SINKRONISASI KOMPONEN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI DALAM SISTEM PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI RISSYO MELANDY RM, SE FITRI WIDIASTUTI, SE NURNA AZIZA, SE, M.SI, AK ABSTRACT This research are to test do emotional intellegence consisting of five component that is recognition self awareness, self regulation, motivation, empathy, and social skills have an effect on to storey level understanding of accountancy. This research also aim to know the relationship between five component emotional quotient in the influence to storey level understanding of accountancy. Measuring instrument to measure storey level understanding of accountancy is average point of accountancy that is PA1, PA2, AKM1, AKM2, AKL1, AKL2, AU1, AU2 And TA. That Analyzer used is simple linear regression and multiple regression analysis. Result of analysis express that recognition self awareness, self regulation and motivation have relationship between emotional quotient component. Beside to the self awareness, self regulation, motivation, social skill and empathy do not have an effect on by signifikan. Many other faktor which influence storey level understanding of accountancy like mental stress faktor, and etc. Result of this research can give contribution to university in order to compiling curriculum and can give input to student in order to developing emotional intellegence and self trust. Key words : self awareness, self regulation, motivation, empathy, social skills, self trust, level understanding of accountancy, accounting studied system.
PA-02
1
1. Latar Belakang Perkembangan dunia globalisasi sekarang ini telah membawa pengaruh yang besar dalam sistem pendidikan akuntansi. Banyaknya tekhnologi yang berkembang sekarang ini
seperti internet, komputerisasi dan sebagainya sangat memudahkan
seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, tekhnologi yang semakin berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan untuk berhasil dan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sangat tergantung dari konsistensi dunia pendidikan di Indonesia itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi akuntansi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya. Kemampuan untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa pada masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional (Goleman, 2000) merupakan kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Dengan kemampuan ini maka mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya, mengendalikan dirinya, memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki keterampilan social yang akan meningkatan kualitas pemahaman mereka tentang akuntansi karena adanya proses belajar yang didasari oleh kesadaran mahasiswa itu sendiri. Dalam kehidupan dunia kerja sekarang ini, para pemberi kerja umumnya tidak hanya melihat pada kemampuan tekhnik saja melainkan adanya kemampuan dasar lain sepert kemampuan mendengarkan, berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan mental terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim dan keinginan
PA-02
2
untuk memberi kontribusi terhadap perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil survey di Amerika serikat yang menyingkapkan bahwa lebih dari setengah pekerja kurang memiliki motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan diri melalui pekerjaan mereka, dan hanya 19 % dari pekerja Amerika yang melamar untuk pekerjaan tingkat pelaksana mempunyai disiplin diri cukup untuk bekerja (Goleman, 2003). Sistem pembelajaran mahasiswa akuntansi pada pendidikan tinggi akan sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosional mahasiswa itu sendiri. Kecerdasan emosional ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah penelitian Sri suryaningsum dan Eka indah trisnawati (2003) yang meneliti mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntasi yang memberikan hasil bahwa kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Selain itu pula penelitian yang dilakukan oleh Sri Suryaningsum, sucahyo Heriningsih dan Afifah Afuwah (2004) yang meneliti tentang pengaruh pendidikan tinggi akuntansi terhadap kecerdasan emosional memberikan hasil bahwa adanya perbedaan kecerdasan emosional antara mahasiswa junior dan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi. Pada penelitian ini akan melihat sinkronisasi antara kelima komponen kecerdasan emosional dan pengaruhnya terhadap tingkat pemahaman akuntansi dalam
PA-02
3
sistem pendidikan tinggi akuntansi dengan mengambil sample mahasiswa pada tiga universitas negeri yang ada di Sumatera. Penelitian ini juga akan melihat pengaruh antara komoponen kecerdasan emosional terhadapt tingkat pemahaman akuntansi baik secara parsial maupun secara simultan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan hal diatas, maka dengan ini peneliti mengajukan research question sebagai berikut: 1. Apakah terdapat sinkronisasi atau hubungan positif antar komponen kecerdasan emosional 2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. 3. Tujuan & Manfaat Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
bukti
empiris
mengenai
Sinkronisasi atau hubungan positif antar komponen kecerdasan emosional dan Pengaruh Kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan masukan bagi pendidikan tinggi akuntansi dalam menyusun sistem pendikan akuntansi dalam rangka menciptakan lulusan yang handal, berkualitas dan mampu bersaing pada dunia kerja. Penelitian ini juga diharapkan diharapkan sebagai masukan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kecerdasan emosional mereka demi mencapai suatu kesuksesan.. 4. Kerangka Teoritis dan pengembangan hipotesis 4.1
Kecerdasan Emosional C.P. Chaplin (1975) memberikan pengertian kecerdasan sebagai kemampuan T
menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. T
PA-02
4
Sementara itu, Anita E. Woolfolk (1975) mengemukan bahwa menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu : (1) kemampuan untuk belajar; (2) T
keseluruhan
pengetahuan yang diperoleh; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi T
T
dengan dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres. Daniel Goleman (1999), merupakan salah seorang yang mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakni Kecerdasan Emosional, yang T
T
kemudian kita mengenalnya dengan sebutan Emotional Quotient (EQ). Goleman T
T
mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali T
perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. T
Menurut hemat peneliti sesungguhnya penggunaan istilah EQ ini tidaklah sepenuhnya tepat dan terkesan sterotype (latah) mengikuti popularitas IQ yang lebih T
T
dulu dikenal orang. Penggunaan konsep Quotient dalam EQ belum begitu jelas T
T
perumusannya. Berbeda dengan IQ, pengertian Quotient disana sangat jelas menunjuk T
PA-02
T
5
kepada hasil bagi antara usia mental (mental age) yang dihasilkan melalui pengukuran T
T
psikologis yang ketat dengan usia kalender (chronological age). Terlepas dari T
T
“kesalahkaprahan” penggunaan istilah tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi dari para “penggagas beserta pengikut kelompok kecerdasan emosional”, bahwasanya potensi individu dalam aspek-aspek “non-intelektual” yang berkaitan dengan sikap, motivasi, sosiabilitas, serta aspek – aspek emosional lainnya, merupakan faktor-faktor yang amat penting bagi pencapaian kesuksesan seseorang. Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cenderung bersifat permanen, kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya. 4.2
Komponen Kecerdasan Emosional Menurut Goleman (2000) terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan
emosional (EQ) yang keseluruhannya diturunkan menjadi dua puluh lima kompetensi. Apabila kita menguasai cukup enam atau lebih kompetensi yang menyebar pada kelima dimensi (EQ) tersebut, akan membuat seseorang menjadi profesional yang handal. Kelima dimensi atau komponen tersebut adalah: 1. Pengenalan diri (Self awareness), artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang
PA-02
6
lebih disukai, dan intuisi. Kompetensi dalam dimensi pertama adalah mengenali emosi sendiri, mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan kemampuan sendiri. 2. Pengendalian diri (self regulation), artinya mengelola keadaan dalam diri dan sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan emosi dan dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas kinerja pribadi, luwes terhadap perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide serta informasi baru. 3. Motivasi (motivation), artinya dorongan yang membimbing atau membantu peraihan sasaran atau tujuan. Kompetensi dimensi ketiga adalah dorongan untuk menjadi lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan hambatan. 4. Empati (empathy), yaitu kesadaran akan perasaan, kepentingan, dan keprihatinan orang. Dimensi keempat terdiri dari kompetensi understanding others, developing others, customer service, menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang, membaca hubungan antara keadaan emosi dan kekuatan hubungan suatu kelompok. 5. Keterampilan sosial (social skills), artinya kemahiran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasi, mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan menyelesaikan pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team building.
