SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN RUMAH TANGGA KONSUMEN MEMBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA
SRI WAHYUNI
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
i
ii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN RUMAH TANGGA KONSUMEN MEMBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh SRI WAHYUNI A111 10 001
kepada
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : SRI WAHYUNI Nim : A11110001 Jurusan/program studi : ILMU EKONOMI / STRATA 1 Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN RUMAH TANGGA KONSUMEN MEMBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA
Adalah karya ilmiah saya sendiri dengan sepanjang pengetahuan saya dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur ciplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70). Makassar, 28 November 2014 Yang Membuat Pernyataan
SRI WAHYUNI
vi
PRAKATA Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Rumah Tangga Konsumen Membayar Listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu” ini sesuai pada waktunya. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan, bantuan, dan masukan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Kedua orang tua saya, yang sangat saya hormati dan banggakan. Mama tercinta Hajira dan ayah tercinta Darsin, terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada keduanya atas segala usaha dan perjuangan serta lantunan doa yang tiada henti-hentinya. Terima kasih atas pengorbanannya selama ini, keikhlasan, kesabaran, bahkan kasih sayang yang tulus, serta sudah menjadi suri tauladan yang baik buat anakmu yang tercinta, hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kepada saudara-saudaraku, adik-adikku tercinta Anni Warhamni Darsin, Suwarno A.R Firdaus Darsin, Wais Alqarnis Darsin, Muh.Dzaqwan Darsin dan ipar Faisal, ponakanku tersayang Razaq dan Rafa terima kasih atas doa, dukungan, motivasi, kontribusi, serta partisipasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Eonomi. Belajar yang rajin supaya bisa lebih hebat dari kakaknya.
vii
Kepada kedua nenek dan kakek terima kasih atas doa dan dukungan baik materi maupun non materi. Terima kasih juga kepada Om Yusran B, Adjier B, Drs.Husaini B, Usman, dan tante Jurani serta tante Mariana atas suntikan dananya selama penulis melalukan study di bangku kuliah.
Drs. Muh. Yusri Zamhuri, MA., Ph.D selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi, Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Ekonomi.
Dr.Ir.Muh.Jibril Tajibu, SE.,M.Si selaku pembimbing I, dan Dr.Hj.Sri Undai Nurbayani,SE.,M.Si. Selaku pembimbing II yang tak henti-hentinya memberi arahan, bimbingan, do’a, serta meluangkan waktunya kepada penulis selama masa menempuh studi di Jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanuddin. Hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Bapak
ibu
penguji,
Dr.Hj.Nursini,SE.,MA,
Dr.H.Madris,DPS.,M.Si,
Drs.Bakhtiar Mustari,M.Si yang telah memberikan kritikan dan masukan, motivasi, serta semangat masa depan sehingga bisa dijadikan batu loncatan kepada penulis untuk terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah mendidik dan membagikan ilmunya kepada penulis. Penulis juga menghaturkan banyak terima kasih atas pembelajaran dan didikannya selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Pak Parman, Pak Akbar, Pak Safar, Pak Bur, Ibu Ida dan seluruh karyawan dan staf Fakultas Ekonomi Unhas yang senantiasa memberi bantuan kepada penulis dalam administrasi selama ini.
viii
Terima kasih buat pendampingku Rhama Yogie S.pd atas bantuan, dukungan, do’a, kesabaran, kesetiaan dan kasih sayangnya selama ini. Sukses untuk kita.
Untuk sahabat dan saudara-saudara saya dari SMA 1 ALLA Nurlia (Kembarku) paling sabar, Vhy2 (penolong), Rosmaini (komandan mangacara), Mita ting-ting (Guru Vokal), Asmiati (ustazah), Suhardin (ambe’pangpelletan) dan teman-teman ips 1 yang lainnya terus ada juga Uccang, Ikram, Accul, Rifal S.Pd, dan Risda terima kasih berkat pelajaran dan pengalaman bersama yang kita capai di SMA dan kuliah sampai saya bisa terus berjuang hingga seperti yang saya impikan .
Terimakasih juga buat teman-teman yang lain, senior-senior IE dan HPMM KOM.Unhas, serta semua pihak yang telah memberikan bantuannya selama penyelesaian skripsi ini.
Spesial Thanks for ”HPMM KOMISARIAT UNHAS LOLO GARATTA 2010” Buat LoLo 2010 Marwa AL S.si terima kasih atas bantuannya, sarannya, air matanya, makanannya dan tempat tinggalnya, Maryam SE hmmm temanku diekonomi yang paling sukses dietnya dan paling cepat selesai diantara semuanya, Yani Sitti teman boncenganku waktu maba dan penolong abisss, Linda Sliper paling pintar masak semangat terus yah dan buat teman-teman garatta ical, tafa, illam, kur, aras dan garatta yang tidak sempat saya sebutkan namanya terima kasih atas dukungan dan semangat cie cienya selama penulisan skripsi ini.
ix
Special Thanks for * CANTIK HOME * Umrayani Ukkas, Thanks …!!! Atas bantuan, masukan dan motivasinya selama ini. Percayalah bahwa pertolongan Allah itu nyata dan datang pada saat yang tak diduga, tanpa disadari pertolongan Allah untukku itu nyata melalui kebaikan hatimu sahabat. Pengorbananmu akan selalu teringat, semangat UMMA. Jusrini S.pt kembarku...terima kasih atas bantuannya, pengertiannya dengarkan curhat, pijitannya dan semua-muanya. Pokoknya kalian berdua the best..(lolong wai matangku bene). Bersahabat jangan hanya dengan yang membuat nyaman tapi yang memaksa kita untuk berkembang juga.
Special Thanks for *SPULTURA* Seluruh Keluarga besar “Spultura 2010”, Kak Warda, Sri Fatmasari Syam(teman Sri ku), Indah Gita Cahyani(ada pale enrekangnya), Amalia Nurul Alifa(teman pertamaku di unhas), Laura Virginia Sallolo (diam-diam fanska sama suaranya lau kalo nyanyi), Dian Aziza JS(semangat mbak dian hadapi saja semua akan indah pada
akhirnya).,
Muhammad
Nakib
Rabbani(S2
mi),
Kevin
Tjandra(semangat), Sukmawan(teman seperjuangan tp na lombaika), Liliyani(semangat), Herianto S(semangat)., Surya Ariwirawan(mirip ka bede tantenya), Vina Tamaya(akhirnya vinaa aa lolos kak,makasi yah), Restuti Anggereny
Rumahorbo(resep
dietnya
dong),
Jennifer
M
A
Parung(kehebohanmu takkan terlupakan), Tri Septia Nugraha(sudahmi merid ini ka?), Eva Irwanti(malaikat tak bersayap...evaaa akhirnya...), Muh. Ilham(si korea), La Caesar Muhammad Muttaqien(jakarte), M. Rivqi Islan Amin(semangat), Muh. Ainul Yakin(vokalis), Sri Raehana(ustazah yang baik hati), Fatmawati(kalo bukan roti maros mangga madu nah), Rony Wijaya(L-
x
Men),
Teguh
Susilo
Toni(tidak
Munawiruddin(ipk
tertinggi),
Pratama(pendaki),
Ahmad
adaji
Yeni
utang
pls
Masni(baik
Faqhruddin
ku
toh?hehe),
banget),
Abdu-Rabb(ketua
Yudi senat),
Fajariah(malaikat tak bersayap tidak perna bilang tidak bisa), Yusri Pasolang(apa kabar kamu), Patotori(selalu suruki berdiri padahal begini memang tinggi ta), Muthya Nurfitriani R.(aji baik hati semoga cepat jadi haji betulan), Fuad Dwi Darmawan(ketua himpunan), Dede Darmanto(pertukaran pelajar bede), Sudirman Kahar(ingat waktu BA haha), Monica Cahya Dini(teman bidikmisi yang paling cantik), Rifqa Latifadina(bagi-bagi itu pintarta kasian), Ikram Sutanto(madiwiko selesai ka jolo mo aku), Ashar(kerjami proposalnya), Andi Tri Dharmanasaty(abangnya spultura)a, Muh. Nizar Ramadhan(nisaaarrr selesaima jugaa,makasi nah dukungannya, Elvira Fransiska Arruan(teman curhat samping kampung), Ayu Yustika(cepat mi menikah ayu mauki injak polman), Salman Samir(ketua angkatan), dan Wahyudi Husain(pak ustaz yang cerdas). Terima kasih atas bantuan, dukungan, motivasi, dan semangatnya selama kuliah hingga saat ini kepada penulis. Semoga kita semua sukses. Akhirnya, dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
Makassar, 28 November 2014
Sri Wahyuni
xi
ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN RUMAH TANGGA KONSUMEN MEMBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA Sri Wahyuni Muh. Jibril Tajibu Sri Undai Nurbayani Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu utara. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak yang terkait, terkhusus kepada masyarakat pelanggan listrik mengenai kesediaan membayar listrik, jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, serta tingkat pendidikan kepala keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, serta tingkat pendidikan kepala keluarga berpengaruh sebesar 76% kesediaan membayar dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel dalam model, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Secara parsial variabel jumlah barang elektronik (X1), luas bangunan rumah (X2), jumlah anggota keluarga (X3),
serta
tingkat
pendidikan kepala keluarga
(X4)
berpengaruh positif dansignifikan terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero. Kata Kunci: kesediaan membayar, jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, dan tingkat pendidikan kepala keluarga.
