KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Hermawan Syarif 1401411402
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto (1) Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 216) (2) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah: 6). (3) Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan (Prof. Yohanes Surya, Ph.D.). (4) Belajar matematika bukan hanya sekedar mengerti angka. Matematika mengajarkan pada kita bahwa setelah angka 1 ada angka 2. Begitu juga dengan kehidupan setelah kesulitan ada kemudahan (peneliti).
Persembahan Untuk orang tua, keluarga, para sahabat, serta teman-teman seperjuangan mahasiswa PGSD angkatan 2011.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 3. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah membantu dalam kelancaran skripsi ini. 4. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
5. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen wali yang telah memberikan arahan, motivasi, serta bimbingan selama peneliti menjalankan studi sarjana di Universitas Negeri Semarang. 6. Bapak dan ibu dosen PGSD UPP Tegal, yang dengan segala keikhlasan telah memberikan ilmu kepada peneliti selama menuntut ilmu. 7. Surajak, S.Pd., kepala SD Negeri 1 Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Guru-guru di SD Negeri 1 Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang telah banyak membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. 9. Teman-teman PGSD angkatan 2011 yang telah membantu peneliti selama melaksanakan penelitian. 10. Keluarga besar Bapak Wildan Luthfi yang selalu mendukung dalam belajar. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia untuk saat ini dan seterusnya.
Tegal, Mei 2015 Peneliti
vii
ABSTRAK Syarif, Hermawan. 2015. Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Yuli Witanto, M.Pd. Kata Kunci: hasil belajar, metode matematika gasing, minat belajar. Pada umumnya hasil belajar siswa pada materi keliling bangun datar masih kurang optimal. Hasil belajar yang kurang optimal dapat dikarenakan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar rendah. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dipegaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan. Sebagian besar guru masih menerapkan metode konvensional berupa ceramah dalam mengajarkan materi keliling bangun datar. Metode konvensional dirasa kurang efektif diterapkan dalam pembelajaran materi keliling bangun datar. Dengan menggunakan metode konvensional siswa cenderung pasif dan mudah bosan. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa hasil belajar yang rendah. Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran materi keliling bangun datar, salah satunya yaitu metode matematika gasing. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan desain quasi eksperimental design bentuk nonequivalent control group design. Populasi yang digunakan meliputi siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur yang berjumlah 46 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh dengan anggota sampel 23 siswa kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan 23 siswa kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, observasi, angket, dan tes. Teknik analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, uji kesamaan rata-rata, uji normalitas dan uji homogenitas dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif dengan menggunakan teknik analisis indeks dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa. Statistik inferensial dengan menggunakan uji t dan pooled varian digunakan untuk menguji keefektifan metode matematika gasing. Hasil penelitian menunjukkan dalam uji hipotesis perbedaan minat belajar siswa menggunakan uji independent sample t test diperoleh 6.324 > 2.015 (thitung > ttabel) dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan uji hipotesis keefektifan menggunakan uji t pihak kanan rumus pooled varian diperoleh 6.322 > 2.015 (thitung > ttabel). Sedangkan hasil penelitian dalam uji hipotesis perbedaan hasil belajar siswa menggunakan uji independent sample t test diperoleh 2.557 > 2.015 (thitung > ttabel) dengan signifikansi 0.014 < 0,05 dan uji hipotesis keefektifan menggunakan uji t pihak kanan rumus pooled varian diperoleh 2.556 > 2.015 (thitung > ttabel). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa metode matematika gasing efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa materi keliling bangun datar.
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................................i Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................. ..ii Persetujuan Pembimbing .................................................................................. .iii Pengesahan ........................................................................................................ .iv Motto dan Persembahan ......................................................................................v Kata Pengantar ................................................................................................. .vi Abstrak..............................................................................................................viii Daftar Isi .......................................................................................................... .ix Daftar Tabel ..................................................................................................... xv Daftar Histogram ..............................................................................................xvi Daftar Gambar .................................................................................................xvii Daftar Bagan ...................................................................................................xviii Daftar Lampiran .............................................................................................. xix PENDAHULUAN ..............................................................................................1 1.1
Latar Belakang.........................................................................................1
1.2
Identifikasi Masalah................................................................................8
1.3
Pembatasan Masalah .......................................................................... ...8
1.3.1
Pembatasan Masalah...............................................................................8
1.3.2
Paradigma Penelitian..............................................................................9
1.4
Rumusan Masalah .............................................................................. .10
1.5
Tujuan Penelitian ............................................................................... .11
1.5.1
Tujuan Umum .................................................................................... .11
1.5.2
Tujuan Khusus ................................................................................... .11
1.6
Manfaat Penelitian ............................................................................. .12
1.6.1
Manfaat Teoritis ................................................................................. .12
1.6.2
Manfaat Praktis ...................................................................................12
ix
1.6.2.1 Bagi Siswa .............................................................................................13 1.6.2.2 Bagi Guru ..............................................................................................13 1.6.2.3
Bagi
Sekolah.......................................................................................13
LANDASAN TEORI ....................................................................................... .14 2.1
Kajian Pustaka ................................................................................... .14
2.1.1
Hakikat Belajar .................................................................................. .14
2.1.1.1 Pengertian Belajar .............................................................................. .14 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar............................................15 2.1.2
Pengertian Mengajar .......................................................................... .17
2.1.3
Pengertian Pembelajaran .................................................................... .18
2.1.4
Minat Belajar ..................................................................................... .19
2.1.5
Minat Hitung Menghitung ................................................................. .20
2.1.6
Hasil Belajar....................................................................................... .22
2.1.7
Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................... .22
2.1.8
Matematika di Sekolah Dasar ............................................................ .24
2.1.9
Teori Belajar Matematika .................................................................. .25
2.1.9.1 Teori Belajar Piaget ............................................................................. .25 2.1.9.2 Teori Belajar Thorndike ...................................................................... .26 2.1.9.3 Teori Belajar Gagne...............................................................................27 2.1.9.4 Teori Belajar Ausubel............................................................................28 2.1.9.5 Teori Belajar Bruner..............................................................................29 2.1.10
Metode Pembelajaran Konvensional...................................................30
2.1.11
Metode Matematika Gasing.................................................................31
2.1.12
Materi Keliling Bangun Datar..............................................................35
2.1.12.1 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi Panjang..........................36 2.1.12.2 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi........................................36 2.1.13 Penerapan Metode Matematika Gasing pada Materi Keliling Bangun Datar....................................................................................................37 2.2
Penelitian yang Relevan ..................................................................... .40
2.3
Kerangka Berpikir .............................................................................. .44
2.4
Hipotesis...............................................................................................45
x
METODE PENELITIAN ................................................................................... .48 3.1
Metode Penelitian ................................................................................... .48
3.1.1 Desain Penelitian .................................................................................... .48 3.1.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. .50 3.1.2.1 Tahap Persiapan .................................................................................... .50 3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................................ .53 3.1.2.2.1 Persiapan Pembelajaran ...................................................................... .53 3.1.2.2.2 Perlakuan yang diberikan ................................................................... .54 3.1.2.2.3 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... .54 3.1.2.2.4 Pengamatan Pelaksanaan Penelitian ................................................... .56 3.1.2.3 Tahap Penyelesaian .............................................................................. .56 3.2
Waktu dan Tempat ................................................................................ .56
3.3
Variabel Penelitian ................................................................................ .57
3.3.1
Variabel Bebas ..................................................................................... .58
3.3.2
Variabel Terikat ................................................................................. .58
3.4
Populasi dan Sampel .......................................................................... .58
3.4.1
Populasi .............................................................................................. .58
3.4.2
Sampel................................................................................................ .59
3.5
Teknik Pengumpulan Data ................................................................. .60
3.5.1
Dokumentasi ...................................................................................... .60
3.5.2
Wawancara ......................................................................................... .60
3.5.3
Observasi............................................................................................ .61
3.5.4
Angket (Kuisioner) ............................................................................ .61
3.5.5
Tes ...................................................................................................... .62
3.6
Instrumen Penelitian .......................................................................... .63
3.6.1
Pedoman Wawancara ......................................................................... .63
3.6.2
Lembar Observasi Metode ................................................................. .63
3.6.3
Dokumentasi ...................................................................................... .65
3.6.4
Angket (Kuisioner) ............................................................................ .65
3.6.5
Instrumen Tes..................................................................................... .66
3.6.5.1 Uji Prasyarat Instrumen .........................................................................67
xi
3.6.5.1.1 Uji Validitas Instrumen ......................................................................67 3.6.5.1.1.1 Validitas Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing ...........69 3.6.5.1.1.2 Validitas Angket Minat Belajar ......................................................69 3.6.5.1.1.3 Validitas Soal Tes .......................................................................... .70 3.6.5.1.2 Reliabilitas Instrumen ....................................................................... .70 3.6.5.1.2.1 Reliabilitas Angket Minat Belajar .................................................. .71 3.6.5.1.2.2 Reliabilitas Soal Uji Coba .............................................................. .71 3.6.5.2 Analisis Butir Soal ................................................................................ .72 3.6.5.2.1 Analisis Taraf Kesukaran ................................................................... .72 3.6.5.2.2 Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................. .73 3.7
Teknik Analisis Data.............................................................................. .75
3.7.1
Analisis Deskripsi Data.......................................................................... .75
3.7.1.1 Variabel Metode Matematika Gasing ................................................ .76 3.7.1.2 Variabel Minat Belajar ....................................................................... .76 3.7.1.3 Variabel Hasil Belajar ........................................................................ .77 3.7.2
Analisis Statistik Data ....................................................................... .77
3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... .77 3.7.2.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................... .78 3.7.2.1.2 Uji Normalitas ................................................................................... .79 3.7.2.1.3 Uji Homogenitas ............................................................................... .79 3.7.2.2 Analisis Akhir .................................................................................... .80 3.7.2.2.1 Uji Perbedaan .................................................................................... .80 3.7.2.2.2 Uji Keefektifan .................................................................................. .80 3.8
Pedoman Penelitian Eksperimen........................................................ .81
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... .82 4.1
Objek Penelitian ................................................................................. .82
4.1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... .82
4.1.2
Kondisi Responden ............................................................................ .84
4.2
Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .......................................... .85
4.2.1
Analisis Deskriptif Data Variabel Matematika Gasing ..................... .85
4.2.2
Hasil Pre Test Matematika Kelas Eksperimen dan
xii
Kelas Kontrol (Data Awal) ..................................................................86 4.2.3
Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa ......................................89
4.2.3.1 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen .........91 4.2.3.2 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ............ ..93 4.2.4
Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa .................................... ..96
4.3
Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ............................................. ..99
4.3.1
Data Sebelum Eksperimen ................................................................. ..99
4.3.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Pre Test Materi Keliling Bangun Datar ....................................................................... ..99 4.3.2
Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 100
4.3.2.1 Hasil Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa ...... 100 4.3.2.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa ....... 101 4.3.2.3 Hasil Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa .. 101 4.3.2.4 Hasil Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa ... 103 4.3.3
Uji Hipotesis ...................................................................................... 103
4.3.3.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Belajar Matematika Siswa) ........... 104 4.3.3.2 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa) ............ 105 4.4
Pembahasan........................................................................................ 106
4.4.1
Perbedaan Penerapan Metode Matematika Gasing dan Metode Konvensional Terhadap Minat Belajar Siswa ................................... 106
4.4.2
Perbedaan Penerapan Metode Matematika Gasing dan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa .................................... 112
4.4.3
Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat Belajar Siswa ................................................................................................. 116
4.4.3 Siswa
Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Hasil Belajar .................................................................................................
118
PENUTUP ........................................................................................................ 122 5.1
Simpulan ............................................................................................ 122
5.2
Saran .................................................................................................. 124
5.2.1
Bagi Siswa ......................................................................................... 124
5.2.2
Bagi Guru ...........................................................................................124
xiii
5.2.3
Bagi Sekolah ......................................................................................125
Daftar Pustaka ..................................................................................................126 Lampiran ..........................................................................................................130
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Halaman Pedoman Penilaian UNNES ..................................................................64
3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar ....................................................65 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................84
4.2
Data Responden Berdasarkan Umur ......................................................84
4.3
Nilai Pengamatan Metode Matematika Gasing .....................................86
4.4
Deskripsi Data Pre Test Matematika Siswa ..........................................87
4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Matematika ...................................87 4.6
Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa .......................................89
4.7
Indeks Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen .....................................92
4.8
Indeks Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ...........................................95
4.9
Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Akhir) .............96
4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Matematika ..................................97 4.11 Hasil U-Mann Whitney Test...................................................................99 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................100 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................101 4.14 Hasil Uji Homogenitas Minat Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................102 4.15 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................103 4.16 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Minat Belajar Matematika.........................104 4.17 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Hasil Belajar Matematika ..........................105
xv
DAFTAR HISTOGRAM
Histogram
Halaman
4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen..............................88
4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol....................................88
4.3
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen............................97
4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol...................................98
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Bangun Datar Persegi Panjang..................................................................36
2.2
Bangun Datar Persegi...............................................................................36
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan
Halaman
1.1 Paradigma Penelitian....................................................................................10 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian......................................................................44 3.1 Metode Penelitian.......................................................................................47
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas IIIA ...............................................................131 2. Daftar Nama Siswa Kelas IIIB ...............................................................132 3. Daftar Nama Siswa Kelas IVA ...............................................................133 4. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol .......................................................134 5. Pengembangan Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................137 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIA ....................................148 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIB ......................................171 8. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .................................................199 9. Daftar Nilai Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika Materi Keliling Bangun Datar Tahun Pelajaran 2013/2014 ...................200 10. Daftar Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 .....................202 11. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 .....................................................................204 12. Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing .................................205 13. Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA ................................208 14. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA ............214 15. Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB ...............215 16. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB ...............................................................................................221 17. Format Kisi-kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika ...............222 18. Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika .........................................223
xix
19. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika ..............................................................................................225 20. Jawaban Uji Coba Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IVA ...............................................................................................227 21. Output SPSS 17 Uji Validitas Uji Coba Angket Minat Belajar Matematika ..............................................................................................228 22. Output SPSS 17 Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Belajar Matematika ..............................................................................................234 23. Format Kisi-kisi Angket Minat Belajar Matematika ..............................235 24. Angket Minat Belajar Matematika ..........................................................236 25. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA ................................................................................................237 26. Jawaban Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA ...............238 27. Indeks Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA ..............................239 28. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB ................................................................................................240 29. Jawaban Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB ...............241 30. Indeks Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB ..............................242 31. Three Box Method ...................................................................................243 32. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Matematika ..............................................................................................244 33. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar Matematika .............................................................................................245 34. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Minat Belajar Matematika .......246 35. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba .....................................................................247 36. Soal Tes Uji Coba ....................................................................................251 37. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ..........................................................258 38. Lembar Jawaban Soal Tes Uji Coba .......................................................259 39. Hasil Uji Coba Soal Pada Siswa Kelas IVA ............................................260
xx
40. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ............................................................262 41. Output SPSS 17 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Uji Coba ......................264 42. Analisis Daya Pembeda Butir Soal .........................................................266 43. Taraf Kesukaran Soal ..............................................................................267 44. Soal Pre Test dan Post Test .....................................................................268 45. Kunci Jawaban Soal Pre Test dan Post Test ............................................272 46. Lembar Jawaban Soal Pre Test dan Post Test .........................................273 47. Hasil Pre Test Kelas IIIA dan IIIB ..........................................................274 48. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pre Test ........................276 49. Hasil Post Test Kelas IIIA dan IIIB .........................................................277 50. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar Matematika ..............................................................................................279 51. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar Matematika .............................................................................................280 52. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Hasil Belajar Matematika .........281 53. Polled Varian ...........................................................................................282 54. Dokumentasi Penelitian ..........................................................................284 55. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA..............................................................286 56. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................................287 57. Tabel-r .....................................................................................................288 58. Tabel-t .....................................................................................................289 59. Tabel-f......................................................................................................290
xxi
BAB 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan
merupakan
kajian
pertama
dalam
penelitian.
Pada
pendahuluan memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab pendahuluan akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.
1.1 Latar Belakang Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 Ayat 1 seperti yang dikutip oleh Shoimin (2013: 79) “mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara”. Pendidikan yang bermutu tidak hanya mencerdaskan individu dari aspek kognitif atau pengetahuan saja, tetapi juga meliputi aspek afektif atau sikap, dan aspek psikomotor atau keterampilan. Pemerintah telah mengusahakan suatu sistem pendidikan yang bermutu. Hal ini tercantum dalam Pasal 31 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi:
1
2
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Usaha penyelenggaraan pendidikan yang telah dibangun oleh pemerintah harus didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat. Proses pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah saja, tetapi juga di lingkungan tempat tinggal siswa. Peran orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membimbing siswa menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan terbagi dalam beberapa jalur pendidikan meliputi jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal meliputi pendidikan di sekolah. Pendidikan nonformal meliputi bimbingan belajar dan kursus. Pendidikan informal meliputi pendidikan yang ada di dalam keluarga. Jalur pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 7 menjelaskan bahwa: Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar berfungsi
3 sebagai
peletak
dasar-dasar
keilmuan
dan
membantu
mengoptimalkan
perkembangan anak melalui pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37 mengemukakan bahwa pembelajaran di sekolah dasar mencakup berbagai muatan mata pelajaran, salah satu muatan yang penting untuk dipelajari pada jenjang ini adalah matematika. Oleh karena itu, perlu bagi semua orang untuk mengenal matematika, memahami peran dan manfaat matematika ke depan (Hamzah dan Muhlisrarini, 2014: 47). Matematika berasal dari akar kata mathema artinya pengetahuan, mathein artinya berpikir atau belajar. Menurut Ismail, dkk (2000: 1.3),
“matematika
adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, kumpulan sistem, struktur dan alat”. Matematika di sekolah dasar berusaha untuk menyajikan materi yang sesuai dengan karakteristik matematika yaitu berorientasi kepada kepentingan pendidikan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Garis Besar Program Pengajaran Matematika Sekolah Dasar tahun 1994 tentang tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar menyebutkan bahwa tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar meliputi empat hal, yaitu: (1) menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika; (3) memiliki pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP); (4) membentuk sikap logis, kritis,
4 cermat, kreatif, dan disiplin. Supaya tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar tercapai, maka guru sekolah dasar harus mengerti dan memahami tugas seorang guru matematika seperti yang telah tercantum dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yaitu membantu siswanya untuk mendapatkan: (1) pengetahuan yang meliputi konsep, keterkaitan antar konsep, dan algoritma; (2) kemampuan bernalar; (3) kemampuan memecahkan masalah; (4) kemampuan mengomunikasikan gagasan dan ide; serta (5) sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional dalam mengajarkan matematika termasuk pada materi keliling bangun datar. Menurut Heruman (2007: 87), “pengenalan berbagai bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu sulit diajarkan, hanya saja selama ini guru sering kali kurang memperhatikan batasan-batasan sejauh mana materi yang perlu diberikan kepada siswa”. Pembelajaran materi keliling bangun datar masih berpusat pada guru dengan hanya memberikan berbagai definisi yang sebenarnya tidak perlu, sehingga siswa menjadi pasif karena hanya mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru sehingga menimbulkan kebosanan dan berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar matematika serta hasil belajar yang kurang maksimal. Keadaan serupa terjadi dalam pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SD Negeri 1 Kalipancur, diketahui bahwa hasil tes formatif siswa pada materi keliling bangun datar tahun
5 pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika masih banyak siswa yang belum memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran matematika dengan nilai KKM sebesar 65, terdapat 20 dari 40 siswa yang terdiri dari kelas IIIA dan IIIB hanya mampu mencapai batas nilai KKM yang telah ditentukan. Dari data awal yang telah didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan jika mayoritas siswa mengalami kesulitan dalam menerima konsep matematika yang abstrak, sehingga mengakibatkan rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika. Tugas seorang guru yaitu merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa: Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kreativitas dan inovasi seorang guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Sebagai
ilmu
pengetahuan matematika mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Supaya pembelajaran matematika khususnya materi keliling bangun datar dapat terlaksana dengan baik, guru hendaknya menggunakan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa.
6 Pengertian metode pembelajaran menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 231), yaitu “cara yang dapat digunakan untuk membelajarkan suatu bahan pelajaran yang pelaksanaannya memerlukan satu atau beberapa teknik”. Penggunaan metode matematika gasing merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh guru dalam mengajarkan materi keliling bangun datar kepada siswa sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika karena metode matematika gasing menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi gampang, asyik, dan menyenangkan. Metode matematika “GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan” (Gasing) merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Yohanes Surya. Surya (2011: 1) menjelaskan bahwa metode matematika gasing merupakan suatu metode belajar matematika dengan menggunakan cara yang lebih sederhana dan dipadukan dengan pendekatan logika dan meminimalisir penggunaan rumus serta menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Surya (2011: 1) menjelaskan bahwa prinsip dasar dalam metode matematika gasing yaitu siswa belajar matematika dari konsep yang termudah hingga tersulit. Kegiatan menghiung lebih banyak dilakukan di luar kepala (mencongak) dengan pemberian latihan secara terus menerus (drill). Pemberian penguatan dengan pemberian pujian dilakukan oleh guru sesering mungkin ketika siswa mampu menghitung. Guru perlu memiliki sikap optimis dan kasih sayang dalam mengimplementasikan metode ini di dalam kelas.
7 Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode matematika gasing dirancang secara sistematis dan sistemik dengan mengurutkan materi dari kegiatan yang mudah sampai pada kegiatan yang sulit dengan tetap memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehingga memberikan kebermaknaan kepada siswa dalam belajar matematika. Terdapat beberapa penelitian yang telah menerapkan metode matematika gasing. Pertama, penelitian yang diakukan oleh Surya (2012) dengan judul penelitian “ Math for The Indigenous Tribes in Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode matematika gasing dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Matematika pada anak-anak usia SD di Papua. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Charitas, Permana, dan Suwastri (2014) dengan judul penelitian “Local Instruction Theory on Division In Mathematics Gasing: The Case of Rural Area’s Student in Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Matematika gasing memberikan kontribusi yang nyata pada pemahaman mahasiswa dalam konsep operasi pembagian. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa metode matematika gasing mampu meningkatkan motivasi, prestasi belajar matematika siswa, dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep operasi pembagian. Kajian empiris tersebut menjadi landasan bagi peneliti untuk menguji keefektifan metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar pada materi keliling bangun datar.
8 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti berminat untuk mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika materi keliling bangun datar di kelas III SD Negeri 1 Kalipancur cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif dan mudah bosan. (2) Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah karena siswa merasa kesulitan untuk memahami materi yang bersifat abstrak. (3) Metode konvensional kurang efektif dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar di kelas III SD Negeri 1 Kalipancur ditandai dengan hasil belajar yang kurang optimal. (4) Guru kelas III SD Negeri 1 Kalipancur belum pernah mengimplementasikan metode matematika gasing dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar sehingga perlu diuji keefektifannya.
1.3 Pembatasan Masalah
9 Dalam pembatasan masalah akan dibahas mengenai pembatasan masalah dan paradigma penelitian. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 1.3.1 Pembatasan Masalah Untuk menyederhanakan permasalahan agar pembahasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai maka perlu pembatasan masalah sebagai berikut: (1) Penelitian difokuskan pada keefektifan penerapan metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. (2) Populasi dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas IIIA dan IIIB semester II SD Negeri 1 Kalipancur yang berjumlah 46 siswa, terdiri dari 23 siswa kelas IIIA dan 23 siswa kelas IIIB. (3) Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah metode matematika gasing, sedangkan variabel terikatnya (dependen) adalah minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. (4) Materi yang dipelajari terbatas pada materi keliling bangun datar mata pelajaran matematika dengan cakupan bahasan yaitu menghitung keliling bangun datar persegi dan persegi panjang. (5) Metode yang digunakan sebagai pembanding dalam mengukur keefektifan metode matematika gasing adalah metode konvensional yaitu metode ceramah. 1.3.2 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah model hubungan variabel ganda dengan dua variabel dependen (Sugiyono, 2013: 72).
10 Variabel independen dalam penelitian ini adalah metode matematika gasing (X) sedangkan variabel dependennya yaitu minat (Y1) dan hasil belajar siswa (Y2). Hubungan tersebut digambarkan sebagai berikut:
Y1 X Y2 Bagan 1.1 Paradigma Penelitian. Keterangan: X
: Metode matematika gasing
Y1
: Minat Belajar
Y2
: Hasil Belajar
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan metode konvensional?
11 (2) Apakah
terdapat
perbedaan
hasil
belajar siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika menggunakan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan metode konvensional? (3) Apakah metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa dibandingkan metode konvensional? (4) Apakah metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut: 1.5.1 Tujuan Umum Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektifan
metode
matematika
gasing
sebagai
alternatif
yang
dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar kelas III semester 2. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini, yaitu:
12 (1) Memperoleh informasi perbedaan minat belajar siswa pada materi keliling bangun datar antara yang diajarkan dengan metode matematika gasing dan yang diajarkan dengan metode konvensional. (2) Memperoleh informasi perbedaan hasil belajar siswa pada materi keliling bangun datar antara yang diajarkan dengan metode matematika gasing dan yang diajarkan dengan metode konvensional. (3) Memperoleh informasi keefektifan metode matematika gasing dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi keliling bangun datar. (4) Memperoleh informasi keefektifan metode matematika gasing dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi keliling bangun datar.
1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut. 1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kaitannya dengan pembelajaran Matematika. Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu: (1) Memberikan kontribusi khasanah ilmu pengetahuan terlebih pada jenjang pendidikan dasar.
