Sistem Informasi Geografis Layanan Pendidikan Tingkat SMU Se-Kodya Semarang Muslih
Abstract : Geographic Information Systems is one of the information system development methods widely used, especially when the elements related system is the object that can be mapped. GIS can also be applied to the school and teacher information system in a region. problems discussed in this research is currently pendidikan SMU information needed by the people, especially to find the location and information of a high school in a local area. SMU data management at this time also has not been well managed. To overcome these problems created a data management to produce a pendidikan SMU information-based Geographic Information System (GIS). SMU data and teacher in Semarang is managed by the administrator using the input program and the revised data so that data is stored and updated in the database. The database is then integrated with the objects on the map to form a spatial information and information relating to the location of an object in the map. Appearance of the GIS information is presented via Microsoft Internet Explorer browser. This system can be further implemented so that data can be used to manage high school education. The information generated can be used by people who need information on SMU and the teachers in Semarang.. Keywords : Geographic Information Systems Pendidikan SMU information, Database
PENDAHULUAN Sektor pendidikan di Indonesia merupakan salah satu sektor vital yang perlu untuk dikembangkan sehingga diperlukan perhatian khusus untuk pengembangan pendidikan di Indonesia. Pendidikan sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMU) merupakan salah satu tingkatan pendidikan menengah umum yang diselenggarakan untuk tingkat lanjutan atas. Tingkat pendidikan ini bertujuan untuk menyiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan lebih baik serta dapat mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Dinas Pendidikan Nasional dalam hal ini mempunyai peran dalam mengelola dan merencanakan pendidikan tingkat SMU. Untuk menjalankan perannya ini Dinas Pendidikan Nasional membutuhkan suatu pengelolaan data untuk penyajian informasi yang berkaitan dengan layanan pendidikan
Muslih adalah Dosen Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang 53
54
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
tingkat SMU, terutama informasi sekolah dan guru. Informasi layanan pendidikan SMU ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak / masyarakat yang membutuhkan. Sampai saat ini pengolahan data sekolah dan guru SMU di kota Semarang masih berjalan manual, proses yang lama, pemborosan kertas kerja dan ketidak akuratan informasi yang dihasilkan mengakibatkan lambannya penanganan dan pengelolaan terhadap sekolah dan guru. Data-data kebanyakan masih disimpan dalam media kertas, ini mengakibatkan pengambilan keputusan untuk tindak lanjut penanganan terhadap fasilitas pendidikan sekolah dan guru dirasa sangat sulit karena model pengarsipan data pengolahan tiap bulan / periode sangat banyak dan tidak teratur. Saat ini masyarakat Kota Semarang juga masih kesulitan dalam memperoleh informasi pendidikan SMU. Informasi pendidikan SMU saat ini, pada kenyataannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Semarang terutama untuk mencari lokasi dan informasi suatu SMU di suatu daerah di Kota Semarang. Informasi persebaran sekolah dan guru merupakan hasil pengolahan data yang saling berkaitan melalui proses analisis data, sehingga dapat dihasilkan informasi yang akan menjadi faktor penting / pedoman dalam perencanaan. Penyajian informasi yang baik diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan informasi dan pengelolaan dalam menangani layanan pendidikan tingkat SMU. Sebagai imbas tidak langsung dari penyediaan informasi layanan pendidikan tingkat SMU ini diharapkan dapat berdampak pada pengembangan kualitas pendidikan SMU pada setiap daerah. Informasi merupakan substansi berharga yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam suatu sistem. Informasi persebaran sekolah dan guru selain dibutuhkan oleh perancana / pengambil keputusan juga dibutuhkan oleh masyarakat sebagai referensi agar dapat mengetahui gambaran / kondisi suatu sekolah yang dituju. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan informasi agar informasi dapat disajikan secara akurat, tepat waktu dan relevan. Dengan analisa dan perancangan Sistem Informasi yang baik maka diharapkan dapat menyajikan informasi dengan baik dan menjawab berbagai pertanyaan kondisional tentang karakter fenomena sebuah objek. Perkembangan sistem informasi saat ini didukung oleh kebutuhan dan perkembangan disiplin ilmu yang lainnya. Fenomena ini ditunjukkan dengan terdapatnya disiplin ilmu lain yang dapat dikolaborasikan dengan sistem informasi. Hal ini mengakibatkan dalam pengembangan sistem informasi muncul variasi-variasi baru. Penggabungan antara sistem informasi dengan ilmu geografi memunculkan sistem informasi geografis yang saat ini menjadi salah satu alternatif yang banyak digunakan dalam pengelolaan informasi. GIS (Geographic Information System) / SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sistem berbasis komputer untuk