SIKAP PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING: STUDI KASUS PUSTAKA BERSAMA DI KECAMATAN BAYUNG LENCIR Ita Shylvia, Zulfikar Zen Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16425
[email protected]
Abstrak Penelitian ini membahas sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama di kecamatan Bayung Lencir. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama yang meliputi pelayanan, koleksi, petugas perpustakaan dan sarana prasarana. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Sampel yang diambil sebanyak 92 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap yang mempunyai aspek kognitif, afektif dan konatif pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada dalam kategori positif yaitu memiliki bobot sebesar 3,19 yang mencakup: pelayanan sebesar 3,17, koleksi sebesar 3,23, petugas perpustakaan sebesar 3,24, dan sarana prasarana sebesar 3,12. Rentang untuk kategori positif adalah 2,51-3,25. Saran yang penulis ajukan adalah memperbayak koleksi, menambah jumlah buku yang dipinjam dan menyediakan ruang baca yang nyaman bagi pemustaka. Kata kunci: Sikap, pemustaka, layanan perpustakaan keliling
Abstrack The research discusses about user’s attitude toward mobile library service Pustaka Bersama in Bayung Lencir district. This research has some purposes in descriptive and to know user’s attitude toward mobile library service Pustaka Bersama include: service, collection, human resource and facility. This research use quantitative and survey method to collect the data.samples has been taken 92 user. Technique of withdrawing sample for this research is accsidental sampling. The results indicates that users’ attitude of cognitive, affective and connative through the mobile library service Pustaka Bersama in a cathegory that has a positive value of 3,19 which includes: service in 3,17, collection in 3,23, library staff in 3,24, and facilities in 3,12. Range for positif cathegory is 2,51-3,25. Suggestion for this research are increase library collection and books that users borrow and also provides a comfortable space for read. Keyword: Attitude, User, Mobile Library Service
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
1.
Pendahuluan
Perpustakaan merupakan institusi yang bergerak dalam bidang jasa dan kegiatan pokok dari perpustakaan adalah layanan. Perpustakaan umum yang baik adalah perpustakaan yang dalam pelayanannya tidak hanya menunggu pengguna perpustakaan, tetapi justru mendatanginya. Sebagai bentuk dari perluasan layanan perpustakaan umum, maka dari itu pemerintah membuat perpustakaan keliling. Terbentuknya perpustakaan keliling ini pun merujuk kepada Pasal 5 ayat 2 Undang-undang RI No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang menyatakan bahwa: “masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis, berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus. Layanan perpustakaan khusus yaitu dengan memberikan fasilitas berupa perpustakaan keliling.”1 Selain itu juga adanya perpustakaan keliling merupakan perwujudan dari salah satu pasal dalam UUD 1945 pasal 28F yang menyatakan bahwa: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.2 1
Undang-‐undang RI No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 5 ayat 2 2
Undang-‐undang Dasar 1945 pasal 28 F
Dalam kedua Undang-Undang tersebut jelas dinyatakan tidak ada diskriminasi bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang untuk tidak mendapatkan informasi yang seharusnya mereka dapatkan. 1.1 Latar Belakang Perpustakaan keliling Pustaka Bersama adalah perpustakaan yang dioperasikan oleh Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia(YPPI). Perpustakaan keliling ini dibuat melalui kerjasama antara YPPI dengan perusahaan perusahaan yang berada di daerah sekitar. Kerjasama yang dibentuk adalah perusahan tersebut memberikan dana untuk pelaksanaan program perpustakaan keliling Pustaka Bersama dan staff YPPI yang menjalankan program itu secara langsung. Perusahaan yang terkait dalam kerjasama ini adalah JOB pertamina dan Talisman. Perpustakaan keliling Pustaka Bersama berusaha memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah di kelurahan Bayung Lecir kabupaten Musi Banyuasin Palembang khususnya usia remaja dan anak-anak.. Namun tidak menutup kemungkinan juga masyarakat umum menjadi anggota perpustakaan ini. Saat ini perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki 14 titik layanan yang secara rutin dikunjungi masyarakat. 14 titik ini ada yang berdekatan dan ada pula yang tempatnya jauh dari titik yang lainnya. 14 titik ini dibagi menjadi 6 hari layanan. Dalam pelaksanaannya perpustakaan keliling Pustaka Bersama disambut baik oleh semua masyarakat, karena dengan adanya perpustakaan keliling Pustaka Bersama ini membangkitkan minat baca anak-anak dan menambah pengetahuan masyarakat sekitar. Walaupun titik layanan yang ditempuh sangat terjal, tetapi perpustakaan keliling Pustaka Bersama ini tetap
