SKRIP SI
PENGARUH PEMBERIAN !CREDIT, PEND AP A TAN RUNG A DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN
(Studi Empiris Pada lndustri Perbankan yang Terdafiar di BE!)
Pt::f~PIJSTAJ·~At\N UTAMA Disusun Olch : Dcwi Mayr.sari
UIN SYAHID JAKARTA
-·-·-·----
104081002534
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL VIN SYARIF HIDAYATULL AH
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN BUNGA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PERBANKAN
(Studi Empiris Pada lndustri Perbankan Yang Terdajtar Di BEi) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar :Sarjana Ekonomi
Oleh: Dewi Mayasari NIM: 104081002534 Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Ahmad Rod6n , MM
Murdiyah H_fil'ati, S.Kom, MM
NIP : 150 317 955
NIP : 150 326 913
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF I-IIDAYATULLAH JAKARTA 1429H/2008M
, PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN BUNGA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILIT AS PADA INDUSTRI PERBANKAN
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Dewi mayasari
NIM: 104081002534 Di Bawah Bimbingan
NIP: 150 317 955
NIP: 150 326 913
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP: 131474891
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF' IUD AYATULLAH JAKARTA
Hari ini Rabu tanggal 21 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Dewi Mayasari NIM : 104081002534 dengan judul : Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga dan Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas
Pada
Industri
Perbankan.
Memperhatikan penampilan tersebut selanrn ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat imtuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
/
Prof. Dr. Alunad Rodoni,
\,,_~./' ~
~
/~/ 4mef--M'ufraini, Lc.Msi __,/
Ke tu a
Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
DAFTAR RIW AY AT HID UP Nama
: Dewi Mayasari
Tempat/Tanggal Lahir
: Brebes, 25 Desember 1985
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Ds. Penggarutan RT. 02/03 Kee. Bumiayau Kab. Brebes
Nomor Telepon
: 081585891803
Pendidikan : 2004-2008
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen
2001-2004
SMU Negeri 1 Bumiayu
1998-2001
SLTP Islam Taalumul Huda Bumiayu
1998-2002
SD Negeri Penggarutan II
ABSTRACT
This research has a pw7Jose to provide empirical evidences about the il?fluence of loans, interest income and size firm to the factor of profitability at sector of banking in Indonesian Stock Exchange. The sample consist of 15 bank which listed on Indonesian Stock Exchange (!DX) since 2003-2006. The statistic method used to test on the research hypothesis is Jvfultiple regression method This multiple regression test indicated that variable of loans, interest income and size firm are simultaneously influence to Return on Asset, and the most influential variable is interest income. This result also shows thot ROA is 36,4% explained by loans, interest income and size.firm, and 63,6% explained by another variables. Key word: Loan to Deposit Ratio, Interest !11co111e, Size Firm. Retum On Asset
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empins tentang pengaruh pemberian laedit, pendapatan bunga clan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 15 bank yang terclaftar di Bursa Efek Indonesia (BE!) selama tahun 2003-2006. Metode statistik yang digunakan untuk rnenguji hipotesis pene\itian adalah regresi berganda. Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel pemberian kreclit, penclapatan bunga dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhaclap Return On Asset (ROA), clengan variabel yang paling mempengaruhi penclapatan bunga. Pene!itian ini juga menunjukan bahwa variabel profitabilitas yaug diukur dengan ROA clapat clijelaskan oleh variabel pemberian kreclit, pendapatan bunga clan ukuran · perusahaan sebesar 36,4%, sedangkan sisanya sebesar 63,6% dijelaskan oleh variabel Jain. Kata Kunci: Pemberian Kreclit Yang Diukur Dengan LDR, Pcndapatan Bunga, ukuran Perusahaan, Profitabilitas Yang Diukur Dengan ROA
KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil 'alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT. Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah-Nya, sehingga kita termasuk dalam orangorang yang berada pada jalan yang benar. Shalawat clan salam kita haturkan kepadajunjungan kita sang pembawa kebenaran Nabi Muham1mid SAW. Skripsi ini beijudul "Pengaruh Pemberian Kreclit, Pendapatan Bunga clan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pacla Inclustri Perbankan". Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan clan masih jauh clari sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan clan pengalaman yang penulis miliki. Namun clemikian penulis berusaha sesuai clengan kemampuan, clengan harapan semoga skripsi ini clapat bermanfaat bagi p£ira pembaca. Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu anugerah clari banyaknya nikrnat yang telah Dia berikan. Selesainya skripsi ini juga tak lepas clari bantuan berbagai pihak. Oleh karem1 itu ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sarnpaikan kepacla orang-orang yang semoga sela!u clikasihi oleh Allah SWT. 1. !bu clan Bapak tercinta, yang selalu memberikan limpahan kas!h sayang, perhatian, clan clukungan baik moral, spiritual, maupun material pada penulis. Kasih sayang mereka yang teruntai begitu inclah clan tulus mcnjadi inspirasi clan motivasi bagi penulis clalam menjalani hidup. Untuk keluarga ku, kakakkakak ku Mas Edi, Mas Agus, Mas Yanto, Mas Johan, Mba ElL Mba Aeni, clan ponakan-ponakan ku Syifa, Dila, Dimas clan Mila yang telah memberikan rnotivasi hingga terselesaikannya skripsi ini. 2. Bapak Drs. Mohammad Faisal Bodroen, selaku Dekan Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Pembrntu Dekan Bid. Akademik Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekaligus pembimbing I yang telah banyak memberikan saran, petunjuk, ilmu pengetahuan, dan meluangkan waktunya hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM, selaku pembimbing II yang selalu memberikan petunjuk dan meluangkan waktu dalam membimbing penu!is sehingga terselesaikan juga skripsi ini. 6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya kepacla penulis selama belajar di bangku kuliah. Kepada seluruh staff bagian Akaclemik clan Keuangan, serta staff Perpustakaan, terima kasih atas segala bantummya. 7. Special thanks to teman-ternan terbaik clan teman-ternan sepe1juangan yang bersama-sama be1juang clan saling membantu untuk menyelesa!kan skripsi ini Ari, Eni, Fera, Hana, Ima, Dira, Ilrn, Umi clan lea thanks for cur JNendship. Buat semua teman-teman di manajemen D, manqjemen perbankan clan juga buat temen-temen kosan ku. Terima kasih sudah banyak membantu clan meluangkan waktu untuk memberikan pelajaran yang paling berharga. Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan clan kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran clan kritik yang membangun sangat diharapkan agar bisa lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Jakarta, Agustus 200 8 Dewi Mayasari
(Penulis)
DAFTARISI Halaman Pengesahan ................................................................................................. . Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................
iv
Abstract
v
Abstrak
vi
Kata Pengantar .............................................................................................................
vii
Daftar isi
ix
Daftar Tabel ................................................................................................................
xii
Daftar Gambar........... ..................................................................................................
xiii
Daftar Lampi ran..........................................................................................................
xiv
BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.....................................................................................
1
B. Perumusan Masalah...............................................................................................
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................... ..............................
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kredit ............... ..................................................................................................
13
I. Pengertian Kredit ...........................................................................................
14
2. Unsur-Unsur Kredit .......................................................................................
15
3. Klasifikasi Kredit ............................................................. ..............................
15
4. Fungsi Dan Tujuan Kredit..............................................................................
19
5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit ..................................................................
21
6. Hubungan Jurnlah Kredit Yang Disalurkan (LOR) Dengan Profitabilitas (ROA).........................................................................
24
B. Pendapatan Bunga ................................................................................................
26 26
2. Pengertian Bunga...........................................................................................
30
3. Hubungan Pendapatan Bunga Dengan Profitabilitas .....................................
33
C. Ukuran Perusahaan ...............................................................................................
35
I. Pengertian Ukuran Perusahaan ......................................................................
35
2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Profitabilitas.....................................
36
D. Profitabilitas .........................................................................................................
37
I. Pengertian Profitabilitas.................................................................................
37
2. Rasio-Rasio Profitabilitas ..............................................................................
39
E. Penelitian Sebelumnya .........................................................................................
41
F. Kerangka Berfikir .................................................................................................
45
G. Hipotesa Penelitian ................................................................................................
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... .............................
51
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................................
51
C. Metode Pengumpulan Data..................................................................................
52
D. Metode Analisis....................................................................................................
53
E. Definisi Variabel Penelitian dan Pengukuran......................................................
59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian......................................................................
60
I. Srejarah Lembaga Keuangan Perbankan .......................................................
60
2. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia..................................................................
61
B. Penemuan dan Pembahasan..................................................................................
64
1. Analisis Deskriftif ............................................................................................
64
I) Ana Ii sis Deskriftif Variabel Pemberian Kredit (LOR)..............................
64
2) Analisis DeskriftifVariabel Pendapatan Bunga ........................................
66
3) Analisis DeskriftifVariabel Ukuran Perusahaan.......................................
68
4) Analisis DeskriftifVariabel Return On Asset (ROA)...............................
70
2. Hasil Uji Asumsi Klasik...................................................................................
71
I) Hasil Uji Normalitas Data.........................................................................
71
3) Hasil Uji Heterokedastisitas ....................................... ..............................
73
4) Hasil Uji Autokorelasi ...............................................................................
74
3. Pengujiajn Hipotesa..........................................................................................
75
I) Uji Koefisien Detenninasi .........................................................................
76
2) Uji Signifikansi Simultan ..........................................................................
76
3) Uji Signifikansi Parameter Individual.......................................................
79
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan...........................................................................................................
8I
B. Saran
81
DAFTAR PUSTAI
83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Nomor
Keterangan
Halaman
4.1
Perhitungan Kredit Yang Disalurkan Diukur Dengan LOR
54
4.2
Perhitungan Pendapatan Bunga
55
4.3
Perhitungan Ukuran Perusahaan (Total aktiva)
56
4.4
Perhitungan Profitabilitas Diukur Dengan ROA
57
4.5
Hasil Uji Multikolienaritas
58
4.6
Hasil Uji Autokorelasi
61
4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
62
4.8
Hasil Uji ANOVA (Hasil Uji Secara Simultan)
63
4.9
Hasil Uji Coefficients (Hasil Uji Secara Parsial)
64
DAFT AR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Berfikir
59
4.1
Grafik Normal Probability Plot (Hasil Uji Normalitas Data)
60
4.2
Grafik Scatterplot (Hasil Uji Heterokedastisitas)
70
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Keterangan Hasil Output SPSS.14
2
Hasil Perhitungan Pemberian Kredit Diukur Deng.an LOR, Pendapatan Bunga, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Diukur Dengan ROA
BABI PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sebagaimana telah ditetapkan dalam pola umum pembangunan jangka panjang Indonesia, sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarkat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Oleh karena itu kegiatan pembangunan di Indonesia hams dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dicitaci takan bersama. Dalan1 hal ini kegiatan perekonomian tidak dapat dipisahkan oleh peranan perbankan. Perbankan memiliki peran penting bagi suatu negara, yakni sebagai perantara dalam menghimpun dana dan menyalurkannya keseluruh bidang perekonomian, baik yang bersekala kecil, menengah maupun besar. Bank juga merupakan tempat bagi perusahaan dan pernrangan dalam mencari bantuan dana dengan syarat dan biaya yang relatif murah dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Sesuai fungsinya sebagai lembaga intermediwy atau perantara keuangan maka bank berusaha menghimpun dana dari masyarakat sebanyak mungkin kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan lewat kredit. Kegiatan perkreditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh bank teryata sangat membantu dalam
mdancarkan clan menclukung program pemerintah terutama clalam ha! pemerataan pembangunan (Kasmir, 2005: 91 ). Untuk menclorong Iaju pertumbuhan clan pembangunan ekonomi nasional sebagaimana yang tel ah clitetapkan clalam UU No.10 tahun 1998, tentang pengertian
bank
bahwa
bank
merupakan
lembaga
keuangan
yang
rnenghimpun dana clan menyalurkan kembali clana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dalcm1 rangka meningkatlrnn taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan tiga fungsi utama bank sebagai lembaga i11tern1ediasi keuangan, yaitu:
a.
Bm1k sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat
b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat, dan c.
Bank sebagai !em baga yang memper!ancar transaksi perclagangan dan pereclaran uang. Dari
pe1~genian
UU No.! 0 tahun 1998 terse but, clapat dilihat bahwa usaha
perbankan ticlak semata-mata memutar uang untuk mencari keuntungan perusahaan semata, tetapi juga menghendaki agar taraf hiclup rakyat clapat ditingkatkan. I-la! ini merupakan salah satu tanggung jawab bank clalam ranglm mewujuclkan cita-cila negara yaitu untuk menc:apai masyarakat yang aclil clan makmur. Oleh karcna itu clalam kehidupan sehari-hari bank ticlak buleh lepas clari kegiatan pembangunan (Imam Subaweh, 2006:154). Seema umum, fungsi utama bank aclalah menghimpun dana clari
tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank dapat sebagai Agent o/11-ust, Agent of Development, danAgen ofService. Dalam menjalankan peranannya perbankan harus marnpu berfungsi secara efisien, mandiri, sehat dan marnpu menghadapi persaingan global. Perbankan harus bisa membantu para debitur dalam meningkatka.n volume usahanya melalui modal kerja, dengan pemberian tersebut maka hendaknya bank bisa mengadakan pilihan-pilihan dalam · memprioritaskan usahanya terhadap sektcr-sektor usaha yang produktif dan cepat menghasi!kan likuiditas. Tugas perbankan untuk mernenuhi kebutuhan pembangunan yang cukup besar mengharuskan bank dan pemerintah bersama-sama terns rnemantapkan diri untuk menjawao tantangan tersebut. Mengingat pembangunan ekonomi adalah mewnjudkan masyarakat mala11ur, penyebaran merata dari hasil pembangunan ekonomi nampalmya akan diwujuclkan melalui kebijalrnn antara iain dibidang perkreditan melalui bank sebagai sarana dari pernerintah kepada masyarakat. Pada umumnya kegiatan usaha bank dalam menanamkan clana yang dikelolar.yu adalah melalui pemberian kredit. Fungsi. kredit bagi dunia perbankan ibarat daral1 bagi tubuh r.mnusia, karena dengan kredit suatu bank dapat menjaiankan fungsi intermediarinya clan dengan !credit bank dapat membiayai seluruh aktifitasnya serta mempertahankan diri agar tetap sustanriable (Andi M :2002).
