MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR05.002.03
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
DAFTAR ISI
Daftar Isi .......................................................................................................... 1 BAB I PENGANTAR ........................................................................................ 2 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ............................... 2 Penjelasan Modul ........................................................................ 2 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) ........................................... 3 Pengertian-pengertian Istilah ....................................................... 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI....................................................................... 5 2.1. 2.2. 2.3.
Peta Paket Pelatihan ................................................................... 5 Pengertian Unit Standar .............................................................. 5 Unit Kompetensi yang Dipelajari .................................................. 6 2.3.1. Judul Unit ..................................................................... 6 2.3.2. Kode Unit ...................................................................... 6 2.3.3. Deskripsi Unit ................................................................ 6 2.3.4. Elemen Kompetensi ....................................................... 7 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ........................................................ 7 2.3.6. Batasan Variabel ............................................................ 8 2.3.7. Panduan Penilaian ......................................................... 9 2.3.8. Kompetensi Kunci .......................................................... 10
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................... 11 3.1. 3.2.
Strategi Pelatihan ....................................................................... 11 Metode Pelatihan ....................................................................... 12
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI ............................................................... 13 BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ...................................................................................... 50 5.1. 5.2. 5.3.
Sumber Daya Manusia ................................................................ 50 Sumber-sumber Perpustakaan ..................................................... 51 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ............................................... 51
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 1 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
BAB I PENGANTAR 1.1.
Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)
•
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. • Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 1.2.
Penjelasan Modul
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri : • Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. • Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : • Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 2 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
• • • • •
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : • Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. • Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. • Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja Pada pelatihan individual /mandiri, peserta pelatihan akan : • Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan • Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja • Memberikan jawaban pada buku kerja • Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja • Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini ( RCC ) •
Apakah pengakuan kompetensi terkini ( Recognition of Current Competency) Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 3 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
1.4.
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Pengertian-Pengertian / Istilah
Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang ( review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 4 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
BAB II STANDAR KOMPETENSI
2.1.
Peta Paket Pelatihan
Untuk mempelajari modul ini dilengkapi dengan modul-modul lain yang berhubungan, antara lain : 2.1.1. Modul 05-02-03, Perbaikan ringan pada rangkaian / system kelistrikan 2.1.2. Modul 05-07-03, Memasang ,menguji, dan memperbaiki system wiring 2.1.3. Modul 05-08-03, Memasang ,menguji, system pengaman kelistrikan
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Unit Standar Kompetensi? Setiap a. b. c.
Standar Kompetensi menentukan : Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Standar Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Standar Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 5 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2.3. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : • mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. • memeriksa kemajuan peserta pelatihan. • menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1 JUDUL UNIT
: Melakukan Perbaikan Ringan pada Rangkaian/Sistem Kelistrikan
2.3.2 KODE UNIT
:
OTO.KR05.002.03
2.3.3 DESKRIPSI UNIT :Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk menguji rangkaian/sistem kelistrikan dengan benar dan melaksanakan perbaikan ringan. Perbaikan ringan termasuk penggantian sekering bola, lampu dan terminal, perbaikan/jaringan kabel, misalnya: rangkaian terbuka / hubungan pendek / pemanasan.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 6 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2.3.4 ELEMEN KOMPETENSI 2.3.5 KRITERIA UNJUK KERJA
ELEMEN KOMPETENSI 01
02
Menguji dan mengidentifikasi kesalahan sistem/ komponen
Perbaikan ringan pada rangkaian kabel
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Sistem/komponen diuji tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 1.3 Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan menggunakan kesalahan/kerusakan dengan peralatan dan tehnik yang sesuai. 1.4 Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan. 1.5 Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. 2.1 Perbaikan ringan pada rangkaian kabel dilaksanakan dengan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. 2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. 2.3 Perbaikan yang diperlukan, penggantian komponen dan penyetelan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, tehnik dan material yang sesuai. 2.4 Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 7 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2.3 6 Batasan Variabel 1.
Batasan Konteks Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan di bidang perbengkelan.
2.
Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: 2.1 2.2 2.3 2.4
3.
Pelaksanaan K 3 harus memenuhi: 3.1 3.2
4.
undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). ketentuan di bidang industri.
Sumber– sumber dapat termasuk: 4.1 4.2
5
spesifikasi pabrik kendaraan. SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan. kebutuhan pelanggan. persyaratan ditempat kerja/industri.
peralatan tangan, lampu tes, multimeter. peralatan bertenaga/power tools, peralatan khusus melepas/mengganti alat penguji khusus, perlengkapan menyolder.
untuk
Kegiatan: Kegiatan harus termasuk: 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5
dilaksanakan
dibawah
kondisi
kerja
normal
dan
harus
pengukuran kelistrikan. penemuan kesalahan dengan pendengaran, visual, dan fungsi pada kerusakan, korosi, keausan, dan kerusakan kelistrikan. pembacaan dan pemahaman diagram rangkaian. Pengujian. Penyolderan.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 8 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2.3 7 Panduan Penilaian 1.
Konteks: 1.1 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan. 1.2 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi. 1.3 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.
2.
Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut: 2.1 2.2
3.
pelaksanaan perbaikan ringan pada rangkaian kabel pengujian dan pengidentifikasian kesalahan/kerusakan
Pengetahuan dasar: 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6
undang-undang K3. prinsip-prinsip kelistrikan. prosedur perbaikan. pengukuran kelistrikan dan prosedur pengujian. persyaratan keselamatan kendaraan. prosedur untuk menghindari kerusakan pada ECU (Electrical Control Unit) = unit pengontrol listrik.