xii
ABSTRACT ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE CONSUMER WILLINGNESS TO PAY HOUSEHOLD ELECTRICAL SUB IN VILLAGE LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA Sri Wahyuni Muh. Jibril Tajibu Sri Undai Nurbayani This study aimed to analyze the factors that influence consumers to pay for electricity in the village Lero Regency Masamba Luwu District of north. The data of this study was obtained from the questionnaire (primary) and some observations and interviews with stakeholders, especially those to the public electricity customers on the willingness to pay for electricity, the amount of electronics, home building area, number of family members, as well as the educational level of the family. The results of this study showed that the number of electronic goods, home building area, number of family members, as well as the education level of the head of an influential family of 76% of willingness to pay is influenced jointly by the variables in the model, while the rest is influenced by other factors outside the model. Partial variable number of electronic goods (X1), house building area (X2), the number of family members (X3), as well as the educational level of the family (X4) dansignifikan positive effect on the willingness to pay for electricity in the village of Lero. Keywords: willingness to pay, the amount of electronics, home building area, number of family members, and the education level of the head of the family.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL .....................................................................................................
i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ..........................................................
v
PRAKATA ...................................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
xi
ABSTRACT .................................................................................................. xii DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
6
2.1 TinjauanTeoritis ................................................................................
6
2.1.1 Teori Tentang Permintaan ......................................................
6
2.1.2 Hukum Permintaan ................................................................. 10 2.1.3 Elastisitas Permintaan ............................................................ 10 2.1.4 Konsep Listrik ......................................................................... 12 2.1.4.1 Jumlah Barang Elektronik............................................ 14
xiv
2.1.4.2 Luas Bangunan Rumah ............................................... 14 2.1.4.3 Jumlah Anggota Keluarga ........................................... 14 2.1.4.4 Pendidikan kepala Keluarga ........................................ 15 2.2 Studi Empiris ..................................................................................... 15 2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 17 2.4 Hipotesis ........................................................................................... 19 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 20 3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 20 3.2 Jenis Dan Sumber Data .................................................................... 20 3.3 Metode Pengumpulan Data............................................................... 20 3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................ 21 3.5 Analisis Regresi ................................................................................ 21 3.5.1 Uji Koefisien Determinasi R2..................................................... 22 3.6 Definisi Operasional .......................................................................... 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 24 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 24 4.1.1 Desa Lero Kecamatan Masamba Kab. Luwu Utara ................ 24 4.1.2 Gambaran Umum Desa Lero .................................................. 24 4.1.3 Tingkat Pendidikan Desa Lero Data Tahun 2008 - 2014 ......... 26 4.1.4 Desa Lero Berdasarkan Mata pencaharian tahun 2008-2014 . 27 4.1.5 Jumlah Pelanggan Listrik Di Kecamatan Masamba ................ 28 4.2 Hubungan Antar Variabel Yang Berhubungan Dengan Kesediaan MembayarListrik .............................................................. 29 4.2.1 Hubungan antara Jumlah Alat Elektronik Dengan Kesediaan Membayar Listrik ................................................... 29
xv
4.2.2 Hubungan antara Luas Bagunan Rumah Dengan Kesediaan Membayar Listrik ………...…………………………. 30 4.2.3 Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga Dengan Kesediaan Membayar Listrik ....……..………………………….. 31 4.2.4 Hubungan antara Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Kesediaan Membayar Listrik ................................................... 32 4.3 Analisis Statistik Dan Pengujian Hipotesis ...…………….……………. 33 4.3.1 Interpretasi Model ………………………………………………... 34 4.3.2 Uji Statistik ………………………………………….…...............
38
BAB V PENUTUP .................................................................................. 39 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 39 5.2 Saran ................................................................................................ 40 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 41 LAMPIRAN .................................................................................................. 44
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1 Grafik Pengguna Listrik Menurut Kecamatan Di Kabupaten Luwu Utara ..
3
2.1 Gambar kerangka konseptual................................................................... 18 4.1 Peta Desa Lero Kec.Masamba Kab.Luwu Utara....................................... 25 4.2 Penduduk Desa Lero Berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun 2008-2014
26
4.3 Desa Lero Berdasarkan Mata Pencaharian .............................................. 27 4.4 Banyaknya Pelanggan Listrik di Kecamatan Masamba ............................ 28
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Distribusi Responden Menurut Jumlah Alat Elektrionik Dengan Kesediaan membayar Listrik .................................................................... 30 4.2 Distribusi Responden Menurut Luas Bangunan Rumah Dengan Kesediaan membayar Listrik ...................................................................... 31 4.3 Distribusi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga Dengan Kesediaan membayar Listrik ..................................................................... 32 4.4 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Kepala Keluarga Dengan Kesediaan membayar Listrik .................................................................... 33
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Hasil Hasil Rekap Data ..................................................................... 45 2. Olah Eviews ...................................................................................... 48 3. Hasil Uji t .......................................................................................... 49 4. Hasil Uji F ......................................................................................... 49 5. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 49 6. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 50 7. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 50 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 50
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha. Dalam waktu yang akan datang kebutuhan listrik akan meningkat seiring dengan adanya peningkatan dan perkembangan baik dari jumlah penduduk, jumlah investasi yang semakin meningkat akan memunculkan berbagai industri-industri baru. Penggunaan listrik merupakan faktor yang penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan, komunikasi, industri dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, pembangunan yang berkaitan erat dengan tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung perkembangan pembangunan. Dalam kehidupan modern tenaga listrik merupakan unsur mutlak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu energi listrik merupakan tolak ukur kemajuan masyarakat. Untuk masyarakat yang sering menggunakan listrik untuk konsumsi dan juga produksi baik itu penggunaan listrik untuk kebutuhan sehari-hari serta untuk menjalankan mesin produksi tidak dipungkiri bahwa semua itu membutuhkan listrik yang banyak dalam setiap prosesnya. Badan Usaha Milik Negara memegang peranan penting dalam usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Penyediaan tenaga listrik saat ini harusnya sudah merata di seluruh lapisan masyarakat. Namun fakta membuktikan bahwa sebagian besar
1
2
daerah di Indonesia belum teraliri listrik dari PLN khususnya di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. Sebagai salah satu penyedia layanan listrik untuk masyarakat yang dominan Perusahaan Listrik Negara (PLN) mempunyai tugas dan wewenang dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat. Dalam hal ini, peran pemerintah daerah mengembangkan Rencana Induk Ketenagalistrikan Daerah guna mengindentifikasi kebutuhan, wilayah pengembangan, serta program-program pembiayaan (IRDA, 2008:7) Peningkatan pemakaian listrik pada sektor rumah tangga dan sektor industri, tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan jumlah pelanggan yang semakin banyak dan Produk Domestik Regional Bruto yang terus meningkat merupakan suatu indikator pertumbuhan dan keadaan perekonomian negara yang semakin baik selain itu semakin bertambahnya pendapatan masyarakat di Desa Lero menyebabkan semakin tinggi pula kesediaan untuk membayar listrik melihat listrik yang masih digunakan masyarakat masih terbatas dan tarif listrik yang tergolong rendah yaitu hanya Rp.15.000 dan Rp.25.000. Selain itu semakin bertambahnya jumlah barang elektronik yang digunakan pada setiap rumah tangga, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga yang terus bertambah serta semakin tingginya pendidikan menyebabkan permintaan tenaga listrik terus mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada Grafik di bawah ini bahwa peningkatan permintaan listrik setiap tahun di Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara akan terus bertambah.
3
Grafik 1.1 Pengguna Listrik Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008-2012 9000 8000 7000 6000
2008
5000
2009
4000 3000
2010
2000
2011
1000
2012
0
Sumber: BPS Kabupaten Luwu Utara Dalam Angka 2013 Makassar Dari hal di atas itulah yang menjadi penyebab kesediaan membayar listrik lebih dari tarif yang dibayarkan saat ini oleh rumah tangga masyarakat Desa Lero kepada PT. PLN (Persero) semakin meningkat dari tahun ke tahun. (Anonim,2007:203) Sesuai dengan judul penelitian ini,
“Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kesediaan Rumah Tangga Konsumen Membayar Listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara” maka penelitian dititikberatkan pada faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara dan penelitian ini dimaksudkan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kebutuhan listrik masyarakat daerah terpencil yang memiliki sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menunjang pembangunan.
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya yaitu : Apakah jumlah alat elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan kepala keluarga berpengaruh terhadap kesediaan membayar listrik masyarakat di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah alat elektronik terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas bangunan rumah terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan kepala keluarga terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam lagi
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
konsumen
dalam
membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara.
5
2. Sebagai bahan masukan bagi pihak PT PLN dalam mengambil keputusan 3. Sebagai bahan tambahan sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian yang sudah ada yang menyangkut topik yang sama. 4. Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis dan peneliti yang tertarik membahas masalah ketenagalistrikan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1
Teori Tentang Permintaan
Dari segi ilmu ekonomi pengertian permintaan sedikit berbeda dengan pengertian
yang
digunakan
sehari-hari.
