PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
A-11 SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA DENGAN KODE LINEAR Riningsih1, Indah Emilia Wijayanti2 1
Mahasiswa S1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada 2 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Gadjah Mada
Abstrak Skema pembagian rahasia dikembangkan secara terpisah oleh Shamir dan Blakely pada tahun 1979. Sejak saat itu perkembangan skema pembagian rahasia menjadi sangat pesat. Kebanyakan dari skema adalah sistem (n,k) threshold. Pada makalah ini akan dibahas mengenai skema pembagian rahasia dengan menggunakan kode linear yang diperkenalkan oleh Massey serta beberapa hal yang terkait antara lain codeword minimal, himpunan akses minimal, dan struktur akses. Kata kunci: skema pembagian rahasia, kode linear, codeword minimal, himpunan akses minimal, struktur akses
PENDAHULUAN Dalam struktur Aljabar, dikenal sejumlah struktur himpunan yang dilengkapi dengan operasi biner, antara lain adalah grup, gelanggang, lapangan, dan ruang vektor. Dalam sejumlah kasus khusus, terdapat lapangan yang elemennya berhingga. Dalam perkembangannya, banyak aplikasi yang menggunakan ruang vektor atas lapangan hingga. Sebagai contohnya dalam teori pengkodean. Metode pembagian kunci rahasia menjadi suatu hal yang penting dalam beberapa persoalan keamanan. Banyak faktor yang melatarbelakangi penggunaan metode pembagian rahasia. Faktor kepercayaan individu serta faktor kealpaan manusia menjadi sebab pentingnya penggunaan metode ini. Skema pembagian rahasia menggunakan kode linear adalah salah satu metode terapan dari metode pembagian rahasia. Konsep dasar skema pembagian rahasia secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut, diberikan kunci K, sebagai data rahasia. Kemudian kunci πΎ dibagi-bagi menjadi beberapa bagian misalkan 5 bagian, π, π, π, π, dan π, sehingga dapat ditulis K = a + b + c + d + e. Untuk mendapatkan nilai πΎ kembali, maka masing-masing bagian dari π, π, π, π, dan π harus dikumpulkan dan direkonstruksikan lagi sehingga didapatkan kunci πΎ. Jika ada satu bagian yang hilang, maka kunci πΎ mustahil untuk didapatkan. Pada implementasinya, pembagian data rahasia dapat dilakukan menjadi beberapa bagian yang banyak. Kemudian hanya beberapa bagian saja, sesuai aturan yang telah ditentukan sebelumnya, dapat direkonstruksikan nilai awal yang dicari. Pada perkembangan selanjutnya, penggunaan skema pembagian rahasia ini telah mengalami perkembangan yang amat pesat salah satunya adalah skema pembagian rahasia menggunakan kode linear. Pada prinsipnya, setiap kode linear bisa digunakan untuk mengkontruksikan skema pembagian rahasia. Akan tetapi untuk menentukan struktur aksesnya
Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema β Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa" pada tanggal 10 November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
adalah hal yang sangat sulit. Hal ini dikarenakan memerlukan karakteristik yang lengkap dari codeword minimal yang berdasarkan pada kode linear. Beberapa istilah yang sering dipakai dalam makalah ini antara lain partisipan, share, secret, himpunan akses minimal, serta struktur akses. Secret adalah informasi yang ingin dirahasiakan sedangkan partisipan merupakan anggota suatu himpunan yang diperbolehkan mengetahui secret. Share adalah bagian dari secret yang dibagikan kepada partisipan, sedangkan himpunan akses minimal adalah keluarga dari semua subhimpunan pertisipan yang dapat merekonstruksi secret. Tulisan pada makalah ini secara keseluruhan merupakan uraian detail dari paper yang ditulis oleh