Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader
Yeni Agustina 10101804
1. Pendahuluan
Sistem RF Smart Card rentan
terhadap
1.1 Latar Belakang Masalah
serangan secara fisik, mudah dipalsukan,
RFID (Radio Frequency Identification)
disadap,
saluran
komunikasinya
adalah suatu teknologi yang secara konseptual
dibanjiri
dengan
noise
mirip dengan Barcode yang banyak dijumpai di
mematikan peralatan komunikasi. Serangan ini
banyak barang dagangan, atau magnetic strips
disebut serangan Denial of Service dengan
yang banyak digunakan dilingkungan kartu
tujuan
kredit. Bedanya, RFID terdiri atas sebuah chip
Berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat
eletronik yang bisa dijejali dengan aneka
diklasifikasikan
macam data/informasi sesuai kebutuhan. Data
keamanan
itu misalnya saja berupa tipe barang, tanggal
berhubungan dengan orang, keamanan dari data
pembuatan, tujuan pengiriman barang, dan
dan media, teknik komunikasi serta keamanan
data-data lainnya. Perbedaan lainnya, bilamana
dalam operasi.
barcode
memerlukan
saluran
menjadi
bersifat
sehingga
fisik,
dapat
komunikasi.
empat,
yaitu
keamanan
:
yang
pemindaian
Smart card sering disebut juga sebagai chip
sebelum datanya terbaca, RFID menggunakan
card atau integrated circuit (IC) card . Definisi
teknologi radio pada frekuensi tertentu, dan
chip card sendiri yaitu kategori umum yang
frekuensi ini kemudian dibaca sebuah alat yang
mencakup smart card dan memory card . Smart
dinamakan RFID Reader. RFID terdiri dari 2
card adalah plastic card yang mengandung
bagian
memory chip dan microprocessor. Kartu ini
yaitu
proses
menutup
mudah
Transponder
dan
Reader.
Transponder bisa berupa Card (kartu), Tag
bisa
(kancing), atau Wristband (jam tangan). Pada
informasi yang terkandung. Keunggulannya
kartu ini hanya mempunyai tingkat frekuensi
adalah smart card tidak perlu mengakses
sebesar 125 KHz. Sedangkan Reader berfungsi
database di server karena sudah ada sebagian
untuk membaca nomor data ID yang dikirimkan
terkandung di kartu. Sedangkan memory card
oleh
dipasangi
Transponder.
Efisiensi
tinggi
yang
menambah,
menghapus,
memory
silicon
mengubah
tanpa
RF Smart Card
microprocessor. Fungsi dasar suatu smart card
mendatangkan masalah keamanan dan privasi.
adalah untuk mengidentifikasi card holder ke
diberikan oleh sistem
sistem komputer. Card holder disini adalah pemilik
kartu
menyangkut
tersebut.
Identifikasi
otentifikasi
organisasi
3. Menggunakan RF card reader sebagai
ini
media penghubung antara kartu dengan
yang
PC.
membuat kartu tersebut dan cardholder dan hak
4. Jenis kartu yang digunakan adalah kartu
aksesnya.
pasif. 5. kartu smart card digunakan pula untuk mengakses sistem absensi karyawan.
1.2 Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang muncul pada sistem
6. Kartu digunakan hanya sebagai input
absensi manual suatu adalah : 1. Terbukanya
untuk mengaktifkan RFID dengan setiap
peluang
kesalahan
manipulasi,
pencatatan,
kartu hanya mempunyai satu data
maupun
identitas.
hilangnya catatan kehadiran seorang
7. Setiap melakukan absen, data pemakai
karyawan.
Smart Card akan di disimpan pada
2. kurang akuratnya pencatatan absensi
database
karyawan. 3. kurangnya
efisiensi
waktu
dalam
melakukan absensi
2. Landasan Teori 2.1 RFID (Radio Frequency Identification) Radio Frequency Identification (RFID) adalah proses identifikasi suatu objek dengan
1.3 Batasan Masalah Dalam
penyusunan
tugas
akhir
ini,
menggunakan
frekuensi
transmisi
radio.
penyusun perlu untuk membatasi masalah yang
Frekuensi radio digunakan untuk membaca
akan dibahas. Adapun masalah yang dibatasi
informasi dari sebuah device kecil yang disebut
oleh penyusun adalah sebagai beriku :
tag
atau
transponder
(Transmitter
+
1. Merancang sistem absensi kepegawaian
Responder). Tag RFID akan mengenali diri
yang dapat mencatat jam masuk dan jam
sendiri ketika mendeteksi sinyal dari device
pulang karyawan, keterlambatan, input
yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID
data
Reader). Teknologi RFID fleksibel, mudah
karyawan,
pembuatan
laporan
absen karyawan.