Menurut
pengertian
sehari-hari,
permintaan diartikan secara absolut yaitu menunjukkan jumlah barang yang dibutuhkan, sedangkan dari sudut ilmu ekonomi permintaan mempunyai arti apabila didukung oleh daya beli konsumen yang disebut dengan permintaan efektif. Jika permintaan hanya didasarkan atas kebutuhan saja dikatakan sebagai permintaan absolut (Nicholson, 1995). Kemampuan membeli seseorang tergantung atas dua unsur pokok yaitu, pendapatan yang dibelanjakan dan harga barang yang dikehendaki. Apabila jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan oleh seseorang berubah, maka jumlah barang yang diminta juga akan berubah. Demikian juga halnya apabila harga barang yang dikehendaki berubah maka jumlah barang yang dibeli juga akan berubah (Sudarsono, 1990). Terdapat dua model dasar permintaan yang berkaitan dengan harga, pertama adalah kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga (substitusi atau komplementer). Bila kenaikan harga suatu barang menyebabkan permintaan barang lain meningkat (hubungan positif), disebut barang substitusi (Nicholson, 1995). Apabila harga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain dengan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan penurunan permintaaan barang-
6
7
barang substitusinya, dimana barang substitusi adalah barang yang dapat berfungsi sebagai pengganti barang lain (Nicholson, 1995). Bila dua jenis barang saling melengkapi, penurunan harga salah satunya mengakibatkan kenaikan permintaan akan yang lainnya dan sebaliknya jika terjadi
kenaikan
harga
salah
satunya
akan
mengakibatkan
penurunan
permintaan terhadap barang yang lainnya. Bila kenaikan harga suatu barang menyebabkan permintaan barang lain menurun (hubungan negatif), maka disebut barang komplementer (Nicholson, 1995). Kedua adalah kenaikan harga menyebabkan pendapatan real para pembeli berkurang (Sukirno, 2002). Samuelson & Nordhaus (1992) juga menyatakan hal yang sama terkait harga dan permintaan, yaitu bahwa seseorang dalam usaha memenuhi kebutuhannya, pertama kali yang akan dilakukan adalah pemilihan atas berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan, selain itu juga dilihat apakah harganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika harganya tidak sesuai, maka ia akan memilih barang dan jasa yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dalam analisis ekonomi diasumsikan bahwa permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh harga dari barang itu sendiri (ceteris paribus). Permintaan seseorang atau masyarakat terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak faktor, antara lain: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan masyarakat, cita rasa masyarakat dan jumlah penduduk maka dapat dikatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh banyak variabel (Nicholson, 1991). Teori permintaan diturunkan dari prilaku konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum dengan memaksimumkan kegunaan yang dibatasi oleh anggaran yang dimiliki. Hal ini tentu dapat dijelaskan dengan kurva permintaan, yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah maksimum dari barang
8
yang dibeli oleh konsumen dengan harga alternatif pada waktu tertentu (ceteris paribus), dan pada harga tertentu orang selalu membeli jumlah yang lebih kecil bila mana hanya jumlah yang lebih kecil itu yang dapat diperolehnya. Permintaan terhadap suatu komoditi yang dihasilkan oleh produsen terjadi karena konsumen bersedia membelinya. Komoditi yang dikonsumsi mempunyai sifat yang khas sebagaimana yang terdapat dalam faktor produksi. Semakin banyak komoditi tersebut dikonsumsi maka kegunaan komoditi tersebut akan semakin berkurang dengan demikian pembeli akan lebih banyak membeli komoditi tersebut jika harga satuanya menjadi lebih rendah (Sugiarto, 2000). Sudarsono (1990), mengelompokkan kerangka pemikiran Marshall bersifat parsial karena berdasarkan konsep ceteris paribus dimana permintaan dianggap sebagai kurva. Sementara itu Leon Walras lebih bersifat general karena memasukkan semua variabel yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta.Sejalan dengan pemikiran Walras, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya. Lipsey, Steiner dan Purvis (1993) mengemukakan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat permintaan (determinant of demand) adalah harga komoditi itu sendiri, rata-rata penghasilan rumah tangga, harga komoditi yang berkaitan, selera (taste), distribusi pendapatan diantar rumah tangga, dan besarnya populasi. Sudarsono (1980) menjelaskan bahwa, tujuan dari teori permintaan adalah mempelajari dan menentukan berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah harga barang itu sendiri, harga barang lainnya (bersifat substitusi atau komplementer), pendapatan dan selera konsumen. Disamping variabel-variabel yang disebutkan diatas, maka distribusi pendapatan, jumlah penduduk, tingkat preferensi konsumen, kebijaksanaan
9
pemerintah, tingkat permintaan dan pendapatan sebelumnya turut juga mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang. Selanjutnya Reksoprayitno (2000), memilah perkembangan teori permintaan konsumen atas dua bagian yaitu: teori permintaan statis dan teori permintaan dinamis. Teori permintaan statis dinamakan juga sebagai teori permintaan tradisional, yang memusatkan perhatiannya pada prilaku konsumen serta beberapa faktor lain yang mempengaruhi permintaannya. Faktor-faktor ini antara lain adalah: harga barang yang diminta, harga barang lainnya, tingkat pendapatan dan selera. Teori permintaan statis ini didasarkan pada beberapa asumsi yaitu: permintaan pasar merupakan total permintaan perseorangan (individu), konsumen berperilaku rasional, sementara harga dan pendapatan dianggap tetap dan yang termasuk dalam teori permintaan statis ini adalah teori utilitas ordinal (ordinal utility theory) dan teori kardinal utilitas (cardinal utility theory). Teori utilitas ordinal dan teori utilitas kardinal merupakan pendekatan teori tingkah laku konsumen.Pendekatan nilai guna (utility) kardinal atau sering disebut teori nilai subyektif bahwa dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif/dapat diukur. Teori
ini
berpandangan
bahwa
keseimbangan
konsumen
dalam
memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang yang akanmemberikan nilai guna marginal yang sama besarnya dengan menggunakan alat analisis marginal utility. Pendekatan nilai guna ordinal atau disebut analisis kurva indeference yaitu manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang tidak dapat
10
diukur/kualitatif dengan menggunakan alat analisis indifference curve atau kurva kepuasan sama. Selain itu terdapat teori utility (nilai guna) yang merupakan teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang/jasa. Nilai guna ini dibedakan diantara dua pengertian, yaitu marginal utility (kepuasan marginal) dan total utility. Marginal utility merupakan pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Sedangkan total utility yaitu keseluruhan kepuasan yang
diperolehdari
mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. 2.1.2
Hukum Permintaan
Dalam teori ekonomi besarnya permintaan atas suatu barang biasanya dihubungkan dengan tingkat harganya. Faktor selain harga dianggap
tidak
mengalami perubahan. Sifat hubungan diantara tingkat harga suatu barang dengan
jumlah
permintaan
atas
barang
tersebut
disebut
hukum
permintaan.Hukum permintaan menyatakan, “Jika harga suatu barang naik, maka jumlah yang diminta akan barang tersebut turun.Dan jika harga suatu barang turun, maka jumlah yang diminta barang tersebut naik cateris paribus” (Sukirno, 2003). 2.1.3
Elastisitas Permintaan
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana resposifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh
11
perubahan harga terhadap perubahan permintaan.Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan. Suparmoko membagi atas tiga elastisitas permintaan, yaitu elastisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand), dan elastisitas permintaan silang (cross price elasticity of demand). Elastisitas permintaan terhadap harga, mengukur seberapa besar perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila harganya berubah. Jadi elastisitas permintaan terhadap harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi ceteris paribus. Nilai elastisitas permintaan terhadap harga merupakan hasil bagi antara persentase perubahan harga. Nilai yang diperoleh tersebut merupakan suatu besaran yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah komoditas yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga (Sugiarto, 2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yaitu banyaknya barang pengganti yang tersedia, jumlah penggunaan barang tersebut, besarnya persentase pendapatan yang dibelanjakan dan jangka waktu dimana permintaan itu di analisis (Kunawangsih dan Pracoyo, 2006). Koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan atas suatu komoditas sebagai akibat dari perubahan pendapatan konsumen dikenal dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan. Elasisitas permintaan terhadap pendapatan merupakan suatu besaran yang berguna untuk menunjukkan responsivitas konsumsi suatu komoditas terhadap perubahan pendapatan (income) (Sugiarto, 2005).
12
2.1.4
Konsep Listrik
Nababan (2008) menjelaskan bahwa energi listrik merupakan energi yang berkaitan dengan aliran atau akumulasi muatan listrik. Energi listrik merupakan bentuk energi yang sangat berguna karena dengan mudah dapat diubah ke hampir semua bentuk energi dengan efisiensi konvensi yang tinggi, misalnya energi panas, energi mekanik, dan lain sebagainya. Yusgiantoro (2000) menyatakan bahwa energi listrik termasuk dalam energi sekunder dan komersial yang dapat dipakai dan diperdagangkan dalam skala ekonomis. Kadir (1995) menyatakan bahwa secara umum usaha penyediaan tenaga listrik, sebagai suatu teknologi dari produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik merupakan suatu monopoli alamiah dengan karakteristik-karakteristik berikut: 1) bekerja dengan skala ekonomi yang menguntungkan, 2) dengan peningkatan daya, harga produk per satuan akan turun. Karakteristik-karakteristik ini menyebabkan pengukuran, penetapan harga, ataupun penentuan tarif menjadi lebih sulit dibandingkan dengan barang-barang lainnya (Abraham et al, 2001). Sifat energi listrik sebagai monopoli alamiah juga dikutip oleh (Nababan, 2008). Yusgiantoro (2000) mengemukakan bahwa indutri kelistrikan yang memiliki sifat monopoli alamiah memerlukan intervensi pemerintah terutama dalam penetapan harga dan jumlah tenaga listrik yang harus diproduksi karena monopoli seperti ini terkait langsung dengan kesejahteraan masyarakat (welfare society). Menurutnya, selain bersifat monopoli alamiah, energi listrik memiliki sifat lain, yaitu: 1) energi listrik adalah komoditas yang tak dapat disimpan dalam jumlah besar, 2) harus diproduksi seketika serta langsung disalurkan kepada pemakai akhir dalam kuantitas dan kualitas yang tepat saat dibutuhkan, 3) jika tenaga listrik berlebih, maka ia tidak termanfaatkan dan sebaliknya jika terjadi kekurangan persediaan listrik akan terjadi pemadaman atau krisis energi listrik.
