SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMENANG LELANG PROYEK PEMERINTAH DENGAN METODE BAYES (STUDI KASUS : DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GROBOGAN) Romdhoni Triat Widayantoro Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Panitia Pengadaan Jasa Pemborong dalam menentukan jasa Pemborong Proyek dengan memakai 3 kategori yaitu administrasi, keuangan dan teknis. Panitia pengadaan jasa pemborongan merasa kesulitan dalam penilaian karena untuk menilai satu kriteria terlebih dahulu dilakukan dengan menilai setiap unsur yang ada pada kriteria dan persyaratannya. Dalam penilaian ini dapat juga terjadi ketidakpuasan penyedia jasa pemborongan terhadap penilaian yang dilakukan panitia pengadaan jasa pemborongan. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model prototyping ,penelitian dimulai dengan tahap requirements engineering yang terdiri dari perencanaan, penelitian, dan analisis. Kemudian mengumpulkan referensi yang berkaitan dengan dasar-dasar sistem pendukung keputusan dan kriteria bayes yang menjelaskkan rumus-rumus yang dipakai dalam kriteria bayes tersebut. Tahap yang kedua adalah design yang terdiri dari perancangan, pembuatan algoritma keputusan, dan pemodelan data. Tahap berikutnya mengimplementasikan rancangan tersebut, dengan menggunakan program Microsoft visual basic 6.0 dan tahap terakhir melakukan pengujian dari aplikasi yang telah dibuat. Penelitian yang dibuat menghasilkan sebuah sistem Pendukung keputusan yang dapat menentukan perusahaan yang berhak menjadi pemenang jasa pemborong proyek beserta grafik perbandingan perusahaan yang lulus dan gugur dalam penyeleksian penentuan jasa pemborong proyek.
dan
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin
Pedoman
Pengadaan
Jasa
Konstruksi
Penilaian yang dilakukan dalam pemilihan
pesat dengan penggunaan komputer sebagai
penyedia jasa pemborongan
sarana untuk membantu manusia
kategori yaitu : Kategori administrasi, Kategori
dalam
berdasarkan 3
memperoleh informasi dan mengatasi masalah,
Keuangan dan Kategori Teknis.
menuntut para pembuat perangkat lunak untuk
Untuk itu diperlukannya suatu sistem yang bisa
mencari inovasi secara optimal dalam upaya
mempercepat dan mempermudah kinerja panitia
untuk
secara
pengadaan Lelang Proyek Pemerintah dengan
kuantitas maupun kualitas. Khususnya bagi
hasil yang akurat dan juga dapat menyediakan
badan
instansi
bukti tambahan untuk memberikan pembenaran,
pemerintahan yang memang saat ini dituntut
sehingga dapat memperkuat posisi pengambil
untuk mengambil keputusan secara tepat, cepat
keputusan
dan akurat.
alternatif pilihan dengan mempertimbangkan
meningkatkan
usaha,
kinerja
perusahaan
baik
swasta,
Salah satu faktor yang perlu mendapat
ditentukan.
perusahaan
Penggunaan
instansi
adalah
dalam
menyediakan
berbagai
beberapa unsur dari setiap kriteria yang sudah
perhatian serius bagi para pengelola suatu atau
dengan
kriteria
bayes
ini
dengan
pengambilan keputusan. Setiap keputusan yang
memanfaatkan bobot masing-masing kategori
diambil akan membawa dampak positif maupun
yang diperoleh berdasarkan banyaknya indikator
negatif bagi perkembangan perusahaan/instansi
yang digunakan, dalam hal ini indikator-
yang dipimpinnya. Pengambilan keputusan dari
indikator tersebut dituangkan dalam pertanyaan-
suatu masalah, baik itu masalah yang sederhana
pertanyaan sesuai dengan kategori yang telah
ataupun masalah yang kompleks membutuhkan
ditetapkan. Dari bobot yang diperoleh masing-
informasi-informasi menyeluruh dan akurat,
masing kategori maka diperoleh probabilitas dan
kemampuan
mengolah
nilai ambang setiap kategori. Metode ini
informasi, serta metode penyelesaian yang tepat.