Ozaman dkk (2007). Untuk dasar teori mengenai struktur aljabar, khususnya lapangan hingga dan ruang vektor atas lapangan hingga digunakan buku karangan Fraleigh (1982) dan buku karangan Mordeson-Malik (2000). Pembahasan yang berisi tentang definisi, teorema, dan proposisi tentang dasar-dasar pengkodean diambil dari buku yang ditulis oleh San Ling dan Chaoping Xing (2004) serta buku karangan Vanstone dan Oorschot (1989). PEMBAHASAN Suatu lapangan hingga πΉ dengan banyak elemen π dinotasikan dengan πΉπ . Lapangan πΉπ dapat dipandang sebagai ruang vektor atas dirinya sendiri. Kemudian ruang vektor πΉππ atas πΉπ adalah himpunan semua vektor dengan panjang π dengan entri-entri anggota πΉπ , atau πΉππ = π£1 , π£2 , β― , π£π : π£π ππΉπ Selanjutnya kode linear πΆ dengan panjang π atas lapangan hingga πΉπ adalah subspace atau ruang (vektor) bagian dari ruang vektor πΉππ (atas πΉπ ). Elemen-elemen dalam πΆ disebut codeword. Pada ruang vektor terdapat beberapa operasi yaitu operasi antara vektor dengan skalar yang hasilnya vektor, ada pula operasi antar vektor yang hasilnya skalar. Selain itu ada operasi hasil kali dalam (inner product). Pada operasi hasil kali dalam ini dapat didefinisikan πΆ β₯ , yaitu komplemen orthogonal dari πΆ. Anggota-anggota dari πΆ β₯ adalah semua vektor tak nol yang hasil kali dalam dengan setiap anggota di πΆ adalah nol. Prinsip dasar pengkodean adalah mendeteksi kesalahan (error) dalam pengiriman data dan memperbaikinya sehingga pesan yang dikirim dapat terbaca kembali. Proses ini disebut proses encoding dan decoding. Kemudian akan didefinisikan matriks pembangun dan matriks parity-check yang banyak digunakan dalam proses encoding dan decoding. Definisi 2.1. Jika πΆ kode linear, maka: a) Matriks pembangun untuk kode linear πΆ adalah matriks πΊ dimana baris-barisnya dibentuk dari basis πΆ. b) Matriks parity-check π» untuk kode linear πΆ adalah matriks pembangun untuk kode dual πΆβ₯. Ide awal dari skema pembagian rahasia menggunakan kode linear yaitu ketika secret dapat diubah atau diencode menjadi suatu codeword (π·1 , π·2 , β¦ , π·π ). Andaikan diketahui jumlah π·π dan menggunakan mekanisme error correcting dapat ditentukan π·π sisanya dan dapat ditentukan secret utuhnya. Diberikan kode linear πΆ β πΉππ dengan dimensi π dan matriks pembangun πΊ = π0, π1 , β¦ , ππβ1 dengan ukuran π Γ π. Diasumsikan bahwa πΊ tidak memiliki kolom nol. Secret π adalah elemen πΉπ , terdapat π β 1 partisipan dan satu dealer. Untuk menentukan share, dealer memilih π‘ β πΆ yaitu π‘ = (π‘0 , β¦ , π‘πβ1 ) sedemikian sehingga π‘0 = π . Kemudian dipilih π‘ dengan mengambil sebarang vektor π’ = (π’0 , β¦ , π’πβ1 ) β πΉππ sedemikian sehingga π = π’π0 . Akibatnya Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 92
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
π’ dapat dipilih dengan π πβ1 cara. Sehingga π‘ dapat dihitung dengan π‘ = π’πΊ, diperoleh sharenya adalah {π‘1 , π‘2 , β¦ , π‘πβ1 } dan πΊ diketahui oleh semua partisipan. Jika π0 , ππ1 , β¦ , πππ bergantung linear maka secret dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. Perhatikan bahwa π
π0 =
π₯π πππ π =1
setelah π₯π ditemukan, secret dapat dihitung sebagai π
π‘0 = π’π0 =
π
π₯π π’πππ = π =1
π₯π π‘ππ π =1
Untuk menentukan π0 , ππ1 , β¦ , πππ yang bergantung linear, terlebih dahulu akan dibahas mengenai hal-hal yang terkait untuk memudahkan dalam menentukan secret. Diasumsikan hanya ada satu jalan untuk menentukan secret dari sebarang himpunan share. Didefinisikan pendukung suatu vektor. Definisi 2.2. Pendukung suatu vektor π£ β πΉππ didefinisikan sebagai {0 β€ π β€ π β 1: π£π β 0}.