13
Abraham et al (2001), Hinz (2003), Smith (1989), juga menyatakan bahwa energi listrik tidak dapat disimpan, memerlukan persediaan yang tepat (reliable) dan penyesuaian waktu dengan permintaan sangat diperlukan. Sedangkan Watson et al (2002) menyatakan bahwa energi listrik termasuk barang yang tidak dapat diraba atau dilihat (intangible), diproduksi dan di beli secara terusmenerus. Selanjutnya Amarullah (1984) mengatakan bahwa listrik tidak diproduksi sebagai produk akhir. Listrik merupakan input - antara yang digunakan pada aktifitas ataupun proses yang menghasilkan produk - akhir, bersama-sama dengan barang capital dan jasa lainnya. Berdasarkan uraian-uraian lainnya dapat disimpulkan bahwa energi listrik memiliki karakteristik yang unik yang berbeda dari produk-produk fisik lainnya, yaitu memiliki monopoli alamiah, tidak dapat disimpan atau tidak memiliki persediaan, harus diproduksi secara terus-menerus, dan tidak dikonsumsi sebagaai produk akhir.Selain karakteristik-karakteristik diatas, energi listrik juga memiliki beban. Beban energi listrik (elektrik load) adalah permintaan energi listrik dari suatu peralatan listrik untuk menarik atau memperoleh tenaga (energi) dari sistem utilisasi listrik yang digunakan untuk berbagai tujuan seperti penerangan, pemanasan, pendinginan, penggerak mesin-mesin, dan lain-lain, yang diukur dalam unit volt-ampere atau watt, kilowatt (ribuan watt) atau mega watt (jutaan watt). Sedangkan beban puncak (peakload) adalah jumlah permintaan tenaga maksium yang terjadi ketika adanya penggunaan alat-alat listrik pada posisi-posisi maksimum (Philipson & Willis, 1999 dalam Nababan 2008).
14
2.1.4.1 Jumlah Barang Elektronik Konsumen dalam membayar listrik dipengaruhi oleh variabel-variabel, seperti: harga (tarif), pendapatan, harga barang lain, banyaknya peralatan listrik yang digunakan, harga peralatan listrik yang digunakan, waktu beban puncak, tingkat kegiatan ekonomi, iklim dan lain-lain (Kadir, 2000). Semakin banyak jumlah barang elektronik yang digunakan tanpa memperhatikan besarnya daya yang barang elektronik tersebut, maka pemakaian listrik akan semakin meningkat dan biaya yang dikeluarkan juga akan semakin meningkat. 2.1.4.2 Luas Bangunan Rumah Variabel luas bangunan rumah atau luas lahan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan, hal tersebut menunjukkan bahwa luas bangunan rumah berpengaruh terhadap konsumen dalam membayar listrik pada rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa luas bangunan rumah yang luas akan meningkatkan jumlah daya listrik pada rumah tangga. Karena dengan luas bangunan rumah yang semakin luas akan membututhkan banyak listrik yang digunakan untuk menerangi setiap ruangan atau sisi rumah. 2.1.4.3Jumlah Anggota Keluaraga Secara umum, jumlah rumah tangga dan jumlah orang yang tinggal dalam rumah tangga pada suatu daerah tertentu merupakan variabel penting dalam menentukan dengan penggunaan atau energi listrik rumah tangga (Nilagupta, 1999). Anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembelian dan permintaan. Jumlah anggota keluargaakan mempengaruhi konsumsi.Rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga yang lebih besar cenderung mempunyai tingkat konsumsi yang tinggi. Jumlah anggota keluarga menentukan sampai batas
15
tertentu jumlah yang akan dikonsumsi, pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan dan rekreasi bahkan untuk permintaan listrik ( Sicat dan Arndt, H., 1991). 2.1.4.5 Pendidikan Pendidikan yang dimiliki seseorang, membawa individu untuk menggunakan tenaga listrik cukup berpeluang besar. Sebab mereka membutuhkan berbagai macam alat elektronik tambahan misalkan: computer, laptop, hp. Selain itu mereka lebih mahir mengoperasikan alat-alat elektronik lainnya dibanding dengan mereka yang tidak mempunyai pendidikan atau dalam arti pendidikan hanya sampai sekolah dasar semata. Fenomena tersebut ditunjukkan dengan aktivitas
sehari-hari
yang
dikerjakan
oleh
masyarakat.
Pendidikan
diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu harapan
untuk
dapat
mengembangkan
diri
agar
berhasil
serta
untuk
memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar (Crow dalam Supriyatno, 2001). 2.2 Studi Empiris Tinjauan empiris memuat penelitian yang dilakukan sebelumnya yang juga menjadi dasar pemikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini. Sebelumnya telah dilakukan
penelitian
oleh
Rina
Triyana
(2003)
“Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi Permintaan Listrik Pada Rumah Tangga”. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi non linear dengan hasil variabel pendapatan konsumen, pengeluaran untuk minyak tanah dan kayu bakar, dan tingkat pendidikan kepala keluarga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
16
permintaan listrik. Variabel lain yang digunakan yaitu tarif dasar listrik yang berpengaruh negatif terhadap permintaan listrik. Dengan hasil di atas menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel pendapatan konsumen adalah variabel pokok yang lebih mempengaruhi besar kecilnya permintaan listrik, sedangkan variabel tarif dasar listrik mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap permintaan listrik, jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan permintaan listrik harus memperhatikan variabel pendapatan konsumen. Penelitian sebelumnya juga telah dilakukan oleh Fitriana Hayati (2008) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Listrik Pada Rumah Tangga”. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden dengan studi kasus pada Dusun Nambongan, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa permintaan listrik pada rumah tangga di Dusun Nambongan dipengaruhi secara signifikan oleh pendapatan rata-rata total keluarga, jumlah tanggungan keluarga dan luas bangunan rumah
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap permintaan listrik pada rumah tangga. Sedangkan, pengeluaran energi (minyak tanah, kayu bakar, gas, dan premium/solar) berpengaruh negative dan signifikan. Penelitian juga pernah dilakukan oleh Tongam Sihol Nababan (2008) “Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga” dengan melakukan penelitian di Kota Medan.Model penelitian ini diestimasi dalam dua bentuk yaitu model dasar dan model pengembangan. Model dasar akan menggunakan variabel-variabel independen pokok (dasar) sebagaimana telah diestimasi oleh penelitianpenelitian terdahulu, yang meliputi variabel-variabel pendapatan, harga, indeks
17
alat listrik, jumlah anggota keluarga, jumlah ruangan/kamar dalam rumah, harga energi lain sebagai substitusi listrik, dan ras. Sementara, dalam model pengembangan variabel-variabel independen akan ditambah dengan variabelvariabel
lainnya,
terutama
variabel-variabel
yang
berhubungan
dengan
demografik rumah tangga yang belum pernah diestimasi sebelumnya ataupun yang sudah pernah diestimasi, tetapi masih perlu dikembangkan. Kesimpulan penelitian ini permintaan energi listrik rumah tangga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh variabel-variabel pendapatan, indeks alat listrik, jumlah anggota keluarga, jumlah ruangan/kamar, harga bahan bakar minyak, dan kegiatan keluarga, serta dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh variabel willingness to pay (WTP) per KWh. Dari lima variabel demoGrafik (pekerjaan, tingkat pendidikan, kegiatan keluarga, lokasi, layanan) yang ditambahkan pada model dasar (Model II) hanya variabel kegiatan keluarga yang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan energi listrik rumah tangga untuk setiap strata. Hal ini mengindikasikan bahwa frekuesnsi kegiatan merupakan variabel utama yang mempengaruhi permintaan energi listrik rumah tangga. Berdasarkan pada tinjauan empiris tersebut penelitian lebih lanjut dilakukan untuk membandingkan hasil penelitian sebelumnya dengan hasil penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan variabel dasar yaitu jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, dan tingkat pendidikan kepala keluarga dengan lokasi pada Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara. 2.3 Kerangka Pemikiran Teori permintaan menjelaskan bahwa perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
18
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun. Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap), faktor selanjutnya adalah tingkat pendapatan perkapitayang dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat, selanjutnya selera atau kebiasaan, perkiraan harga di masa mendatang, distribusi pendapatan, dan usaha-usaha
produsen
meningkatkan
penjualan.
Dalam
hal
kesediaan
membayar listrik, permintaan dipengaruhi oleh oleh beberapa faktor yaitu jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga dan pendidikan kepala keluarga yang apabila terjadi peningkatan maka kesediaan membayar listrik juga akan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pikir dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Jumlah Barang Elektronik (X1) Luas Bangunan Rumah (X2) Jumlah Anggota Keluarga (X3) Tingkat Pendidikan kepala keluarga (X4)
Kesediaan Membayar Listrik (Y)
19
2.4 Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: Diduga jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga dan pendidikan kepala keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara dengan menggunakan objek rumah tangga pengguna PLTMH di Desa Lero sebagai ruang lingkup dalam peneltian ini. 3.2 Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data di peroleh dari rumah tangga di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara berupa data jumlah barang elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga serta data kesediaan membayar listrik. 3.3 Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian lapangan Yaitu
pengambilan
data
di
daerah/lokasi
penelitian
dengan
teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
Observasi
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek.
Interview (wawancara), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung secara lisan terhadap responden.
Kuesioner,
yaitu
suatu
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh masyarakat sebagai responden.