13 (2) Memberikan informasi mengenai metode matematika gasing yang dapat digunakan pada pembelajaran matematika materi keliling bangun datar. (3) Sebagai rujukan bagi para guru dan peneliti lain untuk menerapkan metode matematika gasing dalam pembelajaran matematika di sekolah. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Ketiga manfaat tersebut lebih lanjut akan dijelaskan sebagai berikut: 1.6.2.1 Bagi Siswa Penelitian ini bermanfaat bagi siswa, diantaranya: (1) Memudahkan siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi keliling bangun datar. (2) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi keliling bangun datar. 1.6.2.2 Bagi Guru Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi guru, meliputi: (1) Memberikan informasi kepada guru tentang pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode matematika gasing. (2) Mengembangkan keterampilan dan motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan. 1.6.2.3 Bagi Sekolah Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi sekolah, meliputi:
14 (1) Sebagai
acuan
penggunaan
metode
pembelajaran
alternatif
dalam
pembelajaran matematika. (2) Meningkatkan
motivasi
sekolah
dalam
menciptakan
pembelajaran
matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kualitas sekolah.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan kajian kedua dalam penelitian. Pada landasan teori memuat tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab landasan teori akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.
2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka akan dijelaskan tentang: hakikat belajar, faktorfaktor yang mempengaruhi belajar,
pengertian
mengajar,
pengertian
pembelajaran; minat belajar; minat hitung-menghitung; hasil belajar; karakteristik siswa sekolah dasar; matematika di sekolah dasar; teori belajar matematika; metode pembelajaran konvensional; metode matematika gasing; materi keliling bangun datar; penerapan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar. Uraian selengkapnya sebagai berikut: 2.1.1 Hakikat Belajar Dalam hakikat belajar dibahas mengenai pengertian belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhi belajar, sebagai berikut: 2.1.1.1 Pengertian Belajar Surna dan Pandeirot (2014: 6) mengemukakan bahwa “belajar adalah upaya kreatif untuk menciptakan dan bukan menyerap informasi. Proses belaja
15
16
terjadi bila peserta didik berupaya dan memiliki keterampilan mengintegrasikan dan menginternalisasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitifnya”. Slameto (2013: 2) berpendapat bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi pada individu. Perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman yang dialami sehingga diperoleh berbagai perubahan dan pemantapan yang terjadi pada aspek pengetahuan atau kognitif yang ditempuh dengan melibatkan siswa dalam suatu proses belajar pengenalan dan atau penemuan, aspek sikap dan nilai dengan proses belajar yang berusaha untuk menghubungkan pengetahuan baru yang diperoleh sehingga dapat dipakai dalam hal-hal baru, serta keterampilan atau psikomotorik
dimana proses belajar harus dapat mengendalikan aktivitas
jasmaninya dan memperhatikan berbagai faktor internal (dari dalam diri siswa) dan eksternal (dari luar diri siswa) sebagai faktor yang mempengaruhi belajar siswa. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Pada hakikatnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Wasliman (2007) dalam Susanto (2013: 12), berpendapat bahwa “hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor eksternal”.
17 Susanto (2013: 12) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu diri siswa maupun lingkungan tempat tinggal. Pertama, faktor yang berasal dari diri siswa meliputi kemampuan berfikir, motivasi, minat, dan kesiapan siswa. Kedua, faktor yang berasal dari lingkungan meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan. Syah (2010: 129) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri siswa meliputi keadaan/kondisi jasmani dn rohani siswa. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar siswa meliputi kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Bloom (1982) dalam Kiranawati (2007) mengemukakan bahwa “tiga faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran” (https://gurupkn.wordpress.com). Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan. Syah dan Bloom memiliki pandangan yang hampir sama tentang faktor yang mempengaruhi belajar yaitu penggunaan strategi, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Hal ini dikarenakan tidak setiap metode pembelajaran efektif diterapkan pada semua materi pelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yaitu minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan diatas maka penerapan metode
18 pembelajaran selain memperhatikan kesesuaian dengan materi pelajaran juga harus dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar. 2.1.2 Pengertian Mengajar Dequeliy dan Gazali (1974) dalam Slameto (2013: 30) mengemukakan bahwa “mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat”. Sementara Nasution (2005) dalam Susanto (2013: 23) berpendapat “mengajar merupakan segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar”. Pengertian mengajar dipandang menjadi dua aspek jika dilihat dari aspek kegunaannya, yaitu pengertian mengajar secara tradisional dan modern. Pengertian mengajar secara tradisional artinya menyampaikan pengetahuan kepada siswa di sekolah dengan makna pengajaran adalah sebagai persiapan hidup dengan bertujuan proses dan penguasaan penyampaian dimana guru selalu berperan aktif dan siswa selalu bertindak pasif serta hanya berlangsung di dalam kelas saja. Pengertian mengajar dalam konteks dunia modern oleh Howard (2003) dalam Susanto (2013: 20) bahwa “mengajar adalah suatu aktivitas membimbing atau menolong seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan keterampilan, sikap (attitude), cita-cita (ideals), pengetahuan (knowledge), dan penghargaan (appreciation)”. Dari berbagai pengertian mengajar yang telah dikemukakan menunjukkan bahwa dalam proses belajar siswa yang harus terlibat aktif, sedangkan guru hanya bertugas membimbing, menunjukkan jalan, serta memperhatikan aspek kepribadian siswa.
19 2.1.3 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Gagne (1977) dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 192), “merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar”. Orientasi pembelajaran mencakup perubahan stimulus yang diperoleh dari lingkungan yang diubah menjadi informasi sehingga tercipta hasil belajar berupa ingatan jangka panjang yang seluruhnya didapat melalui suatu proses pembelajaran akibat adanya proses komunikasi antara guru dengan siswa. Terdapat tujuh komponen dalam proses pembelajaran. Rifa‟i dan Anni (2011: 194) menjelaskan bahwa komponen-komponen tersebut, terdiri dari: (1) tujuan, (2) subjek belajar, (3) materi pelajaran, (4) strategi pembelajaran, (5) media pembelajaran, (6) penunjang, (7) evaluasi. Ketujuh komponen saling berkaitan dan membentuk satu sistem pembelajaran. Guru membimbing siswa yang merupakan subjek sekaligus objek pembelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Perencanaan sangat diperlukan sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Perencanaan dalam pembelajaran matematika merupakan langkah awal menyusun kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan secara efektif dan efisien. 2.1.4 Minat Belajar Pengertian minat yang disampaikan oleh Sudaryono, Margono dan Rahayu (2013: 90), adalah “kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut”. Musrofi (2010: 43) berpendapat bahwa terdapat tiga pertanyaan yang melandasi
20 minat seseorang untuk mempelajari sesuatu hal, yaitu: (1) apa saja daya tariknya yang dia pelajari itu; (2) apa saja relevansinya bagi dirinya; (3) apa saja hasilnya setelah mempelajari sesuatu itu. Minat terdiri dari berbagai macam jenis, Purwaningrum (1996) dalam Susanto (2013: 61) mengelompokkan jenis-jenis minat ini menjadi sepuluh macam, yaitu: (1) minat terhadap alam sekitar; (2) minat mekanis; (3) minat hitung menghitung; minat terhadap ilmu pengetahuan; (4) minat persuasif; (5) minat seni; (6) minat leterer; (7) minat musik; (8) minat layanan sosial; (9) minat klerikal. Segala sesuatu yang diminati dapat menjadi motivasi alamiah bagi diri siswa. Motivasi alamiah dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk melakukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukannya. Guru harus dapat memunculkan motivasi alamiah di kalangan para siswa pada saat mereka belajar, guru dapat menjelaskan keterkaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau kebutuhan siswa. Tanner dan Tanner (1975) dalam Slameto (2013: 181), menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang. Jika guru mampu untuk memunculkan minat siswa untuk belajar, maka guru telah menjadikan minat sebagai pintu masuk proses belajar. Sehingga siswa akan belajar dengan sebaik-baiknya karena adanya daya tarik pada materi yang dipelajari, sehingga kepuasan belajar juga dapat diperoleh.
21 Tugas guru selain memunculkan minat belajar siswa, juga harus memelihara minat siswa dalam belajar. Nurkancana (1993) dalam Susanto (2013: 67-8) mengemukakan cara-cara yang dapat ditempuh guru dalam memelihara minat belajar siswa, yaitu: (1) meningkatkan minat anak-anak; (2) memelihara minat yang timbul; (3) mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik; (4) sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai baginya. Berdasarkan pemaparan mengenai minat belajar, dapat disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah berbagai pilihan kesukaan dalam melakukan aktivitas pembelajaran yang membangkitkan gairah individu untuk mempelajari suatu mata pelajaran yang dapat diukur dari beberapa dimensi antara lain: kesukaan, ketertarikan, perhatian, serta keterlibatan. 2.1.5 Minat Hitung-Menghitung “Minat hitung-menghitung merupakan minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan” (Susanto, 2013: 61). Mempelajari hitung-menghitung melalui mata pelajaran matematika sangat penting karena matematika banyak diaplikasikan dan dikembangkan sehingga memunculkan kesadaran tentang nilainilai esensial. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mulyana (2004: 180) bahwa matematika selain dapat memperluas cakrawala berpikir peserta didik juga dapat mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai yang secara esensial terdapat di dalamnya. Minat siswa terhadap matematika adalah kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak terhadap suatu konsep atau objek matematika. Siswa yang menerima matematika akan menunjukkan sikap menyenangi matematika
22 dan bersungguh-sungguh dalam belajar matematika ditandai dengan selalu aktif, dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Sedangkan bagi siswa yang menolak matematika maka sikap yang ditunjukkan adalah selalu cemas saat mengikuti pelajaran matematika dan malas untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Meningkatkan minat hitung-menghitung melalui pelajaran matematika pada siswa sekolah dasar dapat dilakukan apabila guru mampu mengenali tipe gaya belajar matematika siswa. Silver, dkk (2013: xxiv), berpendapat bahwa “terdapat empat tipe gaya belajar matematika siswa antara lain: (1) siswa dengan gaya belajar penguasaan; (2) siswa dengan gaya belajar matematika interpersonal; (3) siswa dengan gaya belajar pemahaman; (4) siswa dengan gaya belajar ekspresi diri”. Sangat penting untuk menumbuhkan minat hitung-menghitung pada siswa, tugas guru dalam memunculkan minat siswa pada pelajaran matematika yaitu guru harus mampu mengemas pembelajaran matematika menjadi suatu pembelajaran yang lebih mudah dipelajari, mengasyikkan, dan menyenangkan.
2.1.6 Hasil Belajar Slameto (2013: 138) mengemukakan bahwa “hasil belajar dalam kecakapan kognitif itu mempunyai hierarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: a) informasi non verbal; b) informasi fakta dan pengetahuan verbal; c) konsep dan prinsip; d) pemecahan masalah dan kreativitas”. “Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar” (Susanto, 2013: 5). Kegiatan belajar yang diperoleh
23 siswa mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil belajar dengan tujuan pembelajaran adalah dengan mengadakan evaluasi atau penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Setelah melakukan evaluasi guru dapat memberikan tindak lanjut kepada siswa. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa harus mampu menghadirkan metode pembelajaran yang tepat agar hasil belajar yang diperoleh siswa optimal. 2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Siswa kelas rendah masih tergolong anak usia dini. Pada masa ini merupakan masa yang paling tepat untuk menggali potensi siswa. Karakteristik siswa sekolah dasar yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental. Perkembangan mental meliputi perkembangan intelektual, emosi, bahasa, sosial, dan moral keagamaan. Piaget (1950) dalam Susanto (2013: 77) membagi tingkat perkembangan kognisi pada setiap individu menjadi beberapa tahapan, tahapan tersebut antara lain: (1) tahap sensorik-motorik (0-2 tahun) tahapan dimana kematangan seseorang terjadi karena adanya suatu interaksi sosial dengan lingkungan dan berbagai tindakan bergantung melalui indrawi; (2) tahap berpikir praoperasional (2-7 tahun) pada tahap ini kemampuan individu berkembang dari sensorikmotorik menuju sebuah kemampuan baru ditambah dengan meningkatnya perkembangan egosentris; (3) tahap berpikir operasional konkret (7-11 tahun) tahap ini anak
24 mulai berpikir secara logis serta berpikir secara konkret, sehingga harus selalu diamati perkembangan kognitif dan afektifnya; (4) tahap berpikir operasional formal (11-15 tahun) pada tahap ini individu dapat menerapkan berpikir logis karena mengembangkan pikiran formalnya serta dapat menggunakan abstraksi. Berdasarkan tingkat perkembangan kognisi yang telah dipaparkan oleh Piaget, maka karakteristik siswa sekolah dasar berada pada tahap berpikir operasional konkret, masih senang bermain, bergerak, melakukan sesuatu secara langsung dan belum mampu berpikir secara abstrak dan masih terikat dengan objek yang bersifat konret. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang supaya siswa terlibat secara aktif dan diusahakan materi dapat ditampilkan kepada siswa dengan mudah, asyik, dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan anak. 2.1.8 Matematika di Sekolah Dasar “Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di satuan pendidikan dengan materi matematika dan pola pikir matematika terpilih yang disesuaikan dengan kebutuhan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan ilmu pengetahuan” (Hamzah dan Muhlisrarini 2014: 67). Satuan pendidikan di Indonesia terdiri dari sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah tinggi. Dari ketiga satuan pendidikan tersebut, pendidikan sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling tepat untuk membekali siswa dengan ilmu matematika. Matematika di sekolah dasar berusaha untuk menyajikan materi yang sesuai dengan karakteristik matematika yaitu berorientasi kepada kepentingan pendidikan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika di sekolah dasar bertujuan supaya siswa
25 terampil dan cakap untuk mengaplikasikan berbagai konsep matematika yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Heruman (2007: 2) menyatakan bahwa pembelajaran dan materi matematika di sekolah dasar disesuaikan dengan perkembangan siswa serta memperhatikan aspek-aspek teori psikologi perkembangan anak, sehingga tahapan belajar matematika di sekolah dasar sesuai dengan kognitif dan perkembangan jiwa siswa. Oleh karena itu, kurikulum matematika sekolah dasar dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar (penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. Setiap konsep dalam matematika yang abstrak dan baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan, hal ini bertujuan supaya konsep tersebut mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Siswa sekolah dasar berada pada fase berpikir opersional konkret dan masih terikat dengan objek yang bersfat konkret, sehingga diperlukan suatu metode dan media yang tepat untuk memahami matematika yang bersifat abstrak supaya apa yang disampaikan oleh guru lebih cepat dipahami oleh siswa. 2.1.9 Teori Belajar Matematika Memahami suatu teori belajar matematika merupakan dasar untuk melakukan pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan materi yang menjadi bahan pembahasan sehingga guru dapat berhasil dalam menyampaikan materi
dimana
pembelajaran
dapat
berrjalan
secara
efektif,
efisien,
menyenangkan, dan bermakna. Terdapat beberapa teori belajar perkembangan dalam pembelajaran matematika antara lain:
26 2.1.9.1 Teori Belajar Piaget Piaget dalam Rifa‟i dan, Anni (2011: 26-30) membagi tingkat perkembangan kognisi pada setiap individu menjadi empat tahapan yaitu tahap sensori motorik (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkrit (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11-15 tahun). Tahap sensori motorik yaitu tahapan dimana kematangan seseorang terjadi karena adanya suatu interaksi sosial dengan lingkungan dan berbagai tindakan bergantung melalui inderawi. Tahap praoperasional yaitu tahapan dimana kemampuan individu berkembang dari sensorik-motorik menuju sebuah kemampuan baru ditambah dengan meningkatnya perkembangan egosentris. Tahap operasional konkrit yaitu tahapan dimana anak mulai berpikir secara logis serta berpikir secara konkret, sehingga harus selalu diamati perkembangan kognitif dan afektifnya. Tahap operasional formal yaitu tahapan dimana anak dapat menerapkan berpikir logis karena mengembangkan pikiran formalnya serta dapat menggunakan abstraksi. 2.1.9.2 Teori Belajar Thorndike Teori belajar ini disebut juga teori conectionisme. Thorndike dalam Rifa‟i dan Anni (2011: 113) menyatakan jika belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dan respon merupakan salah satu usaha untuk mengaktifkan siswa secara utuh dan menyeluruh baik pikiran, perasaan, dan perbuatan. Stimulus adalah sesuatu yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran maupun perasaan atau hal-hal lain yang dapat diterapkan
27 melalui alat indera, sedangkan respon adalah reaksi yang muncul yang dapat berupa pikiran, perasaan, maupun gerakan. Terdapat tiga hukum dalam teori koneksionisme yaitu hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of exercise), dan hukum akibat (law of effect). Hukum kesiapan (law of readiness) adalah hukum yang menyatakan jika belajar akan berhasil apabila siswa telah benar-benar siap untuk belajar, sebab jika suatu materi diajarkan kepada anak yang belum siap untuk menerima materi tersebut maka pembelajaran akan sia-sia dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Hukum latihan (law of exercise) adalah hukum yang menyatakan jika terjadi ikatan antara stimulus dan respon dalam intensitas yang sering, maka ikatan tersebut akan semakin kuat karena semakin sering suatu pengetahuan dan pengalaman yang terbentuk antara stimulus dan respon yang dilatihkan. Hukum ini menunjukkan bahwa prinsip utama belajar yaitu pengulangan, semakin sering suatu materi pelajaran diulangi maka akan semakin kuat tersimpan dalam memori. Hukum akibat (law of effect) adalah hukum akibat dapat diartikan jika suatu tindakan yang diikuti menyenangkan, maka tindakan tersebut akan cenderung terus menerus diulangi pada kesempatan lain, dan begitu pula sebaliknya. 2.1.9.3 Teori Belajar Gagne Teori belajar ini menyatakan bahwa terdapat dua objek dalam belajar matematika, yaitu objek langsung belajar matematika dan objek tidak langsung dari belajar matematika. Karso, dkk. (2000: 1.28-9) mengemukakan bahwa objek langsung meliputi fakta, operasi, konsep, dan prinsip. Sedangkan objek tidak langsung mencakup kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah, disiplin diri, bersikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Pada teori belajar Gagne
28 dalam Karso, dkk (2000: 1.30), terdapat delapan urutan tipe belajar, yaitu: belajar isyarat, belajar stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, belajar membedakan, belajar konsep, belajar aturan, dan pemecahan masalah. Kedelapan tipe belajar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Belajar isyarat merupakan tahap belajar sesuatu yang tidak disengaja sebagai akibat adanya rangsangan, guru dapat bertindak atau mengucapkan sesuatu yang menyenangkan tentang matematika sehingga membangkitkan sikap positif siswa dalam belajar matematika. Belajar stimulus-respon merupakan tahap belajar yang sudah disengaja dan responnya adalah jasmaniah, siswa mampu menyebutkan atau menuliskan apa yang diperintahkan oleh guru setelah guru memberikan penjelasan. Rangkaian gerak adalah kegiatan belajar dalam bentuk perbuatan jasmaniah yang berurutan dan terdiri dari dua atau lebih stimulus respon. Rangkaian verbal merupakan tahap belajar yang berupa perbuatan lisan terurut yang terdiri dari dua kegiatan atau lebih stimulus respon. Tahapan rangkaian verbal mendorong siswa untuk menyatakan pendapat tentang simbol, definisi, aksioma, maupun dalil. Belajar membedakan merupakan kegiatan melatih siswa untuk memisah-misahkan rangkaian yang bervariasi. Terdapat dua macam belajar membeda-bedakan, yaitu membedakan tunggal berupa pengertian siswa terhadap suatu lambang, serta membedakan jamak yaitu membedakan beberapa lambang tertentu misalnya lambang-lambang ruas garis, sinar, dan garis. Belajar konsep disebut juga tahap belajar pengelompokkan, siswa belajar mengenal sifat dari suatu peristiwa untuk memahami suatu konsep. Belajar aturan merupakan tahapan dimana siswa mampu memberikan respon terhadap semua stimulus yang telah diberikan, respon yang ditunjukkan berupa segala macam
29 perbuatan. Pemecahan masalah merupakan tahap yang paling tinggi, sesuatu yang baru menjadi masalah bagi siswa karena belum mengetahui proses penyelesaiannya. 2.1.9.4 Teori Belajar Ausubel Ausubel (1963) dalam Mikarsa, dkk (2009: 6.13-5) mengelompokkan belajar berdasarkan cara menyajikan materi berupa penerimaan dan penemuan, sedangkan berdasarkan cara siswa menerima pelajaran yaitu dengan belajar bermakna dan belajar hafalan. Prinsip-prinsip pembelajaran berdasarkan teori belajar Ausubel ada empat yaitu pengatur awal, diferensiasi progesif, belajar superodinat, dan penyesuaian integratif. Pengatur awal merupakan bahan yang dapat digunakan guru untuk mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang mempunyai makna lebih tinggi yang dapat menyebabkan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Diferensiasi progresif merupakan proses pengembangan dan kolaborasi antar konsep dengan cara memperkenalkan unsur yang paling umum terlebih dahulu baru yang lebih khusus atau mendetail. Belajar superordinat merupakan proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan perolehan konsep dan informasi baru yang ditemukan selama proses belajar. Belajar superordinat terjadi apabila konsep-konsep itu dibahas lebih mendetail atau spesifik. Penyesuaian integratif merupakan penyesuaian yang digunakan untuk mengatasi pertentangan kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih dari satu konsep. Oleh karena itu, guru harus bisa menghubungkan setiap konsep selama penyajian informasi kepada siswa.
30 2.1.9.5 Teori Belajar Bruner Bruner (1960) dalam Karso, dkk (2009: 1.11-2), membagi proses belajar menjadi tiga tahapan, meliputi: tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif atau tahap kegiatan yaitu tahap siswa belajar menggunakan atau memanipulasi objek konkret secara langsung seperti memanipulasikan, menyusun, menjejerkan, dan bentuk-bentuk gerak lainnya. Tahap ikonik atau tahap gambar bayangan adalah tahap siswa sudah dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau yang telah dikenalnya pada tahap enaktif. Tahap Simbolik adalah tahap siswa sudah dapat memahami simbol-simbol dan mampu menjelaskan dengan bahasanya, hal ini seperti pada tahap operasi konkret dan formal dari Piaget. 2.1.10 Metode Pembelajaran Konvensional Metode ceramah merupakan salah satu bentuk pembelajaran konvensional. Majid (2013: 165) mengemukakan bahwa pembelajaran konvensional dapat diartikan sebagai pembelajaran dalam konteks klasikal yang sudah terbiasa dilakukan dan terpusat pada guru. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui mendengarkan (lecture), tanya jawab, dan membaca. Suryosubroto (2011: 20) menjelaskan bahwa penggunaan metode ceramah sudah tidak memadai jika diterapkan pada kondisi sekarang. Metode ceramah juga tidak memberi banyak mafaat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Minat belajar siswa cenderung rendah dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menerapkan suatu metode mengajar yang tepat, efektif, dan efisien.