Selanjutnya diberikan definisi cover. Definisi 2.3. Vektor π£1 β πΉππ dikatakan melingkupi\mengkover π£2 β πΉππ jika pendukung vektor π£1 berada atau termuat di π£2 . Kemudian didefinisikan vektor minimal. Definisi 2.4. Vektor π£ β 0 disebut minimal jika hanya melingkupi perkalian skalar dari π£.
Selanjutnya diberikan definisi codeword minimal. Definisi 2.5. Suatu codeword yang komponen pertamanya 1 dan melingkupi perkalian skalar disebut codeword minimal.
Setiap codeword minimal adalah vektor minimal, akan tetapi tidak berlaku sebaliknya. Untuk suatu codeword π£ = (1, π£1 , β¦ , π£πβ1 ) β πΆ β₯ dengan tidak semua π£π = 0, secret dapat dibentuk kembali sebagai π£π‘ = π‘0 + π£1 π‘1 + β― + π£πβ1 π‘πβ1 = 0 dengan π£ β πΆ β₯ , π‘ β πΆ. Kemudian diperoleh π‘0 = β(π£1 π‘1 + β― + π£πβ1 π‘πβ1 ) dimana π‘1 , β¦ , π‘πβ1 adalah share-nya. Lebih lanjut jika terdapat π€ β πΆ β₯ sedemikian sehingga π€ = (1,0, β¦ ,0, π€π 1 , 0, β¦ ,0, π€π π , 0, β¦ ,0)
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 93
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
dengan tidak semua π€π π = 0 maka π‘0 dapat diperoleh dari π€π‘ = π‘0 + π€π 1 π‘π1 + β― + π€π π π‘π π Hal ini kemudian mendasari pemikiran bahwa himpunan akses minimal dapat ditentukan dengan codeword-codeword dalam kode dual πΆ β₯ dimana entri pertamanya adalah 1 dan melingkupi perkalian skalar yang dinamakan dengan codeword minimal. Hal ini berarti bahwa struktur akses dari skema ini seluruhnya ditentukan oleh codeword minimal. Selanjutnya akan dibahas mengenai korespondensi antara vektor kolom yang bergantung linear dari πΊ dengan codeword di πΆ β₯ dengan proposisi di bawah ini. Proposisi 2.6. Kolom-kolom ππ1 , β¦ , πππ dari πΊ bergantung linear jika dan hanya jika terdapat suatu codeword π = (0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0) β πΆ β₯ . Bukti. Misalkan πππ π merupakan komponen ke-π dari vektor kolom πππ . Jika ππ1 , ππ2 , β¦ , πππ bergantung linear maka terdapat ππ1 , β¦ , πππ yang tidak semua nol, sehingga ππ1 ππ1 + ππ2 ππ2 + β― + πππ πππ = 0 Kemudian, ππ1 ππ1π + β― + πππ πππ π = 0, βπ = 0, β¦ , π β 1 Ambil sebarang π£ β πΆ. Karena π£ kombinasi linear dari vektor baris dari πΊ diperoleh, π β1
π£=
ππ (π1π , β¦ , π
π β1 π )
π =0
Untuk π = (0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0) diperoleh π β1
π£π =
ππ π1π , β¦ , π
0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0
π β1 π
π =0 π β1
=
ππ ππ1 ππ π + β― + πππ ππ 1
1π
π =0 π β1
=
ππ 0 = 0 π =0
Sehingga, π β πΆ β₯ . Sebaliknya, diketahui bahwa π = (0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0) β 0 β πΆ β₯ . Ambil sebarang π£ β πΆ, π£ merupakan kombinasi linear dari vektor baris dari πΊ, diperoleh π β1
π£=
ππ (π1π , β¦ , π
π β1 π )
π =0
Sehingga, π£π = 0 π β1
βΊ
ππ π1π , β¦ , π
π β1 π
0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0 = 0
π =0 π β1
β
ππ ππ1 ππ π + β― + πππ ππ 1
1π
=0
π =0
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 94
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
Karena ππ β 0 maka ππ1 ππ π + β― + πππ ππ 1
kata
lain,
1π
= 0. Sehingga, tidak semua ππ1 , β¦ , πππ β 0. Dengan ππ1 , β¦ , πππ
vektor-vektor
bergantung
linear.