4.
Penilaian praktek: 4.1 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik 4.2 menguji dan mengidentifikasi kesalahan/kerusakan 4.3 melakukan penyambungan kelistrikan dan menyolder/mematri 4.4 memisahkan sumber tenaga / power supply dari komponen 4.5 melakukan perbaikan kelistrikan ringan 4.6 menggunakan alat dan perlengkapan secara aman dan benar
5.
Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan: 5.1 melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh pengawas. 5.2 melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas. 5.3 melaksanakan tugas kompleks dan non rutin. 5.4 menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 9 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2.3. 8 Kompetensi Kunci No 1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Tingkat 1 1 1 1 1
Halaman: 10 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1.
Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian •
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 11 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
3.2.
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar tersetruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 12 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI Uraian Materi Pada saat melaksanakan perbaikan ringan rangkaian kelistrikan, perlu dilepas untuk memudahkan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Oleh karena itu, modul ini dapat digunakan sebagai acuan meraih kompetensi dalam melaksanakan perbaikan khususnya pada kelistrikan bodi otomotif. Komponen-komponen kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi. 1. Baterai Baterai ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, assesoris kendaraan, sistem kelistrikan bodi dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik. Karena mensuplai kebutuhan listrik, maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, oleh karena itu dipasanglah alternator beserta sistemnya guna melakukan pengisian sehingga bateraiakan tetap terisi energi kimia. Pada bagian ini tidak akan dibahas mengenai baterai secara mendetail, hanya dibahas petunjuk umum yang berkaitan dengan kelistrikan bodi, sehingga sistem kelistrikan bodi akan aman dandapat berfungsi secara optimal. Pada saat melaksanakan perbaikan bodi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan, maka lepaskanlah terminal baterai dengan terminal negatif (-) terlebih dahulu, kemudian baru yang positif (+). Dalam memasang lakukan urutan kebalikannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah short contact melalui wrench atau tool lainnya.
Gambar.1. baterai
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 13 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2. Kabel. Sebagian besar komponen kendaraan menggunakan kabel tegangan rendah (low voltage wire) 2.1 Kawat Tegangan Tinggi Khusus digunakan dalam sistem pengapian (kelistrikan engine) 2.2 Kabel yang di isolasi Kabel ini dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari luar dan digunakan sebagai signal lain, sehingga sering dipasang sebagai kabel antena radio, ignition signal line, oxygen signal line dan sebagainya.
Gambar 2.
Macam-macam kabel
3. Komponen Pelindung Komponen ini terpasang pada kendaraan untuk melindungi kabel dari goncangan, benturan dan sebagainya, sehingga kabel dapat kokoh terpasang pada tempatnya. Termasuk dalam komponen ini adalah clamp, corrigated tube (pembungkus) dan protector. 4. Komponen-komponen Penghubung Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik. 4.1. Juntion Block (J/B) dan Relay Block (R/B) J/B adalah suatu kotak dengan konektor dikelompokkan bersama-sama untuk sirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bars dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring, relay, circuit breaker dan alat lain yang terpasang didalamnya.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 14 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 3. Junction Block 4.2. Connector Digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antara 2 jaringan kabel atau antara sebuah kabel dengan komponen. Konektor diklasifikasikan sebagai konektor laki-laki (male) dan perempuan (female) dan dilengkapi dengan pengunci.
Gambar 4. Jenis-jenis Konektor 5. Baut massa Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus untuk menjamin massa yang baik dari suatu jaringan sistem kelistrikan sehingga dapat berfungsi optimal. Baut massa memiliki keistimewaan khusus, yaitu permukaan baut ditandai dengan crom hijau setelah diproses secara listrik untuk mencagah oksidasi. Model baut ini dapat dibedakan dengan baut lainnya karena warnanya hitam kehijauan.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 15 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
6. Pengaman Sirkuit Pengaman sirkuit ini terdiri dari sekring (fuse), fusible link dan circuit breaker yang dipasangkan pada sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan connector dari kebakaran karena arus yang mengalir berlebihan. a) Sekring (fusSekring ditempatkan pada bagian tengah sirkuit kelistrikan. Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus sehingga kebakaran dapat dihindari. Tipe sekring ada 2, yaitu: cartridge (tabung) dan blade (kipas).
Gambar 5. fuse Tipe blade sering banyak digunakan karena lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, dan warna dari sekring merupakan petunjuk kapasitas sekring (5A -30A)
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 16 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Kapasitas Identifikasi Warna 5 A Coklat Kekuningan 7,5 A Coklat 10 A Merah 15 A Biru 20 A Kuning 25 A Tidak Berwarna 30 A Hijau b) Fusible link Fungsi dan konstruksinya sama dengan sekring, hanya memiliki perbedaan utama dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan memiliki elemen yang lebih tebal. Sama halnya dengan sekring, fusible link juga terdiri dari tipe cartridge dan link (kabel).