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
menjalankan tugas dan fungsinya. Seiring berjalannya layanan perpustakaan keliling, masyarakat sekitar yang menjadi anggota pun semakin banyak. Data terakhir yang diketahui bahwa anggota perpustakaan keliling Pustaka Bersama berjumlah 1077 orang. Namun pada kenyataannya anggota yang aktif dalam mengunjungi dan meminjam buku hanya 591 dari anggota yang terdaftar. Dari fenomena ini dapat disimpulkan bahwa perpustakaan keliling Pustaka Bersama belum dimanfaatkan secara maksimal oleh anggota perpustakaan. Pemanfaatan yang maksimal oleh para anggota tentunya dipengaruhi oleh layanan yang diberikan oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Layanan yang diberikan akan menimbulkan sikap yang berbeda-beda diantara pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “Sikap tenaga akademik terhadap layanan perpustakan: studi kasus Pusat Layanan Pustaka Universitas Terbuka Jakarta”, Sutaryono (2009) menghasilkan bahwa sikap tenaga akademik terhadap layanan pusat layanan pustaka Universitas terbuka Jakarta berada dalam kategori positif. Kemusian aspek layanan yang diteliti meliputi koleksi, pelayanan, SDM, dan fasilitas. Sejauh ini perpustakaan keliling Pustaka Bersama belum pernah melakukan penelitian mengenai sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling. Berdasarkan kenyataan diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai “Sikap Pemustaka terhadap Layanan Perpustakaan Keliling di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Palembang” 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana Sikap pemustaka terhadap Pelayanan, Koleksi, Petugas, serta Sarana
dan Prasarana Perpustakaan Pustaka Bersama?
Keliling
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sikap pemustaka terhadap Pelayanan, Koleksi, Petugas, serta Sarana dan Prasarana perpustakaan keliling Pustaka 1.4 Tinjauan Literatur 1.4.1 Sikap Pengertian Sikap Menurut Sarwono (2009), sikap adalah proses penilaian yang dilakukan seseorang terhadap sesuatu objek. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu. Dalam penelitian ini kerangka pemikiran yang digunakan adalah kerangka pemikiran ketiga yaitu kelompok yang berorientasi kepada skema triadik (triadic scheme). Menurut kerangka pemikiran ini, suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konaktif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berprilaku terhadap suatu objek. Skema triadik ini juga memiliki sebuah pendekatan yang digunakan oleh ahli psikologis klasifikasi tentang sikap, yang memandang sikap sebagai kombinasi reaksi afektif, konaktif, dan kognitif terhadap suatu objek . ketiga komponen ini secara bersamaan mengorganisasikan sikap individu. Komponen Sikap 1) Komponen Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. 2) Komponen Afektif Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Selain itu, komponen ini juga berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. 3) Komponen Konaktif Komponen konaktif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Pembentukan Sikap Menurut Syaifudin Azwar (2003) Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu. Pengukuran Sikap Menurut Mar’at (1982) Ada beberapa cara yang digunakan untuk melihat dan mengukur sikap seseorang, antara lain: 1. Wawancara Langsung 2. Observasi Langsung 3. Skala Sikap Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert untuk mengetahui kecenderungan pemustaka untuk bersikap positif atau negatif terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama di Kecamatan Bayung Lencir. 1.4.2
Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak (mobile library) dengan membawa bahan pustaka seperti buku, majalah, koran dan bahan pustaka