mengelola, menganalisis dan menyebarkan informasi geografis. Penanganan informasi berbasis Sistem Informasi Geografis saat ini banyak dipilih karena SIG mengaitkan data atributal dengan data spasial. SIG memberi analisis keruangan terhadap data atribut tersebut. SIG menjelaskan di mana, bagaimana, dan apa yang akan terjadi secara keruangan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular dan grafis. Dari kemampuannya tersebut, SIG memiliki dua jenis model informasi, yaitu dalam bentuk spasial dan deskriptif. Untuk mendukung pengelolaan informasi dalam pendataan sekolah dan guru dibutuhkan dukungan sistem informasi untuk menangani data geospasial agar dapat memudahkan proses pencarian, penganalisaan, perepresentasian dan memudahkan proses revisi. Sistem informasi geografis layanan pendidikan tingkat SMU di kota Semarang merupakan bentuk SIG yang dibatasi untuk mengelola dan menyajikan informasi sekolah dan guru
Sistem Informasi Geografis (Muslih)
55
khusus untuk tingkat SMU di kota Semarang. Sistem informasi geografis ini merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menampilkan, mengolah dan menghasilkan data geospasial sekolah dan guru untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan sumber daya dan sarana prasarana pendidikan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode berorientasi objek dengan tahapan, requirement (kebutuhan), analysis (analisis), Design (Perancangan), implementation (Pemakaian), dan testing (Pengujian). Tahapan-tahapan ini dapat dilakukan secara overlap dan bersiklus[1]. 1. Requirement (Permintaan) Pada tahapan requirement ini bertujuan untuk mengarahkan pengembang agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, kemudian membatasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada pembuatan sistem. Dalam tahapan ini ada tugas-tugas yang harus dijalankan antara lain membuat daftar calon atau kandidat requirement, memahami konteks sistem, memahami requirement fungsional dan non fungsional dan membuat validasinya. 2. Analysis (Analisis) Pada tahapan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan berdasarkan dari masukan calon pengguna. Kemudian untuk memodelkan sistem yang nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan bukan pada bagaimana melakukannya. Hasil utama dari analisis adalah pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan (design). 3. Design (Perancangan) Pada tahapan ini bertujuan untuk menentukan bentuk sistem arsitektur yang memenuhi semua requirements, kemudian untuk memahami isu pada requirements non fungsional dan batasan teknologi, membuat abstraksi yang tak terlihat pada implementasi sistem dan menyediakan visualisasi implementasi. 4. Implementation (Pemakaian) Setelah melalui tahapan requirements, analysis dan design, maka sebuah sistem siap untuk diimplementasikan. Dalam tahapan implementasi ada beberapa tugas yang dijalankan diantaranya mengimplementasikan desain dalam komponen-komponen source code, script, executable dan sebagainya, kemudian menyempurnakan arsitektur dan mengintegrasikan komponen-komponen (mengkompile dan link ke dalam satu atau lebih executable) untuk integrasi dan testing sistem 5. Testing (Pengujian) Pada umumnya, dimanapun ada hasil implementasi, maka terdapat sebuah pengujian atau testing. Pengujian ini dilakukan pada setiap pembangunan, yaitu : a. phase inception yaitu pengujian pada perencanaan awal, test prototype b. phase elaboration yaitu pengujian pada dasar arsitektural c. phase construction yaitu pengujian pada setiap pembangunan
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
56
d. phase transition yaitu pengujian ulang perbaikan dan pengujian regresi pada pengujian regresi dalam pembangunan baru, maka dilakukan pengujian ulang dari pembangunan yang lama untuk menyakinkan tidak ada kesalahan dalam pembangunan baru.
LANDASAN TEORI Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi untuk mengelola, menganalisis dan menyebarkan informasi geografis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (Muh Aziz / Slamet Pujiono, 2006). Menurut Star Jeffrey dan Estes John (Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar, Eddy Prahasta, 2005, hal. 56) SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basisdata dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi (GIS Basic Principles, 2000). Secara diagram, model pekerjaan Sistem Informasi Geografis dapat digambarkan sebagai berikut :
Kenyataan Fisik
Survey
Model Dunia Nyata Model Data Basis Data Sistem Informasi Geografis
Peta-peta / Laporan
Gambar 1 : Model Pekerjaan SIG
Subsistem SIG SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut : 1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan formatformat data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
Sistem Informasi Geografis (Muslih)
57
2. Data Output Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dan lain-lain. 3. Data Management Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit. 4. Data Manipulation & Analysis Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. DATA INPUT DATA MANAGEMENT & MANIPULATION
Tabel Laporan
OUTPUT
Storage (database)
Pengukuran Lapangan
Peta Tabel
Data dijital lain
Input
Retrieval
Output Laporan
Peta (tematik, topografi, dll.)