Gambar 6. Fusible link
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 17 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Identifikasi fusible link Kapasitas Persamaan Luas pada Fusible link Identifikasi Warna 30 A 0,3 Merah Muda 40 A 0,5 Hijau 50 A 0,85 Merah 60 A 1,0 Kuning 80 A 1,25 Hitam 100 A 2,0 Biru c) Circuit breaker Digunakan sebagai pengganti sekring utnuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti power window, sunroof, door lock, pemanas (heater) dan komponen yang sejenis. Konstruksinya terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan. Cara kerjanya adalah apabila terjadi arus yang berlebihan, maka bimetal menjadi panas dan membengkok sehingga hubungannya akan terputus.
Gambar 7. Konstruksi circuit breaker
7.Switch dan Relay Switch dan relay membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakkan switch lampu on-off danaktifitas pengontrolan lainnya. Switch (saklar) yang terdapat pada kendaraan umumnya menggunakan satu atau dua tipe, yaitu yang dioperasikan langsung dengan menggunakan tangan dan yang dioperasikan menggunakan tekanan, tekanan hydraulis dan temperatur. Macam-macam switch ditunjukkan gambar dibawah ini.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 18 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Halaman: 19 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 8. Jenis-jenis switch (saklar) Relay Relay adalah peralatan listrik yang dapat membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan signal tegangan. Relay digunakan untuk menghupung dan memutus baterai, saklar yang bekerja secara otomatis dari sirkuit kelistrikan. Relay terdapat dua tipe, relay elektromagnetik dan relay transistor.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 20 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 9. Jenis-jenis relay Penggunaan relay pada dasarnya untuk mengatasi kelemahan pada penggunaan sirkuit tanpa relay, kelemahan tersebut adalah: sirkuit yang panjang akan menyebabkan turunnya tegangan, diperlukan jaringan kabel yang besar karena arus yang besar melaluinya, arus yang besar pada switch menimbulkan percikan sehingga cepat rusak dan membahayakan keselamatan. Contoh penggunaan relay pada lampu utama:
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 21 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 10. Aplikasi relay pada lampu utama
8. Wiring Diagram Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan sesuai benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit. Oleh karena itu maka diagram rangkaian digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel. Berikut ini contoh sederhana rangkaian yang menggunakan simbol-simbol: Dalam kendaraan yang sebenarnya, banyak sekali sistem kelistrikan, kabel-kabel dan konektor yang menghubungkannya. Bila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan, adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam komponen seperti lampu, klakson dan lainnya, akan tetapi sulit untuk menemukan sekring, J/B, R/B, konektor kabel lain untuk menemukan dikendaraan. Oleh karena itu, maka dilengkapi dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang tidak hanya menunjukkan komponen utama, tetapi semua kabel, juntion, konektor dan lainnya. Agar dapat membaca wiring diagram dengan benar, berikut ketentuan simbol-simbol dalam wiring diagram:
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 22 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
8.1. Sistem penerangan (lighting system) Sistem penerangan berguna untuk keselamatan berkendara dan informasi ke kendaraan lain. Sistem penerangan dibagi menjadi 2 kelompok: a) Penerangan luar meliputi: lampu besar, lampu belakang, lampu rem, lampu jarak, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu plat nomor dan lampu mundur b) Penerangan dalam meliputi: lampu meter dan lampu ruangan
Gambar 11. Sistem Penerangan 8.1.1. Lampu besar. Lampu besar digunakan untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan, dan dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat yang dapat dioperasikan dari dimmer switch.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 23 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 12. Switch untuk lampu dekat dan jauh (dimmer)
Tipe dari lampu besar ada 2 macam; Tipe sealed beam (dimana lampu dan rumahnya merupakan satu kesatuan/tidak dapat diganti bolamnya saja) dan tipe Semi sealed beam (lampu dan rumahnya terpisah sehingga bolamnya dapat diganti baik biasa maupun halogen)
Gambar 13. Lampu utama tipe sealed beam
Gambar 14. Konstruksi bola lampu biasa dan halogen
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 24 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Bola lampu quartz halogen, lebih panas dibanding dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu akan lebih pendek bila ada oli atau gemuk menempel pada permukaannya. Demikian juga keringat manusia (mengandung garam) juga dapat menodai kacanya. Untuk mencegah hal ini maka saat mengganti peganglah bagian flange untuk mencegah jari-jari menyentuh kacanya.
Gambar 15. Cara memegang bola lampu halogen yang benar
Prinsip dasar rangkaian lampu kepala ( lampu dekat )
Gambar 16. rangkaian lampu dekat
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 25 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Prinsip dasar rangakaian lampu kepala ( lampu jauh )
Gambar 17 rangakaian lampu jauh
Prinsip dasar rangkaian lapu kepala (saat pashing )
Gambar 18. rangkaian lampu pashing Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 26 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Lampu rem digunakan untuk memberikan informasi kendaraan di belakangnya untuk menghindari benturan saat melakukan pengereman.
Gambar 19. Lampu rem, lampu belakang dan lampu mundur 8.1.2. Prinsif dasar rangkaian lampu kecil atau lampu kota dan lampu nomor Lampu jarak dan lampu belakang (lampu kota) memberikan isyarat lebarnya kendaraan dimalam hari. Lampu plat nomor digunakan untuk memberi penerangan pada plat nomor kendaraan dan menyala bersama lampu kota.