lainnya untuk melayani masyarakat di suatu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan umum yang menetap (Abdul Wahid dalam Supriyanto, 2006). Sedangkan menurut IFLA dalam Mobile Library Guideline (2010) menyatakan bahwa perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang membawa bahan perpustakaan dan yang pelayanannya tidak menetap di satu tempat. 1.4.3
Layanan Perpustakaan Keliling
Layanan merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pemustaka dan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dari sebuah perpustakaan. Menurut Fandy (2002) layanan adalah suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dalam menyediakan produk atau jasa. Sesuai pengertian layanan diatas, layanan perpustakaan keliling adalah layanan yang bersifat terbuka, demokratis karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan masyarakat tanpa membedakan status sosial, budaya, ekonomi, pendidikan kepercayaan maupun status-status lainnya. Layanan yang diberikan oleh perpustakaan keliling meliputi: layanan sirkulasi, layanan membaca di perpustakaan, layanan bercerita, dan layanan pemutaran film (Abdul Wahid dalam Supriyanto, 2006). 1.4.4 Unsur – Unsur Pepustakaan Keliling Pustaka Bersama Koleksi Koleksi perpustakaan adalah salah satu unsur yang menentukan keberhasilan perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
(Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling,1992). Evans (2005) yang menyatakan bahwa agar pengembangan koleksi menjadi efektif, maka perpustakaan harus merespon atau memenuhi kebutuhan pemustaka, bukan hanya pemustaka yang aktif saja, melainkan kebutuhan total dari komunitas. Selain itu, dalam pemilihan koleksi atau pengembangan koleksi, harus diperhatikan juga variasi koleksi itu sendiri. Dalam panduan perpustakaan keliling yang dikeluarkan oleh IFLA (2010) disebutkan bahwa jumlah koleksi yang dibawa perpustakaan keliling disesuaikan dengan jenis kendaraannya, yaitu: 1500 koleksi untuk kendaraan jenis van, 2000 koleksi untuk kendaraan bermasa jenis hingga 7,5 ton, 2500-4000 koleksi untuk kendaraan bermasa jenis hingga 20 ton, 5000 koleksi untuk kendaraan berjenis semi-trailer, dan 7000 koleksi untuk kendaraan jenis semitrailer pods. Sedangkan menurut Panduan perpustakaan keliling (2009) bahwa ratio koleksi adalah 60% non-fiksi dan 40 % fiksi (secara periodik bisa disesuaikan). Petugas Pepustakaan Petugas Perpustakaan Keliling di samping harus mempunyai persyaratan seperti petugas Perpustakaan pada umumnya, mengingat sifat layanan yang unik, mereka juga harus memenuhi persyaratan lainnya. Secara umum petugas perpustakaan keliling harus memenuhi kriteria yaitu ramah, sabar, terampil, sopan, mandiri, kreatif sehingga masyarakat pengunjung mempunyai kesan menyenangkan terhadap layanan Perpustakaan Keliling (Abdul Wahid dalam Supriyanto, 2006). Kemudian dalam layanan perpustakan keliling terdapat tiga jenis staf yaitu, Pustakawan ahli, Pustakawan semi ahli, Pustakawan non-ahli dan pembantu pustakawan. Batas minimal petugas tetap pada perpustakaan keliling adalah 2orang
sudah cukup, yaitu seorang penanggung jawab unit merangkap sebagai petugas layanan dan seorang pengemudi yang juga merangkap sebagai petugas layanan (Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling,1992). Pernyataan serupa juga dipertegas dalam Mobile Library Guidelines (2010) bahwa jumlah petugas perpustakaan keliling bisa terdiri atas satu orang staf yang tugasnya sebagai pengemudi sekaligus petugas layanan, dua orang staf yaitu satu orang pengemudi dan satu orang sebagai petugas layanan. Sarana dan Prasarana Sarana dan perlengkapan untuk menyelenggarakan perpustakaaan keliling terdiri atas kendaraan perpustakaan keliling dengan perlengkapannya dan peralatan yang digunakan untuk melakukan layanan di perpustakaan keliling, serta anggaran yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan perpustakaan keliling. Selain itu juga, prasarana yang harus ada di dalam perpustakaan keliling pustaka bersama adalah adanya ruang baca yang nyaman bagi pengguna dan rak yang memudahkan pengguna dalam mencari koleksi yang mereka butuhkan. 2.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Subyek penelitian adalah pemustaka yang telah mendapatkan layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama dan objeknya adalah sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Populasi dalam penelitian ini diambil dari anggota perpustakaan sebanyak 1077, kemudian yang dijadikan sampel hanya 92 responden. Hasil penarikan sampel didapatkan dengan mengggunakan rumus slovin dengan perkiraan kesalahan sebanyak 10%.