31 Metode ceramah jika diterapkan secara benar dapat memberikan beberapa keunggulan. Keunggulan metode ceramah yaitu tidak membutuhkan biaya besar dan mudah untuk dilakukan. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas dan dapat menonjolkan materi pokok yang sedang dipelajari. Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang sedang mengajar. Selain itu, organisasi kelas dengan menggunakan metode ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Metode ceramah memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan metode yang lain. Dengan metode ceramah, materi yang dapat dikuasai siswa terbatas pada pengetahuan yang dikuasai oleh guru. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan akan menimbulkan verbalisme dan membosankan, apalagi jika guru tidak memiliki kemampuan bertutur yang baik. Melalui ceramah sulit untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa walaupun siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya. 2.1.11 Metode Matematika Gasing Metode matematika “GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan” yang selanjutnya disebut dengan metode matematika gasing merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Yohanes Surya. Metode matematika gasing membantu siswa belajar matematika menjadi lebih mudah dipahami dengan berbagai kegiatan asyik dan menyenangkan di dalamnya. Metode matematika gasing telah diperkenalkan ke berbagai penjuru Indonesia. Berbagai pelatihan telah digelar dan diikuti oleh banyak calon guru atau guru yang sudah mengajar di sekolah dasar. Tidak hanya diperkenalkan saja,
32 metode ini telah diterapkan pada siswa sekolah dasar di wilayah Papua dan terbukti berhasil dalam waktu enam bulan. Surya (2011: 1) mengemukakan bahwa metode matematika gasing merupakan suatu metode belajar matematika dengan menggunakan cara yang lebih sederhana dan dipadukan dengan pendekatan logika dan meminimalisir penggunaan rumus serta menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Prinsip dasar dalam metode matematika gasing seperti yang dikemukakan oleh Surya (2011: 2) yaitu siswa belajar matematika dari konsep yang termudah hingga tersulit, perhitungan lebih banyak dilakukan di luar kepala (mencongak) dengan pemberian latihan secara terus menerus (drill). Penguatan dengan pemberian pujian oleh guru dilakukan sesering mungkin ketika siswa mampu menghitung, sikap optimis dan kasih sayang guru juga diperlukan dalam mengimplementasikan metode ini di dalam kelas. Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode matematika gasing dirancang secara sistematis dan sistemik dengan mengurutkan materi dari kegiatan yang mudah sampai pada kegiatan yang sulit dengan tetap memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehingga memberikan kebermaknaan kepada siswa dalam belajar matematika. Aniey (2013) mengemukakan bahwa langkah pembelajaran dalam metode matematika gasing terdiri dari lima tahapan, meliputi: (1) Tahap pertama: Dialog sederhana Setiap pelaksanaan pembelajaran penting adanya sebuah interaksi yang dapat memunculkan S (stimulus) dan R (respon) sehingga apa yang
33 menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tahapan dialog sederhana dalam metode matematika gasing melibatkan interaksi antara guru dan siswa sesuai dengan teori belajar connectionsm yang dikemukakan oleh Thorndike. (2) Tahap Kedua: Berimajinasi atau berfantasi Pada tahap ini, guru dapat membantu siswa untuk berimajinasi atau berfantasi dengan membahas kejadian-kejadian di kehidupan nyata serta melaksanakan suatu kegiatan permulaan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Namun, aspek ini seringkali diabaikan oleh guru. Padahal jika tahap berimajinasi atau berfantasi ini dilaksanakan maka dapat melahirkan sebuah konsep, kreativitas, inovasi dan perilaku yang aktual dalam kehidupan. (3) Tahap ketiga: Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan Pemberian contoh-contoh soal yang relevan bertujuan supaya siswa berlatih
menggunakan
logika
sederhana
sehingga
mempertegas
kemampuan penguasaan matematika siswa. Sehingga dengan semakin seringnya disajikan contoh-contoh soal yang relevan siswa mampu meningkatkan ketangkasan dan keterampilan pada mata pelajaran matematika. (4) Tahap keempat: Menyajikan materi secara mendalam Pada
tahap
ini
siswa
mulai
mampu
untuk
mengetahui
fenomenafenomena apa saja yang dibahas dalam materi matematika yang sedang dipelajari dengan pemberian makna pada setiap soal-soal yang telah disajikan pada tahap sebelumnya. Pemberian jembatan keledai oleh
34 guru kepada siswa diharapkan dapat membantu menambah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. (5) Tahap kelima: Memberikan variasi soal Pemberian
variasi
soal
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
matematika menggunakan metode matematika gasing dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Selain itu, variasi soal yang diberikan juga bertujuan untuk memperdalam dan mengecek bahan pelajaran yang telah dipelajari (id.scribd.com). Roestiyah (1996) dalam Hamzah (2014: 268),
mengemukakan bahwa
teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan selama melakuan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Metode matematika gasing memiliki beberapa keunggulan. Tuga (2013) dalam Sirait (2013: 7), menjelaskan keunggulan metode matematika gasing, meliputi: (1) metode gasing dapat dipelajari oleh segala lapisan umur, cocok untuk anak-anak hingga orang dewasa; (2) dalam praktiknya, metode ini selalu mengawali segala hal dengan sesuatu yang nyata (bukan abstrak), sehingga sangat mudah dimengerti; (3) menghitung cepat (tambah, kali, kurang, bagi) tanpa alat; (4) menghitung dengan mencongak, sehingga peserta didik harus membayangkan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan banyaknya imajinasi, peserta didik akan lebih kreatif. Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Mayoritas penelitian sebelumnya memaparkan jika kelemahan metode matematika gasing yaitu pada
35 saat ulangan berupa soal esai, jika siswa tidak menyertakan perhitungan dengan rumus, meski hasil jawabannya benar akan tetap dinyatakan salah, dan secara umum strategi pembelajaran gasing belum bisa diterapkan untuk menyelesaikan soal-soal matematika di perguruan tinggi, karena umumnya mahasiswa dituntut untuk bisa menurunkan berbagai rumus. 2.1.12 Materi Keliling Bangun Datar Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran matematika kelas III semester 2 materi bangun datar yang memiliki alokasi waktu sebanyak 8 jam pelajaran yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Penjelasan materi keliling bangun datar didasarkan pada KTSP 2006 yang dijabarkan kedalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Materi keliling bangun datar termasuk dalam standar kompetensi menghitung keliling, luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah pada kompetensi dasar menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dalam pembelajaran materi keliling bangun datar akan diterapkan model matematika gasing. Materi yang akan dibahas yaitu materi menghitung keliling bangun datar persegi dan persegi panjang. Ringkasan materi yang akan disampaikan adalah sebagai berikut:
2.1.12.1 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi Panjang Surya (2011: 74), mengemukakan bahwa “persegi panjang adalah bangun datar yang keempat sudutnya 90°, ada 2 pasang sisi yang sejajar”. Keliling persegi panjang dapat dicari dengan menjumlahkan panjang keempat sisinya.
36 D
C
A
B
Gambar 2.1 Bangun Datar Persegi Panjang Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC + panjang CD + panjang AD 2.1.12.2 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi Menurut Surya (2011: 74), “persegi adalah bangun datar yang keempat sudutnya 90°, ada 2 pasang sisi sejajar, semua sisi sama panjang”. Keliling persegi
dapat
dicari
dengan
menjumlahkan panjang
keempat sisinya. A
B
C
D
Gambar 2.2 Bangun Datar Persegi Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika panjang salah satu sisi diketahui, maka kelilingnya dapat ditentukan. Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA.
2.1.13 Penerapan Metode Matematika Gasing pada Materi Keliling Bangun Datar Surya (2011: 76-86) mengemukakan bahwa aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran
matematika
materi
keliling
menggunakan metode matematika gasing, meliputi:
bangun
datar
dengan
37 (1) Tahap pertama: Dialog sederhana Pada tahap ini guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan yel-yel matematika seru, menjelaskan tujuan pembelajaran, serta menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. Siswa memberikan umpan balik dengan menjawab pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, menjawab pertanyaan pancingan yang diberikan oleh guru, bersama-sama menyanyikan yel-yel matematika seru, dan mendengarkan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang disampaikan oleh guru. (2) Tahap Kedua: Berimajinasi atau berfantasi Aktivitas guru pada tahap berimajinasi atau berfantasi untuk mencari keliling bangun datar persegi panjang, yaitu: menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 14 batang korek api, bertanya kepada siswa apa keistimewaan persegi panjang yang dibuat, menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, menunjukkan kepada siswa bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama tapi panjang dan lebarnya berbeda, serta menjelaskan bahwa jumlah panjang korek api disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. Siswa memberikan umpan balik dengan membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 14 batang korek api, menjawab pertanyaan
38 tentang keistimewaan persegi panjang yang dibuat, menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, memperhatikan penjelasan guru bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama tapi panjang dan lebarnya berbeda, serta memperhatikan penjelasan guru bahwa panjang korek api disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. Aktivitas guru pada tahap berimajinasi atau berfantasi untuk mencari keliling bangun datar persegi, yaitu: menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 16 batang korek api, menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, memberikan penjelasan bahwa keempat persegi panjang mempunyai keliling yang sama tetapi panjang dan lebarnya berbeda, menyuruh siswa untuk memperhatikan bahwa salah satu bentuk adalah persegi, memberikan informasi kepada siswa bahwa persegi termasuk persegi panjang, menyuruh siswa membentuk suatu persegi dengan menggunakan 12 batang korek api, dan menjelaskan pada siswa bahwa jumlah panjang korek api itu yang disebut dengan keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. Siswa memberikan umpan balik dengan membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 16 batang korek api, menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, memperhatikan penjelasan guru bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama tapi panjang dan lebarnya berbeda, mengamati bahwa salah satu bentuk yang dibuat adalah persegi, mendengarkan penjelasan guru bahwa persegi
39 termasuk persegi panjang, membentuk suatu persegi dengan menggunakan 12 batang korek api, memperhatikan penjelasan guru bahwa panjang korek api disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. (3) Tahap ketiga: Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan Pada tahap ini untuk mencari keliling bangun datar persegi panjang maupun persegi, guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan dengan menggunakan media geoboard dan menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan jawaban. Siswa memberikan umpan balik dengan
membentuk
kelompok
untuk
mengerjakan
tugas
dengan
menggunakan bantuan media geoboard dan membacakan jawaban pekerjaan masing-masing. (4) Tahap keempat: Menyajikan materi secara mendalam Aktivitas guru pada tahap keempat ini yaitu: menyuruh siswa menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi, memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, seperti menunjukkan kepada siswa seberapa 1 cm itu, dan menuliskan sebuah lagu tentang rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi, lagu ini berfungsi sebagai jembatan keledai. Siswa memberikan umpan balik dengan menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi, mendengarkan penjelasan guru tentang satuan keliling, mengamati seberapa panjang 1 cm menggunakan mistar, dan menyanyikan lagu rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi. (5) Tahap kelima: Memberikan variasi soal
40 Pada tahap ini guru memberikan berbagai macam variasi soal tentang menghitung keliling bangun datar persegi panjang dan persegi, serta memberikan berbagai contoh keliling persegi panjang dan persegi dengan cara mencongak. Siswa menanggapi dengan menghitung keliling bangun datar persegi panjang, serta melakukan kegiatan mencongak.
2.2 Penelitian yang Relevan Penelitian terdahulu yang relevan berfungsi sebagai landasan dalam sebuah penelitian. Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah kajian hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menggunakan metode matematika gasing. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Josephine Kusuma dan Sulistiawati (2014) dengan judul penelitian “Teaching Multiplication Of Numbers From 1 To 10 To STKIP Surya Students Using Matematika Gasing”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa matematika gasing dapat membantu mahasiswa dalam memahami perkalian bilangan 1 sampai 10 dan mampu mengajarkan perkalian bilangan 1 sampai 10 dengan lebih baik. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Johannes Hamonagan Siregar, Wiwik Wiyanti, Nur Safitri Wakhyuningsih, dan Ali Godjali (2014) dengan judul penelitian “Learning The Critical Points For Addition In Matematika Gasing”. Hasil penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas matrikulasi di STKIP Surya dengan
41 fokus penelitian yaitu titik kritis untuk materi penambahan dua angka antara 1-10 dengan jumlah kurang dari 20. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nenden Octavarulia Shanty dan Surya Wijaya (2012) dengan judul penelitian “Rectangular Array Model Supporting Students’ Spatial Structuring In Learning Multiplication”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rectangular array model dengan menggunakan strategi metode matematika gasing dapat mendukung siswa untuk menghitung sesuatu menjadi lebih efisien, mampu melihat kesamaan struktural array, dan menciptakan struktur spasial untuk suatu kesatuan benda. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Petra Suwasti (2013) dengan judul penelitian “The Use Of Gasing Method For Teaching Two Digit Substraction For 2nd Grade Students Of SDN Cihuni II Tangerang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode matematika gasing dapat merangsang siswa untuk mengerti konsep pengurangan serta dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan operasi pengurangan dengan lebih cepat dan mudah. Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Rully Charitas Indra Prahmana (2013) dengan judul penelitian “Designing Division Operation Learning In The Mathematics Of Gasing”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode matematika gasing dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep operasi pembagian. Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) dengan judul penelitian “Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian Siswa Kelas II SDN 1
42 Kalibeber Wonosobo Melalui Pembelajaran Matematika Gasing”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Matematika gasing dapat meningkatkan prestasi belajar perkalian siswa kelas II SDN 1 Kalibeber. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada pre test sebesar 42%, akhir siklus I sebesar 65%, dan akhir siklus II sebesar 84%, sedangkan nilai rataratat es sebelum tindakan adalah 60,48, akhir siklus I 70,42, dan akhir siklus II sebesar 76,13. Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Lilisula (2012) dengan judul penelitian “Penerapan Metode Gasing (Gampang Asyik dan Menyenangkan) Cara Coret Materi Perkalian Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu”. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran materi perkalian bangun datar dengan menggunakan metode matematika gasing cara coret dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu. Dari 26 siswa, nilai hasil belajar menggunakan metode matematika gasing terdapat 24 siswa atau 92,30% berada diatas nilai KKM yaitu > 60, sedangkan 2 siswa atau 7,69% berada dibawah nilai KKM yaitu < 60. Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Wiyanti dan Wakhyuningsih (2013) dengan penelitian yang berjudul “Penerapan Matematika Gasing (Gampang, Asyik, menyenaNGkan) pada Materi Penjumlahan Dua Digit dengan Dua Digit untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Cihuni II Kelapa Dua Tangerang”. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata nilai post test, yaitu pada kelas yang menggunakan metode matematika Gasing memperoleh nilai
43 rata-rata sebesar 66,9 dan kelas yang menggunakan metode konvensional sebesar memperoleh nilai rata-rata sebesar 50. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode matematika gasing dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, namun belum terdapat penelitian eksperimen yang membahas keefektifan metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar siswa pada jenjang sekolah dasar. Mayoritas penelitian tentang matematika gasing merupakan penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai keefektifan metode matematika gasing pada pembelajaran matematika materi keliling bangun datar pada siswa kelas III sekolah dasar. Hal ini diperkuat dengan fakta di lapangan jika metode matematika gasing belum pernah dilaksanakan pada pembelajaran matematika di SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan.
2.3 Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan metode matematika gasing pada kelas eksperimen. Metode yang digunakan sebagai pembanding dalam penelitiaan ini yaitu metode konvensional yang diterapkan pada kelas kontrol. Variabel yang dibandingkan yaitu minat dan hasil belajar siswa pada kedua kelas tersebut setelah mendapatkan perlakuan. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
44
2.1 Pembelajaran
2.2 matematika kurang efektif serta minat dan hasil belajar siswa rendah
Pembelajaran matematika menggunakan metode matematika gasing
Pembelajaran matematika menjadi efektif dan ada perbedaan terhadap minat dan hasil belajar siswa
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Pembelajaran matematika pada umumnya belum berlangsung secara efektif karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang berpusat pada guru
menyebabkan siswa menjadi pasif karena hanya
mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung mengalami kebosanan pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar matematika dan hasil belajar yang kurang maksimal. Dalam meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran Matematika diperlukan dukungan dari semua komponen. Guru harus menguasai materi, pengelolaan kelas, serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat sehingga pelajaran matematika dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu guru juga dituntut membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan dan tidak lagi menjadi hal yang menakutkan bagi siswa. Penggunaan metode matematika gasing merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh guru dalam mengajarkan mata pelajaran matematika. Dengan penerapan metode matematika gasing diharapka dapat meningkatkan minat dan
45 hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Metode matematika gasing menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi gampang, asyik, dan menyenangkan karena dirancang secara sistematis dan sistemik. Sistematis dan sistemik berarti materi diurutkan dari kegiatan yang mudah ke yang sulit dengan tetap
memperhatikan
pada
ketercapaian
tujuan,
sehingga
memberikan
kebermaknaan kepada siswa dalam belajar matematika.
2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono 2013: 99). Rumusan hipotesis yang diajukan yaitu: (1) Ho1 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode konvensional. Ha1 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun
datar
yang
proses
belajarnya
menggunakan
metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode konvensional. (2) Ho2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada materi
46 keliling bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode konvensional. Ha2 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun
datar
yang
proses
belajarnya
menggunakan
metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode konvensional. (3) Ho3 : Metode matematika gasing tidak lebih efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar daripada metode konvensional. Ha3 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun
datar
yang
proses
belajarnya
menggunakan
metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode konvensional. (4) Ho4 : Metode matematika gasing tidak lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar daripada metode konvensional. Ha4
: Metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar daripada metode konvensional.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan kajian ketiga dalam penelitian. Pada metode penelitian memuat tentang populasi dan sampel, desain penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis data. Pembahasan lebih mendalam mengenai metode penelitian akan diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
3.1 Metode Penelitian Dalam metode penelitian dibahas mengenai desain penelitian dan prosedur penelitian, sebagai berikut: 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimental Design. Pemilihan desain ini dikarenakan peneliti tidak dapat mengontrol secara ketat pengaruh variabel-variabel luar. Bentuk desain kuasi eksperimen yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2013: 116), “desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Berikut merupakan penjelasan mengenai desain Nonequivalent Control Group Design.
47
48
1.
O1
X
O3
O2 O4
Bagan 3.1 Desain Penelitian Keterangan: O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen O2
: Hasil
postest kelompok eksperimen
O3
: Hasil
pretest kelompok kontrol
O4
: Hasil
postest kelompok kontrol
X : Perlakuan yang diberikan yaitu metode matematika gasing (Sugiyono 2013: 118). Berdasarkan desain tersebut terdapat beberapa penjelasan yaitu kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol adalah adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan awal kedua kelompok. Setelah dilaksanakan tes awal, dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran materi keliling bangun datar. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode matematika gasing, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan (pembelajaran biasa dengan menggunakan metode konvensional). Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati belajar siswa pada kedua kelompok tersebut. Tes akhir dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
49
berakhir dan siswa telah belajar materi keliling bangun datar. Tujuan dilaksanakan tes akhir adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. 3.1.2 Prosedur Penelitian Prosedur
penelitian
merupakan
rangkaian
tahap
kegiatan
yang
dilaksanakan peneliti selama melakukan penelitian. Secara garis besar, prosedur penelitian yang dilalui oleh peneliti dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga tahap tersebut akan dipaparkan sebagai berikut: 3.1.2.1 Tahap Persiapan Merupakan
tahap
awal
yang
dilakukan
oleh
peneliti
sebelum
melaksanakan penelitian. Tahapannya sebagai berikut: (1)
Mengajukan topik. Pada tahap ini, peneliti mengajukan tiga topik dengan bidang kajian yang berbeda ke lembaga PGSD UNNES UPP Tegal. Setelah diseleksi oleh tim ahli (dosen PGSD UNNES UPP Tegal), maka terpilihlah satu topik yang dianggap paling baik untuk diangkat sebagai topik penelitian. Topik yang terpilih untuk penelitian ini adalah “Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Keliling Bangun Datar pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur”.
(2)
Menentukan tempat penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian yaitu SD Negeri 1 Kalipancur.
(3)
Melakukan Observasi dan Wawancara Tidak Terstruktur
50
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh data awal yang meliputi kondisi kegiatan pembelajaran matematika di kelas III SD Negeri 1 Kalipancur. (4)
Menentukan populasi. Pada tahap ini, peneliti menentukan populasi berdasarkan data awal yang diperoleh dari guru SD Negeri 1 Kalipancur. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IIIA dan siswa kelas IIIB SD Negeri 1 Kalipancur yang berjumlah 46 siswa.
(5)
Menentukan sampel. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu semua anggota populasi dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini dipilih karena jumlah populasi kurang dari 100, berdasarkan pendapat Musfiqon (2011: 91) apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka digunakan semua sebagai sampel.
(6)
Mengajukan proposal penelitian. Pada tahap ini, peneliti mengajukan proposal penelitian kepada lembaga PGSD UPP Tegal. Proposal yang peneliti ajukan, sebelumnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
(7)
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada tahap ini, peneliti membuat RPP sesuai dengan materi yang dipilih dan silabus. RPP yang dibuat merupakan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(8)
Membuat kisi-kisi angket minat belajar.
51
Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi angket minat belajar yang berisi tentang butir-butir yang akan diamati untuk mengukur minat belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan metode konvensional dan metode matematika gasing. (9)
Membuat butir uji coba angket minat belajar. Pada tahap ini, peneliti membuat butir uji coba angket minat belajar yang sudah dilengkapi dengan indikator. Sebelum digunakan, angket minat belajar siswa diujicobakan pada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur. Pengujicobaan angket minat belajar siswa bertujuan untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel.
(10) Membuat kisi-kisi soal. Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi soal sesuai materi dengan indikator pencapaian pembelajaran pada materi keliling bangun ruang. Kisikisi soal yang dibuat dilengkapi dengan indikator butir soal, nomer soal, tingkat ranah kognitif dan tingkat kesukaran soal. (11) Membuat soal uji coba. Pada tahap ini, peneliti membuat soal uji coba berbentuk soal pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Pembuatan soal memperhatikan tampilan dan isi soal yang kemudian diuji oleh tim ahli. Setelah diuji validitas isi dan konstruk oleh tim ahli, soal diujicobakan. Ujicoba soal bertujuan untuk mendapatkan soal yang valid dan reliabel. (12) Membuat lembar pengamatan metode. Pada tahap ini, Peneliti membuat lembar pengamatan metode matematika gasing untuk memastikan bahwa metode tersebut benar-benar terlaksana
52
dengan baik. Aspek-aspek yang diamati disesuaikan dengan langkahlangkah metode matematika gasing ditunjang dengan penelitian yang relevan. (13) Mengurus perijinan penelitian. Pada tahap ini, peneliti mengurus perijinan penelitian yang dimulai dari perijinan dari dosen pembimbing (Drs. Yuli Witanto, M.Pd), lembaga PGSD UPP Tegal dan SD Negeri 1 Kalipancur. 3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penelitian meliputi tahap persiapan pembelajaran, perlakuan yang diberikan, pelaksanaan penelitian, dan pengamatan pelaksanaan penelitian. 3.1.2.2.1 Persiapan Pembelajaran Sebelum peneliti melakukan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain: (1) Melakukan uji coba metode matematika gasing di kelas uji coba Sebelum dilaksanakan di kelas eksperimen, terlebih dahulu metode matematika gasing diuji cobakan di kelas uji coba. Uji coba ini dilakukan agar peneliti dapat menguasai metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian. (2) Melakukan uji coba angket minat belajar Pada saat melakukan uji coba metode matematika gasing, peneliti juga melakukan uji coba angket minat belajar untuk menguji validitas dan reliabilitas angket. (3) Melakukan uji coba soal tes
53
Setelah, melakukan uji coba metode matematika gasing, selanjutnya dilakukan uji coba soal di kelas uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk menyaring soal yang valid dan reliabel dengan tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik pula. (4) Menganalisa hasil uji coba Semua instrumen yang telah diujicobakan meliputi lembar pengamatan model, angket minat belajar dan soal tes dianalis untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian tersebut dibantu dengan program SPSS versi 17. 3.1.2.2.2 Perlakuan yang Diberikan Kelas
IIIB
sebagai
kelas
eksperimen
mendapatkan
perlakuan
menggunakan metode matematika gasing dalam pembelajaran materi keliling bangun datar, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas IIIA mendapat perlakuan menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran materi keliling bangun datar. 3.1.2.2.3 Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2015. Sampel penelitian yaitu kelas IIIB sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 23 siswa dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol yang berjumlah 23 siswa. Mata pelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah matematika materi keliling bangun datar. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut mendapatkan perlakuan yang sama yaitu tes awal (pretest) pembelajaran dan tes akhir (posttest). Perbedaan
54
terdapat pada metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) Kelas Eksperimen Pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2015 untuk pertemuan pertama, 28 Maret 2015 untuk pertemuan kedua dan 1 April 2015 untuk pertemuan ketiga. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu tes awal (pretest), pembelajaran dan tes akhir (posttest) dengan menggunakan metode matematika gasing. Pertemuan pertama dan ketiga mendapat alokasi waktu 105 menit atau 3 jam pelajaran, sedangkan pertemuan kedua medapat alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran. (2) Kelas Kontrol Pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015 untuk pertemuan pertama, 27 Maret 2015 untuk pertemuan kedua dan 30 Maret 2015 untuk pertemuan ketiga. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu tes awal (pretest), pembelajaran dan tes akhir (posttest) dengan menggunakan metode konvensional. Pertemuan pertama dan ketiga mendapat alokasi waktu 105 menit atau 3 jam pelajaran, sedangkan pertemuan kedua mendapat alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran. 3.1.2.2.4 Pengamatan Pelaksanaan Penelitian Pengamatan
pelaksanaan
penelitian
bertujuan
untuk
mengamati
pelaksanaan metode matematika gasing pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA dan IIIB SD Negeri 1 Kalipancur.
55
3.1.2.3 Tahap Penyelesaian (1) Mengolah data yang didapat dari angket minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Mengolah data yang didapat dari tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. (3) Menulis deskripsi data untuk variabel bebas dan variabel terikat. (4) Menganalisis data minat belajar siswa dan posttest hasil belajar siswa untuk menjawab hipotesis penelitian. (5) Menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.
3.2 Waktu dan Tempat Penyusunan proposal beserta instrumennya dilaksanakan sejak awal bulan Januari 2015. Selanjutnya, awal Februari 2015 merupakan waktu untuk bimbingan proposal beserta instrumen penelitian. Seminar proposal dilaksanakan pada awal bulan Maret dilanjutkan dengan pengesahan proposal oleh lembaga. Penelitian dilaksanakan mulai akhir bulan Maret 2015 hingga pertengahan bulan April 2015, analisis data dan penyusunan laporan akhir penelitian dilaksanakan selama bulan April hingga Mei 2015 dan pengujian penelitian direncanakan pada akhir bulan Mei 2015. Tempat yang dipilih untuk melaksanakan penelitian yaitu SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Pemilihan tempat penelitian didasarkan atas beberapa kriteria yang menjadi syarat penelitian eksperimen. Pertama, kedua
56
kelas terletak pada lokasi yang sama karena merupakan SD paralel. Kedua, memiliki kesamaan sarana dan prasarana. Ketiga, memiliki kesamaan jadwal pembelajaran yaitu mulai pukul 07.00-08.45 WIB yang dilaksanakan pada hari yang berbeda. Keempat, nilai rata-rata mata pelajaran matematika pada ulangan akhir semester gasal tahun ajaran 2014/2015 tidak jauh berbeda. Pada kelas IIIA, rata-rata nilai mata pelajaran matematika sebesar 80,52 dan nilai rata-rata nilai matematika kelas IIIB adalah 78,50. Berdasarkan data tersebut maka peneliti menetapkan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode matematika gasing dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
3.3 Variabel Penelitian Sugiyono (2013: 64) berpendapat bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain, macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas, variabel terikat, variabel moderator, dan variabel intervening. Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang akan dijelaskan sebagai berikut: 3.3.1 Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2013: 64), “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat
57
(dependen)”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar. 3.3.2 Variabel Terikat “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2013: 64). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi keliling bangun datar.
3.4 Populasi dan Sampel Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan besar populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah ini merupakan penjelasan lebih jelasnya dari populasi dan sampel. 3.4.1 Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2013: 119). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 46 siswa meliputi 23 siswa IIIA dan 23 siswa IIIB. Alasan penentuan populasi karena SD Negeri 1 Kalipancur merupakan SD paralel dengan jumlah dan kemampuan siswa di kelas IIIA dan IIIB sama.
