SKRIPSI
Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Berbasis Web
Oleh : Zaki Mubarok 102091026316
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
i
Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Berbasis Web
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : ZAKI MUBAROK 102091026316
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
ii
SISTEM INFORMASI SPASIAL POTENSI PERIKANAN KABUPATEN CIREBON BERBASIS WEB
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : ZAKI MUBAROK 102091026316 Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 470 035 764
Rizal Bahaweres, S.Si, M.Kom
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durachman, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 30 Agustus 2010
Zaki Mubarok 102091026316
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat dan karunia-Nya. Tidak ada kebahagian yang lebih tinggi saat ini, selain rasa bahagia penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang disusun untuk melengkapi hasil penelitian dan pengembangan sistem yang telah penulis lakukan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon sebagai prasyarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat akhir pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Yusuf Durrahman, MIT, sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Viva Arifin, MMSI, sebagai Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Rizal Bahaweres, S.SI., M.Kom dan Ir. Bakri La Katjong MT, M. Kom, selaku dosen pembimbing yang selalu menyemangati dan telah memberikan banyak bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Muji Haryadi (alm) yang pernah membimbing penulis. 6. Seluruh dosen, staff karyawan dan teman di Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Bapak Ir. Masub (Kabid perikanan Budidaya), Dirja, S.Pi, Ibu Emilia Yunianti, SP, Sunarti, ST dan
seluruh staf pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Cirebon yang telah membantu penulis dalam melaksanakan riset skripsi ini. 8. Kedua orang tuaku tercinta (Mama dan Mimi), Kakak-kakakku Subhan Achjadi, Moh. Ali Achjadi, Nurrohman Achjadi dan Mahrus Achjadi serta kedua adikku Bahrul Ilmi dan Khaerul Anwar yang senantiasa selalu memberikan dukungan moril dan spiritual tiada henti yang tak pernah sanggup terbalaskan oleh penulis.
vi
9. Sahabat-sahabat TI-A angkatan 2002 (Icang, Ucup, Aguy, Fauzan, Bray, Jabir, Reza, Zainal, Yuli, Eka, Novi, Selvy, Ezy, Bary) dan Sahabat-sahabat TI-A angkatan 2002 lainnya yang selalu bersama dan
membantu penulis dalam
menyusun skripsi. 10. Sahabatku Masmian, Sidiq dan Hasan yang telah banyak membantu memberikan masukan selama penyusunan skipsi ini. Terimakasih, semoga kesuksesan selalu menyertai kalian. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Akhir
kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam memberikan
pemikiran baru yang dapat disumbangkan bagi pengembangan ilmu sains dan teknologi. Amin. Jakarta, Agustus 2010 Penulis
Zaki Mubarok 102091026316
vii
ABSTRAK
Zaki Mubarok – 102091026316, Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Berbasis Web. Dibimbing oleh Rizal Bahaweres, S.Si, M.Kom dan Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom.
Kabupaten Cirebon yang merupakan salah satu kabupaten paling timur Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 989,70 Km2, garis pantai 54 Km dan Luas areal tambak 7.500,0 Ha, Menjadikan Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah potensial usaha perikanan di propinsi Jawa Barat. Berdasarkan data perkembangan produksi perikanan tahun 2007, kabupaten cirebon menghasilkan produksi perikanan sebanyak 55.708 ton. Namun pada tahun 2008 nilai tersebut menurun menjadi 52.342,40 ton atau turun 6,04 %.(Dinas Kelautan dan Perikanan 2008 : 35). Penurunan hasil produksi ini disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah kurangnya pemanfaatan wilayah potensi yang ada, minimnya informasi, terbatasnya pemanfaatan teknologi dibidang perikanan dan lain sebagainya. Minimnya informasi tentang sumberdaya perikanan menyebabkan kurang optimumnya pemanfaatan sumberdaya perikanan yang ada, sehingga diperlukan adanya pemanfaatan teknologi informasi seperti pengembangan sistem informasi spasial potensi perikanan Kabupaten Cirebon. Sistem informasi ini menampilkan lokasi potensi perikanan misalnya lokasi tambak, Pangkalan Pendaratan Ikan dan Tempat Pengolahan Hasil Perikanan dan disajikan dalam bentuk spasial dan disajikan dalam berbasis web, hal ini akan menjadi kemudahan dalam penggunaannya, Serta kelengkapan data yang disajikan dapat dijadikan sumber acuan bagi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan potensi sektor perikanan yang ada. Dengan sistem ini diharapkan mampu memberikan alternatif solusi bagi Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Cirebon dalam memberikan gambaran suatu lokasi yang berpotensi dalam bidang Perikanan dengan detail dan sebagai salah satu wujud pelaksanan Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Sequensial Linier. Tools yang pengambangan digunakan yaitu AlovMap, Arcview, PHP dan Mysql.
Kata kunci : Potensi Perikanan, spasial, web.
viii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..............................................................................................
i
Halaman Judul .................................................................................................
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................
iii
Halaman Pengesahan .......................................................................................
iv
Kata Pengantar .................................................................................................
vi
Abstrak .............................................................................................................
viii
Daftar Isi ..........................................................................................................
ix
Daftar Tabel .....................................................................................................
xiv
Daftar Gambar..................................................................................................
xv
Daftar Lampiran ...............................................................................................
xvii
Daftar Simbol ...................................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ...........................................................................
4
1.3
Batasan Masalah ..............................................................................
5
1.4
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .......................................
6
1.4.1 Tujuan Penelitian ....................................................................
6
1.4.2 Manfaat Penelitian ..................................................................
6
Metodologi Penelitian ......................................................................
8
1.6. 1 Metode Pengumpulan Data ..................................................
8
1.5
ix
1.6
1.6. 2 Metode Pengembangan Sistem .........................................
9
Sistematika Penulisan ...................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11 2.1
2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi..................................................... 11 2.1.1
Definisi Sistem ................................................................... 11
2.1.2
Definisi Data dan Informasi ............................................... 11
2.1.3
Definisi Sistem Informasi ................................................. 12
Sistem Informasi Geografis ........................................................... 12 2.2.1
Geografis ............................................................................ 12
2.2.2
Definisi SIG ....................................................................... 12
2.2.3
Sumber Data SIG ............................................................... 14
2.2.4
SIG Berbasis Web .............................................................. 17
2.2.5
Peran Sistem Informasi Geografis Dalam Bidang Perikanan............................................................................ 18
2.3
Definisi Perikanan .......................................................................... 18 2.3.1
Pembudidaya Ikan .............................................................. 18
2.3.2
Pengelolaan Perikanan ....................................................... 18
2.3.3 Tambak ............................................................................. 19 2.4
Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau System DevelopmentLife Cycle (SDLC) ......................................................................... 19
2.5
Analisis Sistem............................................................................... 20 2.5.1 Cause and Effect ................................................................. 20
x
2.5.2 SOP ..................................................................................... 22 2.6
Desain Perangkat Lunak ................................................................ 22 2.6.1 Desain Data ......................................................................... 22 2.6.2 Desain Arsitektur ................................................................ 23 2.6.3 Desain Prosedural ............................................................... 23 2.6.4 Desain Interface ................................................................... 23
2.7
Tools Perancangan Sistem .............................................................. 24 2.7.1 ERD (Entity Relationship Diagram) ................................... 24 2.7.2 DFD (Data Flow Diagram) ................................................. 26 2.7.3 Spesifikasi Proses ................................................................ 28
2.8
2.9
Database ......................................................................................... 29 2.8.1
Pengertian Database ........................................................... 29
2.8.2
DBMS (Database Management System) ........................... 30
Perangkat Lunak Pengembangan Sistem ..................................... 30 2.9.1
Apache ............................................................................... 30
2.9.2. PHP .................................................................................... 30 2.9.3. MySQL ............................................................................... 32 2.9.4. AlovMap ............................................................................. 33 2.9.5. Java ..................................................................................... 34 2.9.6. Map Server .......................................................................... 35 2.9.7. Arcview .............................................................................. 36 3.0
Peta ................................................................................................ 39
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 41 3.1
Metode Pengumpulan Data .......................................................... 41 3.1.1 Metode Wawancara ........................................................... 41 3.1.2 Metode Observasi .............................................................. 41
3.2
Metode Pengembangan Sistem .................................................... 42 3.2.1 Analisis Sistem .................................................................... 42 3.2.2 Desain Sistem ...................................................................... 48 3.2.3 Kode ................................................................................... 49 3.2.4 Tes ...................................................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 52 4.1
Gambaran Umum Kabupaten Cirebon........................................... 52 4.1.1 Profil Dinas Kelautan da Perikanan .................................... 54 4.1.2 Struktur Organisasi ............................................................... 56 4.1.3 Kedudukan ......................................................................... 62 4.1.4 Tugas Pokok ....................................................................... 63 4.1.5 Fungsi .................................................................................. 63
4.2
Analisis Sistem .............................................................................. 64 4.2.1 Analisis Sistem Yang Berjalan .......................................... 65 4.2.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan ........................................ 72
4.3
Desain Sistem................................................................................ 78 4.3.1 Desain Data ....................................................................... 78 4.3.2 Desain Arsitektural ........................................................... 86
xii
4.3.3 Desain Prosedural .............................................................. 100 4.3.4 Desain Interface ................................................................. 103 4.4
Kode .................................................................................................. 108
4.5
Tes ..................................................................................................... 108
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN .......................................................... 113 5.1
Kesimpulan ....................................................................................... 113
5.2 Saran ................................................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 115 LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tabel Simbol- Simbol Yyang Digunakan Di diagram E-R ........... 25 Tabel 2.2 Perbedaan symbol DFD Yourdan and De Marco (Gane and Sarson).........................................................................................
26
Tabel 2.3 Simbol Dasar Aliran Data Gane & Sarson ..…………….............. 27 Tabel 4.1 Tabel Cause and Effect Analysis .................................................... 68 Tabel 4.2 Tabel Solusi Permsalahan ............................................................... 70 Tabel 4.3 Tabel Kebutuhan Sistem ................................................................. 74 Tabel 4.4 Tabel tabel_php ............................................................................... 81 Tabel 4.5 Tabel tabel_desa .............................................................................. 81 Tabel 4.6 Tabel tabel_kecamatan .................................................................... 82 Tabel 4.7 Tabel tabel_pemanfaatan_tambak ................................................... 82 Tabel 4.8 Tabel tabel_ppi ................................................................................ 83 Tabel 4.9 Tabel tabel_buku_tamu.................................................................... 84 Tabel 4.10 Tabel tabel_berita........................................................................... 85 Tabel 4.11 Tabel tabel_user ............................................................................. 85 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Sistem Dengan Metode Black Box...................... 109
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Peta Kabupaten Cirebon...............................................................
2
Gambar 1.2 Model Sekuensial Linear .............................................................
9
Gambar 2.1 Data yang diolah menjadi informasi ............................................ 11 Gambar 2.2 Permodelan Data SIG................................................................... 14 Gambar 2.3 System Development Life Cycle (Sekuensial Linier)……………………… …………. ………………..…...
20
Gambar 2.4 Fishbone Diagram ........................................................................ 21 Gambar 2.5 Desain Perancangan Sistem ......................................................... 22 Gambar 2.6 Struktur Model Analisis ............................................................... 24 Gambar 2.7 Arsitektur AlovMap ..................................................................... 34 Gambar 3.1 Ilustrasi Metodologi Penelitian Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Berbasis Web ............... 51 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon ...................................................................... 64 Gambar 4.2 Flowchart Sistem Potensi Perikanan yang berjalan ..................... 65 Gambar 4.3 Bagan Alir Sistem Yang Diusulkan.............................................. 73 Gambar 4.4 SOP untuk Aplikasi .....................................................................
77
Gambar 4.5 Entity Relationalship Diagram ................................................... 79 Gambar 4.6 Relasi Tabel.................................................................................. 80 Gambar 4.7 Context Diagram .......................................................................
xv
86
Gambar 4.8 Diagram Level 1 ....................................................................... 87 Gambar 4.9 Diagram Rinci Level 2 Proses 1 ............................................... 89 Gambar 4.10 Diagram Rinci Level 2 Proses 2 ............................................... 90 Gambar 4.11 Diagram Rinci Level 2 Proses 3 . .............................................. 91 Gambar 4.12 Diagram Rinci Level 2 Proses 4 . ............................................. 92 Gambar 4.13 Diagram Rinci Level 2 Proses 5 ............................................... 93 Gambar 4.14 Spesifikasi Proses Peta Potensi ................................................. 94 Gambar 4.15 Spesifikasi Proses Data Tabular................................................. 95 Gambar 4.16 Spesifikasi Proses Pengaturan Data Tabular.............................. 96 Gambar 4.17 Spesifikasi Proses lihat profil .................................................... 97 Gambar 4.18 Spesifikasi Proses Berita.......................................................... 98 Gambar 4.19 Spesifikasi Proses Pengatura Berita............................................ 99 Gambar 4.20 Spesifikasi Proses Buku Tamu.................................................... 100 Gambar 4.21 Struktur Menu User..................................................................... 101 Gambar 4.22 Struktur Menu Admin................................................................. 102 Gambar 4.23 Desain Input Log In ................................................................... 103 Gambar 4.24 Desain Input Berita. ................................................................... 104 Gambar 4.25 Desain Input Buku Tamu............................................................ 105 Gambar 4.26 Desain Output Peta Potensi Perikanan........................................ 106 Gambar 4.27 Desain Output Data Tabular........................................................ 106 Gambar 4.28 Desain Output Berita................................................................... 107 Gambar 4.29 Desain Output Buku Tamu.......................................................... 107
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Wawancara
Lampiran II State Transition Diagram Lampiran III Desain Output Lampiran IV Print Screen Lampiran V Source Code
xvii
DAFTAR SIMBOL
DFD (Data Flow Diagram) Menurut Andri Kristanto ( 2003 :37) Nama simbol
Gambar Simbol
Asal atau tujuan data
Aliran data
Proses yang mengubah aliran data
Penyimpanan
STATE TRANSITION DIAGRAM (STD) Menurut Roger, S. Pressman No
Simbol
Name
Keterangan
1
Tindakan
Menggambarkan tindakan yang diambil jika suatu even terjadi
2
Tampilan
Menggambarkan tayangan atau layer yang tampil
xviii
DAFTAR SIMBOL ERD (Entity Relationship Diagram) Menurut Al- Bahra Bin Ladjamuddin B ( 2004 : 123)
Nama simbol
Gambar Simbol
Himpuna Entitas E E
Atribut a sebagai key
a
Himpunan Relasi R
R
Link
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumberdaya perikanan merupakan sumber daya alam yang dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi untuk suatu daerah atau pemerintahan. Indonesia dengan luas lautan sekitar 5,8 juta km² dan panjang pantai kurang lebih 81.000 km memiliki potensi pendapatan ekonomi dari bidang perikanan cukup besar. Begitu pula dengan kabupaten Cirebon yang merupakan salah satu kabupaten paling timur Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 989,70 Km2, garis pantai 54 Km dan Luas areal tambak 7.500,0 Ha, Menjadikan Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah potensial usaha perikanan di propinsi Jawa Barat.
