Sistem Informasi Pemesanan Paket Pengantin Berbasis WEB Pada Yuni Salon Duku Puntang Kabupaten Cirebon Indra Hermawan, Dian Ade Kurnia Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK - IKMI Cirebon Perjuangan Jl. Perjuangan No. 10-B Majasem Cirebon email :
[email protected] Abstrak Sistem informasi paket penganten memberikan nilai plus bagi calon pengantin dalam memilih paket pengantin, dimana dalam pemilihan harus bersifat objektif dan sesuai dengan sesuai tersebut. Dalam penelitian ini dibuatlah sistem informasi pemberian rewards kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan menggunakan metode balances score card, dimana hasil yang di inginkan dari penelitian ini, sistem tersebut dapat membantu dalam penentuan pemberian reward secara baik dan sesuai dengan penilaiannya. Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemesanan, Paket Pengantin, WEB A. Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan dibutuhkan dalam segala bidang, terutama dibidang bisnis karena persaingan yang ketat sehingga memerlukan informasi yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi yang dapat membantu memudahkan user dalam mengelola data yang diperlukan. Serta dengan adanya sistem informasi, maka pekerjaan yang ada dapat diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat. Salah satu industri yang berkembang adalah salon yang menyediakan jasa untuk acara pernikahan seperti riasan (make up) pengantin, busana pengantin, serta dekorasi pelaminan pengantin. Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud mensahkan suatu ikatan. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi antar bangsa, suku, agama, budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu pula. Dengan beragamnya adat dan tata cara pernikahan maka mengurus pernikahan di Indonesia tidak sekedar perjanjian tertulis diatas kertas dan pesta selamatan saja. Pernikahan Indonesia memiliki ciri khas yang didasari oleh adat istiadat budaya tertentu. Dan disetiap budaya
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
tentu saja memiliki proses yang berbeda dengan keunikan tersendiri pula. Dari segi pakaian, makanan yang disediakan, pelaminan bahkan proses-proses acara adat sebelum akad nikah dilaksanakan. Belakangan ini masyarakat atau calon pengantin sering dibuat pusing dengan problematika dalam memilih dekorasi pengantin yang akan digunakan. Masalah lain yang sering terjadi adalah masalah dekorasi pengantin yang sesuai dengan dana yang sudah disiapkan. Masyarakat atau calon pengantin harus mendatangi beberapa salon untuk melihat dekorasi pengantin yang sesuai dengan budget yang mereka miliki. Sistem tersebut dapat memperlambat proses pemilihan dekorasi pengantin. Sistem saat ini yang sedang berjalan pada Yuni Salon adalah konsumen datang langsung ke tempat usaha, sekaligus secara langsung melihat apa saja yang dibutuhkan, selanjutnya melakukan transaksi yang disewa, kemudian tawar menawar harga sewa. Untuk pengembangan selanjutnya hanya melihat penampilan di lokasi untuk disesuaikan, maka dari situlah terjadi promosi antara mulut ke mulut dengan melihat mana yang lebih baik dan murah menurut konsumen. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dibuat sistem informasi pemesanan dekorasi pengantin berbasis web sehingga masyarakat atau calon pengantin dapat dengan
Desember
2014 |
39
mudah melihat dekorasi yang diinginkan maupun melakukan pemesanan dekorasi pengantin tanpa perlu datang ke salon. Dengan sistem berbasis web pula masyarakat dapat melihat harga, dan model dekorasi pernikahan tersebut. Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul
memperoleh data yang dibutuhkan dengan mudah, cepat, kapan saja, dan dimana saja? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tugas akhir adalah :
“SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PENGANTIN BERBASIS WEB PADA YUNI SALON DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON”
1. Merancang dan membuat sistem informasi pemesanan paket pengantin berbasis web, sehingga dapat memperluas area promosi dalam penjualan paket pernikahan dan mempermudah proses pemesanannya. Menyajikan informasi kepada penyewa tanpa harus datang langsung ke Yuni Salon Dukupuntang . 2. Untuk mempermudah memberikan informasi kepada konsumen tentang produk-produk dan harga-harga dekorasi pengantin yang ditawarkan oleh Yuni Salon Dukupuntang . 3. Untuk membuat program aplikasi berbasis web yang dibutuhkan Yuni Salon Dukupuntang Kabupaten Cirebon agar dapat membantu dalam proses penyewaan dekorasi pengantin seperti pendaftaran online dan proses pengolahan penyewaan seperti pengiriman peralatan, pengembalian peralatan dan pembuatan laporan.