PA-02
7
TABEL 2.1 KERANGKA KERJA KECAKAPAN EMOSI Kecakapan pribadi Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita mengolah menentukan bagaimana kita menangani diri sendiri suatu hubungan Kesadaran Diri Empati mengetahui kondisi diri sendiri, kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, kesukaan, sumberdaya dan intuisi dan kepentingan orang lain • Kesadaran emosi : mengenali emosi • Memahami orang lain : mengindra diri sendiri dan efeknya perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap • Penilaian diri secara teliti : kepentingan mereka. mengetahui kekuatan dan batasbatas diri sendiri. • Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi • Percaya diri : keyakinan tentang kebutuhan pelanggan harga diri dan kemampuan sendiri. • Mengembangkan orang lain: merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan Pengaturan diri mengelola kondisi, implus, dan berusaha menumbuhkan kemampuan sumberdaya diri sendiri. mereka. • Mengatasi keseragaman : menumbuhkan • Kendali diri : mengelola emosi dan peluang melalui pergaulan dengan desakan hati yang merusak. bermacam-macam orang. • Sifat dapat dipercaya : memelihara • Kesadaran politis : mampu membaca arus norma kejujuran dan integritas emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan. • Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja pribadi • Adaptibilitas : keluwesan dalam Keterampilan sosial kepintaran dalam menggugah tanggapan menghadapi perubahan • Inovasi : mudah menerima dan yang dikehendaki pada orang lain. terbuka terhadap gagasan, • Pengaruh : memiliki taktik untuk pendekatan dan informasi baru melakukan persuasi • Komunikasi : mengirimkan pesan yang Motivasi jelas dan meyakinkan kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran. • Kepemimpinan : membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain • Dorongan prestasi : dorongan untuk menjadi lebih baik atau memnuhi • Katalisator perubahan : memulai dan standar keberhasilan mengelola perubahan • Komitmen : menyesuaikan diri • Manajemen konflik : negosiasi dan dengan sasaran kelompok atau pemecahan silang pendapat perusahaan • Pengikat jaringan : menumbuhkan • Inisiatif : kesiapan untuk hubungan sebagai alat memanfaatkan kesempatan • Kolaborasi dan kooperasi : kerja sama
PA-02
8
dengan orang lain demi tujuan bersama • Optimisme : kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati • Kemampuan tim : menciptakan sinergi ada halangan dan kegagalan. kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama. Sumber : Goleman (2003)
4.3
Pemahaman Akuntansi Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi Ukuran tingkat pemahaman akuntansi pada penelitian ini dilihat dari nilai mata kuliah akuntansi yaitu pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, auditing 1, auditing 2 dan teori akuntansi. Hal ini sama dengan penelitian Trisnawati dan Suryaningrum (2003) yang menggunakan rata-rata nilai mata kuliah akuntansi sebagai alat ukur tingkat pemahaman akuntansinya. Nilai mata kuliah tersebut dijadikan ukuran tingkat pemahaman akuntansi karena semua mata kuliah tersebut telah menggambarkan keseluruhan dari akuntansi itu sendiri.
PA-02
9
4.4
Kerangka Analisis Gambar 1 Kerangka Analisis
Pengendalian Diri Motivasi Pengenalan Diri Empati Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Motivasi Pengendalian Diri Empati Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi
Tingkat Pemahaman Akuntansi
Empati Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Pengendalian Diri Empati Motivasi Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri Pengendalian Diri Keterampilan Sosial Motivasi Empati
PA-02
10
4.5 Pengembangan Hipotesis •
Pengenalan Diri Gea et al. (2002) menjelaskan bahwa mengenal diri berarti memahami kekhasan
fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat bakat alamiah yang di milikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kesulitan dan kelemahannya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya sinkronisasi antara pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan social terhadap pengenalan diri dalam pengaruhnya terhadap pemahaman akuntansi. Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut : H1 : Pengendalian diri berhubungan postif terhadap pengenalan diri H2 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri H3 : Empati berhubungan positif terhadap pengenalan diri H4 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri H5 : Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi •
Pengendalian Diri Pengendalian diri merupakan pengelolaan emosi yang berarti menangani
perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri. Dengan melihat adanya sikronisasidiatas maka dengan ini peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut: H6 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri H7 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri H8 : Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri
PA-02
11
H9 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengendalian diri H10 : Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi •
Motivasi Menurut Terry (dalam Deliarnov, 1996), motivasi didefinisikan sebagai
keinginan (desire) dari dalam yang mendorong seseorang untuk bertindak. O` Donnel (dalam Deliarnov,1996), menggambarkan motivasi sebagai dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan (a want) atau suatu tujuan (a goal). Sedangkan menurut Gea et al. (2002), motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya. Dari pandapat diatas peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut : H11 :Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi H12 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi H13 : Empati berhubungan positif terhadap motivasi H14 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap motivasi H15 : Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi •
Empati Stein dan Howard (2002) mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk
menyadari, memahami dan menghargai perasaan dan pikiran orang lain. Empati adalah “menyelaraskan diri” (peka) terhadap apa, bagaimana dan latar belakang perasaan dan pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya. Bersikap empatik artinya mampu “membaca orang lain dari sudut pandang emosi”. Orang yang empatik, peduli pada orang lain dan memperlihatkan minat dan perhatiannya pada mereka. Empati juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain, kemampuan untuk menyelaraskan diri dengan yang mungkin
PA-02
12
dirasakan dan dipikirkan orang lain tentang suatu situasi betapapun berbedanya pandangan itu dengan pandangan kita. Dari pendpat diatas peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut : H16 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati H17 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati H18 : Motivasi berhubungan positif terhadap empati H19 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap empati H20 : Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi •
Keterampilan Sosial Menurut Jones (1996), kemampuan membina hubungan dengan orang lain
adalah serangkaian pilihan yang dapat membuat anda mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang yang berhubungan dengan anda atau orang lain yang ingin anda hubungi. Serangkaian pilihan anda meliputi pikiran, perasaan dan tindakan. Cadangan kemampuan anda untuk membina hubungan dengan orang lain terdiri atas sumber dan kekurangan anda dalam tiap bidang kemampuan. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan. Dari hal diatas maka peneliti menetapakn hipotesis sebagai berikut : H21 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H22 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H23 : Motivasi berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H24 : Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H25 : Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi •
Pengaruh Lima Komponen EQ secara bersama-sama terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Kecerdasan yang terdiri dalam lima komponen yaitu penenalan diri,
pengendalian
diri,
motivasi,
empati,
dan
keterampilan
social
akan
sangat
memperngaruhi kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dan belajar dalam
PA-02
13
lingkungan kampus. Kemempuan mahasiswa untuk mengenal, mengenadalikan, memotivasi, berempati dan berketerampilan social adalah sangat penting dalam peningkatan pemahaman akuntansinya. Untuk itu peneliti dengan ini mengambil hipotesis sebagai berikut : H26 : Lima Konponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
5. METODELOGI PENELITIAN 5.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan S1 akuntansi yang telah mengambil 120 Sistem Kredit Semester. Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini karena mahasiswa mahasiswa tersebut diasumsikan telah mendapat manfaat penuh atas pengajaran akuntansi. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dari 3 perguruan tinggi yang ada di sumatera yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya dan Universitas Andalas. 5.2 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan non probability sampling.