digunakan dengan memanfaatkan kondisi riil
Hal
mendukung
yang ada di lapangan, dengan memakai 3 (tiga)
pengambilan keputusan agar dapat dilakukan
kategori yaitu kategori administrasi, kategori
dengan baik dan tepat.
keuangan, dan kategori teknis. Pengambilan
diatas
menganalisa
penting
dan
untuk
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
keputusan ini merupakan alternatif pilihan
Grobogan merupakan instansi yang bergerak di
pemberian keputusan bukan untuk menentukan
bidang pelayanan kepada masyarakat tentang
keputusan terakhir.
pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum. Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Berdasarkan latar belakang masalah di
Pekerjaan
atas, maka diusulkan sebuah penelitian dengan
Umum nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar
judul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Pemenang Lelang Proyek Pemerintah dengan
internal. Ada beberapa perbedaan antara
Metode Bayes ( Studi Kasus : Departemen
database
Pekerjaan Umum Kabupaten Grobogan )”.
keputusan dan non sistem pendukung
untuk
sistem
pendukung
keputusan dimana data harus berasal dari luar dan dari dalam karena proses
II. LANDASAN TEORI Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan Dalam suatu sistem pendukung keputusan
pengambilan keputusan, terutama dalam level
manajemen
puncak
sangat
ada tiga komponen utama yang menentukan
berrgantung pada sumber data dari luar,
kapasitas teknis sistem pendukung keputusan
seperti data ekonomi.
tersebut yaitu: sub sistem manajemen basis data, sub sistem manajemen basis model dan sub
b. Sub Sistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Sistem)
sistem perangkat lunak penyelenggara dialog [5].
Salah satu keunggulan sistem pendukung
keputusan
kemampuan
Data: eksternal dan internal
Sistem lainnya yang berbasis komputer Manajem en Data
Internet, intranet, ekstranet
untuk
adalah
mengintegrasikan
akses data dan model-model keputusan [5]. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan kedalam
Manaj emen Model Subsistem Berbasis pengetahua n Antarmuka pengguna
Model ekster nal
menggunakana
Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : [5] a. Sub Sistem Manajemen Basis Data Dalam sub sistem ini sumber data ada dua macam, yaitu eksternal dan
informasi database
yang sebagai
mekanisme integrasi dan komunikasi c. Sub
Sistem
Perangkat
Lunak
Penyelenggara Dialog Fleksibilitas karakteristik keputusan
Basis Manajer(pen pengetahua gguna) n organisasion Komponen-komponen Sistem al
sistem
dan
kekuatan
Sistem timbul
dari
pendukung kemampuan
interaksi antara sistem dan pemakai, yang
dinamakan
Bennet[5],
subsistem
mendefinisikan
dialog. pemakai,
terminal, dan sistem perangkat lunak sebagai
komponen-komponen
sistem dialog.
dan
Kriteria Bayes
keseluruhan. Untuk mendapatkan bobot
Pada kriteria Bayes akan digunakan nilai
masing-masing
harapan (expected value) sebagai dasar
rumus sebagai berikut:
penghitungan
yang
pengambilan
berguna
keputusan.
untuk
Istilah
B
nilai
K
kategori
n oi oi i 1 j 1
digunakan
harapan (expected value) sanggat luas penggunaanya.
Didalam
pengambilan keputusan
……………………………………….(1)
teori
nilai harapan
payoff merupakan salah satu kriteria dasar
Dimana :
pengambilan keputusan. Adapun
langkah-langkah
yang
harus
i = pertanyaan ke
dilakukan adalah sebagai berikut [2]: a.
Hitunglah nilai harapan pay-off
n= jumlah pertanyaan
untuk tiap-tiap tindakan yang j = option ke
mungkin. b.