Gambar 20. Prinsif dasar rangkaian lampu kota
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 27 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 21. Wiring diagram lapu rem
8.1.3. Prinsif dasar rangkaian lampu mundur Lampu mundur berguna untuk memberi informasi kendaraan lain bahwa kendaraan akan mundur, dan juga penerngan tersebut membantu pengemudi melihat kondisi di belakang. Lampu ini menyala saat transmisi berkedudukan pada posisi mundur.
Gambar 22. Rangkaian lampu mundur
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 28 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
8.1.4. Prinsif dasar rangkaian lampu belok ( sein ) dan lampu hazard
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 29 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 23. Wiring diagram lampu belok (sein) dan hazard Lampu tanda belok (sein) dipasang dibagian depan dan belakang (serta kadang di samping untuk jenis kendaraan tertentu) bertujuan untuk memberikan informasi pada kendaraan lain bahwa pengemudi yang bersangkutan akan berbelok atau pindah jalur. Biasanya lampu ini berkedip 60-120 kedipan per menit. Lampu hazard digunakan untuk memberikan isyarat pada kendaraan didepan atau belakang bila kendaraan dalam keadaan darurat dan meminta prioritas jalan. 8.1.5. Lampu meter (instrumen) Lampu meter (instrumen) digunakan untuk menerangi meter-meter dan gauge pada instrumen/dashbord pada saat lampu kota hidup (malam hari).
Gambar 24. Meter kombinasi Lampu ruangan berguna untuk menerangi interior, dipasang ditengah, tidak menyilaukan pengemudi. Switch yang ada adalah ON (menyalakan), OFF (mematikan) dan DOOR (menyala otomatis saat pintu dibuka)
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 30 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
8.1.6. Meter kombinasi dan Alat Pengukur Instrumen disusun pada instrumen panel yang letaknya dibagian depan tempat duduk pengemudi untuk mengetahui keadaan kendaraan dengan mudah. Instrumen panel memberitahukan secara terperinci dan penunjukkan kondisi kendaraan saat itu oleh meter-meter atau alat ukur (gauge) dan lampu (light). Meter kombinasi dan alat pengukur biasanya terdiri dari : a). Penunjukkan meter, yang meliputi speedometer, tachometer, temperatur air pendingin, pengukur bahan bakar, pengukur tekanan oli, volt meter. b). Penunjukkan lampu, yang meliputi lampu peringatan tekanan oli, peringatan pengisian, indikator lampu jauh, peringatan bahan bakar, peringatan rem, indikator pintu dan indikator tanda belok. 9. Wiper dan Washer Wiper (penghapus kaca) berguna untuk membersihkan kaca dari hujan, debu, salju, binatang-binatang kecil, sehingga sangat penting untuk keselamatan. Beberapa kendaraan dilengkapi dengan wiper belakang untuk menambah kejelasan penglihatan ke belakang, yang terpasang pada kerja arm selalu membuat gerak penghapusan setengah lingkaran secara pararel. Bila poros pivot kiri dan kanan berputar pada arah yang sama, maka lengan wiper kiri dan kanan dapat bekerja secara pararel. a) Lengan Wiper (wiper arm) Wiper arm terdiri dari head untuk mengikatnya pada wiper shaft, sebuah pegas untuk menahan blade, arm piece untuk pemasangan blade dan retainer untuk menahan keseluruhannya. Biasanya wiper dapat menghalangi jarak penglihatan pada saat berhenti. Concealed wiper dapat menyempurnakan kelemahan ini, dengan adanya tempat penyimpanan wiper yang terletak antara kaca dan kap mesin b) Wiper blade Terdiri dari sebuah karet untuk menyapu permukaan kaca, suatu kombinasi dari leaf spring, packing dan beberapa lever, dan clip untuk memasng blade pada bagian wiper arm (lengan wiper) c) Washer Fungsi washer untuk menyempurnakan fungsi wiper blade dan menguarangi beban pada motor dengan membersihkan debu dan binatang-binatang kecil dari kaca depan dan belakang dengan cairan pembersih. Washer tipe listrik umumnya banyak digunakan. Tipe washer listrik terdiri dari tangki washer, motor, selang dan nozzle.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 31 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
