 guru atau 3,6% dengan golongan III/d. Ada 78 guru atau 40,6% dengan golongan IV/a. Ada 9 guru atau 4,7% dengan golongan IV/b. Dengan demikian, sebagian besar responden guru adalah guru dengan golongan IV/a (78 atau 40,4%) dan pangkat golongan guru dinyatakan tinggi .
2. Deskripsi Variabel a. Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Menurut Hilgard (1962), belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi. Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses yaitu kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang baik harus sesuai dengan RPP dan Silabus. Adapun proses pembelajaran melliputi: 1. Perencanaan pembelajaran 2. Pelaksanaan pembelajaran 3. Pengelolaan kelas 4. Penilaian proses dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
5. Pengawasan proses Untuk
mengetahui
kecenderungan
implementasi
proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat lima kategori kecenderungan variabel proses pembelajaran. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan jumlah skor dari 31 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih guru, skor terendah adalah 31 dan skor tertinggi adalah 124. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu: sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu; sangat tidak setuju (4), tidak setuju (3), setuju (2), sangat setuju (1). Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang tersaji pada Tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik ≥106 95 49.5 Baik 92 - < 106 93 48.4 Cukup 83 - < 92 4 2.1 Tidak Baik 74 - < 83 0 0 Sangat Tidak Baik ≤ 74 0 Total 192 100
Pada Tabel 4.7 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta terdapat 95 guru (49,5%) memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses sangat baik. Ada 93 guru (48,4%) memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses baik. Ada 4 guru (2,1%) memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses cukup. Ada 0 guru (0%) memiliki persepsi bahwa
kemampuan
mengimplementasikan
proses
pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses tidak baik. Ada 0 guru (0%) memiliki persepsi bahwa kemampuan mengimplementasikan proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi sangat tidak baik. Dengan demikian, kemampuan mengimplementasikan standar proses berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menurut guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta cenderung sangat baik perlu dipertahankan dan baik sehingga perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan nilai-nilai statistik seperti nampak pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Variabel Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Nilai Statistik Skor N Valid 192 Mean 105.74 Median 105 Modus 98 Standar Deviasi 9.490 Minimum 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Maksimum
123
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 4.8 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 105,74 dengan standar deviasi 9.490, median berada pada titik 105 serta modus dengan skor 98. Skor maksimum adalah 123 dan skor minimum adalah 87. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 105,74 masuk ke dalam interval ≥ 106 berada pada kategori sangat baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar. b. Ketersediaan Sumber Belajar Untuk mengetahui kecenderungan ketersediaan sumber belajar guru membuat lima kategori kecenderungan variabel ketersediaan sumber belajar dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat lima kategori kecenderungan Ketersediaan Sumber Belajar. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan jumlah skor dari pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih guru, di mana skor terendah adalah 7 dan skor tertinggi adalah 28. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu; sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu; sangat tidak setuju (4), tidak setuju (3), setuju (2), sangat setuju (1). Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor ketersediaan sumber belajar guru yang tersaji pada Tabel 4.9 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Menurut Guru Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik ≥ 24 60 31,2 Baik 21 - < 24 95 49,5 Cukup 19 - < 21 30 15,6 Tidak Baik 17 - < 19 6 3,1 Sangat Tidak Baik ≤ 17 1 0,5 Total 192 100
Pada tabel 4.9 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta terdapat 60 guru (31,2%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat baik. Ada 95 guru (49,5%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar baik. Ada 30 guru (15,6%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar cukup. Ada 6 guru (3,1%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar tidak baik Ada 1 guru (0,5%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat tidak baik. Dengan demikian, ketersediaan sumber belajar menurut guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta cenderung baik sehingga perlu untuk ditingkatkan. Berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan nilai-nilai statistik seperti nampak pada tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Nilai-nilai Statistik Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Nilai Statistik Skor N Valid 192 Mean 22.36 Median 22.00 Modus 21 Standar Deviasi 2.463 Minimum 15 Maksimum 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 4.10 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 22,36 dengan standar deviasi 2.463, median berada pada titik 22,00 serta modus dengan skor 21. Skor maksimum adalah 28 dan skor minimum adalah 15. Data tersebut menunjikkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 22,36 masuk ke dalam interval 21 - <24 berada pada kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar. c.
Berdasarkan Frekuensi Mengakses Internet Untuk mengetahui kecenderungan frekuensi mengakses internet guru membuat lima kategori kecenderungan variabel frekuensi mengakses internet dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat lima kategori kecenderungan frekuensi mengakses internet. Kategori tersebut diperoleh setiap guru berdasarkan skor tertinggi dan terendah dari data yang diberikan oleh responden dalam mengakses internet selama 1 hari dalam seminggu, dimana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 40. Selanjutnya, peneliti menginterpretasikan skor ketersediaan sumber belajar guru yang tersaji pada tabel berikut: Tabel 4.11 Data Variabel Frekuensi Mengakses Internet Kategori Interval Frekuensi Sangat Sering ≥ 33 4 Sering 27 - < 33 12 Cukup 23 - < 26 13 Tidak Sering 20 - < 22 23 Sangat Tidak Sering ≤ 19 140 Total 192
Persentase 2,1 6,2 6,8 12,0 72,9 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pada tabel 4.11 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri Se- Kota Yogyakarta terdapat 4 guru (2,1%) memiliki persepsi bahwa frekuensi mengakses internet sangat sering. Ada 12 guru
(5,7%)
memiliki frekuensi mengakses internet sering. Ada 13 guru (6,8%) memiliki persepsi bahwa frekuensi mengakses internet cukup. Ada 23 guru (12,0%) memiliki persepsi bahwa frekuensi mengakses internet tidak sering. Ada 140 guru (72,9%) memiliki persepsi bahwa frekuensi mengakses internet sangat tidak sering. Dengan demikian, frekuensi mengakses internet menurut guru SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta cenderung sangat tidak sering sehingga perlu untuk ditingkatkan. Berdasarkan perhitungan SPSS didapatkan nilai-nilai statistik seperti nampak pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Nilai-nilai Statistik Variabel Frekuensi Mengakses Internet Nilai Statistik Skor N Valid 192 Mean 13.49 Median 12.00 Modus 12 Standar Deviasi 8.512 Minimum 1 Maksimum 40
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistik pada Tabel 4.12 yaitu mean (rata-rata) dengan skor 13,49 dengan standar deviasi 8.512, median berada pada titik 12,00 serta modus dengan skor 12. Skor maksimum adalah 40 dan skor minimum adalah 1. Data tersebut menunjikkan bahwa nilai rata-rata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
diperoleh yaitu 13,49 masuk ke dalam interval ≤ 19 berada pada kategori sangat tidak sering, sehingga kesimpulan di atas adalah benar.
B. Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Pertama 1) Rumusan Hipotesis = Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif pengalaman mengajar belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan
standar
proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. 2) Pengujian Hipotesis Tabel 4.13 menunjukkan kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh
pengalaman
mengajar
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel tersebut menunjukkan sel matrik frekuensi harapan antar variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 4.13. Tabel Kontinjensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Kemampuanmengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Spros * MK Crosstabulation MK Junior Spros
Menengah
Senior
Total
Tidak Count Baik Expected Count
12
9
15
36
8.1
13.1
14.8
36.0
Residual
3.9
-4.1
.2
18
37
52
107
Expected Count
24.0
39.0
44.0
107.0
Residual
-6.0
-2.0
8.0
13
24
12
49
11.0
17.9
20.2
49.0
2.0 43
6.1 70
-8.2 79
192
43.0
70.0
79.0
192.0
Cukup Count
Baik
Count Expected Count Residual Count
Total
Expected Count
Proses pembelajaran dikategorikan ke dalam kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat tidak baik. Di sisi lain, pengalaman dikategorikan menjadi junior, menengah, dan senior. Sel matrik tidak mengalami penggabungan karena sudah memenuhi syarat expected count ≥ 5. Tabel 4.14 menunjukkan hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 12.039 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,017. Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya pengalaman mengajar
berpengaruh
positif
terhadap
kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel 4.14 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value
Df a
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 12.039 4 Likelihood Ratio 12.349 4 Linear-by-Linear .816 1 Association N of Valid Cases 192 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.06.
.017 .015 .366
Pada tabel 4.15 menunjukkan hasil analisis koefisien kontingensi dan koefisien phi. Koefisien Kontingensi dan koefisien phi menunjukkan hasil yang positif sebesar 0,250. Dengan demikian, H1 yang menyatakan ada pengaruh yang positif pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta diterima. Hal ini berarti semakin lama pengalaman mengajar semakin tinggi kemampuan guru untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Sebaliknya, semakin sedikit pengalaman mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Tabel 4.15. Hasil Analisis Koefisien Kontinjensi Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
Approx. Sig.
Phi
.250
.017
Cramer's V
.177
.017
Contingency Coefficient
.243
.017
N of Valid Cases
192
Karena terdapat pengaruh pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka uji dilanjutkan dengan mencari besar kecilnya derajat asosiasi (Kontingensi C). Besar kecilnya derajat asosiasi dihitung dengan rumus kontingensi C adalah sebagai berikut:
C=
.
,
= 0,24290 (pembulatan 0.243)
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan Tabel 5.12 Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,243. Langkah selanjutnya membandingkan nilai C dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
nilai Cmax yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan Cmax adalah sebagai berikut: Cmax =
= 0,816
Hasil perbandingan koefisien C dengan koefisien Cmax maka hasil yang diperoleh sebesar 0,297 (0,243 / 0,816). Kriteria rasio C/Cmax koefisien 0,297 berada pada rentang 0,20-0,399 dengan interpretasi rendah. Dengan demikian, pengaruh pengalaman mengajar Nomor
kemampuan 22
Tahun
mengimplementasikan
2016
tentang
Standar
Permendikbud Proses
dapat
diinterpretasikan lemah.
b. Hipotesis Kedua 1) Rumusan Hipotesis = Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
mengimplementasikan
standar
proses
pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. 2) Hasil Pengujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tabel 4.16 menunjukkan kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel tersebut menunjukkan sel matrik frekuensi harapan antar variabel. Proses pembelajaran dikategorikan ke dalam kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat tidak baik. Di sisi lain, ketersediaan sumber belajar dikategorikan menjadi sangat tidak tersedia, tidak tersedia, cukup, tersedia dan sangat tersedia. Apabila nilai kategori > 5 maka nilai ttersebut digabungkan dengan kategori yang berdekatan. Tabel 4.16 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Spros * Sumbel3 Crosstabulation Sumbel3 Cukup Spros
Tidak Baik
Cukup
Total
10
23
3
36
Expected Count
6.9
17.8
11.2
36.0
Residual
3.1
5.2
-8.2
Count
22
49
36
107
20.6
52.9
33.4
107.0
1.4
-3.9
2.6
5
23
21
49
9.4
24.2
15.3
49.0
-4.4
-1.2
5.7
37
95
60
192
37.0
95.0
60.0
192.0
Residual Count Expected Count Residual Total
Sangat Tersedia
Count
Expected Count Baik
Tersedia
Count Expected Count
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Penggabungan dilakukan pada variabel ketersediaan sumber belajar sebagai berikut. Untuk kategori sangat tidak tersedia (diberi kode angka 1) dan tidak tersedia (diberi kode angka 2) digabungkan dengan kategori cukup dan diberi kode angka 3. Nilai expected count (lihat lampiran 6) untuk kategori sangat tidak tersedia dan tidak tersedia setelah digabungkan dengan kategori cukup nilainya menjadi ≥ 5. Untuk kategori tersedia (diberi kode angka 4) dan kategori sangat tersedia (diberi kode angka 5). Tabel 4.17 menunjukkan hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 13,762 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,008. Uji hipotesis satu arah nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya ketersediaan sumber belajar berpengaruh positif terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value
df a
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 13.762 4 Likelihood Ratio 16.206 4 Linear-by-Linear 11.077 1 Association N of Valid Cases 192 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.94.