58
3.4.2 Sampel Pengertian sampel seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 120), adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Data yang dipelajari dari sampel merupakan gambaran dari keadaan populasi, oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili seluruh anggota populasi). Pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
menggunakan
teknik
nonpropability sampling dengan sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel dan dikenal dengan istilah sensus (Sugiyono, 2012: 126). Alasan penggunaan teknik sampling ini karena jumlah populasi relatif kecil (46 siswa). Penggunaan teknik sampling jenuh didasarkan pada pendapat Musfiqon (2011: 91), yang berbunyi “jika jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semuanya”. Kelas eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random tetapi ditetapkan oleh peneliti dengan ketentuan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode matematika gasing dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes yang akan diuraikan sebagai berikut:
59
3.5.1 Dokumentasi Riduwan (2012: 77) berpendapat bahwa “dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan penelitian”. Dokumentasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi daftar nama siswa, nilai hasil belajar siswa, silabus mata pelajaran matematika, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto dan video kegiatan pembelajaran matematika materi keliling bangun datar. 3.5.2 Wawancara “Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau yang diinterview (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti”
(Widoyoko 2014: 40). Jenis wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur sehingga tidak membutuhkan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis. Wawancara dilakukan pada saat observasi atau studi pendahuluan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi pembelajaran matematika di SD Negeri 1 Kalipancur agar dapat menentukan variabel yang harus diteliti.
3.5.3 Observasi Sebagai teknik pengumpulan data, “observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian” (Widoyoko 2014: 46). Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Observasi pertama
60
dilakukan oleh peneliti pada saat studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi pembelajaran matematika. Observasi kedua dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti pada saat menyampaikan materi keliling bangun datar menggunakan metode konvensional dan metode matematika gasing. Observasi dilakukan untuk mengamati langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh peneliti sudah sesuai atau belum dengan prosedur. Guru kelas mengisi lembar observasi berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. 3.5.4 Angket (Kuisioner) Sugiyono
(2014:142)
menyatakan
bahwa
kuesioner
atau
angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Sudaryono, dkk (2013:30) menyatakan angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Sudaryono, dkk (2013:31-32) menyatakan angket terbuka atau angket tidak berstruktur ialah angket yang diisajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaanya. Sedangkan angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√). Angket yang diberikan berisi pernyataan mengenai minat belajar matematika siswa. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket
61
digunakan untuk mengukur indikator-indikator yang dikembangkan dari variabel minat belajar siswa. 3.5.5 Tes Sudjana (2009: 35) berpendapat bahwa “tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, dalam bentuk tulisan, maupun dalam bentuk perbuatan”. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur pada materi keliling bangun datar. Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Masing-masing jawaban benar mendapatkan skor 1 sedangkan jawaban salah mendapatkan skor 0. Alasan menggunakan bentuk soal pilihan ganda yaitu memudahkan dalam penskoran, cakupan materi luas, dan objektif. Tes dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tes awal pembelajaran dan tes akhir pembelajaran. Tes awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda.
3.6 Instrumen Penelitian Kualitas hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Riduwan (2012: 37) berpendapat bahwa “dalam penelitian kuantitatif instrumen digunakan untuk mengumpulkan data”. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Akan tetapi, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan variabel
62
apabila tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Oleh karena itu, instrumen penelitian harus disesuaikan dengan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, lembar observasi, dokumentasi, angket, dan instrumen tes. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut: 3.6.1 Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan untuk instrumen penelitian adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. Instrumen tersebut berisi daftar pertanyaan yang digunakan pada saat observasi pendahuluan. Pedoman wawancara terlampir pada bagian lampiran. 3.6.2 Lembar Observasi Metode Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan metode matematika gasing pada kelompok eksperimen. Pengamatan pelaksanaan metode matematika gasing dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung oleh guru kelas IIIB SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Indikator yang terdapat dalam lembar observasi pengamatan metode matematika gasing diantaranya yaitu: (1) dialog sederhana; (2) berimajinasi atau berfantasi; (3) menyajikan contoh-contoh soal secara relevan; (4) menyajikan materi secara mendalam; dan (5) memberikan variasi soal. Indikator-indikator tersebut kemudian diperinci dengan menggunakan deskriptor, yang bertujuan untuk memperjelas indikator yang dimaksud. Pengamatan penerapan metode matematika gasing pada kelas eksperimen diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yang peneliti gunakan pada lembar pengamatan yaitu dengan melihat berapa jumlah deskriptor yang
63
tampak.
Cara
menilai
kesesuaian
pelaksanaan
metode
yaitu
dengan
membubuhkan tanda cek (√) pada lembar pengamatan. Perhitungan skor pelaksanaan metode matematika gasing berdasarkan lembar pengamatan untuk setiap pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan rumus:
Skor =
× 100
Langkah selanjutnya ialah dilaksanakan penilaian dengan menggunakan pedoman penilaian UNNES (2011: 52), sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penilaian UNNES Angka Huruf Predikat 86-100 A Baik sekali 81-85 AB Lebih dari baik 71-80 B Baik 66-70 BC Lebih dari cukup 61-65 C Cukup 56-60
CD D
Kurang dari cukup Kurang
E
Gagal (Tidak lulus)
3.6.3 Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan data nilai ulangan tengah semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Dokumentasi juga dilengkapi dengan foto, video, surat izin penelitian, dan lain-lain, sebagai bukti bahwa penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti. 3.6.4 Angket Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol terhadap mata pelajaran matematika. Angket ini menggunakan skala Likert. Pada skala Likert, variabel yang akan diukur
64
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan acuan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2013: 136). Minat belajar ini akan diukur dengan menggunakan angket yang dirancang agar mudah dipahami dan dijawab oleh oleh siswa selaku responden dalam penelitian ini. Berikut merupakan dimensi dan indikator minat belajar menurut Sudaryono, dkk (2013: 90) Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar
No Dimensi 1. 2. 3. 4.
Indikator Gairah Kesukaan Inisiatif Responsif Ketertarikan Kesegeraan Konsentrasi Perhatian Ketelitian Kemauan Keterlibatan Keuletan Kerja keras
Cara menghitung minat belajar siswa melalui angket ialah dengan menggunakan rumus analisis indeks. “Perhitungan angka indeks ini dapat dilakukan untuk sebuah konstruk penelitian yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator” (Ferdinand, 2006: 292). Sehingga, tinggi rendahnya pernyataan responden terhadap suatu indikator dapat diketahui .Setelah diketahui nilai indeks akhir dari angket, presentase minat dapat dikategorikan dengan menggunakan rumus Three Box Method, yakni sebagai berikut:
65
Keterangan: i = interval r = rentang k =3 (Ferdinand, 2006: 292). Dengan analisis angka indeks menggunakan rumus Three Box Method , maka setiap indikator dan hasil akhir angket minat belajar siswa dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. 3.6.5 Instrumen Tes Soal-soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pembuatan soal didasarkan pada kompetensi dasar yang dijabarkan ke dalam indikator soal dalam bentuk kisi-kisi soal. Jumlah soal yang ada pada kisi-kisi soal yaitu sebanyak 20 butir soal. Setelah soal dibuat, dilaksanakan uji prasyarat instrumen dan analisis butir soal. Berikut ini merupakan pengertian, rumus dan hasil uji prasyarat instrumen serta analisis butir soal, yaitu: 3.6.5.1 Uji Prasyarat Instrumen Uji prasyarat instrumen dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Berikut ini merupakan cara untuk menguji validitas dan reliabilitas suatu instrumen. 3.6.5.1.1 Uji Validitas Instrumen Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013: 103) mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah
66
mengukur apa yang seharusnya diukur”. Menurut Arikunto (2012: 80), terdapat dua macam validitas yaitu validitas logis dan empiris. “Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran” (Arikunto 2012: 81). “Pengujian validitas logis dilakukan oleh para pakar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diteliti” (Sudaryono, Margono, dan Rahayu 2013: 106). Dalam penelitian ini pengujian dilakukan oleh tim ahli yang terdiri dari dosen pembimbing dan guru kelas IIIA, IIIB, dan IVA SD Negeri 1 Kalipancur. “Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman” (Arikunto 2012: 81) Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila dalam pengalaman dibuktikan hasil belajar siswa meningkat. Dalam penelitian ini, pengujian validitas empiris menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Instrumen diujicobakan kepada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur dengan alasan siswa sudah pernah mendapatkan materi keliling bangun datar pada saat masih kelas III. Selanjutnya data hasil uji coba, dianalisis dengan cara mengkorelasikan antara skor item instrumen menggunakan rumus korelasi product moment Pearson. Berikut ini merupakan rumus korelasi product moment Pearson.
Keterangan:
67
X
= skor instrumen yang akan dicari validitasnya Y
= skor instrumen yang dijadikan sebagai standar rhitung = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Selanjutnya, dihitung dengan menggunakan uji-t. Rumus uji-t sebagai berikut:
Keterangan: t
= nilai t hitung r
korelasi hasil t hitung n
= koefisien = jumlah
responden (Widoyoko, 2014: 153). Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan (dk = n-2) kaidah keputusan : Jika thitung > dari ttabel, berarti valid sebaliknya Jika thitung > dari ttabel, berarti tidak valid Untuk mempermudah menghitung validitas empiris dapat menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17. 3.6.5.1.1.1 Validitas Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing Instrumen lembar pengamatan metode matematika gasing nantinya digunakan untuk menilai bagaimana penerapan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar. Sebelum lembar pengamatan digunakan, terlebih dahulu dilakukan validitas logis lembar pengamatan oleh penilai ahli yaitu dosen pembimbing. 3.6.5.1.1.2 Validitas Angket Minat Belajar
68
Sebelum instrumen angket minat belajar siswa diujicobakan pada siswa, terlebih dahulu dilakukan validitas logis oleh penilai ahli yaitu Drs. Yuli Witanto (dosen pembimbing). Setelah item dinilai dan dinyatakan layak diujicobakan, maka dilakukan uji coba item kepada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur yang berjumlah 20 siswa. Uji coba angket minat belajar dilakukan pada tanggal 14 Maret 2015. Penghitungan validitas untuk tiap item dapat dilakukan dengan membandingkan r hasil dan r tabel. Angket diujicobakan pada 20 siswa oleh karena itu, r tabelnya adalah 0,444. Dari hasil perhitungan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (selanjutnya disingkat SPSS) SPSS 17 memakai analisis Corrected Item-Total Correlation dinyatakan bahwa 16 item lembar pengamatan minat siswa valid dan 4 item tidak valid. Item yang valid yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Hasil penghitungan validitas item minat belajar terdapat pada lampiran 21. 3.6.5.1.1.3 Validitas Soal Tes Sebelum instrumen soal tes diujicobakan, perlu dilakukan uji validitas logis. Pada penelitian ini, untuk validitas logis soal tes dilakukan oleh tim ahli yaitu dosen pembimbing dan guru kelas IIIA dan IIIB SD Negeri 1 Kalipancur. Soal yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran sebanyak 20 butir. Namun, untuk proses validitas, soal dibuat paralel yang setara cakupan materi dan tingkat kesulitan soalnya dengan jumlah 40 butir soal. Dari 40 butir soal tes matematika yang diujicobakan didapatkan 28 butir soal yang valid.
69
Butir soal yang valid meliputi soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40. Hasil penghitungan uji validitas dan butir soal yang valid secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 40. 3.6.5.1.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang feliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto 2013: 221). Sedangkan menurut Sudjana (2013: 16) reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dalam program SPSS uji yang sering digunakan pada penelitian mahasiswa adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha (Priyatno, 2010: 97). Menurut Sekaran dalam Priyatno (2012: 120) menyatakan bahwa reliabilitas ≤ 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan ≥ 0,8 adalah baik. 3.6.5.1.2.1 Reliabilitas Angket Minat Belajar Uji realibilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen minat belajar siswa adalah program SPSS 17 metode Cronbach’s Alpha. Uji realibilitas dilakukan terhadap 16 item indikator lembar angket minat belajar yang telah dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas tiap butir item yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan SPSS 17 selengkapnya terdapat pada lampiran 22.
70
Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS 17 untuk 16 item indikator angket minat belajar siswa ialah 0,891. Nilai 0,891 > 0,8 maka dapat dikatakan bahwa instrumen bahwa 16 item angket minat belajar siswa reliabel dengan kriteria baik. Item yang reliabel yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. 3.6.5.1.2.2 Reliabilitas Soal Uji Coba Uji realibilitas soal uji coba hanya dilakukan terhadap soal-soal yang telah valid. Berdasarkan uji validitas, ada 28 butir soal yang akan diuji realibilitasnya. Pengujian realibilitas soal tes menggunakan program SPSS 17 metode Cronbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan SPSS versi 17 terdapat pada lampiran 41. Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS versi 17 untuk 28 item soal uji coba yang valid ialah 0,949. Nilai 0,949 > 0,8 sehingga dapat dikatakan bahwa 28 item soal uji coba tersebut reliabel dengan kriteria baik. Soal yang reliabel yaitu nomor nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40. 3.6.5.2 Analisis Butir Soal Arikunto (2012: 222) berpendapat bahwa “analisis butir soal dilakukan untuk mengidentifikasi soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek”. Dalam analisis butir soal terdapat beberapa masalah seperti taraf kesukaran dan daya pembeda soal. 3.6.5.2.1 Analisis Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. “Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut
71
indeks kesukaran (difficulty index)” (Arikunto 2012: 223). Rentang kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal terlalu sukar, sedangkan indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal terlalu mudah. Sehingga semakin besar indeks kesukaran, berarti soal semakin mudah. Perhitungan analisi taraf kesukaran dilakukan pada butir soal yang sudah valid dan reliabel dengan menggunakan rumus manual. Berikut ini merupakan rumus untuk mencari indeks kesukaran.
P= Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes (Arikunto, 2012: 223). Berdasarkan nilai P yang diketahui, indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2012: 225). Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data yang valid dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 2, 6, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 26, 27, dan 29; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 3, 4, 8, 9, dan 13, 20, 31, 33, 37, 39, 40; dan tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 11,
72
15, 23, dan 35. 3.6.5.2.2 Analisis Daya Pembeda Soal Arikunto (2012: 226) mengemukakan bahwa “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi bersimbol D. Untuk mengetahui besarnya D, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Di mana: J = jumlah peserta didik JA = banyak peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar (Arikunto, 2012: 228). Setelah mendapatkan nilai D, langkah selanjutnya yaitu mencocokkan nilai D dengan klasifikasi daya pembeda. Menurut Arikunto (2012: 232), daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor) D : 0,21 – 0,40 : cukup (satistifactory) D : 0,41 – 0,70 : baik (good) D : 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)
73
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. Dari hasil perhitungan manual, dapat diketahui terdapat 2 soal berdaya beda jelek yaitu butir soal nomor 17 dan 18, terdapat 15 soal berdaya beda cukup yaitu butir soal nomor 2, 4, 6, 10, 12, 14, 19, 21, 26, 27, 29, 31, 33, 37, dan 40, dan terdapat sebesal soal berdaya beda baik yaitu butir soal nomor 1, 3, 8, 9, 11, 13, 15, 20, 23, 35, dan 39. Berdasarkan pertimbangan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal didapatkan soal yang layak digunakan sebagai instrumen. Soal yang digunakan pada penelitian berjumlah 20 soal yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 19, 20, 23, 27, 29, 31, 33, 35, dan 40 dengan komposisi 30% soal mudah, 50% soal sedang dan 20% soal sukar. Adapun kisi-kisi umum instrumen tes terdapat pada lampiran 35.
3.7 Teknik Analisis Data Kegiatan
analisis
data
menurut
Sugiyono
(2013:
199)
adalah
“mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang teliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan perhitungan statistik. 3.7.1 Analisis Deskripsi Data Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen untuk menguji apakah metode pembelajaran dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Deskripsi data yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode
74
analisis statistik yang terdiri dari tendensi sentral dan dispersi. Tendensi sentral adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya suatu data. Tendensi sentral sangat diperlukan untuk mengetahui di mana sekumpulan data itu berada atau memusat. Ada tiga metode dalam mengukur tendensi sentral yaitu: rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang paling sering muncul (modus). Sedangkan dispersi merupakan suatu ukuran untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data. Melalui dispersi dapat diketahui seberapa jauh datadata menyebar dari titik pusat data, sehingga normal atau menyimpangnya data dapat diketahui dengan jelas. Dispersi terdiri dari rentang, kuartil, jangkauan antar kuartil, persentil, jumlah dan interval kelompok, standar deviasi. 3.7.1.1 Variabel Metode Matematika Gasing Proses
pembelajaran
dalam
penelitian
ini
menggunakan
metode
matematika gasing. Dalam pelaksanaannya, peneliti yang berperan sebagai guru harus mengetahui komponen-komponen metode matematika gasing agar pembelajaran
berjalan
sesuai
dengan
komponen-komponen
yang
sudah
ditentukan. Dengan memperhatikan dan melaksanakan komponen-komponen tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa metode matematika gasing benar-benar terlaksana dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan metode matematika gasing guna melihat apakah pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau tidak. Pengamatan pelaksanaan metode matematika gasing dilakukan oleh guru kelas. Pengamatan dilakukan untuk mengamati
pelaksanaan
metode
pembelajaran
pada
setiap
pertemuan
pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil jika komponen-komponen yang
75
tertera pada deskriptor lembar pengamatan telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, nilai hasil pengamatan disajikan dalam bentuk skor pelaksanaan metode matematika gasing. 3.7.1.2 Variabel Minat Belajar Data variabel minat belajar siswa merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian angket minat belajar oleh siswa. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean, median, modus, persentase, dan lain-lain (Sugiyono 2013: 200). Penyajian data minat belajar dalam penelitian ini menggunakan tabel dan presentase. Dalam analisis deskriptif ini, perhitungan digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban dari masing-masing butir pertanyaan. 3.7.1.3 Variabel Hasil Belajar Data variabel hasil belajar merupakan data yang diperoleh dari hasil posttest siswa. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean, median, modus, persentase, dan lain-lain (Sugiyono, 2013: 200). Penyajian data hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan tabel dan diagram. 3.7.2 Analisis Statistik Data Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan teknik statistik, dimana dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial karena penelitian yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statistik inferensial terdiri dari dua bentuk yaitu statistik parametris dan non parametris.
76
Analisis statistik data dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan analisis akhir. Penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai analisis statistik data tersebut: 3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-rata, uji normalitas dan uji homogenitas. Penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai uji prasyarat analisis tersebut: 3.7.2.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. untuk mengetahui kemapuan awal siswa dapat dilakukan secara empiris maupun statistik. Secara empiris selisis nilai kelas kontrol dan eksperimen harus ≤ 3, sedangkan secara statistik penghitungan menggunakan aplikasi SPSS versi 17 dengan menerapkan rumus Mann Whitney U Test dikarenakan data tidak homogen. Jika kemampuan awal kedua kelas relatif sama maka kedua kelas tersebut dapat digunakan sebagai objek penelitian, namun jika berbeda maka kedua kelas tersebut tidak dapat digunakan sebagai objek penelitian. Data yang digunakan untuk mengetahui rata-rata kemampuan awal adalah data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian secara empiris menunjukkan selisih nilai kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,2174. Nilai 0,2174 ≤ 3 sehingga secara empiris kedua kelas tersebut dikatakan relatif sama. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 17 dapat
77
diketahui bahwa nilai signifikansi pada kolom sig. (2-tailed) sebesar 0,973. Nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 (0,973 > 0,05). Sehingga disimpulkan bahwa siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang relatif sama. Penghitungan uji kesamaan rata-rata siswa kelas eksperimen dan kontrol secara lengkap terdapat pada bagian lampiran 48.
3.7.2.1.2 Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui persebaran data dalam kurva. Jika persebaran data tersebut merata, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan pendapat Priyatno (2010: 71), uji normalitas data menggunakan uji Liliefors pada kolom Kolmogorov-Smirrnov dengan kriteria jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Pengolahan data dalam uji normalitas menggunakan program SPSS 17. Dalam penelitian ini data yang di uji normalitasnya adalah data nilai postest yang dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol. Uji normalitas menunjukan taraf signifikansi kelas IIIA sebesar 0,190 ≥ 0,05 dan kelas IIIB sebesar 0,200 ≥ 0,05. Taraf signifikansi kelas IIIA dan kelas IIIB ≥ 0,05 yang berarti data berdistribusi normal, oleh karena itu perlu dilakukan uji homogenitas. Hasil uji normalitas nilai postest siswa selengkapnya terdapat pada lampiran 50. 3.7.2.1.3 Uji Homogenitas Priyatno (2010: 76) mengemukakan bahwa, “uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah ada kesamaan atau tidak dari beberapa varians populasi data”. Priyatno (2010: 35) menjelaskan bahwa, “sebelum dilakukan uji t, harus dilakukan uji homogenitas dengan Levene’s test. Uji homogenitas bertujuan untuk
78
mengetahui rumus uji t mana yang akan digunakan. Nilai homogenitas ditunjukkan melalui perhitungan dengan taraf kesalahan 5%. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Pengujian homogenitas dihitung dengan program SPSS versi 17. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan program SPSS 17 didapatkan nilai taraf signifikansi 0,483. Nilai 0,483 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Jika data dinyatakan homogen, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed. Perhitungan homogenitas terdapat pada lampiran 51. 3.7.2.2 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Analisis akhir digunakan untuk menyimpulkan efektif tidaknya metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar siswa materi keliling bangun ruang. Berdasarkan rumusan hipotesis pada pembahasan sebelumnya, maka teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut yaitu analisis komparatif dengan menggunakan uji statistik independent sample t test karena data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal, komparatif dua sampel, serta bentuk datanya interval atau rasio. Dalam analisis akhir terdapat uji perbedaan dan uji keefektifan. 3.7.2.2.1 Uji Perbedaan Uji perbedaan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua data yang tidak saling berhubungan. Pengujian perbedaan menggunakan rumus independent sample t test dengan melihat pada item Equal Variances Assumed. Kriteria keputusan jika nilai thitung > ttabel dan signifikansi < 0,05 maka memiliki varians/jenis yang sama. 3.7.2.2.2 Uji Kefektifan
79
Setelah data dinyatakan berbeda kemudian dilakukan uji keefektifan, menggunakan uji pihak kanan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan rumus polled varian. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi lebih kecil atau sama dengan (≤) dan hipotesis alternatif (Ha) berbunyi lebih besar (>). Rumus polled varian dalam Sugiyono (2013: 259) selengkapnya yaitu:
t
x1
=
(n1 1)s12 n2
x2
(n2 1)s22 ( 1 2 n1
1 ) n1
n2
Keterangan: = nilai rata-rata sampel 1 x1
x2
= nilai rata-rata sampel 2
n1
= jumlah sampel 1
n2
= jumlah sampel 2
S1
= standar deviasi sampel 1
S2 = standar deviasi sampel 2 Taraf signifikasni yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05. Kriteria keputusan jika nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (Sugiyono, 2013: 261).
3.8 Pedoman Penelitian Eksperimen Pedoman
penelitian
digunakan
sebagai
panduan
peneliti
dalam
melaksanakan penelitian. Panduan penelitian ini berisi data lokasi penelitian,
80
kemampuan awal, subjek penelitian, mata pelajaran, materi, perlakuan, instrumen penelitian, uji coba instrumen, dan jadwal pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri 1 Kalipancur.
BAB 5 PENUTUP
Penutup merupakan kajian terakhir dalam penelitian. Pada penutup memuat tentang simpulan dan saran. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab penutup akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.
5.1
Simpulan Berdasarkan penelitian eksperimen pada pembelajaran matematika materi
keliling bangun datar dengan menggunakan metode matematika gasing pada siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut: (1)
Terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa kelas III pada materi keliling bangun datar yang proses belajarnya menerapkan metode matematika gasing dengan siswa kelas III yang menerapkan metode konvensional. Dari perhitungan diperoleh 6.324 > 2.015 (thitung > ttabel) dan nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima atau terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa kelas III yang menggunakan metode matematika gasing dan kelas yang tidak menggunakan metode matematika gasing.
(2)
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III pada materi
123
124 keliling bangun datar yang proses belajarnya menerapkan metode matematika gasing dengan siswa kelas III yang menerapkan metode konvensional. Dari hasil perhitungan diperoleh 2.557 > 2.015 (thitung > ttabel) dan nilai signifikansi yang diperoleh 0.014 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III yang menggunakan metode matematika gasing dan yang tidak menggunakan metode matematika gasing. (3)
Metode matematika gasing terbukti efektif terhadap minat belajar matematika siswa kelas III pada materi keliling bangun datar.
Pada
pengujian keefektifan menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan rumus pooled varian. Dari perhitungan diperoleh 6.322 > 2.015 (thitung > ttabel), dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima atau minat belajar siswa yang pembelajarannya metode matematika gasing lebih efektif dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. (4)
Metode matematika gasing terbukti efektif terhadap hasil belajar pada siswa kelas III pada materi keliling bangun datar. Pada pengujian keefektifan menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan rumus pooled varian. Dari perhitungan diperoleh 2.556 > 2.015 (thitung > ttabel), dapat disimpulkan bahwa Ho4 ditolah dan Ha4 diterima atau hasil
belajar siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode
matematika gasing lebih efektif dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional.
125
5.2
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa metode matematika
gasing
terbukti efektif meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika, sehingga disarankan: 5.2.1 Bagi Siswa Agar metode matematika gasing
dapat berjalan dengan lancar, siswa
disarankan: (1)
Rajin berlatih dan mengerjakan soal-soal matematika. Semakin sering berlatih dan mengerjakan soal-soal matematika, maka pengetahuan akan bertambah melalui berbagai sumber dan lebih memahami materi yang sedang dipelajari.
(2)
Memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru, baik mengenai materi pembelajaran, maupun tata cara pelaksanaan metode matematika gasing.