Perbankan
konvensional
menjadikan
kredit
kegiatan
utama
operasionalnya, mengingat sebagian besar aset bank clalam bentuk kreclit. Hal
ini tercermin clari LDR yang clitetapkan BI No.13/ 148/KEP/ DIR tanggal 12 November 1998 tentang tingkat kesehatan bank bahwa LDR bank aclalah perbanclingan antara jumlah kreclit yang clisalurkan terhaclap dana pihak ketiga clan modal inti terrnasuk clana likuiclita.s Bank Indonesia (KLBI). Tingginya aset bank dalam bentuk kredit disatu pihak merupakan alternatif bagi besarnya atau optimalnya "potential gain'' yang mampu diperoleh bank clan disisi lain potential gain akan tidak efektif dipcroleh apabila pinjaman yang clisalurkan oleh bank tidak mencapai sasaran sebagaimana mestinya. Menurut Andi Mulyadinata (2002:85-98) ada beberapa syarat agar kredit mampu menjamin tercapainya potential gain yang optimal, yaitu: 1. Aman, dikatakan kredit tersebut aman apabila kredit yc:ng disalurkan kepacla proyek atau kegiatan yang berisiko kecil. 2. Terarah, jaminan terselenggaranya kreclit sesnai de1igan peruntukan clan tujuan pembiayaan. Hal ini merupakan prasyarat oagi lercapainya portofolio kreclit yang baik dan benar, terarah tidaknya suatu kredit sangat ditentukan dari hasil penilaian baik terhaclap proyek dan kegiarnn yang dihadapi. 3. Menguntungkan, mengingat bank merupakan lembaga i/1/ermediwy clan mernegang amanah kepercayaan clari masyaraJ;at tentunya orientasi profit
dikatakan
menghasilkan
keuntungan
yang
optimal
sepanJang
menghasilkan pendapatan (bunga !credit) dalam waktu dan jadwal yang sesuai dengan yang ditunjukkan. Dari sejumlah penanaman kredit yang disalurkan kepada masyarakat ataupun kepada bank lain tersebut akan diperoleh pendapatan berupa pendapatan bunga, oleh karena itu kepada para debitur pihak bank akan membebankan bunga terhadap pinjaman yang telah diberikannya, sebagai suatu imbalan bagi pihak bank yang telah memberikan jasa kredit. Bunga yang dibebankan kepada para peminjam ini bagi pihak bank merupakan salah satu pendapatan operasional, berupa pendapatan bunga yang dapat digunakan untuk memperluas jaringan usahanya atau bisa pula dibagikan kepada para pemegang saham. Dari banyaknya jumlah kredit yang disalurkan bank akan semakin dapat meningkatkan perolehan bunga dan akan menambah besar pendapatan sehingga laba yang diperoleh akan meningkat, ha! ini menunjukan pentingnya peranan kredit dalam rangka menghasilkan pendapatan bunga, karena itu pengelolaan kredit menjadi prioritas utama dalam pengelolaan bank. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa besarnya jumlah kredit yang disalurkan dan pendapatan bunga dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat laba suatu bank. Penyaluran kredit kepada masyarakat mengalami fluktuasi (penurunan dan kenaikan) yang disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran. Penurunan kredit yang disebabkan oleh faktor permintaan adalah sesuatu yang sangat
wajar apabila te1jadi pada saat resesi, terutama karena masih lemahnya aktifitas investasi. Disisi penawaran, penurunan krcdit clisebabkan olch turunnya kemauan bank untuk memberikan pinjaman pada tingkat suku bunga yang berlaku. Faktor yang dap'.lt menyebabkan menurunnya keinginan untuk memberikan kredit dapat bersumber dari faktor internal bnnk maupun faktor eksternal. Faktor internal seperti rendahnya kualitas aset pcrbankan, tingginya ]credit macet clan anjloknya modal perbankan. akibat depre:;iasi clan marjin suku bunga negatif menurunkan kemampuan bank untuk rnemberikan pinjarnan. Dari sudut eksternal, terutama menunmnya tingkat kelayakan kreclit dari debitur akibat lemahnya konclisi keuangan perusahaan menyebabkan bank mengurangi volume kreditnya. Oleh karena ha! tersebutlah pemberian clana dalam bentuk kredit ini ticlak lepas dari risiko ticlak kembalinya sebagian atau seluruh dana yang clitanamkan. Secara umun1 permasalah clalan1 perbankan meliputi masalah manajemen aset, liabilitis, permoclalan, kinerja dan kenaikan biaya. Manajemen aclalah factor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank, besar kecilnya bank bukan faktor yang paling menentukan. Majemen yang baik yang clitunjang oleh faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk keberhasilan bank. Sa!ah satu aspek yang perlu cliperhatikan dari scgi manjemcn adalah
balance sheet mangjement yang meliputi asse/ clan liability management artinta pengaturnn hutang clan harta secara bersama-sama (Simorangkir : 2000 clalam l Dewa N).
Aset dalam hal ini berperan penting bagi kelangsungan usaha sebuah bank. Menurut Etty dan firlano (2006) Besar kecilnya pcrnsahaan dapm dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Scmakin besar aset yang dimiliki suatu
peru~ahaan
maka semakin besar pula ukuran perusahaan
tersebut. Menurut teori ketegantungan sumber daya, ukuran perusahaan merupakan
faktor
organisasi
terpenting
yang
mempengaruhi
prilaku
perusahaan dalam merespon lingkungan banmya. Pernsahaan besar akan le"oih inovatif karena kemampuannya untuk menaggung resiko yang lebih besar (Arifinjohan, 2002). A set perusahaan berada pad a posisi neraca dim an a m encerminkan kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam berbagai bentuk. Aset yang dimiliki suatu bank terdiri atas kas, giro pada bank lain, giro pada BI, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna usaha, aktiva lain-lain. Penelitian yang telah dilakukan oleh Hartono rlan Nairn (l 998) dalam I Dewa Nyoman Bandera (2007) yang meneliti tentang pengaruh ukuran terhadap profit yang diukur dengan ROA memmjukan bahwa semakin besar suatu perusahaan, berarti semakin banyak dana yang digunakan untuk operasi perusahaan, sehingga dengan demikian pen:sahaan clapat menghasilkan laba yang besar pula. Selain itu perusahaan besar merupakan subjek dari tekanan politik sehingga jika perusahaan melaporkan laba ya_ng berlebihan akan dicurigai oleh politikus bahwa nernsoh"""
tMc~h"' '"""' --- -"'
'
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh I Dewa Nyoman Bandera (2007) mengenai faktor-faktor yang mempengamhi profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan mengwrnkan rasio profitabilitas ROA menunjukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset mempunyai pengaruh negatif terhadap profit. Sehingga dalam ha! ini jika ukuran perusahaan makin besar maka profit yang diperoleh akan makin sedikit karena risiko yang ditanggung bank cukup besar. Besar kecilnya suatu pemsahaan dapat ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa ukuran perusahan juga berpcngaruh terhadap profitabilitas pemsahaan, dalam ha! ini dengan melihat total aset yang dimiliki. Imam Subaweh (2006), dalam penelitiannya tentang pengaruh modal bank, dana pihak ketiga, kredit yang disalurkanyang diukur dengan LDR dan efisiensi operasinal terhadap profitabilitas yang diukur dengan R.OA menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian kredit kepada masyarakat yang diukur dengan LDR dengan profitabilitas yang diukur dengan ROA dengan menggunakan a]at analisis:iya adulah regresi linier berganda. Margo Mulyono (2003), dalam penelitiannya tcntang oengaruh cash ratio,
loan deposil ratio dan capital aset ratio terhaclap profitabilitas yang cliukur dengan ROA menunjukan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh yang
-
·:
signifikan terhadap ROA. Alat analisis yang digunakan dalam penclitian ini adalah regresi linier berganda. Hesti Werdanigtyas (2002), dalam penelitiannya
t~ntang
faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas bank take over pramcrger di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa secar:i. parsial LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Penelitian tentang pengaruh pendapatan bunga terhadap profitabilitas juga dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) memmjukan ildanya hubungan positif antara pendapatan bunga dengan Return on Asset (ROA) pada bank-bank umum swasta nasional. Dalarn penel.itiannya te:.;:nik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana dan hannya menganalisis data satn tahun yakni tahun 2002. Penelitian lain juga dilakukan oleh Rina Nm111ila (2006) yang meneliti pengaruh jumlah kredit yang disalurkan dan
p~ndapatan
bunga terhadap
profitabilitas pada industri perbankan dengan menggunakan metocle r<:gresi linier bergancla dengan
menggunakan
rasio
ROE scbagai
alat ukur
profitabilitasnya. Basil penelitian ini menyimpulkan bahwa terclapat p•cngaruh antara jumlah kredit yang clisalurkan terhaclap profitabilitas bank sedangkan pendapatan bunga tidak berpcngaruh tcrhaclap profitabilitas bank, scclangkan pengujian secara bersama-sama menunjukan ada pengaruh antma jumlah pemberian kreclit clan pendapatan bunga terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas mengenai garnbaran kondisi perbankan dan dampaknya bagi pembangunan ekonomi, nampaknya pernberian kreclit clapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan suatu usaha. Selain itu dengan pemberian kredit bank juga akan rnemeperoleh kc1111tungan yang cliperoleh clari penclapatan bunga alas kreclit yang clisalurkannya. Selain itct aset jnga tidak kalah penting peranannya bagi kelangsungan usaha sebuah bank, cla!am hal ini ukuran perusahaan dapat clilihat dari total asr.t yang cimilikinya. Setelah melihat beberapa pcrmasalah:m tersebut diatas akhirnya menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jumlah kredit yang disal urkan kepacla masyarakat yang diukur clengan LDR, penclapatan bunga dan ukuran pcrusahaan yang diukur dari total aktiva terhaclap profitabilitas pacla inclustri pcrbankan. Dalam penelitian kali ini penulis mcngacu pacla penc\itian yang tclah dilakukan oleh Rina Nurmila (2006). Bebecla dengan penelitin sebelumnya, analisis ini lebih mengembangkan jumlah variabel yang diteliti serta perbeclaan tahun penelitian clan juga jumlah bank yang clijaclikan objek penelitian. Untuk lebih jelasnya akan cliuraikan sebagai berilrnt: I. Sampel penelitian, peneliti mengarnbil beberapa perusahaan perb&nkan yang telah terclaftar di Bursa Efek Indonesia clan yang telah mengeluarkan laporan keuangannya. Penelitian kali ini mengambil data terbaru yakni tahun 2003-2006. 2. Variabel penelitian, clalam penelitian kali rn1 peneliti menambah satu
dengan total aktiva, sedangkan penelitian sebelumnya mcnggunabtn dua variabel inclpenden yakni Pemberian krcclit clan Pcnclapatan bunga. 3. Peneliti sebelumnya mcnggunakan rasio ROE sebagai variabel depcnclen untuk mengctahui tingkat profitabilitas, scclangkan dalam penelitin kali ini peneliti menggunakan ROA sebagai Variabel clepenclen untuk mengetahui tinggkat profitabilitasnya. Pengembalian aset cligunakan karena selain merupakan ukuran profitabilitas bank, rasio ini juga clapat menjacli indikator efisiensi manajerial bank yang menginc!ikasikan kemapuan manajemen c!alam mengelola aset untuk memperoleh kc11ntungan (Imam Subaweh, 2006: 159) Adapun pertimbangan mengapa peneliti meng&mbil perusahaan perbankan sebagai sampel adalah perusahaan perbankan merupakan satu-satunya badan usaha yang menghimpun c!ana Clari masyarakat clan menyalurkannya kepada masyarakat. Selain itu aclanya perusahaan pcrbankan juga diharapkan akan dapat mcningkatkan taraf hiclup masyarakat clcngan mcmbcrikan modal usaha yakni dengan pemberian kredit atau pinjaman terhadap kreclitur.
B. PERUMUSAN MASALAI-l Berdasarkan latar belakang tcrscbut, maka pcrurnusan mascilah dcilam pcnclitian ini adalah scbagai bcrikut: a. Apakah jumlah krcclit yang disalurkan yang
diukur clcngan LDR,
pcndapatan bunga dan ukuran pcrusaha:m yang clinkur clcngan total aktiva
berpengaruh seeara signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan Return on Ase/ atau ROA? j
b. Variabel independen manakah yang paling dominan. mempcngaruhi
'
ROA? '
/./
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN l. Tujuan penelitian: a. Menganalisis pengaruh jumlah krcdit yang disalurkan yang diukur dengan LDR, pendapatan bunga ·dan ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan Return on Ase/ atau ROA b. Menganalisis variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap profitabilitas perbankrm berdasarkan ROA. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti, yaitu menambah pengetahuan peneliti tetang seberapa besar pengaruh pemberian Ju-edit, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan
dapat
mempengaruhi
besar
J<ecilnya
profitabilitas
perusahaan b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan clapat berguna bagi pengembangan penelitian selanjutnya clalan1 bidang pcrbankan dimasa yang akan datang c. Bagi pihak bank, penelitian ini dapal digunakan sebagai bahan masukan untuk merencanakan perbaikan kine-:ja bank khnsusnya dalam meningkatkan laba bank.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.KREDIT
Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1999, yang dimaksud dengan bank adalah "badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarafhidup rakyat banyak". Dari pengertian tersebut diatas dapat dijelaskan secara lebih luas bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam biclang keuangan, artinya aktivitas bank selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas
perbankan
yang
pertama
adalah
menghimpun
dana,
maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan menberikan imbalan balas jasa kepada sipenyimpan dana, balas jasa yang diberikan bisa berupa bunga bagi hasil, pelayanan atau balas jasa lainnya. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka dana tersebut diputar kembali dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit. Dalam pemberian kredit ini juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit yang berbentuk bunga dan biaya administrasi.
Dalam hal ini keuntungan utama dari bisnis perbankan diperoleh dari selisih bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan dengan bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan (Kasmir, 2005:25). 1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa latin atau Yunani yang berarti Crederu atau Credetum atau kepercayan. Orang atau baclan yang memperoleh kredit
merupakan orang atau baclan yang dipercaya oleh orang atau badan lain untuk menerima suatu sebagai pinjaman sesuai dengan perjanjian bahwa pinjaman tersebut akan dikembalikan pada suatu saat (Kasmir, 2005:93). Menurut UU No. l 0 talllm 1998, kredit adalah penyccliaan uang atau tagihan yrn1g clapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa kredit merupakan pcrjanjian pinjam meminjam uang antar bank sebagai pembcri krcdit dengan nasabah sebagai debitur. Dalam hal ini bank sebagai pemberi kredit percaya kcpacla nasabahnya dalam jangka waktu yang telah disepakati akan dibayar lunas piutnng yang tciah b[lnk bcrikan dcngan in1balan bunga.