Metode ini berupa purposive sampling dan convenience sampling.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh rekan-rekan peneliti melalui penyebaran kuisioner secara langsung kepada responden, mengecek kriteria calon responden dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuisioner. 5.3 Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat 6 variabel yaitu kecerdasan emosional yang dikembangkan menjadi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan social dan tingkat pemahaman akuntansi. Alat ukur yang digunakan untuk
PA-02
14
mengukur variabel kecerdasan emosional adalah dengan menggunakan kuisioner yang diadopsi dari Trisnawati dan suryaningrum (2003). Sedangkan untuk mengukur tingkat pemahaman akuntansi digunakan nilai rata-rata mata kuliah PA1, PA2, AKM1, AKM2, AKL1, AKL2, dan TA. 5.4 Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 12.0. Untuk menguji kulitas data maka akan dilakukan uji validitas data yaitu dengan menggunkan Pearson Corellation dimana Apabila korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor tiap konstruknya signifikan, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Selain uji validitas juga dilakukan uji reliabilitas data yaitu uji cronbach alpha (α) dimana apabila nilai cronbach alpha dari hasil pengujian > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliabel (Nunnaly, 1969 dalam Ghozali, 2001). 5.4.1 Uji Asumsi Klasik Pada uji asumsi klasik peneliti menggunakan alat uji normal probability plot untuk menguji normalitas, melihat nilai Tolerance dan VIF untuk menguji Multikolinearitas, melihata nilai durbin watson untuk menguji autokorelasi dan melihat grafik scater plot untuk menguji heterokedastisitas. 5.4.2 Uji Hipotesis Untuk menguji sinkronisasi antara lima komponen kecerdasan emosianal dan pengaruh komponen kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap pemahaman akuntansi
digunakan alat analisis Multiple Regression Analysis. Untuk menguji
pengaruh satu komponen kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi digunakan Simple Regression Analysis.
PA-02
15
6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 6.1 Statistik Deskriptif Dari data yang diperoleh sebanyak 97 sampel dalam penelitian ini didapatkan nilai deskriptif sebagai berikut : Tabel 2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N X1 X2 X3 X4 X5 Y Valid N (listwise)
97 97 97 97 97 97 97
Minimum 27 22 25 26 26 1.8889
Maximum 50 44 49 50 48 3.7500
Mean 36.98 35.30 37.75 37.18 36.84 2.832904
Std. Deviation 4.809 4.421 4.706 4.235 4.356 .4128610
Sumber : Data primer diolah (2007) 6.2 Uji Kualitas data Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas Variabel Cronbach Alpha Pengenalan Diri 0,723 Pengendalian Diri 0,626 Motivasi 0.760 Empati 0,704 Keterampilan Sosial 0,686 Sumber : Data primer diolah
Pearson correlation 0,357** - 0,752** 0,372** - 0,617** (0,155) 0,427** - 0,673** 0,355** - 0,627** 0,291** - 0,662**
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variable tersebut adalah diatas 0,6 dan memenuhi syarat reliabilitas. Untuk uji validitas hampir semua item pertanyaan adalah valid karena memiliki signifikansi pada level 0,01. hanya ada satu item pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan ketiga variable pengendalian diri
PA-02
16
yang person correlationnya bernilai 0,155 sehingga pertanyaan tersebut tidak dikutkan kembali pada pengujian berikutnya. 6.3 Uji asumsi klasik Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik yaitu normal probability plot. Dari hasil grafik plot dapat dilihat bahwa semua persamaan adalah normal hal ini dtunjukkan dengan gambar grafik plot yang mengikuti garis diagonal grafik. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Sedangkan untuk uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai durbin Watson. Berikut nilai tolerance, VIF dan DW pada penelitian ini: Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Dan Autokorelasi Variabel Sinkronisasi Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Empati Keterampilan Sosial Sinkronisasi Pengendalian Diri Pengenalan Diri Motivasi Empati Keterampilan Sosial Sinkronisasi Motivasi Pengenalan Diri Pengendalian Diri Empati Keterampilan Sosial Sinkronisasi Empati Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Keterampilan Sosial Sinkronisasi Keterampilan Sosial Pengenalan Diri
PA-02
Tolerance
VIF
0,602 0,514 0,516 0,483
1,662 1,947 1,937 2,071
DW 2,047
2,164 0,559 0,456 0,503 0,486
1,789 2,192 1,987 2,058 1,978
0,607 0,581 0,508 0,506
1,646 1,721 1,970 1,977 2,341
0,513 0,538 0,426 0,678
1,951 1,859 2,347 1,474 2,032
0,510
1,961
17
Pengendalian Diri Motivasi Empati Pengaruh 5 Komponen EQ Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Empati Keterampilan Sosial Pengaruh Pengenalan Diri Pengaruh Pengendalian Diri Pengaruh Motivasi Pengaruh Empati Pengaruh Keterampilan Sosial
0,553 0,452 0,722
1,810 2,214 1,386 1,287
0,499 0,538 0,422 0,503 0,473 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
0,2002 1,860 2,368 1,988 2,115 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
1,334 1,376 1,360 1,330 1,367
Sumber : Data primer diolah (2007) Dari tabel tersebut terlihat bahwa persamaan regresi pada penelitian memenuhi syarat multikolinearitas dan autokorealsi. Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scater plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas yang digambarkan dengan menyebarnya titik pada gamabar dan tidak mementuk pola.