5.2.2 Bagi Guru Guru hendaknya mulai menggunakan metode matematika gasing dalam pembelajaran. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian, dimana metode matematika gasing terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga, guru disarankan untuk: (1)
Membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat berpartisipasi secara aktif dan termotivasi untuk mencari dan membangun pengetahuannya sendiri.
(2)
Menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran metode matematika gasing dengan rinci dan jelas, agar siswa benar-benar memahami tata cara
126 pelaksanaan metode matematika gasing. Dengan demikian, pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan. (3)
Menambah pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran, terutama metode matematika gasing. Dengan demikian, guru dapat lebih memahami tata cara pelaksanaan metode pembelajaran, sehingga pembelajaran berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
5.2.3 Bagi Sekolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode matematika gasing lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada metode konvensional dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan, oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan untuk: (1)
Memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung metode matematika gasing baik bagi guru maupun siswa. Fasilitas dan kelengkapan yang dimaksud antara lain media papan berpaku permanen, sumber belajar yang memadai, dan buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami metode matematika gasing.
(2)
Memberikan sosialisasi kepada guru-guru kelas mengenai metode matematika gasing. Melalui sosialisasi, diharapkan semua guru kelas mengetahui bahwa metode matematika gasing terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
127
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aniey, Fithry. 2013. Metode Pembelajaran Gasing. Online avaliable at id.scribd.com/doc/130406756/Metode-Pembelajaran-Gasing. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Garis Besar Program Pengajaran Matematika Sekolah Dasar Tahun 1994 tentang Tujuan Pengajaran Matematika di Sekolah Dasar. Pedoman Akademik UNNES. 2011. Semarang: UNNES Press. Hamzah, M. Ali. Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ismail, dkk. 2000. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Karso, dkk. 2000. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka. Kusuma, Josephine., Sulistiawati. 2014. Teaching Multiplication Of Numbers From 1 To 10 To STKIP Surya Students Using Matematika Gasing Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 5 (1). 66-84. Palembang: IndoMs. Lilisula, Ahmad. 2013. Penerapan Metode Gasing (Gampang Asyik dan Menyenangkan) Cara Coret Materi Perkalian Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu. Ambon: Universitas Darussalam. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mikarsa, dkk. 2009. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
128
Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Musrofi, M. 2010. Melesatkan Prestasi Akademik Siswa. Yogyakarta: Pedagogia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Prahmana, R.C.I. 2013. Designing Division Operation Learning In The Mathematics Of Gasing”. Proceeding in the First South East Asia Design/Development Research (SEA-DR) International Conference, 391398. Palembang. Sriwijaya University. Prahmana, R.C.I., Suwasti, Petra. 2014. Local Instruction Theory on Division In Mathematics Gasing: The Case of Rural Area’s Student in Indonesia Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 5 (1). 17-26. Palembang: IndoMs. Pratiwi, Anggi Fatmala. 2012. Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian Siswa Kelas II SDN 1 Kalibeber Wonosobo Melalui Pembelajaran Matematika Gasing. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS: Plus! Tata Cara dan Tips Menyusun Skripsi dalam Waktu Singkat!. Yogyakarta: Penerbit Media Kom. Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa‟i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Shanty, Nenden Octavarulia., Wijaya, Surya., 2012. Rectangular Array Model
129
Supporting Students’ Spatial Structuring In Learning Multiplication on Mathematics Education (IndoMS-JME), 3 (2). 175-186. Palembang: IndoMs. Shoimin, Aris. 2013. Excellent Teacher Meningkatkan Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi. Semarang: Dahara Prize. Silver, Harvey F, dkk. 2013. Pengajaran Matematika Kurikulum Inti Bersama Edisi 2. Jakarta: Indeks. Sirait, Anne. “Pendidikan Calon Guru Berkualitas” Buletin STKIP Surya Suryakanta Edisi 1 Volume 2 tahun 2013. Siregar, Johannes Hamonagan., dkk. 2014. Learning The Critical Points For Addition In Matematika Gasing Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 5 (2). 160-169. Palembang: IndoMs. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudaryono, G. Margono, dan Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surna, Nyoman I dan D. Olga Pandeirot. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta: Erlangga. Surya, Yohanes. 2011. Buku Kerja Pelatihan Guru Pintar Berhitung GASING (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan) Tangerang: Kandel. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung GASING (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan) Volume 3. Tangerang: Kandel.
130
Surya, Yohanes dan M. Moss. 2012. Mathematics Education in Rural Indonesia. Proceeding in the 12th International Congress on Mathematics Education: Topic Study Group 30, 6223-6229. Seoul. Korea National University of Education. Suryosubroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia. Suwasti, Petra. 2013. The Use Of Gasing Method For Teaching Two Digit Substraction For 2nd Grade Students Of SDN Cihuni II Tangerang. Proceeding in the First South East Asia Design/Development Research (SEA-DR) International Conference, 306-313. Palembang. Sriwijaya University. Taufik, dkk. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiyanti, Wiwik., Wakhyuningsih, Nur Safitri. 2013 . Penerapan Matematika Gasing (Gampang, Asyik, menyenaNGkan) pada Materi Penjumlahan Dua Digit dengan Dua Digit untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Cihuni II Kelapa Dua Tangerang. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Tangerang: STKIP Surya.
131
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
132
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 DAFTAR NAMA SISWA KELAS IIIA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No.
Nama
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
1
TEGUH SETIARTO
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
06/12/2004
2
ADAM HENDRIK O.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
13/10/2005
3
AISYAH MEDEA ASIH
PEREMPUAN PEKALONGAN
02/05/2006
4
ANAH SAFITRI
PEREMPUAN PEKALONGAN
14/09/2005
5
ARIO SEJATI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
04/03/2006
6
DESI NURUL LAELI
PEREMPUAN PEKALONGAN
23/12/2005
7
DIENA WAHYU NUR S. PEREMPUAN PEKALONGAN
10/06/2006
8
EDI TRIMULYO
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
17/08/2005
9
FIRMANZAH BAYU S.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
11/10/2006
10
HARDHIKA TRI A.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
18/08/2006
11
HEVI WULANDARI
PEREMPUAN PEKALONGAN
08/08/2006
12
LUKMAN HAKIM
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
11/12/2005
13
MIFTAKHUL ULUM A.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
19/12/2005
14
M. RAFI'UL ILMI.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
02/10/2005
15
REKHAN ARDIANSAH
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
26/10/2006
16
RIO SUGIANTO
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
25/10/2005
17
RIYAN ARDIANTO
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
26/10/2006
18
SOFIANI
PEREMPUAN PEKALONGAN
02/08/2005
19
WIDIASTUTI S.
PEREMPUAN PEKALONGAN
17/12/2005
20
YULIA PRATIWI
PEREMPUAN PEKALONGAN
01/07/2006
21
ZHULFIKAR EFENDI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
08/04/2005
22
DESTA EGA FATIMA
PEREMPUAN PEKALONGAN
23/09/2005
23
ADITTIA SAPUTRA
LAKI-LAKI
11/03/2004
PEKALONGAN
133
Lampiran
2. Daftar Nama Siswa Kelas IIIB (Kelas Eksperimen) PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 DAFTAR NAMA SISWA KELAS IIIB SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No.
Nama
Jenis Kelamin
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
1
IMAM ARIFIN
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
30/09/2004
2
IVAN ALFURANA
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
29/03/2005
3
TIKA AMELIA
PEREMPUAN PEKALONGAN
17/05/2005
4
AHMAD NUR R.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
07/04/2006
5
AMANDA PUSPITA
PEREMPUAN PEKALONGAN
01/06/2006
6
APRILIA
PEREMPUAN PEKALONGAN
12/03/2006
7
BAYU TRI P.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
16/12/2005
8
DESI AJI SAPUTRI
PEREMPUAN PEKALONGAN
27/12/2005
9
FATKHUL ALIM
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
17/09/2005
10
IVAN ERVANI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
29/12/2005
11
JAFARUDIN
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
12/08/2006
12
LARAS INDAH SARI
PEREMPUAN PEKALONGAN
07/06/2006
13
M. JASMANI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
28/09/2004
14
NURUL AISYAH
PEREMPUAN PEKALONGAN
01/02/2006
15
RIAS ANGGINI
PEREMPUAN PEKALONGAN
15/01/2007
16
RINDA FANESA
PEREMPUAN PEKALONGAN
29/07/2005
17
RISKI EDITIYA
PEREMPUAN PEKALONGAN
25/10/2006
18
SINTA DEVIANTI
PEREMPUAN PEKALONGAN
14/02/2006
19
SUPRIYADI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
03/11/2005
20
WISMA SETYA P.
PEREMPUAN PEKALONGAN
07/10/2006
21
ZAENAL AFRENDI
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
31/03/2005
22
ZAKY PRASETIO
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
03/10/2005
23
TEGUH PRIYO W.
LAKI-LAKI
PEKALONGAN
24/05/2006
134
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas IVA (Kelas Uji Coba) PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 DAFTAR NAMA SISWA KELAS IVA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015 No.
Nama
Jenis Kelamin
1
FAHMI MAULANA
LAKI-LAKI
2
SAHIDIN FIRMANSYAH
LAKI-LAKI
3
SAHRONI
LAKI-LAKI
4
AHMAD FIRMANSYAH
LAKI-LAKI
5
AGUNG BAYU SAPUTRA
LAKI-LAKI
6
ARGA VANDAVA D.C.
LAKI-LAKI
7
DANANG ARIM SATYA
LAKI-LAKI
8
DELLA MUSRONI PUTRI
PEREMPUAN
9
DILAH
PEREMPUAN
10
HANIFATUL MASRUROH
PEREMPUAN
11
MALIK KHOIRUROSYID
LAKI-LAKI
12
M. FAIQ AFIF
LAKI-LAKI
13
RAGIL NUR HIDAYAT
LAKI-LAKI
14
REGITA CAHYANI
PEREMPUAN
15
RIFKI ERIYANSYAH
LAKI-LAKI
16
RIZAL ARIFIN
LAKI-LAKI
17
SAFIRA DWI ELSANTI
PEREMPUAN
18
SATRIYO ADHE AFRYAN
LAKI-LAKI
19
SILVI INDRIYANI
PEREMPUAN
20
RIRIN EKA RAMDANI
PEREMPUAN
135
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: IIIA/2
Jam ke
: 1-3
Nama Mahasiswa
: Hermawan Syarif
NIM
: 1401411402
Dosen Pembimbing
: Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
Guru Kelas
: Ika Yuniar Sulistiani, S.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas IIIA/Semester 2
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.1 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi panjang. 5.1.2 Menentukan atau menghitung keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang keliling persegi panjang, siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi panjang. 2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang keliling persegi panjang, siswa dapat menghitung keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi panjang ( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180 karangan Tim Bina Karya).
137
Keliling persegi panjang dapat dicari dengan menjumlahkan panjang keempat sisinya. D
A
C
B
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC + panjang CD + panjang AD Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. f. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. 2. Kegiatan inti (80 menit) a. Eksplorasi 1) Guru memberikan contoh mencari keliling persegi panjang dengan menggunakan media geoboard, misal:
2) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC, CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya 3) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan jawaban.
138
4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang. 5) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal cm. 6) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu. b. Elaborasi 1) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri. 2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. 3. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran. G. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Geoboard (Papan berpaku) 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur / Spidol boardmarker. c. Alat tulis 3. Sumber belajar
:
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Internet: www. google.com
139
c. Guru d. Diri siswa e. Lingkungan sekitar H. Penilaian 1. Prosedur
: Tes tertulis
2. Jenis Penilaian a. Penilaian Pengamatan guru b.
Proses
Penilaian Hasil
formatif 3. Bentuk Tes
:
: Tes :
Pilihan ganda 4. Alat Penilaian
:
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1.
Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 cm 10 cm b. 48 cm
2.
a. 24 cm d. 84 cm
Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah .... a. 30 cm
c. 15 cm
b. 20 cm
d. 10 cm
3.
Keliling persegi panjang di bawah adalah .... 12 cm
a. 72 cm
c. 40 cm
b. 36 cm
d. 20 cm
c. 34 c
140
6 cm 6 cm
4. a. p x l b. 2 x (p + l) 5.
Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus .... c. 2 x (p x l) d. 2 x (l x p) Keliling bangun di samping ... persegi satuan.
a. 19 c. 17 b. 16 d. 15
b. Kunci Jawaban 1.
B
2.
A
3.
B
4.
B
5.
B
c. Pedoman Penskoran Bentuk soal: Pilihan ganda. Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian a. Penilaian Proses Instrumen Penilaian Proses Kelas
: IIIA
141
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika No Nama Percaya
Disiplin
Diri 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2.
b. Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelas
: IIIA
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri) No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
142
TUGAS INDIVIDU Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 cm 10 cm
a. 24 cm
c. 34 cm
b. 48 cm
d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah .... a. 30 cm
c. 15 cm
143
b. 20 cm
d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah .... 12 cm
a. 72 cm
c. 40 cm
b. 36 cm
d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus .... a. p x l
c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l)
d. 2 x (l x p)
5. Keliling bangun di bawah ... persegi satuan.
a. 19
c. 17
b. 16
d. 15
144
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas III/Semester 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.3 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling persegi panjang. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang keliling persegi panjang, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan keliling persegi panjang. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi panjang ( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180 karangan Tim Bina Karya). Rumus Keliling Persegi Panjang Keliling persegi panjang sama dengan jumlah panjang sisi-sisinya. K = 2 ( p + l ) atau K= 2p + 2l Satuan keliling dinyatakan dalam cm, m, km dan satuan lain sebagainya.
145
Contoh : Tentukan keliling persegi panjang dimana panjang= 8 cm dan lebar = 6 cm. Pembahasan : Diketahui p = 8 cm ; l = 6 cm Keliling = 2 x ( p + l ) =2x(8+6) = 2 x 14 = 28 cm Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. f. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti (50 menit) a. Eksplorasi 1) Guru memberikan contoh permasalahan keliling persegi panjang. Contoh: 1. 2 panjang + 2 = 4, panjang = .... 3. 3 sisi = 9, sisi = .... 5. Lebar + 2 lebar = 9, lebar = .... 2) Guru meyajikan materi dengan memberikan soal tentang menghitung keliling persegi panjang, contoh:
146
Sebuah persegi panjang, panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya. 7) Guru menampilkan ilustrasi persegi panjang yang dimaksud. 8) Guru memberikan penjelasan penyelesaian soal. b. Elaborasi 1) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri. 2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. c. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. 4. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran. I. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Gambar bangun datar. 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur c. Alat tulis 3. Sumber belajar : a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
147
b. Internet: www. google.com c. Guru d. Diri siswa e. Lingkungan sekitar
J. Penilaian 1. Prosedur
: Tes tertulis
2. Jenis Penilaian a. Penilaian Proses : Pengamatan guru b. Penilaian Hasil : Tes formatif 3. Bentuk Tes 4. Alat Penilaian
: Pilihan ganda :
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a. 26 cm
c. 46 cm
b. 36 cm
d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali panjangnya.
Jika keliling persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75 b. 25
c. 50 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm. a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
148
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm a. 24
c. 42
b. 48
d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya .... a. 6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
b. Kunci Jawaban 1. D 2. C 3. A 4. C 5. B c. Pedoman Penskoran Bentuk
soal:
Pilihan
ganda.
Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor 5. Instrumen Penilaian a. Penilaian Proses Instrumen Penilaian Proses Kelas
: III
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika
149
No
Nama
Percaya
Disiplin
Diri 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2.
c. Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelas
: IIIA
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri) No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
150
TUGAS INDIVIDU Nama
:
Kelas
:
Nomor Absen : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a. 26 cm b. 36 cm
c. 46 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali panjangnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75 b. 25
c. 50 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm. a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm a. 24
c. 42
b. 48
d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya .... a. 6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
151
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas III/Semester 2
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.4 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi. 5.1.5 Menentukan atau menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan baku. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang rumus keliling persegi, siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi. 2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang keliling persegi, siswa dapat menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan baku. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi
152
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 185 karangan Tim Bina Karya).
Keliling persegi dapat dicari dengan menjumlahkan panjang keempat sisinya. A
B
C
D
Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika panjang salah satu sisi diketahui, maka kelilingnya dapat ditentukan. Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA. G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. f. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti (80 menit) a. Eksplorasi
1) Guru memberikan contoh cara mencari keliling persegi dengan menggunakan media geoboard, misal: A B
C
D
2)
Guru menyuruh
153
siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC, CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya 3) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan jawaban. 4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari keliling persegi. 5) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal cm. 6) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu. b. Elaborasi 1) Guru memberikan soal tentang menghitung keliling bidang datar seperti berikut:
5 cm 2) Guru menyuruh mengerjakan soal latihan secara mandiri.
siswa
3) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 4) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. c. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
154
H. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Geoboard 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur c. Alat tulis
3. Sumber belajar : a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Internet: www. google.com c. Guru d. Diri siswa e. Lingkungan sekitar I. Penilaian 1. Prosedur
: Tes tertulis
2. Jenis Penilaian a. Penilaian Proses : Pengamatan guru b. Penilaian Hasil : Tes formatif 3. Bentuk Tes
: Pilihan ganda
4. Alat Penilaian
:
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar! 1. Keliling samping adalah .... 5 cm
a. cm b. 15 cm
5 cm
persegi
c. 20 cm d. 10 cm
di 25
155
2. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal! Keliling persegi tersebut adalah .... a. 24 satuan
c. 12 satuan
b. 36 satuan
d. 18 satuan
3. B
A
10 cm
9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm a. 8
c. 9
b. 6
d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm a. 124 b. 114
c. 128 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling .... a. 22 satuan
c. 25 satuan
b. 23 satuan
d. 24 satuan
b. Kunci Jawaban 1.
C
2.
A
3.
D
4.
C
156
5.
D
c. Pedoman Penskoran Bentuk soal: Pilihan ganda. Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian a. Penilaian Proses Instrumen Penilaian Proses Kelas
: III
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika No Nama Percaya
Disiplin
Diri 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2.
b. Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelas
: III
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri) No Nama Rekap Nilai Harian
157
Pekalongan, 22 Maret 2015
TUGAS INDIVIDU Nama
:
158
Kelas
:
Nomor Absen : Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar! 1. Keliling persegi di samping adalah .... a. 25 cm
c. 20 cm
b. 15 cm
d. 10 cm
5 cm 2.
Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal! Keliling persegi tersebut adalah .... a. 24 satuan
c. 12 satuan
b. 36 satuan
d. 18 satuan
3. A
10 cm
B
9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm a. 8
c. 9
b. 6
d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm a. 124
c. 128
b. 114 d. 118 5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling .... a. 22 satuan
c. 25 satuan
b. 23 satuan
d. 24 satuan
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran
: Matematika
Satuan Pendidikan
: SD Negeri 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: IIIB/2
Jam ke
: 1-3
Nama Mahasiswa
: Hermawan Syarif
NIM
: 1401411402
Dosen Pembimbing
: Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
Guru Kelas
: Endang Kusniatun, A.Ma.Pd.OR.
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
160
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas IIIB/Semester 2
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.1 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi panjang. 5.1.2 Menentukan atau menghitung keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari panjang
rumus keliling
persegi
dengan menggunakan metode matematika gasing,
siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi panjang. 2. Setelah mempelajari keliling persegi panjang dan satuan baku dengan menggunakan metode matematika gasing, siswa dapat menghitung keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi panjang ( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180 karangan Tim Bina Karya).
161
Keliling persegi panjang dapat dicari dengan menjumlahkan panjang keempat sisinya. D
A
C
B
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC + panjang CD + panjang AD Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). Tahap 1. Dialog Sederhana d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan yel-yel matematika seru. Matematika seru Matematika seru Seru Seru seru seru! g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. 2. Kegiatan inti (80 menit) a. Eksplorasi
162
Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi 1) Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 14 batang korek api. 2) Guru menanyakan kepada siswa apa keistimewaan persegi panjang yang dapat dibuat. 3) Guru menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling bangun tersebut. 4) Guru menunjukkan kepada siswa bahwa persegi panjang yang dibuat mempuyai keliling yang sama tetapi panjang dan lebarnya berbeda. 5) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa jumlah panjang korek api itu yang disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan 6) Guru memberikan contoh mencari keliling persegi panjang dengan menggunakan media geoboard, misal:
7) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC, CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya 8) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan jawaban. Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam 9) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang. 10) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal cm. 11) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu. 12) Guru menuliskan sebuah lagu tentang rumus mencari
163
keliling persegi panjang, lagu ini berfungsi sebagai jembatan keledai. Panjang tambah Panjang tambah Lebar ditambah lebar Kita telah menemukan Keliling persegi panjang b. Elaborasi Tahap 5. Memberikan variasi soal 1) Guru memberikan banyak soal tentang menghitung keliling persegi panjang. 2) Guru memberikan berbagai contoh keliling persegi panjang dan siswa mengerjakan secara mencongak. Contoh: Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 4 cm dan lebar 3 cm, hitung berapa kelilingnya! 3) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri. 4) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 5) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. 3. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah menyenangkan. Matematika asyik mudah menyenangkan Matematika asyik mudah menyenangkan
164
Asyik mudah asyik mudah menyenangkan Asyik mudah asyik mudah menyenangkan d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran. G. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Korek api b. Geoboard (Papan berpaku) 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur / Spidol boardmarker. c. Alat tulis 3. Sumber belajar
:
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung GASING (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT. Kandel. c. Internet: www. google.com d. Guru e. Diri siswa f. Lingkungan sekitar H. Penilaian 1. Prosedur
: Tes tertulis
2. Jenis Penilaian a. Penilaian Pengamatan guru b.
Proses
Penilaian Hasil
formatif 3. Bentuk Tes Pilihan ganda
:
: Tes :
165
4.
Alat Penilaian
:
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 cm
a. 24 cm
10 cm b. 48 cm
d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah .... a. 30 cm
c. 15 cm
b. 20 cm
d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
6 cm
12 cm c. 40 cm b. 36 cm
a. 72 cm d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus .... a. p x l
c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l)
d. 2 x (l x p)
5.
b. Kunci Jawaban
Keliling bangun di samping ... persegi satuan.
a. 19
c. 17
b. 16
d. 15
c. 34 c
166
1. B 2. A 3. B 4. B 5. B c. Pedoman Penskoran Bentuk soal: Pilihan ganda. Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian a. Penilaian Proses Instrumen Penilaian Proses Kelas
: IIIB
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika No Nama Percaya
Disiplin
Diri 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2.
b. Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelas
: IIIB
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika
167
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri) No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
168
TUGAS INDIVIDU Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 cm 10 cm
a. 24 cm
c. 34 cm
b. 48 cm
d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah .... a. 30 cm
c. 15 cm
b. 20 cm
d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah .... 12 cm
a. 72 cm
c. 40 cm
b. 36 cm
d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus .... a. p x l
c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l)
d. 2 x (l x p)
5. Keliling bangun di bawah ... persegi satuan.
a. 19
c. 17
b. 16
d. 15
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas IIIB/Semester 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.3 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling persegi panjang. D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mempelajari materi persegi panjang dengan menggunakan metode matematika gasing, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan keliling persegi panjang. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi panjang ( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180 karangan Tim Bina Karya). Rumus Keliling Persegi Panjang Keliling persegi panjang sama dengan jumlah panjang sisi-sisinya. K = 2 ( p + l ) atau K= 2p + 2l Satuan keliling dinyatakan dalam cm, m, km dan satuan lain sebagainya.
170
Contoh : Tentukan keliling persegi panjang dimana panjang= 8 cm dan lebar = 6 cm. Pembahasan : Diketahui p = 8 cm ; l = 6 cm Keliling = 2 x ( p + l ) =2x(8+6) = 2 x 14 = 28 cm G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). Tahap 1. Dialog sederhana d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan yel-yel matematika. Matematika asyik asyik asyik Matematika asyik menyenangkan g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti (50 menit) a. Eksplorasi Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi 1) Guru menyuruh siswa mengamati gambar bangun datar yang diperlihatkan di depan kelas.
171
20 cm 5 cm
10 cm
2) Guru menanyakan kepada siswa terdiri dari berapa persegi panjang bangun datar di atas. 3) Guru menyuruh siswa menghitung berapa keliling dari bangun ini. 4) Guru menunjukkan kepada siswa bahwa bangun datar di atas mempunyai keliling sebesar 100 cm. Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan 5) Guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan yang akan berkaitan dengan penyelesaian permasalahan keliling persegi panjang. Contoh: 1. 2 panjang + 2 = 4, panjang = .... 3. 3 sisi = 9, sisi = .... 5. Lebar + 2 lebar = 9, lebar = .... Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam. 6) Guru meyajikan materi dengan memberikan soal tentang menghitung keliling persegi panjang, contoh: Sebuah persegi panjang, panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya. 7) Guru menampilkan ilustrasi persegi panjang yang dimaksud. 8) Guru memberikan penjelasan penyelesaian soal. b. Elaborasi Tahap 5. Memberikan variasi soal 1) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri.
172
2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. c. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah menyenangkan Matematika asyik mudah menyenangkan Matematika asyik mudah menyenangkan Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran. H. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Gambar bangun datar. 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur c. Alat tulis 3. Sumber belajar : a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
173
b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung Gasing (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT. Kandel. c. Internet: www. google.com d. Guru e. Diri siswa f. Lingkungan sekitar I. Penilaian 1.
Prosedur
: Tes tertulis
2.
Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses : Pengamatan guru b. Penilaian Hasil : Tes formatif 3.
Bentuk Tes
: Pilihan ganda
4.
Alat Penilaian
:
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar! 1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a. 26 cm
c. 46 cm
b. 36 cm
d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75 b. 25
c. 50 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm. a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
174
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm
5.
a. 24
c. 42
b. 48
d. 84
Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya ....
a. 6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
b. Kunci Jawaban 6.