digunakan, dan sangat cocok untuk operasi
2. Card Reader yang digunakan hanya
otomatis. RFID dapat disediakan dalam device
Card Reader yang berjenis RFID 10
yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau
dan RFID 12.
dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi
pada
berbagai
kondisi
lingkungan,
dan
pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana,
menyediakan tingkat integritas data yang
harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil,
tinggi.Sebagai tambahan, karena teknologi ini
dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag
sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat
hanya dapat mengirimkan informasi dalam
menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.
jarak yang dekat dan pembaca RFID harus
Radio Frequency Identification (RFID) adalah
menyediakan daya tambahan untuk tag RFID.
teknologi wireless yang komplit. Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian
3. Analisis Dan Perancangan Sistem
elektronika dan antena yang terintegrasi di
3.1.1 Analisa Pemberian ID Pada Kartu
dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik
Tabel 3.1 dibawah ini merupakan hasil scan
dari tag RFID umumnya memiliki memori
ID
sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk
Menyecan kartu satu per satu Menggunakan
menyimpan data. Memori pada tag secara
software see a port. Untuk mengeksekusi data
dibagi
kartu menjadi sebuah ID yang dapat dimengerti
menjadi
sel-sel.
Beberapa
sel
menyimpan data Read Only, misalnya serial
pada
masing-masing
kartu,dengan
dan diproses program.
number yang unik yang disimpan pada saat tag
Tabel 3.1 Data ID pada kartu
tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID
Kartu
Data Ascii
mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara
1
02 37 38 30 30 30 39 30 45 38 30 38
berulang. Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi:
46 46 0D 0A 03 2
1. Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh mengurangi
dari daya
batere, yang
sehingga
akan
diperlukan
oleh
02 32 38 36 38 30 35 45 36 38 34 32 37 0D 0A 03
3
02 32 38 36 38 30 35 42 46 46 39 30 33 0D 0A 03
pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi
dalam
jarak
yang
lebih
jauh.
Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar
3.1.2
Analisa Cara Kerja Hardware dan
Software Hardware
merupakan
media
untuk
karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi
melakukan proses absensi pegawai dengan
yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka
menggunakan smart card, proses absensi ini
rangkaiannya akan semakin komplek dan
dengan menyecan kartu dengan media pembaca
ukurannya akan semakin besar.
kartu yaitu RF-ID. Pada sistem hardware ini
2. Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya
menggunakan dua (2) buah media pembaca
diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh
(RF-ID)
yang
mikrokontroler
di
kontrol
data kartu dengan database, jika data tersebut
swicthing, hal ini dilakukan untuk menghindari
ada, maka program akan memproses inputan
terjadinya
saat
dengan menampilkan Output berupa ID kartu
melakukan proes scan kartu dan pengiriman ke
dan identitas karyawan dan menampilkan
mikrokontroler,
tanggal, jam masuk,keterlambatan dan jam
kegagalan
ke
melakukan
progran, maka program akan membandingkan
proses
diproses
dengan
menggunakan
(filed)
kemudian dalam
data
pada
kartu
mikrokontroler
di
yang
pulang.
selanjutnya data dikirm ke PC. Sebelum data masuk ke PC agar dapat
3.4.1 Perancangan Sistem Perangkat Keras (
diterima oleh PC digunakan RS-232 untuk
Hardware )
mengkonversi level tegangan yang dikirim oleh
Perancangan
hardware
dari
sistem
mikrokontroler. Karena level tegangan yang
pengontrol RF Smart Card dengan Multireader
dikeluarkan oleh mikrokntroler adalah standar
(protokol)
TTL (transistor-transistor logic) yaitu hanya
AT89C51. Sistem pengontrol ini terdiri dari
sebesar 5 Volt DC dengan memiliki toleransi ±
rangkaian komunikasi antara mikrokontroler
0,2 Volt DC, agar tegangan dapat diterima oleh
dengan komponen elektronik yang terhubung
PC level tegangan standar TTL (transistor-
juga dengan RF-ID.
transistor
logic)
yang
dikirim
menggunakan
mikrokontroler
oleh
mikrokontroler di konversi terlebih dahulu agar level tegangannya menjadi level tegangan standar PC (serial) dengan menggunakan RS232.