d). Tangki washer Bentuk tangki washer (water tank) bervariasi tergantung pada posisi penempatan dan tempat yang tersedia. e). Motor Washer Berfungsi menggerakkan pompa, mengeluarkan cairan pembersih dari tangki. Tipenya ada dua yaitu wound rotor dan ferrite magnet, kebanyakan menggunakan tipe yang kedua. Motor washer Sedangkan tipe pompanya adalah, tipe gigi (gear tipe), tipe squeeze dan tipe sentrifugal. Tipe sentrifugal lebih luas penggunaannya sebab memiliki daya tahan yang kuat untuk digunakan karena bagian-bagian yang bersentuhan kecil sekali. Akan tetapi tipe sentrifugal dipasang dibagian bawah tangki, karena tidak bisa menyedot. f). Nozzle Terbuat dari tembaga, alumunium atau resin dengan satu atau dua lubang. Kebanyakan saat ini menggunakan resin dan memiliki lubang yang dapat disetel (adjusting orifice). Diameter lubang orifice adalah 0,8 mm – 1 mm. g). Cairan Washer Terdiri cairan anti beku (anti freeze) dan ditambah detergent dan zat anti karat (anti corrosive agent). Penggunaan yang tidak tepat dapat merusak karet washer atau cat. 10. Perbaikan ringan sistem kelistrikan Pembongkaran pemeriksaan dan pemasangan komponen kelistrikan Sebelum melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, pemasangan dan penyetelan komponen kelistrikan bodi, maka diperlukan tindakan keamanan dengan membaca manual dari kendaraan yang akan dilakukan perbaikan. Hal yang harus dilakukan sebelum pembongkaran: a) Bacalah buku pedoman perawatan (buku manual) dari kendaraan yang akan di periksa. b) Tiap kendaraan memiliki letak komponen yang berbeda-beda, sehingga anda harus menemukan dengan cepat dan tepat. c) Pada waktu melepas atau memasang suku cadang, perhatikan keselamatan kerja, proses pelaksanaan kerja yang benar untuk mencegah perbaikan yang tidak perlu dilakukan. d) Gunakan peralatan tangan dan alat ukur yang sesuai, sehingga aman dan tidak merusak komponen.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 32 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
1. Pembongkaran a) Lampu-lampu (lampu depan) seal beam. Melepaskan: (1). Melepaskan terminal negatif (-) baterai (2). Melepaskan soket-soket lampu depan (3). Melepaskan lampu depan beserta ornamen ring lampu depan jika ada. (4). Melepaskan unit sealed beam Catatan: Lepaskan skrup penyetel, putar unitnya berlawanan dengan arah jarum jam Pemeriksaan bola lampu. (1). Periksa bola lampu menggunakan multy tester (2). Ganti bila elemen lampu putus. Pemasangan: (1). Pasang unit lampu seal beam (2). Pasang soket (conector) lampu (3). Pasang kabel baterai (4). Putar switch lampu keposisi lampu kepala (5). Stel setiap skrup penyetel dengan ukuran yang sesuai dengan kondisi benda kerja. (pengerasan skrup kira-kira 18 putaran) (6). Lakukan pengetesan arah lampu depan. (7). Pasanglah setiap ornamen lampu depan.
Gambar 25. Lampu depan b). Menyetel lampu kepala (metode penyetelan memakai layar) Kondisikan kendaraan : (1) Penyetelan dilakukan dengan tekanan ban dalam keadaan normal dan kendaraan tanpa beban. (2) Memposisikan kendaraan didepan layar dengan lampu kepala pada jarak 3 meter jauhnya dari layar. (3) Pada layar, titik pentunjuk untuk penyetelan fokus lampu kepala dilengkapi dengan: (a) Tarik garis pedoman horisontal pada permukaan layar pada ketinggian titik tengah lampu kepala (H) kurang dari 20 mm
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 33 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
(b) Tarik garis tengah vertikal pada layar lampu dengan kanan dan kiri. Kemudian didapat titik (F) yang terjadi perpotongan garis horizontal dan garis vertikal. (c) Putar lampu pada posisi “ON” dan lampu jauh menyala, dan stel lampu tersebut dengan memutar skrup penyetel sehingga arah peyinaran lampu pada titik potong (F) pada layar. (d) Untuk kesempurnaan penyetelan arah lampu kepala , swith lampu jauh ke lampu dekat. Kemudian pastikan bahwa cahaya setiap lampu dekat dalam arah diagonal bawah.
Gambar 26.
Lampu besar
Gambar34. Penyetelan lampu kepala
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 34 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
c). Lampu kombinasi Belakang dan Plat nomor
Gambar 27.Lampu kombinasi Melepaskan: (1) Melepaskan lower back trim (2) Melepaskan lampu kombinasi Pemeriksaan bola lampu. (1). Periksa bola lampu menggunakan multy tester (2). Ganti bila elemen lampu putus. Pemasangan: (1). Kebalikan cara melepaskan adalah cara memasang lampu kombinasi belakang. Catatan: pada waktu memasang trim, perlu diperhatikan bahwa beberapa skrup tap pengerasannya agak kurang dan dapat didistribusikan ke skrup yang lebih besar sedikit.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 35 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
d). Kunci Kontak (Ignition Switch) Melepaskan : (1) Apabila kunci kontak terdapat dalam dash board kolom kemudi, atau dash board meter kombinasi, maka lepaskan dahulu komponen berikut. (2) Lepaskan konektor kunci kontak (3) Lepaskan mur pengunci, atau baut penahan kunci kontak. (4) Lepaskan kunci kontak