Penyaluran kredit merupakan kcgiatan usaha yang rnendominsi pcngaloksian dana bank. Penggunaan dana untuk pcnyaluran krcdit ini mencapi 70%-80'% dari volume usaha bank. Oleh karcna itu sumber utama pcndapatan bank bernsal clari kegiatan pcmbcrian krcclit dalarn bentuk
pendapatan bunga (Dahlan Siamat, 200 I :165), sehingg;a dalam ha! ini dapat diambil kesimpulan bahwa tugas pokok bank mengadakan kredit sebenarnya adalah untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan bank. 2. Unsur- Unsur Kredit Menurut Kasmir (20d! :93 ), bahwa dalam pemberian kredit terdapat unsur-unsur kredit yaitu: a. Kepercayaan, adalah suatu keyakinan pemberian kredit bahwa uang, barang dan jasa yang diberikannya akan diterimannya kembali dimasa yang akan datang. b. Waktu, adalah pemberi pinjaman dan peminjam dibatasi oleh suatu waktu tertentu. c. Risiko, yaitu bahwa pemberi kredit menimbulkan suatu risiko. Risiko ini timbul bagi pemberi kredit karena uang, barang dan jasa yang dimilikinya telah pindah kepada orang lain. d. Prestasi, adalah sesuatu yang diberikan yang dapat berupa uang, barang atau jasa. Dalam perkembangan perkreditan ini maka yang dimaksud dengan prestasi adalah uang. 3. Klasifikasi Kredit Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:185), kredit yang disalurkan sistem perbankan dapat dikelompokan atau diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:
a. Berdasarkan Jangka Waktu (Maturity)
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kredit dapat dikelompokan menjadi: I). Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah !credit yang hams dilunasi dalam waktu setahun atau kurang. 2). Kreditjangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang hams dilunasi dalam jangka waktu satu san1pai dengan tiga tahun. 3). Kreditjangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang hams dilunasi dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun, bahkan lebih. b. Berdasarkan Jaminan (Collateral)
Berdasarkan ada atau tidaknya jaminan, kredit dapat dikelompokan menjadi: I). Kredit dengan jaminan (Secured Loan) Kredit dengan jaminan dalah kredit yang disertai dengan jamin atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah peminjam (debitur). Bentuk-bentukjaminan dapat bernpa harta berwujud seperti tanah dan bangunan. 2). Kredit tanpajaminan (Unsecured Loan) Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan) dapat diberikan kepada seseorang atau pemsahaan tertentu dengan
beberapa alasan. Yang
pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Yang kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga dapat diberikan kepada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Namun pemberiannya hams sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan sangat berisiko. c. Berdasarkan Segmen Usaha
Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat digolongkan menjadi : I ) . Kredi t pertanian Kredit pertanian adalah kredit yang disalurkan kepada sektor usaha pertanian, seperti pertenakan dan perkebunan. 2). Kredit industri Kredit yang disalurkan kepada sektor inclustri dan yang untuk industri kecil dan rumah tangga, tetapi ada juga untuk industri besar. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri umumnya lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian. 3). Kreditjasa Kredit jasa adalah kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik untuk UKM maupun besar.
d. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, !credit dapat dikelompokan mejadi: I). Kredit komersial Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang ushanya adalah perdagangan, contoh kredit komersial adalah kredit untuk usaha pertokoan dan kredit ekspor. 2). Kredit konsumtif Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau kebutuhan-kebutuhan konsumtif. 3). Kredit produktif Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah. e. Berdasarkan Penggunaan.
Berdasarkan penggunaanya, kredit dapat digolongkan menjadi : I). Kredit modal kerja Kredit modal kerja pada prinsipnya adalah kredit untuk penggunaan dana selama satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank, kemudian penggunaannya untuk membeli barang dagangan atau bahan baku selanjutnya dijual sampai memperoleh uang kas kembali (Siamat, 2004).
2. K.redit investasi K.redit investasi diberikan kepada debitur agar diapat membeli barangbarang modal maupun jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, ekspansi, reloksi, dan pendirian usaha baru. 4. Fungsi dan Tujuan Kredit
Menurut Hasibuan (2004:88), fungsi pemberian kredit bagi masyarkat antara lain: a. Menjadi
motifator
dalam
peningkatan kegiatan
pendapatan dan
perekonomian b. Memperluas lapangan keija bagi masyarakat c. Meningkatkan semangat berusaha masyarakat d. Memperbesar modal perusahaan Menurut As Mahmoedin (1995:83), dalam pemberian kredit oleh suatu bank hendaknya dapat memberikan manfaat bagi bank antar lain: a. Untuk memperoleh pendapatan b. Untuk menciptakan jasa lain c. Untuk pengembangan usaha bank d. Untuk mengenal berbagai usaha yang dibiayainya. Menurut Sinungan (1992: 162) kredit dapat memberikan fungsi: a. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang b. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
e. Kredit menimbulkan kegairahan masyarakat f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan g. Kredit dalah juga sebagai alat hubung ekonomi intemasional Dari berbagai pendapat tentang fungsi kredit diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kredit memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian, baik berperanan bagi perusahaan perbankan itu sendiri, mayarakat dan juga pemerintah. Selain memiliki fungsi yang sangat penting, kredit juga memiliki tujuan diantaranya dalah menurut Sinungan (1992: 162) t1ejnan kredit adalah untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari pemberian kredit akan menempati urutan teratas dari pola dan kebijaksanaan kredit bank. Urutan kedua dari tujuan kredit adalah keamanan bank yaitu keamanan untuk nasabah penyimpan, sehingga untuk kumulasi kredit bank akan menambah dananya sendiri. Kredit yang safe akan meberikan dampak yang positif bagi bank sehingga kepercayaan masyarakat akan bertambah, dengan demikian tujuan yang bersifat profitability dan safety akan be1jalan beriringan. Sedangkan menurut Hasibuan (2004:88), tujuan penyaluran !credit adalah : a. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit b. Melaksanakan kegiatan opersional bank c. Memenuhi pem1intaan kredit dari masyarakat d. Menambah modal kerja perusahaan
Menurut Irmayanto (1997:33), tujuan kredit bank dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai pihak yang berkepentingan clengan kredit tersebut cliantamya yaitu: a. Kepentingan pemerintah, yaitu kredit yang bertujuan untuk mendorong pembangunan clibiclang ekonomi b. Kepentingan masyarkat, yaitu untuk mendorong kegiatan perusahaan atau usaha yang melayani kebutuhan masyarakat c. Kepentingan pemilik modal atau pengusaha, yaitu untuk memperoleh laba.
5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Menurut Mandala manurung dan Pratama Raha1ja (2004:193), untuk memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kreclit, maka prinsip 5 C:
Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Ecomomic, dapat diterapkan clalan1 analisis kredit. 1). Karakter (character)
Karakter mencakup keinginan kuat calon clebitur untuk memenuhi janji atau melunasi kewajiban sesuai jadwal, clalam kondisi baik dan buruk. Dengan clemikian clalam unsur karakter tercakup kemampuan membayar clan keinginan membayar. 2). Kapasitas (capacity) Kapasitas berkaitan dengan kemampun calon debitur untuk melunasi kredit sesuai jadwal. Penilaian kemampuan pelunasan berdasarkan analisis finansial.
3). Modal (capital) Penilaian atas modal yang dimiliki calon debitur ingin melihat kekuatan permodalan, juga komitmen dalam usaha. Makin besar modal yang dimiliki dapat merupakan indikasi makin besamya kemampuan dan komitmen dalam menjalankan usaha. Modal yang dinilai adalah modal netto, yaitu total aset atau modal yang dimiliki dikurangi dengan total kewajiban.
'~
4). Jaminan (collateral) Jaminan sangat dibutuhkan oleh bank untuk menghindari atau mengurangi risiko kerugian, bila terjadi hal-hal yang buruk dari usaha yang dikelola nasabah. Penilaian jaminan bukan hannya dari nilai finansialnya saja, tetapijuga kualitas aset yang dirniliki calon debitur 5). Kondisi Ekonomi (condition of economic) Kondisi ekonomi adalah lingkungan eksternal perusahaan yang diperkirakan mempunyai pengarnh besar terhadap keberhasilan usaha. Dalam praktik kondisi ekonomi yang paling banyak dipertimbangkan adalah kondisi ekonorni makro, baik perekonomian domestik maupun dunia. Sedangkan konsep 7 P dan 3 R yang barus diperhatikan dalam menganlisis pemberian !credit menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004: 194), adalah:
a. Konsep 7 P I). Kepribadian (personality) Tercakup dalam penilaian kepribadian calon d.ebitur adalah tingkah laku, sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi dan tindakan dalam menghadapi masalah. 2). Tujuan (purpose) Menilai tujuan calon debitur d.alam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan. 3). Prospek (prospee) Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam jangka pendek maupun panjang. 4). Pembayaran (payment) Menilai bagaimana calon debitur melunasi kredit, darimana saJa sumber dana tersebut, dan bagaimana tingkat kepastiaanya. 5). Tingkat Keuntungan (profitability) Menilai berapa tingkat keuntunganyang diperkirakan akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama makin besar atau sebaliknya. 6). Perlindungan (protection) Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang, atau asuransi.
7). Parti (party) Bertujuan mengklasifikasikan calon debitur berdasarkan modal, loyalitas dan karakternya. Penklasifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas. b. Konsep 3 R Tiga komponen dalam konsep 3 R adalah: 1). Tingkat penggambilan usaha
2). Kemampuan membayar kembali 3). Kemampuan menaggung risiko. Usur-unsur yang dibahas dalam konsep 3 R sebenarnya juga telah dibahas dalam analisis aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian kredit. Konsep 3R memeberi penekanan kepada aspek finansial dari analisis !credit. 6. Hubungan Jumlah Kredit Yang Disalurkan (LDR) ])engan Profitabilitas (ROA)
Kredit yang disalurkan merupakan indikator kemampuan bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Indikator ini berasal dari total kredit yang disalurkan dibagi dengan total dana pihak ketiga atau biasanya rasio ini disebut LOR (Loan to deposit ratio). Rasio ini diharapkan mempunyai pengaruh positif pada profitabilitas, artinya semakin besar !credit yang disalurkan semakin besar pula pengembalian yang diperoleh (Imam Subaweh, 2006:160)
Loan to deposit ratio menyatakan kemampuan ba.nk dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarkat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah maksimal adalah 110% (Kasmir, 2005:272). Rumus dari LDR adalah: LDR =Total Loan x 100%] Total Deposit Rasio LDR ini juga merupakan indikator kerawanart dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar antara 85% (Kasmir, 2005:272). Hubungan LDR dengan profitabilitas perbankan berdasarkan ROA adalah bahwa LDR merupakan salah satu faktor penting dalam menilai kesehatan bank. Batasan yang diberikan pemerintah melalui BI adalah LDR > 110% nilainya no!, sedangkan jika LDR < 110% nilainya lima. Adapun tujuan pemerintah memberikan batasan ini agar bank tidak berlebihan dalam memberikan kredit, karena kredit yang berlebihan akan mengganggu likuiditas bank dan besar kemungkinan akan terjadi hambatan dalam kewajiban pembayaran jangka pendek, misalkan suatu pihak ketiga (pihak peminjam) baik itu simpanan giro, deposito, ataupun tabungan akan menarik dananya, uang kas tidak mencukupi karena dana telah terealisasi meajadi kredit. Hal ini
bisa berakibat pada masyarakat menjadi enggan berhubungan dengan bank, sehingga hal tersebut berdampak negatif terhadap bank karena pendapatan bank akan berkurang. Pada sisi lain kekhawatiran bahwa tinggi atau besarnya kredit mengisyaratkan pula bahwa ada kredit macet yang cukup besar. Oleh karena itu dengan kelemahan LDR yang terlalu tinggi tersebut pada akbirnya akan akan berakibat terhadap penurunan profitabilitas ROA (Margo Mulyono, 2003:95). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hesty Werdanigtyas (2002) mengenai hubungan antara LDR dengan profitabilitas, menyatakan bahwa peningkatan LDR justru mengurangi profitabilitas. Peningkatan LDR disebabkan
peningkatan dalam pemberian kredit ataupun dana oleh
masyarakat yang berdampak terhadap makin rendahnya likuiditas bank yang berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akbirnya dapat menurunkan profit.
B. PENDAPATAN BUNGA 1. Pengertian Pendapatan
Diakui bahwa tujuan utama perusahaan itu adalah memperoleh laba. Laba atau profit dapat tercapai bila diperoleh pendapatan. Pendapatan ac\alah hasil prestasi suatu perusahaan yang memperoleh imbalan yang pada umumnya disebut penjualan (Hac\iwicljaya clan Rivai, 1989: 139), yang dimaksuc\
penjualan disini adalah semua transaksi penjualan baik penjualan barang atau penjualan biaya. Dari pengertian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan itu merupakan tukar (imbalan) nilai barang atau jasa. Nilai tukar dalam satuan uang yang diterima setelah dipotong dengan perhitungan yang menyangkut transaksinya sehingga dapat dimengerti bahwa pendapatan dari suatu transaksi adalah nilai nettonya. Menurut Hadiwijaya (1989:139) Bank seperti bank umum bekerja dalam bi dang: a. Penghimpunan dana dari masyarakat yang b1erupa giro, deposito dan tabungan b. Pemberian kredit yang berupa k.redit persekot dan atau rekening koran c. Pemberianjasa lainnya seperti transfer, inkaso serta safe loket danjaminan bank. Adapun sebagai imbalan dari kegiatan bidang usaha itu bank umum swasta memperoleh beberapa macam pendapatan diantaranya dalah pendapatan yang diperoleh dari usaha pemberian k.redit. Menurut Baridwan (1999) dalam Rina (2006:20), definisi dari pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan hutang atau kombinasi kedunya selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu /
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanam:ri modal (IAI, 2003:232). Pendapatan juga didefinisikan sebagai peningkatan ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli (Niswonger, 1999:45). Pendapatan merupakan kenaikan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam satu periode (Rina, 2006:20). Dari definisi tersebut dapat dikatan bahwa pendaptan dapat menyebabkan peningkatan jumlah. aktiva, dan penurunan kewajiban. Menurut Soemarso (1996) dalam Rina (2006:20), ada 4 kejadian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan saat diakuinya pendapatan, yaitu: a. Pada saat penjualan, yaitu pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pembeli b. Pada saat pembayaran diterima, yaitu pendapatan diakui pada saat pembayaran atas penjualan telah diterima c. Pada saat bagian produksi diselesaikan, yaitu pendapatan diakui dan dicatat sesuai dengan bagian-bagian kontrak yang telah diselesaikan d. Pada saat produksi selesai, yaitu pendapatan diakui pada saat produksi telah selesai.
Keempat hal tersebut adalah untuk perusahaan dagang sedangkan untuk perusahaan jasa seperli halnya bank, pendapatan diakui hanya bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir keperusahaan. Bank akan mengakui pendapatan apabila clari pendapalan tcrsebul bcnm-bcnar lclah dilcri!lla pcrusahaan. Khusus untuk jasa pcrbankan, !llenurut Hasibuan (2004), penclapatan bersumber dari:
a. Bunga kreclit yang clisalurkan olch bank b.. Ongkos-ongkos lalulintas pembayaran c. Penjualan buku eek, bilyet giro, setoran clan bilyet deposito d. Safe deposirs box
e. Komisi clan provisi
f
Call money markel
g. clan lain-lain Dari
pcngcrtin-pcngertian penclapatan tersebut
cliatas
rnaka clapat
disirnpulkan bahwa pendapatan merupakan penerirnaan yang dihasilkan dari kegiatan usaha. Pendapatan ini akan menjadi laba apabila telah clapat menutupi pengeluaran-pengeluaran clalam rangka menjalankan operasi usahanya, atau dengan kata lain laba diperoleh apabila pendapatan yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Dalam ha! ini penclapatan dapat mengkibatkan kenaikan kekayaan atau harta, clan pcndapatan juga clapat rncngakibatkan penurunan kewajiban apabila sebagian pendapatan yang diperoleh itu digunakan untuk mernbayar lmtang perusahaan.