Secara geografis kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten yang berada paling timur Provinsi Jawa Barat dengan posisi lintang 6˚30' - 7˚00' LS dan 108˚40' - 108˚48' BT. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, kota Cirebon dan Laut Jawa, Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Jarak terjauh arah barat-timur sepanjang 54 km dan utara-selatan 39 km meliputi 40 kecamatan, 412 desa dan 12 kelurahan dengan ibukota kabupaten di Sumber.
1
2
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Cirebon
Berdasarkan data perkembangan produksi perikanan tahun 2007, kabupaten cirebon menghasilkan produksi perikanan sebanyak 55.708
ton.
Namun pada tahun 2008 nilai tersebut menurun menjadi 52.342,40 ton atau turun 6,04 %.(Dinas Kelautan dan Perikanan 2008 : 35). Penurunan hasil produksi ini disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah kurangnya pemanfaatan wilayah potensi tambak yang ada, minimnya informasi, terbatasnya pemanfaatan teknologi dibidang perikanan dan lain sebagainya.
Minimnya informasi tentang sumberdaya perikanan menyebabkan kurang optimumnya pemanfaatan sumberdaya perikanan yang ada, sehingga diperlukan adanya pemanfaatan teknologi informasi seperti Sistem Informasi Geografis untuk Perikanan yang diharapkan dapat mampu memberikan suatu gambaran dan suatu
3
tampilan spasial tentang sumber-sumber atau spot-spot perikanan di wilayah Kabupaten Cirebon dengan menggabungkan faktor-faktor
yang mendukung
tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil perikanan. Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk memetakan kondisi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi dan dapat juga dipakai untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi
geografi.
Teknologi
ini
berkembang
pesat
sejalan
dengan
perkembangan teknologi informatika atau teknologi komputer. Informasi permukaan bumi telah berabad-abad disajikan dalam bentuk peta. Peta-peta umum (general purpose) menggambarkan suatu topografi suatu daerah ataupun batasbatas (administrative) suatu wilayah atau Negara. Sedangkan peta tematik (thematic) secara khusus menampilkan distribusi keruangan (sepatial distribution) kenampakan-kenampakan seperti geologi, geomorfologi, tanah, vegetasi, atau sumber daya alam lainnya. Pengelolaan data SIG tersebut akan memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi ini karena disajikan dalam bentuk spasial, hal ini akan menjadi kemudahan dalam penggunaannya, Serta kelengkapan data yang disajikan, ditambah lagi jika disajikan berbasis web sehingga dapat diakses oleh siapa saja. Namun, hingga saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon belum mempunyai sistem informasi yang mana dapat dijadikan sumber acuan bagi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan potensi sektor perikanan yang ada.
4
Aplikasi web dijelaskan sebagai aplikasi berbasis HTTP yang berinteraksi yang dapat menerima pada mesin pemproses (Hadley, 2006). Saat ini
web
merupakan salah satu sumber informasi yang banyak dipakai. Berbagai aplikasi web dibuat dengan tujuan agar pemakai dapat berinteraksi dengan penyedia informasi dengan mudah dan cepat melalui dunia internet. Aplikasi web tidak lagi terbatas sebagai pemberi informasi yang statis. Melainkan juga mampu memberikan informasi yang berubah secara dinamis dengan cara melakukan koneksi terhadap database (Kadir, 2002). Berdasarkan uraian tersebut di atas, saya selaku penulis tertarik untuk mengangkat topik “Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon Berbasis Web”. Dengan harapan mampu memberikan alternatif solusi bagi Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Cirebon dalam memberikan gambaran suatu lokasi yang berpotensi dalam bidang Perikanan dengan detail dan sebagai salah satu wujud pelaksanan Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, maka masalah yang akan penulis bahas meliputi : a.
Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat menampung semua data-data potensi Perikanan yang dipetakan, sehingga mempermudah pihak Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Cirebon dalam mengolah data untuk pengembangan selanjutnya.
5
b.
Bagaimana
aplikasi
sistem
informasi
potensi
Perikanan
kabupaten Cirebon tersebut diimplementasikan ke dalam Sistem Informasi Berbasis Web sehingga mudah di akses oleh pihak yang berkepentingan dan masyarakat luas.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dalam penelitian ini di berikan beberapa batasan masalah agar memudahkan dalam melakukan penelitian yang disesuaikan dengan keterbatasan waktu penelitian. Adapun batasan masalah tersebut sebagai berikut: 1.
Data potensi perikanan yang digunakan pada penelitian ini adalah data Potensi Perikanan Budi daya dan Perikanan Tangkap Kabupaten Cirebon.
2.
Potensi Perikanan yang dimaksud disini adalah informasi Lokasi Potensi Pemanfaatan tambak, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Pengolahan Hasil Perikanan di kabupaten cirebon.
3.
Infomasi ditampilkan dalam bentuk data spasial dan tabular.
4.
Pembuatan Sistem Informasi dilakukan dalam penelitian ini hanya dilakukan dengan basis web secara off line.
5.
Penelitian ini tidak membahas segi analisis kesesuaian lahan dan Kemanaan system.
6.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak PHP Script Language version 5.2.1 sebagai bahasa pemograman,
6
AlovMap untuk menampilkan data raster maupun vektor di internet, Arcview 3.3 untuk digitasi peta dan Apache Web Server version 2.2.4 sebagai web
server, dan untuk Web
Browsernya penulis
menggunakan Mozila Firefox 3.1.
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.4.1
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah Sistem Informasi
Spasial Potensi Perikanan di kabupaten Cirebon berbasis web yang diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam melakukan kegiatan terkait dengan perikanan wilayah Kabupaten Cirebon. . 1.4.2
Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis •
Menerapkan ilmu yang telah diperoleh diperkuliahan sebagai salah satu dari trilogi perguruan tinggi.
•
Menambah wawasan penulis tentang teknologi informasi, khususnya dalam lingkup pembuatan dan pengembangan aplikasi berbasis web pada instansi dan dapat membandingkan teori-teori yang didapatkan dari perkuliahan kedalam kenyataan dilapangan.
7
•
Membantu instansi dalam memberikan informasi kepada masyrakat secara umum tentang daerah yang berpotensi pada sektor Perikanan di Kabupaten Cirebon.
•
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat akhir Jurusan Teknik Informatika fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Bagi Instansi •
Memudahkan instansi dalam memberikan informasi mengenai potensi Perikanan di Kabupaten Cirebon.
•
Sebagai wujud meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan
memperhatikan
faktor
efisiensi
dan
efektifitas
penyelengaraan pemerintahan. •
Dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya bagi instansi karena laporan dapat dilakukan secara online.
•
Dengan
penelitian
yang
dilakukan,
diharapkan
dapat
memberikan kontribusi pemikiran bagi instansi atau masukan bagi manajemen instansi didalam mengambil keputusan. c. Bagi Umum Dengan penelitian yang dilakukan, semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat pada umumnya dan civitas akademika kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8
1.5 Metode Penelitian Agar didapatkan hasil yang akurat dan obyektif, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data 1. Studi Pustaka Pengumpulan buku-buku yang dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan dan pengembangan Sistem pada Dinas Kelautan dan Perikanan. 2. Wawancara Metode Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada pihak-pihak terkait,
dalam hal ini penulis
melakukan wawancara ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, masyarakat dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. 3. Observasi Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan datang langsung ke lapangan.
b. Metode Perancangan Sistem Metode sekuensial linear merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem. Model sekuensial linear dapat dilihat pada Gambar 1.2 dibawah ini :
9
Pemodelan sistem informasi analisis
desain
kode
tes
Gambar 1.2 Model Sekuensial Linear (Pressman, 2002:37)
1.6 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Adapun isi dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentag latar belakang masalah, manfaat penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ni menguraikan secara garis besar tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar penulisan skripsi, diantaranya mengenai perikanan, teori-teori sistem informasi dan bahasa pemrograman yang dipakai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini menjelaskan metode pengembangan sistem yang digunakan sebagai sistem usulan, yaitu mengenai perencanaan, analisis sistem, disain sistem, dan penggunaan sistem.
10
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang metodologi dalam pengembangan Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon berbasis web dengan menggunakan Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan Sistem.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan dari semua pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi Pengembangan Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon berbasis web selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1
Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat dan sebagainya)
yang bekerjasama-sama untuk melakukan suatu maksud. (Purwadarminta :1983). 2.1.2
Definisi Data dan Informasi Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak
berarti bagi pemakai, sedangkan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti (McLeod, 1996 : 18). Informasi adalah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konversi-konversi yang umum digunakan dalam representasinya (Purwadarminta :1983). Hubungan Data dan Informasi dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut (Jogiyanto, 1999 : 693) :
Input
Proses
Output
DATA
DIOLAH
INFORMASI
(belum berarti)
(bentuk yang lebih berarti)
Gambar 2.1. Data yang diolah menjadi informasi
11
12
2.1.3
Definisi Sistem Informasi Sistem Infomasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia
yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi (Aziz dkk, 2006 : 3). 2.2
Sistem Informasi Geografis 2.2.1 Geografis Geografis adalah Informasi mengenai permukaan bumi dan semua obyek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. (Aziz dkk, 2006 :13). Isitilah “Geografis” merupakan bagian dari spasial (keruangan). Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian atau tertukar hingga timbul istilah yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini mengandung pengertian yang sama di dalam konteks SIG. Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. (Prahasta, 2002 : 49) 2.2.2 Definisi SIG Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Definisi-definisi GIS menurut beberapa Pustaka:
13
a.
Menurut Foote (dalam Prahasta, 2002 : 55) Sistem informasi geografi adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinatkoordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasioperasi yang mengelola data tersebut.
b. Menurut Gistut (dalam Prahasta, 2005 : 55).Sistem informasi geografi adalah sistem yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu, data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. Sistem informasi geografi dirancang sedemikian rupa agar pemakai dapat melakukan analisis, manipulasi, dan simulasi sehingga dapat diambil kesimpulan-kesimpulan yang menjadi dasar diambilnya keputusan-keputusan. SIG memiliki perbedaan pokok dengan sistem informasi lain. Perbedaan ini justru menjadi ciri karakterisitiknya. SIG mengaitkan data atributtal dengan data spasial. SIG memberi analisis keruangan terhadap data atribut tersebut.
14
Sistem informasi geografi menjelaskan dimana, bagaimana, dan apa yang akan terjadi secara keruangan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular dan grafis. Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat baik lunak dan keras, serta objek permasalahan. Secara diagram model SIG dapat digambarkan sebagai berikut: Model Dunia Nyata
Realitas Fisik
Fenomena Aktual: 1. Propertise 2. connections
Entity: 1. Tipe 2. Atribut 3. Relasi
Peta-peta / laporan Simbol, garis, titik, teks, dll
Model Data
Objek: 1. tipe 2. Atribut 3. Relasi 4. Geometri 5. Kualitas
Basis Data
Objek: 1. tipe 2. Atribut 3. Relasi 4. Geometri 5. Kualitas
Gambar 2.2. Pemodelan Data SIG
2.2.3
Sumber Data SIG SIG memerlukan data masukkan agar dapat berfungsi dan
memberikan informasi lain hasil analisisnya data masukkan tersebut dapat diperoleh dari:
15
1. Data Lapangan Data ini diperoleh langsung dari pengukuran lapangan secara langsung seperti misalnya sanitasi air, curah hujan suatu wilayah dan sebagainya. 2. Data Peta Peta bisa merupakan data dan dapat pula sebagai informasi dalam keutamaannya dengan aspek analisa keruangan, dimana basisnya adalah data keruangan, maka dalam kesempatan tersebut peta merupakan data. Peta merupakan informasi apabila telah melakukan analisa terhadap sekumpulan data spasial tersebut, misalnya telah dilakukan analisa overlay (tumpang susun) korelasi dan sebagainya. Informasi yang terekam pada peta kertas atau film icon di versikan kedalam bentuk dijital. Misalnya peta geologi, peta tanah dan sebagainya. Apabila data sudah terekam dalam bentuk peta, tidak lagi diperlukan data lapangan kecuali untuk pengecekan kebenarannya. Peta yang data grafis, data tekstual, dan segala atributnya tersimpan pada komputer (dalam format digital) disebut peta digital. Jenis peta ini mulai dikembangkan pada era 80-an, seiring berkembangnya teknologi komputer. Jenis data digital terdiri atas dua jenis, yakni:
16
a. Model Data vektor Pada
model
data
vektor,
data
spasial
ditampilkan,
ditempatkan dan disimpan sebagai titik-titik, poligon, garis atau kurva beserta atributnya. Pada model data ini, poligon, garis, atau kurva merupakan kumpulan titik-tititk terurut yang menghubungkan. Pada poligon, titik awal dan titik akhir memiliki nilai koordinat yang sama, sehingga bentuknya menjadi tertutup sempurna. b. Data raster Pada model ini, data spasial ditampilkan, ditempatkan dan disimpan dalam struktur matriks atau kumpulan piksel yang membentuk grid. Setiap piksel memiliki koordinat dan resolusi (ukuran objek di permukaan bumi yang mewakli oleh satu piksel) tertentu. Akurasi peta akan bergantung pada resolusi setiap piksel, semakin kecil resolusinya, semakin akurat
peta,
dan
semakin
detail
objek
peta
dapat
digambarkan. Contoh peta dijital berbentuk raster misalnya peta dijital dalam format geotiff. Format geotiff dapat dibentuk dari format gambar tiff dengan penambahan informasi referensi geografis
17
2.2.4
SIG berbasis Web Sistem informasi geografis berbasis Web yaitu suatu aplikasi
berbasis SIG yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser apakah aplikasi tersebut dalam suatu jaringan komputer global yaitu internet ataupun dalam jaringan komputer berbasis LAN atau dalam suatu PC namun memiliki dan terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam web servernya. SIG internet adalah suatu aplikasi SIG berbasis internet, artinya aplikasi tersebut sudah terkoneksi dan berjalan dalam suatu jaringan global yaitu internet. 2.2.5
Peran Sistem Informasi Geografis Dalam Bidang Perikanan Pada Sektor Perikanan, Peranan Sistem Informasi Geografis
digunakan sebagai alat bantu dalam mengelola informasi. Karena dalam penyajian informasi tidak hanya berupa data tekstual (atribut, keterangan atau angka-angka) saja. Tetapi juga membutuhkan data grafis peta dalam bentuk data yang terhubung secara digital. Sehingga akan akan memberikan kemudahan berkomunikasi, sharing informasi, kerjasama, penanaman modal dan sebagainya (Prahasta, 2007:29).