.008 .003 .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Pada tabel 4.18 menunjukkan hasil analisis koefisien kontingensi dan koefisien phi. Koefisien kontingensi dan koefisien phi menunjukkan hasil yang positif sebesar 0,268. Dengan demikian, H1 yang menyatakan ada pengaruh positif ketersediaan sumber
belajar
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta diterima. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22. Sebaliknya, semakin rendah tingkat ketersediaan sumber belajar, semakin
rendah
kemampuan
guru
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Proses Pembelajaran Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses terhadap pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Approx. Sig.
Phi
.268
.008
Cramer's V
.189
.008
Contingency Coefficient
.259
.008
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Karena terdapat ada pengaruh ketersediaan sumbel belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka uji dilanjutkan dengan mencari besar kecilnya derajat asosiasi (kontingensi C). Besar kecilnya derajat asosiasi dihitung dengan rumus kontingensi C adalah sebagai berikut:
C=
,
,
= 0,2586 (pembulatan 0.259)
Hasil perhitungan tersebut selaras dengan Tabel 5.12 Symmetric Measures pada kolom Contingency Coefficient yaitu sebesar 0,259. Langkah selanjutnya membandingkan nilai C dengan nilai Cmax yang mungkin bisa terjadi. Perhitungan Cmax adalah sebagai berikut:
Cmax =
= 0,816
Hasil perbandingan koefisien C dengan koefisien Cmax menunjukkan hasil yang diperoleh sebesar 0,32 (0,259 / 0,816). Kriteria rasio C/Cmax koefisien 0,32 berada pada rentang 0,20-0,399 dengan
interpretasi
ketersediaan
rendah.
sumbel
Dengan
belajar
demikian,
terhadap
pengaruh kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dapat diinterpretasikan lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
c. Hipotesis Ketiga 1) Rumusan Hipotesis = Tidak ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. = Ada pengaruh positif frekuensi guru mengakses internet guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar proses pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. 2) Hasil Pengujian Tabel 4.19 menunjukkan kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel tersebut menunjukkan sel matrik frekuensi harapan antar variabel. Proses pembelajaran dikategorikan ke dalam kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik, dan sangat tidak baik. Di sisi lain, frekuensi mengakses internet dikategorikan menjadi sangat tidak sering, tidak sering, cukup, sering dan sangat sering. Apabila nilai kategori > 5 maka nilai tersebut
digabungkan
dengan
kategori
yang
berdekatan.
Penggabungan dilakukan pada variabel frekuensi mengakses internet sebagai berikut: untuk kategori sangat tidak sering (diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
kode angka 1) dan tidak sering (diberi kode angka 2) digabungkan dengan kategori cukup dan diberi kode angka 3. Tabel 4.19 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Spros * Freq4 Crosstabulation Freq4 Cukup Spros
Total
Tidak Count Baik Expected Count
33
3
36
30.6
5.4
36.0
Residual
2.4
-2.4
89
18
107
Expected Count
90.8
16.2
107.0
Residual
-1.8
1.8
41
8
49
41.6
7.4
49.0
-.6
.6
163
29
192
163.0
29.0
192.0
Cukup Count
Baik
Count Expected Count Residual
Total
Sering
Count Expected Count
Nilai expected count (lihat lampiran 6) untuk kategori sangat tidak sering dan tidak sering setelah digabungkan dengan kategori cukup nilainya menjadi ≥ 5. Untuk kategori sering (diberi kode angka 4) dan kategori sangat sering (diberi kode angka 5) digabungkan diberi kode angka 4 dengan kategori sering. Nilai expected count (lihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
lampiran 6) untuk kategori sering dan sangat sering setelah digabungkan nilainya menjadi ≥ 5 Tabel 4.20 menunjukkan hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 1.591 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,451. Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikansi 0,451 > 0,05. Dengan demikian, H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Tabel 4.20 Hasil Analisis Chi-Square Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Chi-Square Tests Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
1.591a
2
.451
Likelihood Ratio
1.791
2
.408
Linear-by-Linear Association
.850
1
.356
N of Valid Cases
192
Pearson Chi-Square
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.44.
C. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh ketersediaan sumber belajar, pengalaman mengajar dan frekuensi mengakses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Pengaruh
Pengalaman
Mengajar
terhadap
Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Pada hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 12.039 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,017. Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikansi 0,017 < 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya pengalaman mengajar berpengaruh
positif
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Karena
terdapat
pengaruh
pengalaman
mengajar
terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka pengalaman mengajar dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Semakin lama pengalaman mengajar guru maka guru semakin mampu mengimplementasikan Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum serta dapat segera menyesuaikan karena pengalaman mereka yang sudah banyak dan luas. Sebaliknya, semakin rendah pengalaman mengajar guru maka guru semakin kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
mampu mengimplementasikan Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum. Semakin rendah pengalaman guru dalam mengajar, maka semakin rendah pula pengetahuannya sehingga kurang bisa menyesuaikan dengan peratura baru. Berbeda dengan guru yang memiliki pengalaman mengajar yang senior, maka semakin baik pengimplementasian Permendikbud dalam proses pembelajaran. Berdasarkan deskripsi data pengalaman mengajar sebagian besar guru memiliki pengalaman mengajar dengan kategori senior (79 guru atau 41,1%). Pengalaman mengajar adalah apa yang sudah dialami dalam mengajar di sekolah berkenaan dengan kurun waktu. Guru yang berpengalaman minimal memiliki pengalaman mengajar selama empat tahun. Senada dengan hal itu, Marno menyatakan (Marno dan M. Idris: 2014, 38), tugas dalam mengajar membutuhkan keahlian tertensu yand didapat selama masa pendidikan dan dikembangkan secara terus menerus pada waktu melaksanakan tugas mengajar. Dapat dikategorikan guru-guru tersebut hampir sebagian memiliki pengalaman mengajar yang tinggi karena masuk dalam kategori senior yaitu di atas 20 tahun lebih sudah mengabdikan diri dalam pengajaran di sekolah. Berdasarkan Deskripsi implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses terdapat 95 guru (49,5%) dengan kategori sangat baik. Ada 95 guru (49,5%) dengan kategori baik. Ada 4 guru (2,1%) dengan kategori cukup. Ada 0 guru (0%) kategori tidak baik dan kategori sangat tidak baik. Berdasarkan statistik deskriptif, rata-rata (mean) persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
guru tentang implementasi Permendikbud sebesar 106, dengan nilai tengah (median) sebesar 105, dan nilai modus sebesar 98. Implementasi Permendikbud dikategorikan sangat baik dan baik (95 dan 93 guru atau 49,5% dan 48,4%). Secara umum implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan demikian, implementasi Permendikbud adalah penerapan kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang standar proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pedidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman mengajar tergolong
baik,
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud
tergolong sangat baik dan baik, namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,287. Hal tersebut menunjukkan bahwa derajat asosiasi yang rendah. Hal ini disebabkan karena tidak semua responden mempunyai persepsi yang konsisten. Implikasi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
tentang Standar Proses, perlu adanya peningkatan dalam hal pengetahuan, informasi dan keterampilan guru. Menurut
peneliti,
pengaruh
pengalaman
mengajar
terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki peran yang sangat penting. Dengan demikian, pengalaman mengajar berpengaruh terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses masuk dalam kategori baik dan sangat baik. Hal ini berarti semakin lama seorang guru memiliki pengalaman mengajar di sekolah akan memudahkan guru belajar untuk memahami perubahan kurikulum dan menerapkan kurikulum yang baru. Hal ini disebabkan karena pengalaman yang diperoleh guru sudah sangat memadai sehingga pengetahuan akan kurikulun-kurikulum sudah sangat luas. Dengan pengalaman mengajarnya, guru dapat dengan mudah mengimplementasikan
Permendikbud
dan
peraturan
baru
lainya.
Pengalaman yang mereka miliki digunakan untuk menyiapkan proses pembelajaran. Peneliti meyakini bahwa guru yang memiliki pengalaman yang rendah bisa juga memiliki pemahaman yang sama luasnya dengan guru yang memiliki pengalaman yang lama. Sekolah bisa membuat kegiatan atau menciptakan iklim yang kondusif agar guru senior membagikan atau bertukar pengalaman dengan guru junior. Agar guru junior memiliki pengetahuan yang sama dengan guru yang senior. Selain itu, sekolah juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
bisa mensosialisasikan peraturan-peraturan yang baru agar guru-guru yang memiliki pengalaman yang lebih rendah bisa mengejar ketertinggalan dalam menyesuaikan kurikulum yang baru. 2. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Pada hasil pengujian hipotesis kedua, diketahui hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 13,762 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,008. Uji hipotesis satu arah nilai signifikansi 0,008 < 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya ketersediaan sumber belajar berpengaruh
positif
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Karena terdapat pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka ketersediaan sumber belajar dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru SMK Negeri seKota Yogyakarta. Semakin tinggi ketersediaan sumber belajar maka gurur semakin mampu mengimplementasikan Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum. Sebaliknya, semakin rendah ketersediaan sumber belajar maka
guru semakin tidak mampu
mengimplementasikan Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum. Oleh karena itu, ketersediaan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
belajar harus selalu ditingkatkan untuk meningkatkan pengimplementasian Permendikbud maupun peraturan lainnya mengenai perubahan kurikulum. Berdasarkan ketersediaan sumber belajar terdapat 60 guru (31,2%) berpresepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat baik. Ada 95 guru (49,5%) berpresepsi bahwa ketersediaan sumber belajar baik. Ada 30 guru (15,6%) berpersepsi bahwa ketersediaan sumber belajar cukup. Ada 6 guru (3,1%) berpersepsi bahwa ketersediaan sumber belajar tidak baik. Ada 1 guru (0,5%) berpresepsi bahwa ketersediaan sumber belajar sangat tidak baik. Berdasarkan statistic deskriptif, rata-rata (mean) persepsi guru sebesar 22,36, dengan median berada pada titik 22,00 serta modus sebesar 21. Ketersediaan sumber belajar dikategorikan baik (95 guru atau 49,5%). Secara umum sarana dan prasarana pendidikan merupakan sumber belajar bagi komunitas, sekolah, khususnya guru dan murid. Menurut Mulyasa, sumber belajar atau sumber pelajaran dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan. Sarana dan prasarana yang memadai akan sangat membantu pengembangan kompetensi dan profesionalisme guru, karena guru bisa belajar pada waktu senggangnya di tempat yang sangat dekat dengan atau di lingkungan tempat ia bekerja (Musfah, 2011: 101). Berdasarkan Deskripsi implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses terdapat 95 guru (49,5%) dengan kategori sangat baik. Ada 95 guru (49,5%) dengan kategori baik. Ada 4 guru (2,1%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
dengan kategori cukup. Ada 0 guru (0%) kategori tidak baik dan kategori sangat tidak baik. Berdasarkan statistik deskriptif, rata-rata (mean) persepsi guru tentang implementasi Permendikbud sebesar 106, dengan nilai tengah (median) sebesar 105, dan nilai modus sebesar 98. Implementasi Permendikbud dikategorikan sangat baik dan baik (95 dan 93 guru atau 49,5% dan 48,4%). Secara umum implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan demikian, implementasi Permendikbud adalah penerapan kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang standar proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pedidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan sumber belajar tergolong
baik,
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud
tergolong sangat baik dan baik, namun derajat asosiasi menunjukkan rasio 0,32. Hal tersebut menunjukkan bahwa derajat asosiasi yang rendah. Hal ini disebabkan karena tidak semua responden mempunyai persepsi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
konsisten. Implikasi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, perlu adanya peningkatan dalam hal pengetahuan, informasi dan keterampilan guru. Menurut peneliti, pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta memiliki peran yang sangat penting. Dengan demikian, ketersediaan sumber belajar berpengaruhi terhadap kemampuan guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses yang masuk dalam kategori baik. Hal ini berarti ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah yang memadai akan memudahkan guru belajar serta memperluas pengetahuan dan melatih keterampilannya. Sekolah perlu melengkapi fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kemudahan guru dan murid dalam memperoleh informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Selain memperbanyak buku-buku penunjang dan buku-buku terbaru, sekolah juga bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang lain serta menambah panduan-panduan terbaru mengenai perubahan kurikulum yang dapat membantu guru memperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Sekolah juga dapat memfasilitasi para guru dengan program pelatihan singkat tentang penggunakan sarana dan prasarana yang terbaru termasuk perlengkapan mengajar secara efektif dan efisien. Ketersediaan sumber belajar dapat mempengaruhi guru dalam memahami dan memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