Processing Citra Satelit
Informasi dijital (softcopy)
Foto Udara Data Lainnya
Gambar 2 : Uraian Subsistem-subsistem SIG
Model Data SIG Jenis data yang ada di dalam SIG dikelompokan menjadi 2 jenis data, yaitu data spasial dan data atribut (aspasial). Data spasial adalah data mengenai tata ruang (menyangkut titik koordinat). Data spasial terbagi atas 2 representasi entitiy spasial yang dalam penyimpanannya terbagi atas 4 macam tipe layer penyimpanan. Representasi entity yang dimaksud yaitu model entitiy data raster dan model entitiy data vector. Model entity data raster adalah model data yang berupa image. Model data raster akan disimpan dalam bentuk grid, dimana setiap grid mewakili data tertentu. Model data vector adalah model data yang didefinisikan dalam suatu bentuk garis, poligon, titik dan sejenisnya.
58
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
Ada kelebihan dan kekurangannya pada setiap jenis data spasial tadi, penggunaan dan pemilihan terhadap salah satu atau keduanya tergantung pada jenis data dan tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan SIG. Autodesk Civil 3D 2005 Software Autodesk Civil 3D 2005 adalah state-of-the-art design dan software aplikasi gambar dari Autodesk. Dibuat sesuai pada lingkungan Autocad drawing yang familiar. Civil 3D terdiri dari beberapa tool dan fitur yang tersedia untuk orang-orang yang bekerja di bidang survei, drafter, sipil. Selain itu dapat juga digunakan untuk membuat dynamically linked models dari elemen-elemen proyek, baik yang sudah ada maupun yang berupa usulan yang akan diajukan. Pada masa yang sederhana, dynamically linked models yang terhubung dengan entitas-entitas melalui gambar akan ter-update otomatis saat perubahan dibuat pada tiap-tiap entitas. Entitas-entitas tersebut termasuk dari objekobjek gambar yang terdiri dari model itu sendiri, seperti model daerah digital, alignment, dan cooridor, serta juga label yang berhubungan dengan objek. Penampilan dan perlakukan dari objek dan label tersebut dikontrol dengan styles. Melalui styles, Civil 3D memberikan fleksibilitas bagi pemakai dalam mempresentasikan elemen desain. Untuk dapat memanfaatkan Civil 3D dengan maksimal, pemakai dapat membuat styles sendiri, dimana styles itu berhubungan dengan setingan gambar dan dapat disimpan dalam file template gambar (DWT) untuk penggunaan ulang dengan mudah. Untuk pengguna yang tidak memerlukan styles, Civil 3D dibuat dengan styles dan seting yang bervariasi yang siap pakai. Fitur-fitur Autodesk Civil 3D antara lain adalah : a. Mempunyai command set yang komplit dari AutoCAD Seluruh kemampuan AutoCAD dapat dijumpai pada Autodesk Civil 3D. Dengan Autodesk Civil 3D dapat dengan mudah membuat dan mengedit objek, sama persis dengan yang dapat dilakukan pada AutoCAD. Format gambar AutoCAD dengan Autodesk Civil 3D adalah sama. b. Import dan export kedalam banyak format file. Jika bekerja dengan menggunakan banyak software yang berbeda, dapat dengan mudah bagi Autodesk Civil 3D untuk mengelola peta tersebut. Setelah selesai mengedit menggunakan Autodesk Civil 3D, dapat dengan mudah untuk meng-export kembali peta-peta tersebut ke dalam bentuk format file aslinya. c. Mengkoneksikan informasi (atribut data). Menghubungkan informasi dengan objek yang dibuat secara spesifik. Juga dapat menghubungkan objek dengan data pada database external, seperti Access, Oracle, atau Excel. d. Aplikasi terintegrasi Aplikasi yang diintegrasi dan diijinkan Autodesk untuk bekerja simulasi pada sistemnya adalah VBA (Visual Basic Application). AutoCAD VBA mengijinkan aplikasi Visual Basic berjalan secara simultan bersama AutoCAD.