2. Pengertian Bunga Menurut Sukirno (2004:377), bunga diartikan sebagai pembayaran atas modal yang dipinjamkan dari pihak lain. Bunga juga didefinisikan sebagai suatu balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh debitur kepada kreditur (Hasibuan, 2004: 18). Dari definisi diatas jelas bahwa bunga merupakan beban yang harns ditanggung oleh pihak peminjam sehubungan dengan penggunaan sejumlah uang. Namun bagi pihak pemberi pinjaman bunga ini merupakan pendapatan atas pemberian jasa kredit. Dalam ha! ini dapat diketahui bahwa bunga merupakan ha! yang penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kredit. Bunga bagi pihak bank bisa menjadi biaya yang barns dibayarkan kepada pihak penabung, tetapi dilain pihak bunga juga dapat merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur atas kredit yang telah diberikan (Rina 2006:22). Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan tingkat bunga kredit menurut Sukimo (2004:390) adalah: a. Perbedaan Risiko Salah satu pertimbangan bank bank dalam menentukan tingkat bunga yang akan dibebankan kepada para peminjam adalah risiko dari pemberian pinjaman. Kepada nasabah atau badan usaha yang telah lama berkembang dan lebih sedikit risikonya, pihak bank akan membebankan tingkat bunga yang lebih rendah sedangkan untuk usaha yang kemungkinan risikonya lebih tinggi akan dibebankan tingkat bunga yang lebih tinggi.
b. Jangka Waktu Peminjaman Jangka waktu peminjaman merupakan pertimbangan kedua dalam penentuan tingkat bunga. Semakin lama jangka wak:tu peminjaman maka semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar, salah satu sebab dari kedaan ini adalah karena risiko yang ditanggung peminjam akan semakin besar apabila jangka waktu pinjaman bertan1bah panjang. Sebab lain adalah karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama, selain itu para peminjam bersedia membayar bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai waktu yang cukup lama untuk mengembalikan pinjan1annya. c. Biaya Administari Pinjaman Dalam ha! administrasi pinjaman, untuk jumlah pinjaman yang berbeda akan dikenakan biaya administrasi yang berbeda pula. Jika diukur dari sudut administrasi, untuk pinjaman yang jumlahnya sedikit akan menekan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman yang lebih besar. Berdasarkan pada pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang lebih sedikit jumlahnya akan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi. Selain dari beberapa faktor diatas, menurut Siamat (2004: 132), ada beberapa faktor lain yang dapat menentukan tingkat suku bunga, yaitu: a. Jangka Waktu Pinjan1an Semakin panjang jangka waktu kredit, maka akan semakin tinggi tingkat bunga kredit yang dibebankan oleh bank kepada nasabah
b. Jaminan Kredit Jaminan merupakan alat pengaman terhadap kemungkinan tidak mampunya debitur melunasi kredit yang diterimanya sesuai dengan perjanjian. Penentuan tingkat bunga sangat dipengaruhi oleh sifat jaminan yang diserahkan debitur. Dengan jarninan yang nilainya proporsional, sifatnya mudah dijual serta nilainya tidak mengalami penurunan maka tingkat bunga yang dibebankan oleh pihak bank kepada debitur relatif lebih rendah. c. Reputasi Perusahaan Kondisi perusahaan dapat mempengaruhi penentuan tingkat bunga. Debitur yang mempunyai reputasi yang baik atau tinggi akan dibebankan tingkat bunga yang rendah, sedangkan untuk debitur yang reputasinya rendah akan dibebankan bunga yang lebih tinggi karena kemungkinan memiliki risiko yang lebih tinggi. d. Hubungan Baik Debitur yang mempunyai hubungan baik dan selalu memberikan keuntungan bagi bank akan dibebankan tingkat bunga yang rendah dibandingkan dengan debitur biasa. e. Jaminan Pihak Ketiga Debitur yang memiliki jaminan yang diberikan oleh pihak ketiga baik oleh bank lain maupun perusahaan lain yang cukup kredibel akan meningkatkan kepercayaan dan keyakinan bank terhadap debitur yang
bersangkutan sehingga mempengaruhi keputusan penentuan tingkat bunga kredit. 3. Hubungan Pendapatan Bunga Deugan Profitabilitas
Kredit merupakan sumber pendapatan utama bagi bank dikarenakan akan memperoleh pendapatan bunga yang dibayarkan oleh peminjam. Melalui pendapatan bunga tersebut bank akan dapat membiayai seluruh kegiatannya baik operasional maupun non operasional serta dapat menjalankan fungsinya, maka spread bank yaitu seiisih bunga kredit dengan bunga simpanan harus selalu dalam posisi full positif dalam artian pendapatan bunga kredit lebih besar dari beban bunga simpanan (Wayan, 2007:32-44). Menurut Niswonger (1999: 15) pendapatan bunga diartikan sebagai uang yang diterima dari bunga simpanan. Jadi pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari pinjaman yang diberikan kepada debitur. Pendapatan bunga terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan lain yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit. Pendapatan buga merupakan pendapatan yang diperoleh dari bunga yang dibebankan oleh pihak bank kepada pihak peminjam (Rina N, 2006:26). Menurut Hadiwijaya (1989: 154) pengakuan pendapatan bunga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Pengakuan pendapatan bunga kredit oleh bank atas dasar accrual basic, mempunyai kriteria yang terdiri dari:
I). Penyajian laporan keuangan nampak agak komplek
2). Pengakuan pendapatan yang mendahului saat diterimanya dan dilakukan dengan adjusting entries 3). Harns memperhitungkan biaya-biaya yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan kendati biaya tersebut dilakukan dengan estimasi 4). Adanya kekurang pastian dalam kesanggupan menghadapi pendapatan karena kenyataannya pendapatan yang dimaksudkan masih belum diketahui. b. Sedangkan pengakuan pendapatan bunga kredit atas dasar cash basic mempunyai kriteria: I) Mudah untuk ditelusuri 2) Dicatat pada saat uangnya diterima yang dengan sendirinya dapat mengeliminasikan bunga yang belum diterima 3) Tidak menyulitkan dalam menghadapi kewajiban pajak, dengan cara menunda penggunaan pendapatan. 4) Biaya penagihan yang berkaitan dengan pendapatan dapat diperhitungkan saat pembayaran
dit1~rima
walaupun biaya
tersebut belum dibayar. Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup suatu usaha. Menurut Lipsey (1990 : 257 ) , profit atau keuntungan adalah pendapatan yang diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang maupun
produk jasa yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam membiayai produk barang maupun produk jasa terse but. Dari berbagai pendapat tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, pendapatan bunga yang diterima oleh bank dari pemberian jasa pembiayaan atau kredit, dari sejumlah pendapatan tersebut bank dapat memperoleh keuntungan atau profit.
C. UKURAN PERUSAHAAN
I. Pengertian Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai ukuran bcsar kecilnya suatu perusahaan tersebut (Daniel Tulasi, 2006:366-375). Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi. Scmakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu (Ardi dan Lana, 2006) Menurut Etty dan firlano (2006) Besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahmm maka semakin besar pula ukuran perusahaan tcrscbut. Asct perusahaan bcrada pada posisi ncraca dimana mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam berbagai bcntuk. Dalarn pcrusalrnan perbankan untuk mcngetahui besarnya ukuran perusahaan dapat rncl1hatjurnlc1ii total aset yang dimiliki. Asct yang dimiliki suatu bank terdiri atas kas, giro pada bank lain, giro pada BI, pencmpatan pada bank lain,
surnt-surat berharga, krcdit yang diberikan, penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna usaha, aktiva lain-lain. ~.
I!uhung;111 {lknran Pcrusahaan l)cngan Profitabilita.s
Agnes Sawir (2004: 102), ukuran perusahaan mcnggambarkan bcsar kccilnya suatu perusahaan yang dapat ditunjukkan oich total aktiva, jumlah penjualan,dan rata-rata tingkat penjualan. Perusahaan yang mapan dm1 bcsar memiliki akses yang muclah menuju pasar modal, apabil.a ukuran perusahaan makin meningkat perusahaan akan . ekspansi sehingga akan banyak mcngeluarkan (invesatasi) modal kcrja schingga selama proses ekspansi profit akan renclah. Nairn ( 1998) dalam I Dewa (2007) semakin besar suatu perusahaan semakin bcsar dana yang digunakan untuk menjalankan opcrasi perusahaan, dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula. Menurut teori sinyal profitabilitas merupakan salah satu informasi yang cliperlukan oleh pihak luar untuk menilai kemampuan clari manajemen untuk menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Aktiva perusahaan ym1g tinggi merupakan sinyal bahwa perusahaan going concem, perusahaan yang going concern adalah perusahaan yang dapat menghasilkan profit
yang
stabil. Aclapun perbangkan mengalokasikan sumbcr-sumbcr dananya kcdalam aset yang produktif yaitu melalui kegiatan pokoknya scperti pcnyaluran kredit, menginvestasikan dananya kcdalam surat-surat bcrharga dan melakukan jasa-jasa kcuangan lainnya untuk mcmpcrokh pcnclapatan usaha
yang optimal. Dengan memperoleh pendapatan usaha yang seoptimal mungkin, maka secara langsung bank akan memperoleh laba yang semakin besar pula jika diimbangi dengan pengelolaan manajemen yang baik. Dalam penelitian lain yang dilakukan I Dewa (2007), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEJ, adapun hasil dari penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Hal ini disebabkan karena semakin besar perusahaan maka semakin besar pula risiko yang ditanggungnya. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan yang besar tidak menjamin profit yang dihasilkan akan besar pula, karena semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula risiko yang dihadapi perusahaan j ika perusahaan tidak bisa mengelola manajemennya dengan baik
D. PROFITABILITAS
1. Pengertian Profitabilitas
Mandala Manurung (2004:209) mendefinisikan profitabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Sri Sudarsi (2002:79) menyatakan profitabilitas adalah merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
Laba menurut konsep akuntansi adalah selisih antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan pada periode yang sama, pengukuran laba dapat dilihat dari pendapatan sebelum dipotong pajak (Etty M dan firlano 2006: 110). Menurut Denda wijaya (200I:119) rasio profitabilitas bank adalah alat untuk menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan yang bersangkutan. Selain itu profitabilitas didefinisikan sebagai kemampuan bank dalam menghasilkan laba (Hasibuan, 2004:104). Profitabilitas memberikan info1masi yang penting bagi pihak diluar perusabaan untuk melihat efisiensi perusahaan yang dilakukan oleh manajemen.
Manajemen
adalah
faktor
utama
yang
mempengaruhi
profitabilitas bank besar kecilnya bank dan lokasi bank bukan faktor yang paling
menentukan.
Sawir
(2004:31)
mengungkapkan
tujuan
rasio
profitabilitas adalah untuk mengetahui kemampuan bank dalam menganalisa laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional usahanya. ' Dari berbagai pendapat diatas, dapat diketalmi bahwa rasio profitabilitas adalah suatu alat untuk mengukur keefektivan clan kesuksesan manajemen dalam menghasilkan suatu laba pada suatu periode tertentu/Profitabilitas suatu bank dapat diketahui dengan menganalisa laporan keuangannya, dan dari hasil analisa tersebut akan dapat tercermin kemampuan bank dalam memperoleh laba.
2. Rasio-Rasio Profitabilitas Sawir (2004, 31-33) ada beberapa indikator untuk mengukur ras10 profitabilitas yaitu :
1. Gross Profit Margin Gross Profit Margin adalah persentase dari sisa basil penjualan setelah dikurangi harga pokok penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Adapun rumus yang digunakan adalah :
Gros Profit Margin = Laba Kotor Penjualan
J
2. Operating Profit Margin Operating Profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh dari tiap penjualan sebelum dikuragi biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi
Operating Profit A1argin semakin disukai
perusahaan. Rumus Operating Profit margin adalah :
Operating Profit Margin= Laba Usaha Penjualan 3. Net Profit Margin Net Profit Margin mengukur persentase penjualan setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya. Semakin tinggi rasio ini semakin baik. Rumus Net Profit Margin adalah
Net Profit Margin= Laba Bersihl Penjualan
J
4. Return On lnvesment Return On invesment mengukur keseluruhan efisiensi manajemen dalam
menigkatkan profitabilitas perusahaan melalui aset yang tersedia. Semakin tinggi rasio ini maka perusahaan semakin baik. Rumus Return On lnvesment adalah : Return On lnvesment = Laba Bersih Investasi 5. Return On Equity
Mengukur kepemilikan investasi dalam perusahaan yaitu pada ekuitas. Umumnya, semakin tinggi ROE maka semakin baik keadaan perusahaan. Rumus Return On Equity adalah : Return On Equity = Laba Bersih Modal
I
_J
6. Return On Asset Mengukur kemampuan manajemen bank dalam mendapatkan profitabilitas dalam managerial efisiensi secara umum. Rum us Return On Aset adalah : Return On Asset = Laba bersih Total Aset
Menurut Margo M dan Nurdin K (2003:94), ada beberapa cara untuk mengukur profitabilitas, tetapi dalam penelitian ini digunakan ROA mengacu pada surat edaran BI No. 26/5/BPPP perihal tata cara penilaian
tingkat kesehatan bank umum, mengemukakan bahwa untuk mengukur tingkat kesehatan bank dari sudut rentabilitas salah satunya adalah dengan melihat posisi ROA. Dengan demikian ROA mernpakan pengukuran kemampuan
pernsahaan
secara
keseluruhan
dalam
menghasilkan
keuntungan dengau jumlah keselurnhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.