18
2.3 Definisi Perikanan Menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2004
tentang perikanan, Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan suber daya ikan dan lingkungannya mulai dari produksi, pengolahan sampai pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 2.3.1 Pembudidaya ikan Pembudidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya. (UU nomor 31 Tahun 2004 : 1). 2.3.2 Pengelolaan Perikanan Pengelolaan Perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi
dalam
pengumpulan
informasi,
analisis,
perencanaan,
konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan dibidang perikanan, yang dilakukakan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati dan tujuan yang telah disepakati. (UU nomor 31 Tahun 2004 : 1).
19
2.3.3 Tambak Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan "tambak" ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang (http://id.wikipedia.org/wiki/Tambak_Ikan)[22 Agustus 2010]. 2.4.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Systems Development Life Cycle (SDLC) Sistem Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu urutan atau tahapan
dari aktifitas yang berhubungan erat, yang dikerjakan oleh orang-orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai akhir (end user) dengan tujuan untuk membangun sistem informasi yang berbasiskan komputer (computer based information) (McLeod, 1995 : 18). Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan “siklus kehidupan klasik” atau “model air terjun (Waterfall)” yang melingkupi aktivitasaktivitas sebagai berikut : 1.
Rekayasa sistem, yaitu mengumpulkan kebutuhan pada tingkat sistem, tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis, misalnya jadwal proyek (feasibility study), dan cakupan (scope) sistem yang akan di bangun.
20
2.
Analisis,
yaitu
memahami
sistem
yang
sedang
berjalan,
mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya. 3.
Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur dan desain prosedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem pemesanan yang diusulkan.
4.
Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer).
5.
Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem informasi nilai dan kelulusan siswa yang telah dibuat. (Pressman, 2002 : 37) Pemodelan sistem informasi analisis
desain
kode
tes
Gambar 2.3. System Development Life Cycle (Sekuensial Linier) (Pressman, 2002 : 37)
2.5
Analisis Sistem 2.5.1
Cause And Effect Cause and Effect Analysis adalah sebuah teknik tempat masalah
dipelajari untuk menentukan penyebab – penyebab dan akibat – akibatnya. (Whitten, Bentley & Dittman. 2004 : 194). Cause and Effect Analysis merupakan cara mengekspresikan hypotheses tentang penyebab masalah atau mengapa tidak terjadi sesuatu
21
yang diinginkan, Adapun cara untuk mengatur grafis ide untuk menimbulkan efek dan analisis dapat digambarkan pada diagram fishbone. Fishbone diagram adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor penyebab masalah dan akibat yang ditimbulkan. Manfaat dari fishbone diagram antara lain mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah serta membangkitkan ide-ide untuk mengatasi permasalahan tersebut (Anne Y. A., 2010).
Gambar 2.4 Fishbone Diagram (Sumber : http://www.qaproject.org/)
Bila menggunakan diagram tulang ikan, menyebabkan beberapa kategori dapat diterapkan. Beberapa kategori yang sering digunakan adalah: 1. Sumber daya manusia, metode, bahan, pengukuran, dan peralatan 2.
Klien, pekerja, persediaan, lingkungan, dan prosedur
3.
Apa, bagaimana, kapan, di mana
22
2.5.2 SOP Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan (Atmoko, 2009).
2.6
Desain Perangkat Lunak
Gambar 2.5. Desain Perancangan Sistem (Pressman, 2002 : 401)
2.6.1 Desain Data Desain data mentransformasi model domain informasi yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan untuk mengimplementasi perangkat lunak. Objek dan hubungan data yang
23
ditetapkan dalam diagram hubungan entitas (Entity Relatinship Diagram) dan isi data detail yang digambarkan di dalam kamus data, menjadi basis bagi aktivitas desain data (Pressman, 2002 : 400). 2.6.2 Desain Arsitektur Desain arsitektur menentukan hubungan di antara elemen-elemen struktural utama dari program. Representasi desain tersebut - kerangka kerja modural dari sebuah program komputer – dapat diperoleh dari model – model analisis dan interaksi subsistem yang ditentukan dalam model analisis (Pressman, 2002 : 400). 2.6.3 Desain Prosedural Desain prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural dari arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari komponenkomponen perangkat lunak. Informasi yang diperoleh STD berfungsi sebagai dasar bagi desain prosedural (Pressman, 2002 : 400). 2.6.4 Desain Interface Desain interface menjelaskan internal dan eksternal antarmuka program serta desain antarmuka manusia. Internal dan eksternal desain antarmuka yang berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis model (Pressman, 2002 : 400).
24
2.7
Toools Peranccangan Sistem
Gambar 2.6 2 Strukturr Model Anallisis (Pressm man, 2002 : 354)
Addapun toolss yang diggunakan un ntuk peranccangan systtem berdasarkan struktur model m analisis adalah seebagai beeriikut :
2.77.1
ERD D ( Entity Relationship R p Diagram) ERD adalah model m data yang mennggunakan beberapa notasi n
unttuk menggambarkan data d dalam m konteks entitas e dan hubungan yang diddeskripsikann oleh dataa tersebut. (Whitten, 2004 281)). ERD ( Entity E Reelationship
Diagram))
merupak kan
suatuu
model
jaringan
yang
meenggunakann susunan data d yang disimpan d daalam sistem m secara ab bstrak yanng juga merrupakan moodel jaringan n data yangg menekankkan pada strruktur – struktur s dann relationshhip data (Laadjamuddinn, 2004:123)). Adapun notasi n – notasi n simbbolik di dalaam diagram m E-R yang dapat kita gunakan seeperti gam mbar pada tabel t 2.1 beerikut ini:
25
Tabel 2.1 Simbol - Simbol yang digunakan di diagram E-R (Ladjamuddin, 2004 : 130)
Nama simbol
Gambar Simbol
Himpunan Entitas E
E
Atribut a sebagai key
a
Himpunan Relasi R
R
Link 1. Persegi panjang menyatakan Himpunan Entitas entitas.
1. Lingkaran / Elips, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi). 2. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi / relasi. 3. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya. 4. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan Banyaknya garis cabang dengan pemakaian angka ( 1 dan 1 untuk relasi satu–ke-
26
satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak). 2.7.2 DFD ( Data Flow Diagram) DFD adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. (Whitten, 2004 : 715). Menurut Ladjamuddin (2004: 72-23) ada 2 (dua) teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco, adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan DFD teknik Gane&Sarson , berikut ini adalah gambar pada tabel 2.2 tentang perbedaan simbol DFD yang digunakan oleh beberapa perancang sistem :
Tabel 2.2 Perbedaan symbol DFD Yourdan and De Marco (Gane and Sarson)
Nama Simbol
Simbol DFD Versi Yourdan and De Marco
Simbol DFD Versi Gane and Sarson
Arus data Proses
Idenrtifikasi Deskripsi Proses Lokasi Fisik (opsional) Deskripsi Proses
Penyimpanan Data Identifikasi Proses
Entitas Luar
27
Arus Material Penyimpanan Data yang ditunjukan berulang kali pada suatu diagram
Identifikasi
N Baris untuk N Pengulangan (tidak termasuk yang pertama)
Simpanan luar yang ditunjukan berulang kali pada satu diagram
Adapun menurut Andri Kristanto (2003:37) Simbol Gene& Sarson hanya
menggunakan
empat
buah
simbol
sehingga
pemakaiannya seperti gambar pada tabel 2.3 berikut ini: Tabel 2.3 Simbol Dasar Aliran Data Gane& Sarson
Nama simbol Asal atau tujuan data
Aliran data
Proses yang mengubah aliran data
Penyimpanan
Gambar Simbol
sederhana
28
2.7.3
Spesifikasi Proses Menurut Andri Kristanto (2003:67), Spesifikasi proses adalah
suatu pendekskripsian yang terjadi pada level paling dasar dalam DFD. Selain itu dalam spesifikasi proses ada bagian yang harus dilakukan ketika masukan diubah menjadi keluaran. Berbagai bentuk spesifikasi proses dapat digunakan dengan syarat: a. Dapat diverifikasikan oleh pemakai dan penganalisa sistem b. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan pemakai yang bervariasi c. Dapat digunakan oleh pemograman sebagai referensi dalam pembuatan program. Spesifikasi proses penekanan pada user interface merupakan spesifikasi proses yang berorientasikan pada user interface bentuknya sangat mudah dan sering digunakan oleh pemakai karena tampilannya yang mudah dimengerti dan jelas. Ada 3 bentuk dari spesifikasi proses yang berorientasikan pada user interface yaitu : data entry, report dan data processing. a. Data Entry Spesifikasi
proses
dengan
jenis
data
mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Bentuk Tampilan Layar 2. Tempat penyimpanan. 3. Perintah 4. Validasi setiap item data
entry
harus
29
b. Report Spesifikasi
proses
dengan
jenis
data
entry
harus
mendeskripsikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Bentuk keluaran atau bentuk laporan yang dicetak 2. Bentuk tampilan layar 3. Perintah 4. Sumber Data 5. Proses awal yang mendeksripsikan proses apa yang harus dilakukan sebelum laporan dicetak. c. Data Processing Spesifikasi proses dengan jenis data processing biasanya hanya mendeskripsikan proses apa yang harus dilakukan. Tampilan layar tidak perlu dideskripsikan karena biasanya hanya berupa tampilan yang menunjukan kemajuan proses. Kecuali bila proses tersebut membutuhkan data masukan maka tampilan yang muncul di layar harus dideskripsikan. 2.8
Database 2.8.1 Pengertian Database Menurut Date (dalam Abdul Kadir, 1999 : 9) Database ( basis data) adalah dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi. System basis data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
30
2.8.2 DBMS ( Database Management System) DBMS diartikan sebagai suatu program computer yang digunakan untuk
memasukan,
mengubah,
menghapus,
memanipulasi,
dan
memperoleh data informasi dengan praktis dan efisien. Komponen Utama DBMS dibagi menjadi empat yaitu: perangkat keras, data, perangkat lunak dan pengguna (Kadir, 1999:17).
2.9
Perangkat Lunak Pengembangan Sistem 2.9.1. Apache Apache merupakan web server yang saat ini telah digunakan hampir dari 60% oleh server di dunia, banyaknya server yang memanfaatkan Apache sebagai web server-nya disebabkan karena sifat sotfware ini sangat fleksibel dan dapat digunakan pada berbagai platform seperti Linux dan Windows. Web server ini mampu mendukung berbagai bahasa pemrograman yang sifatnya server side seperti : PHP, Perl, CGI, Java, WML dan lain sebagainya. Distribusi program Apache dapat didownload secara gratis pada alamat http://www.apache.org (Bunafit, 2005 : 3).
2.9.2. PHP PHP adalah bahasa (scripting language) yang dirancang secara khusus untuk penggunaan pada web. PHP adalah tool untuk membuat halaman web dinamis(Simamarta, 2006:30). Kaya akan fitur yang
31
membuat perancangan Web dan pemograman lebih mudah, PHP digunakan pada 13 juta domain (menurut survai Netcarft pada (www.php.net/usage.php).
PHP
kependekan
untuk
Hypertext
Preprocessor. Pada awal pengembangannya oleh Rasmus Leodorf, dia menyebutkan sebagai tools Personal Home Page. PHP
(PHP:
Hypertext
Preprocessor)
merupakan
bahasa
pemrograman scripting yang bersifat open source. Program ini bersifat server side, artinya tanpa adanya server yang berjalan disisinya, script program PHP tidak dapat dijalankan. Pada umumnya, program PHP selalu berjalan menggunakan program apache sebagai web server-nya. Kedua program tersebut sama-sama memiliki lisensi General Public License (GPL) dan dapat diperoleh secara gratis pada alamat http://www.php.net (Bunafit, 2005 : 4). Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu (Sutarman, 2003 : 109) : 1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi 2. PHP dapat berjalan dalam sistem operasi yang berbeda 3. PHP diterbitkan secara gratis 4. PHP dapat berjalan pada webserver Microsoft Personal Web Server (PWS), Apache, Internet Information Server (IIS), Xitami dan sebagainya 5. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded atau bisa diletakkan dalam tag Hyper Text Markup Language (HTML)
32
6. PHP termasuk server side programming 7. PHP juga mendukung beberapa sistem database seperti : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, Generic ODBC, Postgres SQL. 2.9.3. MySQL MySQL adalah sistem manajemen database relasional atau Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL. MySQL merupakan sebuah database paling populer saat ini yang pernah dibuat, didistribusikan dan didukung oleh sebuah perusahaan yang bernama MySQL AB. MySQL juga dapat digunakan diberbagai Sistem Operasi misalnya : LINUX, UNIX, WINDOWS (Syafi’i, 2005 : 5). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu Structured Query Language (SQL). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Didik, 2003 : 1). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source codenya (Firrar, 2002 : 1). Database MySQL mampu menangani data yang sangat besar hingga ukuran Giga byte, dengan kemampuan daya tampung ini, maka MySQL sangat cocok digunakan untuk meng-cover data pada perusahaan baik yang kecil sampai perusahaan besar (Bunafit, 2005 : 3).
33
2.9.4 Alov Map AlovMap adalah portable java application yang gratis, yang berfungsi untuk menampilkan data raster maupun vektor di internet secara interaktif melalui web browser. AlovMap men-support fungsi-fungsi dasar GIS seperti randering, menampilkan multi layer, peta tematik, serta informasi yang ada di data attribut. AlovMap sendiri merupakan projek bersama antara ALOV Software dan University of Sidney Australia. Project ini sendiri berjalan dari bulan November tahun 2001. Project ini terus mengalami perkembangan sehingga akhirnya AlovMap terkini sudah dapat melakukan filtering secara temporal, kontrol layer yang lebih advance, dan kemampuan lainnya. Alovmap sendiri memiliki 2 pendekatan yang semuanya berbasis web, yaitu standalone dan client/server. AlovMap versi standalone adalah versi yang sangat mempermudah kita untuk membuat aplikasi GIS, sedangkan untuk versi client/server sedikti lebih rumit karena melibatkan tomcat sebagai servernya (Wahyuardi, 2007).