1.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dilakukanlah observasi dan mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut : 1. Sistem pemesanan masih dilakukan dengan cara konsumen mendatangi salon kemudian memilih dan bertanya mengenai harga dekorasi serta melakukan pemesanan dekorasi pengantin. 2. Pencatatan data pesanan dilakukan dengan mencatat pada buku pesanan sehingga rentan terjadi kehilangan data. 3. Pembayaran dilakukan dengan cara konsumen datang lansung ke rumah atau ke galeri pemilik salon untuk melakukan pelunasan. Atau sebaliknya pemilik salon mendatangi rumah penyewa. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : 1. Bagaimana memberikan informasi kepada konsumen tentang model dekorasi, baju pengantin, asessoris pengantin serta perangkat peralatan pesta lainnya dan harga-harga paket pengantin yang ditawarkan oleh Yuni Salon Dukupuntang ? 2. Bagaimana membuat suatu sistem pemesanan paket pengantin berbasis web pada Yuni Salon Dukupuntang Kabupaten Cirebon untuk mengetahui hasil secara otomatis informasi model paket dekorasi pernikahan sesuai dengan budget yang dimiliki calon pengantin atau customer? 3. Bagaimana merancang dan membuat sebuah sistem yang terintegrasi sehingga dapat
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
1.4 Manfaat Penelitian Dalam pembuatan tugas akhir ini ada dua manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat dijadikan literature dalam membuat web menggunakan PHP dan MySQL. b. Dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa yang sedang menyusun laporan tugas akhir. 2. Manfaat Praktis a. Mempermudah dalam melakukan promosi untuk menyewakan paket pernikahan seperti busana yang sesuai dengan dekorasi pengantin yang akan menentukan harga paket pernikahan. Mempermudah dalam hal penyajian informasi yang akurat dan aktual serta lengkap seperti yang diinginkan oleh perusahaan tersebut. B. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Sistem
Desember
2014 |
39
Sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem-subsistem, dan subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen. [1] Terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem mempunyai karakteristik diantaranya sebagai berikut:
2.1.2
1) Komponen atau elemen (Components) Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2) Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3) Lingkungan Luar Sistem (Environment) Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem kadang dapat merugikan sistem yang ada. 4) Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat beritegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5) Masukan (Input)
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
Desember
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem 6) Keluaran (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Juga merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem. Output dapat berupa keluaran. 7) Pengolah (Process) Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output. 8) Sasaran (Objective) Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. [1] Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. [1] Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data adalah input bagi sebuah sistem informasi, sedangkan informasi merupakan output. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut : 1) Relevan Menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan kemampuan untuk memprediksi atau menegaskan/membenarkan ekspektasi semula. 2) Dapat dipercaya
2014 |
40
Bebas dari kesalahan dan secara akurat bisa menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.
informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan. Oleh karena itu sebagian input adalah berupa data non keuangan.