mengimplementasikan Permendikbud dan peraturan baru lainya dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. 3. Pengaruh Frekuensi Mengakses Internet terhadap Kemampuan Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Pada hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui hasil Chi-Square (x2hitung) sebesar 1.591 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,451. Uji hipotesis satu arah menunjukkan nilai signifikansi 0,451 > 0,05. Dengan demikian, H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Karena tidak terdapat pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, maka frekuensi mengakses tidak dapat digunakan
untuk
memprediksi
kemampuan
mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Semakin tinggi frekuensi mengakses internet
seorang guru
maka
guru mampu
mengimplementasikan
Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum. Sebaliknya, semakin rendah frekuensi mengakses internet maka guru tidak mampu mengimplementasikan Permendikbud maupun peraturan baru lainnya mengenai perubahan kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Berdasarkan frekuensi mengakses internet menunjukkan terdapat 4 guru (2,1%) berpresepsi bahwa frekuensi mengakses internet sangat sering. Ada 12 guru (5,7%) berpresepsi frekuensi mengakses internet sering. Ada 13 guru (6,8%) berpresepsi bahwa frekuensi mengakses internet cukup. Ada 23 guru (12,0%) berpresepsi bahwa frekuensi mengakses internet tidak sering. Ada 140 guru (72,9%) berpresepsi bahwa frekuensi mengakses internet sangat tidak sering. Berdasarkan statistic deskriptif frekuensi mengakses internet, rata-rata (mean) persepsi frekuensi mengakses internet sebesar 13,49, dengan median berada pada titik 12,00 serta modus sebesar 12. Frekuensi mengakses internet merupakan seringnya guru dalam mendapatkan manfaat dan informasi dari penggunaan jaringan internet. Berdasarkan Deskripsi implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses terdapat 95 guru (49,5%) dengan kategori sangat baik. Ada 95 guru (49,5%) dengan kategori baik. Ada 4 guru (2,1%) dengan kategori cukup. Ada 0 guru (0%) kategori tidak baik dan kategori sangat tidak baik. Berdasarkan statistik deskriptif, rata-rata (mean) persepsi guru tentang implementasi Permendikbud sebesar 106, dengan nilai tengah (median) sebesar 105, dan nilai modus sebesar 98. Implementasi Permendikbud dikategorikan sangat baik dan baik (95 dan 93 guru atau 49,5% dan 48,4%). Secara umum implementasi adalah suatu yang dijalankan berdasarkan kebijakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mengatur tentang Standar Proses pada Kurikulum 2013 edisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
revisi. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Dengan demikian, implementasi Permendikbud adalah penerapan kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang standar proses pada Kurikulum 2013 edisi revisi yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pedidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi mengakses internet yang dilakukan oleh seorang guru sangat tidak sering, kemampuan mengimplementasikan Permendikbud tergolong cukup baik. Dengan demikian,
fekuensi
mengakses
internet
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses. Hal ini disebabkan karena tidak semua responden mempunyai persepsi yang konsisten. Karena tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap implementasi Permendikbud maka diduga tidak ada relevansi atau keterkaitan antara guru yang sering mengakses internet dan tidak sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
mengakses internet. Guru yang sering mengakses internet belum tentu mengakses internet untuk mendapatkan informasi mengenai perubahan kurikulum, sehingga guru kurang mendapatkan manfaat dan informasi perubahan-perubahan yang berkaitan dengan Permendikbud dan aturan lainnya. Bisa jadi guru membuka laman lain yang ada di internet dan bukan mengakses bahan ajar tetapi yang dibuka adalah jaringan sosial yang saat ini marak. Implikasi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses, perlu adanya peningkatan dalam hal pengetahuan, informasi dan keterampilan guru. Tetapi peneliti masih punya keyakinan bahwa ada pengaruh
frekuensi
mengakses
internet
terhadap
kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses atau peraturan baru lainnya dengan mendapatkan informasi dari suatu jaringan komputer. Sekolah perlu membuat laman khusus dalam jaringan internet berupa website sekolah dan menyebarkan tentang perubahan-perubahan kurikulum. Dengan web yang dimiliki, sekolah bisa juga membagikan bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh ketersediaan sumber belajar, pengalaman mengajar dan frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Chi-Square (x2hitung) sebesar 12.039 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,017 lebih kecil dari 0,05 dengan koefisien phi 0,250. 2. Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Chi-Square (x2hitung) sebesar 13,762 (df) = 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 dengan koefisien phi 0,268. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
3. Tidak ada pengaruh frekuensi mengakses internet terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses pada guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Chi-Square (x2hitung) sebesar 1.591 (df) = 2 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,451 lebih besar dari 0,05.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan-keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dan kejujuran dari responden dalam menjawab kuesioner walaupun diawal peneliti sudah meminta untuk menjawab sesuai dengan kenyataan yang ada pada responden. Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang sebenarnya maka hasil penelitian ini belum memberikan gambaran yang objektif. 2. Seluruh data dalam penelitian ini didasarkan pada data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 218 responden. Peneliti tidak melakukan wawancara dan observasi secara langsung terhadap masing-masing responden sehingga penelitian ini belum menggambarkan keseluruhan keinginan dari responden. 3. Peneliti hanya melakukan wawancara mengenai beberapa variable saja sehingga masih banyak informasi yang belum bisa didapatkan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
4. Peneliti juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan butir-butir kuesioner sehingga menyulitkan bagi responden dalam menjawab. 5. Peneliti menyadari bahwa ada responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap karena penjelasan dalam instrumen tidak lengkap.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sekolah bisa membuat kegiatan atau menciptakan iklim yang kondusif agar guru senior membagikan atau bertukar pengalaman dengan guru junior. Agar guru junior memiliki pengetahuan yang sama dengan guru yang senior. Selain itu, sekolah juga bisa mensosialisasikan peraturan-peraturan yang baru agar guru-guru yang memiliki pengalaman yang lebih rendah bisa mengejar ketertinggalan dalam menyesuaikan kurikulum yang baru. 2. Sekolah perlu melengkapi fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kemudahan guru dan murid dalam memperoleh informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Selain memperbanyak buku-buku penunjang dan buku-buku terbaru, sekolah juga bisa memfasilitasi sarana dan prasarana yang lain serta menambah panduan-panduan terbaru mengenai perubahan kurikulum yang dapat membantu guru memperoleh informasi sebanyakbanyaknya. Sekolah juga dapat memfasilitasi para guru dengan program pelatihan singkat tentang penggunakan sarana dan prasarana yang terbaru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
termasuk perlengkapan mengajar secara efektif dan efisien. Ketersediaan sumber belajar dapat mempengaruhi guru dalam memahami dan memudahkan mengimplementasikan Permendikbud dan peraturan baru lainya dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. 3. Sekolah perlu membuat laman khusus dalam jaringan internet berupa website
sekolah
dan
menyebarkan
tentang
perubahan-perubahan
kurikulum. Dengan web yang dimiliki, sekolah bisa juga membagikan bahan ajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anbarini, R.et al. ( 2016). Jendela Pendidikan dan Kebudayaan: Empat Perbaikan Kurikulum 2013. [On-Line]. Tersedia: http://sdm.data.kemdikbud.go.id/upload/files/Jendela.pdf [7 September 2016] Arifin, Ayyun. (2015). “Implementasi Tugas dan Fungsi Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Desa tani Harapan Kecamatan Loajanan Kabupaten Kutai Kartanegara”. Dalam Ejournal Ilmu Pemerintahan Universitas Mulawarman halaman 634-647. Tersedia: http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/05/JOURNAL%20(05-17-15-03-34-42).pdf [18 Mei 2017] Darmadi, Hamid (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (TeoriKonsep Dasar dan Implementasi.Bandung: ALFABETA. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Daerah Istimewa Yogyakarta. (2016. [On-Line]. Tersedia: http://www.pendidikandiy.go.id/dinas_v4/?view=baca_isi_lengkap&id_p=8 [7 September 2017] Emzir. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualiatif. (2009). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hadi, Sutrisno. (2015). Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hidayat, Soleh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hernandono. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Kurniasih, Imas dan Berlin Sani (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapannya. Surabaya: Kata Pena Madjid, Abdul (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis. Bandung: Interes Media Margi, Belani (2011). Frekuensi Mengakses Internet. [On-Line]. Tersedia: http://belanimargi.blogspot.co.id/2011/02/mengakses-internet-dalambahasa.html [14 September 2017]
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Marno, M. Pd dan M. Idris, S. Si. (2014). Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar Menciptakan Keterampilan Mengajar Secara Efektif dan Edukatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media. Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajas Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Muhadi. (2011). Metode Penelitian. Modul. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Muhammad Rakib dkk (2016). ”Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Mengajar terhadap Profesionalitas Guru (Studi pada Guru IPS Terpadu yang Memiliki Latar Belakang Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Ekonomi)”. Dalam Ad’Ministratre Vol 3 No. 2. Tersedia: http://ojs.unm.ac.id/index.php/administrare (10 April 2017) Mulyasa (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Prenada Media Group Nasution. (1982) Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars (1-2) Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. [On-Line]. Tersedia: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/PP0322013.pdf (7 September 2016) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pembelajaran. [On-Line]. Tersedia: http://bsnpindonesia.org/wpcontent/uploads/2009/06/Permendikbud_Tahun2016_Nomor022_Lampiran. pdf (7 September 2016) Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka Reksoatmodjo, Tedjo Narsoyo. (2010). Pengembangang Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: PT Refika Aditama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Sadjiarto, Arief. (2015). Pemanfaatan Internet Oleh Guru Akuntansi SMK-BM Kota Salatiga sebagai Sumber Belajar. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Santoso, Singgih. (2015). Menguasai SPSS 22 From Basic To Expert Skills. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Santoso, Singgih. (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Depok: PT Rajagrafindo Persada Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugandi, Achmad. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang: PT Unnes Press (7) Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana S (2013). Pengembangan kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suyatno. (2008). Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto. (1986). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sebagai Substansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35.[OnLine]. Tersedia: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-ttg-guru-dan-dosen.pdf (7 September 2016) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Indonesia. [On-Line]. Tersedia. http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/unno20th2003ttgsisdiknas.pdf [9 September 2016] Widyono Soetjipto, et al. (1999). Teknik Statisik untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga Yama, Septian Fuji (2015). Pengaruh Pelatihan Guru, Kompetensi Guru dan Pemanfaatan Sarana Prasarana terhadap Kesiapan Guru Prodi Bisnis Manajemen dalam Implementasi Kurikulum 2013 SMK N 1 Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. FE UNNES Semarang: tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan Lembar Jawab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
No 1
Variabel Proses Pembelajaran
Dimensi 1.1 Perencanaan Pembelajaran
Indikator 1.1.1 Penyusunan
Pernyataan rencana 1. Membuat RPP merupakan
pelaksanaan
suatu kewajiban bagi saya
pembelajaran (RPP)
2. Saya
menyusun
RPP
berdasarkan silabus 3. Saya tidak menyusun RPP sesuai dengan komponen yang lengkap dan sistematis 4. Saya menyusun RPP sesuai dengan
subtema
mata
pelajaran
yang
bersangkutan 5. Saya menyusun RPP sesuai dengan
tujuan
pembelajaran 1.1.2 Penyiapan media dan sumber belajar
6. Saya
membuat
media
dengan
materi
sesuai
pembelajaran 7. Saya membuat media agar tujuan
pembelajaran
tercapai 8. Saya tidak menggunakan berbagai sumber belajar dalam
merencanakan
kegiatan pembelajaran 1.1.3 Perangkat
9. Saya menyusun perangkat
penilaian pembelajaran
penilaian
pembelajaran
sebelum
melaksanakan
pembelajaran 1.2 Pelaksanaan pembelajaran a. Kegiatan pendahulua n
1.2.1. Memeriksa peserta didik
kesiapan 10. Saya
tidak
kesiapan sebelum
memeriksa
peserta
didik
kegiatan
pembelajaran dimulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
b. Kegiatan
1.2.2. Melakukan presensi
inti
11. Saya mengecek kehadiran siswa
c. Kegiatan
sebelum
pembelajaran dimulai.