D
7.
C
8.
A
9.
C
10. B c. Pedoman Penskoran Bentuk soal: pilihan ganda. Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah Skor
Pekalongan, 22 Maret 2015
175
TUGAS INDIVIDU Nama
:
Kelas
:
Nomor Absen :
176
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a. 26 cm b. 36 cm
c. 46 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali panjangnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75 b. 25
c. 50 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm. a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm a. 24
c. 42
b. 48
d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya .... a. 6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: Kelas III/Semester 2
177
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang. C. Indikator 5.1.4 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi. 5.1.5 Menentukan atau menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan baku. D. Tujuan Pembelajaran 1.
Setelah mempelajari keliling persegi dengan menggunakan metode
matematika gasing, siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi. 2.
Setelah mempelajari keliling persegi dan satuan baku dengan
menggunakan metode matematika gasing, siswa dapat menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan baku. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung jawab, pemberani. E. Metode Pembelajaran Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan. F. Materi Ajar 1. Keliling persegi ( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 185 karangan Tim Bina Karya). Keliling persegi dapat dicari dengan menjumlahkan panjang
keempat A
sisinya. B
178
C
D
Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika panjang salah satu sisi diketahui, maka kelilingnya dapat ditentukan. Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA. G. Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan awal (10 menit) a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa. b. Guru melakukan presensi. c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan pembelajaran (merapikan cara duduk siswa). Tahap 1. Dialog sederhana d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab
mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan menyanyikan sebuah lagu. Kamu ciptaan Tuhan Ciptaan yang sempurna Suka matematika Kamu anak yang pintar Kamu ciptaan Tuhan g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti (80 menit) a. Eksplorasi Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi 1)
Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 16 batang korek api. Ada empat kemungkinan persegi panjang yang dapat dibuat.
179
2)
Guru menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun ini.
3)
Guru memberikan penjelasan bahwa keempat persegi panjang mempunyai keliling yang sama tetapi panjang dan lebarnya berbeda.
4)
Guru menyuruh siswa untuk memperhatikan bahwa salah satu gambar adalah persegi.
5)
Guru memberi informasi kepada siswa bahwa persegi juga termasuk persegi panjang.
180
6)
Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi dengan menggunakan 12 batang korek api. Hanya ada satu kemungkinan persegi yang dapat dibuat, yaitu persegi panjang yang sisinya 3 batang korek api.
7)
Guru menjelaskan pada
siswa bahwa jumlah panjang
korek api itu yang disebut dengan keliling. Satuan keliling disini adalah panjang korek api. Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan 8) Guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan dengan kegiatan sebelumnya dengan menggunakan media geoboard, misal: B
C
A
D
9) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC, CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya 10) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan jawaban. Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam. 11) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari keliling persegi. 12) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal cm. 13) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu. 14) Guru menuliskan sebuah lagu tentang rumus mencari keliling persegi, lagu ini berfungsi sebagai jembatan keledai. Sisi tambah Sisi tambah Sisi ditambah sisi Kita telah menemukan Keliling sebuah persegi
181
b. Elaborasi Tahap 5. Memberikan variasi soal 1) Guru memberikan banyak soal tentang menghitung keliling bidang datar seperti berikut:
5 cm 2)
Guru
memberikan
berbagai
contoh keliling persegi panjang dan siswa mengerjakan secara mencongak. Contoh: Sebuah persegi mempunyai sisi 4 cm dan lebar 3 cm, hitung berapa kelilingnya! 3) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri. 4) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa. 5) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah dikerjakan. c. Konfirmasi 1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa secara klasikal. 2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan permasalahan yang masih belum benar. Penutup (15 menit) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan pesan moral. c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah menyenangkan Matematika asyik mudah menyenangkan Matematika asyik mudah menyenangkan Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan
182
d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran. H. Media dan Sumber Belajar 1. Media a. Korek api. b. Geoboard 2. Alat a. Papan tulis b. Kapur c. Alat tulis 3. Sumber belajar
:
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung Gasing (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT. Kandel. c. Internet: www. google.com d. Guru e. Diri siswa f. Lingkungan sekitar I. Penilaian 1. Prosedur
: Tes tertulis
2. Jenis Penilaian a. Penilaian Proses : Pengamatan guru b. Penilaian Hasil : Tes formatif 3. Bentuk Tes
: Pilihan ganda
4. Alat Penilaian
:
a. Soal Petunjuk Pengerjaan: Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
183
1. Keliling samping adalah .... 5
persegi a.
cm
cm
di 25
c. 20 cm
b. 15 cm
d. 10 cm
5 cm 2. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal! Keliling persegi tersebut adalah .... a. 24 satuan c. 12 satuan b. 36 satuan d. 18 satuan 3. B
A
10 cm
9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm a. 8
c. 9
b. 6
d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm a. 124 b. 114
c. 128 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling .... a. 22 satuan
c. 25 satuan
b. 23 satuan
d. 24 satuan
b. Kunci Jawaban 1.
C
2.
A
3.
D.
184
4.
C.
5.
D
c. Pedoman Penskoran Bentuk soal: Pilihan ganda. Jawaban benar: skor 20 Jawaban salah: skor 0 Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Jumlah skor 5. Instrumen Penilaian a. Penilaian Instrumen
Proses Penilaian
Proses Kelas
: III
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika No Nama Percaya
Disiplin
Diri 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2.
b. Penilaian Pengetahuan Instrumen Penilaian Pengetahuan Kelas
: III
Semester
: Genap
Mata Pelajaran : Matematika Keterangan No Nama
: Nilai Akhir (Nilai Mandiri) Rekap Nilai Harian
185
Pekalongan, 22 Maret 2015
TUGAS
INDIVIDU
Nama : Kelas
:
Nomor Absen : Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
186
1.
Keliling persegi di samping adalah .... a. 25 cm
c. 20 cm
b. 15 cm
d. 10 cm
5 cm 2.
Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal! Keliling persegi tersebut adalah .... a. 24 satuan
c. 12 satuan
b. 36 satuan
d. 18 satuan
3. A
10 cm
B
9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm a. 8
c. 9
b. 6
d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm a. 124
c. 128
b. 114 d. 118 5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling .... a. 22 satuan
c. 25 satuan
b. 23 satuan
d. 24 satuan
Lampiran 8. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur PEDOMAN WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Januari 2015 Waktu
: Pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB
187
Tempat
: SDN 1 Kalipancur
Narasumber
: Guru Kelas IIIA dan IIIB
Berikut merupakan daftar pertanyaan pada saat penelitian pendahuluan: 1) Bagaimana kondisi pembelajaran matematika di SDN 1 Kalipancur? 2) Apakah pembelajaran matematika di SDN 1 Kalipancur sudah menggunakan tematik? 3) Apakah siswa terlibat aktif dalam pembelajaran matematika? 4) Bagaimana hasil belajar matematika pada siswa kelas III SDN 1 Kalipancur? 5) Apakah siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika? 6) Apakah siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar matematika? 7) Apakah guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah) pada saat pembelajaran matematika? 8) Apakah guru pernah menerapkan metode pembelajaran matematika gasing dalam pembelajaran matematika?
Lampiran 9. Nilai Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika Materi Keliling Bangun Datar Tahun Pelajaran 2013/2014 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR
188
Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 NILAI MATERI KELILING BANGUN DATAR KELAS III 2013/2014 Kelas IIIA Kelas IIIB No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Nilai
FAHMI MAULANA 65 SAHIDIN F. 70 SAHRONI 65 AHMAD FIRMANSYAH 65 AGUNG BAYU S. 90 ARGA VANDAVA D.C. 90 DANANG ARIM S. 80 DELLA MUSRONI P. 65 DILAH 65 HANIFATUL M. 100 MALIK K. 75 M. FAIQ AFIF 100 RAGIL NUR H. 80 REGITA CAHYANI 80 RIFKI ERIYANSYAH 65 RIZAL ARIFIN 65 SAFIRA DWI ELSANTI 95 SATRIYO ADHE A. 75 SILVI INDRIYANI 68 RIRIN EKA R. 68 RATA-RATA 76,30 MODUS 65 MEDIAN 75 NILAI MINIMAL 65 NILAI MAKSIMAL 100 RENTANG 35 VARIANS 164,78 STANDAR DEVIASI 12,87
No.
TP.
Nama
Nilai
M. MAFTUL ROZI FIKRI JATI W. KRISTIANTORO YAYAN TRIYANTO ADI SETIAWAN ALDI PRIYANTO ALEXA ANASTASYA ALITA CLARA OLIVIA Z. DEDI SOLEHUDIN EKA ATMOJO HENDRI AGUS S. KANITA YULIA P. MELISSA AYUDIA W MUHAMMAD RIFQI PUJI ATUN ROHMIATI SITI UMANAH ANISAH DIANA CITRA N. RATA-RATA MODUS MEDIAN NILAI MINIMAL NILAI MAKSIMAL RENTANG VARIANS STANDAR DEVIASI Pekalongan, 10 Januari 2015
65 65 65 68 65 65 80 65 65 80 65 65 65 68 67 65 100 65 65 68 68,80 65 65 65 100 35 95,84 10,06
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
189
Lampiran 10. Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR
190
Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 NILAI UAS SEMESTER I MAPEL MATEMATIKA TP. 2014/2015 Kelas IIIA (Kontrol) Kelas IIIB (Eksperimen) No.
Nama
Nilai
No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
TEGUH SETIARTO ADAM HENDRIK O. AISYAH MEDEA ASIH ANAH SAFITRI ARIO SEJATI DESI NURUL LAELI DIENA WAHYU N.S. EDI TRIMULYO FIRMANZAH BAYU S. HARDHIKA TRI A. HEVI WULANDARI LUKMAN HAKIM MIFTAKHUL ULUM A. M. RAFI‟UL ILMI REKHAN ARDIANSAH RIO SUGIANTO RIYAN ARDIANTO SOFIANI WIDIASTUTI S. YULIA PRATIWI ZHULFIKAR EFENDI DESTA EGA FATIMA ADITTIA SAPUTRA RATA-RATA
72 80 82 82 82 90 74 74 74 84 80 88 72 94 74 74 76 80 84 80 84 94 78 80,52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
IMAM ARIFIN IVAN ALFURANA TIKA AMELIA AHMAD NUR R. AMANDA PUSPITA APRILIA BAYU TRI P. DESI AJI SAPUTRI FATKHUL ALIM IVAN ERVANI JAFARUDIN LARAS INDAH SARI M. JASMANI NIA OKTAVIA NURUL AISYAH RIAS ANGGINI RINDA FANESA RISKI EDITIYA SINTA DEVIANTI SUPRIYADI WISMA SETYA P. ZAENAL AFRENDI ZAKY PRASETIO TEGUH PRIYO W. RATA-RATA
78 74 78 78 78 84 82 74 90 76 82 72 70 70 84 80 80 72 90 70 72 80 80 84 78,50
MODUS
74
MODUS
78
MEDIAN
80
MEDIAN
80
NILAI MINIMAL
72
NILAI MINIMAL
70
191
NILAI MAKSIMAL RENTANG VARIANS STANDAR DEVIASI
94 22 42,63 6,53
NILAI MAKSIMAL RENTANG VARIANS STANDAR DEVIASI
90 20 35,22 5,93
Pekalongan, 10 Januari 2015
Lampiran 11. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 One-Sample Statistics
192
N
kontrol
Mean
23
Std. Deviation
80.5217
Std. Error Mean
6.52874
1.36134
One-Sample Test
Test Value = 78.50
95% Confidence Interval of the Difference
t
kontrol
df
1.485
Sig. (2-tailed)
22
.152
Mean Difference
2.02174
Lower
Upper
-.8015
Lampiran 12. Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing LEMBAR PENGAMATAN METODE MATEMATIKA GASING
1. Nama
:
4.8450
193
2. Tempat Mengajar : 3. Kelas
:
4. Alokasi Waktu : 5. Tanggal
:
Petunjuk Penggunaan Bubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan deskriptor yang disediakan tampak dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria Frekuensi Skor Selalu ≥4x 4 Sering 3x 3 Kadang-kadang 2x 2 Jarang 1x 1 Tidak pernah 0 0
No.
Aspek yang Diamati
1.
Tahap 1 Dialog sederhana
2.
Tahap 2 Berimajinasi Atau berfantasi
Skor Deskriptor 0 1 2 3 4 Memotivasi siswa secara psikis dan fisik untuk memulai pelajaran Memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi yang akan dipelajari Memunculkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar Menumbuhkan keberanian siswa dalam berpendapat Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan dipelajari Memberi kesempatan kepada siswa untuk berimajinasi atau berfantasi sesuai dengan pemahamannya
Jumlah Skor
194
3.
4.
5.
Tahap 3 Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan
Memberikan beberapa contoh soal yang relevan kepada siswa. Memancing siswa dengan pernyataan yang merujuk pada jawaban jika siswa sudah kesulitan mencari jawaban. Menugaskan beberapa anak secara acak untuk membacakan jawabannya. Memfasilitasi siswa untuk Tahap 4 merangkum materi yang Menyajikan diajarkan materi secara Memberikan jembatan mendalam keledai kepada siswa untuk memudahkan dalam memahami dan mengingat materi yang dipelajari Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna terhadap materi yang diajarkan. Tahap 5 Menugaskan beberapa siswa Memberikan secara acak untuk variasi soal menuliskan hasil pekerjaannya Memberikan penguatan dan umpan balik terhadap siswa yang mau menuliskan hasil pekerjaannya Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan meninjau dan menyempurnakan kembali jawaban yang dituliskan siswa Skor Total Perhitungan skor pelaksanaan metode matematika gasing berdasarkan
lembar pengamatan untuk setiap pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan rumus:
195
Skor =
× 100
Langkah selanjutnya ialah dilaksanakan penilaian dengan menggunakan pedoman penilaian UNNES (2011: 52), sebagai berikut: Angka 86-100 81-85 71-80 66-70 61-65 56-60
Huruf A AB B BC C CD
Predikat Baik sekali Lebih dari baik Baik Lebih dari cukup Cukup Kurang dari cukup
51-55
D E
Kurang Gagal (Tidak lulus)
≤ 50
Lampiran 13. Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
196
197
198
199
200
201
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
202
Pertemuan Ke No.
Tahap
Deskriptor 1
1
2
3
4
5
Dialog sederhana
Berimajinasi atau berfantasi
Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan
Menyajikan materi secara mendalam
Memberikan variasi soal
Skor
Rata-rata skor
2
3
1
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
5
4
6
0
0
0
7
4
4
4
8
4
9
0
0
0
10
4
4
4
11
0
12
3
3
3
13
3
4
4
14
3
15
4
9
8
8
7
10
3
4
4
0
3
3 9
8
8
7
11
4 70
3
4
4
0
3
9
8
8
7
11
4 71,67
71,11 (Baik)
71,67
203
Lampiran 15. Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
204
205
206
207
208
209
Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB (Kelas Eksperimen) Pertemuan Ke No.
Tahap
Deskriptor 1
1
2
3
4
5
Dialog sederhana
Berimajinasi atau berfantasi
Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan
Menyajikan materi secara mendalam
Memberikan variasi soal
Skor
Rata-rata skor
2
3
1
3
4
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
6
3
4
4
7
4
4
4
8
4
9
4
4
4
10
4
4
4
11
3
12
3
3
4
13
3
4
4
14
4
15
4
10
11
12
10
11
4 11
3
12
4
12
4
10
3
12
4 4
90
3
4
4
4
4
11
12
12
12
12
4 95
94,44 (Baik sekali)
98,33
210
Lampiran 17. Format Kisi-kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika FORMAT KISI-KISI ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR Kelas Mata Pelajaran
: III : Matematika
Materi Pokok
: Keliling Bangun Datar
Penulis
: Hermawan Syarif
No. 1.
Dimensi Kesukaan
2.
Ketertarikan
3.
Perhatian
4.
Keterlibatan
Indikator Gairah Inisiatif Responsif Kesegeraan Konsentrasi Ketelitian Kemauan Keuletan Kerja keras
Nomor Soal 1, 2 3, 4 5,6, 7 8, 9, 10 11, 12 13, 14 15, 16 17, 18 19, 20
Keterangan: Nomor yang bergaris bawah merupakan pernyataan negatif Pedoman penskoran: Penskoran No. Jenis Pernyataan SS S KK J 1 Pernyataan positif 5 4 3 2 2 Pernyataan negatif 1 2 3 4 Keterangan: SS: sangat sering
KK: kadang-kadang
S
J
: sering
: jarang
TP: tidak pernah
TP 1 5
211
Lampiran 18. Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA Petunjuk Pengisian Angket: 1. Jawaban kamu pada angket minat belajar matematika ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. 2. Angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai minat belajar matematika. Oleh karena itu, jawaban kamu sangat berharga bagi peneliti 3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu! SS = sangat sering KK = kadang-kadang S = sering J = jarang
TP = tidak pernah
No. Pernyataan SS 1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika. 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
Saya merasa rugi jika mengikuti pelajaran matematika. Saya diam saja ketika ada materi yang tidak jelas. Saya membaca buku pelajaran matematika sebelum mengikuti pelajaran matematika. Saya menjawab jika disajikan pertanyaan di depan kelas. Saya senang mengemukakan pendapat saat pelajaran matematika. Saya akan langsung menulis materi pelajaran matematika. Saya segera mengerjakan PR matematika sebelum bermain bersama teman di rumah. Saya berusaha menyelesaikan tugas matematika tepat waktu. Saya bermain bersama teman terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas rumah mata pelajaran matematika. Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran matematika. Saya memperhatikan penjelasan dengan baik saat pelajaran matematika.
S
KK
J
TP
212
13 14 15 16
17 18 19 20
Saya mengerjakan soal matematika dengan baik. Saya meneliti pekerjaan matematika saya terlebih dahulu sebelum dikumpulkan. Saya mengikuti pembelajaran matematika dengan baik. Saya malas mengikuti pembelajaran matematika, karena sulit memahami penjelasan yang disampaikan. Saya menyerah jika disuruh mengerjakan soal matematika yang sulit. Saya berusaha mengerjakan PR matematika sampai selesai. Saya belajar dengan keras agar mendapat nilai matematika yang baik. Saya menggunakan waktu luang yang saya miliki untuk belajar matematika.
213
Lampiran 19. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika
214
JAWABAN UJI COBA ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR Skor Item Total Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 4 5 4 2 4 1 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 62 2 5 4 4 5 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 86 3 5 5 5 4 4 4 5 2 4 1 1 5 5 3 5 1 3 5 5 3 75 4 5 5 5 3 2 2 4 2 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 83 5 5 3 5 2 4 5 2 1 3 2 1 1 4 1 5 5 3 5 4 2 63 6 5 3 5 4 2 3 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 78 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100 8 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88 9 3 5 4 5 4 3 5 4 3 3 5 4 3 1 3 5 5 4 3 2 74 10 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 93 11 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99 12 5 3 5 4 3 4 2 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 84 13 5 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 1 69 14 5 5 3 5 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 87 15 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 2 2 2 2 4 4 3 4 70 16 5 3 3 3 5 5 5 3 3 1 3 5 5 3 5 3 3 5 5 5 78 17 4 4 5 3 3 4 1 2 2 3 4 5 5 2 5 2 1 2 2 1 60 18 5 2 5 3 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 86 19 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 88 20 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 94
UJI VALIDITAS ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA Correlations item item item item item item item item item item item item item item item item item item item item skortotal 1
2
3
4
5
6
Correlation
1
8
9
10
11
12
13
14
15
,557
,191 Pearson
7
17
18
19
20
,576 -
*
,336 ,093 ,418 ,184
16
**
,129 ,023 ,250 ,293 ,019 ,000 ,015 ,192
*
,386 ,196 ,308 ,298
,455
1,00 0 ,950 ,417 ,008 ,092 ,407 ,186 ,201
,044
,420 item Sig. (2tailed)
20
,148 ,695 ,067 ,437 ,011 ,588 ,925 ,287 ,209 ,936
1 N Pearson
20
1
20
20
-
-
20
20
20
20
20
20
20
20
-
-
-
-
-
20
20
20
20
,122 ,031 ,154
,151
,698 1,00 ,386 ,610 ,897 ,518
,525
-
Correlation item 2
Sig. (2tailed)
,063 ,953
,420
,584 ,220 ,429
,849 ,613 ,983 ,810 ,968
,982
,489
20
20
,423 ,014 ,130 ,287 ,187 ,045 ,120 ,005 ,057 ,010 ,005 ,164 ,092
,191
20
20
20
,000 ,205
0 N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
-
-
20
20
20
20
20
20
20
20
20
- ,137 ,214 ,077 ,136
,056
,566 ,364 ,749
,813
1 Pearson
,336
-
-
,152 ,523
,423
Correlation ,148 Sig. (2tailed)
N
20
-
,162 ,299 ,251 ,052 ,330 ,027 ,140 ,155 ,259 ,364 ,496
,285 ,200
,063 20
item 3
-
20
20
20
20
,556 ,515 ,827 ,156 ,910
20
20
20
20
,270 ,114
20
20
20
20
,110 ,104
,663 20
,644
20
,566 20
20
20
20
20
Pearson **
item 4
**
Sig. (2tailed)
,093 ,043
1 ,243 ,052
,361
,387
,461 ,672 ,353 ,322
,674 ,697 ,084 ,048 ,166
,651 ** ,591 Correlation ,014 ,152
,695 ,953 ,523
20 ,130
Pearson Correlation
20 20
,418
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,067
**
,162 ,243
1 ,296 ,393 ,409 ,065 ,106 ,169 ,275 ,276 ,009
,496 ,302
,206 ,086 ,073 ,785 ,657 ,475 ,241 ,238 ,971
,006
20 20
,357
-
,584 item Sig. (2tailed)
*
,302 ,692 ,041 ,001 ,118 ,001 ,001 ,092 ,856 ,127 ,828 ,167 ,002 ,726 ,842 ,484
20 N
,094
**
20
20
20
20
,340 ,381 ,209
,476
,142 ,097 ,378
,034
,204 ,196
,122
*
,389 ,408
5 N
20
20
20
20
20
Pearson
20
20
20
20
20
20
20
,037 ,092 ,062 ,026 ,158 ,124 ,436 ,176 ,322 ,161 ,178 ,223 ,434 ,174
,338
1
,184 ,287 ,299 ,094 ,296
20
20
20
20
20
20
-
20
20
20
-
Correlation item Sig. (2tailed)
,437 ,220 ,200
,692
,206
,878 ,700 ,796 ,914
,506
,601 ,055 ,458 ,167 ,497
,454
,344 ,056 ,464
,145
6 N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,620 Pearson item Correlation 7 Sig. (2-
,557
*
,187 ,251
,461 *
,486 ,393 ,037
1 ,405
,011 ,429 ,285 ,041 ,086 ,878 tailed) N
20
20 -
20
,129
20
20
20
,672
,045 Pearson
20
,052
**
,409 ,092 ,405
,479
**
,000 ,376 ,230 ,274 ,422 * ,435 1,00 ,077 ,030 ,615 ,142 ,033 ,102 ,330 ,243 ,064 ,045 ,056 ,004 0 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 1 ,604 ,556 ,630 ,748 ,358 ** ** ** ,112 * ,392 ,209 ,444 ,252 ,304 ,358 *
,120 ,341
,453
*
Correlation item
,011 ,003 ,000
,001 Sig. (2tailed)
,588
,827
,073 ,700 ,077
**
,001 20
**
,005 ,088 ,377
,689
,050
,284 ,192 ,121
,732 ,000
8
,849 N Pearson Correlation
20 -
20
-
20
20
,330 ,361 ,065 ,062
20 20 ,486 ,556 *
20 1
*
20
20
20
20
,325 ,359 ,287 ,118
20 ,835
,030 ,011
20
-
20
20
20
20
,674
,005 ,250
20
20
20
,630
**
,027
,287
*
**
20
**
,310
20
20
20
,783
**
,106 ,026 ,120
20
,325
1
,184 20
,002
-
**
,358
20
,121 20
20
**
20
20
,106 ,038 ,120
,554
,657 ,872 ,614
,011
-
*
,120 ,015 ,430 ,000 ,615 ,948 ,058
20
,591 ,541 *
,014
,993 ,910 ,001 ,657 ,914 ,615 ,003 ,162
,011 ,009 ,000
,717 ,000
,050
,983 item Sig. (2tailed)
20 20 20 20 ,554 ,570 ,758
,443
,162 ,120 ,221 ,620
,613 20
20 20
**
,000
,156 ,118 ,785 ,796 20
,121
**
,925 ,120
Pearson Correlation
20
20
,023
item Sig. (2tailed) 9 N
,639
,006
10 N item
20
Pearson
20 -
20
20
- ,697
,293 11
Correlation Sig. (2-
20
20 -
,169 ,057 ,140
,209 ,810
**
,556 ,001
20
20 ,748
,341
20
,142 ,000
20
,783 ,359
**
,158 ,475 ,506
20
20
20
,448
20
- ,459
1
20
20
20
20
,543 ,509
-
-
,023
**
*
,120 ,000
20
*
,069
,048 ,772 ,042
20
,297 *
,922 ,013
*
20
,615
**
,138 ,004
,022 ,563
,985 ,203
,004
tailed)
N
20
Pearson Correlation
20 ,010
,019
20
20
20
20
-
20
20
20
20
,479
,155 ,387 ,275 ,124
*
20
20
20
20
20
20
,047 ,316 ,321
,478
,260 ,091 ,172 ,528 ,558 ,846 ,174 ,168
,033
,448 ,392 ,287 ,120
*
1 ,264 ,388
20 ,318
20 ,150
20 ,139
20
20
*
,968 item Sig. (2tailed)
,936
,515 ,092 ,241 ,601 ,033 ,088 ,221 ,615 ,048
12 N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
,005 Pearson Correlation item Sig. (2tailed) 13
-
-
,259 ,043 ,276 ,436
,000 ,982 1,00
,270
,856
20
20
20
20
20
20
20
14
item 15
Sig. (2tailed) N 20 20 20
,000 ,038 ,000 1,00
,260
20
20
20
**
**
,430
20
20
20
,459
,466
*
*
,388
,042
,005 ,000
,489
20
1
,038
Correlation Sig. (2tailed)
,417 ,698 ,663 ,828 ,122 ,167 ,330 ,639 ,184 ,993 ,922 ,172 ,000 ,047
20
20
,576 Pearson
20
20
20
20
20
20
20
20
*
*
20
20
20
*
**
,000
*
,110 ,322 ,196 ,161 ,274 ,444 ,443
0
,360
,583
,119
,412 ,261
**
*
20
20
**
**
20
,757 ,000 20
,274
,496
,209 ,910 ,138 ,012 ,243
,026
20 ,344
*
*
,027
20
20
,049 ,005 ,001
1 ,294
20 20
20
20
20
20
,595
,294
,150 ,000 ,412
,644 ,167 ,408 ,497 ,243 ,050 ,050 ,006 ,013 ,528
20
,445 ,599 ,704
*
-
1,00 ,008
,131
,024 ,222
,071 ,267 20 20
20
,591 ,543
Correlation item Sig. (2tailed)
20
20
,450
20 20
,260
,047
,950 ,114 ,127 ,971 ,458 ,102 ,058 ,091 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pearson ,743 ,450 ,550 ,192 ,092 ,104 ,357 ,322 ,230 ,112 ,310 ,002 ,023 ,318 ** ,052
N
*
,264 ,286
0
,604 ,835
,015 ,164 ,364 ,353 ,009 ,176 ,376
item Correlation
,948 ,772
,502
-
**
0
Pearson
*
,209 ,118 ,015 ,069 ,264
,238 ,055 1,00 ,377 ,620
0 N
,000
1 ,466 ,743
-
**
1
,331 ,346 ,340
,646
**
,006
,209 1,00 ,071 0
,154 ,135 ,143
,002
16 N
20
20 -
Pearson
Sig. (2tailed)
20
20
- ,651
,386 ,205 ,136
item Correlation 17
20
**
20
20
20
-
20
20
*
*
,064 ,121 ,121
20
20
-
20
**
20
20
20
20
,267
20
1 ,347 ,313 ,234 *
,910 ,006
,260 ,558
20
- ,595
,139 ,264 ,261 ,027
,014 ,022
,454 ,389
20
,541 ,509
,204 ,178 ,422 ,358 ,358
,386 ,566 ,002 ,092
20
,134 ,179 ,320
,528 ,017
N
20
20
20
20
20
20
20
,453
Pearson Correlation
20
,196
,137 ,084 ,340 ,223
*
,252
20
20
20
,554
-
-
*
,106 ,138
20
20
20
20
20
20
,445 ,047 ,286
20
20
20
,795 ,514 ,331
*
,122
item
20
,344
1
**
*
,556
*
,347
18 Sig. (2tailed) N
,407
,610 20 20
Pearson
item
Correlation Sig. (2tailed)
,566 ,726 ,142 ,344 ,045 ,284 ,011 ,657 ,563 ,846 ,222 ,049 20
20
20
20
20
20
,031 ,308
20 ,570
20
-
**
,214 ,048 ,381 ,434 ,435 ,304
20
,138 20 20 20 20 ,502 ,599 ** ,550 *
,038 ,004 ,316
*
,154
,134 20 20 ,313
,000 ,021 20 ,795
20
**
,346
20 ,597
,011 20
**
1
,186 ,897 ,364 ,842 ,097 ,056 ,056 ,192 ,009 ,872 ,985 ,174 ,024 ,005 ,012 ,135 ,179 ,000
,672
**
,005
,001
20
20
19 N
20
Pearson
item
Correlation Sig. (2tailed)
20
20
20
20
20
,154 ,298
20
20
20
20
20
20
20
20
,620
,758
,704
**
**
**
,077 ,166 ,209 ,174
,358
20
20
20
20
20
,514 ,597 ,274
,120 ,297 ,321 ,131
,234
*
**
,340
1
,201 ,518 ,749 ,484 ,378 ,464 ,004 ,121 ,000 ,614 ,203 ,168 ,583 ,001 ,243 ,143 ,320 ,021 ,005
,699
**
,001
20 N
20
20
20
20
20
,591 ,476
Pearson Correlation
20
,455
*
,056
**
*
20
20
20
20
20
20
20
,689 ,732 ,717 ,554 ,615 ,478 ,338
**
**
**
*
**
*
20
20
20
20
20
20
20
20
,757 ,496 ,646 ,528 ,556 ,672 ,699 ,360
**
*
**
*
*
**
**
1
,151
skort otal Sig. (2tailed)
,044
,813 ,006 ,034 ,145 ,001 ,000 ,000 ,011 ,004 ,033 ,119 ,000 ,026 ,002 ,017 ,011 ,001 ,001 ,525 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
20
UJI RELIABILITAS ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Scale Mean if Item Deleted
N Valid a
Excluded Cases
Total
ScaleItem-Total Variance ifStatistics Corrected ItemItem Deleted Total
%
Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
20
100,0
item1
59,60
121,516
,402
,891
0
,0
item4
59,00
121,474
,581
,885
20
100,0
item5
59,35
123,608
,388
,891
item7
59,10
113,147
,647
,881
item8
59,30
112,642
Case Processing Summary a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
,699
,879
item9
59,05
118,997
,684
item10
59,55
118,050
,516
,886
item11
59,05
115,734
,630
,882
item12
58,85
122,766
,403
,890
item14
59,45
111,524
item15
58,65
125,292
,344
,892
item16
59,10
115,989
,607
,883
item17
59,25
116,829
,881
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,891
16
,679
,567
,880
,884
item18
58,65
125,503
,465
item19
59,00
120,632
,584
,884
item20
59,55
114,155
,621
,882
,888
222
Lampiran 23. Format Kisi-kisi Angket Minat Belajar Matematika FORMAT KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR Kelas Mata Pelajaran
: III : Matematika
Materi Pokok
: Keliling Bangun Datar
Penulis
: Hermawan Syarif
No.
