SISTEM INFORMASI KRIMINALITAS PADA POLRES KERINCI KOTA SUNGAI PENUH MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN JAVA NETBEANS
Sophan Sophian1
ABSTRAK Polres Kerinci Kota Sungai Penuh merupakan jawaban dari pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan dari masyarakat Kerinci. Akhir – akhir ini pertumbuhan angka kriminalitas menunjukkan semakin hari semakin meningkat serta dari tahun ketahun bertambah. Walau tidak ada pedoman khusus yang dapat dijadikan sebagai perbandingan, namun akibat yang terjadi menuntut segera dilakukan upaya pencegahannya. Proses pencatatan data kriminalitas di Badan Resort Kriminalitas (BARESKRIM) saat sekarang ini memang sudah menggunakan system komputerisasi Microsoft Excel, namun menurut sudut pandang penulis dengan tingkat kriminalitas yang makin hari makin meningkat dan data yang banyak tidak tepat lagi bila data diolah dengan Microsoft Excel akan terjadi kesalahan – kesalahan dalam pencatatan data kriminalitas serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah semua. Dari data kriminalitas yang masuk tersebut maka penulis mengambil kesimpulan untuk menggunakan sistem informasi data kriminalitas dengan menggunakan bahasa pemograman Java Netbeans. Diharapkan dengan adanya sistem yang diusulkan maka akan lebih memudahkan pihak Polres Kerinci Kota Sungai Penuh dalam proses pencarian data tampa memerlukan waktu yang lama. Kata Kunci: Sistem Informasi kriminalitas.
1
Dosen STMIK Indonesia Padang
PENDAHULUAN Kriminalitas atau kejahatan itu bukan merupakan peristiwa herediter (bawaan sejak lahir) juga bukan merupakan warisan biologis. Tindak kriminal biasanya dilakukan oleh orang dewasa, namun sekarang ini tindak kriminal tak pandang bulu, semua kalangan dari segala umur dari yang kecil, remaja, hingga dewasa dapat melakukan tindak kriminal. Tindakan kriminal yang dilakukan sangat bervariasi, mulai dari perkelahian, pencurian, hingga pemerkosaan tindakan kriminal dapat terjadi dimana saja misalnya, di tempat umum, di sekolah, perguruan tinggi, dan banyak lagi tempat-tempat yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dibandingkan negara lain indonesia termasuk atau merupakan salah satu negara yang sedang berkembang yang sering dihadapi dengan berbagai masalah, baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam negara indonesia sendiri, masalah yang sering terjadi adalah masalah kriminalitas yang keberadaanya sangat menganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Kriminalitas atau tindak kriminal adalah segala sesuatu perbuatan manusia yang melanggar aturan-aturan, norma, bahkan hukum atau sebuah tindak kejahatan yang membuat resah banyak orang. Akhir–akhir ini pertumbuhan angka kriminalitas menunjukkan semakin hari semakin meningkat serta dari tahun ketahun bertambah. Walau tidak ada pedoman khusus yang dapat dijadikan sebagai perbandingan, namun akibat yang terjadi menuntut segera dilakukan upaya pencegahannya. Pada polres kerinci kota sungai penuh pada bidang Badan Resort Kriminalitas (BARESKRIM) angka pertumbuhan kriminalitas tersebut cukup tinggi yang perlu dicatat. Proses pencatatan data kriminalitas di
Badan Resort Kriminalitas (BARESKRIM) saat sekarang ini memang sudah menggunakan sistem komputerisasi Microsoft Excel, namun menurut sudut pandang penulis dengan tingkat kriminalitas yang makin hari makin meningkat dan data yang banyak tidak tepat lagi bila data diolah dengan Microsoft Excel akan terjadi kesalahan–kesalahan dalam pencatatan data kriminalitas serta membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengolah semua. Sistem informasi kriminalitas adalah suatu sistem informasi yang dibuat untuk membuat kepolisian dan lebih memudahkan petugas dalam melakukan pencatatan jumlah data kriminalitas secara keseluruhan. Dalam sistem informasi ini data akan diolah melalui sebuah program aplikasi dan data tersebut akan disimpan dalam sebuah database, sehingga data kriminalitas akan lebih terkoordinasi serta data yang diinputkan akan mudah dicari kemali tanpa menggunakan waktu yang lama. Aplikasi ini dibangun berdasarkan analisa yang diperoleh di Polres Kerinci Kota Sungai Penuh Dari data kriminalitas yang masuk tersebut maka penulis mengambil kesimpulan untuk menggunakan system informasi data kriminalitas dengan menggunakan bahasa pemograman Java Netbeans dengan menyajikan laporan perhari, perbulan dan pertahun. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Menurut Hanif Al Fatta (2007:3) bahwa “secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel – variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. “Menurut Kusrini (2007:11) Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas atau fungsi
khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama – sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu. Maka, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian Informasi Menurut Hanif Al Fatta (2007:9), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.” Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.” Maka, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut : tepat kepada orangnya atau relevan (relevence), Tepat waktu (timeliness), Tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage). Pengertian Sistem Informasi Menurut Hanif Al Fatta (2007:9), “Sistem Informasi dapat didefinisikan sesuatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.” Menurut O’Brian dalam Yakub (2012:17), “Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang – orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Maka, dapat disimpulkan bahwa Sitem Informasi merupakan sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Komponen-Komponen Sistem Informasi Komponen–komponen dari Sistem Informasi tidak boleh kurang, karena jika komponennya kurang, maka sistem informasi tersebut tidak akan mencapa tujuannya. Komponen–komponen dari sistem informasi juga tidak boleh berlebihan, karena tidak akan terpakai dan memboroskan. Dengan demikian Sistem Informasi mempunyai enam buah komponen yaitu : a. Komponen Input (komponen masukan) b. Komponen Model c. Komponen Output (komponen keluaran) d. Komponen Teknologi e. Komponen Basis Data f. Komponen Control (komponen pengendalian) Dari pembahasan di atas telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. Adapun pengertian sistem informasi menurut Robert. A. Leitch dan K. Roscoe Davis (2001 : 11) sebagai berikut : Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan ( Jogiyanto HM, 2001: 11 ). Pengertian (Kriminalitas)
Kejahatan
Kriminalitas berasal dari kata crime yang artinya kejahatan. Menurut S.Wojowasito (1999) bahwa crime adalah kejahatan dan kriminal adalah jahat atau penjahat atau penjahat maka kriminalitas adalah perbuatan kejahatan. Perbuatan kriminalitas dapat dilihat dari beberapa aspek: a. Ditinjau dari aspek yuridis Kriminilitas adalah jika seseorang melanggar peraturan atau undang-undang pidana dan ia nyatakan bersalah oleh pengadilan serta dijatuhi hukuman. Jika belum dijatuhi hukuman belum dianggap sebagai penjahat atau kriminal. b. Ditinjau dari aspek sosial Kriminalitas adalah jika seseorang mengalami kegagalan dalam menyesuaian diri atau berbuat menyimpang dengan sadar atau tidak sadar dari norma-norma yang berlaku didalam masyarakat sehingga perbuatan tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat yang bersangkutan . c. Ditinjau dari aspek ekonomi Kriminalitas adalah jika seseorang dianggap merugikan orang lain dengan membankan kepentingan ekonomi kepada masyarakat sekelilingnya sehingga ia dianggap sebagai ia dianggap sebagai penghambat atas kebahagiaan pihak lain. MySQL Menurut Anhar (2010:45), “MySQL adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL.” MySQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. MySQL memiliki kecepatan yang bagus dalam menangani Query sederhana. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintah Select dan Where dalam perintah Query. MySQL memiliki keamanan yang bagus karena beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perijinan yang mendetail secara sandi terenkripsi. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta kurang lebih 5 miliyar baris. Selain itu batas index yang dapat ditampung mencapai 32 index pada tiap tabelnya. MySQL dapat melakukan koneksi dengan clien menggunakan protocol TCP/IP,Unix Soket (UNIX), atau name pipes (NT). MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada clien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, solaris, amiga, dan masih banyak lagi.