E. PENELITIAN SEBELUMNYA Penelitian yang dilakukan oleh Imam Subaweh (2006), yang meneliti tentang kinerja bank umum sebagai lembaga intermediasi lembaga keuangan di Indonesia. Variable independent yang digunakan adalah modal bank, dana pihak ketiga, kredit yang disalurkan yang diukur deng:m LOR dan efisiensi operasional, sedangkan variable dependen yang digunakan adalah Return on
Asel (ROA) dan Return on Equity (ROE), dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara efisiensi operasiona.l dan penyaluran kredit yang diukur dengan LDR kepada masyarakat terhadap profita.bilitas yang diukur dengan ROA dan ROE. Penelitian yang dila.kukan Rina. Nurmila. (2006), yang meneliti tentang pengaruh jumlah kredit yang disa.lurkan da.n pendapatan bunga terhadap profitabilitas
pada
industri
perbankan,
dengan
menggunakan
rasio
profitabilitas ROE dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi tinier berganda. Hasil dari penelitiam1ya adalah terdapat pengaruh antara
jumlah kredit yang disalurkan sedangkan pendapatan bunga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Pengnjian secara bersama-sama menunjukan ada pengaruh
antara pemberian
kredit
dan
pendapatan
bunga terhadap
profitabilitas bank. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang meneliti tentang pengaruh pendapatan bunga dengan ROA pada bank umum swasta nasional, dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi sederhan dengan hasil bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Isma Wahyuni (2001) dalam Rina (2006:5) tentang pengaruh pemberian kredit terhadap profitabilitas pada bank umum swasta nasional menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian kredit dengan profitabilitas. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah dengan menghitung ROA. Analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Penelitian yang dilakukan oleh Margo Mulyono (2003 ), yang meneliti tentang pengaruh cash ratio, loan to deposit ratio (LDR} dan capital aset ratio (CAR) terhadap profitabilitas bank go publik di Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash ratio dan loan to deposit ratio (LDR). Rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dengan
alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Penelitian yang dilakukan Hesti Werdaningtyas (2002), tentang faktorfaktor yang mempengaruhi profitabilitas bank take over pra merger di
Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah pangsa aset, pangsa dana pangsa kredit, CAR dan LDR sedangkan variabel dependen yang digunkan adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA. Penelitian tersebut menggunakan metode regresi linier berganda. Adapun basil dari penelitian tersebut
adalah
secara
bersama-sama
variable
independen
tersebut
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian Mudrajat kuncoro (1997) dalam Hesty (2002) yang meneliti tentang peluang dan tantangan merger bank BUMN di Indonesia dengan menggunakan jumlah aset, CAR dan LDR sebagai variabel independen dan profitabilitas yang diukur dengan ROA sebagai variabel dependen dengan mengunakan metode regresi sebagai metode penelitianya. Hasil dari penelitian menunjukan
bahwa
variabel
aset
dan
CAR
berpengaruh
terhadap
profitabilitas, sedangkan LDR justru mengurangi profitabilitas ha! ini mengisyaratkan
bahwa
tantangan
utama
dilakukan
merger
adalah
kemungkinan terjadinya akumulasi dana yang cukup besar yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam menyalurkannya. Penelitian yang dilakukan Khusnul Khotimah (2005), tentang pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas pada BNI 46 cabang ITB Bandung dengan periode pengamatan 2000-2004. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, sedangkan untuk
memperoleh data
menggunakan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan adanya
hubungan positif dan signifikan antara besarnya jumlah kredit yang disalurkan dengan besarnya profitabilitas yang didapat oleh bank. Penelitian yang dilakukan I Dewa Nyoman Bandera (2007), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan variabel yang digunakan adalah struktur finansial, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Rasio profitabilitas yang dipakai adalah ROA dengan metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur denganROA. Penelitian yang dilakukan oleh Nairn (1998) dalam I Dewa Nyoman Bandera (2007), yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusaha terhadap profitabilitas, yang hasilnya adalah semakin besar suatu peusahaan berarti semakin banyak dana yang digunakan untuk operasi perusahaan sehingga dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditunjukan oleh total aktiva jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva.
F. KERANGKA BERFIKIR Bank merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkallllya kepada masyarakat. Tujuan utama dari usaha bank adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya, adapun keuntungan bank diperoleh dari adanya pendapatan bunga yang diperoleh dari pemberian kredit. Untuk
dapat
meningkatkan
pendapatan,
pihak
bank
berusaha
memaksimumkan pemberian !credit kepada masyarakat. Namun hal ini memerlukan prosedur yang tepat, dalam hal ini bank tidak bisa begitu saja memberikan kredit kepada nasabah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya risiko kredit macet. Penelitian yang dilakukan oleh Margo Mulyono (2003), yang meneliti tentang pengaruh cash ratio, loan to deposit ratio (LDR) dan capital aset ratio (CAR) terhadap profitabilitas bank go publik di Indonesia. Hasil penelitiallllya menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash ratio dan loan to deposit ratio. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dengan alat
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang meneliti tentang pengaruh pendapatan bunga dengan ROA pada bank umum swasta nasional, dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi sederhan dengan hasil bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.
Selain dari pendapatan bunga yang diperoleh bank dari hasil pemberian kredit, keuntungan lain dapat diperoleh bank dapat dilihat dari ukuran perusahaan, dalam ha! ini ukuran bank bisa dilihat dari jumlah atau total aset yang dimiliki oleh bank tersebut. Jika aset perusahaan berada pada posisi neraca maka mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam berbagai bentuk. Aset yang dimiliki suatu bank terdiri atas kas, giro pada bank lain, giro pada BI, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna usaha, aktiva lain-lain. Penelitian yang dilakukan I Dewa Nyoman Bandera (2007), yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan variabel yang digunakan adalah struktur finansial, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Rasio profitabilitas yang dipakai adalah ROA denga.n metode yang digu.nakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur denganROA, Oleh karena ha! tersebut diatas peneliti dalam penelitian kali ini ingin membuktikan pengaruh pemberian [credit, pendapatan bunga dan ukura perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t untuk memperoleh apakah ada pengaruh atau tidak secara parsial dalam analisis pemberian kredit, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur
dengan ROA. Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara bersama-sama ada pengaruh atau tidak dalam analisis pemberian kredit, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan menggunakan ROA, sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
secara parsial
antara variabel
dependeng dengan variabel
independen. Uji Multikolienaritas dilakukan untuk mengetahi apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t-1
(periode
sebelumnya), sedangkan uji heterokedastisitas dilakuka.n untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan kepengamatan lain atau tidal( terjadi ketidaksamaan varians. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada skema berikut:
Bursa Efek Indonesia
r
Perusah:wn Perbankan yang terdaftar di BEi Periode 2003-2006
·---~-----[~
I 1 -
Lapora!Keuangan
Variabel lndcpcndcn: Pcrnberian Krcdit yang diukur dcnga LDR (X1) l'endapatan Bunga (X 2) -------
f----~-DJ.
J
-J-
Variabcl Dependen: Profitabilitas (ROA)
Ukurnn Pcrusahaan yang diukur dcngan Total Aktiva (X3)
---
~--_]'
_____,
Model Regresi
Uji Asumsi Klasik Regrcsi Berganda
Normalitas
Multikolienaritas
Autokorelas:CJ
I
Heterokedastisitas
Uji 1-lipotesis Regresi Berganda
Uji F Simultan .J
Uji t l'arsial
lnterprctnsi
Gambar. 2.1 Kcrnngka Pcmikiran
[ Knefisicn Dcterminad
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Variabel dalam penelitian adalah pemberian kreclit, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan merupakan variabcl independen yang secara sirnultan diharapkan dapat mempengaruhi profitabilitas berdasarkan Return on Asset (Y) sebagai variabel depcnden pada perusahaan pcrbankan di BE! tabun 20032006. Berdasarkan kcrnngka pemikiran yang telah dijclaskan maka hipotcsisnya adalah: 1. H0
~1
:
= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah kredit
yang disalurkan yang diukur dengan LOR
terhadap profitabilitas
perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial.
Ha :
~1
# 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara jurnlah kredit yang
disalurkan yang cliukur dengan LOR terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial. 2. H0
:
~2 =
0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan
bunga terbadap prolitabilitas pcrbankan yang cliukur dengan ROA secara parsial. Ha : ~ 2 # 0, terdapat pengaruh yang signifikan anlara penclapatan bunga
terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial. 3. llo : rJ.i
=
0, ticlak terclapat pengaruh yang signifikan antara ukuran
perusahaan yang cliukur clengan total aset terh~.clap profitabilitas perbankan yang diukur dcngan 1\()/\ sccara parsial.
ri 3 ic
H,, :
0, tcrclapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan
yang diukur dcngan total aset terhaclap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial. 4. H0
:
01. 02, fl.i = 0, tidak terc!apat pengaruh yang signifikan antara
pembcrian krcclit yang diukur clengan LDR, pcnclapatan bunga clan ukuran pcrusahaan yang diukur dengan total asel lerhadap profitabilitas perbankan yang diukur dcngan R01\ II,, : 01, fl2, fli i- 0, tcrdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian krcdit yang cliukur clcngan LDR, pendapatan bunga clan ukuran pcrusahaan yang cliukur dengan total asct terhaclap profitabilitas perbankan yang cliukur dengan ROA
BAB HI METODOLOGI PENELITIAN
A. RUANG LINGKUP PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini mengambil data keuangan atau laporan keuangan bank-bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2003-2006 dan yang telah melaporkan laporan keuangannya. Lokasi ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan dan dokumen lain yang berkaitan dengan bank Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas karena tujuan penelitian ini adalah meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel dependen Profitabilitas (Y) dengan variabel independen Pemberian kredit yang diukur dengan LDR (X1), Pendapatan Bunga (X2) dan Ukuran Perusahaan yang diukur dengan total aktiva (X3).
B. METODE PENGUMPULAN SAMPEL 1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Elemen adalah subjek dimana pengukuran dilakukan. Penelitian ini mengambil populasi perusahaan perbankan yang tercatat di BEI yang telah menyampaikan laporan keuangannya ke BEI pada 31 Desember mulai tahun 2003-2006.
2. Sampel Sampel merupakan elcmen-elemen populasi yang memberikan kesirnpulan tentang keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini, penentuan sampel dengan menggunakan Judmen sampling, yaitu mengambil secarn acak berdasarkan tujuan clan kriteria. Kriteria clalam penelitian ini adalah : a. Bank yang rnerupakan perusahaan go public b. Bank tersebut telah mengeluarknn laporan keuangan tahun 2003-2006 c. Bank tersebut rnemiliki ROA positif d. Bank tersebut Japoran keuangannya lengkap untuk analisis lebih lanjut l3crdasarkan kritcria tcrsd1ut tcrdapat 15 perusahaan pcrbankan yang melllc1111hi kritcria penclilinn. C. METODE PENGUMPULAN DATA
I. Sulllber da!a Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu rnerupakan data atau inforrnasi yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk laporan tahunan yang diperoleh dari publikasi tahunan. Dalam ha! ini penulis mengambil data pcrusahaan pcrbankan yang terdaftar di BE!, adapun data bersumber clari .ISX Statistik 4'" Quarter pcrusahaan yang telah cliaudit di BEi tahun dari tahun 2003-2006.
2. Metode Pengumpulan Data a. Field Research.
Penulis melakukan penelitian ketempat yang menyediakan data-data sekunder dengan langsung mendatangi pusat referensi pasar modal di BEI b. Library Research
Penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan jurnal, buku-buku, majalah dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
D. METODE ANALISIS Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda:
1. Model Analisis Regresi Linier Berganda Jika pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel variabel dependen signifikan maka dibuat model persamaan regresi linier berganda agar dapat memperjelas tinggkat pengaruh signifikan tersebut antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Untuk dapat menganalisis variabel independen (Xi, X2,X3) terhadap variabel dependen (Y), maka teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis linier berganda yang menggunakan pooling data. Dalam penelitian ini, regresi berganda digunakan
untuk mengetahui
kelinieran pengaruh secara
bersamaan antara varibel jumlah kredit yang disalurkan, pendapatan bunga
dan ukuran perusahaan terhadap variabel profitabilitas. Adapun rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = bo+b1X1+b2X2+b3X3+ e Keterangan : y
: Variabel Profitabilitas (ROA) : Konstanta : Variabel jumlah kredit yang disalurkan yang diukur dengan LDR : Variabel pendapatan bunga : Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset : Koefisien regresi masing masing variabel independen
e
: Error term
2. Uji Asumsi Klasik Untuk menunjukan hubungan antara variabel yang digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik pada model, uji asnmsi dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data Uji nonnalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel
independen atau keduannya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data nonnal atau mendekati nonnal. Menurut Ghozali (2005: 112) uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun
n"'"r n"ri ne>n<mmhilnn kenntnsan dalam uii normalitas adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi norrnalitas 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas b. Uji Multikolienaritas
Uji Multikolienaritas digunakan untuk menunjukan adanya tidaknya hubungan linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas berkorelasi sempuma maka dapat disebut dengan multikolienaritas sempuma. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolienaritas didalam model regresi adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 90 %) maka ha! ini diindikasikan adanya multikolienaritas. 2. Dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Model regresi
yang bebas multikolienaritas mempunyai nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1. c. Uji Autokorelasi
Salah satu masalah penyrmpangan asumsi pcnting dalam regresi berganda adalah autokorelasi. Autokorclasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun rl:::il:::in1 r::1nok:::iinn w::1kt11_ ~Hlnh ~nt11 nii fo1-n1:::il v:::ino n:::ilino nnn11ler 11ntnk
mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Uji
1m
teryata juga
tersedia dalam beberapa program SPSS. Dalam analisis statistik menurut Dr. Purbayu Budi Santoso, Ms dan Ashari, SE, Akt (2005:241) aturan pengujian Durbin-Watson adalah: 1. Bila d < dL : terjadi masalah autokorelasi yang positif yang perlu
perbaikan. 2. Bila dL :S d :S du : ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik 3. Bila du < d < 4 - du : tidak ada masalah autokorelasi 4. Bila 4 - du < d < 4 - dL : masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik 5. Bila 4 - dL < d: berarti ada korelasi positif d. Uji Heterokedastisitas
Dalam Bhuono Agung Nugroho (2005:62) Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
period<~
pengamatan keperiode
pengamatan keperiode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan. Dalarn ha! ini metode regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya Heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat Heterokedastisitas jika: 1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi. Bila F hitung lebih besar dari F tabel tingkat signifikasinya lebih kecil dari 5% (a: 5% = 0,05), maka hal ini menunjukan bahwa H 0 ditolak dan H1 diterima. Berarti bahwa variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian : Fhitung > F1abcl: Ho ditolak, H1 diterima Fhitung < F1abcl: Ho diterima, H1 ditolak
b. Uji Signifikan Parameter Individual (uji statistik t) Uji t di lakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial atau individual, dengan cara T111tung lebih besar Tiabcl, atau nilai signifikan T111tung < a 5%
=
0,05, maka berarti
terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria penguj ian: Thitung > T1abcl : Ho ditolak, H 1 diterima T'""'"" < T •••".. : H" diterima. H, ditolak
c. Uji Korclasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) ditujukan untuk menilai seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel-variabel dependen, maka perlu diketahui melalui adjusted R2 , jika adjusted R Square adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independent dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Nilai adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya jika nilai adjusted R square semakin mendekati angka no! berarti semakin lemah kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali 2005:83)
E.