Dimensi 1. Kesukaan
Indikator Gairah Inisiatif Responsif Kesegeraan Konsentrasi Ketelitian Kemauan Keuletan Kerja keras
2. Ketertarikan 3. Perhatian 4. Keterlibatan
Nomor Soal 1 2 3, 4 5, 6 7, 8 9 10, 11 12, 13 14, 15
Keterangan: Nomor yang bergaris bawah merupakan pernyataan negatif Pedoman penskoran: Penskoran No. Jenis Pernyataan SS S KK J 1 Pernyataan positif 5 4 3 2 2 Pernyataan negatif 1 2 3 4 Keterangan: SS: sangat sering
KK: kadang-kadang
S
J
: sering
: jarang
TP: tidak pernah
TP 1 5
223
Lampiran 24. Angket Minat Belajar Matematika ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA Petunjuk Pengisian Angket: 1. Jawaban kamu pada angket minat belajar matematika ini tidak dimaksudkan untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar. 2. Angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai minat belajar matematika. Oleh karena itu, jawaban kamu sangat berharga bagi peneliti 3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu! SS = sangat sering KK = kadang-kadang TP = tidak pernah S = sering J = jarang No. Pernyataan SS S KK J TP 1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika. 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11
12 13 14 15
Saya membaca buku pelajaran matematika sebelum mengikuti pelajaran matematika. Saya menjawab jika disajikan pertanyaan di depan kelas. Saya akan langsung menulis materi pelajaran matematika. Saya segera mengerjakan PR matematika sebelum bermain bersama teman di rumah. Saya bermain bersama teman terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas rumah mata pelajaran matematika. Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran matematika. Saya memperhatikan penjelasan dengan baik saat pelajaran matematika. Saya meneliti pekerjaan matematika saya terlebih dahulu sebelum dikumpulkan. Saya mengikuti pembelajaran matematika dengan baik. Saya malas mengikuti pembelajaran matematika, karena sulit memahami penjelasan yang disampaikan. Saya menyerah jika disuruh mengerjakan soal matematika yang sulit. Saya berusaha mengerjakan PR matematika sampai selesai. Saya belajar dengan keras agar mendapat nilai matematika yang baik. Saya menggunakan waktu luang yang saya miliki untuk belajar matematika.
224
Lampiran 25. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA
JAWABAN ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIIA SDN 1 KALIPANCUR Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Skor Total
Item 1 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 5 4 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 2 3
3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
5 2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 5 3 4
6 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 5 2 2 2 2 2 4 4 4
7 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 2 4 5 2 4 3 3 5 5
8 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5
9 2 5 5 4 5 3 2 2 4 3 5 3 4 2 4 5 5 4 5 3 3 4 4
10 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4
11 2 5 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 2 4 3 5 5 3 5 3 5 5 5
12 3 5 4 4 5 4 5 2 5 5 3 3 5 3 5 5 5 4 5 3 2 5 5
13 4 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
14 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5
15 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 1 5 4 3 5 4 4 2 3 5 4
49 58 58 56 62 56 54 51 64 61 59 58 46 57 53 58 64 53 64 49 59 65 66
Lampiran 27. Indeks Minat Belajar Matematika Kelas IIIA (Kelas Kontrol) INDEKS MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIIA SDN 1 KALIPANCUR No. Indikator Deskriptor % Frekuensi Rata-Rata Jawaban Indeks Responden 1
2
3
4
5
1
Gairah
1
-
8,70
-
2
Inisiatif
2
-
8,70
52,17
278,24
43,45
76,51 76,51
3
Responsif
3
-
147,82
65,22
17,40
-
46,09 70,87
4
-
-
-
86,96
391,30 95,65
5
-
113,04
52,17
86,96
21,75
54,78 54,78
6
-
130,44
-
121,72
21,75
54,78
7
-
-
65,22
191,36
108,7
73,01 79,99
8
-
-
13,05
226,08 195,65 86,96
4
5
Kesegeraan
Konsentrasi
208,68 217,40 86,96 86,96
6
Ketelitian
9
-
34,78
65,22
121,72 152,15 74,77 74,77
7
Kemauan
10
-
8,70
39,12
226,08 130,35 80,85 82,60
11
-
17,40
52,17
69,56
282,60 84,35
12
-
17,40
65,22
69,56
260,85 82,61 87,39
13
-
-
13,05
121,72 326,10 92,17
14
-
-
26,10
156,52 260,85 88,69 77,39
15
4,35
34,78
8
9
Keuletan
Kerja Keras
104,34 121,72
65,20
66,08 76,81
Lampiran 28. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB
228
Item Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 4 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
5 4 5 5 5 4 2 5 3 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
6 5 5 1 3 5 3 5 3 3 5 5 1 3 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5
8 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
9 4 2 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4
10 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 1 5 4 5 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
229
Lampiran 30. Indeks Minat Belajar Matematika Kelas IIIB (Kelas Ekperimen)
No.
Indikator
INDEKS MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS IIIB SDN 1 KALIPANCUR Deskriptor % Frekuensi Rata-Rata Jawaban Responden 1
2
3
4
SISWA Indeks
5
1
Gairah
1
-
-
-
69,56
413,05 96,52 96,52
2
Inisiatif
2
8,70
-
-
34,80
434,80 95,66 95,66
3
Responsif
3
-
-
13,05
52,16
413,05 96,08 96,30
4
-
-
-
69,56
413,05 96,52
5
-
8,70
26,10
6
17,39
-
65,22
-
7
4,35
-
39,12
17,40
391,30 90,43 92,61
8
-
-
13,05
69,56
391,30 94,78
156,52 260,85 87,82 87,82
4
5
Kesegeraan
Konsentrasi
104,28 304,35 88,69 83,04 304,35 77,39
6
Ketelitian
9
-
8,70
13,05
7
Kemauan
10
-
-
-
34,80
11
-
8,70
39,12
-
12
-
-
13,05
17,40
456,50 97,39 93,91
13
4,35
8,70
-
69,56
369,55 90,43
14
-
-
-
104,36 369,55 94,78 80,44
15
30,43
8,70
52,17
8
9
Keuletan
Kerja Keras
-
434,80 93,92 93,01 413,05 92,17
239,15 66,09 91,03
230
Lampiran 31. Three Box Method THREE BOX METHOD Diketahui: Sampel (tiap kelompok) = 23 siswa. Skala Linkert yang digunakan yaitu skala dengan 5 pilihan jawaban. Skor maksimal = skor jawaban maksimal x sampel = 5 x 23 = 115 Skor minimal = skor jawaban minimal x sampel = 1 x 23 = 23 Nilai k
=3
Sehingga besaran rentang skala dapat dicari sebagai berikut = RS = (m-n) / k, dengan m adalah skor maksimal dan n adalah skor minimal, maka RS = (m-n) / k
= (115-23) / 3
= 92 / 3 = 30,67 Jadi, besaran rentang skala yang digunakan adalah sebagai berikut : 23 – 53,67
= Rendah
53,68 – 84,35 = Sedang 84,36 – 115,03 = Tinggi
231
Lampiran 32. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Kelaskontrol
23
100.0%
0
.0%
23
100.0%
Kelaseksperimen
23
100.0%
0
.0%
23
100.0%
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kelaskontrol
.109
23
.200*
.962
23
.514
Kelaseksperimen
.130
23
.200*
.927
23
.093
Tests of Normality
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
232
Lampiran 33. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa
Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Totalskor
kelas kontrol kelas eksperimen
23
57.3913
5.51641
1.15025
23
67.9565
5.81126
1.21173
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Totalskor
.050
Sig. .824
t
Mean Sig. Std. Error (2tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
6.324
44
.000
10.56522
1.67074
13.93237
7.19806
6.324
43.881
.000
10.56522
1.67074
13.93263
7.19780
Equal variances assumed Equal variances not assumed
233
Lampiran 34. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Minat Belajar Matematika Siswa Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Totalskor
kelas kontrol kelas eksperimen
23
57.3913
5.51641
1.15025
23
67.9565
5.81126
1.21173
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F Totalskor
.050
Sig. .824
t
Mean Sig. Std. Error (2tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
6.324
44
.000
10.56522
1.67074
13.93237
7.19806
6.324
43.881
.000
10.56522
1.67074
13.93263
7.19780
Equal variances assumed Equal variances not assumed
234
Lampiran 35. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA Satuan Pendidikan
: SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: III/2
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar
Indikator Soal
Jenis
Ranah Kognitif
Tingkat Kesukaran
No. Soal
dapat Pilihan 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung Ganda persegi panjang. keliling persegi panjang.
C3
Sedang
1, 22
5.1 Menghitung Siswa dapat Pilihan keliling persegi dan menghitung Ganda persegi panjang. keliling persegi panjang.
C3
Sedang
4, 30
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan memperkirakan persegi panjang. keliling bangun berdasarkan persegi satuan.
Pilihan
C2
Sukar
5, 35
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi panjang.
Pilihan
C3
Sedang
6, 25
Soal
Ganda
Ganda
235
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi panjang.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi besar.
Pilihan
dapat 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi.
Pilihan
dapat 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung persegi panjang. selisih antara panjang dan lebar persegi panjang.
Pilihan
dapat 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung persegi panjang. lebar persegi panjang.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan mencocokkan persegi panjang. gambar persegi dengan keliling yang sesuai.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. lebar persegi
Pilihan
panjang dalam
C3
Sukar
7, 31
C3
Sedang
13,
Ganda
Ganda
34
C3
Mudah
2, 21
C3
Sedang
3, 24
C3
Sedang
8, 36
C1
Mudah
10,
Ganda
Ganda
Ganda
Ganda
Ganda
28
C3
Sukar
11, 32
236
satuan baku.
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi panjang dalam satuan.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menyebutkan persegi panjang. rumus mencari keliling persegi dan persegi panjang.
Pilihan
dapat 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi panjang.
Pilihan
dapat 5.1 Menghitung Siswa keliling persegi dan menghitung persegi panjang. keliling persegi.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. selisih keliling persegi.
Pilihan
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan menghitung persegi panjang. hasil penjumlahan keliling persegi panjang.
Pilihan
C3
Mudah
Ganda
12, 33
C1
Mudah
Ganda
14, 23
C3
Sukar
Ganda
15, 37
C3
Sedang
Ganda
16, 29
C3
Sedang
9, 39
C3
Mudah
17,
Ganda
Ganda
40
237
5.1 Menghitung Siswa dapat keliling persegi dan memperkirakan persegi panjang. keliling persegi berdasarkan satuan tak baku.
Pilihan
C2
Mudah
Ganda
18, 27
5.1 Menghitung Siswa dapat Pilihan keliling persegi dan Ganda menghitung persegi panjang. panjang dan lebar persegi panjang.
C3
5.1 Menghitung Siswa dapat Pilihan keliling persegi dan Ganda dapat persegi panjang. menghitung keliling persegi dengan satuan tak baku.
C3
Mudah
19, 38
Sedang
20, 26
238
Lampiran 36. Soal Tes Uji Coba SOAL TES UJI COBA Satuan Pendidikan
: SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: III/2
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar
: 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X), dan kerjakan pada lembar jawabanmu! 1.
Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 m 10 cm
2.
a. 24 cm
c. 34 cm
b. 48 cm
d. 84 cm
Keliling persegi di samping adalah .... 5 cm
c. 20 cm
a. 25 cm b. 15 cm d. 10 cm
3.
Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah ....
4.
a.
30 cm
c. 15 cm
b.
20 cm
d. 10 cm Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
239
12 cm
6 cm
5.
a. 72 cm
c. 40 cm
b. 36 cm
d. 20 cm
Perkiraan keliling bangun di samping ... persegi satuan.
6.
a. 15
c. 20
b. 16
d. 24
Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a.
26 cm
c. 46 cm
b.
36 cm
d. 52 cm
7.
Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika lebar persegi panjang itu 6 cm, maka kelilingnya adalah .... cm. a.
24
c. 54
b.
36
d. 60
8.
Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a.
75
c. 50
b.
25
d. 100
9. A
10 cm
B
9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm
10.
a. 8
c. 9
b. 6
d. 4 Pasangan keliling gambar di samping adalah ....
240
11.
a.
16
c. 8
b.
12
d. 10
Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
12.
Persegi panjang yang lebarnya 6 satuan dan panjangnya 10 satuan memiliki keliling ....
a. 16 satuan
c. 60 satuan
b. 32 satuan
d. 72 satuan
13.
Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124
c. 128
b. 114
d. 118
14.
4 x sisi merupakan rumus untuk menghitung ....
a. Luas persegi panjang
c. Luas persegi
b. Keliling persegi
d. Keliling persegi panjang
15.
Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm a. 24 b. 48
c. 42 d. 84 16.
Keliling persegi PQRS adalah ... cm a.
56 cm
c. 66
b.
65 cm
d. 75
cm cm
A
1 7 .
241 B
5 cm 15 cm
3 cm
8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = .... a. 40 cm c. 45 cm b. 56 cm d. 62 cm 18. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal! Perkiraan keliling persegi tersebut adalah .... a. 9 satuan satuan b. 21 satuan 19.
c. 12
d. 18 satuan
Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya ....
a.
6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b.
12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
20.
Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a.
22 satuan
c. 25 satuan
b.
23 satuan
d. 24 satuan
21.
Keliling persegi di samping adalah ....
3 cm
a. 12 cm
c. 15 cm
b. 20 cm 22.
d. 9 cm
Keliling persegi panjang berikut adalah .... 15 m 3 cm
23.
c. 39 cm
b. 45 cm
d. 84 cm
Untuk mencari keliling menggunakan rumus ....
a.
pxl
c. 2 x (p x l)
b.
2 x (p + l)
d. 2 x (l x p)
24.
a. 18 cm
persegi
panjang
Keliling persegi panjang 120 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 25 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah ....
242
a.
20 cm
c. 10 cm
b.
30 cm
d. 15 cm
25.
Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 15 cm dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a.
25 cm
c. 45 cm
b.
35 cm
d. 50 cm
26.
Persegi yang sisinya 8 satuan memiliki keliling ....
a.
34 satuan
c. 31 satuan
b.
33 satuan
d. 32 satuan 27.
Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal!
Keliling persegi tersebut adalah .... a. 24 satuan
c. 12 satuan
satuan
d.
18
b.
36
satuan
28.
Pasangan keliling bangun di samping adalah ....
29.
a.
6
c. 12
b.
9
d. 3
Keliling persegi B di samping adalah ... a.
86 cm
c.
49
cm b.
149 cm
d. 68 cm
30.
Keliling persegi panjang di bawah adalah .... 15
cm 5 cm
31.
a. 40 cm
c. 80 cm
b. 45 cm
d. 75 cm
Panjang persegi panjang 4 kali lebarnya. Jika lebar
243
persegi panjang itu 5 cm, maka kelilingnya adalah .... cm. a. 65
c. 55
b. 60
d. 50
32.
Keliling persegi panjang 20 dm. Jika panjangnya 8 dm, maka lebar persegi panjang ... dm. a. 4
c. 5
b. 8
d. 2
33.
Persegi panjang yang lebarnya 10 satuan dan panjangnya 15 satuan memiliki keliling .... a. 50 satuan
c. 100 satuan
b. 10 satuan
d. 25 satuan
34.
Sebuah persegi kecil kelilingnya 81 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm a. 106
c. 136
b. 160
d. 140 35.
36.
Keliling bangun di samping ... persegi satuan. a. 19
c. 17
b. 16
d. 15
Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 150 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75
c. 50
b. 25
d. 100
37.
Persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm dan lebar 8 cm memiliki keliling ... cm a. 108
c. 180
b. 65
d. 56
244
38.
a. 16 cm dan 4 cm b. 4 cm dan 20 cm
Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 5 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 48 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya .... c. 4 cm dan 16 cm d. 20 cm dan 4 cm
39. B
A
5 cm
3 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm a. 20
c. 8
b. 12
d. 16
A
4 0 . B
8 cm 10 cm
5 cm
8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = .... a. 26 cm c. 62 cm b. 36 cm d. 63 cm
245
Lampiran 37. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba KUNCI JAWABAN
Satuan Pendidikan
SOAL TES UJI COBA : SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: III/2
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Bangun Datar
Standar Kompetensi
: 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
: 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Kunci Jawaban
:
1. B
11. A
21. A
31. D
2. C
12. B
22. C
32. D
3. A
13. C
23. B
33. A
4. B
14. B
24. C
34. B
5. B
15. C
25. D
35. B
6. D
16. A
26. D
36. B
7. B
17. D
27. A
37. D
8. C
18. C
28. C
38. D
9. D
19. B
29. D
39. C
10. A
20. D
30. A
40. C
246
Lampiran 38. Lembar Jawaban Soal Uji Coba LEMBAR JAWABAN SOAL UJI COBA Nama
: .....................................
Kelas
: .....................................
No. Absen
: .....................................
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X) ! 1 A B C D 21 A B C D 2
A
B
C
D
22
A
B
C
D
3
A
B
C
D
23
A
B
C
D
4
A
B
C
D
24
A
B
C
D
5
A
B
C
D
25
A
B
C
D
6
A
B
C
D
26
A
B
C
D
7
A
B
C
D
27
A
B
C
D
8
A
B
C
D
28
A
B
C
D
9
A
B
C
D
29
A
B
C
D
10
A
B
C
D
30
A
B
C
D
11
A
B
C
D
31
A
B
C
D
12
A
B
C
D
32
A
B
C
D
13
A
B
C
D
33
A
B
C
D
14
A
B
C
D
34
A
B
C
D
15
A
B
C
D
35
A
B
C
D
16
A
B
C
D
36
A
B
C
D
17
A
B
C
D
37
A
B
C
D
247
18
A
B
C
D
38
A
B
C
D
19
A
B
C
D
39
A
B
C
D
20
A
B
C
D
40
A
B
C
D
HASIL UJI COBA SOAL PADA SISWA KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR Item
No Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
4 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
5 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
7 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0
8 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
9 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
11 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
12 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
13 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
14 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
15 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
16 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
20 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
No. Absen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Item
21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
22 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
24 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
25 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
30 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
31 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
Skor Total 32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
33 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1
36 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
37 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
38 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
39 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
40 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
16 36 29 32 37 36 30 21 15 38 22 38 33 27 10 19 38 33 19 35
262
Lampiran 40. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba HASIL UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA Pearson Pearson Correlation Correlation .768** Item 1 Sig. (2-tailed) Item 11 .000 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .541* Item 2 Sig. (2-tailed) Item 12 .014 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .768** Item 3 Item 13 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .768** Item 4 Sig. (2-tailed) Item 14 .000 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .216 Item 5 Sig. (2-tailed) Item 15 .361 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .637** Item 6 Item 16 Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .270 Item 7 Sig. (2-tailed) Item 17 .250 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .633** Item 8 Item 18 Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .768** Item 9 Item 19 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) N 20 N Pearson Pearson Correlation Correlation .541* Item 10 Sig. (2-tailed) Item 20 .014 Sig. (2-tailed) N 20 N
.591** .006 20 .673** .001 20 .768** .000 20 .673** .001 20 .591** .006 20 .371 .108 20 .480* .032 20 .480* 0.32 20 .541* .014 20 .768** .000 20
263
Item 21
Item 22
Item 23
Item 24
Item 25
Item 26
Item 27
Item 28
Item 29
Item 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.637** .002 20 .010 .968 20
Item 31
Item 32
.591** .006 20
Item 33
.015 .950 20
Item 34
.239 .310 20
Item 35
.514* .020 20
Item 36
.541* .014 20
Item 37
.342 .140 20
Item 38
.541* .014 20
Item 39
.412 .071 20
Item 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.601** .005 20 .397 .083 20 .633** .003 20 .348 .133 20 .591** .006 20 .216 .361 20 .619** .004 20 .227 .336 20 .768** .006 20 .601** .005 20
253 Lampiran 41. Output SPSS 17 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba HASIL UJI RELIABILITAS SOAL UJI COBA KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR
PADA
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N
%
Cases 20
100.0
0
.0
20
100.0
Valid Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.949
28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if Item
Corrected Item-Total
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Deleted
Correlation
Deleted
item1
19.40
55.200
.790
.945
item2
19.25
58.092
.485
.948
item3
19.40
55.200
.790
.945
item4
19.40
55.200
.790
.945
item6
19.25
57.145
.660
.946
item8
19.55
56.576
.534
.948
item9
19.40
55.200
.790
.945
item10
19.25
58.092
.485
.948
254
item11
19.70
56.326
.578
.947
item12
19.30
56.432
.703
.946
item13
19.40
55.200
.790
.945
item14
19.30
56.432
.703
.946
item15
19.70
56.326
.578
.947
item17
19.15
59.082
.525
.948
item18
19.15
59.082
.525
.948
item19
19.25
58.092
.485
.948
item20
19.40
55.200
.790
.945
item21
19.25
57.145
.660
.946
item23
19.70
56.326
.578
.947
item26
19.30
57.484
.528
.948
item27
19.25
58.092
.485
.948
item29
19.25
58.092
.485
.948
item31
19.30
57.484
.528
.948
item33
19.55
56.576
.534
.948
item35
19.70
56.326
.578
.947
item37
19.45
56.471
.575
.947
item39
19.40
55.200
.790
.945
item40
19.30
57.484
.528
.948
255 Lampiran 42. Analisis Daya Pembeda Butir Soal ANALISIS DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
No. Soal
Nilai Daya Pembeda
No. Soal
Nilai Daya Pembeda
1
0,60
18
0,10
2
0,30
19
0,30
3
0,60
20
0,60
4
0,40
21
0,30
Cukup
6
0,30
23
0,60
Baik
8
0,50
26
0,40
Cukup
9
0,60
27
0,30
10
0,30
Cukup
29
0,30
11
0,60
Baik
31
0,40
12
0,40
Cukup
33
0,30
13
0,60
Baik
35
0,60
14
0,40
Cukup
37
0,30
15
0,60
Baik
39
0,60
17
0,10
40
0,40
Klasifikasi
Baik
Jelek
Cukup
Baik Cukup
Cukup Bagus Baik
Jelek
Klasifikasi
Cukup Baik
Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup
256
Lampiran 43. Taraf Kesukaran Soal TARAF KESUKARAN SOAL No. Soal 1. 2. 3. 4. 6. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 17. 18. 19. 20. 21. 23. 26. 27. 29. 31. 33. 35. 37. 39. 40.