Perancangan Sistem Perancangan sistem sangat perlu dalam pengolahan data dan informasi, karena tanpa dirancang terlebih dahulu maka data yang diolah untuk informasi tidak akan sempurna. Dalam perancangan sistem, banyak alat bantu yang
digunakan untuk mempermudah dalam suatu pekerjaan, antara lain: a. Aliran Sistem Informasi (ASI) Sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu perusahaan. Dari sini dapat diketahui apakah sistem informasi masih layak dipakai atau tidak, serta masih manual atau sudah komputerisasi. Jika sistem informasi tidak layak dipakai maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan sistem informasi yang cepat dan akurat supaya menghasilkan suatu keputusan yang baik. b. Hierarchy Plus Input Process Output (HIPO) HIPO merupakan akronim dari Hierarchy plus Input Process Output. HIPO ini merupakan paket yang berisikan suatu set diagram yang secara grafis menjelaskan fungsi suatu sistem dari tingkat umum ketingkat khusus. Mula-mula tiap fungsi utama diidentifikasi dan kemudian dibagi lagi ke dalam tingkatan fungsi yang lebih. HIPO dikembangkan oleh IBM. Seperti halnya beberapa peralatan terstruktur lainnya tentang perkembangan sistem informasi, HIPO benar-benar merupakan alat dokumentasi program. Dalam pemrograman, flowchart dipakai untuk menjelaskan logika program. Hal yang dilakukan modul program tidak dijelaskan dalam flowchat. Seperti pada salah satu terbitan IBM(IBM75), beberapa personel IBM percaya bahwa dokumentasi sistem pemrograman yang didasarkan atas fungsi dapat meningkatkan efisiensi usaha perawatan program. Hal ini
dilakukan dengan cara mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi yang akan dimodifikasi. Jadi HIPO dikembangkan sebagai teknik untuk mendokumentasikan fungsi program, Pada masa sekarang HIPO dipakai sebagai alat bantu dan teknik dokumentasi pada tahap-tahap perkembangan sistem informasi. Sebagai teknik dokumentasi dan perkembangan sistem, tujuan utama HIPO dapat diringkas sebagai berikut: 1) untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi sistem di mengerti. 2) untuk menguraikan fungsifungsi yang akan dikerjakan oleh suatu program, bukan mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi. 3) untuk memberikan diskripsi visual dari input yang akan dipakai sena output yang akan dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkat diagram. c.
d.
Data Flow Diagram (DFD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir, atau dlingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Bagan Alir Program Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Entity Relationship Diagram (ERD)
Model Entity-Relationship berisi komponen-komponen dari suatu himpunan entitas dan himpunan relasi yang masingmasing dilengkapi dengan atributatribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, atau one to one. Lebih jelasnya akan digambarkan secara sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R/ERD). Hubungan/relasi antar atribut yang terdapat pada sistem konseptual secara bebas yang terdiri dari entiti-entiti, dan setiap entiti terdiri dari atribut yang ada, yaitu : 1) Unary, adalah satu entiti berelasi hanya dengan satu entiti saja. 2) Binary, adalah satu entiti berhubungan dengan entiti yang lain. 3) Ternary, adalah satu entiti berhubungan dengan beberapa entiti yang lainnya. METODOLOGI PENELITIAN Proses Perancangan Sistem 1. Hierarchy Plus Input Process Output (HIPO) HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung sebenarnya alat dokumentasi program yang sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem, berbasis pada fungsi yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.