6.4 Uji Hipotesis Hipotesis 1,2,3,4 dan 5 Hasil pengujian untuk hipotesis 1,2,3,4 dan 5 memberikan nilai t statitstic sebesar 3.306, 4.459, 1.555, -1.391, -0.601 pada tingkat signifikansi 0.001, 0.000, 0,123, 0,168, 0,550. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H1 dan H2 yang diterima artinya pengendalian diri dan motivasi mempunyai pengaruh terhadap pengenalan diri.. Sedangakan untuk H3,H4, dan H5 ditolak artinya tidak ada pengaruh antara empati dan keterampilan social terhadap pengenalan diri dan tidak ada pengaruh pengenalan diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
PA-02
18
Hipotesis 6,7,8,9 dan 10 Hasil pengujian untuk hipotesis 6,7,8,9 dan 10 memberikan nilai t statitstic sebesar 3.306, 2.719, -0.150, 1.592, 1.121 pada tingkat signifikansi 0.001, 0.008, 0,881, 0,115, 0,265. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H6 dan H7 yang diterima artinya pengenalan diri dan motivasi mempunyai pengaruh terhadap pengendalian diri.. Sedangakan untuk H8,H9, dan H10 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh antara empati dan keterampilan social terhadap pengendalian diri dan tidak ada pengaruh pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hipotesis 11,12,13,14 dan 15 Hasil pengujian untuk hipotesis 11,12,13,14 dan 15 memberikan nilai t statitstic sebesar 4.459, 2.719, 0.919, 2.533, -0.124 pada tingkat signifikansi 0.000, 0.008, 0,360, 0,013, 0,902. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H11, H12 dan H14 yang diterima artinya pengenalan diri, pengendalian diri, dan keterampilan social mempunyai pengaruh terhadap motivasi. Sedangakan untuk H13 dan H15 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh antara empati terhadap motivasi dan tidak ada pengaruh motivasi terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hipotesis 16,17,18,19 dan 20 Hasil pengujian untuk hipotesis 16,17,18,19 dan 20 memberikan nilai t statitstic sebesar 1.155, -0.150, 0.919, 6.323, -1.424 pada tingkat signifikansi 0.123, 0.881, 0,360, 0,000, 0,158. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H19 yang diterima artinya hanya keterampilan social yang mempunyai pengaruh terhadap empati. Sedangakan untuk H16,H17, H18 dan H20 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh antara pengenalan diri, pengendalian dir dan motivasi terhadap empati dan tidak ada pengaruh empati terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
PA-02
19
Hipotesis 21,22,23,24 dan 25 Hasil pengujian untuk hipotesis 21,22,23,24 dan 25 memberikan nilai t statitstic sebesar -1.391, 1.592, 2.533, 6.323, 0.336 pada tingkat signifikansi 0.168, 0.115, 0,013, 0,000, 0,737. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H23 dan H24 yang diterima artinya motivasi dan empati mempunyai pengaruh terhadap keterampilan sosial. Sedangakan untuk H21,H22 dan H25 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh antara pengenalan diri dan pengendalian diri terhadap keterampilan sosial dan tidak ada pengaruh keterampilan social terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hipotesis 26 Hasil pengujian untuk hipotesis 26 memberikan nilai f statitstic sebesar 1,709 pada tingkat signifikansi 0.140.Dari nilai f statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya H26 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh lima komponen kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap tingkat pemahaman akuntansi. 7. Penutup 7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa secara simultan komponen kecerdasan emosional salaing memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk empati dan keterampilan social tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Bila dilihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi menunjukkan bahwa kesemua komponen kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi baik diuji secara parsial maupun secara simultan.
PA-02
20
7.2 Saran Dari hasil penelitian diatas peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan alat ukur tingkat pemahaman akuntansi yang lebih abjektif dan sapel yang lebih representative. 7.3 Keterbaasan Penelitian Penelitian ini menggunakan nilai mahasiswa sebagai alat ukur tingkat pemahaman akuntansi, padahal untuk nilai mahasiswa itu sendiri banyak faktor yang mempengaruhinya. 7.4 Rekomendasi penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa, hendaknya pada penelitian selanjutnya sampelnya dapat diperluas hingga pada staf pengajar. Dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi yang menarik untuk diteliti.
PA-02
21
DAFTAR PUSTAKA Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga. Agustian, Ari Ginanjar. 2003. Rahasia Sukses Membangkitkan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga. Anshari, A. 1996. Kamus Psichologi; Usaha Nasional Surabaya. Cetakan Pertama. Surabaya Deliarnov. 1996. “Motivasi untuk Meraih Sukses”. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Gea et al. 2002. “Relasi Dengan Diri Sendiri”. Alex Media Komputindo. Jakarta Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Goleman, Daniel. 2000. Working With Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama Handoko Martin. 1992. “Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku”. Kanisius. Yogyakarta Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi-1. Yogyakarta. BPFE .Jones, R. N. 1996. “Cara Membina Hubungan Baik dengan Orang Lain”. Bumi Aksara. Jakarta Kaemkael. 2005. http://e-psikologi.com Lauster, Peter. 2003. Tes Kepercayaan diri. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Lau, Elfreda Aplonia. 2003. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Lima Variabel Moderating. Mu’tadin, Zainun. 2002. http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm Nazir, Moh.1996. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia. Patton, Patricia.. 2002. EQ-Pengembangan Sukses Lebih Bermakna. Jakarta. PT. Mitra Media Publisher. Rini, F, Jacinta. 2002. http://e-psikologi.com Sadeli, L. M. 2002. “Dasar Akuntansi”. Bumi Aksara. Jakarta Santoso, Singgih. 2001. SPSS 10. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Santoso, Singgih. 2005. Menguasai statistik di era informasi dengan SPSS 12. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Soemarso, SR. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta. Rineka Cipta. Stein, S. J. dan Howard. 2002. “Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses”. Kaifa. Bandung Sujanto, Agus, Halem Lubis, dan Taufik Hadi. 1997. Psikologi Kepercayaan diri. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi; Sebuah Pendekatan Replikasi. Yogyakarta. BPFE.
PA-02
22
Suryaningrum, Sri, Sucahyo Heriningsih, Afifah Afuwah. 2004. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional. Denpasar. Simposium Nasional akuntansi VII. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi; Perekayasaan Pelaporan keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta. BPFE. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. PT. Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. Cetakan Ketiga. Jakarta Trisnawati, Eka Indah dan Sri Suryaningrum. 2003. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Surabaya. Simposium Nasional akuntansi VI. Wibowo, B.S. 2002. Sharpehing Our Concept And Tools. Bandung. PT Syamil Cipta Media.