β Proposisi 2.7. Misalkan π1 dan π2 adalah codeword minimal yang berbeda di πΆ maka π1 dan π2 tidak nol pada komponen yang sama. Bukti. Andaikan pada komponen yang sama pada codeword π1 dan π2 adalah 0. Karena π1 dan π2 merupakan codeword yang berbeda terdapat suatu komponen ke-π yang berbeda. Misalkan π1 = (1, β¦ , π, β¦ ) dan π2 = (1, β¦ , π, β¦ ) dimana π dan π komponen ke-π, π β π, π β 0, π β 0 maka π3 = π2 β πβ1 ππ1 juga merupakan codeword di πΆ. Perhatikan bahwa pendukung vektor π3 merupakan subset sejati dari pendukung vektor π1 dan π2 . Diperhatikan juga bahwa komponen pertama dari π3 adalah tak nol. Sehingga, π4 = (1 β πβ1 π)π3 merupakan codeword dengan komponen pertama adalah 1 dan bukan merupakan pergandaan skalar dari π1 dan π2 serta π1 dan π2 menutupi π4 . Kontradiksi dengan yang diketahui yaitu π1 dan π2 merupakan codeword
minimal.
Jadi,
π1
dan
π2
tak
nol
pada
komponen
yang
sama.
β
Sebarang himpunan dari partisipan yang termasuk dalam himpunan akses akan dapat merekonstruksi secret. Akan tetapi kita hanya tertarik pada himpunan dari partisipan yang dimana sebarang subsetnya tidak dapat merekonstruksi secret. Kemudian diberikan definisi mengenai himpunan akses minimal.
Definisi 2.8. Suatu himpunan dari partisipan disebut himpunan akses minimal jika himpunan ini dapat menentukan kembali secret awal dengan mengkombinasikan share yang mereka miliki tetapi sebarang subset dari himpunan ini tidak bisa menentukan secret.
Definisi 2.9. Struktur akses dari suatu skema pembagi rahasia adalah himpunan dari semua himpunan akses minimal.
Pada beberapa kasus, terdapat suatu partisipan yang berada di semua himpunan akses minimal, sehingga untuk menentukan secret tidak mungkin tanpa partisipan ini. Partisipan yang seperti ini disebut partisipan diktator. Kemudian suatu skema pembagi rahasia disebut demokratis berderajat π‘ jika setiap grup dari π‘ partisipan berjumlah sama dengan himpunan akses minimal. Sebelum menentukan korespondensi antara codeword minimal dengan himpunan akses Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 95
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
minimal, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang terkait. Proposisi 2.10. Jika {ππ1 , β¦ , πππ } adalah himpunan akses minimal maka kolom-kolom yang berkorespondensi ππ1 , β¦ , πππ bebas linear. Bukti. Untuk suatu himpunan akses minimal {ππ1 , β¦ , πππ } andaikan bahwa ππ1 , β¦ , πππ bergantung linear, maka π1 ππ1 + β― + ππ πππ = 0
(2.1.1)
dimana tidak semua ππ = 0. Tanpa mengurangi keumuman, diasumsikan π1 = 0. Sehingga, ππ1 dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan linear (2.1.1). Sehingga partisipan ππ2 , β¦ , πππ dapat mengetahui share yang dimiliki oleh ππ1 dengan mengkombinasikan share yang mereka miliki. Oleh karena itu, partisipan ππ2 , β¦ , πππ dapat merekonstruksi secret awal. Kontradiksi dengan {ππ1 , β¦ , πππ } merupakan himpunan akses minimal. Jadi, ππ1 , β¦ , πππ bebas linear.