Sistem Informasi Geografis (Muslih)
59
Autodesk Mapguide 6.3 Autodesk MapGuide 6.3 adalah software yang membantu dalam membuat, memanaj, dan mendistribusikan SIG dan aplikasi desain baik pada internet, intranet maupun standalone. Autodesk MapGuide 6.3 dapat memberikan akses luas pada misi kritis geospasial dan digital desain data. (Autodesk, 2002) Autodesk MapGuide terdiri dari tiga komponen penting yang dibuat untuk pendistribusian pada lingkungan jaringan. Tiga komponen tersebut bekerja bersama dengan webserver untuk menyediakan peta dynamic pada web browser; 1. Autodesk MapGuide Server : menangani permintaan dari viewer dan memberikan data yang bersangkutan. 2. Autodesk MapGuide Author: membuat peta (disimpan dalam .MWF file). Semua properties peta, seperti warna, jenis garis, layer dapat diakses pada skala peta yang berbeda. 3. Autodesk MapGuide Viewers: terdapat empat macam viewers yang dimiliki Autodesk MapGuide: Plug-in untuk Netscape ActiveX Control untuk Microsoft Internet Explorer Java™ Viewer untuk sistem operasi Sun dan Macintosh Autodesk MapGuide LiteView tidak membutuhkan plug-in
ColdFusion ColdFusion adalah aplikasi web yang komplet untuk membuat dan menghasilkan aplikasi e-bisnis yang dapat dipertimbangkan. ColdFusion didesain untuk mengirim kunci yang dibutuhkan dalam e-commerce dan aplikasi web. Merupakan produk yang dibuat oleh Allaire Corporation of Cambridge, Mass. Pada tahun 2001, Allaire bergabung dengan Macromedia termasuk didalamnya sebuah server dan tools pembuat desain untuk mengintegrasikan database dan halaman web. Dengan ColdFusion dapat menginputkan kode pos pada halaman web dan server akan melakukan query pada database untuk mencari tempat terdekat dan menampilkan hasilnya pada halaman HTML. Internet Information Sevices (IIS) Internet Information Services (IIS) merupakan web server yang menyediakan infrastruktur aplikasi web yang dapat dimanaj, handal, serta memiliki skalabilitas tinggi pada setiap versi dari Windows Server. IIS membantu organisasi untuk meningkatkan web site dan aplikasi yang dapat dimiliki saat rendahnya biaya sistem administrasi. IIS didesain untuk penggunaan intranet, internet, dan extranet.
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
60
PEMBAHASAN Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3 : DFD Sistem Informasi Geografis Layanan Pendidikan Tingkat SMU se-Kodya Semarang Gambar di atas menjelaskan hubungan antar admin, pengguna. Admin melakukan proses pendataan, update, mengawasi dan mengecek history system, sedangkan user melakukan pencarian data yang diinginkan. Id_Sekolah Id_Jalan Id_Kecamatan
Id_Guru Id_Sekolah Id_Kecamatan Nama
Yayasan
Nama_Sekolah
TGuru
M
Terdapat
M
KM_Guru KM_Siswa
Waktu
Jalan Kelurahan Kodepos
J_Kelamin Tpt_Lhr Tgl_Lhr Status_Peg Golongan MKSeluruh MKSK Thn_mulai
No_Telp Status
Jumlah_siswa
R_OSIS Gudang
TU
R_Ibadah
Jumlah_guru
1
TSekolah M
M
1
1
Terdapat
TFasilitas
Nama_Sekolah
Perpustakaan Keterampilan GSG
Id_Sekolah Luas Kelas
I_Tingkat I_Jurusan I_thn_lulus
UKS Bengkel Koperasi_toko
Biologi
Mengajar
Kimia Fisika Bahasa Komputer
Terdapat
BP R_Kepsek R_Guru
1 Id_Kecamatan Nama_Kecamatan Luas
TKecamatan
1
Terdapat
1
Terdapat
Id_Jalan Nama_Jalan
Gambar 4 : Entity Relational System
TJalan
Status_Jalan
Sistem Informasi Geografis (Muslih)
Implementasi Sistem Antar muka pengelolaan sistem terlihat seperti gambar berikut :
Gambar 5 Dijitasi Peta Pada Autodesk Civil 3D 2005
Gambar .6 Data Source Pada Autodesk MapGuide Server Admin
61
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
62
Gambar .7 Implementasi sistem GIS