20
21
2. Penelitain kepustakaan Yaitu peneitian melalui beberapa buku bacaan, literatur, atau keteranganketerangan ilmiah untuk memperoeh teori yang melandasi dalam menganalisa data yang diperoleh dari lokasi peneliti. 3.4 Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan (rumah tangga) pengguna PLTMH di Desa Lero Kecamatan Masamba.Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunaka metode eksidental sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Jumlah sampel yang diteliti sebayak 80 responden. 3.5 Analisis Regresi Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan analisis model Regresi Berganda (Multiple Regression). Persamaan regresi berganda adalah persamaan regresi yang melibatkan dua atau lebih variabel dalam analisa. Tujuannya adalah untuk menghitung parameter-parameter estimasi dan untukmelihat apakah variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat dan memiliki pengaruh. Variabel yang akan diestimasi adalah variabel terikat, sedangkan variabel-variabel yang mempengaruhi adalah variabel bebas. Model ini memperlihatkan hubungan variabel bebas (Independent Variable) dengan variabel terikat (Dependent Variable), digunakan untuk melihat pengaruh jumlah alat elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga dan pendidikan kepala keluarga terhadap kesediaan membayar listrik. Untuk
mengidentifikasi variabel dependen dan variabel independen
digunakan model analisis inferensial, yaitu analisis regresi berganda yang dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut: Y = f (X1, X2, X3, X4,)……..……………..……………………………. (3.1)
22
y = b0+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4....…………..…….…....……………… (3.2) dimana: y = kesediaan membayar x1= jumlah alat elektronik x2= luas bangunan rumah x3= jumlah anggota keluarga x4= pendidikan kepala keluarga b0 = Konstanta b1, b2,…b4 = Parameter yang akan diestimasi
3.5.1 Uji koesisien determinasi R2 Uji koefisien deteminasi R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa sejauh variabel bebas atau independen variabel jumlah alat elektronik (X1), luas bangunan rumah (X2), jumlah anggota keluarga (X3) dan pendidikan kepala keluarga (X4) mampu menjelaskan variabel terikat (kesediaan membayar listrik).
3.6 Definisi Operasional
Kesediaan membayar atau consumer behavior (Y) adalah besarnya
permintaan terhadap listrik serta kemampuan membayar listrik yang digunakan oleh rumah tangga masyarakat di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara (Rupiah).
Jumlah barang elektronik X1 adalah banyaknya barang elektronik yang
digunakan oleh suatu rumah tangga. Barang elektronik ditentukan berdasarkan rutinitas pemakaiannya dan berkapasitas dalam menyerap energi listrik. Variabel ini dinyatakan dalam satuan unit.
23
Luas bangunan rumah X2 adalah luasnya bangunan rumah yang dihuni oleh
suatu keluarga di Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara (m2).
Jumlah anggota keluarga X3 adalah banyaknya orang yang tinggal di dalam
satu rumah (jiwa).
Tingkat pendidikan kepala keluarga X4 adalah merupakan latar belakang
pendidikan responden atau pendidikan terakhir yang sudah diluluskan, yang diukur dengan jumlah tahun pendidikan yang sudah ditempuh, misalnya lulusan SD (6 tahun), lulusan SMP ( tahun), lulusan SMA (12 tahun).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Desa Lero merupakan salah satu desa dengan luas wilayah 234,25 km yang terletak di sebelah Utara Kecamatan Masamba Ibu kota Kabupaten Luwu Utara, mulai terbentuk pada tahun 1989 merupakan pemekaran dari Desa Balebo, Desa Lero dulunya adalah Dusun Maipi yang diduduki satu katomokakaan yang di sebut Tomakaka Maipi , Lero adalah nama salah satu gunung tertinggi yang terletak di sebelah barat, Desa Lero memiliki panorama alam yang cukup indah terutama sungainya yaitu sungai Kula, airnya yang jernih dengan bebatuan yang cukup besar sebagai tempat permandian masyarakat, yang mengalir di pinggir perkampungan Desa Lero menuju kota Masamba, Desa Lero sangat berpotensi sebagai tempat pengembangan Obyek Wisata Alam di antaranya air terjun Sarambu Ledo, air terjun Sarambu Ba’ba, air terjun To’paken, air terjun Tulang – Tulang, Batu Tanan serta Wai Tallo. 4.1.2. Gambaran Umum Kondisi Geografis Desa Lero Desa Lero berjarak 9 km sebelah utara Kecamatan Masamba dan 11 Km dari Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara, akses jalan dari Ibu Kota kecamatan Masamba menuju Desa Lero masih sangat perlu perhatian pemerintah, dimana jalan tersebut sebagian masih dalam tahap pengkerikilan sehingga masyarakat kesulitan dalam memasarkan hasil pertaniannya. Sebagaimana layaknya desadesa lain yang ada di Kecamatan Masamba Desa Lero telah mempunyai potensi dan sumber daya alam yang cukup memadai di antaranya : Panorama alamnya
24
25
yang merupakan tujuan wisata sebagaimana diungkapkan dalam deskripsi objek penelitian diatas, Desa Lero adalah penghasil buah-buahan diantaranya : Durian, Cempedak, Langsat dll. dan pada saat musim panen banyak pedagang dari luar Desa Lero datang membeli buah tersebut untuk dipasarkan keluar daerah dan salah satu tujuan penjualan adalah kota Makassar. Berikut ini peta Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Gambar 4.1 Peta Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Gambar di atas menunjukkan letak Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara
: Kecamatan Rampi
- Sebelah Selatan
: Desa Baloli
- Sebelah Barat
: Desa Meli Kec. Baebunta
26
- Sebelah Timur
: Desa Sumillin
Terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Maipi, Dusun Lero, Dusun Mappatuju. Desa Lero dengan sumber
alam yang cukup menunjang diantaranya
hasil
hutan seperti Rotan, Kayu Rakyat ( kayu kebun ), damar dan semua itu belum terkelola dengan baik akibat akses jalan tidak menunjang. dalam bidang perkebunan / pertanian kebun masyarakat
250 Ha. (Kakao, Durian, Cempedak
dan Langsat), persawahan 125 Ha. 4.1.3. Tingkat pendidikan Desa Lero data Tahun 2008 - 2014 Masyarakat Desa Lero sebagian besar belum memandang pendidikan sebagai sesuatu yang penting. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan di desa ini yang masih minim. Berikut gambaran tingkat pendidikan masyarakat di Desa Lero: Grafik 4.1 Penduduk Desa Lero berdasarkan Tingkat pendidikan Tahun 2008 – 2014 2014 2013 2012 SARJANA
2011
DIPLOMA 2010 SMA 2009
SMP SD
2008 0
20
40
60
80
100
120
140
Sumber : Data Sekunder , 2014 Dari Grafik 4.1 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Desa Lero setiap tahun selalu berubah. Tingkat pendidikan yang paling tinggi adalah tingkat
27
SD yang jumlahnya rata-rata lebih dari 100 orang sedangkan untuk pendidikan sarjana masyarakat di Desa Lero masih sangat sedikit bahkan hanya 2 tahun saja yaitu pada tahun 2010 sebanyak 1 orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu 5 orang. Sedangakan untuk tingkat SMP dan SMA mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan di Desa Lero belum sepenuhnya menjadi perhatian dan kebutuhan yang penting bagi masyarakat. 4.1.4. Desa Lero berdasarkan mata pencaharian tahun 2008-2014 Desa Lero merupakan desa yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani dengan data sebagai berikut : Grafik 4.2 Desa Lero berdasarkan Mata Pencaharian Utama Masyarakat Desa Lero Tahun 2008- 2013
Buruh
2013
PNS
2012
Pedagang
2011
Petani
2010 2009 2008 0
100
200
300
400
500
Sumber : Data Sekunder, 2014 Dari Grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Lero bermata pencaharian sebagai petani. Jumlah petani, pedagang, pegawai dan buruh setiap tahun mengalami perubahan. Seperti pada jumlah pedagang di Desa Lero pada tahun 2010 sebanyak 11 orang kemudian meningkat pada tahun 2011 sebanyak 26 orang. Perubahan ini disebabkan karena adanya pertambahan penduduk dari luar daerah yang bermata
28
pencaharian sebagai pedagang, selain itu akses transportasi yang sudah memadai dapat memudahkan masyarakat untuk berdagang ke Kota Masamba. Selain pedagang, jumlah pegawai negeri di Desa Lero juga mengalami perubahan dari tahun 2010 yang jumlahnya sebanyak 5 orang menurun pada tahun 2011 yaitu sebanyak 4 orang.
Selain itu, jumlah buruh di Desa Lero
cenderung meningkat hal ini disebabkan karena bertambahya jumlah pedagang yang
membutuhkan tenaga kerja, sehingga masyarakat yang awalnya
menganggur bisa memiliki pekerjaan.
4.1.5 Jumlah Pelanggan Listrik di Kecamatan Masamba Grafik 4.3 Banyaknya pelanggan listrik di Kecamatan Masamba UPT Sepakat Lero Lantang Tallang Sepakat Baliase Kasimbong Baloli Kappuna Lapapa
NON PLN
Pongo PLN
Rompu 0
200
400
600
800
1000
Sumber : Data Sekunder, 2014 Dari Grafik 4.3 di atas dapat dilihat bahwa masih ada 6 Desa di kecamatan Masamba yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN, faktor utama yang menyebabkan belum adanya listrik dari PLN karena akses menuju ke Desa tersebut masih sulit dan jumlah rumah juga yang masih sedikit. Tetapi pemerintah tetap mengupayakan untuk memberi listrik dari PLN kepada DesaDesa tersebut tetapi itu masih dalam perencanaan karena ini merupakan perencanaan jangka panjang, dan
membutuhkan materi maupun non materi
29
yang banyak. Namun pemerintah telah memberikan alternatif untuk mengganti pasokan listrik PLN dengan pasokan listrik yang menggunakan sumber daya alam yang terbaharukan yaitu mikrohidro, dan tidak menutup kemungkinan ini yang akan terus digunakan jika memberi dampak yang positif bagi semua kalangan baik dari pengelola maupun dari konsumen. Sehingga tidak ada lagi Desa yang tidak produktifitas hanya karena disebabkan tidak adanya akses listrik dari PLN. 4.2 Hubungan Antar Variabel yang Berhubungan dengan Kesediaan Membayar Listrik Berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan bahwa sebagian besar respondenmenggunakan listrik rumah tangga yang ada di di Desa Lero sedikit banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya jumlah alat elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga, dan tingkat pendidikan kepala keluarga. 4.2.1 Hubungan Antara Jumlah Alat Elektronik membayar listrik
dengan kesediaan
Konsumen dalam membayar listrik dipengaruhi oleh variabel-variabel, seperti: harga (tarif), pendapatan, harga barang lain, banyaknya peralatan listrik yang digunakan, harga peralatan listrik yang digunakan, waktu beban puncak, tingkat kegiatan ekonomi, iklim dan lain-lain (Kadir, 2000). Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa jumlah alat elektronik yang dimiliki oleh responden 1-2 unit ada 68 responden yang menunjukkan jumlah alat elektronik paling banyak dimiliki responden. Berikutnya antara 3-4 unit ada 11. Responden dengan alat elektronik 5-6 unit sebanyak 1 responden. Kemudian 7-8 unit alat elektronik sebanyak 0 responden dan 9-10 unit alat elektronik juga dimiliki oleh 0 responden.