34
Gambar 2.7 : Arsitektur AlovMap (Pasha : 2008) 2.9.5. Java Menurut Onno W. Purbo (2000 : 3), Java adalah sebuah bahasa pemrograman komputer berbasis pada Object Oriented Programming. Program yang dihasilkan dengan bahasa Java dapat berupa applet (aplikasi kecil yang berjalan di atas web browser) maupun berupa aplikasi mandiri yang dijalankan dengan program Java interpreter. Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang ‘platform independence’, artinya Java (baik source program maupun hasil kompilasinya) sama sekali tidak bergantung pada sistem operasi dan platform yang digunakan. Setiap program yang ditulis dengan bahasa Java, hasil kompilasinya berupa bytecode, yaitu sekumpulan instruksi seperti kode mesin tetapi tidak spesifik untuk satu jenis prosesor tertentu. Lingkungan development Java terdiri atas dua bagian, yaitu Java compiler dan Java interpreter. Java compiler menterjemahkan source program ke dalam bytecode. Hasil kompilasi, yaitu program Java, akan bisa
35
dijalankan dengan bantuan Java interpreter. Java interpreter dapat dijalankan langsung (dari command prompt) maupun dari program applet viewer atau web browser (untuk applet). Bahasa Java selain terkenal dengan motto-nya yaitu “write once run everywhere”, penggunaan Java juga telah semakin meluas dari aplikasi berbasis web sampai dengan peralatan-peralatan yang bersifat mobile, seperti handphone. Adapun yang perlu diperhatikan adalah paket koneksi Java ke serial port (serial driver) dan database (Ferry, 2003 : 1). 2.9.6
Map Server MapServer merupakan salah satu dari sekian banyak tools
perangkat lunak yang beredar di pasaran dan atau tersedia di jaringan internet – baik yang komersial maupun open source yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi internet-based yang melibatkan (tampilan) data spasial (peta dijital). MapServer dikembangkan oleh beberapa personel (team) dari Universitas Minnesota (UMN), di Amerika Serikat, yang pada saat itu bekerja sama di proyek ForNet dengan NASA sebagai penyandang dana. Proyek ini menghasilkan beberapa tools utama (MapServer & ImageView) yang dapat diaplikasikan ke berbagai (tipe) permasalahan yang terkait dengan data spasial pada saat itu. Pada saat yang sama, MapServer dikembangkan dan kemudian digunakan sebagai tools visualisasi data SIG (terutama type vektor) yang memungkinkan penggunaan layanan web,
36
sementara ImageView dipakai sebagai tool visualisasi untuk citra (dijital) satelit beserta data-data tipe raster lainnya. (Prahasta, 2006 : 37). 2.9.7
ArcView Perangkat lunak ArcView adalah alat (tool) yang mudah
digunakan, dan memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, menyusun (maintain), menggambarkan, dan menganalisis peta atau informasi spasial. ArcView berjalan di bawah sistem desktop mapping dengan menyediakan suatu kerangka kerja guna pembuatan keputusan spasial, dan mempunyai kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, atau mengevaluasi, melakukan query, dan menganalisis data spasial. Pekerjaan mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul, serta mencetak peta yang kualitasnya baik, dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan ArcView. Integrasi informasi atau data dari berbagai sumber dan jenis, yang saling berhubungan dapat dilakukan menggunakan ArcView melalui peta dasar. ArcView bekerja dengan data tabular, citra, textfile, data spreadsheet dan data grafik. Perangkat lunak ArcView juga dapat melakukan modifikasi interface yang berguna mendukung suatu aplikasi. ArcView juga dapat mengubah icon-icon atau terminology yang digunakan pada interface, mengotomatisasikan operasi-operasi, atau membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data dasar tertentu. Di samping itu ArcView juga dapat melakukan komunikasi dengan produk perangkat lunak (software) lain, di
37
mana kita dapat mengganti (mengexchange) data tanpa melakukan konversi (convert), dan tanpa meninggalkan atau keluar dari ArcView. Komponen-komponen ArcView. ArcView
mengorganisasikan
sistem
perangkat
lunak
yang
sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting sebagai berikut : a. Project Project ArcView merupakan kumpulan dari dokumendokumen yang saling berhubungan, bekerja bersama pada suatu sesion. Dokumen-dokumen tersebut meliputi view, table, chart, layout,
dan
menyimpan
script.
Suatu
project
status
dokumennya.
mengorganisasi Project
dan
melakukan
management atau memanage bagaimana dan di mana dokumen di display, memaintain, semua pilihan dari dokumen, dan menentukan tampilan aplikasi windowsnya. Suatu project disimpan dalam suatu file yang disebut project file, yang berformat ASCII dan mempunyai extension.apr, misalnya Landuse.apr.Arc/View hanya dapat menampilkan satu project dan satu project windows dalam suatu sesion. b. Theme Theme merupakan suatu bangunan dasar system ArcView. Themes merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu. Sumber data
38
yang dapat dipresentasikan sebagai theme adalah shapefile, coverage (ArcInfo), dan citra raster. c. View View
mengorganisasikan
theme.
Sebuah
view
merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa “layer” atau “theme” informasi spasial (titik, garis, poligon, dan citra raster). Sebagai contoh, posisiposisi kota (titik), sungai-sungai (garis), dan batas propinsi (poligon) dapat membentuk sebuah theme dalam sebuah view. d.
Table Sebuah table merupakan representasi data ArcView dalam bentuk sebuah tabel. Sebuah table akan berisi informasi deskriptif mengenai layer tertentu. Setiap baris data (record) mendefinisikan sebuah entry (misalnya informasi mengenai salah satu poligon batas propinsi) di dalam basisdata spasialnya; setiap kolom (field) mendefinisikan atribut atau karakteristik dari entry (misalnya nama, luas, keliling, atau populasi suatu propinsi) yang bersangkutan. Dari sisi pengguna, tanpa memperhatikan sumber-sumbernya, semua table adalah sama. ArcView mendefinisikan template standart untuk merujuk table yang diakses.
e.
Chart Chart merupakan representasi grafis dari resume table data. Chart juga bisa merupakan hasil suatu query terhadap
39
suatu table data. Bentuk chart yang didukung oleh ArcView adalah line, bar, column, xy scatter, area, dan pie. f.
Layout Layout
digunakan
untuk
menggabungkan
semua
dokumen (view, table, dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap dicetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hard copy). g.
Script Script
merupakan
bahasa
(semi)
pemrograman
sederhana (makro) yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView. ArcView menyediakan bahasa sederhana ini dengan sebutan Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi tampilan
(user
menyederha-nakan
interface)
ArcView,
tugas-tugas
yang
membuat
program
kompleks,
dan
berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi lain (misalnya dengan ArcInfo, basisdata relasional atau lembar kerja elektronik). Singkatnya, dengan script, ArcView dapat dicustomized sedemikian rupa sehingga dapat secara optimal memenuhi kebutuhan pengguna untuk tugas-tugas dan aplikasi tertentu. 3.0
Peta Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, gunung, kali
dan sebagainya yang merupakan representasi dari dunia nyata. Keberadaan dunia nyata akan lebih terinci dengan menggunakan peta. Sehingga dapat dikatakan
40
bahwa peta dapat memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai lingkungan dan segala sesuatu yang ada didalamnya (Aziz dkk, 2006 : 27).
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan analisa dan perancangan sistem, pemrograman web serta buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini. Adapun daftar buku dan website yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini terdapat pada daftar pustaka. 3.1.2 Observasi Penulis menggunakan metode observasi dalam mengumpulan data dan mengetahui bagaimana data tersebut diarsipkan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen tentang Perikanan di Kabupaten Cirebon yang ada untuk mengetahui sistem yang lama dan melakukan wawancara dengan beberapa pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon. Observasi ini dilaksanakan pada: a. Tempat : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon b. Waktu : 1 November 2006 – 31 Desember 2007
41
42
3.2
Metode Pengembangan Sistem Untuk melakukan suatu pengembangan sistem dibutuhkan suatu
metodologi pengembangan sistem, metodologi pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan model sekuensial linear. Alasan penulis memilih metode ini karena kemudahan dalam proses penelitian sehingga setiap tahap dari penelitian dapat terkontrol secara sistematis.
3.2.1 Analisis Sistem Pada Tahap ini penulis mengumpulkan kebutuhan yang di diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun untuk memahami domain informasi, tingkah laku, untuk kerja dan antar muka (interface) yang diperlukan. Dalam pembuatan sistem ini analisa penulis lakukan terhadap sistem informasi yang ada saat ini dan analisa terhadap sistem yang akan di usulkan. Dalam analisa pengembangan sistem ini penulis menggunakan beberapa tahapan yang diuraikan sebagai berikut: 1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan a.
Uraian sistem yang berjalan Pada tahap ini penulis menguraikan prosedur dari sistem informasi yang sedang berjalan saat ini yang diterapkan pada System Flowchart sistem yang sedang berjalan. Prosedur dari sistem informasi yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut:
43
1.
Proses sistem potensi perikanan kabupaten Cirebon dimulai dengan proses melihat daftar lokasi perikanan kabupaten Cirebon. Semua tempat atau lokasi perikanan di data untuk memetakan potensi perikanan masing-masing tempat.
2.
Proses selanjutnya yaitu dari masing-masing tempat yang telah didata kemudian dilakukan pengelompokan dan pemilihan
ketogori
tempat
yang
berpotensi
untuk
perikanan kabupaten Cirebon. 3.
Data lokasi perikanan yang telah dibuat kemudian di kumpulkan menjadi satu berdasarkan lokasi kecamatan dan desa.
4.
Daftar
lokasi
perikanan
diberikan
kepada
pihak
kecamatan. Pihak kecamatan memisahkan daftar lokasi berdasarkan desa yang menjadi wilayah kecamatan tersebut. 5.
Daftar didistribusikan ketingkat yang lebih bawah yaitu desa. Desa menyeberluaskan informasi potensi perikanan kepada masyarakat umum.
Uraian secara lengkap dapat dibaca pada sub bab 4.2.1 bagian a.
44
b.
Kelemahan sistem yang berjalan Pada tahap ini, penulis menguraikan kelemahan yang terdapat pada sistem yang berjalan dimana kelemahan tersebut menjadi penyebab permasalahan yang mungkin terjadi. Kelemahan-kelemahan sistem yang berjalan diantaranya sebagai berikut: 1.
Pengolahan data-data tentang sistem pengelolaan potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon secara manual.
2.
Adanya kesulitan dalam mencari data-data atau informasi tentang potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon. Informasi yang ada kadang tidak sesuai dan belum dikelola dengan baik.
3.
Belum adanya sistem terpadu tentang rencana jangka pendek dan panjang terhadap potensi perikanan dan kelautan secara geografi kabupaten Cirebon.
Penjelasan secara lengkap dapat dibaca pada sub bab 4.2.1 bagian b.
c.
Analisis permasalahan Penulis melakukan analisis permasalahan yang berisi permasalahan Berdasarkan pada kelemahan pada sistem yang berjalan yang sebagai berikut: 1.
Pengolahan data-data tentang sistem pengelolaan potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon secara manual.
45
Cause and Effects: a.
Data tidak tersusun rapi dan tidak lengkap
b.
Rentan terjadi duplikasi data
c.
Kesalahan pemrosesan data baik inputan maupun output data
d.
Rentan terjadi kehilangan data baik kesalahan manusia atau bencana.
2.
Adanya kesulitan dalam mencari data-data atau informasi tentang potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon. Informasi yang ada kadang tidak sesuai dan belum dikelola dengan baik. Cause and Effects: a.
Masyarakat harus sering bolak balik untuk mencari informasi
b.
Informasi sering tidak lengkap dan tidak update dengan keadaan sekarang
c.
Seringkali informasi yang diterima terjadi kesalahan dan tidak sesuai.
3.
Belum adanya sistem terpadu tentang rencana jangka pendek dan panjang terhadap potensi perikanan dan kelautan secara geografi kabupaten Cirebon. Cause and Effects:
46
a. Pemrosesan sistem yang manual. b. Sering terjadi kesalahan dalam menentukan potensi perikanan c. Tidak singkron antar data dari kabupaten dan lokasi perikanan Penjelasan secara rinci dapat dibaca di subbab 4.2.1 bagian c yang digambarkan dalam tabel cause-and-effect analysis.
d.
Solusi permasalahan. Analisis solusi masalah menguraikan tentang usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem informasi potensi perikanan kabupaten cirebon seperti diantaranya sebagai berikut:, secara rinci dapat dilihat di bab berikutnya . 1.
Pengolahan data-data tentang sistem pengelolaan potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon secara manual. Solusi yang diajukan: Pembuatan sistem yang dapat menyimpan data potensi perikanan ke dalam digital document dan dapat melakukan pemrosesan data yang dapat memberikan informasi potensi perikanan dan dapat
di akses kapan saja dan
dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet.
47
2.
Adanya kesulitan dalam mencari data-data atau informasi tentang potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon. Informasi yang ada kadang tidak sesuai dan belum dikelola dengan baik. Solusi: Pembuatan sistem yang dapat menyimpan data potensi perikanan ke dalam digital document dan dapat melakukan pemrosesan data yang dapat memberikan informasi potensi perikanan dan dapat
di akses kapan saja dan
dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet. 3.
Belum adanya sistem terpadu tentang rencana jangka pendek dan panjang terhadap potensi perikanan dan kelautan secara geografi kabupaten Cirebon. Solusi: Pembuatan sistem yang dapat menyimpan data potensi perikanan ke dalam digital document dan dapat melakukan pemrosesan data yang dapat memberikan informasi potensi perikanan dan dapat
di akses kapan saja dan
dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet. Penjelasan secara rinci dapat dibaca di subbab 4.2.1 bagian d yang digambarkan dalam tabel solusi permasalahan.