Pilih
tindakan
yang
keuntungan/
harapan
perolehannya
maximum. Untuk menentukan pemenang
oi=jumlah option dari pertanyaan i
B
K
= bobot setiap kategori
jasa pemborong, Panitia Pengadaan Jasa Pemborongan menggunakan aturan yang di
ambil
dari
Pekerjaan
Peraturan Umum
Menteri nomor
43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi. Indikator dalam pemilihan penyedia jasa
setelah diperoleh bobot masing-masing kategori maka ditentukan bobot total, dimana bobot total diperoleh dari jumlah bobot
setiap
kategori.
Untuk
mendapatkan bobot total digunakan rumus sebagai berikut: L
pemborongan
terdiri dari 3 kategori
yaitu : Kategori administrasi, Kategori Keuangan dan Kategori Teknis. Nilai harapan
(expected
value)
dianggap
sebagai nilai rata rata setiap kategori [2]. Nilai rata-rata tiap kategori diperoleh dari
bobot
masing-masing
kategori
dibagi dengan jumlah bobot secara
BT= B K K 1
……………………………………………… ……….(2) Dimana :
K
=
Kategori ke K=1 berarti
kelulusan masing-masing kategori( A K ). Nilai ambang kelulusan masing-
kategori ke 1
masing
kategori
diperoleh
dengan
L
= Jumlah kategori
menggunakan rumus sebagai berikut:
B
= Bobot setiap kategori
A
K
K
= BK x PK 2 .................................................
BT
= Total bobot .......................(4)
Setelah diketahui total bobot (BT) maka probabilitas
masing-masing
kategori
Jika
skor
pemenang
diperoleh dari bobot setiap kategori
perusahaan
dibagi dengan total bobot. Sehingga
adalah
rumus yang digunakan adalah sebagai
diperoleh adalah:
berikut:
Y K L= Y K
P
K
B
K
BT ………………………………………………
Y
dari
masing-masing K
suatu
kategori
, maka persamaan yang
A A
K
, maka Lulus
K
, maka Gugur
………………………………………..(5) Setelah diketahui nilai ambang masing-
………(3)
masing Dimana :
kategori,
ditentukan
nilai
maka
ambang
dapat kelulusan
secara keseluruhan sebagai berikut:
B
K
BT
P
= Bobot setiap kategori
AT=A1
= Probabilitas masing-masing
Jasa Pemborong dikatakan memenuhi untuk
memenangkan
proyek menurut kategori yang telah ditetapkan apabila skor yang diperoleh lebih
+
A3…
An
Dimana : (1,2,3…n) adalah indeks masing-masing kategori
kategori
persyaratan
A2
……………………………………..(6)
= Total bobot
K
+
besar(>)
dari
nilai
ambang
Jika Y adalah total skor hasil pendataan suatu perusahaan, maka kesimpulan akhir suatu perusahaan dikatakan Lulus apabila total skor yang diperoleh suatu perusahaan lebih besar (>) dari nilai
suatu
Dari penjelasan diatas maka langkah-
perusahaan dikatakan Gugur apabila
langkah yang harus dilakukan dalam
skor yang diperoleh lebih kecil atau
penggunaan kriteria bayes dijabarkan
sama dengan(≤) nilai ambang total
dalam tabel 1 sebagai berikut:
ambang
total
(AT).