PA-02
23
Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N X1 X2 X3 X4 X5 Y Valid N (listwise)
97 97 97 97 97 97 97
Minimum 27 22 25 26 26 1.8889
Maximum 50 44 49 50 48 3.7500
Mean 36.98 35.30 37.75 37.18 36.84 2.832904
Std. Deviation 4.809 4.421 4.706 4.235 4.356 .4128610
Uji Reliabilitas Pengenalan diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha .723
N of Items 10
Uji Reliabilitas Pengendalian diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha .626
N of Items 10
Uji Reliabilitas Motivasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha .760
N of Items 10
Uji Reliabilitas Empati Reliability Statistics Cronbach's Alpha .704
N of Items 10
Uji Reliabilitas Keterampilan Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha .686
PA-02
N of Items 10
24
Validitas Pengenalan Diri Correlations PR1 PR1
PR2
PR3
PR4
PR5
PR6
PR7
PR8
PR9
PR10
X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 97 .258* .011 97 .130 .204 97 -.031 .763 97 .260* .010 97 .116 .257 97 .247* .015 97 .103 .316 97 .228* .024 97 .106 .303 97 .402** .000 97
PR2 .258* .011 97 1 . 97 .068 .505 97 .016 .874 97 .279** .006 97 .365** .000 97 .206* .042 97 .057 .577 97 .324** .001 97 .259* .010 97 .477** .000 97
PR3 .130 .204 97 .068 .505 97 1 . 97 .516** .000 97 .393** .000 97 .276** .006 97 .452** .000 97 .029 .780 97 -.060 .558 97 .112 .275 97 .599** .000 97
PR4 -.031 .763 97 .016 .874 97 .516** .000 97 1 . 97 .183 .072 97 .056 .588 97 .079 .439 97 .091 .373 97 .041 .691 97 .184 .071 97 .432** .000 97
PN3 -.044 .667 97 -.107 .296 97 1 . 97 .025 .805 97 .198 .051 97 -.017 .866 97 -.118 .250 97 .092 .369 97 .034 .740 97 .136 .183 97 .155 .130 97
PN4 .163 .111 97 .178 .080 97 .025 .805 97 1 . 97 .189 .063 97 .502** .000 97 .075 .466 97 .280** .005 97 -.078 .445 97 .131 .201 97 .518** .000 97
PR5 .260* .010 97 .279** .006 97 .393** .000 97 .183 .072 97 1 . 97 .635** .000 97 .431** .000 97 .433** .000 97 .228* .025 97 .038 .711 97 .752** .000 97
PR6 .116 .257 97 .365** .000 97 .276** .006 97 .056 .588 97 .635** .000 97 1 . 97 .464** .000 97 .190 .063 97 .193 .058 97 .034 .742 97 .644** .000 97
PR7 .247* .015 97 .206* .042 97 .452** .000 97 .079 .439 97 .431** .000 97 .464** .000 97 1 . 97 .278** .006 97 .158 .122 97 .133 .193 97 .680** .000 97
PR8 .103 .316 97 .057 .577 97 .029 .780 97 .091 .373 97 .433** .000 97 .190 .063 97 .278** .006 97 1 . 97 .371** .000 97 .022 .827 97 .499** .000 97
PR9 .228* .024 97 .324** .001 97 -.060 .558 97 .041 .691 97 .228* .025 97 .193 .058 97 .158 .122 97 .371** .000 97 1 . 97 .207* .041 97 .447** .000 97
PR10 .106 .303 97 .259* .010 97 .112 .275 97 .184 .071 97 .038 .711 97 .034 .742 97 .133 .193 97 .022 .827 97 .207* .041 97 1 . 97 .357** .000 97
X1 .402** .000 97 .477** .000 97 .599** .000 97 .432** .000 97 .752** .000 97 .644** .000 97 .680** .000 97 .499** .000 97 .447** .000 97 .357** .000 97 1 . 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validitas Pengendalian Diri Correlations PN1 PN1
PN2
PN3
PN4
PN5
PN6
PN7
PN8
PN9
PN10
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 97 .257* .011 97 -.044 .667 97 .163 .111 97 -.085 .409 97 .214* .035 97 .421** .000 97 -.053 .603 97 .087 .398 97 .106 .301 97 .504** .000 97
PN2 .257* .011 97 1 . 97 -.107 .296 97 .178 .080 97 .140 .171 97 .271** .007 97 .362** .000 97 .315** .002 97 .159 .121 97 .057 .582 97 .617** .000 97
PN5 -.085 .409 97 .140 .171 97 .198 .051 97 .189 .063 97 1 . 97 .225* .026 97 .064 .533 97 .321** .001 97 .205* .044 97 .111 .278 97 .436** .000 97
PN6 .214* .035 97 .271** .007 97 -.017 .866 97 .502** .000 97 .225* .026 97 1 . 97 .280** .006 97 .262** .010 97 -.059 .568 97 .029 .780 97 .573** .000 97
PN7 .421** .000 97 .362** .000 97 -.118 .250 97 .075 .466 97 .064 .533 97 .280** .006 97 1 . 97 .164 .109 97 .176 .084 97 .088 .392 97 .591** .000 97
PN8 -.053 .603 97 .315** .002 97 .092 .369 97 .280** .005 97 .321** .001 97 .262** .010 97 .164 .109 97 1 . 97 .101 .327 97 .184 .071 97 .539** .000 97
PN9 .087 .398 97 .159 .121 97 .034 .740 97 -.078 .445 97 .205* .044 97 -.059 .568 97 .176 .084 97 .101 .327 97 1 . 97 .125 .222 97 .372** .000 97
PN10 .106 .301 97 .057 .582 97 .136 .183 97 .131 .201 97 .111 .278 97 .029 .780 97 .088 .392 97 .184 .071 97 .125 .222 97 1 . 97 .376** .000 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PA-02
25
X2 .504** .000 97 .617** .000 97 .155 .130 97 .518** .000 97 .436** .000 97 .573** .000 97 .591** .000 97 .539** .000 97 .372** .000 97 .376** .000 97 1 . 97
Validitas Motivasi Correlations M1 M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 97 .201* .049 97 .404** .000 97 .270** .007 97 .255* .012 97 .183 .073 97 .342** .001 97 .454** .000 97 .413** .000 97 .278** .006 97 .662** .000 97
M2 .201* .049 97 1 . 97 .133 .195 97 .363** .000 97 .256* .011 97 -.087 .397 97 .149 .144 97 .096 .348 97 .288** .004 97 .108 .291 97 .427** .000 97
M3 .404** .000 97 .133 .195 97 1 . 97 .103 .316 97 .159 .119 97 .297** .003 97 .444** .000 97 .315** .002 97 .161 .115 97 .222* .029 97 .595** .000 97
M4 .270** .007 97 .363** .000 97 .103 .316 97 1 . 97 .447** .000 97 .066 .518 97 .228* .025 97 .153 .135 97 .382** .000 97 .069 .500 97 .520** .000 97
M5 .255* .012 97 .256* .011 97 .159 .119 97 .447** .000 97 1 . 97 .076 .457 97 .221* .030 97 .263** .009 97 .479** .000 97 .242* .017 97 .561** .000 97
M6 .183 .073 97 -.087 .397 97 .297** .003 97 .066 .518 97 .076 .457 97 1 . 97 .303** .003 97 .265** .009 97 .123 .228 97 .056 .587 97 .449** .000 97
M7 .342** .001 97 .149 .144 97 .444** .000 97 .228* .025 97 .221* .030 97 .303** .003 97 1 . 97 .491** .000 97 .307** .002 97 .271** .007 97 .673** .000 97
M8 .454** .000 97 .096 .348 97 .315** .002 97 .153 .135 97 .263** .009 97 .265** .009 97 .491** .000 97 1 . 97 .356** .000 97 .273** .007 97 .672** .000 97
M9 .413** .000 97 .288** .004 97 .161 .115 97 .382** .000 97 .479** .000 97 .123 .228 97 .307** .002 97 .356** .000 97 1 . 97 .381** .000 97 .656** .000 97
M10 .278** .006 97 .108 .291 97 .222* .029 97 .069 .500 97 .242* .017 97 .056 .587 97 .271** .007 97 .273** .007 97 .381** .000 97 1 . 97 .468** .000 97
X3 .662** .000 97 .427** .000 97 .595** .000 97 .520** .000 97 .561** .000 97 .449** .000 97 .673** .000 97 .672** .000 97 .656** .000 97 .468** .000 97 1 . 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Validitas Empati Correlations E1 E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 97 .254* .012 97 .217* .032 97 .043 .675 97 -.054 .600 97 .185 .069 97 .086 .404 97 .114 .265 97 .234* .021 97 .270** .007 97 .404** .000 97