3) Lengkap Tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai. 4) Tepat Waktu Disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan. 5) Mudah Dipahami Disajikan dalam format yang mudah dipahami. 6) Dapat Diuji Kebenarannya Memungkinkan dua orang yang kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara independen. 2.1.3
Pengertian Sistem Informasi Secara umum, sistem informasi adalah suatu kumpulan dari berbagai macam elemen-elemen tertentu yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [1] Komponen utama sistem informasi ada delapan yaitu : 1) Tujuan Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secar keseluruhan. 2) Input Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, sebagian besar input berupa data transaksi. namun perlu diingat bahwa dalam perkembangannya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
Desember
3) Output Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input disebut sebagai umpan balik (feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal sebagai daftar umur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas. 4) Penyimpan data Data sering disimpan untuk dipakai lagi di masa mendatang. Data yang tersimpan ini harus diperbarui (updated) untuk menjaga keterkinian data. 5) Pemroses Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. 6) Instruksi dan Prosedur Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (program) komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman produser. 7) Pemakai Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai. Dalam perusahaan, pengertian
2014 |
41
pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan mengendalikan sistem.
8) Pengamanan dan Pengawasan Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengawasan hatrus dibuat melekat pada sistem. 2.1.4
Pengertian Pemesanan Pemesanan adalah proses, pembuatan, cara memesan atau memesankan. Istilah booking sama artinya dengan pemesanan, dimana di dalam penulisan tugas akhir ini pengertian booking adalah banyaknya jumlah pemesanan jasa untuk mengirimkan muatan di dalam periode tertentu. Berikut ini adalah pengertian pemesanan menurut para ahli yang dikutip oleh Darmawan, adalah sebagai berikut : 1. Pemesanan adalah penerimaan pesanan dari pelanggan terhadap suatu produk. Lanjutan dari pemesanan adalah pengiriman produk sampai ketangan pemesan dengan selamat. 2. Pemesanan dalam arti umum adalah perjanjian pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih, perjanjian pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan suatu ruangan, kamar, tempat duduk dan lainnya, pada waktu tertentu dan disertai dengan produk jasanya. Produk jasa yang dimaksud adalah jasa yang ditawarkan pada perjanjian pemesanan tempat tersebut, seperti pada perusahaan penerbangan atau perusahaan pelayaran adalah perpindahan manusia atau benda dari satu titik (kota) ketitik (kota) lainnya. 3. Pemesanan adalah keseluruhan proses kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan inventory atau persediaan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
tempat pendistribusian produk dan catatan keseluruhan transaksi pemesanan tempat baik untuk penumpang maupun barang (cargo). [2]
2.1.5
Sistem Informasi Pemesanan Berdasarkan penjelasan sistem, informasi, dan sistem informasi secara keseluruhan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Pemesanan adalah kumpulan komponen (perangkat keras, perangkat lunak, perangkat komunikasi, prosedur, basis data, dan SDM) yang saling berinteraksi dalam upaya menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi, untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan, melalui kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan termasuk juga proses pemesanan produk.
C. Metode Penelitian Dalam penelitian digunakan yaitu :
Desember
1.
ini,
metode
yang
Metode Deskriptif Metode ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. [12]
Metode ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menangani rumusan masalah yang pertama yaitu mengenai bagaimana Sistem yang sedang berjalan pada Yuni Salon Dukupuntang . Sistem yang sedang berjalan sulit diterapkan karena masih menggunakan sistem pencatatan pesanan pada buku pesanan. 2.