APLIKASI PENGOLAHAN DATA KRIMINALITAS MENU LOGIN
MENU UTAMA
Entry Data Entry Data Pasal
Laporan
Keluar
Entry Data Pelapor
Laporan Data Harian Kriminalitas
Entry Data Pelaku Entry Data Barang Bukti Entry Data Petugas
Exit
Laporan Data Bulanan Kriminalitas Laporan Data Tahunan kriminalitas
Entry Data TKP Entry Data Perkara
Gambar 1. Hierarchy Plus Input Process Output Aplikasi Pengolahan Data Kriminalitas Kota Sungai Penuh Kerinci 2.
Context Diagram Context Diagram merupakan gambaran sistem secara logikal, gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak ataupun file-file yang digunakan. Keuntungan dari adanya Context Diagram ini adalah mempermudah pemakai untuk mengerti sistem yang akan dikembangkan. Adapun Context Diagram dari sistem baru yang diusulkan penulis adalah sebagai berikut: SPK
Data/Laporan Kejadian
BAP/STPL
PETUGAS RESKRIM
BAP/STPL
0 SISTEM INFORMASI DATA KRIMINALITAS
TaUD
LAPORAN
LAPORAN
Data/Laporan Kejadian
KAPOLRES
Gambar 2. Context Diagram a. ntitas pertama SPK yaitu entitas yang menjadi sumber data berupa data/laporan kejadian yang akan
mempengaruhi kriminalitas.
Gambar 3. Data Flow Diagram Aplikasi Pengolahan Data Kriminalitas E
data
b. ntitas kedua disebut Bagian Reskrim yang akan membuat Berita Acara Peradilan (BAP). c. ntitas ketiga yaitu TaUD, pada bagian ini data – data laporan masyarakat yang berdasarkan BAP akan diolah dalam bentuk laporan atau informasi data kriminalitas. d. ntitas Kapolres merupakan wewenang tertinggi Polres Kota Sungai Penuh Kerinci berhak dalam penentuan keputusan.
4.
Entty Relationship Diagram (ERD) Suatu diagram yangE menggambarkan hubungan antara entity-entity yang terdapat dalam suatu database disebut Entity Relationship Diagram dari Sistem Informasi Pengolahan Data Kriminalitas Pada Polres Kota Sungai Penuh Kerinci Gambar 4 diE bawah ini merupakan konseptual dari ERD: Umur
Jenis Kelamin Umur
Jenis Kelamin
Tempat lahir
Alamat
Tanggal lahir Jabatan
Tanggal Lahir
Agama
Pekerjaan
Tempat lahir
Alamat
Tanggal Lapor
Nama Petugas
SPK
0.1
Memberikan Data/Laporan Kejadian
Data/Laporan Kejadian
Petugas Reskrim Data Pelaku, Pelapor,Perkara, Pasal, Barang Bukti,Petugas,TKP 0.3
Menyerahkan BAP Dan STPL
0.2 STPL & BAP
Pembuatan Data STPL Dan BAP
KAPOLRES
Laporan 0.6
Menyerahkan Laporan
STPL & BAP
TaUD
Laporan
STPL & BAP Data Pelaku 0.4 Data Pelapor Data Pasal Menginputkan Data Perkara Data BB File Database Data Petugas Data TKP
D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7
Pelaku Pelapor Pasal Perkara BB Petugas TKP
Data Pelaku Data Pelapor Data Pasal Data perkara Data BB Data Petugas Data TKP
0.5
Laporan
Alamat
Nama Pelapor Kode Pelaku
Pekerjaan
Kode Pelaku
Jenis Kelamin
Kode Pelapor
Nip Pelapor
Memiliki
Mencatat
Petugas
3.
