SISTEM TRAVEL BERBASIS ELEKTRONIK Marully Tanujaya S.T dan Friska Natalia Ferdinand S. Kom." Abstract Traveling is a common thing that people usual do. To do traveling, many people use traditional or conventional way but now there is an electronic way ie. via the internet that makes the customers easier to buy ticket, reservation hotel rooms, and so on. Otherwise, the mechanism behind that is complicated, which involves travel agents, airlines, and the system that they are used, such as Computer Reservation System (CRS), Global Distribution System (GDS). Therefore, this paper aims to explain the electronic-based travel system. 1. Pendahuluan Orang melakukan perjalanan (selanjutnya disebut travelling) untuk banyak alasan. Ada yang melakukan travelling untuk keperluan bisnis, ada yang melakukannya untuk kesenangan ataupun rekreasi. Tetapi apapun alasan di balik travelling tersebut, orang sekarang ini lebih banyak melakukan travelling dibandingkan dahulu dan pertumbuhannya akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya perkembangan ekonomi di dunia ini. Sehingga bisnis traveling merupakan pertumbuhan industri yang besar serta cepat. Sebuah bisnis yang dapat mengakses informasi terbaru dalam cakupan sangat luas dari topik - topik mengenai traveling akan cepat dibutuhkan. Sekarang merupakan permulaan dari era yang lebih revelusioner di mana proses booking tempat duduk di pesawat sampai pada informasi yang paling actual dari seluruh penjuru dunia dapat diakses oleh siapapun di dunia ini menggunakan Informasi Teknologi yang dikenal dengan nama Internet. Internet merupakan peluang yang sangat berguna dan juga merupakan suatu ancaman. Dirasakan merupakan peluang yang sangat berguna bagi orang yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk membuat rencana perjalanan sehingga pembuatan keputusan dapat dilakukan lebih mudah karena didukung oleh informasi-informasi yang memadai. Tetapi dirasakan sebagai ancaman bagi industri perantara seperti Travel Agents dan penyelenggara tour, karena semua informasi, termasuk biaya dasar dapat dilihat oleh para cusfo/nemya. Namun dapat dikatakan bahwa internet itu merupakan salah satu penggerak utama dalam perkembangan industri pariwisata di masa yang akan datang. Dengan meningkatkan pemahaman dari struktur industri dan lingkungannya tersebut, dapat meningkatkan peluang untuk memenangkan persaingan dalam industri ini. Beberapa pemain utama dalam bisnis pariwisata ini adalah : Pemerintah, Supplier, GDSs, Retail outlets, Travel Agency dan customer. 1.1 Pemerintah Pemerintah berperan dalam menciptakan regulasi dari struktur industri. Kebijakan ini di terapkan pada seluruh level perdagangan internasional, nasional serta pemerintahan. Regulasi ini biasanya berfokus untuk mengatur bagaimana keamanan perjalanan dan melindungi turis tersebut, sangat berpengaruh dalam hal bagaimana teknologi digunakan pada industri tersebut, contohnya adalah proteksi ' Asisten Dosen Jurusan Teknik Komputer, Fakultas llmu Komputer, Universitas Pelita Harapan " Asisten Dosen Jurusan Sistem Informasi, Fakultas llmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand) 221
terhadap data pribadi turis. Pemerintah pada segala level akan berusaha untuk menaikan pemasukan pendapatan yang berasal dari sektor panwisata Karena sektor ini membawa turis masuk kedaerahnya. yang berarti membawa mata uang asmg kedaerahnya. sehingga dapat meningkatkan devisa bagi daerah tersebut. Banyak cara pemerintah dalam mempromosikan daerahnya pada tuns, selain dengan iklan dan promosi, adalah dengan menggunakan teknologi modern seperti halnya internet. 1.2 Suppliers Travel Suppliers menyediakan bermacam layanan yang dibutuhkan para tuns perorangan ataupun kelompok dalam kegiatan berliburnya. Sebagai contoh para Suppliers ini termasuk di dalamnya jasa transportasi, pemandu serta keperluan akomodasi, namun tidak menutup kemungkinan pelayanan lainnya. Hampir semua perusahaan Supplier menggunakan teknologi dalam menjalankan usahanya, sebut saja untuk mengoperasikan keperluan internal perusahaan tersebut atau untuk menghubungkan perusahaan tersebut baik kepada customer-nya atau kepada penyedia jasa lain yang dapat mendukung usahanya 1.3GDSs Global Distrbution System (GDSs) adalah sebuah sistem yang bertugas menyebarkan pemesanan dan pelayanan informasi kepada para penjual di seluruh dunia. Hampir seluruh Travel Agent terhubung dengan GDSs menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi. Meskipun pada prinsipnya GDSs dimiliki oleh maskapai penerbangan termasuk di dalamnya juga Hotel Distribution System (HDSs). GDSs dan HDSs menyediakan sambungan-sambungan bagi customer-nya kepada berbagai macam Suppliers yang terkait dengan pariwisata. 1.4 Retail outlets Rera/7 outlets adalah tempat di mana pembeli secara fisik bertransaksi dengan penjual jasa ataupun produk dari layanan Traveling. Meskipun ada beberapa Suppliers secara langsung menangani customemya, tetapi pada umumnya yang bertransaksi secara fisik adalah customer dengan refa/7 outlets seperti Travel Agents ataupun kantor pelayanan informasi turis. 1.5 Travel Agency Travel Agents berfungsi sebagai penengah antara Suppliers dengan customer Posisi Travel Agents disini berperan sebagai seseorang atau sesuatu yang berpengalaman di bidang Traveling secara luas. Biasanya travel agents memberikan saran kepada para customer-nya dalam menentukan Travelingnya, seperti menentukan tempat yang tepat untuk berlibur pada hari libur besar, sebaiknya customer menggunakan alat transportasi apa menuju lokasi iiburan tersebut, dan lainnya. Travel Agent mendapatkan penghasilan berdasarkan komisi yang diterimanya dari Supplier. Travel Agent sangat membutuhkan Teknologi informasi untuk mengakses dan menghubungkan dirinya dengan para Supplier secara cepat dengan informasi-informasi terbaru. Terdapat dua jenis kantor pelayanan turis, yang bersifat public ataupun yang bersifat tertutup, biasanya berdasarkan Negara ataupun wilayah tertentu. Namun pada prinsipnya sama, yaitu menarik sebanyak mungkin turis agar membelanjakan pengeluranya didaerah tertentu dengan cara mempromosikan lokasi wisata dari daerahnya tersebut. Hal ini juga menguntungkan masing-masing pihak, yaitu: 222
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
1
2. 3.
Customer diuntungkan kerena kegunaan Travel agency ini adalah memudahkan customer untuk membeli tiket sekaligus untuk melihat paketpaket liburan apa saja yang telah disediakan untuk kebutuhan liburannya. Supplier diuntungkan karena produk yang ditawarkan dapat lebih cepat dijual sebab marketnya lebih luas. Travel agency adalah pihak yang pasti diuntungkan dengan adanya komisi untuk setiap transaksi yang dilakukan.