Metode Action Metode Action ini merupakan metode penelitian yang berupa tindakan dan manipulasi data dalam penelitian. [12]
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menangani rumusan masalah kedua, ketiga dan keempat yaitu mengenai perancangan sistem informasi
2014 |
42
pemesanan dekorasi pengantin dan juga mengenai pengujian dan pengimplementasian sistem pemesanan berbasis web pada Yuni Salon Dukupuntang Kabupaten Cirebon agar dapat dengan mudah diakses oleh calon pengantin atau konsumen. 3.1
2)
Desain Penelitian Kegunaan desain atau rancangan penelitian ini adalah untuk menuliskan bagaimana bentuk dan prosedur yang dijalankan terhadap penelitian yang telah dilakukan. Adanya suatu desain penelitian juga dapat menggambarkan secara detail dari aliran sistem dari data yang diinputkan serta prosesnya menjadi sebuah hasil yang dapat digunakan. [12]
b. Sumber data Sekunder Sumber data Sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dandisajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder dapat berupa tabel-tabel atau diagram dan juga segala informasi yang berasal dari literature yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik penelitian yang didapat dari sumber data. Data sekunder dapat berupa data dokumentasi, yaitu data yang diperoleh oleh peneliti dengan membaca buku-buku di perpustakaan dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas oleh penulis seperti transkrip, surat kabar, mesin pencarian maupun dokumen seperti skripsi dan lain-lain. [12]
Menurut Jogiyanto “Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut kegiatan pengkofigurasian dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem benar-benarakan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis sistem. [12] 3.2
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Adapun jenis dan metode pengumpulan data yang penulis gunakan saat melakukan penelitian pada Yuni Salon Dukupuntang upaten Cirebon Kab ini adalah : a. Sumber data Primer Sumber data Primer adalah data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber-sumber, baik sumber individu maupun sekelompok bagian dari objek penelitian seperti hasil dari wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti dalam hal ini yaitu data yang didapat dari : 1)
Wawancara Wawancara merupakan Metode pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung mengenai jalannya sistem informasi. Wawancara dilakukan antara peneliti dengan pihak bagian yang terkait dengan sistem informasi yang sedang berjalan.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh peneliti terhadap gejala atau peristiwa yang diteliti pada objek penelitian. [12]
3.3 Metode Pendekatan Sistem Merupakan pendekatan mengenai bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan Sistem informasi Pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Analisis dan Perancangan terstruktur, yaitu penjelasan terstruktur yang dipusatkan pada penjelasan tentang hubungan antar bagian. Model analisis harus dapat mencapai 3 sasaran utama yaitu menggambarkan kebutuhan pengguna, membangun dasar pembuatan desain perangkat lunak dan membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi ketika perangkat lunak selesai dibangun. Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode berorentasi pada data yaitu analisis dan perancangan terstruktur. 3.4 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem merupakan kesatuan metode–metode, prosedur, konsep dan aturan-aturan yang digunakan untuk menyusun suatu sistem yang baru sebagai
Desember
2014 |
43
pengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah berjalan. Dalam pengembangan sistem informasi perlu digunakan metodologi sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dilakukan selama melaksanakan pengembangan sistem. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini yaitu menggunakan model waterfall. Metode waterfall terdiri dari system engineering, analysis, design,coding, testing, dan maintenance.
maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. 5. Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. 6. Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model waterfall:
1. System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition. 2. Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. 3. Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software. 4. Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
4.1 4.1.1
Desember
Implemetasi Algorithma Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar Program. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuat flowchart. Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan aliran informasi didalam program atau prosedur sistem secara logika. Dengan adanya flowchart, akan sangat membantu untuk memvisualisasikan isi dari setiap halaman dan link atau navigasi antara halaman-halaman tersebut. Di samping itu, juga dapat mempermudah dalam mengatur kode dan file HTML-nya, terutama link untuk navigasi penjelajahan ke seluruh halaman web. Secara sederhana flowchart keseluruhan dalam membangun situs ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
2014 |
44
Start
Input username & password
Halaman Admin
Halaman penjualan/ penyewaan
No
No
Input data penjualan/ penyewaan
Yes
Yes
Periksa Data
Cetak data penjualan
Simpan data
End
Gambar 4.35 Flowchart pemesanan 4.1.2
Login admin web 4.1.5
Flowchart penerimaan Start
Input user name & password
Halaman Admin
Halaman penerimaan No No
Gambar 4.33 Flowchart Login Admin Input data penyewaan
Periksa Data
Yes
Yes
Cetak data penerimaan
Simpan data
End
4.1.3
Flowchart input data pelanggan Gambar 4.36 Flowchart penerimaan
AE
Menu Admin
Input Data pelanggan
4.1.6
Yes Form Input Data pelanggan
Hasil tampilan a. Halaman Utama User
No Lihat Data pelanggan
Yes
List data pelanggan
No edit Data pelanggan
Yes
List data pelanggan
E
Gambar 4.34 Flowchart Halaman Admin input data pelanggan 4.1.4 Flowchart Pemesanan Gambar 4.37 Utama User
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
Desember
2014 |
Tampilan
halaman
45
b. Login Admin
transaksi Pemesanan, data pemesanan paket pengantin dan laporan. Sehingga sistem dapat membantu proses Pemesanan pada Yuni Salon Dukupuntang kabupaten Cirebon. Pembuatan sistem informasi Pemesanan Yuni Salon Dukupuntang kabupaten Cirebon ini menggunakan software macromedia dreamweaver dan database MySQL.