DEFINISI
OPERASIONAL
VARIA BEL
PENELITIAN
DAN
PENGUKURAN Dalam penelitian ini opcrasional variabelnya adalah: 1. Jumlah kreclit yang clisalurkan, merupakan indikator kemampuan bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana, indikator ini berasul dari total krcdit yang disalurkan dibagi dengan total dana pihak ketiga. Inclikator ini dalam perbankan biasa disebut tingkat penyaluran kredit. Rasio ini biasa disebut LOR (Imam Subaweh, 2006: 160)
2. Pcnclapatan bunga adalah pendapatan yang diperolch dari bunga yang dibebankan olch pihak bank kepacla pihak peminjam (Rina Nurmila, 2006:26) 3. Ukuran perusahan adalah ukuran bcsar kecilnya perusahaan tersebut.
Ukuran pcrusahaan dapat c!ilihat dari total aset atau total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut (Etty
M clan Firlano, 2006) 4. Profitabilitas adalah kcrnarnpuan perusahaan dalam memperoleh laba pada
pcriode
rnana,1ernen
tertentu serta untuk mcngukur tingkat efektivitas cblam
menjalankan
operas1
perusahaannya.
Dalam
pc,11cli1i;111 bli 1111 r;1sio prolltabilitas yang digu1wlrnn ad;d;dr lle111m _.1.1.,1·e1 (flforgo Mulyono. 2003:94).
1111
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Pcnelitian 1. Sejarah lembaga keuangan perbaukan Indonesia
Sistem perbankan di Indonesia mengalami pe:rubahan yang cukup mendasar setelah diundangkannya undang-undang No. 7 Tahun 1992 dan undang-undang No. 10 tahun 1998 yang mengantikan undang-undang No. 14 tahun 1967. Undang-undang No.14 Tahun 1967 sudah tidak memadai untuk menampung komplekuya permasalahan yang timbul dari industri perbankan sejalan dengan pesatnya perkembangan sektor perbankan mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap jasa-jasa perbankan disamping kuatnya pengaruh ams globalisasi. Memasuki era 90-an perbankan Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan, ha! ini terbukti dengan adanya sekitar 400-an bank yang beroperasi. Pada era ini juga dikenal dengan adanya pasar bebas atau berlakunya sistem perdagangan dunia. Indonesia merupakan negara sedang berkembang ingin mengikuti kompetisi untuk memasuki sistem tersebut dengan menghadang risiko yang akan datang. Guna mengantisipasi perdagangan bebas tersebut pemerintah Indonesia mengambil kebijakan diberbagai sistem, salah satunya dalan1 sistem perbankan yaitu dengan memutuskan menggabungkan beberapa bank pemerintah dengan tujuan agar struktur bank menjadi lebih tangguh dan diharapkan lebih kompetitif
baik dalam skala global maupun intemasional. Disamping itu, untuk memperkuat daya saing perbankan ketentuan pennodalan minimum bagi pendirian bank baru menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah minimal sebesar Rp 3 Triliun. Sejalan dengan kebijakan diatas, untuk menyehatkan sektor keuangan dan perbankan Bank Indonesia sampai saat ini melakukan restrukturisasi disektor perbankan melalui program rekapitalisasi, pembekuan operasi bank, atau mengambil alih bank yang memang masih dapat diselamatkan se1ia
melikuidasi
sebagian
bank
yang
secara
struktural
kondisi
keuangannya sudah sulit untuk diperbaiki akibat banyaknya jumlah kredit bermasalah (Non Performing Loan) disamping itu,, bank tidak mampu memenuhi peraturan ketentuan permodalan minimum atau CAR sebesar 4% kemudian pada akhir tahun 2001 harus telah mencapai 8%.
Dengan adanya kebijakan UU No. 10 tahun 1998 dan restrukturisasi dalam perbankan, maka saat ini ada sekitar 13 8 bank yang beroperasi di Indonesia. 2. Sejarah singkat PT. Bursa Efek Indonesia Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak pemerintah Hindia Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Pendirian bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah dalam
rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang tumbuh secara besar-besaran di Indonesia. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paraler di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi dengan memperdagangkan saham dan obligsi yang diterbitkan oleh pernsahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkn program nasionalisasi pada tahun 1956. Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui pemberian fasilitas perpajakan, baik kepada perusal1aan-perusahaan yang go public maupun para investor serta lembaga-lembaga penunjang yang terkait temiasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemndian dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan yang barn pada tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena itu kemudian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar
modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final. Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan, temyata berdampak sangat positif terhadap pasar modal, karena pendaptan masyarakat pemodal menjadi berkurang, sehingga mereka cenderung mencari altematif lain dalam menginvestasikan uangnya Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditandatangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru
dibawah
Departemen
Keuangan,
kegiatan
perdagangan dan
kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar financial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEP AM). Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading Sistem (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual. Tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak jauh (remote trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar,
kecepatan dan frekuensi perdagangan. Pada talmn 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). B. Penemuan dan Pembahasan
1. Analisa Deskriptif a. Analisa Deskriptif Variabel Pemberian Kredit (LDR) Kredit yang disalurkan mempakan indikator kemampuan bank dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana, indikator ini berasal dari total kredit yang disalurkan dibagi dengan total dana pihak ketiga masing-masing bank. Indikator ini dalam perbankan biasa disebut penyaluran kredit, rasio yang biasa digunakan adalah LDR (Loan to Deposit Ratio ).
LDR sering digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank. Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya semakin kecil. Untuk mengetahui besarnya tingkat LDR dari 15 perbankan periode 2003-2006 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabcl. 4.1 Pcrhitungan Rasia LDR 15 Pcrbanlrnn Periode 2003-2006 (%} ---· 2006
'!~()
NnnHl Bank
2003
2004
2005
~
,\rtaniaga Kcncana
63,09
71,26
74,_l_L _ §4,SL __ _§_lldZ__ _
43,37
58,55
_79,96
I 2 Buann Indonesia ;-3-rl3CA.
83,03
66,23 34,33
~-1- - Danan1on
24,62
30,6
41,78
40,3
50,15
72,49
80,82
75,51
5 ----- Bil
35,03
43,62
55,3
--·-·-
Mu~aeada
77,3
73,74
82,35
7
Mandiri
41,54
51,86
49,97
8
Mega
55,61
48,8
51,25
42,7
- - - 13Nl 10 Niaga
44,09
55,12
54,24
48,98
(i
9
..
H.ata~ratn
--- 69,74 5722 _ _47,7.9__
s.5.29 _
79,67
49,9L_
48,34 49,59
-·-
50,61
72,12
85,37
85,35
84,78
81,91
11
NJSP
77,95
77,34
77,62
82, 1'1
78,77
12
Nusantara Parahvane.an
40,43
52,39
57,03
54,83
13
--- 51,17
Pan Indonesia
71,16
72,93
55,17
SQ,:!?
69,93
14
Perm ata
41,3
57,2
78,5
83,l
15
BR!
62,37
75,69
77,83
72,53
53,34
61,79
66,75
67,Q;i__ ---
Rata~rata Pcrtun1buhan Sumbcr: (BEi) Data dwlah
--··
65,03 72,11 -·
Dari tabcl diatas, tingkat LOR sangat bcrvariasi dan berfluktuasi. Tingkat LOR rata-rata dari tahun 2003-2006 tcrbesar dimiliki oleh Bank Niaga sebesar 81,91 % dari dana pihak ketiga yang ditanamkan, hal ini menunjukan bahwa Bank Niaga cukup banyak mengucurkan dananya untuk pemberian kredit. Tetapi sesuai dengan surat edaran BI No.6/23/DPDP angka ini termasuk dalam kalegori cukup likuid. Scdangkan LOR rata-rata dari tahun 2003-2006 yang tcrendah dimiliki olch BCA sebesar 34,33% clari dana pihak kctiga yang ditanamkan, ini menunjukan bahwa BCA hanya scdikit mengucurkan dananya untuk pemberian kredit dan banyak dana yang menganggur. Hal ini
menunjukan bahwa kinerja likuiditas BCA sangat baik, dan kemampuan likuiditas untuk rncngantisipasi kcbutuhan likuiditas sangat kuaL Dari tabel tersebut diatas juga terlihat ada fluktuasi LOR dari tahun ke tahun, LOR yang meningkat dikarenakan perbankan mampu rnengelola kreditnya dengan baik, sehingga kedua belah pihak merasa saling menguntungkan. Keadaan ini mengisyaratkan bahwa perbankan sudah mampu rnengawasi intermediasinya dengan baik, yaitu dengan lebih berani mengucurkan kreditnya dengan ticlak mengabaikan tolak ukur yang ditetapkan Bl tentang LOR. h. Analis:i Dcskriptif Variabcl Pendapatan Bunga Pendapatan bunga terdiri atas pendapatan bunga dan pendapatan lain yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit. Oalam ha! ini pcndapatan bungH mcrupakan pendapatan yang di perolch dari bunga yang dibebankan oleh pihak bank kepada pihak peminjam yang dibayarkan oleh peminjam. Untuk mengetahui
besarnya tingkat
pendapatan bunga 15 perbankan periode 2003-2006 Japat dilihat dari label bcrikul ini:
Tabcl. 4.2 Pcrhitungan Pcmlapatan Bunga 15 Pcrbanlrnn Pcriodc 2003-2006 (Rp Jutaan) No I
Nama Bank
Artaniaga Kencana Buana lndonesia
2
~-
3 4 5
L
7 8 9 10 11 12 13 14 15
BCA
Danarnon
-
Bil Mayapada Mandiri Mega BNI Nia ea NISP Nusantara Parahvanaan Pan Indonesia
2003 39.388 705.288 5.364.000 2.824.235 993.379 I 09.585 -· 7.765.082 609.640 4.997.20 I 893.248 447.749 54.014 1.090.542 1.l 40.26 I 8.026.755
Penna ta BR!
Rata-rata Pertumbuhan -· Sumbcr: (BEi) Data diolah
2.337.358
2004
2005
2006
Rata-rata 44.333 45.458 50.122 44.825 864.278 917.895 - ·- 1.164.459 912.980 6.624.114 7.689.247 - . 9.528.609 7.301.493 3.521.274 -· 3.655.415_ 4.641.734 3.660.665 1.614.155 1.808.461 2.203.925 1.654.980 66.064 118.492 156.203 I 12.586 ------- ---· 9.094.855 8. 129.036 9.735.139 8.681.028 877.999 737.681 745.517 742.709 ---------6.886.145 7.005.!74 7.317.772 6.551.573 1.350.049 1.708.243 2. 195.257 1.536.699 639.122 713.526 903.738 676.034 82.826 93.609 106.238 84. 172 1.081.l 03 - . 1.510.455 1.179.393 1.215.373 I.559.097 1.687.66 I 2.033 .436 1.605.I 14 11.257.627 12.436.942 13.769.759 11.372.771 3.044.089 3.188,530 - 3.737.49! -
~
1----.•
Dari label tcrscbut diatas dapat dilihat bahwa pendapatan bunga dari 15 perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dari tahun ketahun mengalami peningkatan, ha! ini mengindikasikan bahwa bank yang dijadikan sampel cukup banyak mengucurkan dananya untuk pemberian kredit, karena salah satu indikator besarnya pendapatan bunga itu adalah clipcroleh dari penclapatan bunga atas kredit yang clisalurkan. Dapal clilihat pula bahwa rata-rata pcndapalan bunga tcrbcsar dari 15 perusahaan pcrbankan periode 2003-2006 climiliki olch bank BR.I yakni sebcsar Rp l 1.3 72.771. Hal terscbut menunjukan bahwa bank BRI cukupb banyak mengucurkan clananya untuk pembcrian krcdit, schingga pcndapatan bunga yang clitcrimanya cukup banyak. Sc!ain dari pcmbcrian krcclit bank juga mempcrolch penclapatan lain yang bcrkaitan
langsung dengan pemberian kreclit sehingga pendapatan
int
pun ikut
hcrpcran dalmn pcningkatan pendapatan bunga. Scdangkan untuk rata-rata pcndapatan bunga tcrcndah dimiliki oleh bank 13ank Artaniaga Kencana yakni sebesar Rp 44.825 Hal ini bisa disebabkan mengucurkan
karena
Bank
clananya
Artaniaga
untuk
Kencana
pemberian
kredit,
hanya
sedikit
selain
sedikit
mengucurkan dana untuk pemberian kredit bank juga seclikit mcmpcrolch pcndapat dari kcgitan lain yang masih bcrkaitan dcngan pemberian kreclit seperti provisi dan komisi, sehingga penclapatan bunga yang cliperolehnyapun sedikit. c. Analisa Dcskriptif Variabcl Ukuran Pcrusahaan (Total Aktiva)
Besar kecilnya suatu bank dapat clilihat dari total aktiva yang climiliki perusahaan tersebut, semakin besar total aktiva yang dimiliki suatu perusahaan maka semakin besar pula ukuran pcrusahaan. Berikut ini aclalah perhitungan 15 ukuran perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dengan mengunakan total aktiva scbagai alat ukur perusahaan:
Tabel. 4.3 Pcrhitungan Ukuran Perusahaan (Total Aktiva) IS Pcrbankan Pcriollc 2003-2006 (Hp .Jutaan) fo
--
Nanrn Ilank Artaniaga Kencana Buana Indonesia
BCA Danarnon Bil
- ----------Ma~aeada
tv1andiri Bank ;Ylcga
-BNI -- -----~-.-
-2I
M
1 1__:"J.~~2~. . ---.---.·~------·
NISP
-- Nusantara Parahzangan
3
Pan Indonesia
~
Penna ta
5
BR!
.