Gambar 28. kunci kontak Pemeriksaan: Periksalah setiap hubungan antar terminal. Pemeriksaan ini dilakukan pada saat kunci kontak dan silinder penguncinya terpasang bersama. Kapasitas load yang melewati terminal: B+ - ACC : 10 A B+ - IG : 15 A B+ - ST : 15 A B+ - R (relay jika ada) : 5 A Bila kunci kontak rusak ganti yang baru. Pemasangan: Rangkai kembali kunci kontak dengan arah kebalikan dari pelepasan. Catatan: Periksa kelancaran kunci kontak. Periksa fungsi dari Steering Wheel Lock (mekanisme pengunci kemudi, ketika kunci kontak dilepas. e) Meter Kombinasi Melepaskan: (1) Bukalah baut-baut pengunci penutup meter kombinasi (2) Lepaskan meter glass dan meter panel (3) Angkat penutup meter kombinasi dan lepaskan konector yang ada (misal: speedometer dan unit kabel)
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 36 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
(4) Melepaskan pengunci (5) Melepaskan meter glass dan meter panel
Gambar 29. fuel gauge unit (3) Hati-hati saat mengangkat fule gauge unit, jangan sampai terjadi kebengkokan pada sensornya. Pemeriksaan: (1) Memeriksa fuel gauge sangat mudah, yaitu dengan cara melepas sambungan wiring terminal dari gauge unit, lalu hubungkan dengan massa (-), apabila jarum menunjuk pada posisi ”F” (full) maka gauge masih baik, dan sebaliknya. (2) Jangan terlalu lama menghubungkan wiring terminal dengan massa, karena dapat menyebabkan coil terbakar. (3) Pemeriksaan coil menggunakan tester untuk mengetahui tahanan pada koil. Jika terlalu kecil dari spesifikasi, maka kemungkinan terdapat hubungan singkat, jika terlalu besar (lebih dari 150 hm) kemungkinan putus. (4) Pemeriksaan fuel gauge unit dengan mengukur tahanan antara terminal dengan massa sewaktu posisi level pada F dan E. Posisi Float (pelampung) E Tahanan 95±7 hm 7±2 hm Pemasangan: (1) Pemasangan gauge unit dengan cara memberi permukaan dengan packing dan sealer untuk mencegah kebocoran bahan bakar. (2) Hati-hati jangan sampai lengan pelampung bengkok (3) Periksa ketepatan pemasangan massanya. f) Temperatur Gauge dan Unit Temperature gauge unit dapat menggunakan tipe bimetal maupun rangkaian elektronik (chip komputer), namun dalam modul ini hanya dibahas yang banyak digunakan yaitu bimetal type. Sedangkan gauge unit menggunakan tipe Thermistor type. Untuk mencegah penunjukkan yang salah karena voltage yang berubahubah, maka pada sirkuit dipasang constant voltage relay yang menjaga voltage tetap 7,0±0,2 V yang terpasang didalam gauge
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 37 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Gambar 30 . Temperatur gauge dan temperatur gauge unit Pembongkaran: (1) Temperature gauge circuit yang terpasang dalam meter kombinasi dilepas sesuai prosedur pelepasan meter kombinasi (2) Thermistor unit yang terpasang mesin (blok silinder/ kepala silinder atau saluran pendingin) dilepas dengan melepas kabel dan membuka dengan kunci yang sesuai Pemeriksaan: (1) Memeriksa temperature gauge sangat mudah, yaitu dengan cara melepas sambungan wiring terminal dari gauge unit, lalu hubungkan dengan massa (-) menggunakan resistor sekitar 25 hm, apabila jarum menunjuk pada 1200C, maka gauge masih baik (2) Jangan menghubungkan wiring terminal langsung dengan massa, gunakan resistor 25 hm. (3) Pemeriksaan temperatur gauge unit dengan mengukur tahanan gauge unit pada air panas 800C maka tahanannya sekitar 75 hm. Pemasangan: (1) Pemasangan gauge unit dengan menggunakan kunci yang sesuai. (2) Periksa ketepatan pemasangan kabel massanya.
DIAGRAM WIRING HARNESS Petunjuk trouble shooting Head Lamp. Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 38 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA 1.1.Kondisi Headlamp relay ON Lighting switch “HEAD” -
Dimmer/passing switch ON
Headlamp relay ON ON
1.2 Kerja low – beam • •
Tempatkan Lighting switch diposisi HEAD agar headlamp relay mendapat daya. Bila saat itu switch dimmer/passing di posisi LO, maka headlamp menyala pada kodisi low beam.
] 1.3.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 39 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
• •
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Tempatkan Lighting switch di posisi HEAD agar headlamp relay mendapat daya. Bila pada saat yang bersamaan switch dimmer passing ditempatkan pada posisi HI, maka headlamp akan menyala di dalam kondisi upper beam.
1.4. •
Lampu ini akan menyala bila upper/passing beam ON, berarti headlamp relay ON di posisi upper beam.
1.5.Indicator Passing •
Bila switch dimmer/Passing disetel ke posisi ”ON”, headlamp relay ON dan upper beam headlamp akan menyala.