Nilai Indeks Kesukaran 0,70 0,80 0,70 0,70 0,85 0,55 0,70 0,85 0,25 0,80 0,70 0,80 0,25 0,95 0,95 0,85 0,70 0,85 0,25 0,80 0,85 0,85 0,70 0,65 0,25 0,65 0,70 0,70
Kategori Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang
257 Lampiran 44. Soal Pre Test dan Post Test SOAL PRE TEST DAN POST TEST Satuan Pendidikan
: SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester
: III/2
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar :
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X), dan kerjakan pada lembar jawabanmu! 1.
Keliling persegi panjang berikut adalah .... 14 m
a. 24 cm
10 cm
2.
b. 48 cm
c. 34 cm
d. 84 cm
Keliling persegi di samping adalah .... 5 cm cm
a. 25 cm
c. 20 b. 15 cm d. 10 cm
3.
Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya adalah .... a. 30 cm
c. 15 cm
b. 20 cm
d. 10 cm
4.
Keliling persegi panjang di bawah adalah .... 12 cm
a. 72 cm
c. 40 cm
258 6 cm 5.
b. 36 cm
d. 20 cm
Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm
dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah .... a. 26 cm
c. 46 cm
b. 36 cm
d. 52 cm
6.
Sebuah persegi panjang lebarnya adalah
kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm a. 75
c. 50
b. 25
d. 100
7. B A
10 cm
9 cm
a. 8 b. 6
c. 9 d. 4
8.
Pasangan keliling gambar di samping adalah ....
Selisih keliling antara
persegi A dengan persegi B adalah ... cm
9.
a.
16
c. 8
b.
12
d. 10
Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 10
c. 7
b. 8
d. 6
10.
Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124
c. 128
b. 114
d. 118
259 11.
Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki keliling ... cm
a. 24
c. 42
b. 48
d. 84
12.
Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya
.... a. 6 cm dan 12 cm
c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm
d. 8 cm dan 4 cm
13.
Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan
c. 25 satuan
b. 23 satuan
d. 24 satuan
14.
Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus .... c. 2 x (p x l) d. 2 x (l x p) 15. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal!
a. p x l b. 2 x (p + l)
Keliling persegi tersebut adalah .... satuan
satuan
a.
24
b.
36
c. 12 satuan
d. 18 satuan 16.
Keliling
persegi B di samping adalah ... a.
86 cm b.
c. 49 cm
149 cm
d.
68 cm
17.
Panjang persegi panjang 4 kali lebarnya. Jika lebar persegi panjang itu 5 cm, maka kelilingnya adalah .... cm. a. 65
c. 55
b. 60
d. 50
260 18.
Persegi panjang yang lebarnya 10 satuan dan panjangnya 15 satuan memiliki keliling .... a. 50 satuan
c. 100 satuan
b. 10 satuan
d. 25 satuan 19.
A
Keliling bangun di samping ... persegi satuan. a. 19
c. 17
b. 16
d. 15
2 0 . 8
10 cm
cm
B
5 cm
8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = .... a. 26 cm c. 62 cm b. 36 cm d. 63 cm
Lampiran 45. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test KUNCI JAWABAN PRE TEST DAN POST TEST Satuan Pendidikan
: SDN 1 Kalipancur
261 Kelas/Semester
: III/2
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar
: 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Kunci Jawaban
:
1. B
11. C
2. C
12. B
3. A
13. D
4. B
14. B
5. D
15. A
6. C
16. D
7. D
17. D
8. A
18. A
9. A
19. B
10. C
20. C
Lampiran 46. Lembar Jawaban Soal Pre Test dan Post Test LEMBAR JAWABAN SOAL PRE TEST DAN POST TEST Nama
: .....................................
Kelas
: .....................................
262 No. Absen
: .....................................
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X) ! 1 A B C D 2
A
B
C
D
3
A
B
C
D
4
A
B
C
D
5
A
B
C
D
6
A
B
C
D
7
A
B
C
D
8
A
B
C
D
9
A
B
C
D
10
A
B
C
D
11
A
B
C
D
12
A
B
C
D
13
A
B
C
D
14
A
B
C
D
15
A
B
C
D
16
A
B
C
D
17
A
B
C
D
18
A
B
C
D
19
A
B
C
D
20
A
B
C
D
263
Lampiran 47. Hasil Pre Test PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
HASIL PRE TEST Kelas IIIB (Eksperimen) Kelas IIIA (Kontrol) No.
Nama
Nilai
No.
Nama
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
TEGUH SETIARTO ADAM HENDRIK O. AISYAH MEDEA ASIH ANAH SAFITRI ARIO SEJATI DESI NURUL LAELI DIENA WAHYU N.S. EDI TRIMULYO FIRMANZAH BAYU S. HARDHIKA TRI A. HEVI WULANDARI LUKMAN HAKIM MIFTAKHUL ULUM A. M. RAFI'UL ILMI REKHAN ARDIANSAH RIO SUGIANTO RIYAN ARDIANTO SOFIANI WIDIASTUTI S. YULIA PRATIWI ZHULFIKAR EFENDI DESTA EGA FATIMA ADITTIA SAPUTRA RATA-RATA
30 50 40 55 25 45 25 45 20 40 45 40 45 75 50 30 30 45 35 55 60 40 60 42.83
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
IMAM ARIFIN IVAN ALFURANA TIKA AMELIA AHMAD NUR R. AMANDA PUSPITA APRILIA BAYU TRI P. DESI AJI SAPUTRI FATKHUL ALIM IVAN ERVANI JAFARUDIN LARAS INDAH SARI M. JASMANI NURUL AISYAH RIAS ANGGINI RINDA FANESA RISKI EDITIYA SINTA DEVIANTI SUPRIYADI WISMA SETYA P. ZAENAL AFRENDI ZAKY PRASETIO TEGUH PRIYO W. RATA-RATA
20 35 60 60 30 40 50 50 35 30 40 40 55 55 40 40 30 50 40 35 30 55 60 42.61
264
MODUS
45
MODUS
40
MEDIAN
45
MEDIAN
40
NILAI MINIMAL
20
NILAI MINIMAL
20
NILAI MAKSIMAL RENTANG VARIANS STANDAR DEVIASI
75 55 172.3 13.13
NILAI MAKSIMAL RENTANG VARIANS STANDAR DEVIASI Pekalongan, 25 April 2015
60 40 131.5 11.47
265
Lampiran 48. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Pre Test Hasil U Mann Whitney Test
Test Statisticsa Nilai Pretest Mann-Whitney U
263.000
Wilcoxon W
539.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.033 .973
266
Lampiran 49. Hasil Post Test PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156 HASIL POST TEST Kelas IIIB (Eksperimen) Kelas IIIA (Kontrol) No.
Nama
Nilai
No.
Nama
Nilai
1
TEGUH SETIARTO
65
1
IMAM ARIFIN
75
2
ADAM HENDRIK O.
70
2
IVAN ALFURANA
80
3
AISYAH MEDEA ASIH
75
3
TIKA AMELIA
85
4
ANAH SAFITRI
80
4
AHMAD NUR R.
70
5
ARIO SEJATI
65
5
AMANDA PUSPITA
95
6
DESI NURUL LAELI
80
6
APRILIA
85
7
DIENA WAHYU N.S.
75
7
BAYU TRI P.
90
8
EDI TRIMULYO
75
8
DESI AJI SAPUTRI
75
9
FIRMANZAH BAYU S.
65
9
FATKHUL ALIM
100
10
HARDHIKA TRI A.
75
10
IVAN ERVANI
80
11
HEVI WULANDARI
85
11
JAFARUDIN
90
12
LUKMAN HAKIM
90
12
LARAS INDAH SARI
75
13
MIFTAKHUL ULUM A.
65
13
M. JASMANI
70
14
M. RAFI'UL ILMI
90
14
NURUL AISYAH
90
15
REKHAN ARDIANSAH
85
15
RIAS ANGGINI
85
16
RIO SUGIANTO
65
16
RINDA FANESA
80
17
RIYAN ARDIANTO
70
17
RISKI EDITIYA
80
18
SOFIANI
65
18
SINTA DEVIANTI
90
19
WIDIASTUTI S.
85
19
SUPRIYADI
70
20
YULIA PRATIWI
80
20
WISMA SETYA P.
75
21
ZHULFIKAR EFENDI
85
21
ZAENAL AFRENDI
85
267
22
DESTA EGA FATIMA
90
22
ZAKY PRASETIO
85
23
ADITTIA SAPUTRA
70
23
TEGUH PRIYO W.
90
RATA-RATA
76.09
RATA-RATA
82.61
MODUS
65
MODUS
85
MEDIAN
75
MEDIAN
85
NILAI MINIMAL
65
NILAI MINIMAL
70
NILAI MAKSIMAL
90
NILAI MAKSIMAL
100
RENTANG
25
RENTANG
30
VARIANS
81.72
VARIANS
67.89
STANDAR DEVIASI
9.04
STANDAR DEVIASI
8.239
Pekalongan, 25 April 2015
268
Lampiran 50.
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
kelaskontrol
23
100.0%
0
.0%
23
100.0%
kelaseksperimen
23
100.0%
0
.0%
23
100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
kelaskontrol
.151
23
.190
.892
23
.018
kelaseksperimen
.136
23
.200*
.949
23
.275
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
269
Lampiran 51.
Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Nilai Post Test 23
76.09
9.040
1.885
23
82.61
8.239
1.718
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F .500
Sig. .483
t
Mean Sig. Std. Error (2tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
2.557
44
.014
6.522
2.550
11.662
1.382
2.557
43.627
.014
6.522
2.550
11.663
1.380
Nilai Post Test Equal variances assumed Equal variances not assumed
270
Lampiran 52.
Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI HIPOTESIS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR Group Statistics
Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Nilai Post Test 23
76.09
9.040
1.885
23
82.61
8.239
1.718
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference
F .500
Sig. .483
t
Mean Sig. Std. Error (2tailed) Difference Difference
df
Lower
Upper
2.557
44
.014
6.522
2.550
11.662
1.382
2.557
43.627
.014
6.522
2.550
11.663
1.380
Nilai Post Test Equal variances assumed Equal variances not assumed
271
Lampiran 53. Polled Varian POLLED VARIAN Rumus :
x1 x2 t
=
(n1 1)s12 (n2 1)s22 ( 1 n2 2
n1
1 ) n1
n2
Keterangan:
x1
= nilai rata-rata sampel 1
x2
= nilai rata-rata sampel 2
n1
= jumlah sampel 1
n2
= jumlah sampel 2
S1 = standar deviasi sampel 1 S2 = standar deviasi sampel 2 Diketahui Minat Belajar
Hasil Belajar
x1
67.96
x1
82.61
x2
57.39
x2
76.09
n1
23
n1
23
n2
23
N2
23
S1
5.81
S1
8.239
S2
5.52
S2
9.04
272 Uji
x1
x2
n1
n2
S1
S2
Pihak Kanan
67.96
57.39
23
23
5.81
5.52
Pihak Kiri
57.39
23
23
5.52
5.81
Pihak Kanan
82.61
76.09
23
23
8.239
9.04
Pihak Kiri
76.09
82.61
23
23
9.04
8.239
67.96
1
1 ) n1 n2
(n1 1)s12
(n2 1)s22
742.63
670.35
44
0.087
2.794
670.35
742.63
44
0.087
2.794
1493.385
1797.875
44
0.087
6.507
1797.875
1493.385
44
0.087
6.507
n1 n2 2
(
s22 ( 1 n1 n2 2
n1
1) n2
273
Lampiran 54. Dokumentasi Penelitian DOKUMENTASI KEGIATAN
1) Dokumentasi Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
Proses KBM di kelas IIIA dengan menggunakan metode ceramah.
Penggunaan media geoboard pada saat proses KBM di kelas IIIA
Peneliti sedang memberikan penjelasan
Siswa kelas IIIA sedang mencatat
materi kepada siswa kelas IIIA
materi pelajaran yang diberikan 2)
Dokumentasi Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
274
Peneliti sedang melaksanakan dialog sederhana dengan siswa
Siswa berpartisipasi aktif dalam penyajian contoh soal berbantuan media geoboard
Siswa
melaksanakan
tahapan
berimajinasi dibantu oleh peneliti
Peneliti sedang mencontohkan lagu sebagai jembatan keledai
275
Lampiran 55. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA
276
Lampiran 56. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
277
278
Tabel Uji t df=(n-k)
α = 0.05
α = 0.025
df=(n-k)
α = 0.05
α = 0.025
1
6.314
12.706
51
1.675
2.008
2
2.920
4.303
52
1.675
2.007
3
2.353
3.182
53
1.674
2.006
4
2.132
2.776
54
1.674
2.005
5
2.015
2.571
55
1.673
2.004
6
1.943
2.447
56
1.673
2.003
7
1.895
2.365
57
1.672
2.002
8
1.860
2.306
58
1.672
2.002
9
1.833
2.262
59
1.671
2.001
10
1.812
2.228
60
1.671
2.000
11
1.796
2.201
61
1.670
2.000
12
1.782
2.179
62
1.670
1.999
13
1.771
2.160
63
1.669
1.998
14
1.761
2.145
64
1.669
1.998
15
1.753
2.131
65
1.669
1.997
16
1.746
2.120
66
1.668
1.997
17
1.740
2.110
67
1.668
1.996
18
1.734
2.101
68
1.668
1.995
19
1.729
2.093
69
1.667
1.995
20
1.725
2.086
70
1.667
1.994
21
1.721
2.080
71
1.667
1.994
22
1.717
2.074
72
1.666
1.993
23
1.714
2.069
73
1.666
1.993
24
1.711
2.064
74
1.666
1.993
25
1.708
2.060
75
1.665
1.992
26
1.706
2.056
76
1.665
1.992
27
1.703
2.052
77
1.665
1.991
28
1.701
2.048
78
1.665
1.991
29
1.699
2.045
79
1.664
1.990
30
1.697
2.042
80
1.664
1.990
31
1.696
2.040
81
1.664
1.990
32
1.694
2.037
82
1.664
1.989
33
1.692
2.035
83
1.663
1.989
34
1.691
2.032
84
1.663
1.989
35
1.690
2.030
85
1.663
1.988
36
1.688
2.028
86
1.663
1.988
37
1.687
2.026
87
1.663
1.988
38
1.686
2.024
88
1.662
1.987
279 39
1.685
2.023
89
1.662
1.987
40
1.684
2.021
90
1.662
1.987
41
1.683
2.020
91
1.662
1.986
42
1.682
2.018
92
1.662
1.986
43
1.681
2.017
93
1.661
1.986
44
1.680
2.015
94
1.661
1.986
45
1.679
2.014
95
1.661
1.985
46
1.679
2.013
96
1.661
1.985
47
1.678
2.012
97
1.661
1.985
48
1.677
2.011
98
1.661
1.984
49
1.677
2.010
99
1.660
1.984
50
1.676
2.009
100
1.660
1.984
280
Tabel Uji F α=
df1=(k-1)
df2=(n-
1
2
3
4
5
6
7
8
1
161.448
199.500
215.707
224.583
230.162
233.986
236.768
238.883
2
18.513
19.000
19.164
19.247
19.296
19.330
19.353
19.371
3
10.128
9.552
9.277
9.117
9.013
8.941
8.887
8.845
4
7.709
6.944
6.591
6.388
6.256
6.163
6.094
6.041
5
6.608
5.786
5.409
5.192
5.050
4.950
4.876
4.818
6
5.987
5.143
4.757
4.534
4.387
4.284
4.207
4.147
7
5.591
4.737
4.347
4.120
3.972
3.866
3.787
3.726
8
5.318
4.459
4.066
3.838
3.687
3.581
3.500
3.438
9
5.117
4.256
3.863
3.633
3.482
3.374
3.293
3.230
10
4.965
4.103
3.708
3.478
3.326
3.217
3.135
3.072
11
4.844
3.982
3.587
3.357
3.204
3.095
3.012
2.948
12
4.747
3.885
3.490
3.259
3.106
2.996
2.913
2.849
13
4.667
3.806
3.411
3.179
3.025
2.915
2.832
2.767
14
4.600
3.739
3.344
3.112
2.958
2.848
2.764
2.699
15
4.543
3.682
3.287
3.056
2.901
2.790
2.707
2.641
16
4.494
3.634
3.239
3.007
2.852
2.741
2.657
2.591
17
4.451
3.592
3.197
2.965
2.810
2.699
2.614
2.548
18
4.414
3.555
3.160
2.928
2.773
2.661
2.577
2.510
19
4.381
3.522
3.127
2.895
2.740
2.628
2.544
2.477
20
4.351
3.493
3.098
2.866
2.711
2.599
2.514
2.447
21
4.325
3.467
3.072
2.840
2.685
2.573
2.488
2.420
22
4.301
3.443
3.049
2.817
2.661
2.549
2.464
2.397
23
4.279
3.422
3.028
2.796
2.640
2.528
2.442
2.375
24
4.260
3.403
3.009
2.776
2.621
2.508
2.423
2.355
25
4.242
3.385
2.991
2.759
2.603
2.490
2.405
2.337
26
4.225
3.369
2.975
2.743
2.587
2.474
2.388
2.321
27
4.210
3.354
2.960
2.728
2.572
2.459
2.373
2.305
28
4.196
3.340
2.947
2.714
2.558
2.445
2.359
2.291
29
4.183
3.328
2.934
2.701
2.545
2.432
2.346
2.278
30
4.171
3.316
2.922
2.690
2.534
2.421
2.334
2.266
31
4.160
3.305
2.911
2.679
2.523
2.409
2.323
2.255
32
4.149
3.295
2.901
2.668
2.512
2.399
2.313
2.244
33
4.139
3.285
2.892
2.659
2.503
2.389
2.303
2.235
34
4.130
3.276
2.883
2.650
2.494
2.380
2.294
2.225
35
4.121
3.267
2.874
2.641
2.485
2.372
2.285
2.217
36
4.113
3.259
2.866
2.634
2.477
2.364
2.277
2.209
37
4.105
3.252
2.859
2.626
2.470
2.356
2.270
2.201
281 38
4.098
3.245
2.852
2.619
2.463
2.349
2.262
2.194
39
4.091
3.238
2.845
2.612
2.456
2.342
2.255
2.187
40
4.085
3.232
2.839
2.606
2.449
2.336
2.249
2.180
41
4.079
3.226
2.833
2.600
2.443
2.330
2.243
2.174
42
4.073
3.220
2.827
2.594
2.438
2.324
2.237
2.168
43
4.067
3.214
2.822
2.589
2.432
2.318
2.232
2.163
44
4.062
3.209
2.816
2.584
2.427
2.313
2.226
2.157
45
4.057
3.204
2.812
2.579
2.422
2.308
2.221
2.152
46
4.052
3.200
2.807
2.574
2.417
2.304
2.216
2.147
47
4.047
3.195
2.802
2.570
2.413
2.299
2.212
2.143
48
4.043
3.191
2.798
2.565
2.409
2.295
2.207
2.138
49
4.038
3.187
2.794
2.561
2.404
2.290
2.203
2.134
50
4.034
3.183
2.790
2.557
2.400
2.286
2.199
2.130
51
4.030
3.179
2.786
2.553
2.397
2.283
2.195
2.126
52
4.027
3.175
2.783
2.550
2.393
2.279
2.192
2.122
53
4.023
3.172
2.779
2.546
2.389
2.275
2.188
2.119
54
4.020
3.168
2.776
2.543
2.386
2.272
2.185
2.115
55
4.016
3.165
2.773
2.540
2.383
2.269
2.181
2.112
56
4.013
3.162
2.769
2.537
2.380
2.266
2.178
2.109
57
4.010
3.159
2.766
2.534
2.377
2.263
2.175
2.106
58
4.007
3.156
2.764
2.531
2.374
2.260
2.172
2.103
59
4.004
3.153
2.761
2.528
2.371
2.257
2.169
2.100
60
4.001
3.150
2.758
2.525
2.368
2.254
2.167
2.097
61
3.998
3.148
2.755
2.523
2.366
2.251
2.164
2.094
62
3.996
3.145
2.753
2.520
2.363
2.249
2.161
2.092
63
3.993
3.143
2.751
2.518
2.361
2.246
2.159
2.089
64
3.991
3.140
2.748
2.515
2.358
2.244
2.156
2.087
65
3.989
3.138
2.746
2.513
2.356
2.242
2.154
2.084
66
3.986
3.136
2.744
2.511
2.354
2.239
2.152
2.082
67
3.984
3.134
2.742
2.509
2.352
2.237
2.150
2.080
68
3.982
3.132
2.740
2.507
2.350
2.235
2.148
2.078
69
3.980
3.130
2.737
2.505
2.348
2.233
2.145
2.076
70
3.978
3.128
2.736
2.503
2.346
2.231
2.143
2.074
71
3.976
3.126
2.734
2.501
2.344
2.229
2.142
2.072
72
3.974
3.124
2.732
2.499
2.342
2.227
2.140
2.070
73
3.972
3.122
2.730
2.497
2.340
2.226
2.138
2.068
74
3.970
3.120
2.728
2.495
2.338
2.224
2.136
2.066
75
3.968
3.119
2.727
2.494
2.337
2.222
2.134
2.064
76
3.967
3.117
2.725
2.492
2.335
2.220
2.133
2.063
282 77
3.965
3.115
2.723
2.490
2.333
2.219
2.131
2.061
78
3.963
3.114
2.722
2.489
2.332
2.217
2.129
2.059
79
3.962
3.112
2.720
2.487
2.330
2.216
2.128
2.058
80
3.960
3.111
2.719
2.486
2.329
2.214
2.126
2.056
81
3.959
3.109
2.717
2.484
2.327
2.213
2.125
2.055
82
3.957
3.108
2.716
2.483
2.326
2.211
2.123
2.053
83
3.956
3.107
2.715
2.482
2.324
2.210
2.122
2.052
84
3.955
3.105
2.713
2.480
2.323
2.209
2.121
2.051
85
3.953
3.104
2.712
2.479
2.322
2.207
2.119
2.049
86
3.952
3.103
2.711
2.478
2.321
2.206
2.118
2.048
87
3.951
3.101
2.709
2.476
2.319
2.205
2.117
2.047
88
3.949
3.100
2.708
2.475
2.318
2.203
2.115
2.045
89
3.948
3.099
2.707
2.474
2.317
2.202
2.114
2.044
90
3.947
3.098
2.706
2.473
2.316
2.201
2.113
2.043
91
3.946
3.097
2.705
2.472
2.315
2.200
2.112
2.042
92
3.945
3.095
2.704
2.471
2.313
2.199
2.111
2.041
93
3.943
3.094
2.703
2.470
2.312
2.198
2.110
2.040
94
3.942
3.093
2.701
2.469
2.311
2.197
2.109
2.038
95
3.941
3.092
2.700
2.467
2.310
2.196
2.108
2.037
96
3.940
3.091
2.699
2.466
2.309
2.195
2.106
2.036
97
3.939
3.090
2.698
2.465
2.308
2.194
2.105
2.035
98
3.938
3.089
2.697
2.465
2.307
2.193
2.104
2.034
99
3.937
3.088
2.696
2.464
2.306
2.192
2.103
2.033
100
3.936
3.087
2.696
2.463
2.305
2.191
2.103
2.032