48
2. Analisis Sistem Yang Diusulkan a.
Uraian sistem yang diusulkan Pada tahap ini, Penulis menjelaskan sistem yang diusulkan berupa System Flowchart dan analisis kebutuhan yang menjelaskan fiturfitur pada sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem yang secara lengkap dapat dibaca di subbab 4.2.2.
b.
Standart Operating Procedure ( SOP ) Penulis menggambarkan sistem yang akan dibuat berdasarkan analisis kebutuhan yang telah diuraikan pada sistem yang diusulkan, secara rinci dapat dibaca di subbab 4.2.2.
3.2.2 Desain Sistem Pada tahap ini penulis melakukan proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, struktur data, arsitektur perangkat lunak, Representasi (desain) interface dan detail desain prosedural. Adapun tahapan –tahapan yang akan dilakukan dalam membuat desain dalam sistem yang akan diusulkan sebagai berikut: 1.
Desain Data : Mendesain konsep data pada sistem yang usulkan yakni dengan Conceptual Data Modelling (CDM) yang kemudian terapkan dengan menggunakan Physical Data Modelling (PDM). Adapun penjelasan secara lengkap tahapan ini dapan dibaca pada subbab 4.3.1.
49
2.
Desain Arsitektur : pada tahap desain arsitektur ini penulis mengembangkan struktur program modular dan mempresentasikan hubungan kontrol antar modul yang diterapkan pada Data flow Diagram (DFD) dan spesifikasi proses. Adapun penjelasan secara lengkap tahapan ini dapan dibaca pada subbab 4.3.2.
3.
Desain prosedural : penulis mendesain prosedur yang dilakukan dengan membuat urutan, kondisi dan pengulangan dari sebuah implementasi sistem. Yang digambarkan pada struktur menu, State Transition Diagram (STD). Adapun desain secara lengkap tahapan ini dapan dilihat pada Lampiran II.
4.
Desain Interface : Mendesain tampilan muka internal dan eksternal program serta desain antarmuka manusia.
Internal dan eksternal
desain antarmuka yang berdasarkan informasi yang diperoleh dari analisis model. Desain Interface dibuat bentuk desain input dan output. Desain secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran III dan IV. 3.2.3 Kode Pada tahap ini penulis menerjemahkan desain ke dalam bahasa mesin yang dapat dibaca, penulis menggunakan Arcview 3.3 sebagai tool untuk digitasi peta, AlovMap sebagai tool dalam menampilkan data-data spasial ke dalam aplikasi berbasis web, PHP versi 5.2.4 sebagai bahasa pemograman, MySQL Database version 5.0.45 yang digunakan sebagai basisdatanya, dan Apache Web Server version 2.2.6 sebagai web server yang digunakan, PHPMyAdmin versi 2.11.1 sebagai interface berbasis web yang dapat digunakan untuk mengadministrasi
50
MySQL, yang keseluruhannya tergabung dalam softrware aplikasi Xampp 1.6.4. Dalam mengkonfigurasi program GUI nya, penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver MX sebagai pengolahan codingnya.
3.2.4 Tes Pengujian Sistem yang yang penulis lakukan pada penelitian ini yakni pengujian dengan menggunakan black box yang berarti pengujian hanya dilakukan tanpa melihat kode program (source code) tetapi pengujian hanya dilakukan dengan program pengetesan (tester), pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan dan apakah mengandung kesalahan atau tidak, yang di dokumentasikan dengan melakukan pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan yang dilakukan dari awal sampai selesai pembuatan sebuah progam suatu sistem. Pengujian dilakukan oleh Kasubbag Program Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon dan hasil Pengujian dapat dilihat pada subbab 4.5. Ilustrasi metodologi penelitian yang akan dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan berbasis web dapat di lihat pada Gambar 3.1 dibawah ini:
51
Gambar 3.1 Ilustrasi Metodologi Penelitian Sistem Informasi Spasial Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah propinsi Jawa Barat
yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang dengan Propinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur Pantura (Pantai Utara) Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Dilihat dari permukaan tanah/daratannya, dapat dibedakan menjadi dua bagian. Pertama daerah dataran rendah, yang umumnya terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan sebagian lagi termasuk pada daerah dataran tinggi. Berdasarkan letak geografisnya, wilayah Kabupaten Cirebon berada pada posisi 108°40’ sampai dengan 108°48’ Bujur Timur, dan 6° 30’ sampai dengan 7°00’ Lintang Selatan, yang dibatasi oleh : a. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Indramayu, b. Sebelah Barat Laut berbatasan dengan wilayah Kabupaten Majalengka, c. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kuningan, dan d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kota Cirebon, dan Kabupaten Brebes (Jawa Tengah)
52
53
Wilayah Kecamatan yang terletak sepanjang jalur Pantai utara (Pantura) termasuk pada dataran rendah yang memiliki letak ketinggian antara 0 sampai dengan 10 meter di atas permukaan laut (dpl), sedangkan wilayah kecamatan yang terletak di bagian selatan memiliki letak ketinggian antara 11-130 meter dpl. Faktor iklim dan curah hujan di Kabupaten Cirebon dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar terdiri dari daerah pantai dan perbukitan, terutama daerah bagian utara, timur dan barat. Sedangkan daerah bagian selatan merupakan daerah perbukitan. Jumlah curah hujan tertinggi dalam satu bulan selama tahun 2001 mencapai 782 mm, yang terjadi di stasiun hujan Cirebon selatan pada bulan Januari, dimana jumlah curah hujan selama satu tahun tertinggi berlokasi di stasiun hujan Lemah Abang yaitu sebesar 5.578 mm. Sedangkan jumlah hari hujan selama satu tahun 2001 terbanyak dialami oleh stasiun hujan Karang Sembung, yaitu sebanyak 120 hari hujan dimana jumlah hari hujan selama sebulan tertinggi terjadi di stasiun hujan Mundu pada bulan Januari sebanyak 24 hari. Kabupaten Cirebon dilalui oleh 18 aliran sungai yang berhulu di bagian selatan. Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Cirebon yang tergolong besar antara lain sungai Cisanggarung, Ciwaringin, Cimanis, Cipager, Pekik dan Kalijaga. Pada umumnya sungai-sungai besar tersebut di atas dipergunakan untuk pengairan sawah disamping untuk keperluan mandi, cuci dan sebagai kakus umum.
54
4.1.1 Profil Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang pelaksanaannya dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 21 Tahun 2004 tentang pembentukan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 20 Tahun 2004 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 35 Tahun 2004 seri D.18).
Dalam PERDA tersebut
menyatakan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon adalah Lembaga Teknis Daerah berbentuk dinas, merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di Bidang Kelautan dan Perikanan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, sedangkan tugas pokok Dinas Kelautan dan Perikanan adalah : “Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
mempunyai
Tugas
Pokok
melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang Kelautan dan Perikanan” Tugas Pokok Dinas Kelautan dan Perikanan dicantumkan dalam Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2004 tentang Pembentukan Dinas Kelautan dan Perikanan, sebagai berikut: a.
Pengelolaan Urusan Ketatausahaan Dinas;
b.
Perumusan Kebijakan Teknis Pembinaan dan Pengembangan di Bidang Kelautan dan Perikanan;
55
c.
Perencanaan
kegiatan
pembinaan
dalam
rangka
upaya
dalam
rangka
upaya
peningkatan produksi perikanan; d.
Pelaksanaan
kegiatan
pembinaan
peningkatan produksi perikanan; e.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan usaha di Bidang Kelautan dan Perikanan;
f.
Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Eksplorasi dan Konservasi;
g.
Pemberian perizinan dan pelayanan umum di Bidang Kelautan dan Perikanan;
h.
Pembinaan dan Pengawasan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis Dinas di bidang Kelautan dan Perikanan;
i.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dengan menganalisis potensi/kekuatan/peluang, kendala dan tantangan dalam pembangunan Kelautan dan Perikanan serta memperhatikan lingkungan strategis dan kebijakan Pemerintah Daerah, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon mempunyai VISI: “Kelautan dan Perikanan yang Maju, Tangguh, Lestari dan memberikan Kemakmuran” Untuk mewujudkan VISI yang telah ditetapkan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon mempunyai MISI sebagai berikut:
56
1.
Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat
2.
Optimalisasi
Pemanfaatan
Sumberdaya
Kelautan
dan
Perikanan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi menyangkut kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan harus didukung melalui pelayanan yang baik dan professional oleh aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan. Demikian juga hubungan dan mekanisme kerja antara eksekutif dan legislatif diarahkan untuk menciptakan kesatuan gerak dan langkah dalam suatu rantai kerja yang harmonis. Berdasarkan hal yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dipahami bahwa kegiatan Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu bagian dalam penyelenggaraan tugas dan kewenangan Kepala Daerah secara keseluruhan yang harus dilaksanakan secara optimal agar tercipta penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan peran dinas menuju terwujudnya sistem pemerintahan yang memiliki akuntabilitas yang tinggi. Dari sinilah akan muncul harapan terciptanya pemerintahan yang bersih. 4.1.2 Struktur Organisasi Berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Pusat dan Propinsi serta dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon nomor 20 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut:
57
1.
Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
perumusan,
penetapan,
memimpin,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD. 2.
Bagian Tata Usaha Penyelenggaraan Program Bagian Tata Usaha berpedoman
pada Tugas Pokok Bagian Tata Usaha yaitu mengelola urusan administrasi umum dan menyusun perencanaan dan program dinas dan fungsi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang dan jasa, penyusunan perencanaan dan program, pengelolaan, pengumpulan, penyusunan, penyajian data dan evaluasi serta pelaporan kegiatan dinas. Bagian Tata Usaha, membawahi : a. Sub Bagian Umum Pelaksanaan tugas Bagian Umum mencakup urusan surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan. b.
Sub Bagian Program Sub
Bagian
Program
dalam
melaksanakan
kegiatannya diantaranya : merencanakan / memprogram kegiatan termasuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
58
Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
(Penyusunan
Data
Statistik
Perikanan),
Program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengedalian sumberdaya kelautan, pengembangan budidaya perikanan, program pengembangan perikanan tangkap dan program oprimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan. 3.
Bidang Perikanan Budidaya Kegiatan Bidang Perikanan Budidaya, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi adalah mengelola sebagian tugas Dinas dibidang sumeber daya perikanan budidaya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, bidang perikanan budidaya membawahi dua seksi, yaitu seksi budidaya laut, payau dan tawar dan seksi sarana dan prasarana budidaya. a.
Seksi Budidaya laut, Payau dan Tawar Seksi Budidaya laut, Payau dan Tawar mempunyai tugas
pokok melaksanakan kegiatan budidaya ikan laut, payau dan tawar meliputi pelaksanaan pembinaan program intensifikasi dengan penyerapan teknologi anjuran budidaya laut payau dan tawar, pengembangan ekstensifikasi lahan areal bududaya, pelaksanaan
diversifikasi
usaha
budidaya dan evaluasi dan pelaporan.
budidaya,
pemanfaatan
59
b.
Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya Seksi Saran dan Prasaran Budidaya mempunyai tugas
pokok melaksanakan kegiatan sarana dan prasarana budidaya meliputi pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi sarana dan prasarana budidaya, pelaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan
dan
pengembangan
sarana
dan
prasarana
budidaya, pelaksanaan pemantauan sarana dan prasarana budidaya dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan lingkup sarana dan prasarana budidaya. 4.
Bidang Perikanan Tangkap Penyelenggaraan
program
Bidang
Perikanan
Tangkap
berpedoman pada Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Perikanan Tangkap. Tugas pokok tersebut yaitu mengelola sebagian tugas Dinas di bidang pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap, sedangkan fungsinya adalah pengelola inventarisasi dan identifikasi, perencanaan pembangunan sarana dan prasarana penangkapan serta pengelolaan
pembinaan
pemanfaatan
sumberdaya
perikanan
tangkap. Bidang Perikanan Tangkap membawahi 2 (dua) seksi yaitu: a.
Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
60
kegiatan pemanfaatan dan pembinaan optimalisasi penangkapan ikan, pembinaan teknologi anjuran pada usaha
perikanan
tangkap,
diversifikasi
usaha
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, serta pemantauan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan. b.
Seksi Sarana dan Prasarana Penangkapan Seksi
Sarana
dan
Prasarana
Penangkapan
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan bidang sarana dan prasarana pengangkapan dengan fungsi melaksanakan inventarisasi dan identifikasi, penyusunan perencanaan pembangunan dan pengembangan serta pemantauan sarana dan prasarana penangkapan. 5.
Bidang Eksplorasi dan Konservasi: Program
kegiatan
Bidang
Eksplorasi
dan
Konservasi
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yaitu penyelenggaraan Inventarisasi dan Identifikasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Pembinaan
Konservasi
serta
Pengawasan
dan
Pengendalian
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Bidang Bidang Eksplorasi dan Konservasi membawahi 2 seksi yaitu:
61
a.
Seksi Identifikasi dan Kaji Terap Teknologi Program
Seksi
Identifikasi
dan
Kaji
Terap
Teknologi yaitu pemulihan Ekosistem Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dengan kegiatan Penebaran benih ikan di perairan umum, pengelolaan lingkungan pesisir
berbasis
pemulihan
pemberdayaan
ekosistem
sumberdaya
masyarakat
dan
kelautan
dan
perikanan di wilayah pesisir melalui penanaman mangrove dan kelapa. b.
Seksi Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Seksi Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan mempunyai kegiatan yaitu koordinasi dan operasional lintas sektoral, pembentukan dan pemantapan kelompok masyarakat pengawas dan sosialiasi di tingkat propinsi maupun pusat. 6.
UPTD PPI Unit Pelaksana Teknis Dinas Pangkalan Pendaratan Ikan (UPTD
PPI) adalah unsur pelakasana operasional Dinas Kelautan dan Perikanan pada Pangkalan Pendaratan Ikan.
62
7.
UPTD Laboratorium Perikanan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pangkalan Pendaratan Ikan (UPTD
PPI) adalah unsur pelakasana operasional Dinas Kelautan dan Perikanan pada Laboratoroum Perikanan. 8.
UPTD Benih Ikan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pangkalan Pendaratan Ikan (UPTD
PPI) adalah unsur pelakasana operasional Dinas Kelautan dan Perikanan pada urusan benih ikan. 9.
Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok
Jabatan
Fungsioanal
mempunyai
tugas
melaksanakan kegiatan teknis tertentu berdasarkan keahlian dan keterampilan. Jabatan Fungsional dipimpin oleh pejabat fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana terdiri dari sejumlah Pegawai Negri Sipil dalam jenjang fungsioanal berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
4.1.3 Kedudukan Dinas Kelautan dan Perikanan Merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di Bidang Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
63
4.1.4 Tugas Pokok Dinas Mempunyai Tugas pokok membantu Bupati dalam hal melaksanakan tugas kewenangan dibidang Kelautan dan Perikanan 4.1.5 Fungsi 1.
Untuk Melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi sebagai:
2.
Pengolahan urusan ketatausahaan dinas.
3.
Perumusan Kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan dibidang Kelautan dan Perikanan
4.
Perencanaan program kegiatan pembinaan dalam rangka upaya peningkatan produksi perikanan.
5.
Pelaksanaan kegiatan Pembinaan eksplorasi dan konservasi.
6.
Pemberian perizinan dan pelayanan umum di bidang Kelautan dan Perikanan.
7.
Pembinaan dan Pengawasan terhadap unit Pelaksana Teknis dinas di bidang Kelautan dan Perikanan.
8.
Pelaksanaan Fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai dengan kewenangannya.
64
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Cirebon (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2009).
4.2
Kabupaten
Analisis Sistem Pada tahap ini penulis melakukan analisa baik terhadap sistem yang
sedang berjalan dan juga analisa terhadap sistem yang diusulkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan pada tahap analisis adalah sebagai berikut:
65
4.2.1
Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada analisa sistem yang sedang berjalan penulis menguraikan
dalam beberapa tahapan sebagai berikut: a. Uraian Sistem Yang Sedang Berjalan Tahapan proses sistem potensi perikanan Kabupaten Cirebon yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar bagan alir dokumen (document flowchart) sebagai berikut :
Gambar 4.2 Flowchart sistem potensi perikanan yang berjalan
66
Berdasarkan gambar aliran data diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Proses sistem potensi perikanan kabupaten Cirebon dimulai dengan proses melihat daftar lokasi perikanan kabupaten Cirebon. Semua tempat atau lokasi perikanan di data untuk memetakan potensi perikanan masing-masing tempat.
2.
Proses selanjutnya yaitu dari masing-masing tempat yang telah didata kemudian dilakukan pengelompokan dan pemilihan
ketogori
tempat
yang
berpotensi
untuk
perikanan kabupaten Cirebon. 3.
Data lokasi perikanan yang telah dibuat kemudian di kumpulkan menjadi satu berdasarkan lokasi kecamatan dan desa.
4.
Daftar
lokasi
perikanan
diberikan
kepada
pihak
kecamatan. Pihak kecamatan memisahkan daftar lokasi berdasarkan desa yang menjadi wilayah kecamatan tersebut. 5.
Daftar didistribusikan ketingkat yang lebih bawah yaitu desa. Desa menyeberluaskan informasi potensi perikanan kepada masyarakat umum.
67
b. Kelemahanan Sistem Yang Sedang Berjalan Berdasarkan aliran data yang taleh diuraikan maka dapat disimpulkan beberpa kelemahan pada sistem yang sedang diterapkan yaitu : 1.
Masih manualnya pengolahan data-data tentang sistem pengelolaan potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon.
Pengolahan
data
manual
rantan
terjadi
kehilangan karena kesalahan manusia atau bencana. 2.
Adanya kesulitan dalam mencari data-data atau informasi tentang potensi perikanan dan kelautan kabupaten Cirebon. Informasi yang ada kadang tidak sesuai dan belum dikelola dengan baik.
3.
Belum adanya sistem terpadu tentang rencana jangka pendek dan panjang terhadap potensi perikanan dan kelautan secara geografi kabupaten Cirebon.
4.
Pengembangan potensi perikanan belum optimal karena data yang ada tidak semuanya terkumpul dan sesuai dengan keadaan saat ini.
5.
Informasi yang sampai ke masyarakat masih manual dan seringkali tidak sampai ke masyarakat yang membutuhkan lokasi potensi perikanan untuk meningkatkan ekonomi mereka.
68
c.
Analisis Permasalahan Berdasarkan pada kelemahan pada sistem yang berjalan diatas,
penulis
menjabarkan
setiap
kelemahan
tersebut
menjadi
permasalahan dituangkan ke dalam Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis CAUSE-AND-EFFECT ANALYSIS Permasalahan
Cause and Effects
Pengolahan data-data tentang Data tidak tersusun rapi dan tidak lengkap sistem pengelolaan potensi Rentan terjadi duplikasi data perikanan kabupaten
kelautan Kesalahan pemrosesan data baik inputan
dan Cirebon
secara
maupun output data Rentan
manual
terjadi
kehilangan
data
baik
kesalahan manusia atau bencana.
Kesulitan
dalam
data-data
atau
mencari Masyarakat harus sering bolak balik untuk informasi
mencari informasi
tentang potensi perikanan dan Informasi sering tidak lengkap dan tidak kelautan kabupaten Cirebon
update dengan keadaan sekarang Seringkali informasi yang diterima terjadi kesalahan dan tidak sesuai.
69
Belum adanya sistem terpadu Pemrosesan sistem yang manual. tentang
jangka Sering terjadi kesalahan dalam menentukan
rencana
pendek dan panjang terhadap
potensi perikanan Tidak singkron antar data dari kabupaten
potensi perikanan
dan lokasi perikanan Data
yang
semuanya
ada
terkumpul
tidak Kesalahan dalam pemrosesan data dan Informasi yang disajikan tidak akurat
sesuai dengan keadaan saat Sering terjadi salah informasi yang diterima karena lamanya informasi yang diterima
ini. Penyampaian
informasi Informasi disampaikan ke masing masing
tentang
perikanan
potensi
masih secara manual.
wilayah dengan dokumen. Belum adanya sistem yang memberikan informasi secara cepat dan efisien Ketidaksesuaian dan kesalahan alamat dan data yang dikirmkan ke kecamatan maupun desa.
d. Solusi Permasalahan Dari hasil analisis permasalahan, penulis mencoba untuk memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi pada Tabel 4.2 berikut :
70
Tabel 4.2 Solusi Permasalahan No. Permasalahan 1.
Solusi yang diajukan
Data tidak tersusun rapi dan tidak lengkap. Pembuatan sistem yang dapat Hal tersebut menjadikan rentan terjadi menyimpan data potensi perikanan duplikasi data. Kesalahan pemrosesan data ke dalam digital document dan baik inputan maupun output data. Rentan dapat melakukan pemrosesan data terjadi kehilangan data baik kesalahan yang dapat memberikan informasi manusia atau bencana.
potensi perikanan dan dapat
di
akses kapan saja dan dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet. 2.
Kesulitan dalam mencari data-data atau Pembuatan sistem yang dapat informasi menjadikan masyarakat harus menyimpan data potensi perikanan sering bolak balik untuk mencari informasi. ke dalam digital document dan Informasi sering tidak lengkap dan tidak dapat melakukan pemrosesan data update dengan keadaan sekarang dan yang dapat memberikan informasi informasi yang diterima terjadi kesalahan potensi perikanan dan dapat dan tidak sesuai.
di
akses kapan saja dan dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet.
3.
Belum adanya sistem terpadu tentang Pembuatan sistem yang dapat rencana
jangka
pendek
terhadap potensi perikanan
dan
panjang menyimpan data potensi perikanan
menjadikan ke dalam digital document dan
71
sering terjadi kesalahan dalam menentukan dapat melakukan pemrosesan data potensi perikanan dan tidak singkron antar yang dapat memberikan informasi data dari kabupaten dan lokasi perikanan
potensi
perikanan
kabupaten
Cirebon. 4.
Data yang ada tidak semuanya terkumpul Pembuatan sistem yang dapat dan sesuai dengan keadaan saat ini. menyimpan data potensi perikanan Membuat kesalahan dalm pemrosesan data ke dalam digital document dan dan informasi yang disajikan tidak akurat dapat melakukan pemrosesan data menjadikan salah informasi yang diterima yang dapat memberikan informasi karena lamanya informasi yang diterima
potensi perikanan dan dapat
di
akses kapan saja dan dimana saja yang terhubung dengan jaringan internet. 5.
Penyampaian informasi tentang potensi Pembuatan sistem yang dapat perikanan masih secara manual dapat menyimpan data potensi perikanan menyebabkan kesalahan karena ketidak ke dalam digital document dan sesuaian informasi yang diterima baik dari dapat melakukan pemrosesan data mulut ke mulut atau selebaran kertas dan yang dapat memberikan informasi surat yang dikirim kepada kecamatan, desa potensi perikanan dan dapat
di
sehingga informasi yang dikirim tidak akses kapan saja dan dimana saja sampai pada masyarakat
yang terhubung dengan jaringan internet.
72
4.2.2
Analisa Sistem Yang Diusulkan Pada analisa sistem yang diusulkan penulis menguraikan dalam
beberapa tahapan sebagai berikut: a.
Uraian Sistem Yang Diusulkan Pada uraian permasalahan pada sistem yang sedang berjalan
yang sudah dibahas sebelumnya, Tahapan proses potensi perikanan kabupaten Cirebon yang diusulkan dapat dilihat pada gambar System Flowchart sebagai berikut :
73
Gambar 4.3 Bagan Alir Sistem Yang Diusulkan
74
Adapun fasilitas yang harus disediakan oleh sistem yang diusulkan diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Sistem yang dapat melakukan penyimpanan data lokasi potensi perikanan kabupaten Cirebon. Dan dapat dengan mudah untuk diakses oleh user
2.
Sistem yang dapat menampilkan peta lokasi potensi perikanan dengan parameter dan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
3.
Menyediakan informasi daerah yang potensial bidang perikanan kabupaten Cirebon yang dapat digunakan oleh user untuk keperluan perikanan.
4.
Membatasi akses penggunaan terhadap sistem dengan cara menerapkan priviledge.
Dari uraian sistem diatas, dapat diuraikan input, proses, output dan store data yang dibutuhkan sistem untuk memenuhi fasilitas yang telah dijelaskan diatas pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kebutuhan Sistem
Sistem 1. Membantu
user
Input, Proses dan output untuk
mendapatkan informasi lokasi potensi Cirebon.
perikanan
kabupaten
(a) Input : Lokasi daerah, tingkat potensi (b) Proses : 1. Mencari data lokasi
75
2. Menampilkan info lokasi dan tingkat potensi daerah (c) Output : Informasi lokasi potensi perikanan 2. Membantu
user
berinteraksi tentang
atau lokasi
yang
ingin
(a) Input :
bertanya potensial
Pertanyaan atau buku tamu (b) Proses :
perikanan kabupaten Cirebon.
- Menyimpan daftar pertanyaan - Menampilkan daftar pengisi buku tamu (c) Output : - Informasi pertanyaan dan daftar buku tamu (d) Stored Data : Data buku tamu
3. Membantu user dalam mencari
(a) Input :
lokasi potensial
Pilih nama layer (b) Proses : -
Memproses data pilihan
-
Menampilkan informasi data yang telah dipilih
(c) Output : Informasi hasil lokasi potensi
76
(d) Stored Data : Data lokasi 4. Membantu
pihak
Dinas
(a) Input :
Perikanan dan Kelautan dalam menyimpan semua data potensi perikanan
kabupaten
Data lokasi (b) Proses :
Cirebon
- Menyimpan data dan menampilkan
dengan rapih
data yang telah tersimpan (c) Output : Data lokasi yang telah tersimpan (d) Store data : Data lokasi
5. Membantu
pihak
Dinas
(a) Input :
Perikanan dan Kelautan dalam menyimpan pertanyaan dengan rapih
semua dan
buku
data tamu
Data buku tamu (b) Proses : -
Menyimpan data dan menampilkan data yang telah tersimpan
(c) Output : Data buku tamu yang telah tersimpan (d) Store Data : Data buku tamu
77
6. Membantu Dinas Perikanan dan Kelautan laporan kabupaten
dalam
membuat
potensi
perikanan
Cirebon
dapat
diarsipkan
(a) Input : Data potensi perikanan (b) Proses : -
Mengecek data potensi perikanan
-- Mencetak file menjadi sebuah dokumen (c) Output : Data potensi perikanan
7. Membatasi akses penggunaan terhadap sistem dengan cara menerapkan priviledge
(a) Input : Input username dan password user (b) Proses : - Memberikan hak akses user (c) Output: Halaman menu user
b. Standar Operating Procedure ( SOP) Sistem yang diusulkan dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 4.4 SOP Untuk Aplikasi
78
4.3
Desain Sistem 4.3.1 Desain Data Desain Data dibuat dalam bentuk Conceptual Data Modelling (CDM) dan Physical Data Modelling PDM yang menjelaskan konsep dalam sistem ini yang dituangkan dalam bentuk diagram berikut ini: 4.3.1.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Digunakan untuk menyatakan jenis data dari hubungan yang ada diantara jenis data yang terdapat dalam sistem. Tujuan pemodelan
Entity
Relationship
Diagram
(ERD)
adalah
menunjukkan hungan antara simpanan data dan menghilangkan kerangkapan data serta membuat model yang dapat dimengerti dengan baik oleh pemakai maupun Personal Computer (PC).