RF-ID1
RF-ID2
mikrokontroler
Setelah data kartu di diproses ke dalam mikrokontroler yang selanjutnya data dikirm ke PC melalui RS-232 untuk dirubah level tegangan yang dikirim mikrokontroler yaitu,
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
level tegangan TTL (transistor-transistor logic) menjadi level tegangan RS-232 sehingga data
Pejelasan dari setiap blok pada gambar 3.1 :
tersebut dapat dikirimkan ke komputer dan
1. PC
diterima oleh program sistem absensi, maka
Fungsi
program mengeksekusi inputan tersebut dan
penyimpan database dari identitas seluruh
membandingkan data kartu yang terbaca oleh
pegawai, yang nantinya akan ditampilkan
program dengan database yang tersimpan di
apabila pegawai melakukan absen dengan
dari
PC
ini
adalah
sebagai
smart card, dimana smart card tersebut difungsikan untuk ID-card pegawai. 2. Mikrokontroler Fungsi
mikrokontroler
adalah
sebagai
pengontrol jalur komunikasi antara RF-ID1 dan RF-ID2, selain itu juga mikrokontroler
Gambar 3.6 Diagram konteks pengolahan
berfungsi sebagai pengirim data kartu ke
data sistem absensi
PC. 3.6.1.1 DFD level-0 pengolahan Sistem
3. RF-ID1 dan RF-ID2 RF-ID berfungsi sebagai pembaca data
Absensi
kartu yang digunakan oleh pegawai sebagai pass
kartu identitas, yang selanjutnya data secara otomatis dikirm ke mikrokontroler.
Admin melakukan login
User melakukan login
1.0 Login
Login valid
3.1 Blok Diagram Komunikasi Perangkat Hardware Perancangan
komunikasi
Login valid Masukan data pengolahan master Info pengolahan data master
perangkat
hardware ini berfungsi sebagai mediator proses pengiriman data ke PC. Pada perancangan sistem ini adalah mengimplentasikan seluruh komponen
elektronik
yang
berkomunikasi secara sinkron dengan software aplikasi absensi pegawai pada PC.
RF-ID 1
RS-232
Relay
Pengolahan Master
user Pengolahan data absen
Data laporan absensi
Info pengolahan absen
Absen 4.0 pengolahan Laporan
Gambar 3.7 DFD level-0 Pengolahan Sistem Absensi
Smart Card
RF-ID 2
Relay
Mikrokontroler
Gambar 3.2 Blok Diagram Komunikasi Perangkat Hardware
Input absen
3.0 pengolahan Absen
Info pengolahan data absen
Info laporan absen
Smart Card
Karyawan
Admin
digabungkan
kedalam sebuah sistem hardware, agar dapat
2.0
5.1
Kesimpulan
mengambil data yang dikirimkan oleh RFID
Berdasarkan perancangan yang telah
sebanyak 8 byte terakhir.
dibuat, baik berupa hardware ataupun software didapat
kesimpulan
kesimpulan
yang
serta
saran.
Adapun
didapat
adalah
sebagai
5.2
Saran Keseluruhan
berikut: 1. Data karyawan yang tampil sudah sesuai dengan data kartu yang diinputkan oleh
sistem
yang
telah
dirancang dan direalisasikan oleh penulis masih memiliki banyak kekurangannya, oleh karena
pengguna sudah sesuai dengan data dari
itu beberapa hal berikut ini dapatlah dijadikan
pengguna (user) kartu yang terdapat pada
saran pengembangannya.
program database yang terdapat pada PC,. 2. Perbedaan RFID 10 dengan RFID 12
1. Komunikasi antara rangkaian dilakukan secara parallel.
membuat pembacaan kartu saat perpindahan
2. Karena program yang dibangun adalah
dari RFID 12 ke RFID 10 terjadi Error
program stand alone, hendaknya program
sebanyak satu kali dikarenakan perbedaan
yang dibangun selanjutnya dibuat dengan
kecepatan transfer data antara RFID 10 dab RFID 12. 3. Pengiriman data dalam bentuk Hexa dari RFID ke PC sudah baik namun PC hanya bisa membaca data dalam bentuk desimal. Namun data dari RFID tidak terbaca dengan akurat oleh PC. Hal tersebut disebabkan tidak konstannya data maka PC hanya
menggunakan client server 3. Gunakan jenis card reader yang sama. 4. Mengganti jenis kartu RFID yang bersifat aktif.