SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JABATAN PADA PERUM PERHUTANI (KPH) SEMARANG BERSAMA (STUDI KASUS: PEMILIHAN JABATAN) Whayu Setyo Prakoso Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131 Telp : (024) 3517261, Fax : (024) 3520165 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kenaikan Jabatan pada perhutani (KPH) semarang Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah system pendukung keputusan yang mempunyai kemampuan analisa karyawan yang berhak naik jabatan dengan menggunakan metode AHP di mana masing–masing karyawan akan dinilai berdasarkan kriteria - kriteria yang di tentukan. Kegiatan promosi kenaikan jabatan ini dilakukan berdasarkan kompetensi dari tiap tiap karyawan dengan masing-masing jabatan yang dipegang. Proses penilaian potensi sumber daya manusia terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek sikap kerja, aspek psikotes dan aspek pengetahuan umum. Sistem pendukung keputusan ini membantu melakukan penilaian karyawan yang akan di promosikan secara lebih tepat sehingga berguna untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah kenaikan jabatan, sehingga di dapatkan karyawan yang paling layak untuk kenaikan jabatan. Kata kunci: : Sistem pendukung keputusan,Kenaikan Jabatan, AHP
I.
Menurut
PENDAHULUAN
Homawan
Sutanto
tentang
Setiap organisasi tentunya mempunyai
analisa jabatan mengatakan bahwa salah
berbagai tujuan yang hendak dicapai.
satu tugas manajemen adalah untuk
Tujuan
mendayagunakan sumber daya manusia
tersebut
diraih
dengan
mendayagunakan sumber-sumber daya
yang
yang ada. Kendati berbagai sumberdaya
Pendayagunaan
ini
yang ada penting bagi organisasi, satu-
mengupayakan
agar
satunya
menunjukkan
manusia itu mampu dan mau bekerja
keunggulan kompetitif potensial adalah
secara optimal demi tercapainya tujuan
sumber daya manusia dan bagaimana
organisasi.
sumber daya itu dikelola.
mampu untuk bekerja dengan baik
faktor
yang
dimilki
secara
Manusia
optimal.
sering
berarti
sumber
akan
mau
daya
dan
bilamana ia ditempatkan pada posisi
setiap program manajemen sumber daya
dengan jabatan yang sesuai menurut
manusia.
minat dan kemampuanya serta bilamana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. Perusahaan
sebagai
Kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini mengkin dianggap wajar mengingat bahwa dimasa krisis seperti
suatu
organisasi
sekarang ini banyak perusahaan yang
merupakan suatu bentuk dari usaha
melakuana
keikutsertaan anggota masyarakat yang
mempekerjakan
jika dikelola dengan baik mempunyai
beberapa bidang pekerjaan sekaligus.
peranan yang besar dalam menunjang
Sehingga sulit membuat uraian jabatan
pembangunan. Perusahaan akan semakin
karena nama jabatan sering tidak sesuai
maju dan berkembang jika faktor-faktor
dengan pekerjaan sehari-hari. Apalagi
produksi yang ada dapat dikelola dengan
ditambah kenyataan yang menunjukan
baik sehingga menjadi satu kesatuan yang
bahwa perusahaan masih tetap bisa
dapat digunakan untuk mencapai tujuan
survive meskipun tanpa uraian jabatan
perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut
secara tertulis.
hanya dapat tercapai jika didukung oleh kerjasama yang baik antara berbagai faktor produksi, seperti manusia, modal, teknologi dan alam, yang ada dalam perusahaan tersebut.
efisiensi satu
dengan orang
untuk
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis
mencoba
mengatasi
permasalahan dengan membuat sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dikenal dengan Decision Support Systems
Tanpa pengatahuan yang memadai tetang
atau
apa yang dilakukan oleh para karyawan
Dengan latar belakang tersebut, peneliti
atas pekerjaannya, organisasi tidak akan
memilih
dapat membentuk prosedur seumber
KeputusanPemilihan Jabatan Pada Perum
daya manusia yang efektif untuk memilih,
Parhutani KPH Semarang Mengunakan
mempromosikan, melatih, menilai dan
MetodeAnalytic Hierarchy Process (AHP)".
memberikan karyawan.
kompensasi Hal
ini
kepada
mengakibatkan
pengkajian dan pemahaman pekerjaan melalui proses yang disebut analisis pekerjaan merupakan bagian vital dari
Sistem
Pendukung
judul:
“Sistem
Keputusan.
Pedukung
Windows.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Visual
Teori Belajar Sebagai
pembanding
Basic
merupakan
bahasa
dan
pemrograman yang sangat mudah dipelajari,
bahan acuan dalam pengembangan
dengan teknik pemrograman visual yang
sistem
mengkaji
memungkinkan penggunanya untuk berkreasi
mengenai sistem pendukung yang
lebih baik dalam menghasilkan suatu program
pernah
aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan
pakarini
dibuat
penulis
olehpeneliti-peneliti
sebelumnya.
dalam visual basic adalah FORM, dimana
Suryanto (2007) membuat aplikasi pendukung
pengguna dapat mengatur tampilan form
keputusan untuk penentuan strategi permainan
kemudian dijalankan dalam script yang sangat
pada pertandingan sepak bola menggunakan
mudah.
metode gabunganAHP dan Promethee. Bahasa pemrograman VisualBasic mampu
yang 6.0.
digunakan
Perangkat
mensimulasi
pertandingansepak
bola
Microsoft
yang
dibuat
hasil
suatu
sebagai
dasar
2.1 Pembelajaran Berbasis Komputer Pembuatan
program
aplikasi
menggunakan Visual Basic dilakukan dengan
pertimbangan keputusan untuk menentukan
membuat
strategi danpola permainan.
kemudian diberi script program di dalam
Teori Pembelajaran
komponen-komponen yang diperlukan. Form
Dalam menu visual basic terdapat
disusun
tampilan
oleh
aplikasi
pada
komponen-komponen
form,
yang
komponen-komponen yang tentu saja di
berada di [Toolbox], dan setiap komponen
perlukan untuk menentukan coding atau
yang dipakai harus diatur propertinya lewat
syntax yang akan digunakan. karena salah titik
jendela [Property].
atau
koma
dalam
visual
basic
akan
1. Menu pada dasarnya adalah operasional
mengakibatkan program sistem debug atau
standar di dalam sistem operasi
error.
seperti membuat form baru, membuat project Bahasa Basic pada dasarnya adalah
baru, membuka
windows,
project dan menyimpan
bahasa yang mudah dimengerti sehingga
project. Di samping itu terdapat fasilitas-
pemrograman di dalam bahasa Basic dapat
fasilitas pemakaian visual basic pada menu.
dengan mudah dilakukan meskipun oleh orang
Untuk
yang baru belajar membuat program. Hal ini
menyediakan bantuan yang sangat lengkap dan
lebih mudah lagi setelah hadirnya Microsoft
detail dalam MSDN (Microsoft Developer
Visual Basic, yang dibangun dari ide untuk
Network).
membuat bahasa yang sederhana dan mudah
Konsep dasar pemrograman Visual Basic 6.0,
dalam pembuatan scriptnya (simple scripting
adalah pembuatan form dengan mengikuti
language) untuk graphic user interface yang
aturan pemrograman Property, Metode dan
dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft
Event dengan penjelasan sebagai
lebih
jelasnya
Visual
Basic
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai
Metode Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem
sistem
komputer
yang
mengolah data menjadi informasi
yang digunakan dalam perancangan
untuk
Sistem
ini
masalah semi terstruktur yang spesifik.
Waterfall
Menurut Moore dan Chang,
Pendukung
menggunakan
Keputusan
Model
mengambil
SPK
tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan
sistem
praktis.
harus
mendukung analisis pengolahandata,
diselesaikan terlebih dahulu untuk
dan pemodelan keputusan, berorientasi
menghindari terjadinya pengulangan
keputusan, orientasi perencanaan masa
dalam
depan, dan digunakan pada saat- saat
tahap
tahapan
sehingga
pengembangan sistem yang dilakukan dapat
memperoleh
hasil
pengembangan
berkemampuan
Sedangkan menurut Keen dan Scoot
Metode
yang
sebagai
yang tidak biasa.
yang
diinginkan.
digambarkan
dari
dikarenakan metode ini mempunyai
Setiap
dapat
keputusan
Morton
Sistem
Pendukung
sistem
Keputusan merupakan penggabungan
disusun berdasarkan hasil dari data yang
sumber-sumber kecerdasan individu
sudah diperoleh. Metode ini meliputi:
dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki
Analisa Kebutuhan Sistem
kualitas
keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan juga
DefinitionDesain Sistem
merupakan sistem informasi berbasis komputer
Pemrograman Sistem
untuk
pengambilan
Pengujian & Implementasi Sistem
menangani
Maintaining
manajemen
keputusan masalah-masalah
yang semi
struktur . Dengan
Gambar 2.1 Siklus Waterfall
pengertian
diatas
dapat dijelaskan bahwa SPK bukan
Sumber : Merle P. Martin, 2006 Pendukung keputusan
merupakan
alat
keputusan,
melainkan
pengambilan merupakan
Sistem pendukung keputusan
sistem yang membantu pengambil
(SPK) adalah bagian dari sistem
keputusan yang dilengkapi dengan
informasi berbasis komputer termasuk
informasi dari data yang telah diolah
sistem
atau
dengan re1evan dan diperlukan untuk
manajemen pengetahuan yang dipakai
membuat keputusan tentang suatu
untuk
masalah dengan lebih cepat dan
berbasis
pengetahuan
mendukung
pengambilan
akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan
untuk
menggantikan
sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang
pengambilan keputusan dalam proses
diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan
pembuatan keputusan.
Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah
Menurut
Turban,
dari
profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan
pengertian SPK maka dapat ditentukan
dengan tujuan untuk menciptakan kerangka
dengan karakteristik antara lain:
kerja guna mengarahkan aplikasi komputer
1. Mendukung
proses
pengambilan
kepada pengambilan keputusan manajemen .
keputusan,
menitikberatkan
pada
Sementara
itu,
perintis
sistem
pendukung keputusan yang lain dari MIT
management by perception.
(Massachusetts Institute of Technology), yaitu
2. Adanya interface manusia atau
Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan
mesin di mana manusia (user)
Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan
tetap
yang harus dicapai oleh sistem pendukung
memegang
proses
kontrol
pengambilan
keputusan, yaitu:
keputusan. 3. Mendukung
pengambilan
1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam
keputusan untuk membahas
membuat
masalah
memecahkan masalah semi terstruktur.
terstruktur,
semi
terstruktur dan tak struktur. 4. Memiliki
kapasitas
dialog
untuk memperoleh informasi sesuai
dengan
keputusan
2. Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya. 3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
kebutuhan.
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada
5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian
tiga
prinsip
dasar
sebagai kesatuan item.
yang
dapat
pendukung
1. Struktur masalah Untuk
6. Membutuhkan struktur data
sistern
keputusan, yaitu:
rupa sehingga dapat berfungsi
komprehensif
guna
rnasalah
yang
terstruktur,
penyelesaian dapat dilakukan dengan rnenggunakan rumus-rumus yang sesuai,
melayani kebutuhan informasi
sedangkan
untuk
seluruh tingkatan manajemen.
tidak dapat dikomputerisasi. Sementara
Konsep Dasar Sistem Pendukung
itu,
sistem
Keputusan
dikembangkan menyelesaikan
Sistem pendukung keputusan (SPK)
terstruktur
pendukung
keputusan
khususnya masalah
yang
untuk semi
terstruktur.
mulai dikembangkan pada tahun 1960an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu
masalah
2. Dukungan keputusan Sistern
pendukung
keputusan
tidak
dimaksudkan
untuk
menggantikan
Salah satu masalah yang terpenting
manager, karena komputer berada di
dalam penelitian adalah melalui metode
bagian terstruktur, sementara manager
tertentu untuk memecahkan suatu masalah
berada
yang diperoleh dengan tujuan agar mendapat
dibagian tak terstruktur untuk
memberikan penilaian dan melakukan
hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
analisis. Manager dan komputer bekerja sama
sebagai
sebuah
tim
Adapun langkah-langkah dalam teknik
pemecah
pengumpulan data suatu penelitian adalah
masalah semi terstruktur.
sebagai berikut :
3. Efektivitas keputusan
a.
Observasi
Tujuan utama dari sistem pendukung
Dengan mengadakan penelitian
keputusan bukanlah mempersingkat waktu
dan
menganalisa
secara
langsung
pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan
terhadap kondisi organisasi, sehingga
yang dihasilkan dapat lebih baik.
dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang dirancang, dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat lunak, perangkat
Pengertian Multimedia Pembelajaran
pengontrol yang dapat dioperasikan olehb. pengguna
sebagainya.
pengambilan data.
multimedia yang dilengkapi dengan alat
sehingga
dan
Observasi juga mencakup pencarian dan
Multimedia interaktif adalah suatu
pengguna,
keras
Studi Literatur Dengan
dapat
mempelajari
data
memilih apa yang dikehendaki untuk
manual dan referensi yang berhubungan
proses selanjutnya. Contoh multimedia
dengan masalah yang dihadapi akan
interaktif
digunakan
adalah:
multimedia
perencanaan
dan
perancangan aplikasi yang akan dibuat.
pembelajaran interaktif, aplikasi game, c.
dan lain -lain.
dalam
Teknik wawancara yang dilakukan secara langsung guna memperoleh informasi tentang spesifikasi
IIII. METODE PENELITIAN Pada penyusunan Tugas Akhit ini,d.
Rekayasa
Pendukung
Keputusan
Pemilihan Jabatan yang akan dikembangkan.
Obyek Penelitian
penulis
Sistem
mengangkat
sebuah
Perangkat
Lunak
topik
yaitu
Pembelajaran
Interaktif Konfigurasi Jaringan LAN Mata
Mempelajari dokumen-dokumen terkait, yaitu formulir-formulir yang digunakan selama ini untuk dianalisis lebih lanjut. 1. Studi Lapangan
Kuliah Jaringan Komputer Pada Universitas
Studi lapangan yang dilakukan yaitu
Dian Nuswantoro Semarang.
mengadakan terhadap
Metode Pengumpulan Data
pengamatan
obyek
yang
langsung
diteliti
untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan yaitu dengan cara :
a.
Wawancara (Interview) Penulis mencari informasi dengan cara bertanya dan meminta keterangan yaitu : a. Bagaimana hasil prestasi mahasiswa mata kuliah jaringan komputer ? b. Bagaimana data-data tersebut dapat tersampaikan di program studi terkait ? c.Data apa saja yang diperlukan untuk membuat hasil prestasi mahasiswa
4. Data Matrik
dapat meningkat ? d. Bagaimanake
kurangan
dan
kelebihan pengajaran menggunakan metode konfensional?
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Sistem
5. Sub matrik disiplin
1. Data Penguna
6. Sub martik tangung jawab
2. Sub karyawan
7 Form Sub matrik inisiatif
3. Data Karyawan
V. KESIMPULAN
[3] T. Wahyono, Sistem Informasi (Konsep
Berdasarkan uraian pembahasan analisis
dan
dilakukan,
pengujian maka
yang
dapat
telah
diambil
kesimpulan terhadap sistem pendukung keputusan
perencanaan
pemilihan
jabatan sebagai berikut :
memberikan kemudahan proses penempatan jabatan tertentu.
2. Sistem pendukung keputusan dibangun
karyawan
dengan
berdasarkan
spesifikasi
jabatan yang
3. Sistem yang dibangun dapat mengurangi human
kejenuhan error,
dan
sehingga
meningkatkan etos kerja dalam menganalisis karyawan yang menurut
perhitungan
cocok
untuk menempati suatu jabatan tertentu. Sistem
yang
dibangun
mempercepat
dalam
proses
penyelesaian
dapat penilaian masalah
karena sistem yang terintegrasi.
DAFTAR PUSTAKA [1] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2005. [2] A. D. d. B. H. Wixom, System Analysis and Design, 2003.
Jakarta: Salemba, 2008. [5] D. Stiawan, Sistem Keamanan Komputer,
2005. [6] A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP, Yogyakarta: Andi Offset, 2010. [7] I. Bastian, Akuntansi Untuk LSM dan Partai Politik, Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2007. [8] P. angin, Analisis Laporan Arus Kas
jelas.
maupun
[4] E. Suandy, Perencanaan Pajak Edisi 4,
mampu
mengukur kompetensi antara
karyawan
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo,
1. Sistem yang dibangun dapat
yang
Dasar, Analisis Desain dan Implementasi),
sebagai dasar kebijakan dalam mengambil keputusan pada PT Karimun Aromatic, Medan, 2008. [9] K. e. al, Accounting Principles, Jakarta: Salemba, 2010.