RataNrata Pertu1nbuhan 1mber: (BE!) Darn d1olah
2003 1.056.431 14.335.124 132.969.372 52_680.025 348.944 23.055 2.451.137 13.859.900 13.f24.687 23.621.859 15.418.419 1.891.638 18.856.978 28.868.580 94.709.726 54.149.691,67
2004 1.092.242 16.353.680 148.750.288 57.637.257 35.794.487 2.556.260 240.505.240 18.642.817 136.066.651 30.637.555 17.801.215 2.322.727 22.963.061 31.597.908 107.040.172 57.984.102,62
2005 1.199.758 15.999.505 149.663.350 66.763.707 47.332.844 3.155_.55~
254.289.279 25. I09.428 147.108.315 41.362.277 20.006.870 2.839.666 35.757.786 34.594.195 12.277.579 64.530.540,87
2006 1.311.773 16.856.118 176.183.585 79.598.490 48.253.624 3.699c865 256.211.217 3.097.210 1.680.356 465.272 240.590 335.174 39.098.477 37.769.729 154.725.486 72.499.631,07
-··---~------- -·----~---·---·
Rata-rata
1.165.051 15.886.107 151.891.649 64.169.870 41.492.600 2.935.434 249 .204 .3 63 22.146.264 145.806.127 35.518.491 19.358.124 2.601.376 29.169.076 33.207.603 119.812.741
Berdasarkan tabcl diatas rata-rata total aktiva clari tahun ketahun terus mengalami pcningkatan, hal ini menunjukan bahwa dari tahun kctalrnn bank ynnt; dijadikan sampcl pcnclitian mcngalami pcnigkatan ukuran perusahaan. Dari table tersebut diatas pula clapat diketahui bahwa rata-rata total aktiva periodc 2003-2006 yang paling besar climiliki oleh bank Mandiri sebcsar Rp 249.204.363. Dari besarnya jumlah total aktiva terscbut clapat rnenunjukan bahwa ukuran pcrusalrnan bank Mandiri cukup besar jika dibandingkan dcngan ukuran pcrusahaan bank Jainnya yang dijadikan sampel penelitian. Sedangkan untuk rnta-rata total aktiva yang tcrkccil dimiliki olch bank Artaniaga Kencana sebesar 11.p I .165.051. Hal ini
rne>nnninl·on
bahwa ukuran perusahaan perbankan yang terkecil dari 15 perusahaan pcrbankan yang dijadikan sampel adalah bank Artaniaga Kencana. d. Analisa DcskriptifVariabcl Return
011
Asset (ROA)
Rasio Return on Asset digunakan untuk mcngukur kemampuan bank dalam mcnghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya. Dalam ha! ini ROA dapat digunakan untuk mcngukur profitabilitas yang dicapai oleh 15 perbankan yang menjadi objek penelitian, berikut adalah hasil perhitungan ROA 15 perbankan: Tabcl. 4.4 Pcrhitungan ROA 15 Pcrbankan Peri ode 2003-2006 (%) No
Nama Bank Artaniaga Kencana
2003
2004
2005
2006
Rata-rata
I
1,7
1,58
1,52
1,4
1,55
2
Buana Indonesia
2,31
2,66
3,13
3,47
3
BCA
2,6
3,21
3,44
3,8
3,26
4
Danan1on
3,29
5,94
4,26
._l~:_I__
__ _l,97 __
0,76
2,37
1,7 -- _1,43 0,84 ._l_,~:5__
~--
5
--
Bil
6 _Mayapada_ ___ --7 Mandiri 8
0,2:1_ _ _]_,_]_!__ 2,78
3,19
2,89
-
------
1,57
····---·12.~~-~·-
0,47
0,47
l ,73
Mega
3,24
2,99
1,25
0,88
2,09
9
BNI
0,77
2,41
1,61
1,85
1,66
10
Niaga
2,03
2.91
2,1
2,27
2,33
1,71
2,5
1,52
1,~
1---
II
--12- -N!SP
I ,82 -------
Nusantara Parahyangan
1,84
1,98
l,59
I ,44
l ,71
13
Pan Indonesia
2,92
5,61
2,27
__ 2,·~~..
14
- -3,40 ---
Pennata
1,9
2,3
1,2
1,2
1,65
15
BRI
4,02
5,77
5,04
4,36
2,18
3,17
2,13
2,06
Rata-rata Pertumbuhan Sumber: (BEJ) Data d1olah
Rata-rata pcrtumbuhan
RO:\
-
4,80
--
pada tahun 2003 scbcsar 2. J 8'Yo,
tahun 2004 sebesar 3,17%, tahun 2005 scbesar 2,13% dan tahun 2006 sebcsar 2,06%. Bcrdasarkan rasio ROA yang clirniliki oleh 15
perbankan tersebut diatas, menunjukan bahwa bank BRI mempunya rata-rata pertumbuhan ROA yang paling besar yakni sebesar 4.80%, ha! ini menunjukan bahwa selama tahun 2003-2006 bank BRI berhasil mendapatkan profit sebesar 4.80% dengan memanfaatkan sejumlah aset yang ada. Sedangkan ROA yang paling kecil dimiliki oleh bank Mayapada yakni sebesar 1.6%, ini menunjukan Mayapada
kurang bisa
bahwa bank
memanfaatkan sejumlah aset yang ada
sehingga ROA yang dimilikinya kecil. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menunjukan kevalidan hubungan antara variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik pada model. Uji asumsi dasar yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yan baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2005: 112). Salah satu cara untuk menguji normalitas adalah dengan melihat grafik normal probability plot. Untuk mengetahui distribusi data antara variabel independen dengan variabel dependen terdistribusi dengan normal atau mendekati normal dapat dilihat pada gambar berikut ini:
r
[i l
UIN SY /\HiiJ
Normal P-P Plot of Regression Standardiz Dependent Variable: ROA 1.00
~---------~
d
r /"" /d.&51
.75
.c
£
,50
//
oP
-4tl'
0~
.25
~
~¥
a.
Jj
/cl>"
/ .~
E
8-a
/,,;;°
/
0.00
~/--------~--
0.00
.25
.50
.75
1.00
Observed Cum Prob
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Pilot Dari gambar grafik Normal P-P Plot tersebut diatas, dapat diketabui bahwa data ditunjukan berupa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal
dan
mengikuti
arab garis diagonal.
Dengan demikian
berdasarkan grafik normal P-P Plot tersebut dapat disimpulkan babwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi n01malitas. b. Hasil Uji Multikolienaritas Uj i ini be1iujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya multikolienaritas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005:58) model yang terbebas
dari multikolienaritas
jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance mendekati 1.
Dalam pengujian multikolienaritas ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang signifikan antara jumlah kredit yang disalurkan yang diukur dengan LOR, pendapatan bunga bersih, dan ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolienaritas dapat dilihat dari tabel berikut: Tabet. 4.5 Hasil Uji Multikolienaritas Coefficients (a)
Model LDR Pendapatan Bunga Total aktiva
Collinearity Statistics Tolerance .769 .218
VIF 1.300 4.594
.192
5.203
a Dependent Variable: Profitabilitas (ROA) Berdasarkan tabel, terlihat bahwa VIF berkisar antara 1.300-5.203 dan nilai tolerance berkisar antara 0.192-0.769. Angka VIF dan Tolerance tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat multikolienaritas
antara variabel independen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini layak dipakai untuk melakukan pengujian dalam penelitian. c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu pengamatan kepengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mengetahui apakah dalm pengujian ini ada atau
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot pada gambar dibawah ini: Scatterplot Dependent Variable: ROA 0
0
0
0
w
0
0
oO
0Jt!Gll iSl?i~ 0
0
ol/li.o
0
0
0
0
~
0
o o Ba a
0
0
0
0
-2
·1
0
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
Garn bar. 4.2 Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa penyebaran data berada disekitar titik no! serta menyebar secara acak. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi berganda ini, sehingga model tersebut layak digunakan dalam penelitian.
d. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya (t-1 ), jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji asumsi klasik autokorelasi
.:.<
ini dengan menggunakan uji Durbin Watson yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel. 4.6 Penghitungan Durbin Watson Model Summary (b)
Model
R 1
.629
R Square
Adjusted R Square
.396
.364
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.0'1009
1.561
a Predictors: (Constant), Total Akt1va, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: Profitabilitas (ROA) Dalam penelitian ini diperoleh: du= 1.48
4-du = 2.52
ell= l.69
4-dl =2.31
Dari perhitungan diperoleh 1.48 < 1.561 < 2.52 Dari hasil perhitungan tersebut diatas, kesimpula yang dapat diambil adalah semua nilai DW masuk kedalam aturan Durbin Watson yaitu 1.561, maka nilai ini masuk kedalam aturan aturan ketiga pengujian Durbin-Watson yaitu du < d < 4-d 11 , dimana dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelas (Santoso dan Ashari, 2005:241). 3. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, maka dapat dilakukan pengujian statistik atau signifikan model regresi untuk mclihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, baik secwa parsial (sendirisendiri) ataupun secara simultan (bcrsama-sama) yang cliukur clengan nilai uji statistik t untuk pengujian secara parsial dan nilai uji statistik F untuk uji secara simultan.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2 ) dilakukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Bhuono, 2005:50). Dengan koefisien detenninasi dapat diketahui seberapa jauh ketepatan dan kecocokan model yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi. Untuk penggunaan lebih dari dua variabel bebas maka koefisien determinasi yang dijadikan acuan adalah adjusted R2• Berikut ini tabel koefisien determinasi: Tabel. 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary (b)
Model 1
R .629
Adj usted R Square RSauare .396
364
Std. Error of the Estimate .01009
a Predictors: (Constant), Total Aktiva, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: Profitabilitas (ROA) Berdasarkan tampilan output pada tabel tersebut diatas terlihat bahwa 36.4% dari dari
profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel
Pemberian kredit yang diukur dengan LDR, Penclapatan bunga bersih, dan Ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva. Sedangkan 63.6% variabel profitabilitas perbankan yang diukur dengar1 ROA dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji simultan ini untuk menguji pengaruh secara bersama-sama semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji F
dengan derajat signifikansi 5%. Adapun hasil uji F dari penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel. 4.8 Hasil Uji Statistik F' ANOVA (b) Mode Sum of Mean Squares Square I df F .004 3 .001 12.246 Regression I 56 .000 .006 Residual 59 .009 Total a Predictors: (Constant), Total Aktiva, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: ROA
Sig. .OOO(a)
Berdasarkan pengujian statistik F dengan rnenggunakan bantuan SPSS 14 pada tabel diatas diperoleh F dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Karena tingkat probabilitas jauh
lebih kecil dari 0.05 atau
0.000<0.05 maka Ha didukung dan Ho ditolak,artinya secara bersamasama variabel bebas berpengarnh secara signifikan terhadap vaifabel terikat. c. Uji Signifikasi Parameter Individual Uji parsial (t) statistik dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengarnh variabel bebas secara individual, dalam ha! ini adalah menguji pemberian kredit, pendapatan bunga, dan ukuran pernsahaan. Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar atau sarna dengan 0.05 maka tidak terjadi pengarnh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan 0.05 maka terdapat pengaruh secara signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini adalah tabel t test untuk uj i signifikansi parameter individual.
Tabel. 4.9 Hasil Uji Regresi Beirganda Coefficients (a)
Model
B I
Standardized coefficients
Unstandardized Coefficients Std. Error
(Constant) LDR Pendapatan Bunga
1.837E-02 3.847E-03 4.294E-09
.006 .009 .000
Total Aktiva
-1.624E-10
.000
t
Sig.
Beta .050 1.227
2.871 .420 5.513
.006 .676 .000
-.910
-3.843
.000
a Dependent Variable: ROA Dari tabel diatas terlihat bahwa dari ketiga variabel bebas terdapat dua variabel bebas yang secara parsial signitkan berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA, yaitu variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva dengan nilai signifikansi 0.000 < alpha 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel profitabilitas. Pendapatan bunga dengan nilai signifikansi 0.000 < alpha 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti variabel pendapatan bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA. Variabel pemberian kredit yang diukur dengan LDR f!engan nilai signifikansi 0.676 >alpha 0.05, maim Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel pemberian kredit tidak berpengaruh signifikan
Pembahasan ini diajukan untuk membuktikan kebenaran yang diajukan pada penelitian ini. Hipotesis yang diuji berkaitan dengan pengukuran variabel profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembcrian krcclit yang diukur dengan LDR, pendapatan bunga clan ukuran perusahaan. Berdasarkan output SPSS pada tabel coejjicients yakni tabel 4.9 maka persumuan regrcsi dapul ditulis: Y
= 1,83.10"2 +3,84.10"3X 1+4,29.10-9Xi-
l ,624.10- 10 X 3 +c
Nilai konstanta sebcsar 0,0183 menyatakan jika variabel independen _dianggap konstan, maka rata-rata profitabilitas (ROA) sebesar 0,0183 Kocfisicn rcgrcsi
pcndapatan bunga (X2) scbesar 0,00000000429
menyatakan bahwa setiap penambahan pendapatan bunga sebesar I% akan mcningkatkan profitabilitas (ROA)
sebesar 0,00000000429 % dengan
catatan variabel Jain dianggap konstan. Koefisien
regresi
total
aktiva (X3)
sebesar 0,0000000001624
,
menyatakan bahwa setiap penambahan total aktiva sebesar l % akan menurunkan profitabilitas (ROA) scbesar 0,000000000 l 624 % clengan catatan variabel Jain dianggap konstan. Hasil clari penelitian tiga variabcl inclependcn yakni pemb(;rian kredit yang diukur dengan LDR, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva, clan pendapatan bunga terhadap variabel dependen yakni profitabilitas yang cliukur dengan ROA hanya ada dua variabel independen yang
berpcngaruh terhadap profitabilitas yakni ukuran perusahaan dan pendapatan bunga. Ukuran pcrusahaan yang diukur dcngan total aktiva mcmpunyai level signifikansi sebesar 0,000 hubungannya tidak searah atau mempunyai hubungan berlawanan dengan profitabilitas (ROA). Basil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Nyoman Bandera (2007), yakni semakin besar perusahaan profit yang dihasilkan semakin sedikit atau
berpengaruh negatif hal
ini sesuai juga dengan teori
ketergantungan yakni semakin besar perusahaan maka semakin besar pula risiko yang yang ditangung. Pendapatan
bunga
mempunya
level
signifikansi
sebesar
0,000
hubungannya searah dan positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA, sehingga secara teori sesuai bahwa semakin besar tingkat pendapatan bunga maka semakin tinggi pula profitabilitasnya jika pendapatan ini tela11 dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan bunga. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang menyatakan balnva pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap profit, artinya semakin banyak pendapatan bunga maka profit yang diterimapun makin banyak.
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesim pulan Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: I. Secara umum dari basil penelitian ini menunjukan bahwa dari tiga
variabel indcpcnden yang digunakan, hanya terclapat dun variabcl inclepenclcn yang bcrpcngaruh signifikan terhadap variabcl depcndcn yaitu variabel ukuran perusahaan dan pendapatan bunga. 2. Berdasarkan tabel hasil uji regresi variabel inclependen yang paling
dominan mempengaruhi variabel dependen adalah pendapatan bunga. 3. Berdasarkan dari tabel basil koefisien determinasi terlihat bahwa 2
besarnya adjusted R adalah 0,364. Hal ini berarti 36,4% clari Return
on Aset (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel pemberian kreclit yang diukur dengan LDR, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 63,6% clijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian. B. Saran a. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan empat talrnn penelitian, diharapkan penelitan lain dapat meneliti dengan waktu penelitian yang lebih panjang sehingga akan mcnmnbah jumlah sampcl. Selain itu penclitian ini hanya mcnggunakan tiga variabel
independen dan satu variabel dependen, peneliti berharap peneliti selanjutnya bisa menambah jumlah variabel yang diteliti b. Penelitian kali ini menggunakan mctodc regresi linier berganda dalam melakukan pcnelitian, diharapkan penelitian selanjutnya untuk dapat mcngunakan metode lain. c. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan bagi perusahaan perbankan agar perusahaan perbankan dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan , karena dengan jumlah kredit yang besar tentu akan memperoleh pendapatan bunga yang sebanding clengan pemberian kreditnya.