Travel Agent menggunakan berbagai macam teknologi untuk membantu mereka mengakses informasi yang mereka perlukan untuk melayani customers dan transaksi proses untuk accounting. System yang mereka gunakan terbagi atas 2 area, yaitu: front office system dan back office system. Front office system adalah salah satu yang mempunyai sedikit system untuk melakukan accounting dan lebih banyak melakukan pelayanan customer. Mat vital dari front office system ini adalah GDS PC tentunya atau Videotex terminal. Alat ini adalah suatu Travel Agent yang virtual ke dalam pasar dari keseluruhan yang dibutuhkan Travel produk ataupun jasa. Tetapi pemesan terminals sekarang sudah sangat kmpleks untuk menggunakan efektifitas dari suatu system spesialisasi yang sedang dikenalkan untuk membantu Travel Agent menjadi lebih productive. Berikut ini adalah beberapa tipe dari suatu system tools yang termasuk di dalam front office system: 1. Pemesanan terminals 2. Point of sales assistant 3. Mengotomasi quality control dengan produk software. 4. Customer documentation 5. Nama client, alamat, dan booking fles 6. Automated fungsi diary 1.6 Customer Customer adalah turis individual, customer ini kemungkinan melakukan Traveling untuk tujuan liburan ataupun bisnis bahkan untuk mengunjungi kerabat. Biasanya customer menyerahkan permasalahan Traveling ini pada Travel Agent untuk mengatur rencana Travelingnya namun ada juga yang mengaturnya sendiri dengan berhubungan langsung dengan para Supplier yang bergerak di bidang Traveling ini. Customer selalu menerima saran dari organisasi turis ataupun dari Travel Agent, pertumbuhan teknologi dewasa ini mendorong para customer untuk menggunakan internet dalam memesan hotel ataupun tiket pesawat pada rencana Travelingnya tersebut 2. Keuntungan dan kekurangan dari e-travel Sekarang ini di Indonesia hampir semua perusahaan yang beregerak di bidang industri pariwisata menggunakan jasa internet untuk menjalankan bisnisnya seharihari. Contohnya saja hotel, perusahaan penerbangan, sampai biro perjalanan (Travel Agent) sekarang ini sudah melengkapi pelayanannya dengan website dengan menyediakan fasilitas seperti layaknya bisnis secara nyata. Bedanya hanya bisnis ini berada di dunia maya, di mana customer tidak dapat bertemu langsung dengan penjual untuk melakukan sebuah transaksi. Istilah popular yang sering digunakan untuk menyebut Travel online adalah one stop services, di mana programnya sudah connect dengan salah satu Computer reservation system (CRS) Ticketing, dengan menggunakan Galileo. Website-nya juga menampilkan semua produk yang ditawarkan, seperti tiket domestik, internasionaL voucher hotel, tour, Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
223
visa dan pasport. Jadi untuk booking tiket, maka di website akan keluar harga-harga dari berbagai airline, dan akan mendapatkan kode booking yang dikeluarkan langsung oleh Galileo. Product Directory
Flight Availability
F.-ire; Booking riles
Computer aided instruction General Information
TtckeBtmy
Lar Reservations Hotel Reservations
Seating
Qusuming,
Client dies
Gambar 1. Galileo Functions [1]
2.1 Keuntungan dari e-travel: Keuntungan dari pengimplementasian online Travel diberbagai perusahaan adalah: 1. Customer tidak perlu menelepon atau bertanya tentang harga tiket, karena di website sudah ada menu yang menjelaskannya Untuk pesan tiket, customer juga sudah dapat melakukan pemesanan secara langsung dengan memeriksa jadwal mana yang paling cocok dengan customer. 2. Computer authorized system ini memudahkan reservasi dan ticketing untuk pasar domestik dan intemasional. 2.2 Kekurangan dari e-travel: Walaupun e-travel sudah mulai banyak digunakan oleh perusahaan Traveling di Indonesia dan banyak keuntungannya, masih saja ada masalah-masalah yang dikhawatirkan berbagai pihak, baik dari pihak pengguna jasa maupun pihak yang menyediakan jasa. Masalahnya adalah keamanan transaksi lewat internet. Contohnya: keamanan kartu kredit, kadang-kadang ini memang masalah persepsi, karena banyak kejadian fraud dengan menggunakan kartu kredit itu, di mana kartu kredit tersebut didapatkan dari non-internet. Misalnya, dilakukan oleh orang yang pernah bekerja di Travel Agent di bagian keuangan, dan mempunyai akses-akses ke foto copy kartu kredit, foto copy password dan lain-lainnya. 2.3 Tipe Bisnis pada e-travel Bagi industri pariwisata, adanya fasilitas e-travel memang dapat memberikan informasi yang akurat tentang produk-produk yang ditawarkan kepada wisatawan. Dalam operasionalnya, pelayanan yang diberikan juga lebih cepat, murah, efektif dan efisien . Selain itu di dalam e-travel terd a pat 2 tipe bisnis, yaitu: 2.3.1 Langsung menjual produk secara online Perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam tipe bisnis ini menyediakan fasilitas ticketing online ataupun booking online, seperti layaknya bisnis yang dijalankan dengan menggunakan cara traditional/konvensional. Bedanya hanya pengoperasian bisnisnya saja, di mana jika perusahaan tersebut menggunakan online bisnis maka dapat memudahkan customer ketika ingin mencari tiket ataupun kamar hotel sesuai dengan yang dibutuhkannya. Sebab customer tidak perlu lagi datang ke perusahaan tersebut untuk melakukan transaksi. 224
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No 3 September 2006: 221-240
2.3.2 Hanya menyediakan informasi untuk memudahkan customer Perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam tipe bisnis ini tidak menyediakan fasilitas ticketing online ataupun booking online, tetapi hanya menjual informasi untuk customer. Hal ini dilakukan untuk memudahkan customer ketika ingin mencari informasi mengenai kepariwisataan sesuai dengan yang dibutuhkan Di Indonesia, belum ada pesaing yang berarti dalam bisnis ini. Baru Singapura dan Malaysia saja yang merupakan pesaingnya. Strategi bisnis yang dikembangkannya adalah inovasi. Website-r\ya sendiri terdiri dari berbagai komponen yang memudahkan customer. Di dalamnya terdapat content management yang menyajikan informasi tentang agenda kegiatan, berita mengenai Bali, dan tujuan-tujuan wisata menarik lainnya Content management ini merupakan sistem basis data untuk mengelola komunikasi antara wisatawan dengan customer services. Content management ini penting sekali untuk bisnis-bisnis yang menggunakan internet dan melakukan interaksi dengan customemya. Fasilitas internet juga menampilkan suatu banner yang memungkinkan perusahaan berkorespondensi bersama customer via e-mail. Contohnya saja, perusahaan Travel Agent www.indo.com, yang operasional-nya menggunakan internet, dalam satu hari menenma sekitar 1 000 e-mail. Ini menunjukkan bahwa internet telah menjadi komponen penting di dunia pariwisata Oleh karena itu, sekarang ini banyak perusahaan Travel yang mulai aktif untuk membicarakan pelayanannya melalui internet. Berkat teknologi baru yang mentrasformasikan setiap perusahaan di lapangan dan para wisatawan, penjualan Travel dan pariwisata telah mencapai lebih dari $7.9 milyar. Basis data multimedia memungkinkan mengubah produk pariwisata dan Travel dan juga pengaplikasian teknologi meningkatkan dan mentransformasikan layanan, sehingga mengubah peran setiap orang yang terlibat. Tetapi investasi yang dikeluarkan untuk proyek mi tidaklah murah, mulai ratusan juta sampai milyaran rupiah. Sehingga, banyak perusahaan di industri pariwisata yang harus mengeluarkan dana ratusan juta untuk meluncurkan webs/te-nya itu. Sebab ada beberapa perusahaan yang menggunakan tenaga konsultan untuk membuat website yang sesuai dengan produk perusahaannya. 3. Suppliers dalam e-travel 3.1 Penerbangan (Airlines) Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana airlines menggunakan IT untuk mendukung pelaksanaan penerbangan dan mengkontrol inventarisasi tempat duduk Inventarisasi sangat penting karena merupakan bisnis inti dari penerbangan, di mana tempat duduk ini adalah produk yang dijual oleh sales office dan juga oleh intermediaries, seperti: Travel Agent untuk customers ataupun untuk bisnis Teknologi utama yang digunakan oleh penerbangan yang telah diketahui secara umum adalah CRS. Kebanyakan penerbangan sekarang menggunkan IT untuk mengkontrol seluruh aspek pelaksanaanya, seperti jadwal penerbangan, load dan balance calculation, analisa pendapatan, dan jadwal crew. Sistem komputer ini juga mendukung pemesanan tempat duduk dan fungsi untuk pencetakan ticket. 3.2 Airline CRS (Computer Reservation System) CRS ini mempunyai kepanjangan dari Computer Reservation System dan ini digunakan untuk menjelaskan teknologi yang mengkontrol inventarisasi tempat duduk penerbangan untuk penjualan, marketing, dan ticketing GDS adalah jaringan yang luas yang dapat mendistribusikan partisipasi dari CRS satu atau lebih di Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