(AT),
Sehingga
dan
persamaan
yang Tabel 1. Langkah-langkah penggunaan kriteria
digunakan adalah sebagai berikut :
Y AT L= Y AT
, maka Lulus Kategori
Kategori
Kategori
, maka Gugur Administrasi Keuangan Teknis
……………………………………………… (7) secara umum untuk menghitung
L
X1
X2
X3
G
Y1
Y2
Y3
Probabilitas(i) P1
P2
P3
skor pendataan masing-masing kategori adalah sebagai berikut: Xk=X1
+
X2
+
X3
+…
Dari tabel diatas maka disajukan dalam bentuk matrik sebagai berikut:
Xn………………………………….(8)
Kategori Dimana :
P1
Xk
:
skor
hasil
X 1 Y1
administrasi
P1X 1 P1Y1
Kategori
pendataan setiap kategori(k) P2
X1, X2, X3…Xn : jawaban dari setiap
X 2 Y 2
=
Keuangan
=
P2 X 2 P2Y 2
pertanyaan masing-masing kategori Hasil
perhitungan
diperoleh
skor
dengan
pendataan
menggunakan
persamaan sebagai berikut Hasil=Xk
Kategori
P3
x PK
…….………………………………….(9)
X 3 Y 3
Dimana :
Teknis
P3 X 3 P3Y 3
=
X1 = Skor hasil pendataan kategori
Y3
=
administrasi
Bteknis 2
……………………………………………… X2 = Skor hasil pendataan kategori
(12)
keuangan P(i) X3 = Skor hasil pendataan kategori
=
probabilitas
masing-masing
kategori (administrasi, keuangan dan teknis) dimana P(i) adalah P1,P2, dan
teknis
P3. Y1 = Setengah dari bobot kategori
Dari tabel diatas maka lakukan langkahlangkah sebagai berikut :
administrasi
1. Hitung eksperimen perolehan dari masing-masing tindakan
Y1=
B
ad m in istrasi
2
……………………………………………… (10)
L G
P1X 1 P2 X 2 P3 X 3 P1Y1 P2Y 2 P3Y 3 L P1X 1 P2 X 2 P3 X 3 G P1Y1 P2Y 2 P3Y 3
Y2 = Setengah dari bobot kategori 2. Pilih tindakan
keuangan
yang eksplektasi
perolehannya maksimum Y2
=
Max(Lulus)
Bkeuangan 2
bila
hasil
menunjukkan bahwa hasil perhitungan Lulus merupakan nilai maksimun. Dan
……………………………………………… (11)
Max(Gugur) bila hasil menunjukkan Gugur merupakan nilai maksimum. Apabila
Y3 = Setengah dari bobot kategori teknis
dari
menunjukkan berarti
dapat
hasil
perhitungaan
Max(Lulus,Gugur) diambil
kesimpulan
bahwa suatu perusahaan tergolong Lulus.
suatu tahapan yang menggunakan sebuah
Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan
prototype/ sampel perangkat lunak yang
bahasa pemrograman berbasis MS-Windows
mendekati kegunaan dari yang dipesan oleh
yang mendukung pemrograman berorientasi
user.
objek.
yang
memberikan gambaran mengenai cara kerja
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun
sistem kadang hanya sebagai sampel belaka
1991 ini merupakan pengembangan dari
dan kadang juga bias menjadi bagian dari
bahasa
perangkat lunak yang dipesan sehingga
Bahasa
pemrograman
pemrograman
BASIC
yang
Prototype
yang
digunakan
untuk
dikembangkan pada era 1950-an.[8]
tinggal memberikan sedikit perbaikan dan
Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0 :
menambah fungsionalitasyang diinginkan
1. Kompiler yang sangat cepat.
Requirements engineering
2. Control data object untuk activex yang
design
baru. 3. Dapat
mendukung
database
Implementation
yang
terintegrasi dengan variasi aplikasi yang
Testing
sangat luas. maintenance
4. Dapat
menangani
bermacam-macam
format database, yaitu format database Microsoft
Access,
Microsoft
Excel,
Model Prototyping (SumberRogerS.Pressman,2002)
DBASE, FoxPro, Paradox, ODBC, dan file teks. 5. Perancangan data laporan yang lebih baru.
Tahap
Pengembangan Model Sebuah model proses/paradigma adalah suatu penggambaran secara abstraks dari
suatu
proses
[9].