79
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
80
4.3.1.2 Relasi Tabel
Gambar 4.6 Relasi antar Tabel
81
4.3.1.1 Kamus Data Tabel 4.4 Tabel_php Field Id_php
Type int
Null
Constrain key
No
Primary key
Deskripsi Nomor unik dari identitas peta potensi perikanan
Nama_Perusahaan varchar
No
Nama Perusahaan perikanan kabupaten Cirebon
Alamat
varchar
No
Alamat perusahaan perikanan
Id_desa
int
No
Foreign key
Desa tempat perusahaan perikanan
Id_kecamatan
int
No
Foreign Key
Kecamatan tempat perusahaan perikanan
Jenis Produk
varchar
No
Jenis produk yang dihasilkan perusahaan
Tahun
int
No
Tahun hasil perikanan
Tabel 4.5 Tabel_desa Field Id_desa
Type int
Null
Constrain key
No
Primary key
Deskripsi Nomor unik dari identitas desa
82
Nama Desa
varchar
No
Id_kecamatan
int
No
Nama Desa Foreign Key
Kecamatan tempat desa berada
Tabel 4.6 Tabel_Kecamatan Field
Type
Null
Constrain key Primary key
Id_kecamatan
int
No
Nama kecamatan
varchar
No
Deskripsi Nomor unik dari identitas kecamatan Nama Kecamatan
Tabel 4.7 Tabel_Pemanfaatan_Tambak Field
Type
Null Constrain key
Deskripsi
Id_pemanfaatan_tambak int
No
Primary key
Nomor unik dari identitas pemanfaatan tambak
Id_kecamatan
int
No
Foreign Key
Nama Kecamatan
Potensi
varchar
No
Potensi tambak
Pemanfaatan udang
varchar
No
Pemanfaatan tambak untuk udang
Pemanfaatan ikan
varchar
No
Pemanfaatan tambak untuk ikan
83
Tingkat pemanfaatan
varchar
No
Tingkat pemanfaatan
Presentase
varchar
No
Presentase pemanfaatan tambak
Tabel 4.8 Tebel_PPI Field
Type
Null
Constrain key
Deskripsi
Id_ppi
int
No
Primary key
Nomor unik dari pangkalan pendaratan ikan
Id_desa
int
No
Foreign key
Desa tempat pangkalan pendaratan ikan
Id_kecamatan
int
No
Foreign Key
Nama Kecamatan tempat pangkalan pendaratan ikan
Nama sungai
varchar
No
Nama sungai yang dilewati
Klasifikasi
varchar
No
Klasifikasi ppi
Dermaga
varchar
No
Dermaga pangkalan pendaratan ikan
Break water
varchar
No
Break water pangkalan pendaratan ikan
Tempat pelelangan ikan
varchar
No
Tempat pelelangan ikan
Kondisi jalan
varchar
No
Keadaan jalan ke ppi
84
Tabel 4.9 Tabel_Buku_Tamu Field
Type
Null
Constrain
Deskripsi
key Id_buku_tamu
int
No
Primary
Nomor unik dari
key
identitas buku tamu
Nama
varchar
No
Nama pengisi buku tamu
Alamat
varchar
No
Alamat pengisi buku tamu
Email
varchar
No
Alamat email pengisi buku tamu
Komentar
varchar
No
Isi komentar dari pengisi buku tamu
85
Tabel 4.10 Tabel_Berita Field
Type
Null
Constrain
Deskripsi
key Id_berita
Judul berita
int
varchar
No
Primary
Nomor unik dari
key
identitas berita
No Judul berita
Isi berita
varchar
No Isi berita
Tabel 4.11 Tabel_user Field
Type
Null
Constrain
Deskripsi
key Id_user
Username
int
varchar
No
No
Primary
Nomor unik dari
key
identitas user Nama user untuk login
Password
varchar
No
Kata kunci user untuk login
86
4.3.2
Desain Arsitektural Desain arsitektural
dibuat dalam bentuk Data Flow Diagram
(DFD) yang menjelaskan langkah- langkah aliran data pada syitem ini yang dituangkan dalam bentuk diagram berikut ini: 4.3.2.1 Data Flow Diagram (DFD) 1. Diagram konteks yang diusulkan
Gambar 4.7 Context Diagram Context diagram diatas menjelaskan proses dan aktor yang terlibat dalam sistem informasi potensi perikanan kabupaten Cirebon. Proses yang ada meliputi peta potensi lokasi perikanan, data tabular, buku tamu, berita dan profil kabupaten cirebon. Dari sistem tersebut juga dapat melakukan proses pembuatan laporan.
87
2. DFD level 1 yang diusulkan
Gambar 4.8 Diagram level 1 Gambar diagram level 1 dari sistem informasi potensi perikanan kabupaten Cirebon yang menampilkan menu lebih rinci dibanding dengan context diagram. Dalam diagram level 1 terdapat lima menu yang terdapat dalam sistem yaitu:
88
1. Peta Potensi Perikanan Peta potensi perikanan merupakan menu utama dari sistem dimana didalamnya terdapat gambar peta yang menunjukkan lokasi potensi perikanan kabupaten Cirebon. Dalam peta potensial juga berisi data dari potensi perikanan dan lokasi tempat potensi perikanan tersebut. 2. Data Tabular Menu Data tabular merupakan menu yang berfungsi untuk menampilkan lebih rinci potensi perikanan, hasil pemanfaatan perikanan dan statistik perikanan kabupaten Cirebon. 3. Profil Menu profil berisi sebagai menu yang digunakan untuk menampilkan informasi dan profil kabupaten Cirebon kepada masyarakat umum atau pengguna sistem. 4. Berita Menu berita merupakan menu yang berfungsi untuk Menapilkan informasi yang berhubungan dengan perikanan yang bermanfaat untuk
menunjang
kebutuhan
informasi
yang
diperlukan
masyarakat. Menu berita juga dapat berisi tentang kegiatan atau acara yang dilakukan oleh dinas kelautan dan perikanan kabupaten Cirebon.
89
5. Buku Tamu Menu buku tamu merupakan menu yang disediakan untuk berinteraksi
dengan
masyarakat
atau
pengguna
dengan
meninggalkan pesan atau pertanyaan seputar potensi perikanan kabupaten Cirebon.
3. DFD Level 2 yang diusulkan
Gambar 4.9 Diagram level 2 proses 1 Gambar diatas menjelaskan proses lebih rinci dari proses 1 yaitu proses peta potensi. Dalam proses ini hal yang dilakukan adalah user melihat peta potensial ke sistem kemudian sistem memberikan respon balik dengan memberikan informasi peta potensi perikanan kabupaten Cirebon.
90
Proses selanjutnya yaitu berhubungan dengan admin dimana admin melakukan proses update peta potensi untuk menampilkan hasil dari peta potensi yang baru. Setelah admin sukses melakukan update peta maka sistem akan menampilkan informasi peta yang baru yang telah di update.
Gambar 4.10 Diagram level 2 proses 2 Gambar diatas menjelaskan proses lebih rinci dari proses 2 yaitu proses Data tabular. Dalam proses ini hal yang dilakukan adalah user melihat data tabular ke sistem kemudian sistem memberikan respon balik dengan menampilkan informasi data tabular yang telah dipilih oleh user.
91
Proses selanjutnya yaitu berhubungan dengan admin dimana admin melakukan proses update data tabular untuk memberikan informasi baru kepada user. Setelah admin sukses melakukan update data tabular maka sistem akan menampilkan informasi data tabular yang baru yang telah di update.
Gambar 4.11 Diagram level 2 proses 3 Gambar diatas menjelaskan proses lebih rinci dari proses 3 yaitu proses profil. Dalam proses ini hal yang dilakukan adalah user melihat profil ke sistem kemudian sistem memberikan respon balik dengan menampilkan informasi profil. Proses selanjutnya yaitu berhubungan dengan admin dimana admin melakukan proses update informasi profil untuk memberikan informasi baru
92
kepada user. Setelah admin sukses melakukan update peta maka sistem akan menampilkan informasi profil yang baru yang telah di update.
Gambar 4.12 Diagram level 2 proses 4 Gambar diatas menjelaskan proses lebih rinci dari proses 4 yaitu proses berita. Dalam proses ini hal yang dilakukan adalah user melihat berita ke sistem kemudian sistem memberikan respon balik dengan menampilkan berita yang telah dipilih oleh user. Proses selanjutnya yaitu berhubungan dengan admin dimana admin melakukan proses update berita untuk memberikan informasi baru kepada user. Setelah admin sukses melakukan update berita maka sistem akan menampilkan berita hasil update tersebut diurutan teratas pada menu berita.
93
Gambar 4.13 Diagram level 2 proses 5 Gambar diatas menjelaskan proses lebih rinci dari proses 5 yaitu proses buku tamu. Dalam proses ini hal yang dilakukan adalah user mengisi buku tamu ke sistem kemudian sistem memberikan respon balik dengan menampilkan data buku tamu yang telah diisi oleh user. Proses selanjutnya yaitu berhubungan dengan admin dimana admin melihat buku tamu dari masukan yang telah diisi oleh user. Selanjutnya admin merespon data buku tamu dengan membalas isian buku tamu.
94
4.3.2.2 Spesifikasi Proses a. Proses Peta Potensi Perikanan Di dalam proses peta potensi user melihat data peta potensi yang ditampilkan oleh sistem. Peta tersebut masih bersifat global dan kurang detail. Kemudian user ingin melihat lebih rinci tentang peta tersebut dengan mengklik pada peta yang dipilih maka peta yang lebih rinci akan ditampilkan oleh user. Proses ini dapat di lihat pada Gambar 4.12 di bawah ini.
Gambar 4.14 Spesifikasi Proses Peta Potensi Perikanan
95
b. Proses Data Tabular Di dalam proses data tabular user dapat melihat data mengenai perikanan kabupaten Cirebon baik data pemanfaatan tambak, potensi tambak per kecamatan dan statistik perikanan kabupaten Cirebon. Proses data tabular dimulai dengan user melihat menu data tabular kemudian untuk melihat lebih rinci tinggal mengklik menu tampilkan maka akan tampil data yang lebih rinci dan detail. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini.
Gambar 4.15 Spesifikasi Proses Data Tabular.
96
c. Proses Pengaturan Data Tabular Di dalam proses update data tabular dapat mengupdate dan mencetak data peta potensi yang ditampilkan oleh sistem. Proses ini memperbarui informasi yang ada dalam peta sesuai dengan keadaan saat ini. Proses ini dapat di lihat pada Gambar 4.14 di bawah ini.
Gambar 4.16 Spesifikasi Proses pengaturan Data Tabular
d. Proses profil Di dalam proses menu profil user melihat profil kabupaten Cirebon yang dimiliki oleh sistem. Profil
97
tersebut merupakan informasi tentang kabupaten Cirebon. Proses ini dapat dilihat pada gambar 4.15 dibawah ini.
Gambar 4.17 Spesifikasi Proses lihat profil.
e. Proses berita Di dalam proses peta berita user melihat berita yang ditampilkan oleh sistem. Berita tersebut merupakan informasi yang ditampilkan selain menu peta potensi. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.16 dibawah ini.
98
Gambar 4.18 Spesifikasi Proses berita
f. Proses olah berita Di dalam proses update berita admin menginput dan mengupdate berita yang ditampilkan oleh sistem. Proses ini memperbarui informasi yang ada dan menambah berita baru dalam peta sesuai dengan keadaan saat ini. Proses ini dapat di lihat pada Gambar 4.17 di bawah ini.
99
Gambar 4.19 Spesifikasi Proses input berita
g. Proses buku tamu Di dalam proses buku tamu user mengisi buku tamu untuk berinteraksi dengan dinas kelautan dan perikanan dengan menggunakan sistem informasi potensi perikanan. Prosesnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
100
Gambar 4.20 Spesifikasi Proses buku tamu
4.3.3
Desain Prosedural Desain Prosedural dibuat dalam bentuk Struktur Menu, Standart
State
Diagram (STD)
yang
menjelaskan
langkah-langkah
dalam
pengoperasian sistem ini yang dituangkan dalam bentuk diagram berikut ini dan juga tertera pada lampiran.
101
4.3.3.1 Struktur Menu 1.
Menu user
Gambar 4.21 Struktur Menu user
102
2.
Menu admin
Gambar 4.22 Struktur Menu Admin
103
4.3.3.2 State Transition Diagram ( STD) Desain Prosedural dibuat dalam State Transition Diagram (STD), menjelaskan langkah- langkah dalam pengoperasian system ini yang dituangkan dalam bentuk diagram tertera pada lampiran.
4.3.4
Desain Interface Desain interface dapat dilihat pada lampiran. 4.3.1.3 Desain Input A. Desain Input login
Logo
Nama Instansi
USERNAME
:
PASSWORD
:
Log in
Reset
Gambar 4.23 Desain Input Login 1. Username, inputan berupa karakter huruf dan
angka
dengan tipe Varchar(50). 2. Password, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe varchar(50).
104
B. Desain Input Berita
Gambar 4.24 Desain Input Berita 1.
Judul Berita, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe Varchar(50).
2.
Kategori, inputan berupa karakter huruf dan
angka
dengan tipe Varchar(50). 3.
Headline, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe Varchar(500).
4.
Isi, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe varchar(500).
105
C. Desain Input Buku Tamu
Gambar 4.25 Desain Input Buku Tamu 1.
Nama, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe Varchar(50).
2.
E-Mail, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe Varchar(50).
3.
Alamat, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe varchar(50).
4.
Pesan, inputan berupa karakter huruf dan angka dengan tipe varchar(150).
106
4.3.1.4 Desain Output A. Desain Output User 1. Peta Potensi Perikanan
Gambar 4.26 Desain Output Peta Potensi Perikanan
2. Desain Output Data Tabular
Gambar 4.27 Desain Output Data Tabular
107
3. Desain Output Berita
Gambar 4.28 Desain Output Berita
4. Desain Output Buku Tamu
Gambar 4.29 Desain Output Buku Tamu
108
4.4
Kode Pada tahap ini, penulis menggunakan Arcview 3.3 sebagai tool untuk
digitasi peta, AlovMap sebagai tool dalam menampilkan data-data spasial ke dalam aplikasi berbasis web,
PHP versi 5.2.4 sebagai bahasa pemograman,
MySQL Database version 5.0.45 yang digunakan sebagai basisdatanya, dan Apache Web Server version 2.2.6 sebagai web server yang digunakan, PHPMyAdmin versi 2.11.1 sebagai interface berbasis web yang dapat digunakan untuk mengadministrasi MySQL, yang keseluruhannya tergabung dalam softrware aplikasi Xampp 1.6.4. Dalam mengkonfigurasi program GUI nya, penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver MX sebagai pengolahan codingnya, sedangkan pengolahan gambar menggunakan Adobe Photosop CS. Untuk designer tools nya digunakan Microsoft Office Visio 2003 dan untuk Web Browsernya penulis menggunakan Mozila Firefox 3.5. 4.5
Tes Pada tahap pengetesan ini, penulis menggunakan berbagai perangkat yakni
mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak untuk sistem administrator dan system client adalah sama, Pengujian dilakukan dengan memasukkan baik input yang benar maupun input yang salah ke dalam sistem. Pengujian dengan input yang benar bertujuan untuk memeriksa apakah masukan diproses ke halaman selanjutnya dengan benar, memeriksa apakah proses input ke basisdata berjalan dengan benar dengan cara melihat langsung tabel-tabel di database, dan memeriksa apakah ouput atau event yang dihasilkan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pengujian dengan input
109
yang
salah
bertujuan
untuk
memeriksa
penanganan
kesalahan
seperti
menampilkan pesan peringatan atau pesan yang menjelaskan sebab terjadinya kesalahan, dan memeriksa validasi data sehingga menjamin data yang tidak valid tidak akan diproses oleh sistem. Pengujian sistem dengan metode black-box testing dilakukan terhadap beberapa kondisi yang memungkinkan terjadinya error. Tabel 4.12 Hasil Pengujian Sistem dengan metode Black box Kondisi yang Diujikan
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang Diperoleh
Menu peta potensi
Sistem dapat
Sistem menampilkan data
perikanan
menampilkan data
geografis berdasarkan
geografis potensi
layer yang dipilih oleh
perikanan kabupaten
user
cirebon Menu Data Tabular
Sistem akan
Sistem dapat
menampilkan menu data
menampilkan data tabular
tabular yang diklik oleh
yang telah di pilih dan
user.
dapat menampilkan data dalam bentuk grafik.