225
beberapa Negara dari seiuruh dunia Di dalam kenyataan atau prakteknya untuk mencapai level control dengan menggunakan IT, yang berarti menggunakan komputer besar untuk melakukan seiuruh proses dengan menggunakan basis data yang besar untuk menyimpan seiuruh tempat duduk beserta dengan statusnya, dan menyediakan akses ke komputer dan basis data melalui jaringan WAN (Wide Area Network). Ini merupakan kombinasi teknologi yang telah kita ketahui sebagai CRS. Airlines CRS adalah salah satu contoh dari "true legacy system". Sistem ini merupakan pioneers atau pemimpin dari aplikasi komputer pada tahun 1950 dan sekarang sebenamya sangat diperlukan untuk penerbangan karena system ini memungkinkan untuk mengalirkan pendapatan secara lebih maksimal dengan mengefesiensikan kontrol inventarisasi. •
Travel agent
Travel agent
CRS VOU
CKS vtH) Cr
;V
CRS Switch and Hosl main-frame Data Base Airlines
"Hotel and Car System
DBMS! Sv'Mhfll
Gambar 2 Mekanisme CRS [4]
Agent terminal umumnya adalah personal computer yang dikoneksikan secara online dengan menggunakan sambungan telepon data yang telah disewa ke pusat sistem komputer atau CRS. Pusat komputer kebanyakan menggunakan main frame polls pusat pada setiap agent terminal tiap menit untuk melihat apakah ada pesan yang akan dikirim. Pada saat agency menyelesaikan polling, proses ini dikontrol baik oleh pengawas/pengkontrol pemakaian komunikasi maupun master PC Jika agent controller mempunyai pesan untuk dikirim maka akan dikirimkan ke main frame untuk diproses. Hal ini melingkupi pencarian PNR, memasang harga karcis atau mengirimkan enquiry ke penerbangan lainnya. Biasanya tanggapan diformulasikan oleh mainframe dan ketika tempat pemungutan suara dimungkinkan maka pesan akan ditransmisikan kembali ke agenf terminal masing-masing di mana akan ditampilkan pada layar. Keseluruhan proses ini dapat ulangi. Pada suatu kasus tertentu ada pesan khusus yang diterima oleh agent controller seperti: mengkontrol printer di agency di mana biasanya pesan tersebut tidak tampil di layar tetapi akan muncul jika printer tersebut terkait di dalam proses untuk membuat suatu tiket pesawat atau rencana perjalanan. 226
Jurnal llmiah llmu Komputer. Vol 4 No 3 September 2006: 221-240
Travel agent CRS Workstation
^r\^> • .. . - r -».....:;: A _
Airlire !
Message flow
„„ ~ : : : : A
Airimfi 2
Gambar 3. Mekanisme TraveMgenf CRS l4'b//fsfa//orj (3)
Gambar 3 menggambarkan keseluruhan proses komunikasi antara Travel Agent dengan CRS, tetapi di balik semua itu ada komunikasi antara penerbangan yang satu dengan penerbangan yang lainnya. Contoh nomor penerbangan 123 sudah penuh atau sudah terjadi penjualan tempat duduk pada penerbangan 456, dan sebagainya. Sehingga banyak sekali antrian pesan yang terjadi antara penerbangan CRS, Pada kenyataannya banyak sekali antrian dari suatu penerbangan yang clubbed bersama dan set up dua jaringan komunikasi global yang paling besar untuk menangani telekomunikasi. Contoh: di Eropa jaringan SUA menangani transmisi pesan penerbangan inter, sedangkan di USA jaringan AIRINC yang digunakan Jaringan ini tidak khusus dirancang untuk mengatasi online traffic, tetapi metode dan operasinya digunakan untuk large extant, penyimpanan, dan forward Dengan kata lain, pesan tersebut dikirim kedalam suatu jaringan dan akan disimpan selama menunggu beberapa chanel komunikasi yang mati ke suatu travel. Jadi delivery f/me-nya bisa bervanasi dari beberapa detik sampai ke beberapa menit atau bisa saja beberapa jam di dalam kasus tertentu 3.3 The PNR (Passenger Name Record) PNR adalah kepanjangan dari Passenger Name Record. PNR mengharapkan satu atau lebih dari potongan informasi kritikal yang akan digunakan untuk referensi pemesanan dari penumpang pada CRS. PNR mungkin bisa digunakan untuk referensi booking dengan menggunakan CRS terminal atau melalui via telepon untuk pemesanan melalui operator dari suatu penerbangan CRS suatu penerbangan dapat memegang satu PNR untuk setiap penumpang dan untuk setiap perjalanan. Kode dari setiap PNR direferensikan dan primary key yang digunakan untuk booking dapat diakses. Kode tersebut adalah deretan sederhana dan karakter alphabet dan numeric. PNR mengandung seluruh data penumpang dan associated booking record yang ada pada basis data CRS. Jadi untuk bisa menerima suatu booking details dari penumpang, harus diketahui penerbangan yang digunakan untuk melakukan pemesanan tersebut beserta dengan PNR reference-nya. Berarti booking locator adalah master key ke penyimpanan PNR pada beberapa penerbangan CRS, di mana semua itu berhubungan dengan penumpang single booking atau group penumpang. 3.4 Tiket Elektronik Electronic ticketing atau e-ticketing sering digunakan untuk mengeliminasi tiket yang berbentuk kertas (paper tiket). Electronic tiket ini digunakan untuk mengkontrol flight boarding, settlement, dan perhitungan pemasukan E-ticketing juga memungkinkan satu dari perkembangan yang signifikan di dalam automasi Travel Ini bukanlah hal Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
227
yang mudah, karena tujuannya adalah memudahkan customer dalam melakukan penerbangan. Jadi walaupun jaraknya berjauhan dengan Supplier ataupun Travel Agent, namun dapat dijangkau oleh internet. Contoh dari dua penerbangan pertama yang telah memperkenalkan e-ticketing di Eropa adalah Scandinavian dan Lufthansa. Hal yang perlu diperhatikan adalah CRS harus didukung oleh fungsi yang dapat digunakan untuk melakukan pemesanan 2 tipe, yaitu: 1. Tempat duduk penerbangan yang dijual langsung ke customer oleh penerbangan itu sendiri. 2. Tempat duduk penerbangan yang dijual langsung ke customer oleh Travel Agent. Travel Agent mendapat fungsi e-ticketing melalui GDS yang dikoneksikan ke airline CRS sehingga e-ticketing dapat memungkinkan dari sudut technical suatu airline CRS dan GDS Travel Agent harus dapat mendukung fungsi e-ticketing. Sebagai contoh penerbangan Domestic dari British Airways, UK. Berikut ini akan dijelaskan workflow mengenai bagaimana proses e-ticketing dipesan dan dibeli pada suatu perusahaan penerbangan maupun Travel Agent: 3.4.1 Workflow Pemesanan antara Customer dengan Travel Agent Workflow ini menjelaskan bahwa ketika customer ingin membeli tiket pada Travel Agent pasti ia akan memeriksa dahulu jadwal keberangkatan dan kepulangannya. Setelah customer merasa cocok maka ia akan mulai memesan ke Travel Agent lalu Travel Agent ini akan memeriksa jadwal serta ketersediaan tempat duduk pada penerbangan tersebut melalui GDS yang akan menghubungkan Travel Agent dengan airline CRS. Setelah airline CRS ini memeriksa ketersediaannya, lalu dikirimkan lagi ke Travel Agent melalui GDS, setelah itu Travel Agent mengirimkan kembali informasi ini kepada customer yang bersangkutan. !