KESIMPULAN Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian terhadap perangkat lunak SIG ini terdapat hal mendasar yang dapat ditarik sebagai kesimpulan yaitu : 1. Sistem informasi geografis yang menjadi salah satu alternatif dalam pengelolaan informasi pada saat ini sangat dibutuhkan, terutama bila obyek-obyek penelitian berkaitan dengan tata letak atau merupakan obyek geografi pada suatu wilayah. Sekolah merupakan salah satu obyek geografi yang dapat dipetakan sehingga pengelolaan informasi geografis sekolah akan sangat berguna, khususnya dalam tata letak obyek sekolah dengan sarana pelengkap dan informasinya. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional memegang peran penting untuk mengimplementasikan sistem yang telah dibuat ini. Sistem yang telah dibuat ini diharapkan dapat membantu mengelola informasi mengenai pendidikan SMU di Kota Semarang. 2. Penampilan sistem informasi geografis yang telah dibuat dapat ditampilkan dengan menggunakan browser Microsoft Internet Explorer sehingga bila diimplementasikan lebih lanjut dapat digunakan masyarakat luas. Sistem informasi geografis layanan pendidikan SMU se-Kodya Semarang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh user / masyarakat untuk mencari obyek sekolah dan memperoleh informasi mengenai sekolah yang diinginkan. Selain itu user dapat memanfaatkan peta sebagai alat untuk melihat atau mencari obyek lain. 3.
Pembuatan sistem informasi geografis ini menggunakan Borland Delphi 7 untuk membuat pengolahan datanya. Pembuatan peta dilakukan dengan Autodesk Civil 3D 2005 dan Autodesk MapGuide Release 6.3.
Sistem Informasi Geografis (Muslih)
63
Untuk membuat penampilan informasi melalui Browser Microsoft Internet Explorer digunakan Macromedia Coldfusion dan Dreamweaver.
SARAN Penulis menyadari bahwa program yang dibuat masih memiliki banyak kekurangan. Hal-hal yang penulis sarankan mengenai program yang telah dibuat adalah sebagai berikut : 1. Perlunya sumber daya manusia pada Dinas Pendidikan Nasional untuk menjalankan sistem informasi geografis layanan pendidikan tingkat SMU se-Kodya Semarang ini. 2. Untuk menjalankan sistem yang baru ini perlu diadakan training bagi personil-personil pada Dinas Pendidikan Nasional yang bertugas sebagai sebagai administrator, agar mereka dapat menjalankan sistem yang baru ini. 3. Sistem informasi geografis ini perlu dikembangkan lebih lanjut. Misalnya dengan menambahkan jalur-jalur yang ditempuh untuk menuju ke suatu obyek. Menambah data yang berkaitan dengan sistem ini misalnya data foto / gambar sekolah, data siswa, data nilai dan lain-lain. Tampilan utama sistem ini juga perlu dikembangkan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Jeffery L. Whitten, Metode Desain dan Analisis Sistem , Edisi 6. Mc.Graw Hill Education, Andi Offset, 2004 Aang Arif Wahyudi, Membuat Hompage Gaul, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001. Eddy Prahasta, SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Konsep-konsep Dasar, Penerbit INFORMATIKA , Bandung, 2005. Fathansyah, Ir, BASIS DATA, Penerbit INFORMATIKA, Bandung, 2001. Haris Supriansyah / Kartoyo, 30 Menit Menjadi Webmaster, Penerbit OASE Mata Air Makna, Bandung, 2006. Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D., PENGENALAN KOMPUTER, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1999. M. Agus J. Alam, Belajar Sendiri Membuat Program Aplikasi Menggunakan Delphi 6 & Delphi 7, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004. M. Agus J. Alam, Belajar Sendiri Pemrograman Database Lokal dan Server Menggunakan Borland Delphi 2005, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005. Muh. Aziz / Slamet Pujiono, Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2006. Murdick / Ross / Claggett, SISTEM INFORMASI untuk MANAJEMEN MODERN, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1986.
64
[11] [12] [13] [14] [15] [16]
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1983. _________, Autodesk MapGuide User’s Guide, Autodesk MapGuide Documentation, 2001. _________, Autodesk MapGuide Developer’s Guide, Autodesk MapGuide Documentation, 2001. _________, Autodesk MapGuide Viewer API Help, Autodesk MapGuide Documentation, 2001. _________, Getting Started Experience, Macromedia ColdFusion MX7. _________, GIS Basic Principles, http://www.cdm.com/sves/infomgt/GIS/gisbasic.htm, 2000