Menu profil
Sistem akan
Sistem menampilkan
menampilkan profil
profil kabupaten Cirebon
kabupaten cirebon.
110
Menu Berita
Sistem akan
Sistem menampilkan data
menampilkan menu
berita dan pilihan
berita dan berita yang
kategori berita.
dipilih akan muncul ke hadapan user Menu Buku Tamu
a. Daftar buku tamu terlihat oleh user
Sistem menampilkan daftar tamu yang sudah mengisi buku tamu
b. User dapat mengisi buku tamu
Sistem dapat menerima hasil input kedalam database. Dan dapat ditamplikan.
Verifikasi user yang
Sistem akan mengenali
Sistem dapat menerima
login ke administrator.
user yang login sehingga
user yang masuk ke
user dapat mengakses
dalam sistem sebagai
sistem sebagai admin.
admin sehingga user dapat mengolah data dan mengakses sistem yang ingin diproses.
Mengolah Data Tabular
Sistem akan meng-update
Sistem meng-update data
data di database dengan
yang baru sesuai dengan
111
Mengolah Data Berita
input terbaru yang
perubahan yang
dimasukkan admin
dilakukan oleh admin.
a. Penambahan Data
Input data berhasil
Berita
diproses dan disimpan di
Sistem akan mencatat
dalam database
input data ke dalam database. b. Mengubah Data
Sistem meng-update data
Sistem akan meng-
yang baru sesuai dengan
update data di
perubahan yang
database dengan input
dilakukan oleh admin.
terbaru yang dimasukkan admin c. Menghapus Data Sistem akan
Sistem dapat menghapus data dari database
menghapus data yang dipilih dari database Mengolah Buku Tamu
a. Daftar buku tamu terlihat oleh user
Sistem menampilkan daftar tamu yang sudah mengisi buku tamu
112
b. Sistem akan menghapus data buku
Sistem dapat menghapus data dari database
tamu yang telah dipilih dari database User admin keluar dari sistem (logout).
User admin dapat keluar sistem.
Sistem administrator telah terkunci dan tidak bisa diakses tanpa verifikasi user(login).
Walaupun sistem telah diuji beberapa kali, tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan. Oleh karena itu, pengujian dan perbaikan harus terus dilakukan seiring dengan digunakannya sistem ini. Adapun perangkat keras yang digunakan pada tahap implementasi ini adalah Notebook dengan prosesor Intel Core2Duo 2.00 GHz, LCD 12,1”, RAM 1 GB, VGA 256 MB dan harddisk 160 GB.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Pengembangan Sistem Informasi Potensi Perikanan Kabupaten Cirebon dapat menjadi jalan keluar yang tepat bagi pihak Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Cirebon. Sistem informasi ini memberikan informasi mengenai potensi perikanan kabupaten Cirebon dalam bentuk data spasial dengan kontribusinya sebagai berikut: 1.
Sistem informasi ini dapat menampung semua data-data potensi Perikanan kabupaten Cirebon, sehingga memudahkan Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Cirebon dalam menerapkannya..
2.
Sistem informasi potensi Perikanan kabupaten Cirebon ini berbasis Web sehingga dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan masyarakat luas.
3.
Sistem ini dapat memetakan lokasi potensial perikanan yang terdapat di kabupaten Cirebon dan informasinya untuk kemudian diambil langkah implementatif.
4.
Sistem ini menampilkan lokasi potensi perikanan meliputi lokasi pemanfaatan tambak, Pangkalan Pendaratan Ikan dan Pengolahan Hasil Perikanan di Kabupaten cirebon.
5.
Sistem ini dapat memberikan informasi kecamatan yang paling berpotensi dalam perikanan di kabupaten cirebon. 113
114
5.2 Saran Sistem yang dibangun masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, beberapa hal yang perlu dikembangkan selanjutnya adalah: 1.
Data yang diolah haruslah data yang terbaru agar dapat memberikan informasi yang lebih sesuai..
2.
Informasi tentang perikanan agar lebih lengkap misalnya ditambahkan perikanan tangkap dan lain sebagainya.
3.
Dalam menampilkan informasi diharapkan lebih dari sekedar teks saja, mungkin bisa ditambahkan gambar bergerak, atau bahkan video streaming yang tentunya akan sangat menarik.
4.
Membuat tampilan yang selalu lebih menarik agar pengguna berminat untuk mengaksesnya. Dan dibuat sesederhana mungkin sehingga pengguna tidak mendapatkan kesulitan apapun dalam pemakaiannya.
5.
Agar aplikasi ini menggunakan sistem online sehingga memudahkan investor untuk melihat potensi perikanan langsung melalui internet.
6.
Adanya penambahan fitus otomatisasi perhitungan nilai sehingga dapat lebih mempermudah dinas dalam hal pengelolaan data.
115
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Anisah, 2010, Sistem Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasinya. [online]
Tersedia:
http://p3m.amikom.ac.id/SistemInformasiGeografi,
PengertiandanPemanfaatannya.pdf. [16 Juli 2010, 8 : 57] Atmoko, Tjipto, 2010, Standar Operasional Prosedur (Sop) Dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, http://www.resources.unpad.ac.id/standar_ operasional_prosedur.pdf. [19 September 2010 18:35] Aziz, Muhammad & Pujiono, Slamet. 2006. Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta : Gava Media. Badan Pusat Statistik. 2009. Kabupaten Cirebon Dalam Angka 2008. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Dinas Kelautan dan Perikanan. 2006. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Tahun 2005. Cirebon : Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan.2009. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon Tahun 2008. Cirebon : Dinas Kelautan dan Perikanan. Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Sistem
Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori Dan Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Penerbit ANDI
116
Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Mengunakan MySQL. Yogyakarta : Andi. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Perikanan dan Kelautan dalam Angka 2009. Jakarta : Pusat Data, Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kristanto, Andi. 2003 Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media. Ladjamudin
Bin
Al-Bahra.
2004.
Konsep
Sistem
Basis
Data
Dan
Implementasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu. McLeod Jr., R. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. (Jakarta : Penerbit PT. Prenhallindo, 1995). Pasha, Alvira. 2008. Sistem Informasi Geografi Denah Asrama Putri TPB IPB berbasis Web Menggunakan ALOV Map[Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia. Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika. Prahasta, Eddy. 2007. Sistem Informasi Geografis; Membangun Aplikasi WebBased GIS Dengan Mapserver. Bandung : Informatika Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi I. Yogyakarta : Andi
117
Riqqi, Akhmad, &
Nganro,
Pengelolaan
Noorsalam, 2010, Prototipe Pemanfaatan Sig Untuk
Kawasan
[online]
Tambak.
Tersedia:
http://www.hayati.itb.ac.id/artikel/Prototipe_ pemanfaatan_SIG.pdf.
[19
Juli 2010, 11:56] Sidik, Betha, 2005. Pemrograman Web dengan PHP. Bandung : Informatika Sutarman. 2003 Membangun Aplikasi Web dengan PHP Dan MySQL. Yogyakarta : Graha Ilmu. T. Nugrahani, 2010, Sistem Informasi Geografi Perikanan. [online] Tersedia: http://www.perikanandiy.go.id, [16 Juli 2010 9:35] Wahyuardi, Bayu Wicaksana, 2010, Menjalankan AlovMap sebagai Aplikasi Desktop dengan
.Net.
[online]
Tersedia:
http://ilmukomputer.org/wp-
content/uploads/2009/02/bayu-webgisalovmap.zip. [16 Juli 2010, 13:16]
LAMPIRAN
V
SOURCE CODE
File : index.php
File : main.php include "up_main.php"; ?>
| Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah propinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang dengan Propinsi Jawa Tengah. Dalam sector pertanian, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur Pantura (Pantai Utara) Letak daratannya memanjang dari Barat Laut ke Tenggara. Dilihat dari permukaan tanah/daratannya, dapat dibedakan menjadi dua bagian. Pertama daerah dataran rendah, yang umumnya terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan sebagian lagi termasuk pada daerah dataran tinggi. |
| |
include "down_main.php"; ?>
File: profil.php
Profil Kota Cirebon
| Propinsi | : | Jawa Barat | Kabupaten | : | Cirebon | Jumlah Batas Desa | : | Buah | Jumlah Batas Kecamatan | : | Buah | Jumlah Danau | : | Buah | Jumlah Jalan Kabupaten | : | Buah |
Jumlah Jalan Lain | : | Buah | Jumlah Jalan Nasional | : | Buah | Jumlah Jalan Propinsi | : | Buah | Jumlah Jalan TOL | : | Buah | Wilayah Pengelolaan Hasil Perikanan | : | Buah | Jumlah PPI | : | Buah | Wilayah Pemanfaatan Tambak | : | Buah | |
File : ../map/perikanan.xml <project zoomunits="meters" mapunits="degrees"> <map name="Kabupaten Cirebon" index="m1"/> <map name="Hasil Perikanan Kabupaten Cirebon" index="m2"/>
<symbol fill="255:255:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol fill="255:204:204" outline="255:204:204" size="6"/> <symbol fill="255:255:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol fill="70:70:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol val="Kapetakan" fill="67:239:239" /> <symbol val="Losari" fill="200:243:225" /> <symbol val="Cirebon Utara" fill="200:200:225" /> <symbol val="Gebang" fill="200:200:0" /> <symbol val="Pangenan" fill="255:181:206" /> <symbol val="Astanajapura" fill="204:204:204" /> <symbol val="Mundu" fill="255:204:204" /> <symbol size="14" font="Dialog"/>
<symbol
val="PT.
Sumber
Laut
Bengindo"
fill="67:239:239" /> <symbol val="PT. Adijaya Guna Satwatama" fill="200:243:225" /> <symbol
val="PT
Vital
House
Indonesia"
fill="200:200:225" /> <symbol
val="PT.
Kelola
Mina
Laut"
fill="200:200:0" /> <symbol
val="PT.
Mahera"
fill="255:181:206" /> <symbol
val="PT.
Miniplan
Rajungan"
fill="204:204:204" /> <symbol
val="PT.
Philip(H.Warso)"
fill="255:204:204" /> <symbol val="UD. Lima lima" fill="252:186:186" /> <symbol size="14" font="Dialog"/> <symbol val="Bungko Lor" fill="67:239:239" /> <symbol val="Bungko" fill="200:243:225" /> <symbol val="Karangreja" fill="200:200:225" /> <symbol val="Citemu" fill="200:200:0" /> <symbol val="Bandengan" fill="255:181:206" /> <symbol val="Pangarengan" fill="204:204:204" /> <symbol val="Gebang Kulon" fill="255:204:204" /> <symbol val="Gebang Mekar" fill="252:186:186" /> <symbol val="Gebang llir" fill="102:255:204" /> <symbol val="Playangan" fill="255:180:255" /> <symbol val="Ambulu" fill="200:243:225" /> <symbol val="Tawangsari" fill="200:200:225" /> <symbol val="Kalipasung" fill="255:181:206" /> <symbol val="Ender" fill="204:204:204" /> <symbol val="Waruduwur" fill="255:204:204" /> <symbol val="Mundu Pesisir" fill="252:186:186" /> <symbol val="Padang Tiji" fill="102:255:204" />
<symbol val="Jatimerta" fill="102:255:204" /> <symbol val="Kalisapu" fill="102:255:204" /> <symbol
val="Mertasinga"
fill="102:255:204" /> <symbol val="Grogol" fill="102:255:204" /> <symbol size="10" font="Dialog"/> <symbol fill="200:243:225" outline="0:0:0" size="6"/> <symbol fill="67:239:239" outline="67:239:239" size="6"/> <symbol fill="255:180:255" outline="255:180:255" size="6"/> <symbol fill="252:186:186" outline="252:186:186" size="6"/> <symbol fill="204:204:204" outline="204:204:204" size="6"/> <symbol fill="255:180:255" outline="255:180:255" size="6"/>
File : .../map/perikanan.php
PETA POTENSI PERIKANAN WILAYAH KABUPATEN CIREBON
bold;"
File : .../map/project.xml <project
zoomunits="degrees" mapunits="degrees">
<map name="Kabupaten Bireuen" index="m1"/> <map name="Kecamatan Bireuen" index="m2"/> <map name="Desa Bireuen" index="m3"/>
- <symbol val="PANDRAH" fill="67:239:239" label="Pandrah"/> <symbol val="JEUNIEB" fill="200:243:225" label="Jeunieb" /> <symbol val="PEUSANGAN" fill="200:200:225" /> <symbol val="PEUDADA" fill="200:200:0" /> <symbol val="JULI" fill="255:181:206" /> <symbol val="PEUSANGAN SELATAN" fill="204:204:204" /> <symbol val="JEUMPA" fill="255:204:204" /> <symbol val="KOTA JUANG" fill="252:186:186" /> <symbol val="PEUSANGAN SIBLAH KRUENG" fill="102:255:204" /> <symbol val="KUTA BLANG" fill="255:180:255" /> <symbol val="MAKMUR" fill="200:243:225" /> <symbol val="PEULIMBANG" fill="200:200:225" /> <symbol val="SAMALANGA" fill="255:181:206" /> <symbol val="SIMPANG MAMPLAM" fill="204:204:204" /> <symbol val="KUALA" fill="255:204:204" /> <symbol val="JANGKA" fill="252:186:186" /> <symbol val="GANDAPURA" fill="102:255:204" /> <symbol size="14" font="Dialog"/> <symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/>
<symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/>
<symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol fill="200:243:225" size="6"/>
outline="0:128:255"
<symbol fill="0:0:255" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol val="1" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol val="2" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol val="3" outline="0:128:255" size="6"/> <symbol size="14" font="Dialog"/>
fill="255:0:0" fill="0:255:0" fill="0:0:128"
File : .../map/inc lude/footer.php