penutup 1.2.3. Memotivasi
peserta 12. Saya memberikan motivasi
didik
kepada
peserta
sebelum
didik
pembelajaran
dimulai 1.2.4. Memberikan
13. Saya
apersepsi
tidak
melakukan
apersepsi sebelum memulai kegiatan pembelajaran
1.2.5. Menjelaskan
tujuan 14. Saya tidak menyampaikan
pembelajaran
tujuan
pembelajaran
sebelum memulai kegiatan pembelajaran 1.2.6. Menyampaikan
15. Saya
menyampaikan
cakupan materi dan
cakupan
penjelasan
penjelasan uraian kegiatan
uraian
kegiatan.
materi
dan
sebelum memulai kegiatan pembelajaran
1.2.7. Sikap (proses afeksi 16. Saya mengamati tingkah mulai dari menerima,
laku peserta didik saat
menjalankan,
proses pembelajaran
menghargai, menghayati,
17. Saya menghargai pendapat sampai
mengamalkan)
peserta
didik
dengan
memberikan penguatan saat proses pembelajaran
1.2.8. Pengetahuan
18. Saya
(mengetahui,
didik
memahami,
pengetahuan selama proses
menerapkan,
pembelajaran
menganalisis,
19. Saya
mengajak untuk
mengajak
peserta mengolah
peserta
mengevaluasi, hingga
didik untuk menciptakan
mencipta)
sesuatu
hal
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
berhubungan dengan materi yang diajarkan 1.2.9. Ketrampilan
20. Saya
(mengamati,
yang
menanya,
mencoba,
mereview apa saja sudah
dipelajari
bersama peserta didik
menalar, menyaji, dan mencipta) 1.2.10. Menemukan manfaat 21. Saya mengajak siswa untuk proses pembelajaran
melakukan refleksi setelah pembelajaran selesai.
1.2.11. Memberi umpan balik
22. Saya memberikan umpan balik untuk peserta didik
1.2.12. Memberi tugas
23. Saya
memberikan
tugas
untuk dikerjakan dirumah kepada peserta didik 1.2.13. Menginformasikan
elas dan La-
meminta
kepada
rencana pembelajaran
peserta didik menyiapkan
pada
materi pembelajaran untuk
pertemuan
berikutnya 1.3. Pengelolaan K
24. Saya
pertemuan berikutnya.
1.3.1. Mengatur tempat duduk peserta didik
25. Saya
tidak
mengatur
tempat duduk peserta didik
boratorium
untuk
mengelola
keefektifan kelas 1.3.2. Menggunakan volume
26. Dalam
pembelajaran,
dan intonasi suara yang
volume suara saya tidak
dapat di dengar dengan
dapat
baik oleh peserta didik
baik oleh peserta didik.
1.3.3. Menggunakan
bahasa
didengar
27. Saya
dengan
menggunakan
yang santun, lugas dan
intonasi
yang
dapat
mudah dimengerti
didengar dengan baik oleh peserta didik
1.3.4. Penyesuaian pembelajaran
materi
28. Saya menggunakan bahasa yang santun, lugas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
mudah
dimengerti
saat
proses pembelajaran 29. Saya memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai 1.3.5. Ketertiban,
30. Saya mengatur ketertiban
kedisiplinan,
dan kedisiplinan kelas
kenyamanan
dan
keselamatan
dalam
proses pembelajaran 1.3.6. Berpenampilan sopan
31. Saya berpenampilan sopan selayaknya seorang guru
1.3.7. Penyelenggaraan proses pembelajaran 1.4. Penilaian proses dan
32. Saya
tidak
menjelaskan
silabus kepada peserta didik
1.4.1 Menilai kesiapan pese rta didik secara utuh
33. Saya
menilai
peserta
didik
hasil
melaksanakan
pembelajaran
pembelajaran
kesiapan dalam
secara
individual 1.4.2 Menilai proses belajar peserta
didik
secara
utuh.
34. Saya
menilai
perkembangan akademik peserta
didik
secara
individual 1.4.3 Menilai
1.5. Pengawasan
hasil
35. Saya menilai hasil belajar
belajar peserta
peserta
didik secara utuh
individual
1.5.1 Pengawasan proses pe
didik
secara
36. Saya melakukan perbaikan
proses
mbelajaran dilakukan
administrasi pembelajaran
pembelajaran
melalui kegiatan:
ketika akan dilaksanakan
a. Pemantauan
pemantauan,
b. Supervisi
evaluasi, pelaporan dan
c.
tindak lanjut
Evaluasi
supervisi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
d. Pelaporan
37. Saya
e. Tindak lanjut
memperlihatkan
administrasi pembelajaran yang sudah saya buat dengan apa adanya ketika akan
dilaksanakan
pemantauan,
supervise,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut 2
Ketersediaan
2.1 Bahan
2.1.1 Ketersediaan
sumber belajar
pembelajaran
(X4)
buku.
bahan 38. Sekolah berupa
menyediakan
buku paket sebagai sumber pembelajaran. 39. Sekolah
menyediakan
buku pendukung sebagai sumber pembelajaran. 2.1.2 Ketersediaan pembelajaran
bahan 40. Sekolah berupa
modul.
tidak
menyediakan modul untuk sumber pembelajaran bagi siswa.
2.1.3 Ketersediaan pembelajaran
bahan 41. Sekolah berupa
majalah.
tidak
menyediakan yang
majalah
relevan
dalam
pembelajaran.
2.2 Alat
2.2.1 Ketersediaan pembelajaran
alat 42. Sekolah berupa
proyektor slide. 2.2.2 Ketersediaan pembelajaran
pembelajaran komputer.
proyektor slide sebagai alat pembelajaran.
alat 43. Sekolah berupa
video 2.2.3 Ketersediaan
menyediakan
video
menyediakan sebagai
alat
pembelajaran. alat 44. Sekolah berupa
komputer
menyediakan sebagai
pembelajaran.
alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Kode:
Kuesioner Penelitian IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA SMA DAN SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa Kelompok Penelitian: Mahasiswa Semester VIII Tahun Akademik 2016/2017 Program Studi Pendidikan Akuntansi Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Kepada Yth: Bapak/Ibu Guru SMA/SMK Negeri Di Kota Yogyakarta Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII kami mahasiswa di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang bertemakan “Implementasi Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pada SMA dan SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun 2017”. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu guru berkenan menjawab pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya. Kami menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita waktu Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 10 Januari 2017 Hormat kami,
Tim Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
KUESIONER PENELITIAN
I.
IDENTITAS
Nama (Jika tidak keberatan)
: ________________________________
NIP/NIK
: ________________________________
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi
: D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian
:_________________________________
Unit Kerja
:_________________________________
Masa Kerja
:……… Tahun
Mata Pelajaran yang diampu
: ________________________________
Usia
:_________________________________
Jam Mengajar
: Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat
:…….Hari
Rata-rata Mengakses Internet
:…….Jam/minggu
Pangkat/Golongan
: III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........ *)
Keterangan *Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
II.
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PROSES DAN PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA SMA DAN SMK NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan kuesioner). Keterangan: SS : Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S : Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
10.
11. 12.
Pernyataan Membuat RPP merupakan suatu kewajiban bagi saya Saya menyusun RPP berdasarkan silabus Saya menyusun RPP hanya pokokpokoknya saja Saya menyusun RPP sesuai dengan subtema mata pelajaran yang bersangkutan. Saya menyusun RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran Saya membuat media sesuai dengan materi pembelajaran Saya membuat media agar tujuan pembelajaran tercapai Saya merasa cukup menggunakan buku paket Saya menyusun perangkat penilaian pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran Saya yakin ketika pembelajaran akan dimulai peserta didik sudah siap atau selalu siap Saya mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran dimulai. Saya memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum pembelajaran dimulai
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
13. 14.
15.
16. 17.
18.
19.
20. 21. 22. 23.
24.
25.
26.
27. 28.
Saya melakukan apersepsi pada pertemuan pertama saja Saya menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama saja Saya menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sebelum memulai kegiatan pembelajaran Saya mengamati tingkah laku peserta didik saat proses pembelajaran Saya menghargai pendapat peserta didik dengan memberikan penguatan saat proses pembelajaran Saya mengajak peserta didik untuk mengolah pengetahuan selama proses pembelajaran Saya mengajak peserta didik untuk menciptakan sesuatu hal yang berhubungan dengan materi yang diajarkan Saya mereview apa saja yang sudah dipelajari bersama peserta didik Saya mengajak siswa untuk melakukan refleksi setelah pembelajaran selesai. Saya memberikan umpan balik untuk peserta didik Saya memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah kepada peserta didik Saya meminta kepada peserta didik menyiapkan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Saya tidak selalu mengatur tempat duduk peserta didik untuk mengelola keefektifan kelas Dalam pembelajaran, volume suara saya tidak dapat didengar dengan baik oleh peserta didik. Saya menggunakan intonasi yang dapat didengar dengan baik oleh peserta didik Saya menggunakan bahasa yang santun, lugas dan mudah dimengerti saat proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
29.
30. 31. 32.
33.
34. 35. 36.
37.