Data/Laporan Kajadian
Pangkat
Tempat Lahir
Nama Pelaku
Pelaku
DFD ( Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal, yang tidak tergantung kepada perangkat keras, perangkat lunak serta struktur File yang digunakan oleh sistem. Keuntungan menggunakan DFD ini adalah untuk mempermudah user (pemakai) yang kurang paham tentang sistem yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya Data Flow Diagram yang didesain berdasarkan penganalisaan penulis dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:
Agama Umur
Tanggal lahir
Memiliki No TKP
Memiliki Nip
TKP
Alamat TKP Memiliki
Pasal
Keterangan
No Pasal
Perkara
Memiliki
Memiliki
Tanggal Terjadi
No BB
No Pasal
Kode Pelapor
BarangBukti
No BB
Nama BB
Satuan
Jenis BB
Tindak Pidana No TKP
Nama Perkara Kode Perkara
Nip
Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD) HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi sistem merupakan tahapan dimana semua hasil rancangan yang telah ada sebelumnya diterapkan kedalam bentuk source code dan sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Sistem informasi Geografis Pariwisata memiliki sat hak akses yaitu admin. a. Login
Gambar 5. Form Login User User memasukkan kombinasi username dan password yang benar. Apabila admin memasukkan kombinasi yang salah atau tidak diisi, maka sistem tidak akan masuk ke menu utama User yang sudah berhasil akan masuk kehalaman utama b. Menu Utama
Gambar 8. Form Entry Data Pelapor e. Form Entry Data Pelaku
Gambar 9. Form Entry Data Pelaku f.
Form Entry Data Barang Bukti
Gambar 6. Form Menu Utama Admin c.
Form Entry Data Pasal Gambar 10. Form Entry Data Barang Bukti g.
Form Entry Data Petugas
Gambar 7. Form Entry Data Pasal d.
Form Entry Data Pelapor
Gambar 11. Form Entry Data Petugas
h.
Form Entry Data TKP
2.
Gambar 12. Form Entry Data TKP g.
Form Entry Data Perkara 3.
Gambar 13. Form Entry Data Perkara KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diuraikan kesimpulan dan saran-saran yang perlu dikemukakan untuk meningkatkan pelayanan proses pengolahan data kriminalitas secara maksimal pada Sistem Informasi Pengolahan Data Kriminalitas Pada Polres Kerinci Kota Sungai Penuh dengan menggunakan bahasa pemrograman Java Netbeans. Adapun kesimpulan dari pembahasan yaitu : 1. Dengan adanya sistem yang diusulkan maka informasi yang
diberikan tidak lagi mengalami kesalahan sehingga data akurat dan penyajian laporan data kriminalitas cepat serta penggunaan waktu akan lebih efesien dan efektif. Sistem Informasi Pengolahan Data Kriminalitas Pada Polres Kerinci Kota Sungai Penuh, dengan menggunakan sistem yang komputerisasi yang berbasis database maka pengolahan data kriminalitas bisa diperoleh dalam waktu yang singkat dan akurat. Dengan adanya sistem yang diusulkan maka akan lebih memudahkan pihak Polres Kerinci Kota Sungai Penuh dalam proses pencarian data tampa memerlukan waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta Hanif. (2007). Analisis dan perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Andi. Anhar, (2010). Panduan Menguasai Php dan Mysql secara Otodidak , Jakarta : Penerbit Media Kita. Borger W. A (1981) Tindak Kriminal Kepolisian, http://www.kriminal.com C. Rekless Walter, (1961). The Crime Problem, http://www.jurnalkriminal.com. Jogiyanto.HM (2001). Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi. Kristanto Andri, (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Kusrini, (2007). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Yogyakarta. Sahetapi J. E dan Mardjono Reksodipuro B (1982). Tindak
Kriminal Kepolisian, http://www.kriminal.com Suyanto, Asep Herman, (2010). Pemograman Java, http://www.bambutecno.com Wojowasito. S (1999). Pengertian Kriminalitas, http://www.jurnal_Budi.com Yakub, (2012). Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu