SISTEM MODUL PRAKTIKUM INTEGRATED LABORATORY (I-LAB) UNIVERSITAS GUNADARMA
Amri Firdaus Jurusan SI, Fakultas ILMU KOMPUTER Universitas Gunadarma, Depok
ABSTRAKSI Universitas Gunadarma merupakan salah satu perguruan tinggi yang berbasiskan komputer untuk mengefisienkan proses-proses akademik yang ada didalamnya, walaupun belum terintegrasi dengan baik antara satu sistem dengan sistem yang lainnya. Penulisan ini memuat uraian tentang pembuatan Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory Universitas Gunadarma. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat suatu sistem modul laboratorium yang bersifat mandiri, yaitu menghilangkan kemungkinan kerja sama dari sesama praktikan, lebih memfungsikan asisten dalam persiapan modul praktikum, penilaian dilakukan lebih objektif karena dilakukan oleh sistem. Bahasa berorientasi objek yang dipakai untuk menggambarkan sistem ini ialah UML (Unified Modelling Language) dengan tool pemodelan visual StarUML. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Kata Kunci MySQL I.
: Sistem Modul Praktikum, Integrated Laboratory, UML, PHP,
PENDAHULUAN Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah. Universitas Gunadarma merupakan salah satu universitas berbasis komputer yang memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Pada mata kuliah tertentu, seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan praktikum berbasis komputer, sebagai sarana untuk mempraktekkan teori-teori yang telah disampaikan di kelas oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan. Kegiatan praktikum tersebut dilaksanakan di laboratorium-laboratorium yang pelaksanaannya memerlukan banyak asisten laboratorium. Dimana para asisten bertugas dalam penyampaian materi yang justru lebih mengarah (bersifat) non akademis sehingga tidak membantu secara optimal tambahan pengetahuan akademik yang diperoleh para praktikan. Pelaksanaanya, para asisten memberikan Laporan
pendahuluan (Laporan Awal), kegiatan paktek (praktikum), dan Laporan Akhir. Pada Laporan Pendahuluan, asisten memberikan beberapa pertanyaan kepada praktikan sebagai tugas yang akan dibahas pada pertemuan minggu depan. Kegiatan prakteknya asisten akan membahas materi yang ada pada laporan pendahuluan, bersamaan dengan itu asisten akan memberikan penilaian kepada praktikan yang aktif dengan menjawab pertanyaan mengenai materi yang telah mereka kerjakan pada laporan pendahuluan. Penilaian dilakukan oleh asisten yang bisa menjadi tidak adil karena sangat subjektif. Saat pelaksanaan praktek ini praktikan hanya akan mendengarkan dan mengikuti asisten (tutor) dalam mengajarkan materi yang sedang berlangsung. Bagi praktikan yang tidak mampu menangkap materi yang diajarkan dan memiliki mental yang kurang, tidak berani bertanya karena takut dan juga karena jadwal yang diberikan per kelas, maka pada saat praktikum, praktikan akan mencontek pekerjaan praktikan di sebelah-sebelahnya. Belum lagi jika ada komputer praktikan yang rusak. Praktikan tidak bisa mendapatkan apa yang akan ditanyakan. Terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Pada akhir praktikum, ketua asisten tidak hanya memberikan tugas untuk laporan pendahuluan tapi juga Laporan Akhir yaitu tugas kalau pada pertemuan ini praktikan telah mengikuti praktikum dan sudah dianggap mampu menerima materi yang diajarkan. Banyak praktikan yang tidak mengerjakan sendiri laporan pendahuluan dan laporan akhirnya. Selama ini praktikan bisa mengerjakan bersama-sama, menyontek hasil pekerjaan praktikan lain, bahkan minta dibuatkan (menitip) orang lain. Kekhususan I-Lab dibandingkan dengan laboratorium komputer regular adalah para praktikan (mahasiswa) dituntut untuk memiliki jiwa kemandirian yang tinggi. Mandiri karena kini tidak perlu lagi membuat Laporan Pendahuluan karena digantikan dengan Pre Test dan Laporan Akhir digantikan dengan Post Test dan diantara kedua kegiatan tersebut terdapat kegiatan praktikum yang disebut Lab.Activity yang berhubungan dengan skill atau kemampuan praktikan untuk mata praktikum atau mata kuliah tertentu yang diikutinya . Pihak I-Lab juga tidak menyediakan asisten laboratorium untuk mendampingi praktikan sebagaimana asisten laboratorium di laboratorium komputer regular. Namun demikian, praktikan selalu dituntun atau dibimbing oleh sistem. Untuk itu diperlukan sistem praktikum yang dapat memenuhi semua kebutuhan praktikan, seperti tampilan sistem yang user friendly, penyajian soal yang baik agar dapat membantu praktikan dalam memahami praktikum yang bersangkutan dan setiap modul praktikum akan dibuat bantuan (help function) dan sebagainya. Jadi praktikan diharapkan mampu melaksanakan kegiatan praktikum di I-Lab secara mandiri. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk membuat suatu Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory di Universitas Gunadarma yang diharapkan dapat membantu praktikan (mahasiswa) dalam kegiatan praktikumnya. Sistem Modul ini merupakan alat untuk memudahkan tim modul dalam memasukkan soal-soal atau data yang akan dijadikan sebagai bank soal. Selain itu dari sisi praktikan sistem ini bersifat menyajikan soal-soal yang diambil secara acak yang harus dijawab oleh praktikan. Soal-soal ini berhubungan dengan materi praktikum yang bersangkutan. Karena praktikum ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu Pre Test, Lab. Activity, dan Post Test, maka setiap bagian tersebut memiliki andil dalam menentukan nilai akhir praktikum.
II.
LANDASAN TEORI 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan perkembangan hidup yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan berupa praktek, latihan atau pengalaman dalam memenuhi kebutuhannya. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Media Pembelajaran Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) dan non-fisik yang dikenal dengan software (perangkat lunak), yaitu sesuatu benda atau alat yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera dan memiliki kandungan pesan yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa (Arsyad, 1999). 3. Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menakannkan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menenkankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu jaringan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jeny Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut : Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya. Pendekatan sistem lebih menekannkan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 4. Pengembangan Sistem Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. 5. Extreme Programming Extreme Programming (berikutnya akan disingkat sebagai XP) adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga
menjadi lebih adaptif dan fleksibel. Walaupun menggunakan kata programming, XP bukan hanya berfokus pada coding tetapi meliputi seluruh area pengembangan perangkat lunak. 6. Praktikum Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah. 7. PHP ( Personal Home Page ) PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinenya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan homepage, seperti buku tamu, pencacah, dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Verson 2. FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP. 8. MySQL MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh menjadikannya produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan dari SQL. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukkan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh pemakai maupun programprogram aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user kecepatan query MySQL dapat sepuluh ali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. 9. HTML (Hyper Text Markup Language) HTML merupakan suatu format data standar yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat dibaca dari suatu platform lainnya.
Disebut Markup Language karena berisi tanda-tanda tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkatan dari teks yang akan ditampilan sesuai dengan fungsinya. Dengan menggunakan system hyperteks dalam membaca suatu dokumen tidak harus secara sequential, tetapi dapat langsung menuju ke suatu topic yang diinginkan. Sesuai dengan lirik-lirik yang telah tersedia di setiap halaman dokumen. 10. Teori Navigasi Struktur navigasi adalah struktur alur cerita dari sebuah program sebelum menyatukan elemen-elemen yang digunakan dalam aplikasi multimedia, sebaiknya kita mendefinisikan objek-objek dan merancang tampilan. Agar semua objek yang termasuk didalam aplikasi tersebut tidak mengalami kerancuan informasi, dengan kata lain semua tampilan harus dapat memberikan informasi yang bulat dan utuh, sehingga dapat tercapai suatu pembentukan aplikasi multimedia. Dalam pembuatan aplikasi multimedia ada empat macam struktur navigasi yang dapat digunakan. 11. Unified Modelling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa standard yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan objek-objek dari sistem software, untuk urusan pemodelan dan sistem non-software. Bahasa permodelan ini digunakan untuk memahami, mendesain, menkonfigurasikan, memelihara dan mengontrol informasi yang terdapat dalam sebuah sistem. UML menggambarkan struktur yang statis (static structure) dan kelakuan yang dinamis (dynamic behavior) dari sebuah sistem. Sebuah sistem dalam UML digambarkan sebagai kumpulan objek diskrit yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang berguna bagi pengguna. Dalam struktur yang statis, UML mendefinisikan objek-objek penting yang terdapat dalam system dan implementasinya, dan menggambarkan interaksi antara objek-objek tersebut. Sedangkan dalam kelakuan yang dinamis, UML mendefinisikan sejarah suatu objek dan dan komunikasi antar objek tersebut untuk mencapai suatu tujuan. 12. Drupal Drupal merupakan salah satu CMS atau Content Management System berbasis web. CMS sendiri berarti sebuah sistem untuk mengatur sejumlah dokumen. Pengaturan dokumen ini meliputi (sumber: http://wikipedia.org). III.
ANALISIS SISTEM Tahap analisis sistem adalah mengamati, mempelajari dan menganalisis proses atau masalah yang berjalan untuk dapat menghasilkan rancangan sistem baru sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
1. Gambaran Umum Laboratorium Reguler Universitas Gunadarma Laboratorium reguler Universitas Gunadarma adalah lembaga yang memiliki kewenangan terhadap penyelenggaraan praktikum materi kuliah komputer, serta penyampaian segala informasi yang berkaitan dengan praktikum. 2. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan 2.1. Materi Praktikum Secara garis besar, materi praktikum dibagi atas dua bagian, yaitu : (a) Praktikum yang Memiliki SKS; Mata kuliah praktikum ini wajib diambil oleh setiap mahasiswa pada semester yang bersangkutan. Materi ini berdiri sendiri dan mempunyai bobot SKS yang pada umumnya diselenggarakan untuk mahasiswa Diploma Tiga. Sistem penilaian sepenuhnya dilakukan oleh bagian laboratorium yang berupa huruf (A, B, C dan D). (b) Praktikum Penunjang Teori; Praktikum penunjang ini tidak memiliki bobot SKS, tetapi wajib diambil oleh setiap mahasiswa pada semester yang bersangkutan bersamaan dengan mata kuliah yang terkait. Praktikum ini dikhususkan bagi mahasiswa S1 dimana di dalam kurikulumnya tidak ada mata kuliah praktikum. Pelaksanaannya diselaraskan/dipadukan dengan materi dari bahan perkuliahan, baik dari dosen maupun dari buku/diktat referensi. Sedangkan hasil akhir penilaiannya diberikan oleh bagian laboratorium dalam bentuk score (0 – 100) kepada PSMA Online yang selanjutnya dikonversi oleh PSMA online dalam bentuk huruf (A, B, C dan D). 2.2.
Peserta dan Mata Kuliah Praktikum Daftar peserta praktikum beserta mata kuliah praktikum baik yang mempunyai merupakan praktikum sks maupun yang merupakan praktikum penunjang terlampir. Lampiran dipisahkan berdasarkan laboratorium dasar, menengah dan lanjut. 3. Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendukung kebutuhan sistem yang sedang berjalan, maka penulis melakukan wawancara kepada Asisten Laboratorium Universitas Gunadarma sebagai berikut : 1. Bagaimanakah jalannya praktikum yang ada secara keseluruhan? Jawab : Pada saat praktikum dimulai, praktikan diwajibkan membawa Laporan Pendahuluan. Kemudian pada saat praktikum berlangsung, asisten/tutor memberikan materi praktikum yang bersangkutan. Setelah itu praktikan mempraktekkan materi tersebut langsung dikomputer praktikan masing-masing. Setelah praktikum selesai, asisten/tutor memberikan tugas akhir yang disebut Laporan Akhir. Laporan akhir ini merupakan tugas yang berkaitan dengan kegiatan praktikum yang baru saja dilaksanakan yang menganggap praktikan telah memahami praktikum tersebut.
2. Bagaimana jalannya praktikum pada saat asisten menyampaikan materi? Jawab : Ketika praktikum berlangsung, asisten menyampaikan materi tentang praktikum tersebut baik teori maupun prakteknya. Biasanya asisten menuliskan contoh program di papan tulis. Disaat yang sama praktikan diperbolehkan mencoba atau mempraktekkan contoh program tersebut dikomputer masing-masing. 3. Apakah para praktikan benar-benar mengikuti tutor dari asisten yang bertugas pada saat kegiatan praktikum berlangsung? Jawab : Praktikan mencoba sendiri terlebih dahulu, apabila terdapat praktikan yang belum mengerti atau terjadi kesalahan, praktikan diperbolehkan bertanya kepada asisiten. Asisten akan membantu praktikan dalam memecahkan masalah tersebut. Namun ada beberapa praktikan yang malu bertanya, dan akhirnya memutuskan untuk melihat pekerjaan praktikan yang berada disebelahnya. 4. Bagaimana sistem penilian untuk menilai tugas-tugas yang diberikan kepada praktikan? Jawab : Penilaian yang diberikan hanya penilaian untuk Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir. Penilaian kedua laporan ini dilakukan oleh asisten yang sedang bertugas saat itu. Nilai yang diberikan berupa angka (0-100) yang nantinya akan dikonversi dalam bentuk huruf (A, B, C, atau D). 5. Apabila ada praktikan yang tidak membawa Laporan Pendahuluan atau Laporan Akhir pada saat praktikum, tindakan apa yang akan dilakukan? Jawab : Apabila ada praktikan yang tidak membawa Laporan Pendahuluan atau Laporan Akhir pada saat praktikum, praktikan tidak diperbolehlan mengikuti kegiatan praktikum pada saat itu dan secara otomatis praktikan tersebut tidak mendapat nilai untuk pertemuan saat itu. Namun dapat digantikan dengan pertemuan di minggu pengulangan dimana praktikan diwajibkan membawa Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir untuk pertemuan yang diulang. 4.
Permasalahan yang Dihadapi pada Sistem yang Berjalan Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, maka permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, yaitu : 1. Kurangnya efektivitas kegiatan praktikum yang mengandalkan tutorial dari asisten. Karena masing-masing praktikan memiliki daya tangkap yang berbedabeda. Sehingga terdapat praktikan yang malu bertanya dan akhirnya memilih untuk melihat pekerjaan praktikan disampingnya. 2. Proses praktikum yang berlangsung sangat mengandalkan tutor/asisten yang memahami materi praktikum tersebut. Apabila asisten/tutor tersebut tidak memahami secara mendalam materi yang akan diberikan, maka praktikum tidak berjalan sebagaimana mestinya. 3. Banyak praktikan yang menitipkan atau minta dibuatkan dalam pengerjaan Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir, sehingga praktikan tidak memiliki jiwa kemandirian dalam mengikuti praktikum.
4. Dalam memberikan penilaian, asisten cenderung menilai secara subjektif dan tidak transparan. 5. Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan : 1. Dengan adanya sistem modul praktikum Integrated Laboratory, diharapkan dapat membangkitkan jiwa kemandirian dan rasa tanggung jawab praktikan pada saat menjalani praktikum. 2. Untuk menghindari praktikan yang curang, seperti melihat hasil kerja praktikan lain, maka dibuat soal-saol yang disajikan secara acak/random. 3. Kegiatan praktikum akan dibagi menjadi tiga bagian yang saling berkaitan satu sama lain. Yaitu Pre Test, Aktivitas Lab, dan Post Test. 4. Laporan Pendahuluan diganti dengan Pre Test yang terdiri dari soal-soal yang diambil dari bank soal dan akan disajikan secara acak/random. 5. Kegiatan praktek akan diganti dengan Aktivitas Lab, yaitu mahasiswa akan diberikan persoalan untuk mempraktekkan teori-teori yang didapat di kelas dan akan dituntun atau dibimbing oleh sistem. Sehingga tidak diperlukan lagi asisten untuk menjelaskan materi. 6. Laporan Akhir akan diganti dengan Post Test yang terdiri dari soal-soal yang berkaitan dengan Pre Test dan Aktivitas Lab. Soal-soal di Post Test juga disajikan secara acak yang diambil dari bank soal. 7. Penilaian akan dilakukan oleh sistem, sehingga penilaian akan terlihat lebih objektif dan terbuka. IV. PERANCANGAN SISTEM Diagram ini menunjukkan kegiatan yang dilakukan kepala lab, admin dan asisten lab pada saat akan memasukan modul praktikum. Kepala Lab
Admin Lab
Asisten Lab
mulai entry detail praktikum
entry modul praktikum
tidak
entry modul praktikum
entry modul praktikum
persetujuan kepala lab ya selesai
Gambar 4.6 Activity Diagram Entry Modul Praktikum
Adapun use case dalam Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory Universitas Gunadarma adalah seperti pada gambar berikut ini : Login
login praktikan
<> <>
mendefinisikan lab <<extend>>
mengerjakan pre test mendefinisikan praktikum <<extend>>
<>
mendefinisikan rancang pertemuan mengerjakan aktivitas lab Praktikan
<<extend>>
<>
menentukan grader
<<extend>>
mengerjakan post test
membuat kompetensi
<<extend>>
mendefinisikan user Koordinator Ilab <<extend>> login attendant menentukan hak akses <> <<extend>> Attendant Lab
menyiapkan modul yang akan digunakan
melihat jadwal praktikan <<extend>> <<extend>> mengawasi jalannya prktikum server setting
<<extend>>
membuat security token
<<extend>> Login Kepala Lab
melihat hasil praktikum menyerahkan modul <<extend>>
membuat pre test verifikasi ke Koordinator <<extend>>
Kepala Lab
login Admin lab
membuat akrivitas lab
<<extend>> Admin Lab
membuat modul
membuat post test
verifikasi ke kepala lab
Assisten Lab
Gambar 4.3. Use Case Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory
Pada diagram sequence ini dijelaskan bahwa aktor dalam hal ini praktikan pertama kali dihadapkan pada tampilan login dimana sistem meminta praktikan memasukan username dan password maka sistem akan mengecek apakah username dan password itu benar atau salah. Apabila username dan password salah maka akan tampil pesan kesalahan dan sistem meminta kembali memasukkan username dan password. Tetapi apabila username dan password yang telah dimasukkan praktikan benar maka praktikan akan ke halaman tata tertib praktikan. Setelah itu sistem akan menampilkan layar aktivitas praktikum yang berisi layar pengerjaan pre test, aktivitas lab dan post test.
halaman login
cek user
layar tata tertib praktikan
layar pre test
layar aktivitas lab
latar post test
: Praktikan 1 : meminta username dan password()
2 : memasukan username dan password()
3 : mengecek login user()
4 : login gagal() 5 : tampilan pesan kesalahn()
6 : login berhasil() 7 : mengerjakan soal pre test() 8 : status pengerjaan dan nilai pre test()
9 : mengerjakan soal aktivitas()
10 : status oengerjaan dan nilai aktivitas()
11 : mengerjakan soal post test()
12 : status pengerjaan dan nilai post test()
Gambar 4.8 Diagram Sequence Praktikan
V.
IMPLEMENTASI SISTEM Pada tahap ini penulis mencoba mengimplementasikan aplikasi sistem modul praktikum Integrated Laboratory Universitas Gunadarma yang telah dirancang pada bab sebelumnya dengan menggabungkan semua unsur dari analisis dan perancangan sistem dengan UML dan input-output.
VI. PENUTUP 6.1.
Kesimpulan Bagi praktikan, keuntungan praktikum Integrated Laboratory adalah melatih sikap kemandirian (kejujuran, kedisiplinan, serta memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab pada diri sendiri). Sikap kemandirian merupakan bekal yang cukup handal dalam menghadapi masa depan yang lebih kompetitif. Pengacakan soal telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan, setiap praktikan akan mendapatkan soal yang berbeda dengan praktikan lainnya sehingga praktikan tidak dapat mencontek pekerjaan praktikan disebelahnya. Penilaian seluruh soal sesuai dengan prosedur yang dibuat. Penilaian lebih objektif sesuai dengan kemampuan praktikan dalam menjawab soal-soal yang ada. Akumulasi dari penilaian soal pre test, aktivitas lab dan post test akan menghasilkan peniliaian yang fix untuk penilaian setiap pertemuan yang dijalankan.
6.2.
Saran Selain peningkatan pengolahan data dengan sistem modul praktikum yang berbasiskan komputer, sumber daya pemakai juga harus ditingkatkan untuk menunjang dalam pengoperasian sistem penjadwalan praktikum yang akan dipakai. Diharapkan penulis modul dapat membuat modul praktikum yang baik yang dapat menuntun praktikan untuk memahami praktikum yang berjalan. Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory secara global akan lebih dapat bermanfaat daripada terbatas pada lingkup tertentu. Dengan adanya Sistem Modul Praktikum Integrated Laboratory yang terhubung secara jaringan diharapkan dapat diperluas lagi dengan memakai media internet sehingga menjadi lebih luas dan bermanfaat.