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Saya memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai Saya mengatur ketertiban dan kedisiplinan kelas Saya selalu berpenampilan sopan selayaknya seorang guru Saya tidak selalu menjelaskan silabus kepada peserta didik yang dilakukan pada awal semester Saya menilai kesiapan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran secara individual Saya menilai perkembangan akademik peserta didik secara individual Saya menilai hasil belajar peserta didik secara individual Saya melakukan perbaikan administrasi pembelajaran ketika akan dilaksanakan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut Saya memperlihatkan administrasi pembelajaran yang sudah saya buat dengan apa adanya ketika akan dilaksanakan pemantauan, supervise, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut Sekolah menyediakan buku paket sebagai sumber pembelajaran. Sekolah menyediakan buku pendukung sebagai sumber pembelajaran. Sekolah tidak menyediakan modul untuk sumber pembelajaran bagi siswa. Sekolah tidak menyediakan majalah yang relevan dalam pembelajaran. Sekolah menyediakan proyektor slide sebagai alat pembelajaran. Sekolah menyediakan video sebagai alat pembelajaran. Sekolah menyediakan komputer sebagai alat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 Data Induk Penelitian
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
1. Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
No
RESP.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
SMKN1.1 SMKN1.2 SMKN1.3 SMKN1.4 SMKN1.5 SMKN1.6 SMKN1.7 SMKN1.8 SMKN1.9 SMKN1.10 SMKN1.11 SMKN1.12 SMKN1.13 SMKN1.14 SMKN1.15 SMKN1.16 SMKN2.1 SMKN2.2 SMKN2.3 SMKN2.4 SMKN2.6 SMKN2.7 SMKN2.8 SMKN2.9
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JMLH
4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3
4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3
4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 3 2 2
4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
121 120 92 122 106 87 95 97 113 92 100 106 115 107 109 99 119 118 119 110 115 95 101 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
SMKN2.10 SMKN2.11 SMKN2.12 SMKN2.13 SMKN2.14 SMKN2.15 SMKN2.16 SMKN2.17 SMKN2.18 SMKN2.19 SMKN2.20 SMKN2.21 SMKN2.22 SMKN2.23 SMKN2.24 SMKN2.25 SMKN2.26 SMKN2.27 SMKN2.28 SMKN2.29 SMKN2.30 SMKN2.31 SMKN2.32 SMKN2.33 SMKN2.34 SMKN2.36 SMKN2.37 SMKN2.38
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 1 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
3 4 2 4 3 4 2 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2
4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3
117 123 111 123 94 116 106 118 98 104 113 113 94 109 115 105 111 107 123 115 113 123 94 97 97 93 111 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
SMKN2.39 SMKN2.40 SMKN2.41 SMKN2.42 SMKN2.43 SMKN3.2 SMKN3.3 SMKN3.4 SMKN3.5 SMKN3.6 SMKN3.7 SMKN3.8 SMKN3.9 SMKN3.11 SMKN3.12 SMKN3.13 SMKN3.14 SMKN3.15 SMKN3.16 SMKN3.17 SMKN3.19 SMKN3.20 SMKN3.21 SMKN3.22 SMKN3.23 SMKN3.24 SMKN3.25 SMKN3.26
4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4
4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4
3 4 3
4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3
4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4
4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
3 4 4
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4
4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3
3 3 4 4
4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2
4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3
121 104 100 115 99 105 93 96 102 107 100 94 103 122 98 97 119 104 103 99 109 119 106 95 109 94 119 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
SMKN3.27 SMKN3.28 SMKN3.29 SMKN3.30 SMKN3.31 SMKN3.33 SMKN3.34 SMKN3.35 SMKN3.36 SMKN3.37 SMKN3.38 SMKN3.39 SMKN3.40 SMKN3.41 SMKN4.1 SMKN4.2 SMKN4.3 SMKN4.5 SMKN4.6 SMKN4.7 SMKN4.8 SMKN4.9 SMKN4.10 SMKN4.11 SMKN4.12 SMKN4.13 SMKN4.14 SMKN4.15
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4
2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3
4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4
115 92 91 93 103 96 104 107 98 111 105 107 97 94 106 101 114 93 111 121 106 98 118 104 116 95 122 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136
SMKN4.16 SMKN4.17 SMKN4.18 SMKN4.19 SMKN4.21 SMKN4.22 SMKN4.23 SMKN4.24 SMKN4.25 SMKN4.26 SMKN4.27 SMKN4.28 SMKN4.29 SMKN4.30 SMKN4.31 SMKN5.1 SMKN5.2 SMKN5.3 SMKN5.4 SMKN5.5 SMKN5.6 SMKN5.7 SMKN5.8 SMKN5.9 SMKN5.10 SMKN5.11 SMKN5.12 SMKN5.13
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4
3 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
2 4 1 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4
3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3
3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3
3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3
105 116 112 117 91 110 116 115 115 116 93 121 92 92 102 94 112 92 108 103 98 108 112 120 120 93 105 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
SMKN5.14 SMKN5.15 SMKN5.16 SMKN5.17 SMKN5.19 SMKN5.20 SMKN5.21 SMKN5.23 SMKN5.24 SMKN5.25 SMKN5.26 SMKN6.1 SMKN6.2 SMKN6.3 SMKN6.4 SMKN6.5 SMKN6.7 SMKN6.8 SMKN6.9 SMKN6.10 SMKN6.11 SMKN6.12 SMKN6.13 SMKN6.14 SMKN6.15 SMKN6.16 SMKN6.17 SMKN6.18
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2
3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3
3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3
3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
1 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2
3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3
95 103 112 102 109 110 107 98 92 98 100 97 98 119 118 119 118 116 104 101 113 116 119 116 112 111 114 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192
SMKN6.19 SMKN6.20 SMKN6.21 SMKN6.22 SMKN6.23 SMKN6.24 SMKN6.25 SMKN6.26 SMKN7.1 SMKN7.2 SMKN7.3 SMKN7.4 SMKN7.5 SMKN7.6 SMKN7.7 SMKN7.8 SMKN7.9 SMKN7.10 SMKN7.11 SMKN7.12 SMKN7.13 SMKN7.14 SMKN7.15 SMKN7.16 SMKN7.17 SMKN7.18 SMKN7.19 SMKN7.20
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2
4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3
108 98 109 108 98 113 100 101 99 101 99 115 95 104 103 92 95 99 93 93 99 99 99 98 96 116 115 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
2. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
No
RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
SMKN1.1 SMKN1.2 SMKN1.3 SMKN1.4 SMKN1.5 SMKN1.6 SMKN1.7 SMKN1.8 SMKN1.9 SMKN1.10 SMKN1.11 SMKN1.12 SMKN1.13 SMKN1.14 SMKN1.15 SMKN1.16 SMKN2.1 SMKN2.2 SMKN2.3 SMKN2.4 SMKN2.6 SMKN2.7 SMKN2.8 SMKN2.9
94
95
96
97
98
99
3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
2 4 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3
3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3
3 4 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3
100 JMLH
3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
21 28 23 26 22 19 22 23 25 19 20 23 27 26 26 23 21 23 25 25 27 20 22 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
SMKN2.10 SMKN2.11 SMKN2.12 SMKN2.13 SMKN2.14 SMKN2.15 SMKN2.16 SMKN2.17 SMKN2.18 SMKN2.19 SMKN2.20 SMKN2.21 SMKN2.22 SMKN2.23 SMKN2.24 SMKN2.25 SMKN2.26 SMKN2.27 SMKN2.28 SMKN2.29 SMKN2.30 SMKN2.31 SMKN2.32 SMKN2.33 SMKN2.34 SMKN2.36 SMKN2.37 SMKN2.38
4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3
4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
3 1 3 1 3 2 3
3 2 3 1 3 3 3
2 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3
26 20 26 22 21 22 24 22 21 21 24 22 21 26 28 25 28 25 24 26 25 24 26 21 21 24 26 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
SMKN2.39 SMKN2.40 SMKN2.41 SMKN2.42 SMKN2.43 SMKN3.2 SMKN3.3 SMKN3.4 SMKN3.5 SMKN3.6 SMKN3.7 SMKN3.8 SMKN3.9 SMKN3.11 SMKN3.12 SMKN3.13 SMKN3.14 SMKN3.15 SMKN3.16 SMKN3.17 SMKN3.19 SMKN3.20 SMKN3.21 SMKN3.22 SMKN3.23 SMKN3.24 SMKN3.25 SMKN3.26
4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3
3 3 3 3 2
3 3 3 3 2
2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
3 1 3 2 2 3 3 3 3
3 1 3 4 3 3 3 3 3
4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3
4 3 3
4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 4
26 26 23 26 19 19 21 20 25 24 21 21 22 19 22 18 23 21 26 21 15 25 25 22 21 26 24 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
SMKN3.27 SMKN3.28 SMKN3.29 SMKN3.30 SMKN3.31 SMKN3.33 SMKN3.34 SMKN3.35 SMKN3.36 SMKN3.37 SMKN3.38 SMKN3.39 SMKN3.40 SMKN3.41 SMKN4.1 SMKN4.2 SMKN4.3 SMKN4.5 SMKN4.6 SMKN4.7 SMKN4.8 SMKN4.9 SMKN4.10 SMKN4.11 SMKN4.12 SMKN4.13 SMKN4.14 SMKN4.15
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3
3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3
4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3
24 20 21 21 20 24 24 21 21 19 22 22 21 21 26 18 28 21 23 23 22 21 28 22 20 20 25 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136
SMKN4.16 SMKN4.17 SMKN4.18 SMKN4.19 SMKN4.21 SMKN4.22 SMKN4.23 SMKN4.24 SMKN4.25 SMKN4.26 SMKN4.27 SMKN4.28 SMKN4.29 SMKN4.30 SMKN4.31 SMKN5.1 SMKN5.2 SMKN5.3 SMKN5.4 SMKN5.5 SMKN5.6 SMKN5.7 SMKN5.8 SMKN5.9 SMKN5.10 SMKN5.11 SMKN5.12 SMKN5.13
4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 1 2
4 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 2
27 21 21 22 21 24 22 22 19 23 21 24 23 21 21 21 22 20 24 20 25 21 20 25 19 19 22 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
SMKN5.14 SMKN5.15 SMKN5.16 SMKN5.17 SMKN5.19 SMKN5.20 SMKN5.21 SMKN5.23 SMKN5.24 SMKN5.25 SMKN5.26 SMKN6.1 SMKN6.2 SMKN6.3 SMKN6.4 SMKN6.5 SMKN6.7 SMKN6.8 SMKN6.9 SMKN6.10 SMKN6.11 SMKN6.12 SMKN6.13 SMKN6.14 SMKN6.15 SMKN6.16 SMKN6.17 SMKN6.18
3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3
3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3
3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3
3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3
20 20 25 19 26 26 21 19 18 24 22 21 22 25 23 23 23 23 21 21 18 23 23 22 20 24 22 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192
SMKN6.19 SMKN6.20 SMKN6.21 SMKN6.22 SMKN6.23 SMKN6.24 SMKN6.25 SMKN6.26 SMKN7.1 SMKN7.2 SMKN7.3 SMKN7.4 SMKN7.5 SMKN7.6 SMKN7.7 SMKN7.8 SMKN7.9 SMKN7.10 SMKN7.11 SMKN7.12 SMKN7.13 SMKN7.14 SMKN7.15 SMKN7.16 SMKN7.17 SMKN7.18 SMKN7.19 SMKN7.20