30
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Jumlah Alat Elektronik dengan Kesediaan Membayar Listrik Jumlah Alat Elektronik Frekuensi Persentase 1-2 68 85% 3-4 11 13,75% 5-6 1 1,25% Total 80 100% Sumber : Data Primer, 2014 Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa jumlah alat elektronik yang dimiliki oleh masyarakat Desa Lero adalah 1-2 unit saja. Hal ini disebabkan pasokan listrik yang tidak mencukupi kebutuhan konsumsi listrik di Desa Lero. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Kadir (2000) bahwa semakin banyak jumlah barang elektronik yang digunakan tanpa memperhatikan besarnya daya yang barang elektronik tersebut, maka pemakaian listrik akan semakin meningkat dan biaya yang dikeluarkan juga akan semakin meningkat.
4.2.2 Hubungan Antara Luas Bangunan Rumah dengan Kesediaan Membayar Listrik Variabel luas bangunan rumah atau luas lahan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan, hal tersebut menunjukkan bahwa luas bangunan rumah berpengaruh terhadap konsumen dalam membayar listrik pada rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa luas bangunan rumah yang luas akan meningkatkan jumlah daya listrik pada rumah tangga. Luas bangunan rumah responden terhadap permintaan listrik dalam penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
31
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Luas Bangunan Rumah dengan Kesediaan Membayar Listrik di Desa Lero Luas Bangunan Frekuensi Persentase Rumah 60-70
22
27,5%
71-80
16
20%
81-90
12
15%
91-100
30
37,5%
Total 80 Sumber: Data Primer, 2014
100%
Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa luas bangunan rumah di Desa Lero ratarata 91-100 sehingga menyebabkan tingginya permintaan listrik. Karena dengan luas bangunan rumah yang semakin luas akan membututhkan banyak listrik yang digunakan untuk menerangi setiap ruangan atau sisi rumah.
4.2.3 Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Kesediaan Membayar Listrik Secara umum, jumlah rumah tangga dan jumlah orang yang tinggal dalam rumah tangga pada suatu daerah tertentu merupakan variabel penting dalam menentukan dengan penggunaan atau energi listrik rumah tangga (Nilagupta, 1999). Anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembelian dan permintaan. Distribusi jumlah anggota keluarga yang dimilki tiap - tiap responden dalam kaitannya dengan permintaan listrik di Desa Lero dapat diihat pada Tabel 4.3. Responden yang memiiki jumlah anggota keluarga antara 1-2 orang sebanyak 0 persen (0 responden), respoden yang memilki jumlah anggota keluarga antara 34 orang ada 44 responden yang memilki anggota keluarga antara 5-6 orang ada 32 kemudian 7-8 sebanyak 4 responden, antara 9-10 orang tidak memiliki responden artinya 0 persen (0 responden).
32
Tabel 4.3 Ditribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga dengan Kesediaan Membayar Listrik Jumlah Anggota Frekuensi Persentase Keluarga 1-2
0
0%
3-4
44
55%
5-6
32
40%
7-8
4
5%
Total
80
100%
Sumber : data Primer, 2014 Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa rata-rata jumlah anggota keluarga di Desa Lero hanya 3-4 orang saja. Hal tersebut bisa dikatakan bahwa masyarakat di Desa Lero adalah masyarakat homogen artinya masyarakat-masyarakat dengan skala kecil serta dominan/keseluruhan terdiri dari orang-orang yang memiliki etnistasi, ras, bahasa dan tradisi kultural yang sama. 4.2.4 Hubungan Antara Pendidikan Kepala Keluarga dengan Kesediaan Membayar Listrik Dengan pendidikan yang dimiliki seseorang, membawa individu untuk menggunakan
tenaga
listrik
cukup
berpeluang
besar.
Sebab
mereka
membutuhkan berbagai macam alat elektronik tambahan misalkan: komputer, laptop, hp. Selain itu mereka lebih mahir mengoperasikan alat-alat elektronik lainnya disbanding dengan mereka yang tidak mempunyai pendidikan atau dalam arti pendidikan hanya sampai sekolah dasar semata. Distribusi penddidikan kepala keluarga yang dimiliki oleh tiap-tiap responden dapat dilihat pada Tabel 4.4. Penelitian ini diperoleh bahwa terdapat responden
yang
berpendidikan
SD,
diikuti
oleh
11
responden
67 yang
berpendidikan SMP, kemudian 1 responden berpenddidkan SMA selanjutnya 0 responden berpendidikan D3 dan hanya 1 responden yang berpendidikan S1 (1
33
persen). Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Kepala keluarga Dengan Kesediaan Membayar Listrik Pendidikan Kepala Keluarga
Frekuensi Persentase
SD
67
83,75%
SMP
11
13,75%
SMA
1
1,25%
D3
0
0%
S1
1
1,25%
Total
80
100%
Sumber : Data Primer, 2014 Tabel 4.4 tersebut menunjukkan tingkat pendidikan mayoritas masyarakat Desa Lero adalah SD. Hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas pendidikan di Desa Lero.Selain itu, sebagian besar masyarakat Desa Lero berprofesi sebagai petani membuat sebagian besar waktunya dihabiskan di kebun atau ladang. Penghasilan yang tinggi tapi tidak dibarengi dengan tingkat pendidikan yang memadai, membuat masyarakat Desa Lero cenderung lebih konsumtif. Keinginan untuk memiliki gaya hidup seperti masyarakat perkotaan membuat masyarakat kurang memperhatikan keseimbangan keuangannya.
4.3 Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis Perhitungan data dalam penelitian ini menggunakan progam Eviews-7.0 untuk pengolahan data yaitu pengujian model, mencari koefisien tiap variabel dan pengujian hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis berganda yang merupakan persamaan regresi dengan 2 (dua) atau lebih varibel (Gujarati, 2003) untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
34
Dependent Variable: KSD_MBYR Method: Least Squares Date: 09/29/14 Time: 23:43 Sample: 1 80 Included observations: 80 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C AL_ELEKT LS_RMH JM_AGTKLG PD_KPKLG
-20199.19 5439.096 280.2076 3133.239 3121.457
5433.530 1026.171 58.35249 619.6868 502.7087
-3.717507 5.300382 4.801982 5.056165 6.209276
0.0004 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.762759 0.750106 6255.281 2.93E+09 -810.2281 60.28365 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
46337.50 12513.23 20.38070 20.52958 20.44039 1.649412
4.3.1 Interpretasi Model Berdasarkan hasil regresi linear berganda dengan menggunakan eviews-7.0 maka diperoleh estimasi sebagai berikut : Y = - 20199,19 + 5439,096X1 + 280,2076X2 + 3133,239X3 +
3121,457X4 Hasil estimasi dijelaskan bahwa pengaruh variabel independen itu yaitu jumlah alat elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anak sekolah, jumlah anggota keluarga dan pendidikan kepala keluarga terhadapa variabel depanden yaitu kesediaan membayar listrik adalah sebagai berikut: 1. Jumlah alat elektronik (X1) Hasil regresi, jumlah alat elektronik (X1) menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 5439,096 dan t statistik sebesar 5,300382 dengan tingkat signifikansi dimana tingkat probabilitas sebesar 0,0000 yang berarti H0 : b1 = 0 ditolak sedangkan H1 : b1 ≠ 0 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh positif antara jumlah alat elektronik terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero. Dapat
35
dikatakan bahwa jika jumlah barang elektronik bertambah sebanyak 1 unit maka akan meningkatkan kesediaan membayar listrik sebesar Rp. 5.439 maka hipotesis diterima. Hal tersebut dimungkinkan karena peran barang elektonik yang penting dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari – hari warga di Desa Lero. Penggunaan alat elektronik dalam kehidupan sehari-hari meskipun bukan merupakan sesuatu yang vital namun telah banyak menjadi pilihan baik dalam melakukan pekerjaan rumah tangga perkantoran maupun instansiinstansi yang membutuhkan konsumsi listrik yang tinggi dalam kesehariannya. Jumlah alat elektronik ini merupakan jenis barang komplementer yang artinya barang yang dalam penggunaannya saling melengkapi dengan barang lain atau akan lebih berguna jika digabungkan dengan barang lain. Jika barang tersebut digunakan sendirian, maka barang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal atau bahkan tidak dapat digunakan. Selain itu dengan adanya listrik dalam setiap rumah maka kehidupan keluarga akan terasa lebih nyaman sebab listrik dapat berfungsi serba guna seperti tidak sedikit masyarakat memanfaatkan listrik untuk menunjang usaha rumah tangga dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya. 2. Luas bangunan rumah (X2) Hasil regresi, luas bangunan rumah menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 280,2076 dan t statistik 4,801982 dengan tingkat signifikansi dimana probabilitas adalah sebesar 0,000 hal ini berarti bahwa H0 : b2 = 0 ditolak sedangkan H1 : b2 ≠ 0 diterima yang berarti ada pengaruh positif antara luas bangunan rumah terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero. Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila luas bangunan rumah bertambah 1 meter persegi maka akan meningkatkan kesediaan membayar listrik sebesar Rp. 280 maka hipotesis diterima. Hal tersebut dimungkinkan karena setiap bangunan
36
membutuhkan listrik misalnya dalam suatu rumah menambah jumlah kamar otomatis ruangan tersebut membutuhkan penerengan yang kembali akan menambah jumlah kesediaan membayar listrik masyarakat tersebut. kebutuhan akan sektor perumahan merupakan hal yang mutlak bagi setiap manusia. Hal ini tentu menepis anggapan bahwa masyarakat pedesaan diidentikkan dengan perilaku dan sikap yang dianggap kolot dan tradisional dihadapkan dengan sikap dan perilaku orang kota yang maju dan modern. Terjadinya keterbelakangan sosial masyarakat desa dalam pembangunan dinisbatkan karena sulitnya masyarakat desa menerima budaya modernisasi, sulit untuk menerima teknologi baru, malas, dan tidak mempunyai motivasi yang kuat, merasa cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan pokok yang paling dasar, dan
budaya
berbagi
kemiskinan
bersama.