Customer lihat tiket pada website travel agents, lalu memesan tiket dengan mengisi form yang disediakan
Travel a 2
9 e m mengecek ketersediaan dari tiket yang dipesan oleh customer melalui GDS
G D S m e nghubungkannya 3 dengan penerbangan yang diminta sesuai dengan customer, lalu di cek ketersediannya
• u Cut&rvtei
• Travef"**g«nti
Travel Agent memberikan jawaban mengenai ketersediannya(ada/tidak) ke customer
_
j
i
G$S
Melalui GDS informasi ini dapat disampaikan ke travel agent
Airline CBS
CRS ini memberikan jawaban mengenai ketersediannya(ada/ tidak) ke travel agent melalui GDS
Gambar 4 Workflow Pemesanan antara Customer dengan Travel Agent
3.4.2 Workflow Pemesanan antara Customer dengan Perusahaan Penerbangan Workflow ini menjelaskan mengenai proses pemesanan ketika customer ingin membeli tiket pada suatu perusahaan penerbangan secara langsung tanpa melibatkan Travel Agent. Langkah pertama, customer akan memeriksa dahulu jadwal keberangkatan dan kepulangannya. Setelah customer merasa cocok maka ia akan mulai memesan ke penerbangan tersebut lalu penerbangan ini akan memeriksa jadwal serta ketersediaan tempat duduk pada penerbangan tersebut melalui airline CRS yang dimilikinya. Setelah itu informasi yang didapatkan CRS dikirimkan lagi ke penerbangan dan selanjutnya akan dikirimkan kembali kepada customer yang bersangkutan. 228
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
Customer lihat tiket pada „ . , , . . travel . „. agents, „.„ .lalu „, website m e m e s a n tiket, d...e n g a. n mengisi form y a n g disediakan
.., Airlines m e,n g e c e k ketersediaan tiket p e n e r b a**n wg a n, yang diminta , customer melalui C%RncS
4
Airline C R S
Airlines m e m b e n k a n j a w a b a n mengenai ketarsediannya(ada/ tidak) ke customer
C R S mi m e m b e n k a n j a w a b a n m e n g e n a i ketersodiannyafada/ tidak) ke Airlines 4
3
Gambar 5 Workflow Pemesanan antara Customer dengan Perusahaan Penerbangan
3.4.3 Workflow Pembehan antara Customer dengan Travel Agent Workflow ini menjelaskan proses ketika customer sudah selesai memeriksa jadwal dan telah mengkonfirmasi mengenai jadwal serta ketersediaan tempat duduknya dan ingin membeli tiket pada suatu Travel Agent. Behkutnya Travel Agent ini akan menerima pembelian tadi dengan mengirimkan data customer melalui GDS ke Airline CRS yang bersangkutan. Setelah itu airline CRS ini meng-i/pdafe data ketersediaan tempat duduk (seat availiability) lalu memberi konfirmasi kepada Travel Agent melalui GDS, setelah itu Travel Agent mengirimkan kembali informasi "transaksi sudah diterima" kepada customemya dan e-ticketing dapat diperoleh setelah customers selesai melakukan pembayaran. «
Setelah jadwal penerbangan dan tiketnya sudah dikonfirmasi maka customer membeli tiketnya
, Travel agent menerima pembelian tersebut. lalu mengirim data customer ke C R S melalui GDS
I
*
Ctniimn
Travel Vg«nti
Travel Agent membenkan konfirnasi lagi ke customer bahwa transak.inya sudah berhasil Lalu e-ticket dapat diperoleh melalui email setelah melakukan proses 6 pembayaran
d
_J
GDS membantu untuk 3 mengirimkan data ke Airlines CRS untuk meng-update data seat availability nya
_»,
+
G$E
Airlin^ CRS
Melalui GDS informasi ini d i s a m p a ( k a n ke travel agent
^Dc w ™ CRS .n, membenkan jawaban OK travel agent melalui GDS 5
4
Gambar 6. Workflow Pembelian antara Customer dengan Travel Agent
3.4.4 Workflow Pembelian antara Customer dengan Perusahaan Penerbangan Workflow ini menjelaskan proses ketika customer ingin membeli tiket pada suatu perusahaan penerbangan secara langsung tanpa melibatkan Travel Agent. Langkah pertama, customer akan memeriksa dahulu jadwal keberangkatan dan kepulangannya. Setelah customer merasa cocok maka ia akan mulai memesan ke penerbangan tersebut lalu penerbangan ini akan memeriksa jadwal serta ketersediaan tempat duduk pada penerbangan tersebut melalui airline CRS yang dimilikinya. Setelah itu informasi yang didapatkan CRS dikirimkan lagi ke penerbangan yang selanjutnya akan dikirimkan kembali kepada customer yang bersangkutan.
Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
229
Setelah jadwal penerbangan dan tiketnya sudah dikonfirmasi maka customer membeli tiketnya
CutAmtt
Airlines C R S untuk m e n g update data seat availability nya
I
Airlines m e m b e r i k a n konfirmasi ke customer transaksinya sudah berhasil Lalu e-ticket dapat diperoleh melalui email setelah melakukan proses pembayaran
Atrlln* C R S
toahwa
C R S ini m e m b e r i k a n j a w a b a n O K ke Airlines
4-
3
Gambar 7. Workflow Pembelian antara Customer dengan Perusahaan Penerbangan
3.5 Syarat E-ticketing Standard dari proses ticketing adalah jika kedua hal di bawah ini bertemu: 1. Pemesanan dibuat untuk tempat duduk pesawat yang biasanya melalui GDS. 2. Pembayaran untuk tiket di terima oleh Travel Agent atau intermediary lainnya. Untuk e-ticketing ada beberapa hal lagi yang harus diperhatikan, yaitu: 1, Pembawa tiket harus mendukung e-ticketing pada rute customer sebagai booked. Hal ini biasanya ditandai dengan "E" pada ketersediaan GDS pada display. 2. Customer harus memiliki beberapa bentuk kartu plastik yang dapat memungkinkan mereka untuk menggunakan mesin self-service untuk checkiin di airport. Sebagai contoh, untuk British Airways mungkin ini dapat jadi salah satu member kartu executive club atau e-ticket access card. Tetapi tidak semua customers dari Travel agency memerlukan proses dari executive club card. Jadi dalam beberapa kasus Travel Agent hanya mengeluarkan e-ticket access card dari stock yang dipasok oleh British Airways (persediaan dari e-ticket access card mungkin didapatkan Travel Agent dengan telepon spesial British Airways hotline). Hal ini memungkinkan e-ticket access card untuk dapat dikeluarkan untuk customer lebih dulu untuk permulaan dari perjalanannya. Akhirnya, ini diperlukan untuk nomor kartu customer untuk dapat menyajikan sampai telah d\-booking PNR-nya. 3.6 Pengeluaran E-ticket Pada kondisi ini Travel Agent membuat simpel entry pada terminal GDS yang menginisiasikan pengeluaran pada e-ticket. Jika Travel Agent tidak menggunakan GDS, agent dapat meminta sumber booking yang biasanya age/if kantor pemesanan penerbangan ke e-ticket. Image electronic dari sebuat tiket adalah dibuat dengan menggunakan tiketing carrier system. Gambar dari e-ticketing adalah mengandung nomor tiket, seperti layaknya tiket standard, lalu nomor tiket ini akan di-pref/xed dengan 3 kode unik airlines yang akan digunakan untuk accounting dan laporan. 3.7 Check-in Checking dengan e-ticket adalah cepat dan mudah untuk penumpang ketika mereka sampai di terminal airport bila dibandingkan dengan tiket konvensional. Keseluruhan proses ini hanya memakan waktu beberapa menit dan dikontrol oleh self-service machine yang menyerupai ATM yang mengeluarkan uang tunai, tetapi menggunakan teknologi efisien touch screen. Mesin ini biasanya berlokasi di dekat 230
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
drop off zone dan terminal concourse. Caranya adalah pemegang e-tiket memasukan e-ticket access card atau executive club card ke dalam mesin selfservice. Kartu Travel ini divalidasi oleh British Airways system controlling mesin selfservice. Sistem tersebut akan memeriksa nomor pada kartu yang berbeda dengan nomor yang telah dimasukkan pada PNR oleh Travel Agent pada saat memJboo/c/ng. Seharusnya Traveler mempunyai lebih dari satu e-ticket untuk Travel pada hari diaat check in dan mesin self-service ini akan menunjukkan daftar dari Traveler yang cocok, lalu mengeluarkan details penerbangan Traveler tersebut. 3.8 Keuntungan dan Masa Depan E-ticket E-ticket menawarkan banyak keuntungan untuk Traveler, Travel Agent, dan penerbangan. Sebab e-ticket ini mengurangi paper processing, mengeliminasi masalah "lost ticket, mengeliminasi kebutuhan TODs (Ticket On Departure), membuat proses refund lebih simple, dan juga membuat keuntungan yang tidak langsung terhadap airport (Check in desk). Untuk ke depannya e-ticketing memegang perjanjian pada pengiriman secara cepat dengan memperbaiki pada quality dan level dari ketersediaan informasi management untuk customer penerbangan. Tetapi e-ticketing juga memerlukan fair investment dari resource penerbangan. Untuk memulainya adalah dengan merancang dan mengoperasikan mesin self-service tapi yang paling penting adalah investasi yang diperlukan untuk penerbangan dan GDS system untuk mendukung e-ticketing. 3.9 Level Komisi Banyak penerbangan yang mengeluhkan bahwa e-ticketing mengurangi jumlah pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Travel Agent, misalnya mencetak tiket dan proses dari ensuing settlement. Hal ini dapat diukur atau diperkirakan. Contohnya untuk mengeluarkan e-ticket, agen mengambil sebanyak 20 cent. Oleh karena itu penerbangan kemudian memotong komisi agen, misalnya SAS dan Lufthansa mulai mengurangi komisi pada e-ticket domestic sampai 5 per cent. 3.10 Satellite ticket printing Tipe dari pencetakan tiket adalah faktur dan rencana perjalanan yang digunakan secara terus menerus untuk melayani customer dari bisnis Travel yang besar, seperti yang telah diketahui sebagai satelit pencetakan tiket (STP-Satellite Ticket Printing). STP ini memungkinkan inplant lokasi untuk membuat dokumen dari airline Travel melalui bantuan Travel Agent workstation. Cara kerja dari STP adalah sebagai berikut: 1. Pusat Travel agency hams mempunyai fungsi penuh terhadap pemesanan dan data line yang dikoneksikan dari communication controller ke lokasi remote inplant. 2. Lalu inplant tersebut harus mempunyai printer setidaknya satu yang dikoneksikan melalui communication controllemya sendiri ke pusat Travel agency. Hal ini biasanya adalah yang terbaik untuk inplant dalam memiliki 3 printer. a. Untuk tiket penerbangan b. Untuk itineraries c. Untuk hard copy Sehingga ini memungkinkan untuk pemesanan yang dibuat oleh lokasi pusat Travel agency untuk dichanelkan ke inplant untuk pembuatan dokumentasi karena inplant ini biasanya disituasikan tepat pada lokasi customer dengan kecepatan service yang disediakan. Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
231
3.11 Smart card Tujuan dari intelligent ticketing project terjadi ketika form dari smart card technology. Sekarang banyak standardisasi dari intelligent ticketing yang relevan untuk perkembangan area ini. Smart card adalah kartu plastik simpel yang merupakan miniatur dari chip processor komputer dengan memorinya sendiri yang ditanamkan. Smart card dapat dibaca ataupun di-update dengan beberapa cara, yaitu: 1. Dengan menyediakan alat swipe seperti layaknya kartu plastic yang normal 2. Dengan memasukkan ke dalam suatu socket dengan konektor pin 3. Dengan proximity untuk remote reader atau processor. Smart card dapat menyelesaikan masalah dengan intelligent ticketing sought ke alamat dan juga dapat membantu keluasan dari e-ticketing. Contohnya adalah percobaan dari IBM, American Express, American Airlines, dan Hilton. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk men-test kemampuan dari smart card seharusnya yang dapat digunakan untuk bisnis Travel. Customer dari service provider ini ingin mempunyai smart card yang dapat didaftarkan dengan unik pada namanya. Customer juga berharap untuk dapat digunakan pada perjalanan. Contohnya connect ke internet lalu sign in ke suatu situs yang mendukung fitur atau aplikasi smart card lalu dihubungkan ke GDS booking engine. Booking ini dapat dibuat pada GDS dan record dari booking tersebut dapat didownload ke penyimpanan pada komputer chip yang telah ditanamkan pada kartu customer. Setelah itu Smart card reader til-install di bandar, hotel, stasiun kereta, retail outlet, ATM, dan di berbagai lokasi lainnya. Berikut ini adalah Gambar workflow-nya:
Customer masuk ke suatu situs yang mendukung aplikasi smart card
3 Lalu record booking ' Lalu tersebut di download ke dihubungkan ke dalam chip yang sudah G D S Booking ditanamkan pada smart Engine card v
4
Smart card readers dapat di install di lokasi yg strategis untuk dapat digunakan oleh customer I *
•
WL „ Customer
Internet
GDS
Smart Card Reader
Gambar 8. Workflow cara Kerja Smart card
Smart card dapat digunakan untuk beberapa aktifitas berikut ini: 1. Mendaftar pada terminal airport untuk proses e-ticket dan boarding pass. 2 Check-in pada hotel dengan menggunakan self-service ATM untuk memilih kamar dan mengandung kunci kamar electronic. 3. Check-out hotel melalui mesin self-service dengan tidak perlu mengantri pada meja check-out hotel. 4. Swipe kartu tersebut di stasiun kereta untuk naik kereta. 5. Menyimpan loyalty reward points, contoh German Airlines, Garuda Airlines. 3.12 Mekanisme Booking Online dan Payment System Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana mekanisme di dalam e-travel, baik untuk penerbangan, ataupun hotel. Di dalam mekanisme ini akan dijelaskan mengenai 2 hal yang utama yaitu: Booking Online dan Payment System.