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu menggunakan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data serta gambaran mengenai sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Kuesioner ini dibagikan dengan cara accidental sampling yaitu pemustaka yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Jenis kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang disajikan dalam bentuk pernyataan dengan pilihan jawaban yang singkat dalam bentuk skala Likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, Sangat Setuju. Untuk mendukung data yang diperlukan, peneliti juga memerlukan: a. Studi Dokumen Penulis mengumpulkan data yang dimiliki oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama kecamatan Bayung seperti data anggota, jumlah koleksi buku yang tersedia, jenis layanan, petugas perpustakaan dan profil perpustakaan. b. Wawancara Wawancara dilakukan dengan Kepala Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama dimana kepala perpustakaan ini adalah Kepala Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI), petugas perpustakaan dan beberapa orang responden. 2.3 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Tahap-tahap pengolahan adalah sebagai berikut: 1. Penyuntingan Pada proses penyuntingan ini penulis memeriksa kelengkapan jawaban-jawaban responden. 2. Tahap Input Data Tahap selanjutnya adalah memasukan semua data kedalam sebuah system computer dengan menggunakan SPSS
(Statistical Program for Social Science) 13.0 for Windows. 3. Tahap Menghitung Frekuensi dan Persentase Setelah tahap input data, langkah berikutnya adalah mengolah data dengan perhitungan frekuensi dan persentase. Dalam hal ini penulis menghitung frekuensi dan persentase setiap butir jawaban responden dalam kuesioner. Jawaban responden dihitung dengan bantuan SPSS (Statistical Program for Social Science) 13.0 for Windows. 4. Tahap Skoring Tahap skoring adalah tahap bagi penulis iuntuk memberikan skor atau penilaian atas jawaban-jawaban dari butir pertanyaan kuesioner untuk mengetahui sikap responden terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Skor yang telah ditentukan sebagai berikut: Pernyataan Sikap Skor Sangat Tidak Setuju 1 Tidak 2 Setuju Setuju 3 Sangat Setuju 4 5. Analisis Data Setelah kuesioner dikumpulkan dari responden, kemudian data yang diperoleh dianalisis, analisis data dilakuakan melalui dua tahap, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. 1) Analisis Deskripsi Analisis deskripsi meliputi analisis data pada masing-masing variabel. Hasil perhitungan tersebut kemudian disajikan melalui tabel. Untu mengukur hasil pengukuran skala sikap digunakan kategori dari hasil pembobotan skor yang diperoleh, bobot dihitung dari skor yang didapat dibagi jumlah responden. Adapun kriteria interpretasi skor yaitu : 1,0 - 1,75 1,76 – 2,50 2,51 – 3,25
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
= Sangat Negatif = Negatif = Positif
3,26 – 4,00 = Sangat Positif 2) Analisis Inferensial Analisis inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk generalisasi hasil pengujian atau penelitian. 3. Analisis dan Interpretasi Data 3.1 Sikap Pemustaka Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap pemustaka terhadap layanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama dikaitkan dengan 3 dimensi sikap yaitu kognitif, afektif, dan konaktif. Dalam layanan ini memiliki subindikator yang dijadikan pernyataan yaitu sistem pencarian, Layanan nonton bersama, jadwal pelayanan dan waktu layanan peminjaman. Adapun analisis dari hasil data yang diperoleh sebagai berikut: 3.1.1 Sikap Kognitif Pemustaka Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap Kognitif Pemustaka terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
3
3.05
3.13
3.27
3.11
ini merupakan salah satu jenis layanan yang ada di perpustakaan keliling dan layanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdul Wahid dalam Supriyanto (2006) bahwa layanan nonton bareng / bersaman ini dapat disebut juga sebagai layanan pemutaran film dan jenis layanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Pemutaran film ini merupakan sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan. Selain itu juga, layanan ini digemari oleh masyarakat karena kurangnya hiburan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terendah adalah pernyataan nomor 2 yaitu sistem pencarian buku. Pernyataan ini mendapatkan bobot nilai sebesar 3 dan masih dalam kategori positif tetapi mendapatkan nilai terendah dari 4 pernyataan yang diajukan. Pada pernyataan ini pemustaka menyakini bahwa sistem pencarian koleksi dengan open accses atau layanan terbuka memudahkan mereka dalam pencarian koleksi yang dibutuhkan. 3.1.2 Sikap Afektif Pemustaka Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap Afektif Pemustaka terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
3.28 3.17
Secara keseluruhan aspek kognitif terhadap pelayanan berada dalam kategori positif yaitu memiliki bobot 3,11. Bobot yang tertinggi ditunjukkan pada mengenai layanan nonton bareng / bersama. Dalam hal ini pemustaka menyakini bahwa layanan nonton bareng / bersama dapat menambah wawasan mereka. Layanan nonton bareng
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
3.03
3.18
3.23