3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3
3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
1 2 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
18 20 26 26 24 22 22 22 19 24 21 22 19 27 19 21 21 21 21 21 21 21 23 21 21 23 21 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
3. Variabel Frekuensi Mengakses Internet, Masa Kerja, Pengalaman Diklat, Tingkat Pendidikan, dan Pangkat Golongan.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
RESPONDEN SMKN1.1 SMKN1.2 SMKN1.3 SMKN1.4 SMKN1.5 SMKN1.6 SMKN1.7 SMKN1.8 SMKN1.9 SMKN1.10 SMKN1.11 SMKN1.12 SMKN1.13 SMKN1.14 SMKN1.15 SMKN1.16 SMKN2.1 SMKN2.2 SMKN2.3 SMKN2.4 SMKN2.6 SMKN2.7
Masa Kerja
Freq
30 21 7 6 4 10 6 1 14 14 4 24 12 24 12 2 10 2 6 8 2 6
Pengalaman Diklat TP
13 12 19 12 22 11 21 33 11 10 32 7 22 13 24 16 30 12 16 14 30 13
10 40 30 30 90 30 21 30 30 30 90 14 5 7 30 10 10 60 65 12 60 13
PG
S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
3a 3c 3c 3c 4a 3c 3c 4a 3c 3c 4a 3a 4a 3c 4a 3c 4a 3c 3d 3c 4a 3b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
SMKN2.8 SMKN2.9 SMKN2.10 SMKN2.11 SMKN2.12 SMKN2.13 SMKN2.14 SMKN2.15 SMKN2.16 SMKN2.17 SMKN2.18 SMKN2.19 SMKN2.20 SMKN2.21 SMKN2.22 SMKN2.23 SMKN2.24 SMKN2.25 SMKN2.26 SMKN2.27 SMKN2.28 SMKN2.29 SMKN2.30 SMKN2.31 SMKN2.32 SMKN2.33 SMKN2.34 SMKN2.36
18 20 30 2 12 30 18 12 14 3 18 30 30 10 12 5 12 24 12 5 2 10 6 10 6 12 6 20
3 7 7 7 16 28 28 28 30 12 23 7 24 28 29 30 14 13 10 7 36 27 16 12 22 12 29 34
60 30 60 2 30 100 60 60 60 12 110
30 60 100 3 30 30 40 30 14
S1 S1 S1 S1 S1 D3 S1 S2 S1 S1 S2 S2 S1 S1 D3
15 15
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
30
S2
15
S1 S1 S1 S1 S1
14 5 5
30
4a 3b 3b 3b 3c 4a 4a 4a 4a 3b 4a 3b 4a 4a 3c 4a 3c 3c 3c 3b 4a 4a 3c 3c 4a 3c 4a 4a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
SMKN2.37 SMKN2.38 SMKN2.39 SMKN2.40 SMKN2.41 SMKN2.42 SMKN2.43 SMKN3.2 SMKN3.3 SMKN3.4 SMKN3.5 SMKN3.6 SMKN3.7 SMKN3.8 SMKN3.9 SMKN3.11 SMKN3.12 SMKN3.13 SMKN3.14 SMKN3.15 SMKN3.16 SMKN3.17 SMKN3.19 SMKN3.20 SMKN3.21 SMKN3.22 SMKN3.23 SMKN3.24
3
20 6 18 2 20 20 1 14 18 18 5 14 30 24 3 24
31 6 7 28 29 6 26 22 10 7 11 28 20 28 12 26 13 35 12 28 20
10 12 21 24 12 12 12
28 30 22 11 25 35 30
2 30
5 6
14 32
30 14 30 10
30 30 30 10 10 30 14 30 30 30 14 20 7 5 15 30 28 20 10 21 10 10
S1
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D3 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S2
S1 D3
S1
3c 3b 3b 4a 4a 3b 4a 4a 3c 3b 3a 4a 4a 4b 3a 4a 3c 4a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 3d 3c 4a 4a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106
SMKN3.25 SMKN3.26 SMKN3.27 SMKN3.28 SMKN3.29 SMKN3.30 SMKN3.31 SMKN3.33 SMKN3.34 SMKN3.35 SMKN3.36 SMKN3.37 SMKN3.38 SMKN3.39 SMKN3.40 SMKN3.41 SMKN4.1 SMKN4.2 SMKN4.3 SMKN4.5 SMKN4.6 SMKN4.7 SMKN4.8 SMKN4.9 SMKN4.10 SMKN4.11 SMKN4.12 SMKN4.13
20 21 24 30 18 7 10 7 4 20 15 10 10 18 30 12
10 21 10 6 12 10 19 30 12 12 34 9 8 23 25 7
25 90 35 7 28 5 4 14 5 30 6 14 14 21 30 7
20 12 3 10 18 10 12 12 40 12 12 18
12 27 13 13 27 10 11 11 12 11 7 7
20 14 3 7 30 7 14 14 20 20 7 14
S1 S1 S1 S2
S1 S1 S1 S1 S1 S2 D3
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1
3b 4a 3b 3a 3b 3b 4a
4a 3c 3b 4a
3c 3b 3a 4a 3b 3c 4a 3c 3a 4a 3b 3b 3c 4a 4a 3a 3b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
SMKN4.14 SMKN4.15 SMKN4.16 SMKN4.17 SMKN4.18 SMKN4.19 SMKN4.21 SMKN4.22 SMKN4.23 SMKN4.24 SMKN4.25 SMKN4.26 SMKN4.27 SMKN4.28 SMKN4.29 SMKN4.30 SMKN4.31 SMKN5.1 SMKN5.2 SMKN5.3 SMKN5.4 SMKN5.5 SMKN5.6 SMKN5.7 SMKN5.8 SMKN5.9 SMKN5.10 SMKN5.11
12 12 20 12 24 18 24 10 20 10 10 14 10 26 14 6 28 6 15 14 3 12 7 20 20 21 14 15
11 12 25 11 7 12 10 13 5 15 12 17 31 11 10 24 16 10 14 12 24 25 10 7 14 13 6 20
21 21 45 21 14 21 14 21 60 3 3 22 5 6 14 5 3 14 30 3 7 14 3 30 20 24 30 7
S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S3 S1 S1 S1 D3
3c 3c 4a 4a 3b 3c 4a 3c 3b 3a 3b 4a 4a 3c 3c 4a 3c 3c 3a 3a 4b 4a 3c 3b 3c 3c 3b 4b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162
SMKN5.12 SMKN5.13 SMKN5.14 SMKN5.15 SMKN5.16 SMKN5.17 SMKN5.19 SMKN5.20 SMKN5.21 SMKN5.23 SMKN5.24 SMKN5.25 SMKN5.26 SMKN6.1 SMKN6.2 SMKN6.3 SMKN6.4 SMKN6.5 SMKN6.7 SMKN6.8 SMKN6.9 SMKN6.10 SMKN6.11 SMKN6.12 SMKN6.13 SMKN6.14 SMKN6.15 SMKN6.16
20 10 8 25 5 3 10 20 10 15 36 20 25 12 20 15 2 4 6 6 1 24 4 1 12 14 10 3
10 21 22 21 27 11 31 20 26 24 21 23 26 28 20 10 32 16 20 10 25 27 22 20 26 10 18 7
7 2 14 60 10 3 30 30 30 90 90 90 90 14 30 30 6 13 10 10 60 90 90 30 30 30 30 5
S1 S2 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S2 S3 D3 S2 S1
3c 4b 4a 4a 4a 3a 4a 4a 4a 4a 4a 4b 4b 4b 4a 3c 4b 4a 4a 3c 4a 3d 4a 4b 3d 4a 4a 3a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190
SMKN6.17 SMKN6.18 SMKN6.19 SMKN6.20 SMKN6.21 SMKN6.22 SMKN6.23 SMKN6.24 SMKN6.25 SMKN6.26 SMKN7.1 SMKN7.2 SMKN7.3 SMKN7.4 SMKN7.5 SMKN7.6 SMKN7.7 SMKN7.8 SMKN7.9 SMKN7.10 SMKN7.11 SMKN7.12 SMKN7.13 SMKN7.14 SMKN7.15 SMKN7.16 SMKN7.17 SMKN7.18
40 2 15 35 2 3 6 20 20 28 16 6 14 2 12 20 6 1 6 10 12 10 16 6 15 10 12 10
10 32 28 7 6 7 30 22 34 44 28 30 14 30 12 15 30 32 10 15 12 26 5 11 18 29 16 14
12 10 60 10 30 30 35 3 3 7 60 5 6 90 6 12 10 14 10 10 40 7 3 7 5 5 24 14
S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1
3c 4a 4a 3b 3b 3b 4a 4a 4a 3d 4a 4a 3c 4a 3b 3a 4a 3c 3a 3a 3a 4a 3a 3b 3d 4a 3c 3a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 191 SMKN7.19 192 SMKN7.20
12 30
5 10
18 13
S1 S1
3d 3a
4. Rangkuman Jumlah Setiap Variabel No
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
SMKN1.1 SMKN1.2 SMKN1.3 SMKN1.4 SMKN1.5 SMKN1.6 SMKN1.7 SMKN1.8 SMKN1.9 SMKN1.10 SMKN1.11 SMKN1.12 SMKN1.13 SMKN1.14 SMKN1.15 SMKN1.16 SMKN2.1 SMKN2.2 SMKN2.3 SMKN2.4 SMKN2.6
SPROS 121 120 92 122 106 87 95 97 113 92 100 106 115 107 109 99 119 118 119 110 115
MASA KERJA
SUMBEL 13 12 19 12 22 11 21 33 11 10 32 7 22 13 24 16 30 12 16 14 30
21 28 23 26 22 19 22 23 25 19 20 23 27 26 26 23 21 23 25 25 27
FREQ 30 21 7 6 4 10 6 1 14 14 4 24 12 24 12 2 10 2 6 8 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
SMKN2.7 SMKN2.8 SMKN2.9 SMKN2.10 SMKN2.11 SMKN2.12 SMKN2.13 SMKN2.14 SMKN2.15 SMKN2.16 SMKN2.17 SMKN2.18 SMKN2.19 SMKN2.20 SMKN2.21 SMKN2.22 SMKN2.23 SMKN2.24 SMKN2.25 SMKN2.26 SMKN2.27 SMKN2.28 SMKN2.29 SMKN2.30 SMKN2.31 SMKN2.32 SMKN2.33 SMKN2.34
95 101 92 117 123 111 123 94 116 106 118 98 104 113 113 94 109 115 105 111 107 123 115 113 123 94 97 97
13 3 7 7 7 16 28 28 28 30 12 23 7 24 28 29 30 14 13 10 7 36 27 16 12 22 12 29
20 22 21 26 20 26 22 21 22 24 22 21 21 24 22 21 26 28 25 28 25 24 26 25 24 26 21 21
6 18 20 30 2 12 30 18 12 14 3 18 30 30 10 12 5 12 24 12 5 2 10 6 10 6 12 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
SMKN2.36 SMKN2.37 SMKN2.38 SMKN2.39 SMKN2.40 SMKN2.41 SMKN2.42 SMKN2.43 SMKN3.2 SMKN3.3 SMKN3.4 SMKN3.5 SMKN3.6 SMKN3.7 SMKN3.8 SMKN3.9 SMKN3.11 SMKN3.12 SMKN3.13 SMKN3.14 SMKN3.15 SMKN3.16 SMKN3.17 SMKN3.19 SMKN3.20 SMKN3.21 SMKN3.22 SMKN3.23
93 111 91 121 104 100 115 99 105 93 96 102 107 100 94 103 122 98 97 119 104 103 99 109 119 106 95 109
34 31 6 7 28 29 6 26 22 10 7 11 28 20 28 12 26 13 35 12 28 20 28 30 22 11 25 35
24 26 21 26 26 23 26 19 19 21 20 25 24 21 21 22 19 22 18 23 21 26 21 15 25 25 22 21
20 3 2 30 5 6 20 6 18 2 20 20 1 14 18 18 5 14 30 24 3 24 10 12 21 24 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
SMKN3.24 SMKN3.25 SMKN3.26 SMKN3.27 SMKN3.28 SMKN3.29 SMKN3.30 SMKN3.31 SMKN3.33 SMKN3.34 SMKN3.35 SMKN3.36 SMKN3.37 SMKN3.38 SMKN3.39 SMKN3.40 SMKN3.41 SMKN4.1 SMKN4.2 SMKN4.3 SMKN4.5 SMKN4.6 SMKN4.7 SMKN4.8 SMKN4.9 SMKN4.10 SMKN4.11 SMKN4.12
94 119 111 115 92 91 93 103 96 104 107 98 111 105 107 97 94 106 101 114 93 111 121 106 98 118 104 116
30 10 21 10 6 12 10 19 30 12 12 34 9 8 23 25 7 12 27 13 13 27 10 11 11 12 11 7
26 24 22 24 20 21 21 20 24 24 21 21 19 22 22 21 21 26 18 28 21 23 23 22 21 28 22 20
12 20 21 24 30 18 7 10 7 4 20 15 10 10 18 30 12 20 12 3 10 18 10 12 12 40 12 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133
SMKN4.13 SMKN4.14 SMKN4.15 SMKN4.16 SMKN4.17 SMKN4.18 SMKN4.19 SMKN4.21 SMKN4.22 SMKN4.23 SMKN4.24 SMKN4.25 SMKN4.26 SMKN4.27 SMKN4.28 SMKN4.29 SMKN4.30 SMKN4.31 SMKN5.1 SMKN5.2 SMKN5.3 SMKN5.4 SMKN5.5 SMKN5.6 SMKN5.7 SMKN5.8 SMKN5.9 SMKN5.10
95 122 121 105 116 112 117 91 110 116 115 115 116 93 121 92 92 102 94 112 92 108 103 98 108 112 120 120
7 11 12 25 11 7 12 10 13 5 15 12 17 31 11 10 24 16 10 14 12 24 25 10 7 14 13 6
20 25 24 27 21 21 22 21 24 22 22 19 23 21 24 23 21 21 21 22 20 24 20 25 21 20 25 19
18 12 12 20 12 24 18 24 10 20 10 10 14 10 26 14 6 28 6 15 14 3 12 7 20 20 21 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161
SMKN5.11 SMKN5.12 SMKN5.13 SMKN5.14 SMKN5.15 SMKN5.16 SMKN5.17 SMKN5.19 SMKN5.20 SMKN5.21 SMKN5.23 SMKN5.24 SMKN5.25 SMKN5.26 SMKN6.1 SMKN6.2 SMKN6.3 SMKN6.4 SMKN6.5 SMKN6.7 SMKN6.8 SMKN6.9 SMKN6.10 SMKN6.11 SMKN6.12 SMKN6.13 SMKN6.14 SMKN6.15
93 105 108 95 103 112 102 109 110 107 98 92 98 100 97 98 119 118 119 118 116 104 101 113 116 119 116 112
20 10 21 22 21 27 11 31 20 26 24 21 23 26 28 20 10 32 16 20 10 25 27 22 20 26 10 18
19 22 18 20 20 25 19 26 26 21 19 18 24 22 21 22 25 23 23 23 23 21 21 18 23 23 22 20
15 20 10 8 25 5 3 10 20 10 15 36 20 25 12 20 15 2 4 6 6 1 24 4 1 12 14 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189
SMKN6.16 SMKN6.17 SMKN6.18 SMKN6.19 SMKN6.20 SMKN6.21 SMKN6.22 SMKN6.23 SMKN6.24 SMKN6.25 SMKN6.26 SMKN7.1 SMKN7.2 SMKN7.3 SMKN7.4 SMKN7.5 SMKN7.6 SMKN7.7 SMKN7.8 SMKN7.9 SMKN7.10 SMKN7.11 SMKN7.12 SMKN7.13 SMKN7.14 SMKN7.15 SMKN7.16 SMKN7.17
111 114 93 108 98 109 108 98 113 100 101 99 101 99 115 95 104 103 92 95 99 93 93 99 99 99 98 96
7 10 32 28 7 6 7 30 22 34 44 28 30 14 30 12 15 30 32 10 15 12 26 5 11 18 29 16
24 22 21 18 20 26 26 24 22 22 22 19 24 21 22 19 27 19 21 21 21 21 21 21 21 23 21 21
3 40 2 15 35 2 3 6 20 20 28 16 6 14 2 12 20 6 1 6 10 12 10 16 6 15 10 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 190 SMKN7.18 191 SMKN7.19 192 SMKN7.20
116 115 96
14 18 13
23 21 20
10 12 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
1. Uji Validitas a. Validitas Variabel Implementasi Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (Pertama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
Spros1
116.21
83.820
.449
.