PETUNJUK TROUBLESHOOTING DAN PERBAIKANNYA o Headlamp tidak dapat menyala Meskipun taillamp menyala • Periksa Headlamp relay, dengan multy tester. Bila relay rusak ganti • Periksa lighting switch, dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti Bila taillamp tidak menyala • Periksa fusible link, dengan multy tester. Bila fuse putus ganti 2. Low beam di kedua sisi tidak menyala • Periksa hubungan kontak dan dimmer switch LO. Pada lighting switch dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti 2. Upper beam dikedua sisi tidak menyala a. Bila passing signal bekerja OK. • Periksa hubungan kontak dimmer switch HI. . Pada lighting switch dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti • 4. Salah satu headlamp tidak menyala • Periksa lamp bulb. dengan multy tester. Bila bola lampu putus ganti 5. Switch tidak bekerja dan low ke upper beam atau sebaliknya • Periksa dimmer switch. . Pada lighting switch dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti 6. Lamp indicator upper beam tidak menyala a. Headlamp upper beam berfungsi • Periksa dedicated fuse, dengan multy tester. Bila fuse putus ganti
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 40 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
• Periksa indicator lamp bulb. dengan multy tester. Bila bola lampu putus ganti
Cara kerja Lighting switch ON ( putar satu kali ) o Arus dari baterai mengalir ke fuse (15A) ,ke B light contro; switch, ke Tail light, kemassa. o lampu tail, lampu posisi dan lampu plat nomor menyala. Lighting switch HEAD LAMP (putar 2 kali) ON Lampu kepala menyala, lampu kecil dan lampu plat nomor tetap menyala Petunjuk truble shooting. 1. Lampu tail (lampu kecil belakang), lampu posisi/lampu jarak ( lampu kecil depan ) tidak menyala • Periksa fuse, dengan multy tester. Bila fuse putus ganti • Periksa lighting switch, dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti 2. Lampu tail (lampu kecil belakang) menyala tetap lampu posisi/lampu jarak (lampu kecil depan ) tidak menyala • Periksa bola lampu, dengan multy tester. Bila bola lampu putus ganti • Periksa kabel massa, dengan multy tester. Bila kurang massa perbaiki • Periksa lighting swetch dengan multy tester. Bila lighting switch rusak ganti
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 41 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
2. lampu plat nomor tidak menyala • periksa bola lampu dengan multy tester. Bila bola lampu putus ganti • periksa baut massa dengan multy tester. Bila kurang massa perbaiki ROOM LAMP MPI 1.5
ROOM LAMP CARA KERJA • Tempatkan switch pada posisi “ON” agar room lamp menyala terus. • Buka salah satu pintu dengan swich room lamp diposisi ”DOOR” hingga room lamp menyala. • Bila semua pintu tertutup room hidup akan mati. PETUNJUK TROUBLE SHOOTING o Room lamp tidak menyala Penguncian tidak juga bekerja. • Periksa multi purpose fuse b. Room lamp tidak menyala bila satu pintu sedikit saja dibuka meskipun room lamp switch diposisi ”DOOR” • Periksa bulb. • Periksa room lamp switch. c. Room lamp tidak menyala bila satu pintu terbuka meskipun room lamp switch di posisi ”DOOR”. • Periksa door switch (pintu yang terbuka).
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 42 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
TURN-SIGNAL LAMP DAN HAZARD LAMP CARA KERJA Turn-signal lamp 1. Kondisi kerja normal • Bila ignition swicth ditempatkan di posisi ”ON”, tegangan baterai dialirkan melalui hazard switch sampai ke turn signal hazard flasher unit. • Bila turn-signal diputar keposisi ”LH” dan ”RH”, hubungan relay ”ON” dan ”OFF” secara berulang-ulang hingga mengaktifkan kondenser dan transistor di dalam flasher unit, dan turn signal lamp dan turn-signal indikator lamp ”LH” dan ”RH” berkedip. 2. Bila satu bulb hangus Bila salah satu turn-signal lamp hangus, tahanan di lamp hangus, tahanan di dalam lamp circuit besar, sehingga waktu yang diperlukan untuk
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 43 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
pengisian dan pengurangan pada condenser cukup pendek, akibatnya pergantian ”ON” ”OFF” relay jadi lebih cepat dari normal dan jumlah kedipannya lebih banyak. Hazard Lamp Bila Hazard switch diputar ”ON”, arus mengalir melalui dedicated fuse sampai flasher unit relay hubungannya adalah berhubungan dan putus secara berulang-ulang, yang mana membuat turn-signal indicator lamp dan hazard warning indicator lamp berkedip dan mati pada saat yang sama.
Catatan Jumlah kedipan Hazard lamp tidak dipengaruhi oleh putusnya salah satu hulb. PETUNJUK TROUBLE SHOOTING 1. Bila salah satu turn-signal lamp atau hazard lamp tidak menyala • Periksa hubungan hazard switch ( di bagian akhir hubungan ). • Periksa flasher unit. 3. Semua turn-signal lamp kiri dan kanan tidak menyala a. Kerja dan hazard lamp penuh • Periksa flasher unit 4. Pergantian kedip dan turn-signal lamp cepat. • Periksa lamp hulb • Periksa flasher unit 4. Hazard lamp tidak bekerja turn-signal lamp tidak bekerja • Periksa dedicated Fuse • Periksa kontak hazard switch (hazard lamp bagian ujung).