Pada indikator sikap afektif pemustaka terhadap pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki bobot sebesar 3,23 yang berada dalam kategori poditif. Dalam sikap afektif ini, Bobot nilai terendah adalah pernyataan yang menyukai waktu layanan. Walaupun mendapatkan bobot nilai terendah 3,03 namun masih berada dalam kategori positif. Waktu layanan dalam perpustakaan keliling merupakan hal yang paling penting, karena akan mempengaruhi pemustaka dalam menggunakan layanan. Carol Hole dalam Alloway (1990) mengatakan bahwa waktu yang digunakan untuk layanan perpustakaan yaitu memiliki interval seperti mingguan, 2 mingguan, atau bulanan. Dalam hal ini perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki 1x (satu kali) dalam seminggu berhenti di titik-titik layanan yang sudah ditentukan. 3.1.3 Sikap Konaktif Pemustaka Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap Konaktif Pemustaka terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
3.31
3.26
3.18
3.18
2.98
Secara keseluruhan sikap konaktif pemustaka terhadap pelayanan perpustakaan berada dalam kategori positif yaitu memiliki bobot nilai sebesar 3,18. Pada aspek sikap konaktif terhadap pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama yang mendapatkan bobot terendah adalah pernyataan yang berkaitan dengan sistem pencarian buku. Walaupun mendapatkan nilai terendah yaitu
2,98 tapi pernyataan ini masih berada dalam kategori positif. Hal ini menunjukkan bahwa pemustaka akan menggunakan pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama karena adanya sistem pencarian buku yaitu dengan open accses atau mencari buku sendiri ke dalam rak buku. Mencari buku sendiri ke dalam rak akan memudahkan pemustaka dalam mencari buku yang mereka butuhkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saleh (2001) sistem pelayanan terbuka atau open access memberikan kebebasan kepada pengguna untk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diingkannya dari rak. 3.2 Sikap Pemustaka Terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap pemustaka terhadap koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama dikaitkan dengan 3 dimensi sikap yaitu kognitif, afektif, dan konaktif. Dalam koleksi ini memiliki subindikator yang dijadikan pernyataan yaitu kemutakhiran, jenis koleksi, penataan/susunan koleksi, kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pengguna. Koleksi yang ada di perpustakaan keliling Pustaka Bersama tidak disusun berdasarkan subjek ataupun aturan tertentu, jadi hanya koleksi yang sering dipinjam yang diletakkan di rak yang ada di dalam mobil Pustaka Bersama. Kemudian bukubuku yang lainnya dimasukkan kedalam box yang ada. Selanjutnya, koleksi yang digemari oleh pemustaka adalah koleksi yang bergambar, buku-buku cerita dan buku pengetahuan. Ini dikarenakan mayoritas penggunanya adalah anak-anak. Adapun analisis dari hasil data yang diperoleh sebagai berikut: 3.2.1 Sikap Konaktif Pemustaka Terhadap Pelayanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
Sikap Kognitif Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Afektif Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
bobot 3.52
3.54 3.32 3.08
3.09
3.26
Grafik di atas menunjukkan bahwa sikap kognitif pemustaka terhadap koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki bobot nilai sebesar 3,26 yang berada pada kategori sangat positif. Dari indikator sikap kognitif pemustaka terhadap koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terbesar adalah pernyataan mengenai jenis buku yang disediakan oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama yaitu 3,54 dan berada pada kategoti sangat positif. Pemustaka menyakini buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama bermacam-macam jenisnya seperti: buku ilmu pengetahuan, cerita, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh IFLA yaitu Mobile Library Guidline (2010) bahwa perpustakaan keliling harus memiliki koleksi yang beragaram jenisnya karena perpustakaan keliling merupakan layanan yang melayani masyarakat luas. Koleksi yang disediakan harus memenuhi kebutuhan pemustaka. 3.2.2 Sikap Afektif Pemustaka Terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
3.1
3.5 3.07
3.22
Sikap afektif pemustaka terhadap koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki bobot nilai 3,22 yang berada dalam kategori positif. Dari indikator sikap afektif pemustaka terhadap koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terkecil adalah 3,07, pernyataan ini mengenai kesesuaian buku yang disediakan oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama. walaupun memiliki bobot terendah dari ke-3 pernyataan yang lain, pernyataan ini masih berada pada kategori positif. Pemustaka menyukai buku-buku yang disediakan oleh perpustakaan keliling Pustaka Bersama karena sesuai dengan buku yang mereka butuhkan. Kemudian buku-buku yang mereka butuhkan adalah buku-buku yang menambah wawasan mereka seperti bukubuku ilmu pengetahuan, buku pelajaran, dan buku cerita dan Hal ini sesuai dengan Evans (2005) yang menyatakan bahwa agar pengembangan koleksi menjadi efektif, maka perpustakaan harus merespon atau memenuhi kebutuhan pemustaka, bukan hanya pemustaka yang aktif saja, melainkan kebutuhan total dari komunitas. 3.2.3 Sikap Konaktif Pemustaka Terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
Sikap Konaktif Pemustaka terhadap Koleksi Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Kognitif Pemustaka terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Bobot
Bobot
3.44 3.07
3.14
3.18
3.21