E2 .254* .012 97 1 . 97 .068 .506 97 .275** .006 97 -.068 .511 97 .106 .304 97 .201* .048 97 .077 .451 97 .293** .004 97 .190 .062 97 .410** .000 97
E3 .217* .032 97 .068 .506 97 1 . 97 .263** .009 97 .094 .358 97 -.095 .356 97 .039 .703 97 .073 .475 97 .179 .080 97 -.003 .980 97 .355** .000 97
E4 .043 .675 97 .275** .006 97 .263** .009 97 1 . 97 .402** .000 97 .079 .439 97 .244* .016 97 .200* .049 97 .277** .006 97 .457** .000 97 .617** .000 97
E5 -.054 .600 97 -.068 .511 97 .094 .358 97 .402** .000 97 1 . 97 .374** .000 97 .322** .001 97 .231* .023 97 .110 .282 97 .182 .074 97 .567** .000 97
E6 .185 .069 97 .106 .304 97 -.095 .356 97 .079 .439 97 .374** .000 97 1 . 97 .320** .001 97 .339** .001 97 .257* .011 97 .259* .010 97 .550** .000 97
E7
E8 .086 .404 97 .201* .048 97 .039 .703 97 .244* .016 97 .322** .001 97 .320** .001 97 1 . 97 .408** .000 97 .257* .011 97 .305** .002 97 .605** .000 97
E9 .114 .265 97 .077 .451 97 .073 .475 97 .200* .049 97 .231* .023 97 .339** .001 97 .408** .000 97 1 . 97 .152 .138 97 .386** .000 97 .557** .000 97
.234* .021 97 .293** .004 97 .179 .080 97 .277** .006 97 .110 .282 97 .257* .011 97 .257* .011 97 .152 .138 97 1 . 97 .454** .000 97 .583** .000 97
E10 .270** .007 97 .190 .062 97 -.003 .980 97 .457** .000 97 .182 .074 97 .259* .010 97 .305** .002 97 .386** .000 97 .454** .000 97 1 . 97 .627** .000 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PA-02
26
X4 .404** .000 97 .410** .000 97 .355** .000 97 .617** .000 97 .567** .000 97 .550** .000 97 .605** .000 97 .557** .000 97 .583** .000 97 .627** .000 97 1 . 97
Validitas Keterampilan sosial Correlations K1 K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
X5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 97 .102 .318 97 .008 .937 97 .077 .452 97 .236* .020 97 .032 .756 97 .051 .623 97 .136 .185 97 .069 .501 97 .017 .871 97 .291** .004 97
K2 .102 .318 97 1 . 97 .420** .000 97 .252* .013 97 .052 .616 97 .070 .496 97 .353** .000 97 .311** .002 97 .334** .001 97 .202* .047 97 .630** .000 97
K3 .008 .937 97 .420** .000 97 1 . 97 .096 .350 97 .058 .573 97 -.023 .821 97 .285** .005 97 .266** .009 97 .136 .182 97 .102 .321 97 .520** .000 97
K4 .077 .452 97 .252* .013 97 .096 .350 97 1 . 97 .199 .051 97 .113 .270 97 .222* .029 97 .186 .068 97 .182 .074 97 .058 .574 97 .432** .000 97
K5 .236* .020 97 .052 .616 97 .058 .573 97 .199 .051 97 1 . 97 .049 .636 97 .085 .407 97 .009 .931 97 .154 .132 97 -.051 .618 97 .337** .001 97
K6 .032 .756 97 .070 .496 97 -.023 .821 97 .113 .270 97 .049 .636 97 1 . 97 .155 .130 97 .152 .137 97 .280** .005 97 .342** .001 97 .391** .000 97
K7 .051 .623 97 .353** .000 97 .285** .005 97 .222* .029 97 .085 .407 97 .155 .130 97 1 . 97 .470** .000 97 .253* .013 97 .136 .185 97 .616** .000 97
K8 .136 .185 97 .311** .002 97 .266** .009 97 .186 .068 97 .009 .931 97 .152 .137 97 .470** .000 97 1 . 97 .312** .002 97 .373** .000 97 .662** .000 97
K9 .069 .501 97 .334** .001 97 .136 .182 97 .182 .074 97 .154 .132 97 .280** .005 97 .253* .013 97 .312** .002 97 1 . 97 .597** .000 97 .639** .000 97
K10 .017 .871 97 .202* .047 97 .102 .321 97 .058 .574 97 -.051 .618 97 .342** .001 97 .136 .185 97 .373** .000 97 .597** .000 97 1 . 97 .540** .000 97
X5 .291** .004 97 .630** .000 97 .520** .000 97 .432** .000 97 .337** .001 97 .391** .000 97 .616** .000 97 .662** .000 97 .639** .000 97 .540** .000 97 1 . 97
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PA-02
27
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Pengenalan Diri Model Summaryb Model 1
R .707a
R Square .501
Adjusted R Square .479
Std. Error of the Estimate 3.472
DurbinWatson 2.047
a. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: X1
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7.851 3.601 .346 .105 .468 .105 .181 .116 -.163 .117
(Constant) X2 X3 X4 X5
Standardized Coefficients Beta .314 .458 .159 -.147
t 2.180 3.306 4.459 1.555 -1.391
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Sig. .032 .001 .000 .123 .168
.602 .514 .516 .483
1.662 1.947 1.937 2.071
a. Dependent Variable: X1
Scatterplot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: X1
Dependent Variable: X1 1.0
0.8
2
Expected Cum Prob
Regression Studentized Residual
3
1
0
-1
-2
0.6
0.4
0.2
-3 0.0 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
3
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
28
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Pengendalian Diri Model Summaryb Model 1
R .680a
Adjusted R Square .439
R Square .462
Std. Error of the Estimate 3.272
DurbinWatson 2.164
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3 b. Dependent Variable: X2
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.004 3.467 .307 .093 .286 .105 -.017 .111 .175 .110
(Constant) X1 X3 X4 X5
Standardized Coefficients Beta
t .867 3.306 2.719 -.150 1.592
.338 .308 -.016 .175
Sig. .388 .001 .008 .881 .115
Collinearity Statistics Tolerance VIF .559 .456 .503 .486
1.789 2.192 1.987 2.058
a. Dependent Variable: X2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Scatterplot
Dependent Variable: X2
Dependent Variable: X2 1.0
0.8
2
Expected Cum Prob
Regression Studentized Residual
3
1
0
-1
0.6
0.4
0.2
-2
-3
0.0 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
3
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
29
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Motivasi Model Summaryb Model 1
R .760a
Adjusted R Square .559
R Square .578
Std. Error of the Estimate 3.124
DurbinWatson 1.978
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: X3 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X4 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.446 3.313 .379 .085 .260 .096 .097 .106 .261 .103
Standardized Coefficients Beta .388 .242 .087 .241
t
Sig. .462 .000 .008 .360 .013
.738 4.459 2.719 .919 2.533
Collinearity Statistics Tolerance VIF .607 .581 .508 .506
1.646 1.721 1.970 1.977
a. Dependent Variable: X3 Scatterplot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: X3 Dependent Variable: X3 3
Regression Studentized Residual
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2
1
0
-1
-2
-3 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
30
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Empati Model Summaryb Model 1
R .705a
R Square .497
Adjusted R Square .475
Std. Error of the Estimate 3.069
DurbinWatson 2.341
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: X4 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.529 3.141 .141 .091 -.015 .098 .094 .102 .552 .087
(Constant) X1 X2 X3 X5
Standardized Coefficients Beta .161 -.015 .104 .568
t 2.715 1.555 -.150 .919 6.323
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Sig. .008 .123 .881 .360 .000