β
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai korespondensi antara codeword minimal dan himpunan akses minimal. Proposisi 2.11. Terdapat korespondensi satu-satu antara codeword minimal dan himpunan akses minimal dengan arti bahwa untuk setiap himpunan akses minimal {ππ1 , β¦ , πππ } terdapat suatu codeword minimal yang unik, π = (1,0, β¦ ,0, ππ1 , 0, β¦ ,0, πππ , 0, β¦ ,0) β πΆ β₯ sedemikian sehingga πππ β 0 untuk suatu π = 1, β¦ , π dan begitu juga sebaliknya. Bukti. Jika {ππ1 , β¦ , πππ } merupakan himpunan akses minimal maka kolom-kolom π0 , ππ1 , β¦ , πππ bergantung linear. Dari Proposisi 2.6, terdapat π = (π0 , 0, β― ,0, ππ1 , 0, β― ,0, πππ , 0, β― ,0) β πΆ β₯ dengan π0 β 0 jika tidak (0,0, β― ,0, ππ1 , 0, β― ,0, πππ , 0, β― ,0) β πΆ β₯ yang merupakan kontradiksi dengan Proposisi 2.6 dan 2.10. Diberikan π = π0β1 π = (1,0, β― ,0, ππ1 , 0, β― ,0, πππ , 0, β― ,0) Jika πππ = 0 untuk suatu π β 1, β― , π maka berdasarkan Proposisi 2.10 bahwa ππ1 , β― , πππ β1 , πππ +1 , β― , πππ
dapat merekonstruksi secret. Hal ini kontradiksi dengan
{ππ1 , β¦ , πππ } merupakan himpunan akses minimal. Jika π bukan vektor minimal maka π melingkupi suatu vektor π β 0 dan π β ππ untuk sebarang skalar π. Dengan Proposisi 2.10, π0 β 0. Misalkan π = ππ0 β π β 0, π melingkupi π dan π0 = 0. Jadi, π memiliki bentuk (0,0, β― ,0, ππ1 , , 0, β― ,0, πππ , 0, β― ,0) β πΆ β₯
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 96
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
Hal ini kontradiksi dengan Proposisi 2.6 dan 2.10 dan oleh sebab itu π merupakan codeword minimal. Ketunggalan codeword π sudah terbukti dari Proposisi 2.6. Selanjutnya akan dibuktikan pernyataan sebaliknya. Jika π = (1,0, β― ,0, ππ1 , 0, β― ,0, πππ , 0, β― ,0) merupakan codeword minimal maka π0 , ππ1 , β― , πππ bergantung linear berdasarkan Proposisi 2.6. Sehingga himpunan dari partisispan {ππ1 , β¦ , πππ } dapat merekonstruksi secret. Jika sebarang
subset
sejati
dari
ππ1 , β― , πππ β1 , πππ +1 , β― , πππ
partisipan
ini
dapat
merekonstruksi
secret
maka
juga dapat merekonstruksi secret. Hal ini mengakibatkan
keterjaminan eksistensi dari suatu codeword tak nol yang melingkupi π. Kontradiksi dengan minimalitas
π.
ππ1 , β¦ , πππ
Sehingga
merupakan
himpunan
akses
minimal.
β Contoh 2.12. Misalkan πΆ kode linear di πΉ35 dan ada 4 partisipan yang dinotasikan dengan π1 , π2 , π3 , π4 . Diberikan matriks parity-check dari πΆ yaitu, π»=
1 0 1 0 1 0
1 2 1 2
Sehingga π» merupakan matriks pembangun dari πΆ β₯ . Matriks pembangun untuk πΆ adalah 1 πΊ= 0 0
0 2 1 1 0 0
0 0 0 1 = π0 1 1
π1
π2
π3
π4
Andaikan secret yang ingin dibagi adalah 2. Ambil sebarang codeword π‘ dari πΆ dimana komponen pertamanya adalah 2. Katakan π‘ = 22021 sehingga share yang dibagikan adalah πΎ1 = 2, πΎ2 = 0, πΎ3 = 2, πΎ4 = 1, dimana πΎπ merupakan share dari ππ . πΆβ₯ = 11121 , 00000 , 10112 , 20221 , 22212 , 02021 , 01012 , 12100 , (21200) . Vektor minimal dari πΆ β₯ adalah
10112 , 20221 , 02021 , 01012 , 12100 , 21200 .
Sedangkan codeword minimalnya (10112) dan (12100). Codeword pertama menyatakan bahwa kolom-kolom π0 , π1 , π2 bergantung linear dan sebarang subsetnya bebas linear sehingga π2 , π3 , π4
merupakan himpunan akses minimal. Sedangkan codeword kedua menyatakan
bahwa {π1 , π2 } merupakan himpunan akses minimal yang lain. Sehingga π2 berada di setiap himpunan akses minimal. Jadi π2 merupakan partisipan diktator. Himpunan π2 , π3 , π4 dapat membentuk kembali secret awal dengan menyelesaikan sistem persamaan yang ditentukan, yaitu π0 = π2 π2 + π3 π3 + π4 π4 1 2 0 0 β 0 = π2 1 + π3 0 + π4 1 0 0 1 1
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 97
PROSIDING
ISBN : 978-979-16353-8-7
2π2 1 β 0 = π2 + π4 π3 + π4 0 Diperoleh solusi dari sistem persamaan di atas adalah π2 = 2, π3 = 2, dan π4 = 1. Dengan mengkombinasikan share diperoleh π2 πΎ2 + π3 πΎ3 + π4 πΎ4 = 2.0 + 2.2 + 1.1 = 2 Andaikan π4 tidak ada dan π2 , π3 ingin mengkombinasikan share yang mereka miliki agar bisa menemukan secret. Mereka perlu mencari codeword dimana komponen kedua adalah 0 dan komponen ketiga adalah 2. Dengan catatan bahwa indeks dimulai dari 0. Ada 3 codeword di πΆ yang memenuhi yaitu, (00022), (11020), dan (22021). Komponen ke-0 dari tiap codeword tersebut berbeda. Akibatnya dengan mengkombinasikan share yang dimiliki oleh π2 dan π3 tidak akan memberikan informasi apapun mengenai secret.
KESIMPULAN
Masalah skema pembagian rahasia dapat diselesaikan dengan menggunakan kode linear. Pada prinsipnya, setiap kode linear bisa digunakan untuk mengkonstruksikan skema pembagi rahasia. Akan tetapi untuk menentukan struktur aksesnya adalah hal yang tidak mudah. Hal ini dikarenakan memerlukan karakteristik yang lengkap dari codeword minimal yang berdasarkan pada kode linear. Pada perkembangan selanjutnya dapat diselidiki atau diteliti pemakaian jenisjenis kelas kode linear yang sifatnya jauh lebih khusus dan istimewa serta dapat dikembangkan mengenai metode pencarian codeword minimalnya.
DAFTAR PUSTAKA Fraleigh, John B., 1982, A First Course in Abstract Algebra, Addison Wesley, USA. Ling, San and Chaoping X., 2004, Coding Theory, A First Course, Cambridge University Press, USA. Malik, D.S., 2000, Fundamentals of Abstract Algebra, Mc Graw Hill, USA. Ozaman, Hakan, and F. Ozbudak, Z. Saygi., 2007, Secret Sharing Schemes and Linear Codes, ISC Turkey, Turkey. Vanstone, S.A dan Scott A.O., 1989, An Introduction to Error Correction with Aplications, Kluwer Academic Publisher, USA.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta, 10 November 2012
MA - 98