Pada aspek konaktif terhadap koleksi ini berada dalam kategori positif karena memiliki bobot nilai sebesar 3,21. Kemudian yang mendapatkan bobot nilai terendah adalah pernyataan ini mengenai pemustaka akan memanfaatkan layanan perpustakaan dikarenakan koleksinya yang baru atau kemutakhiran koleksi yang ada. Bobot yang diperoleh yaitu 3,07 yang berada pada kategori positif. 3.3 Sikap Pemustaka Terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap pemustaka terhadap petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama dikaitkan dengan 3 dimensi sikap yaitu kognitif, afektif, dan konaktif. Dalam petugas perpustakaan ini memiliki subindikator yang dijadikan pernyataan yaitu keramahan dan kesopanan, kecepatan dan ketepatan, membantu kesulitan, dan memberikan bimbingan kepada pemustaka. Adapun analisis dari hasil data yang diperoleh sebagai berikut: 3.3.1 Sikap Kognitif Pemustaka Terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
3.46 3.17
3.06
3.26
3.24
Sikap kognitif pemustaka terhadap petugas yaitu berada dalam kategori positif yaitu memiliki bobot nilai 3,24. Pada aspek kognitif terhadap petugas ini yang mendapatkan bobot nilai tetinggi adalah pernyataan nomor 25. Bobot yang diperoleh yaitu 3,46 yang berada pada kategori sangat positif. Pernyataan ini mengenai pemustaka menyakini bahwa petugas perpustakaan keliling Pustaka Bersama sopan dan ramah dalam melayani mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdul Wahid dalam supriyanto (2006) yaitu secara umum petugas perpustakaan keliling harus memiliki kriteria sabar,ramah, sopan dalam melayani sehingga masyarakat pengunjung mempunyai kesan menyenangkan terhadap layanan perustakaan keliling. 3.3.2 Sikap Afektif Pemustaka Terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap Afektif Pemustaka terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
3.3
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
3.38 3.15
3.27
3.28
Sikap afektif terhadap petugas ini memiliki bobot nilai 3,28 yang berada pada kategori sangat positif. Pada aspek afektif terhadap petugas ini yang mendapatkan bobot nilai terendah adalah pernyataan Pernyataan ini mengenai pemustaka menyukai petugas perpustakaan keliling Pustaka Bersama yang cepat dan tepat dalam melayani. Bobot yang diperoleh yaitu 3,15, walaupun memiliki bobot terendah tapi masih berada dalam kategori positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suryantini (2007) bahwa pustakawan juga harus memiliki karakteristik secara komprehensif dan berkompeten. Menurut Gomes dalam Suryantini (2007) kompetensi adalah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan karakter utama yang mendasari manusia untuk menghasilkan prestasi dan kinerja yang baik. Dalam hal ini ketika petugas perpustakaan melayani petugas dengan cepat dan tepat berarti petugas tersebut sedang berusaha untuk memberikan kemampuan dan keterampilannya agar menghasilkan kinerja yang baik. 3.3.3 Sikap Konaktif Pemustaka Terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap Konaktif Pemustaka terhadap Petugas Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
positif. Dari indikator sikap konaktif pemustaka terhadap petugas perpustakaan keliling Pustaka Bersama pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terkecil adalah pernyataan ini mengenai pemustaka akan menggunakan layanan dikarenakan petugas perpustakaan membantu pemustaka dalam kesulitan yaitu 3,17, walaupun memiliki bobot terendah dari ke-3 pernyataan yang lain, pernyataan ini masih berada pada kategori positif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Zeitthemi dalam Daryono (s.n) kualitas layanan yang baik apabila pustakawan bersedia melayani pemustaka dengan senang hati, bersedia membantu, dan selalu menjemput bola, seperti bertanya kepada pemustaka sebelum mereka bertanya. 3.4 Sikap Pemustaka Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Sikap pemustaka terhadap sarana dan prasarana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama dikaitkan dengan 3 dimensi sikap yaitu kognitif, afektif, dan konaktif. Dalam sarana dan prasarana ini memiliki subindikator yang dijadikan pernyataan yaitu ruang baca, mobil perpustakaan keliling, dan rak buku yang tersedia. Adapun analisis dari hasil data yang diperoleh sebagai berikut: 3.4.1 Sikap Kognitif Pemustaka Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
3.28 3.17
3.18
3.2
3.21
Sikap ini memiliki total bobot nilai sebesar 3,21 yang berada pada kategori
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
Sikap Kognitif Pemustaka terhadap Sarana dan Prasana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Afektif Pemustaka terhadap Sarana dan Prasana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot
Bobot 3.16
3.16
3.14 3.13
3.06
Ruang Baca
Rak Buku Memadai
3.09
3.08
3.02 Mobil Sudah Memadai
Total
Ruang Baca Rak Buku
Secara keseluruhan sikap kognitif pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada dalam kategori positif yaitu memiliki nilai sebesar 3,13. Dari indikator sikap kognitif pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terkecil adalah Pernyataan mengenai sarana perpustakaan rak buku sudah memadai dan mendukung pemustaka dalam pencarian buku yaitu sebesar 3,06, walaupun memiliki bobot terendah dari ke-3 pernyataan yang lain, pernyataan ini masih berada pada kategori positif. Pada pernyataan ini pemustaka menyakini hal tersebut. Menurut hasil penelitian oleh Nurlela dan Maksum (2004) pengaturan ventilasi untuk udara yang baik dan cahaya ruangan yang merata keseluruh ruangan serta pengaturan ruangan untuk rak koleksi dan meja baca telah memudahkan pengguna sehingga kondisi perpustakaan tersebut dapat memberikan kenyamanan.