Kenyataanya
pembangunan
pemukiman di Desa Lero yang sebagian besar merupakan bangunan permanen dengan luas banguan antara 81-90 m2 menyebabkan kebutuhan listrik di Desa Lero tergolong tinggi. 3. Jumlah anggota keluarga (X3) Hasil regresi, jumlah anggota keluarga menunjukkan nilai koefisisen sebesar 3133,239 dan t statistik sebesar 5,056165 dengan tingkat signifikansi dimana tingkat probabilitas sebesar 0,0000 yang berarti bahwa H0 : b3 = 0 ditolak sedangkan H1 : b3 ≠ 0 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh positif antara jumlah anggota keluarga terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero maka hipotesis diterima.Jika jumlah anggota keluarga bertambah 1 jiwa maka kesediian membayar listrik juga meningkat sebesar Rp. 3.133. Hal tersebut dimungkinkan karena kosumsi listrik yang akan berbanding lurus dengan jumlah anggota keluarga ini menunjukkan bahwa saat ini listrik seolah telah menjadi kebutuhan pokok masyakat.
37
Kehadiran listrik tentu akan sangat membantu dalam melakukan aktivitas terutama saat malam hari
sehingga akan meningkatkan produktifitas
masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah anggota keluarga otomatis akan menambah
jumlah
dikarenakan
konsumsi
konsumsi
setiap
rumah
tannga
anggota
terutama
masyarakat
itu
konsumsi
listrik
berbeda-beda.
Bertambahnya jumlah anggota keluarga tentunya juga harus menyiapkan fasilitas hidup yang lebih banyak juga. 4. Tingat pendidikan kepala keluarga (X4) Hasil regresi, tingkat pendidikan kepala keluarga menjukkan nilai koefisisen sebesar 3121,457 dan tstatistik sebesar 6,209276 dengan tingkat signifikansi dimana tingkat probabilitas sebesar 0,0000 hal ini berarti H0 : b4 = 0 ditolak sedangkan H1 : b4 ≠ 0 diterima. Dapat dikatakan ada pengaruh positif antara tingkat pendidikan kepala keluarga terhadap kesediaan membayar listrik di Desa Lero maka hipotesis diterima. Hal ini dimungkinkan karena masyarkat di Desa Lero yang berpendidikan semakin tinggi maka semakin tinggi pula kebutuhan dalam pemenuhan sehari- harinya kurang. Keinginan untuk mengikuti gaya hidup masyaraat perkotaan seperti peralatan listrik alat transportasi dan kebutuhan tersier lainnya membuat masyrakat Desa Lero membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk memenuhi kebutuhannya.
Manfaat
dan pengaruh listrik
pada kehidupan itu bisa
menentukan berkembang atau tidaknya suatu pendidikan di wilayah tersebut. Lagi pula, listrik tidak hanya berpengaruh terhadap dunia pendidikan tapi aspekaspek yang lain pun berpengaruh. Selain itu untuk mendukung kelancaran pendidikan harus dilakukan pemerataan aliran listrik di wilayah-wilayah Indonesia yang belum teraliri.
38
4.3.2 Uji statistik Uji koesisien determinasi R2 Uji koefisien deteminasi R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa sejauh variabel bebas atau independen variabel jumlah alat elektronik (X1), luas bangunan rumah (X2), jumlah anggota keluarga (X3) dan pendidikan kepala keluarga (X4) mampu menjelaskan variabel terikat (kesediaan membayar listrik). sesuai pengamtan yang terdapat pada lampiran maka diperoleh R2 = 0,762759 yang berarti bahwa 76% kesediaan membayar listrik dipengaruhi secara bersama- sama jumlah alat elektronik (X1), luas bangunan rumah (X2), jumlah anggota keluarga (X3), dan tingkat pendidikan kepala keluarga (X4), sedangkan sisanya 24% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar model. Analisis Varience (Uji-F) untuk menunjukkan kelayakan atau validasi semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan melihat hasil regresi pada Lampiran (Lampiran 1), menunjukkan bahwa Fhitung = 60,28365 sedangkan F Tabel = 1,93 dengan demikian keempat variabel bebas yaitu jumlah alat elektronik, luas bangunan rumah, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan kepala keluarga secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel terikat yaitu kesediaan membayar listrik. Ini menunjukkan bahwa persamaan regresi adalah valid.
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitain dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kemajuan teknologi mengakibatkan makin banyaknya pengguna alat elektronik seperti TV, HP, dan alat-alat rumah tangga (rice coocker, blender dan lain-lain) sehingga membutuhkan energi listrik untuk mengoperasikan alat-alat tersebut. 2. Peningkatan pendapatan menimbulkan keinginan untuk menambah luas bangunan rumah, semakin luas bangunan rumah, maka konsumsi listrik juga akan semakin tinggi karena di dalam suatu bangunan rumah tentu memerlukan dukungan alat penerangan listrik disetiap sisi ruangan. 3. Apabila jumlah anggota keluarga bertambah maka kebutuhan listrik juga akan bertambah karena kebutuhan dan keperluan setiap anggota keluarga yang berbeda-beda dalam melakukan aktivitasnya masingmasing. Bertambahnya jumlah anggota keluarga tentunya juga harus menyiapkan fasilitas hidup yang lebih banyak juga 4. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan menambah kebutuhan listrik hal ini disebabkan karena kebutuhan akan alat-alat dalam menunjang pendidikan juga akan bertambah dan keinginan untuk mengikuti gaya hidup masyarakat kota juga akan meningkat.
39
40
5.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas maka pada bagian ini dikemukakan beberapa saran dan rekomendasi sebagai berikut: 1. Disarankan kepada masyarakat Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara agar dalam penggunaan barang elektronik untuk digunakan secara lebih efisien dan efektif. 2. Disarankan kepada masyarakat Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara jika ingin menambah luas bangunan rumah untuk digunakan seperlunya sesuai kebutuhan agar biaya yang lain dapat digunakan untuk keperluan yang lain serta mengimbangi pengeluaran. 3. Disarankan kepada masyarakat Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara kiranya dapat menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran, hal ini dimaksudkan agar tanggungan setiap kepala keluarga dapat disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan keluarga itu sendiri. 4. Disarankan kepada masyarakat Desa Lero Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara agar lebih memperhatikan pentingnya pendidikan agar dapat lebih mengetahui tentang perilaku konsumsi yang baik sehingga tidak membebani keuangan keluarga dan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
41
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, A.Baikunth Nath, Mindi Nath. 2001. A Neuro-fuzzy Approach for Forecastin Electricity Demand in Victoria. Applied Soft Computing Journal. Elsevier Science. Agung Nugroho, Bhuoro. 2007. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.Yogyakarta: Penerbit ANDI. Amrullah, M. 1984, “Electricity Demand in Indonesia : An Econometric Analysis”, Jakarta:Publikasi LMK, No. 01-EP-84, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan, PLN. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 TentangKetenagakerjaan, Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur, Surabaya BPS Kabupaten Luwu Utara dalam angka.2013.Makassar. BPS Kecamatan Masamba dalam angka.2013.Makassar Ghozali,Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multi Variat dengan SPSS.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Program
Gujarati,Damodar.2003.Econometrika Dasar.Jakarta:Erlangga. Hayati,Fitriana. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Terhadap Listrik Pada Rumah Tangga (Studi Kasus Dusun Nambongan, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi.Yogyakarta:Program Studi Ilmu Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. (tidak dipublikasikan). Hinz, J. 2003, “Modeling Day-ahead Electricity Prices”, Department of Mathematics Dresden University of Technology,Germany, May 11, 2003, http://www. ifor.math.ethz.ch/silva/dayhead.pdf [14 Oktober 2004]. IRDA, 2008, Jasa Layanan Umum yang disediakan langsung oleh Pemerintah Daerah, www.asiafoundation.org. Joskow, P. L. 1998, “Electricity in Transition”, The Energy Journal, Vol. 19, No. 2, pp. 25-52. Kadir, A. 2000.Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik.Jakarta:UI Press. Kunawangsih, Tri dan Antyo, Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta:PT Grasindo. Lewis, H. Sullivan, M. W. Stanger, C.& Weiss, M. 1989.Self-development and self-conscious emotions.ChiM Development. 60, 146-156.