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 44 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA 1. Saat pedal rem diinjak stop lamp switch akan terhubung sehingga terjadi aliran arus. 2. Baterai ke fusible link ke fuse stop ke stop switch lamp stop lamp kiri dan stop lamp kanan ke massa. 3. Lampu stop (rem ) menyala Petunjuk Trouble shooting 1. Saat pedal rem diinjak stop lamp tidak menyala. • Periksa fusible link • Periksa fuse stop • Periksa stop lamp switch • Periksa hubungan conector • Periksa hubungan massa 2. Saat pedal rem diinjak stop lamp tidak menyala yang kanan atau yang kiri • Periksa bola lampu • Periksa conector • Periksa hubungan massa
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 45 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA Bila back-up lamp switch/stop light switch pada transmisi, ketika tuas transmissi diposisikan mundur /reverse. Aliran arus dari baterai ,kunci kontak, fusible link, fuse terus ke back-up lamp switch/stop light switch ke lampu mundur kiri dan kanan kemassa. Lampu mundur menyala. Petunjuk Trouble shooting 1. Saat tuas transmisi posisi mundur/reverse lampu mundur tidak menyala. • Periksa fusible link • Periksa fuse • Periksa back-up lamp switch/stop light switch • Periksa hubungan conector • Periksa hubungan massa 2. Saat tuas transmisi posisi mundur/reverse lampu mundur tidak menyala. Yang kiri atau yang kanan • Periksa bola lampu mundur • Periksa conector • Periksa hubungan massa
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 46 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA 1. Fuel Gauge Bila ignition switch di posisi ON , Fuel gauge aktif Bila bahan bakar banyak, indikator di gauge diposisi F. Arus dari ignition switch ke fusible link ke fuse ke fuel gauge indicator ke fuel gauge unit kemassa. Karena bahan bakar banyak tahanan di fuel gauge unit kecil arusnya besar sehingga di idicator menunjukan F. 2. Bila bahan bakar sedikit, indikator di gauge diposisi E. Arus dari ignition switch ke fusible link ke fuse ke fuel gauge indicator, ke fuel gauge unit, kemassa. Karena bahan bakar sedikit tahanan di fuel gauge unit besar arusnya kecil sehingga di idicator menunjukan E Petunjuk Truble Shooting. Bila ignition switch di posisi ON. Bila bahan bakar banyakatau sedikit, indikator di gauge tidak berfungsi • Periksa fusible link • Periksa fuse • Periksa fuel gauge unit • Periksa hubungan conector • Periksa hubungan massa Bila conector fuel gauge unit dilepas, terminal 1 ke indicator dihubungkan ke massa, indicator fuel gauge menunjukan F. Ganti fuel gauge unit.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 47 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA 1. Fuel Warning Lamp Bila tinggi fuel rendah mengakibatkan sensor lever terbuka, dengan ignition switch diposisi ON, tahanan pada klevel sensor menjsdi rendah. Bila tahanan ini turun dibawah tinggi nilai yang ditentukan, fuel warning lamp menyala hingga mengingatkan pengemudi bahwa fuel yang ada jumlahnya sudah sedikit. Pada kondisi ini bahan bakar harus diisi. 2. Brake warning lamp. Bila tinggi brake fluid rendah dibawah tinggi yang ditentukan atau parking brake lever ditarik penuh serta ignition switch diposisi ON, bahwa fluid level sensor bekerja atau parking brake switch diputar ke ON, akibatnya brake warning lamp menyala. Pada kondisi ini segera minyak rem dalam reservoir ditambah. 3. Oil Pressure Warning lamp Bila sistem pelumasan kurang setelah engine hidup, akibatnya tekanan yang ada didalam oil pressure, oil pressure switch ON, yang mengakibatkan oil pressure warning lamp menyala. Pada kondisi ini segera minyak pelumas dilakukan penambahan atau penggantian.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 48 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
CARA KERJA. 1. Bila wiper switch ditempatkan opada posisi LO, dengan ignition switch diposisi ACC atau ON maka wiper bekerja terus pada low speed. 2. Bila wiper switch ditempatkan pada posisi HI, maka wiper bekerja pada high speed. Wiper bekerja secara otomatis Bila wiper switch ditempatkan pada posisi OFF, kontak cam pada wiper motor menimbulkan arus mengalir melalui auto wiper stop circuit , membuat wiper blade berputar sebelum mencapai posisi berhenti Washer wiper Bila washer switch diputar ke ON, menyebabkan kontak intermitent wiper relay rapat akibatnya wiper bergerak dua atau tiga kali. Kerja wiper washer rata-rata lebih dahulu selama kerja wiper secara berulang-ulang. Petunjuk Trouble Shooting Wiper tidak dan washer tidak bekerja • Periksa multipose Wiper tigak dapat berhenti • Periksa wiper motor • Periksa intermitent wiper relay • Periksa wiper switcg Washer tidak bekerja • Periksa washer motor • Periksa washer switch dengan diopersikannya washer –wiper tidak bekerja • Periksa intermitent relay. Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 49 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Kode Modul OTO.KR05.002.03
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1.
Sumber Daya Manusia
Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan : a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda. b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda. c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 50 dari 51
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
5.2.
Kode Modul OTO.KR05.002.03
Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi : 1. Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan, Jakarta,2003. 2. Electrikand Electronic System for Automobiles and Truck, Viginia,Reston Publishig Company, Inc. Brady, Robert N. (1983 3 Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert Bosch GmBh. Brady, Robert N. (1983) 4. Materi engine group step 2, Jakarta , Toyota Astra Motor 5. New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor 6. Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra Motor 7. Buku referensi (text book) 8. Lembar kerja 9. Diagram-diagram, gambar 10. Contoh tugas kerja 11. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. 5.3
Peralatan dan Bahan.
1. Peralatan. a. Hand tools 2. Bahan yamg digunakan • Unit kendaraan • Simulator sistem kelistrikan • Fuse/sekering • Fusible link • Circuit breaker • Relay • Isolator • Pelindung kabel • Clam kabel • Conector • Kabel • Bola lampu
Judul Modul: Melakukan Perbaikan Ringan Pada Rangkaian/ Sistem Kelistrikan Buku Informasi Versi: 18-05-2006
Halaman: 51 dari 51