Mobil
Total
Sikap afektif pemustaka terhadap sarana dan prasarana memiliki bobot nilai sebesar 3,08 yang berada pada kategori positif. Pada aspek afektif terhadap sarana dan prasarana ini yang mendapatkan bobot nilai terendah adalah pernyataan ini mengenai pemustaka menyukai ruang baca yang disediakan memberi suasana nyaman yang memiliki bobot yaitu 3,02. Walaupun menjadi pernyataan yang memiliki bobot terendah, namun bobot ini masih dalam kategori positif. Menurut Nurlela dan Maksum (2004) penataan ruang perpustakaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan layanan sirkulasi maupun referensi. Selain kondisi ruang perpustakaan, keberadaan sarana dan prasarana juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. 3.4.3 Sikap Konaktif Pemustaka Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
3.4.2 Sikap Afektif Pemustaka Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
Sikap Konaktif Pemustaka terhadap Sarana dan Prasana Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Bobot 3.19 3.13
3.13
Ruang Baca
Rak Buku
3.15
Mobil Memadai
Total
Sikap konaktif pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada dalam kategori positif yaitu memiliki bobot niali 3,15. Dari indikator sikap konaktif pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama pernyataan yang mendapatkan bobot nilai terbesar adalah pernyataan bahwa mobil perpustakaan yang digunakan dalam membawa buku-buku sudah cukup memadai dengan bobot nilai sebesar 3,19. Sikap Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama Untuk mengetahui secara keseluruhan ketercapainya sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama sebagai berikut: Diagram Sikap Pemustaka terhadap Layanan 3.3 3.2 3.1 3 2.9 KogniMf AfekMf KonakMf
Pelayanan Koleksi
Petugas
Sarana dan Prasarana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kognitif, afektif, dan konaktif berada
pada kategori positif yang cenderung tinggi. Diagram menunjukkan bahwa bobot nilai aspek afektif terhadap petugas perpustakaan memiliki bobot yang tinggi yaitu 3,28, kemudian pada urutan kedua adalah aspek kognitif terhadap koleksi perpustakaan yaitu 3,26 dan tertinggi ke 3 terletak pada kognitif petugas yaitu sebesar 3,24, kedua nilai ini berarti berada pada kategori sangat positif dan satu nilai berada pada kategori positif. Dua angka tertinggi berada pada petugas perpustakaan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petugas perpustakaan keliling pustaka bersama melayani pemustaka perpustakaan secara baik. Sesuai dengan pendapat Sutarno (2006) bahwa dalam menjalankan pekerjaannya, terutama yang langsung berhubungan dengan pemakai perpustakaan di meja layanan (customer service), seorang staf perpustakaan semestinya berjiwa membimbing, mengarahkan,dan membantu pemakai dan pencari informasi, tidak mudah merasa bosan, jenuh, frustasi, bukan tipe pemalu, dan membangkang kepada atasan dan pemimpin. Terkait dengan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas melaksanakan pelayanan seperti yang disebutkan oleh Sutarno. Kemudian satu angka tertinggi terletak pada kognitif koleksi yang berada pada kategori positif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemustaka menyakini buku-buku yang ada di perpustakaan keliling sesuai dengan yang dibutuhkan, jenis buku bermacam-macam, kemutakhiran dan penataan buku. Secara statistik terbukti bahwa sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada pada kategori positif cenderung tinggi. Namun, pada kenyataannya layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama belum dimanfaatkan secara maksimal oleh anggota perpustakaannya. Walaupun kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan antara sikap dan perilaku pemustaka dalam
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
pemanfaatan layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama, namun hasil penelitian yang menunjukkan adanya sikap positif pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama akan menjadi data yang bermanfaat bagi upaya pengembangan layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap kognitif, sikap afektif dan sikap konatif dari pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada dalam kategori positif. Kondisi ini seperti yang dikatakan oleh Berkowitz dalam Azwar (2003) sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak memihak (unfovarabel) pada objek tersebut. Dalam sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi dan mengharapkan objek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu. Hal ini menunjukan bahwa pemustaka perpustakaan keliling Pustaka Bersama memiliki kecenderungan tindakan mendekati, menyenangi dan mengharapkan terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama karena pemustaka memiliki sikap yang positif terhadap layanan. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan perpustakaan keliling pustaka Bersama telah memberikan dampak positif terhadap pemustaka sehingga pemustaka perpustakan keliling Pustaka Bersama memiliki sikap positif terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. Sikap positif ini juga dihasilkan dari identitas responden berdasarkan pendidikan yaitu responden berasal dari kelompok SD, SMP, dan SMA yang memang membutuhkan buku-buku dalam menambah wawasan mereka. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemustaka mempunyai sikap positif