Model
proses
menjelaskan proses dari sudut pandang bagian
per
bagian
1. Tahap Requirements Engineering
atau tahapan
yang
merupakan penggabungan dari beberapa strategi pengembangan yang meliputi proses, metode, dan alat bantu. Model Prototyping Model prototyping merupakan model proses yang memproduksi perangkat lunak sebagai
ini
merupakan
proses
penelusuran atau pencarian syarat-syarat atau keperluan yang berhubungan dengan teknik – teknik dalam pembangunan sistem 1. Tahap Design Tahap ini merupakan tahap di mana proses pembuatan user interface, pembuatan model proses, dan pembuatan model data. 2. Tahap Implementasi (Implementation) Tahap ini merupakan tahap penerapan dari ketiga fase yang telah dirancang.
Pengguna menggunakan fase ini membangun
pemilihan/penentuan
sebuah aplikasi.
tentang data-data yang dibutuhkan dalam
3. Tahap Testing
jasa
pemborong
pelaksanaan tugas akhir ini.
Tahap ini merupakan tahap pengujian
b.
sistem, dilakukan dengan black box test.
Metode Observasi Metode
observasi
atau
pengamatan
Dilakukan untuk menguji bagaimana suatu
merupakan salah satu metode pengumpulan
sistem berjalan.
data atau fakta yang bertujuan untuk
4. Tahap Maintenance
memperoleh informasi yang diperlukan
Tahap
ini
merupakan
tahap
dengan cara melakukan pengamatan dan
pemeliharaan sistem, pemeliharaan dapat
pencatatan dengan peninjauan langsung
berupa
atau
tentang permasalahan yang terjadi pada
mengurangi sistem sesuai dengan kebutuhan.
instansi terkait. Observasi ini dilakukan di
perbaikan,
menambah
Dinas III. METODE
proses
Penelitian ini di lakukan di Dinas Pekerjaan
No. 48 Purwodadi Grobogan ,Objek penelitian
penentuan
pemilihan/penentuan
jasa
sampai 10 Januari 2013 c.
Metode Dokumentasi
dalam kasus ini adalah sistem pendukung proses
Kabupaten
pemborong pada tanggal 20 November
Umum Kabupaten Grobogan Jl. Siswomiharjo
untuk
Umum
Grobogan, pengamatan ditekankan pada
PENELITIAN
Obyek Penelitian
keputusan
Pekerjaan
Metode
dokumentasi
merupakan
jasa
pengumpulan data yang berupa dokumen,
pemborong proyek yang disesuaikan dengan
dalam penelitian ini dokumen-dokumen
kriteria-kriteria yang digunakan oleh panitia
yang
pengadaan barang dan jasa Kabupaten Grobogan
pemilihan/penentuan
berhubungan
dengan jasa
proses
pemborong.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain : Metode Pengumpulan Data
daftar simak dokumen kualifikasi dan
a.
dokumen aanwijzing proyek.
Metode Wawancara (interview) Wawancara yaitu suatu model data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
atau
d.