.513 .538 .426 .678
1.951 1.859 2.347 1.474
a. Dependent Variable: X4 Scatterplot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: X4
Dependent Variable: X4 1.0
Regression Studentized Residual
3
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2
1
0
-1
-2
-3 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
31
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Keterampilan Sosial Model Summaryb Model 1
R .726a
Adjusted R Square .507
R Square .527
Std. Error of the Estimate 3.060
DurbinWatson 2.032
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: X5
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 6.926 3.174 -.126 .091 .153 .096 .250 .099 .549 .087
(Constant) X1 X2 X3 X4
Standardized Coefficients Beta
t 2.182 -1.391 1.592 2.533 6.323
-.140 .154 .270 .534
Sig. .032 .168 .115 .013 .000
Collinearity Statistics Tolerance VIF .510 .553 .452 .722
1.961 1.810 2.214 1.386
a. Dependent Variable: X5
Scatterplot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: X5
Dependent Variable: X5 1.0
Regression Studentized Residual
4
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2
0
-2
-4 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
32
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Pengenalan Diri Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .062a
Adjusted R Square -.007
R Square .004
Std. Error of the Estimate .4142424
DurbinWatson 1.334
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.028 .328 -.005 .009
(Constant) X1
Standardized Coefficients Beta -.062
t 9.237 -.601
Sig. .000 .550
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Dependent Variable: Y 1.0
0.8
2
Expected Cum Prob
Regression Studentized Residual
4
0
-2
0.6
0.4
0.2
-4 0.0
-4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
4
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
33
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Pengendalian Diri Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .114a
R Square .013
Adjusted R Square .003
Std. Error of the Estimate .4123118
DurbinWatson 1.376
a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.498 .301 .011 .010
(Constant) X2
Standardized Coefficients Beta .114
t 8.291 1.121
Sig. .000 .265
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Scatterplot
Dependent Variable: Y Dependent Variable: Y
1.0
0.8
Expected Cum Prob
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
0.6
0.4
0.2
-4 -4
-3
-2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
34
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Motivasi Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .013a
R Square .000
Adjusted R Square -.010
Std. Error of the Estimate .4149947
DurbinWatson 1.360
a. Predictors: (Constant), X3 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.875 .342 -.001 .009
(Constant) X3
Standardized Coefficients Beta -.013
t 8.397 -.124
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Sig. .000 .902
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y Scatterplot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y Dependent Variable: Y 4
Regression Studentized Residual
1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
2
0
-2
-4 0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
PA-02
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
35
3
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Empati Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .145a
R Square .021
Adjusted R Square .011
Std. Error of the Estimate .4106673
DurbinWatson 1.330
a. Predictors: (Constant), X4 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.357 .370 -.014 .010
(Constant) X4
Standardized Coefficients Beta
t 9.066 -1.424
-.145
Sig. .000 .158
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Dependent Variable: Y
1.0
Regression Studentized Residual
3
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
2
1
0
-1
-2
-3
Observed Cum Prob -4
-3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
36
3
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .034a
R Square .001
Adjusted R Square -.009
Std. Error of the Estimate .4147815
DurbinWatson 1.367
a. Predictors: (Constant), X5 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.713 .360 .003 .010
(Constant) X5
Standardized Coefficients Beta .034
t 7.525 .336
Sig. .000 .737
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y
Scatterplot Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y Dependent Variable: Y 1.0
Regression Studentized Residual
4
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2
0
-2
-4 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
PA-02
37
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Komponen EQ Terhadap Pemahaman Akuntansi Model Summaryb Model 1
R .293a
R Square .086
Adjusted R Square .036
Std. Error of the Estimate .4054386
DurbinWatson 1.287
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.053 .431 -.011 .012 .023 .013 -.003 .014 -.029 .014 .018 .014
(Constant) X1 X2 X3 X4 X5
Standardized Coefficients Beta
t 7.079 -.895 1.777 -.187 -2.127 1.290
-.127 .243 -.029 -.301 .188
a. Dependent Variable: Y
Sig. .000 .373 .079 .852 .036 .200
Collinearity Statistics Tolerance VIF .499 .538 .422 .503 .473
2.002 1.860 2.368 1.988 2.115
Scatterplot
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Dependent Variable: Y 1.0
Regression Studentized Residual
2
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
1
0
-1
-2
-3
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
PA-02
0.8
1.0
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Predicted Value
38
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Pengenalan Diri) Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5,a X2, X4, X3
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X1 Model Summary Model 1
R R Square .707a .501
Adjusted R Square .479
Std. Error of the Estimate 3.472
a. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1111.135 1108.824 2219.959
df 4 92 96
Mean Square 277.784 12.052
F 23.048
Sig. .000a
t 2.180 3.306 4.459 1.555 -1.391
Sig. .032 .001 .000 .123 .168
a. Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: X1 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X2 X3 X4 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 7.851 3.601 .346 .105 .468 .105 .181 .116 -.163 .117
Standardized Coefficients Beta .314 .458 .159 -.147
a. Dependent Variable: X1
PA-02
39
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Pengendalian Diri) Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5,a X1, X4, X3
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X2 Model Summary Model 1