42
Nababan, Tongam.Sihol. 2008. Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga (Studi Kasus Pada Pengguna Kelompok Rumah Tangga Listrik PT PLN (Persero) di Kota Medan). Disertasi.Semarang:Program Studi Ilmu Ekonomi. Universitas Diponegoro.(tidak dipublikasikan). Nahata.Izyumov,B. Alexei.Busygin,Vladimir and Mishura,Anna 2004, “An Application of Ramsey Model in Transition Economy : A Russian Case Study”, Center for Emerging Market Economies, College of Business and Public Administration, University of Louisville, Louisville, KY 40292, USA, Nicholson, W. 1991.Teori Ekonomi Mikro.Raja Grafindo Persada. Jakarta. ___________. 1995. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya.Terjemahan dari Intermediate Microeconomics.oleh Agus Maulana.Jakarta:Bina Rupa Aksara. Nilagupta, P. 1999, Modelling Future Demand for Energy Resources : A Study of Residential Electricity Usage in Thailand, Dissertation, Michigan State University, USA. Reksoprayitno, S. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Millenium. Yogyakarta: BPFE UGM. Samuelson, Paul A. 1947. Foundations Cambridge:Harvard University Press.
of
Economic
Analysis.
Samuelson,2001,Ilmu Mikro Ekonomi,Edisi 17. Jakarta : PT. Media Global Edukasi. Smith, D. G. C., 1989, “Combination of Forecasts in Electricity Demand Prediction”, Journal of Forecasting (JOF), Vol. 8,Iss. 3, July-September 1989, pp. 349-356. Sudarsono. 1990. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:LP3S. _________. 1980. A Study of Elasticity of Demand And Supply of Indonesian Fisheries 1960-1977. Journal.Tropical Ecologi and Development. Sugiarto,et al. 2000.Ekonomi Mikro Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suharyadi dan Purwanto, S.K. 2003.Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Sukirno, Sadono. 2002. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. Jakarta: LP FEUI. ______________. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafino Persada.
43
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.Jakarta: Ghalia Indonesia. Triyana,Rina 2003.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Listrik Pada Rumah Tangga di Indonesia skripsi. Watson, A. Howard Viney ; Patrick Schomaker, 2002, “Consumers Attitudes to Utility Products : A Consumer Behaviour Perspective “, Marketing Intelligence & Planning (MIP), Vol. 20, Iss. 7, 2002, p.394. Yusgiantoro, P.2000. Ekonomi Energi : Teori dan praktek, Jakarta:Pustaka LP3ES.
44
LAMPIRAN
45
LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
JUMLAH BARANG ELEKTRONIK 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 3 1 1 1
LUAS BANGUNAN RUMAH 90 60 60 91 99 80 91 91 60 91 99 91 99 80 91 90 90 91 99 91 60 70 91 90 80 60 91 90 72 60 60 60 90 70 90 70
JUMLAH ANAK SEKOLAH 2 1 1 0 1 0 2 1 2 2 0 0 0 0 0 2 0 2 2 2 1 1 0 0 2 0 0 1 1 0 1 0 1 2 0 1
JUMLAH ANGGOTA KELUARGA 7 5 4 3 6 3 6 6 5 5 3 3 4 3 3 6 4 5 6 4 3 5 3 4 5 5 3 3 4 3 4 3 3 7 5 5
PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA 6 6 6 6 9 6 6 6 6 6 9 6 9 6 6 6 6 6 6 9 6 6 6 6 6 6 6 6 6 12 6 6 6 6 6 6
KESEDIAAN MEMBAYAR LISTRIK 42000 43000 32000 37000 66000 44000 57000 50000 38000 60000 45000 44000 53000 36000 35000 50000 46000 45000 43000 55000 30000 32000 35000 42000 46000 35000 42000 40000 44000 48000 30000 43000 40000 47000 42000 33000
37
1
70
2
5
6
48000
38
3
99
2
5
9
72000
39
2
99
1
6
9
62000
NO
46
40
2
90
0
4
6
46000
41
1
60
1
4
6
32000
42
2
90
1
5
6
52000
43
1
70
1
5
6
33000
44
4
99
2
6
6
70000
45
1
80
0
4
6
43000
46
1
60
2
5
6
30000
47
1
80
1
4
6
46000
48
1
60
1
3
6
34000
49
1
91
0
5
9
49000
50
2
91
0
3
6
42000
51
2
80
0
4
6
40000
52
3
90
1
3
6
46000
53
2
91
2
6
6
36000
54
3
99
1
5
6
57000
55
1
60
1
3
6
30000
56
1
91
1
6
6
52000
57
1
70
2
5
6
38000
58
1
80
2
5
6
47000
59
1
80
0
4
6
42000
60
2
60
0
3
9
44000
61
3
99
1
4
9
70000
62
2
80
1
4
6
48000
63
2
91
1
4
6
49000
64
2
91
2
5
6
64000
65
5
91
3
7
16
110000
66
1
90
1
6
6
50000
67
2
80
0
4
6
49000
68
1
90
2
6
6
54000
69
1
80
0
4
6
42000
70
1
70
2
7
6
37000
71
1
80
0
4
6
52000
72
2
91
1
4
6
58000
73
2
60
0
3
9
54000
74
2
80
0
4
6
50000
75
2
72
1
4
6
48000
47
76
1
91
0
3
6
30000
77
3
91
0
3
9
62000
78 79
1 1
80 60
1 1
5 4
6 6
46000 28000
80
3
99
1
5
6
65000
48
LAMPIRAN 2 Dependent Variable: KSD_MBYR Method: Least Squares Date: 09/29/14 Time: 23:43 Sample: 1 80 Included observations: 80 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C AL_ELEKT LS_RMH JM_AGTKLG PD_KPKLG
-20199.19 5439.096 280.2076 3133.239 3121.457
5433.530 1026.171 58.35249 619.6868 502.7087
-3.717507 5.300382 4.801982 5.056165 6.209276
0.0004 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.762759 0.750106 6255.281 2.93E+09 -810.2281 60.28365 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
46337.50 12513.23 20.38070 20.52958 20.44039 1.649412
49
LAMPIRAN 3 Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t) Hasil Uji T Variabel 𝑿𝟏 𝑿𝟐 𝑿3 X4
T-statistik 5,300382 4,801982 5,056165 6,209276
T-tabel 1,2970 1,2970 1,2970 1,2970
Probabilitas 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Kesimpulan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.762759 0.750106 6255.281 2.93E+09 -810.2281 60.28365 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
46337.50 12513.23 20.38070 20.52958 20.44039 1.649412
Sumber : Data primer yang diolah dari EViews 7.0 Hasil Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Uji Normalitas Hasil uji normalitas 9
Series: Residuals Sample 1 80 Observations 80
8 7 6 5 4 3
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
-2.39e-13 -11.10568 13255.17 -17786.80 6092.400 -0.233211 2.943916
Jarque-Bera Probability
0.735649 0.692239
2 1 0 -16000
-12000
-8000
-4000
0
4000
8000
12000
50
Uji Multikolinearitas Correlation Matrix X1,X2,X3,X4,X5 Y
X1
X2
X3
X4
Y
1,000000
0.660811
0.534289
0.369791
0.636445
X1
0.660811
1,000000
0.352707
-0.012290
0.486598
X2
0.534289
0.352707
1,000000
0.193561
0.132474
X3
0.369791
-0.012290
0.193561
1,000000
0.061792
X4
0.636445
0.486598
0.132474
0.061792
1,000000
Sumber data primer yang diolah dari eviws 7.0
Uji Autokorelasi menurut Santoso (dalam Thobbary,2009), jika angka dalam DW berkisar antara -2 sampai dengan +2 maka koefisien regresi bebas dari gangguan autokorelasi sedangkan jika angka DW dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif dan jika angka DW di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negative. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas
51
LAMPIRAN 4 Lampiran 5
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN KUESIONER PENELITIAN JUDUL : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN RUMAH TANGGA KONSUMEN MEMBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA TUJUAN PENELITIAN : UNTUK MENGANALISIS SEBERAPA BESAR PENGARUH JUMLAH BARANG ELEKTRONIK, LUAS BANGUNAN RUMAH, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, DAN PENDIDIKAN KEPALA KELUARGA, TERHADAP KESEDIAAN MEMEBAYAR LISTRIK DI DESA LERO KECAMATAN MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA KUISIONER Nama : Alamat Lengkap : PekerjaanKepala Keluarga : Jumlah anggota Keluarga : Pendidikan Terakhir Kepala Keluarga :
52
Luas Bangunan Rumah : (m2) Pendapatan Keluarga/bulan : Rp. 1. Berapa unit jumlah barang elektronik yang ada di tempat tinggal anda (rumah tangga)? 2. Berapa tarif listrik yang anda bayarkan perbulan? Rp. 3. Apakah kebutuhan listrik anda sudah sepadan dengan yang anda bayarkan? 4. Pukul berapakah pemakaian listrik pada tempat tinggal (rumah tangga) anda ? 5. Jika suatu saat PLN masuk di Desa anda apakah anda bersedia membayar lebih yang anda bayarkan sekarang? 6. Jika anda menjawab iya, berapa yang ingin anda bayar (Rp)? TERIMA KASIH
53
LAMPIRAN 5 BIODATA Identitas Diri Nama
: Sri Wahyuni
Tempat/Tanggal lahir : Singki Enrekang/29 November 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah
: Jalan Damai Unhas
Nomor HP
: 085397223144
Alamat Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan 1. SDN 17 Singki Tahun 1998 - 2004 2. SMP Negeri 1 Anggeraja Tahun 2004 - 2007 3. SMA Negeri 1 Alla Tahun 2007 - 2010 4. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Tahun 2010-2014
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya. Makassar, 29 November 2014
SRI WAHYUNI
54