.882
Spros2
116.18
83.721
.504
.
.881
Spros3
117.61
87.537
-.014
.
.893
Spros4
116.46
83.517
.397
.
.883
Spros5
116.36
83.938
.367
.
.883
Spros6
116.55
82.406
.548
.
.880
Spros7
116.49
81.832
.600
.
.879
Spros8
117.09
87.924
-.026
.
.890
Spros9
116.61
81.976
.568
.
.880
Spros10
116.84
85.403
.205
.
.886
Spros11
116.30
82.893
.553
.
.880
Spros12
116.31
82.654
.566
.
.880
Spros13
117.88
89.335
-.128
.
.898
Spros14
117.88
88.389
-.072
.
.896
Spros15
116.55
81.841
.621
.
.879
Spros16
116.45
81.359
.688
.
.878
Spros17
116.43
81.901
.641
.
.879
Spros18
116.55
82.071
.622
.
.879
Spros19
116.58
82.820
.562
.
.880
Spros20
116.49
82.251
.605
.
.879
Spros21
116.58
81.731
.691
.
.878
Spros22
116.55
81.474
.707
.
.878
Spros23
116.88
84.870
.284
.
.885
Spros24
116.74
84.099
.342
.
.884
Spros25
117.67
87.365
.016
.
.890
Spros26
116.75
83.529
.396
.
.883
Spros27
116.54
81.705
.598
.
.879
Spros28
116.39
81.758
.662
.
.879
Spros29
116.38
81.127
.736
.
.877
Spros30
116.43
81.618
.659
.
.878
Spros31
116.30
82.608
.575
.
.880
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Spros32
117.33
87.019
.035
.
.890
Spros33
116.80
84.034
.378
.
.883
Spros34
116.62
82.665
.544
.
.880
Spros35
116.47
81.434
.628
.
.879
Spros36
116.83
83.197
.329
.
.884
Spros37
116.84
83.319
.375
.
.883
b. Validitas Variabel Implementasi Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (Kedua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
Spros1
102.01
85.895
.445
.
.932
Spros2
101.98
85.481
.538
.
.931
Spros3
102.26
85.084
.442
.
.933
Spros4
102.16
85.518
.413
.
.933
Spros5
102.35
84.427
.547
.
.931
Spros6
102.30
83.990
.585
.
.931
Spros7
102.42
83.993
.568
.
.931
Spros8
102.64
86.755
.270
.
.935
Spros9
102.10
84.816
.565
.
.931
Spros10
102.11
84.464
.590
.
.931
Spros11
102.35
83.527
.657
.
.930
Spros12
102.26
83.332
.692
.
.930
Spros13
102.23
83.981
.634
.
.930
Spros14
102.35
84.050
.627
.
.930
Spros15
102.39
84.709
.578
.
.931
Spros16
102.30
83.896
.647
.
.930
Spros17
102.39
83.495
.720
.
.929
Spros18
102.35
83.171
.743
.
.929
Spros19
102.68
86.584
.318
.
.934
Spros20
102.54
85.496
.405
.
.933
Spros21
102.55
86.270
.327
.
.934
Spros22
102.34
83.609
.609
.
.931
Spros23
102.19
83.727
.666
.
.930
Spros24
102.18
83.176
.731
.
.929
Spros25
102.23
83.466
.677
.
.930
Spros26
102.10
84.341
.608
.
.931
Spros27
102.60
85.780
.409
.
.933
Spros28
102.43
84.560
.558
.
.931
Spros29
102.28
83.311
.641
.
.930
Spros30
102.64
84.568
.381
.
.934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Spros31
102.64
84.828
.422
.
.933
c. Validitas Validitas Ketersediaan Sumber Belajar Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
Sumbel1
18.96
4.632
.516
.508
.665
Sumbel2
19.04
4.538
.547
.508
.657
Sumbel3
19.53
4.774
.314
.413
.716
Sumbel4
19.48
5.026
.291
.410
.716
Sumbel5
18.88
4.780
.375
.313
.697
Sumbel6
19.34
4.551
.434
.287
.683
Sumbel7
18.96
4.365
.550
.427
.652
2. Uji Reliabilitas a. Uji Reliabilitas Variabel Implementasi Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (pertama) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .886
N of Items .910
37
b. Uji Reliabilitas Variabel Implementasi Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (kedua)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.933
.937
31
c. Uji Reliabilitas Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .717
N of Items .722
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Deskripsi Data Responden
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Statistics JK N
Valid
192
Missing
0
Mean
1.53
Median
2.00
Mode
2
Std. Deviation
.500
Minimum
1
Maximum
2
JK Cumulative Frequency Valid
Laki-laki
Percent
Valid Percent
Percent
90
46.9
46.9
46.9
perempuan
102
53.1
53.1
100.0
Total
192
100.0
100.0
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar Statistics MK N
Valid Missing
192 0
Mean
18.21
Median
16.00
Mode Std. Deviation
12 8.795
Minimum
3
Maximum
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
MK2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Junior
43
22.4
22.4
22.4
Menengah
70
36.5
36.5
58.9
Senior
79
41.1
41.1
100.0
192
100.0
100.0
Total
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Statistics TP N
Valid
192
Missing
0
Mean
2.12
Median
2.00
Mode
2
Std. Deviation
.447
Minimum
1
Maximum
4
TP Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
D3
7
3.6
3.6
3.6
S1
157
81.8
81.8
85.4
S2
26
13.5
13.5
99.0
S3
2
1.0
1.0
100.0
192
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
4. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Diklat Statistics Diklat N
Valid
192
Missing
0
Mean
25.44
Median
17.50
Mode
30
Std. Deviation
23.683
Minimum
2
Maximum
110
Diklat2 Cumulative Frequency Valid
Minimal
Percent
Valid Percent
Percent
157
81.8
81.8
81.8
Menengah
20
10.4
10.4
92.2
Maksimal
15
7.8
7.8
100.0
192
100.0
100.0
Total
5. Deskripsi Responden Berdasarkan Pangkat Golongan Statistics PG N
Valid Missing
192 0
Mean
3.61
Median
3.00
Mode Std. Deviation
5 1.524
Minimum
1
Maximum
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PG Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
III/a
21
10.9
10.9
10.9
III/b
31
16.1
16.1
27.1
IIIc
46
24.0
24.0
51.0
III/d
7
3.6
3.6
54.7
IV/a
78
40.6
40.6
95.3
IV/b
9
4.7
4.7
100.0
192
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 Deskripsi Data Variabel
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
1. Variabel Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Statistics Spros1 N
Valid
192
Missing
0
Mean
105.74
Median
105.00
Mode
98
Std. Deviation
9.490
Minimum
87
Maximum
123
Spros Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
4
2.1
2.1
2.1
B
93
48.4
48.4
50.5
SB
95
49.5
49.5
100.0
192
100.0
100.0
Total
2. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar Statistics SUMBEL1 N
Valid Missing
192 0
Mean
22.36
Median
22.00
Mode Std. Deviation
21 2.463
Minimum
15
Maximum
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
SUMBEL2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STB
1
.5
.5
.5
TB
6
3.1
3.1
3.6
CUKUP
30
15.6
15.6
19.3
B
95
49.5
49.5
68.8
SB
60
31.2
31.2
100.0
192
100.0
100.0
Total
3. Variabel Frekuensi Mengakses Internet Statistics Freq N
Valid Missing
192 0
Mean
13.49
Median
12.00
Mode Std. Deviation
12 8.512
Minimum
1
Maximum
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Freq2 Cumulative Frequency Valid
STS
Percent
Valid Percent
Percent
140
72.9
72.9
72.9
TS
23
12.0
12.0
84.9
C
13
6.8
6.8
91.7
S
11
5.7
5.7
97.4
5
2.6
2.6
100.0
192
100.0
100.0
SS Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 Analisis Chi Square
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
1. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar terhadap Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta Spros * SUMBEL Crosstabulation SUMBEL STS Spros
TB
C
T
ST
Total
0
1
9
23
3
36
Expected Count
.2
1.1
5.6
17.8
11.2
36.0
% within Spros
.0%
2.8%
25.0%
63.9%
8.3%
100.0%
% within SUMBEL
.0%
16.7%
30.0%
24.2%
5.0%
18.8%
% of Total
.0%
.5%
4.7%
12.0%
1.6%
18.8%
Residual
-.2
-.1
3.4
5.2
-8.2
Std. Residual
-.4
-.1
1.4
1.2
-2.5
Count
1
5
16
49
36
107
Expected Count
.6
3.3
16.7
52.9
33.4
107.0
.9%
4.7%
15.0%
45.8%
33.6%
100.0%
100.0%
83.3%
53.3%
51.6%
60.0%
55.7%
.5%
2.6%
8.3%
25.5%
18.8%
55.7%
Residual
.4
1.7
-.7
-3.9
2.6
Std. Residual
.6
.9
-.2
-.5
.4
Count
0
0
5
23
21
49
Expected Count
.3
1.5
7.7
24.2
15.3
49.0
% within Spros
.0%
.0%
10.2%
46.9%
42.9%
100.0%
% within SUMBEL
.0%
.0%
16.7%
24.2%
35.0%
25.5%
% of Total
.0%
.0%
2.6%
12.0%
10.9%
25.5%
Residual
-.3
-1.5
-2.7
-1.2
5.7
Std. Residual
-.5
-1.2
-1.0
-.3
1.5
1
6
30
95
60
192
Expected Count
1.0
6.0
30.0
95.0
60.0
192.0
% within Spros
.5%
3.1%
15.6%
49.5%
31.2%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
.5%
3.1%
15.6%
49.5%
31.2%
100.0%
% within SUMBEL % of Total
Total
C
Count
% within Spros
B
TS
Count
% within SUMBEL % of Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio
df
sided)
16.365a
8
.037
20.151
8
.010
9.846
1
.002
Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
192
a. 6 cells (40.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .19.