R R Square .680a .462
Adjusted R Square .439
Std. Error of the Estimate 3.272
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 846.869 985.089 1831.959
df 4 92 96
Mean Square 211.717 10.707
F 19.773
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3 b. Dependent Variable: X2 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X3 X4 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.004 3.467 .307 .093 .286 .105 -.017 .111 .175 .110
Standardized Coefficients Beta .338 .308 -.016 .175
t .867 3.306 2.719 -.150 1.592
Sig. .388 .001 .008 .881 .115
a. Dependent Variable: X2
PA-02
40
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Motivasi) Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5,a X1, X2, X4
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X3 Model Summary Model 1
R R Square .760a .578
Adjusted R Square .559
Std. Error of the Estimate 3.124
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1228.267 897.795 2126.062
df 4 92 96
Mean Square 307.067 9.759
F 31.466
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: X3 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X4 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.446 3.313 .379 .085 .260 .096 .097 .106 .261 .103
Standardized Coefficients Beta .388 .242 .087 .241
t .738 4.459 2.719 .919 2.533
Sig. .462 .000 .008 .360 .013
a. Dependent Variable: X3
PA-02
41
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Empati) Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5,a X1, X2, X3
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X4 Model Summary Model 1
R R Square .705a .497
Adjusted R Square .475
Std. Error of the Estimate 3.069
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 855.726 866.295 1722.021
df 4 92 96
Mean Square 213.931 9.416
F 22.719
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: X4 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.529 3.141 .141 .091 -.015 .098 .094 .102 .552 .087
Standardized Coefficients Beta .161 -.015 .104 .568
t 2.715 1.555 -.150 .919 6.323
Sig. .008 .123 .881 .360 .000
a. Dependent Variable: X4
PA-02
42
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Keterampilan Sosial) Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X4,a X2, X1, X3
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: X5 Model Summary Model 1
R R Square .726a .527
Adjusted R Square .507
Std. Error of the Estimate 3.060
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 960.093 861.268 1821.361
df 4 92 96
Mean Square 240.023 9.362
F 25.639
Sig. .000a
t 2.182 -1.391 1.592 2.533 6.323
Sig. .032 .168 .115 .013 .000
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: X5 Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4
Unstandardized Coefficients B Std. Error 6.926 3.174 -.126 .091 .153 .096 .250 .099 .549 .087
Standardized Coefficients Beta -.140 .154 .270 .534
a. Dependent Variable: X5
PA-02
43
Pengaruh Pengenalan Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X1a
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model 1
R R Square .062a .004
Adjusted R Square -.007
Std. Error of the Estimate .4142424
a. Predictors: (Constant), X1 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .062 16.302 16.364
df 1 95 96
Mean Square .062 .172
F .361
Sig. .550a
t 9.237 -.601
Sig. .000 .550
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.028 .328 -.005 .009
Standardized Coefficients Beta -.062
a. Dependent Variable: Y
PA-02
44
Pengaruh Pengendalian Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X2a
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model 1
R R Square .114a .013
Adjusted R Square .003
Std. Error of the Estimate .4123118
a. Predictors: (Constant), X2 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .214 16.150 16.364
df 1 95 96
Mean Square .214 .170
F 1.256
Sig. .265a
t 8.291 1.121
Sig. .000 .265
a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X2
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.498 .301 .011 .010
Standardized Coefficients Beta .114
a. Dependent Variable: Y
PA-02
45
Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X3a
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model 1
R R Square .013a .000
Adjusted R Square -.010
Std. Error of the Estimate .4149947
a. Predictors: (Constant), X3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .003 16.361 16.364
df 1 95 96
Mean Square .003 .172
F .015
Sig. .902a
t 8.397 -.124
Sig. .000 .902
a. Predictors: (Constant), X3 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X3
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.875 .342 -.001 .009
Standardized Coefficients Beta -.013
a. Dependent Variable: Y
PA-02
46
Pengaruh Empati Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X4a
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model 1
R R Square .145a .021
Adjusted R Square .011
Std. Error of the Estimate .4106673
a. Predictors: (Constant), X4 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .342 16.022 16.364
df 1 95 96
Mean Square .342 .169
F 2.028
Sig. .158a
a. Predictors: (Constant), X4 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X4
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.357 .370 -.014 .010
Standardized Coefficients Beta -.145
t 9.066 -1.424
Sig. .000 .158
a. Dependent Variable: Y
PA-02
47
Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5a
Variables Removed
Method Enter
.
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summary Model 1
R R Square .034a .001
Adjusted R Square -.009
Std. Error of the Estimate .4147815
a. Predictors: (Constant), X5 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares .019 16.344 16.364
df 1 95 96
Mean Square .019 .172
F .113
Sig. .737a
t 7.525 .336
Sig. .000 .737
a. Predictors: (Constant), X5 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 2.713 .360 .003 .010
Standardized Coefficients Beta .034
a. Dependent Variable: Y
PA-02
48
Pengaruh 5 Komponen EQ Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5, X1, X2, a X4, X3
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y Model Summary Model 1
R R Square .293a .086
Adjusted R Square .036
Std. Error of the Estimate .4054386
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1.405 14.959 16.364
df 5 91 96
Mean Square .281 .164
F 1.709
Sig. .140a
a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4 X5
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.053 .431 -.011 .012 .023 .013 -.003 .014 -.029 .014 .018 .014
Standardized Coefficients Beta -.127 .243 -.029 -.301 .188
t 7.079 -.895 1.777 -.187 -2.127 1.290
Sig. .000 .373 .079 .852 .036 .200
a. Dependent Variable: Y
PA-02
49