232
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
3.12.1. Booking Online Booking online adalah istilah yang biasa dipakai di dalam internet atau dunia maya untuk membeli tiket atau menyewa mobil ataupun melakukan pemesanan hotel yang biasa dilakukan secara tradisional dirubah menjadi langsung melewati internet sehingga membuat customers menjadi lebih mudah. Di dalam booking online terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti harus mengisi form-form tertentu yang akan diverifikasi kebenarannya, contoh: credit card untuk pembayaran. Keuntungan dari booking online dibandingkan dengan beli secara traditional atau konvensional dapat dikatakan sangat besar baik dari sisi customers maupun perusahaan yang menyediakannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat keterangan dibawah ini: Keuntungan bagi Customers: 1. Jumlah informasi yang free sangat besar dan dapat diakses setiap saat. 2. Discount yang besar dapat ditemukan, terutama untuk mereka yang mempunyai waktu dan sabar untuk menunggu. Keuntungan bagi Perusahaan (Penerbangan, Hotel, Mobil, dsb): 1. Dapat menjual tiket lebih banyak karena market-r\ya lebih besar, sebab ada yang membeli tiket secara traditional dan membeli secara online. Tetapi selain keuntungan adapun kekurangan dari booking online ini seperti: 1. Banyak orang yang tidak menggunakan internet 2. Jumlah waktu dan kesusahan customers sewaktu menggunakan pembelian secara virtual karena tidak terbiasa, terutama untuk pengguna awal (beginners in internet suffers) 3. Perjalanan yang kompleks atau perjalanan yang memerlukan banyak pemberhentian atau transit, sebab mungkin tidak dapat disediakan secara online karena permintaan ini perlu dikelola dengan koordinasi yang baik secara langsung bukannya virtual. Apabila digambarkan dengan workflow diagram, maka mekanisme booking online dapat digambarkan sebagai berikut: Customers masuk ko internet d a n mulai mencari infromasi
1
P e r u s a h a a n menyetujui pembelian d e n g a n submit forms Customer m e m b a y a r sesuai d e n g a n keienluannya 5 Internet m e m b e r i k a n Informasi y a n g dtperlukan sesuai kebutuhan customers Konfirmasi pembelian berhasil. d a n tanda bukti p e m b a y a r a n untuk customers
Customers mengisi form-form y a n g diperlukan
3
Gambar 9. Mekanisme Online
Untuk lebih memahami sistem dari booking online, maka diambil contoh dari salah satu industri pariwisata, yaitu penerbangan yang ada di Indonesia, Air Asia. Sebab perkembangan bisnis Air Asia ini dapat dikatakan cukup pesat karena banyak sekali promosi yang diadakan perusahaan penerbangan ini dengan harga yang sangat murah.
Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
233
Th« sky'* yo
Gambar 10. Home Page Air Asia
Gambar di atas adalah home page dari Air Asia, di mana Air Asia ini menyediakan beberapa jenis booking online, seperti: flight, hotel, dan paket liburan. Untuk memudahkan customers Asia membuat suatu frame yang dapat dilihat langsung oleh customers untuk memesan setiap produknya dengan cara yang cukup mudah dimengerti oleh customers. 3.12.2. Payments Online Transaksi melalui internet biasanya menggunakan credit card, dengan mengisi beberapa field dalam suatu form dengan tujuan agar transaksinya berjalan dengan aman dan tidak akan merugikan pihak manapun. Maka dari itu sekarang ini banyak pihak yang menjual jasa untuk memverifikasi pembayaran agar pihak customers dan penjual tidak merasa dirugikan. Contoh: ada seorang customer yang ingin memesan tiket pesawat melalui perusahaan penerbangan Singapore Airlines lalu customer mengisi form yang diperlukan dan sewaktu melakukan pembayaran maka akan diminta nomor credit card dari customer tersebut. Setelah itu pihak penjual akan memberikan data tersebut ke pihak ketiga (Third Party) untuk memverifikasi data yang diberikan customers tersebut benar atau tidak dengan mengkonfirmasi data tersebut kepada bank yang mengeluarkan credit card tersebut. Hal ini sangat penting karena apabila customer tersebut tidak memberikan data yang benar maka pihak penjual atau sellers tidak akan menjual produknya sedangkan apabila customers sudah membayar dan pihak penjual menipu, maka penjual tersebut akan terkena sanksinya karena adanya pihak ketiga yang bertugas untuk memverifikasi data yang ada, sebab third party ini digunakan untuk membantu kedua belah pihak agar sama-sama diuntungkan Untuk lebih memahami bagaimana mekanisme pembayaran melalui internet, berikut ini ada 2 buah Gambar yang menjelaskan mengenai payment system on internet: (l i Customer enters details (8) Merchant sends redirection tQ customers browser (3)Visa/MC checks card participation iMth issuing bank
Visa or MasterCard
Merchant (2) Merchant checks card paiticipation with Visa or Mastercard
(-•)) Bank C ontirms Participation
(5) Visa sends location ot Issuers Access Control Server
Issuing Bank
Gambar 11. Sistem Pembayaran
234
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
Customer
(7) Issuing bank requests customer ID
(9) Customer redirected to merchant with Signed response
Merchant
(14) Merchant confirms trans ction & Sends receipt (10) (8) Issuing Merchant bank Visa or submits validates MasterCard transaction to password & Acquirer with signs signed token response
Issuing Bank-
(11) Acquirer sends authorisation r e c j u e ^ t o issuer
(13) Acquirer sends, transaction lesponse to merchant
Acquiring Bank (Gateway)
(1 ?) Issuer valid ates transaction
Gambar12. Sistem Pembayaran
Sebagai keterangan Gambar 11 dan 12, Customer memberikan data-data yang diperlukan secara terperinci ke merchant atau pihak penjual lalu setelah pihak merchant menerima maka akan diperiksa kebenaran data credit card yang diberikan customer tadi kepada third party. Pada contoh ini visa atau master card dapat digunakan oleh banyak perusahaan third party. Setelah itu third party akan memeriksa credit card tadi dengan bank yang bersangkutan, setelah mendapatkan informasi maka bank tersebut memberikan konfirmasi lagi kepada third party yang akan dikirimkan ke merchant atau penjual berupa informasi mengenai lokasi bank yang mebngeluarkan credit card tersebut. Setelah itu merchant akan mengirimkan redirection atau petunjuk ke customers browser. Maka setelah dikirimkan petunjuk, customers dapat mengikuti petunjuk tersebut agar lebih mudah dan tidak membingungkan user. Pertama-tama pihak customers mengirimkan ke bank yang bersangkutan untuk request ID lalu bank tersebut mengirimkan validates password dan signs response. Setelah itu customers dialihkan ke pihak penjual atau merchant dengan signed response lalu merchant mengajukan transaksi dengan mendapatkan bukti tanda tangan ke aquiring bank {gateway), setelah itu aquiring bank akan mengirimkan ke issuing bank berupa permintaan untuk autorisasi, lalu issuing bank mengirimkan validate transaction ke aquiring bank yang akan dikirimkan lagi ke merchant, lalu pada akhirnya merchant akan mengirimkan kembali ke customers berupa confirm transaction dan mengirimkan bukti pembayarannya. 4. Website dan Sistem Distribusi pada fndustri Pariwisata Internet merupakan manifestasi yang berharga bagi para pelaku pemasaran karena dengan internet dapat berhubungan secara langsung kepada para customer-nya. Tidak dipungkiri bahwa kunci keberhasilan dari marketing adalah promosi dengan sasaran yang tepat, namun berhasil tidaknya promosi tersebut bergantung pada seberapa banyak jumlah uang yang mampu dibelanjakan pada media periklanan. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mengirimkan pesannya kepada seluruh orang atau setidaknya sekelompok orang dalam jumlah yang cukup banyak. Di mana hal tersebut sangat membutuhkan uang. Namun hal tersebut bukanlah masalah yang besar bila terdapat koneksi Internet. Persaingan antar perusahaan pun dirasakan cukup adil, karena halaman yang tersedia akan tidak jauh berbeda satu perusahaan dengan lainnya, sehingga para pebisnis dalam hal ini akan sama-sama dapat menggapai customer-nya sebanyak mungkin. Tinggal tergantung bagaimana sebuah perusahaan dapat membuat home page perusahaannya menarik bagi customer. Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