Directional Measures Asymp. Std. Value Nominal by Nominal
Lambda
Goodman and Kruskal tau
Uncertainty Coefficient
Approx. Sig.
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.000
.000
.c
.c
SUMBEL Dependent
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.036
.012
.093d
SUMBEL Dependent
.034
.014
.001d
Symmetric
.049
.017
2.799
.010e
Spros Dependent
.053
.019
2.799
.010e
SUMBEL Dependent
.046
.016
2.799
.010e
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
e. Likelihood ratio chi-square probability.
Approx. Tb
Symmetric
a. Not assuming the null hypothesis.
d. Based on chi-square approximation
Errora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Approx. Sig.
Phi
.292
.037
Cramer's V
.206
.037
Contingency Coefficient
.280
.037
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Spros * Sumbel3 Crosstabulation Sumbel3 TS Spros
TB
23
3
36
Expected Count
6.9
17.8
11.2
36.0
% within Spros
27.8%
63.9%
8.3%
100.0%
% within Sumbel3
27.0%
24.2%
5.0%
18.8%
5.2%
12.0%
1.6%
18.8%
Residual
3.1
5.2
-8.2
Std. Residual
1.2
1.2
-2.5
Count
22
49
36
107
20.6
52.9
33.4
107.0
% within Spros
20.6%
45.8%
33.6%
100.0%
% within Sumbel3
59.5%
51.6%
60.0%
55.7%
% of Total
11.5%
25.5%
18.8%
55.7%
1.4
-3.9
2.6
Std. Residual
.3
-.5
.4
Count
5
23
21
49
9.4
24.2
15.3
49.0
% within Spros
10.2%
46.9%
42.9%
100.0%
% within Sumbel3
13.5%
24.2%
35.0%
25.5%
2.6%
12.0%
10.9%
25.5%
Residual
-4.4
-1.2
5.7
Std. Residual
-1.4
-.3
1.5
37
95
60
192
37.0
95.0
60.0
192.0
19.3%
49.5%
31.2%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
19.3%
49.5%
31.2%
100.0%
Residual
Expected Count
% of Total
Total
Total
10
Expected Count
B
T
Count
% of Total
C
C
Count Expected Count % within Spros % within Sumbel3 % of Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
13.762a
4
.008
Likelihood Ratio
16.206
4
.003
Linear-by-Linear Association
11.077
1
.001
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
192
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.94.
Directional Measures Asymp. Std. Value Nominal by Nominal
Lambda
Goodman and Kruskal tau
Uncertainty Coefficient
Approx. Sig.
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.000
.000
.c
.c
Sumbel3 Dependent
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.027
.011
.034d
Sumbel3 Dependent
.035
.014
.009d
Symmetric
.042
.018
2.292
.003e
Spros Dependent
.043
.018
2.292
.003e
Sumbel3 Dependent
.041
.018
2.292
.003e
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
e. Likelihood ratio chi-square probability.
Approx. Tb
Symmetric
a. Not assuming the null hypothesis.
d. Based on chi-square approximation
Errora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
Approx. Sig.
Phi
.268
.008
Cramer's V
.189
.008
Contingency Coefficient
.259
.008
N of Valid Cases
192
2. Pengaruh Pengalaman Mengajar terhadap Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
12.039a
4
.017
12.349
4
.015
Linear-by-Linear Association
.816
1
.366
N of Valid Cases
192
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.06.
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Approx. Sig.
Phi
.250
.017
Cramer's V
.177
.017
Contingency Coefficient
.243
.017
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Spros * MK Crosstabulation MK Junior Spros
TB
9
15
36
Expected Count
8.1
13.1
14.8
36.0
% within Spros
33.3%
25.0%
41.7%
100.0%
% within MK
27.9%
12.9%
19.0%
18.8%
6.2%
4.7%
7.8%
18.8%
Residual
3.9
-4.1
.2
Std. Residual
1.4
-1.1
.0
Count
18
37
52
107
24.0
39.0
44.0
107.0
% within Spros
16.8%
34.6%
48.6%
100.0%
% within MK
41.9%
52.9%
65.8%
55.7%
9.4%
19.3%
27.1%
55.7%
Residual
-6.0
-2.0
8.0
Std. Residual
-1.2
-.3
1.2
13
24
12
49
11.0
17.9
20.2
49.0
% within Spros
26.5%
49.0%
24.5%
100.0%
% within MK
30.2%
34.3%
15.2%
25.5%
6.8%
12.5%
6.2%
25.5%
2.0
6.1
-8.2
Std. Residual
.6
1.5
-1.8
Count
43
70
79
192
43.0
70.0
79.0
192.0
22.4%
36.5%
41.1%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
22.4%
36.5%
41.1%
100.0%
% of Total
Count Expected Count
% of Total Residual
Total
Total
12
Expected Count
B
Senior
Count
% of Total
C
Menengah
Expected Count % within Spros % within MK % of Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Directional Measures Asymp. Std. Errora
Value Nominal by Nominal
Lambda
Goodman and Kruskal tau
Uncertainty Coefficient
Approx. Tb
Approx. Sig.
Symmetric
.061
.029
2.021
.043
Spros Dependent
.000
.000
.c
.c
MK Dependent
.106
.050
2.021
.043
Spros Dependent
.033
.019
.013d
MK Dependent
.033
.018
.014d
Symmetric
.031
.017
1.805
.015e
Spros Dependent
.033
.018
1.805
.015e
MK Dependent
.030
.017
1.805
.015e
a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero. d. Based on chi-square approximation e. Likelihood ratio chi-square probability.
3. Pengaruh
Frekuensi Mengakses Internet terhadap Implementasi PERMENDIKBUD No. 22 tahun 2016 tentang standar proses pada Guru di SMK Negeri se-Kota Yogyakarta
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
5.320a
8
.723
Likelihood Ratio
5.871
8
.662
Linear-by-Linear Association
1.399
1
.237
Pearson Chi-Square
N of Valid Cases
192
a. 8 cells (53.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
Approx. Sig.
Phi
.166
.723
Cramer's V
.118
.723
Contingency Coefficient
.164
.723
N of Valid Cases
192
Directional Measures Asymp. Std. Value Nominal by Nominal
Lambda
Goodman and Kruskal tau
Uncertainty Coefficient
Approx. Sig.
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.000
.000
.c
.c
Freq Dependent
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.014
.011
.740d
Freq Dependent
.013
.010
.261d
Symmetric
.016
.012
1.297
.662e
Spros Dependent
.015
.012
1.297
.662e
Freq Dependent
.017
.013
1.297
.662e
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
e. Likelihood ratio chi-square probability.
Approx. Tb
Symmetric
a. Not assuming the null hypothesis.
d. Based on chi-square approximation
Errora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Spros * Freq Crosstabulation Freq STS Spros
TB
Count
SS
Total
1
1
1
36
26.2
4.3
2.4
2.1
.9
36.0
% within Spros
86.1%
5.6%
2.8%
2.8%
2.8%
100.0%
% within Freq
22.1%
8.7%
7.7%
9.1%
20.0%
18.8%
% of Total
16.1%
1.0%
.5%
.5%
.5%
18.8%
4.8
-2.3
-1.4
-1.1
.1
Std. Residual
.9
-1.1
-.9
-.7
.1
Count
74
15
9
7
2
107
78.0
12.8
7.2
6.1
2.8
107.0
% within Spros
69.2%
14.0%
8.4%
6.5%
1.9%
100.0%
% within Freq
52.9%
65.2%
69.2%
63.6%
40.0%
55.7%
% of Total
38.5%
7.8%
4.7%
3.6%
1.0%
55.7%
-4.0
2.2
1.8
.9
-.8
Std. Residual
-.5
.6
.7
.4
-.5
Count
35
6
3
3
2
49
35.7
5.9
3.3
2.8
1.3
49.0
% within Spros
71.4%
12.2%
6.1%
6.1%
4.1%
100.0%
% within Freq
25.0%
26.1%
23.1%
27.3%
40.0%
25.5%
% of Total
18.2%
3.1%
1.6%
1.6%
1.0%
25.5%
Residual
-.7
.1
-.3
.2
.7
Std. Residual
-.1
.1
-.2
.1
.6
140
23
13
11
5
192
Expected Count
140.0
23.0
13.0
11.0
5.0
192.0
% within Spros
72.9%
12.0%
6.8%
5.7%
2.6%
100.0%
% within Freq
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
72.9%
12.0%
6.8%
5.7%
2.6%
100.0%
Expected Count
Residual
Expected Count
Total
S
2
Residual
B
C
31
Expected Count
C
TS
Count
% of Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Spros * Freq4 Crosstabulation Freq4 C Spros
TB
Count
3
36
30.6
5.4
36.0
% within Spros
91.7%
8.3%
100.0%
% within Freq4
20.2%
10.3%
18.8%
% of Total
17.2%
1.6%
18.8%
2.4
-2.4
Std. Residual
.4
-1.0
Count
89
18
107
90.8
16.2
107.0
% within Spros
83.2%
16.8%
100.0%
% within Freq4
54.6%
62.1%
55.7%
% of Total
46.4%
9.4%
55.7%
-1.8
1.8
Std. Residual
-.2
.5
Count
41
8
49
41.6
7.4
49.0
% within Spros
83.7%
16.3%
100.0%
% within Freq4
25.2%
27.6%
25.5%
% of Total
21.4%
4.2%
25.5%
-.6
.6
.0
.2
163
29
192
Expected Count
163.0
29.0
192.0
% within Spros
84.9%
15.1%
100.0%
% within Freq4
100.0%
100.0%
100.0%
84.9%
15.1%
100.0%
Residual
Expected Count
Residual
B
Expected Count
Residual Std. Residual Total
Total
33
Expected Count
C
S
Count
% of Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Chi-Square Tests Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
1.591a
2
.451
1.791
2
.408
Linear-by-Linear Association
.850
1
.356
N of Valid Cases
192
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.44.
Directional Measures Asymp. Std. Value Nominal by Nominal
Lambda
Goodman and Kruskal tau
Uncertainty Coefficient
Approx. Sig.
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.000
.000
.c
.c
Freq4 Dependent
.000
.000
.c
.c
Spros Dependent
.003
.005
.515d
Freq4 Dependent
.008
.011
.453d
Symmetric
.007
.009
.718
.408e
Spros Dependent
.005
.007
.718
.408e
Freq4 Dependent
.011
.015
.718
.408e
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero.
e. Likelihood ratio chi-square probability.
Approx. Tb
Symmetric
a. Not assuming the null hypothesis.
d. Based on chi-square approximation
Errora
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Symmetric Measures Value Nominal by Nominal
N of Valid Cases
Approx. Sig.
Phi
.091
.451
Cramer's V
.091
.451
Contingency Coefficient
.091
.451
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 SURAT-SURAT
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192