Gambar 4.38 Tampilan halaman login administrator c. Halaman Index admin web 5.2 Saran Aplikasi pemesanan paket pengatin ini masih terdapat beberapa kelemahan dan keterbatasan, sehingga untuk itu penulis menyarankan pengembangan aplikasi ini selanjutnya agar :
a.
Perusahaan (Yuni Salon) 1. Sebaiknya rancangan serta pembuatan sistem informasi Pemesanan ini segera diimplementasikan sehingga dapat meningkatkan efisisensi dan efektifitas kerja. 2. Untuk menghindari kerusakan pada sistem, penggunaan sebaiknya dibatasi hanya beberapa user saja yang memiliki hak akses dan telah menguasai bagian sistem ini, guna menjaga keamanan data.
b.
Admin dan pemilik Yuni Salon 1. Dibutuhkan adanya pengelola yang memiliki kemampuan yang cukup mengerti dibidang program dan bisa mengoprasikan komputer. 2. Perlu adanya pengembangan dan pemeliharaan terhadap aplikasi yang telah dibuat sehingga aplikasi sisitem pemesanan ini dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan seperti mencegah terjadinya kerusakan dan kehilanagan data, sebaiknya dapat dibackup secara berkala, pembaharuan baik isi maupun tampilan.
Gambar 4.39 Tampilan halaman administrator d. Halaman Input Paket pengantin
Gambar 4.40 Tampilan halaman input paket pengantin
D. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari Yuni Salon Dukupuntang kabupaten Cirebon dan penerapan aplikasi pemesanan paket pengatin adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan sistem informasi Pemesanan ini diharapkan dapat memperlancar dan mempermudah pegawai dalam proses Pemesanan Paket Penganten pada Yuni Salon Dukupuntang kabupaten Cirebon. 2. Sistem informasi pemesanan paket pengatin mempunyai fasilitas data stok paket pengantin ,
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
E. Daftar Pustaka [1] Kristanto, A. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya, Yogyakarta : Gava Media, 2010 : 26.
Desember
2014 |
46
[2]
Harsono, H., Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Kerajinan Tangan Berbasis Web, Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus, Kudus. 2012 [3] http://kbbi.web.id/dekorasi. diakses tanggal 4 Juni 2015 [4] http://kbbi.web.id/mempelai. diakses tanggal 4 Juni 2015 [5] Al-BahraBin Ladjamudin, 2010. Konsep Sistem Basis Data Dan Implementasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu, [6] Arief Wibowo, Kajian tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), Universitas Budi Luhur, Jakarta. 2010 : 124. [7] Nugroho, B. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media. 2012 : 29 [8] Ir. Krisyanto Harianto. Konsep PHP dan Perancangan Database. Andi. 2010. [9] Kasiman Peranginangin, 2012. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: Andi. [10] Whitten, L. Jeffery, dkk, Metode Desain dan Analisis Sistem. Yogyakarta : Andi Publisher. 2010. [11] Nugroho, B., 2010, PHP & mySQL dengan editor Dreamweaver MX, Andi, Yogyakarta [12] Jogiyanto Hartono, 2010, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI
– Vol. 12 No. 2 Edisi
Desember
2014 |
47