Studi Pustaka Merupakan
yang
dengan
yang berkompeten dibidang ini. Wawancara
pengetahuan, literatur, browsing internet,
ini dilakukan langsung dengan Bapak Aris
dan
selaku sekretaris dan Bapak Ridwan selaku
mendukung sesuai dengan permasalahan
anggota
yang dihadapi. Buku-buku yang digunakan
pemborongan
yang
pengadaan
jasa
melakukan
proses
antara
catatan
lain:
pembacaan
dilakukan
tanya jawab secara langsung kepada pihak
panitia
cara
metode
penting
Teknik
buku-buku
lainnya
yang
Pengambilan
Keputusan, Pelelangan
Pedoman Nasional
Kualifikasi
Pekerjaan
Jasa
b) Data Flow Diagram (DFD Level 0)
Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Decision Support Systems and Intelligent Systems Edisi 7 Jilid 1, komputerisasi Pengambilan
Keputusan,
Rekayasa
Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi(Buku Satu).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Sistem a) Contex Diagram c) Flowchart Algoritma
d) Entity Relationship Diagram (ERD) 3. From Input Data Perusahaan
4. From Input Data Proyek
Implementasi Sistem 1.Halaman Utama
5. From Penilaian Kategori Administrasi
5. From Penilaian Kategori Keuangan 2. Halaman Login
6. From Penilaian Kategori Teknik
data berupa komentar secara lisan dan menjawab kuisioner. Tahap Maintenance Tahap ini merupakan tahap pemeliharaan sistem, pemeliharaan
dapat
berupa
perbaikan,
menambah atau mengurangi sistem sesuai dengan kebutuhan. Tahap ini dilakukan setelah 7. Perhitungan,bobot,Probabilitas,ambang, hasil
sistem berjalan dan bila diminta oleh pihak
terkait
sesuai
dengan
perubahan
pengetahuan yang berkembang. Namun dalam penelitian
ini
tidak
sampai
pada
tahap
maintenance, dan hanya sampai pada tahap pengujian. V. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan-pembahasan pada 8. Laporan Hasil Penilaian
bab-bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Telah dibuat sistem pendukung keputusan Penentuan
Pemenang
Lelang
Proyek
Pemerintah dengan Metode kriteria bayes yang dapat membantu panitia Pengadaan Jasa Pemborong
Kabupaten Grobogan dalam
penentuan Jasa Pemborong Proyek. 2. Dari sistem dapat diketahui perusahaanTahap Testing / Pengujian Sistem Pengujian dilakukan dengan metode BlackBox Test. BlackBox Test Merupakan pengujian dengan mengamati kesinambungan antara masukan dan keluaran untuk menguji fungsi dari sistem. Penguji program ini akan memberikan penilaian yang telah dibuat. Setelah melakukan pengujian program, penguji diminta tanggapannya mengenai tingkat kemudahan penggunaan program, format input dan output
perusahaan yang mengikuti proses penentuan jasa
pemborong
proyek
dan
grafik
perbandingan perusahaan yang lulus dan gugur
sehingga
perusahaan
untuk
dapat lebih
menjadi
acuan
meningkatkan
kualitas perusahaan tersebut. 3. Dari pengujian yang di lakukan dengan model Blackbox test menggunakan alfa testing dengah hasil (93,75 %) dan testing
manajemen panitia penggadaan lelang proyek
[7]http://klana.files.wordpress.com/2007/06/
pemerintah di pekejaan umum di kabupaten
teori-pengambilan-keputusan.ppt, yang
Grobogan dengan hasil (95 %) maka aplikasi
diunduh tanggal 13 Oktober 2012
ini layak untuk digunakan.
[8]
DAFTAR PUSTAKA
http://rojakelektrik.blogspot.com/2011/0 7/langkah-penyelesaian-masalah-dalam-
[1] Tim Dinas Pekerjaan Umum Republik Indonesia,
2007,Buku
Kualifikasi
3
Pelelangan
Pedoman
spk.html, diakses tanggal 20 November
Nasional
2012
Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan), Penyelenggaraan Pembinaan
Pusat
Pembinaan
Kontruksi
Konstruksi
dan
Badan SDM
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. [2] Johannes Supranto, M.A , 1998, Teknik Pengambilan Keputusan, Rineka Cipta, Jakarta [3] http://sindarku.wordpress.com/2010/10/ 08/karakteristik-dan-kapabilitas-sistempendukung-keputusan/ , di unduh 15 November 2012 [4] Mugi Hartanti, 2006, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Keluarga Miskin dengan Kriteria Bayes, Skripsi-S1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta [5] Turban.E., Aronson. J.E, Peng Liang.T, 2005, Decision Support Systems and Intelligent Systems Edisi 7 Jilid 1, Andi Offset, Yogyakarta. [6]
Dai Hanu.U.D, 2001, komputerisasi Pengambilan
Keputusan,
Komputindo, Jakarta.
Elexmedia
[9]
RogerS. Pressman, Ph.D , 2002, Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi(Buku Yogyakarta.
Satu),
Andi
Offset,