terhadap layanan perpustakaan akan lebih mudah atau meringankan upaya pihak perpustakaan keliling Pustaka Bersama untuk pengembangan perpustakaan dalam bidang layanan perpustakaan. 4. Kesimpulan Secara keseluruhan sikap pemustaka terhadap layanan Perpustakaan Keliling Pustaka Bersama memperoleh bobot nilai sebesar 3,19 yang termasuk dalam kategori positif. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian mengenai sikap pemustaka terhadap layanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama. 1. Sikap pemustaka terhadap pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada pada kategori positif. Hal ini terbukti dengan bobot nilai sebesar 3,17. Sikap pemustaka terhadap pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama ini mendapatkan nilai terendah kedua dari empat aspek yang diteliti. Bobot nilai yang didapatkan menunjukkan bahwa pelayanan perpustakaan keliling Pustaka Bersama sudah dimanfaatkan oleh pemustaka. 2. Sikap pemustaka terhadap koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama yang memiliki pernyataan – pernyataan tentang kemuktahiran, jenis buku, penataan koleksi, dan kesesuian pengguna berada pada kategori positif cenderung tinggi. Hal ini terbukti dengan bobot nilai yang diperoleh yaitu sebesar 3,23. Ini menunjukkan bahwa pemustaka telah memanfaatkan koleksi perpustakaan keliling Pustaka Bersama. 3. Sikap pemustaka terhadap petugas perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada pada kategori positif cenderung tinggi. Hal ini terbukti dengan bobot nilai 3,24 dimana bobot ini adalah bobot terbesar yang diperoleh dari
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013
keempat aspek yang diteliti. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemustaka menggunakan layanan perpustakaan keliling dikarenakan petugas perpustakaan sopan dan ramah, membantu kesulitan, memberikan bimbingan, dan cepat serta tepat dalam melayani. 4. Sikap pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama berada pada kategori positif. Hal ini terbukti dengan bobot aspek yang diperoleh sebesar 3,12. Sikap pemustaka terhadap sarana dan prasarana perpustakaan keliling Pustaka Bersama mendapatkan bobot terendah dari keempat aspek yang diteliti. Hal ini megindikasikan bahwa sarana dan prasarana perpustakaan meskipun sudah disikapi positif oleh pemustaka, namun masih dianggap belum memadai. Daftar Acuan Alloway, Chaterine Suyak. (ed.). (1990).“The book stops here: New directions in bookmobile services”. New York: The Scarecrow press. Azwar, Saiffudin. (2003a). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. ed. Ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saiffudin. (2003b). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryono. (S.n). Kompetensi pustakawan dalam memberikan layanan prima di perpustakaan perguruan tinggi. Bengkulu: UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu. Evans, G. Edward and Margaret Zarnosky Saponaro. (2005). Developing library and information center collection. 5th ed. London: Libraries Unlimited. Fandy, Tjiptomo dan Anastasia Diana. (2002). Total quality management. Yogya: Andi.
International Federation of Library Association and Institutions. (2010). Mobile library guidelines. The Hague: IFLA Headquarters. Mar’at. (1982). Sikap manusia perubahan serta pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia. Mudjito. (1992). Panduan penyelenggaraan perpustakaan keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional R.I. Nurlela dan Maksum. (2004). Akses informasi dan persepsi peserta diklat terhadap jasa perpustakaan . Jurnal Perpustakaan pertanian, v.13 (2) Saleh, Abdul Rahman. (2001). Pelayanan perpustakaan, makalah disampaikan pada penelitian manajemen perpustakaan sekolah kerjasama education safety net-world vision dengan upt perpustakaan UNJ di Jakarta tanggal 12 -16 Maret 2001. Jakarta. Sarwono. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Sumekar, Sri. (2009). Panduan perpustakaan keliling. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Supriyanto. (2006). Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, Pengurus Daerah DKI Jakarta. Suryantini, Heryati. (2007). Efektifitas pola pembinaan sumber daya perpustakaan. Jurnal Perpustakaan pertanian, v.16 (1). Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.
Sikap Pemustaka ..., Ita Shylvia, FIB UI, 2013