Tapi dalarn
pernberian kredit ini harus pula memperhatikan risiko aclanya kreclit macet, sehingga perusahaan perbankan cliharapkan Jebih selektif clalarn menyalurkan clananya.
DAFT AR PUST AKA
Arifin, Johan. "Hubungan Antara Tipologi Strategi Kompetitif, Kematangan
Tekno/ogi Informasi, dan Ukuran Perusahaan Perbankan dengan Respon Starategik dalam Jvfenghadapi Globa/isas", Jurnal JAAI, Vol. 6 No. 1, Juni
2002. Ashari dan Budi Santoso. "Purbayu, Analisis Statistik dengan lv!icrosofl Excell dan SPSS", Andi Ofsset, Yogyakarta, 2005. Bandera, I Dewa Nyoman. "Analisis Faktor yang }vfempengaruhi Profitabilitas pada !ndustri Perbankan yang Terdafiar di BEJ", Tesis UGM, 2007. Dendawijaya, Lukman. "Manajemen Perbankan ", PT Ghalia Indonesia, Jakarta,
2000. Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", Badan Penerbit Universitas Dipponegoro, 2005. Hadiwijaya dan Rivai W. "Manajemen Du11a Bank", CV J'ionir Jaya, Bandung,
1989. Hamid, Abdul. "Pedoma11 Pe11ulisa11 Sla-ipsi ", Fakultas Ekonomi clan Ilnrn Sosial, Jakarta, 2007. Hasibuan, Malayu, SP. "Dasar-dasar Perbankan '', PT Gunung Agung, Jakarta,
' 2004. Irmayanto, Juli. "Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya'', Fakultas Ekonomi Tri Sak.ti, I 997. Lipsey. "Pengantar ivfikro Ekonomi ", Binarupa Aksara, Jakarta, 1995. Kasmir. "Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya", Rajawali Press, Jakarta. 2005 Khotimah. "Khusnul, Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Bank BNI 46 Cabang !TB Bandung)", Skripsi !TB Bandung,
'2005. Manurung, Mandala dan Pratama Raharja." Vang, Perbankan, dan Ekonomi Monet er", FEUI, 2004. Mulyadinata, Andi. "Faktorfaktor yang Be17xngaruh dalam Penyaluran Kredit'', Jurnal Manaiem dnn Kiennncrnn \!,-,J 1 1 l\ln 1 'lf\f\'1
Mulyono, Margo. "Pengaruh Cash Ratio, Loan Deposit Ratio, dan Capital Asset Ratio Terhadap Profltabilitas Bank Go Public di Indonesia", Jumal Manajcmcn, Vol 1, No. 1, April 2003. Naser, Etty M, dan Fielyandi Liriano. "Pengaruh kepemilikan instilusional, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Hutang Sebagai Variabel Intervening Terhadap Nilai Perusahaan ", Jurnal ekonomi STE! No. 2, Agustus 2006. Niswonger. "Prinsip-prisip Akuntansi", j iii cl l, Erlangga, Jakarta, 1999. Nugroho, Bhuono Agung. "Strategi Jitu Memilih Me!ode Statistik Penelitian dengan SPSS", 2005. Nurahmawati, !ta clkk. "Analisis Pengaruh ukuran Perusahaan, likuiditas, Leverilge, dan l'rojliabi/ilas Terhadap 1\:fandatory Disclosure", Jurnal Maksi Vol. 7 No. 1 Januari 2007. Nurmila, Rina. "Pengaruh Jumlah Kretlil yang Disalurkan don Pendapalan Bunga /erhadap Profitabililas Pada Jnduslri Perbankan (studi empiris pada pernsahaan go public tahun 1999-2003)", Skripsi UJN\ Syarif Hidayatullah J akaiia, 2006. Paramatra, Wayan l\rya. "Pengaruh Jwnlah Kredil dan Eksport 7iJla/ Terhadap l'DRB", Jurnal Forum Manajcmen, Vol. 5, No.I, 2007. Sawir. Agnes. "Analisis Kinerja Keuangan dan l'erencanaan Keuangan l'eru.rnhilan ", Gramcdia, Jakarta, 200 I. Siamat, Dahlan. "Manajemen Perbankan ", PT Raja Grafinclo Persada, Jakaiia, 2004. Sinungan, Mucdarsyah. "Majemen Dana Bank", Bumi Aksara,1992. Subaweh, Imam. "Kinerja Bank Umum Sebagai Lembaga Jntermediasi Keuangan di Indonesia", Jurnal ekonomi clan Bisnis No. 2jilid II, 2006. Sudarmaji, Ardi M dan Lana, Sarto. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Projitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Terhadap Luas Voluntari Disclosure Laporan Keungan Tahzman ", Jurnal Ekonomi Gunclar, Vol. 2, 2007. Sudarsi, Sri. "Analisis Faktor yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Industri Perbankanyang Listed di BE!'', Jumal Bisnis clan Ekonomi, Vol. 9 No.I, 2002.
Sukirno, Sadono. "Pengantar Teori Mikro Ekonomi ",PT Raja Grnfindo Persada, Jakarta, 2004. Tulasi, Daniel. "Kemampuan Rasia Keuangan dan Ukuran Perusahaan dalam memprediksi Kine1ja Keuangan ", Jurnal Widya Manajemen clan Akuntansi Vol. 6 No. 3, Descmber 2006. Wcrdaningtyas, I fcsti. "Faktor-fl1ktor yang Mempengaruhi Pro.fitabi!ilas Bank Take Over Pra Merger di Indonesia", Jumal Manajemen Indonesia, Vol. I No. 2, 2002.
1. Basil output SPSS 14 Variables Entered/Removed ------ ,.......---·-··----:-Method Variables Variables Model Entered
Rc111ovcd
rrotal
I
---
Enter
Aktiva,
LDR, Pendapatan Bung.? .. a All requested variables entered. b Dependent Variable: ROA
l
Model Summary___ _ Model R ~<Square Adjusted R Std. Error Durbin-J \ Square ,of the Watson Estimate I - ---- __629 - '96 - -- 164 - __ jl__l_(l_Q2___ 12_6_>1__ a Predictors: (Constant), ·rota! Aktiva, LOR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: ROA
I
ANOVA
Mod~I~]-- --_--fl_~,~~~~~:-~~ --;--,,;~,~a-a~-e·--_-,--~,-:::_I ,
I
iRc~rL~ssion
.00·1
3
E=:===-~1~~1=11;T=:_ ;~
.00 I
12.246
''-~-.000
_QQQ_=====- ---=-
a Predictors: (Constant), Total Akliva, LDR, Pendapatan Bunga
b Dependent Variable: ROA
1·--1-----·
Coefficients _[_Unstandardized I Sig. Collinearity /Standardized Coefficients ICoefficients Statistics I Model B Std. Error Beta Tolerance .006 .000 /i_ ____ K<::2~a111)_J____ 1.83 7E-02 --- - - -2.871 .05( I 1LDR 3.8<17E-03 .009 .420 .769 ---- .. ,_.__ --------- .67( .00( Pendapatan 4.294E-09 .218 .000 1.227 5.513
'-----i---i-------
VIF I .30C 4.594
Bunga
T'otal -l.624E-IO Aktiva ----a Dependent Variable: ROA
.000
-.91 <
-3.843
.00(
.192
5.203
Coefficient Correlations Total Aktiva
Model I
Correlations otal Aktiva
1.000
1.00(
-.292
-.292 1.000
---· - - - -l.698E-J:I
-2.892E-20
.439 -.878
LDR Pcndapatan Bunga
Covr.riancer rota! Aktiva
---·
I .786E-21
l.698E-13
8.383E-05
-2.082E· 12
-2.892E-2(
·2.082E-12
6.068E-19
LDR
.
l'endapatan Bunga -.878 .439
LDR
Pendapatan Bunga
a Dependent Variable: ROA
Collinearity Diagnostics Eigenvalue Condition Index Din1ension
Model
3. I 84 I 2 .717 3 7.771E-02 4 2.1 J6E-O a Dependent Variable: ROA I
Variance
Prooortions (Constant)
1.00( 2.107 6.401 12.261
LDR
Total Pendapatan Aktiva Bun Pa .00 .01 .01 .02 .04 .04 .03 .77 .59 .18 .31
.00 .01 .03
Ts!
.96
Residuals Statistics
r-
Minirnun1
"
r-
Predicted. i... Value Residual Std. Predicted Value [ Std.
Maxin1un1
Mean
N
Std.
·-
Deviation
--
.013·1
.0552
.0239
.0079(
60
-.0158 -1.316
.0336 3.93 I
.0000 .000
.00983 1.000
6( 60
"
--·-~
- 1.564
Residual
a Dependent Variable: ROA
3.33(
.000
.974 --60
·-
Normal P-P Plot of Regression Stanc Dependent Variable: ROA
75
_o
.50
2
0..
~JJl
§
~f:l
25
(!"~69
QJ
D.
r---~--~--~---·
tl:1
0.00 0.00
.25
.75
.50
1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot Dependent Variable: ROA 4
"'
:J
u
0
0
3·
"ii; QJ
0::
uQJ
2 0
N
0
~ u
OJ
"'c
-"' ( Jj
oJtian dlll 0
0
QJ
a
a
-1
0
~
0) QJ
0::
a
a
0
0
c
·u; .,,
0 0 §
0
-2 -2
.
-1
o/fpo
0 0
0
c Ba a
a
"'
0 0
a
a
0
1
Regression Standardized Predicted Value
2
3
4
Perbitungan LDH (%) No I 2
Rata~rata
74,15
2006 64.56
58,55
79,96
83,03
66,23
40,3
34,33
2003
2004
2005
63 09
71 26
43.37
68,27
3
BCA
24,62
30,6
41,78
4
Bank Danan1on
50,15
72,49
80,82
5
Bank II Bank Matapada Bank Mandiri
35.03
43.62
55,3
57l:L___
47,79
77 3
73,74
82,35
85,?:L.
79,67
41.54
51.86
49,97
49,97
48,34
8
13ank Meua
55.61
48,8
51,25
42,7
49.59
9
13NI
44,09
55,12
54,24
48,98
50,61
Bank Nh1ga Bank NISP Bank Nusantara Parahvanoan
72,12
85,37
85,35
84,78
81,91
77,95
77,34
77,62
82,17
78,77
40,43
52,39
57,03
54,83
51,17
13
Bank Pan Indonesia
71,16
72,93
55,17
80,47
69,93
14
Bank Perrnata
41,3
57,2
78,5
83,I
05,03
15
BRI
62,37
75,69
77,83
72,53
72,11
Rata-rata Perturnbuhan
53,34
61,79
66,75
67,03
6
-· 7
JO
II 12
.
Nama B:ink Bank Artunlauu Kenearrn Bank Buana Indonesia
Perhitungan HOA(%)
3,29
5,94
0,76
2,37
0,94
2,1 I
2,78
3,19
~!___ ·-----~ 69,74 ___
·-·-
l'crhitungi\n l'cndapntnn llunga ( Rp jutmm)
3
864.278 6.624. 11<1 ., 2"".824.2:i'S -- 3 .521.2?4 . 1.614.155 993.379 66.064 109.585 _ 9.094.855 7.765.082 877.999 609.640 6.886.145 ·1.997.201 893.248 •. 1.350.049 639.122 447.749 705.288 5.364,000
BCA
lT-
i311
..
Bank Mayapada Bank Mandiri Bank Mega .
"'"
BNf B"l\!iJ:!i!!J!!!..,.._ DankN!SP
12
Bank Nusantara
__ ].QQL... __ -~-)006 --
44.333 ,__
39.388
T- ilim'kDnnnnit'll 5 6 7 8 9 10
2004
2003
Namn Bank B11nk Artnnlnsa Kencam1 1 2 - 'hnnk Bunnu Indonesia No
Parahy~
!lank Pun Indonesia . -Tr····-·Bank Pcrinata · 13
15 -fiRJ"
Rata·rnta Pertun1buhan
54.014 e-· 1.090.542 ·- -·1-:!40:261
·-
8.026.755 2.337.358
50.122
.
82.826 _93,60~- -·- 106.238 1.081,103 1.510.455 1.179.393 . ··-·u,·s7.66T ·-:z:oJ:i.436 13.769.75911.257.627 12.436.942 3.044.089 3.188.530 3.737.491
· -·-T:-ss9'.o9i
~-
Ratn-rntn
44.825 912.980 917.895 . ·~·1.1_64.459 7.689.247 7.301.493 9.528.609 3.6s5AI[ =···y,41.734 -3.660.665 • 1.654.980 2.203.925 1.808.461 112.586 156.203 118.492 9.735.139 8.681.028 8.129.036 742.709 745.517 737.681 6.551.573 7.317.772 7.005.174 1.536.699 1.708,243 ... 2.195.257 903.738 676;034 713.526
45.458
84.172 1.215.373 1.605.11
·-'"'"-·~--~
Pcrhitungan Ukuran l'crusahaan (Rp jntaan)
)
1 ••
Na111a Bank Bank Artaniaga Kencana Bank.Buana Indonesia .. BCA
.
Bank Danainon BH Bank Mavaoada Bank Mandiri
!lank Mega BN!
Bank Nine.a Bank NISP Bank Nusantara Parah:langan Pan Indonesia - Bnnk Bank Pennata -- -·--···-----------·---BR! -----·-·_ _B-_<1.ta-rnta Pcrtun1buhan
2003 1.056.43 I 14.335.124 b2.969.372 52.680.025 348.944 23.055 2.451.137 13.859.900 13.124.687 23.621.859 15.418.419 1.891.638 18.856.978 28.868.580 -~:709.726 -54, · I 49.691,67
2004 1.092.242 16.353.680 148.750.288 57.637.257 35.794.487 2.556.260 240.505.220 18.642.817 136.066.65! 30.637.555 17.801.215
2005 . 1.199.758 I 5.999.505 149.663.350 66.763.707 . 47.332.844 3.155.554 254.289.279 25.109.428 147.108.315 41.362.277 20.006.870
2006 1.311.773 16.856.118 176.183.585. 79.598.490 48,253.624 3.699.865 256.211.217 3.097.210 1.680.356 465.272 240.590
2.322.727 2.839.666 335.174 22.963.061 35.757.786 39.098.477 31.597.908 34.594.195 37.769.729 - - - · - - - · ---·154.725.486---·--·107.040.1'/2 12.277.579 57.984. l 02,62 64.530.540,87 72.499.631,07
Rata-rata 1.165.051 15.886.107 151.891.649 64.169.870 41.492.600 2.935.434 249.204.363 22.146.264 145.806.127 35.518.491 19.358.124 2.601.376 29.169.076 33.207.603 119.812.741