235
4.1 Internet Dengan mengalokasikan promosi melalui media internet, bukan berarti permasalahan promosi ini selesai dengan sendirinya, ada beberapa permasalahan yang timbul serta aturan-aturan yang perlu diikuti dalam penggunaan internet ini. Permasalahan yang cukup mendasar bagi para perusahaan yang ingin menggunakan media ini untuk promosinya adalah menentukan pembuat dan pemelihara website ini, apakah orang dalam dari perusahaan tersebut atau kemungkinan lain menyerahkannya kepada lembaga independen yang memang ahli di bidang ini (outsourcing). Ada perusahaan yang sukses dengan menerpakan pembuat dan pemelihara berasal dari perusahaanya, namun tidak sedikit pula promosi melalui website ini berhasil dengan menyerahkannya keluar, karena dengan outsourcing ini biaya IT department dapat dieffektifkan, serta permasalahan dengan pembaharuan website ini dapat dikurangi, karena pihak outsorcing tersebut akan selalu berperan aktif untuk mendapatkan informasi-informasi terbarunya. Penamaan website atau alamat website suatu perusahaan pun membutuhkan keputusan yang tepat, sedapat mungkin nama atau alamat dari perusahaan tersebut mudah untuk diingat oleh para customer-nya, dengan penamaan yang tidak mudah diingat akan mengurangi kemungkinan customer untuk mengunjungi website perusahaan tersebut. Sekali menetapkan nama atau alamat website akan sulit sekali untuk merubahnya, tanpa mengurangi customer yang berkunjung website tersebut. Pembuatan website yang terdiri dari link-link ke perusahaan lainpun akan memberikan suatu sumber masukan baru, karena dengan menyertakan link-link perusahaan tersebut, komisi akan mengalir keperusahaan yang menyertakan linklink tersebut. Design suatu web merupakan permasalahan yang cukup besar dalam pembuatan suatu website, karena selain harus memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti dan juga harus memberikan penampilan yang menarik dan mudah dijelajahi oleh user. Fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan sebuah perusahaan untuk mempromosikan dirinya melalui media internet adalah dengan menggunakan atau membentuk newsgroups, di mana dalam sebuah newsgroups ini terdiri dari banyak anggota yang merupakan ci/sfomerdan berpotensi untuk menjadi pembeli dari produk perusahaan tersebut. Di dalam newsgroups ini, sebuah perusahaan dapat mengirimkan informasi-informasi produk terbarunya melalui email ke masing-masing customemya Tujuan utama pembuatan website sebuah perusahaan adalah dapat menjual produknya secara langsung ke customer. Ini merupakan langkah selanjutnya yang tidak dapat dianggap ringan. Untuk menjalankan mekanisme ini, sebuah perusahaan membutuhkan suatu form berbasiskan komputer yang dapat terhubung dengan inventory system. Banyak perusahaan yang telah menerapkan hal ini seperti sebuah system yang digunakan untuk mengetahui posisi atau keadaan stok perusahaan tersebut, maskapai penerbangan yang mempunyai CRSs, Hotel yang memiliki inventory system-nya sendiri, dan perusahaan four yang memiliki booking system yang terintegrasi. Form atau interface ini sangat dibutuhkan dalam sebuah website, karena interface ini memungkinkan para customer untuk melakukan booking ataupun pembeliannya sendiri melalui internet. Sebuah perusahaan yang telah menerapkan booking engine dalam websitenya akan menghasilkan keuntungan yang signifikan, ini disebabkan karena dapat menjual produknya ke seluruh belahan dunia, selain itu perusahaan tersebut tidak perlu mengirimkan dokumen penjualan yang berupa kertas, dan mereka menerima pembarayaran melalui mekanisme kartu elektronik. 236
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
Peranan sebuah website dalam dunia Traveling adalah sangat besar dalam mempromosikan sebuah produk dari Travel Agent kepada para calon pembelinya di seluruh dunia. Penggunaan website ini sebagai media promosi menghilangkan batasan wilayah ataupun daerah bahkan Negara, karena cakupan internet yang berskala global. Microsoft sebagai pemain dalam industri software terkemuka di dunia tidak melepaskan kesempatan ini, Microsoft dengan Expedia nya bermain dalam industri Traveling melalui internet. Sebulan sejak peluncurannya di USA pada 22 oktober 1996, Expedia telah mampu menjual lebih dari 1000 tiket penerbangan dan menghasilkan pendapatan lebih dari $1.25 juta. Expedia menyediakan informasi dan link-link yang sangat luas yang terhubung dengan berbagai industri Traveling dalam halaman HTML nya. Informasi tersebut disimpan di dalam database yang terhubung dengan serch engines di dunia. Expedia juga terhubung dengan Worldspan GDSs melalui booking engine interface yang memberikan kemudahan bagi para pengunjung untuk melihat jadwal penerbangan di dunia ini. 4.2 WorldSpan Selain website diatas, masih banyak lagi website yang memberikan pelayanan mengenai Traveling. Seluruh website tersebut terhubung dengan Worldspan Global Distribution System (GDS) atau Worldspan GDS. Worldspan GDS ini mendukung berbagai macam protokol komunikasi jaringan yang digunakan di Internet, sehingga dapat diakses oleh seluruh Travel Agent yang terdapat didunia. Terdapat tiga keuntungan yang dapat dimanfaatkan dari Worldspan, pertama, menghubungkan langsung antara produsen industri Traveling dengan para Travel Agent melalui internet, kedua, merupakan jalur alternative yang digunakan untuk mendistribusikan service GDS, ketiga, pihak ketiga dapat membantu Travel Agent atau perusahaan yang terhubung untuk membangun websitenya. Worldspan merupakan internet-nya untuk Travel Agent, karena dengan worldspan memungkinkan para customemya, dalam hal ini Travel Agent, untuk melakukan booking online melewati web browser pada komputernya tanpa penambahan perlu penambahan fasilitas komunikasi lain dikomputernya. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan software khusus pada sisi Travel Agentnya atau menghubungkan langsung dengan server worldspan melalui internet yang menyediakan koneksi internet berskala besar. Bila menggunakan software khusus pada sisi Travel Agent, maka Travel Agent tersebut harus menggunakan software Gateway plus agar komunikasi dengan jaringan worldspan dapat terjadi. Setiap Travel Agent tidak langsung terhubung dengan server pusat dari Woldspan, melainkan harus melewati beberapa Server gateway cabang worldspan, yang kemudian server cabang ini terhubung langsung dengan server pusat Worldspan. Hirarki seperti ini diperlukan, agar setiap server cabang dapat mengatur kepadatan komunikasi yang menuju database di server pusat. Namun bila terhubung langsung dengan server worldspan hanya diperlukan koneksi internet yang memiliki kapasistas besar, yang mampu mendukung transfer data tinggi, sehingga tidak menggangu, atau terjadi bottleneck data dari server pusat menuju client. Koneksi langsung ini diperlukan registrasi khusus pada Worldspan tersebut.
Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
237
Central Core Suppliers
Local Suppliers Airline CRSs
Ferry Companies
Hotels and Switches
Other suppliers
Car rental Companies
Worldspan Switch host (Atlanta)
Internet Booking engine
Expedia
Consumers and Travel agents Worlspan s Subs
Gambar13. Hierarki Worldspan [5]
4.3 Internet Booking Engine (IBE) Fasilitas booking online yang disediakan oleh Worldspan ini didukung oleh infrastruktur yang berbasiskan Internet Booking Engine (IBE). IBE adalah komputer yang terhubung langsung dengan main frame pusat di Atlanta. IBE ini dikemas dalam interface software khusus yang mudah dipahami oleh penggunanya dan menggunakan protokol standard komunikasi yang disebut SMI (Standard Messaging Interface). Cakupan IBE ini meliputi booking tiket pesawat, hotel atupun car rental. Worldspan IBE ini digunakan oleh penengah penjualan, dalam hal ini Travel Agent. Penggunaan IBE sebagai booking Engine sering disebut sebagai RAMP (Regional Applications and Messaging Platform). British Midland's Reservation System
f Novus QUICKseat
v
N
— ' Fares Data base
Web Server
Fire wall
Gambar 14. Infrastruktur British midland[5]
238
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240
Infrastruktur jaringan yang baik sangat menentukan bisnis melalui internet ini dapat berjalan. Penempatan alat pendukung jaringan secara tepat akan menentukan kinerja dari website tersebut, infrastruktur berskala global memang tidak dapat diketahui secara pasti, dan sangat kecil untuk membenahi hal tersebut bila menggunakan public network. Namun pemaksimalan infrasturktur berskala local dapat dimaksimalkan agar kinerja jaringan tersebut baik. Hiraki distribusi server yang digunakan, penempatan firewall yang tepat serta database yang universal akan sangat berperan dalam peningkatan kinerja, seperti halnya pada British Midland, perusahaan Travel Agent yang khusus menangani wilayah Inggris. Perusahaan ini menempatkan firewall, sebagai pengatur akses yang dapat terhubung ke servemya , sebelum para pengakses masuk ke website British Midland tersebut. 4.4 Electronic Data Interchange (EDI). Selain hardware yang berkenaan dengan hubungan jaringan, Teknologi lain yang juga berperan penting adalah Electronic Data Interchange (EDI). Di mana EDI adalah teknologi yang memungkinkan banyak komputer pada berbagai perusahaan untuk melewatkan informasi antara komputer tersebut tanpa ada penyaringan informasi yang menyebabkan informasi tersebut tidak sempurna bahkan error di sisi lainnya. Hal ini dapat terlaksana bila data tersebut dibuat dalam format standard transaksi internasional. Company A Bank A Database Computer
f \
EDI Network
^ \
Company B Bank B
Database Computer Gambar 15 EDI [5]
Sebagai contoh, perusahaan A mengirimkan invoice melewati internet ke perusahaan B. ketika invoice tersebut diterima di perusahaan B, hal pertama yang dilakukan adalah menampilkannya dilayar invoice tersebut yang kemudian, bila benar, invoice tersebut akan dibayar oleh perusahaan B. Pembayaran ini dilakukan dengan memberikan pesan EDI ke pihak bank untuk membayarkan pembayaran tersebut ke perusahaan A. perusahaan B ini juga akan mengirimkan berita pembayaran kepada perusahanan A melalui komunikasi komputer ke komputer. Kemudian Bank B yang menerima instruksi pembayaran dari perusahaan B ini, membayarkan kepada Bank A. pada waktu yang bersamaan pula, bank A tersebut akan memberitahukan kepada perusahaan B mengenai transaksi tersebut. Selanjutnya Bank A yang telah menerima transfer tersebut, memasukan pembayaran tersebut ke rekening perusahaan A, sekali lagi, bank A tersebut akan Sistem Travel Berbasis ... (M. Tanujaya & F.N. Ferdinand)
239
memberitahukan kepada perusahaan A mengenai hal tersebut. Selepas transaksi selesai, kedua perusahaan tersebut secara otomatis akan menerima informasi jumlah account masing-masing yang dikirimkan oleh bank yang bersangkutan melalui transmisi data elektronik. Transaksi elektronik semacam itu hanya membutuhkan persetujuan dari kedua belah pihak atau lebih yang terkait untuk menggunakan principal EDI dalam melakukan transaksi. Pada industri Traveling, sejumlah besar penyelenggara tour mengunakan principal EDI antara Supplier dengan Travel Agents dalam bertukar informasi sampai melakukan transaksi pembayaran. Selain itu EDI juga digunakan baik oleh Travel Agent ataupun maskapai penerbangan untuk pertukaran informasi reservasi tempat duduk di pesawat. 5. Kesimpulan Keberadaan media Internet sangat berperan penting dalam industri Traveling. Bila dahulu keberadaannya merupakan nilai tambah bagi industri Traveling, sekarang internet menjadi tulang punggung bagi industri tersebut. Selain itu internet juga membantu customers sebagai pengguna untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai suatu lokasi wisata ataupun pembelian tiket pesawat terbang, booking hotel, dan sebagainya dapat dilakukan di manapun sebab sudah menggunakan Internet. Apabila dilihat dari sisi persaingan pun lebih adil dan merata, karena informasi mengenai harga dan fasilitas bisa didapatkan oleh siapapun baik pesaing ataupun pembeli. 6. Daftar Pustaka [1] Turban, Efraim; Electronic Commerce Managerial Perspective, Pearson Prantice Hall, 2004. [2] Orwoll, Mark; e-travel, Sams, 1999. [3] http://www.globalinstore.com/gdsnew/detail.aspx?aid=19925&sts=all, last viewed: March, 2006 [4] http://www.hotel-online.com/News/PR2002_4th/Oct02_GDS.html, last viewed: March, 2006. [5] http://www.sabref/-ave/network.com/, last viewed: March, 2006. [6] http://www.cbo.gov/ftpdocs/55xx/doc5541/doc02b-Part_4.pdf, last viewed: March, 2006. [7] http://www.aurora.lib.il.us/computer_reserve_print_release.htm, last viewed: March, 2006 [8] http://ehotelier.com/frameset.php?frame=www.hoteltools.com, last viewed: March, 2006.
240
Jurnal llmiah llmu Komputer, Vol. 4 No. 3 September 2006: 221-240